Paparan TOT KBLPK 2023

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 75

Pembinaan Personil K3

Bidang Listrik,
Konstruksi Bangunan,
Penanggulangan Kebakaran, Elevator
dan Eskalator
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Direktorat Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tahun 2023
DASAR HUKUM
UNDANG – UNDANG dan PP
❑ Undang - Undang UAP Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie)
❑ Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
❑ Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
❑ Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3

PERATURAN
✓ Permenaker No. 1/MEN/1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan
✓ Permenaker No. 02/MEN/1982 tentang Klasifikasi Juru Las
✓ Permenaker No. 01/MEN/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat – syarat
Operator Pesawat Uap
✓ Permenaker No. 02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
✓ Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja
✓ Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang Bejana Tekan dan Tangki Timbun
✓ Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
✓ Permenaker No. 9 tahun 2016 tentang K3 Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian
✓ Permenaker No. 6 tahun 2017 tentang K3 Elevator dan Eskalator
✓ Permenaker No. 5 tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
LANJUTAN
PERATURAN

✓ Permenaker No. 20 tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
✓ Kepmenaker No. Kep. 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja
✓ Kepmenakertrans No. Kep. 186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
✓ Kepdirjen Binwas No. Kep. 20/BW/2004 tentang Kompetensi Personil K3
Konstruksi Bangunan
✓ Kepdirjen Binwas No. Kep. 113/DJPPK/2006 tentang Pedoman dan
Pembinaan Teknis Petugas K3 Ruang Terbatas (Confined Space)
✓ Kepdirjen Binwas No. Kep. 64/PPK/2013 tentang Pedoman Pembinaan K3
Pekerjaan Penyelaman di Dalam Air (Under Water Diving Work)
✓ Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 47 tahun 2015 tentang Pembinaan Ahli
K3 Listrik
✓ Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 48 tahun 2015 tentang Pembinaan
Teknisi K3 Listrik
PEMBINAAN PERSONIL K3
Auditor SMK3
Ahli K3 Umum
Ahli K3 Kimia Personil Kelembagaan

Ahli K3 Listrik K3 K3

Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 P Kebakaran
Ahli K3 PAA
Ahli K3 PUBT
Ahli K3 Lingker
Teknisi K3 Lift
Lingkungan Kerja
& Bahan
Regulasi Mesin/perala
Teknisi K3 Listrik Berbahaya K3 tan

Petugas P3K
Petugas K3 Kimia
Operator K3
TKBT dan TKPK
Petugas Peran Kebakaran Kesehatan Kerja
Sistem
Regu Penang. Kebakaran
Koordinator Penang.
Kebakaran
PERMENAKER NO 1 TAHUN 2021
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan
Direktorat Tugas Fungsi

Direktorat•BinaPJK3 dan Pembinaan;


Sistem melaksanakan penyiapan perumusan dan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
Pengawasan• Ketenagakerjaan
Sertifikasi/Lisensipelaksanaan
Personil kebijakan di bidang sistem pelaporan di bidang pembinaan sistem dan prosedur,
pengawasan ketenagakerjaan kelembagaan, serta sarana dan prasarana pengawasan
ketenagakerjaan.
Direktorat Bina Kelembagaan melaksanakan penyiapan perumusan dan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
Keselamatan dan Kesehatan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan NSPK, pemberian bimbingan teknis serta evaluasi dan pelaporan
Kerja kelembagaan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang akreditasi dan pengembangan kelembagaan
keselamatan dan kesehatan kerja, dan sistem manajemen mutu
keselamatan dan kesehatan kerja.
Direktorat Bina Pengujian melaksanakan perumusan dan pelaksanaan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
Keselamatan dan Kesehatan kebijakan di bidang pengujian keselamatan dan NSPK, pemberian bimbingan teknis serta evaluasi dan pelaporan
Kerja kesehatan kerja di bidang pengujian keselamatan dan kesehatan kerja.
Direktorat Bina Pemeriksaan melaksanakan perumusan dan pelaksanaan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
Norma Ketenagakerjaan kebijakan di bidang pembinaan pemeriksaan NSPK, pemberian bimbingan teknis serta evaluasi dan pelaporan
norma ketenagakerjaan di bidang pemeriksaan norma ketenagakerjaan, norma
keselamatan dan kesehatan kerja, serta koordinasi dan
pengawasan penyidikan tindak pidana ketenagakerjaan dan
pembinaan penyidik pegawai negeri sipil.
Direktorat Bina Pengawas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
Ketenagakerjaan dan Penguji kebijakan di bidang pembinaan pengawas pelaporan di bidang pembinaan pengawas ketenagakerjaan dan
Keselamatan dan Kesehatan ketenagakerjaan serta penguji keselamatan dan penguji keselamatan dan kesehatan kerja.
Kerja kesehatan kerja.
PERMENAKER NO 6 TAHUN 2021
Penerapan Standar Kegiatan Usaha dan/atau Produk pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Ketenagakerjaan

Fabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi


dan Instalasi Teknik K3
(KBLI 33121)

Sertifikasi Lembaga Audit SMK3


(KBLI 71201)

Pengujian Laboratorium dalam Riksa Uji K3


(KBLI 71202)

Inspeksi Periodik dalam Riksa Uji K3


(KBLI 71203)

Pembinaan dan Konsultasi K3


(KBLI 78429)
PJK3 harus menyesuaikan dengan KBLI
tersebut untuk memelihara legalitasnya.
PEMBINAAN K3 BIDANG Listrik

1. Permenaker No 12 tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja.


Sebagai acuan bagi Pengurus Tempat Kerja dalam pelaksanaan persyaratan
K3 Listrik di tempat Kerja.

2. Kepdirjen Binwasnaker No. 47 tahun 2015


Menetapkan ruang lingkup kegiatan, kewenangan dan tatacara penunjukan
Ahli K3 Bidang Listtrik yang diuraikan secara jelas dan rinci pada bab dan
pasal-pasal didalamnya.

3. Kepdirjen Binwasnaker No. 48 tahun 2015


Menetapkan ruang lingkup kegiatan, kewenangan dan tatacara
penunjukan Teknisi K3 Listrik yang diuraikan secara jelas dan rinci pada
bab dan pasal-pasal didalamnya..
PEMBINAAN PERSONIL K3 BIDANG LISTRIK
PERMENAKER NOMOR 12 TAHUN 2015

AHLI K3 BIDANG LISTRIK

TEKNISI K3 LISTRIK
PERSYARATAN TENAGA KERJA DALAM MENGIKUTI PEMBINAAN
PERMENAKER NOMOR 12 TAHUN 2015
AHLIK3 BIDANG LISTRIK TEKNISI K3 LISTRIK
a. berpendidikan sekurang-kurangnya a. berpendidikan paling rendah SMK
Sarjana atau Diploma 3 dg jurusan teknik atau sederajat;
ketentuan sbb: b. berpengalaman paling singkat
• Sarjana dengan pengalaman paling singkat 2 (dua) tahun di
kerja di bidang kelistrikan paling bidangnya;
singkat 2 (dua) tahun; c. sehat untuk bekerja menurut
• Diploma 3 dengan pengalaman keterangan dokter;
kerja di bidang kelistrikan paling d. Berkelakuan Baik;
singkat 4 (empat) tahun e. Bekerja penuh di instansi/
b. sehat untuk bekerja menurut perusahaan yang
keterangan dokter; bersangkutanLulus evaluasi
c. Berkelakuan Baik; pembinaan K3 .
d. Bekerja penuh di instansi/
perusahaan yang bersangkutan.
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN AHLI K3 LISTRIK
No Materi JPL
I. Kelompok Dasar
1. Kebijakan dan Pembinaan Pengawasan K3 Listrik 5
2. Pembinaan dan Pengawasan Norma K3 Listrik 5
II. Kelompok Inti
1. Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pembangkitan Listrik 5
2. Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Transmisi Listrik 5
3. Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Distribusi Listrik 5
4. Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pemanfaatan Listrik 10
5. Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pembangkitan Listrik 10
6. Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Transmisi Listrik 10
7. Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Distribusi Listrik. 10
8. Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pemanfaatan Listrik 10
9. Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pembangkitan Listrik 5
10. Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Transmisi Listrik 5
11. Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Distribusi Listrik. 5
12. Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pemanfaatan Listrik. 10
13. Persyaratan K3 Sistem Penyalur Petir 5
14. Persyaratan K3 Listrik Ruang Khusus 5
15. Persyaratan K3 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Pertama dan/atau Perubahan 10
16. Persyaratan K3 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik berkala 10
17. Praktek 10
18. Seminar 5
II. Kelompok Penunjang
1. Pelaksanaan K3 Listrik dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5
2. Analisis dan Pelaporan Kecelakaan Kerja Listrik 5
3. Kesehatan Kerja Listrik 5
IV. Evaluasi
1. Teori 5
Jumlah 165
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
TEKNISI K3 LISTRIK
No Materi JPL
I. Kelompok Dasar
1. Kebijakan dan Pembinaan Pengawasan K3 2
2. Pembinaan dan Pengawasan Norma K3 Listrik 3
II. Kelompok Inti
1. Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pembangkit Listrik 5
2. Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Transmisi Listrik 5
3. Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Distribusi Listrik 5
4. Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pemanfaatan Listrik 5
5. Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pembangkit Listrik. 5
6. Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Transmisi Listrik. 5
7. Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Distribusi Listrik. 5
8. Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan Dan Peralatan Listrik Di Pemanfaatan Listrik. 5
9. Persyaratan K3 Instalasi Penyalur Petir 2
10. Persyaratan K3 Listrik Ruang Khusus 3
11. Praktek 5
III. Kelompok Penunjang
1. Identifikasi Potensi Bahaya Listrik 3
2. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Pekerjaan Listrik 2
IV. Evaluasi
1 Teori 5
Jumlah 65
POLA PEMBINAAN PERSONIL K3 KONSTRUKSI BANGUNAN
PJK3 Bina Kelembagaan K3
Pembinaan K3 Sertifikat, Lisensi dan
KONSTRUKSI Lulus SKP
1.Teknisi 1.Teknisi
Peserta 2.Supervisi Evaluasi 2.Supervisi
Perusahaan
3.AK3 Muda 3.AK3 Muda
4.AK3 Madya 4.AK3 Madya
5.AK3 Utama Tidak Lulus 5.AK3 Utama

Direktur Jenderal menerbitkan Sertifikat Pembinaan K3 dan Lisensi K3 yang berlaku


selama 5 (lima) tahun.
Lisensi Personil K3 Konstruksi Bangunan terdiri atas:
✓ Teknisi Perancah;
✓ Supervisi Perancah;
✓ Ahli K3 Muda Konstruksi Bangunan;
✓ Ahli K3 Madya Konstruksi Bangunan; dan
✓ Ahli K3 Utama Konstruksi Bangunan.
PEMBINAAN K3 BIDANG KONSTRUKSI BANGUNAN

1. Permenaker No 01 tahun 1980 tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan.


Sebagai acuan bagi Pengurus Tempat Kerja dalam pelaksanaan persyaratan K3 Pada
kegiatan: pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah,
gedung atau bangunan lainnya, termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan di
bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan, pekerjaan yang
mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau
terperosok, hanyut atau terpelanting, dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;.

2. Kepdirjen Binwasnaker No. 20 tahun 2004


Menetapkan kriteria perusahaan yang wajib memiliki personil k3 bidang Konstruksi
Bangunan, ruang lingkup kegiatan, kewenangan dan tatacara penunjukan Teknisi
Perancah, Ahli K3 Muda, Madya dan Utama Konstruksi Bangunan yang diuraikan
secara jelas dan rinci pada bab dan pasal-pasal didalamnya.

3. Kepdirjen Binwasnaker No. 74 tahun 2013


Menetapkan ruang lingkup kegiatan, kewenangan dan tatacara
penunjukan Supervisi Perancah yang diuraikan secara jelas dan rinci
pada bab dan pasal-pasal didalamnya..
PEMBINAAN PERSONIL K3 BIDANG KONSTRUKSI BANGUNAN
PERMENAKER NOMOR 1 TAHUN 1980

Teknisi K3 Perancah Ahli K3 Muda


Konstruksi Bangunan

Ahli K3 Madya Konstruksi


Bangunan

Supervisi K3 Perancah Ahli K3 Utama


Konstruksi Bangunan
PERSYARATAN TENAGA KERJA DALAM MENGIKUTI PEMBINAAN
PERSONIL K3 KONSTRUKSI BANGUNAN
TEKNISI K3 SUPERVISI K3 Ahli K3 Muda Ahli K3 Madya Ahli K3 Utama
PERANCAH PERANCAH Konstruksi Konstruksi Konstruksi
Bangunan Bangunan Bangunan
a.sehat jasmani a.Berbadan sehat; a.sehat jasmani a.sehat jasmani a.sehat jasmani
dan rohani; b.pendidikan dan rohani; dan rohani; dan rohani;
b.pendidikan minimal SLTA b.pendidikan b.pendidikan b.pendidikan
minimal STM dengan minimal STM minimal STM minimal D3
atau sederajat. pengalaman atau sederajat. atau sederajat. Teknik atau
c.Berpengalaman kerja sekurang- c.Berpengalaman c.Berpengalaman sederajat.
kerja sekurang- kurangnya 2 kerja sekurang- kerja sekurang- c.Berpengalaman
kurangnya 3 tahun di bidang kurangnya 3 kurangnya 3 kerja sekurang-
tahun sebagai perancah ; tahun sebagai tahun sebagai kurangnya 3
scaffolder. c.Telah mengikuti petugas K3 petugas K3 tahun di proyek
pembinaan Konstruksi. Konstruksi. Konstruksi.
teknisi
perancah.
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
TEKNISI K3 PERANCAH
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
SUPERVISI K3 PERANCAH
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
AHLIK3 MUDA KONSTRUKSI BANGUNAN
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
AHLIK3 MADYA KONSTRUKSI BANGUNAN
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
AHLIK3 UTAMA KONSTRUKSI BANGUNAN
POLA PEMBINAAN
PERSONIL K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN Bina
Kelembagaan K3

PJK3 Sertifikat, Lisensi


Lulus dan SKP
Pembinaan K3
Penanggulan 1. Kelas D
Peserta gan 2. Kelas C
Kebakaran Evaluasi
1. Kelas D 3. Kelas B
Perusahaan
2. Kelas C 4. Kelas A
3. Kelas B
4. Kelas A Tidak Lulus

Direktur Jenderal menerbitkan Sertifikat Pembinaan K3 dan Lisensi K3 yang berlaku


selama 5 (lima) tahun (Kelas D, C, dan B) dan selama 3 (tiga) tahun (Kelas A).
Lisensi Personil K3 Penanggulangan Kebakaran terdiri atas:
✓ Petugas Peran Kebakaran (Kelas D/tingkat dasar I);
✓ Regu Penanggulangan Kebakaran (Kelas C/tingkat dasar II);
✓ Koordinator Penanggulangan Kebakaran (Kelas B/Tingkat Ahli K3 Pratama);
✓ Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran (Kelas A/Tingkat Ahli K3 Madya).
PEMBINAAN K3 BIDANG PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
1. Permenaker No 04 tahun 1980 tentang APAR.
Sebagai acuan bagi Pengurus Tempat Kerja dalam penyediaan, penempatan, pemeliharaan dan
pengujian APAR yang diuraikan secara jelas dan rinci pada bab dan pasal-pasal didalamnya.

2. Permenaker No 02 tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.


Sebagai acuan bagi Pengurus Tempat Kerja dalam penyediaan, penempatan, pemeliharaan dan
pengujian detector dan instalasi alarm kebakaran otomatis yang diuraikan secara jelas dan rinci
pada bab dan pasal-pasal didalamnya.

3. Instruksi Menaker No 11 tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penaggulangan


Kebakaran
Sebagai acuan bagi Pengurus Tempat Kerja dalam pelaksanaan K3 Penanggulangan
Kebakaran, mulai dari penyediaan sarana proteksi kebakaran aktif dan pasif serta
pemeliharaan dan pengujiannya, yang diuraikan secara jelas dan rinci pada bab dan pasal-
pasal didalamnya.

4. Kepmenaker No 186 tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran.


Sebagai acuan bagi Pengurus Tempat Kerja dalam pelaksanaan K3 Penanggulangan
Kebakaran, mulai dari penyediaan sarana proteksi kebakaran yang memadai, penunjukan
personil K3, penyusunan buku rencana penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
PEMBINAAN PERSONIL K3 BIDANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN
KEPMENAKER NOMOR 186 TAHUN 1999

Petugas Peran Regu


Kebakaran (Kelas D) Penanggulangan
Kebakaran (Kelas C)

Koordinator
Ahli K3 Penanggulangan
Penanggulangan
Kebakaran (Kelas A).
Kebakaran (Kelas B)
PERSYARATAN TENAGA KERJA DALAM MENGIKUTI PEMBINAAN
PERSONIL K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
KELAS D KELAS C KELAS B KELAS A
(tingkat dasar I) (tingkat dasar II) (Tingkat Ahli K3 Pratama) (Tingkat Ahli Madya)
a.sehat jasmani dan a.sehat jasmani dan a.sehat jasmani dan a.sehat jasmani dan rohani;
rohani; rohani; rohani; b.pendidikan minimal D3
b.pendidikan minimal b.usia minimal 25 tahun b.pendidikan minimal teknik;
SLTP; dan maksimal 45 tahun; SLTA; c.bekerja pada perusahaan
c. telah mengikuti c. pendidikan minimal c.bekerja pada yang bersangkutan dengan
kursus teknis SLTA; perusahaan yang masa kerja minimal 5 tahun;
penanggulangan d.telah mengikuti kursus bersangkutan dengan d.telah mengikuti kursus
kebakaran tingkat teknis penanggulangan masa kerja minimal 5 teknis penanggulangan
dasar I. kebakaran tingkat dasar tahun; kebakaran tingkat dasar I,
I dan tingkat dasar II. d.telah mengikuti kursus tingkat dasar II dan tingkat
teknis penanggulangan Ahli K3 Pratama dan Tingkat
kebakaran tingkat dasar Ahli Madya;
I, tingkat dasar II dan e.memiliki surat penunjukkan
tingkat Ahli K3 Pratama. dari menteri atau pejabat
yang ditunjuknya (DIRJEN
BINSWASNAKER DAN K3).
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
PETUGAS PERAN KEBAKARAN (KELAS D/TINGKAT DASAR I)

No Kurikulum Silabi Jam


1. Norma K3 penanggulangan Dasar-dasar K3 dan peraturan terkait dengan 4
kebakaran K3 penanggulangan kebakaran.

2. Manajemen Dasar-dasar manajemen pengamanan 2


penanggulangan kebakaran.
kebakaran
3. Teori api dan anatomi − Teori api dan anatomi kebakaran. 4
kebakaran I. − Prinsip-prinsip pencegahan dan,
− Teknik pemadaman kebakaran.
4. Pengenalan sistem proteksi − Sistem proteksi pasif (komprehensif, dll.) 4
kebakaran − Sistem proteksi aktif (APAR, Hidran, dll.)
5. Prosedur darurat bahaya Pengetahuan prosedur menghadapi bahaya 2
kebakaran. kebakaran (Dasar-dasar Fire Emergency Plan)

6. Praktek Pemadaman dengan APAR/Hidran 6


7. Evaluasi 3
Jumlah jam pelajaran @ 45 menit 25
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
REGU PENAGGULANGAN KEBAKARAN (KELAS C/TINGKAT DASAR II)
No Kurikulum Silabi Jam
1. Peraturan Perundang-undangan K3. − Kebijakan K3. 2
− Undang-undang No. 1 Th. 1970. 2
− Sistem manajemen K3. 2
− Norma-norma K3 Penanggulangan Kebakaran. 2
2. Pengetahuan teknik pencegahan − Teori api dan anatomi kebakaran. 2
kebakaran − Penyimpanan dan penanganan bahan mudah terbakar/meledak. 4
− Metoda pengendalian proses pekerjaan/penggunaan peralatan, instalasi 4
dan energi/panas lainnya.
3. Sistem instalasi deteksi, alarm, dan − Sistem deteksi & alarm kebakaran 2
pemadam kebakaran. − Alat pemadam api ringan 2
− Hydran springkler 2
− Sistem pemadam kimia 2
− Fire safety equipment 2
4. Sarana evakuasi. Jalan lintas, koridor, tangga, helipet, tempat berkumpul 2

5. Pemeliharaan, pemeriksaan, Instalasi Alarm, APAR, Hydran, Springkler 6


pengujian peralatan proteksi dan lainnya
kebakaran
6. Fire Emergency Respon Plan. − Pengorganisasian sistem tanggap darurat.
− Prosedur tanggap darurat kebakaran. 4
− Pertolongan penderitan gawat darurat
7. Praktek pemadaman APAR, Hydran, Penyelamatan 16
8. Evaluasi 4
Jumlah jam pelajaran @ 45 menit 60
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
KOORDINATOR PENAGGULANGAN KEBAKARAN (KELAS B/TINGKAT AHLI PRATAMA)
No Kurikulum Silabi Jam
1. System pengawasan K3. Kebijaksanaan & program pengembangan 4
pembinaan dan pengawasan K3
2. System manajemen K3 PP 50 Tahun 2012 4
3. Konsep perencanaan system - Peraturan dan standar system proteksi kebakaran. 8
proteksi kebakaran. − Penerapan 5R di tempat kerja.
4. Teknis inspeksi − Evaluasi potensi bahaya kebakaran. 10
− Penanganan benda-benda dan pekerjaan berbahaya.
− Instalasi listrik dan penyalur petir.
− Manajemen pengamanan kebakaran.
5. System pelaporan kecelakaan. − Peraturan wajib lapor kecelakaan. 4
− System analisa kasus kecelakaan dan kebakaran.
− System pelaporan kecelakaan dan kebakaran.
6. Asuransi kebakaran 2
7. Perilaku manusia dalam 2
menghadapi kebakaran

8. Manual tanggap darurat. − Penyusunan buku penanganan keadaan darurat kebakaran. 2


− Skenario latihan penanggulangan kebakaran terpadu.
9. Teknik pemeriksaan dan 4
pengujian system proteksi
kebakaran.
10. Praktek. − Kunjungan ke tempat kerja. 14
− Diskusi/perumusan.
11. Evaluasi. 6
Jumlah jam pelajaran @ 45 menit 60
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
AHLI K3 PENAGGULANGAN KEBAKARAN (KELAS A/TINGKAT AHLI MADYA)

Jumlah jam pelajaran @ 45 menit 60


POLA PEMBINAAN
PERSONIL K3 ELEVATOR DAN ESKALATOR
Bina
Kelembagaan K3
PJK3
Lulus
Pembinaan Sertifikat, Lisensi
K3 Elevator dan SKP
Peserta dan Evaluasi 1. Operator
Eskalator
Perusahaan 2. Teknisi
1. Operator 3. Ahli K3
2. Teknisi Tidak Lulus
3. Ahli K3

Direktur Jenderal menerbitkan Sertifikat Pembinaan K3 dan Lisensi K3 yang berlaku


selama 5 (lima) tahun (Kelas D, C, dan B) dan selama 3 (tiga) tahun (Kelas A).
Lisensi Personil K3 Penanggulangan Kebakaran terdiri atas:
✓ Operator K3 Elevator dan Eskalator ;
✓ Teknisi K3 Elevator dan Eskalator;
✓ Ahli K3 Elevator dan Eskalator;
PEMBINAAN K3 BIDANG ELEVATOR DAN
ESKALATOR

Permenaker No 06 tahun 2017 tentang ELEVATOR DAN


ESKALATOR.
Sebagai acuan bagi Pengurus Tempat Kerja dalam
penerapan syarat-syarat k3 ELEVATOR DAN ESKALATOR
yang diuraikan secara jelas dan rinci pada bab dan
pasal-pasal didalamnya.
PEMBINAAN PERSONIL K3 BIDANG ELEVATOR DAN ESKALATOR
PERMENAKER NOMOR 06 TAHUN 2017

Operator K3 Elevator
dan Eskalator

Teknisi K3 Elevator dan


Eskalator

Ahli K3 Elevator dan


Eskalator
PERSYARATAN TENAGA KERJA DALAM MENGIKUTI PEMBINAAN
PERSONIL K3 ELEVATOR DAN ESKALATOR
Operator K3 Teknisi K3 Ahli K3
Elevator dan Eskalator Elevator dan Eskalator Elevator dan Eskalator

a. berpendidikan paling a. berpendidikan paling rendah a. berpendidikan sekurang-


rendah SMK jurusan teknik SMK jurusan teknik atau SMA kurangnya Sarjana atau
Diploma 3 dg ketentuan sbb:
atau SMA atau sederajat; atau sederajat;
• Sarjana dengan
b. Berpengalaman kerja b. Berpengalaman kerja pengalaman kerja di
sekurang-kurangnya 1 sekurang-kurangnya 2 (dua) bidangnya paling singkat 2
(satu) tahun membantu tahun membantu pekerjaan (dua) tahun;
pekerjaan pemeliharaan pemasangan, perakitan, • Diploma 3 dengan
pengalaman kerja di
dan pengoperasian elevator perbaikan, perawatan,
bidangnya paling singkat 4
dan eskalator pemeliharaan dan (empat) tahun.
pengoperasian elevator dan b. sehat untuk bekerja menurut
eskalator ; keterangan dokter; dan
c. Bekerja penuh di instansi/
perusahaan yang
bersangkutan.
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
OPERATOR K3 ELEVATOR DAN ESKALATOR
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
TEKNISI K3 ELEVATOR DAN ESKALATOR
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
AHLI K3 K3 BIDANG ELEVATOR DAN ESKALATOR
No. Materi JPL
I. Kelompok Dasar
1. Peraturan perundangan K3: 5
a. Kebijakan Umum Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan K3; dan
b. Persyaratan K3 Elevator dan Eskalator
2. Identifikasi, analisis dan penilaian resiko serta pengendalian potensi bahaya pada 5
pekerjaan Elevator dan Eskalator
3. Pengetahuan Dasar Sistem Transportasi Vertikal Gedung 10
4. Persyaratan K3 Bagian dan Komponen serta perlengkapan pengaman Elevator 5
5. Persyaratan K3 Bagian dan Komponen serta perlengkapan pengaman Eskalator 5
6. Teknik dasar Perencanaan Elevator dan Eskalator 8
7. Studi Kasus: Perencanaan, Pemasangan, Pemeliharaan, Perawatan, Evakuasi Elevator 10
dan Eskalator
8. Standar teknik metode pemasangan dan perakitan Elevator dan Eskalator 5
9. Standar Teknik Rangkaian Listrik dan Pengkawatan Elevator dan Eskalator 5
10. Standar teknik pengoperasian, Pemeliharaan dan Perawatan Elevator dan Eskalator 8
11. Prosedur Keselamatan Kerja Elevator dan Eskalator 5
12. Prosedur Penyelamatan dan Evakuasi pada Kecelakaan Elevator dan Esakalator 4
13. Pelaksanaan K3 dalam penerapan SMK3 10
14. Pelaksanaan K3 Elevator dan Eskalator dalam penerapan SMK3 5
15. Pelaporan dan Analisa Kecelakaan Kerja bidang Eelevator dan Eskalator. 3
16 Praktek Kerja Lapangan dan penyusunan laporan 20
17 Evaluasi 5
18 Seminar 10
Jumlah 120
Tata Cara Pelaksanaan Pembinaan dan Evaluasi
METODE KLASIKAL

Kegiatan ini dilakukan dengan metode tahapan:


• Kegiatan Pemberian materi dilakukan secara tatap
muka;
• Kegiatan evaluasi dilakukan secara daring (online)
melalui portal temank3.id;
• Ujian praktek dilakukan secara tatap muka.
• Kegiatan dengan metode klasikal dapat di laksanakan
untuk semua jenis dan bidang pembinaan.
METODE online
Kegiatan ini dilakukan dengan metode tahapan sbb:
• Kegiatan pemberian materi dilakukan secara daring
(online);
• Kegiatan evaluasi teori dilakukan secara daring (online)
melalui portal temank3.id;
• Ujian praktek dilakukan secara daring (online);
• Kegiatan dengan metode online dapat di jalankan untuk
pembinaan Ahli K3 Umum, Ahli K3 Kimia, Auditor SMK3
dan Petugas K3 Kimia.
METODE GABUNGAN (BLENDED)
Kegiatan ini dilakukan dengan metode tahapan sbb:
1. Kegiatan Pemberian materi dilakukan secara daring (online);
2. Kegiatan evaluasi teori dilakukan secara daring (online) melalui
portal temank3.id;
3. Ujian praktek dilakukan secara tatap muka;
4. Kegiatan dengan metode blended dapat dijalankan untuk
pembinaan bidang Konstruksi dan Penanggulangan Kebakaran,
kecuali pembinaan Ahli K3 Bidang Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut, Ahli K3 Bidang Pesawat Tenaga dan Produksi, serta Ahli K3
Bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekanan.
5. Penyampaian materi mengunakan metode ceramah, diskusi
dan evaluasi secara daring (online) dan/atau luring (Offline);
6. Penyampaian materi dilakukan pada platform pembelajaran
dengan metode daring (online) dengan ketentuan:
a.Narasumber harus mampu mengoperasikan aplikasi
pembelajaran dengan baik dan lancar;
b.Materi yang disampaikan harus dapat di akses dengan
mudah, terlihat, terbaca dengan jelas, serta mudah
diterima dan dipahami oleh peserta;
c.Fasilitas (perangkat, aplikasi, dll) harus dapat mendukung
penyampaian materi untuk memenuhi kurikulum;
d.Perangkat (komputer/laptop/gadget (gawai)) peserta dan
narasumber harus mampu beroperasi dalam waktu lama,
memiliki kuota dan penyimpanan data yang cukup serta
jaringan yang handal.
e.Penyelenggara memiliki penyimpanan data virtual yang
cukup, untuk menyimpan dan membagikan modul, materi
pembelajaran, dokumen-dokumen administrasi kegiatan,
video materi pembelajaran, dan video pendukung kegiatan
pembinaan;
f. Penyelenggara kegiatan harus dapat memastikan ketertiban
dan kehadiran peserta dalam ruang kelas dan tempat praktek
secara daring (online) dan/atau luring (offline) selama
kegiatan pembinaan.
Jam Pelajaran
1. Jam pelajaran sebagaimana dimaksud dalam table
kurikulum adalah kegiatan belajar dengan 1 (satu) jam
pelajaran sama dengan 45 (empat puluh lima) menit.
2. Setiap hari kegiatan pembinaan diberikan waktu istirahat
selama 1 (satu) jam dan 2 (dua) kali coffee break, masing
masing selama 15 (lima belas) menit.
3. Kegiatan pembinaan dalam 1 (satu) hari paling banyak 10
(sepuluh) jam aktual (1 jam = 60 menit), termasuk waktu
coffee break dan istirahat.
Pengajuan Pembinaan
1. Mengajukan surat permohonan penyelenggaraan kegiatan melalui
portal temank3 dengan kelengkapan sebagai berikut:
a. Surat permohonan ditujukan kepada Direktur Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 c.q Direktur
Yang Membidangi Pembinaan K3.
b. Surat permohonan mengandung informasi :
• Metode pelaksanaan kegiatan pembinaan (luring/klasikal,
daring/online, campuran/blended;
• Jenis dan bidang pembinaan;
• Jumlah peserta pembinaan;
• Waktu dan tempat pelaksanaan pembinaan.
c. Lampiran surat pembinaan antara lain:
• Jadwal kegiatan pembinaan beserta nama narasumber sesuai
dengan format yang ditentukan
• Dokumen lain yang dibutuhkan.
2. Mengirimkan surat pemberitahuan kegiatan pembinaan ke Dinas
yang membidangi Pengawasan Ketenagakerjaan Tingkat Provinsi
dimana kegiatan tersebut dilaksanakan.
3. Surat permohonan penyelenggaraan kegiatan dikirimkan paling
lambat 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan kegiatan
Narasumber / Instruktur
1. Kelompok dasar
Pejabat atau Pengawas Ketenagakerjaan pada Instansi yang
membidangi Pengawasan Ketenagakerjaan dari Kemnaker RI atau
Dinas yang membidangi Pengawasan Ketenagakerjaan Tingkat
Provinsi.
2. Kelompok keahlian, kelompok inti, dan kelompok penunjang
a. Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis sesuai dengan bidang
penunjukannya; atau
b. Ahli K3 Spesialis sesuai bidang penunjukannya; dan/atau
c. Praktisi atau Akademisi sesuai dengan rekommendasi dari
Direktorat Teknis yang membidangi Pembinaan K3.
Evaluasi
1. Evaluasi teori dan Evaluasi praktek dilakukan oleh pejabat
atau Pengawas Ketenagakerjaan kecuali untuk evaluasi
Ahli K3 Bidang Spesialisasi dilakukan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis sesuai dengan bidang
penunjukannya yang berada di Ditjen Binwasnaker dan K3
Kemnaker RI.
2. Evaluasi Seminar dan/atau evaluasi lisan dilakukan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis sesuai dengan
bidangnya penunjukannya yang berada di Ditjen
Binwasnaker dan K3 Kemnaker RI.
Tabel Jumlah Soal / Waktu/Nilai Evaluasi Berdasarkan Jenis Personil
Jenis Personil ΣPG/Waktu/Nilai ΣEsai/Waktu/Nilai Nilai Nilai Nilai Lokasi Praktek
Seminar Wawancara Praktek
Teknisi K3 Perancah 30/60/65 5/60/65 X X 70 Perancah
Supervisi K3 Perancah 30/70/65 7/60/65 X X 70 Perancah
Ahli K3 Muda Konstruksi 50/90/65 10/60/65 70 70 70 Proyek Konstruksi
Ahli K3 Madya Konstruksi 50/90/70 10/90/70 70 70 70 Proyek Konstruksi
Ahli K3 Utama Konstruksi 50/90/70 10/90/70 70 70 70 Proyek Konstruksi
Petugas Peran Kebakaran 30/60/60 X X X 70 Lapangan /Fire Ground
Regu Penanggulangan Kebakaran 30/60/65 5/60/65 X X 70 Lapangan /Fire Ground
Koordinator Penanggulangan 30/70/65 5/60/65 65 65 70 Lokasi Sarana Proteksi
Kebakaran Kebakaran
Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran 50/90/70 10/90/70 70 70 70 Perusahaan

Teknisi K3 Listrik 30/60/65 5/30/65 X X 70 Genset, Trafo,


Panel/Kubikel, IPP
Ahli K3 Listrik 50/90/70 10/90/70 70 70 70 Genset, Trafo,
Panel/Kubikel, IPP
Operator K3 Elevator dan Eskalator 30/60/60 X X X 70 Gedung
Teknisi K3 Elevator dan Eskalator 30/60/65 5/60/65 X X 70 Gedung
Ahli K3 K3 Elevator dan Eskalator 50/90/70 10/90/70 70 70 70 Gedung

Catatan: Nilai diatas adalah nilai minimal pada masing-masing sesi, bukan nilai rata-rata
Nilai Praktek diambil berdasarkan ceklist penilaian.
Evaluasi Seminar
1. Dilakukan dengan metode paparan dan tanya jawab secara
berkelompok
2. Nilai akhir tiap-tiap peserta berdasarkan kombinasi nilai
kelompok dan nilai perseorangan;
3. Nilai kelompok ditentukan dari kualitas pemaparan hasil praktek
kerja lapangan dengan ketentuan sesuai petunjuk teknis masing
– masing pembinaan.
4. Nilai perseorangan ditentukan dari jumlah dan kualitas
pertanyaan, jawaban, kritik, saran dan tingkat keaktifan dalam
sesi tanya jawab dan pada waktu pelaksanaan praktek kerja
lapangan.
Wawancara
1. Dilakukan dengan metode pertanyaan lisan dari evaluator
2. Terdapat 2 (dua) jenis wawancara yaitu :
a. Pengetahuan Per UU, Administrasi Teknis dan
Kemampuan Membaca Gambar Teknis;
b. Pengetahuan Analisa Kesesuaian Standard dan
Perhitungan Teknis.
3. Pelaksanaan wawancara dilaksanakan bergantian
perorangan,
4. Nilai ditentukan dari kualitas dan ketepatan jawaban
serta analisa.
Remedial, Ujian Ulang dan Pembinaan Ulang
1. Remedial
a. Dilakukan apabila nilai minimal kelulusan belum tercapai,
b. Dilakukan maksimal 2 (dua) kali kesempatan remedial.
2. Ujian Ulang
a. Dilakukan apabila setelah dilakukan remedial nilai minimal kelulusan belum
tercapai,
b. Dilakukan pada batch berikutnya atau sesuai keputusan dari Direktorat Teknis yang
membidangi Pembinaan K3,
c. Dilakukan maksimal 2 (dua) kali kesempatan Ujian Ulang.
3. Pembinaan Ulang
a. Dilakukan apabila setelah dilakukan ujian ulang nilai minimal kelulusan belum
tercapai,
b. Pelaksanaan sesuai kemampuan peserta.
ADMINISTRASI KEGIATAN
DAFTAR HADIR
1. penyelenggara kegiatan harus menyiapkan daftar hadir untuk
peserta dan narasumber baik secara daring (online) maupun
luring (offline).
2. Setiap peserta kegiatan pembinaan secara luring (offline) harus
mendatangani daftar hadir sesuai dengan jam yang telah
ditentukan pada kurikulum.
3. Daftar hadir peserta kegiatan secara luring harus ditandatangani
oleh narasumber yang memberikan materi.
4. Setiap peserta kegiatan pembinaan secara daring (online) harus
mengisi daftar hadir sesuai dengan jam yang telah ditentukan
pada kurikulum dan dilengkapi dengan dokumentasi lokasi serta
waktu pengisian daftar hadir.
5. Untuk pembinaan pada kualifikasi Ahli K3, peserta dengan
kehadiran kurang dari 90% (sembilan puluh persen) dari
jumlah jam yang telah ditentukan pada lampiran 3 (tiga)
pedoman pelaksanaan ini, untuk sesi diluar evaluasi dan
praktek, tidak memenuhi kriteria kelulusan.
6. Untuk pembinaan selain kualifikasi Ahli K3, peserta harus
memenuhi kehadiran 100% (seratus persen) dari jumlah jam
yang telah ditentukan pada lampiran 3 (tiga) pedoman
pelaksanaan ini.
BIODATA PESERTA
1. Penyelenggara harus menyiapkan formulir biodata peserta, yang akan diisi dan ditandatangani oleh
peserta baik untuk kegiatan daring (online) maupun luring (offline).
2. Biodata peserta dilampirkan dalam laporan kegiatan
3. Biodata peserta sekurang - kurangnya berisi:
a. Nama Lengkap
b. Nomor Induk Kependudukan (NIK)
c. Tempat dan tanggal lahir
d. Golongan Darah (termasuk rhesus nya)
e. Jenis Kelamin
f. Nama Perusahaan
g. Alamat Perusahaan
h. Pendidikan Terakhir
i. Pekerjaan dan/atau Jenis alat yang dioperasikan
j. Pengalaman mengikuti kegiatan pembinaan
k. Pengalaman kerja sesuai dengan pembinaan yang diikuti
FOTO PESERTA
1. Penyelenggara kegiatan harus menyiapkan foto setiap
peserta untuk dilengkapi dalam laporan kegiatan.
2. Foto peserta berukuran 2x3 dan 4x6 masing-masing
sebanyak 3 (tiga) lembar
3. Foto peserta harus mengunakan pakaian yang rapi dengan
background berwarna merah.
4. Pengambilan foto peserta dilakukan oleh penyelenggara
kegiatan pada saat kegiatan berlangsung.
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
1. Setiap kegiatan pembinaan harus diperiksa kebenaran
pelaksanaannya oleh Pengawas Ketenagakerjaan dari
Kementerian Ketenagakerjaan RI atau Dinas yang
membidangi Pengawasan Ketenagakerjaan Tingkat Provinsi.
2. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita acara
Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pengawas
Ketenagakerjaan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI atau
Dinas yang membidangi Pengawasan Ketenagakerjaan
Tingkat Provinsi, perwakilan penyelenggara, dan narasumber
yang hadir dalam kegiatan.
DOKUMENTASI
1. Pendokumentasian kegiatan dilakukan selama
kegiatan pembinaan berlangsung;
2. Dokumentasi kegiatan paling sedikit mencakup:
a. setiap materi kegiatan;
b. seluruh narasumber yang memberikan materi;
c. seluruh peserta kegiatan;
d. evaluasi teori, praktek, wawancara dan/atau seminar.
DAFTAR NILAI
1. Daftar nilai evaluasi terbagi menjadi:
a. Nilai evaluasi teori yang terdiri dari nilai pilihan ganda, nilai
esai dan/atau studi kasus;
b. Nilai evaluasi praktek;
c. Nilai evaluasi wawancara dan/atau seminar.
2. Evaluator memberikan informasi daftar nilai evaluasi
sebagaimana huruf (a) diatas kepada penyelenggara kegiatan.
3. Penyelenggara kegiatan merekap daftar nilai evaluasi untuk
dilampirkan di laporan kegiatan.
Remedial, Ujian Ulang dan Pembinaan Ulang
1. Remedial
a. Dilakukan apabila nilai minimal kelulusan belum tercapai,
b. Dilakukan maksimal 2 (dua) kali kesempatan remedial.
2. Ujian Ulang
a. Dilakukan apabila setelah dilakukan remedial nilai minimal kelulusan belum
tercapai,
b. Dilakukan pada batch berikutnya atau sesuai keputusan dari Direktorat Teknis yang
membidangi Pembinaan K3,
c. Dilakukan maksimal 2 (dua) kali kesempatan Ujian Ulang.
3. Pembinaan Ulang
a. Dilakukan apabila setelah dilakukan ujian ulang nilai minimal kelulusan belum
tercapai,
b. Pelaksanaan sesuai kemampuan peserta.
PELAPORAN
TATA CARA PELAPORAN SETELAH PEMBINAAN
(LAPORAN PEMBINAAN)
1. Penyelenggara kegiatan membuat surat permohonan penerbitan Sertifikat,
Surat Keterangan Pembinaan K3, Surat Keputusan Penunjukan, Lisensi, Kartu
Kewenangan, dan Buku Kerja melalui portal temank3 dengan melampirkan
laporan penyelengaraan kegiatan pembinaan, paling lambat 10 (sepuluh) hari
kerja setelah pelaksanaan pembinaan selesai.
2. Data peserta di input melalui platform temank3 bersamaan dengan
penyampaian laporan kegiatan pelaksanaan pembinaan.
3. Khusus untuk penyampaian laporan praktek kerja mandiri Ahli K3 Pesawat Uap
dan Bejana Tekanan di sampaikan dengan format bendel hardcopy.
SUSUNAN LAPORAN PEMBINAAN
1. Resume kegiatan pembinaan;
2. Fotocopi Surat Keputusan Penunjukan (SKP) PJK3;
3. Berita acara pelaksanaan pembinaan;
4. Jadwal kegiatan pembinaan dan narasumbernya;
5. Daftar hadir peserta;
6. Daftar hadir narasumber/praktisi;
7. Daftar nilai peserta;
8. Rekapitulasi data peserta;
9. Foto kopi KTP dan ijazah peserta;
10.Foto peserta berukuran 2x3 dan 4x6 masing-masing 2 (dua) lembar
dengan pakaian rapi dan background berwarna merah;
11.Dokumentasi kegiatan.
SUSUNAN LAPORAN PRAKTEK KERJA MANDIRI
AHLI K3 BIDANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1. Laporan pemeriksaan dan pengujian sarana proteksi kebakaran aktif dan pasif (apar,
detektor dan alarm, sprinkler, hidran, jumlah pintu darurat), penyusunan prosedur
tanggap darurat, dan pembuatan model kebakaran (fire model) yang ditandatangani
oleh peserta dan pembimbingnya (Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis atau senior
Ahli K3 bidang Penanggulangan Kebakaran);
2. Daftar nama pembimbing beserta Surat Keputusan Penunjukannya;
3. Dokumen Teknis mengandung Data Umum, Data Teknis, Checklist Riksa uji, dan
Hasil Pengukuran serta Pengujian;
4. Perhitungan dan analisis sesuai dengan Standar Nasional Indonesia dan/atau
Standar Internasional;
5. Foto peserta saat melakukan pemeriksaan dan pengujian pada praktek kerja mandiri;
6. Kesimpulan dan saran untuk setiap peralatan, perlengkapan, instalasi listrik yang
dilakukan pemeriksaan dan pengujian.
SUSUNAN LAPORAN PRAKTEK KERJA MANDIRI AHLI K3 MUDA KONSTRUKSI
1. Laporan pemeriksaan penerapan syarat K3 di perusahaan atau proyek
konstruksi paling sedikit berisi identifikasi potensi bahaya, dan
pengendaliannya pada proyek konstruksi.
2. Laporan tersebut ditandatangani oleh peserta dan pembimbingnya (Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis atau senior Ahli K3 sesuai bidangnya);
3. Daftar nama pembimbing beserta Surat Keputusan Penunjukannya;
4. Dokumen Teknis mengandung Data Umum dan Data Teknis;
5. Analisis kesesuaian dengan Standar Nasional Indonesia dan/atau Standar
Internasional;
6. Foto peserta saat melakukan pemeriksaan dan pengujian pada praktek kerja
mandiri;
7. Kesimpulan dan saran dari hasil identifikasi potensi bahaya, dan
pengendaliannya
SUSUNAN LAPORAN PRAKTEK KERJA MANDIRI AHLI K3 MADYA KONSTRUKSI
1. Laporan pemeriksaan penerapan syarat K3 di perusahaan atau proyek
konstruksi paling sedikit berisi penilaian risiko dan pembuatan Safety plan
/perencanaan K3 pada proyek konstruksi.
2. Laporan tersebut ditandatangani oleh peserta dan pembimbingnya (Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis atau senior Ahli K3 sesuai bidangnya);
3. Daftar nama pembimbing beserta Surat Keputusan Penunjukannya;
4. Dokumen Teknis mengandung Data Umum dan Data Teknis;
5. Analisis kesesuaian dengan Standar Nasional Indonesia dan/atau Standar
Internasional;
6. Foto peserta saat melakukan pemeriksaan dan pengujian pada praktek kerja
mandiri;
7. Kesimpulan dan saran dari hasil penilaian risiko dan pembuatan Safety plan
/perencanaan K3
SUSUNAN LAPORAN PRAKTEK KERJA MANDIRI AHLI K3 UTAMA KONSTRUKSI

1. Laporan pemeriksaan penerapan syarat K3 di proyek konstruksi paling sedikit


berisi perancangan proyek konstruksi (catatan cek skkni ahli k3 utama
konstruksi)
2. Laporan tersebut ditandatangani oleh peserta dan pembimbingnya (Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis atau senior Ahli K3 sesuai bidangnya);
3. Daftar nama pembimbing beserta Surat Keputusan Penunjukannya;
4. Dokumen Teknis mengandung Data Umum dan Data Teknis;
5. Analisis kesesuaian dengan Standar Nasional Indonesia dan/atau Standar
Internasional;
6. Foto peserta saat melakukan pemeriksaan dan pengujian pada praktek kerja
mandiri;
7. Kesimpulan dan saran dari hasil perancangan proyek konstruksi.
OUTPUT PEMBINAAN
Output Hasil Pembinaan
Peserta yang memenuhi nilai Batas Minimum Evaluasi pada kegiatan
pembinaan K3:
1. Teknisi Perancah:
a. Sertifikat Pembinaan K3
b. Lisensi K3 (berlaku 5 tahun)
2. Supervisi Perancah:
a. Sertifikat Pembinaan K3
b. Lisensi K3 (berlaku 5 tahun)
3. Ahli K3 Muda, Madya, Utama Konstruksi :
a. Sertifikat atau Surat Keterangan Pembinaan K3
b. Surat Keputusan Penunjukan (berlaku 3 tahun)
c. Kartu Tanda Kewenangan K3 (berlaku 3 tahun)
1. Petugas Peran Kebakaran:
a. Sertifikat Pembinaan K3
b. Lisensi K3 (berlaku 5 tahun)
2. Regu Penanggulangan Kebakaran :
a. Sertifikat Pembinaan K3
b. Lisensi K3 (berlaku 5 tahun)
3. Koordinator Penanggulangan Kebakaran :
a. Sertifikat Pembinaan K3
b. Lisensi K3 (berlaku 5 tahun)
4. Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran:
a. Sertifikat atau Surat Keterangan Pembinaan K3
b. Surat Keputusan Penunjukan (berlaku 3 tahun)
c. Kartu Tanda Kewenangan K3 (berlaku 3 tahun)
PERPANJANGAN LISENSI DAN SKP
Perpanjangan Lisensi dan SKP
1. Lisensi, Kartu Kewenangan dan Surat Keputusan yang telah habis masa
berlakunya, dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama.
2. Permohonan perpanjangan diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sebelum masa berlakunya berakhir.
3. Permohonan perpanjangan yang diajukan setelah habis masa berlakunya,
sebelum melewati masa tenggang 1 (satu) periode, harus mengikuti
pembinaan refresh/penyegaran yang dilaksanakan oleh PJK3.
Perpanjangan Lisensi dan SKP
4. Pelaksanaan pembinaan refresh/penyegaran dilaksanakan sekurang kurangnya
20 (dua puluh) jp (jam pelajaran) (materi perundangan dan teknis) untuk Ahli
K3 dan 10 (sepuluh) jp (materi perundangan) untuk selain Ahli K3.
5. Pelaksana Pembinaan Refresh/penyegaran pjk3 harus membuat laporan
Pembinaan Refresh/penyegaran.
6. Lisensi, Kartu Kewenangan dan Surat Keputusan Penunjukan yang telah habis
masa berlakunya lebih dari 1 periode masa berlaku, tidak dapat diperpanjang
kembali, dan harus mengikuti pembinaan K3 dari awal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai