Laporan Praktikum P3 Kel 6
Laporan Praktikum P3 Kel 6
Laporan Praktikum P3 Kel 6
COVE
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
06TIDE001/2023
Disusun Oleh:
NAMA NIM
Atikah Martina 201010850073
Daffa Risky Apriliansyah 201010850069
Jeki Marthin 201010800056
Muhamad Rendika Swara 201010850039
Rendra Bagus Sapto Nugroho 191010800213
ii
Judul Laporan : Laporan Akhir Praktikum Perencanaan dan Perancangan
Produk
Kelompok : 6 (Enam)
Kelas : 06TIDE001
1. Merupakan hasil karya tulis (asli) sendiri, bukan merupakan karya yang
pernah diajukan oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat atau
hasil foto copy.
2. Kami ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang dan Laboratorium
Teknik Industri sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
Pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dan kami bersedia
menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar
PENILAIAN
iii
Atikah Martina 201010850073
NAMA / NIM Daffa Risky Apriliansyah 201010850069
Jeki Marthin 201010800056
Muhamad Rendika Swara 201010850039
Rendra Bagus Sapto 191010800213
Nugroho
KELAS 06TIDE001
KELOMPOK 6 (Enam)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Tugas Praktikum Permodelan dan Simulasi Sistem di Fakultas
Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang. Dengan segala
keterbatasan, penulis menyadari pada laporan ini takkan terwujud tanpa bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami, penulis
menyampaikaan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. Pranoto, M.M, selaku ketua Yayasan Sasmita Jaya.
2. Dr. E. Nurzaman AM,M.M., M.Si selaku Rektor Universitas Pamulang.
3. Bapak Syaiful Bahri, S.T., M.eng.,Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Pamulang.
4. Ibu Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan, dorongan, dan
nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik.
iv
5. Bapak Adi Candra, S.T., M.T., selaku Ketua Laboratorium Teknik Industri
Universitas Pamulang.
6. Bapak Yudi Maulana, S.T.,M.T ., selaku Ketua Laboratorium Perencanaan dan
Perancangan Produk Universitas Pamulang.
7. Rafikah Zahra & Salsabilla Amalia, selaku Asisten Laboratorium Mata Kuliah
Praktikum Perencanaan dan Perancangan Produk yang telah memberikan
masukan, dorongan, dan pengarahannya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik.
8. Teman-teman Teknik Industri Universitas Pamulang khususnya kelas
06TIDE001 yang telah membantu penulis menghadapi pemasalahan dalam
menyelesaikan laporan Praktikum Permodelan dan Simulasi Sistem.
9. Semua pihak yang membantu penulis dalam mengerjakan laporan Praktikum
Permodelan dan Simulasi Sistem ini yang tidak dapat penulis sebutkan satusatu.
Penulis sadar bahwa dalam Laporan ini masih banyak terdapat kekurangan.
Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan Laporan
selanjutnya. Akhirnya penulis tetap berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Kelompok 6
v
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ............................................................................ i
LEMBAR IDENTITAS ...................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................iii
PENILAIAN .................................................................... iv
DAFTAR TABEL ..............................................................ix
DAFTAR GAMBAR ..........................................................xi
PERTEMUAN 1 ANALISA PASAR.....................................1
A. TUJUAN PRAKTIKUM............................................1
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM......1
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM.....3
D. LEMBAR KERJA.......................................................5
E. REFERENSI................................................................8
PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PRODUK.......................9
A. TUJUAN PRAKTIKUM..............................................9
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM........9
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM...11
D. LEMBAR KERJA.....................................................15
E. REFERENSI..........................................................16
vii
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK ................................ 53
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Tampilan Awal Google Trends .................................................. ...... 3
Gambar 1.2 Tampilan Jelajah Google Trends ................................................ ...... 4
Gambar 1.3 Grafik Perbandingan Google Trends .......................................... ......
4
Gambar 1.4 Grafik Perbandingan Google Trends ......................................... ......
5
Gambar 1.5 Grafik Perbandingan Google Trends .......................................... ......
5
Gambar 1.6 Grafik Perbandingan Google Trends ......................................... ......
6
Gambar 1.7 Grafik Perbandingan Google Trends ......................................... ......
6
Gambar 1.8 Grafik Perbandingan Google Trends .......................................... ......
7
Gambar 2.1 Tampilan Icon Solidworks 2019112 .......................... ………….12
Gambar 2.2 Tampilan Aplikasi Solidworks 2019 ............................ ………..12
Gambar 2.3 Tampilan Sudah Siap Menggambar .............................. ………..13
Gambar 2.4 Gambar Gsometric 1 ..................................................... …….….13
Gambar 2.5 Gambar Isometric 2 ...................................................... ………..13
Gambar 2.6 Hasil Gambar ................................................................. …….. ..14
Gambar 3.1 Model HOQ ...................................................................... ………..18
Gambar 3.2 Hasil Analisa ..................................................................... ………..20
Gambar 3.3 Hasil Analisa ................................................................... ………..20
Gambar 4.1 Tampilan Icon Solidworks 2019 .................................. ...............24
Gambar 4.2 Tampilan Aplikasi Solidworks 2019 .......................... ...............24
Gambar 4.3 Tampilan sudah siap Menggambar ............................. ...............25
Gambar 4.4 Gambar kursi kayu isometric..................................... ................25
Gambar 4.5 gambar kursi berbagai view ....................................... ................25
Gambar 4.6 Hasil OPC ................................................................... ...............26
Gambar 4.7 Hasil Bill Of Material ................................................. ...............26
Gambar 4.8 Hasil Drawing 2D ....................................................... ...............27
Gambar 5.1 Perhitungan Harga Jual .....................................................
………...33
viii
Gambar 5.2 Tampilan Icon Solidworks 2019 ................................. ................34
Gambar 5.3 Tampilan Aplikasi Solidworks 2019 .......................... ................34
Gambar 5.4 Tampilan Gambar dengan BOM ................................ ................35
Gambar 5.5 Gambar Icon Evaluate ............................................... ................35
Halaman
Gambar 6.1 Pase Persetujuan Desain .................................................... ………. 39
Gambar 6.2 Alat Ukur Meteran ............................................................. ………. 39
Gambar 6.3 Jangka Sorong .................................................................... ………. 40
Gambar 6.4 Ragung ............................................................................... ………. 40
Gambar 6.5 Meain Gergaji ............................................................................ …
41
Gambar 6.6 Mesin Bor ......................................................................... ………..
41
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
PERTEMUAN 1 ANALISA PASAR
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai strategi pemasaran setelah
produk jadi dan sudah benar-benar dapat diproduksi secara masal. Mampu
menganalisa dan menerapkan strategi pemasaran dalam dunia Industri sehingga
sarjana Teknik Industri bisa bersaing dalam dunia pendidikan maupun dunia
kerja.
1
2
5. Melakukan pivot
Pivot adalah tindakan yang di pilih perusahaan untuk mengubah kegiatan
inti bisnis. Salah satu contoh analisis pasar adalah melakukan analisis pasar pada
bisnis yang melakukan pivot dari perusahaan B2C (business to business) ke B2C
(business to consumer). Meskipun pivot dilakukan berdasarkan alasan valid, tetapi
langkah ini tetap harus memiliki dasar yang kuat. Nah, untuk mendapatkannya,
analisis pasar adalah jalan terbaik. Proses tersebut akan membantu kita memahami
bagaimana bisnis lain dilaksanakan. Jadi, walaupun belum pernah berkecimpung
pada bisnis model itu sebelumnya, tetapi kita bisa mendapatkan insight tentang
bagaimana suatu bisnis model berjalan.
2. Analisa dan bandingkan antar produk yang akan kemudian tentukan produk
yang apa yang akan dibuat (Bangku kayu satuan).
4
D. LEMBAR KERJA
5
1. Langkah pertama adalah buka Google, lalu ketik Google Trends, kemudian
pilih google trends tersebut.
4. Setelah muncul grafik, mari bandingkan dengan produk yang lain. Contoh :
bangku kayu satuan
E. REFERENSI
Aji, B. B., Lestari, R. O., Shinta, E. N. dan Darmansyah (2017) “Sintetis silika gel
berbahan dasar batuan perlite menggunakan metode sol-gel dengan
variasi rasio berat NaOH/perlite,” in Prosiding dalam Rangka
Seminar Nasional Riset Industri Ke 3. Lampung: Balai Riset dan
Standardisasi Industri Bandar Lampung, hal. 46–52.
Badan Pusat Statistik (2019a) Statistik tanaman hias Indonesia 2018. Jakarta:
Badan Pusat Statistik.
Cut Ali, J. (2009) Pembuatan panel beton ringan berbasis perlit dan efek
komposisi terhadap karakteristiknya. Universitas Sumatera Utara.
Ibrahim, S. S. dan Selim, A. Q. (2011) “Evaluation of Egyptian diatomite for filter
aid applications,” Physicochemical Problems of Mineral
Processing, 47, hal. 113–122.
Lamongan. JPIM (Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen), 4(2), 963-974.
NOER, M. A. (2022). Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran.
Sulistyowati, S. (2018, September). ANALISA SEGMENTASI KONSUMEN
MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING. In
8
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Konsep dasar produk sering kali berhubungan dengan kualitas produk. Salah
satu teori terkenal adalah "Teori Kualitas Total" oleh Philip Crosby, yang
menekankan pentingnya kualitas yang memenuhi harapan konsumen dan
mengurangi kecacatan. Teori siklus hidup produk menggambarkan perubahan
dalam penjualan dan keuntungan suatu produk seiring waktu. Ini mencakup empat
tahap umum: pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Konsep
dasar produk harus mempertimbangkan siklus hidup produk untuk
mengoptimalkan strategi pemasaran dan pengembangan. Segmentasi pasar
melibatkan pemecahan pasar menjadi kelompok yang lebih kecil dengan
karakteristik, kebutuhan, dan preferensi yang serupa. Konsep dasar produk harus
mempertimbangkan segmentasi pasar untuk mengidentifikasi kelompok target
yang tepat dan mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
9
10
Pada tahapan ini kita dapat merancang sebuah produk. Namun, ada
beberapa langkah umum yang dapat diterapkan dalam proses perancangan produk
menggunakan aplikasi. Berikut adalah prosedur umum yang dapat diikuti:
tingkat kepuasan, dan umpan balik dari pelanggan. Gunakan informasi ini untuk
melakukan perbaikan lebih lanjut jika diperlukan.
3. lalu pilih part, dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini
13
D. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kode
Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566
Email: [email protected]
2. Kesimpulan
Kursi ini dirancang untuk menyediakan kenyamanan. Bahan yang digunakan
yaitu bahan berkualitas tinggi menggunakan kayu jati. Kayu jati nya dipernis lalu
di cat dan ukuran kursi kayu yang dibuat yaitu 35 cm X 35 cm X 45 cm.
15
16
E. REFERENSI
Https://arumpakardoc.blogspot.com/2012/11/pemasaranberwawasanmasyarakat.ht
ml. Diakses pada tanggal 11 Juli 2021.
Jakaria, R. B., & Sukmono, T. (2021). Buku Ajar Mata Kuliah Perencanaan Dan
Perancangan Produk. Umsida Press, 1-107
Kotler, Philip. 2009, Mamanajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta.
Erlangga.
Puji Rahma. (2010, November 13). 5 Konsep Pemasaran. Di akses pada tanggal 11
Juli 2021. Dari http://pujipisces.blogspot.com
PERTEMUAN 3 QUALITY FUNCTION AND DEVLOPMENT
(QFD)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai QFD dimana mahasiswa bisa
memahami dan melakukan perbandingan produk yang dibuat dan di bandingkan
kelebihanv dan kekurangannya menggunakan metode QFD.
17
18
D. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kode
Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566
Email: [email protected]
Berikut ini adalah Analisi produk Pembuatan Bangku Kayu Satuan yang
kelompok 6 buat menggunakan metode QFD
-Visio.
pada
MS
Gambar 3.2
Hasil Analisa
Gambar33.
Hasil Analisa
KESIMPULAN:
E. REFERENSI
Basuki, M., Aprilyanti, S., Azhari, & Erwin. (2020). Perancangan Ulang Alat
Perontok Biji Jagung dengan Metode
Quality Function Deployment. Jurnal INTECH , 23-30.
Fauzan, F. N., As’ad, N. R., & Rukmana, A. N. (2023). Perancangan Meja Makan
Multifungsi dengan Menggunakan Metode Quality Function
Deployment dan Antropometri. Jurnal Riset Teknik Industri, 35-4
A. TUJUAN PRAKTIKUM
23
ditetapkan. Proses ini dapat melibatkan studi pasar lanjutan, uji coba pengguna,
dan analisis biaya-manfaat.
6. Pengembangan: Setelah konsep desain terpilih, tahap pengembangan
dimulai. Ini melibatkan pengembangan desain yang lebih detail, termasuk
pemilihan bahan, teknologi, proses produksi, dan aspek teknis lainnya. Prototipe
yang lebih canggih dan fungsional dapat dibuat pada tahap ini.
7. Pengujian dan Validasi: Prototipe yang telah dikembangkan harus diuji
untuk memastikan kinerja, keamanan, dan keandalannya sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan. Pengujian dapat melibatkan pengujian laboratorium, uji
coba lapangan, dan pengumpulan umpan balik dari pengguna.
8. Perbaikan dan Optimalisasi: Berdasarkan hasil pengujian dan umpan balik
pengguna, perbaikan dan perubahan dilakukan pada desain produk. Hal ini
melibatkan iterasi dan penyempurnaan desain untuk memastikan produk
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
9. Produksi dan Skala: Setelah desain produk dikonfirmasi dan dioptimalkan,
tahap produksi dimulai. Proses produksi dapat melibatkan pemilihan pemasok,
perencanaan produksi, dan pengawasan kualitas. Jika perlu, skalabilitas produksi
juga dipertimbangkan.
10. Peluncuran dan Pasar: Tahap terakhir adalah peluncuran produk ke pasar.
Ini melibatkan strategi pemasaran, distribusi produk, dan dukungan pelanggan.
Monitoring kinerja produk juga penting untuk mendapatkan umpan balik dan
melakukan perbaikan jika diperlukan.Perancangan produk merupakan sebuah
langkah strategis untuk bisa menghasilkan produk – produk industri yang secara
komersial harus mampu dicapai guna menghasilkan laju pengembalian modal
(rate of return on investment). Disini diperlukan penyusunan konsep produk –
baik produk baru mapun produk lama yang akan dimodifikasi menjadi sebuah
produk baru dalam bentuk rancangan teknik (engineering design) dan juga
rancangan industrial (industrial design) untuk memenuhi kebutuhan pasar
(demand pull) atau dilatarbelakangi oleh adanya dorongan memanfaatkan inovasi
teknologi (market push). Tahapan perancangan produk dapat bervariasi tergantung
pada jenis produk yang akan dirancang dan pendekatan yang digunakan oleh
perusahaan atau individu..
26
3. lalu pilih part, dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini
Email: [email protected]
3. HasilDrawing 2D
4. Kesimpulan
Kursiinidirancang
untukmenyediakan
kenyamanan. Bahan yang digunakan
yaitu bahan berkualitas tinggi menggunakan kayu jati. Kayu jati nya dipernis lalu
di cat dan
ukuran kursi kayu yang yaitu
dibuat35 cm X 35 cm X 45 cm
31
E. REFERENSI
Fathoni, M. A. (2018). Konsep pemasaran dalam perspektif hukum Islam.
Jurisdictie: Jurnal Hukum dan Syariah, 9(1), 128-146.
Karl T. Ulrich, Steven D. Eppinger, Maria C. Yang (2020). "Product Design and
Development Fundamentals". Wiley.
Otto, K.N., & Wood, K.L. (2019). Product Design: Techniques in Reverse
Engineering and New Product Development. Pearson.
Pahl, G., Beitz, W., Feldhusen, J., & Grote, K.H. (2017). Engineering Design: A
Systematic Approach. Springer.
Ulrich, K.T., & Eppinger, S.D. (2017). Product Design and Development.
McGraw-Hill Education.
Ulrich, K.T., and Eppinger, S.D. (2018). Product Design and Development.
McGraw-Hill Education.
A. TUJUAN PRAKTIKUM
salah satu dari pelaksanaan yang paling terintegrasi yang terlibat dalam
pengembangan produk. DFM menggunakan informasi dari berbagai tipe,
diantaranya :
1. Sketa, gambar, spesifikasi produk, dan alternatif – alternatif rancangan.
2. Suatu pemahaman detail tentang proses produksi dan perakitan.
3. Perkiraan biaya manufaktur, volume produksi, dan waktu peluncuran produk.
Oleh karenanya, DFM membutuhkan peran serta yang sangat baik dari
anggota tim pengembang. DFM umumnya membutuhkan ahli – ahli :
1. Insinyur manufaktur
2. Akutansi biaya
3. Personil produksi
4. Perancang produk
DFM dimulai selama tahap pengembangan konsep, sewaktu fungsi – fungsi
dan spesifikasi produk ditentukan. Ketika melakukan pemilihan terhadap suatu
konsep produk, biaya hampir selalu merupakan satu kriteria untuk pengambilan
keputusan, walaupun perkiraan biaya pada tahap ini sangatlah subyektif dan
merupakan pendekatan. Ketika spesifikasi produk difinalisasi, tim pembuat pilihan
(trade – off) diantaranya karakteristik kinerja yang diinginkan. Penerapan DFM
yang efektif akan mendukung biaya produksi yang murah tanpa mengorbankan
kualitas produk. Ketika memilih konsep produk, biaya hampir selalu menjadi
salah satu kriteria di mana keputusan dibuat, sifatnya sangat subjektif dan hanya
berupa perkiraan. Berikut lima langkah ditambah aliterasi untuk metode DFM,
untuk aliran proses metode DFM : a. Membuat perkiraan untuk biaya produksi
b. Mengurangi biaya pada setiap komponen
c. Mengurangi biaya pada proses perakitan
d. Mengurangi biaya pendukung produksi
e. Mempertimbangkan dampak dari metode DFM pada faktor lainnya.
8. Lalu pilih assembly, lalu cari file yg ingin dibuka, dan akan muncul tampilan
seperti di bawah ini
9. Tekan evaluate, lalu pilih costing paling ujung pada solidworks 2019
5. Maka setelah itu aplikasi akan menghitung berapa costing untuk produk yang
dibuat.
39
D. LEMBAR KERJA
2. Kesimpulan
Jadi, hasil costing dari produk kursi kayu satuan yang dibuat adalah seharga
Rp. 78.000.
E. REFERENSI
Azalia, M., & Mendrofa, L. (2023, October). Perbaikan Produk Blender Portable dengan
Menggunakan Metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA). In
40
Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) (Vol. 6, No. 1, pp. 150-
156).
Ginting, R., & Wibowo, C. (2020, November). Perbaikan Proses Produksi Karung Goni
Plastik dengan Metode Design For Manufacturing (DFM). In Talenta Conference
Series: Energy and Engineering (EE) (Vol. 3, No. 2).
Handoko, R. (2015). Perbaikan Fabrikasi Pallet Box Dengan Design for Manufacturing
(Dfm) Untuk Meminimasi Biaya Produksi Dan Kualitas. JURNAL TEKNIK
INDUSTRI, 5(3). Manuho, P., Makalare, Z., Mamangkey, T., & Budiarso, N. S.
(2021). Analisis Break Even Point (BEP). Jurnal Ipteks Akuntansi Bagi
Masyarakat, 5(1), 21-28.
Intani, A. E. (2017). Design for Manufacturing (DFM) untuk Meminimasi Biaya Produksi
dan Kualitas (Studi Kasus Pallet Box Fabrication Section PT Saptaindra Sejati).
Jurnal Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering, 9(2),
124-139.
Maeratnasari, D., & Azwir, H. H. EFISIENSI BIAYA PRODUKSI BAUT UMP 5X28 MC3
UR DENGAN METODE DESIGN FOR MANUFACTURING.
Nurhayani, N. (2018). Perancangan Rangkaian Cutter Pada Mesin Tenun Sunglee Bagian
Unit Iii Dengan Metode Design For Manufacturing (Dfm) Di Pt. A. NUSTRIAL,
1(1).
PERTEMUAN 6 TOOLING
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan perancangan lanjutan dari konsep yang
sudah dibuat dari awal. Agar pemahaman dan perkembangan lebih baik maka
konsep dari awal dibuat harus sama dan konsisten, sehingga rancangan bisa
berjalan dengan baik dan bisa diproses lebih lanjut untuk proses produksi.
Praktikum ini agar mahasiswa bisa menggunakan alat sederhana yang sudah di
sedian pada praktikum ini. Alata yang digunakan adalah: Mesin potong, bor,
mesin ampelas, mesin pola, kompresor, hot gan, spray gan dan lain- lain.
39
42
1. Meteran
Dimana meteran untuk mengukur benda kerja dengantoleransi yang besi
2. Jangka sorong
Dimana alat ukur ini mempunya toleransi yang cukup lebih detail
dibandingkan dengan alat ukur sebelumnya. Dapat di lihat pada gambar dibawah
ini:
43
3. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat,digergaji,ditap,disney,dan lain-lain. Dengan memutar tangkai
(handle) ragum, maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda
kerja yang sedang dikerjakan. Dapat di lihat pada gambar dibawah ini:
4. Mesin Gergaji
Mesin gergaji yang bergerak naik turun, biasa digunakan untuk memotong
kayu terutama untuk membentuk potongan yang berlekuk-lekuk. Karena
blade/pisau nya yang tipis mesin potong ini kurang cocok untuk memotong papan
tebal karena akan menghasilkan potongan yang kurang rata. Dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
44
6. Kuas cat
Kuas Cat sangat diperlukan untuk kegiatan mengecat. Tidak hanya pada
kegiatan mengecat rumah. Brush cat sendiri memiliki banyak ukuran. Hal ini
disesuaikan dengan tujuan dari penggunaan brush cat tersebut. Peralatan kuas ini
dipakai untuk mengaplikasikan cat pada dinding yang luasnya tidak terlalu besar.
7. Mesin Amplas
8. Palu
Palu adalah alat atau perkakas yang dapat berfungsi untuk memaku,
menempa logam, memperbaiki suatu benda. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
46
Gambar 6.9Palu
9. Tinner
Rancangan produk yang aka dibuat pada proses ini adalah produk bangku
yang terbuat dari kayu. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
D. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten, Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566
Email: [email protected]
TUGAS KELOMPOK PRAKTIKUM PERENCANAAN
DAN PERANCANGAN PRODUK
E. KESIMPULAN
-
49
E. REFERENSI
All, T. B., Tutorial, S. D., Surfaces, E., Surfaces, R., Surfaces, S., Surfaces, L., …
Holes, D. (n.d.).
Berhanu, A., Deberie, T., & Deberie, T. (n.d.). BASIC TECHNICAL Student
Textbook.
Bromley, R. C., & Bottomley, E. (1994). Failure modes, effects and criticality
analysis (FMECA). IEE Colloquium (Digest), (52).
https://doi.org/10.1002/9781118312575.ch12
Maurya, A. (2012). Running Lean: Iterate from Plan A to a Plan That Works. In
Science of Aging
Olsen, D. (2015). The Lean Product Playbook, How To Innovate with Minimum
Viable Products and
50
PERTEMUAN 7
KONSEP DESIGN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS
(DFMEA)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
48
52
karena fokusnya berbeda. Informasi dari setiap kolom tidak selalu sama. Misalnya
potential design failure mode tidak sama dengan potential process failure mode,
potential desaign cause tidak sama dengan potential process cause. Akan tetapi
dengan membandingkan keseluruhan isinya, kita biasa mendapatkan
hubungannya. Misalnya hubungan dalam hal special charactestic di
DFMEA dan PFMEA.
Seperti proses apa pun, DFMEA tunduk pada beberapa tingkat kesalahan
pengguna. Beberapa penyimpangan yang jelas termasuk tidak pernah
mereferensikan atau memperbarui dokumentasi DMFEA atau menerapkan analisis
secara tidak konsisten. Secara prosedural, ada sejumlah kesalahan langkah yang
juga bisa terjadi antara lain:
1. Kesalahpahaman ruang lingkup dan tujuan DFMEA
2. Melewati proses kontrol desain
3. Melewati mode kegagalan dan pemisahan sebab dan akibat
4. Mode Kegagalan & proses Analisis Efek
Beberapa kesalahan ini mungkin disebabkan oleh pengguna yang mencoba
menghemat waktu selama proses DFMEA yang panjang. Dengan perangkat lunak
analisis desain otomatis Ansys Sherlock , pengguna dapat menghemat waktu
pengujian DFMEA tanpa mengorbankan kualitas atau hasil.
53
D. LEMBAR KERJA
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten, Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566
Email: [email protected]
Hasil Praktik
Tabel 7. 1 Hasil Prosesn FMEA
Kesimpulan
Jadi semakin tinggi nilai RPN maka semakin tinggi prioritasnya. Jika ada
banyak mode kegagalan maka lebih efisien untuk menangani yang nilai RPN
nya lebih tinggi dahulu (di prioritaskan). Dapat dilihat dari tabel diatas nilai
RPN yang lebih tinggi yaitu 75 maka dari itu kami menangani mode kegagalan
tersebut (di prioritaskan). Setelah itu kami buat tindakan untuk mengatasi mode
kegagalan, dan mencatatat solusi yang terbaik dan didapat nilai RPN nya rendah
yang berarti mode kegagalan dapat teratasi dengan baik.
E. REFERENSI
Handoko, H., & Gunawan, L. A. (2017). Penerapan DFMEA (Design Failure
Mode and Effect Analysis) pada Produk Engine Mounting di PT XYZ.
Jurnal Manajemen Teknologi, 16(3), 261-275.
55
Stamatis, D. H. (2014). Failure mode and effect analysis: FMEA from theory to
execution. ASQ Quality Press.
Kolarik, W. J., & Malhotra, M. K. (2012). Design failure modes and effects
analysis. In Handbook of Performability Engineering (pp. 327-351).
Springer.
Russel, D. Blacklock, K.(1988). Failure mode and effects analysis ( FMEA) for
the space shuttle.
Starbek, M., & Grum, J. (2002). Failure mode and effects analysis ( FMEA)
DAFTAR PUSTAKA
Aji, B. B., Lestari, R. O., Shinta, E. N. dan Darmansyah (2017) “Sintetis silika gel
berbahan dasar batuan perlite menggunakan metode sol-gel dengan
variasi rasio berat NaOH/perlite,” in Prosiding dalam Rangka
Seminar Nasional Riset Industri Ke 3. Lampung: Balai Riset dan
Standardisasi Industri Bandar Lampung, hal. 46–52.
Badan Pusat Statistik (2019a) Statistik tanaman hias Indonesia 2018. Jakarta:
Badan Pusat Statistik.
Cut Ali, J. (2009) Pembuatan panel beton ringan berbasis perlit dan efek komposisi
terhadap karakteristiknya. Universitas Sumatera Utara.
Ibrahim, S. S. dan Selim, A. Q. (2011) “Evaluation of Egyptian diatomite for filter
aid applications,” Physicochemical Problems of Mineral Processing,
47, hal. 113–122.
Lamongan. JPIM (Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen), 4(2), 963-974.
NOER, M. A. (2022). Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran.
Sulistyowati, S. (2018, September). ANALISA SEGMENTASI KONSUMEN
MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING. In
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan (pp.
5158).
Https://arumpakardoc.blogspot.com/2012/11/pemasaranberwawasanmasyarakat.ht
ml. Diakses pada tanggal 11 Juli 2021.
Jakaria, R. B., & Sukmono, T. (2021). Buku Ajar Mata Kuliah Perencanaan Dan
Perancangan Produk. Umsida Press, 1-107
57
53
Kotler, Philip. 2009, Mamanajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta.
Erlangga.
Puji Rahma. (2010, November 13). 5 Konsep Pemasaran. Di akses pada tanggal 11
Juli 2021. Dari http://pujipisces.blogspot.com
Basuki, M., Aprilyanti, S., Azhari, & Erwin. (2020). Perancangan Ulang Alat
Perontok Biji Jagung dengan Metode Quality Function Deployment.
Jurnal INTECH , 23-30.
Fauzan, F. N., As’ad, N. R., & Rukmana, A. N. (2023). Perancangan Meja Makan
Multifungsi dengan Menggunakan Metode Quality Function
Deployment dan Antropometri. Jurnal Riset Teknik Industri, 35-4
Azalia, M., & Mendrofa, L. (2023, October). Perbaikan Produk Blender Portable dengan
Menggunakan Metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA). In
Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) (Vol. 6, No. 1, pp. 150-
156).
Ginting, R., & Wibowo, C. (2020, November). Perbaikan Proses Produksi Karung Goni
Plastik dengan Metode Design For Manufacturing (DFM). In Talenta Conference
Series: Energy and Engineering (EE) (Vol. 3, No. 2).
Handoko, R. (2015). Perbaikan Fabrikasi Pallet Box Dengan Design for Manufacturing
(Dfm) Untuk Meminimasi Biaya Produksi Dan Kualitas. JURNAL TEKNIK
INDUSTRI, 5(3). Manuho, P., Makalare, Z., Mamangkey, T., & Budiarso, N. S.
(2021). Analisis Break Even Point (BEP). Jurnal Ipteks Akuntansi Bagi
Masyarakat, 5(1), 21-28.
Intani, A. E. (2017). Design for Manufacturing (DFM) untuk Meminimasi Biaya Produksi
dan Kualitas (Studi Kasus Pallet Box Fabrication Section PT Saptaindra Sejati).
Jurnal Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering, 9(2), 124-
139.
All, T. B., Tutorial, S. D., Surfaces, E., Surfaces, R., Surfaces, S., Surfaces, L., …
Holes, D. (n.d.).
Berhanu, A., Deberie, T., & Deberie, T. (n.d.). BASIC TECHNICAL Student
Textbook.
Bromley, R. C., & Bottomley, E. (1994). Failure modes, effects and criticality
analysis (FMECA). IEE Colloquium (Digest), (52).
https://doi.org/10.1002/9781118312575.ch12
Maurya, A. (2012). Running Lean: Iterate from Plan A to a Plan That Works. In
Science of Aging
Olsen, D. (2015). The Lean Product Playbook, How To Innovate with Minimum
Viable Products and
Stamatis, D. H. (2014). Failure mode and effect analysis: FMEA from theory to
execution. ASQ Quality Press.
Kolarik, W. J., & Malhotra, M. K. (2012). Design failure modes and effects
analysis. In Handbook of Performability Engineering (pp. 327-351).
Springer.
Russel, D. Blacklock, K.(1988). Failure mode and effects analysis ( FMEA) for
the space shuttle.
Starbek, M., & Grum, J. (2002). Failure mode and effects analysis ( FMEA)
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK
60
5. NAMA : RENDRA BAGUS SAPTO
NUGROHO ALAMAT : KP. WARU RT.11 RW.05
DESA PASIR JAYA NO HP :
085813067321 HOBBY : -
1
2
3
4
5
6
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk anda) dan NIM
dimulai dari yang paling baik bekerja sama dalam kelompok,
II sampai dengan yang kurang bekerja sama.
1
2
3
4
5
61
6
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk anda) dan NIM
dimulai dari yang paling baik dalam memimpin kerja kelompok
III sampai dengan yang kurang baik
1
2
3
4
5
6
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk anda) dan NIM
dimulai dari yang paling berkontribusi pada pembuatan laporan akhir
IV sampai dengan yang paling tidak berkontribusi
1
2
3
4
5
6
Kesimpulan :
Dari semua penilaian yang telah didapatkan pada kuesioner diatas, didapat bahwa
rata-rata nilai dalam keterlibatan anggota dalam menyelesaikan Laporan
Praktikum Permodelan dan Simulasi Sistem adalah sebagai berikut :
No Nama dan NIM Rata-rata
62
5
63