0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan38 halaman

Financial Planning

Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang langkah-langkah dalam perencanaan keuangan yang meliputi model bisnis, aliran proses, dan waktu proses."

Diunggah oleh

Adis Winda
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan38 halaman

Financial Planning

Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang langkah-langkah dalam perencanaan keuangan yang meliputi model bisnis, aliran proses, dan waktu proses."

Diunggah oleh

Adis Winda
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 38

Financial Planning

Step to prepare financial planning


1. Business Model
Definisi:

Business model adalah sebuah konsep atau skema yang


menjelaskan bagaimana sebuah bisnis dapat menghasilkan
keuntungan atau formula for making money
Canva Business model
1.1. Key Partners
Key partners adalah pihak-pihak yang bisa kita ajak kerjasama
dengan tujuan untuk menyokong dan mengoptimalkan alokasi
sumber daya, mengurangi resiko dan ketidakpastian persaingan,
serta meningkatkan kinerja.
Contoh:
- Market place
- Retails
- Suplliers
- Wholesale
1.2 Key Activities
Key activities adalah aktivitas yang dilakukan untuk
mempertahankan dan menyampaikan value proposition.
Elemen ini juga dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
- Produksi
- Pemecahan masalah
- Platform atau jaringan
1.3 Value Proportion
Value proposition atau nilai manfaat produk atau layanan
merupakan acuan pada pernyataan bisnis atau pemasaran yang
digunakan pelaku usaha untuk memberikan alasan atau
meringkas alasan mengapa konsumen harus membeli produk
atau menggunakan pelayanan jasa. Nilai yang kita tawarkan
kepada calon pelanggan harus relevan untuk menjelaskan
mengapa merek, produk, dan layanan yang kita tawarkan dapat
menjadi solusi untuk permasalahan dari calon pelanggan. Value
proposition merupakan cara baru dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan memiliki nilai tambahan dari produk maupun
layanan yang ditawarkan kepada pelanggan.
1.4 Costumer Segments
Customer segmentation adalah strategi pemasaran yang
mengelompokkan target pasar berdasarkan karakteristik yang
sama untuk dikelola secara efektif dan tepat agar mencapai
tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Karakteristik segmentasi
berdasarkan pada usia, jenis kelamin, frekuensi pembelian,
loyalitas, ketertarikan, minat, hobi, dan lainnya. Tujuan dari
segmentasi ini adalah untuk mengenali pelanggan yang
berharga, mengenali peluang up-selling dan cross-selling, dan
memahami kebutuhan setiap kelompok pelanggan untuk
membangun hubungan yang lebih baik.
Jenis Segmentasi pasar
1. Segmentasi Demografis
Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-
variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras,
generasi kewarganegaraan, dan kelas sosial.

2. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis Segmentasi geografis digunakan untuk
mengklasifikasikan pasar berdasarkan lokasi yang akan
mempengaruhi biaya operasional dan jumlah permintaan secara
berbeda. Dalam segmentasi geografi, pasar dibagi menjadi unit
geografis, seperti: negara, provinsi, kota atau lingkungan.
3. Segmentasi Perilaku
Segmentasi Perilaku, merupakan pengelompokkan pasar yang
didasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan maupun respon
terhadap suatu produk. Segmentasi perilaku membagi pembeli
menjadi beberapa kelompok berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan dan bagaimana respon pembeli terhadap suatu produk.

4. Segmentasi manfaat
Jika Anda melakukan segmentasi pada pelanggan baru, maka
pengelompokannya akan berdasarkan pada pelanggan baru yang belum
membeli dan yang baru membeli 1-2 produk. Pada segmen ini, fokusnya
akan lebih kepada alat yang dipakai pelanggan untuk mencari produk.
Setelah itu, akan ada sub-segmen berupa tingkat keterlibatan pengguna
terhadap aplikasi, staf penjualan, situs web, dan lainnya.
1.5 Costumer Relationship
CR adalah salah satu strategi perusahaandalam menjaga hubungan baik
dengan pelanggan dengan tujuan mempertahankan pelanggan yang ada
agar melakukan pembelian berulan (repeat orders).

Sementara CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi


bisnis yang memadukan proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik
prospek penjualan, mengkonfersi mereka menjadi pelanggan, dan
mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dan
loyal.
Tujuan dari CRM adalah untuk mengetahui sebanyak mungkin tentang
bagaimana kebutuhan dan perilaku pelanggan, untuk selanjutnya memberikan
sebuah pelayanan yang optimal dan mempertahankan hubungan yang sudah
ada, karena kunci sukses dari bisnis sangat tergantung seberapa jauh kita
tahu tentang pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka. Sulit bagi sebuah
perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan kepemimpinan dan
profitabilitas tanpa melakukan fokus secara berkesinambungan yang dapat
dilakukan pada CRM.
CRM menjangkau banyak bidang dalam organisasi, termasuk:
• Penjualan
• Layanan Pelanggan
• Pemasaran
Jenis CRM
• Sales Cloud : Mampu memaksimalkan penjualan, meningkatkan
pendapatan, produktivitas dan visibilitas dalam bisnis.
• Service Cloud : Transformasi layanan pelanggan dan menciptakan
hubungan yang baik dengan mereka.
• Marketing Cloud : Memantau dan berpartisipasi dalam jejaring
social.
• Salesforce Platform and AppExchange : Membuat aplikasi social
yang inovatif, mobile dan Real-Time pada platform yang dapat
digunakan oleh lebih dari 100.000 pelanggan.
• Salesforce Chatter : Membuat proses bisnis dalam hal social.
Bekolaborasi secara Real-Time dari mana saja.
1.6 Channels
Channels adalah entitas yang dipakai oleh pihak organisasi bisnis di dalam
menciptakan value proposition yang telah dibuat tersebut hingga sampai
pada konsumen. Pada umumnya yang digunakan adalah framework AIDA
(Attention – Interest – Desire – Action) untuk dijadikan sebagai tahap awal.
Selanjutnya bagaimana proses ‘DELIVERY” product tersebut ke konsumen.
Contoh:
- Membuat iklan di social medial
- Memasang FB Ads maupun Google Adwords
1.7 Key Resources
Key resources adalah aset terpenting yang diperlukan untuk membuat
model bisnis berfungsi. Setiap model bisnis membutuhkan sumber daya
utama. Sumber daya ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan
value proposition, menjangkau pasar, memelihara hubungan dengan
pelanggan, dan memperoleh pendapatan.
Contoh:
- Tenaga ahli
- Labour
- Supplier
1.8 Revenue Streams
Revenue stream adalah seluruh dana yang dimiliki perusahaan untuk bisa
dikelola dan dikembangkan. Revenue stream adalah seluruh transaksi
perusahaan yang menghasilkan dana secara berkelanjutan.

Revenue stream adalah penentu kegiatan produksi, distribusi, dan investasi


perusahaan dapat berjalan terus-menerus. Karena itu, revenue stream
adalah salah satu penentu apakah sebuah perusahaan menjalankan
bisnisnya dengan baik dalam artian memperoleh profit.
1.9 Cost Structures
Struktur biaya atau Cost structure adalah biaya yang mengacu
pada jenis dan juga proporsi relatif dari biaya tetap dan variabel
yang dikeluarkan secara rutin oleh perusahaan.
Ilustrasi cost structure
Apa itu biaya variabel? Biaya
variabel adalah biaya yang
meningkat setiap kali satu
unit produk atau jasa
diproduksi.

Apa itu biaya langsung?


Biaya langsung adalah
biaya yang dapat dikaitkan
dengan objek biaya
dengan cara yang relatif
mudah (yaitu, dengan cara
yang layak secara
ekonomi).
Apa itu biaya tidak
langsung? Biaya
tidak langsung
adalah biaya yang
tidak dapat secara
langsung dikaitkan
dengan objek biaya
dengan cara yang
relatif mudah (yaitu,
dengan cara yang
layak secara
ekonomi).
2. Processing Flow
Flowchart adalah sebuah diagram yang menjelaskan alur proses
dari sebuah program. Dalam membangun sebuah program,
flowchart berperan penting untuk menerjemahkan proses
berjalannya sebuah program agar lebih mudah untuk dipahami.

Flowchart berperan penting dalam memutuskan sebuah langkah


atau fungsionalitas dari sebuah proyek pembuatan program yang
melibatkan banyak orang sekaligus. Selain itu dengan
menggunakan bagan alur proses dari sebuah program akan lebih
jelas, ringkas, dan mengurangi kemungkinan untuk salah
penafsiran.
Jenis-Jenis Flowchart
1. Flowchart dokumen
Pertama ada flowchart dokumen (document flowchart) atau bisa juga disebut
dengan paperwork flowchart. Flowchart dokumen berfungsi untuk menelusuri
alur form dari satu bagian ke bagian yang lain, termasuk bagaimana laporan
diproses, dicatat, dan disimpan.

2. Flowchart program
Selanjutnya kita akan membahas flowchart program. Flowchart ini
menggambarkan secara rinci prosedur dari proses program. Flowchart
program terdiri dari dua macam, antara lain: flowchart logika program (program
logic flowchart) dan flowchart program komputer terinci (detailed computer
program flowchart).
3. Flowchart proses
Flowchart proses adalah cara penggambaran rekayasa industrial dengan cara merinci dan
menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.

4. Flowchart sistem
Yang keempat ada flowchart sistem. Flowchart sistem adalah flowchart yang menampilkan
tahapan atau proses kerja yang sedang berlangsung di dalam sistem secara menyeluruh.
Selain itu flowchart sistem juga menguraikan urutan dari setiap prosedur yang ada di dalam
sistem.

5. Flowchart skematik
Terakhir ada flowchart skematik. Flowchart ini menampilkan alur prosedur suatu sistem,
hampir sama dengan flowchart sistem. Namun, ada perbedaan dalam penggunaan simbol-
simbol dalam menggambarkan alur. Selain simbol-simbol, flowchart skematik juga
menggunakan gambar-gambar komputer serta peralatan lainnya untuk mempermudah
dalam pembacaan flowchart untuk orang awam.
Contoh processing flow
3. Processing time
Di industri manufaktur berprinsip lean process dikenal beberapa istilah
waktu diantaranya adalah : Cycle Time, Takt Time, Processing Time, Kosu,
Machine Time, Machine Cycle Time, Value Add Time, Lead Time, Production
Lead Time, Order Lead Time dan Order-to-Cash Time.

#1. Cycle Time


Cycle Time diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan seorang operator
untuk menyelesaikan 1 siklus pekerjaannya termasuk untuk melakukan
kerja manual dan berjalan.
#2. Takt Time
Batasan umum takt time adalah waktu yang “diinginkan” untuk membuat satu
unit keluaran produksi. Takt time berbeda dengan cycle time (CT) karena takt
time (TT) tidak diukur dengan stopwatch, tetapi harus dihitung dengan formula
sebagai berikut:

• -. Berdasarkan sudut pandang pelanggan :


• Takt time = Waktu operasi yang tersedia / Permintaan pelanggan
• -. Berdasarkan sudut pandang operasi :
• Takt time = Waktu operasi yang tersedia / Ramalan permintaan
#3. Processing Time
• Processing Time adalah estimasi waktu penyelesaian pekerjaan. Processing time
diamati dengan alat ukur waktu (stopwatch) terhadap 1 unit produk yang diproses
oleh 1 orang operator. Processing time hanya untuk operator, tidak untuk mesin.
• Processing time = Kerja manual + Berjalan + Menunggu

#4. Kosu
• Kosu adalah istilah dari Jepang untuk Jam Orang Per Unit (JOPU), atau yang
berkaitan dengan jam orang spesifik yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu
unit di satu proses tertentu. Satuan ini digunakan untuk mengukur dan menilai
produktivitas operator. Penurunan kosu merupakan salah satu indikator kunci
dalam mengukur perbaikan produktivitas di lantai produksi.
• Rumus Kosu dihitung dengan membagi jam dari keseluruhan tenaga kerja
langsung (directman hours) dengan jumlah output produksi per jam (output per
hour).
• Kosu = Directman hours / Output per hour
#5. Machine Time

Machine time adalah waktu total mesin yang sedang mengerjakan produk.
Operator yang berdiri disekitar mesin untuk menunggu mesin tidak punya
pengaruh pada machine time. Machine time adalah konsep umum yang berkaitan
dengan Lembar Standar Kombinasi Kerja (Standard Work Combination Sheet).

#6. Machine Cycle Time

Machine Cycle Time adalah waktu rata-rata antara penyelesaian unit-unit yang
keluar dari suatu mesin. Misalnya suatu mesin mungkin mempunyai machine
time = 60 detik, tapi jika mesin membuat 6 batch, maka machine cycle time = 10
detik.
#7. Value Add Time

• Value Add Time atau juga dikenal sebagai Value Creating Time adalah
waktu dari elemen-elemen kerja yang mentransformasikan secara aktual
produk kepada pelanggan.

• Value add time < Cycle time < Lead time


• Non value add time = Cycle time – Value add time
#8. Lead Time

Lead Time adalah waktu rata-rata untuk mengalirnya satu unit produk
di sepanjang proses (dari awal sampai akhir) termasuk waktu
menunggu (waiting time) antara sub-sub proses.

Lead time = Cycle time x Unit WIP x Jumlah operasi + Delay antara
proses (terencana dan takterencana)

Dalam praktiknya, istilah Lead Time selalu berarti Production Lead


Time, tetapi secara teknis, terdapat beberapa jenis lead time yaitu :
Production Lead Time, Order Lead Time dan Order-to-Cash Time.
#9. Production Lead Time

• Production Lead Time adalah waktu dari ketika pabrik menerima order
sampai ketika produk dikirimkan.
• Production lead time = A + B + C

• Di mana:
• A = Waktu dari isu pesanan produksi sampai mulai produksi.
• B = Waktu mulai fabrikasi sampai akhir (waktu proses + delay).
• C = Waktu melengkapi dari unit pertama sampai satu lot.
4. Production Calendar
Production Schedule atau Jadwal Produksi adalah perencanaan produksi jangka
pendek pada suatu perusahaan yang berisi tentang rencana menyeluruh serta
perinciannya dalam menghasilkan produk akhir (produk jadi).

Dalam Jadwal Induk Produksi juga memuat prioritas model produk yang akan
diproduksi, jadwal pembelian bahan-bahan produksi, jadwal pelaksanaan proses
produksi dan jadwal kerja karyawan serta jadwal operasional mesin. Jadwal Induk
Produksi ini juga bermanfaat dalam merencanakan kapasitas produksi dan
kebutuhan material untuk aktivitas produksi.
Production calendar - garment
5. Man power planning
Manpower planning diartikan oleh John B. Miner dan Mary Green Miner
dalam bukunya Personnel and Industrial Relation, sebagai suatu proses
yang berusaha menjamin jumlah dan jenis pegawai yang tepat akan
tersedia pada tempat dan waktu yang tepat untuk melakukan hal-hal yang
diperlukan agar organisasi dapat terus mencapai tujuannya.

Sementara, menurut Andrew E. Sikula (1981:145) perencanaan SDM adala


proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan mempertemukan
kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana
organisasi.
• Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, bisa disimpulkan bahwa
perencanaan tenaga kerja (manpower planning) adalah proses
memperkirakan jumlah optimal orang yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas dalam waktu tertentu sehingga dapat mencapai goals perusahaan.

• Perencanaan tenaga kerja mencakup parameter seperti jumlah personil,


berbagai jenis keterampilan, jangka waktu dsb.

• Ini adalah proses berkesinambungan untuk memastikan bahwa bisnis


memiliki sumber daya yang efektif dan efisien.
7 Langkah Menyiapkan Manpower
Planning
1. Analisis ketersediaan SDM yang ada saat ini
2. Analisis kebutuhan
3. Perumusan kesepakatan
4. Mengembangkan program kerja
5. Desain program pelatihan
6. Menyesuaikan budget
7. Evaluasi
6. Production schedule
Perusahaan yang bergerak di bidang manufakturing, salah satu penjadwalan yang
terpenting adalah Jadwal Induk Produksi atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Master Production Schedule (MPS). Master Production Schedule merupakan
penjadwalan lanjutan setelah perencanaan agregat. Jadi dapat dikatakan bahwa
Agregate Planning atau Perencanaan Agregat adalah dasar dari Master Production
Schedule (Jadwal Induk Produksi).

Master Production Schedule atau Jadwal Induk Produksi adalah perencanaan


produksi jangka pendek pada suatu perusahaan yang berisi tentang rencana
menyeluruh serta perinciannya dalam menghasilkan produk akhir (produk jadi). Dalam
Jadwal Induk Produksi juga memuat prioritas model produk yang akan diproduksi,
jadwal pembelian bahan-bahan produksi, jadwal pelaksanaan proses produksi dan
jadwal kerja karyawan serta jadwal operasional mesin. Jadwal Induk Produksi ini juga
bermanfaat dalam merencanakan kapasitas produksi dan kebutuhan material untuk
aktivitas produksi
Interval waktu pada Jadwal Induk Produksi pada dasarnya tergantung pada jenis,
volume dan jangka waktu produksi untuk produk yang bersangkutan. Kebanyakan
perusahaan-perusahaan menggunakan interval waktu mingguan untuk jadwal
induk produksi ini, namun ada juga yang menggunakan interval waktu harian.
Sedangkan Horison waktu pada Jadwal Induk Produksi sangat tergantung pada
karakteristik produk dan jangka waktu produksi. Namun ada juga Jadwal Induk
Produksi yang mencakup beberapa mingguan hingga ke periode tahunan.

MPS ini pada umumnya disusun berdasarkan order (pesanan) pelanggan dan
perkiraan order (Forecast) yang dibuat oleh perusahaan sebelum dimulainya sistem
MRP.

Anda mungkin juga menyukai