0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
187 tayangan11 halaman

Filipina

Makalah ini membahas sejarah masuknya agama Islam dan perkembangan pendidikan Islam di Filipina, dimulai sejak abad ke-13 di Pulau Sulu dan berkembang ke berbagai wilayah lain di selatan Filipina. Pendidikan Islam awalnya bersifat informal melalui kontak mubaligh dengan masyarakat, kemudian berkembang menjadi lembaga nonformal dan formal seperti madrasah yang didirikan oleh para sultan."

Diunggah oleh

Yesi ditaviani
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
187 tayangan11 halaman

Filipina

Makalah ini membahas sejarah masuknya agama Islam dan perkembangan pendidikan Islam di Filipina, dimulai sejak abad ke-13 di Pulau Sulu dan berkembang ke berbagai wilayah lain di selatan Filipina. Pendidikan Islam awalnya bersifat informal melalui kontak mubaligh dengan masyarakat, kemudian berkembang menjadi lembaga nonformal dan formal seperti madrasah yang didirikan oleh para sultan."

Diunggah oleh

Yesi ditaviani
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 11

MAKALAH

PENDIDIKAN ISLAM DI FILIPINA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Perbandingan Pendidikan Islam
Dosen Pengampu Dr. Moh. Ali Shodik. M.PdI

DISUSUN OLEH

1. Echa meylisa yustia 2021.080.001.0033

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO
TULUNGAGUNG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas curahan
nikmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Pendidikan Islam di Filipina” dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Pendidikan Islam
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada :

1. Bapak Dr. Sukarji, M.Pd.I selaku Ketua Sekolah Tinggi


Agama Islam Diponegoro
2. Sekolah Tinggi Agama Islam Diponegoro yang telah memberikan
fasilita s dalam pembuatan makalah ini
3. Bapak Dr. Moh. Ali Shodik. M.PdI, selaku dosen pengampu mata
kuliah Bimbingan Konseling
4. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini

Makalah ini disusun untuk mendeskripsikan prinsip dan kriteria media


pembelajaran. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi makalah ini belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran bagi
pembaca. Semoga makalah ini dapat membantu proses pembelajaran khususnya
dalam mata kuliah Perbandingan Pendidikan Islam.

Tulungagung, 18 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................4

C. Tujuan...........................................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

1. Sejarah Agama dan Pendidikan Islam di Filipina.............................................5

2. Lembaga Pendidikan Islam di Filipina.............................................................7

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filipina adalah sebuah Negara kepulauan yang terletak di barat Samudera
Pasifik. Filipina adalah negeri kepulauan yang terdiri dari 7.109 pulau tropis dengan
total luas wilayah 29.629.000 hektar dan terdiri dari berbagai ragam etnis, bahasa
dan agama . Meskipun lebih dikenal sebagai sebuah negara yang mayoritas
penduduknya menganut Katolik, wilayah Filipina sekarang ini meliputi juga
beberapa kawasan yang berpenduduk muslim. Menurut catatan sensus resmi Filipina
tahun 2001, jumlah penduduk muslim di Negara yang beribukota Manila ini adalah 5
% dari seluruh penduduk Filipina, yakni sekitar 4 juta jiwa dari jumlah total populasi
82.841.518. juta penduduk dan sekarang sudah sampai pada jumlah 90 juta jiwa.
Jumlah tersebut di atas cukup menjadikan komunitas muslim sebagai kelompok
minoritas, baik dari segi budaya maupun politik, di tengah-tengah bangsa Filipina
yang mayoritas beragama Katolik. Setidaknya terdapat kelompok etnolinguistik
dalam masyarakat Islam Filipina. Pendidikan Islam di Filipina berkembang seiring
dengan masuknya islam itu sendiri. Pendidikan Islam di Filipina disebut dengan
madrasah. Dalam perjalanannya, madrasah baru masuk kedalam sistem pendidikan
Filipina setelah 36 tahun kemerdekaan Filipina yaitu pada tahun 1982. Madrasah di
Filipina memiliki dinamika dan sistem yang berbeda antara lain DepEd Privat Schol
Alive Program Public School, Weekend Madrasah dan Independen Madrasah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Agama dan Pendidikan Islam di Filipina ?
2. Bagaimana Lembaga Pendidikan Islam di Filipina ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Agama dan Pendidikan Islam di Filipina
2. Mengetahui Lembaga Pendidikan Islam di Filipina

BAB II

4
PEMBAHASAN

1. Sejarah Agama dan Pendidikan Islam di Filipina


Sejarah Masuknya Islam di Filipina Islam masuk ke kepulauan Sulu
diperkirakan sejak abad ke 13 yang diperkenalkan oleh Tuan Mashaika.
Sebuah batu nisan atas nama Miqbal (1310) ditemukan di Badatto, tidak jauh
dari Jolo Pulau Sulu. Penemuan batu ini menjadi bukti arkeologis masuk dan
berkembangnya Islam di Filipina. Pada masa tersebut masyarakat Jolo masih
menganut keperjayaan animism dan menyembah berhala. Namun karena
beberapa kelebihannya, Tuan Mashaika diterima dan dihormati oleh
masyarakat setempat bahkan dinikahkan dengan seorang putri Rapa Sipad. 1
Paroh ke dua abad ke empat belas komunitas Muslim Buansa menerima
dengan baik seorang ulama Arab bernama Karimul Makdum sehingga
memperkuat pertumbuhan Islam yang sebelumnya telah dibentuk oleh Tuan
Mashaika. Pada abad ke lima belas seorang pangeran dari Minagkabau
(Sumatera Barat) yang dikenal dengan sebutan Raja Baginda tiba di kepulauan
Sulu dan berhasil menyebarkan Islam di kepulauan Zamboanga dan dan
barsilan. Atas kegigihan beliau, seorang raja terkenal dari Mangindanao
bernama Kabungsuan Mangindanao memeluk Islam. Seiring berjalan waktu
disepanjang garis pantai Filipina dipimpin oleh pemimpin Islam yang bergelar
Datu atau Raja. Dihimpun dari berbagai keterangan sejarah proses awal
masuknya islam di Filipina dibawakan oleh ulama dan pedagang yang menikah
dengan perempuan lokal. Dari perkawinan tersebut terbentuklah komunitas
Islam. Di samping itu, Islamisasi dibidang politik menjadi awal peradaban
Islam di wilayah selatan Filipina.
Pertumbuhan dan Perkembangan Pendidikan Islam di Filipina Budaya
masyarakat muslim di Filipina berbeda dengan masyarakat Kristen, baik ditinjau
dari sudut kultur, gaya hidup dan nilai-nilai. Menurut Macawaris, seperti yang
dikutip oleh Daulay, bahwa masyarakat Katolik dipengeruhi oleh peradaban
Barat, Spanyol dan Amerika, pengaruhnya meliputi bahasa, musik, seni, hukum
1
Saifullah SA, “Umat Islam di Filipina Selatan; Sejarah, Perjuangan dan Rekonsiliasi”
Jurnal Islamica, Vol 3 No 1 September 2008, 55.

5
dan gaya hidup. Sedangkan masyarakat muslim di Filipina banyak dipengaruhi
oleh tetangga mereka yang beragama Islam seperti Brunei, Malaysia dan
Indonesia2. Proses Islamisasi di Filipina tidak bisa dilepaskan dari peran
pendidikan. Peranan mubaligh sangat dominan dalam menyebarkan Islam di
Negara ini. Kontak-kontak person antara mubaligh dengan masyarakat sebagai
langkah munculnya pendidikan informal Islam dan selanjutnya berubah menjadi
lembaga nonformal dan formal. Pendidikan Islam di wilayah Selatan Filipina
pertama kali digagas oleh Sultan Syarieful Hashim Abu Bakar yaitu sultan
pertama dengan mendirikan madrasah. Meskipun sulit melacak tanggal pasti
pembukaan madrasah tersebut, namun dapat disimpulkan bahwa pusat-pusat
pembelajaran telah eksis di Filipina beberapa abad. 3 Konflik berkepanjangan
antara muslim di Filipina Selatan dan pemeritah Filipina Selatan telah
menghabiskan energy yang cukup banyak dan melelahkan.
Seperti halnya lembaga pendidikan di berbagai Negara, di Filipina juga
tidak bisa dilepaskan dari pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan
informal lebih bersifat kontak-kontak person antara pendidik dan peserta didik
seperti yang dilakukan oleh mubaligh dan pendidikan orang tua terhadap anaknya.
Sedangkan pendidikan nonformal seperti pendidikan di rumah-rumah ibadah,
pengajian lepas dan tidak terstruktur seperti majelis taklim. Periode berikutnya
muncul pendidikan formal yaitu penddidikan yang diatur dengan peraturan-
peraturan yang harus ditaati. Pendidikan dasar dan menengah di Filipina diajarkan
di maktab dan madrasah. Juga di Filipina dikenal lembaga pendidikan pola Barat
yang bersifat sekuler sebagai implikasi pemikiran memisahkan agama dari
Negara. Pendidikan maktab khusus untuk anak usia 6 sampai 10 tahun yang
diserahkan kepada muslim yang dituakan dan memiliki reputasi dalam bidang
bacaan al-Qur’an.4 Pendidikan di maktab mengharuskan siswa menamatkan
bacaan al-Qur’an sampai tiga puluh juz. Juga meneankan pada membaca dan
menghafal beberapa halaman al-Qur’an.

2
Haidar Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009), h. 165
3
Ibid, hlm. 165
4
Ibid, hlm. 166

6
2. Lembaga Pendidikan Islam di Filipina
Lembaga pendidikan Islam di Filipina dikenal dengan sebutan madrasah.
Madrasah pertama didirikan oleh Sultan Syariful Hasyim Abu Bakar 5. Pada
mulanya madrasah belum masuk ke dalam sistem pendidikan Filipina. Pemerintah
Filipina tergolong lamban menyatukan semua wilayahnya ke dalam konsep
Negara Filipina. Upaya konkret pemerintah dalam mengakomodasi kepentingan
Islam dalam sistem pemerintah Filipina baru dimulai tahun 1980-an diantaranya
sebagai berikut:
a. Kongres Pendidikan Islam I
Kongres pertama pendidikan Islam diselenggarakan di Mindanao State
University pada tanggal 27-31 Oktober 1980. Kongres ini membagi
pembahasan menjadi tiga kelompok yaitu: pertama, pengelolaan dan
organisasi madrasah. Kedua, kurikulum, pengajaran, staf pengajar dan
pelajar madrasah. Ketiga, fasilitas fisik dan keuangan madrasah. Hasil konres
ini merekomendasikan sebuah makalah penting yang disajikan oleh Profesor
Manaros Boransing, berjudul Policy of Total development as an Aproach to
the Bangsa Moro Problem: An Alternative to Autonomy yang memuat:
1. Pemaduan suatu kurikulum 10 tingkat bagi pendidikan bahasa Arab/studi
keislaman ke dalam sistem sekolah umum yang terintegrasi;
2. Reorganisasi, pengangkatan dan pengukuhan madaris sebagai pusat-pusat
pengajaran tingkat sekolah menengah, bagi studi-studi lanjutan dalam
teologi Islam dan peradaban
3. Standardisasi dan pencetakan bahan-bahan pengajaran, khususnya buku
teks, untuk kurikulum pendidikan Islam dan bahasa Arab
4. Program latihan singkat bagi guru dan pengelola pendidikan dalam
bidang administrasi pengelolaan, bahasa Arab dan studi Islam
5. Pengorganisasian yayasan swasta dalam pengumpulan dana untuk
memulai atau melanjutkan kesinambungan pendidikan

5
Rossi Delta Fitrianah, “Sistem Pendidikan Islam Berwawasan Multikultural di Negara
ASEAN (Malaysia, Filipina, Singapura dan Brunei Darussalam)”, Jurnal at-Ta’lim, Vol 17 No 2
Juli 2018. 238

7
6. Mempercepat program pemberian beasiswa bagi Muslim Filipina yang
cerdas untuk melanjutkan studinya di semua bidang ilmu pengetahuan
alam, teknologi dan kemasyarakatan.23
b. Kongres Madrasah seluruh Filipina I
Kongres ini merupakan lanjutan dari kongres pertama pendidikan Islam
sekaligus tindak lanjut dari instruksi presiden nomor 1221 tanggal 31 Maret
1982 yang mengajak untuk mengadakan berbagai program pengembangan
madaris, program-program yang mengukuhkan studi Islam di lembaga
pendidikan tinggi dan penguatan program belajar-mengajar berbahasa Arab.
Kongres madrasah seluruh Filipina bertempat dan diselenggarakan oleh
Western Mindanao State University di Zamboanga City pada tanggal 24-26
Mei 1982. Kongres Madrasah ini membahas terkait: pertama, Status madaris.
Kedua, Isu-isu aktual dan masalah-masalah yang mempengaruhi madaris.
Ketiga, upaya pengembangan madaris menjadi lembaga-lembaga yang lebih
siap sebagai komponen yang aktif dalam sistem pendidikan Filipina. 625
Rekomendasi kongres ini diambil dari hasil peneliti senior Filipina yaitu
Prof. Ahmad Hassobah setelah melakukan pengkajian mendalam tentang
madaris. Rekomendasi tersebut memuat:
1. Madrasah tidak perlu dinasionalisasikan karena lembaga Islam
mewariskan studi-studi Islam dan bahasa Arab;
2. Pengajaran bahasa Inggris dan keterampilan harus dimasukkan kedalam
kurikulum
3. Mengupayakan peningkatan kecakapan dan wawasan guru-guru bahasa
Arab di madaris
4. Menghasilkan bahan-bahan pelajaran bahasa Arab dan studi-studi Islam
dengan bantuan pemerintah dan badan-badan lainnyaLulusan madaris
diakui dan bisa melanjutkan ke universitas umum, dan
5. Menyusun standar professional bagi guru bahasa Arab.
6. Pengajaran Bahasa Arab dan Nilai-nilai Keislaman di Sekolah Umum
7. Program Pertukaran Guru dan Tenaga Administrasi
6
Muhammad Mutadlo, “Islam dan Pendidikan Madrasah di Filipina” Jurnal Edukasi, Vol
13 No 1 April 2015, 49.

8
b) Sistem Pendidikan Islam di Filipina Madrasah di Filipina memiliki dinamika
dan sistem yang berbeda antara lain sebagai berikut:
1. Madaris, DepEd Privat Schol yang merupakan madrasah swasta dari
pemerintah
2. Alive Program Public School, yaitu sekolah negeri
3. Weekend Madrasah, yaitu sekolah akhir pekan yang dapat diakses semua
usia diberbagai level/kelasd. Independen Madrasah, yaitu madrasah yang
berdiri sendiri tanpa campur tangan pemerintah.
Adapun pelajaran yang ditrapkan di madrasah Filipina dari tiga jenis madrasah
yaitu:
1. Madrasah Diniyah Sabtu-Minggu
Madrasah Diniyah Sabtu-Minggu umumnya ditujukan bagi siswa yang
bersekolah umum di pagi hari. Mata pelajaran yang diajarkan mencakup
al-quran, hadis, tauhid, fiqh, sirah, qawaidullughah, tajwid, imra dan
qira’ah.
2. Madrasah Diniyah Reguler
Madrasah Diniyah Reguler diselenggarakan
lima hari dalam satu pekan. Madrasah ini mengasuh taman kanak-kanak (2
tahun), ibtidaiyah (6 tahun), mutawasithah (3 tahun) dan tsanawiyah (3
tahun). Mata pelajaran yang diajarkan adalah mata pelajaran agama yang
bersumber dari kitab seperti tafsir, nahwu, tauhid, hadis, tafsir ibnu katsir,
subulussalam, matan al-jurmiyah dan lain-lain.
3. Madrasah Integrasi Madrasah ini merupakan hasil pembaruan dengan
mengembangakan dua jenis pendidikan yaitu agama dan umum.30
Pengintegrasian madrasah ke sistem pendidikan di Filipina telah
dilaksanakan sejak tahun 1982. Madrasah mendapat pengakuan dari
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga (The Ministry of
Education, Cultural, and Sport- MECS).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan Islam di Filipina tidak bisa dilepaskan dari sejarah masuk dan
berkembangnya Islam di sana. Umat muslim merupakan penduduk mayoritas
pada awalnnya di Filipina, hal itu ditandai dengan lahir dan berkembangnya
kerajaan dan kesultanan Islam. Sejarah menjadi berbeda dengan kedatangan
penjajah Spanyol dan Amerika Serikat dengan salah satu misinya menjadikan
Filipina sebagai penganut agama Kristen Protestan dan misi itu menunjukkan
hasil yang cukup signifikan karena Filipina menjadi Negara Asean yang mayoritas
Kristen di antara Negara-negara Melayu lain yang mayoritas beragama Islam.
Politik adu domba dan perang suci yang didoktrinkan kepada penduduk Filipina
oleh penjajah telah menjadi warisan turun temurun bagi pemerintahan Filipina
dari masa ke masa, sehingga lahirlah konflik berkepanjangan antara penduduk
Filipina Utara yang berada di bawah pemerintah dengan muslim di Filipina
Selatan.
Pendidian Islam secara kelembagaan telah diakui dalam sistem pendidikan
nasional Filipina dari berbagai tingkatnya bahkan sampai pada tingkat perguruan
tinggi. Jemajuan pendidikan Islam sudah semakin menunjukkan hasilnya, hal itu
terlihat dari keinginan Filipina untuk belajar pada Indonesia dalam rangka
mengelola kebijakan lembaga pendidikan Islam dalam sistem pendidikan
Nasional. Pendidikan Islam di Filipina disebut madrasah. Madrasah pertama
didirikan oleh Sultan Syariful Hasyim Abu Bakar.
.
B. Saran

Dalam makalah ini, masih banyak kekurangan-kekurangan. Maka dari itu,


kami sebagai penulis mengharapkan semoga pembaca bisa memberi masukan
berupa kritik dan saran kepada kami. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebaik-baiknya.

10
DAFTAR PUSTAKA

A, Saifullah S. “Umat Islam di Filipina Selatan; Sejarah, Perjuangan dan


Rekonsiliasi” Jurnal Islamica. Vol 3 No 1 September 2008.

Daulay, Haidar Putra, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara, Jakarta:


Rineka Cipta, 2009

Fitrianah, Rossi Delta. “Sistem Pendidikan Islam Berwawasan Multikultural di


Negara ASEAN (Malaysia, Filipina, Singapura dan Brunei Darussalam)”.
Jurnal at-Ta’lim, Vol 17 No 2 Juli 2018.

Mutadlo, Muhammad. “Islam dan Pendidikan Madrasah di Filipina” Jurnal


Edukasi, Vol 13 No 1 April 2015.

11

Anda mungkin juga menyukai