Modul AC
Modul AC
PEMELIHARAAN
SISTEM PENGONDISIAN UDARA
(Air Conditioner System)
PADA KENDARAAN
Oleh :
Budi Alam Kasuma
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi..................................................................................................... 1
D. Alokasi Waktu............................................................................................ 2
F. Rangkuman................................................................................................. 26
G. Latihan........................................................................................................ 28
A. Test............................................................................................................. 29
B. Kunci Jawaban............................................................................................ 29
C. Umpan Balik............................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
1. Tujuan umum yang ingin dicapai oleh modul ini adalah agar siswa dapat mengerti
Materi yang terdapat pada modul ini dapat dipelajari secara mandiri maupun
berkelompok pada tempat dan waktu yang sesuai dengan kondisi dimana siswa berada.
Kemudian untuk latihan dan test harus dikerjakan secara mandiri. Jika modul ini telah
1
2
D. Alokasi Waktu
Modul ini dipelajari untuk sekali pertemuan dikelas atau mandiri dengan waktu
2 x 40 menit.
adalah alat tulis seperti pena, pensil, buku, penggaris dan lain peralatan pendukung
lainnya.
BAB II
berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa
1. Kompresor
Gambar 1. Kompresor
2. Kondensor
Gambar 2. Kondensor
3
4
3. Dryer/receifer
Gambar 3. Dryer/receiver
4. Expansion Valve
5. Evaporator
Gambar 5. Evaporator
6. Blower
Gambar 6. Blower
1. Kompresor
meningkat.
6
2. Kondensor
3. Dryer/receifer
sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi
siklus refrigerant.
4. Expansion Valve
5. Evaporator
menjadi dingin
6. Blower
1. Kompresor
a. Kompresor
kompresor ini akan menggerakkan piston/vane dan gerakan piston/ vane ini
Tipe Crank
Tipe Reciprocating
pada piston.
8
Tipe Crank :
Pada tipe ini sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas.
Oleh sebab itu pada kepala silinder ( valve plate ) terdapat dua katup yaitu
katup isap (suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis
kompresi.
Pada langkah turun, refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari evaporator,
dan pada langkah naik refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke
kondensor dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang
dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe
ini berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka
sisi lainnya melakukan langkah isap ( lihat bagan gambar mekanis kompresi )
Tipe through vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus.
Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-
ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat
Gambar 1 :
Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.
Gambar 2 :
Gambar 3 :
menaikkan tekanan.
Gambar 4 :
Gambar 5 :
Gambar 6 :
Pada aktualnya through vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara
berkesinambungan.
mesin. Peralatan intinya adalah : Stator, rotor dan pressure plate. Sistem kerja
Cara Kerjanya :
12
Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada
saat mesin hidup. Dalam posisi switch AC off, kompressor tidak akan berputar,
dan kompressor hanya akan berputar apabila switch AC dalam posisi hidup
(on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke stator coil akan
mengubah stator coil menjadi magnet listrik yang akan menarik pressure plate
dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit
Konstruksi :
menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan
( lihat gambar 13 )
13
2. Kondensor
kompresor masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC).
yang bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh
refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara
baik dari gerakan kendaraan maupun isapan fan yang terpasang dibelakang
Pada ujung pipa keluar kondensor refrigerant sudah tidak berbentuk gas
lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur 57 oC
(cooled liquid)
3. Receifer / Dryer.
masuk ( inlet port ), kemudian melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair
naik dan keluar melalui lubang keluar ( outlet port ) menuju ke expansion valve.
Dryer, desiccant maupun filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat
Bagian atas dari receifer/dryer disediakan gelas kaca ( sight glass ) yang
4. Expansion Valve
Oleh karena fungsi dari expansion valve ini untuk mengabutkan refrigerant
kedalam evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil
15
sensor panas.
menjadi
Pada gambar dibawah adalah cara kerja expansion valve tipe thermal.
Heat sensitizing tube. Bila temperatur lubang keluar ( out let ) evaporator dimana
alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka
lubang keluar ( out let ) evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka
Ps : tekanan pegas
5. Evaporator
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada
udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan
hembusan blower udara yang keluar keruang kabin kendaraan akan menjadi
dingin.
dan juga merupakan peralatan pokok yang harus ada meskipun tidak termasuk
1. Pressure Switch
Presure switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang terjadi pada sisi
tekanan tinggi, bila tekanan siklus refrigerant terlalu berlebihan, baik terlalu tinggi
(27 kg/cm2) maupun terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka secara otomatis akan
menyetop switch sehingga magnetic clutch menjadi off. Kondisi tekanan yang
tidak normal ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada berbagai komponen
18
yang lain. Letak pressure switch ada diantara receifer dan expansion valve ( lihat
gambar dibawah)
Tipe dual, yang meng gunakan satu switch untuk dua keadaan yaitu terlalu
pembekuan air yang ada di fin pada evaporator yang terlalu dingin < 0 oC, dapat
Tipe Thermistor
thermistor yang mengontrol temperatur fin. Bila temperatur fin menurun < 0 oC,
maka magnetic clutch akan mati dan kompresor akan berhenti berputar.
dipasangkan diantara eva porator dan kompresor, (lihat gambar) Tipe ini
mengatur jumlah refrigerant yang mengalir dari evapo rator ke kompresor, dan
menjaga agar tekanannya tidak kurang dari 1,9 kg/cm2, sehingga akan menjaga
pendeteksi RPM mesin yang dipasangkan pada arus primer ignition coil sehingga
putaran idle mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.
Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM mesin drop
4. Peralatan Idle Up
dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus
mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan
berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe
membuka throttle, sehingga putaran mesin akan meningkat pada putaran idle
menyebabkan udara akan melalui surge tank, dan ECU akan menginjeksikan
sejumlah tambahan bahan bakar sesuai dengan udara bypass, sehingga idling
Alat ini digunakan untuk melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada
saat kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch
dan VSV idle up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip
untuk memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin. Alur kerja
sistem pelindung tali penggerak kompresor dan letak dan prinsip kerja pelindung
temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin evaporator (
3oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan
ini dan diset pada switch ekonomi akan menghemat banyak pemakaian karena
kompresor akan off pada 10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan
normal.
Terletak antara receifer dan expansion valve dan dipakai pada sistem
pendingin tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara membuka dan
menutup magnetic valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup
siklus pendingin.
komponen baik utama maupun tambahan pada kendaraan jenis sedan maupun minibus
F. Rangkuman
a. Kompresor
b. Kondensor
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
c. Dryer/receifer
sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi
siklus refrigerant.
d. Expansion Valve
e. Evaporator
menjadi dingin
27
3. Cara kerja :
a. Kompresor :
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan piston/vane dan gerakan piston/ vane ini akan menimbulkan
b. Kondensor :
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam kondensor, oleh karena bentuknya yang
berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan
c. Receifer/Dryer :
( inlet port ) , kemudian melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik
dan keluar melalui lubang keluar (outlet port) menuju ke expansion valve.
d. Expansion Valve :
Zat cair refrigerant oleh karena tekanan compresor dan harus melalui orifice
expansion valve, maka refrigerant cair keluar ke evaporator dalam bentuk kabut.
Sedang besar kecilnya orifice ditentukan oleh heat sensitizing tube yang
e. Evaporator :
Refrigerant yang keluar dari expansion valve masih dalam bentuk setengah cair
setengah gas dan masuk ke dalam evaporator dan oleh karena bentuknya yang
sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya
28
dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari blower udara dingin disemburkan
a. Pressure Switch
d. Peralatan idle up
g. Magnetic valve
G. Latihan
2. Pelajari dan jelaskanlah fungsi dan cara kerja masing-masing komponen utama AC!
3. Pelajari dan jelaskanlah nama, fungsi dan cara kerja peralatan tambahan pada
sistem AC kendaraan!
BAB III
EVALUASI
B. Jawaban
1. Jawab :
2. Jawab :
a. Kompresor
b. Kondensor
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
c. Dryer/receifer
sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi
siklus refrigerant.
29
30
d. Expansion valve
e. Evaporator
menjadi dingin
3. Jawab :
a. Kompresor
kompresor ada dua jenis yaitu tipe reciprocating dan tipe through vane. Tipe
reciprocating ada dua jenis yaitu crank dan swash plate. Pada dasarnya tipe
tekanan. Pada tipe crank hanya satu sisi yang berfungsi untuk menyalurkan
tekanan refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan conectingrod dan crank
sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe swash plate,
dua sisinya dapat digunakan untuk meneruskan tekanan refrigerant. Sedang pada
tipe through vane prinsip yang digunakan adalah rotary yaitu sistem rotor
dengan lingkaran planet yang pada keempat sisinya dipasang vane, pada tipe ini
tidak menggunakan katup tetapi menggunakan lubang isap dan lubang penyalur
b. Kondensor.
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam kondensor, oleh karena bentuknya yang
berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan
31
c. Receifer/Dryer.
( inlet port ), kemudian melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik
dan keluar melalui lubang keluar (outlet port) menuju ke expansion valve.
d. Expansion valve.
Zat cair refrigerant oleh karena tekanan compresor dan harus melalui orifice
expansion valve, maka refrigerant cair keluar ke evaporator dalam bentuk kabut.
Sedang besar kecilnya orifice ditentukan oleh heat sensitizing tube yang
e. Evaporator.
Refrigerant yang keluar dari expansion valve masih dalam bentuk setengah cair
setengah gas dan masuk ke dalam evaporator dan oleh karena bentuknya yang
sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya
dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari blower udara dingin disemburkan
4. Jawab :
a. Pressure Switch
Fungsinya untuk mengontrol tekanan pada sisi tekanan tinggi. Apabila pada sisi
tekanan tinggi terjadi tekanan berlebih atau terlalu rendah, maka secara otomatis
pembekuan air yang ada di fin pada evaporator yang terlalu dingin < 0oC,
mesin yang dipasangkan pada arus primer ignition coil sehingga putaran idle
d. Peralatan idle up
Berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC dalam
keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus
mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan
mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle
up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk
evaporator ( 3oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga mesin. Dengan
menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi akan menghemat
banyak pemakaian karena kompresor akan off pada 10 oC temperatur fin bukan
C. Umpan Balik
Cocokan jawabab Anda dengan kunci jawaban tes modul 1 yang terdapat pada
bagian ahir modul ini. Hitung jawaban anda yang benar. Gunakan rumus dibawah ini
Rumus :
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
Bila Anda mencapai tingkat penguasaaan 80% atau lebih, Anda dapat
melanjutkan pada modul selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabil tingkat
penguasaan Anda masih dibawah 80% , Anda harus mempelajari kembali materi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta : PT Toyota Astra
Motor.
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta : PT Toyota – Astra
Motor.
Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning system
Jakarta : PT Toyota – Astra Motor.
Crouse, William H, dan Anglin, Donald L (1986). Automotive Engines. New York : Mc
Graw Hill.
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi..................................................................................................... 1
D. Alokasi Waktu............................................................................................ 1
C. Rangkuman................................................................................................. 15
D. Latihan........................................................................................................ 17
D. Test............................................................................................................. 18
E. Kunci Jawaban............................................................................................ 18
F. Umpan Balik............................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
1. Tujuan umum yang ingin dicapai oleh modul ini adalah agar siswa dapat mengerti
Materi yang terdapat pada modul ini dapat dipelajari secara mandiri maupun
berkelompok pada tempat dan waktu yang sesuai dengan kondisi dimana siswa berada.
Kemudian untuk latihan dan test harus dikerjakan secara mandiri. Jika modul ini telah
D. Alokasi Waktu
Modul ini dipelajari untuk sekali pertemuan dikelas atau mandiri dengan waktu
2 x 40 menit.
1
2
adalah alat tulis seperti pena, pensil, buku, penggaris dan lain peralatan pendunkung
lainnya.
BAB II
membutuhkan refrigerant.
4. Expansion valve memancarkan refrigerant cair ini sehingga berbentuk gas dan
5. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam evaporator untuk
mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin seperti yang dibutuhkan oleh para penumpang kendaraan.
3
4
1. Manifold Gauge
gangguan. Konstruksi yang istimewa dari alat ini harus dipelajari secara seksama
gambar dibawah dengan 4 nipel penghubung (ada yang hanya menggunakan 3 nipel
a) Keran katup tekanan rendah terbuka dan keran katup tekanan tinggi menutup.
b) Keran katup tekanan rendah tertutup dan keran katup tekanan tinggi
membuka.
dalam jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan wujud
yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada sistem AC
kendaraan adalah R12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (fluorinated hydrocarbon).
R 12
atmosfir bumi yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan
Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih
ramah terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC
134a.
blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti :
HCF22,HFC152a dan HCFC124 dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam
cair ( LPG ) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada beberapa
3. Pelumas Kompressor.
bidang permukaan yang saling bergesekan. Oleh karena pelumas pada kompresor
ikut bersirkulasi dengan refrigerant, maka dibutuhkan oli khusus untuk kompresor.
Oli kompresor terdiri dari berbagai tingkatan dan jenis yang diolah
sedemikian rupa sehingga menghindari timbulnya busa dan belerang. Selain itu oli
kompresor sangat bergantung dengan jenis refrigerant yang digunakan dan secara
untuk CFC 134a : digunakan PAG (Poly Alkylene Glycol ) atau pelumas Ester.
Jumlah oli kompresor baik dalam keadaan kosong maupun sebagai tambahan
ganti receifer..............................20 cc
tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan
Vacuum pump.
10
Prosedur pengosongan :
tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa
vakum.(lihat gambar)
bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600 mmHg
bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk
baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari
udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg
tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi
cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.
dilakukan :
Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel tekanan
tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant
terjadinya kecelakaan
Langkah Pengisian :
Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai
Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah kembali
Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai udara
Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant ) tutuplah niple
Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas masuk
tutuplah keran.
Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus
Pengisian Lanjutan.
Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam
bentuk gas.
Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah
harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi
tidak vakum.
Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya
Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan
Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 – 2,0
kebocoran sekecil apapun akan dapat mengurangi kinerja dari sistem tersebut.
a. untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan menggunakan larutan air
sabun.
b. untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan alat
c. untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor
listrik.
6. Servis/repair AC mobil.
1. Refrigerant kurang.
perbaiki.
2. Pengisian refrigerant berlebihan.
Kemungkinan penyebabnya :
Pemecahannya :
Bersihkan kondenser.
Kemungkinan penyebabnya :
Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah dan semprot
Ganti receifer.
Kemungkinan penyebabnya :
Pemecahannya :
Ganti Receifer/Dryer
AC tidak dingin
Kemungkinan penyebabnya :
Pada expansion valve terjadi penyumbatan.
Pemecahannya :
Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti.
Ganti Receifer/Dryer.
AC kurang dingin
Pengukur tekanan tinggi : 19 - 20 kg/cm2 ( 270 – 264 psi / 1.863 – 1.961 kPa )
Kemungkinan penyebabnya :
Pemecahannya :
AC tidak dingin
Kompresor rusak.
Pemecahannya :
C. Rangkuman
dikondensor ini refrigerant berubah wujud menjadi cair yang terus bergerak menuju
evaporator refrigrerant diubah lagi wujudnya menjadi gas agar dapat menyerap
panas dari udara yang ditiupkan blower ( terjadi penurunan temperatur di kabin
2. Selain sebagai alat pengisi manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur dan
Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan R 12, R 134a, R 22, Gas LPG.
Mengenal Pelumas khusus untuk AC Pelumas mineral untuk R12 Pelumas PAG
Pengisian Refrigerant
D. Latihan
4. Pahami dan jelaskan cara pemeriksaan test kebocoran pada sistem AC kendaraan
BAB III
EVALUASI
B. Jawaban
1. Siklus pendingin pada sistem air condition mobil pada hakekatnya merupakan suatu
refrigerant berubah wujud menjadi cair yang terus bergerak menuju Receifer/Dryer.
refrigrerant diubah lagi wujudnya menjadi gas agar dapat menyerap panas dari
2. Selain sebagai alat pengisi, manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur dan
18
19
Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan.R 12, R 134a, R 22, Gas LPG
dlsb.
Pengisian Refrigerant.
4. Untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan menggunakan larutan air sabun.
Kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan alat deteksi
kebocoran Halide torch. Untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat
C. Umpan Balik
Cocokan jawabab Anda dengan kunci jawaban tes modul 1 yang terdapat pada
bagian ahir modul ini. Hitung jawaban anda yang benar. Gunakan rumus dibawah ini
Rumus :
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
Bila Anda mencapai tingkat penguasaaan 80% atau lebih, Anda dapat
melanjutkan pada modul selanjutnya. Selamat untuk Anda! Tetapi apabil tingkat
penguasaan Anda masih dibawah 80% , Anda harus mempelajari kembali materi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta : PT Toyota Astra
Motor.
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta : PT Toyota – Astra
Motor.
Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning system
Jakarta : PT Toyota – Astra Motor.
Crouse, William H, dan Anglin, Donald L (1986). Automotive Engines. New York : Mc
Graw Hill.