1456 3746 1 SM
1456 3746 1 SM
Ninik Budianti 1
Ardiani Ika Sulistyawati 2
ABSTRACT
This study aimed to analyze and test empirically the effect of corporate governance (managerial
ownership, institutional ownership, audit committe and independence commissioner), corporat e size and
Laverage enterprises towards earning management. Discreationary accrual is the proxy of earning
management. The data used is secondary data.Population in the research contain 40 banking
enterprises,Based on purposive sampling method, data sample set collected 11 banking enterprises listing
on the Indonesia Stock Exchange in 2012-2015. To meet the goal of the research hypotheses were tested
with multiple regression analysis. Analysis of data to test the structural equation is using SPSS 20. The
results showed that managerial ownership , institutional ownership and audit committe have no significant
effect on earnings management . independence commissioner, corporate size and laverage have significant
effect on earnings management.
Keywords : corporate governance, corporate size, laverage, earnings anagement.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji secara empiris pengaruh Corporate
Governance (Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komite Audit dan Komisaris
Independen), Ukuran Perusahaan dan Laverage Terhadap Manajemen Laba . Discreationary accrual
digunakan sebagai proksi manajemen laba. Data yang digunakanadalah data sekunder
.Populasipadapenelitianiniadalah 40 Perusahaan Perbankan, berdasarkan metode purposive sampling
sampel yang diperoleh sebanyak 11 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2012-2015. Untuk memenuhi sasaran penelitian hipotesis diuji dengan analisis regresi berganda.
Analisis data untuk menguji persamaan struktural yaitu menggunakan program SPSS 20. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan komite audit tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba. Dewan komisaris independen, ukuran perusahaan dan laverage berpengaruh
terhadap manajemen laba.
Kata kunci: Corporate Governance Ukuran Perusahaan, Laverage, Manajemen Laba.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi dan
kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Informasi tersebut menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan dan bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu elemen
penting dalam laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen
adalah laba. Informasi laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau
49
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
prestasi manajemen. Selain itu informasi laba juga digunakan oleh investor atau pihak
lain yang berkepentingan sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam
dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat pengembalian dan indikator untuk
kenaikan kemakmuran (Ghozali dan Chariri, 2007:350) dalam Dian Agustia, 2013.
Gambar 1
Fenomena GAP
Pada Perusahaan Perbankan di BEI Tahun 2012-2015
50
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. Perusahaan Perbankan
yang menyajikan laporan keuangan secara lengkap selama periode penelitian.
51
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
52
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
53
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
METODE PENELITIAN
Populasi penelitian ini adalah perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI periode
2012-2015, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling adalah metode
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dimana anggota sampel akan dipilih
sedemikian rupa sehingga sampel yang dibentuk tersebut dapat mewakili sifat-sifat
populasi, yaitu sebagai berikut :
1. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2015.
2. Perusahaan perbankan yang menyajikan laporan keuangan secara berturut –
turut selama periode penelitian.
3. Perusahaan perbankan yang menyajikan data keuangan secara lengkap.
54
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas ( Independen Variabel )
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), dalam penelitian ini variabel
independennya adalah : Corporate governance (Kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, komite audit dan komisaris independen), ukuran perusahaan dan leverage.
b. Variabel Terikat ( Dependen Variabel )
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat ,
karena adanya variabel bebas, dalam hal ini variabel dependennya adalah Manajemen
Laba.
Definisi Operasional
1. Manajemen Laba
Manajemen laba adalah derajat atau korelasi laba akuntansi suatu perusahaan
(entitas) dengan laba ekonominya. Untuk mengukur manajemen laba dilakukan dengan
menggunakan proksi discreationary accrual dengan menggunakan Modified Jones Model
karena berdasar Dechow et al. (1995). Model ini lebih baik dibanding model Jones
55
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
standar dalam megukur kasus manipulasi pendapatan, Putu Tiya dan I Gusti Ayu, (2016).
Model perhitungannya adalah :
TACit = NI it – CFO it......................................................................(1)
Kemudian menghitung nilai total accrual (TAC) yang diestimasi dengan persamaan
regresi berikut :
TAC it / TA it-1 = αi (1/TA it-1) + β1i (“REV it / TA it-1) + β2i (PPE it/ TA it – 1) +
ε......................................................................................(2)
Dengan menggunakan koefisien regresi diatas maka dapat dihitung nilai
nondiscreationary accrual (NDTA) dengan rumus :
NDTAC it = αi(1/TA it – 1) +β1i((“REV it –“REC it)/ TA it – 1) + β2i (PPE it/ TA
it-1) + ε............................................................................(3)
Discreatinary accrual (DTA) merupakan residual yang diperoleh dari estimasi total
accrual yang dihitung sebagai berikut :
DTAC = ( TAC it/TA it-1) – NDTAC it..............................................(4)
Keterangan :
DTAC it = Discreationary accrual perusahaan i pada periode t
NDTAC it = Non Discreationary accrual perusahaan i pada periode t
NI it= Net Income perusahaan i pada periode t
TAC it = Total accrual perusahaan i pada periode t
CFO it = Aliran arus kas operasi perusahaan i pada periode t
TA it = Total aktiva perusahaan i pada periode t
∆REV it = Perubahan penjualan perusahaan i pada periode t
PPE it = Aktiva tetap perusahaan i pada periode t
∆REC it = Perubahan piutang perusahaan i pada periode t
2. Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan
manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta
bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak demi kepentingan perusahaan
(Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), 2006). Dewan komisaris adalah
56
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada direktur Perseroan Terbatas (PT). Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah
dewan komisaris yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan fundi
monitoring dari implementasi kebijakan direksi, Frendy, dkk (2014). Pengukuran dewan
komisaris dengan cara menjumlah semua anggota dewan komisaris independen yang
berasal dari luar perusahaan dibagi dengan total dewan komisaris pada perusahaan
sampel, yaitu dihitung dengan rumus, Frendy, dkk (2014) :
KoI = Jumlah komisaris Independen Х 100%
Total Dewan komisaris
3. Komite Audit
Keberadaan komite audit sekurang – kurangnya terdiri dari 3 anggota, seorang
diantaranya komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi dua komite,
sedangkan yang lain adalah pihak ekstern yang independen dan minimal salah seorang
memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan.
4. Kepemilikan manajerial
Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen
yang ada pada sebuah perusahaan yang bertugas untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil atau strategi perusahaan tersebut dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang. Kepemilikan manajerial dihitung dengan rumus, Frendy, dkk, (2014) :
KM = Jumlah saham yang dimiliki manajemen Х 100%
Jumlah saham yang beredar
5. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan proporsi kepemilikan saham oleh instansi atau
lembaga (perusahaan asuransi, Bank, Perusahaan Investasi) dalam hal ini institusi
pemegang saham publik yang diukur dengan persentase jumlah institusi pemegang
saham sebagai investor. Kepemilikan institusional dihitung dengan rumus, Frendy, dkk
(2014) :
KI = Jumlah saham yang dimiliki institusi Х 100%
Jumlah saham yang beredar
57
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
6. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan (size) adalah variabel yang diproksikan dengan total aset
perusahaan . Total aset dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan karena tujuan penelitian
mengukur ukuran ekonomi perusahaan, Putu Tiya dan I Gusti Ayu, (2016) dengan rumus
:
Size = Ln (Asset)
Keterangan :
Size = Ukuran perusahaan
Ln = Logaritma natural
Asset = Total aset perusahaan
7. Leverage
Leverage adalah perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva
perusahaan. Rasio ini menunjukkan besarnya besar aktiva yang dimiliki perusahaan yang
dibiayai dengan hutang. Semakin tinggi nilai leverage maka risiko yang akan dihadapi
investor akan meminta keuntungan yang semakin besar. Oleh karena itu, semakin besar
leverage maka kemungkinan manajer untuk melakukan manajemen laba akan semakin
besar (Ma’ruf, 2006 dalam Welvin, 2010), dalam Januar dan Farid, (2014). Rumus
perhitungannya adalah sebagai berikut :
LEV = Total Hutang
Total aset
Keterangan :
Leverage = Rasio utang terhadap aktiva
Utang = Total utang pada tahun t
Aktiva = Total aktiva pada tahun t
58
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
Tabel 1
Penentuan Jumlah Sampel
Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah Perusahaan
Perusahaan Perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 40
2012 – 2015
Perusahaan yang tidak terlisting dari penelitian karena :
1. Perusahaan tidak berturut-turut melakukan pelaporan keuangan selama ( 15 )
periode penelitian
( 14 )
2. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya secara tidak lengkap
Tabel 2
Daftar Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 BACA Bank Capital Indonesia Tbk.
2 BBCA Bank Central Asia Tbk.
3 BBKP Bank Bukopin Tbk.
4 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
5 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.
6 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk.
7 BSIM Bank Sinarmas Tbk.
8 BSWD Bank of India Indonesia Tbk.
9 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
10 BVIC Bank Victoria International Tbk.
11 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2016
59
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
Tabel 3
Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
KM 44 ,000012 ,678221 ,06652239 ,145674247
60
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
normal, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05. Uji
normalitas selanjutnya menggunakan parameter grafik p-p plot. Hasil uji normalitas
berdasarkan grafik tersebut seperti pada gambar berikut;
Gambar 2
Uji Normalitas P-P
61
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
a. Dependent Variable: DA
Sumber : Data sekunder yang diolah 2016
b. Dependent Variable: DA
dl du 4– du 4 – dl
dw
2,2198 2,3416
1,2269 1,745 1,7802
1,8378 2,1622 2,7731
1,6584
62
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
Tabel 7
Uji AutoKorelasi dengan Runs
Runs Test
Unstandardized Residual
a. Median
Hasil uji non-parametrik Runs di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,879, lebih besar dari 0,05. Yang artinya model persamaan ini layak
digunakan sebagai model uji regresi berganda.
Tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang diteliti memiliki nilai
signifikansi di atas 0,05. Yang artinya dalam pengujian heteroskedastisitas ini
semua variabel bebas yang diuji layak dalam uji analisis regresi berganda . Dapat
dikatakan bahwa variabel-variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
komite audit, dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, leverage memenuhi
syarat dalam pengujian regresi yang diduga berpengaruh terhadap manajemen laba.
63
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
a. Dependent Variable: DA
Sumber : Data sekunder yang diolah 2016
64
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
Tabel uji F di atas menunjukkan hasil uji statistik dengan signifikansi sebesar
0,047. Dengan ketentuan bahwa nilai signifikansi kurangdari 0,05 artinya bahwa ada
pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Dengan kata lain kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite
audit, dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, leverage secara bersama-sama
mempengaruhi manajemen laba.
65
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
signifikasi dewan komisaris independen yaitu sebesar 0,016 < 0.05 sehingga dapat
dibuktikan bahwa H4 diterima dan dapat disimpulkan bahwa dewan komisaris
independen berpengaruh terhadap manajemen laba.
5. Hipotesis kelima menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
manajemen laba. Berdasarkan hasil uji statistik thitung menunjukan signifikasi
ukuran perusahaan yaitu sebesar 0,045 < 0.05 sehingga dapat dibuktikan bahwa H5
diterima dan dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaaan berpengaruh terhadap
manajemen laba.
6. Hipotesis keenam menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap manajemen
laba. Berdasarkan hasil uji statistik thitung menunjukan signifikasi leverage yaitu
sebesar 0,018 < 0.05 sehingga dapat dibuktikan bahwa H6 diterima dan dapat
disimpulkan bahwa leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
Pembahasan
Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba
Hasil analisis menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba. Dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,858 (>
0,05). Dengan hasil tersebut, maka hipotesis pertama dinyatakan ditolak. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian Agustia (2013) yang menyatakan bahwa
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Pada perusahaan Bank Capital Indonesia Tbk misalnya, pada tahun 2013
kepemilikan manajerial mengalami nilai peningkatan dari 0,22 menjadi 0,28, namun
nilai manajemen laba mengalami penurunan dari 0,009 menjadi -0,015. Selanjutnya
pada tahun 2014 kepemilikan manajerial tidak mengalami perubahan, sedangkan nilai
manajemen laba kembali mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi -0,09.
Dan pada tahun 2015 kepemilikan manajerial mengalami penurunan menjadi 0,08 dari
tahun sebelumnya, sedangkan manajemen laba mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya menjadi -0,08. Data tersebut menunjukkan bahwa perubahan kepemilikan
manajerial tidak selalu berhubungan dengan manajemen laba.
67
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
68
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
69
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
ukuran perusahaan mengalami peningkatan menjadi 30,58, pada tahun yang sama
manajemen laba juga mengalami peningkatan menjadi 0,048. Tahun 2014 ukuran
perusahaan mengalami penurunan menjadi 29,91, perubahan ini juga terjadi pada
penurunan nilai manajemen laba menjadi -0,45. Dan pada tahun 2015 ukuran
perusahaan mengalami kenaikan menjadi 29,94, hal ini juga terjadi pada nilai
manajemen laba yang mengalami kenaikan pula menjadi -0,02.
70
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
laverage tinggi akibat besarnya liabilitas dibandingkan aktiva yang dimiliki perusahaan,
diduga melakukan manajemen laba karena perusahaan terancam default, yaitu tidak
dapat memenuhi kewajiban membayar liabilitas pada waktunya.
Saran
Bagi investor dan calon investor di Bursa Efek Indonesia disarankan untuk lebih
mengkaji lagi faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Karena campur
tangan manjemen yang tinggi, cenderung akan melakukan manajemen laba dalam
proses pelaporan keuangan dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Bagi
manajemen perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham, maka
manajemen perusahaan harus mampu mengoptimalkan kinerja keuangan maupun
kinerja manajemen perusahaan pada tiap tahunnya, sehingga persepsi investor terhadap
prospek kinerja perusahaan di masa yang akan datang dapat terjaga dengan baik.
Keterbatasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Adjusted R square dalam persamaan
regresi pertama sebesar 0,162 yang berarti besar variansi manajemen laba pada
persahaan perbankan yang terdaftar d BEI yang dapat diterangkan oleh variabel
kepemiikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI), komite audit (KA), dewan
komisaris independen (DKI), ukuran perusahaan (size), dan leverage adalah sebesar
71
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
16,2 persen sedangkan sisanya 83,8 persen dipengaruhi varibel lain di luar model
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Agustia, Dian, 2013 “PengaruhFaktorgood corporate governance, fre cash
flowdanleverage terhadapmanajemenlaba.” JurnalAkuntansi da Keuangan, Vol. 15,
No. 1, 27-42, ISSN 1411-0288 print / ISSN 2338-8137 online
72
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
Putri, I Gusti Made AsriDwija, 2012 “Pengaruh kebijakan dividen dan good corporate
governance terhadapmanajemenlaba.” Buletin Studi Ekonomi, Volume 7, No. 2,
ISSN 1410-4628
Ridlo, Mukhlisur dan Kurnia, 2016 “Pengaruh kualitas dan corporate governance
terhadap manajemen laba.” Jurnal Ilmu dan Rise tAkuntansi : Volume 5, Nomer 2,
ISSN : 2460-0585
Sutikno, Frendy dan Wahidahwati, 2014 “Pengaruh corporate governance dan ukuran
perusahaan terhadap manajemen laba di industry perbankan Indonesia.”Jurnal Ilmu
Akuntansi, Vol. 3 No. 10
73
Majalah Ilmiah Solusi
Vol. 17, No. 2 April 2019 ISSN : 1412-5331
74