Yanniar Indah T - T.2 Aksi Nyata - Pendidikan Karakter Berbasis Aswaja
Yanniar Indah T - T.2 Aksi Nyata - Pendidikan Karakter Berbasis Aswaja
Yanniar Indah T - T.2 Aksi Nyata - Pendidikan Karakter Berbasis Aswaja
A. KOMPONEN INTI
Capaian Pembelajaran Fase C
Pada fase ini, peserta didik mampu:
Memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan
yang utuh; mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan
hidup berbangsa dan bernegara; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat; menganalisis dan menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk
sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota
keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat; menganalisis secara sederhana dan
menyajikan hasil analisis pelaksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai anggota
keluarga, dan warga sekolah; melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga,
warga sekolah, dan bagian dari masyarakat; dan mempraktikkan membuat kesepakatan dan
aturan bersama serta menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan di sekolah.
Menganalisis, menyajikan hasil analisis, menghormati, menjaga, dan melestarikan
keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya; mengenal
wilayahnya dalam konteks kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari wilayah NKRI; dan membangun kebersamaan, persatuan, dan berkontribusi
menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar
Fase C Berdasarkan Elemen
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan
antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan makna
nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan
bernegara. Peserta didik mampu menerapkan nilainilai
Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Undang-Undang Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan hasil
Dasar Negara analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan
Republik Indonesia kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga,
Tahun 1945 warga sekolah, dan bagian dari masyarakat. Peserta didik
mampu menganalisis secara sederhana dan menyajikan hasil
analisis pelaksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai
anggota keluarga, dan warga sekolah. Peserta didik
melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga,
warga sekolah, dan bagian dari masyarakat. Peserta didik
mampu mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan
bersama serta menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di
keluarga dan di sekolah.
Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mampu menganalisis, menyajikan hasil analisis,
menghormati, menjaga, dan melestarikan keragaman budaya
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam konteks
Republik Indonesia kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu membangun
kebersamaan, persatuan, dan berkontribusi menciptakan
kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menceritakan sikap dan perilaku yang dapat
menjaga atau merusak kebinekaan di lingkungannya
Profil Pancasila • Beriman Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak
Mulia
• Berkebhinekaan Global
• Mandiri
• Bernalar
• Kritis
• Kreatif
Kata kunci Jati Diri, Lingkungan, Keberagaman
1. Kompetensi
Kompetensi mencakup kemampuan berpikir dan kecakapan sosial warga negara dalam
memenuhi nilai toleransi di masyarakat agar dapat hidup rukun dan damai berdampingan
dengan seluruh golongan masyarakat.
2. Institusi
lnstitusi atau organisasi bergantung pada individu dan wilayah warga negara dimana ia
tinggal.
3. ldentitas
Unsur ini merupaakn salah satu unsur penting untuk mengukuhkan peran dan status
masyarakat dalam lingkungannya agar dapat berinteraksi dengan baik.
4. Emosi
Secara alamiah setiap manusia memiliki emosi yang melekat pada pribadinya. Faktor
emosi seperti perasaan senang, antusias, takut, jatuh cinta atau marah dapat berdampak
pada perkembangan proses pluralitas masyarakat.
Sumber Belajar :
1. Sumber Utama
• Buku Pendidikan pancasila dan kewarganegaran kelas V SD
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
Persiapan Pembelajaran :
Guru diharapkan dapat mempersiapkan pembelajaran dengan membaca materi tentang
upaya menghargai keberagaman, serta mempersiapkan contoh pilihan topik bermain peran
sebagai berikut:
• Guru menyapa sekaligus memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar
bersemangat pada saat mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat
membangkitkan semangat belajar peserta didik.
• Guru secara acak memberikan kesempatan kepada salah satu peserta didik untuk
memimpin berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
sebelum pembelajaran dilaksanakan.
• Setelah berdoa selesai, Guru mengajak peserta didik untuk bernyanyi lagu Satu Nusa
Satu Bangsa, yang dapat memberikan nuansa kebangsaan serta stimulus agar peserta
didik aktif dalam proses pembelajaran.
• Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar.
• Peserta didik membentuk kelompok secara heterogen
Kegiatan Inti
• Mengapresiasi seluruh permainan peran dan pendapat peserta didik yang berperan
sebagai penengah konflik.
• Memberikan klariflkasi atas seluruh penyajian permainan peran yang dilakukan oleh
peserta didik.
• Peserta didik melakukan refleksi agar peserta didik dapat melakukan tindakan
penyelesaian konflik secara damai atas konflik yang terjadi di sekitarnya.
• Memberikan pesan agar pada saat peserta didik berada di lingkungan temannya, peserta
didik dapat berperan seabgai penengah dan menyelesaikan konflik secara damai.
• Menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta didik
lain untuk memimpin berdoa bersama setelah selesai pembelajaran.
Pembelajaran Alternatif
Pembelajaran alternatif yang dapat dilakukan oleh Guru adalah dengan menggunakan model
pembelajaran klariflkasi nilai atas contoh-contoh konflik yang terjadi di lingkungannya
dengan melakukan dialogdalam mengkaji suatu isu nilai dan mengambil posisi terkait nilai
tersebut.