Cover-Bab Iii
Cover-Bab Iii
Cover-Bab Iii
SKRIPSI
Disusun Oleh :
WILIA ASTUTI
NIM. 31511A0012
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
MATARAM
2019
i
HALAMAN PENJELASAN
PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM (Acetobacter
xylinum) TERHADAP SIFAT KIMIA DAN
ORGANOLEPTIK NATA DE NIRA
SKRIPSI
Disusun Oleh :
WILIA ASTUTI
NIM. 31511A0012
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
MATARAM
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
menghianati usaha. .
PERSEMBAHAN:
kepada:
perjalanan hidupku.
vi
KATA PENGANTAR
khadirat Allah SWT, atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan
bimbingan dari banyak pihak, sehingga pada kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya yang
penyusunan Skripsi ini. Ucapan terima kasih ini juga saya ucapkan kepada :
Muhammadiyah Mataram.
2. Ibu Ir. Marianah, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Universitas
Utama
5. Seluruh bapak dan ibu dosen serta segenap Civitas Akademik Fakultas
6. Semua pihak lain yang telah banyak membantu dan membimbing hingga
vii
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kata sempurna, sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan, dan semoga Skripsi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ix
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Metode Penelitian........................................................................... 22
3.2.Rancangan Penelitian ..................................................................... 22
3.3.Tempat dan Waktu Pelaksanaan .................................................... 23
3.4.Bahan dan Alat Penelitian .............................................................. 23
3.5.Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 24
3.6.Parameter dan Cara Pengukuran ................................................... 27
3.7.Analisis Data .................................................................................. 31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ............................................................................. 32
4.2. Pembahasan ................................................................................... 35
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 47
5.2. Saran ............................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 52
x
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Komposisi Kimia Nira Aren Per 100 ml ................................................... 11
2. Syarat Mutu Nata dalam Kemasan MenurutSNI 01-4317-1996 ............... 14
3. Signifikansi pengaruh konsentrasi inokulum
(Acetobacter xylinum ) terhadap rendemen ketebalan dan kadar serat ..... 32
4. Purata hasil analisis sifat fisik dan kima
( rendemen dan kadar serat) nata de nira pada berbagai konsentrasi
inokulum(Acetobacter xylinum ) ............................................................. 32
5. Signifikansi pengaruh konsentrasi inokulum (Acetobacter xylinum )
terhadap sifat organoleptik (nilai warna, aroma, rasa,dan tekstur)
nata de nira .......................................................................................... 33
6. Purata hasil analisis sifat organoleptik (skor aroma, rasa, warna
dan tekstur ) nata de nira pada berbagai konsentrasi inokulum
(Acetobacter xylinum ) ............................................................................... 34
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Pohon Nira ................................................................................................. 7
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM (Acetobacter xylinum)
TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK NATA DE NIRA
Wilia Astuti1, Syirril Ihromi 2, Marianah3
ABSTRAK
xiv
EFFECT OF INOCULUM CONCENTRATION (Acetobacter xylinum)
ONCHEMICAL AND ORGANOLEPTIC PROPERTIESNATA DE NIRA
Wilia Astuti1, Syirril Ihromi 2, Marianah3
ABSTRACT
xv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Konsumsi pangan di kalangan masyarakat saat ini telah berubah secara
nyata dari penekanan pada pemenuhan rasa lapar dan pencegahan pengaruh
yang merugikan bagi tubuh menjadi konsep tentang bagaimana hidup sehat
nata. Nata adalah kumpulan selulosa yang mempunyai tekstur kenyal, putih,
(Arviyanti, dkk., 2009). Bahan yang dapat digunakan sebagai media untuk
pembuatan nata adalah air kelapa sehingga produknya dikenal dengan nata
de coco. Selain itu bahan lainnya adalah sari nanas (nata de pina), kedelai
(nata de soya) atau buah lain yang mengandung glukosa. Mikroba yang aktif
soun dan aneka jajanan tradisional seperti cendol.Lidi dari daun aren
semut.
Selain sebgai bahan baku pembuatan gula aren dan gula semut, nira
aren juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan nata dengan
menjadi asam glukonat dan asam organik lain pada waktu yang sama. Sifat
yang paling menonjol dari bakteri ini adalah memiliki kemampuan untuk
2
langsung membeli starter yang sudah siap pakai bertempat di Jln. Halmahera
yang kaya akan serat. Serat merupakan salah satu sumber makanan yang
nata ialah pada kemampuanya mengikat air, selulosa dan pectin.Serat dapat
rendah akan lebih lama tinggal dalam saluran usus dan mengalami kesukaran
peristaltik usus besar menjadi lebih lamban. Salah satu manfaat serat paling
3
indeks insulin. Serat kasar dapat menghambat lewatnya glukosa melalui
bahan baku, misalnya nata de kakao , nata de corn, nata de seaweed dan lain
sari kecambah kedelai 20% dan konsentrasi starter 25% menghasilkan Nata
pembuatan nata de nira dengan mutu yang baik dan disukai panelis.
4
b.Mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan inokulum terhadap sifat
(SNI).
1.4. Hipotesis
nata de nira”.
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
tropik karena banyak ragam kegunaan. Hampir semua bagian fisik (daun,
batang, umbut, bunga, akar, ijuk dan kawul) dan produksi (buah, nira, dan
ekonomi. Akan tetapi dalam pemanfaatan pohon aren oleh masyarakat, nira
desa atau di sekitar hutan. Pada tanaman aren yang sehat setiap tandan bunga
pada tanaman aren yang pertumbuhannya kurang baik hanya rata-rata 300-
dua kelompok, yaitu produk yang tidak mengalami proses fermentasi dan
yang mengalami fermentasi (Barlina dan Lay, 1994). Nira aren yang masih
segar rasanya manis dapat langsung diminum, atau dapat dibiarkan terlebih
dahulu mengalami fermentasi sebelum diminum. Nira aren segar juga dapat
diolah untuk menghasilkan gula, baik gula cetak, gula semut dan gula cair.
Produk fermentasi dari nira aren adalah berupa arak, cuka, alkohol (Torar dan
Tanaman aren berasal dari wilayah Asia tropis, aren menyebar secara alami
mulai dari India timur di sebelah barat, hingga mencapai Malaysia, Indonesia
6
dan Filipina di sebelah timur. Di Indonesia, aren tumbuh liar atau ditanam,
lereng atau tebing sungai. Penyebaran tanaman aren secara alami dibantu oleh
hewan karena buah aren yang masak banyak disukai hewan. Musang dan
luwak diketahui sebagai salah satu hewan yang menyukai buah aren dan
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Spadicitlorae
Suku : Palmae
Genus : Arenga
7
Tanaman aren (ArengapinnataMerr) merupakan salah satu tanaman non
kayu yang multi manfaat,pemanfaatan sumber daya hutan secara multi fungsi
lebih menjamin kelestarian hutan karena hutan tidak hanya berfungsi sebagai
penghasil kayu, produk bukan kayu seperti aren merupakan sumber bahan pangan
bagi penduduk, sebagai penghasil pakan ternak, penghasil buah- buahan dan
tanaman semusim serta dapat memberi manfaat jasa lingkungan dan jasa sosial.
Tanaman aren sebagai bahan yang hidup, memiliki kemampuan fungsi hidrologis
penanggulangan degradasi dan reboisasi lahan yang rusak, hal ini dikarenakan
2.2. Nira
Nira adalah cairan yang keluar dari bunga pohon penghasil nira yang
disadap. Nira sering juga disebut “lege“ kata ini berasal dari istilah bahasa
jawa, yaitu legi artinya manis. Dalam keadaan segar nira mempunyai rasa
yang manis, berbau harum, dan tidak berwarna. Cairan ini biasanya
bahan baku pembuatan gula, nira juga digunakan sebagai bahan baku asam
8
cuka, minuman segar, dan minuman keras (tuak ) serta pada akhir-akhir ini
pembuatan gula aren atau gula semut. Nira aren diperoleh dengan penyadapan
pada tangkai bunga dan mulai disadap pada umur 5-12 tahun. Tiap tanaman
dapat disadap selama 3 tahun, setiap tahunnya dapat disadap 3-4 tangkai
bunga. Nira aren dapat menghasilkan 300-400 liter/musim tangkai bunga (3-4
Pada pohon aren niranya terdapat pada tangkai bunga yang tumbuh
panjang dari pelepah daun yang berupa cabang dengan arah pertumbuhan dari
atas ke bawah. Bunga aren adalah nomoceous unisexual yaitu bunga jantan
mulai dari bunga yang mula-mula keluar hingga tongkol ke empat atau
kelima, sedangkan letak bunga jantan setelah tongkol ke empat atau kelima
hingga seterusnya. Bunga yang disadap adalah bunga jantan yang berwarna
kuning kecoklatan atau coklat. Sedangkan bunga betina yang berwarna hijau
atau hijau kekuningan tidak boleh disadap karena dapat menurunkan produksi
nira.
menghasilkan nira adalah tanaman yang berdaun hijau dan digunakan dalam
akar, batang, bunga dan buah. Nira dalam tanaman dapat berbentuk glukosa,
9
fruktosa dan sukrosa. Sumber nira yang dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah :
1. Aren (ArengapinnataMerr)
Pada pohon aren niranya diperoleh dari penyadapan tangkai bunga dan
dapat disadap (diambil) niranya pada umur 5-12 tahu. Dalam sehari pohon
Pada pohon kelapa niranya diperoleh dari penyadapan tangkai bunga dan
Rendemen nira yang dijadikan gula merah yaitu sebesar 12-18%, gula
tinggi, sekitar umur 12-16 bulan dan siap dipanen untuk diambil niranya.
Secara spesifik proses penyadapan nira aren dapat dilihat pada Gambar 2.
10
2.3.Komposisi Kimia Nira Aren
Nira memiliki rasa manis, berbau khas nira dan tidak berwarna. Nira
aren mengandung beberapa zat gizi antara lain karbohidrat, protein, lemak
mencapai 11,28% (Rumokoi, 2004). Secara umum kandungan kimia nira aren
Karbohidrat 11,18
Glukosa 3,61
Fruktosa 7,48
Protein 0,28
Abu 0,35
Air 89,23
Vitamin C 0,01
Nira aren yang baru menetes dari tandan bunga mempunyai pH sekitar
11
2.4.Nata
Kata nata diduga berasal dari bahasa sepanyol yaitu nadir yang berarti
berenang. Nata diterjemahkan dalam bahasa latin sebagai nature yang berarti
permukaan media cair tersebut, lapisan putih itulah yang dikenal sebagai nata
(Sumiyati, 2009).
tidak mempunyai nilai gizi yang berarti bagi manusia, oleh sebab itu produk
ini dapat dipakai sebagai sumber makanan rendah energi untuk keperluan
diet.Natajuga menjadi lebih enak bila di campur dengan es krim, koktail buah
Nata adalah selulosa hasil sintesis gula oleh bakteri Acetobacter xylinum
berbentuk agar, berwarna putih dan mengandung air sekitar 98%. Nata
dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pencernaan makanan yang terjadi dalam
12
Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa,
berbentuk seperti agar dengan lapisan berwarna putih. Lapisan ini adalah
massa mikroba berkapsul selulosa. Lapisan nata mengandung sisa media yang
sangat asam. Rasa dan bau yang masam tersebut dapat dihilangkan dengan
perendaman dan perebusan dengan air. Nata adalah produk fermentasi oleh
berbentuk gel. Polisakarida itulah yang disebut nata. Makanan ini juga
pada Tabel 2.
13
Tabel 2. Syarat Mutu Nata dalam Kemasan Menurut SNI 01-4317-1996
No Jenis Uji Satuan Persyaratan
1. Keadaan
- Bau - Normal
- Rasa - Normal
- Warna - Normal
- Tekstur - Normal
2. Bahan asing - Tidak boleh ada
3. Bobot tuntas % Min. 50
4. Jumlah gula (dihitung sebagai % Min. 15
sakarosa)
5. Serat makanan Maks. 4,5
6. Bahan Tambahan Makanan
1. Pemanis buatan:
- Sakarin Tidak boleh ada
- Siklamat Tidak boleh ada
2. Pewarna tambahan Sesuai SNI 01-0222-
1995
3. Pengawet (Na Benzoat) Sesuai SNI 01-0222-
1995
7 Cemaran Logam
- Timbal (Pb) mg/kg Maks. 0,2
- Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 2
- Seng (Zn) mg/kg Maks. 5,0
- Timah (Sn) mg/kg Maks. 40,0/250,0*
8. Cemaran Arsen (As) Maks. 0,1
9. Cemaran Mikroba
- Angka lempeng total Koloni/g Maks. 2,0 x 102
- Coliform APM/g ˂3
- Kapang Koloni/g Maks. 50
- Khamir Koloni/g Maks. 50
Sumber : SNI No.01-4371-1996 *) Dikemas dalam kaleng
2.6. Bahan-bahan Pembuatan Nata
Bahan-bahan pembuat nata secara garis besar terdiri dari bahan baku
dan bahan pembantu. Bahan pembantu terdiri dari sukrosa , amonium sulfat,
1. Sukrosa
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap
14
untuk menyatakan sukrosa yaitu gula yang berasal dari bit, tebu, atau palma.
Sukrosa adalah gula utama yang digunakan dalam industri pangan (Buckle,
penting dalam pengolahan makanan dan banyak terdapat pada tebu, bit,
mengggunakan sukrosa dalam bentuk kristal halus atau kasar dan jika
2004).
2. Ammonium Sulfat
xylinum. Ekstrak khamir, pepeton, kalium nitrat, dan ammonium fosfat juga
15
Menurut Kholifah (2010), penambahan ammonium sulfat yang
Acetobacter xylinum.
3. Asam Asetat
Asam asetat biasa dikenal dengan cuka biang. Asam ini biasa
Asam asetat ini digunakan untuk mengatur derajat keasaman pada pembuatan
nata. Dosis penggunaan asam asetat sekitar 5 ml untuk setiap 1 liter air
4. Starter Nata
menjadi selulosa atau nata yang diinginkan dan sebagai hasil samping,
16
2.7. Acetobacter xylinum
Acetobacter xylinumtermasuk golongan bakteri Acetibacter yang
memiliki ciri-ciri antara lain berbentuk batang, gram negativ, obligat aerob
,dengan lebar 0,5 µm dan panjang 2-10 µm. Bakteri ini tidak berbentuk
endospora maupun pigmen. Pada kultur sel yang masih muda, individu sel
lapisan menyerupai gelatin yang kokoh menutupi sel dan koloninya Hsse,
(2005).
Tsalagkas, (2015).
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Ordo : Rhodospirillales
Famili : Psedomonadaceae
Genus : Acetobacter
17
Secara spesifik Acetobacter xylinumdapat dilihat pada Gambar 3 .
kristal dan non-kristal. Rasio daerah kristal dan non –kristal menunjukan
dikendalikan dengan variasi dari komponen nutrisi dan kondisi pada media
pembentuk nata. Disamping itu starter juga berguna untuk adaptasi bakteri
sebelum proses fermentasi nata de nira (Iguchi, Yamanaka et al. 2000 dalam
18
Hamad dkk, 2014). Starter adalah populasi mikroba dalam jumlah memadai
dan kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan pada media fermentasi. Media
starter biasanya identik dengan media dalam fermentasi nata (Nurmiati, 2010
dalam Hamad dkk, 2014). Keberhasilan nata yang dihasilkan dalam proses
sebagai berikut:
Amoniak).
menjadi ± 4,3.
jam).
h. Menutup dengan kertas koran dan ikat dengan karet yang telah
disterilisasi.
19
i. Mendiamkan pada suhu ruang hingga terlihat starter sudah dapat
asam Campuran
cuka
Starter Nata
De Coco
20
2.8. Proses Pembuatan Nata De Coco
berikut :
e. Dinginkan
Air kelapa
penyaringan
Kotoran lain
Za 0,02 %, Gula
pasir 5 %, Asam Perebusan T = 90-100oC
asetat 0,01 % t = 10 menit
Pendinginan
Acetobacter inokulasi
xylinum
Fermentasi 14 hari
Nata de
coco
Gambar 5. Diagram alir peroses pembuatan nata de coco
21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
dalam pembuatan nata de nira yang terdiri dari 5 (lima) perlakuan sebagai
berikut:
22
Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh
secara nyata, maka diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah nira aren, gula pasir,
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompor gas, wadah
23
3.5. Pelaksanaan Penelitian
dimodifikasi.
3.5.1. Persiapan
api hingga 2-3 kali ulangan dan setelah selesai, letakan dalam posisi
telungkep.
atas api.
b. Membuang busa yang keluar dari rebusan nira aren dengan saringan
sampai bersih.
c. Setelah nira aren dibersihkan dari busa, masukan gula pasir 5% , asam
24
d. Menuangkan ke dalam loyang/ cetakan yang sudah disediakan dengan
ketebalan 1,5 cm, kemudian tutup dengan koran dan ikat dengan tali
karet.
sedikit salah satu penutup ujung loyang dan tidak perlu diaduk ,
g. Setelah kurang lebih 2 minggu nira telah berubah menjadi nata dan
setiap hari.
25
Nira aren 300
ml
Kotoran :
penyaringan Daun, ranting
dan lain-lain
gula pasir 5 %,
asam asetat 5%, perebusan nira aren 300 ml
T = 90-100oC
Za 0,1 %
t = 10 menit
Tuang kedalam loyang
P1 = 45 ml Pendinginan 24 jam
P2 = 60 ml
P3 = 75 ml inokulasiA. xylinum
P4 = 90 ml
fermentasi 14 hari 28-30oC
P5 = 105 ml
Pemanenan
Perendaman 3 hari
Pemotongan
T = 90-100 oC
Perebusan
t = 10 menit
Penirisan
Pendinginan
Nata De Nira
26
3.6. Parameter dan Cara Pengukuran
3.6.1. Parameter
Parameter yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji sifat
kimia dan organoleptik. Uji sifat kimia berupa uji kadar serat, dan uji
Erlenmeyer
digoyang-goyangkan.
didalam kertas saring dicuci sampai air cucian tidak bersifat asam
lagi.
27
kedalam erlenmeyer. Di didihkan dengan pendingin balik sambil
sesekali digoyang-goyangkan.
alkohol 95%.
ditimbang.
Kadar serat kasar (%) = Berat kertas saring+ Serat (g)– Berat kertas saring (g)
28
3.6.3. Penilaian organoleptik
a. Warna
1. Coklat
2. Agak coklat
3. Agak putih
4. Putih
5. Sangat putih
b. Aroma
29
pada zat yang diperlukan untuk merangsang indera pencicip
2. Tidak suka
3. Agak suka
4. Suka
5. Sangat suka
c. Rasa
2. Tidak enak
3. Agak enak
4. enak
5. Sangat enak
30
d. Tekstur
orang ingin menilai tekstur suatu bahan maka menggunakan ujung jari
2. Tidak kenyal
3. Agak kenyal
4. Kenyal
5. Sangat kenyal
of Variance) pada taraf nyata 5%. Bila terdapat perlakuan yang berpengaruh
secara nyata (sifnifikan), maka diuji menggunakan (Uji BNj, BNT, HSD, dll)
31