0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan36 halaman

Laporan Magang Rafly

Laporan ini merangkum kegiatan magang penulis di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan selama satu bulan. Penulis melaksanakan berbagai aktivitas seperti pemberkasan perkara, administrasi, dan menghadapi kasus-kasus. Magang ini bertujuan untuk menerapkan ilmu hukum yang dipelajari di perguruan tinggi serta beradaptasi dengan lingkungan kerja.

Diunggah oleh

cintakurisna
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan36 halaman

Laporan Magang Rafly

Laporan ini merangkum kegiatan magang penulis di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan selama satu bulan. Penulis melaksanakan berbagai aktivitas seperti pemberkasan perkara, administrasi, dan menghadapi kasus-kasus. Magang ini bertujuan untuk menerapkan ilmu hukum yang dipelajari di perguruan tinggi serta beradaptasi dengan lingkungan kerja.

Diunggah oleh

cintakurisna
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 36

LAPORAN MAGAVNG

DI KEJAKSAAN TINGGI KALIMANTAN SELATAN

RAFLY ADRIAN PUTRA AHDANA

2010211310171

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN JULI-AGUSTUS
2023
LEMBAR PENGESAHAN

PROGAM MAGANG MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TAHUN 2023

Nama Kegiatan : Magang Mahasiswa Fakultas Hukum Tahun 2023

Tempat Magang : Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan

Alamat tempat Magang : Jalan. D. I. Panjaitan No.26, Antasan Besar, Kec.

Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan

Selatan

Nama Lengkap : Dhea Aprilia Nilaedo

NIM 1910211220123

Program Studi : S-1 Ilmu Hukum

Fakultas/ Universitas : Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat

Alamat : Komplek Kalimantan Batara 2, Blok B No. 48 Desa

Gudang Hirang, Kabupaten Banjar.

Nomor Hp : 0878-4005-6697

Nama Dosen Pendamping : Dr. Anang Shophan Tornado, S.H., M.H.,

M.Kn. Pendamping di tempat magang

Nama Instruktur Pendamping : Veny Septiyarini,

A.Md. NIP/ No Kepegawaian 198309052009122001

Jabatan/ Pangkat : Kepala Urusan Pengembangan/ Yuana Wira (III/a)

II
III
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatNya, saya dapat menyelesaikan Laporan Magang ini. Laporan Magang ini
dimaksudkan untuk menambah wawasan, pengalaman dan untuk memenuhi salah satu
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Lambung
Mangkurat serta sebagai sarana kami selaku Mahasiswa Hukum terjun langsung ke lapangan
yang sebagi praktik agar meningkatkan wawasan dan penalaran terhadap dunia kerja.
Laporan ini merupakan hasil yang diperoleh penulis selama melaksanakan Magang di
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan.
Laporan magang ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis lakukan pada saat di
lapangan yakni pada Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan, yang beralamat di Jl. D. I.
Panjaitan No.26, Antasan Besar, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan
Selatan, 70123 dimulai dari tanggal 16 Januari 2023 s/d 17 Februari 2023. Kegiatan selama
magang ini banyak memberikan manfaat kepada penulis yang tidak penulis temukan pada
saat berada dibangku perkuliahan., karena saat penulis melaksanakan magang di Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Selatan ilmu praktek yang didapat sangat banyak sehingga penulis
mendapat gambaran lapangan dalam pemberkasan, administrasi serta menghadapi suatu
kasus.
Selama proses pelaksanaan dan penyusunan laporan ini, Penulis mendapatkan
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini Penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan
sehingga Penulis dapat melaksanakan Magang dan mampu menyelesaikan laporan
Magang ini.
2. Kedua orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan doa serta dukungan
kepada saya.
3. Bapak Dr. Anang Shopan Tornado. S.H., M.H., M.Kn. selaku dosen pendamping
selama magang di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan
4. Bapak Dr. Achmad Faishal, S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Lambung Mangkurat
5. Keluarga Besar Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan karena telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk melaksanakan magang dan juga telah memberikan
bimbingan kepada saya selama proses melaksanakan magang di instansi tersebut.

IV
6. Keluarga besar Program Studi S1 Ilmu Hukum untuk setiap dukungan dan
bantuannya.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saya
menerima kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini dimasa mendatang.
Saya berharap semoga laporan Magang ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Banjarmasin, 17 Februari 2023

Penulis

Dhea Aprilia Nilaedo

V
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................II

KATA PENGANTAR...............................................................................................................IV

DAFTAR ISI..............................................................................................................................VI

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................1

1. 2 Maksud Dan Tujuan Magang............................................................................................2

1. 3 Tempat Magang................................................................................................................3

1. 4 Waktu Pelaksanaan Magang...........................................................................................16

BAB II

2. 1 Kegiatan Magang............................................................................................................17

2. 2 Problematika yang dihadapi dalam kegiatan Magang....................................................20

2. 3 Upaya yang dilakukan dalam menghadapi Problematika yang timbul...........................21

BAB III

3. 1 Kesimpulan.....................................................................................................................22

3. 2 Saran...............................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

VI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada Era globalisasi ini banyak membawa perubahan terhadap dunia tidak terkecuali
di negara Indonesia, sehingga mengharuskan setiap manusia untuk dapat menerima
perubahan-perubahan yang terjadi. Dampak dari perubahan ini menciptakan persaingan untuk
dapat mencapai suatu kesuksesan. Salah satu faktor utama pendukung kesuksesan adalah
dengan meningkatkan kualitas dalam pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam
proses pembentukan karakter dalam diri manusia.
Perguruan tinggi sebagai salah satu Lembaga Pendidikan formal sangat berperan
untuk menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki memiliki
kemampuan akademik yang professional serta mempunyai jiwa sebagai pemimpin yang
tanggap terhadap kebutuhan pembangunan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, berjiwa penuh pengabdian dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap
masa depan bangsa dan negara. Menyadari bahwa pentingnya pendidikan, diharapkan dapat
menghasilkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas
sehingga dapat menyeimbangi persaingan serta memenuhi dan menjalankan semua tuntutan
pekerjaan pada saat ini. Bagi para pelaku usaha, indikator latar belakang pendidikan sangat
berpengaruh untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional.
Oleh karena itu, mahasiswa ditutut untuk memiliki kemampuan dan kreativitas yang
tinggi untuk dapat bersaing pada dunia kerja yang sesungguhnya. Program magang
merupakan suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang bertujuan untuk memperkenalkan
dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja nyata dan Menerapkan ilmu
yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan dan bagaimana penerapannya di dunia
kerja. Pembelajaran ini diilaksanakan melalui hubungan yang intensif antara peserta program
magang dan perusahaan/instansi.
Salah satu cara untuk mewujudkan program tersebut adalah dengan melaksanakan
magang yang merupakan salah satu program yang ada di Universitas Lambung Mangkurat.
Program tersebur diadakan pada saat libur smester dan adapun waktu yamg digunakan
mahasiswa di tempat magang adalah kurang lebih 30 hari kerja. Dalam kesempatan ini
penulis berkesempatan untuk magang di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan.

1
Melalui kegiatan magang ini diharapkan Memberikan suatu manfaat yang sangat luar
biasa tentang ilmu dan materi yang telah dipelajari mahasiswa di bangku kuliah. dalam
magang ini diberikan gambaran dan bagaimana menerapkan yang sudah dipelajari dan
didapatkan pada bangku kuliah dengan pelaksanaan kegiatan sesungguhnya di dunia kerja. Di
sisi lain akan diperlukan suatu kerjasama antara dunia kerja dengan lembaga pendidikan
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam proses pelaksanaan program
Magang saya sebagai mahasiswa tingkat Akhir dapat berkesempatan untuk melatih pola pikir
saya sebagai bekal untuk persiapan melanjutkan di dunia kerja.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN MAGANG

Program Studi Ilmu Hukum Universitas Lambung Mangkurat memberikan Program magang
sebagai upaya agar mahasiswa mampu beradapasi dengan lingkungan dunia kerja dan
menganalisis masalah - masalah yang mungkin timbul ketika bekerja dengan pengetahuan
dan keterampilan yang telah di miliki pada saat belajar di perguruan tinggi.

1. Maksud Magang
Adapun maksud penulis melaksanakan magang yaitu:
A. Memenuhi magang sebagai persyaratan untuk mendapatkan sertifikat untuk
mengajukan skripsi bagi mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Hukum Universitas
Lambung Mangkurat
B. Untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang bidang – bidang di Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Selatan
C. Menerapkan teori/ilmu yang Penulis dapatkan selama perkuliahan ke dalam dunia
kerja.
D. Melatih Penulis untuk memiliki sikap disiplin terhadap waktu, rasa tanggung jawab
terhadap pekerjaan, dan kemampuan bersosialisasi serta bekerja sama dengan baik di
lingkungan dunia kerja.
2. Tujuan Magang
A. Mendapatkan pengalaman atas penerapan ilmu hukum yang sesuai dengan teori yang
telah diperoleh Penulis dibangku perkuliahan.
B. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mahasiswa baik
mengenai bidang akuntansi maupun bidang lainnya.
C. Mengasah kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi di
dunia kerja dan mencari solusinya

2
1.3 TEMPAT MAGANG
A. Sejarah

Istilah Kejaksaan sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia. Pada


zaman kerajaan Hindu-Jawa di Jawa Timur, yaitu pada masa Kerajaan
Majapahit, istilah dhyaksa, adhyaksa, dan dharmadhyaksa sudah mengacu pada
posisi dan jabatan tertentu di kerajaan. Istilah-istilah ini berasal dari bahasa
kuno, yakni dari kata-kata yang sama dalam Bahasa Sansekerta. Seorang
peneliti Belanda, W.F. Stutterheim mengatakan bahwa dhyaksa adalah pejabat
negara di zaman Kerajaan Majapahit, tepatnya di saat Prabu Hayam Wuruk
tengah berkuasa (1350-1389 M). Dhyaksa adalah hakim yang diberi tugas untuk
menangani masalah peradilan dalam sidang pengadilan. Para dhyaksa ini
dipimpin oleh seorang adhyaksa, yakni hakim tertinggi yang memimpin dan
mengawasi para dhyaksa tadi. Hanya saja, pada prakteknya, fungsi tersebut
lebih cenderung sebagai perpanjangan tangan Belanda belaka. Dengan kata lain,
jaksa dan Kejaksaan pada masa penjajahan belanda mengemban misi
terselubung yakni antara lain:

1. Mempertahankan segala peraturan Negara


2. Melakukan penuntutan segala tindak pidana
3. Melaksanakan putusan pengadilan pidana yang berwenang

Fungsi sebagai alat penguasa itu akan sangat kentara, khususnya dalam
menerapkan delik-delik yang berkaitan dengan hatzaai artikelen yang terdapat
dalam Wetboek van Strafrecht (WvS). Peranan Kejaksaan sebagai satu-satunya
lembaga penuntut secara resmi difungsikan pertama kali oleh Undang-Undang
pemerintah zaman pendudukan tentara Jepang No. 1/1942, yang kemudian
diganti oleh Osamu Seirei No.3/1942, No.2/1944 dan No.49/1944. Eksistensi
kejaksaan itu berada pada semua jenjang pengadilan, yakni sejak Saikoo Hoooin
(pengadilan agung), Koootooo Hooin (pengadilan tinggi) dan Tihooo Hooin
(pengadilan negeri). Pada masa itu, secara resmi digariskan bahwa Kejaksaan
memiliki kekuasaan untuk:

1. Mencari (menyidik) kejahatan dan pelanggaran


2. Menuntut Perkara
3. Menjalankan putusan pengadilan dalam perkara kriminal.
4. Mengurus pekerjaan lain yang wajib dilakukan menurut hukum.

3
Begitu Indonesia merdeka, fungsi seperti itu tetap dipertahankan dalam Negara
Republik Indonesia. Hal itu ditegaskan dalam Pasal II Aturan Peralihan UUD
1945, yang diperjelas oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 1945.
Isinya mengamanatkan bahwa sebelum Negara R.I. membentuk badan-badan
dan peraturan negaranya sendiri sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Dasar, maka segala badan dan peraturan yang ada masih langsung berlaku.
Karena itulah, secara yuridis formal, Kejaksaan R.I. telah ada sejak
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, yakni tanggal 17 Agustus 1945. Dua
hari setelahnya, yakni tanggal 19 Agustus 1945, dalam rapat Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) diputuskan kedudukan Kejaksaan dalam
struktur Negara Republik Indonesia, yakni dalam lingkungan Departemen
Kehakiman.

Kejaksaan RI terus mengalami berbagai perkembangan dan dinamika


secara terus menerus sesuai dengan kurun waktu dan perubahan sistem
pemerintahan. Sejak awal eksistensinya, hingga kini Kejaksaan Republik
Indonesia telah mengalami 22 periode kepemimpinan Jaksa Agung. Seiring
dengan perjalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia, kedudukan pimpinan,
organisasi, serta tata cara kerja Kejaksaan RI, juga juga mengalami berbagai
perubahan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat, serta bentuk
negara dan sistem pemerintahan. Menyangkut Undang-Undang tentang
Kejaksaan, perubahan mendasar pertama berawal tanggal 30 Juni 1961, saat
pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor 15 tahun 1961 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kejaksaan RI. Undang-Undang ini menegaskan
Kejaksaan sebagai alat negara penegak hukum yang bertugas sebagai penuntut
umum (pasal 1), penyelenggaraan tugas departemen Kejaksaan dilakukan
Menteri / Jaksa Agung (Pasal 5) dan susunan organisasi yang diatur oleh
Keputusan Presiden. Terkait kedudukan, tugas dan wewenang Kejaksaan dalam
rangka sebagai alat revolusi dan penempatan kejaksaan dalam struktur
organisasi departemen, disahkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1961 tentang
Pembentukan Kejaksaan Tinggi.

Pada masa Orde Baru ada perkembangan baru yang menyangkut


Kejaksaan RI sesuai dengan perubahan dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun
1961 kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1991, tentang Kejaksaan
Republik Indonesia. Perkembangan itu juga mencakup perubahan mendasar

4
pada susunan organisasi serta tata cara institusi Kejaksaan yang didasarkan pada
adanya Keputusan Presiden No. 55 tahun 1991 tertanggal 20 November 1991.

Masa Reformasi Masa reformasi Undang-undang tentang Kejaksaan juga


mengalami perubahan, yakni dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2004 untuk menggantikan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1991.
Kehadiran undang-undang ini disambut gembira banyak pihak lantaran
dianggap sebagai peneguhan eksistensi Kejaksaan yang merdeka dan bebas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah, maupun pihak lainnya.

Dalam Undang-Undang No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, Pasal 2


ayat (1) ditegaskan bahwa “Kejaksaan R.I. adalah lembaga pemerintah yang
melaksanakan kekuasaan negara dalam bidang penuntutan serta kewenangan
lain berdasarkan undang-undang”. Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara
(Dominus Litis), mempunyai kedudukan sentral dalam penegakan hukum,
karena hanya institusi Kejaksaan yang dapat menentukan apakah suatu kasus
dapat diajukan ke Pengadilan atau tidak berdasarkan alat bukti yang sah
menurut Hukum Acara Pidana. Disamping sebagai penyandang Dominus Litis,
Kejaksaan juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana
(executive ambtenaar). Karena itulah, Undang-Undang Kejaksaan yang baru ini
dipandang lebih kuat dalam menetapkan kedudukan dan peran Kejaksaan RI
sebagai lembaga negara pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di
bidang penuntutan.

Mengacu pada UU tersebut, maka pelaksanaan kekuasaan negara yang


diemban oleh Kejaksaan, harus dilaksanakan secara merdeka. Penegasan ini
tertuang dalam Pasal 2 ayat (2) UU No. 16 Tahun 2004, bahwa Kejaksaan
adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang
penuntutan secara merdeka. Artinya, bahwa dalam melaksanakan fungsi, tugas
dan wewenangnya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh
kekuasaan lainnya. Ketentuan ini bertujuan melindungi profesi jaksa dalam
melaksanakan tugas profesionalnya. UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
R.I. juga telah mengatur tugas dan wewenang Kejaksaan sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 30, yaitu :

(1) Di bidang pidana, Kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang:

5
1. Melakukan penuntutan;
2. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap;
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat,
putusan pidana pengawasan, dan keputusan bersyarat;
4. Melaksanakan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang-undang;
5. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.

(2) Di bidang perdata dan tata usaha negara, Kejaksaan dengan kuasa khusus
dapat bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara
atau pemerintah

(3) Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut


menyelenggarakan kegiatan:

1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat;


2. Pengamanan kebijakan penegakan hukum;
3. Pengamanan peredaran barang cetakan;
4. Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan
negara;
5. Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama;
6. Penelitian dan pengembangan hukum statistik kriminal.

Selain itu, Pasal 31 UU No. 16 Tahun 2004 menegaskan bahwa Kejaksaan


dapat meminta kepada hakim untuk menetapkan seorang terdakwa di rumah
sakit atau tempat perawatan jiwa, atau tempat lain yang layak karena
bersangkutan tidak mampu berdiri sendiri atau disebabkan oleh hal-hal yang
dapat membahyakan orang lain, lingkungan atau dirinya sendiri. Pasal 32
Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tersebut menetapkan bahwa di samping
tugas dan wewenang tersebut dalam undang-undang ini, Kejaksaan dapat
diserahi tugas dan wewenang lain berdasarkan undang-undang. Selanjutnya
Pasal 33 mengatur bahwa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
Kejaksaan membina hubungan kerjasama dengan badan penegak hukum dan
keadilan serta badan negara atau instansi lainnya. Kemudian Pasal 34

6
menetapkan bahwa Kejaksaan dapat memberikan pertimbangan dalam bidang
hukum kepada instalasi pemerintah lainnya.

Pada masa reformasi pula Kejaksaan mendapat bantuan dengan hadirnya


berbagai lembaga baru untuk berbagi peran dan tanggung jawab. Kehadiran
lembaga-lembaga baru dengan tanggungjawab yang spesifik ini mestinya
dipandang positif sebagai mitra Kejaksaan dalam memerangi korupsi.

Upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak dulu dengan


pembentukan berbagai lembaga. Kendati begitu, pemerintah tetap mendapat
sorotan dari waktu ke waktu sejak rezim Orde Lama. UU No. 30 Tahun 2002
dalam penjelasannya secara tegas menyatakan bahwa penegakan hukum dan
pemberantasan korupsi yang dilakukan secara konvensional selama ini terbukti
mengalami berbagai hambatan. Untuk itu, diperlukan metode penegakan hukum
luar biasa melalui pembentukan sebuah badan negara yang mempunyai
kewenangan luas, independen, serta bebas dari kekuasaan manapun dalam
melakukan pemberantasan korupsi, mengingat korupsi sudah dikategorikan
sebagai extraordinary crime . Karena itu, UU No. 30 Tahun 2002
mengamanatkan pembentukan pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang bertugas
dan berwenang memeriksa dan memutus tindak pidana korupsi. Sementara
untuk penuntutannya, diajukan oleh Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (KPK) yang terdiri dari Ketua dan 4 Wakil Ketua yang masing-masing
membawahi empat bidang, yakni Pencegahan, Penindakan, Informasi dan Data,
Pengawasan internal dan Pengaduan masyarakat.

Dari ke empat bidang itu, bidang penindakan bertugas melakukan penyidikan


dan penuntutan. Tenaga penyidiknya diambil dari Kepolisian dan Kejaksaan RI.
Sementara khusus untuk penuntutan, tenaga yang diambil adalah pejabat
fungsional Kejaksaan. Hadirnya KPK menandai perubahan fundamental dalam
hukum acara pidana, antara lain di bidang penyidikan.

Berikut adalah keterangan lengkap instansi Kejaksaan Tinggi Kalimantan


Selatan sebagai penempatan Penulis yang dilakukan oleh tempat pelaksanaan
Magang:

Nama Instansi : Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan

Alamat : Jl. D.I.Panjaitan No.26, Antasan Besar,

Kec.
7
Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan
Selatan 70123

Telepon : (021) 8196007

Website : http://kejati-kalimantanselatan.kejaksaan.go.id/

VISI DAN MISI KEJAKSAAN TINGGI KALIMANTAN SELATAN

VISI

Menjadi lembaga penegak hukum yang modern, berintegritas, profesional dan


akuntabel dalam mewujudkan supremasi hukum di Indonesia.

MISI

1. Meningkatkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan


dalam pelaksanaan tugas dan wewenang, baik dalam segi kualitas dan
kuantitas penanganan perkara seluruh tindak pidana penanganan perkara
perdataan Tata Usaha Negara, serta nilai-nilai kepatuhan dalam rangka
penegakan hukum.
2. Mewujudkan peran Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dalam hubungan
internasional, kerjasama hukum, dan penyelesaian perkara lintas negara.
3. Mewujudkan aparatur Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan yang modern,
berintegritas, profesional dan akuntable guna menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas pokok.
4. Melaksanakan pemahaman dan penataan kembali struktur organisasi
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan, pembenahan informasi manajemen
terutama mengimplementasikan program quickwins agar dapat segera
diakses masyarakat, penyusunan cetak biru (blue print) pembangunan
aparatur kejaksaan tinggi kalimantan selatanangka menengah dan jangka
panjang tahun 2025, menertibkan dan menata kembali manajemen
keuangan, akan peningkatan sarana dan prasarana serta optimalisasi
penerapan Teknologi Informasi (TI).

Meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Tata kelola Kejaksaan Tinggi


Kalimantan Selatan yang bersih dan bebas Kkn melalui reformasi mental
dalam pelaksanaan tugas dan wewenang.

8
Logo Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan

Makna Logo Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan

1. Bintang Bersudut Tiga


Bintang adalah salah satu benda alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
tinggi letaknya dan memancarkan cahaya abadi. Sedangkan jumlah tiga
buah merupakan pantulan dari Trapsila Adhyaksa sebagai landasan
kejiwaan warga Adhyaksa yang harus dihayati dan diamalkan.
2. Pedang
Senjata pedang melambangkan kebenaran, senjata untuk membasmi
kemungkaran/kebathilan dan kejahatan.
3. Timbangan
Timbangan adalah lambang keadilan, keadilan yang diperoleh melalui
keseimbangan antara suratan dan siratan rasa.
4. Padi dan Kapas
Padi dan kapas melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang
menjadi dambaan masyarakat. Bulir padi berjumlah 22 dan kapas 7
bermakna tanggal dan bulan sebagai momentum Hari Bhakti Adhyaksa
yang diperingati pada setiap tanggal 22 Juli.

Seloka “Satya Adi Wicaksana”

Merupakan Trapsila Adhyaksa yang menjadi landasan jiwa dan raihan cita-cita
setiap warga Adhyaksa dan mempunyai arti serta makna :

Satya : Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga maupun kepada sesama manusia.

9
Adi : Kesempurnaan dalam bertugas dan yang berunsur utama, bertanggung
jawab baik terhadap Tuhan yang Maha Esa, terhadap keluarga dan terhadap
sesama manusia.

Wicaksana : Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku, khususnya dalam
penerapan kekuasaan dan kewenangannya.

Makna Tata Warna

Kuning : Diartikan luhur, keluhuran makna yang dikandung dalam gambar atau
lukisan, keluhuran yang dijadikan cita-cita.

Hijau : Diberi arti tekun, ketekunan yang menjadi landasan pengejaran atau
pengraihan cita-cita.

TUGAS DAN FUNGSI

Kejaksaan mempunyai tugas, yaitu:

Melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan dan tugas lain


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan serta mengawasi jalannya
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan di bidang hukum.

Dalam melaksanakan tugas Kejaksaan menyelenggarakan fungsi, yaitu:

a. Perumusan kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis, pemberian


bimbingan dan pembinaan serta pemberian perizinan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan umum yang
ditetapkan presiden;
b. Penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana, pembinaan
manajemen, administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan
atas kekayaan milik negara yang menjadi tanggung jawabnya;
c. Pelaksanaan penegakan hukum baik preventif maupun represif yang
berintikan keadilan di bidang pidana, penyelenggaraan intelijen yustisial di
bidang ketertiban dan ketenteraman umum, pemberian bantuan,
pertimbangan, pelayanan dan penegakan hukum di bidang perdata dan tata
usaha negara serta tindakan hukum dan tugas lain, untuk menjamin
kepastian hukum, menegakkan kewibawaan pemerintah dan penyelamatan

10
kekayaan negara, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan kebijakan umum yang ditetapkan oleh presiden;
d. Penempatan seorang tersangka atau terdakwa di rumah sakit atau tempat
perawatan jiwa atau tempat lain yang layak berdasarkan penetapan hakim
karena tidak mampu berdiri sendiri atau disebabkan hal-hal yang dapat
membahayakan orang lain, lingkungan atau dirinya sendiri;
e. Pemberian pertimbangan hukum kepada lembaga, instansi pemerintah di
pusat dan di daerah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah dalam menyusun peraturan perundang-undangan serta peningkatan
kesadaran hukum masyarakat; dan
f. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan dan petunjuk teknis serta
pengawasan yang baik ke dalam maupun dengan instansi terkait atas
pelaksanaan tugas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kejaksaan dituntut mampu mewujudkan


kepastian hukum, ketertiban hukum, keadilan dan kebenaran berdasarkan
hukum, mengindahkan norma keagamaan, kesopanan, dan kesusilaan serta
wajib menggali nilai kemanusiaan, hukum dan keadilan yang hidup dalam
masyarakat.

Pelaksanaan kekuasaan negara oleh Kejaksaan diselenggarakan oleh:

a. Kejaksaan Agung;
b. Kejaksaan Tinggi; dan
c. Kejaksaan Negeri.

Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri merupakan satu


kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

PEJABAT STRUKTURAL

KEJAKSAAN TINGGI KALIMANTAN

SELATAN

1. Kepala Kejaksaan Tinggi : Dr. MUKRI, S.H., M.H.


2. Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi : AKHMAD YANI, S.H., M.H.
3. Asisten Pembinaan : FARID GUNAWAN, S.H., M.H.
11
Asisten Bidang Pembinaan yaitu Melaksanakan pembinaan
atas manajemen, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan prasarana dan
sarana, pengelolaan pegawai, keuangan, perlengkapan, organisasi dan tatalaksana,
pengelolaan atas milik negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengelolaan
data dan statistik kriminal serta penerapan dan pengembangan teknologi informasi,
memberikan dukungan pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan kerja di
lingkungan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan tugas. Asisten Bidang Pembinaan terdiri atas : Subbagian Kepegawaian,
Subbagian Keuangan, Subbagian Umum, Subbagian Data Statistik Kriminal dan
Teknologi Informasi (Daskrimti) dan Perpustakaan, dan Subbagian Perencanaan.

4. Asisten Intelijen : ABDUL RAHMAN, S.H., M.H.

MENYELENGGARAKAN FUNGSI :

a. penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta


laporan pelaksanaannya;
b. perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian,
penilaian dan pelaporan pelaksanaan kebijakan teknis, kegiatan intelijen, operasi
intelijen, administrasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan
pembangunan proyek yang bersifat strategis baik nasional maupun daerah di
daerah hukumnya serta penerangan hukum guna menghasilkan data dan informasi
sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan;
c. pelaksanaan pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan teknis,
kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen, pengawalan dan
pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek yang bersifat strategis baik
nasional maupun daerah, serta penerangan hukum yang dilaksanakan oleh
kejaksaan negeri dan cabang kejaksaan negeri di daerah hukumnya;
d. perencanaan dan pelaksanaan pemetaan potensi ancaman, gangguan, hambatan
dan tantangan di bidang ideologi, politik dan pertahanan keamanan, sosial,
budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan serta pengamanan
pembangunan strategis berdasarkan data dan informasi yang berasal dari satuan
kerja di lingkungan asisten bidang intelijen, kejaksaan negeri dan cabang
kejaksaan negeri di daerah hukumnya.

12
5. Asisten Tindak Pidana Umum : H. RAMDHANU DWIYANTORO, S.H, M.H.

Pasal 532
a. Asisten Bidang Tindak Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan
pengendalian, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, penetapan
hakim dan putusan pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana
bersayarat, pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas
bersayarat dan tindakan hukum lainnya dalam perkara tindak pidana umum.
b. Asisten Bidang Tindak Pidana Umum dipimpin oleh Asisten Tindak Pidana
Umum.
Pasal 533
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 532, Asisten bidang
tindak pidana umum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis kegiatan yustisial pidana umum di
bidang tindak pidana umum berupa pemberian bimbingan pembinaan dan
pengamanan teknis;
b. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan prapenuntutan, pemeriksaan
tambahan, penuntutan dalam perkara tindak pidana terhadap keamanan negara
dan ketertiban umum dan tindak pidana umum yang diatur diluar kitab undang-
undang hukum pidana , tindak pidana terhadap orang dan harta benda serta,
tindak pidana narkotika dan zat adiktif lainnya, tindak pidana terorisme dan
lintas negara;
c. Pengendalian dan pelaksanaan penetapan hakim serta putusan pengadilan,
pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana pengawasan,
pengawasan terahadap pelaksanaan putusan lepas bersyarat dan tindakan hukum
lain dalam perkara tindak pidana umum serta pengadministrasiannya;
d. Pembinaan kerjasama dan koordinasi dengan instansi serta pemberi bimbingan
dan petunjuk teknis dalam penanganan perkara tindak pidana umum kepada
penyidik;
e. Penyiapan saran, konsepsi tentang pendapat dan pertimbangan hukum Jaksa
Agung mengenai perkara tindak pidana umum dan masalah hukum lainnya
dalam kebijaksanaan penegakan hukum;
f. Pembinaan dan peningkatan kemampuan, keterampilan dan integritas kepribadian
aparat tindak pidana umum daerah hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan
yang bersangkutan;

13
g. Pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang
tindak pidana umum.

6. Asisten Tindak Pidana Khusus : H. RAMDHANU DWIYANTORO, S.H, M.H.


Asisten Tindak Pidana Khusus mempunyai tugas melakukan pengelolaan laporan dan
pengaduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan, pelacakan aset dan pengelolaan
barang bukti, pra penuntutan, pemeriksaan tambahan, praperadilan, penuntutan dan
persidangan, perlawanan, upaya hukum, pelaksanaan penetapan hakim dan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, pengawasan terhadap
pelaksanaan pemidanaan bersyarat, putusan pidana pengawasan, keputusan lepas
bersyarat dan eksaminasi dalam penanganan perkara tindak pidana khusus di wilayah
hukum Kejaksaan Tinggi.

Asisten Tindak Pidana Khusus menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan Tinggi ;


2. Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan
Tinggi;
3. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak pidana
khusus di Kejaksaan Tinggi ;
4. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri
maupun di luar negeri di Kejaksaan Tinggi ;
5. Pemantauan analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang
tindak pidana khusus di Kejaksaan Tinggi, dan ;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi.

7. Asisten Pengawasan : ADJI ARIONO, S.H.


Asisten Pengawasan berfungsi untuk melaksanakan perencanaan dan pengawasan atas
kinerja dan keuangan intern semua unsur Kejaksaan baik pada Kejaksaan Tinggi,
Kejaksaan Negeri maupun cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan
Tinggi yang bersangkutan, serta melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Kepala Kejaksaan Tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Fungsi asisten bidang pengawasan :
1) Penyusunan rencana dan program kerja bidang pengawasan serta laporan
pelaksanaan nya;
2) Menyiapkan perumusan kebijakan teknis di bidang pengawasan;

14
3) Pelaksanaan pemeriksaan terhadap kinerja dan keuangan terhadap satuan-satuan
kerja pada Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di
daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan sesuai dengan program kerja
pengawasan tahunan dan kebijaksanaan pimpinan serta penyusunan laporan hasil
pemeriksaan;
4) Pelaksanaan pemeriksaan atas adanya temuan, laporan, pengaduan dugaan
pelanggaran disiplin, penyalahgunaan jabatan atau wewenang dan mengusulkan
penindakan terhadap pegawai Kejaksaan pada Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan
Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan Tinggi
yang bersangkutan, yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin atau tindak
pidana;
5) Pelaksanaan penyidikan terhadap pegawai Kejaksaan pada Kejaksaan Tinggi,
Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan
Tinggi yang bersangkutan, apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat cukup
bukti melakukan tindak pidana korupsi setelah mendapatkan persetujuan Jaksa
Agung;
6) Pemantauan dalam rangka tindak lanjut pengawasan terhadap petunjuk
penertiban dan perbaikan yang telah disampaikan kepada satuan kerja yang di
inspeksi di lingkungan Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan;
7) Pelaksanaan penyusunan laporan berkala mengenai pelaksanaan rencana dan
program kerja, program kerja pengawasan tahunan maupun laporan pengawasan
lainnya yang diwajibkan;
8) Pelaksanaan pembinaan peningkatan kemampuan, keterampilan dan integritas
kepribadian aparat pengawasan di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang
bersangkutan;
9) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi
sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan;
10) Melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Kepala
Kejaksaan Tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
11) Melakukan eksaminasi khusus yang dilaksanakan berdasarkan laporan pengaduan
atau temuan tentang adanya indikasi pelanggaran disiplin dalam penanganan
perkara.

15
8. Asisten Pidana Militer : KOLONEL CHK. DESRIO IRVANO, S.H.
Bidang Pidana Militer ini masih dikenal baru dan dipimpin oleh Kolonel Chk.
Desrio Irvano, S.H. Memiliki tugas dan wewenang dibidang koordinasi teknis
penuntutan yang dilakukan oleh oditurat serta penanganan perkara koneksitas dimana
pelakunya merupakan warga sipil dan militer, yang bertanggung jawab langsung
kepada Jaksa Agung.

9. Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara : FIRMANSYAH SUBHAN, SH., MH.
Asisten Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara adalah unsur pembantu pimpinan
yang mempunyai tugas dan fungsi kejaksaan dalam bidang perdata dan tata usaha
negarta di daerah hukumnya (Pasal 891 PERJA NO. PER-006/A/JA/07/2017 tanggal
22 juli 2017.Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 891.
Asisten Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan Kebijakan di bidang perdata dan tata usaha negara;
b. Pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan
tindakan hukum lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan tata usaha
Negara;
c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perdada dan tata
usaha Negara;
d. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri
maupun di luar negeri, dan;
e. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penegakan hukum,
bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain, serta pelayanan
hukum di bidang perdata dan tata usaha Negara.

1.4. WAKTU PELAKSANAAN MAGANG


Waktu pelaksanaan Magang ini terhitung mulai tanggal 16 Januari 2023 sampai
dengan 17 Februari 2023 yang berlangsung selama 24 hari kerja efektif. yang
dilaksanakan setiap hari Senin sampai Jumat, pada pukul 07.30 sampai 16.00 WITA
dengan waktu istirahat dari pukul 12.00 sampai dengan 13.00 WITA.

16
BAB II

2.1 KEGIATAN MAGANG


Selama melaksanakan Praktik Magang di Kejaksaan Tinggi Banjarmasin, penulis
ditempatkan di beberapa bagian Kejaksaan Tinggi. Setiap minggu selalu ada
pergantian bidang agar penulis bisa mengetahui berbagai macam tugas diberbagai
bidang.

A. Pada tanggal 16 Januari 2023, Penulis mulai melakukan kegiatan magang di


Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan di bidang Tindak Pidana Umum (PIDUM) yang
berlangsung selama 1 minggu (Lima Hari Kerja), Berikut Kegiatan yang penulis
lakukan .

HARI/TGL KEGIATAN
Senin/ 16 - Tugas serta Kegiatan yang diberikan pada hari pertama magang ini
Januari 2023 adalah membantu melakukan pengecekan pada formulir penelitian
berkas perkara.
Selasa/ 17 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan di bagian Pidana Umum
Januari 2023 adalah, kami selaku mahasiswa magang diberi kesempatan untuk
diajak melihat langsung persidangan di Pengadilan Negeri
Banjarmasin (pada persidangan yang kami lihat adalah pada
tahapan Pemeriksaan Saksi, Pembacaan Dakwaan, Tuntutan dari
Penuntut Umum dan Pembacaan Putusan oleh Majelis Hakim).
Rabu/ 18 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah membantu
Januari 2023 menganalisis salah satu kasus scamming yang terjadi di
Kalimantan selatan (pada kasus ini yang mengalami kerugian
adalah salah satu Bank daerah yaitu Bank Kalsel dengan kerugian
sebesar 1,2 M).
Kamis/ 19 - Pada hari ini tugas atau kegiatan yang dilakukan adalah melakukan
Januari 2023 penginputan data SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan) secara online.
Jum’at/ 20 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah Senam Bersama di
Januari 2023 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan.

B. Minggu ke- 2 di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (DATUN)


Pada Tanggal 24 Januari 2023 penulis berkesempatan untuk melanjutkan magang di
Kejaksaan Tingi Kalimantan Selatan di Perdata dan Tata Usaha Negara (DATUN)

17
HARI/TGL KEGIATAN
Selasa/ 24 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah mendapat materi
Januari 2023 dari Kasi Perdata mengenai DATUN, serta disuruh memahami
dan membaca Peraturan Kejaksaan di Bidang Perdata dan Tata
Usaha Negara.
- Dilanjutkan dengan mendapatkan tugas tentang Berita Acara
Pelayanan Khusus.
- Membantu memilah surat masuk sesuai dengan bidang yang ada
di DATUN.
Rabu/ 25 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan Review
Januari 2023 serta diskusi mengenai tugas Berita Acara Pelayanan Khusus oleh
Ibu Agustin.
- Melakukan Pengantaran Surat Kepada Sekretaris DATUN.
Kamis/ 26 - Pada hari ini tugas atau kegiatan yang dilakukan adalah
Januari 2023 melakukan Pendataan Surat Dinas dari Bidang DATUN.
- Melakukan Pengantaran Surat Dinas Ke KABAG TU dan Bagian
Pengawasan.\
- Menghadiri Acara Perpanjangan MoU antara Divisi DATUN dan
PUPR.
- Melakukan Packing Berkas-Berkas Divisi DATUN untuk
dikirimkan ke ekspedisi.
Jum’at/ 27 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah Senam Bersama di
Januari 2023 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan.
- Serta Melakukan pemasukan data-data secara daring ke Halo
JPN.

C. Minggu ke- 3 di Bidang Intelejen (INTEL)


Pada Tanggal 30 Januari 2023 penulis berkesempatan untuk melanjutkan magang di
Kejaksaan Tingi Kalimantan Selatan di Bidang Intelejen (INTEL).

HARI/TGL KEGIATAN
Senin/30 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan
Januari 2023 pendataan pengarsipan surat-surat.

Selasa/31 - Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang mendapatkan


Januari 2023 pengarahan tentang Laporan Magang dari Bagian Intelejen.

18
Rabu/01 - Pada hari ini kami membaca serta melakukan pengarsipan di
Februari 2023 bidang sosial budaya dan kemasyarakatan.
Kamis/02 - Pada hari ini kami membaca serta melakukan pengarsipan di
Februari 2023 bidang sosial budaya dan kemasyarakatan.

Jum’at/03 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah Senam Bersama di
Februari 2023 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan.
- Mengantar dan meminta tanda tangan pada surat telaah intelejen
dan surat dinas di bidang sosial budaya dan kemasyarakatan.

D. Minggu ke- 4 di Bidang Tindak Pidana Khusus


Pada Tanggal 6 Februari 2023 penulis berkesempatan untuk melanjutkan magang di
Kejaksaan Tingi Kalimantan Selatan di Bidang Tindak Pidana Khusus

HARI/TAN
KEGIATAN
GGAL

Senin/06 - Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang mendapat


Februari 2023 pengarahan serta sharing session mengenai Pidana Khusus dan
Kejaksaan tinggi.
Selasa/07 - Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang mendapat
Februari 2023 pengarahan serta sharing session mengenai Tugas-Tugas yang
dilakukan di Divisi Pidana Khusus.
Rabu/08 - Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang melakukan sharing
Februari 2023 session mengenai Pidana Khusus.

Kamis/09 - Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang mendapat


Februari 2023 pengarahan serta sharing session mengenai Pidana Khusus dan
Kejaksaan tinggi bersama.
Jum’at/10 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah Senam Bersama di
Februari 2023 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan.

E. Minggu ke- 5 di Bidang Tindak Pidana Umum


Pada Tanggal 13 Februari 2023 penulis berkesempatan untuk melanjutkan magang
di Kejaksaan Tingi Kalimantan Selatan di Bidang Tindak Pidana Umum.

19
HARI/TAN
KEGIATAN
GGAL

Senin/13 - Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan


Februari 2023 pencatatan atau register perkara di Pidana Umum.
- Pada hari ini kegiatan yang dilakukan di bagian Pidana Umum
adalah, kami selaku mahasiswa magang diberi kesempatan untuk
diajak melihat langsung persidangan di Pengadilan Negeri
Banjarmasin.
Selasa/14 - Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang adalah membantu
Februari 2023 melakukan pengecekan pada formulir penelitian berkas perkara.
- Selanjutnya mendapatkan pengarahan serta sharring session
bersama Asisten Bidang Tindak Pidana Umum.
Rabu/15 - Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang melakukan
Februari 2023 pengambilan berkas perkara.

Kamis/16 - Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang melakuan scanner
Februari 2023 terhadap berkas perkara di Bidang Tindak Pidana Umum.

Jum’at/17 - Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang Pada hari ini kami
Februari 2023 selaku mahasiswa magang adalah membantu melakukan
pengecekan pada formulir penelitian berkas perkara
- Pada hari ini kami selaku mahasiswa magang melakukan
perpisahan bersama dikarenakan merupakan hari terakhir kami
melakukan kegiatan magang.

2.2 PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI DALAM KEGIATAN MAGANG


Dalam hal ini problematika yang dihadapi sebenarnya tidak terlalu memberatkan
kami terkhususnya penulis dalam menjalankan kegiatan magang, malah sebaliknya
banyak hal-hal yang dapat diserap yang tidak didapatkan saat di bangku kuliah. Pada
dasarnya problematika yang dihadapi penulis adalah sebagai berikut :
1. Pada saat rolling setiap minggunya keharusan untuk beradaptasi dengan tugas
serta lingkungan yang baru membuat penulis sedikit kesusahan dengan
penyesuaiannya. Dikarenakan lima hari waktu kerja terlalu singkat untuk
dilakukan perollingan divisi.

20
2. Waktu magang yang hanya dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan
membuat terbatasnya untuk mengetahui lebih dalam kegiatan yang ada di
tempat magang.

2.3 UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM MENGHADAPI PROBLEMATIKA


YANG TIMBUL
Upaya yang penulis lakukan dalam menghadapi problematika yang timbul adalah
sebagai berikut :
1. Dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru, penulis mencoba berbaur
dengan bertanya tugas-tugas yang bisa dikerjakan kepada para pegawai yang
ada di dalam ruangan tersebut.
2. Dalam waktu yang lumayan singkat tersebut penulis memaksimalkan untuk
lebih aktif untuk mengetahui tentang kegiatan atau tugas-tugas yang terdapat
dalam instansi tersebut dengan bertanya, mempelajari berkas-berkas dan
lainnya.

21
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan magang ini penulis mendapatkan banyak pengetahuan secara
nyata dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah, sehingga dapat
dipraktekkan secara maksimal dan optimal ketika melaksanakan magang. Selain itu
magang adalah sarana bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja nyata sekaligus
mengenal lingkungan dan kondisi kerja yang nantinya akan dihadapi mahasiswa setelah
lulus kuliah. Berdasarkan uraian dalam Laporan Magang, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam dunia kerja diperlukan tanggung jawab, ketelitian, kesabaran yang tinggi
atas semua pekerjaan yang dikerjakan dan disiplin dalam mengikuti peraturan bekerja
dan disiplin waktu menjadi tanggung jawab kita agar tugas- tugas yang diberikan dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

3.2 SARAN
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh Penulis dalam program magang,
adalah:

1) Bagi Mahasiswa
a) Mahasiswa harus mencari tahu mengenai informasi tempat magang yang ingin
dituju.
b) Mahasiswa harus aktif dalam berkomunikasi agar mampu bersosiliasi dengan
pegawai.
c) Mahasiswa harus melaksanakan pekerjaan yang diberkan dengan penuh tanggung
jawab.
d) Mahasiswa harus mengikuti peraturan dan tata tertib kerja yang berlaku di tempat
magang.
2) Bagi Universitas
a) Menjalin hubungan yang baik dengan instansi pemerintah atau perusahaan agar
mermpermudah mahasiswa mencari tempat magang.
b) Memberikan sosalisasi dan pelatihan sebelum mahasiswa melakukan magang.
c) Membina terus kerja sama yang baik dengan instansi pemerintah atau perusahaan
agar kedepan nya dipermudahankan segala permasalahan mengenai penempatan
mahasiswa untuk magang.
3) Untuk Instansi
a) Lebih memberikan bimbingan maupun penjelasan terhadap peserta magang
sehingga peserta magang dapat memahami tugas yang diberikan dengan baik.

22
b) Untuk lebih memberikan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan nya bukan hanya
mengerjakan administrasi agar pemagang tidak pasif.
Semoga saran ini dapat menjadi masukan yang membangun dalam sistem pelatihan
dengan pengembangan SDM instansi dalam program magang yang dilakukan oleh
pihak eksternal. Adapun dalam hal fasilitas, pelayanan, dan sistem kerja yang
diterapkan oleh instansi secara umum berlangsung sangat baik.

23
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kejaksaan.go.id/

http://kejati-kalimantanselatan.kejaksaan.go.id/index.php/main

24
LAMPIRAN

Berupa:

1. Surat Pengantar dan Balasan Magang

25
2. Daftar Hadir harian Magang

26
3. Sampul Depan laporan Magang

4. Format Penilaian Tempat Magang

27
5. Lain-lain (Nilai/Foto/Lampiran berkas yang dianggap penting)

LAIN – LAIN

a. Dokumentasi Kegiatan Magang

28
29
b. Sertifikat Magang dari Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan

30

Anda mungkin juga menyukai