Modul Ajar PPKN Kelas XI Mayya
Modul Ajar PPKN Kelas XI Mayya
Modul Ajar PPKN Kelas XI Mayya
PENDIDIKAN PANCASILA
KELAS XI / FASE F
Oleh :
Eva Uniyati, S.Pd.
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Eva Uniyati, S.Pd.
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Paguyangan
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Unit : 1. Kita Dan Masyarakat Global
2. Kolaborasi Budaya
3. Interaksi Budaya Nusantara Di Kancah Dunia
4. Merawat Tradisi Lokal Dan Kebinekaan
Alokasi Waktu : 4 X 4 JP
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
Elemen Capaian
s·Spidol/kapur tulis
unit 1. ·Kertas A4 sebanyak 5 lembar/kertas untuk peserta didik mencatat hasil diskusi
Contoh diagram peta pikiran dan diagram Venn
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
F. MODEL PEMBELAJARAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
·Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan kedudukan kita, sebagai bangsa Indonesia,
dalam konteks masyarakat global.
·Peserta didik juga dapat menjelaskan tentang bagaimana globalisasi berpengaruh
terhadap kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia sekaligus bagaimana tiap-tiap
dari masyarakat itu juga turut membentuk identitas masyarakat global.
·Peserta didik diharapkan mampu menemukan manfaat kolaborasi budaya dan cara
mengolaborasikan keragaman budaya Indonesia.
·Peserta didik belajar ikut aktif dalam mempromosikan kebinekaan yang dimiliki bangsa
Indonesia, menghubungkan kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia menuju kancah
dunia, dan mengutamakan produk-produk dalam negeri.
.Peserta didik juga diharapkan mampu menginventarisasi berbagai bentuk kearifan tersebut
dan dijadikan pegangan serta dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
·Peserta didik juga dapat menjelaskan tentang fungsionalisasi Pancasila sebagai pegangan
dalam menghadapi kehidupan global.
Peserta didik mampu membangun tim dan mengelola kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan, serta menyinkronkan kelompok agar
para anggota kelompok dapat saling membantu satu sama lain memenuhi kebutuhan
mereka, baik secara individual maupun kolektif,
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
·Bagaimana masyarakat di berbagai belahan dunia saling berkontribusi pada pembentukan
identitasnya masing-masing? Bagaimana globalisasi berkontribusi atas hal ini?
·Apa manfaaat kolaborasi budaya bagi bangsa Indonesia?
·Bagaimana cara melakukan kolaborasi keragaman budaya Indonesia?
·Bagaimana cara mengenali kearifan masyarakat yang ada di dunia?
·Bagaimana cara mempromosikan budaya bangsa Indonesia dalam dunia yang terhubung?
·Bagaimana cara melakukan kolaborasi budaya dalam dunia yang saling terhubung?
·Bagaimana kearifan dan tradisi lokal itu kita kenali lalu dirawat sehingga ia bisa menjadi
pandangan hidup masyarakat kita?
·Sebagai generasi muda, bagaimana sikap serta tindakan yang harus kita lakukan dalam
melestarikan tradisi lokal yang begitu beragam?
EvaQueen_SmanSaYang/Pend.Pancasila/Fase F_Bhinneka Tunggal Ika
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN UNIT 1.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
UJI PEMAHAMAN
1. Apakah yang menjadi persamaan pemikiran para pendiri bangsa mengenai dasar negara
Indonesia?
2. Apakah yang menjadi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa mengenai dasar negara
Indonesia?
3. Bagaimana kaitan antara agama dan negara dalam penentuan dasar negara Indonesia?
4. Bagaimana argumentasi para pendiri bangsa untuk menempatkan ajaran syariat Islam
sebagai bagian dari dasar negara?
5. Apa yang menjadi alasan kuat untuk tidak menjadikan syariat Islam sebagai dasar negara
Indonesia?
6. Pesan moral apa yang dapat kita gali dari perdebatan panjang para pendiri bangsa, sampai
akhirnya menuju pada satu kesepakatan Pancasila yang kita kenal sampai saat ini?
Aspek Penilaian
·Konten dan
identifikasi peserta
didik terhadap
pengaruh globalisasi
terhadap
pembentukan identitas
·Kerja sama tim ·Presentasi di hadapan
bangsa
Kontribusi terhadap apa peserta didik yang lain.
·Penugasan kepada
yang dihasilkan oleh tim Efektivitas Penyajian
peserta didik untuk
tersebut. infografis
mengelaborasi lebih
lanjut contoh-contoh
dari dampak positif
dan negatif dari
globalisasi
Konten Infografis
Pengayaan Remedial
LAMPIRAN 1 ( UNIT. 1 )
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pertanyaan pemantik dapat disesuaikan oleh guru kelas. Beberapa contoh pertanyaan yang
dapat
digunakan, seperti:
1) Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ...
2) Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih
dalam tentang ...
3) Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan seharihari ...
Sebagaimana diulas dalam buku PPKn Kelas X, ada banyak anggota BPUPK yang turut
Era globalisasi telah membawa manusia pada satu tahap peradaban yang cukup maju. Masa ini
ditandai oleh berbagai penemuan baru dan kemajuan di berbagai bidang. Bagi umat manusia,
perkembangan pesat ini sangat menguntungkan. Betapa tidak, mereka cukup terbantu karena
dipermudah dalam berbagai hal. Batas-batas geografis bukan lagi menjadi penghalang, karena
akses informasi bisa didapatkan sedemikian mudah.
Berbagai perubahan yang menyertai era globalisasi ini, pada gilirannya juga memberikan
pengaruh pada cara pandang manusia terhadap kehidupan alam semesta. Nilai, norma, dan pola
hidup berubah teramat cepat dan menjadi tatanan baru. Tatanan itulah yang pada akhirnya
menjauhkan manusia dari kepastian nilai yang berpuluhpuluh tahun lamanya ia pegang.
Dari sini, muncullah perdebatan-perdebatan mengenai bagaimana cara menyikapi era
globalisasi ini. Karena bagaimanapun juga, globalisasi beserta masalah yang ditimbulkannya
merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari, sebagai bagian dari dinamika sejarah hidup
manusia. Tentunya, dibutuhkan cara yang lebih arif dalam menyikapi berbagai keruwetan era
globalisasi ini.
Globalisasi berasal dari kata globalization. Global berarti mendunia, sementara ization adalah
prosesnya. Dalam Encyclopaedia Britannica (2015) disebutkan kalau fenomena ini bukanlah
situasi yang baru, karena banyak kerajaan maupun gerakan keagamaan yang telah menjalani
proses globalisasi. Secara sederhana, kita bisa memaknai globalisasi sebagai proses masuknya
ke ruang lingkup dunia (KBBI).
Banyak faktor yang mendorong terjadinya globalisasi. Perkembangan teknologi informasi dan
transportasi adalah di antaranya. Dengan teknologi dan transportasi yang semakin canggih,
transaksi dalam bidang ekonomi antarnegara menjadi sangat mudah. Pengiriman barang dan
jasa bisa dengan sangat mudah dilakukan. Inilah salah satu dampak positif dari globalisasi.
Dampak positif lainnya adalah pengembangan ilmu pengetahuan, terjalinnya hubungan
antarwarga dunia, informasi yang sedemikian mudah diakses, dan aspek-aspek lainnya.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Diskusi Kolaborasi Budaya
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
·Guru mengajak peserta didik memperhatikan sebuah gambar.
·Kelompok 1 akan menjelaskan kepada Kelompok 2 dan sebaliknya, bergantian. Ini juga dilakukan oleh
kelompok pasangan yang lain.
·Kelompok yang sedang mendengarkan, menuliskan apa yang disetujui dan tidak disetujui oleh pendapat at
informasi dari kelompok yang sedang presentasi.
Monitoring
·Guru membuat check list tahapan kegiatan untuk memantau setiap aktivitas
pembuatan Mading “Potret Budaya Nusantara”.
·Guru mendampingi proses pembuatan Mading “Potret Budaya Nusantara”.
·Guru membimbing proses pembuatan Mading “Potret Budaya Nusantara”.
·Guru memerikasa perkembangan pembuatan Mading “Potret Budaya
Nusantara”.
E. ASESMEN / PENILAIAN
Di akhir unit, guru memberikan asesmen kepada peserta didik untuk menguji
kemampuan mereka, dengan memberikan pertanyaan berikut:
a. Budaya apa saja yang dimiliki oleh bangsa Indonesia?
b. Bagaimana cara menunjukkan budaya yang ada di Indonesia?
Pengayaan Remedial
Judul Mading
Konten 1 Konten 2 Konten 3 Konten 4
Pertanyaan pemantik dapat disesuaikan oleh guru kelas. Beberapa contoh pertanyaan yang dapat
digunakan, seperti:
1) Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ...
2) Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih
dalam tentang ...
3) Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan seharihari ...
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Mengenal Kearifan Masyarakat Dunia
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Identifikasi Masalah
·Peserta didik diajak untuk mengamati dua gambar/foto di bawah ini:
2) Diskusi
·Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil, masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 orang.
·Guru meminta masing-masing kelompok menunjuk salah satu orang menjadi ketua.
·Guru meminta masing-masing kelompok mengamati dan mencermati kedua gambar
di atas.
·Guru meminta masing-masing kelompok memilih salah satu orang menjadi notulis,
untuk mencatat hasil diskusi di atas kertas plano dengan spidol.
PERTEMUAN KE-2
Promosi dan Kolaborasi Budaya dalam Dunia yang Terhubung
Aspek Penilaian
Penilaian Pengetahuan Penilaian Sikap Penilaian Keterampilan
Menanggapi topik diskusi Observasi guru Efektivitas penyajian poster
Pemahaman materi (esai) Penilaian diri sendiri video Partisipasi diskusi
Penilaian teman sebaya
Observasi Guru
Guru melakukan observasi untuk menilai sikap peserta didiknya. Observasi dilakukan dengan
mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta didik di kelas.
Observasi dapat meliputi, namun tidak terbatas pada:
1) Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam kegiatan kelompok.
2) Dapat menyimak dengan seksama penjelasan guru dan temannya saat berbicara.
3) Menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran.
4) Berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas, rasional dan
sistematis, serta disampaikan secara santun.
5) Menunjukkan penghargaan terhadap teman yang berbeda, baik perbedaan pendapat, ras,
suku, agama/kepercayaan, dan lain sebagainya.
6) Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas atau peran yang harus dilakukan.
Pengayaan Remedial
kalian miliki di masa mendatang agar dapat menerapkan Pancasila dalam kehidupanglobal?
b. Kalian perlu menggali kekuatan atau kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yang
dapat
digunakan untuk berkontribusi dalam kehidupan global.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Mengenali Keragaman Kearifan Lokal di Nusantara
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
·Guru mengajukan reflektif pada peserta didik, “Apa urgensi menjaga kearifan masyarakat di Indonesia?
Bagaimana kearifan lokal itu bermanfaat bagi pelestarian lingkungan atau harmoni antarkelompok
masyarakat?”
E. ASESMEN / PENILAIAN
Di akhir unit, guru memberikan asesmen kepada peserta didik untuk menguji kemampuan
mereka, dengan cara:
a. Membuat infografis secara berkelompok tentang contoh kearifan lokal masyarkaat di
Indonesia.
b. Mempresentasikan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
·Pengisian jurnal
harian aktivitas yang
memiliki nilai kearifan ·Presentasi di hadapan
·Observasi guru
lokal peserta didik yang lain.
·Penilaian diri sendiri
·Konten infografis atau Efektivitas infografis
Penilaian teman sebaya
poster atau poster
·Partisipasi diskusi
Pemahaman materi
Pengayaan Remedial
GLOSARIUM
Batas Wilayah: Garis batas yang merupakan pemisah kedaulatan suatu negara yang
didasarkan
atas hukum internasional.
Big Data: Dalam Bahasa Indonesia biasa disebut Mahadata. Kata ini merujuk pada kumpulan
data yang sangat besar yang dapat dianalisis secara komputasi untuk mengungkapkan pola,
tren,
dan asosiasi, terutama yang berkaitan dengan perilaku dan interaksi manusia.
Blok Ambalat: Suatu wilayah perairan di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia,
tepatnya di
di Laut Sulawesi atau Selat Makassar dan berada di dekat perpanjangan perbatasan darat
antara
Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur. Wilayah ini memiliki luas 15.235 kilometer persegi
dan kaya akan sumber daya alam, khususnya minyak. Penamaan blok laut ini didasarkan
atas
kepentingan eksplorasi kekayaan laut dan bawah laut, khususnya dalam bidang
pertambangan
minyak.
Climate Change: Istilah lainnya adalah Perubahan Iklim yakni perubahan yang disebabkan
baik
secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi
dari
atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan.
Debirokratisasi: Penghapusan atau pengurangan hambatan yang terdapat dalam sistem
birokrasi
Deklarasi Djuanda: Deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah
termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan
wilayah
NKRI. Deklarasi ini dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia
pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja.
Deregulasi: Proses pencabutan atau pengurangan regulasi negara.
Diskriminasi: Pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna
kulit,
golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya)
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai: Dalam Bahasa Indonesia disebut Badan Penyelidik Usahausaha
Kemerdekaan (BPUPK). Sebuah badan yang dibentuk oleh Pemerintah Jepang pada tanggal 29
Undang-Undang
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik- Titik
Garis Pangkal Kepulauan Indonesia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Conventions on the
Law of the Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut).
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.