Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
NIM : 1817011059
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Matkul : Manajemen Pemasaran
MANAJEMEN PEMASARAN
1. PENDAHULUAN
Manajemen pemasaran atau yang sering disebut marketing management merupakan
salah satu jenis manajemen yang dibutuhkan untuk semua bisnis. Marketing management
ini menyangkut produk atau jasa agar lebih dikenal konsumen. Oleh sebab itu, pihak
perusahaan harus mengerti diskursus lengkap terkait management marketing ini.
Mendatangkan Keuntungan
Dalam mendatangkan profit, perusahaan harus dapat menjual produknya.
Oleh karena itu, perusahaan akan sangat membutuhkan peran dari pemasaran
yang dapat menentukan strategi yang paling jitu untuk mendatangkan
keuntungan tersebut.
Tentunya bukan, ada banyak sepatu yang memiliki kualitas yang baik tetapi
tidak berhasil mengalahkan kedua merek tersebut. Dua merek tersebut dapat
mempunyai nilai merek yang sangat mahal karena pemasarannya yang baik.
Strategi pemasaran yang jitu dan berkelanjutan, didukung dengan kualitas
produk yang baik akan mendongkrak nilai merek produk. Hal tersebut karena
konsumen merasa terpuaskan.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi
adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran
guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep
pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam
konsep pemasaran (Swasta, 1996) :
a. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :
1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
Teori ini pertama kali disebutkan dalam buku Adam Smith “The Wealth of
Nations” pada tahun 1776, tetapi mulai digunakan secara luas setelah 200 tahun
kemudian.
Oleh karena itu, pemasaran dapat dikatakan sebagai proses memperoleh
pelanggan dan memelihara hubungan dengan mereka dan pada saat yang sama
menyesuaikan kebutuhan dan keinginan dengan layanan atau produk yang ditawarkan
oleh organisasi atau perusahaan, dan memastikan bahwa organisasi akan meraih
keuntungan.
Konsep produksi
Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa pelanggan terutama tertarik pada
produk yang dapat diakses dan terjangkau.
Konsep ini diperkenalkan pada saat bisnis difokuskan terutama pada
produksi. Dikatakan bahwa bisnis akan dapat menurunkan biaya dengan
memproduksi lebih banyak kuantitas atau produksi massal. Hanya berfokus
pada produksi barang dapat menyebabkan perusahaan menyimpang dari
tujuannya.
Konsep produk
Konsep produk didasarkan pada asumsi bahwa pelanggan akan lebih
condong ke produk yang menawarkan kualitas lebih, fitur inovatif dan kinerja
yang mutakhir.
Dalam konsep pemasaran jenis ini, bisnis berfokus pada menciptakan
produk berkualitas tinggi dan menyempurnakannya setiap saat untuk
mengembangkan produk yang lebih baik dan lebih baik.
Konsep produk
Konsep produk didasarkan pada asumsi bahwa pelanggan akan lebih
condong ke produk yang menawarkan kualitas lebih, fitur inovatif dan kinerja
yang mutakhir.
Dalam konsep pemasaran jenis ini, bisnis berfokus pada menciptakan
produk berkualitas tinggi dan menyempurnakannya setiap saat untuk
mengembangkan produk yang lebih baik dan lebih baik.
Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menempatkan pusat fokus pada pelanggan. Semua
aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan dilakukan
dengan mengingat pelanggan sebagai prioritas.
Perusahaan / organisasi lebih memperhatikan tentang menciptakan
proposisi nilai bagi pelanggan yang akan membedakan perusahaan dari
persaingan.
Ukuran Segmen
Perusahaan besar cenderung memilih segmen pasar yang juga besar begitupun
sebaliknya, perusahaan kecil akan memilih segmen pasar yang lebih kecil. Hal ini
bertujuan agar perusahaan dapat menyesuaikan target perusahaan sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Pertumbuhan Segmen
Faktor pertumbuhan segmen juga merupakan salah satu faktor yang wajib
diperhatikan dalam menentukan target pasar. Meskipun ukuran sebuah segmen saat ini
relatif kecil, tetapi tidak menutup kemungkinan akan berkembang dimasa yang akan
datang jika ada tanda-tanda perkembangan yang positif. Karena pada dasarnya segmen
kecil adalah segmen pasar yang potensial. Seperti misalnya dahulu tingkat usia 60 tahun
ke atas tidak menjadi fokus pasar bagi perusahaan. Tetapi saat ini banyak jasa dan
produk yang ditawarkan untuk segmen ini (usia 50 tahun keatas).
Analisis Situasi
Lakukan analisis situasi secara teliti dan cermat sebelum menentukan target pasar.
Analisis situasi tersebut berhubungan dengan konsumen, para pemasok, dan para
distributor dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats).
Kesesuaian Tujuan
Setelah segmen pasar ditentukan, sebaiknya perusahaan tetap fokus pada segmen
tersebut. Sebisa mungkin perusahaan jangan beralih ke segmen pasar lain yang tidak
direncanakan sebelumnya, karena risiko kerugiannya cukup besar.
Niche Marketing
Lanjut ke strategi target market yang lebih kecil dan terkhusus, yaitu
menggunakan niche marketing. Contoh dari produk yang bisa menggunakan
strategi ini adalah penjualan pasta gigi khusus untuk gigi yang sensitif. Walaupun
ukuran pasarnya relatif lebih kecil, niche marketing bisa menjadi sarana penetrasi
pasar. Selain itu, hal ini juga bisa menjadikan pebisnis sebagai market leader di
niche yang disasar asal mengimplementasikan strategi yang sesuai.
Micro Marketing
Yang terakhir adalah strategi untuk menyasar target market yang lebih
mengerucut lagi, yaitu micro marketing. Strategi ini cocok diterapkan pada produk
yang dipasarkan, namun terbatas pada faktor lokasi, jenis barang, ataupun waktunya.
Tentukan target
a. Geografi
Segmentasi ini merupakan pengelompokkan target market berdasarkan lokasi atau
wilayah, dengan harapan setiap wilayah memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga
dapat dicocokkan untuk karakteristik produk atau brand Anda. Misal, penjualan pupuk
pada wilayah perkebunan. Segmentasi ini mencakup lingkungan, kode pos, kode area,
kota, provinsi dan wilayah.
b. Demographic
Segmentasi demografik merupakan hal yang paling mendasar dan penting.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah produk atau brand yang dipasarkan cocok
dengan klasifikasi tersebut. Seperti contoh, jika produk yang akan dipasarkan berupa
kosmetik untuk menunda penuaan dini, Anda tidak akan memasarkannya kepada
perempuan remaja yang berumur 12-17 tahun melainkan kepada wanita berumur 30
tahun ke atas.
c. Psikologi
Anda dapat membagi target pasar berdasarkan kelas ekonomi, kepribadian atau
preferensi gaya hidup. Segmentasi pasar ini dibagi berdasarkan tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dan sebagainya. Klasifikasi gaya hidup melibatkan
nilai, kepercayaan, minat, dan sebagainya. Segmentasi psikografis berdasarkan pada
gaya hidup mereka atau kelas sosio-ekonomi.
6. STRATEGI PEMASARAN
Ada banyak pendapat para ahli tentang pengertian dari strategi pemasaran, di antaranya:
2) Menurut Tjiptono
Menurut Tjiptono, strategi pemasaran adalah suatu alat yang direncanakan dan
dirancang secara fundamental. Proses perancangan ini dilakukan sebagai upaya
perusahaan untuk melakukan pengembangan keunggulan dalam bersaing melalui suatu
program khusus dalam rangka melayani pasar secara berkesinambungan.
Secara umum, fungsi strategi pemasaran dibagi menjadi 4 poin utama, yaitu:
Meningkatkan Penjualan
Meningkatkan penjualan adalah hasil akhir yang diharapkan dari pembuatan
strategi pemasaran. Dibutuhkan strategi khusus dengan mempertimbangkan banyak hal,
seperti siapa target pasar kita dan siapa kompetitior kita, agar kita bisa menonjolkan fungsi
atau kelebihan produk yang tepat dan bisa menjadi solusi kebutuhan konsumen.
2) Price (Harga)
Elemen harga ini berhubungan dengan strategi yang kamu gunakan dalam
menetapkan harga produk maupun layanan yang akan kamu tawarkan, juga entang
bagaimana harga yang sudah kamu tawarkan tersebut dapat mempengaruhi pelanggan.
3) Promotion (Promosi)
Strategi pemasaran erat kaitannya dengan promosi. Promosi ini merupakan segala
aktivitas yang dilakukan agar bisnis dapat dikenal oleh banyak orang. Promosi ini dapat
berupa iklan, menambah relasi, dan sponsor. Dalam promosi, sebuah strategi
pemasaran itu penting. Mengingat biaya produksi yang tidaklah rendah.
4) Place (Tempat)
Elemen strategi pemasaran yang perlu kamu perhatikan juga yaitu tempat. Tempat
mengacu pada lokasi produk atau layanan bisnismu dilihat, dibuat, dijual, dan
didistribusikan.
5) People (Orang-orang)
Elemen strategi pemasaran terakhir yaitu orang. Orang tersebut yaitu staf atau
karyawan, tenaga penjualan, dan sebagainya.
Orang ini erat kaitannya dengan sumber daya manusia untuk bisnismu. Dalam
menjalankan strategi bisnis agar bisa memperoleh keuntungan. salah satu faktor
keberhasilan suatu usaha adalah karena adanya sumber daya manusia yang kompeten.
Salah satu contoh kompeten yaitu karyawan mampu memberikan pelayanan yang baik
terhadap pelanggan. Sehingga pelanggan berminat untuk membeli.
3) Marketing Mix
Sempat disinggung di awal, marketing mix meliputi 4 P yaitu: product, price, place
dan promotion. Dari keempat hal tersebut, dilakukanlah upaya pemaksimalan strategi
pemasaran produk oleh perusahaan.
Produk adalah apa yang kita tawarkan kepada pasar. Maka kualitas serta keunikan
produk adalah dua hal yang pasti diperhatikan oleh konsumen. Produk juga adalah sesuatu
yang dilihat konsumen dari sebuah brand, tidak peduli seberapa bagus suatu brand jika
produk brand tersebut tidak dapat memenuhi keinginan konsumen, maka konsumen tidak
akan melakukan konversi.Masih berkaitan dengan produk, harga produk adalah
determinan penting dalam pengambilan keputusan. Kita dapat merencanakan harga sesuai
dengan target pasar yang kita miliki. Sebab kemampuan bayar masing-masing jenis pasar
tentu akan berbeda.
Perencanaan pemasaran (marketing planning) merupakan suatu bagian dari suatu desain
untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya yaitu untuk menciptakan nilai bagi konsumen dalam
kondisi tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu
hubungan yang saling menguntungkan. Rencana pemasaran ini merangkum penilaian terhadap
kebutuhan dan keinginan pasar, kekuatan dan kelemahan pada perusahaan dan pada pesaing
saat ini atau yang diperkirakan. Desain yang dibuat untuk menciptakan nilai guna memuaskan
keinginan dan kebutuhan konsumen dalam kondisi tetap untung. Rencana pemasaran berisikan
rencana tindakan (siapa yang melakukan, apa dan kapan) dan visi, tujuan strategis, tujuan, serta
sasaran. Perencanaan pemasaran ini dapat diartikan sebagai penerapan sumber daya pemasaran
untuk mencapai tujuan pemasaran.
Dalam rangka memaksimalkan pemasaran produk, ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan dalam proses perencanaan pemasaran (marketing planning), diantaranya yaitu :
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa setiap organisasi harus mempunyai
tiga unsur dasar yaitu sekeompok orang, kerjasama dan tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama sekelompok
orang dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jadi, dapat di ambil suatu kesimpulan
bahwa organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, dimana kerja sama
tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang
hubungan kerja, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Ada empat alasan utama perlunya suatu perusahaan menyusun organisasi pemasaran,
yaitu:
a) Untuk membedakan tugas dengan tugas lainnya di bidang pemasaran, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dari individu yang ada menspesialisasi usaha-usaha atau
dirinya. Kegiatan yang dapat dispesialisasikan di dalam bidang pemasaran adalah
kegiatan promosi dan advertensi, kegiatan operasi penjualan, dan kegiatan penelitian
dan pengembangan pemasaran.
b) Untuk memberikan kemungkinan dilakukannya koordinasi atas tugas-tugas atau
usaha-usaha dan tenaga-tenaga yang ada sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat
efektif.
c) Untuk menentukan atau memberikan batasan tanggung jawab dan wewenang yang
dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang ada dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Deskripsi yang lengkap dari suatu jabatan mencakup pernyataan mengenai tanggung
jawab dari seorang manajer yang mempunyai tanggung jawab untuk itu.
d) Sebagai sarana atau alat untuk menyokong dan mencerminkan pelaksanaan strategi
pemasaran yang menyeluruh. Sebenarnya organisasi pemasaran dapat berupa
pendorong maupun pembatas bagi penentuan strategi pemasaran dari suatu
perusahaan.
Dari uraian ini kita dapat melihat bahwa dalam setiap perusahaan perlu adanya
organisasi pemasaran sebagai wadah kegiatan dan sarana atau alat untuk pelaksanaan
kegiatan di bidang pemasaran yang tidak terlepas dengan manajemen pemasaran. Perlunya
organisasi pemasaran ini dikaitkan pula dengan adanya fungsi pemasaran dalam suatu
perusahaan sebagai salah satu fungsi yang penting di samping fungsi lainnya, seperti
produksi dan keuangan.
9. UTS
10. INFORMASI PEMASARAN
Pengertian umum dari sistem informasi pemasaran adalah salah satu sistem yang di
dalamnya menganalisa dan juga mengukur informasi pemasaran yang dihimpun secara
terus menerus dari berbagai sumber perusahaan. Di dalam sistem informasi pemasaran juga
tersedia informasi penjualan, promosi penjualan, aktivitas pemasaran, kegiatan penelitian
pasar, dan hal lainnya yang berkaitan dengan pemasaran.
Philip kotler menjelaskan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu struktur
set prosedur dan cara reguler untuk direncanakan penghimpunan, analisa, dan juga
penyajian informasi untuk bisa digunakan dalam membuat keputusan pemasaran. Manfaat
dari sistem informasi pemasaran sendiri adalah guna memecahkan masalah pemasaran
yang hadir dari suatu perusahaan dan bisa mengambil kebijakan strategis dalam ruang
lingkup pemasaran.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa sistem informasi
pemasaran adalah suatu sistem yang didesain untuk bisa mengolah suatu informasi untuk
membantu kegiatan pemasaran dan juga aktivitas penjualan pada suatu perusahaan. Siklus
yang terdapat dalam sistem informasi pemasaran ini juga harus terus dibangun agar
nantinya terbentuk suatu pola yang mampu memudahkan pihak manajemen dalam hal
mengontrol dan juga mengevaluasi sistem di dalamnya.
Sistem informasi pemasaran memiliki beberapa fungsi yang bagus untuk dijalankan oleh
perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pihak manajer nantinya bisa menggunakan subsistem ini secara terpisah atau
digabung. Dengan adanya integrated mix subsystem, maka memungkinkan pihak manajer
dalam mengembangkan strategi pemasaran dengan memanfaatkan berbagai campuran
unsur secara gabungan. Untuk setiap output sistem, maka pihak manajemen akan
memutuskan bahwa informasi tertentu bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah
dalam pemasaran. Berbagai perangkat lunak dalam hal ini akan dikembangkan agar
mampu menyediakan informasi terkait unsur marketing mix dengan menggunakan
berbagai cara.
Tujuan pengendalian pemasaran yaitu untuk mengevaluasi kinerja dengan strategi yang
telah dibaut selain itu untuk menentukan strategi yang lebif efektif yang akan digunakan dalam
periode berikutnya.
Menentukan standar yang dilakukan secara bersamaan pada saat proses perencanaan
strategi pemasaran.
Pemeriksaan atau supervisi kegiatan..
Mengukur kinerja.
Membandingkan kinerja dengan standar.
Menemukan penyebab atau alasan penyimpangan.
Mengoreksi.
Perilaku konsumen yang merupakan sebuah proses dengan ujungnya adalah terjadi
transaksi pembelian produk. Maka dalam proses tersebut sebelum sampai ke ujung akan
ada banyak hal dilakukan dan dipertimbangkan.
1. Sosial
Faktor pertama yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen adalah faktor sosial.
Cakupannya dimulai dari status sosial konsumen itu sendiri kemudian kondisi
lingkungan sosial dimana konsumen tinggal.
Status sosial kemudian akan berhubungan dengan kondisi finansial yang
mempengaruhi daya beli konsumen tersebut. Semakin tinggi status sosialnya, maka
semakin sedikit pertimbangan dalam menentukan produk yang akan dibeli.
Biasanya konsumen ikut terpengaruh, akan ikut belanja dengan pertimbangan yang
terbatas. Begitu juga sebaliknya. Jika konsumen tinggal di daerah yang
masyarakatnya tidak suka belanja. Maka mereka juga enggan royal saat berbelanja.
2. Budaya
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor budaya yang mencakup agama, ras,
adat, dan juga stratifikasi sosial. Latar belakang budaya seorang konsumen akan
mempengaruhi perilaku atau sikap mereka terhadap penawaran suatu produk.
Misalnya saja, bagi masyarakat yang beragama Islam tentu akan menunjukan sikap
positif saat ditawarkan produk hijab. Sebab mereka akan memakai hijab untuk
menunjang aktivitas dalam keseharian.
Bandingkan dengan konsumen yang agamanya non Islam, misalnya Kristen.
Berhubung mereka dalam agamanya tidak diwajibkan untuk berhijab maka mereka
tidak akan tertarik pada produk hijab. Sekalipun ditawarkan dengan teknik yang
jenius.
3. Pribadi
Faktor berikutnya adalah dari pribadi konsumen itu sendiri. Faktor ini cakupannya
juga luas. Mulai dari aspek demografis yang mencakup usia, jenis kelamin, jumlah
pendapatan, pola pikir pada kebutuhan, dan lain sebagainya.
Kemudian juga mencakup minat dan impresi dari konsumen tersebut. Setiap
konsumen punya minat yang berbeda-beda pada setiap produk. Konsumen A
mungkin berminat membeli tas merek A dengan model B.
Namun berbeda dengan konsumen lain yang bisa jadi lebih suka model C atau justru
dari merek lain. Begitu juga dengan usia, jenis kelamin, pendapatan, dan sebagainya.
Semuanya akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk.
Jadi, tidak heran jika kaum Adam dikenal tidak suka belanja namun sekalinya belanja
bisa menghabiskan banyak uang. Sementara wanita, cenderung doyan belanja dan
susah mengontrol keinginannya jika ada uang.
Jadi, masalah gender atau jenis kelamin memang mempengaruhi cara pandang
seseorang dalam menentukan pilihan produk yang akan dibeli. Meskipun umum,
tentunya ada beberapayang secara khusus hanya belanja jika benar-benar butuh.
4. Psikologis
Faktor terakhir yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kondisi psikologis
konsumen tersebut. Kondisi psikologis ini bisa berupa gaya hidup, jadi seseorang
yang punya gaya hidup hedon tentu lebih mudah belanja.
Apapun produk yang ditawarkan kepada mereka, karena tidak terlalu memusingkan
perlu tidaknya produk tersebut. Jika dirasa menarik, bisa dinilai menguntungkan
untuk dimiliki. Maka berapapun harganya pasti dibeli.
Sebaliknya, bagi seseorang yang punya gaya hidup sederhana maka mereka punya
seribu satu hal untuk dipertimbangkan. Perlu berpikir berkali-kali sebelum
memutuskan untuk membeli suatu produk.
Untuk memahami semua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan
kegiatan berbelanja. Maka ada beberapa model atau tipe yang perlu dikenal dan dipahami. Berikut
model-model yang dimaksudkan:
Pavlovian Model
Model perilaku konsumen yang pertama adalah Pavlovian Model yang ditemukan
dan dikemukakan oleh Ivan Pavlov. Model ini menitikberatkan pada perilaku
psikologis konsumen dalam menentukan keputusan belanja.
Input, Process, Output Model
Model yang kedua adalah Input, Process, Output Model. Sesuai namanya, dalam
model ini ada tiga indikator juga. Yaitu:
Input, merupakan strategi marketing atau pemasaran yang disusun oleh
sebuah perusahaan (produsen/penjual). Mencakup produk, harga, tempat,
dan promosi.
Process, merupakan hal yang berhubungan dengan proses transaksi.
Misalnya proses penjual menawarkan produk, menyebutkan harga,
menjelaskan promo, dan tawar menawar harga dengan konsumen.
Output, merupakan respon yang diberikan konsumen atas penawaran
produk yang dilakukan penjual. Yakni bisa membeli produk bisa juga
sebaliknya. Ada kalanya mereka mengatakan tidak dulu dan keesokan
harinya baru bilang iya.
Sociological Model
Model berikutnya adalah sociological yang nantinya fokus utamanya adalah pada
gaya hidup konsumen. Lebih tepatnya menghubungkan antara perilaku dengan
lingkungan konsumen. Dalam model ini terdapat dua unsur, yaitu:
Primary Society, merupakan orang-orang yang dekat dengan konsumen
seperti teman dekat dan anggota keluarga. Karakter orang terdekat akan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja.
Secondary Society, merupakan orang lain dalam lingkungan konsumen
yang kebetulan memiliki kesamaan kepribadian. Misalnya sama-sama suka kopi,
sehingga selalu tertarik membeli kopi.
Agar tujuan tersebut tercapai maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan
menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas (reasonable).
Dengan demikian setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya,
karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan
dan keinginan para konsumen sangat tergantung dari perilaku konsumennya.
Melalui pemahaman perilaku konsumen pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan
program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli para pesaingnya.
KEPUASAN PELANGGAN
Kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang, atau kecewa dari pelanggan yang berasal dari
perbandingan antara kinerja produk dengan harapannya. Kepuasan pelanggan dalam pemasaran syariah
tidak hanya berbentuk kesesuaian antara kinerja produk dan harapan pelanggan secara material tetapi
juga kesesuaian antara kinerja produk dengan harapan pelanggan secara spiritual. Pelanggan Indonesia
yang sebagian besar beragama Islam merasa puas jika produk itu halal, sebaliknya dia tidak akan memakan
produk itu jika haram. Pelanggan yang puas mereka akan melakukan pembelian ulang terhadap produk
tersebut atau mereka akan merekomendasikan pada orang lain atas produk tersebut sehingga terbentuk
Loyalitas konsumen.
Kesetiaan dan kesediaan konsumen untuk melakukan transaksi secara terus menerus pada
perusahaan yang sama dapat terjadi apabila konsumen merasa puas dengan kinerja Perusahaan. Menurut
Schnaars(dalam Tjiptono,2000:24 ) pada dasar nya tujuan dari suatu usaha bisnis adalah menciptakan
konsumen yang merasa puas. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan manfaat diantaranya,
hubungan antara perusahaan dengan konsumen secara harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan serta akan membuat suatu rekomendasi dari mulut
ke mulut yang menguntungkan perusahaan.
Siapa saja dalam perusahaan harus mengetahui dengan jelas tentang tujuan kesetiaan pelanggan.
Pelayanan prima menghasilkan kepuasan pelanggan dan bahwa kepuasan merupakan unsur penting
dalam menciptakan kesetiaan pelanggan . Kesetiaan merupakan tujuan akhir. Kesetiaan pelanggan
merupakan satu konsep yang mencakup lima faktor;(Robert Bramsom,2004)
1. Pengalaman pelanggan dengan kepuasan utuh ketika melakukan teransaksi dengan anda.
2. Kesetiaan untuk mengembangkan hubungan dengan anda dan dengan perusahaan anda.
1. Para karyawan diajarkan dan di beri imbalan untuk mendapatkan umpan balik pelanggan.
3. Para karyawan cakap yang merespon umpan balik pelanggan dengan cara-cara yang positif.
15. UAS