Gabriel Perbaikan PDF
Gabriel Perbaikan PDF
Gabriel Perbaikan PDF
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
unsur musik. Sadar atau tidak sadar, manusia berhubungan langsung denganunsur-
unsur yang terdapat pada musik, diantaranya adalah tempo dan irama.Selain itu,
manusia menggunakan musik sebagai sarana ekspresi diri. Banyak dari manusia
sadar, musik menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
sehari-hari.
Musik memiliki peranan dan fungsi yang cukup banyak dan kompleks.
Peranan dan fungsi tersebut bergantung dari segi mana manusia itu melihatnya.
Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, musik memiliki peranan
dan fungsi sebagai sarana ekspresi manusia atas perasaannya yang sedang dialami.
Ketika seseorang sedang merasakan kegundahan hati, tidak sedikit orang akan
sedikit orang akan mendengarkan musik yang memiliki nuansa senang, riang,
keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat- alat yang dapat
adalah ilmu pengertahuan serta seni tentang kombinasi ritmik dan beberapa
nada,baik vokal maupun instrumental (David Ewen). Musik juga salah satu seni
yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, yang unsurnya berupa
aransemen.
Sebagai bagian dari kesenian yang merupakan salah satu dari tujuh unsur
Secara umum fungsi musik antara lain adalah sebagai sarana upacara adat,sarana
upacara keagamaan, sarana hiburan, sarana ekspresi diri, sarana komunikasi, sarana
dunia, di Indonesia sendiri ragam musik dapat dibedakan atas musiktradisi, musik
keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.Akan tetapi, karena
banyaknya kontaminasi dan dominasi musik dari luar negeri yang masuk begitu
karya musik asli Indonesia terutama karya- karya musik dari suatu kesenian daerah
daerah sekarang sudah mulai punah dan diklaim oleh bangsa asing.
3
Unsur musik yang berarti susunan yang membentuk suatu karya musik
dalam suatu kesenian, merupakan hal yang penting untuk dikaji, karena keunikan
dan keanekaragaman komposisi musik suatu kesenian merupakan jati diri dan
kebanggaan bagi suatu bangsa. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang
mempunyai ragam budaya, bahasa, agama, adat, suku, dan daerah. Seiring dengan
ragamnya adat yang dimiliki Indonesia, maka ragam kesenian yang tercipta
menjadi semakin banyak, dilihat dari fungsi dan pentingnya kesenian dalam suatu
beragam di setiap daerah di Indonesia, akan tetapi seiring berjalannya zaman dan
teknologi, minat dan antusias masyarakat Indonesia sendiri masih sangat kecil
untuk melestarikan karya-karya musik asli Indonesia yang sudah sejak dahulu
Suku Toraja adalah sebuah suku asli dari daerah Kabupaten Tana Toraja,
alam sangat baik. Melestarikan dan menjaga keutuhan alam menjadi bentuk
penghormatan kepada para arwah leluhurnya. Suku Toraja juga kaya akan
kesenian, kebudayaan dan adat istiadat serta banyaknya alat musik dengan ciri
khasnya tersendiri.
Masyarakat Sunda Jawa Barat yang memiliki alat musik angklung, orang
Toraja di Sulawesi Selatan juga memiliki alat musik tradisional yang terbuat dari
bambu yang dikenal dengan nama Pompang atau Pa'bas. Hal ini karena suara
4
dengan cara ditiup. Alat musik ini akan mengeluarkan bunyi dan memiliki
jangkauan nada dua setengah oktaf tangga nada. Meski termasuk alat musik
tradisional, tetapi alat musik bambu ini bisa juga dikolaborasikan dengan alat musik
modern lain seperti terompet, saksofon, organ, atau piano saat mengiringi lagu.
mulai dari yang kecil sampai yang besar. Suara yang dihasilkan potongan-
potongan bambu dengan rangkaian khusus itu pun sesuai dengan ukuran besar
kecilnya. Karena itu, agar menghasilkan kombinasi suara yang harmonis, ukuran
Satu kelompok Pompang biasanya terdiri dari 25 atau 35 orang peniup, baik
dari anak – anak sampai orang dewasa bisa memainkan alat musik tersebut.
Potongan bambu yang besar dan tinggi menghasilkan nada rendah. Sebaliknya,
pertemuan bambu tersebut kuat, biasanya diikat dengan rotan, sedangkan celah
sambungannya ditutup dengan ter atau aspal agar suara yang dihasilkan bulat tidak
pengiringnya. Bambu yang dipilih, biasanya bambu yang tipis dan ruasnya
karena merupakan salah satu identitas budaya pada masyarakat Toraja. Hal tersebut
kehadiran musik ini sangat berbeda dengan musik tradisional yang umumnya ada
untuk dilestarikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
B. Identifikasi Masalah
hal ini meliputi tangga nada, instrumen, irama, melodi, harmoni, ekspresi,
C. Batasan Masalah
tercapai.
2. Unsur – unsur pembentuk alat musik Pompang dalam hal ini meliputi tangga
D. Rumusan Masalah
1. Seperti apakah karakteristik dari alat musik Pompang yang ada di Kabupaten
Toraja Utara?
2. Apa sajakah unsur – unsur pembentuk alat musik Pompang yang meliputi
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah:
meliputi tangga nada, instrumen, irama, melodi, harmoni, ekspresi, tekstur, dan
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik sebagai
1. Manfaat Teoritis
musik Pompang.
2. Manfaat Praktis
daerahnya.
8
A. Kajian Teori
1. Analisis Musik
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
musik ke dalam unsur musik yang relatif sederhana, termasuk susunan pokok
Schenker, dari tema, dari bentuk Tovey, dari bagian susunan Riemann dan dari
informasi teori.
Musik dibagi dalam tiga jenis, yaitu yang pertama Musik Absolut yaitu
Musik yang diciptakan untuk dinikmati sebagai musik murni. Contoh Sonata,
Simfoni, Konserto, hingga prelude. Kedua yaitu Musik Kamar, lagu musik untuk
paling sederhana dari sebuah susunan lagu musik, baik berupa susunan pokok
Schenker, dari tema, dari bentuk Tovey, serta dari bagian susunan Riemann
2. Musik
adalah ilmu atau seni menyusun nada-nada atau suara dengan urutan,
Musik adalah produk pikiran. Maka, elemen vibrasi (fisika dan kosmos)
dalam bentuk frekuensi, amplitudo, dan durasi belum menjadi musik bagi
dalam respons manusia adalah unik untuk dikenali, karena otak besar manusia
(Djohan, 2009: 32). Musik juga dapat dikatakan sebagai perilaku sosial yang
musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep
pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi - bunyian lainnya
yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam
10
ruang dan waktu dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan
hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmati oleh para pendengar atau
Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur
sejenis hiburan dan musik juga bisa disebutsebagai fenomena yang sangat unik
darialat- alat musik ritmis, atau nada-nada yang harmonis (Taylor dalam Joseph,
Joseph, 2005: 6).Menurut Limantara, musik adalah cabang seni abstrak yang
berbentuk suara dan terdiri dari ritme, melodi, harmoni, dan timbre (dalam
Joseph, 2005: 6). Musik adalah ungkapan hati manusia berupa bunyi yang
11
ataupun dirangkai oleh manusia, yang mengandung unsur estetis dan berfungsi
pekerjaan.
3. Musik Iringan
tata lagu orkes, iringan berarti yang mengiringi atau yang menyertai atau yang
mengikuti.
penyanyi solo.
berbagai cara dan berbagai jenis musik yang disesuaikan dengan bentuk irama
tari/ drama/ ketoprak dalam gerak dan temanya. Walaupun musik berfungsi
ketoprak adalah suatu kesatuan yang utuh dan akan memberi dampak terhadap
pertunjukannya.
4. Musik Tradisional
bunyian. Menurut Pono Banoe dalam Jurnal Yakub Ongkowijoyo, kata musik
berasal dari kata muse yaitu “Salah satu dewa dalam mitologi Yunani Kuno
bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan” (Yakub
Tradisi dari bahasa Latin traditio yang berarti diteruskan dalam pengertian
sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat secara turun temurun. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia tradisional adalah sikap dan cara berpegang teguh terhadap kebiasaan
yang turun temurun. Tradisi sebagai kebiasaan yang diwariskan dari suatu
Menurut Purba, musik tradisional adalah musik yang bersifat khas dari
kebudayaan suatu etnis. Musik tradisional baik itu dalam komposisi, ritme,
melodi, modus dan tangga nada tidak diambil dari repertoire atau sistem
13
dimaksud atau dengan kata lain musik tradisional adalah musik yang berakar
pada tradisi salah satu atau beberapa suku di suatu wilayah tertentu. Oleh karena
musik tradisional memiliki ciri khas sebagai berikut yaitu dipelajari secara
Musik adalah pernyataan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk
bunyi yang teratur dengan melodi dan ritme. serta mempunyai unsur harmoni
(keselarasan) yang indah (Hadi Sunarko, Djarmono 1989: 05). Pompang tidak
terpaku pada pemahaman musik saja, namun musik yang termasuk dalam
kategori musik tradisi. Tradisional merupakan istilah dari kata tradisi yang
adalah musik yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Salah salah
satu contoh alat musik yang ada di Indonesia adalah musik tradisi Pompang
pun banyak digemari dan semakin dikenal luas oleh masyarakat Toraja.
masyarakat Toraja.
Sulawesi Barat.
15
a) Model Pertama
menghasilkan bunyi nada. Model ini hanya bermain di satu nada saja.
yang besar, jika ukuran kecil bunyi nadanya tinggi sebaliknya ukuran
b) Model Kedua
yang terdapat pada model ini ada dua misalnya not C sedang dan
not C rendah. Model ini terdapat ukuran yang berbeda dengan cara
c) Model Ketiga
ruas bambu yang dilubangi, bisa juga dengan satu ruas bambu
dengan ukuran yang berbeda sesuai dengan nada yang diambil dari
suling kemudian bambu- bambu itu diikat satu set dengan beberapa
not yang sudah disetel. Mengapa begitu? Itu lantaran tabungnya yang
d) Model Keempat
Model keempat ini berbeda dari ketiga model diatas. Terdiri dari
musik bambu Hitada dari Maluku Utara. Tetapi alat musik ini
Menurut Pono Banoe (2003:208) pada musik juga terdapat unsur musik berupa:
a. Tangga nada
frekuensi dasar atau pitch, dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, i (do, re, mi, fa, sol, la,
si,do (tinggi)).
b. Melodi
gagasan pikiran dan perasaan (Jamalus, 1998: 16). Melodi adalah naik
turunnya harga nada yang seyogyanya dilihat sebagai gagasan inti musikal,
20
yang sah menjadi musik bila ditunjang dengan gagasan yang memadukanya
dalam suatu kerja sama dengan irama, tempo, bentuk dan lain-lain
disimpulkan bahwa melodi adalah suatu rangkaian nada yang terbentuk dari
c. Instrumen
Instrumen adalah alat musik yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan
d. Irama
Irama sering pula disebut dengan ritme. Ritme adalah gerak yang teratur
mengalir karena munculnya aksen secara tetap. Irama lebih terasa indah
karena adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan bunyi. Ritme juga
dipahami sebagai aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti variasi gerak
melodi.
e. Melodi
Melodi memiliki arti susunan alunan nada- nada yang diatur tinggi rendah,
pola, dan harga nadanya sehingga menjadi kalimat lagu dan menjadi sebuah
karakter tersendiri dalam suatu musik yang mengikuti alur kord (kunci)
f. Harmoni
dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda
g. Ekspresi
Ekspresi dalam musik adalah ungkapan pikiran dan dan perasaan yang
h. Tekstur
Tekstur merupakan alinan melodi dalam sebuah karya musik yang terbagi
atas beberapa suara. Contoh tekstur terdapat pada grup pasuan suara(terdiri
atas suara sopran, alto, tenor, dan bas) dan musik orkestra (terdiri atas
i. Aransemen
musik yang didasarkan atas sebuah komposisi yang telah ada sehingga
7. Aransemen Musik
penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang
telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah. Pengertian yang sama
ditegaskan juga oleh Syafiq, (2003: 13) yang mengatakan nahwa aransemen
instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang telah ada sehingga
dengan mengadaptasikan satu medium musik dari bentuk asli yang kemudian
Arangger juga sering melakukan hal - hal yang jauh lebih modifikasi
karya yang baru dan yang tidak ada hubungan dengannya dengan karya aslinya.
23
(Wilson, 1985: 42-43). Ditangan para arranger sebuah lagu yang masih polos
karya musik yang akan diaransemen, agar karya musik tersebut menjadi lebih
8. Unsur-unsur Aransemen
berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan atau ide (Jamalus,
1996: 16).
tersusun secara ritmis serta perpindahan dari satu nada ke nada yang lain
24
pemekaran dari Kabupaten Tana Toraja Ibu Kotanya adalah Makale. Letak
daerah Tana Toraja terbentang mulai dari KM 280 sampai dengan 355 Km dari
Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. Luas wilayah Tana Toraja
antara 119-120 derajat BT dan 02-03 derajat LS. Kondisi daerah ini terdiri atas
pegunungan kurang lebih 40% dataran tinggi kurang lebih 20% dataran rendah
kurang lebih 38%, rawa-rawa dan sungai kurang lebih 2%. Tana Toraja berada
Kota Rantepao dilalui oleh Sungai Sa'dan yang memberikan sumber air
hasil Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah 216.762 jiwa yang tersebar di 21
107.015 jiwa penduduk perempuan. Hal ini juga tercermin pada angka rasio
25
jenis kelamin yang lebih besar dari 100, yaitu 103%, ini berarti, darisetiap
Musik FBS UNY dengan judul skripsi “Pengembangan Alat Musik Tradisional
tersebut adalah satu set alat musik pompang kromatis yang terdiri atas 25 unit; dan
(2) hasil persentase kelayakan ahli sebesar 81,25% dengan kategori sangat layak;
hasil uji coba produk I oleh 6 pengguna sebesar 81,83% dengan kategori sangat
layak; dan hasil uji coba produk II oleh 25 pengguna memperoleh persentase
sebesar 90,67% dengan kategori sangat layak. Dengan demikian, produk alat musik
26
pompang dengan tangga nada kromatis dinyatakan sangat layak dan dapat
digunakan.
Seni Musik FBS UNY, yaitu tentang “Fungsi dan Bentuk Penyajian Musik Iringan
Tari Melinting di Desa Wana, Melinting, Lampung Timur”. Hasil dari penelitian
tersebut menyatakan bahwa musik iringan Tari Melinting mempunyai fungsi utama
yaitu sebagai pembuka Tarian dan mengiringi penari memasuki arena pertunjukan
dengan menggunakan tabuh arus, mengiringi penari memberi hormat kepada tamu
agung dan memulai Tarian, dengan menggunakan tabuh cetik, mengiringi para
penari menarikan beberapa adegan. Serta fungsi musik iringannya adalah sebagai
fungsi sebagai sarana persembahan simbolis, sebagai tolak ukur kebiasaan dalam
melinting. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak
pada kesamaan dalam mengkaji bentuk dan fungsi musik iringan tentang musik
jika penelitian ini mengenai musik iringan Tari Melinting, sedangkan penelitian
yang akan dilakukan oleh penulis yaitu mengenai variasi iringan musik Pompang.
Penelitian yang dilakukan oleh Krisna Dewi Mustikasari (2013) dengan judul
jurnal mengenai tentang Fungsi Iringan Musik Dalam Kesenian Sintren di Desa
Pagejugan Kabupaten Brebes. Hasil dari penelitian tersebut adalah Bentuk iringan
campuran antara vokal dan instrumental. Bentuk musik iringan kesenian sintren
kebanyakan menggunakan laras sendro. Pada irama musik iringan kesenian sintren
di Desa Pagejugan terdapat irama tanggung dan harmonisasi pada iringan musik
dengan suara lembut, maka iringan musiknya pun akan menjadi halus, begitupun
sebaliknya. Bentuk lagu pada iringan kesenian sintren adalah bentuk kumuda dan
ladrang. Fungsi musik iringan bagi kesenian itu sendiri adalah fungsi yang
berhubungan dengan bentuk musik dan proses pertunjukan sintren, yaitu gending
bentuk kumuda berirama tanggung berfungsi suasana tenang dan romantis, yaitu
pada saat penari sintren. Sedangkan gending bentuk ladrang berirama tanggung
penelitian yang akan dilakukan terletak pada kesamaan dalam mengkaji bentuk
iringan musik, sedangkan perbedaannya terletak pada tempat penelitian dan objek
C. Kerangka Pikir
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Penelitian
ini difokuskan pada unsur – unsur dan karakteristik dari alat Pompang
28
Alat Musik
Pompang
Unsur
Karakteristik Alat
Pembentuk Alat
Musik Pompang
Musik Pompang
A. Jenis Penelitian
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam
Pendekatan penelitian ini adalah etnografi. Metode etnografi adalah sebuah metode
penelitian ini, peneliti tidak hanya mengamati tapi juga menyatu dengan kelompok
kualitatif deskriptif, data yang diperoleh tidak dapat dituangkan dalam bentuk
bilangan atau angka statistik, peneliti memaparkan gambaran mengenai hasil yang
telah dipaparkan.
1. Tempat Penelitian
Sulawesi Selatan.
2. Waktu Penelitian
C. Sumber Data
tambahan seperti dokumen dan foto-foto serta data statistik. Dalam penelitian ini,
sumber data dibagi atas dua bagian, yaitu sumber data primer dan data sekunder.
31
1. Data Primer
Data diperoleh dari hasil wawancara terhadap ketua Dewan, wakil ketua/
2. Data Sekunder
Data diperoleh dari hasil dokumentasi dan sumber tertulis/ dokumen dari
buku/ majalah ilmiah, arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi yang
Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2010: 60) menyatakan bahwa variabel
antara satu orang dengan orang yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Berdasarkan paparan di atas maka objek adalah variabel, dalam penelitian ini
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39). Variabel
dependent dalam penelitian ini adalah Dewan, wakil ketua/ sekretaris/ anggota
variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2012: 39). Variabel bebas (X) dalam
Tujuan dari pengumpulan data adalah untuk memperoleh data yang relevan,
akurat, dan reliabel yang berkaitan dengan penelitian. Jadi, pengumpulan data pada
informasi yang benar serta dapat dipercaya untuk dijadikan data. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi,
1. Teknik Observasi
dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
cara berperan serta (participant observation) dan tidak berperan serta (Bogdan
2. Teknik Wawancara
seorang autoritas (seorang ahli atau seorang yang berwenang dalam suatu
percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu
diajukan pewawancara.
wawancara.
wakil ketua/ sekretaris/ anggota Dewan Kesenian Toraja Utara, pemain/ pelaku
Kesenian Pompang.
34
data yang belum diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara. Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui
sendiri.
35
dilapangan dengan fakta yang diteliti di lapangan untuk menjamin validitas data
temuan di lapangan.
empat macam standar kriteria keabsahan data kualitatif, yaitu derajat kepercayaan
dengan sumber.
dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat di rumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong,
1989: 112).
keterangan atau data-data yang telah terkumpul dan dianalisis berdasarkan teori
36
Menurut Miles dan Huberman (dalam Sumaryanto, 2010: 104- 105), analisis
data terdiri atas tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/ verifikasi.
1. Reduksi Data
yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga
2. Penyajian Data
Penyajian yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bentuk teks
BAB IV
TORAJA UTARA
Seperti halnya masyarakat Sunda di Jawa Barat yang bangga dengan musik
angklung, Orang Toraja di Sulawesi Selatan pun pasti bangga karena memiliki
Pa`pompang atau Pa`bas karena suara bas yang lebih dominan terdengar. Berbeda
dengan angklung, musik bambu Toraja merupakan jenis alat musik yang ditiup
untuk mengeluarkan bunyi yang memiliki jangkauan nada dua setengah oktaf
tangga nada. Meski termasuk alat musik tradisional, tetapi alat musik bambu ini
bisa juga dikolaborasikan dengan alat musik modern lain seperti terompet,
yang berukuran kecil dan besar. Besar-kecilnya ukuran bambu berpengaruh pada
nada yang akan dihasilkan ketika ditiup. Alat musik tradisional Pompang yang
dikenal luas di Sulawesi Selatan dan ini merupakan salah satu dari jenis kesenian
Alat musik tradisional Pompang ini menghasilkan sebuah ansambel musik yang
beragama nasrani, karena alat musik tradisional Pompang ini sebagai bentuk
Potongan bambu yang besar dan tinggi menghasilkan nada rendah, dan
potongan bambu dilubangi dan dirangkai sedemikian rupa agar bisa menghasilkan
bunyi. Biasanya potongan-potongan bambu diikat dengan rotan agar lebih kuat
menyatu, sementara celah sambungan antar bambu ditutupi dengan ter atau aspal
agar suara yang dihasilkan bulat dan tidak cempreng. Bambu yang dipilih untuk
membuat alat musik ini adalah bambu yang tipis serta memiliki ruas yang panjang,
tua, mulus, dan lurus. Hal ini tentu saja didukung oleh alam Toraja yang memang
termasuk peniup suling. Alat musik ini bisa dimainkan oleh semua orang, mulai
dari anak kecil sampai orang dewasa. Selain dipergunakan sebagai musik
pernikahan.
sulit membuat alat musik bambu ini tergolong mahal. Satu set musik bambu
Toraja yang terdiri dari 35 unit dijual dengan harga dua juta rupiah. Ciri
tradisional lainnya yaitu alat musik pompang dimainkan dengan cara ditiup
40
dimana semakin kecil ukuran pompang maka bunyi atau suara yang dihasilkan
semakin tinggi, begitu jugga sebaliknnya jika ukuran pompang besar maka bunyi
masyarakat Toraja pada upacara rambu solo' dan upacara rambu tuka' untuk
menyambut tamu yang datang pada upacara tersebut serta sebagai musikpengiring
1. Tangga Nada
tangga nada enam nada, tangga nada tujuh nada, tangga nadadelapan nada,
tangga nada dua belas nada (Joseph, 2005: 66). Tangganada lima nada
41
dibedakan menjadi tangga nada lima nada tanpa setengah nada dan tangga
nada lima nada dengan setengah nada. Contohtangganada tanpa setengah nada
contohnya adalah pelog pathet nem, pelog pathet lima, hirayoshi, dan
tangganada kumoi.
yaitu terdiri atas tujuh nada: 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol),6 (la), dan 7
(si) dalam 3 oktaf yang diberi sebutan rendah, sedang, dan tinggi dalam satu
dimana pada suara tinggi, sesang dan rendah berbunyi Do, si dan La, Sol
yaitu Fa, Mi, Re dengan jumlah pemain untuk pompang bersuara tinggi 1
Alat musik pompang mampu mengeluarkan nada hingga dua setengah oktaf,
namun jika potongan bambunya kecil maka pompang akan menghasilkan
nada yang tinggi, begitupun sebaliknya jika potongan bambunya atau
ukurannya besar maka akanmenghasilkan nada rendah.
tangga nada.
2. Instrumen
Instrumen pompang adalah alat musik tradisional yang dibuat dari bambu,
kemudian dipotong dengan ukuran besar dan kecil, sesuai dengan yang
dinginkan kemudian bambu – bambu tersebut dilubangi dan dirangkai
dengan menggunakan alat perekat berupa bekas sarang lebah. Dari perbedaan
ukuran ini akan menghasilkan bunyi nada yang berbeda ketika ditiup.
44
instrumen alat musik Pompang sendiri dibuat dari bambu yang dipotong –
potong sesuai ukuran yang di inginkan kemudian setiap bambu dilubangi dan
dirangkai mengggunakan alat perekat dari bekas sarang lebah dengan ilustrasi
sebagai berikut:
Sopran 1
Sopran 2
3
45
Alto
Tenor
Bass 2
46
Bass 1
3. Irama
menjadi salah satu alternatif hiburan bagi warga di Kabupaten Toraja Utara,
Sulawesi Selatan. Alat musik yang memadukan irama seruling dan bas ini
Bagi warga yang tinggal di pelosok desa, musik ini menjadi hiburan
utama pada berbagai kegiatan. Tak heran banyak kelompok musik yang
kalangan orang tua, sebagian kaum muda Toraja mengaku menyukai musik
tradisional ini.
suara bas yang lebih dominan. Bentuk alat musik pompang ini miripdengan
alat musik angklung dari Jawa, namun cara memainkannya ya hanya beda saja
kalau pompang ya di tiup.
alat musik Pompang dapat memadukan irama suling dan menghasilkan suara
4. Harmoni
bunyi-bunyi yang ada di dalam suatu bentuk musik serta dalam terdiri dari
berbagai macam teori yang kemudian diterapkan dalam sebuah karya musik.
Selain itu, harmoni juga sebagai suatu cara dalam mengkonstruksikan akor,
sehingga akor yang satu d`engan akor lainnya bisa saling mengikuti.
Akor bisa dibilang sebagai kombinasi dari tiga atau lebih tone yang
berbeda dan dimainkan secara bersamaan. Selain itu, dalam pengertian secara
luas dan mengacu pada musik barat, harmoni merupakan ilmu yang
alat musik Pompang ini disajikan secara berkelompok dengan nada dan
harmoni yang sama dan seimbangnamun, agar menghasilkan kombinasi suara
yang harmonis, ukuran bambunya beragam sesuai nada yang akan dihasilkan.
Dimana satu kelompok Pa’pompang biasanya terdiri dari 25 atau 35 orang
yangmemainkannya.
49
harmoni alat musik Pompang dapat menghasilkan bunyi atau suara yang
5. Tekstur
dengan kerapatan, atau ketebalan, dan jangkauan, atau lebar, antara nada
terendah dan tertinggi secara relatif serta lebih khusus dibedakan menurut
Tekstur sebuah karya dapat diubah oleh jumlah dan karakter bagian yang
tersebut, serta harmoni, tempo , dan ritme yang digunakan. Jenis yang
Dari wawancara yang telah dilakukan dengan bapak James, maka dapat
disimpulkan bahwa, tekstur pada alat musik Pompang tergantung dari ukuran
pompang itu sendiri, apabila potongan bambu yang besar dan tinggi
6. Aransemen
penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang
Inggris: arranger). Modal dasar yang harus dimiliki seorang penata musik
Dari wawancara yang telah dilakukan dengan bapak James maka dapat
masih dalam tahap belajar bisa diketahui dengan melihat banyaknya bambu
satu dan tiga bambu dalam saturangkaian untuk instrumen Pompang dua.
Pompangsatu memiliki dua nada dan Pompang dua memiliki tiga nada, hal
52
Pompang tingkat mahir, namun pola garapan dan aransemen lagunya lebih
Selain hal tersebut, Pompang pemula hanya menggunakan tiga buah suling
pemain Suling dalam kelompok ansambel musik Pompang pemula ini hanya
tiga orang pemain untuk mengimbangi delapan belas atau lebih pemain
instrumen Pompang plus satu pemainBedug dan tiga suling tersebut masing
BAB V
A. Kesimpulan
tradisional yang berasal dari Toraja dan merupakan salah satu kesenian khas dari
Kabupaten Toraja Utara. Ciri ataupun karakteristik dari alat musik yang
membedakan pompang dengan alat musik tradisional dari daerah lain yaitu alat
musik pompang dimainkan dengan cara ditiup dimana semakin kecil ukuran
pompang maka bunyi atau suara yang dihasilkan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknnya jika ukuran pompang besar maka bunyi atau suara yang dihasilkan
semakin rendah
Fungsi dari alat musik tradisional Pompang ini biasanya dipakai masyarakat
Toraja pada upacara rambu solo' dan upacara rambu tuka' untukmenyambut
tamu yang datang pada upacara tersebut serta sebagai musik pengiring dalam
kebaktian di gereja. Adapun unsur pembentuk musik pompang yaitu Tangga nada
pada alatmusik Pompang menggunakan tangga nada diatonis mayor, yaitu terdiri
atas tujuhnada: 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la), dan 7 (si) dalam 3 oktaf
yang diberi sebutan rendah, sedang, dan tinggi dalam satu nada dasar saja. Semakin
rendah nada, semakan besar ukuran unit pompang, demikian pula sebaliknya.
bambu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah alat musik
Instrumen ini dimainkan dengan cara ditiup dan disajikan dalam bentuk ansambel
atau semacam musik orchestra yang melibatkan beberapa orang. Harmoni pada alat
dengan alat yang belum dikembangkan pun sebenarnya pompang sudah dapat
membentuk lebih dari 3 akor dasar, yaitu I, IV, dan V7. Tekstur pada alat musik
pompang dipengaruhi oleh besar-kecilnya ukuran bambu pada nada yang akan
menghasilkan nada rendah, dan sebaliknya apabila potongan bambu yang kecil
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan antara lain:
1. Kepada Dewan Kesenian Toraja Utara dan semua pihak yang berkecimpung
dalam dunia seni tradisi di Kabupaten Toraja Utara, agar tetap dan lebih
mengikuti pelatihan musik bambu ke daerah Jawa Barat dan kembali ke setiap
sekolah untuk mengajarkan apa yang dipelajari dari pelatihan tersebut. Hal ini
serta merta akan memajukan minat belajar musik bambu dari semua murid
2. Kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Toraja Utara agar dapat lebih
daerah di seluruh Kabupaten Toraja Utara, terutama alat musik Pompang. Hal ini bisa
59
terutama dalam acara gereja, adat (rambu tuka’), pemerintahan, dengan tampilnya
musik bambu dalam setiap acara membuat masyarakat semakin mengenal dan
menganggap musik bambu adalah salah satu peninggalan pariwisata yang harus selalu
dilestarikan. Kegiatan pemerintah seperti lomba-lomba yang berfokus pada atletik bisa
sewaktu-waktu disematkan penampilan musik bambu sehingga bisa menjadi salah satu
DAFTAR PUSTAKA
Comard, Wilson. 1985. Collins Enylopedia of Music, Wiliam Colin sons and co.
ltd London.
Krisna Dewi Mustikasari, 2013 tentang Fungsi Iringan Musik Dalam Kesenian
Sintren di Desa Pagejugan Kabupaten Brebes. Universitas Ciputra
Ridha Faluthia Fahlafi, dkk, 2016 Penyajian Musik Iringan Likok Pulo Pulau
Aceh Kabupaten Aceh Besar. . Pendidikan Seni Musik FBS UNY
Yusuf Widiyanto, 2014 Fungsi dan Bentuk Penyajian Musik Iringan Tari
Melinting di Desa Wana, Melinting, Lampung Timur. Jurusan Pendidikan
Seni Musik FBS UNY.