Demonstrasi Kontekstual - Topik 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Topik 3

Demonstrasi Kontekstual

Nama : Yusi Sulistiana Defi

NIM : 2314918

Proceeding Seminar Pendidikan:

o PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI BERMUATAN KEARIFAN


LOKAL DENGAN MEMANFAATKAN MAJALAH DIGITAL
http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/3446

Teks Laporan Hasil Observasi penting untuk dipelajari, karena pada dasarnya setiap manusia
mempraktikkan laporan hasil observasi, tetapi tidak banyak yang melaporkannya secara
tertulis. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus
dikuasai pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Melalui keterampilan menulis, siswa
diarahkan mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa tulis. Namun, kesalahan dalam
berbahasa pada tulisan siswa tidak dapat dihindari. Upaya atau alternatif masalah tersebut
dituangkan dalam artikel ini, yaitu dengan memanfaatkan inovasi digital untuk
meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi siswa
dengan mengungkapkan ide dan gagasannya secara efektif yaitu dengan melalui majalah
digital.

Berdasarkan artikel tersebut, memiliki relevansi yang signifikan dalam konteks mengajar,
yaitu:

1. Kearifan Lokal sebagai Konteks Budaya:


- Kearifan lokal adalah bagian penting dari budaya dan Identitas Masyarakat. Dalam
mengajar, memperkenalkan siswa pada nilai-nilai kearifan lokal membantu mereka
memahami dan mengahrgai warisan budaya di sekitar mereka. Dengan
memanfaatkan majalah digital, guru dapat mengintegrasikan elemen kearifan lokal
ke dalam pembelajaran. Ini membuka kesempatan untuk menggali cerita lokal,
tradisi, dan praktik yang relevan dengan topik laporan hasil observasi.
2. Peningkatan Kemampuan Menulis:
- Siswa sering menghadapi kesulitan dalam menulis, termasuk menemukan kata-kata
yang tepat dan mengawali paragraf. Dengan menggunakan majalah digital, siswa
dapat mengungkapkan ide dan gagasannya secara efektif. Aplikasi Canva
memungkinkan mereka untuk berkreasi dengan visual yang menarik.
3. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
- Majalah digital merupakan alternatif inovatif yang memperkaya pengalaman belajar
siswa. Guru dapat mengajarkan keterampilan menulis melalui platform digital,
menggabungkan teks dengan gambar, grafik, dan desain yang menarik.
4. Apresiasi terhadap Warisan Budaya:
- Dengan memasukkan elemen kearifan lokal dalam teks laporan hasil observasi,
siswa dapat lebih mengahrgai dan memahami budaya mereka sediri. Majalah digital
menjadi wadah yang efektif untuk menjelajahi kearifan lokal dan memperkaya
literasi siswa
5. Langkah Implementasi
- Guru dapat memperkenalkan siswa pada aplikasi Canva untuk membuat majalah
digital. Mendorong siswa untuk mengeksplorasi kearifan lokal dalam konteks
laporan hasil observasi.

Dengan demikian, mengajar dengan memanfaatkan majalah digital dan nilai-nilai


kearifan lokal dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis teks laporan hasil
observasi.

o MODEL PEMBELAJARAN SEARCCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) SEBAGAI INOVASI
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI
http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/3376

Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) merupakan sebuah inovasi
yang relevan untuk kepentingan mengajar dalam konteks menulis teks eksplanasi. Model ini
dirancang untuk memungkinkan siswa mengembangkan pemahaman yang mendalam
tentang topik tertentu, memecahkan masalah yang terkait dengan topik tersebut,
menciptakan teks eksplanasi yang jelas dan informatif, serta berbagi hasil karya mereka
dengan audiens yang lebih luas.

Relevansi dalam konteks mengajar, yaitu:


1. Model SSCS membantu siswa mengembangkan kemampuan komunikasi tertulis,
memperluas pemahaman mereka tentang topik, serta meningkatkan motivasi mereka
untuk berpartisipasi dalam kegiatan menulis yang bermakna.
2. Siswa dapat memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik jika siswa bisa rutin
dalam mencari pemecahan suatu permasalahan dengan tahapan – tahapan yaitu
memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana,
dan menelurusi kembali.
3. Model ini dapat menjadi sumber inspirasi dalam Upaya mereka untuk memperkaya
pembelajaran menulis teks eksplanasi. Dalam model SSCS, siswa aktif terlibat dalam
proses pembelajaran. Mereka berkolaborasi dengan teman sekelas, mencari solusi
bersama, dan berbagi pengetahuan.
4. Guru dapat memfasilitasi aktivitas kreatif seperti membuat proyek, presentasi, atau
produk lain yang melibatkan pemecahan masalah dan berbagi hasilnya.
5. Pemanfaatan teknologi dan literasi digital. Siswa belajar mencari informasi secara online,
menggunakan alat digital, dan berkomunikasi melalui platform digital. Sehingga guru
perlu memahami dan mengajar keterampilan teknologi serta membimbing siswa dalam
penggunaan sumber daya digital.
6. Mendukung pengembangan keterampilan 4C: berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan
kolaborasi. Guru dapat merancang tugas dan aktivitas yang memperkuat keterampilan
ini melalui pendekatan SSCS.

Dengan memahami relevansi dan potensi model pembelajaran SSCS, para guru dapat
mengintegrasikannya dengan baik dalam praktik mengajar mereka untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.

o PENERAPAN KREATIVITAS DAN IMAJINASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PUISI


MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE
http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/3388

Penerapan kreativitas dan imajinasi dalam pembelajaran menulis teks puisi melalui model
Picture and Picture memiliki relevansi yang signifikan bagi para guru. Berikut adalah
beberapa aspek relevansinya:

1. Menggugah Kreativitas Siswa: Model Picture and Picture memanfaatkan visualisasi


gambar (foto, lukisan, atau benda) untuk merangsang kreativitas dan imajinasi
peserta didik. Dalam konteks menulis puisi, siswa dapat menggali ide-ide kreatif dari
gambar-gambar ini. Guru dapat membimbing siswa dalam mengaplikasikan imajinasi
mereka ke dalam tulisan puisi.
2. Menghadirkan Pembelajaran Menarik: Penggunaan gambar sebagai pendukung
pembelajaran membuat proses belajar-mengajar lebih menarik. Siswa akan lebih
antusias dan terlibat aktif dalam mengembangkan puisi mereka. Model ini
membantu mengatasi kebosanan dan memperkaya pengalaman belajar.

3. Mengasah Kemampuan Menulis Puisi: Dengan fokus pada struktur teks puisi, siswa
diajak untuk memahami unsur-unsur puisi seperti pengaturan bunyi, irama, dan
makna istimewa. Model Picture and Picture membantu siswa mengaplikasikan
pengetahuan ini secara praktis dalam menulis puisi.
4. Mengajarkan Tanggung Jawab dan Kerjasama: Melalui model ini, siswa belajar
untuk bertanggung jawab terhadap tugas-tugas mereka, berbagi kepemimpinan, dan
bekerja sama dengan baik. Guru dapat memanfaatkan momen ini untuk
mengajarkan nilai-nilai sosial dan tanggung jawab.
5. Meningkatkan Daya Tarik Puisi: Peserta didik dapat menuangkan daya kreativitas
yang menyenangkan dan imajinasi aktif dalam menulis puisi. Hasilnya adalah puisi
yang lebih menarik dan indah.

Dengan demikian, model Picture and Picture dapat menjadi alat yang efektif bagi guru
dalam mengajar menulis teks puisi, memperkaya pengalaman belajar siswa, dan
menghasilkan karya-karya puisi yang lebih bermakna dan kreatif

Anda mungkin juga menyukai