Penambangan Gamping
Penambangan Gamping
Penambangan Gamping
RENCANA PENAMBANGAN
Quarry Mining merupakan teknik penambangan batu gamping yang dinilaicocok dan
sesuai untuk diterapkan pada desain penambangan batu gamping di wilayah IUP PT ABC.
Penggalian ini dikerjakan dengan membentuk jenjang-jenjang yang memiliki geometri tertentu
berdasarkan hasil kajian geoteknik dan rencana pengoperasian alat-alat penambangan. Dengan
teknik penambangan ini diharapkan endapan batu gamping yang penyebarannya jelas, dapat
ditambang dengan baik.
Untuk menangani air tambang yang terdapat dalam bukaan tambang maka diperlukan
saluran yang akan mengalirkan air ini ke level dibawahnya. Pada dasarnya karena
kemiringan lapisan di lokasi yang tegak maka air yang akan masuk dalam akuifer sangat
kecil sehingga potensi air tanahnya juga akan kecil. Selain munculnya rembesan air
tanah, pemantauan berkala secara rutin seperti yang akan dilakukan peda pemantauan
lereng tetap akan juga dilakukan.
b. Pengupasan dan penyimpanan tanah pucuk pada area yang ditentukan sebagai
tempat pengelolaan dan penimbunan tanah pucuk sementara.
c. Pembuatan jalan masuk dari luar menuju ke area awal bukaan tambang.
5.2.3. Peledakan
Peledakan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk pemberaian batuan atau
material pada penambangan. Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil optimal
apabila perlengkapan yang di pakai sesuai dengan metode peledakan yang di terapakan.
Dalam membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendakannya terlebih
dahulu dibedakan pengertian antara kedua hal tersebut. Peralatan peledakan (Blasting
equipment) adalah alat-alat yang dapat digunakan berulang kali, misalnya blasting machine,
crimper dan sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan hanya dipergunakan dalam
satu kali proses peledakan atau tidak bisa digunakan berulang kali. Untuk setiap metode
peledakan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berbeda-beda.
1. Tujuan Peledakan
Tujuan peledakan dalam dunia pertambangan adalah memecah atau membongkar
batuan padat atau material berharga atau endapan bijih yang bersifat kompak atau
massive dari batuan induknya menjadi material yang cocok untuk dikerjakan dalam
proses produksi berikutnya. Faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam
merencanakan peledakan adalah:
a. Kondisi batuan yaitu karakteristik struktur batuan dan sifat-sifat geoteknik
batuan yang akan mempengaruhi jarak antar lubang bor serta kemajuan yang
akan diperoleh.
b. Pola peledakan akan mempengaruhi hasil ledakan. Keberhasilan tujuan
peledakan sangat tergantung pada pola peledakan yang digunakan. Pola
peledakan juga akan menetukan ukuran fragmentasi dan arah lemparan material
yang diledakan.
c. Pengisian dan penembakan, pemilihan bahan peledak tergantung pada diameter
lubang bor, kondisi lubang ledak, derajat fragmentasi dan blastability batuan.
Penentuan isi bahan peledak akan digunakan tergantung pada kedalaman lubang
tembak, blastability batuan dan pola peledakan yang digunakan. Perencanan
sistem peledakan akan mempengaruhi:
1) Ukuran fragmentasi batuan, bentuk dan letak hasil ledakan
2) Arah lemparan massa batuan yang lepas, hingga dapat dipilih kearah
tertentu 3
3) Apabila ada batas getaran tanah yang lepas, hinggah dapat dipilih kearah
tertentu seketika (instantaneous ignition) dapat dikuranggi dan diganti
dengan peledakan beruntun
S=2.B
S = 1,4 . B
J = Kj . B
Hasil perhitungan dengan metode R. L Ash cenderung memiliki nilai ynag lebih
kecil dibandingkan hasil perhitungan dengan metode C. J Konya. Hal ini disebabkan
karena perhitungan geometri peledakan dengan metoda R. L Ash selalu disertai
dengan faktor koreksi berupa koefisien standar untuk tiap parameter geometri, faktor
pengali untuk batuan (AF1) dan faktor pengali untuk bahan peledak (AF2), sehingga
ketelitian hasil perhitungan menggunkan metode R. L Ash lebih besar dibanding C.
J Konya.
Berkaitan dengan desain jalan tambang, ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu
kemiringan longitudinal (grade jalan) dan kemiringan lateral (cross fall). Apabila
terdapat jalan yang menanjak dan menurun, maka grade jalan dibuat 5%-20%. Grade
jalan ini dinyatakan dalampersen (%) yang dihitung berdasarkan perbandingan antara
perbedaan ketinggian dengan jarak mendatar. Ilustrasi % kemiringan dapat dilihat
pada Gambar 5.3.
2. Kebutuhan Peralatan
Dalam melakukan perhitungan jumlah kebutuhan unit peralatan untuk operasi
penambangan batuan harus diperhatikan beberapa batasan yang berkaitan dengan
kegiatan penambangan, serta asumsi-asumsi yangperlu diterapkan berkaitan dengan
gambaran operasional penambangan yang akan direncanakan.
BAB VI
RENCANA PENGOLAHAN
Presentase Rencana
No Produk Pengolahan Produk Produk (Ton)
1 Split 30 mm x50 mm 50% 60.000
2 Tepung 45% 54.000
3 Tepung undersize (≤ 30mm) 5% 6.000