Iwan Prakoso

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 191

TA/TK/2007/323

PRA RANCANGAN

PABRIK GARMENT JAS DENIM PRIA DEWASA

DENGAN KAPASITAS 300.000 PCS/TAHUN

TUGASAKHIR

Diajukan Sebagai Salah Sato Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Konsentrasi Teknik Tekstil Jurusan Teknik Kimia

ttsusun oleh:

Nama : Iwan Prakoso

No-Mhs : 02 521 051

KONSENTRASI TEKNIK TEKSTIL

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGIINDUSTRI

UMVERSITAS ISLAM INDONESIA

JOGJAKARTA

2007
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PRA PERANCANGAN PABRIK GARMEN JAS DENIM
PRIA DEWASA DENGAN KAPASITAS PRODUKSl
300.000 PCS PER TAHUN
TUGASAKHIR

Disusun Oleh:

Iwan Prakoso

02 521051

Teiah disahkan dan disetujui oleh dosen pembimbing pada :


Hari :

Tanggal :

Yogyakarta, Oktober2007
Ketua junisan Dosen pembimbing
Teknik kimia

(Dra. Hj. Kamariah Anwar, Msi) (Astfiamo Sttba&o, mIsc)


LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
PRA PERAMCANGAN PABRIK GARMEN JAS DENLM PRIA
DEWASA DENGAN KAPASITAS PRODUKSl 300.000 PCS
PERTAHUN

TUGASAKHIR

Disusun Oleh:

Nama : Iwan Prakoso


No. Mhs : 02 521 051

Telah Diperiahankan Di Depan Sidang Penguji Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Teknik Tekstil Jurusan Teknik Kimia Fakuitas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta, Oktober2007
Tim Penguji

Asmanlo Subagvo. Msc


Ketua

Ir. H. Suparman
Anggotal

Ir. Tuastkal ML Amin


Anggota II

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
Fakuitas Teknologi Industri
iversitas Islam Indonesia

Hi. Kamariah Anwar. M.si


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PRA RAMCANGAN PABRIK GARMEN JAS DENIM PRIA DEWASA


DENGAN KAPASITAS PRODUKSl 300.000 PCS/TAHUN

TUGASAKHIR

Nama : Iwan Prakoso

No. Mahasiswa : 02 521 051

Yogyakarta, 18 agustus 2007

Mengetahui,

Pembimbing

Asmanto Subagyo, MSc

n
KATAPENGANTAR

s£ sSks&^Mjp* &.

AssaJammuaiaikum Wr.Wb

Pertama- tama penyusun panjatkan puja dan puji syukur kehadiran Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penyusun dapat inenyelesaikan rugas akhir ini. Shalawat serta salam penyusun
panjatkan pula kehadirat nabi Muhammad SAW beserta keluarganya. Rasa terima
kasih penyusun hatuikan juga kepada:
1. Ayah dan ibu yang sangat penyusun sayangi dan hormati, terimakasih alas
semua dukungan yang diberikan kepada penyusun.
2. Kakak serta adik yang penyusun sayangi, terimakasih untuk dukungan dan
dorongannya, sampai pada saat yang berbahagia ini penyusun
dapat,wisuda...euy
3. Pak asmanto subagyo, sebagai dosen pembimbing, terimakasih atas
bimbingan serta arahannya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikanrugas ini.
4. Bapak Ir. H. Suparman, terimalasih atas saran dan krrtiknya.
5. Bapak Ir. Tuasikal MAmin, terimakasih atas saran dan masukannya.
6. Dosen-dosen UII yang telah membimbing penyusun selama penyusun
masih menjadi mahasiswa
7. Teman - teman teknik tekstii angkatan 2002 yang telah membantu
penyusun dalam penyelesaian laporan rugas akhir ini.
8. Teman -teman kost Pak Pardie, terimakasih atas kesediaaimya untuk
direpoti dan merepoti.
9. SoWbku thanks for allya..
10. Teman-teman PMII dan yang tuir mpe yang brondong selamat herjuang
ya.maju terus aja turu bae..
11. Nairn patnerku KP npeneihian maturnuwun ya, semoga sukses selalu. Oya
rulaku lali.matur suwun ya kapan jalan2 nang sastro kembang.jare aku
arep di traktir ke.He...mbah mul karo pak dukuh aja rebutan bengkok bae
ya .Ian aja klalen nganggo katok..
12. Temen KKn, kapan ngumpul bareng? Kngen je .oya bung riko aku masih
ndue utang koe, sek yo.sing sabar.
J3. Buat saya sendiri, terimakasih atas kesediannya untuk menyelesaikan kuliah
ini, saiki ndang nggolet gawean trus ndang mbojo.ojo angkrem ndok wae..
14. Pokoke nganggo siro kabeh sing rumangsa kena! karo inyong, makasih
banget ya..kaya kue mbok..preet...

Semoga yang tersebut diatas diberikan kebaikan serta ilmu yang bermanfaat,
amm..

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan bagi
umat manusia pada umumnya. Semoga tugas akhir ini dapat dijadikan suatu a^al
yang baik bagi penyusun untuk malangkah ke kehidupan yang baru sebagai seorang
sarjana teknik Kimia Tekstil. Amin.. Dalam laporan tugas akhir ini penyusun akiri
tidaklah sempurna, untuk itu besar harapan penyusun atas kritik serta sarannya
sehingga tugas akhir ini dapat benar - benar bermanfaat
Karena kebenaran datangnya hanya dari Allah SAW dan kesalahan datangnya
dari penyusun sebagai manusia biasa untuk itu sebagai pemitup penyusun mohon
maafyang sebesar- besamya apabila ada kesalahan dalam kata maupun perbuataa
Aldiirul kalarn

Wassalammualaikum Wr, Wb..

Yogyakarta, 22 oktober 2007

Penyusun
Jtffc^tf^i^D^^'kjtf^A^sJfi

{Allah berfinwm: "Hoi Nuh, sesungguhnya dia bukanlah tcrmosuk


keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya
(perbuotannya) perbuatan yang tidak balk. Sebab itu janganloh kamu
memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat) nya
Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan
termasuk orang-onang yang tidak berpengetahuan."}. (QS. Huud: 46)

"JCebahagiaan, kedmmian, dan kesejahteraan hati senantiasa benmd dan


Umu pengetahuan. itu karena itmu mampu menembus yang samar,
menemukan sesuatu yang yang hilang, dan menyingkap yang tersefouriyl.
sefain itu, noiuri dari jiwa manusia itu adalah seialu ingin mengetahui hoi -
hal yang baru dan ingin mengungkap sesuatu yang menapik'
DAFTARISI

HALAMANJUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING


u

LEMBAR PNGESAHAN PENGUJI


in

MOTTO...
IV

PERSEMBAHAN

KATAPENGANTAR
VI

DAFTARTABEL
. Vlll

DAFTARGAMBAR
. ix

ABSTRAKSI
. xi

BAB IPENDAHULUAN

11 Later Belakang
1

12 Tinjauan Pustaka.
5

1.2.1 Tipe Produksi Garmen 5

1.2.2 Sistem Produksi Garmen


6

1.2.2.1 Sistem Produksi Garmen Secara Keseluruhan ..... 7

1.2.2.2 Sistem Produksi PerBagian 8

1.2.3 PrinsipPemilihan Sistem Produksi 11

12-4 Ruang Lingkup Aktivitas Pembuatan Garmen 12

1.2.5 Evaluasi Sistem Produksi 13

BAB II PERANCANGAN PRODUK


2.1 Spesifikasi Produk
15

2.1.1 Desain Produk


16

2.2 Spesifikasi Bahan Baku


24
2.3 Spesifikasi Bahan Pembantu.
BAB HI PERANCANGAN PROSES
3.1 Urutan Proses
• - 42
3.1.1 Seksi Sampling dan PartemMaking.
3.1.2 Seksi Cutting
6 46
3.1.2.1 Quality control and monitoring pada cutting departemen 48
3.1.3 Seksi Sewing.
B • 49
3.1.3.1 Quality Control Dan Monotoring Departemen Sewing 50
3.1.4 Seksi Finishing

3.1.4.1 Quality Control Dan Finishing Departemen. 52


3.2 Spesifikasi Mesin
• 53

3.2.1 Pattern Making


3.2.2 Cutting Mesin
• -.. 54
3.2.3 SewingMesin...
• 59

3.2.4 Finishing Mesin...


' • • - 64

3.3 Rencana Perhitungan Kebutuhan Mesin


— DO

33.1 Ruang Sampling


• 66

3.3.2 Ruang Sewing...


* • 67

3.3.3 Ruang Cutting....

3.3.4 Ruang Finishing


BAB IV PERANCANGAN PABRIK
4.1LokasiPabrik
77
4.2 Tata Letak Pabrik
83

4.3 Ruang dan Tata Letak Mesin


85

4.3.1 Ruang Proses Cutting


4.3.2 Ruang Proses Sewing
& 87

4.3.3 Ruang Proses Finishing


89

4.4 Alir Poroses dan Material


' —- - 92
4.5Utilitas...
• 93
4.5.1 Unit Penyediaan Air
4.5.2 Unit Penyediaan Listrik
4.5.3 Unit Penyedia Bahan Bakar
96

4.5.4 Sarana Penunjang Produksi... ^


• 96

4.5.4.1 Sarana Transportasi


4.5.4.2 Sarana Komunikasi
4.5.4.3 Perlengkapan Kantor dan Penunjang Proses 97
4.5.4.4 Limbah dan Penanganannya gj
4.6 Perhitungan Utilitas
• 98

4.6.1 Perhitungan Kebutuhan Air

4.6.2 Perhitungan kebutuhan Jistrik ]0]


4.6.2.1 Kebutuhan listrik penerangan ruang produksi 102
4.6.2.2 Kebutuhan listrik penerangan diruang non produksi
pertama

4.6.2.3 Kebutuhan listrik penerangan ruang non produksi


kedua.

4.6.2.4 Perhitungan kebutuhan AC dan Kipas Angin ]20


4.6.2.5 AC Ruang Produksi pj
4.6.2.6 Ruang Non Produksi ]2]
4.6.2.7 Listrik Untuk Mesin p.
4.6.3 Bahan Bakar
• • 125
4.6.3. i Kebutuhan bahan bakar untuk generator P5
4.6.3.2 Menghitung kebutuhan solar untuk transportasi kendaraan
"""" • - 127
4.7 Organisasi Perusahaan
128

4.7.1 BentukBadanUsaha
4.7.2 Struktur Perusahaan
4.7.3 Penggolongan Karyawan
4.7.4 Fasilitas Karyawan

4.7.5 Recruitment Sumberdaya Manusia ]36


4.7.6 Riset dan Pengembangan Perusahaan j38
4.8 Evaiuasi Ekonomi
• 140

4.8.1 Analisa Marketing


4.8.2 StrategiPemasaran ...
"" ' - - 141

4.8.3 Modal Investasi


143

4.8.4 Modal Kerja

4.8.5 Fixed Cost


~~. 156
4.8.6 Variabel Cost
" • — - 160

4.8.7 Analisa Ekonomi


• 161

4.8.7.1 Analisa Keuntungan.. ,„


* Io2

4.8.7.2 Analisa Kelayakan lfi,


4.8.7.3 Analisa BEP
" • 164

4.8.7.4 Return Of Invesment (ROI) • 165

4.8.7.5 Shut Down Point


• 166

4.8.7.6Waktu Pengembalian Modal j6?


BAB VPENUTUP
• • 168
DAFTAR PUSTAKA
169
LAMPIRAN
- 170
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data perkembangan kebutuhan jas


Tabel 1.2 : Date Perhitungan linier Produk.Jas Cotton pria ...... 4
Tabel 1.3 Data Perhitungan Ramalan Kebutuhan Produkjas Cotton pria 4
Tabel 2.1 ; Ukuran jaspria
Tabel 2.2 DataKonstruksi Denim
25
Tabel 2.3 : Kombinasi Penggunaan Kain, Benang Dan Jarum 33
Tabel 3.1 ; Monitoring Dan Controlling& 44
Tabel 3.2 : Spesifikasi Mesin Cutting CZD 160-3
Tabel 3.3 : Kemampuan Produksi Mesin Cutting
Tabel 3.4 : Spesifikasi Mesin Jahit Tipe KX-8810
Tabel 3.5 : Spesifikasi Mesin Jahit Tipe TN-847B
Tabel 3.6 : Spesifikasi Mesin Jahit Tipe HE-8000b
Tabel 3.7 : Spesifikasi Mesin Jahit Tipe BM-917° 67
Tabel 3.B Spesifikasi Mesin Obras Model KX737 Kaixuan 63
Tabel 3.9 Spesifikasi Setrika uap •— ^4
Tabel 3.10: Spesifikasi Mesin Labelling
Tabel 3.11. Waktu Proses Tahapan Sewing° 67
Tabel 3.12: Tahapan Proses
71
Tabel 3.13 : Tahapan Pasang Lengan
° 71
Tabel 3.14: Tahapan Obras
""" - • • 72
Tabel 3.15: Tahapan Penandaan Dan Buat Lubang Kancing 72
Tabel 3.16: Tahapan Pasang Kancing
Tabel 3.17: Jenis Dan Jumlah Mesin Pada Ruang Sewing 73
Tabel 3.18 Jenis Dan Jumlah Mesin Pada Ruang Cutting 75
Tabel 3.19: Jenis DanJumlah Mesin Pada Ruang Finishing 76
Tabel 3.20: Jenis Mesin Dan Jumlah Seluruh Mesin Yang Digunakan 76
TabeH.l Jumlah tenaga kerja pada ruang produksi dan non produksi 133
Tabel 4.2 : Sfandartingkatpendidikanmenurutjenjangjabatan 138
Tabel 4.3 : Rineian modal investasi
• • 143
Tabel 4.4 : Total investasi
' ' • - 144

vm
Tabel4.5 : Kebutuhan Benang Setiap Tahapan Pada Proses Sewing ]47
Tabei4.6 : Total biaya kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu. ]5]
Tabel 4 7 : Daftar gaji karyawan
Tabel4.8 : Modal kerja per tahun... "_•'
Tabel 4.9 : Rincian fixed cost (biaya tetap)....
Tabel 4.10 Rincian variable cost (biaya tidak tetap) 160

IX
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Pakaian Jas Denim Pria


16
Gambar2.2 : Pola Jasdi Atas Kertas Pola 16

Gambar2.3 . Bentuk dan Ukuranjas tampak depan .... 17


Gambar2.4 : Pola Dasar Untuk Badan Depan 18
Gambar2.5 Pola Dasar Untuk Bagian Belakang n
Gambar2.6 Pola Dasar Untuk Lengan 21
Gambar 2.7 : Jarum Mesin Jahit
Gambar 2,8 : Regular Sharp Point Needle 32
Gambar2.9 : Ball Point Needle
Gambar 2.10 :Wedge Point Needle
Gambar2.ll: PengecekanPosisiJarum
Gambar 2.12 : SpunThread
• - 36
Gambar 2.13 : Size Label
39
Gambar 2.14 : Main Label
40
Gambar 2.15: Wash Label
' • - 40
Gambar 2.16: Daya Tampung Karton Box
Gambar 3.1 ; Alur Proses Pembuatan Jas
Gambar 3.2 flow chart proses kerja pada departement cutting 48
Gambar 3.3 : flow chart proses kerja pada finishing departement 52
Gambar 3.4 : Cutting Machine Tipe CZD 160-3 55
Gambar 3.5 : Visualisasi proses kerja mesin cutting tipe CZD 160-3 56
Gambar 3.6 : Visualisasi Mesin band knife tipe BTM-426 57
Gambar 3.7 : Bagian-Bagian Alat Proses Mesin Jahit 59
Gambar 3.8 : Visualisasi mesinjahit tipeKX8810 60
Gambar 3.9 : Visualisasi mesinjahit Type TN-847B-401 60
Gambar 3.10 : Visualisasi mesinjahit tipe HE-8000 6[
Gambar 3.11 :Visualisasi mesin jahit tipe BM-917A 62
Gambar 3.12: Mesin obras Model KX737Kaixuan 63
Gambar 3.13 :Setrika Uap Tipe MR-SG-3,5LT M
Gambar 3.14: Mesin Labelling

IX
Gambar 4.1 : LayOut Pabrik __
— 83
Gambar 4.2 : Lay Out Proses Cutting g?
Gambar 4.3 Lay Out Proses Sewing g8
Gambar4.4 : RawigProses nnwhing dan Packing... ..Z^Z^. 91
Gambar 4.5 : Alur Proses Pembuatan Jas 90
Gambar 4.6 Struktur Organisasi Pabrik Garmen I31
Gambar 4.7 : Flowchart prosedurpenarikan karyawan 137
Gambar 4.8 Flowchart Proses Pengembangan Managemen Manusia 140
Gambar 4.9 : GrafikBEP.
165
ABSTRAKSI

Pabrik garmen jas pria dengan bahan baku kain denim 70% kapas 30%
polyester dengan kapasttas produksi 300.000 pcsAahunyang dffiarapkan dapat
memenuhi 20 % dari kebutuhan jas untuk nasional akan didirikan di daerah
Ungaran Jawa Tengah.
Untuk mendapatkan target produksi perusahaan ini merencanakan
menggunakan 3 line produksi, dimana setiap line untuk menyelesaikan satu buah
jas membutuhkan waktu 38 menit 40 detik dalam 20 tahapan
Pendirian pabrik garmen ini memerlukan modal sebesar Rp
18.647.722.961,- dengan modal investasi sebesar Rp 4.207.215.000,- dan modal
kerja sebesar Rp 14.440.507.961,, Dengan harga jual jas per pieces adalah
sebesar Rp 61.368, maka keuntungan perusahaan per tahun adalah Rp
3.663.865.180.

Dari perhitungan evaluasi ekonomi, pabrik akan mencapai BEP pada


saat produksi mencapai 37.05% dari produksi total, nilai POT adalah 1.2 tahun,
sedangkan nilai SDP nya adalah 11.9% dan ROI nya sebesar 19.6, berdasarkan
perhitungan tersebut maka pabrik garment ini dinyatakan layak untuk didirikan
$*aPvumcangan Petimk Qatment pus 3>mim ifnia 3>eumaa
'J)mgan XapaattaA Pxadufoi 3CCjQCC pc*l$aAun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keinginan para peneliti dalam mewujudkan ilmu pengetahuan dan


teknologi (Iptek) untuk kesejahteraan dan kemajuan umat manusia tak
akan pernah berhenti. Salah satu tolok ukur kesejahteraan manusia antara
lain adalah hidup yang makin sehat, serta terpenuhinya kebutuhan pokok
untuk hidup meliputi pangan, sandang dan papan.

Produk tekstil, khususnya pakaian merupakan kebutuhan pokok


manusia. Jika dulu pakaian sebagai produk tekstil hanya berfungsi untuk
membalut tubuh serta melindungi tubuh dari debu, radiasi sinar matahari,
angin dan menghangatkan badan, maka sekarang fungsinya lebih
ditingkatkan lagi sesuai kebutuhan dan penggunaan. Beberapa fungsi
spesifik pakaian antara lain digolongkan berdasarkan kebutuhan kondisi
iklim, lingkungan kerja dan prolesi.

Dalam tugas akhir ini Satu topik yang diangkat adalah garment,
karena kecenderungan konsumsi pakaian jadi di dalam negeri akhir-akhir
ini terlihat terus meningkat. Seperti diketahui pada umumnya masyarakat
telah semakin enggan untuk menggunakan jasa tukang jahit dalam
membuat pakaian jadi, karena disamping harganya tidak jauh berbeda
dengan pakaian yang dibeli dari toko juga karena masyarakat ingin lebih

Uttwemdm 3*lam Jtukmeaia Swan 9takm* ( 02 521 051) 1


?*a Pemncangaa 9eB*& Qatment fa Skmm 3>>da®ema*a
IDmaan Xapaaitm Ptedufoi 3C0MC 9u>\5alam

praktis dalam memilih dan memiliki pakaian, sesuai dengan semakin


sempitnya waktu masing-masing individu. Dengan semakin beragam dan
meningkatnya konsumsi pakaian jadi, serta bersamaan dengan
meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun, maka kebutuhan akan
pakaian jadi diperkirakan akan semakin meningkat ( PT. Capricorn
brdopnesia Consult Inc. ( C1C Consulting Group ), "Study Tentang
Industri Dan Pemasarcm Pakaian Jadi Di Indonesia ", 1994)
Garment atau industri garmen merupakan industri yang sangat
berpotensi untuk mendukung perekonomian Indonesia, karena selain dapat
diandalkan sebagai devisa nasional, industri garmen juga dapat menyerap
tenaga kerja guna mengatasi pengangguran yang semakin membengkak,
sehingga pakaian jadi menjadi salah satu komoditi yang memiliki potensi
ekspor. Apabila faktor kualitas produk dapat dipenuhi, maka strategi
peningkatan nilai ekspor garmen dapat ditingkatkan. Salah satu
pertimbangan positif menjadikan garment sebagai industri yang strategis
adalah faktor limbah. Dalam industri garment masalah limbah merupakan
masalah yang mudah, karena limbah garment tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan. limbah yang di hasilkan dari industri garment
yaitu potongan kain, benang, kertas pola dimana limbah tersebut masih
dapat dimanfaatkan kembali (recycle) menjadi produk baru lainnya
seperti bahan pengisi boneka, keset, bahan perca pada pembuatan keset
dan Iain-lain. Hal ini terbukti karen tidak sedikit para pengusaha kecil
atau home industri yang memesan limbah dari industri garment untuk di
jadikan produk baru. Dalam tugas akhir kami ini rencana perancangan

l!—^a7MaZj^!ZZ 3^9^(02521051) 2
<f<m ffeumcan&m9eB*&Qamumt fa Skmm <?wi®ewma
Sknatm fKapaaftaA Pntdufoi WOJDCO fH*\5afam

pabrik garment yang kami buat adalah pembuatan jas untuk pria dewasa
dari bahan denim. Pada pra perancangan pabrik garment ini sebagian
besar produk akan dipasarkan didalam negeri dan sebagian untuk expor
keluar negeri.

L2 Trajaium Pustaka

1JL1 TipeProses Produksi Garmen

Industri garmen merupakan industri yang memproses kain hingga


menjadi pakaian jadi. Dalam pembuatan pakaian pada industri garmen
terdapat tiga besar tipe tahapan proses. Ketiga tahapan ini akan
menentukan produk pakaian jadi yang akan dibuat. Tiga tahapan proses
dalam industri garmen adalah:

1. Cutting

Cutting merupakan proses pemotongan bahan baku atau kain


berdasarkan gambar pola bagian pakaian yang telah dibuat.

2. Sewing

Sewing merupakan proses penggabungan potongan-potongan


kain dari hasil proses cutting.

w^T££n=£ fc-*-fc»f«»«) 3
9ia ^eianamgan PefaA QawKat fa Sknim 9*i* Hkwaaa
Shngan Mapmitaa 9**dufa>i 300j0€0 pcafJaAun

3. Finishing

Finishing merupakan proses pemantapan bentuk potongan-

potongan bahan baku atau jahitan dengan tekanan atau tanpa

panas/uap.

1JL3L Sistem Produksi Garmen

Proses produksi untuk setiap produk mempertimbangkan faktor


waktu, baik itu proses kontinyu maupun intermitten. Pada sistem produksi
kontinyu bahan yang diproses tidak melalui penampungan sementara di
antara urutan proses operasinya, sedangkan proses intermitten bahan yang
diproses sementara berhenti pada beberapa tempat penampungan di antara
urutan proses operasinya. Urutan-urutan proses ini dapat dilakukan oleh
pekerja yang berbeda. Produk-produknya dapat diproses secara tunggal
maupun kelompok.

Berdasarkan lingkup dari tugas-tugas pekerja, faktor waktu dan


tipe alir produk dari stasiun kerja, maka tipe sistem produksi pakaian jadi
dapat dibagi menjadi:

I. Sistem produksi garmen secara menyeluruh (whale garment

production systems)

a. Produksi garment secara lengkap (complete whole garment)

b. Produksi garment per bagian ( Departmental whole garment )

UammsHm 5dam 3ndtme*ia 3wait 9*afo** ( 02521051) 4


3'ta 3'exancanqan ffefaik Qaxment fa Stenim Piia, Skwaaa
Hkngtm SHapmUas ?%adu&»i SOQjQCC pasfSafam

2 Sistemproduksi per seksi (Section production System )

a. Sistem penyambungan perbaris ( Sub-assembly line system)


1) Unit aliran produksi terus menerus ( unitflow continuous

production)

2) Multi aliran produksi terputus-putus {Multipleflow

intermitten production)

b. Sistemprogressive (Progressive bundle system)

1) Terusmenerus / Garment bundle (continuous)

2) Terputus-putus / Job bundle (intermitten)

\X2A Sistem Pabrik Garmen Secara Menyeluruh (Whole Garment

Manufacturing System)

a. Produksi garmen secara lengkap (Complete whole garment)


Pada tipe sistem produksi complete whole garment,

seseorang secara individu membuat garment mulai dari pemotongan

kain sampai operasi terakhir tanpa memperdulikan apakah itu operasi


cutting, sewing, ataupun finishing. Garmen siap pakai diserahkan
setelah pekerja menyelesaikan operasi terakhimya. Sistem ini
biasanya digunakan di beberapa tempat sibuk, yang di dalam industri
tersebut 'Custom-wholesale". Dari sini biasanya dibuat pakaianjadi

eksklusif dengan harga tinggi dan terbatas jumlah maupun

distribusinya.

Unuteuitaj Jitam Jndene-iu 3mm PiafomL ( 02 521 051) 5


3*na ffexancangan SPefoiik Qemment fa 'Jknim 3*<ua SktMtaaa
Sfmaaa 3Capaaitaa 5***dufosi WOJDCO pcsf^anun

b. Produksi garmen per bagian (Departmental whole garment)

Pada departmental whole garment, seseorang secara

individu mengerjakan semua pekerjaan yang diperlukan dengan

menggunakan peralatan yang disediakan departemennya, sebagai

contoh, seseorang secara individu mengerjakan semua pekerjaan

pemotongan di dalam departemen cutting sedang orang kedua

mengerjakan semua pekerjaan penjahitan dan orang ketiga

mengerjakan semua pekerjaan finishing sehingga semua komponen

garmen berjalan secara bersama dari bagian per bagian. Tiapbagian

atau departemen dibatasi oleh tipe peralatan yang digunakan. Seperti

peralatan cutting yaitu mensin cutting dan peralatan sewing yaitu

mesin jahit, dan peralatan pressing yaitumesin pressing.

1.2,2.2 Sistem Produksi Per Seksi (section Production System)

a. Sistem penyambungan per baris (Sub-assembly line System)

Dalam sistem ini, dua operasi atau lebih dibuat garment

yang sama dan pada waktu yang sama. Sistem ini mempunyai dua

kategori yaitu:

1. Satu unit flow

Pada kategori satu unit flow, setiap bagian garmen

atau assembled section berjalan ke stasiun kerja berikutmna

segera setelah pekerja menyelesaikan pekerjaaaimya.

Terdapat minimum atau maksimum penumpukan (backlog)

UnimxsUa* 3»tam3ndene*ia SwanPmafoa* ( 02 521051) 6


9m.9emncangan9e6*&Qatment fa Sknim 9*ia$ewa*a
Qenaan 3laea*ita* 9<mduft*i 3CGMC pc*f$anun

antar stasiun kerja yang tidak mengganggu jadwal waktu dari


production linenya.Unit flow bagian-bagiannya adalah dalam
bentuk aktifitas kontinyu, transportable atau processing, dari
waktu operasi sewing pertama kali sampai pada operasi
sewing yangterakhir.
Bentuk kerja kategon ini adalah berjalan dari stasiun kerja ke
stasiun kerja Operasi berjalan dari stasiun kerja atau dari
pekerja ke pekerja. Hal ini dapat dilakukan dengan metode-
metode berikut:

a. Diangkut dengan kendaraan, truk atau keranjang yang


dijalankan oleh seorang operator yang mengangkut ke
dalam kendaraan tersebut.

b. Diangkut dengan gravity conveyor, operator


menempatkan, mengedrop atau mendorong ke dalam
sebuah kanal, mejamiring atauboks.

c.
Diangkut oleh seseorang (floor boy atau floor girl)

d. Diangkut dengan mechanical conveyor. Gerakan


conveyor yang kontinyu atau automatic stop motion
conveyor, operator mengangkut ke konveyor pada akhir
dari setiapwork cycle.

w*;*.*^ fc-*—r««»«" '


9*a9e*ancangan 9ebuk Qaunent fa Sknint 9wt Qeutaaa
'Dengan 3iapcu*itm iftediikti 300jD00 pcafSanun

e. Diangkut di atas sebuah meja berjalan yang ditarik oleh


operator yang menerima pekerjaan.

Multiple flow systems

Pada multiple flow system, dua atau lebih dari


stasiun kerja yang sama berjalan ke stasiun kerja berikutnya
pada waktu yang sama di dalam sebuah model atau grup.
Bundle ini merupakan ikatan yang dapat diklasifikasikan

menjadi:

a. Operation Bundle

Pada operation bundle hanya memuat piece atau piece-


piece yang mana hanya satu operasi yang dilakukan.

b. Job bundle

Job bundle hanya memuat piece atau piece yang dua


atau lebih operasi yang dapat dilakukan. Job bundle
segera dipindahkan apabila telah selesai ke stasiun kerja
berikutnya yang dijadwal untuk diproses atau

ditampung sementara sampai operator pada bagian mi


siap mengerjakan operasi.

Umxx&ita» 3dam Sndeneala 3wan 9*a&e4* ( 02 521 051 ) 8


9xa 9exaneanaan 9efaj& (fameat fa> Skaim9iia fDewaaa
Skngan 3(apa*itaa 9wduk&i WOJDCC pca/Janun

b. Sistem Progresif (Progresive bundle system)

Pada sistem ini bagian- bagian dari garmen dibundel ke

dalam salah satu dari dua cam yang membatasi sistem ini, yaitu:

1. Garment bundle

Bundle ini berisi semua bagian dari single garment.

Pada sistem conveyor, conveyor akan membawa bagian-

bagian garmen ke dalam kompartemen dari stasiun kerja ke

stasiun kerja. Operator mengambil bagian atau bagian-bagian

yang dibutuhkan untuk operasi-operasinya. Conveyor

mempunyai sinyal sebelum conveyor dijadwalkan membawa

kompartemen kepada operator berikutnya.

2. Job Bundle

Semua bagian garmen tidak dipindahkan atau

dibawa bersama di dalam suatu antrian dari stasiun kerja

pertama sampai akhir. Bundle berisi bagian - bagian untuk

operasi-operasinya yang dikerjakan pada satu stasiun kerja

atau lebih. Pada stasiun kerja tertentu di dalam linenya,

bagian-bagian lain yang diperJukan untuk garmen ditampung

dan menunggu bagian lain untuk diselesaikan pada stasiun

kerja ini dari stasiun kerja sebelumnya.

'UnwtxAita* 3 dam 3admeaia Swan 9<tafo4« ( 02 521051 ) 9


9<ut 9exattcaaaaa 9e6x&(fament fa> 'Denim 9nia ffieutaaa
Hknaan 3kapaaitaa 9wduk»i 3C0j00C paj3anun

1.23 Prinsip Pemilihan Sistem Produksi

Sistem produksi garmen yang baik bergantung pada misi dan

policy dari perusahaan tersebut dan kemampuan personelnya yang ada

pada departemen produksi. Dengan lot size yang kecil dan perubahan

model sangat sering, akan menguntungkan bila menggunakan seorang

superior craftman yang dapat membuat seluruh garmen dan menggunakan

salah satu dari whole garmen production system. Tetapi bila lot sizenya

besar, akan menguntungkan jika menggunakan salah satu dari section

production system. Sub assembly system lebih baik dibandingkan dengan

progressive bundle system jika di pandang dari sudut waktu, dimana

garmen merupakan dalam proses, walaupun man hours selama proses bisa

sama untuk pembuatan garmen yang sama pada kedua system tersebut,

tetapi waktu tunggu atau penampungan sementara sub-assembly system

akan lebih kecil dibandingkan progressive system karena lebih dari satu

operasi yang dikerjakan pada satu waktu.

stt&wes*aaa 3dam Jndenesia Swan 9iakeM ( 02 521 051 ) 10


9ta 9e*ancangan 9e£mk Qwunent fa Sknim 9ua 'Detwusa
Skngan SCapmitaa 9wdufoi300jCCC pca/3aAun

1.2.4 Ruang Lingkup Afctivitas Pembuatan Garmen

Proses pembuatan garmen terdiri dari beberapa aktiviias yaitu


pengorganisasian, dan finansial yang dibentuk, penjualan, pembelian,

pendesaian, sewa personel, penerimaan bahan baku sampai produk akhir,


rincian produk danperhitungan status finansial yang dibentuk.

Unit-unit proses produksi yang pasti dari suatu perusahaan garmen


akan tergantung pada ukuran dan karakternya. Dalam beberapa kasus,

bagian penjualan dan pembelian bisa jadi dikelompokkan dalam suatu

departemen, bagian penerimaan dan pendistribusian bisa saja


dikelompokkan ke dalam satu departemen. Untuk tujuan pengendalian
produksi, struktur organisasi haras memuat semua aktivitas yangteriibat di
dalamnya. Penggambaran aktifitas setiap departemen hams didasarkan

pada tugas-tugas yang dipercayakan. Koordinasi antar departemen dapat


didasarkan kepada faktor-faktor berikut:

1. Garis-garis komunikasi

2. Alat-alat komunikasi

3. Tipe-tipe pencatatan data dan memo-memo yang tersedia pada setiap


departemen untuk:

a. Membuat keputusan di dalam departemen

b. Pengiriman data yang penting ke departemen lain yang


diperlukan untukmengambil keputusan

linweutitaa 3atam 3ndeneaia Swan 9*afoa* ( 02521€51) 12


9xa 9emncangan 9e6*ik Qwunent fa tDenim 9tia tDeuuua
Sknaan SCapaaUaa 9mda&»i 300j00C pca/Janun

1.2.5 Evaluasi sistem Produksi

Sistem Produksi mempunyai 4 faktor utama, dan faktor-faktor ini

harus dijumlahkan sehingga memberikan total waktu guna memproduksi


garmen. Formulanya adalah sebagai berikut:

[P = Pr + Tr + Ps + Ins]

Dimana P =Jumlah waktu produksi Ins =Waktu inspeksi


Pr = Waktu proses

Tr = Waktu transportasi

Ps = Waktu penampungan sementara

Waktu proses menunjuk pada jumlah total work cycle times dari

semua proses operasi yang berlangsung. Waktu transportasi menunjuk

pada waktu yang diperlukan untuk memindahkan garmen dari stasiun

kerja ke stasiun kerja, atau tempat penampungan sementara, alaupun


tempat inspeksi. Penampungan sementara memjuk pada total waktu

garmen tetap diam, tinggal pada suatu tempat tanpa proses atau inspeksi
apapun, sampai ditransportasi ke stasiun inspeksi selanjumya, atausampai
diproses pada stasiun dimana garmen tersebut sedang dalam penampungan
sementara.

Stasiun inspeksi adalah stasiun kerja dimana garmen diteiitj untuk

dilihat apakah garmen tersebut sesuai dengan spesifikasi kualitassnya.


Garmen atau operasi-operasi yang tidak sesuai dengan kualitas standar

dapat dikirim ke beberapa stasiun proses untuk diperbaiki atau garmen


tersebut dibuang, atau garmen tersebut diselesaikan dengan eatatan untuk

dijual sebagai barang sortiran Ini tergantung pada bagaimana

Vniimaitaa Satam SntLmeaia Swan 9<tafau>e. ( 02521051) 13


9%a 9enumcangan 9ebt& Qa/unent fa Denim 9via Hkwaaa
Skngan 3iapaaita& 9*mdu&si WCjDOC pcsfBanun

kebijaksanaan perusahaan yang diterapkan untuk berbagai jenis cacatatau

kerusakan oleh perusahaan.

Salah satu dari tujuan-tujuan sistem produksi adalah untuk

mendapaikan total waktu produksi sekecil mungkin. Secara otomatis ini

akan mengurangi biaya penyimpanan yang menjadi minimum tanpa

memperhatikan biaya-biaya lain. Jika diperhatikan waktu memproses

adalah konstan, secara otomatis dapat diiihat bahwa orangakan mencoba

untuk mengurangi tiga faktor lain dari formulasi waktu produksi (

transportasi, penampungan sementara, dan inspeksi) menjadi nol.

Pada sub-assembly unit flow system dapat mengurangi waktu

tampung sementara menjadi nol dengan menggabungkan penampungan

sementara dan transportasi,. Secara teori, waktu transportasi menjadi no!

jika digunakan alat tampung berjalan ( moving backlog ) yang dapat

dijangkau oleh tangan-tangan operator. Alat tampung berjalan ini

menjamin tidak adanya "bottleneck", kemacetan-kemacetan untuk

beberapa waktu alir operasi ini dapat terjadi ketika operator, rendah angka
produksinya karena gangguan unsur pekerjaan yang tidak diinginkan atau

adanya seseorang yang tidak berada di tempatnya untuk beberapa waktu.

Garment bundle system juga cenderung mempunyai efek yang sama (


waktu penampungan sementara sama dengan nol jika garmen yang

demikian itu tidak dibuat sub assembly line systems). Sub assembly line

systems memberikan banyak keuntungan untuk mengurangi penampungan

sementara, ruang, dan waktu transportasi.

cUniimaOaa Satam Jndenoux Swan 9*afw*e. ( 02521051) 13


9*a 9emncanaan 9e&Hik (fament fa Denim 9>ua 3)ewaaa
Skngan SCapadaaa 9mduA»i 3C0M0 pca/Jafiun

BAB II

PARANCANGAN PRODUK

2.1 Spesifikasi produk

Pabrik garment ini memproduksi jas denim untuk pria


dewasa dengan usia antara 25 - 35 tahun. Dalam usia mi sangat banyak
aktifitas yang dilakukan oleh pria dewasa dan salah satunya adalah
bekeria, dengan adanya jas dari denim ini diharapkan para konsumen
mendapatkan kenyamanan dalam melakukan aktifitasnya. Jas denim ini
selain digunakan untuk bekerja juga bisa digunakan untuk kepentingan
lain, seperti trend saat inijas juga dapat digunakan untuk acara nonformal.

Salah satu factor pemilihan denim sebagai bahan jas yaitu untuk
mengalihkan pandangan masyarakat tentang kain denim, dimana kain

denim tidak terialu cocok digunakan untuk acara formal separti bekerja
dikantor. Sehingga dengan jas dari denim ini peraakainya dapat terkesan
lebih elegan dan modis baik dalam bersantai maupun bekerja. Secara
visual Secara visual gambar produk yang akan direncanakan ditunjukkan
pada gambar 2.1 berikut:

llnw&taitw 3diam Snaenesia Swan 9wfox>* ( 02521051) 15


9ta 9emncanaan 9ebu% Qavm&tt fa 3>enim 9>ua 3)eutma
Skngan SCapaaUaa Pwdutbi 30CJ00C pofjanan

N.

v ^
' -<
7 Hv / 7
/ \ \\/V
// T

Gambar 2.1: Pakaian Jas Denim Pria

2.1.1 Desain Produk

Desain yang direncanakan pola pada kain dapat dilihat pada gambar 2.2 di
bawah ini

Gambar 2.2 : Pola jas Di Atas Kertas Pola

Uniamadas 3diam Sndeneaia Swan 9mkeaa ( 02 521051) 16


9na 9eHancanaan 9efaik Qatment fa 3>enim 9*ia Siewma
Skngan SCapaaUaa 9*eauibi 300JQW poJJamm

Keterangan :

1. Back Body

2. Collar/Krah

3. Sleeve / Lengan

4. Front Body Left

5. Front Body Right

3B cam

,/f

i \
T^7
18 can
i \

\ /; 1
I H
i i
,1 ' i T

i 1
i \\
14 cm •

f I —™

1 •
/ / (
|i3ni
34 cxn

/
3
1
J
• i _—-s!-
28 cm 1 1
X ,

Gambar 2.3 : Bentuk Dan Ukuran Jas Tampak Depan

Kterangan gambar:

38 cm ; lingkaran leher

26 cm : lingkar lengan bawah

56 cm : panjanglengan

44 cm : lebar badan

llnkmaUaa 3dam Sndeneaia 3wan 9%a&e4>o. ( 02521051) 17


9w9emncangan9^xik(fameatfaiDen4m9iuaf0ewaaa
Hkngan SCapaaaas 9teduRsi 300£00 po/Jamm

14 cm : panjang saku

34cm : jarak batas bawah jas dengan ujung lipatan kerah bavvah
68 cm : panjang jas

Standar Pola Dasar Jas Skala 1:4

1. Bagian muka

AA4 AA3

Gambar 2.4 : Pola dasar untuk bagian muka

ilnw&iaitaa 3diam Sndaneaia Swan9mkme.( 02 521051) 18


9ta 9e*ancangan 9ei*ik (fament fa Denim 9<ua Dewma
Skngan SCapaaUag 9wdiuhi 3CCMQ pcafJaAun

Keterangan gambar:

Ake D dan A3 ke D2 . Panjang jas68 cm


A ke A3 dan D ke D2 : %badan + 9 cm

: '/i x 88 cm + 9 cm = 31 cm

AkeA2danDkeDl : '/2punggung
: Vz x 44 cm = 22 cm

Pembagian badan danpunggung sama

A2keA4 . turun3.5cm

AkcAl : «/4leher-2

: V*x 38 -2 = 7.5 cm

AkeA5 : Vileher- 1

: Va x 38 x - 1 = 8.5 cm

A5keAA 3 cm keluar

AkeBdanA3keA4 : Vi badan

: % x 88 cm = 22 cm

BlkeB2 : masuk 5 cm

B2 ke B3 : naik 5 —6 cm

B4keB5 : naik 7.5 cm

B5 ke B6 : masuk 1.5 cm

CdanCl : pertengahan antara B ke D naik 2.5 cm

ClkeC3 : masuk 2.5 cm

DkeD3 : turun 2.5 cm

DkeD4 : naik 3 cm

D3keD5 : masuk 5 cm

linwmtitm 3diam Sntbneaia Swan 'Jiakm« ( 02 521 051) 19


9m.9eHanamaan9e6Hik(fament fa Denim9miDewada
Dengan SJapgdUod 9mdukdi 30C£€C pcd/Janun

Saku

CkeCl
: turun 2 cm dari garis tepi n
CC ke CC1 panjang saku 14 cm

Kancing

Kancing I : dari C turun 2 cm

Kancing 2 : dari kancing 1 naik 10 cm


Kancing 3 : dari kancing I turun 10 cm
Geblangan Kerah

AkeAA5 : masuk 5 cm

CB
: dari kancing 2 naik 1 - 2 cm
A5 ke AA dan A5 ke AAl : keluar 3 cm

AkeAA : masuk 0.5 cm

AAkeAA4 : naik7-8cm

•-•' "^~i ;v;',5>s

Vnw&tditad 3diam Sndenedht a Swan 9ho&04* ( 02521051) 20


9xa 9emncangan 9dMk Qamunt fa Denim 9*ia Dewada
Dengan SCapadUod 9vedundi 300£00pcd\5ahun

Standar Pola Dasar Jas Skala 1:4

2. Bagian belakang

D3 D2

Gambar 2.5: pola dasar badan belakang

Wueexditad 3diam Sndenedia Swan9mked0.(O2521C51) 21


9%a 9emncaagan 9efaik Qaunent fa Denim 9*iaDewaaa
Dengan SCapaditad 9naduRdi 300£00 pa\3ahun

Keterangan gambar

AkeA3 : !4punggung

: 22 cm sama dengan A ke A2 bagian muka

Ake A2 : turun 2 cm

B ke B2 : masuk 2 cm

CkeC3 : masuk 3.5 cm

D ke D2 : masuk 4.5 cm

D3 ke C4 : naik 18-20 cm

2. Bagian lengan

P-J3T34>SS3f

Gambar 2.6 : pola dasar lengan

{Unwmditad3dtam3ndenedia Swan 9*afod* ( 02 521 051) 22


9%a 9emncangan 9efmk Qaxment fa Denim 9tia Dewaaa
Dengan SCapadUaa 9<teaukdi 300£00 pcd\3ahan

Keterangan pola.

A- B : panjang lengan

A- J : rendahbahu: 11 cm

A- F : Vz lingkar lengan

A-L :L-F

Titik L ke kiri 1 XA cm

L-R :R-F

A- L- F : adalah kerung lengan belakang

F-R :3/4F-A

A - L - R - F : adalah kerung lengan depan

B- N : lebar bawah pergelangan

Tabel 2.1 : Ukuran Jas pria

Ukuran Dan Toleransi (cm) Nomor


(cm)

A:panjang (±lem) 68
B:lebar dada (±lcm) 63
j C:lingkarleher (±M>em) 38
D:setengah lingkar lengan atas (±1cm) 26
E:setengahlingkarlengan bawah (±1cm) 19
F:lebarbahu (±lem) 15

G:panjang lengan (±lcm) 56

llnivexaitad 3diam Sndenedia 3wan9wnm*(C2521CS1) 23


9ta 9&iancangan 9e6*iR Qaxment fa Denim 9<ua Dewaaa
Dengan SCapadUaa 9wauAdi 300£€C pcd/3aAun

2.2 Spesifikasi Bahan Baku

Dalam industri pakaian jadi, bahan baku mempunyai peran yang

sangat penting, karena merupakan unsur utama yang sangat menentukan

mutu dari pakaian yang diproduksi. Pakaian yang baik harus dipilih

dengan bahan baku yang sesuai dengan sifat dan tujuan dari pakaian

tersebut dan tentunya sesuai dengan keinginan pihak buyer dan konsumen.

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jas pada pra perancangan

pabrik garment ini di order dari pabrik pertenunan finishing dengan

standart order yangketat untuk menjaga standarkualitas produk.

Beberapa jenis bahan yang dipergunakan untuk pembuatan jas ini

dapat dikategorikan menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut

I. kain denim

Dalam pra perancangan pabrik garment ini kain yang digunakan untuk

membuat jas adalah kain denim, sedangkan konstruksinya adalah

sebagai berikut:

JVe.10xAfe.10 _ ,
-SOinch
SQhelai I inchxA6helai I inch

Unwemitod 3diam Sndenedut 3wan 9<takode. ( 02 521051) 24


9m.9emncangan 9efaiR Qaxment fa Denim 9tia Dewoda
Dengan SCapadUod 9waufoi 300£00 pcdj3anun

Weight Type TwillI Ne 1 Tetal Width

6 5 OZ Indigo Dyed Denim 2/1 16X16 80X46 59*60"

7 OZ Indigo Dyed Denim 2/1 16X12 80X46 59/60"

8 OZ Indigo Dyed Denim 2/1 16X10 80X46 59/60"

Jr 10 OZ Indigo Dyed Denim 3/1 10X10 80X46 59/50"

12 OZ Indigo Dyed Denim 3/1 10X7 72X42 63"

13.75 OZ Indigo Dyed Denim 3/1 7X7 72X42 63"

14 OZ IndigoDyed Denim 3/1 7X6 72X42 63"

14.5OZ Indigo Dyed Denim 3/1 6X7 72X46 63"

(Sumber: nizamcanvas.com)

Tabel 2.2: Data Konstruksi Denim

Acuan ukuran berat kain denim yang digunakan

Heavy denim ( berat) : 12 - 14 OZ/yd2


Medium denim (sedang) : 10 - 12OZ/yd'

Lightweight denim (ringan) : 6-9 OZ/yd'

sumber: www.sewing.org

Kain denim yang digunakan dalam pra perancangan pabrik ini


merupakan campuran 70 %cotton dan 30^olyester dengan spesifikasi l/
sebagai berikut:

• Bahan baku : kain denim (blenden : 70 %

cotton,30 % poliester)

Anyaman kepper -/l

llaiaenditaa 3diam Sadenedla 3wan9wAed*(02521051) 25


9m. 9emncangan 9e&*i& Qaxment fa Denim 9tia Dewoda
Dengan SCapaditad 9wdukdi 300£00pcd\Sahun

• No benang lusi : Nej 10

• No benang pakan : Ne! 10

• Tetal lusi : 80 helai / inch

• Tetal pakan : 46 helai / inch

* Lebar kain : 50"

Spesifikasi benang lusi

* Jenis benang lusi : blended (cotton/polye

• No benang : Net 10

• Diamenter benang : 0.0287 cm

• TPI : .*>,%

• Sudut twist : 57.4°

Uraianperhitungan spesifikasi benang pakan

R : radian benang (cm )

d : diameter benang ( cm )

a : konstanta benang

k : ketetapan

h :jarak antara diameter benang lusi dan benang pakan

k^Ne]
1

28>/l0

*Unbmditod 3diam Sndenedia Swan9HORma(02521C51) 26


.0.0113 inch x 2.54 cm

:0.0287 cm

R :«/2d

:Vix 0.0287 cm

: 0.0143 cm

h 2d

: 2x0,0287cm

: 0,0573 cm

2nR
Tana :

2x^0.0143 cm
0,0573 cm

. 1,57

a : 57,4°

TPI : a yjNel (a: konstanta benang lusi 4)

4 V10

: 12.65

Spesifikasi benang pakan:

> Jenis benang pakan : blended

70%:30%)

> No. Benang : Nei 10

> Diamreter benang : 0,0287 cm

> TPI

> Sudut Twist : 57,5°

Wnoexditad 3diam Sndenedia 3wan9*a6*4*(02521051) 27


ttapenameaagiattpefaMaavnentjaapmadeteaaa
0eaaaafapt&Maa p*#dufoi3&CJ7CCpea /ta&m

Uraian perhitungan spesifikasi benang pakan

R : radian benang (cm )

d : diameter benang (cm )

a : konstanta benang

k : ketetapan

h : jarak antara diameter benang lusi dan benang pakan

1
d
kdNev

' 28a/10

: 0,0113 inch x 2,54 cm

: 0,0287 cm

R : Vz d

:Vzx 0,0287 cm

: 0,0143 cm

h :2d

: 2x0,0287cm

: 0,0573 cm

2mR
Tana :
h

2jwzx0,0143cm
0,0573 cm

: 1,57

a : 57,4°

TPI : o j Nex ( a: konstanta benang pakan 2 )

Wwetditaa 3dtarn Sndenedia Swan 9<uu%0d0- ( 02 521 051) 28


9m 9emncangan 9e6*&(fament fa Denim 9mxDewada
Denaan iKapasita* 9**dufoi 300MC pcd/fanon

.2^/10

: .t> ¥*-

Produk ini menggunakan kain denim yang merupakan campuran


antara cotton 70% polyester 30%. Efek anyaman yang dihasilkan adalah
anyaman keper. Dari konstruksi kain yang digunakan adalah keper | \1
Kecuraman garis miring dapat mengidentikkan kekuatan dan daya tahan
kain. Untuk memperoleh kemiringan yang tinggi digunakan benang lusi
yang memiliki tetal dan jumlah twist yang lebih besar daripada benang
pakan.

I. Fabric Cover

Penetapan standar fabric cover dirinci meliputi variable berikut:


• Daya tutup kain (fabric cover)
Standar daya tutup kain ditetapkan dari daya tutup benang lusi dan
benang pakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Fabric cover = ( 100%-% ruang kosong)
• Daya tutup lusi (warp cover)
Yaitu kemampuan benang lusi dalam menutupi celah dan ruang
udara yang terdapat pada kain.

— at « . Ai„ Swan 9wfo**( 02 521051 ) 29


Unwvtditad 3dam Sndenedut Jumn *
9m 9emncangan 9ebdk Qwunent fa Denim 9tia Dewada
Dengan SCapoditod 9*@dukdi 300£00pcd\Sahan

tetallusi
Daya tutup lusi x 100%
K^NeJusi

80
;=xioo%
28V10

90,35 %

Daya tutup pakan

Yaitu kemampuan benang pakan dalam menutupi celah dan ruang

udara yang terdapat pada kain

tetalpakan
Daya tutup pakan x 100%
K^iNel pakan

46

28^/10

= 51,95 %

Ruang kosong = (100%-90.35%) x (100%-51.65%)

= 4,66 %

Fabric cover = ( 100%-% ruang kosong)

Fabric cover = 100%-4.66 %

=95,34% ^^rrr-r^.

UnwexdUad Sdtam Sndanedui 3wan9*a&ad*(C2521C51 ) 30


9m9ewncan$an9e$&(fatnentfaDenim9wiDeataaa
Dengan SCapaditad 9neduAdi 300£00pcd\3ahun

2. Surface Friction Fabric

Surface Friction setiap jenis kain berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi


oleh crimp dan struktur kain itu sendiri. Pada perancangan pabrik
garmen ini menggunakan konstruksi kain
NeAOxNeAQ „. ,
1 - SOinch
Whelai! inchxA6helai I inch

dengan crimp ke arah pakan serta crimp ke arah lusi Sehingga dapat
dianalisa jenis kain yang digunakan mempunyai tingkat keratin dan
kehalusan permukaan kain yang baik sehingga memudahkan dalam

proses penjahitan.

2.3 Spesikasi bahan pembantu

1, Jarum jahit

Penggunaan jarum jahit harus disesuaiakan dengan benang yang


mengisi kain dalam proses penjahitarL Benang jahit yang tepat
membutuhkan jarum yang tepat pula. Jarum harus dapat menembus kain
tanpa merusaknya. Berikut adalah gambar bagian-bagian dari jarum mesin
jahit >; £$.

Gambar 2.7: Jarum Mesin JahH

Macam-macam jarum mesinjahit:

a. Regular Sharp PointNeedle


Jarum jahit ini dikhususkan untuk kain tenun sehingga menghasilkan
jahitan yang rata dan meminimumkan kerutan Jenis jarum ini tidak

Uniue^itas 3dam Indonesia 3wan 9w6e** ( 02521051) 31


9m 9emncangan 9ebdR Qamtent fa Denim 9iia Dewoda
Dengan SCapaditad 9%edu&di 300£00 pa>\3a(uw

Acuan untuk kombinasi penggunaan kain, benang dan jarum

Tabel 2.3 : Kombinasi Penggunaan Kain, Benang Dan Jarum

JEMS BERAT j KAIN i BENANG IMURAN

JARUM

Delicate: chiffon, fine lace, j Fine Mercerized cotton f 9/70

organza. Fine synthetic thread

tulle

Lightweight: batiste, crepe, 50 Mercerized cotton 11/80

chiffon, velvet, Fine synthetic thread

jersey, organdy, silk

plastic film,

taffeta, voile

Medium: j chintz,cordoroy - 50 Mercerized cotton 14/90


j

j fine, deep-pile 60 cotton

j fabrics, j Synthetic thread


i
j
[ faille, gingham,

) knits, linen, percale,

j pique, satin,
|
| suitings, velvet,

i vinyl

llnwmditad 3diam Sndmeaia 3wan9mnedo.(02521051) 33


9m 9&umcangan 9e£mk (fament Jaa Denim 9nia Deutaaa
DenganSCapaditad 9wdukdi300£00 pcd/3anun

Medium/Heavy: deep-pile fabrics, Heavy-duty mercerized 1 16/100 |{


j

coatings cotton, 1 i
1 i
j i
denim, drapery, 40-60 cotton

gabardine Synthetic thread:

sailcloth, tweed, polyester, nylon i )

vinyl j i

Heavy: canvas, dungaree, Heavy-duty mercerized \ 18/100 j

overcoatings, cotton,

upholstery fabrics 20-40 cotton


j 'i

Synthetic thread \ j
1 f

All Weights: Decorative Buttonhole twist j 16/100 |


topstitching j 18/100 [
Synthetic &: Bonded fabrics. Synthetic thread J 14^0
!
t
t

\ Stretch Knits cire, doubleknit, 50 mercerized cotton \ Ballpoint \

jersey, nylon, tricot, silk 1

panne.

panne, polyester.

j raschel, velvet

Leather: 1Kidskin, 50 mercerized cotton 11 80

lined leathers Synthetic thread 14 90

suede silk 16100

linweKditad 3diam Sndmeaia Swan9mhnae.( 02 521051) 34


9m 9emncangan 9efoik (fament fa Denim 9tiaDewaaa
Dengan SCapaditad 9todukdi 300£00 pea/Saturn

(www.CrattAndFabricLinks.com )

Jika kombinasinya tidak sesuai, maka akibat yang ditimbulkan padajarum


adalah bengkok atau patah. Jenis jarum yang digunakan adalah bentuk
Sharp. Karena kain denim merupakan kain yang tebal, maka untuk
menembus kain dengan mudah dibutuhkan jarum yang tajam dan tidak
banyak menghasilkan celah jahitan yang cukup besar.

Contoh ukuran jarum 16/100 menunjukkan :

Standar Amerika : ditunjukkan angka 16

Standar Eropa : ditunjukkan angka 100

Pengecekan Posisi Jarum Yang Tepat:

Jarum Garis pararel


Untuk mengecek ketepatan
jarum, tempatkan bagian datar
jarum di atas permukaan datar.

Peimukaan (bobbin
cover, glass, etc)
Gambar 2.11 : Pengecekan Posisi Jarum

Vnw&tditad 3diam Sndeneaia 3wan9HaAed*( 02 521C51) 35


9m 9emncangan 9e&uk Qamtent fa Denim 9<ua Dewma
Dengan SCapaditad 9wdtdbi 30C£00 pcd/3aAun

2. Benang jahit

Spun Thread

Benangyang digunakan adalah benangdengan metodeproses

Spun thread karena struktur benangnya yang dapat mengimbangi

struktur kain denim.Dibuat dari serat cotton atau polyester yang

dipintal dalam bentuk benang tunggal dan dua atau lebihnya dibuat

menjadi benang jahit. Spun Thread mempunyai buiu halus pada

permuakaannya sehingga memberikan hasil pegangan lembut dan sifat

kelemasan yang baik. Spun thread digunakan pada semua jenis pakaian

dalam wanita pada sarung tangan kulit yang berat.

Contoh produknya adalah : - Anecot

- Anecot Plus

- Kevlar (dari Dupont)

- Nomex ( dari Dupont)

- Endurance

- Excel

- Spun Kool

- Perma Spun

Gambar 2.12 : Spun Thread

Unhwaitad 3diam Sndtuteaia Swan 9*a6ea* ( 02 521051) 36


«^WpewmcaaganpdkMgatmeatja®puadeutaaa
&™?m fapajfajpt^u&n WattYpes /ta&m

Bahan : 100 % polyester Diamreter benang : 0,0134 inch

Panjang : 500 yard TPI :5,29

Berat :40gr Sudut Twist : 57,5°

No. Benang :Nej7

Keuntungan :

• Mempunyai modulus young yang tinggi seperti cotton.

• Lebih kuat dari benang cotton pada ukuran yang sama.

• Kekuatan tekuk tinggi.

• Ketahanan terhadap bahan kimia sangat baik.

• Daya tahan abrasi sangat baik

• Menurunkan abrasi permukaan

• Lebih murahdari benanginti.

3. Kancing

Kancing yang digunakan adalah kancing dengan empat lubang,


dengan tujuan agar mempunya ikatan jahitan yang kuat sehingga tidak
mudahlepas.

Spesifikas kancing:

Jenis : kancing empat lubang

Vntte**itm3dtamSndjmeaia Swan 9mfoa* ( 02 521051) 37


9m 9emncangan 9e6*ik (fament fa Denim 9ua Deuwaa
Dengan SCapaditad 9mduRdi 30C£00 pesf:7anon

Material : polypropelin

Diameter : 0.665 inch

Tebal ; 0.12 inch

Warna : hitam

4. Kain pelapis/ero

Kain pelapis ini merupakan bahan pelengkap untuk jas, kain iini
digunakan pada bagian dalam jas yang fungsinya untuk melapisi kain
jas bagian dalam. Kain pelapis ini sangat tipis dan transparan, dalam
pembuatan jas pada perancangan pabrik ini kain pelapis yang
digunakan terbuat dari serat polyester.

5. Kain tebal

Kain tebal merupakan kain yang selalu digunakan dalam


pembuatan jas khusus nya pada bagian dada sampai pada punggung.
Dalam penggunaannya bahan ini hanya di letakkan pada kain
kemudian disetrika, maka bahan ini akan menempel dengan
sendirinya. Kain jas akan menjadi lebih kaku setelah di beri kain tebal
ini, hal ini bertujuan untuk tidak timbul lipatan pada kain.

6. Aksesoris

Aksesoris merupakan bahan pelengkap yang tidak kalah


pentingnya pada produksi pakaian. Pemasangan aksesoris

Wnwexaitaa Sdiam Sntbneaia Swan 9mkeae. ( 02 521051) 38


9m9emncangan9e&>u%(fament fa Denim9>uaDewada
Dengan SCapaditaa 9wduAdi 300£00 pcaJSanun

dimaksudkan untuk memberikan insformasi tentang perawatan pakaian


atau jas, agar jas selalu tampii dengan performance yang utuh dan
menarik. informasi yang ditampilkan dalam aksesiris ini antara lain
seperti nama label, bahan/material, ukuran, petunjuk perawatan (
pencucian, penyetrikaan ). berdasarkan penempatannya, maka label
dibagi menjadi duamacam, yaitu :

a. label pada krah :

I. nama size label

material 100% asetat

fungsi petunjuk ukuran jas

t 0,5 cm

gambar:
2,5 cm

J t

1 an

Gambar 2.13: Size Label

i. nama main label

material 100% asetat

fimgsi identitas produsen

ilauwaitod 3diam Sadoneaia Swan 9mhea» ( 02521051) 39


9m9emnawgan9efaiR(fament fa Denim9>uaDewada
Dengan SCapaditad 9wdufiai 300£00 pcd/3anun

gambar

2cm Batas Label


REG

0.5 5 cm
cm

Gambar 2.14 : Main Label

b. Label pada samping

nama label : wash label

material asetat

fungsi petunjuk pemakaiandan perawatan

contoh gambar
KG INDUSTRJES i
R«fffla< Polyester I

wm*zm

Gambar 2.15: Wash Label

Keterangan gambar dari kiri kekanan : Machine wash cold gentle.


Tumble dry permanent press low heat. Do not bleach, Iron low heat. Pada
setiap label diberi ruang 0,5 cm untuk tempat menjahit.

VnatetdUod Sdtam Sadeneaia 3wan9mtusac(02521C51) 40


9m 9emncangan 9eS*i& Qaxment fa Denim 9<ua Dewoda
Dengan SiapadHaa 9mduAdi 300MC pca/3anun

7 Kertas pola

Kertas pola merupakan kertas yang digunakan untuk menggambar pola


pakaian.

Nama : kertas durlslak

Ukuran : 100 x 50 cm

8 Plastik Packing

Plastik Packing dibuat dari bahan Polypropylene digunakan untuk


membungkus baju yang telah dibuat sehingga bentuk dan kualitas baju
tetap terjaga sampai kepada buyer maupun pasar.

Ukuran : Untuk ukuran L : 42x34 cm

9. Karton Box

Kertas box digunakan sebagai tempat packing baju-baju yang telah


dibungkus dengan plastik packing agar memudahkan dalam
mengangkut ke dalam truk.

Bahan : karton

Ukuran : 48x40x40 cm

Daya tampung : 1 Jipatan jas ketebaJan = 3 cm

Dalam 1box dapat memuat =39 buah jas

40 an

48 cm

Gambar 2.16: Daya Tampung Karton Box

'Unwmaitaa 3diam Sndeneaia 3waa9mkoda(02521051) 41


9m9emncangan 9efoiR (fament fa Denim 9hux Dewaaa
Dengan SCapaaUaa 9*edu&>i 300£CC pcd/Sanun

BAB III

PERANCANGAN PROSES

3.1 Urutan proses

Pada perancangan pabrik tekstil ini dalam membuat atau


memproduksi jas demm untuk pria harus melalu, beberapa proses, dan
setiap tahap proses tersebut sangat menentukan kualitas akan produk yang
dibuat. Oleh sebab itu pada setiap proses produksi direncakan dan
dilaksanakan dengan baik agar hasil yang didapat sesuai dengan rencana
yang harus dicapai. Tahapan yang harus dilakukan sebelum taupun
sesudah bahan baku mentah memasuki ruang produksi, yaitu ;
I Bahan baku

2. Proses persiapan (Quality Control)


3. proses pembuatan contoh ( Sampling)
4. Proses marker ( Marking)
5. Proses pemotongan (Cutting)
6. Proses Jahit (Sewing)
7. Proses akhir (Finishing)

Dan untuk lebih jelasnya mengenai urutan prosesnya dapat ddihat dalam
gambar flow proses berikut ini:

Uwetaita* 3diam Sndenetia Swan 9m6ada (02 521051) 42


9m9emncangan 9e6*in Qwunent fa Denim 9tia Dewaaa
Dengan SCapaaitaa 9>wduR*i 300£00 pcajSahun

Bahan Baku
J
Quality Control Marketing Buyer
-*—

Sampling
C Planning

Ditolak

ir

Marking

Cutting

i r

Sewing

i r

Finishing

Jas

Gambar 3.1 : Alur Proses Pembuatan Jas


Keterangan:

-• : order masuk

-• : pengiriman sample

-• : alur proses

'Unuwiaitaa 3diam Sndtmedia B

3wan9mReae.(02521051) 43
9m 9emncangan 9ehiR QaHment fa Denim 9*ia Dewoda
Wengan SCapaaUaa 9*eau&>i 300£00 peaSaturn

Monitoring dan controlling


Tabel 3.1 : Monitoring Dan Controlling
Tahapan proses Jenis evaluasi

1. Bahan baku pengujian standar rnutu

• uji komposisi serat

uji perubahan ukuran setelah pencucian


- uji ketahanan wama terhadap pencucian,
gosokan, keringat & sinar
2. Sampel &pattern making pengecekan kesesuaian model yang telah
ditentukan

pengecakan unkuran pola


j 3. Cutting
pengecekan kain^dalaatdereading |
pengecekan hasil proses cutting atau j
ukuran potongan

pengeckan ukuran pola


4. Sewing
- pengecekanjenis jahitan

- pengecekan kekuatan jahitan

pengecekan kerapian jahitan

- pengecekan kebersihan jahitan

- pengecekan ukuran hasil jahitan


5. Finishing
- pengecekan kerapian lipatan

- pengecekan kehalusan hasil setrika

- pengecekan keb ersihan

linkumitaa 3diam Sndeneat a


Swan 9\aAeaa ( 02 521051) 44
9m 9emncangan 9e6*i& Qa/unent fa> Denim 9*ia Deutaaa
Dengan SCapaaUaa if-wduhM 300£00pea\3ahun

- pengecekan label

6. Packing - pengecekan hasil packing

- pengecekan jumlah tumpukan produk

dalam box

3.1.1 Seksi sampling dan pattern making

Seksi sample berfungsi untuk merencanakan model pakaian yang

akan diproduksi. Fungsi bagian ini sangat penting karena hasil dari seksi

sampling ini akan dijadikan standar produksi yang harus diikuti oleh

bagian-bagian lainnya.

Adapun pekerjaan seksi sample ini adalah sebagai berikut:

• Menentukan cara pembuatan pola dari sample yang datang dari pasar

atau buyer

• Merencanakan suatu model baju yang akan dipasarkan, sehingga akan

diajukan untuk produksi.

• Membuat sample pakaian yang akan diberikan pada buyer sebagai

bahan pertimbangan buyer dan jika disetujui dijadikan sebagai standar

produk.

• Menggambar marker dari pola yang ada untuk diberikan pada

departement cutting.

'Unwemaaaa 3diam Sndenedia 3wan9mkeaa( 02 521051 ) 45


9m 9emncangan 9eB*ik Qwtment fa Denim 9*iaDewaaa
Dengan SCapadUaa 9*edu&di 300£00 pcd\3ahan

3.1.2 Cutting Departement

Pada department cutting, kain dipotong sesuai dengan ukuran yang


telah ditentukan. Kain diperiksa dan dipilih serta disusun agar dapat

disalurkan ke proses selanjutnya.

adapun tugas dari department cutting adalah sebagai berikut:


1. Pengecekan pattern

pengecekan pattern dilakukan untuk mengetahui kebenaran pattern


yangditerima dari seksi sample.

2. Pembuatan gambar pola (marker)

Setelah pattern dianggap benar dan sesuai dengan standart,


kemudian pattern diperbanyak,

3. Spreading

Spreading ini bertujuan untuk mempersiapkan susunan lembar


kain, yang mempunyai panjang pendek yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan produksi.

4. Cutting

Cutting/pemotongan adalah untuk mendapatkan bentuk dan


bagian-bagian pola dimana gamber pola sudah dipersiapkan lebih
dahulu dan pemotongan harus dapat tepat pada garis yang ada pada
kertas marker, dengan tujuan untuk menghindari kesalahan saze

specification (ukuran) pada proses berikutnya.

5. Fusshing

Proses fushing dimaksudkan untuk mengepres bagian interlining


pada setiap potongan kain. potongan - potongan kain yang perlu

WnwmaUaaSdiamSndeneaia Swan 9*akea* ( 02 521 051 ) 46


9m 9emncangan 9ekak Qatment fa Denim 9*ia Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9nadukai 300£00 pcdj3anun

diproses fussing adalah bagian kerah, manset, dan bagian body


untuk kancingdan lubangkancing.

Numbering dan Bunding

proses pemberian nomor urut pada setiap potongan pola dan


menyatukan bagian - bagian potongan kanan dan kiri serta
melakukaan perhitungan ulang mengenai jumlah produk yang
dikerjakan agar hasil akhirnya dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.

Loading

merupakan proses perhitungan kembali bendel - bendel potongan


pola hasil proses cutting untuk menghindari kesalahan jumlah
produksi, selanjutnya dikirim ke sewing department.

WmmditmSdiamSndenedia Swan 9mfwa*.( 02521051) 47


9m.9e*ancangaa 9ebuk Qaxment fa Denim 9tia Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mauR»i 300£00 pcdfJanun

Tahapan - tahapan proses kerja pada departemen cutting dapat dilihat


dalam gambar berikut:
Pengecekan Pattern

Spreading

Numbering And Bundling

Gambar: 3.2. flow chart proses kerja pada departement cutting

3.1.2.1 Quality control and monitoring pada cutting departemen


Seksi quality control pada departemen cutting bertugas untuk :
I. Pendataan dan pengecekan pattern yang dihasilkan dari pattern

marking departemen.

Unutexditaa 3diam Sndmedia 3wan9*afoa*(02521051) 48


9m 9e*ancangan 9etmik Qatment fa Denim 9nia Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9*t*du6ai 300£00 pcd/Satum

2. pemeriksaan terhadap susunan lembar kain yang akan dipotong,

proses pemotongan lembar kain dan pengepresan bagian

interlinning kain pada setiap potongan kain.

3. pemeriksaan terhadap pemberian nomor urut pada setiap potongan

pola agar tidak tertukar antar potongan pola, serta penghitungan

bendel - bendel potongan pola hasil proses cutting.

4. pendataan dan pemeriksaan kualitas potongn pola yang dihasilkan

cutting departemen.

3.1.3 Sewing Departement

Proses penjahitan / sewing merupakan proses penggabungan

potongan - potongan kain hasil dari departemen cutting. Pada departemen

ini kemampuan para pekerja sangat diperiukan seperti ketelitian dalam

menjahit sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan yang di

harapkan.

Adapun urutan proses penjahitan yang direncanakan untukmembuat

sebuah jas antara lain :

1) jahit kain lapis bagian depan dan saku dalam, menggunakan jenis

jahitan single-stitch.

2) Jahit kainlapisbagian lengan, menggunakan jenisjahitan single-

stitch.

3) Jahitkainlapis bagian belakang, menggunakan jenisjahitan

single-stitch.

4) Buat stick dankerah, menggunakan jenisjahitan single-stitch.

5) Sambung kerah, menggunakan jenisjahitan single-stitch.

%nwexaUaa 3 dam Sndmeaia Swan 9mfoa* ( 02 521 051 ) 49


9m 9emncangan 9e6xu% Qaiunent fa, Denim 9>da Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9toduAai 300£00 pca\3ahun

6) Jahit kerah

7) Jahit pundak, menggunakan jenis jahitan single-stitch.

8) Pasang kerah, menggunakan jenis jahitan single-stitch.

9) tutup kerah,menggunakan jenis jahitan single-stitch.

10)Pasang lengan, menggunakan jenis jahitan single-stitch.

11)Jahit lengandan body, menggunakan jenis jahitan single-stitch

dan obras.

12) Obras, menggunakan obras.

13)Klim bawah, menggunakanjenis jahitan single-stitch

14) Penandaan lubang kancing

15)Buat lubang kancing, menggunakan jenis jahitan single-stitch

16)Pasang kancing, menggunakan jenis jahitan single-stitch

17)Pasang label, menggunakan jenis jahitan single-stitch

3.1.3.1 Quality Control Dan Monotoring Departemen Sewing

Pattern yang telah melewati quality control dan monitoring pada

departemen cutting selanjutnya diproses di departemen sewing. Proses

pengecekan dan pemeriksaan pada departemen ini tetap dilakukan baik

selama proses sewing maupun setelah proses sewing, diantaranya sebagai

berikut:

1. Pemeriksaan terhadap kesesuaian ukuran jas, jenis jahitan, tebal

tipis jahitan, dan urutan kerja proses sewing.

2. Pemeriksaan terhadap bagian - bagian jas sebelum proses

penjahitan.

3. Pendataandan pemeriksaan kualitasjas yangtelah dijahit.

UnwexdUaa 3diam Sndmeaia Swan9m&eae.( 02 521051) 50


9m 9emncanaan 9e&a% (fament fa Denim 9xia Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9ieaunai 300£00 pcd/JaAun

3.1.4 Finishing departement.

Proses finishing merupakan proses pemantapan atau

penyempumaan hasil produksi dari bagian sewing. Departemen ini

bertugas untuk pengecekan terhadap kebersihan, kerapian jahitan,

kesesuaian dan keserasian ukuran, warna, model, dan lain sebagainya

termasuk pengecekan jumlah. Adapun tahapan proses yang dilakukan

departemen finishing diantaranya sebagai berikut:

1. Mengecek jumlah dan kualitas prosduk

Hasil dari bagian sewing dicek ulang mengenai jumlah dan

mutunya. Jika terjadi kesalahan dan kerusakan pada produk, maka

harus dikembalikan pada departemen sewing untuk diperbaiki.

2. Ironing

Penyetrikaan dilakukan pada produk yang sudah jadi agar

peformance jas lebih menarik dan sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan. Proses penyetrikaan dilakukan dengan menggunakan

mesin setrika uap, untuk menghasilkan hasil yangmaksimal

3. Pemberian kartu label

Pemberian label diberikan pada bagian dalam pada sis atas dengan

menggunakan alat pemasang label, sehingga tidak menrusak

bagian - bagian jas.

4. Packing

Jas yang telah memenui standar produk, kemudian dimasukan

kedalam plastik dan dipacking ke dalam box - box besar dan siap

untuk dikirim ke pihak buyer.

VnuwtaUad 3diam Sndeneaia Swan 9mkoaa ( 02 521 051) 51


9m 9emncangan 9e&*ik (famentfa Denim 9<da Dewaaa
Dengan SCapaaUaa 9mduA»i 300£00 pcajSanun

Flow chart tahapan proses pada seksi finishing dapat dilihat pada gambar

berikut:

PRODUKSI DARI SEWING

MENGECEK JUMLAH DAN


MUTU

PROSES SETRIKA

PEMASAGAN KARTON
LABEL

PENGECEKAN
TERAKHIRPACKEVG

PACKING PROSES

Gambar : 33. flow chart proses kerja pada finishing departement

3.1.4.1 Quality Control Dan Finishing Departemen

Quality control merupakan departemen yang sangat penting dalam

suatu industri, karena bersangkutan dengan kualitas produk yang

dihasilkan. Seksi quality control dalam industri garment ini berdiri sebagai

bagian / seksi sendiri, namun dalam pelaksanaanya seksi ini terdapat

dalam setiap departemen dari mulai inspeksi kain sebelum diproses

linuwtdUaa Sdiam Sndeneaia Swan9mfo*e.( 02 521051) 52


9m 9emncangan 9eSm& (fament fa Denim 9*ia Deutaaa
DenganSCapaaUaa 9%edukai 300£00 pca/3ahun

sampling, cutting, sewing sampai finishing. Dalam hubungannya dengan

production control fungsi dari departement ini adalah untuk memberikan

jaminan tertentu bila mana akan memproduksi suatu produk, jaminan

tersebut antara lain:

• Produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan terget.

• Penyerahan produk yang tepat pada waktunya.

• Pembuatan produk dilakukan secara ekonomis dan efisien.

• Mutu barang yang accepteble.

33. Spesifikasi Alat/Mesin Produk

Penentuan spesifikasi mesin pada perancangan pebrik garmen ini

diseleksi sedemikian rupa agar diperoleh hasil yang memenuhi standar

kualitas yang maksimal, mulai dari type mesin yang mempunyai efisiensi

yang sama untuk menjaga kesetabilan dari kontinyuitas dan kualitas

produk jas yang dihasilkan. Penggunaan mesin yang tidak sesuai akan

mengakibatkan kurangnya efisiensi kerja dan juga kualitas produk akan

terpengaruhi. macam - macam mesin yang akan digunakan dalam

perancangan pabrik garmen ini adalah sebagai berikut:

3.2.1 Mesin Di Departemen Pattern Marking

Pembuatan pattern marking merupakan proses pertama yang

dilakukan dalam industri garment, teknik garding dan teknik pengukuran

yang akurat sangat diutamakan. teknik pembuatan pola atau patter ini

menggunakan software "pattern marking 6.0 dan maerogen 3.0".

Penggunaan software ini ditargetkan dapat meningkatkan kualitas pattern.

UnUte%dUaa Sdtam Sndeneam Swan9mnea<i ( 02 521 051) 53


9m 9emncangan 9ebuk Qasment fa Denim 9*ia Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9iedakai 300£00 pcajSahun

selain mesin pattern juga diperiukan alat penunjang produksi, yaitu


sebagai berikut:

a. Pita ukur (tape measure)

Pita ini terbuat dari plastik dengan satuan ukuran Cm dan Inch

yang panjangnya 60 inch atau 1.524 meter, alat ini digunakan


untuk mengukur bagian - bagian pakaian, panjang dan lebar kain,
serta ukuran tubuh atau pola.

b. Penggaris

Penggaris yang digunakan adalah penggaris yang terbuat dari metal


dengan ukuran 30 cm dan 100 cm.

c. Gunting pola

Alat ini digunakan untuk memotong kertas pola, tipe gunting yang
digunakan berukuran 8-12 inchatay20 - 30 cm

3.2.2 Cutting Machine

I. Spreading

Digunakan untuk membentangkan kain di atas meja yang


panjangnya disesuaikan dengan ukuran pola yang telah dibuat.
Proses spreading dilakukan oleh tenaga manusia. Alasan pemilihan
penggunaan tenaga manusia adalah :

• Kapasitas produksi sebesar 962 potong/hari sudah cukup


dimaksimalkan menggunakan tenagamanusia.

• Dari segiekonomi dapatmeminimalisasi biayaproduksi.

ilnutetaUaa Sdiam Sndmeaia Swan 9mfoa* ( 02 521051) 54


9m 9emncangan 9efai6 Qamient fa Denim 9>ua Dewaaa
Dengan SCapaaUaa 9<utduAai 300£00 pca/3ahun

Hal ini dimaksudkan karena produksi yang relatif sedang


sehingga dapat mengurangi anggaran untuk pembelian
peralatan produksi.

Cutting Machine

a. Mesin potong dengan pisau lurus atau vertical (straight cutter)


Jenis mesin cutting ini digunakan untuk memotong susunan
kain yang cukup tinggi. Tinggi susunan kain disesuaikan
dengan panjang pisau dan kapasitas mesin potong. Ukuran
panjang pisau adalah 4 inchi. Jenis mesin yang digunakan
adalah tipe mesin CZD 160-3.

Visualisasi dan spesifikasi mesin disajikan pada Gambar 3.6.


berikut:

Gambar 3.4 : Cutting Machine TipeCZD 160-3

WnhmaUaa 3diam Sndeneaia 3wan9mfea*(02521051) 55


?™9emncangan9etoikQanment fa Denim9miDewada
Dengan SCapaaUaa 9mdukdi 300£00 pca/SaAun

Jtari&agtaarij

S-SnsMfcr

Gambar 3.5. Visualisasi proses kerja mesin cutting tipe CZD 160-3
Spesifikasi dari mesin cutting jenis CZD 160-3 disajikan pada Tabel 3.1.
berikut ini:

Tabel 3.2 : Spesifikasi Mesin Cutting CZD 160-3

1Rating Rating (Rating(Trimming Knife


Model 1 Power Voltage Freq I Height Reciprocating Machine
Weight 1
Packing
Size
I (W) (V) (Hz) (mm) Time
(Kg) j(L.W.H.)cm
(r/min)
!CZD161 220/11
550 50/60f 160
0-3 I 0 2800/3460 15 67x36x26
*n*>w-garmentmachine.com

b. Band knife machine

Mesin band knife digunakan untuk merapihkan potongan-potongan


kain yang sulit dilakukan pada saat proses cutting. Bagian-bagian
pakaian tersebut berupa kerah, kaki krah, manset, dan saku. Mesin band
knife juga digunakan untuk memotong interlliningMesin band knife
yang digunakan adalah tipe type BTM-426.

llnuteHdUaa 3diam Sndmeaia 3wan9mkea0.( 02521051) 56


S^9emncangan9eikik(fament fa Denim9uaDewaaa
Jfmgan SCapaaUaa 9mduAai 300£00 pea{Saturn

Visualisasi mesin band knife tipe BTM-426 disajikan pada gamb ar

dibawah ini:

Gambar 3.6 : VisuaKsasi Mesin band knife tipe BTM-426


Kemampuan produksi mesin cutting:
Tabel 33 Kemampuan Produksi Mesin Cutting

Tinggi pisau Kapasitas ketebalan


maksimal
4" (2 3/8" -60mm )
5" (3 5/16" - 90mm)
6"
(4 1/2"-110mm)
8" (6 1/2" -160mm)
10" (8 1/2"-210mm)
Net weight 14.5 kgs

Untuk mesin yang kita gunakan dengan tingg, pisau 4 inch, maka
kapasitas ketebalan maksimal 2| inch. Analisa ketebalan kam
berdasarkan konstruksi kain adalah:

No. lusi = 10

No. pakan =10

<UnkmaUaa 3dam Sndmeaiux


3wan9mfoae.(C2521051) 57
f?*a 9emncangan 9e&u% Qaunent fa Denim 9«a Deutaaa
Wengan SCapaaUaa 9n*duk*i 3CC£0G pca/Sanun

dlusi
2&/I0

0,0113 inch

I
dpakan
28V10

= 0,0113 inch

h = Vi dt + V2 d2

= 0,0113 inch

Kompresi tekanan setelah penumpukan kain

0,0113 x -
3

= 0,0075 inch

Jumlah tumpukan maksimal :

= hipasitasketebakmmaksimal
tinggikainsetelahkompresi

2^
8
0,0075

= 100 kain

VnweHaUaa Sdiam Sndoneaia 1 a> a „<^———


nu0maul Swan9mfad*(02521051) 58
9m 9emn«angaa 9etki& garment fa Denim 9*ia Dewaaa
Dengan SCapaaUaa 9*ediahi 300£00 pcd/3anun

3.2J Sewing Machine

Proses produksi pada seksi sewing adalah menggabungkan


potongan-potongan kain pola dan seks, cutting menjadi satu sehingga
dapat menjadi suatu pakain jas pria.
Setiap penggabungan potongan kain pola harus menggunakan jenis
mesin yang disesuaikan dengan fungsinya karena setiap jenis mesm
memberikan karakteristik hasil jahitan yang berbeda kualitasnya. Untuk
memperoleh produk yang baik maka pada perancangan peabnk garmen mi
telah ditentukan jenis mesin yang sesuai dengan target produk.
Seeara umum mesin sewing mempunyai bag^- bagian alat proses yang
diperiihatkan sebagai berikut:

i2Stf
Itiusfji 7.TJu»*J
x*-v$*
—Air- li\B*$&mvrmdet

U2 BiUara
9. Tiwe*}pi«fc H Studs width \ wW1
*r rtguLilcr

u - 3 PKswifootbfteii
.2. Praia foot -, y

. If —k
15 Ec**jjir«s«/
bdtibm

16 FoolconJiol

Gambar 3.7: Bagian-Bagian Alat Proses Mesin Jahit

a. Mesin jahit tipe KX8810 ( Single Needle)


Mesin jahit tipe ini memberikan karakteristik fungsi yang
beragam. Dalam pembuatan jas denim mesin jenis ini sangat

'UnuwaUaa 3diam Sndmeaia


3wan9mAeao.(02521051) 59
fta 9emncangan 9etoik garment fa Denim 9*ia Dewaaa
-Dengan SCapaaUaa 9wduAdi 300£00 flM /<r„i,„.

dibututhkan karena mesin ,m mampu mengerjakan berbagai macam

jenisjahitan yang diperiukan pada penjahitan jas.

» *••»
i U*uua»

X
*

lir

"W>-

Gambar 3.8: Visualisasi mesin jahit tipe KX8810

Tabel 3.4: Spesifikasi mesin jahit tipe KX8810


Model
KX8810
Jenisjarurn___J^~~ DBxl
Kgcepatan maksimal ( rpm ) 2500
Ukuran (m ) 1.2x0.6
ww.Brother.com " —'

b. Mesfa tipe m«7W0I ( Twin Needle Feed Lock Sticher With


ThreadTrimer)

Mesin tipe mi digunakan untuk menjahit potongan pola kain yang


memeriukanjenisjahitan ganda, contohnya untuk bagian tip.

Gambar 3.9: Visualisasi mesin jahit Type TN-847B-401

'UnumaUaa 3dam Sndmea,m


3wan9wRoae.(02521051) 60
9m 9emncangan 9efai& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9raauRai 300£00 pca/Sanun

Tabel 3.5: spesifikasi mesin jahit Type TN-847B-401

Max stitch length 4 mm


Height ofpresser loot 10 mm
Max sewing speed 4.000 rpm
www.Brrolher.com

c. Mesin jahit tipe HE-8000 (Electric Lock Stitch Botton Holder)

Mesin jahit tipe ini digunakan untuk membuat lubang kancing. Mesin

tipe ini dioperasikan dengan sistem digital sehingga ukuran lubang

kancing dapat disesuaikan dengan ukuran jas.

Gambar 3.10: Visualisasi mesin jahit tipe HE-8000

Tabel 3.6: Spesifiaksi mesin jahit tipe HE-8000

Cutter Length 4-32 mm


Max sewing width 6 mm
Max buttonhole length 40 mm (-2,-3 ), 70 mm (-5 ) j
Height of presser foot 13 mm
Max sewing speed 4.000 rpm
www.Brrother.com

d. Mesin jahit tipe BM-917A ( Chain stitch button sewer with thread
trimer/button feeder).

Mesin tipe ini digunakan untuk memasang kancing.

'UnuwaUad 3diam Sndmeaia 3wan9wfwa*(02521051) 61


9m 9eHaneangan9efaik garment fa Denim 9riaDewada
Dengan SCapadUaa 9reduAai 3CC£C0 pcajSanun

Gambar 3.11: Visualisasi mesin jahit tipe BM-917A

Tabel 3.7 : Spesifikasi dari mesin BM-917A

! Button size 10-20 mm j


| Press lenght 2,0-6,5 mm x0-6,5 mm j
Height of presser foot 14 mm
! Maxsewing speed 1500 rpm j
www.Broiher.com

e. Mesin obras Model KX737 Kaixuan (over lock )

Mesin obras adalah mesin yang mempergunakan 2 jarum atas dan

bawah sekaligus terpasang pisau pemotong yang terletak pada bagian

samping kiri dari sepatu bagian bawah.

Mesin ini berfungsi untuk membentuk ikatan pada pinggir kain dan

sekaligus sisanya Jangsung dipotong. Hal ini bertujuan untuk agar

pinggir kain yang diobras menjadi lebih kuat.

Aplikasi : obras sambungan lengaiLpoia depan belakang dan tepi

bawah. Visualisasi mesin:

<UnawtaUaa 3diam Sndmeaia 3wan9Hafutao.(02521051) 62


9m 9emncangan 9e6ringarment 'fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapadUaa 9redu&ai 3CC£0C pcafSanun

Gambar 3.12: Mesin obras Model KX737 Kaixuan

Tabel 3.8 : Spesifikasi Mesin obras Model KX737 Kaixuan

| Model KX737 i
j Jenis jarum DCx27 i
Kecepatan maksimal ( rpm ) 6000 |
| Ukuran (m ) 1.2x0.6 j
j Panjang stitch maksimal (mm) 0.9-3.8 |
wwwktwcuiPi. com

Jenis-jenis jarum untuk mesin jahit digolongkan sesuai dengan kebutuhan

dan tipe mesin yang digunakan. Jenis jarum yang akan dipergunakan

beserta kegunaannya akan dijelaskan sebagai berikut:

• Jarum DB x I : untuk mesin jahit jaru satu jarum (single needle lock

stich)

• Jarum DM x 13 dan DC x 27 : untuk mesin obras (over lock)

•%

'Uaweraitaa 3diam Sndmeaia 3wan9mRtta<t(02521051) 63


9ra 9erancangaa 9e$*u% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wduRai 300£00 pcafSafum

3.2.4 Finishing Machine

Proses finishing merupakan tahap penyempumaan akhir pada

pembuatan jas denim. Finishing meliputi ironing proses dan packing


proses

a. Ironing Machine

Irining proses merupakan tahap penyetrikaan jas yang telah selesai

dijahit oleh seksi sewing. Alat setrika yang digunakan sesuai dengan
karakter kain sehingga tidak merusak kain, karena dapat memberikan
standart panas dan tekanan yang baik.

Alat setrika uap yang digunakan pada perancangan ini dapat dilihat
pada gambar berikut:

Gambar 3.13. Setrika Uap Tipe MR-SG-3,5LT

Tabel 3.9 : Spesifikasi generator uap tipe MR-SG-3,5LT


Power Rating 230v 50hz/lkw
Water Level 1.8Ltrs/2.21trs
S.G. Capacity 3.3 Ltrs
Operating Pressure 2.5 - 3 Bars 35 - 43 Psi
Body Construction Stainless Steel

llnweraUaa 3diam Sndeaeaia 3wan9mAad*(02521051) 64


9m 9erancangan 9efaik garment Jfa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9<wdunai 300£00 pea/Saturn

Tabel 3.9 : Spesifikasi mesin setrika uap

Model Ct-lOlHp/Lp
Electric 230v/1000 Watts

Weight 2.6 Kgs Approx.


Sole Plate Hard Anodized

Sole
Plate
Shape
-3BSVM-

b. Mesin Labelling Khusus ' Factory Identity'

Tabel 3.10": Spesifikasi Mesin Labelling

Max. Label Width 100mm (4")


Label Length 10mm~250mm (1/2" ~
10")
Product Width 10mm~125mm (1/2" ~ 5")
Labeling Speed 40~150 PCS./60 min.
Machine Dimensions (L x W x 140mm X 50mm X 90mm
H)
Power Consumption 2 Amp.

Gambar 3.14 : Mesin Labelling

WthtexdUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rafoae ( 02 521 051) 65


9m 9emncangan 9e6>dk garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukdi 300£00 pcd/Sahun

33 Rencana Perhitungan Kebutuhan Mesin Produksi

33.1 Ruang Sampling

Perencanaan ruang sample pada perancangan pabrik garment ini

disetting sedemikian rupa dengan target dapat memberikan efisiensi kerja

yang sangat baik. Ruang sample ini juga dimaksudkan sebagai tempat

pengembangan riset produk untuk memperoleh inovasi-inovasi terbaru

baik dari segi mode maupun pengembangan teknologi proses yang

digunakan.

Ruang sample disetting dengan perlengkapan alat produksi mini ( mini

product location) sehingga alat-alat yang digunakan persis sama dengan

alat-alat yang digunakan pada ruang produksi. Hal ini dimaksudkan agar

produk sample yang dihasilkan sudah benar-benar dapat mewakili standar

produk/standar order yang telah ditentukan/diinginkan.

Alat-alat yang digunakan pada ruang sample antara lain:

1) Komputer pentium 4 sebanyak 1 unit yang dilengkapi dengan softwear

** pattern making 6,0 dan maccrogen 3,0 " dan 1 buah mesin printer

pola (pattern making printer mesin).

2) Gunting sebanyak 5 buah

3) Mesin-mesin jahit, antara lain :

• Mesin jahit tipe KX-8810 sebanyak 1 unit

• Mesin jahit tipe TN-847B sebanyak 1 unit

• Mesin obras tipe KX-737 sebanyak I unit

• Mesin jahit tipe HE-8000 sebanyak 1 unit

• Mesin jahit tipe BM-917A sebanyak 1 unit

UnutexaUad 3diam Sndmeaut Swan 9m6ed* ( 02 521051) 66


9m 9emncangan 9eS*i& garment fa Denim 9*ia Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wduAai 300£00pca/Janun

Jumlah unit untuk mesinjahit = 5 unit

4) Mesin Setrika Uap Tipe MR-SG-3,5LT sebanyak 1unit


5) Mesin labelingsebanyak 1 unit

33.2 Ruang Sewing

Perhitungan waktu dan produksi sangat penting dalam mengukur


kemampuan produksi tersebut, dimana kita bisa mengevaluasi hasil yang
diperoleh untuk dijadikan standar pada suatu produk tertentu, sehingga
akan diperoleh hasil yang maksimum dengan meminimkan waktu produksi
yang adasehingga efisiensi kerja dapat tercapai.

Pada tabel dapat dilihat perhitungan waktu dan jumlah produksi jas setiap
proses mesin sebagai berikut:

Tabel 3.11: Waktu Proses Tahapan Sewing


| No. Jenis Mesin Jenis Proses Waktu/pcs
( 1
j1 Mesin jahit KX8810 Jahit kain lapis pada bagian 2'35"

) depan dan saku dalam


*--
Mesin jahit KX8810 Jahit kain lapis pada bagian 2'
•j !
lengan
i
\3 I Mesin jahit KX8810 Jahit kain lapis pada bagian T

i S
belakang

I4 1Mesin jahit KX8810 Buat dan stick krah 1'55"

!5 5Mesin jahit KX8810 Sambung krah 1'15"


\6
t
I Mesin jahit KX8810
1 Jahit krah F50'

i7 ! Mesin jahit KX8810 Jahit pundak 1'50"

Mesin jahit KX8810 Pasang krah 2'


i I
19
1
! Mesin jahit KX8810
r
Tutup krah 2'
> i-

3wan9*akeao.(C2521051) 67
9m 9emneangan9e6*& garment fa Denim 9%ia Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redu6ai 300£00pcafSahun

| 10 j Mesin jahit KX8810 \ Pasang label j T30'


j 11 \ Mesin jahitTN-847B j Pasang lengan j 3'55,:
i
| 12 jMesin jahit TN-847B j Jahit lengan dan body J4*
j 13 jMesin obras KX737 j Obras sambungan lengan
| 14 j Mesin obras KX737 i f
IObras sambungan badan depan ! 48"
| 15 IMesin obras KX737 I Obras sambungan badan |
i belakang j 47"
) i
16 Mesin obras KX737 f Obras klim bawah 38"

17
Mesin jahit TN-847B I Klim bawah i U45"
18 Mesin Penandaan
I I
iPenandaan lubang kancing !1*55"

19
lubang kancing HE-
8000
!\ Buat lubang kancing
I;
I
t

j 2'
j jMesin Buat lubang j j
j20 jkancing HE-8000 JPasang kancing J3'35"
,! jMesin pasang kancing
;' JBM-917A
Waktu keseluruhan j 38'40

Rencana produksi pada perancangan pabrik garmen jas denim


sebesar 962 per hari. Jumlah line dalam proses sewing ditentukan sesuai
dengan target produksi. Berdasarkan efisiensi mesin sewing yang
digunakan, maka dalam I line dapat menyelesaikan jas dalam waktu
38'40". Dalam 1 line terdapat 20 tahapan proses sehingga untuk
menghitung waktu yang diperiukan untuk pembuatan I pes jas adalah:

WdktuProses
waktu proses/tahapan
JtanlahTahapan

'Unweraitad 3atom Sndmeaia Swan9rakoa0.(O2521O51) 68


9m 9emncangan 9e&un garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wdunai 300£00 pcd/Sanun

38min40det;l
— = 1.93 memt/tahapan

Sehinggaproduksi per line dalam 1tahapanadalah :

— = jiimlahprodiiksiperjam
waktuprosespertahapan

_ 60min
1.93 min

= 31 pcs/jam

Produksi perline dalam 1 hari adalah :

Dalam 1 shift kerja = 7 jam

= 31 pes x 7 jam

= 217pcs

Dalam 2 shift kerja = 14jam

= 31 pes x 14 jam

= 434 pes

Jumlah line untuk mendapatkan target minimal yaitu 962 per hari dari
produksi per hari sebesar 434 pes adalah :

T arg etproduksi
= JumlahLine
Jumlahproduksiperhari

962pcs/hari
2.22
AiApcs

= 3 line

Sehingga target produksi maksimal dalam 1 hari adalah:

jumlahlinexjurnlahproduksiperhari = totalproduksimahiimalsewing

3 line x 434 = 1302 pes

'UnwexdUaa 3diam Sndeneaia 3wan9rakoa(t( 02521 051) 69


9m 9emncangan 9efai& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapadUaa 9redunai 300£00 pca/Saaun

Setelah dilakukan perhitungan maka kapasitas produksi menjadi 962


pcs/hari. Untuk mendapatkan target produksi perusahaan ini
merencanakan menggunakan 3 line produksi. Waktu yang diperlikan
untuk memproduksi sebuah jas yaitu jangka waktu yang diperoleh dari
rumus sbb :

nr 25200

Dimana:

PT = Pitch Time (jangka waktu)


25200 =jumlah detik untuk 7jam
S = hasil tiaphari yang direncanakan
_ 25200
962

= 26.2 detik

N = T(\ +niIajtamhahan)

N = Jumlah mesin yang diperiukan

T = Jumlah waktu kerja dari setiap ijenis mesin/pekerjaan (detik)


Nilai tambahan biasanya 20 - 25 %( merupakan standarisasi internasional
dari ILO )

Untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan kami menggunakan


nilai tambahan sebesar 25 %

"UnumaUaa Sdiam Sndmeaia Swan 9mkeaa ( 02 521 051) 70


9m 9emncangan 9e6r& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdta%ai 3C0£00 pcd/Sanun

Jumlah masing-masing mesin untuk proses sewing


1. Mesin Jahit Tipe KX-8810

Tabel 3.12 : Tahapan Proses

No Jenis Proses Waktu Proses

Buat dan stick kerah 1*55"


Sambung krah T15"
Jahit krah 1'50"
Tutup krah
Pasang krah T

Jahit pundak 1*50*


Pasang label 1*30"

8 Jahit kain lapis bagian depan dan saku dalam 2'30"

Jahit kain lapis bagian lengan T

10 j Jahit kain lapis bagian belakang T


Total Waktu Proses 1130 detik

T =1130 detik

P.T = 26.2detik

T(\ + mlaitambahan)
N
PT

N 43 unit

2. Mesin Jahit Tipe TN-847B

Tabel 3.13 Tahapan Pasang Lengan

No jJenis Proses Waktu


..1 Proses
1 j Pasang lengan 3'55"
2 \ Pasang lengan dan Body 4*
L3 1 Klim bawah 1'45"
Total Waktu Proses 9'40" .
580 detik j

'UnutexaUaa 3diam Sndmeaia 3wan9ra&ea*(02521051) 71


9m 9eraneangan9e£*&garment fa Denim9riaDeutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reduAdi 300£00peafSaturn

T = 580detik

PT =26.2 detik

T(l + nilaitambahari)
N
PT

N 28 unit

3. Mesin Obras tipe KX-737

Tabel 3.14: Tahapan Obras

No Jenis Proses Waktu I


I Proses l
1 Obras sambungan lengan 22" ]
2
• •—. i
Obras sambg badan depan 48" j
3 Obras sambg badan Belakang 47" |
?4 Obras Klim Bawah 38"
Total Waktu Proses 145 detik j
i

T = 145 detik

PT = 26.2detik

_ 7T(1 + nilaitambahari)
N
PT

N =6 unit

4. Mesin Penandaan Dan Buat Lubang kancing Tipe HE-8000


Tabel 3.15 : Tahapan Penandaan Dan Buat Lubang Kancing
j No ! Jenis Proses Waktu
13 ii_
Proses
\ 1 j Penandaan Lubang Kancing 1*55"
| 2 [ Buat Lubang Kancing 2'
\ Total Waktu j 3'55" [
235 detik I

MnivexaUad 3diam Sndmeaia 3wan9mnoda(02521051) 72


9m 9eraucangan 9enrik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reduRai 30C£00 pea/Saturn

T = 235 detik

PT =26.2detik

N
T(\ + nilaitambahari)
PT

N =12 unit

5. Mesin Pasang Kancing Tipe BM-917A

Tabel 3.16: Tahapan Pasang Kancing


j Jenis Proses Waktu |
Proses j
j Pasang Kancing 3*35" i
| Total Waktu 215 detik \

T 215 detik

P.T 26.2 detik

N
T(\ + nilaitambahari)
pf

N 11 unit

Tabel 3.17 : Jenis Dan Jumlah Mesin Pada Ruang Sewing


No Jenis Mesin Unit
1 j Mesin Jahit tipe KX-8810
2 [Mesin Jahit tipe TN-847B 28
Mesin Obras KX737 Kaixuan
4 j Mesin jahit tipe HE-8000 12
Mesin jahit tipe BM-917A 11
Jumlah 100

33.2 Ruang Cutting

Dasar perhitungan mesin cutting yang kami gunakan adalah jumlah


kebutuhan proses sewing agar produksi dapat berjalan.

UnatesaUad 3diam Sndmeaia Swan 9mneaa ( 02 521 051) 73


9m9emncangan9e6*m garment fa Denim 9riaDeutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reduhdi 300£00 pca/Sahun

• Jumlah kebutuhan proses sewing keseluruhan :


= 962pailhah
1jam

= 137 pcs/jam

= 69 pcs/30 menit

• Perkiraan waktu proses cutting berdasarkan data beberapa konveksi:


Untuk Mesin Cutting Tipe CZD 160-3 dan Mesin Cutting Tipe BTM-
426 ;

= 2 jam/200 pes

= 1jam/100 pes

= 30 menit / 50 pes

Jumlah mesin cutting untuk memenuhi kebutuhan sewing :


Untuk mesin cutting Tipe CZD 160-3

= 69pcs/3Qmenit
30menit/50pes

= 1.37

= 2 mesin

Untuk Mesin Cutting Tipe BTM-426

_ 69pat / 30menit
30menit/50pcs

= 1.37

= 2 mesin

Vnweraitaa Sdtam Sndmeaia Swan 9mfad« ( 02 521 051) 74


9m 9erancangan 9eari& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9tedunai 300£00 pca/Jahun

Tabel 3.18 :Jenis Dan Jumlah Mesin Pada Ruang Cutting


j> No IJenis Mesin [_ Unit
I 1 Mesin Cutting Tipe CZD 160-3 •y
I

j 2. Mesm Cutting Tipe BTM-426 _? (


I

I Jumlah

333 Ruang Finishing

Perusahaan mentargetkan maksimal 962 pcs/hari, maka mesin setrika uap


dan mesin labelling yang dibutuhkan sebagai berikut:
• Produksi jas setiap hari (1 shift) pada seksi sewing adalah :
Targ ehnaksimalproduksisewingperhari
jamkerja jumlahkebutuhan Ijam

962pcs
1 jam
138 pcs/jam

• Perkiraan waktu proses finishing survey .


- proses Ironing untuk satu mesin = I jam/50 pes
- proses labeling untuk satu mesin = 1jam/150 pes
untuk mencapai target maka pabrik menyediakan mesin dengan jumlah
sebagai berikut :
/ arg etmaks.prod.sewing Ijam
—jumlah mesin setrika
waktupros.ironing / jam

I38pcs
50pcs - 3 unit mesin setrika

t arg etmaks.prod.sewing Ijam


waktuprosJahelling Ijam =jumlah mesin labeling

\38pcs
150pes I unit mesin labeling

ilniu&taUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rakoae. ( 02 521051) 75


9m9emneangan 9ehik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redunai 300£00 pca/Sahun

Tabel 3.19 :Jenis Dan Jumlah Mesin Pada Ruang Finishing


No Jenis Mesin Unit
Mesin Setrika Uap
2 \ Mesin Labelling Khusus^
Jumlah

Tabel 3.20 :Jenis Mesin Dan Jumlah Seluruh Mesin Yang Digunakan
No Departemen dan Jenis Mesin Jumlah
| Departemen Sampling:
[• Mesin jahit tipe KX-8810
{• Mesin jahit tipeTN-847B
S* Mesin obbras tipeKX-737
]• Mesinjahit tipe HE-8000
| • Mesin jahit tipe BM-917A
j• Mesin setrika uap Tipe MR-SG-3,5LT
)* Mesin Labeling Khusus
| Departemen Sewing
(• Mesin jahit tipe KX-8810 43

\ ' Mesin jahit Tipe TN-847B 28


| • Mesin obras tipe KX-737 7

j" Mesin jahit tipe HE-8000 12


| • Mesin jahit tipe BM-917A n
( Departemen Cutting
f

j • Mesin Cutting Tipe CZD 160-3 2

| • Mesin Cutting Tipe BTM-426


j• Mesin setrika uap Tipe MR-SG-3,5LT
4. | Departemen Finishing:
j• Mesin setrika uap Tipe MR-SG-3,5LT
| • Mesin labelingKhusus
Total m

'Unuteraaaa 3diam Sndmeaia


Swan9raUdo.(02521051) 76
9m 9emncangan 9efa& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wdukai 300£00 pea/Saturn

BABTV

PERANCANGAN PABRIK

4.1 lokasi Pabrik

Dalam mendirikan sebuah industri kita perlu mengerti akan factor -


factor apa saja yang harus dipersiapkan dan dalam hal ini adalah factor
lokasi. Lokasi mempunyai peran penting dalam menentukan kelancaran
aktifitas produksi, penentuan lokasi suatu pabrik yang tepat sangat
mempengaruhi pabrik beroperasi atau dapat berproduksi dengan lancar,
efektif dan efisien. Dengan melihat tujuan di atas, maka dalam
menentukan lokasi, pabrik perlu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi besamya biaya produksi dan biaya distribusi dari barang-
barang yang dihasilkan sehingga biaya-biaya ini dapat menjadi serendah
mungkin Akan tetapi hendaknya juga dapat memenuhi sasaran penjualan
dalam arti dapat memberikan barang-barang tepat pada waktunya dengan
jumlah, kualitas, serta harga yang layak.
Penempatan pabrik ini didasarkan atas pertimbangan yang cermat
terhadap faktor yang mempunyai peranan penting dalam pabrik, faktor
tersebut antara lain:

'UnuteraUaa Sdtam Sndmeaia Swan 9ratba* ( 02 521 051) 77


9m 9emncangan 9euru% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redunai 300£00 pca/3akun

1. Faktor primer

a. Bahan baku

Pabrik didirikan dekat dengan sumber bahan mentahnya untuk


tetap menjamin tersedianya bahan-bahan mentah, sehingga
keterberlangsungan pabrik dapat terjamin. Jika pabrik terialu
jauh dari sumber bahan baku, maka dapat terjadi keterlambatan
kedatangan bahan baku yang diperiukan untuk proses produksi
tersebut yang disebabkan karena kesulitan-kesulitan
pengangkutan sehingga produksi dapat terganggu.

b. Tenaga kerja

Penyediaan tenaga kerja yang tepat sangat penting, bahkan jauh


lebih penting daripada persiapan pengadaan fasilitas produksinya
sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu pertimbangan dalam
menentukan lokasi pabrik agar memudahkan penyediaan tenaga
kerja. Di lokasi pabrik ini tenaga kerja sangat mudah didapat
baik tenaga professional maupun tenaga nonprofesional

c. Terdapatnya fasilitas pengangkutan

Pengangkutan merupakan suatu factor yang penting diperhatikan,


karena kegiatan pengangkutan meliputi mengangkut dan
memindahkan sampai pada tujuan. Kadang-kadang memakan
waktu dan biaya yang sangat besar untuk melakukan kegiatan
pengangkutan, fasilitas pegangkutqan yang sering digunakan
yaitu kereta api, truk atau angkutan jaian raya, pengangkutan

VnivenUaa Sdlam Sndmeaia Swan 9raAeaa ( 02 521 051) 78


9m 9emncangan 9e6ri& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapadUod 9redukai 3C0£0C pca/ffanun

air dan pengangkutan udara. Namun fasilitas pengangkutan disini


tidak hanya pada 4 jenis fasilitas di atas, tetapi juaga karena
adanya jalan-jalan kendaraan, dekat stasiun kereta api, dekat
dengan pelabuhan, ini dimaksudkan agar pabrik mudah
dihubungi, bahan-bahan dapat mudah diangkut ke pasar atau
dikirimkan kepadapemesan.

d. Tersedianya sumber Jistrik

Suatu pabrik biasanya memeriukan tenaga listrik untuk keperluan


menjalankan mesin-mesin serta peneangan bagi pabrik secara
keseluruhan. Pabrik yang membutuhkan tenaga listrik besar akan
memilih lokasinya di daerah yang mempunyai atau dekat dengan
sumber listrik, karena di darah ini biaya tenaga listrik tidak
begitu besar. Jika pabrik memilih lokasinya di daaerah dimana
terdapat tenaga listrik maka pabrik tersebut tidak perlu
mendirikan pembangkit tenaga listrik sendiri.

e. Letak dari pasar

Suatu pabrik atau industri didirikan karena adanya permintaan


barang yang dihasilkan atau karena diharapkan dapat
menciptakan permintaan akan barang yang dihasilkan. Alasan
utama perusahaan mendirikan pabriknya dekat dengan daerah
pasaran hasil supaya cepat melayani konsumen atau barang
hasilnya dapat cepat dipasarkan. Disamping itu biaya
pengangkutan produk ke pasar akan menjadi rendah, sehingga

VnweraUad 3diam Sndmeaia Swan 9mfoa* ( 02 521051) 79


9m 9emncangan 9enrik garment fa Denim 9riaDeutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redunai 300£00pea/Saturn

harga dapat ditekan dengan harapan jumlah produk yang terjual


lebih banyak dan akhirnya dapat diperoleh hasil penjualan yang
lebih besar.

2. Faktor Sekunder

Faktor-faktor selain dari faktor primer dinyatakan sebagai faktor


sekunder, tetapi dalam beberapa hal untuk pabrik-pabrik tertentu bisa
mempunyai arti yang penting pula. Faktor-faktor sekunder ini antara
lain:

a. Biaya dari tanah dan gedung

Bila suatu daerah biaya tanah dan gedungnya murah, biasanya


dapat menarik bagi pendirian pabrik-pabrik baru. Disamping itu
biaya tanah dan gedung sering dikait-kaitkan dengan rencana
yang akan datang, karena pabrik yang didirikan di suatu daerah

dimaksudkan untuk suatujangka waktu yang panjang.

b. Kemungkinan perluasan( Ekspansi)

Biasanya penempatan lokasi suatu pabrik atau perusahaan di


suatu daerah melihat kemungkingan perJuasan atau ekspansi
pabrik pada masa yang akan datang dapat dilakukan ditempat
tersebut atau tidak bila periuasan pabrik dilakukan dengan
membangun gedung-gedung yang baru ditempati yang letaknya
jauh dari gedung pabrik semuJa, maka akan dapat menimbuJkan
kesulitan-kesulitan antara lain biaya transportasi, pengawasan

'UnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rafode. ( 02 521051) 80


9m9erancangan9eari& garment fa Denim 9riaD,'ewaaa
Dengan SCapaaUaa 9r*dukai 300£00 pea/Saturn

persoalan yang seharusnya adalah satu menjadi dua seperti


listrik, mesin dan peralafa-peralatan lainnya.

c. Persediaan air( Water Supply )

Perusahan atau pabrik juga membutuhkan air, disamping tenaga


listrik. Kadang-kadang kebutuhan air ini jumlahnya besar baik
untuk keperluan lain, misalnya pembangkit tenaga listrik
cadangan. Pada umumnya air dibutuhkan oleh suatu pabrik
berbeda dengan pabrik-pabrik lainnya ( tergantung jenis pabrik
tersebut)

d. Tinggi rendahnya tingkat pajak atau undang-undang perburuhan


Keringan pajak sangat diperiukan oleh perusahaan atau pabrik
untuk menutupi kerugian pada masa-masa percobaan yang
praktis belum menghasilkan sesuatu yang berarti sedangkan
biaya yang dibutuhkan sangat besar terutama biaya produksi dan
pemasaran.

e. Masyarakat di daerah tersebut( sikap, besar dan keamanannya)


Untuk mendirikan suatu pabrik perlu diperhatikan pandangan
atau sikap masyarakat di daerah tersebut, apakah masyarakat
setuju atau tidak terhadap pendirian pabrik. Dengan adanya
suasana yang baik dengan masyarakat, maka suatu perusahan
dapat tumbuh mendapatkan keuntungan-keuntungan tertentu dari
pemilihan lokasi tersebut. Hal ini karena masyarkat di daerah
dimana perusahaan berada selain merupakan sumber tenaga kerja

UnwerdUad Sdiam Sndmeaia Swan 9ra6**a ( 02 521051) 81


9m9emncangan 9earik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300£00 pca/Sahun

juga menjadi sumber pemasaran atau mempunyai daya beli bagi


barang-barang konsumsi Disamping itu juga keamanan kadang-
kadang yang dapat memegang peranan yang sangat penting.
pabrik-pabrik yang dapat mengaganggu biasanya penempatannya
di daerah luar kota guna menjaga keselamatan dan keamanan
masyarakat di kota.

f. Jklim

Suatu pabrik kadang-kadang membutuhkan iklim yang tertentu


seperti kelembaban udara, panas sinar matahari dan variasi iklim
yang lain untuk akegiatan produksi. Disamping iklim dapat
meninggikan modal pekerjaan, sehingga dapat memperbesar
hasil produksinya.

g. Keadaan tanah

Jenis atau sifat tanah merupakan salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan. Misalnya keadaan susunan lapisan tanah
tertentu. Faktor-faktor Jain yang periu diperhatikan adalah
keadaan letak atau lapangan, pengairan, tempat pembuangan
limbah.

VnweraUaa Sdiam Sndmeaia Swan 9mfo** ( 02 521051) 82


9m9emncangan9etkm garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redu6ai 300£00 pca/Sahun

4.2 Tata Letak Pabrik ( Lay Out Pabrik )


Disamping akan meningfcatkan nilai efisiensi produk, penataan alat
proses merupakan faktor yang sangat pentig dalam menunjang kelancaran
proses produksi. Oleh sebab itu dalam pengaturan lata letak pabrik harus
mempertimbangkan penentuan dan setting unit - unit antar departemen.
pada perancangan pabrik ini, lay out alat proses dan penataan alat - alat
produksi diatur sedemikian rupa untuk meminimalisasi over-transportasi,
baik menyangkut pemindahan bahan baku maupun dari segi waktu proses
untuk target produksi yang direncanakan. untuk memperjelas bagaimana
lay out yang direncanakan, maka dapat di lihat dalam gambar berikut mi

AREA PERLUA SAN


PABRIK
R
E F G

i D J
1

A B C

V
I
H J

A K

skala : 1 : 500

Gambar 4.1 : lay out pabrik

VniveraUaa Saiam Sndmeaia


3wan9rafoae.(G2521051) 83
9m 9emncangan9e6xu% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9rodukai 300£00 pca/Sahun

Keterangan gambar:

A. R. Kantor

B. R. Sample

C. R. Cutting

D. R. Sewing

E. R. Quality Control

F. R. Quality Control

G. R. Pakaianjadi

H. R. Training

I. Office

J. R.Aula

K. Taman

L. Pos Satpam I

M. Parkir Direksi dan Tamu

N. Parkir karyawan

O. Masjid

P. Generator

Q. Bahan bakar

R. R. Limbah

S. Parkir truk barang

VnuteraUaa Sdiam Sndmeaia 3wan9rahsai( 02 521051) 84


9m9erancangan9e6*iR garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wduAai 300£00 pcd/Sahan

T, Maintenance

U. Bahan Baku

V. Kantin

W. Pos satpam

43 Ruang Dan Tata LetakMesin Produksi

Analisis ruang dan tata letak mesin produksi merupakan pekerjaan


memperhitungkan kebutuhan ruang dan pengaturan tata letak mesin dan
fasilitas pendukung lainnya yang paling effisien. Pengaturan tata letak
mesin produksi dan fasilitas pendukung lainnya adalah didasarkan pada
proses yang ada pada pabrik garment, yaitu pertimbangan yang
menyangkut macam atau Jens kegiatan produksi, metode pengaturan dan
penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe
/jenis yang sama dalam satu department, dan juga pertimbangan dalam
urutang dalam proses produksi pada ruang tersebut Jadi, disamping
peralatan yang mepunyai fungsi hampir sama ke dalam satu bagaian, juga
merancang bagian - bagian tersebut berdasarkan proses produksinya.
bagaian - bagian ruang produksi tersebut adalah sebagai berikut:
• Ruang proses cutting

• Rating proses sewing

• Ruang proses finishing

'UniaeraUod Sdiam Sndmeaia Swan 9rafoa* ( 02 521 051) 85


^S>emncangan9eSHiRgammUfaDenim9riaDeutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mduhai 300'£00 pea/Sahun

Ketiga unit diatas merupakan inti dari proses garment, dalam setiap
niangan dilengkap, dengan bermacam - macam peralatan sesuai dengan
spesifikasi proses yang telahditentukan

4.3.1 RuangCutting

Pada ruangan ini juga dilakukan proses sample dan proses pembuatan
pattern. Untuk meningkatkan effisiensi waktu maka pengaturang peralatan
yang digunakan pada ruang ini berdasarkan urutan sebagai berikut:
• Proses spreading dan cutting
• Proses Numbering dan Bundling
• Proses Fussing

Untuk dapat melakukan pengaturan peralatan dan memperhitungkan Juas


ruangan yang dibutuhkan, maka perlu diketahui ukuran peralatan yang
digunakan dan memberikan gambaran mengenai susunan peralatan
tersebutperalatan yamg digunakan serta ukurannya adalah sebagai berikut

*<*"**««* 3**»Snd^dla 3waa9ratba*( 02521051) 86


9m 9emncangan 9e&rik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdw%ai 300.000 pea/Saturn

Skala 1:100

Gambar 4.2. Lay out Departemen cutting

Keterangan gambar

A. Meja pembuatan pola : 2 x 2 m sebanyak 1 buah


B. Meja spreading : 2 x 2 m sebanyak 1 buah
C. Meja Cutting : 2 x 6 m sebanyak 2 buah.
D. Meja untuk penyusunan

dan numbering 2 x 1 m sebanyak 1 buah


E. Meja Pengecekan 2 x 1 m sebanyak 1 buah
F. kantor 6.4 x 3.2 m

43.2 Ruang Sewing

Ruang proses sewing merupakan ruangan dimana operator-operator


melakukan proses penggabungan, perakitan maupun pelipatan dari
potongan-potongan kain hasil proses cutting sehingga dapat dibentuk
menjadi jas denim. Fungsi ini hanya dapat dilakukan dengan

VnkmaUad 3diam Sndmeaia 3wan9mfoa*(C2521051) 87


9m 9emncangan 9e&rik garment <fa Denim9ria Deutaaa
DenganSCapaaUad 9reduRai 300£00 pca/Sahun

menggunakan peralatan-peralatan seperti mesin jahit, mesin obras, mesin

lubang kancing dan mesin jahit kancing.

Tata letak mesin sewing

[3>-*Ct]
* r-»-

1-.,
1 lO J •> |
t t i 1 s

j 12 U -cl I* L—-*j 12 j
j 13 |--.l -lj l» ]•-)-—*-j t» ]
'• r_ i_r_. k f
" f L-T ~r--~
j M) -*j ** j
j 17 U j l« (
U-
J 1« (.-» • t:| —^
18 S
I 1

Ll!Lr ["Hju
! 20 hi- 1-1 2» p T-| 20 I

Gambar 43 : Lay Out Departemen Sewing

Keterangan:

Garis (—* ): Arah Jalannya proses sewing

1. Jahit kain lapis pada bagian depan dan saku dalam


2. Jahit kain lapis pada bagian lengan
3. Jahit kain lapis pada bagian belakang
4. Buat dan stick krah

5. Sambungkrah

llnweraUaa 3diam Sndeneaia 3wan 9rafoae. ( 02 521 051) 88


9m 9erancangan 9efaik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaditad 9mdukai 300£00 pca/Sahun

6. Jahit krah

7. Jahit pundak
8. Pasang krah
9. Tutup krah
10. Pasang label
11. Pasang lengan
12. Jahit lengan dan body
13. Obras sambungan lengan
14. Obras sambungan badan depan
15. Obras sambungan badan belakang
16. Obras klim bawah

17. Klim bawah

18. Penandaan lubang kancing


19. Buat lubang kancing
20. Pasang kancing

43.3 Proses finishing

Pada ruangan ini dilakukan proses finshing dimana pada proses ini
dilakukan pemantapan produk hasil dari bagian sewing dan proses packing
yang berfungsi untuk melengkapi dan menyiapkan produk hingga siap
untuk dipasarkan.

Tahapan-tahapan yangdilakukan adalah :

1. Inspecting

Bahan pakaian yang telah dijahit pada ruang sewing masuk ke


finishing. Proses pertama yang dilakukan pada ruang ini adalah
inspecting atau pemeriksaan hasil proses bahan yang baik atau dengan
kata lain tidak memiliki eacat diteruskan ke proses selanjutnya ,

UniveraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9ratutae. ( 02 521 051) 89


9m 9emncangan 9e6nik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wdunai 300£00pca/Sahun

sedangkan untuk bahan yang cacat dikumpulkan sebagai bahan untuk

evaluasi lebih lanjut.

2. Ironing

Proses ironing merupakan proses penyetrikaan jas yang dihasilkan dan


ditambahkan pengharum sehingga dapat memperbaiki penampilan jas.

3. Packing

Proses packing hasil jas dimaksudkan untuk menyusun produk dan


melengkapinya dengan bahan penutup sehingga siap untuk diangkut

menuju pasar atau buyer.

Proses ini meliputi:

• Pemberian label kertas

• Pemberian pembungkus plastik

• Pengepakan dalam karton box

• Penyusunan hasil

UnweraUm 3diam Sndmeaia Swan 9rafod<i ( 02 521 051) 90


9m 9erancangan 9e&ra% garment faa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redu&ai 300£00 pea/Sakun

-m_„
i.o

!
C I.O

A >f

i.O—j

Skala 1 : 100

Gambar 4.4: Lay Out Departemen Finishing

Keterangan:

A. Meja inspecting : 1.5xlm

B. Meja Ironing : 1.5 x 1 m

C. Quality control : 1.5x1 m

D. Meja Packing :4 x 1 m

'UnhmaUaa 3diam Sndoneaia. 3wan9ranea*(02521051) 91


9m 9emncangan 9ethun garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdukdi 300£00 pea/Saturn

4.4 Alir Proses Dan Material

Alur proses produksi pembuatan jas denim disajikan pada skema berikut ini

Bahan Baku

Quality Control Marketing Buyer

Sampling Planning

Ditolak

Marking Diterima

Cutting

Sewing

Finishing

Jas

Gambar 4.5 : Alur Proses Pembuatan Jas

cUnweraUaa 3diam Sndmeaia 3wan9mnea<L(02521G51 ) 92


9m 9emucangan 9eSringarment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9roduAai 300£00 pca/Sahun

Keterangan:

^ : order masuk

p. : pengiriman sample

p. : alur proses

4.5 Unit Penyedia Teknis ( Utiiitas )

Utilitas merupakan unit pendukung proses produksi yang sangat

penting dalam suatu industri, karena merupakan sarana penunjang untuk

kelancaran proses produksi.

Rencana utilitas yagdigunakan dalam perancangan pabrik garment ini

meliputi:

• Unit penyedia air

• Unit penyedia listrik

• Unit penyedia bahan bakar

• Sarana penunjang produksi lainnya yang antara lain meliputi sarana

transportasi, sarana komunikasi dan informasi, serta perlengkapan

kantor dan produksi.

4.5.1 Unit Penyedia Air

Air menrupakan salah satu unsur pokok dalam kegiatan industri.

Pada industri garment, air memiliki fungsi utama sebagai uap panas dala

penyetrikaan. Selain itu air juga digunakan untuk berbagai macam

keperluan lainnya.

ftnuteraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9raAeae. ( 02 521 051) 93


9m 9&umeangan 9eiriR garment fa Denim 9ria Deutaaa
DenganSCapaaUaa 9redukai 300£00 pea/Saturn

Jumlah kebutuhan air yang harus di suplay oleh unit penyedia air pad

pabrik garment meliputi :

1. Air untuk produksi

Digunakan pada proses penyetrikaan di department finishing,

setrika yang digunakan pada departemen finishing adalah setrika uap

yang membutuhkan air sebagai bahan penghasil uap.

2. Air untuk kebutuhan sanitasi

Air sanitasi dibutuhkan untuk kebutuhan MCK termasuk untuk

keperluan masjid. Kebutuhan ini dipenuhi oleh sumur perusahaan yang

dialirkan melalui pipa - pipa dengan menggunakan pompa.

3. Air untuk kebutuhan konsumsi

Untuk kebutuhan di dalam dapur atau digunakan konsumsi

menggunakan air yang berasal dari PDAM sehingga kebesihan air

dapat terjamin.

4. Air untuk kebutuhan proses (hydrant)

Air hydrant ini digunakan apabila dalam kondisi gawat darurat

seperti saat terjadi kebakaran. Pada kondisi tersebut air secara otomatis

keluar dari kran yang dipasang di Jangit - langit gedung, dimana kran

tersebut dipasang alat sensor asap dan panas. Jarak pemasangan antara

kran yang satu dengan yang lain 5 meter. Air ini dihubungkan

langsung dengan generator utama dan selalu siap digunakan apabila

dibutuhkan.

ttniiteraaaa 3diam Sndmeaia Swan 9ra6eaa ( 02 521051) 94


9m 9emncaagan 9ethu& garment Jaa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9r@dukai 300£00 pea/Saturn

4.5.2 Unit Penyedia Listrik

Listrik merupakan kebutuhan primer yang harusdipenuhi untuk

dapat berjalannya proses produksi. Untuk menjamin kontinyuitas supply

listrik, pada perancangan babrik garment ini menggunakan dua sumber

listrik, yaitu sumber tenaga listrik dari PLN dan dari generator genset.

untuk macam penggunaan listrik dalam industri garment berikut beberapa

kegiatan penggunaan listrik:

a. Keperluan listrik untuk penerangan

Penerangan merupakan hal yang sangat penting dalam

lingkungan kerja supaya produktifitas dan kenyamanan kerja dapat

terwujud. Untuk kebutuhan penerangan ini direncanakan

menggunakan sumber listrik dari PLN.

b. Keperluan listrik untuk ruang produksi

Untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam proses produksi,

sumber listrik diambil dari generator genset.

c. Keperluan listrik untuk utilitas pendukung

Keperluan listrik disini dimaksudkan untuk penggunaan listrik

di ruang kantor seperi komputer, AC, kipas angin dan lain sebagainya.

Untuk keperluan tersebut menggunakan sumber listrik dari generator

genset.

UnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9ra6ea<t ( 02 521051) 95


9m 9emncangan 9e6*u% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wdukai300£00 pca/Sanun

4.53 Unit Penyedia Bahan Bakar

Bahan bakar digunakan untuk menjalankan mesin - mesin

produksi. Pada perancangan pabrik garment ini, mesin yang meggunakan

bahan bakar adalah mobil untuk angkutan barang. Untuk menjamin

kontinuitas bahan bakar, pabri ini menyediakan tempat pengisian bahan

bakar dan pembeliannya dilakukan secraperiodik supaya lebih efisien.

4.5.4 Sarana Penunjang Produksi

Sarana penunjang produksi dalam hal ini yaitu sarana atau alat

yang ikut menentukan jalannya proses produksi. Sarana penunjang

tersebut seperti sarana transportasi,komunikasi, sertaperlengkapan kantor.

4.5.4.1 Sarana Transportasi

Sarana transportasi merupakan salah satu sarana penunjang yang

cukup penting sebagai sarana mobilitas kegiatan produksi secara

keseluruhan. Pemenuhan sarana transportasi pada perancangan pabrik

garment ini menggunakan mobil jenis panther.

Sarana transportasi juga mempertimbangkan terhadap dua faktor

pendukung, yaitu sebagai berikut:

a. Jalan Lingkungan

Jalan merupakan media yang digunakan oleh sarana trans

portasi baik berupa kendaraan perusahaan, kendaraan karyawan,

maupun kendaraan pihak Juar yang berkepentingan. Agar proses

transportasi berjalan lancar maka sarana jalan dalam lingkungan

pabrik dibaut sedemikian rupa, sehingga arah lalu lintas di

UniiteraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rakeac ( 02 521 051 ) 96


9m 9emncangan 9etmik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wdukai300£00 pea/Saturn

lingkungan pabrik dapat berjalan lancar. Dengan strategi ini

diharapkan kendaraan dapat mencapai bagian - bagian bangunan

yang dituju.

b. Area parkir

Area parkir juga dibat sedemikian rupa untuk

mengefisienkan tempat, untuk semua area parkir dialokasikan

dibagian depan area pabrik.

4.5.4.2 Sarana Komunikasi

Dalam perancangan pabrik ini dilengkapi dengan sarana

komunikasi yang representatif untuk memperlancar hubungan informasi

baik untuk interen perusahaan maupun luar perusahaan, sarana komunikasi

tersebut dapat berupa telephon, faksimile, internet serta surat.

4.5.43 Sarana Perlengkapan Kantor

Pabrik ini juga dilenkapi dengan fasilitas perkantiran yang

memadai untuk dapat menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

Sarana perlengkapan kantor tersebut antara lain melipti meja dan kursi,

lemari atau filling cabinet untuk menyimpan dokumen - dokumen

perusahaan, meja dan kursi untuk tamu, perlengkapan AC, dan kipas angin

serta tempat sampah untuk menunjang kebersihan lingkungan.

4.5.4.4 Limbah Dan Penanganannya

Pada proses pembuatan jas denim ini banyak menghasilkan

limbah padat yang berupa sisa kain, sisa benang dan kertas. Limbah yang

eUnuwtaUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rafoa* ( 02 521 051) 97


9m 9emncangan 9e&tik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9radukai 300£00 pca/Sahun

paling banyak dihasilkan antara lain adalah berupa potongan kain yang

merupakan sisa dari proses pemotongan pada bagian cutting. Limbah

tersebut harus ditangani lebih lanjut untuk mencegah terjadinya kerusakan

lingkungan.

Pada limbah tersebut dibagi menjadi dua, yaitu limbah yang

dimanfaatkan dan limbah yang dibuang.

1. Limbah yang dimanfaatkan

Yang termasuk adalah limbah dalam ukuran besar atau lebar dan

kecil dijual per kiloan ke pengusaha- pengusaha kecil.

2. Limbah yang dibuang

Yang termasuk antara lain limbah gulungan benang, potongan

kertas, plastik pembungkus dan lain sebagainya. Sedangkan

penanganannya adalah dengan dibakar agar tidak menimbulkan

pencemaran lingkungan terutama polusi tanah.

4.6 Perhitungan Utilitas

Perhitungan utilitas ini dilakukan untuk menetukan seberapa besar

daya listrik yang dibutuhkan dan seberapa banyak total biaya yang harus

disediakan untuk membayar beban listrik tersebut. Perhitungan utilitas

meliputi perhitungan kebutuhan air, kebutuhan listrik untuk untuk diruang

produksi, serta kebutuhan listrik diruang non produksi, kebutuhan listrik

untuk mesin, kebutuhan listrik untuk kipas angin ac, komputer, dan

pompa.

UriweraUaaSdiam Sndmeaia Swan 9rakoae.( 02521051) 98


9m 9emncangan 9earin garment fa Denim 9ria Dewoda
Dengan SCapaaUaa 9reduAai 300£00 pea fSaturn

4.6.1 Perhitungan Kebutuhan Air

Air merupakan kebutuhan salah satu unsur yang sangat penting


dalam kegiatan industri, pemakaian air tergantug pada kapasitas pabrik
dan jenis industri.

Perhitungan kebutuhan Air

1) Air untuk sanitasi (MCK)

Kebuttuhan airuntuk sanitasi diperkirakan 20 liter/hari/orang dengan


jumlah karyawan sebanyak 332 orang/ per hari maka perhitungan
kebutuhan airnya:

> Total kebutuhan air = 20 x 332

= 6640 liter / hari

= 6.64 m3/hari

> Kebutuhanair I bulan = 6.64 mV hari x 26 hari/bulan

= 172.64 mVbulan

2) Air untuk konsumsi

Kebutuhan air yang dialokasikan untuk konsunsi diperkirakan 5


liter/hari dan jumlah karyawan332/hari

> Total kebutuhan air = 5 x 332

= 1660 liter/ hari

= l,66m3/hari

Kebutuhan air 1 bulan = 0,65 m3/hari x 26 hari/bulan

= 17,03 mVbulan

VnweraUaa 3diam Sndeneaia 3wan9raReae.(02521051) 99


9m 9emncangan 9e6rul garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redufcai 300£00 pca/Sahun

a. Air untuk Hydran

Kebutuhan air untuk hydran atau untuk mengatasi apabila teriadi

kebakaran diperkirakan 200liter/hari atau0,2m3/hari.

> Total kebutuhan I bulan = 0.2 m3x 26

= 5.2 m3/bln

b. Air untuk Taman

Kebutuhan air untuk kebersihan dan pemeliharaan taman

diperkirakan sebesar 500liter/hari atau 0,5m3/hari

r~ Total kebutuhan air I bulan = 0,5 m x 30 hari

= 15 m3

c. Air untuk pemborosan

> Total kebutuhan air =5x131

= 655 liter/ hari ( 0,655

m3/hari)
> Kebutuhan air I bulan = 0,65 mVhari x 26 hari/bulan

= 17,03 nr/bulan

d. Air untuk setrika uap

Kebutuhan air yang dialokasikan untuk konsunsi diperkirakan tiap


1 pes jas membutuhkan air sebanyak 100ml, sehinggga untuk 962
pes dibutuhkan 96.200 ml/hari (96.2 liter/hari = 0,096 mVhari ).

> Kebutuhan air 1 bulan = 0,096 mVhari x 26

hari/bulan

= 2,5012 m3/bulan

'UnuteraUaa Sdiam Sndmeaia Swan 9rakeaa ( 02 521 051)100


9m 9emncangan9e£ri& garment fa Denim 9riaDeutaaa
Dengan SCapaaUaa 9roaukai 300£00 pea/Saturn

Total kebutuhan air:

Air untuk sanitasi : 68,12 m3/bulan

Air untuk konsumsi : 17,03 m /bulan

Air untuk Hydran : 5,2 m /bulan

Air untuk taman : 15 m /bulan

Air untuk pemborosan : 17,03 m /bulan

Air untuk setrika uap : 2,5012 m /bulan

124,8812 m3/bln

> Biaya pemenuhan kebutuhan air dari PDAM/bln

= beban + pemakaian + adm

= Rp. 37.900,- + ( Rp. 1410,- x 124.8812 m3) + Rp. 2500


Rp.216.482,492/bln

4.6.2 Perhitungan kebutuhan Jistrik

• Kebutuhan penerangan

Syarat kekuatan sinar pada industri garment ditetapkan sebesar

40 lumens / ft2 = 430,52 lumens/m2. Diperkirakan pemasangan 1


lampu jenis TL 40 watt mampu memberikan penerangan yang merata
seluas ruangan dengan ukuran 16 m2.

'UnuteraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9mfoa* ( 02 521051) 101


9m 9emncangan 9enru% garment fa Denim 9riaDeutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300£00peafSaturn

4.6.2.1 kebutuhan listrik penerangan ruang produksi

1) Ruang Cutting

Luas ruang cutting = 11.6 m x 10.8 m

= 125.28 m2

Jenis lampu = LampuTL 40 watt

Waktu menyala = 14jam

Rasio konsumsi = 80 %

total luas
a) Jumlah titik lampu =
luas penerangan

125.28 m2
16 m1

8 titik lampu

b) Tenagayangdibutuhkan per hari

- waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 14x0,8x40x8

= 4,032 kWh

2) Ruang Sewing

Luas ruang sewing = 23,2 m x 7,6 m

= 176,32 m2

Jenis lampu = Lampu TL 40 watt

Waktu menyala = 14jam

Rasio konsumsi = 80 %

'Unw&iaUaa 3dam Sndmeaia Swan 9rakeatt ( 02 521051) 102


9m 9emncaagan 9e£riA garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapadUaa 9mdukdi 300£00 pca/Sahun

a) Jumlah titik lampu = total lum


luas penerangan

176,32 m2
16 m'

- 12 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan perhari

waktu menyala xrasio konsumsi xdaya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 14x0,8x40x12

= 5,376 kWh

3) Ruang Finishing

Luas ruangfinishing = 6,6 m x 11,4 m

= 75,24 m2

Jenis lampu = Lampu TL 40 watt

Waktumenyala = 14jam

Rasio konsumsi = 80 %

a) Jumlah titik lampu = total luas


luas penerangan

75,24 m2
16 m1

= 5 titik lampu

VnitteraUaa Sdiam Sndmeaia Swan 9rakeae. ( 02 521051) 103


9m 9emncangan 9enrik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300M0 pea/Saturn

b) Tenaga yang dibutuhkan perhari

= waktu menyala xrasio konsumsi xdaya lampu tiap titik x jml ttk
lampu
= 14x0,8x40x5

= 2,240 kWh

4) Gudang Bahan Baku

Luas gudang bahan baku = I5mx5m

=
75 m2

Jenis lampu = Lampu TL 40 watt

Waktu menyala = 14 jam

Rasio konsumsi 80%

total luas
a) Jumlahtitik lampu
luas penerangan

75 m2
16 m2

- 5 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan perhari


waktu menyala xrasio konsumsi xdaya lampu tiap titik x jml ttk lampu
= 14x0,8x40x5

= 2,24 kWh

5) Gudang Pakaian Jadi

Luas gudang pakaianjadi = 7mx 7m

49 m2

Jenis lampu = Lampu TL 40 watt

VnuteraUad Sdiam Sndmeaia Swan 9rakeae. ( 02 521 051) 104


9m 9emncangan9e&*& garment fa Denim 9riaDi'ewaaa
Sfengan SCapaaUaa 9redukai 300£00 pca/Sakun

Waktu menyala 14 jam

Rasio konsumsi 80%

a) Jumlahtitik lampu total luas


luas penerangan

49 m2
16 m2

4 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari


waktu menyala xrasio konsumsi xdaya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 14x0,8x40x4

= 1,792 kWh

6) Ruang sampel

Luas ruang sampel 10,5 mx 7m

73,5 m2
Jenis lampu Lampu TL 40 watt

Waktu menyala 14 jam

Rasio konsumsi 80%

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

73.5 m2
16 m2

5 titik Jampu

UniueraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9raneae. ( 02 521 051) 105


9m 9emneangan 9e6ra% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Skngan SCapaaUaa 9wdukai 300.000 pca/Sanun

b) Tenaga yang dibutuhkan perhari


waktu menyala xrasio konsumsi xdaya lampu tiap titik x jml ttk lampu

14 x 0,8 x 40 x 5

2,240 kWh

7) Ruang quality control

Luas ruang QC 10,5 m x 7 m

73,5 m2
Jenis lampu Lampu TL 40 watt

Waktu menyala 14 jam

Rasio konsumsi 80%

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

73.5 m2
16 m2

5 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan perhari

waktu menyala xrasio konsumsi xdaya lampu tiap titik x jml ttk lampu

14x0,8x40x5

2,240 kWh

tlnuieraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9mlkea* ( 02 521051) 106


9m 9emncaagan 9e£tri& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Skngan SCapaaUaa 9redaRai 300£0C pea/Saturn

Sehingga pemakaian listrik pada ruang produksi per hari sebesar:


=( 1,792 kWh + 5,376 kWh + 1,344 kWh + 2,24 kWh +
l,792kWh + 2,240kWh + 2,240kWh )

= 17,024kWh/hari

4.6.2.2 Kebutuhan listrik penerangan diruang non produksi pertama


Ruang yang temasuk ruang nonproduksi pertama adalah kantor utama,
ruang aula, ruang trainning, ruang maintenance , dan ruang limbah.
Kebutuhan penerangan diruang non produksi pertama ini adalah sbb :
1. Ruang kantor

Luas ruang kantor = 10,5 m x 7 m

73,5 m2

Jenis lampu = Lampu TL 40 watt


Waktu menyala = 8jam
Rasio konsumsi = 80 %

total luas
a) Jumlah titik lampu =
luas penerangan

73.5 m2
16 m2

5 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan perhari

waktu menyala xrasio konsumsi xdaya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 8x0,8x40x5

= 1,280 kWh

ilniaeraUaa 3diam Sndeneala Swan 9ra&ea* ( 02 521051) 107


9m 9emncangan 9e6ri& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Skngan SCapaaUaa 9wdukai 300£00 pca/Sahun

2, ruang aula

Luas ruang aula 4mx7m

28 m2

Jenis lampu Lampu TL 40 watt

Waktu menyala 5 jam

Rasio konsumsi 80%

a) Jumlahtitik lampu total luas


luas penerangan

28 m2
16 m2

2 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari


- waktu menyala xrasio konsumsi xdaya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 5 x 0,8 x 40 x 2

= 0,320 kWh

3. ruang trainning

Luas ruang trainning —

4mx7m

=
28 m2

Jenis lampu =
Lampu TL 40 watt

Waktu menyala =
8 jam

Rasio konsumsi 80%

a) Jumlah titik lampu total luas


=

luas penerangan

Swan 9rafoa* ( 02521051) 108


9m 9erancangan 9e6*u% garmentfas Denim. 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9nodukdi 300£00 pca/Sahun

73.5 m2
16 m2

5 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari


= waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 8x0,8x40x5
= 0,512 kWh

4. Ruang maintenance

Luas ruang maintenance 3 mx7m

!lnr

Jenis lampu Lampu TL 40 watt

Waktu menyala 8 jam

Rasio konsumsi 80%

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

21 m2
16 m2

2 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiap titik x jml ttk lampu

8x0,8x40x2

0,512 kWh

fytnuterdUaa 3diam Sndeneaia Swan 9ra(uta9. ( 02 521051) 109


9m 9emncangan 9e&ua garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reaukai 300£00pca/Sahun

5. Ruang limbah

Luas ruang QC -lO-m-Jt-5 m

50 m2

Jenis lampu Lampu TL 40 watt

Waktu menyala 8 jam

Rasio konsumsi 80%

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

50 m2
16 m2

4 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

= waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiaptitikx jml ttk lampu

= 8x0,8x40x4

= l,024kWh

Sehingga pemakaian listrik di ruang nonproduksi pertama sebesar:

= (1,280 kWh + 0,320 kWh + 0,512 kWh + 0,512 kWh + l,024kWh )

= 3,648 kWh/hari

= 94,848kWh/bln

WnuteraUaa 3diam Sndmeaia Swan9rahaae. ( 02 521051 )U0


9m 9erancangaa 9e6x& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wdukai 300£00pea/Saturn

4.6.23 Kebutuhan listrik penerangan ruang non produksi kedua

1. Ruang parkir —
2
Luas ruang parkir = 225 m"

Jenis lampu = Lampu TL 40 watt

Waktu menyala = 8 jam

Rasio konsumsi = 80 %

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

225 m2
16 m"

14 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

waktumenyala x rasio konsumsi x dayalamputiaptitik x jml ttk lampu

= 8x0,8x40x14

= 3,584kWh

2) Ruang mushala

Luas ruang mushala = 100 m'

Jenis lampu = Lampu TL 20 watt

Waktu menyala = 3 jam

Rasio konsumsi = 80 %

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

UnweraUad 3diam Sndmeaia Swan 9rakea& ( 02 521051 ) 111


9m 9emncaagan 9efa& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdu&ai 300£00 pca/Sahun

100 m2
16 m2

= 7 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

= waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 3 x 0,8 x 20 x 7

= 0,672 kWh

3) Ruang klinik

Luas ruang klinik = 30m"

Jenis lampu = Lampu TL 20 watt

Waktu menyala = 14 jam

Rasio konsumsi = 80 %

total luas
a) Jumlah titik lampu =
luas penerangan

30 m2
16 m2

2 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

waktu menyala x rasio konsumsi x daya lamputiap titik x jml ttk lampu

= 8x0,8x20x2

= 0,512 kWh

VUtuteraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rafoa& ( 02 521 051) 112


9m 9erancangan 9e6ra% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai300£00 pca/Sahun

4) Penerangan taman
7

Luas taman .==l_24«£—

Jems lampu = Lampu TL 20 watt

Waktu menyala = 10 jam

Rasio konsumsi = 80 %

a; jumian iiuk lampu


luas penerangan

24 m2
16 m2

= 2 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

= waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 10x0,8x20x2

= 0,32 kWh

5) Ruang koperasi

Luas ruang = 24 m"

Jenis lampu = Lampu TL 20 watt

Waktu menyala = 8 jam

Rasio konsumsi = 80 %

, , . ., . total luas f.^' , "x


a; jumian iiiiK lampu • >,
luas penerangan \

24 m2 ..,j
16 si'

llnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9mkea* ( 02 521051) 113


9m 9erancangan 9ethtiR garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redtu%ai 300£00 pca/Sahun

= 2 titik lampu

b) Tenaga yangdibutuhkan per hari

= waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 8x0,8x40x2

= 0,256kWh

6) Ruang Kantin
7
Luas ruang = 50m~

Jenis lampu = Lampu TL 20 watt

Waktu menyala = 8 jam

Rasio konsumsi = 80 %

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

50 m2
16 m2

3 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

waktu menyala x rasio konsumsi x daya lamputiap titik x jml ttk lampu

= 8x0,8x20x3

= 0,384 kWh

'UnweraUaa 3diamSndmeaia Swan9rakea* ( 02 521051) 114


9m 9erancangan 9e6riRgarmentfa> Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reaukai 300£00 pea/3ahun

7) Ruang generator

Luas ruang 544n"

Jenis lampu Lampu TL 20 watt

Waktu menyala 8 jam

Rasio konsumsi 80%

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

54 m1
16 m2

4 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

= waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 8x0,8x20x4

= 0,512 kWh

8) Ruang cleaning service

Luas ruang cleaning service = 20nr

Jenis lampu = Lampu TL 20 watt

Waktu menyala = 8 jam

Rasio konsumsi = 80 %

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

20 m2
16 m2

ttnuteraUaa 3diam Sadeneaia Swan 9rafoa* ( 02 521051) 115


9m 9erancangan 9e6*in garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9<wdukai 3CCJ000 pcafSahun

= 2 titik lampu

b) Tenaga yangdibutuhkan per hari

= waktu menyala x rasio konsumsi x daya lamputiap titik x jml ttk lampu

= 8x0,8x20x2

= 0,256 kWh

9) Ruang toilet

Luas ruang parkir = @l2m2


= 3x12 = 36

Jenis lampu = Lampu TL 20 watt

Waktu menyala = 8 jam

Rasio konsumsi = 80%

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

36 m2
16 m2

= 3 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

= waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiaptitikx jml ttk lampu

= 8 x 0,8 x 20 x 3

= 0,384kWh

<UnuteraUaa 3diam Sndeneaia Swan 9mfoa& ( 02 521 051) 116


9m 9emneangan 9e£mk garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reaukai 30CMO pea/Saturn

10) Ruang tanki bahan bakar

Luas ruang . = 20 m2-

Jenis lampu Lampu TL 20 watt

Waktu menyala 8 jam

Rasio konsumsi 80%

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

20 m2
16 m2

2 titik lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiaptitikx jml ttk lampu

= 8x0,8x20x2

= 0,256 kWh

ll)Ruang Post satpam

Luas ruang @3m x 2 m = 6 m2

2 x6 m2

Jenis lampu Lampu TL 20 watt

Waktu menyala 12 jam

Rasio konsumsi 80%

total luas
a) Jumlah titik lampu
luas penerangan

UnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9raheao. ( 02 521 051) 117


9m 9erancangan 9e6ra% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdakai 300£00 pea/Saturn

6 m2
16 m2

I titik lampu

2x1=2 lampu

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari

waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 12x0,8x20x2

= 0,384 kWh

12) area luar bangunan

Diperkirakan pemasangan 1 lampu jenis TL 250 watt mampu

memberikan penerangan yang merata seluas ruangan dengan ukuran

100 m2.

Luasluarbangunan = 3740 m2

Jenis lampu = Lampu Mercury 250 watt

Waktu menyala = 14 jam

Rasio konsumsi = 80 %

total Iwis
a) Jumlah titik lampu =
luas penerangan

3740 ;?r

100 m2

37,4 ~ 38 titik lampu

UnuteraUaa 3diam Sndeneaia Swan 9raAeaa( 02 521 051 ) 118


9m 9emncangan 9e6ru% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9rodukai 300£00 pea/Saturn

b) Tenaga yang dibutuhkan per hari


waktu menyala x rasio konsumsi x daya lampu tiap titik x jml ttk lampu

= 14x0,8x250x38

= 106,4 kWh

Dengan demikian total kebutuhan pemakaian listrik untuk peneragan

ruang nonproduksi kedua adalah sebagai berikut:

= ( 3,584kWh + 0,672kWh + 0,512kWh + 0,32kWh + 0,256 kWh +

0,384 kWh + 0,512 kWh + 0,256 kWh + 0,384 kWh + 0,256 kWh +

0,384 kWh +106,4 kWh)

= 113,92kWh/hari

Dengan demikian total titik lampu pada ruang produksi dan non

produksi pertama dan kedua adalah:

Total penggunaan listrik sebagai berikut:

= (17,024kWh/hari+ 3,648 kWh/hari +113,92kWh )

= 134,208 kWh/hari

= 3499,392kWh/bln

Apabila ditetapkan biaya per kWh sebesar Rp. 500,00 maka total

biaya listrik untuk penerangan adalah :

= 3499.392kWh/bln x Rp. 500,00/kWh

= Rp. 1.796.704/bin

= Rp. 21.560.448,-/tahun

UnweraUad 3diam Sndmeaia Swan 9mkea» ( 02521 051) 119


9m 9emncangan 9eiru% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reaukai 300£00 pea/Saturn

Jumlah biaya listrik ditambahdenganbiaya listrik Iain-lain adalah:

= Rp. 1.796.704/bin x 1.5%

= Rp. 26.950,56/bln

Dengan demikian total biaya yang dibutuhkan untuk listrik dalam

satu tahun penerangan sebesar:

= Biaya listrik untuk penerangan + biaya listrik Iain-lain

= Rp. 1.796.704/bin + Rp. 26.950,56/bln

= Rp. 1.823.654,56/bln

4.6.2.4Perhitungan kebutuhan AC dan Kipas Angin

Penggunaan AC dan kipas angin untuk membantu sirkulasi udara didalam

lokasi bangunan pabrik dalam rangka menjaga kenyamanan bekerja bagi


para pekerja sehingga dapat berkerja secara maksimal.

Spesifikasi AC yang digunakan adalah :

a. Motor suplay air tan type ILA 6206-2AA70-200L

Fungsi : Mensirkulasi udara didalam ruangproduksi dan

Ruang perkantoran dilokasi pabrik,

Merk Siemen

Type ILA 620<

Rpm : 975

Daya : 5,14 kW

Amp : 37,5

linuteraUaa Sdiam Sndmeaia Swan 9rafod* ( 02521051) 120


9m 9emncangan 9e6rik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wdukai 300£00 pea/Saturn

b. Motor suply air fan tipe window

Kekuatan : 2pK

Merk Thosiba

Daya 1,5 kW

Rpm 300

Amp 25 A

4.6.2.5 AC Ruang Produksi

Menggunakan AC jenis Motor Suplay Air Fan tipe ILA 6206-2AA70-

200L dengan standart luas ruangan = 123,36 m2 tiap 5,14 kW, sehingga
jumlah AC yang harusdisediakan untuk masing-masing ruang sbb :

a. Gudang bahan baku = 75 m2 /123,36 m2 = 1buah

b Ruang Cutting = 125. m2 /123,36 m2 = 1buah

c. Ruang Sewing = 176,32 m2/123,36 m2 = 2 buah

& Ruang finishing = 75,24m2/ 123,36 m2 = 1 buah

e. Gudang pakaianjadi = 49 m2 /123,36 m2 = 1buah

Total daya listrik yang dibutuhkan dalam sehari

= 14 x 6 x 0,8 x 5,14 kW

= 345,408 kWh/hari

4.6.2.6 Ruang Non Produksi

Pada ruang non produksi menggunakan air conditioner tipe Window

yang mempunyai standart luas ruangan 36 m2 tiap 1,5 kW dan kipas


angin yang mempunyai daya sebesar 1,5 kW.

'UnuteraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rak&ac ( 02 521051) 121


9m 9erancangan 9eiri& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdunai 300£00pea/Saturn

1) Jumlah AC tipe Window yang harus disediakanadalah :

a. Kantor utama = 150 m' /36 m2 =


5 buah

b. Aula = 75m2 / 36 m2 =
3 buah

d. Ruang training = 75 m~ / 36 m2 =
3 buah

e. Ruang unit kesehatan =


1 buah

Total daya listrik yang dibutuhkan dalam sehari

= !4xl2xO,8xl,5kW

= 201,6 kWh

2) Jumlah kipas angin yang harus disediakanadalah:

a. Possarpam = 2 buah

b. Ruang mantenance = 1 buah

c. Ruang cleaning service = 1 buah

d. Masjid = 4 buah

Total daya listrik yang dibutuhkan dalam sehari

= 14 x 8 x 0,8x0,25 kW

= 22,4 kWh

Total biaya listrik AC dan kipas angin untuk ruang produksi dan non
produksi:

Total Keseluruhan : 345.408+201,6 +22,4 = 569.408 kWh/hari

Daya per bulan : 569,408 kWh/ hari x 26 = 14.804.608 kWh/bulan

VnutexaUad Sdtam Sndmeaia Swan 9rafwao. ( 02521 051) 122


9m 9emncangan 9ekdk garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300£CC pea/Saturn

4.6.2.7 Listrik Untuk Mesin

Kebutuhan listrik untuk mesin produksi dihitung berdasarkan jenis


mesin yangdigunakan, yaitu sebagai berikut:

1. Mesin jahit (KX-8810&TN-847B)


• Besar watt per mesin = 100 watt

• Jumlah mesin = 73

Daya listrik yang dibutuhkan dalam sehari

= 7x73 x0,8x 100 watt

= 38.080 watt

= 38,08 kWatt

2. Mesin Obras (KX-737)

• Besar watt per mesin = 150 watt

• Jumlah mesin = 8

Daya listrik yang dibutuhkan dalam sehari

= 7x8x0,8x150 watt

= 6720 Watt

= 6.720 kWatt

3. Mesin penandaan dan lubang kancing (HE-8000)


• Besar watt per mesin = 150 watt

• Jumlah mesin = ]3 buah

Daya listrik yang dibutuhkan dalam sehari

= 7x13x0,8x150 Watt

= 11.760 Watt

'UniaeraUaa Saiam Sndmeaia Swan 9rakeae. ( 02 521051) 123


9m 9emncangan 9e&riA garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9radukai 300£00 pcafSaturn

= ll,76kwatt

4. Mesin pasang kancing (BM-917A)

• Besar watt per mesin =150 watt

• Jumlah mesin = 12 buah

Daya listrik yang dibutuhkan dalam sehari

=7 x 12x0,8x150 Watt

= 11.760 Watt

= U,76kwatt

. Mesin Cutting

• Besar watt per mesin = 250 watt

• Jumlah mesin = 4

Daya listrik yang dibutuhkan dalam sehari

=7 x 4 x 0,8 x 250 watt

= 5600 watt

= 5.6 kwatt

Total kebutuhan listrik per hari untuk mesin atau alat produksi adalah

=(38,08 kWh +6.720 kWh + 11,76kWh + 11,76kWh + 5.6 kWh)

78,4 kwh/hari

2.038,4 kWh/bln

Biaya pemakaian/ bin 2.038,4 kWh/bln x Rp 500,00

Rp 1.019.200/bin

WnuteraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rahea(t ( 02 521 051) 124


9m 9erancangan 9e6ri£ garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdukai 300£00 pca/Sahun

Biaya listrik keseluruhan = Kebutuhan penerangan + kebutuhan AC

danTCipas Angin +i£ebutuhan listrik untuk

mesin

= Rp. 1.823.654,56+ Rp 7.402.304 + Rp.

1.019.200

= Rp. 10.245.158,56/bln

= Rp. 122.941.902,72/thn

4.63 Bahan Bakar

Bahan bakar diperiukan untuk menjalankan mesin Pada

perusahaan ini mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar adalah

generator dan mobilperusahaan. Untuk menjamin tersedianya bahanbakar

secara terus-menerus maka perusahaan menyediakan tempat penyimpanan

bahan bakar, sehingga pembeliaan bahan bakar lebih efisien tidak perlu
setiap hari tetapi untuk jangka waktu tertentu.

Jenis bahan bakar yang diguanakan pada perusahaan ini adalah bahan

bakar solar. Pabrik ini menggunakan solar dengan pertimbangan harga

bahan bakar solar lebih murah untuk wilayah Indonesia dibanding dengan

bahan bakar yang lain, misalnya dibanding dengan bensin. Untuk itu

mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar digunakan untukdiesel, baik

untuk generator maupun mobil perusahaan.

4.63.1 Kebutuhan bahan bakar untuk generator

Kebutuhan bahan bakar yang digunakan disesuaikan dengan spesifikasi

mesin yang digunakan. Bahan bakar yang digunakan pada mesin adalah

'UnweraUad Sdiam Sndmeaia Swan 9rakeaa ( 02 521 051) 125


9m 9emncangan 9etki& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapadUod 9teaukdi300£00 pea/Saturn

solar dengan Heating Value 112.727,3 kCal/kg dengan effisiensi 80 % ,

input generator 850 kW danberat jem>^ofer0,870^kg^rter.

lkWh=860Kcal

input /jam = 768,11 kWh x 860 kCal

= 660.576,75 kCal

1 kg solar menghasilkan energi listrik sebesar ( Heating Value ) =

112.727,3 kCal/kg

r .- r 4, 660.576,75kCal
Jadi Input/jam =
\\2.7273kCalikg

= 5,86 kg

Jika berat jenis = 0,870 kg/liter

r „ ,•
Input / iam =
5,86%

0,870kg/liter

= 6,736 liter

Sehingga kebutuhan solarnya adalah:

Untuk kebutuhan 1 hari = 14jam/hari x 6,736 liter/jam

= 94,304 liter/hari

Untuk kebutuhan 1 bulan = 26 hari/bln x 94,3041iter/hari

= 2.451,904 liter/bin

= 29.422,848

Apabila harga 1 liter solar untuk kebutuhan industri sebesar Rp

5000,- maka biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

solar selama satu tahun adalah sebesar:

Rp. 5000,- x 29.422,848 liter/bin

Rp. 147.114.240,-/bulan

UnweraUaa 3dam Sndmeaia Swan 9nafwa* ( 02 521 051 ) 126


9m 9erancangan 9e&u% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdukai 300£00 peafSaturn

4.63.2 Menghitung kebutuhan solar untuk transportasi kendaraan.

Kebutuhan solar untuk-bahan bakar^mobiLkantor diasttmstkan 15 liter /

hari. Pada perusahaan ini terdapat 2 buah mobil isuzu panther.

Sehingga kebutuhan bahan bakar / hari =2x15 liter / hari

= 30 liter/hari

Apabila harga 1 liter solar untuk rumah tangga Rp. 4.200,00 maka biaya

yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan solar untuk bahan bakar

dan transportasi selama satu bulan adalah sebesar = 30 liter/hari x Rp

4.200,00

= Rp 126.000,-x 26 hari

= Rp 3.276.000,-/bulan

Jadi total biaya bahan bakar seluruhnya adalah :

= Biaya bahan bakar untuk generator + Biaya bahan bakar

untuk trasportasi

= Rp. 147.114.240,-+ Rp. 3.276.000,-

= Rp. 150.390.240/bln

Total biaya untuk kebutuhan utilitas secara keseluruhan adalah :

= biaya PLN + biaya PDAM + biaya bahan bakar

= Rp. 10.245. l58,56/bln+ Rp. 2l6.482,492/bln+ Rp. 150.390.240/bln

= Rp. 160.851.881,1/bln

= Rp. 1.930.222.573,2/thn

VnuteraUaa 3diam Sndmeaia 3wan 9raAeae. ( 02 521051 1127


9m 9erancaagan 9e6ri& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wdukai 300£00 pea/Saturn

4.7 Organisasi Perusahaan

4.7.1 Bentuk Badan Lsaha

Bentuk perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas

(PT ). Perusahaan perseroan terbatas modalnya terdiri dari saham-saham,

pemilik modal atau para pemegang saham mempunyai tanggung jawab

terbatas sebesar modal yang dimiliki terhadap hutang-hutang perusahaan.

Mereka hanya bertanggung jawab sampai sejumlah yang mereka tanamkan

dalam saham yang dibeli tanpa harus khawatir harta bendanya dilelang

untuk melunasi hutang perusahaan.

Alasan pemilihan bentuk perusahaan PerseroanTerbatas adalah :

* Kemudahan dalam pengumpulan modal, karena modal dibagi-bagi

menjadi bagian-bagian kecil yans sama besamya, sehingga banyak

orang yang mampu membelmya.

• Resiko usaha dapat dibagi-bagi menurut besaran kecil modal yang

dimaksudkan ke dalam Perseroan Terbatas yang berwujud saham

* Pertanggungjawaban para pemegang saham hanya terbatas sampai

jumlah modal saham yang dimasukkan ke dalam perusahaan

• Perseroan terbatas merupakan suatu pemusatan modal, yang berarti

hubungan pemilikan saham dengan perusahaan adalah renggang,

sehingga tidak akan merupakan gangguan jalannya perusahaan.

'UnwemUaa 3dam Sndmeaia Swan9rafitta* ( 02 521 051) 128


9m 9erancangan 9eSru% garment fa> Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9ntdukai 300£00 pca/Sahun

4.7.2 Struktur Perusahaan

Struktur organisasi merupakan hubungan wewenang dan

tanggungjawab antar fungsional dalam pengolahan suatu organisasi atau

perusahaan. Struktur organisasi bertujuan untuk memberikan kepastian

dalam garis kewenangan, koordinasi dan pengawasaan sehingga dapat

dicegah timbulnya konflik, selain itu juga bertujuan agar perencanaan

anggaran menjadi lebih baik. Sebuah perusahaan memeriukan struktur

organisasi yang merupakan alat untuk mencapai tujuan bersama. Dengan

struktur organisasi yang baik maka pendelegasian wewenang dan

tanggungjawab akan jelas dan sistematis. Tugas dan tanggung jawab

tersebut meliputi :

Direktur

• Menentukan kebijaksanaan pokok dalam perencanaan dan penghubung

perusahaan

• Mengkoordinasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada

manager

• Melakukan pembinaan kegiatan dalam hubungan dengan pihak luar

• Melakukan dan menandatangani negosiasi dengan pihak luar dalam

usaha pengembangan perusahaan.

Manager

* Merencanakan besamya volume produksi

• Bertanggung jawab atas jalannya proses produksi secara keseluruhan

* Bertanggung jawab atas jenis dan kualitas produksi

UnUteraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9mfod* ( 02 521051) 129


9m 9erancangan 9eSrat garment Jaa Denim9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai300£00 pca/Sahun

• Mengawasi pelaksanaan poroduksi menurut standar yang telah

ditentukan

Kepala Bagian

• Bertanggung jawab kepada manager perihal perawatan mesin di bagian

unit masing-masing

• Mengatur pembagian kerja terhadap masing-masing anak buahnya

• Menjaga, memeriksa dan meningkatkan kualitas produksi dan efisien

kerja

Supervisor

• Bertanggung jawab kepada manager tentang operasional produksi

• Mengawasi gangguan proses produksi

• Ikut bertanggung jawab atas masalah kerusakan peralatan proses

produksi

• Melaporkan kepada atasan apabila terjadi kerusakan pada bagian dan

tanggung jawabnya.

Operator

• Menjalankan dan mengawasi j alannya mesin produksi

• Memperbaiki kerusakan mesin

• Mengoperasikan mesin produksi

Untuk mempermudah dalam pembagian wewenang dan tanggung jawab

yang jelas dan sistematis maka pabrik garmen didirikan dengan sistem

organisasi sebagaimana pada gambar struktur organisasi pabrik sebagai

berikut:

WniaeraUaa Jdam Sndmeaia Swan 9rafutae- ( 02 521 051) 130


9ra 9emncangan Sa/kik garment fa Denim 9ria Deutaaa
DenganSCapaditad Swdukdi 300.000 peaftahun

Pemegang Saham

Devvan Komisaris

Presiden Direktur

Direktur Utama

,
I
Manager Produksi Manager
Mager Umum
Perencanaan

I I I I I I
dan Evaluasi
1
Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag r-
Sampel Cutting Sewing Finistng QC Gudang Kabag Kabag Kabag Riset Kabag Kabag
HRD Main dan dan
Keuaneaii Admin dan
I I I I II Marketing
Utilitas Pengembangan Karyawan
Supervisor Supervisor Sunervisor Supervisor Supervisor Supervisor Kesehatan

Staff Staff
Staff Staff
Operator Operator Operator Operator Operator Operator r i
Receptionist Satpam Staff Dokter Perawat

Gambar 4.6 : Sruktur Organisasi

linuteraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rakoao. ( 02 521 051 ) 131


9m 9erancaagaa 9etbuk garment Jaa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9*adukai 300£00 pca/Sahun

4.73 Penggolongan Karyawan

Karyawan ada perusahaan ini digolongkan berdasarkan perhitungan gaji

yang diterima menurut waktu kerjanya yaitu :

1. Karyawan tetap

Karyawan tetap yaitu karyawan yang memperoleh gaji setiap

bulannya tidak berdasarkan perhitungan kerja hariannya. Termasuk

karyawan tetap pada perusahaan ini adalah direktur utama, manager-

manager, kepaJa seksi, satpam, sopir, karyawan kantor.

2. Karyawan harian

Karyawan harian yaitu karyawan yang perhitungan

pembayaraannya berdasarkan kerja harian. Jumlah gaji yang diterima

tergantung dari jumlah kerjanya. Pembagian kerja para karyawan ini

dibagi menjadi 4 kelompok kerja yang waktu kerja tiap kelompok dibagi

sehingga secara bergantian dapat mengisi tiap shift kerja. Dengan

pembagian kelompok kerja ini diharapkan kelancaraan proses produksi

dapat berjalan dengan baik tanpa terganggu dengan ketidakhadiran

karyawan yang berhalangan masuk, misalnya karena sakit Yang

termasuk karyawan ini adalah pekerja atau operator yang langsung

melakukan proses produksi atau yang langsung menjalankan mesin

produksi. Disamping operator kelompok ini juga dibantu untuk

melakukan pemindahan bahan yang diproses.

Jumlah karyawan yang bekerja pada perusahaan ini dihitung

menurut penggolongan karyawannya.

'UnuteraUaa 3diam Sndeneaia Swan 9m6oa& ( 02 521 051 ) 132


9m 9emncaagan 9e£xu% garment'fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wduAai 300£00 pca/Sahun

Table 4.1 Jumlah tenaga kerja pada ruang produksi dan non produksi

No >Tenaga Kerja } Jumlah (orang)


1. 1Karyawan ruang produksi
KaBag Quality Control 1
KaBag Sampling 1

KaBag Cutting 1
1
KaBag Sewing
I
Ka.Bag Finishing
1
Ka.Bag Gudang
1
Ka.Bag. Maintenance dan Utilitas
1
Staf Quality Control 2
Staf Marking
2
Staf Sampling
StafCutting 2
Staf Sewing 2
Staf Finishing 2
Staf Gudang 2
Staf Maintenance dan Utilitas 5
Supervisor 7
Designer 2
Operator 244
Delivery boy/girl 4

Karyawan Ruang Non Produksi


Direktur Utama 1
1
Manager Umum
1
Manager Produksi
1
Manager Perencanaan dan Evaluasi
1
Kabag. HRD
1
Kabag. Riset dan pengembangan
1
Kabag Keuangan I
Kabag admin&marketing 1
Staf Keuangan 2
Staf HRD 2
Staf Pembelian dan Pemasaran 2
Staf Riset dan Pengembangan 2
Kayawan Kesehatan
Dokter 1
Perawat
Sopir 2

Satpam 10
Cleaning Service 10

Receptonist I
5
Delivery Boy/Girl
Total Karyawan 33!

'UnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9mtwae. ( 02 521051) 133


9m 9eraneangan 9eB*& garment fa Denim 9ria Dewaaa
Dengan SCapaditad 9mdufiai 300£00pca/Sahun

Waktu kerja karyawan

Perusahaan ini direncanakan memiliki waktu kerja bersih dari jam

07.00 - 21.30, apabila permintaan pasar meningkat maka perusahaan

mengambil kebijaksanaan jam kerja ditambah atau biasa disebut lembur.

Pembagian shift kerja adalah :

* Shift pagi : 07.00 -14.30

• Shift siang : 14.30-22.00

4.7.4 Fasilitas Karyawan

Tersedianya fasilitas yang memadai dapat merangsang kelangsungan

produktivitas dalam suatu peaisahaan. Adanya fasilitas dalam perusahaan


bertujuan agar kondisi jasmani dan rohani para karyawan tetap teijaga
dengan baik, sehingga karyawan tidak merasa jemu dalam perusahaan
menjalankan tugas sehari-harinya dan kegiatan yang ada dalam perusahaan
dapat berjalan dengan lancar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
perusahaan menyediakan fasilitas yang bermanfaat dalam lingkungan

perusahaan yang berhubungan dengan kepentingan para karyawan.

Adapun fsilitas yangdiberikan perusahaan adalah :

a. Poliklinik

Untuk menyediakan efisiensi porduksi, faktor kesehatan karyawan

merupakan hal yang sangat berpengaruh. Oleh karena itu perusahaan


menyediakan fasilitas poliklinik yang ditangani olehdokter danperawat.

VnuteraUaa J.dam Sndmeaia Swan9ra6ea& ( 02 521051) 134


9m 9erancangan 9efai& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redu&ai 300£00 pea/Saturn

b. Pakaian Kerja

untuk menghindari kesenjangan antar karyawan^ perusahaan

memberikan dua pasang pakaian kerja setiap tahun, selain itu jua

disediakan masker sebagaialat pengaman dalam bekerja.

c. Makan dan minum

Perusahaan menyediakan makan dan minum 1 kali sehari yang

rencananya akan dikelola oleh perusahaan catering yang ditunjuk oleh

perusahaan.

dL Koperasi

Koperasi karyawan didirikan untuk mempermudah karyawan dalam hal

simpan pinjam, memenulii kebutulian pokok dan perlengkapan rumah

tangga serta kebutuhan lainnya.

e. Tunjangan hari raya (THR)

Tunjangan ini diberikan setiap tahun, yaitu menjelang hari raya Idul Fitri

dan besamya tunjangan tesebut sebesar satu bulan gaji.

f. Jamsostek

merupakan asuransi pertanggungan jiwa dan asuransi kecelakaan

g. Masjid dan kegiatan kerohanian

Perusahaaan membangun tempat ibadah (masjid) agar karyawan dapat

meniaiankan kewajiban rohaninya dan melaksanakan aktifitas

keagamaan lainnya.

itnuteraUaa 3dam Sndmeaia Swan9rafuta«. ( 02 521051) 135


9m 9erancangan9e6nik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mduhai 3C0£CC pea/Saturn

It Transportasi

Untuk meningkatkan produktifitas dan memperingan4?eban pengeluarait

karyawan, perusahaan memberikan uang transport tiap hari yang

penyerahannya bersamaan dengan penerimaan gaji tiap bulan.

i Hak cuti

1. Cuti tahunan

Diberikan pada karyawan 12 hari kerja dalam seiahurt

2. Cuti massai

Setiap tahun diberikan cuti massai untuk karyawan bertepatan

dengan hari raya Idul Fitri selama 5 hari kerja

3. Cuti hamil

Wanita yang akan melahirkan berhak cuti selama 3 bulan dan

selama cuti tersebut gaji tetap dibayar dengan ketentuan jarak

kelahiran anak pertama dan anak kedua minimal 2 tahun

4.7.5 Rekruitmen sumber daya manusia

Proses rekruitmen sumber daya manusia pada perusahaan untuk

taliap awal dilakukan oleh dewan komisaris dibantu dengan ahli-ahli yang

terkait. Rekruitmen ini meliputi rekruitmen direktur utama dan manager-

manager serta para ahli kepala seksi di setiap bagian perusahaait Direktur

utama, manager-manager dan kepala-kepala seksi dengan bantuan ahli

psikologi merekrut karyawan-karyawan di setiap bagiannya. Prosedumya

adalah:

ilniueraUaa Jdam Sndmeaia Swan 9mfoa* ( 02 521051) 136


9m 9eraneangan 9e6ru% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdukai 3V0£00 pca/Sahun

Lamaran kerja

Tes

Evaluasi cftlon
tenaga kerja

Wawancara

Tes kesehatan atau


fisik

Penerimaan kerja

Gambar 4.7: Flow chart prosedur penarikan karyawan

'UnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rafoa<t ( 02 521051 ) 137


9m 9erancangan 9e&rn% garmentfa> Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300£00 pea/Saturn

Table 4.2 Standar tingkat pendidikan menurut jenjang jabatan

|No. Pendidikan
1. Direktur utama SI Teknik Tekstil, S2 MM
2. Manager produksi SI Teknik Tekstil, S2 MM
, 3.
i —'
Manager perencanaan & evaluasi SI Teknik Tekstil, S2 MM
4. Manager umum SI Ekonomi Management, S2 MM
5. KaBag QC SI Teknik Tekstil
6. Ka.Bag Marking SI Teknik Tekstil
7. Ka.Bag Sampling SI Teknik Tekstil
1 8. KaBag Cutting SI Teknik Tekstil
9. Ka.Bag Sewing SI Teknik Tekstil
10. KaBag Finishing SI Teknik Tekstil
11. KaBag Gudang SI Teknik Tekstil
12. KaBag Maintenance SI Teknik Tekstil
13. Ka.Bag Keuangan SI Ekonomi Accounting
14. Ka.Bag Administrasi dan pemasaran SI Ekonomi Management
15. KaBag HRD S! Psikologi/hukum
! 16. Ka.Bag Riset & Pengembangan SI Teknik Tekstil
1 17. Supervisor SI Teknik Tekstil
lis. Staf Administrasi SI Ekonomi
19. Designer SI Designer, SI Teknik Tekstil
120. Operator SMU
J21. Maintenance STM
i 22. Satpam SMU
.23. Dokter SI Kedokteran \
24. Perawat AKPER
25. Sopir SMU
26. Receptionist D3
27. Cleaning service SLTP t
j 28. Delivery boy/girl SLTP

4.7.6 Riset dan Pengembangan Perusahaan

Perusahaan memiliki satu seksi riset dan pengembangan.

Departemen ini diharapkandapat memberikan kontribusi yang tepat untuk

pengembangan dan kemajuan perusahaan. Adapun riset dan

pengembangan yang dilakukan departemen ini adalah:

'UnuteraUaa Saiam Sndeneaia Swan 9mfad» ( 02 521051) 138


9m 9etancangan 9e6xi& garment 'fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300£00 pca/SaAun

• Terlepas dari kontrak dengan buyer, perusahaan diharapkan memiliki

produk yang dapat diandalkan di masa yang akan datang. Hal ini

dilakukan oleh bagian riset dan pengembangan dengan jalan:

♦ Riset pasar dan pesaing

Dengan melakukan pemantauan terhadap pasar secara kontinyu

diharapkan dapat mengetahuai kondisi pasar, sekarang maupun

peramalan kondisi di masa mendatang. Selain kondisi pasar

pemantauan terhadap perusahaan lain juga dilakuakn secara

kontinyu agar dapat lebih unggul dalam mencari konsumen.

♦ Riset dan pengembangan produk

Dari survey pasar dan perusahaan saingan, diharapkan dapat

menciptakan produk yang lebih dapat diterima oleh konsumen

secara umum. Riset dan pengembangan produk ini meliputi:

1. Desain Produk

2. Jenis Produk

3. Jumlah Produk Yang Akan Diproduksi

Pada riset dan pengembangan perusahaan walaupun secara teoritis

tanggung jawab terbesar berada ada bagian ini, tetapi sebagai suatu

perusahaan yang mana setiap bagian perusahaan harus dapat

bekerjasama dan saling membantu demi kemajuan perusahaan.

Hubungan kerjasama yang tidak hanya satu arah tetapi dua arah.

Hubungan ini dapat dilakukan baik antara bagian riset dan bagian

riset memberikan masukan kepada direktur utama maupun manager

lain misalnya dalam training yang diperlakukan oleh karyawan.

Unwera'daa 3dam Sndmeaia Swan 9ra§utatt ( 02 521 051) 139


9m 9emncangan Se&tik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdukai WO£00pea /Saturn

Proses pengembangan manajemen sumber daya manusia

direncanakan melalui langkah ^ langkah :

Pencarian Sumber Daya


Manusia

i
r

Penarikan Tenaga Kerja

\ '

Training

i'

Menjalankan Pekerjaan

Pelatihan Dan Pengembangan

i '

Evaluasi

^ r

Promosi, Transfer, Demosi


dan Pengembangan

Gambar 4.8 : Flow chart Proses Pengembangan Managemen Manusia

4.8 Evaluasi Ekonomi

Dalam rangka membangun image eksistensi pabrik sekaligus eksistensi

produk tekstil garmen maka pada perancangan pabrik ini ditetapkan untuk

melaksanakan konsep strategi pemasaran seoptimal mungkin dan evaluasi

finansial secara mantap dan berkala.

Unwetaaua 3diam Sndtuteaia Swan 9mfoa<t ( 02 521051) 140


9xa 9erancangan 9e6rikgarment fa Denim 9ria Deutaaa
DenganSCapaaUaa 9wdukai 300£00 pca/Sahun

4.8.1 Analisa Marketing

Alat analisa yang digunakan pada pabrik gamen jas denim pria ini

adalah analisa strengths, weaknesess, opportunities, and treats (SWOT) dan

analisis daur hidup produksi.

4.8.2 Strategi Pemasaran

Analisis pemasaran perancangan pabrik garmen ini didasarkan pada

beberapa strategi sebagai berikut:

• Strategi pembelian bahan baku

Bahan baku ini diorder dari pabrik pertenunan dan finishing yang

memiliki kualitas produk yang baik untuk menjaga standar kualitas

produk yang telah ditetapkan. Selain itu juga akan bekerjasama dengan

pabrik-pabrik produsen bahan baku untuk menjaga kontinuitas stok

bahan baku minimal 1 bulan sebelum produksi dimulai.

• Strategi lokasi

Lokasi suatu industri hams didukung oleh aspek kemudahan dan

kenyamanan. Jika dilihat dari lokasi yang terletak di ungaran merupakan

tempat yang tepat berdirinya pabrik garmen. Hal ini disebabkan karena

daerah tersebut yang mendukung untuk memasarkan produk, dekat

dengan industri tekstil sehingga penyediaan bahan bakunya tidak sulit.

• Strategi promosi

Strategi promosi yang digunakan dengan menerapkan strategi brand

name. Strategi brand name merupakan langkah pembentukan merk yang

kuat pada konsumen baik dengan menampilkan secara visual di media

itnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan9mhoa*( 02 521051) 141


9m 9erancangan 9e£ru% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9<toduhdi 300£00 pea/Solium

TV dan media elektronik atau sample produk diberikan secara cuma-

crniw kepada mirxa pabrik yang potensial.

• Strategi Sumber Daya Manusia

Tidak kalah pentingnya bahwa strategi penataan sumber daya manusia

yang professional mutlak dibutuhkan Untuk itu menetapkan pengadaan

pelatihan-pelatihan secara berkala kepada pekerjanya sesuai dengan

bidang masing-masing karena produktifitas karyawan akan sangat


mempengaruhi volume produksi, penjualan dan laba perusahaan.

• Strategi Proses

Perancangan pabrik garmen juga membentuk suatu sistem informasi

manajemen ( SIM ) terpadu. System ini dilakukan dengan tahapan


sebagai berikut:

1. Tahap awal ( order agreement ) adalah tahap pemesanan oleh

pelanggan. Tahap ini dapat dilakukan oleh distributor besar maupun

kelompok perancang produk dari perusahaan yang mempunyai


merek dagang kemeja.

2. Tahap kedua adalah tahap produksi ( production ). Tahap ini adalah

tahap pelaksanaan produksi terhadap produk yangdatang.

3. Tahap ketiga adalah proses administrasi ( administration ), pada

tahap ini segala surat menyurat dan perizinan yang menyangkut

produk jas dan diselesaikan.

UnweraUaa 3dam Sndmeaia Swan 9rakaaa ( 02521 051) 142


9m 9emncangan 9e&u& garment fa Denim 9ria Dewaaa
Skngan SCapaaUaa 9radukoi 3C0£00 pea/Satiun

4. Tahap keempat adalah penyerahan dan penjualan produk jas ( sale ).


Pada tahap ini penyerahan barang dapat dilakukan secara langsung (
ekspor ) maupun secara tidak langsung (menggunakan distributor ).

4.83 Modal Investasi

Modal investasi adalah sejumlah modal yang tertanam pada perusahaan


Modal investasi yang digunakan untuk mendirikan pabrik garmen ini
adalah dengan rincian sebagaiberikut.

Tabel 43 : Rincian modal investasi

No. Keterangan Jumlah Harga/Sat Total (Rp)


(Rp)
1 Tanah 5.250 m1 Rp 1837500000
350.000/m2
2 Bangunan 1500000000
3 Taman dan jalan 50000000
4 Instalasi (listrik dan air) 50000000
5 Transportasi
Mobil pickup 1 100000000
Mobil Suzuki Excudo 1 100000000
Sub total 3637500000
6 Notaris/konsultan 1 12000000 12000000
7 Peralatan dan mesin produksi
Mesin jahit 72 1500000 108000000
Mesin obras 7 1000000 7000000
Mesin penandaandan lubangkancing 13 1000000 13000000
Mesin pasang kancing 12 1000000 12000000
Mesin cutting band knife 6 5500000 33000000
Setrika uap 6 250000 1500000
Mesin label 2 250000 500000
Gunting 120 10000 1200000
Peralatan pembantu lain 2500000 2500000

Sub total 178700000

*UnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9mfoa* ( 02 521051) 143


o oo
g

£
J? s .
$
$
13 3ST

I'
a

? i'
©
*
o u> to to u>
-j yi »* o « ui 3\ « *•-•* Ul o *-* *—* W * O W W M « o o to

J5»
sr 4i- —-
Ul 00 O Ul ft NUiWWW<JO\s)OVl
ct
Ef o _ _ _
o o o o OO OOOOOQQQOOO
o o o o OO OOOOOOOOOOO

£ o
•si en >— to to ft
00 U> 00 Ut 4* •£&& hOT-4 -fc* u> to to o -4 — tO ©
K» tn
_k wi ui 6 Ul Q U» O o ui Ul U> Ul u> to ft W O « 00 o *. O 00 o
o © o o O O O O o O Ul o o *. O Ui o o o
Ol o o o o © 8 o o o o o o o o o o o o o O O O O O
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o O O O O O
© o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
© o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
9m 9emncangaa 9e6rat garment Jaa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300£00 pea/Saturn

Maka dapat disimpulkan modal investasinya adalah :

Tabel4s+sT«

No Keterangan Total (Rp)


1 Tanah 1.837.500.000

2 Bangunan pabrik 1.500.000.000

3 Taman dan jalan 50.000.000

4 Transportasi 200.000.000
5 Instalasi 50.000.000
6 Notaris/konsultan 12.000.000
7 Peralatan dan mesin produksi 178.700.000

8 Peralatan penunjang utilitas 317.515.000


9 Perlengkapan kantor dan 56.500.000
karyawan
10 Suku cadang mesin dan utilitas 20.000.000

Total modal investasi 4.207.215.000

4.8.4 Modal kerja

Biaya/tahun yang termasuk modal kerja adalah sebagai berikut:

A. Kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu

I. Kain

Apabila harga kain yang akan dibuat jas adalah sebesar Rpl7.000/m,

maka:

• Kebutuhan kain/hari jumlah produksi/hari x kain/pcs

- 962 pcs/hari x 1,6 m/pcs

= 1539.2 m/hari

• Kebutuhan kain/bulan : 1539,2 m/hari x 26 hari/bulan

=40.019,2 m/bulan

• Kebutuhan kain/tahun =40.019,2 m/bulan x 12 bulan/tahun

UnweraUaa 3diam Sndeneaia Swan 9rakea* ( 02 521 051) 145


9m 9emncangan Sethuk garment Jaa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300£00 pca/Sahun

= 480.230,4 m/tahun

• Total harga kain -480,230,4 m^Rp 17.000/m

= Rp 8.163.916.800,-

2. kain pelapis

harga kain pelapis sebesar Rp. 5000/m maka :

* Kebutuhan kain per hari = jumlah produksi/hari x kain/pcs

= 962 pcs/hari X 1.25 m/pcs

= 1202.5 m/hari

= 31265 m/bln

= 375180m/thn

Biaya kain Rp. 5000 x375180 m

Rp. 1.875.900.000/thn

3. Kain tebal

Harga kain tebal yang digunakan untuk pembuatan jas sebesar Rp.

1.500/m, maka:

• Kebutuhan per hari = jumlah produksi/hari x kain/pcs

= 962 pcs/hri x 0.5m/pcs

= 481 m/hri

= 12506 m/bln

= 150072 m/thn

Biava kain/tahun = Rp. 1.500 x 150072 m

= Rp.225.108.000/fhn

'UnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9mfoa» ( 02 521051) 146


9m 9e*ancangaa 9e6rik garmentJaa Denim 9ria Deutaaa
DenganSCapaaUaa 9radukai 300£00 pca/Sahun

4. Benang Jahit

Tabel 4.5 : Kebutuhan Benang Setiap Taha pan PadaJProses Sewing


£ Tahapan proses Panjang Benang j
(cm) |
i Jahit kain lapis 976 j
2 Buat krah dan stick krah 486 !
Sambung krah 270 |
13
14 Jahit pundak _, 135 j
5 Pasang dan tutup krah 309 j
6 Pasang label 75 |
7 Pasang lengan 90 1
8 Jahit lengan dan body 675 |
9 Obras 1.125 j
10 Klim bawah 375
11 \ Penandaan lubang kancing 488 |
12 Buat lubang kancing 210 !
13 1Pasang kancing 204 i
Jumlah 4.442 J

Kebutuhan benang jahit /hari = Jumlah produksi/hari x panjang

benang

jahit

=962 pcs/hari x 4.442 cm/pcs

=4.273.204 cm/hari

Kebutuhan benang jahit/bulan =4.273.204 cm/harix 26

= 111.103.304 cm/bulan

Kebutuhan benang jahit/tahun = 111.103.304cm/blnxl2

= 1.333.239.648 cm/tahun

14.580.500 yard/tahun

Harga benang jahit/500 yard Rp2.000,-

<Unweraitaa 3diam Sndoneaia Swan 9mfoa<t ( 02 521051) 147


9m 9erancangan9efcdk garmentJaa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9%adukai 300£00 pca/Sanun

• Total harga benang jahit / tahun = 14.580.500 yard/tahun x

-jfeaooo——
SOOyard

= Rp 58.322.000,-

5. Benang obras

Untuk membuat 1 pes jas dibutuhkan benang obras sebanyak 25 yard. Harga

benang obras Rp 1.500 untuk setiap 640 yard ( 585,2 m ) . maka dapat

dihitung:

• kebutuhan benang obras /hari =962 pes x 25 yard

=24.050 yard

• kebutuhan benaang obras/bulan = 24.050 yard x 26

= 625.300 yard

• kebutuhan benang obras/tahun = 632.300 x 12

= 7.503.600 yard

• total harga benang obras / tahun = 7.503.600 x


640

= Rp 17.586.562,5,-

6. Plastic packing

setiap hari, plastik yang dibutuhkan 962 lembar. Harga plastik tiap pak (

50 lembar) sebesar Rp 5000,- Maka dapat dihitung :

• kebutuhan plastik/bulan = 962 x 26

= 25.012 lembar

• kebutuhan plastik/tahun =25.012x12

= 300144 lembar

VnweraUaa 3diam Sndoneaia Swan 9%akoaa ( 02 521 051 ) 148


9m 9eraneangan 9etmk garment Jaa Denim 9ria Deutaaa
DenganSCapaaUaa 9wdunai 300£00 pcafSaturn

total harga plastik / tahun = 300144 x


50

= Rp 30.014.400,-

7. Label

label yang digunakan untuk 1 pes jas adalah label kertas dan kain. Harga

label setiap pasang adalah Rp 150- Maka dapat dihitung.

• kebutuhan label/bulan = 962 x 26

= 25.012

• kebutuhan label/tahun =25.012x12

= 300.144 buah

• total harga label / tahun = 300.144 x 150

= Rp 45.021.600,-

8. Kancing

setiap pes jas membutuhkan kancing sebanyak 3 buah. Harga kancing

Rp 40.000,-/bungkus. Untuk setiap 1 bungkus mempunyai 100 buah

kancing. Maka dapat dihitung:

• harga kancing 1 buah = Rp 400,-

• kebutuhan kancing /hari = 962 x 3 buah

= 2886 buah

• kebutuhan kancing/bulan = 2886 x 26

= 75.036 buah

• kebutuhan kancing/tahun =75.036x12

= 900.432 buah

ItnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rafoa& ( 02 521051) 149


9m 9erancangan 9e6rat garment Jaa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9nodukai 300£00 pea(Saturn

• total harga kancing / tahun = 900.432 buah x Rp 400,00/buah

—Rp^oO.172^0©^

9. Karton box

Setiap karton box berisi 39 pes. Harga karton box Rp 3.500,-Maka dapat

dihitung:

962
kebutuhan karton box /hari
39

= 25 buah

• kebutuhan karton box/bulan =25 x26

= 650 buah

• kebutuhan karton box/tahun =650x12

= 7800 buah

• total harga karton box / tahun = 7800 buah/tahun x Rp 3.500/buah

= Rp 27.300.000,-

10. Kertas pola

Setiap 1 pes jas membutuhkan 1,6 m kertas pola. Harga kertas pola

untuk 100 m adalah Rp 5.000,- maka dapat dihitung:

• kebutuhan kertas pola/hari = jumlah meja cutting x

panjang pola /
/ -• \
= 2x 1,6 \
= 3.2m

*UnweraUaa 3atom Sndeneaia Swan 9rakea& ( 02 521051) 150


9m 9erancangan 9e6nik garment Jaa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reduttai 300£00 pea/Saturn

kebutuhan kertas pola-bulan = 3.2 x 26

=$37^m—

kebutuhan kertas pola/tahun = 83.2mxl2

= 998.4 m

RpSOOO
total harga kertas pola/ tahun 998.4 m x
100m

= Rp 49.920,-

Tabel 4.6: Total biaya kebutuhan bahan baku dan bahan pem bantu

No Jenis kebutuhan Biaya /tahun


a Kain Rp. 8.163.916.800

b. Kain pelapis Rp. 1.875.900.000


c. Kain tebal Rp. 225.108.000
d Benang jahit Rp. 58.322.000

e Benang obras Rp. 17.586.562,5


f Plastic packing Rp. 30.014.400

g Label Rp. 45.021.600


h Kancing Rp. 360.172.800

i Karton box Rp. 27.300.000

Total Rp. 10.803.342.163

'UnweraUaa 3diam Sndoneaia Swan 9rafoa* ( 02 521 051) 151


9m 9erancangan 9e6ri& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdukai 300£00pca/Sahun

Tabel 4.7 : Daftar gaji karyawan

No Jabatan Jumlah Gaji/bulan(Rp) Total gaji/bulan (Rp)

1 Direktur utama 1 6.000.000 6.000.000

2 Manager 3 3.000.000 9.000.000

3 Kepala bagian 8 2.000.000 16.000.000

4 Supervisor 8 1.000.000 8.000.000

5 Karyawan staf 22 750.000 16.500.000

6 Designer 2 800.000 1.600.000

7 Operator 244 450.000 104.850.000

8 Maintenance 5 450.000 2.250.000

9 Satpam 10 450.000 4.500.000

10 Sopir 2 400.000 800.000

11 Cleaning service 10 400.000 4.000.000

12 Delivery boy/girl 9 400.000 3.600.000

13 Dokter 1 1.300.000 1.300.000

14 Perawat 2 450.000 900.000

15 Receptionist 1 400.000 400.000


Total gaji karyawan/bulan 133.850.000
Total gaji karyawan/tahun 1.606.200.000

A. Gaji karyawan keseluruhan =Rp. 1.606.200.000/thn


B. Biaya utilitas =Rp 1.930.222.573,2/thn
C. Biaya telepon =Rp 20.000.000/thn

D. Asuransi peralatan mesin produksi dan transportasi

• Peralatan mesin&transportasi = Rp 178.700.000 +

Rp 200.000.000

= Rp 378.700.000,-

• Biaya keseluruhan = 2,5 % x Rp 378.700.000,

= Rp 9.467.500,-

VnitteraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rakeae. ( 02 521 051 ) 152


9m 9emncangaa 9ethti& garment Jaa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9xedukai 30C£00 peafSolum

E. Asuransi dan tunjangan karyawan

Karyawan pada perusahaan ini diasuiaiisikan leihadap jiwa dan

kecelakaan dengan biaya setiap tahun Rp. 5000,-Zorang. Selain

itu setiap karyawan diberi tunjangan hari raya setiap tahun

dengan besamya biaya tunjangan Rp. 100.000,-/orang. Maka

keseluruhan biaya adalah;

• Asuransi tunjangan = Rp 5000,- + RP 100.000,-

= Rp 105.000,-

• Biaya keseluruhan = Rp 105.000,-x 332

= Rp 34.860.000,-

F. Asuransi bangunan pabrik

Bangunana pabrik diasuransikan terhadap kebakaran juga

terhadap bencana dengan biaya sebesar 2,5 % dari investasi

bangunan pabrik. Maka keseluruhanbiaya adalah:

• Asuransi bangunan pabrik = 2,5 % x Rp 1.500.000.000

= Rp 37.500.000,-

G. Biaya pemeliharaan investasi

Biaya yang termasuk pemeliharaan investasi yaitu mesin, utilitas,

dan bangunan. Untuk biaya pemeliharaan ini, besamya 1,5 % per

tahun dari harga masing-maing pada modal investasi, biaya yang

dikeluarkan sebesar:

• Mesin = 1,5 % x Rp 178.700.000

= Rp 2.680.500,-

UnuteraUad 3diam Sndmeaia Swan 9mkeae- ( 02 521 051) 153


9m 9eraneangan 9e£m& garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 3C0£CC pea/'Saturn

• Penunjang Utilitas = 1,5 % x Rp 317.515.000

-Rp 4:762:725,-

• Transportasi = 1,5 % x Rp 200.000.000

= Rp 3.000.000,-

• Bangunan -1,5 % x Rpl .500.000.000

= Rp 22.500.000,-

Total biaya pemeliharaan invetasi keselurahan selama 1 tahun

adalah:

= Rp 2.680.500,-+ Rp 4.762.725,- + Rp 3.000.000,- + Rp

22.500.000,-

= Rp 32.943.225,-

H. Administrasi biaya penjualan

Biaya yang termasuk dalam administrasi penjualan yaitu : biaya

kantor pos, pembuatan dan pengiriman sample produk, alokasi

biaya perjalanan dan Iain-lain. Biaya ini diperkirakan setiap

tahunnya sebesar Rp. 18.000.000,-

L Seragam karyawan

Setiap karyawan di pemsahaan ini akan mendapatkan baju kerja

2 stel setiap tahunnya. Untuk itu perusahaan mengeluarkan biaya

sebesar:

• Seragam satpam = lOx @ Rp 200.000,-

= Rp2.000.000,-

UnuteraUaa 3dam Sndmeaia Swan 9wkea* ( 02 521 051 ) 154


9m 9emacangan9e&rai garment Jaa Denim 9ria Deutaaa
DenganSCapaaUaa 9mdakai 300£00 pca/Sahun

• Seragam operator, cleaning service dan delivery boy/girl

=253x@Rp^00:000,-

= Rp 27.800.000,-

Total biaya seragam karyawan adalah :

= Rp2.000.000,-+ Rp 27.800.000,-

= Rp 29.800.000,-

Maka modal kerja per tahun dengan rincian di atas dapat ditabulasikan

pada tabel 4.8:

Tabel 4.8: Modal kerja per tahun


No. Keterangan Total biaya
/tahun (Rp)
1 Gaji karyawan 1.606.200.000
2 Biaya utilitas 1.930.222.573,2
3 Telepon 20.000.000

4 Asuransi mesin dan transportasi 9.467.500


5 Asuransi dan tunjangan karyawan 34.860.000

6 Asuransi bangunan pabrik 37.500.000

7 Pemeliharaan investasi 32.943.225


S Administrasi penjualan 18.000.000

9 Seragam karyawan 29.800.000

Total modal kerja (Rp) 14.440.507.961

Total modal perusahaan = total modal investasi + total modal kerja

= Rp 4.207.215.000+ Rp 14.440.507.961

= Rpl 8.647.722.961,-

VnutexdUaa 3atom Sndmeaia Swan 9mfoa* ( 02 521051) 155


9m 9eumcangan9e6ru% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9wdukai 300£00 pea(Saturn

BREAK EVENT POINT

4.&5 Fixed Cost ( FC )

Fixed cost atau biaya teap adalah ongkos atau biaya yang besamya

berkecenderungan tetap untuk suatu periode tertentu, meskipun volume

produksi atau aktivitas pemsahaan bembah. Biaya-biaya yang termasuk

ke dalam biaya tetap adalah

L Gaji karyawan Rp 133.850.000/bln

2. Depresiasi

Depress-^
N

P = Nilai awal dari asset

L = Nilai akhir dari asset

N = Umur dari modal

• Bangunan

P =Rp 1.500.000.000,-

S - 10 % x Rp 3.500.000.000,-

= Rp 150.000.000,-

N =30 tahun

D _ Rpl.500.000.000-/fot50.000.000
30

= Rp45.000.000,-/thn

• Mesin

P = Rp 178.700.000,-

S =10 % x Rp 178.700.000,-

UnwevaUaa 3dam Sndmeaia Swan 9rakoa«t ( 02 521 051) 156


9m 9emnaangaa9e6rut garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdukai 300£00 pea/Sahun

= Rp 17.870.000,-

N =10 tahun

Rpl 78.700.000-Rp 17.870.000


D
10

Rp 16.083.000,- /thn

• Peralatan penunjang utilitas

P =Rp 317.515.000

S = 10 %xRp 317.515.000

= Rp 31.751.500,-

N =10 tahun

D _ Rp 317.515.000 -Rp31.751.500
10

= Rp28.576.350/thn

• Transportasi

P =Rp 200.000.000

S = 10 %xRp 200.000.000

= Rp 20.000.000,-

N =10 tahun

= ifo200.000.000 - 7fo20.000.000
10

= Rpl 8.000.000,-/thn

• Perlengkapan kantor dan karyawan

P =Rp 56.500.000,-

S = 10 % x Rp56.500.000,-

UnweraUa* 3dam Sndmeaia Swan 9rakoae- ( 02 521 051 ) 157


9m 9&umcangaa 9ebdk garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300£00 pca/Sahun

= Rp5.650.000,-

N =10 tahun

D _ ifo56.50Q.000-ifo5.650.000
10

= Rp 5.085.000,- /thn

• Suku cadang mesin dan utilitas

P =Rp 20.000.000

S = 10 %xRp 20.000.000

= Rp 2.000.000,-

N =10 tahun

ifo20.000.000 - ifo2.000.000
10

= Rpl.800.00G,-


Seragam karyawan

p = Rp29.8O0.000,-

S = 10% XRp29.800.000,-

= Rp2.980.000,-

N = 5 tahun

D
_ ifo29.800.000 - ifo2.980.000

= Rp 5.364.000,-

Wnwezaaaa Sdiam Sndmeaia Swan 9rahtae. ( 02 521 051) 158


9m 9emneangan 9earu% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9rodukai 3€0£00pea/Sahun

Penyusutan total:

• Bangunan "=Ttp 45000.000,-

• Mesin dan peralatan =Rp 16.083.000,-


• Peralatan penunjang utilitas = Rp 28.576.350,-

• Transportasi =Rpl 8.000.000,-


• Perlengkapan kantor dan karyawan = Rp 5.085.000,-
• Suku cadang mesin dan utilitas = Rp 1.800.000,-
• Seragam karyawan = Rp 5.364.000,-
+

= Rpl 19.908.350

3. Asuransi dan tunjangan karyawan sebesar Rp 21.630.000.-


4. Asuransi peralatan pabrik produksi dan transportasi sebesar Rp
23.027.150

5. Pemeliharaan investasi sebesar Rp 32.943.225,-


6. Administrasi penjulan sebesar Rp. 18.000,000,-

VnieemUaa Sdtam Sndeneaux Swan 9ra&ad(t ( 02 521 051) \S9


9m 9emmangan 9efai& garment fa Denim 9riaDeutaaa
Dengan SCapaaUaa 9mdukdi 300£00pea/Saturn

Total fixed cost dapat ditabulasikan seperti pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9-rRinciau rued eost(biayaTemp )
No Keterangan Biaya
Gaji karyawan keselurahan Rp 1.606.200.000
Depresiasi
• Bangunan pabrik I Rp45.000.000,-
• Peralatan dan mesinproduksi | Rp 16.083.000,-
• Transportasi 1Rpl 8.000.000,-
• Perlengkapan kantor | Rp 5.085.000,-
j • Peralatan penunjang utilitas Rp 28.576.350,-

j • Seragam karyawan Rp 5.364.000,-

Sub total Rp 1.724.308.350


J r Asuransi tunjangan karyawan Rp 21.630.000,-
4 fAsuransi peralatan mesin produksi dan Rp 23.027.150
Itransportasi
5 Pemeliharaan investasi Rp 32.943.225,-
6 j Administrasi penjualan Rp. 18.000.000,-
Total biaya tetap/tahun Rp 1.819.908.725

4.8.6 Variabel cost (CV)

Variable cost atau biaya tidak tetap adalah biaya produksi yang
tergantung pada besar kecilnya produksi atau asset dalam pabrik
tersebut.

Tabel 4.10 Rincian variable cost (biaya tidak tetap )


No Kebutuhan Biaya
j Bahan baku dan pembantu Rp. 10.803.342.163
I2 j Biaya utilitas 1.930.222.573,2 I
lP_
Total biaya tidak tetap/tahun Rn_ 12.733.564.736,2 j

VniueraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9raUd0. ( 02 521051) 160


9m 9emneangan 9earul garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9redukai 300£00 pea/Saturn

4.8,7 Analisa Ekonomi

Dari perhitungan kedua biaya tersebut maka dapat dilakukan


perhitungan hargajual/pcsyaitu :

• froduksi/tahun = 300.000 pes/tahun

• Biaya tetap/pes _ totalbiayatetap


produksi /tahun

_ Rpl. 819.908.725,--
300.000

= Rp 6.066,4

* Biaya tidak tetap/pes _ totalhiayatidaktetap


produksi 1tahun

_ 12.733.564.736
300.000

=Rp 42.445,3

* Biaya pokok/pes = Rp 6.066,4+ Rp 42.445,3

= Rp 48.511,7

• Keuntungan = 15 % x biaya pokok/pes

= 15 %xRp 48.511,7

= Rp 7.276,7

• Harga pokok+ keuntungan = Rp 48.511,7+Rp 7.276,7

= Rp 55.788,4

• Pajak penjualan = Rpl 0% x ( harga pokok +

keuntungan)

ilnitteraUad 3diam Sndeneaia Swan 9rateae. ( 02 521051) 161


9m 9emneangan 9efaul garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reaukai 300£00pca/Sahun

10 %x Rp 55.788,4

= Rp 5.578,8

Hargajual = ( harga pokok + keuntungan ) + pajak penjualan


= Rp 55.788,4+ Rp 5.578,8

= Rp61.368,-

4.8.7.1 Analisa keuntungan

• Total biaya produksi =biaya tetap +biaya tidak tetap


= Rp 1.819.908.725+ Rp

12.733.564.736

= Rp 14.553.473.461,-

• Total penjualan/sale annual (Sa) = hargajual x kapasitas produksi


= Rp61.368,-x 300.000

= Rp 18.410.173.650,-

Keuntungan produksi = total penjualan - total biaya

= Rp 18.410.173.650- Rp

14.553.473.461

= Rp 3.856.700.189

Pajak keuntungan 5% = pajak keuntungan x keuntungan

= 5% xRp 3.856.700.189

= Rp 192.835.009,5

(tinwe*aUaa 3atom Sndmeaia Swan 9mkea0. ( 02 521051) 162


9m 9esaueaagan 9e&riR garment fa Denim 9ria Deutaaa
Skngan SCapaaUaa 9redukai 300£00 pca/Sahun

Keuntungan bersih = keuntungan - pajak keuntungan

= Rp 3:856.700.189 - Rp
192.835.009,5

Rp 3.663.865. ISO

4.8.7.2 Analisa kelayakan

Regulated Cost (RC)

1. Pengeluaran umum

• Sale = 2% x ( hargajual x kapasitas

produksi)

= 2% x (Rp 61.368 x 300.000)

= Rp 368.208.000

* Finance = 3% x (fixed cost + modal kerja )

= 3% x (Rp 1.819.908.725+

Rp 14.440.507.961)

= Rp 487.812.500,58

• Administrasi = Rpl 8.000.000,-

Research & development = 1% x total penjualan

= l%xRp 18.410.173.650,-

= Rp 184.101.736,5

Total pengeluaran = (Sale+ Finance + Administrasi +

Research & development

UnwexaUaa 3dam Sndoneaia Swan 9rakoa* ( 02 521051) 163


9m 9emncanaaa 9etmk garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reduRai 300£00 pca/Sahun

(Rp 368.208.000+ Rp

4S7.8l2.500,58+"Rp 18.000.000

Rp 184.101.736,5)

Rp 1.058.122.237

1. Gaji karyawan Rp 1.606.200.000

2. Biaya pemeliharaan investasi Rp 32.943.225

3. Biaya penyusutan Rp. 119.908.350

Jumlah Regulated Cost (RC) = Rp 1.759.051.575

4.8.73 Analisa Break Even Point (BEP)

Titik pulang pokok adalah analisa utnuk mencari suatu keadaan

yang berupa jumlah produksi tertentu atau harga jual tertentu


dimana pada keadaan tersebut hasil penjualan dari produksi akan
sama dengan jumlah biaya yang diperiukan untuk produksi dan

menjual, sehingga pada keadaan tersebut perusahaan tidak

memperoleh laba atau menderita kerugian. Rumus yang digunakan


untuk mencari BEP adalah :

FC
Kapasitas produksi saat BEP =
HrgPr oduk I pes - VCI pes

Rp 1.819.908.725
Rp 61.368,--Rp 42.445,3

linitterdUad 3diam Sndmeaia Swan 9ra&aa» ( 02 521051) 164


9m 9etuuuuMngan9eirn% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa Predukai 300£00 pca/Sahun

= 96.175,9pcs

%BEP =^lZMxKX)o/o
300.000

= 37.05%

Penjualan pada saat BEP =96.175,9pcs x Rp 61.368,

= Rp 5.902.122.63 U

GrafikBEP
20-
" / TS
„ 16-
"S. '"^s^ ^^- IT

1 8J
ere
BEP^^^^
~ 4- SDP^>

0- ^l_i — -^ . 1 , 1_.

20 40 60 80 100

KapasitasProduksi(%)

Gambar 4.9: Grafik BEP

4.8.7.4 Return oo investment (ROT)

Return on investment merpakan perkiraan keuntungan yang dapat


diperoleh pertahunnya, yang didasarkan pada kecepatan
pengembalian modal tetap yang diinvestasikaa Besamya ROI
dapat diperoleh dengan ramus sebagai berikut:

%ROI keuntungan bersih/fahun


x!00%
ModalInvest + Modal kerja

= 19.6%

'UnweraUaa 3diam Sndmeaia Swan 9rafoa* ( 02521051) 165


9m 9emneanaan 9eSru% garment fa Denim 9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reauhai 300£00 pca/Sahun

4.8.7.5 Analisa Shut Down Point (SDPJ


Analisa SDP adalah besamya presentase yang menyatakan tingkat
resiko terhadap pabrik misalnya kegagalan produksi, kebakaran
dan Iain-lain sehingga aktivitas produksi harus dihentikan.
Perolehan data yang digunakan untuk menghitung SDP adalah
dalam jangka waktu satu tahun.

• SDP= °;3/?C jaw*


(Sa-VC - 0,7RC)

= 11.9%

Jadi SDP terjadi pada 11.9%

• Kapasitas produksi pada saat SDP =SDP xkapasitas


produksi

= 11.9 %x 300.000

= 35.700pcs

• Penjualan jas pada saat SDP =35.700pcs xRp


61.368

= Rpl 190.837.600

<Unweraaaa Solum Sndmeaia Swan 9mnaa« ( 02 521 051) 166


9m 9emncaugaa 9e6r& garment Jaa Denim 9ria D'eutaaa
Dengan SCapaaUaa 9reaukai 3€C£00 pea/Saturn

4.8.7.6 Waktu pengembalian modal

Waktu pengembalTari modal adaT ahwaktu pengembalian modal


yang didapatkan berdasarkan keuntungan yang dicapai.
Modal investasi = Rp 4.207.215.000
Ketirtungan/tahun = Rp 3.663.865.180
mod investasi
POT
keuntungan

^ Rp 4.207.215.000
Rp 3.663.865.180

= 1.2 tahun

'UniveraUaa Satam Sndmeaia 3wan 9rafutae. ( 02 521051 )167


9m9erancangan 9e6rik garment fa Denim 9ria Deutaaa
Skngan SCapaaUaa 9wdukai 300£00 pca/Sahun

BABV

PENUTUP

Dari Pra rancangan pabrik tekstil jas denim yang telah dilakukan maka
dapat disimpuikan bahwa pabrik ini layak didirikan dan mendapatkan keuntungan.
Pra rancangan ini berpriduksi dengan kapasitas 300.000 pes per tahun. Agar
mencapai produksi yang optimum, maka dilakukan dengan jalan efisiensi dan
etektifitas mesin maupun karyawan

Dari perhitungan analisa ekonomi, diperoleh :


• Modal Investasi =Rp 4.207.215.000
• Total Modal Kerja =Rp 14.440.507.961
• Fixed cost (FC) =Rp 1.819.908.725
• Variable Cost (VC) =Rp 12.733.564.736
• Hargajual =Rp 61.368
• Keuntungan Bersih/tahun =Rp 3.663.865.180
• BreakEvent Point (BEP) = 37.05 %

• RQI =19.6%
• Shut Down Point (SDP) = 11.9 %

• Pay Cut Time (POT) =1.2 tahun

Setelah mempertimbangkan beberapa faktor terutama dalam


mendapatkan kemudahan mendapatkan karyawan, efisiensi proses dan
produksi, pendirian lokasi, keadaan iklim, kemudahan daerah pemasaran
produk dan kelayakan analisa ekonomi yang telah dilakukan maka pabrik
garmen untuk proses produksi jas denim dengan kapasitas 300.000 pes per
tahun ini memenuhi syarat dan layak untuk didirikan.

VnweraUod Sdiam Sndmeaia Ju^ p^fa^ ( Q2 521051) 168


9m 9emneangan 9ehSk garment fa Denim 9ria Deutaaa
Skngan SCapaaUaa 9<mdukai 3CC£W pca/Sahun

DAFTAR PUSTAKA

1- Koswara, Aas Asmawati, "Panduan Pembuatan Kemeja Pada Imtustr,


Garmen Modern", Yogyakarta, 2007.
-. As., Nurman, "Diktat Ktdiah Praperancangan Pabrik Tekstil", FTi. UII,
Yogyakarta, 2005.

3. BPS, "Statistik Industri Besar dan Sandang (Large and Medium


Manufbcturmg Statistic) Bagian 11 dan 111", Yogyakarta,2000, 2001, 2002,
2003,2004.

4. Daiyono, Diktat Kuliah Teknologi Garmen, FTI, UII, Jogjakarta


5. Gunadi, Disain Tekstil, Keluarga UPN Veteran, Jakarta, 1989.
6. Jumaeri, Pengetahuan Barang Tekstil dan Pakaian Jadi, ITT Bandung.
1977.

1- Http://www.brothercom

8 Htrj3jywww.sewininnachine.com
9 Hftp:#www:lcixuan.eoni

\0. MH.Sutrisno, SE, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Fak. Ekonomi, UIJ-


Jogjakarta.

H.Mamy, Lestari, "Praperancangan Pabrik Garment Jaket Denim Wanita


Dewasa Dengan Kapasitas 112,351 pcx'tahun", Jurusan Teknik Kimia, FTL,
U1L Yogyakarta, 2006.
12. Kurniati, Ari, & Sulistianingsih, Sri, "Pra Perancangan Pabrik Chmnen
Celana Panjang Wanita Dewma Uhmm Jg ^. ^^ ^ ^ ^ ^
Dengan Kapasitas Produksi 153.000 pes Tahun", Jurusan Teknik Kimia,
FTI, UJL Yogyakarta, 2007.
13. Lavasari, LesJy, & Wahyudi, Eko, "Praperancangan Pabrik Garmen
Kemeja Lengan Panjang Pria Kapasitas Produksi 982.500 pes Tahun.
Jurusan Teknik Kimia, FTI, UII, Yogyakarta, 2006.
14. N. Sugiarto Hartanto &Shigeru Watabane, Teknologi Tekstil, Jakarta, Mei
1993.

15. Perry, R H and Green, D.W. Perry's Chemical Handbook 3T> edition,
McGraw-Hill Inc, 1985.

VninexaUm Satam Sndmeaia Jwan 9m&eo* ( 02 521 €51) 169


9m 9ewnea*gan9ehr& garment fa Demm9ria Deutaaa
Dengan SCapaaUaa 9*eduhai 3C0£tm pca/Sahun

16. Proceeding Seminar Nasional Tekstil 2001, Prospek Tekstil Indonesia di Era
Millenium Ketiga, UII, Jogjakarta, 2001.
17. Superstar, Auto - Sharpening Cutting Machine Straight Knife Power -
Driven - Timer, 2003.
18. Supriyono, S.Teks, Kalktdasi Biaya Tekstil, JTT Bandung, 1977
\9. Sritomo Wingjosoebroto, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, edisi
ketiga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 1996
20. Soeprijono, p., &Pocrwatl,"Serat-seral Tekstil", ITT, Bandung, 1974.
21. Verdi y^,PembentukmiAngjcatan Kerja IndmtriCrarment UntukEhport,
Akatiga info&publikasi, Bandung, 2003.

VnuwtaUaaSatamSndmneaia Suum 9<uu%ea* ( 02 52105/ )170


Pro** E-gWIng Flo„ Di.Braro P.brik Ca™.„ U„n,k PnH.uk,! j. ,*„„, Pn, „,„,,„ „„„„„ L^ ^^ Produksi 300.000 pcs/tahun
PREPARATION Mesin jahittips KX8810 4, Mesin iahit tipe IIK-SfVto
FINISHING

Bahan Baku interlining Proses


Mesin BandKnife INSPECTING
*i
Nuig-H sew in Miigle needle KX8810 '•ungsijnhillipelLL-SOOO
17. Penandaan lubang kancing Proses kerja:
Jahit kain pelapis l-Kigiim depan dan saku 18, Pembuatan lubang kancing. ^ Pngtsdtan jenisjahitan
'uliil kain pelapis hdgjan lengan
Inspecting Jahit kain polupis. brtgian belakang MaB|"M1!'",iiimwiiMn /PatjM*»itkektt»t»iijihiuui
Muatdan Mickkrah 5. Mesin jahittipe BM-917A ^ Pengecekan kaapianjahitan
\mibnng kmh ^ Pengecekan ukuran hasil
f Jahit kiah jahitan
'uliil pundak
Pembuatan Sampel Pasting Ktith
—*
Iutup bull
Fungsi sewin tipe BM-917A i.
ironing process
Bundling Proses 20, Pasang kancing
• Pressing 2, Mt*tn iithtt tipe TN-S47IM01
• Bundling
TV- * u
• Loading ?i%.
Gnmbni-3.13. Sttrik*Uap
Tipe MR-SG-3,5LT
fungsi mesin jahit tipe TN-847-401
10. Pasang lengan
11. Jahit lengan dan body
12. Klim bawah
MESIV LABELING

i Mesm ohras tipe KX?^7 Katsium

r
viif**-,
I _
•/ Prows* keija:
t'emasangati label jwte pinggir
. mijiii illicit) oImm KX7H kin\uanoverioek haeisndslam ja»
_
I•* (>l>raa sambungan li'njtan
M (>liiax siimbungan button depan
I^ (>hi«» sauibuniin hndmi Ixjlnkang A.
Id Obnisklini bnvvuh
PROSKSI'ENOKPAKAN
mo*- I : 100
LayOutdtjwtement; Mwtay
Prows kerji:
Poigepakmi jas kedalam box
,~ -. i '-;
7%, 7j
>TJ
<
Ul IV
r^ C±
!j -1™ ,.^
Z3 T^' r-
i-v ^ITT •—'
£f
.d: _S" ""U rrj Jx5
Uw
^Ji
j/jr* r~" Ul •V
-*»S
C-! _.0 --« r* 5
LIU
-• ft,.
n5
..,.-!
o
61
^
7
4
-J
KARTUKONSULTASI PENYUSUNAN/PERBAIKAN SKRIPSI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
A«USAKTIU3«iaMtA.'reiCN0:i»«)US11U.TItlCN^

NAMA
No. Mhs
Judul

petz. t^hvj^ . '

Ho TanggaT" "Masalah ya«gKlikonsultasikan vTanda —tangan


Pcnguji/Pembimbing
I £$/
7 - .ST*2"*"'/''("C^S^ P^CV-lC 'J<=*-V\\\-.
2
' YO-Yfy^e,*^- "?r ^ ,c»-"5 V-.-U i"« Ct^tTK I

"l! '• I•.U.l.lfl, I,I, ,|«,IIU.II. I. .,, I, .IJ (j,,, „ ^y,

Anda mungkin juga menyukai