Financial Planning
Financial Planning
2. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis Segmentasi geografis digunakan untuk
mengklasifikasikan pasar berdasarkan lokasi yang akan
mempengaruhi biaya operasional dan jumlah permintaan secara
berbeda. Dalam segmentasi geografi, pasar dibagi menjadi unit
geografis, seperti: negara, provinsi, kota atau lingkungan.
3. Segmentasi Perilaku
Segmentasi Perilaku, merupakan pengelompokkan pasar yang
didasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan maupun respon
terhadap suatu produk. Segmentasi perilaku membagi pembeli
menjadi beberapa kelompok berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan dan bagaimana respon pembeli terhadap suatu produk.
4. Segmentasi manfaat
Jika Anda melakukan segmentasi pada pelanggan baru, maka
pengelompokannya akan berdasarkan pada pelanggan baru yang belum
membeli dan yang baru membeli 1-2 produk. Pada segmen ini, fokusnya
akan lebih kepada alat yang dipakai pelanggan untuk mencari produk.
Setelah itu, akan ada sub-segmen berupa tingkat keterlibatan pengguna
terhadap aplikasi, staf penjualan, situs web, dan lainnya.
1.5 Costumer Relationship
CR adalah salah satu strategi perusahaandalam menjaga hubungan baik
dengan pelanggan dengan tujuan mempertahankan pelanggan yang ada
agar melakukan pembelian berulan (repeat orders).
2. Flowchart program
Selanjutnya kita akan membahas flowchart program. Flowchart ini
menggambarkan secara rinci prosedur dari proses program. Flowchart
program terdiri dari dua macam, antara lain: flowchart logika program (program
logic flowchart) dan flowchart program komputer terinci (detailed computer
program flowchart).
3. Flowchart proses
Flowchart proses adalah cara penggambaran rekayasa industrial dengan cara merinci dan
menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.
4. Flowchart sistem
Yang keempat ada flowchart sistem. Flowchart sistem adalah flowchart yang menampilkan
tahapan atau proses kerja yang sedang berlangsung di dalam sistem secara menyeluruh.
Selain itu flowchart sistem juga menguraikan urutan dari setiap prosedur yang ada di dalam
sistem.
5. Flowchart skematik
Terakhir ada flowchart skematik. Flowchart ini menampilkan alur prosedur suatu sistem,
hampir sama dengan flowchart sistem. Namun, ada perbedaan dalam penggunaan simbol-
simbol dalam menggambarkan alur. Selain simbol-simbol, flowchart skematik juga
menggunakan gambar-gambar komputer serta peralatan lainnya untuk mempermudah
dalam pembacaan flowchart untuk orang awam.
Contoh processing flow
3. Processing time
Di industri manufaktur berprinsip lean process dikenal beberapa istilah
waktu diantaranya adalah : Cycle Time, Takt Time, Processing Time, Kosu,
Machine Time, Machine Cycle Time, Value Add Time, Lead Time, Production
Lead Time, Order Lead Time dan Order-to-Cash Time.
#4. Kosu
• Kosu adalah istilah dari Jepang untuk Jam Orang Per Unit (JOPU), atau yang
berkaitan dengan jam orang spesifik yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu
unit di satu proses tertentu. Satuan ini digunakan untuk mengukur dan menilai
produktivitas operator. Penurunan kosu merupakan salah satu indikator kunci
dalam mengukur perbaikan produktivitas di lantai produksi.
• Rumus Kosu dihitung dengan membagi jam dari keseluruhan tenaga kerja
langsung (directman hours) dengan jumlah output produksi per jam (output per
hour).
• Kosu = Directman hours / Output per hour
#5. Machine Time
Machine time adalah waktu total mesin yang sedang mengerjakan produk.
Operator yang berdiri disekitar mesin untuk menunggu mesin tidak punya
pengaruh pada machine time. Machine time adalah konsep umum yang berkaitan
dengan Lembar Standar Kombinasi Kerja (Standard Work Combination Sheet).
Machine Cycle Time adalah waktu rata-rata antara penyelesaian unit-unit yang
keluar dari suatu mesin. Misalnya suatu mesin mungkin mempunyai machine
time = 60 detik, tapi jika mesin membuat 6 batch, maka machine cycle time = 10
detik.
#7. Value Add Time
• Value Add Time atau juga dikenal sebagai Value Creating Time adalah
waktu dari elemen-elemen kerja yang mentransformasikan secara aktual
produk kepada pelanggan.
Lead Time adalah waktu rata-rata untuk mengalirnya satu unit produk
di sepanjang proses (dari awal sampai akhir) termasuk waktu
menunggu (waiting time) antara sub-sub proses.
Lead time = Cycle time x Unit WIP x Jumlah operasi + Delay antara
proses (terencana dan takterencana)
• Production Lead Time adalah waktu dari ketika pabrik menerima order
sampai ketika produk dikirimkan.
• Production lead time = A + B + C
• Di mana:
• A = Waktu dari isu pesanan produksi sampai mulai produksi.
• B = Waktu mulai fabrikasi sampai akhir (waktu proses + delay).
• C = Waktu melengkapi dari unit pertama sampai satu lot.
4. Production Calendar
Production Schedule atau Jadwal Produksi adalah perencanaan produksi jangka
pendek pada suatu perusahaan yang berisi tentang rencana menyeluruh serta
perinciannya dalam menghasilkan produk akhir (produk jadi).
Dalam Jadwal Induk Produksi juga memuat prioritas model produk yang akan
diproduksi, jadwal pembelian bahan-bahan produksi, jadwal pelaksanaan proses
produksi dan jadwal kerja karyawan serta jadwal operasional mesin. Jadwal Induk
Produksi ini juga bermanfaat dalam merencanakan kapasitas produksi dan
kebutuhan material untuk aktivitas produksi.
Production calendar - garment
5. Man power planning
Manpower planning diartikan oleh John B. Miner dan Mary Green Miner
dalam bukunya Personnel and Industrial Relation, sebagai suatu proses
yang berusaha menjamin jumlah dan jenis pegawai yang tepat akan
tersedia pada tempat dan waktu yang tepat untuk melakukan hal-hal yang
diperlukan agar organisasi dapat terus mencapai tujuannya.
MPS ini pada umumnya disusun berdasarkan order (pesanan) pelanggan dan
perkiraan order (Forecast) yang dibuat oleh perusahaan sebelum dimulainya sistem
MRP.