Makalah Ekonomi Kels 9 Kelompo 1
Makalah Ekonomi Kels 9 Kelompo 1
Makalah Ekonomi Kels 9 Kelompo 1
Disusun Oleh :
KELOMPOK SATU
Anggota :
1.Andini Nasya Jaya Putri
2.Jhovan wasis
3.Inaya Adi Putri Sentani
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi masyarakat awam, pertumbuhan ekonomi tidak terlalu penting. Ini karena
bagi mereka yang terpenting apakah kehidupan sudah beranjak, misalnya, tidak miskin
lagi alias lebih makmur dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Tidak pernah menjadi risau ketika pertumbuhan ekonomi yang dicapai itu salah
sasaran alias hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Ini karena adanya distribusi yang
tidak merata. Atau bahkan ada anggapan bahwa ketimpangan perolehan kekayaan yang
bermuara pada kemiskinan hanya dinilai sebagai kondisi sementara. Yang penting,
indikator makro di atas kertas selalu menunjukkan performa bagus.
1
Karena itu, strategi pembangunan yang terlalu mengagungkan pertumbuhan
ekonomi dan kurang penekanan pemerataan pendapatan dan pengurangan angka
kemiskinan perlu dipikir ulang. Ini karena pemerataan pendapatan adalah suatu alat
yang efektif untuk pemberantasan kemiskinan yang merupakan tujuan utama dari
pembangunan ekonomi.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa pokok permasalahan yang akan kami
bahas, antara lain sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Definisi
Model pembangunan yang dilakukan Indonesia pada masa awal orde baru
diprioritaskan pada pertumbuhan ekonomi. Tujuannya adalah untuk mengatrol
kondisi ekonomi yang sedang jatuh pada masa itu. Cara yang paling cepat adalah
dengan cara konglomerasi yaitu mendorong peningkatan investasi dan
pembangunan dengan padat modal. Sedangkan prioritas kedua adalah pada
stabilisasi, karena tanpa adanya stabilisasi maka pembangunan tidak akan
berlangsung dengan baik. Itulah sebabnya mengapa pemerintah Indonesia pada
masa itu menetapkan stabilisasi sebagai salah prioritas utama dalam pelaksanaan
pembangunan. Sedangkan pemerataan pembangunan dan hasil – hasilnya justru
menjadi prioritas ketiga.
3
baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
Penurunan produktivitas itu disebut hasil (per unit masukan) yang menurun
(diminshing returns). Hasil (per unit masukan) yang berkurang dapat terjadi
jika stok modal suatu bangsa bertumbuh lebih lamban dari angkatan kerjanya.
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak
disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik
produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang
bernilai. Adalah mudah untuk melihat bagaimana modal menyediakan jasa
secara langsung.
4
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek
efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi
yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan
perekonomian.
1) Sumber-sumber Alam. Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan
tambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat
miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang
dimiliki meruoakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya
kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka
kendala sumber alam lebih serius.
5
2. DISTRIBUSI DAN PEMERATAAN PENDAPATAN
1) Distribusi ukuran
6
masing-masing kelompok, dan bertolak dari perhitungan ini mereka langsung
memperkirakan tingkat pemerataan atau tingkat ketimpangan distribusi
pendapatan di masyarakat atau negara yang bersangkutan.
2) Kurva lorenz
7
B. Ketidakmerataan distribusi pendapatan
3. PENGANGGURAN
a. Definisi
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang
layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau
para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
8
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah-masalah sosial lainnya.
b. Jenis dan macam pengangguran
1). Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya
tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja
kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini
cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah
berusaha secara maksimal.
9
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti:
1. Akibat permintaan berkurang
2. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3. Akibat kebijakan pemerintah
Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang
harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam,
pedagang durian yang menanti musim durian.
Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas
naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah
daripada penawaran kerja.
Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan
atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran
siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).
c. Akibat pengangguran
Bagi perekonomian negara
1. Penurunan pendapatan perkapita.
2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Bagi masyarakat
1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan
apabila tidak bekerja.
3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
10
4. KEMISKINAN
A. Definisi kemiskinan
4) Menurut Sutrisno (1993), ada dua sudut pandang dalam memahami substansi
kemiskinan di Indonesia. Pertama adalah kelompok pakar dan aktivis
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengikuti pikiran
kelompok agrarian populism, bahwa kemiskinan itu hakekatnya, adalah
masalah campur tangan yang terlalu luas dari negara dalam kehidupan
masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat pedesaan. Dalam
pandangan ini, orang miskin mampu membangun diri mereka sendiri apabila
pemerintah memberi kebebasan bagi kelompok itu untuk mengatur diri mereka
sendiri. Kedua, kelompok para pejabat, yang melihat inti dari masalah
kemiskinan sebagai masalah budaya. Orang menjadi miskin karena tidak
memiliki etos kerja yang tinggi, tidak meiliki jiwa wiraswasta, dan
pendidikannya rendah. Disamping itu, kemiskinan juga terkait dengan kualitas
sumberdaya manusia. Berbagai sudut pandang tentang kemiskinan di Indonesia
dalam memahami kemiskinan pada dasarnya merupakan upaya orang luar
untuk memahami tentang kemiskinan. Hingga saat ini belum ada yang
mengkaji masalah kemiskinan dari sudut pandang kelompok miskin itu sendiri.
11
5) Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang
dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup
yang layak.
12
suara masyarakat miskin, dan adanya penghormatan, perlindungan dan
pemenuhan hak-hak mereka, yaitu hak sosial, budaya, ekonomi dan politik.
B. Ukuran kemiskinan
1) Kemiskinan Absolut Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan
dengan pendapatan dan kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada
kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar ( basic need ). Kemiskinan dapat
digolongkan dua bagian yaitu:
a) Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
b) Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2) Kemiskinan Relatif
Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup
orang kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu
miskin
.
C. Faktor-faktor penyebab kemiskinan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan baik secara langsung
maupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut :
Untuk dapat mengatasi masalah penganguran, hal yang dapat dilakukan adalah:
2. Memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan
tenaga kerja ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan tenaga kerja.
13
3. Mendrong majunya pendidikan
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
2) Efektifitas dan efisiensi penggunaan dana pendidikan dan kesehatan harus dapat
dipertanggungjawabkan. Pemerintah harus tegas menindak penyelewengan yang
terjadi. Penggunaan dana yang efisien dan efektif akan semakin meningkatkan
kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat sehingga mampu menciptakan sumber
daya manusia yang produktif. Sumber daya manusia yang produktif menghantarkan
negara pada keunggulan komparatif sehingga mampu bersaing di dunia internasional.
3) Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan
pembangunan yang ingin dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai
pemerataan pembangunan hanyalah menciptakan perekonomian yang lemah dan
eksploitasi sumber daya manusia.
15
Pertanyaan 5w 1h
1) Apa kasus nya?
Jawaban : Berdasarkan tema yang di pilih yaitu ekonomi
Kasus kasus dari tema ekonomi yang kita ambil ada 3 yaitu distribusi
pemerataan, Kemiskinan, Dan penganguran
2)
16