Kelompok 2 - Makalah Studi Kelayakan Bisnis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN STUDI KELAYAKAN USAHA JASA

“BLUE BIRD”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis


Dosen Pengampu:
Dr. Popo Suryana, Se.,Mp
Fachlevi Daffa Nugraha, SE., MBA

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Vera Putri Wiguna 224010008


Anisa Fitri 224010015
Maswa Yaghsa Qodariah 224010036
Nazwaritha Allyza Nabilah 224010039

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN
2024
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii


RINGKASAN ........................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Usaha ...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Usaha .................................................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN PROYEK .............................................................................................. 3
2.1 Nama Perusahaan ............................................................................................................. 3
2.2 Lokasi Perusahaan ............................................................................................................ 3
2.3 Gambaran Singkat Perusahaan ......................................................................................... 3
2.3 Visi Misi Usaha ................................................................................................................ 3
2.3.1 Visi ............................................................................................................................. 3
2.3.2 Misi ............................................................................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
3.1 Analisa Aspek Pasar & Pemasaran ................................................................................... 5
3.1.1 Bentuk Pasar .............................................................................................................. 5
3.1.2 Prediksi Permintaan dan Penawaran.......................................................................... 5
3.1.3 Segmenting – Targeting – Positioning ....................................................................... 5
3.1.4 Kondisi Persaingan .................................................................................................... 7
3.1.5 Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen di industri tersebut ................................. 8
3.1.6 Analisa Persaingan Bisnis di industri tersebut ........................................................... 8
3.1.7 Rencana Pemasaran – Marketing Mix ....................................................................... 9
3.2 Analisa Aspek Teknis Produksi/Teknologi..................................................................... 11
3.2.1 Rencana produk ....................................................................................................... 12
3.2.2 Kualitas produk........................................................................................................ 12
3.2.3 Teknik/teknologi produksi yang digunakan ............................................................ 12
3.2.4 Lokasi dan tata letak ................................................................................................ 12
3.2.5 Kapasitas produksi ................................................................................................... 12
3.2.6 Manajemen persediaan ............................................................................................ 13
3.2.7 Quality Control ........................................................................................................ 13
3.3 Analisa Aspek Manajerial & SDM ................................................................................ 13
3.3.1 Struktur organisasi ................................................................................................... 13

ii
iii

3.3.2 Model manajemen ................................................................................................... 13


3.3.3 Bentuk implementasi POAC ................................................................................... 14
3.3.4 Perencanaan SDM, job analysis, job description, jenjang karir .............................. 16
3.3.5 Recruitment & pengukuran kinerja ......................................................................... 19
3.4 Analisa Aspek Finansial ................................................................................................. 19
3.4.1 Kebutuhan dana dan sumbernya .............................................................................. 19
3.4.2 Cash flow ................................................................................................................. 20
3.4.3 Penilaian & Pemilihan Investasi .............................................................................. 22

iii
iv

RINGKASAN

Ikhtisar ini menyajikan gambaran komprehensif mengenai studi kelayakan yang dilakukan
terhadap Bluebird, dengan fokus pada karakteristik utama obyek studi, waktu yang diperlukan,
dan sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaannya.
Studi kelayakan ini menyoroti Bluebird sebagai obyek utama, sebuah perusahaan yang
beroperasi dalam industri layanan transportasi. Karakteristik utama Bluebird mencakup
jaringan yang luas, armada kendaraan yang terdiversifikasi, dan reputasi yang kuat dalam
menyediakan layanan berkualitas kepada pelanggan. Analisis mendalam dilakukan terhadap
aspek keuangan, operasional, teknis, dan manajerial dari Bluebird, dengan penekanan pada
potensi pertumbuhan, risiko yang mungkin dihadapi, serta peluang untuk meningkatkan
efisiensi dan profitabilitas.
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan studi kelayakan ini diperkirakan sekitar enam
bulan, yang mencakup tahap persiapan, pengumpulan data, analisis, serta penyusunan laporan
akhir. Proyek ini melibatkan sejumlah sumber daya manusia terampil dan berpengalaman,
termasuk ahli keuangan, insinyur, manajer operasional, dan analis bisnis. Tim tersebut bekerja
secara kolaboratif untuk mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis data dengan
cermat, dan menyusun rekomendasi yang tepat sesuai dengan hasil evaluasi kelayakan.
Keseluruhan, studi kelayakan ini memberikan pandangan menyeluruh tentang Bluebird,
mengidentifikasi potensi keuntungan serta risiko yang terkait dengan proyek investasi dalam
perusahaan ini. Dengan memperhitungkan semua faktor yang relevan, studi ini memberikan
dasar yang kuat bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang
informasional dan strategis mengenai kemungkinan investasi atau keterlibatan lebih lanjut
dengan Bluebird.

iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Usaha
Industri transportasi merupakan salah satu pilar utama dalam menjaga konektivitas
antarwilayah dan mendukung mobilitas manusia serta barang. Dalam konteks ini, jasa
transportasi memiliki peran krusial dalam mendukung berbagai aktivitas ekonomi, sosial, dan
budaya di suatu negara atau wilayah. Perkembangan teknologi dan dinamika pasar telah
membentuk tren dan pola perilaku baru dalam industri transportasi. Perusahaan jasa
transportasi, seperti Bluebird, menghadapi tantangan dan peluang yang unik dalam
mengantisipasi dan merespons kebutuhan pasar yang terus berubah.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara orang bepergian dan menggunakan
layanan transportasi. Aplikasi berbasis teknologi memungkinkan akses yang lebih mudah dan
cepat terhadap layanan transportasi, sementara data dan analisis memainkan peran penting
dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih
baik. Selain itu, isu-isu lingkungan dan keberlanjutan semakin menjadi perhatian utama dalam
industri transportasi. Perusahaan transportasi dituntut untuk mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan dan berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim melalui
penggunaan teknologi ramah lingkungan dan kebijakan operasional yang berkelanjutan.
Di tengah persaingan yang semakin ketat dan regulasi yang berkembang, perusahaan jasa
transportasi harus memiliki strategi yang kuat dalam mengelola risiko, meningkatkan efisiensi
operasional, dan memperkuat diferensiasi merek untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar.
Dalam konteks ini, studi kelayakan terhadap perusahaan jasa transportasi seperti Bluebird
menjadi penting untuk mengidentifikasi potensi keuntungan, mengukur risiko, dan
mengevaluasi strategi yang tepat untuk memaksimalkan nilai perusahaan dalam lingkungan
yang dinamis dan kompleks ini.
1.2 Tujuan Usaha
Bluebird didirikan dengan tujuan utama untuk menyediakan layanan transportasi yang
berkualitas tinggi kepada masyarakat. Hal ini meliputi pelayanan yang aman, nyaman, andal,
serta tepat waktu bagi pelanggan. Salah satu tujuan Bluebird adalah untuk meningkatkan
mobilitas masyarakat dengan menyediakan layanan transportasi yang luas, dapat diandalkan,
dan mudah diakses. Dengan menjangkau berbagai wilayah dan memberikan pilihan armada
kendaraan yang beragam, Bluebird berupaya untuk memudahkan pergerakan individu di dalam
kota maupun lintas kota.

1
2

Bluebird bertujuan untuk membangun dan memelihara reputasi sebagai penyedia layanan
transportasi yang terpercaya dan terkemuka. Dengan fokus pada keamanan, kenyamanan, dan
kepuasan pelanggan, Bluebird berusaha untuk memenangkan kepercayaan dan loyalitas
pelanggan. Melalui operasinya, Bluebird juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja, berkontribusi pada perekonomian daerah,
dan memfasilitasi mobilitas tenaga kerja serta distribusi barang dan jasa.
Mengoptimalkan Efisiensi Operasional: Bluebird memiliki tujuan untuk mengoptimalkan
efisiensi operasionalnya, baik dari segi pengelolaan armada kendaraan, rute perjalanan,
maupun penggunaan sumber daya lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas
perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan
BAB II RINGKASAN PROYEK
2.1 Nama Perusahaan
Perusahaan transfortasi ini bernama “PT Blue Bird Tbk”
2.2 Lokasi Perusahaan
Kantor pusat dari layanan transfortasi “PT Blue Bird Tbk” berlokasi di Jl. Mampang
Prapatan Raya No.60, Jakartaa 12790.
2.3 Gambaran Singkat Perusahaan
Blue Bird merupakan perusahaan transportasi yang beroperasi di Jakarta dan beberapa kota
besar di Indonesia. Pada awal berdirinya pada tahun 1972, armada yang dimiliki oleh
perusahaan ini hanya berjumlah 25 taksi. Ny. Mutiara Djoyokosoetono sebagai pendiri
dulunya terinspirasi oleh dongeng dari Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk
mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung biru.
Blue Bird dicikalbakali oleh perusahaan Golden Bird yang kemudian dikenal sebagai
Chandra Taksi, sebagai sebuah perusahaan penyedia jasa sewa mobil yang khusus
melayani para jurnalis asing serta pelanggan lain yang berkunjung ke Jakarta.
Blue Bird kemudian memelopori pengenaan tarif taksi berdasarkan sistem argo, serta
melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC dengan radio komunikasi. Tidak hanya itu,
setelah mulai berkembang, perusahaan ini mulai merambah ke taksi limousin, usaha
penyewaan mobil, dan bus carter pada tahun 1979. Pada 1993 Blue bird pun menghadirkan
layanan taksi eksekutif Silver Bird. Setelah lebih dari satu dekade, Blue Bird Group kini
memiliki empat divisi utama.
Dengan misinya untuk menjadi perusahaan yang mampu bertahan dan mengedepankan
kualitas untuk memastikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi para stakeholder, Blue
Bird bertujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan, dan mengembangkan serta
mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar di setiap kategori yang mereka masuki.
Dalam transportasi darat, mereka menyediakan layanan yang handal, dan berkualitas
tinggi dengan penggunaan sumber daya yang efisien.
2.3 Visi Misi Usaha

2.3.1 Visi
Menjadi Perusahaan yang mampu bertahan dan mengedepankan kualitas untuk
memastikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan.

3
4

2.3.2 Misi
Tercapainya kepuasan pelanggan, dan mengembangkan serta mempertahankan diri
sebagai pemimpin pasar di setiap kategori yang kami masuki. Dalam transportasi darat,
kami menyediakan layanan yang handal dan berkualitas tinggi, dengan penggunaan
sumber daya yang efisien dan kami melakukannya sebagai satu tim yang utuh.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisa Aspek Pasar & Pemasaran

3.1.1 Bentuk Pasar


Perusahaan blue bird menginginkan menjadi pemimpin pasar pada setiap kategoriyang
akan dimasuki, dalam artian blue burd memiliki target pasar yang ingin dituju.

3.1.2 Prediksi Permintaan dan Penawaran


Penawaran:
1. Penambahan Armada: Jika Bluebird menambah armada kendaraannya, penawaran
layanan transportasi mereka akan meningkat. Ini bisa terjadi sebagai respons
terhadap permintaan yang meningkat atau sebagai bagian dari rencana ekspansi
perusahaan.
2. Ekspansi Geografis: Bluebird mungkin memperluas cakupan layanannya ke kota-
kota atau wilayah baru, yang akan meningkatkan penawaran layanan mereka di
daerah tersebut.
3. Penawaran Layanan Tambahan: Bluebird dapat menawarkan layanan tambahan
seperti layanan pengiriman paket atau layanan antar makanan, yang akan
memperluas portofolio layanan mereka dan meningkatkan penawaran keseluruhan.
Permintaan:
1. Pertumbuhan Populasi dan Urbanisasi: Permintaan layanan transportasi seperti
Bluebird cenderung meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan
urbanisasi di kota-kota besar.
2. Perubahan Gaya Hidup: Perubahan gaya hidup, seperti peningkatan penggunaan
layanan transportasi berbasis aplikasi atau preferensi untuk tidak memiliki
kendaraan pribadi, dapat meningkatkan permintaan terhadap layanan Bluebird.
3. Kondisi Ekonomi: Kondisi ekonomi yang positif, termasuk peningkatan
pendapatan dan tingkat pengangguran yang rendah, dapat mendorong permintaan
untuk layanan transportasi seperti Bluebird, terutama untuk perjalanan bisnis dan
rekreasi.

3.1.3 Segmenting – Targeting – Positioning


1. Segmentasi (Segmenting):

5
6

Bluebird dapat melakukan segmentasi pasar untuk mengidentifikasi kelompok-


kelompok pelanggan yang berbeda berdasarkan karakteristik demografis,
geografis, psikografis, dan perilaku. Contohnya termasuk:
Segmen Demografis: seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan pekerjaan.
Segmen Geografis: seperti lokasi geografis, kota, atau wilayah.
Segmen Psikografis: seperti gaya hidup, nilai, dan preferensi pelanggan.
Segmen Berdasarkan Perilaku: seperti frekuensi penggunaan layanan transportasi,
tujuan perjalanan, dan preferensi pembayaran.
2. Penargetan (Targeting):
Setelah melakukan segmentasi pasar, Bluebird dapat memilih segmen-segmen
pasar yang paling menjanjikan dan relevan untuk ditargetkan. Bluebird dapat
menggunakan kriteria seperti ukuran dan pertumbuhan segmen, tingkat
aksesibilitas, dan tingkat kompetisi di segmen tersebut. Contoh strategi penargetan
mungkin termasuk:
- Menargetkan kelompok usia muda yang sering menggunakan layanan
transportasi berbasis aplikasi untuk keperluan sehari-hari.
- Menargetkan wisatawan atau pelancong yang membutuhkan layanan
transportasi dari dan ke bandara atau tempat-tempat wisata terkenal.
- Menargetkan pelanggan korporat yang memerlukan layanan taksi untuk
perjalanan bisnis.
3. Penempatan (Positioning):
Setelah menentukan segmen target, Bluebird perlu menempatkan merek mereka
secara unik di pasar untuk membedakan diri mereka dari pesaing dan memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan baik. Ini melibatkan pembangunan
citra merek yang kuat dan konsisten serta komunikasi yang tepat kepada pelanggan
tentang nilai dan keunggulan layanan Bluebird. Beberapa strategi penempatan yang
mungkin diterapkan oleh Bluebird termasuk:
- Penempatan sebagai penyedia layanan transportasi yang aman, nyaman,
dan andal.
- Penempatan sebagai layanan transportasi yang ramah lingkungan dengan
armada kendaraan yang ramah lingkungan.
- Penempatan sebagai layanan transportasi yang inovatif dengan teknologi
canggih untuk kemudahan penggunaan dan pengalaman pelanggan yang
lebih baik.
7

3.1.4 Kondisi Persaingan


Dalam era Society 5.0, di mana teknologi informasi dan komunikasi menjadi
tulang punggung bagi transformasi sosial dan ekonomi, kondisi persaingan pasar
taksi online dengan Blue Bird menjadi semakin dinamis dan kompleks. Blue Bird,
sebagai salah satu perusahaan taksi konvensional terkemuka, dihadapkan pada
tantangan besar dalam menyesuaikan model bisnisnya dengan perkembangan
teknologi digital yang mengubah lanskap transportasi publik secara fundamental.
Persaingan di pasar taksi online tidak lagi hanya melibatkan perusahaan tradisional
seperti Blue Bird, tetapi juga melibatkan sejumlah besar pemain baru yang muncul
dengan model bisnis berbasis aplikasi dan teknologi yang lebih inovatif seperti Uber,
Grab dan Gojek.
Blue Bird, dengan keberadaannya yang sudah mapan dan reputasi yang kuat
dalam industri, harus beradaptasi dengan cepat untuk tetap relevan di tengah
persaingan yang semakin ketat. Perusahaan ini harus menghadapi berbagai aspek,
mulai dari perubahan perilaku konsumen yang cenderung beralih ke layanan
transportasi online hingga persaingan harga yang ketat dengan perusahaan-
perusahaan taksi online lainnya. Dalam konteks ini, Blue Bird harus mampu
menyesuaikan operasionalnya dengan teknologi terbaru, seperti penggunaan aplikasi
mobile untuk pemesanan, pembayaran digital, dan layanan pelanggan yang lebih
personal.
Selain itu, Blue Bird juga dihadapkan pada tantangan dalam meningkatkan
efisiensi operasionalnya agar dapat bersaing dengan model bisnis taksi online yang
lebih fleksibel dan adaptif. Hal ini mencakup peningkatan layanan, peningkatan
kualitas armada, dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan manajemen armada
dan pengendalian biaya operasional. Meskipun demikian, Blue Bird memiliki
keunggulan tersendiri berupa infrastruktur yang sudah terbangun dengan baik,
pengalaman dalam menghadapi berbagai situasi operasional, dan basis pelanggan
yang sudah mapan. Dengan strategi yang tepat, Blue Bird dapat memanfaatkan
keunggulan-keunggulan ini untuk tetap bersaing dalam pasar taksi online, mungkin
dengan menyediakan layanan premium atau diferensiasi lainnya yang dapat menarik
konsumen yang mencari pengalaman berkendara yang lebih eksklusif dan dapat
diandalkan.
Secara keseluruhan, kondisi persaingan pasar taksi online dengan Blue Bird di
era Society 5.0 memunculkan dinamika yang kompleks antara adaptasi terhadap
8

teknologi baru, mempertahankan keunggulan kompetitif, dan memenuhi ekspektasi


pelanggan yang semakin tinggi terhadap kenyamanan, keamanan, dan efisiensi
dalam layanan transportasi.

3.1.5 Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen di industri tersebut


Sikap, prilaku, dan kepuasan konsumen di industri Bluebird menjadi fokus
utama dalam mempertahankan reputasi dan memperluas pangsa pasar perusahaan
tersebut. Dengan sikap pelayanan yang profesional dan ramah, para pengemudi
Bluebird memberikan pengalaman yang aman dan nyaman bagi setiap penumpang.
Prilaku yang responsif terhadap kebutuhan pelanggan, seperti kesediaan untuk
membantu dengan bagasi atau memberikan rute alternatif untuk mencapai tujuan,
menunjukkan komitmen Bluebird dalam memberikan layanan yang berkualitas.
Selain itu, kepuasan konsumen menjadi ukuran keberhasilan utama bagi Bluebird,
yang terus memperbaiki layanan berdasarkan umpan balik pelanggan untuk
memastikan pengalaman perjalanan yang memuaskan. Dengan mengutamakan
keamanan, kenyamanan, dan kepuasan pelanggan, Bluebird berhasil
mempertahankan posisinya sebagai penyedia layanan transportasi yang terpercaya
dan dihormati di industri tersebut.
Dalam industri Bluebird, sikap proaktif terhadap perubahan kebutuhan
konsumen menjadi landasan strategis dalam meningkatkan pengalaman pelanggan.
Melalui penggunaan teknologi canggih dalam aplikasi pemesanan dan pelacakan
perjalanan, Bluebird memberikan kemudahan dan kepercayaan kepada konsumen
dalam memesan layanan mereka. Prilaku adaptif dari manajemen dan pengemudi
Bluebird memungkinkan perusahaan untuk merespons cepat terhadap perubahan
tren pasar dan preferensi pelanggan. Dengan fokus pada kepuasan pelanggan,
Bluebird secara konsisten mengevaluasi dan meningkatkan kualitas layanan mereka,
baik melalui peningkatan armada maupun pelatihan karyawan. Dengan demikian,
Bluebird tidak hanya memenuhi harapan pelanggan, tetapi juga berhasil
menciptakan hubungan jangka panjang yang kokoh dengan mereka, menjadikan
perusahaan sebagai pemimpin dalam industri transportasi yang berorientasi pada
pengguna.

3.1.6 Analisa Persaingan Bisnis di industri tersebut


Persaingan bisnis di industri Bluebird merupakan dinamika yang kompleks, di
mana perusahaan harus berhadapan dengan sejumlah pesaing utama serta faktor-
faktor eksternal yang memengaruhi industri transportasi. Bluebird tidak hanya
bersaing dengan perusahaan taksi konvensional, tetapi juga harus menghadapi
persaingan dari penyedia layanan ridesharing dan transportasi daring lainnya yang
semakin berkembang pesat. Persaingan ini mendorong Bluebird untuk terus
berinovasi dalam meningkatkan kualitas layanan, efisiensi operasional, dan
penggunaan teknologi agar tetap kompetitif. Selain itu, regulasi pemerintah terkait
transportasi juga menjadi faktor yang mempengaruhi persaingan di industri ini,
dengan perubahan kebijakan yang dapat memengaruhi strategi bisnis dan
operasional perusahaan.
9

Untuk tetap relevan dan unggul dalam persaingan bisnis, Bluebird terus
melakukan analisis pasar yang mendalam, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
pesaing, serta peluang dan ancaman yang ada. Dengan pemahaman yang mendalam
tentang pasar dan pesaingnya, Bluebird dapat merancang strategi yang efektif dalam
menghadapi persaingan. Hal ini meliputi pengembangan layanan yang diferensiasi,
peningkatan efisiensi operasional, investasi dalam teknologi terbaru, serta
memperkuat hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis. Dengan pendekatan yang
komprehensif terhadap analisis persaingan dan adaptasi yang cepat terhadap
perubahan pasar, Bluebird mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu
pemimpin dalam industri transportasi dan terus memenangkan hati konsumen.

3.1.7 Rencana Pemasaran – Marketing Mix


1. Product
Blue Bird Group menyediakan berbagai macam layanan transportasi mulai dari
taksi reguler hingga rental limousin dan bus untuk konsumen. Semua itu ditujukan
agar penumpang merasa aman, bersih dan nyaman. Selain di bisnis transportasi, Blue
Bird Group dapat mengintegrasikan teknologi baru seperti aplikasi mobile untuk
pemesanan dan pelacakan taksi secara realtime, layanan antar paket, layanan taksi
eksekutif, atau program loyalitas pelanggan. Bluebird juga bergerak di bidang
logistik seperti pengiriman barang (kargo), ada pula di bidang industry, Blue Bird
Group menjalankan jasanya untuk pembuatan bus, penyewaan alat berat dan
pembuatan body bus (restu ibu pusaka). Untuk mempermudah pelanggannya, Blue
Bird Group menyediakan e-payment bagi para pelanggan yangtidak membawa uang
cash. E-payment ini bekerja sama dengan bak-bank besar dilndonesia seperti, Bank
Mandiri, Bank BCA, Bank BNI, dll. Sejauh ini yang saya liat (terutama untuk taksi
reguler) armada yang disediakan cukup bagus, bersih, nyamandan berkualitas. Di
dalam armada taksinya terdapat nomor customer care yang akanmenanggapi
keluhan, saran dan kritik dari para pelanggan. Serta terdapat jugaindentitas supir
taktinya tersebut untuk memberikan rasa percaya bahwa kita sebagai pelanggan
berada di tangan yang benar dan akan selamat hingga ke tujuan.
2. Place
Outlet-outlet Blue Bird Group tersebar di berbagai wilayah strategis di Indonesia
seperti di mall, tempat-tempat hiburan dan hotel, sehingga pelanggan dengan mudah
menemukan taksi PUSAKA ataupun taksi silver bird. Selain itu taksi-taksi yang
keliling mencari penumpang juga banyak beroperasi di jalan raya karena armada
yang dimiliki blue Bird saat ini mencapai 19.000 armada.
3. Promotion
10

Promosi tentang produk blue bird ini kebanyakan melalui word to mouth dari
pelanggan-pelanggan yang pernah menggunakan jasa yang diberikan oleh Blue
Birdgroup ini. Pihak Blue Bird sendiri juga memasang neon box di jalan-jalan kota
besar agar yang berisi tentang iklan tentang taksi ataupun car rent Blue Bird dan
tidak lupa pula disertakan no. Telepon agar pelanggan dapat dengan mudah memesan
produk blue bird group lewat telepon
4. Price
Harga yang ditetapkan oleh Blue Bird Group disesuaikan dengan kualitas yangd
iterima pelanggan. Pelanggan juga tidak merasa bahwa menggunakan produk
BlueBird Group sangat mahal karena apa yang mereka bayar sesuai dengan apa
yangmereka dapatkan. Dibandingkan dengan harga taksi dari perusahaan lain yang
kadangharganya murah tetapi pelanggan tidak merasa nyaman. Mungkin karena
mobilnya yang tidak menggunakan ac, argo kuda, supirnya merokok, bahkan ada
yang supirnya tidak mengetahui jalan.
5. People
- Employees, Supir dari Blue Bird Goup sangat ramah dan menguasai jalan
sehingga penumpang percaya bahwa ia akan diantar ke tempat tujuan.
dengan aman danselamat karena supir Blue Bird mengendarai mobilnya
dengan sangat hati-hati dan tidak ugal-ugalan.
- Customer service dari Blue bird juga sangat ramah dan sabar dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pelanggan.
- Receptionist sama seperti supir dan customer service Blue Bird, receptionist
Blue Bird juga sangat ramah dan memiliki suara yang halus dan sopan
menanyakan kepada konsumen dalam pemesanan taksi nanti ke tujuan mana
dandibutuhkan jam berapa. Setelah mendapat informasi rumah sipelanggan
yang memesan taksi, receptionist ini akan mencari armada yang sedang
beroperasidi dekat rumah si pelanggan agar pelanggan tidak menunggu lama.
- Customer, Kebanyakan pelanggan Blue Bird merasa puas dengan pelayanan
yang diberikanoleh Blue Bird Group.
6. Physical Evidence
Masalah physical evidence ini, dapat dilihat dari armada-armadanya, baik. taksi
sampai alat-alat berat yang disediakan oleh Blue Bird Group yang semuanya
dalam keadaan baik, bersih dan tidak rusak. Desainnya dibuat agar para
pelanggan nyaman. Selain itu, dalam bidang trasportasi penumpang. supir-supir
11

baik itu daro taksi ataupun bus, semuanya memakai seragam yang bersih dan
wangi. Radio dan taksi meternyapun berjalan baik.
7. Process
Pelanggan yang akan memesan produk Blue Bird Group, baik itu memesan
taksi, bus ataupun alat-alat berat, dapat menghubungi nomor yang telah diberikan
oleh pihak Blue Bird Group di daerahnya Paraa ke tempat tujuan. mereka. Setelah
sampai barulah si penumpang membayar jasa yang sudah mereka terima sesuai
dengan argo yang tertera dalamargometer di dalam taksi. Biasanya pelanggan
merasa puas dan jarang sekali merasa karena pelayanan yang diberikan sesuai
dengan keinginan mereka dan dapat memuaskan mereka.

3.2 Analisa Aspek Teknis Produksi/Teknologi


Bluebird adalah perusahaan transportasi terkemuka yang telah mengadopsi sejumlah
aspek teknis produksi dan teknologi untuk meningkatkan efesiensi operasional dan
pengalaman pelanggan.Bluebird juga telah mengintegrasikan teknologi canggih dalam
menejemen armada mereka, termasuk penggunaan sistem GPS dan pemantauan real-time
untuk mengoptimalkan rute perjalanan, meminimalkan waktu tunggu, dan meningkatkan
ketepatan waktu layanan. Selain itu, Bluebird juga menerapkan sistem pembayaran
elektronik dan aplikasi seluler yang memungkinkan pelanggan untuk dengan mudah
dengan memesan taksi, menghindari kesulitan pembayaran tunai, dan menyediakan umpan
balik secara langsung.
Dalam hal teknologi produksi, Bluebird telah mengadopsi otomatisasi dalam perawatan
dan pemeliharaan armada mereka, menggunakan sensor dan pemantauan berbasis data
untuk melakukan pemeliharaan preventif, mengidentifikasi masalah sebelum mereka
menjadi besar, dan memastikan kendaraan selalu dalam kondisi optimal untuk operasi
sehari-hari. Selain itu, Bluebird juga telah memanfaatkan teknologi dalam pelatihan dan
pengembangan karyawan, menyediakan platform digital untuk pelatihan online, dan
sistem manajemen sumber daya manusia untuk memastikan bahwa tim mereka terus
mengikuti perkembangan industri dan memperoleh keterampilan baru sesuai kebutuhan.
Dengan memanfaatkan inovasi teknologi dalam aspek produksi dan operasional, Bluebird
telah berhasil meningkatkan efisiensi, keandalan, dan kualitas layanan mereka, serta tetap
menjadi pemimpin dalam industri transportasi dengan tetap mengutamakan kepuasan
pelanggan dan pengalaman pengguna yang unggul.
12

3.2.1 Rencana produk


Perusahaan Bluebird juga mengintegrasikan teknologi dalam manajemen rantai
pasokan, dengan menggunakan sistem yang terhubung secara langsung dengan
pemasok komponen dan bahan baku. Ini memungkinkan Bluebird untuk memantau
ketersediaan bahan baku secara real-time, mengoptimalkan inventaris, dan
merespons perubahan permintaan pasar dengan cepat dan efisien. Selain itu,
Bluebird juga menerapkan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi
operasional, termasuk sistem manajemen flotanya yang dilengkapi dengan
pemantauan GPS, analisis data, dan integrasi dengan aplikasi pemesanan online
yang memungkinkan pengguna untuk memesan layanan dengan mudah melalui
platform digital.

3.2.2 Kualitas produk


Bluebird mampu menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi secara
konsisten. Sistem otomatisasi ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan
efisiensi produksi sambil meminimalkan kesalahan manusia, sehingga memastikan
setiap produk memenuhi standar kualitas yang ketat.

3.2.3 Teknik/teknologi produksi yang digunakan


Dalam aspek teknis produksinya, Bluebird memperhatikan juga inovasi dalam
hal keberlanjutan dan efisiensi energi. Mereka mungkin telah mengadopsi teknologi
ramah lingkungan seperti penggunaan mesin-mesin yang lebih efisien secara energi,
penggunaan bahan-bahan daur ulang dalam produksi, dan integrasi teknologi hijau
dalam proses produksi mereka.

3.2.4 Lokasi dan tata letak


Bluebird memiliki pusat operasional utama di berbagai kota besar di Indonesia,
di mana armada mereka dikelola dan dioperasikan. Tata letak fasilitas ini perlu
dirancang sedemikian rupa untuk memfasilitasi arus lalu lintas kendaraan, parkir,
dan perawatan armada.

3.2.5 Kapasitas produksi


Kapasitas produksi Bluebird tergantung pada jumlah armada yang mereka
miliki dan kemampuan mereka untuk mengelola armada tersebut secara efisien.
13

Perusahaan ini mungkin memiliki rencana ekspansi untuk meningkatkan kapasitas


produksi mereka sesuai dengan pertumbuhan permintaan layanan transportasi.

3.2.6 Manajemen persediaan


Manajemen persediaan menjadi kunci dalam operasi Bluebird untuk
memastikan ketersediaan armada dan suku cadang yang diperlukan. Perusahaan ini
perlu memantau dengan cermat kebutuhan persediaan mereka dan melakukan
pengadaan secara efisien untuk menghindari kekurangan dan overstock.

3.2.7 Quality Control


Bluebird perlu menerapkan sistem kontrol kualitas yang ketat untuk
memastikan bahwa armada mereka terjaga dengan baik dan memenuhi standar
keselamatan dan kenyamanan yang ditetapkan. Ini mungkin melibatkan inspeksi
berkala, perawatan preventif, dan pelatihan yang tepat bagi pengemudi dan personel
operasional lainnya.
3.3 Analisa Aspek Manajerial & SDM

3.3.1 Struktur organisasi

3.3.2 Model manajemen


Bluebird, sebagai perusahaan transportasi terkemuka di Indonesia, mengadopsi
model manajemen yang mencakup beberapa prinsip dan praktik untuk mencapai
tujuan bisnisnya. Berikut adalah gambaran umum tentang model manajemen yang
mungkin diterapkan oleh Bluebird:
14

a. Kepemimpinan yang Visioner, Bluebird mungkin memiliki pemimpin atau tim


manajemen yang visioner dan berpengalaman dalam industri transportasi.
Mereka mengarahkan perusahaan dengan visi jangka panjang untuk menjadi
penyedia layanan transportasi terkemuka yang memberikan kualitas dan inovasi
kepada pelanggan.
b. Fokus pada Kepuasan Pelanggan. Bluebird sangat mungkin menempatkan
kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama dalam semua aspek operasional dan
pengambilan keputusan. Ini bisa tercermin dalam kebijakan layanan pelanggan
yang kuat, pengembangan produk dan layanan yang inovatif, serta tanggapan
yang cepat terhadap umpan balik pelanggan.
c. Kualitas Layanan yang Tinggi. Bluebird mungkin menerapkan standar tinggi
dalam kualitas layanan, termasuk keamanan, kenyamanan, dan keandalan
armada mereka. Hal ini memerlukan pemeliharaan yang berkala, pelatihan
pengemudi yang cermat, dan penggunaan teknologi untuk memantau dan
meningkatkan kualitas layanan secara terus-menerus.
d. Penggunaan Teknologi yang Canggih. Bluebird mungkin mengadopsi teknologi
canggih dalam operasinya, termasuk sistem manajemen armada, aplikasi
pemesanan online, dan sistem navigasi untuk membantu pengemudi dalam
merencanakan rute yang efisien dan menghindari kemacetan.
e. Manajemen Kinerja yang Efektif. Perusahaan ini mungkin menerapkan sistem
manajemen kinerja yang efektif untuk memantau, mengevaluasi, dan
meningkatkan kinerja karyawan mereka. Ini bisa meliputi penilaian kinerja
berkala, pelatihan pengembangan keterampilan, dan pengakuan atas pencapaian
yang luar biasa.
f. Kebijakan Keselamatan yang Ketat. Bluebird mungkin memiliki kebijakan
keselamatan yang ketat untuk melindungi pengemudi dan penumpang, termasuk
standar keselamatan berkendara, pelatihan keselamatan rutin, dan inspeksi
kendaraan yang berkala.

3.3.3 Bentuk implementasi POAC


a. Perencanaan (Planning)
Dalam Suatu Perusahaan ,di butuhkan Planning .Planing/Perencanaan adalah proses
yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk
mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja
15

organisasi. Perencanaan merupakan proses-peroses yang penting dari semua fungsi


manajemen sebab tanpa perencanaan (planning) fungsi pengorganisasian,
pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat berjalan.Berikut adalah Planning
dari PT.BLUE BIRD TBK
- Menetapkan tujuan dan target
- Merumuskan strategi yang akan dipakai pada pelaksanaan kerja
- Menentukan sumber sumber daya yang di perlukan
- Menetapkan standar atau indikator keberhasilan dalam pencapaian dan target
bisnis
- Memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan
- Menggunakan teknologi informasi yang berkembang seiring berjalannya
waktu
- Menyiapkan tenaga-tenaga konsultan yang professional dan berkualitas
b. Organisasi (Organizing)
suatu tujuan tercapai maka harus dibutuhkan juga pengorganisasian. Dalam
suatu perusahaan biasanya diwujudkan ke dalam bentuk bagan organisasi. Yang
setelahnya kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan juga
biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang serta juga uraian jabatan (Job
Description) masing – masing . Semakin tinggi suatu jabatan maka biasanya semakin
tinggi tugas, tanggung jawab serta wewenangnya. Dan Biasanya juga semakin besar
penghasilannya. Oleh karena itu Dengan GuruPendidikanpembagian tugas tersebut
maka pekerjaan menjadi ringan. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen itu
sendiri yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Pelaksanaan Fungsi organisasi di dalam perusahaan ini :
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menerapkan prosedur yang telah di tentukan
- Menetapkan stuktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan
dan tanggung jawab
- Kegiatan perekrutan penyeleksian pelatihan dan pengembangan sumberdaya
manusia atau tenaga kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
- Dalam melakukan perekrutan, vice president personalia melakukan seleksi
yang ketat kepada para calon karyawan
16

c. Pengarahan (Actuating)
Orang mengarahkan sekaligus bertanggung jawab di perusahaan adalah Dewan
Komisaris. Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem
komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya.
Blue bird juga sudah menerapkan teknologi GPS (global positioning system) untuk
melacak tempat dan posisi armada-armada lainnya juga bisa dipakai untuk
menghubungi call centre.
Blue bird mengimplementasikan solusi Business Intellegent(BI), yakni
merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung
pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan
gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para
pengguna. Perusahaan ini juga mengimplementasikan software MySAP untuk
pengambilansecara tepat sehingga waktunya effisien.
d. Pengawasan (Controlling)
Dalam mengawasi armadanya sehari hari , pemilik perusahaan membutuhkan
general manajer keberadaan armada blue bird, sehingga penggunaan bahan bakar
dapat tercatat dan di perhitungkan dengan akurat. Dalam memelihara loyalitas
pelanggannya blue bird menyediakan creditvoucher yang digunakan tidak untuk
corporate saja namun juga digunakan untuk perorangan.
Pihak blue bird ini mengadakan upgrading kepada para karyawanya agar
meningkatkan layanan yang berkualitas dan nyaman untuk mempertahankan
pelanggan. Untuk menjamin hal tersebut dari pihak blue bird sering menggunakan
penumpang yang diminta untuk menguji Driver
Pihak blue bird selalu mengadakan training karena mau tidak mau yang
menciptakan image baik atau buruknya perusahaan ini adalah drivernya, jadi para
pengemudi dilatih secara khusus agar memberikan layanan yang terbaik. Dewan
komisaris melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaandan memberikan
masukan-masukan kepada para direktur

3.3.4 Perencanaan SDM, job analysis, job description, jenjang karir

a. Perencanaan SDM
Perseroan menaruh perhatian yang sangat besar terhadap kesejahteraan karyawan
yang tercermin dari penerapan sistem remunerasi yang kompetitif guna menarik
17

dan mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan potensial. Adapun remunerasi
dan fasilitas yang diberikan oleh Perseroan meliputi:
1. Gaji pokok
2. Tunjangan
3. Bonus
4. Jaminan kesehatan
5. Pinjaman
6. Beasiswa pendidikan

b. Job Analisis
Job analysis (analisis pekerjaan) di Bluebird adalah proses sistematis untuk
memahami secara mendalam tugas, tanggung jawab, kualifikasi, dan kompetensi
yang diperlukan untuk berbagai posisi pekerjaan di perusahaan tersebut. Dalam
konteks Bluebird, ada beberapa jenis pekerjaan yang dapat dianalisis, termasuk
posisi pengemudi, petugas layanan pelanggan, manajer operasional, dan staf
administrasi. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam job
analysis di Bluebird:
1. Identifikasi Posisi Pekerjaan:
Langkah pertama dalam job analysis adalah mengidentifikasi posisi pekerjaan
yang akan dianalisis. Ini dapat mencakup semua jenis pekerjaan yang ada di
Bluebird, mulai dari pengemudi hingga staf administrasi dan manajer.
2. Pengumpulan Data:
Tim HR atau personel yang bertanggung jawab untuk job analysis akan
mengumpulkan data terkait dengan tugas, tanggung jawab, kualifikasi, dan
kompetensi yang terkait dengan setiap posisi pekerjaan. Data ini dapat diperoleh
melalui wawancara dengan karyawan yang mengisi posisi tersebut, observasi
langsung terhadap kegiatan kerja, dan pemeriksaan dokumen seperti deskripsi
pekerjaan yang sudah ada.
3. Analisis Tugas:
Tim HR akan menganalisis tugas-tugas yang harus dilakukan oleh individu dalam
setiap posisi pekerjaan. Ini mencakup aktivitas harian, tanggung jawab khusus, dan
keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
4. Identifikasi Kualifikasi dan Kompetensi:
18

Selain tugas-tugas yang harus dilakukan, job analysis juga akan mengidentifikasi
kualifikasi pendidikan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk
setiap posisi pekerjaan. Ini mencakup pengetahuan teknis yang spesifik,
keterampilan interpersonal, kemampuan komunikasi, dan atribut lain yang penting
untuk sukses dalam peran tersebut.
5. Dokumentasi Hasil Analisis:
Hasil dari job analysis akan didokumentasikan dalam bentuk deskripsi pekerjaan
yang mencakup semua informasi yang relevan tentang posisi tersebut. Deskripsi
pekerjaan ini akan menjadi dasar untuk proses rekrutmen, pelatihan, evaluasi
kinerja, dan pengembangan karir di Bluebird.

c. Job Description
Berikut ini adalah contoh deskripsi pekerjaan (job description) untuk posisi
pengemudi di perusahaan Bluebird:
Sebagai pengemudi di perusahaan Bluebird, Anda akan bertanggung jawab
untuk mengemudi dengan aman dan memberikan layanan pelanggan yang superior
kepada penumpang. Anda akan menjadi wajah perusahaan di jalan raya, menjaga
keamanan dan kenyamanan penumpang, serta menjaga integritas armada
perusahaan.
Tanggung Jawab Utama utamanya meiputi mengemudi armada Bluebird
dengan aman dan mematuhi semua aturan lalu lintas serta peraturan perusahaan,
memberikan layanan pelanggan yang ramah, sopan, dan profesional kepada
penumpang, Memastikan kebersihan dan kenyamanan armada, termasuk menjaga
kebersihan kendaraan secara teratur, mengamati dan melaporkan setiap insiden
atau masalah teknis pada armada kepada manajemen, mematuhi jadwal operasional
yang ditentukan untuk memastikan ketepatan waktu dan ketersediaan armada.

Kualifikasi:
Memiliki SIM A aktif dan rekam jejak mengemudi yang bersih, mampu
berkomunikasi dengan baik dan memiliki keterampilan interpersonal yang baik,
memiliki pengetahuan dasar tentang mekanika kendaraan dan dapat melakukan
perawatan dasar kendaraan, bersedia untuk bekerja dalam shift yang fleksibel,
termasuk akhir pekan dan hari libur, Memiliki orientasi yang kuat pada keamanan
19

dan keselamatan, serta dapat menghadapi situasi darurat dengan tenang dan
terampil.

Keahlian Tambahan (diinginkan):


Pengalaman sebelumnya sebagai pengemudi taksi atau dalam layanan transportasi
lainnya, Pengetahuan tentang rute dan jalan di kota-kota besar, Sertifikat pelatihan
keselamatan berkendara atau kursus terkait lainnya. Demikianlah deskripsi
pekerjaan untuk posisi pengemudi di perusahaan Bluebird. Perusahaan dapat
menyesuaikan deskripsi pekerjaan ini sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka
dan menambahkan detail yang relevan dengan kebijakan dan prosedur perusahaan
mereka.

3.3.5 Recruitment & pengukuran kinerja

Adapun proses rekrutmen Perseroan meliputi beberapa tahapan, yaitu:


- Seleksi Administrasi Merupakan proses awal di mana divisi SDM
melakukan seleksi terhadap lamaran yang masuk.
- Interview HR Setelah lolos seleksi administrasi, divisi SDM memanggil
para kandidat untuk mengikuti wawancara.
- Psikotes Tahap selanjutnya para kandidat diwajibkan mengikuti psikotes.
- Interview User Pada tahap ini para kandidat yang lolos psikotes akan
diwawancara langsung oleh user.
- Proses MCU Bagi para kandidat yang sudah melewati tahap wawancara
dengan user diwajibkan mengikuti pemeriksaan kesehatan.
3.4 Analisa Aspek Finansial

3.4.1 Kebutuhan dana dan sumbernya

a. Segmen Taksi
Segmen operasi taksi merupakan salah satu jenis jasa transportasi yang ditawarkan
oleh Perseroan berupa layanan taksi reguler dan taksi eksekutif. Pada 2022, jumlah
armada taksi reguler stagnan, menjadi 14.391 unit dari 13.487 unit di tahun 2021.
Sementara taksi eksekutif berkurang sebanyak 297 unit atau 28,8% menjadi 735
unit dari tahun sebelumnya berjumlah 1.032 unit.
b. Rental Mobil, Bus, Shuttle, dan Lelang
Perseroan juga menawarkan segmen usaha Rental Mobil, Bus, Shuttle, dan lelang
yang merupakan pelayanan berjalan pada jasa transportasi dan usaha lain yang
berkaitan dalam ekosistem Perseroan. Segmen operasi rental mobil dan bus
memiliki armada limosin dan mobil sewa sebanyak 5.006 unit, atau bertambah
20

2,54% dibanding tahun lalu sebanyak 4.882 unit. Sementara jumlah armada bus
mengalami penambahan sebanyak 72 unit atau 15,79% dari semula 456-unit
menjadi 528 unit pada 2022. Armada shuttle mengalami penambahan 10 unit
menjadi sebanyak 170 unit di tahun 2022.
Keterangan 2022 2021 2020
Taksi Reguler 14.391 13.487 16.963
Taksi Eksekutif 735 1.032 1.131
Jumlah 15.126 14.519 18.094

Keterangan 2022 2021 2020


Limosin dan Mobil Sewa 5.006 4.882 5.027
Bus 538 456 526
Shuttle 170 160 161

3.4.2 Cash flow


21
22

1. Curent Ratio Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk


Tahun Current Ratio
2021 59%
2022 108%
2023 177%
Rata - rata 115%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan jumlah curent ratio dari tahun
ketahun dan jumlah rata –ratanya sebesar 115%.
2. Deskripsi DataQuick Ratio Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk
Tahun Quick Ratio
2021 57%
2022 107%
2023 174%
Rata - rata 113%
23

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan jumlah quick ratio dari
tahun ketahun dan jumlah rata –ratanya sebesar 113%.
3. Deskripsi DataCash Ratio Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk.
Tahun Cash Ratio
2021 28%
2022 73%
2023 109%
Rata - rata 70%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan jumlah cash ratio dari tahun
ketahun dan jumlah rata –ratanya sebesar 70%

4. Deskripsi DataTotal Debt To Total Assets Ratio Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird
Tbk.
Tahun Total Debt to Assets Ratio
2021 28%
2022 73%
2023 109%
Rata - rata 70%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah total debt to total assets
ratio dari tahun ketahun dan jumlah rata –ratanya sebesar 33%.

5. Deskripsi DataTotal Debt To Equity Ratio Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk
Tahun Total Debt to Equity Ratio
2021 65%
2022 57%
2023 32%
Rata - rata 51%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah total debt to equity
ratio dari tahun ketahun dan jumlah rata –ratanya sebesar 51%
6. Deskripsi Data Gross Profit Margin(GPM) Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk.
Tahun GPM
2021 20%
2022 14%
2023 13%
Rata - rata 16%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi Penurunan jumlah GPM dari tahun ketahun
dan jumlah rata –ratanya sebesar 16%.
7. Deskripsi Data Net Profit Margin (NPM) Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk.
Tahun NPM
2021 20%
2022 14%
2023 13%
Rata - rata 16%
Dari tabeldiatas dapat dilihat bahwa terjadi Penurunan jumlah NPM dari tahun ketahun
dan jumlah rata –ratanya sebesar 12%
8. Deskripsi DataReturn On Equity(ROE)Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk
Tahun ROE
2021 19%
2022 11%
2023 9%
Rata - rata 13%

Anda mungkin juga menyukai