Vira Putri Chaer

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PADA DIVISI SALES & MARKETING


PT. SKF INDONESIA

VIRA PUTRI CHAER


8105162761

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu
persyaratan memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
LEMBAR EKSEKUTIF

Vira Putri Chaer. 8105162761. Laporan Praktik Kerja Lapangan. Program


Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negri Jakarta 2019.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT. SKF Indonesia yang
beralamat di Jl. Tipar - Inspeksi Cakung Drain, Cakung, RT.1/RW.9, Kec.
Cakung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Praktikan
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama satu bulan terhitung dari tanggal
21 Januari 2019 sampai dengan 22 Februari 2019.
Tujuan Pelaksanaan PKL ini adalah untuk mempersiapkan tenaga kerja yang
terdidik dan memiliki keterampilan serta kompetensi sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja saat ini. Menjalin kerjasama antar pihak-pihak yang terlibat, yaitu
perguruan tinggi dengan instansi tempat praktik mahasiswa, dan
mengaplikasikan ilmu yang didapat di perkuliahan.
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan mengerjakan pekerjaan
seorang administrasi, melakukan Penanganan Telepon Masuk, menginput jumlah
stok persediaan barang, menginput pesanan dari klien, dan mengecek persediaan
barang yang terjual.
Pada pelaksanaan, Praktikan menghadapi kendala yaitu, instruksi tugas yang
kurang jelas sehingga seringkali Praktikan merasa bingung dalam mengerjakan
tugas yang diberikan, dan peralatan kantor seperti pulpen, pensil, penghapus,
strapless, spidol, clip yang tidak tersedia atau berantakan. Namun, Praktikan
mengatasi masalah dengan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada
perkuliahan, diantaranya Praktikan mencoba menanyakan kembali kepada
pembimbing jika Praktikan merasa bingung dalam mengerjakan tugas tersebut,
Praktikan membersikan peralatan kantor yang berantakan agar terlihat rapi,
sehingga pegawai yang ada di divisi keuangan tidak terganggu lagi untuk
mencari peralatan alat kantor.

i
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat serta
Kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek
Kerja Lapangan ini. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat mata
kuliah Praktek Kerja Lapangan dan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Strata (S1). Laporan ini dibuat untuk menguraikan gambaran pekerjaan yang telah
dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan di perusahaan PT. SKF Indonesia.

Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis banyak


mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Nuryetty Zain, MM, selaku Dosen Pembimbing dalam proses pelaporan
kegiatan Praktikan Kerja Lapangan
2. Dr. Osly Usman, M.Bus, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran.
3. Suparno, S.Pd M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta.
4. Dr. Dedi Purwana E. S., M.Bus, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Jakarta.
5. Ibu Dian Purnamasari selaku pembimbing lapangan di PT. SKF Indonesia
selama penulis melakukan praktek kerja
6. Seluruh karyawan PT. SKF Indonesia yang telah membantu dan menyambut
serta menerima penulis dalam melakukan praktek kerja ini.
7. Serta teman-teman dan semua pihak yang telah membantu Praktikan hingga
terselesaikannya laporan ini, yang tidak dapat Praktikan sebutkan satu per
satu.

iv
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu pratikan mengharapkan adanya kritik maupun saran dari para pembaca.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran bagi
perkembangan pengetahuan.

Jakarta, Mei 2019

Praktikan

v
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR EKSEKUTIF .................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR……………………………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Praktik Kerja lapangan ....................................... 1

B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan............................... 2

C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan .............................................. 4

D. Tempat Praktik Kerja Lapangan .................................................. 5

E. Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan ........................................ 6

BAB II TINJAUAN UMUM PT. SKF INDONESIA ....................................... 9

A. Sejarah Perusahaan....................................................................... 9

B. Lokasi Perusahaan ........................................................................ 11

C. Sertifikasi dan Prestasi Perusahaan .............................................. 11

D. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................. 14

E. Logo Perusahaan .......................................................................... 15

F. Tugas & Wewenang ..................................................................... 16

G. Ketenagakerjaan ........................................................................... 19

vi
H. Sistem Pengupahan ...................................................................... 21

I. Kesejahteraan Karyawan .............................................................. 22

J. Fasilitas ........................................................................................ 23

K. Sistem Pemasaran Dan Sistem Distribusi .................................... 24

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ......................... 28

A. Bidang Kerja ................................................................................ 28

B. Pelaksanaan Kerja ........................................................................ 28

C. Kendala Yang Dihadapi ............................................................... 34

D. Cara Mengatasi Kendala .............................................................. 35

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 39

A. Kesimpulan .................................................................................. 39

B. Saran ............................................................................................. 40

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I.1 Jadwal Kerja Praktik Kerja Lapangan……………………………… 6

Tabel I.2 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan…………………………... 8

Tabel II.1 Pembagian Shift Kerja Untuk Pekerja Direct……………………… 20

Tabel II.2 Pembagian Shift Kerja Untuk Pekerja Indirect……………………. 21

Tabel II.3 Customer PT. SKF Indonesia……………………………………… 25

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Produk Bearing PT. SKF Indonesia……………………………… 10

Gambar II.2 Logo Perusahaan PT. SKF Indonesia...………………………….. 15

Gambar III.1 Data Persediaan Barang…………………………………………. 30

Gambar III.2 Aplikasi SKF…………….……………………………………… 31

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Keterangan Permohonan Izin PKL………………………… 43

Lampiran 2 Struktur Organisasi……………........………………………… 44

Lampiran 3 Penilaian PKL……………………………………………………. 45

Lampiran 4 Daftar Hadir PKL………………………………………………... 46

Lampiran 5 Surat keterangan sudah melakukan PKL………………………… 48

Lampiran 6 Jadwal kegiatan PKL…………………………………………….. 49

Lampiran 7 Kartu Konsultasi Bimbingan Penulisan Laporan PKL…………… 52

Lampiran 8 Dokumentasi……………………………………………………... 53

Lampiran 9 Format Saran Perbaikan………………………………………….. 55

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja lapangan

Dalam dunia industri persaingnan semakin ketat seiring dengan

perkembangan teknologi. Hal ini menyebabkan dunia kerja menuntut

tersedianya faktor produksi yang berkualitas. Tenaga kerja sebagai salah satu

faktor produksi dituntut dapat menguasai pekerjaannya dengan baik, terampil,

dan profesional untuk dapat mendukung tercapainya tujuan suatu perusahaan

dan peningkatan taraf hidup yang lebih baik.

Universitas merupakan suatu lembaga pendidikan yang berperan mencetak

tenaga - tenaga profesional yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun industri.

Namun demikian, bekal yang diberikan oleh universitas kepada mahasiswa

memadai secara teori, namun kurang memadai dalam prakteknya, sehingga

banyak sarjana lulusan universitas kurang mengenal secara langsung dunia

kerja yang akan dimasukinya serta penerapan ilmu yang diperolehnya selama

kuliah.

Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari

sumber daya manusia merupakan model utama dalam suatu usaha, maka

kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Jadi perusahaan atau

instansi diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa/i untuk lebih

1
2

mengenal dunia kerja denga cara menerima mahasiswa/i yang ingin mengadakan

kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

Praktik Kerja Lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa/i pada dunia

kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam

menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada kaitannya dengan

kurikulum pendidikan.

Program Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu cara yang efektif

untuk memajukan antara teori dan praktik yang dipelajari selama perkuliahan

dengan praktik kerja secara nyata di perusahaan tersebut. Praktikan melakukan

Praktik Kerja Lapangan di PT. SKF Indonesia, perusahaan tersebut merupakan

perusahaan yang cukup besar dan memiliki banyak kegiatan yang sesuai

dengan bidang administrasi.

Praktikan melakukan Praktik Kerja Lapangan selama satu bulan, yang

dilakukan dari hari Senin sampai hari Jumat. Alasan Praktikan memilih PT.

SKF Indonesia karena ingin menambah wawasan dan menambah ilmu dalam

bidang administrasi pada suatu perusahaan.

B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Berdasarkan latar belakang di atas, pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja

Lapangan yang dilakukan oleh Praktikan dimaksudkan untuk :

1. Menerapkan ilmu yang telah di peroleh selama masa perkuliahan dan

membandingkannya dengan kenyataan pada dunia kerja.


3

2. Meningkatkan wawasan berpikir, pengetahuan, dan kemampuan

mahasiswa.

3. Menambah pengalaman dan memberi kesempatan mahasiswa dalam

menerapkan teori yang diperoleh selama di bangku kuliah dengan kondisi

yang ada dilapangan, terutama pada bidang administrasi perkantoran.

4. Memenuhi mata kuliah Praktik Kerja Lapangan yang merupakan

persyaratan untuk kelulusan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Sedangankan tujuan dilakukannya Praktik Kerja Lapangan, yaitu :

1. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja.

2. Melatih mahasiswa dalam berinteraksi, bersosialisasi dan menyesuaikan

diri dengan dunia kerja agar menjadi tenaga kerja yang terdidik dan

memiliki keterampilan serta kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia

kerja saat ini.

3. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan

keterampilan tentang administrasi perkantoran dalam bidang administrasi,

kearsipan, dan pelayanan


4

C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan

1. Bagi Praktikan

a. Memperoleh keterampilan sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh

selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Jakarta.

b. Sarana belajar untuk memperoleh pengetahuan baru yang tidak

diajarkan dalam dunia perkuliahan dan pengetahuan-pengetahuan

umum lainnya terkait dengan instansi perusahaan tempat praktik

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dalam hal pengetahuan,

keterampilan, cara bersikap serta pola tingkah laku yang diperlukan

bagi seseorang pekerja.

c. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada unit-

unit kerja, baik dalam lingkungan pemerintah maupun perusahaan.

d. Mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan mencoba

menemukan sesuatu yang baru yang belum pernah diperoleh dari

pendidikan formal.

2. Bagi Universitas Negeri Jakarta

a. Memperkenalkan kualitas terbaik lulusan Universitas Negeri Jakarta

khususnya Fakultas Ekonomi kepada instansi baik pemerintah maupun

swasta.

b. Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang

sesuai dengan kebutuhan di lingkungan kerja dan tuntutan

pembangunan pada umumnya. Dengan demikian Fakultas Ekonomi


5

Universitas Negeri Jakarta dapat mencetak lulusan yang kompeten

dalam dunia kerja.

c. Membuka peluang kerja sama antara Universitas Negeri Jakarta

dengan perusahaan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di

waktu yang akan datang.

3. Bagi Perusahaan

a. Terjalinnya hubungan yang teratur, sehat dan dinamis antara

instansi/perusahaan dengan lembaga pendidikan, serta menumbuhkan

hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat.

b. Mendapatkan bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum

sempat dikerjakan sebelumnya.

c. Dapat membantu menyiapkan sumber daya yang potensial untuk

perusahaan.

d. Memungkinkan adanya kerja sama yang teratur dan dinamis antara

instansi, baik pemerintah maupun swasta, dengan perguruan tinggi di

waktu yang akan datang.

e. Perusahaan dapat mengidentifikasi kualitas yang dimiliki oleh lulusan

untuk perekrutan dengan menilai mahasiswa magang.

D. Tempat Praktik Kerja Lapangan

Tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan yaitu sebagai berikut :

Nama Instansi : PT. SKF Indonesia

Tempat Perusahaam : Jl. Tipar - Inspeksi Cakung Drain, Cakung Barat


6

Jakarta 13910, DKI Jakarta.

Telepon : (021) 4605925

Website : http://www.skf.com/id

Divisi Tempat PKL : Divisi Sales & Marketing

E. Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan

Tabel I.1
Jadwal Kerja Praktik Kerja Lapangan
Hari Kerja Jam Kerja Jam Istirahat
Senin s.d kamis 07.30 s.d 16.30 WIB 12.00 s.d 13.00 WIB
Jumat 07.30 s.d 16.30 WIB 11.30 s.d 13.00 WIB
Sumber : Diolah oleh Praktikan

Perincian tahap pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Praktikan melakukan persiapan dengan mempersiapkan surat-surat

pengantar dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta untuk

dibuatkan surat pengajuan Praktik Kerja Lapangan di Biro Administrasi

Akademik dan Keuangan (BAAK) yang ditujukan ke beberapa perusahaan

termasuk PT. SKF Indonesia. Selanjutnya Praktikan mengajukan surat

pengantar tersebut kepada Inspektorat Jendral Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, dan surat tersebut diserahkan langsung ke bagian Human

Resources PT. SKF Indonesia pada tanggal 19 Desember 2018.


7

2. Tahap Pelaksanaan

Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. SKF Indonesia

Bagian Sales & Marketing selama 1 (satu) bulan. Terhitung dari tanggal

21 Januari 2019 sampai dengan tanggal 22 Febuari 2019. Praktikan

bekerja fulltime mulai dari hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul

07.30-16.30 WIB.

3. Tahap Penulisan Laporan Kegiatan

Setelah menjalani masa Praktik Kerja Lapangan selama kurang lebih satu

bulan, Praktikan diwajibkan untuk membuat laporan mengenai kegiatan

Praktek Kerja Lapangan yang sudah berlangsung. Laporan ini merupakan

salah satu syarat untuk lulus dalam mata kuliah Praktik Kerja lapangan

yang juga menjadi salah satu syarat kelulusan Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta. Laporan ini

berisi tentang pengamatan dan pengalaman praktik selama masa Praktik

Kerja Lapangan di PT. SKF Indonesia Bagian Sales & Marketing.

Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan dimulai dari bulan Maret

sampai dengan Mei 2019.

Hal pertama yang dilakukan Praktikan adalah mencari data-data yang

dibutuhkan dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan yaitu dengan

meminta dan mencari data yang telah dikerjakan kepada pihak perusahaan

tempat Praktik Kerja Lapangan selama melaksanakan tugas di tempat

tersebut. Setelah mendapatkan data yang diperlukan, maka Praktikan akan

mengumpulkan data-data tersebut yang nantinya akan dipergunakan dan


8

diolah sebagai bukti telah melaksanakan kegiatan untuk membuat laporan

Praktik Kerja Lapangan dan akhirnya diserahkan sebagai tugas akhir

berupa laporan Praktik Kerja Lapangan.

Table 1.2
Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Tahap
Bulan Pelaksanaan Penulisan
Persiapan PKL
PKL Laporan PKL
Desember 2018
Januari 2019
Februari 2019
Maret 2019
April 2019
Mei 2019
Juni 2019
Sumber : Diolah Oleh Praktikan
2
BAB II

TINJAUAN UMUM PT. SKF INDONESIA

A. Sejarah Perusahaan

Perusahaan bearing SKF didirikan oleh Sven Wingqyist dengan nama

Syenska Kullager Fabriken pada tahun 1907. SKF sendiri merupakan

singkatan dari Syeska Kullager Fabriken yang berarti bearing yang diproduksi

di Swedia. Berawal dari profesinya sebagai engineer di sebuah pabrik tekstil,

membawanya untuk menciptakan inovasi ball bearing. Lalu, penemuannya

tersebut pada tahun 1907 dipatenkan, sekaligus sebagai cikal bakal berdirinya

SKF. Kini, SKF telah menjadi produsen bearing terbesar di dunia dan

mempekerjakan sekitar 46.000 orang di sekitar 140 lokasi manufaktur, serta

memiliki kantor dan pusat teknis di lebih dari 130 negara. The SKF Group

saat ini terdiri dari sekitar 150 perusahaan. Sejak didirikan, markas SKF

berada di Gothenburg Swedia.

Lalu, salah satu lokasi manufaktur SKF tersebut ada di Indonesia. PT. SKF

Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di

bidang Bearing yang dimulai pada tahun 1928 di Surabaya. Awalnya PT. SKF

Indonesia berkembang melalui distributor yang bergerak di bidang pengadaan

bearing untuk pasar lokal di Surabaya. Pada saat itu, semua kebutuhan

bearing dalam negeri masih sangat bergantung dari hasil import, karena belum

adanya pabrik penghasil bearing. Lalu, semakin berkembangnya teknologi,

9
10

diikuti pula dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen akan

kebutuhan bearing maka terciptalah gagasan untuk mendirikan PT. SKF

Indonesia. Penggagas pendiri PT. SKF Indonesia ini adalah Bapak H.

Wiratono. Sebagai seorang yang berpengalaman di bidang ini, karena profesi

beliau sebagai seorang distributor bearing, maka beliau memutuskan untuk

mengembangkan bisnis beliau dalam bidang manufaktur dan mendirikan

perusahaan manufaktur penghasil bearing. Dengan tujuan utama mendirikan

PT. SKF ini yaitu untuk memenuhi semua kebutuhan dan permintaan bearing

di dalam negeri, sehingga tidak perlu melakukan import.

Gambar II.1 Produk Bearing PT. SKF Indonesia.

Sumber: Diolah pleh Praktikan

Pada tahun 1986 atas persetujuan BKPM, didirikanlah perusahaan pabrik

bearing pertama di Indonesia ini dengan nama PT Logam Sari Bearindo. Pada

tahun 1988 PT. Federal Motor membeli saham sebanyak 26.5% dan sampai

pada tahun 1997 membeli saham sampai 68.4%. Pada tahun 1992, perusahaan

ini mendapatkan lisensi menufaktur dari perusahaan SKF asal Swedia. Pada
11

tahun 1997, perusahaan ini dikuasai oleh SKF dan berganti nama menjadi PT.

SKF Indonesia. Pada tahun 2000, PT SKF Indonesia mengenalkan produknya

yaitu SKF Enduro dan SKF Genio. Pada tahun 2006, PT SKF Indonesia

memperluas pabriknya agar dapat melakukan proses produksi lebih banyak.

Tahun 2011, PT SKF Indonesia sudah dapat mengekspor produk bearingnya

ke luar negeri. Pada bulan Juni tahun 2013, Astra Oto Part membeli saham

SKF sebesar 40%.

B. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. SKF Indonesia berada di Jln. Tipar - Inspensi Cakung Drain,

Cakung-Barat, Jakarta Timur 13910. Dengan luas area yang mencapai 53.000

m2 yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti area pabrik (pusat produksi)

dengan luas 22.000 m2 dan area kantor dan administrasi dengan luas 7.000

m2, maka segala kegiatan yang sekiranya mendukung perusahaan dalam

mengembangakan usaha akan berjalan dengan baik. Pemilihan lokasi

perusahaan yang berada di Jln. Tipar – Inspeksi Cakung Drain, Cakung Barat,

Jakarta Timur ini tentunya mempunyai tujuan yaitu agar segala kegiatan

produksi dan non produksi perusahaan berjalan dengan lancar, efektif, dan

efesien.

C. Sertifikasi dan Prestasi Perusahaan

Sebagai perusahaan yang telah mampu mengekspor produk hingga ke

berbagai negara, tentunya kualitas produk PT. SKF Indonesia tidak perlu

diragukan. Hal ini dapat kita lihat dari sertifikasi yang dimiliki oleh PT. SKF
12

Indonesia. Berikut adalah sertifikasi yang telah dimiliki oleh PT. SKF

Indonesia :

1. ISO/TS 16949 : 2002

TS 16949 adalah Technical Specification nomor 16949 yang dikeluarkan

oleh badan ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk industri otomotif.

TS 16949 dibuat oleh International Automotive Task Force (IATF) dan

Japan Automobile Manufacture Associstion inc (JAMA) dengan dukungan

suatu komite dari ISO, yaitu komite ISO/TC 176. Anggota JAMA terdiri

dari Toyota, Daihatsu, Mazda, dan industri otomotif Jepang lainnya. TS

16949 memuat semua persyaratan ISO 9001 ditambah dengan persyaratan

khusus untuk industri otomotif. ISO/TS 16949 menggantikan QS9000 dan

quality system lainya yang disyaratkan oleh masing-masing industri

otomotif, misalnya VDA, AVSQ, Malcom Baldrige.

Tujuan dari ISO/TS 16949 yaitu untuk perbaikan secara terus-menerus,

penekanan pada pencagahan produk tidak bagus, dan untuk pengurangan

variasi dan proses yang tidak bernilai tambah pada rantai suplai.

Sementara itu untuk keuntungan dari ISO/TS 16949 adalah sebagai berikut

ini: memperbaiki kualitas produk dan proses, dapat menerapkan teknik

terbaik dari industri otomotif keseluruhan, menambah keyakinan untuk go

international, menyediakan pendekatan sistem mutu global untuk

mengembangkan vendor dan memastikan konsistensinya, serta

mengurangi variasi dan meningkatkan efisiensi. Untuk prinsip dari ISO/TS

16949 terdiri dari 8 prinsip yaitu secara berurutan: memuaskan para


13

pelanggan, kepemimpinan, melibatkan orang-orang, proses pendekatan,

pendekatan peningkatan system manajemen terus-menerus, berdasarkan

fakta untuk pengambilan keputusan, dan saling menguntungkan hubungan

penyalur.

2. ISO 14001 mengenai Manajemen Lingkungan Kerja. Sertifikasi ini

khususnya membahas mengenai kondisi lingkungan kerja sekitar

karyawan mulai dari bagian produksi, kantin, kantor, hingga warehouse.

Dengan adanya sertifikasi ini maka perusahaan dianggap mampu

mengelola faktor-faktor penting dalam peningkatan kinerja lingkungan.

3. ISO 9001 mengenai standar internasional yang digunakan untuk

menetapkan kebijakan dan sasaran mutu serta pencapaiannya yang bisa

diterapkan dalam jenis organisasi/perusahaan. Sertifikasi ini telah

diberikan kepada PT. SKF oleh PT. DQS CERTIFICATION INDONESIA

pada tahun 2015.

4. OHSAS 18001

OHSAS 18001 adalah standar dalam skala internasional, yaitu untuk

menerapkan sistem manajemen kesehatan dan juga keselamatan kerja.

Sistem OHSAS 18001 ini memiliki sebuah tujuan yaitu untuk melindungi

para pekerja dari semua hal yang tidak diinginkan karena tentunya dapat

muncul secara tiba-tiba dari lingkungan ataupun juga pekerjaan yang

dilakukan. Dengan sertifikasi ini, perusahaan akan terhindar dari

pandangan buruk mengenai keselamatan dan kesehatan kerja di

perusahaan tersebut. Dengan adanya sertifikasi ini, maka pekerja tidak


14

perlu berpikir mengenai segala biaya untuk mengobati gangguan

kesehatan yang timbul akibat dari pekerjaan yang dilakukan. OHSAS

18001 tentunya sangat penting bagi industri yang memiliki tingkat resiko

kecelakaan kerja yang tinggi, seperti minyak dan gas.

5. ISO 50001 : 2011 mengenai manajemen energi. Dengan sertifikasi ini

diharapkan perusahaan mampu menerapkan pemanfaatan dan penggunaan

energi secara hemat dan efisien. Dengan mendapatkan sertifkasi ini, maka

PT. SKF secara aktif mendukung dalam mengurangi penggunaan emisi

gas kaca CO2. Selain itu, dengan mendapatkan sertifikasi ini, maka

perusahaan akan mampu menggunakan energi secara lebih efisien

sehingga ongkos yang dikeluarkan pun akan semakin kecil. Pada ISO

50001 ini, juga menerapkan siklus PDCA yaitu (Plan, Do, Check, Action).

Berbagai sertifikasi internasional yang telah didapatkan oleh PT. SKF

Indonesia adalah bukti bahwa PT. SKF Indonesia telah diakui secara

internasional sebagai produsen penghasil bearing yang berkualitas.

D. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari perusahaan PT. SKF Indonesia adalah untuk melengkapi

kebutuhan Bearing dunia dengan produk SKF. Sedangkan misi dari PT. SKF

Indonesia sendiri adalah sebagai berikut :

1. Menjadi perusahaan pilihan bagi para pelanggan, distributor, dan pemasok

perusahaan.

2. Menjadi perusahaan pilihan bagi karyawan.

3. Menjadi perusahaan pilihan bagi pemegang saham.


15

E. Logo Perusahaan

Gambar II.2 Logo Perusahaan PT. SKF Indonesia.

Sumber: Google

Logo SKF di atas merupakan logo terbaru yang memiliki arti dari SKF,

Diambil dari nama pendiri pertama SKF Group yaitu Sven Wingqyist, lalu

perusahaannya diberi nama Syenska Kullager Fabriken yang artinya bearing

yang diproduksi di Swedia.


16

F. Tugas & Wewenang

Tugas, wewenang dan jabatan dari struktur organisasi pada PT SKF

Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

1. President Director

Pemimpin perusahaan, memiliki tanggung jawab atas semua kepentingan

perusahaan.

2. Bussiness Controller Director

Mengontrol sistem perdagangan yang ada di perusahaan. Bertanggung

jawab langsung terhadap president director.

3. Manufacturing Director

Bertanggung jawab terhadap proses produksi di dalam perusahaan.

4. Six Sigma

Bertanggung jawab terhadap kebijakan six sigma yang digunakan dalam

perusahaan.

5. Manufacturing Excellence Facillitator

Bagian yang memfasilitasi semua urusan produksi pada perusahaan.

6. Marketing and Administration Director

Bertanggung jawab terhadap pemasaran dan administrasi perusahaan.

7. Quality Assurance

Bertanggung jawab atas kualitas produk yang dibuat oleh perusahaan.

8. Production Shared Operational

Mengatur operasional produksi di dalam perusahaan. Bagian ini

membawahi langsung Quality Control serta Face & OD Grining Channel .


17

9. Production Bearing and Maintenance

Menjalankan sistem produksi bearing dan bertanggung jawab dalam hal

perawatan mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi.

Maintenance berkewajiban mendukung engineering dalam hal persiapan

dan pengecekan instalasi mesin yang dibutuhkan agar mesin dapat berjalan

dengan baik dan lancar. Produksi bearing ini dibagi menjadi 15 channel

dimana setiap channel dibagi menjadi 13 shift yang masing-masing

operatornya bertanggung jawab atas 2 macam mesin. Bagian ini nantinya

akan di support oleh bagian engineering yang bertanggung jawab tentang

kelancaran kerja mesin serta segala bentuk modifikasi pada mesin

sehingga operator mudah menggunakan atau mengoperasikan dan dapat

meningkatkan jumlah output serta kualitas produk.

10. Procurement and Material Flow

Mengatur sirkulasi material proses produksi. Departemen ini disebut juga

bagian gudang karena mengatur keluar masuknya semua perlengkapan dan

material yang dibutuhkan oleh semua karyawan untuk melakukan atau

menjalankan kegiatan yang ada di perusahaan. Bagian ini bertanggung

jawab atas penyimpanan material, tooling, perlengkapan kerja, pakaian

pengaman dan perlengkapan pengaman serta menerima pengiriman barang

dari luar yang berhubungan dengan proses produksi.

11. EHS ( Departemen Keselamatan Kerja)

Berkewajiban memberikan pengarahan dan mengingkatkan pekerja

tentang pentingnya menggunakan pakaian pengaman agar terhindar dari


18

kecelakaan kerja. Departemen ini bertugas memberikan pelatihan kepada

pekerja baru ataupun lama tentang kesehatan dan keselamatan kerja,

penggunaan pakaian pengaman, serta cara penanggulangan kecelakaan

kerja seperti kebakaran dan kecelakaan kerja lainnya.

12. Engineering

Mengatur persiapan peralatan seperti tooling, sparepart, serta

memperbaiki mesin-mesin atau part yang mengalami kerusakan.

Departemen ini mempunyai wewenang untuk meningkatkan kalayakan

mesin yang dipakai dan memodifikasi mesin-mesin yang dipakai agar

kualitas output lebih baik. Selain itu tugas yang mereka punyai yaitu

melakukan setting mesin setelah pihak produksi menyerahkan formulir

permintaan setting kepada engineer.

13. Sales

Menawarkan produk yang dihasilkan kepada konsumen.

14. Marketing

Bertugas melakukan pemasaran.

15. Sales and Marketing Administration

Bertanggung jawab dalam menejemen pemasaran dan mengatur sirkulasi

produk.

16. Accounting & IS

Mengatur sirkulasi keuangan dalam perusahaan.

17. HR & GA

Mengatur pengurangan dan penerimaan karyawan yang ada di perusahaan.


19

G. Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan yang ada di PT. SKF Indonesia adalah berikut ini :

1. Pengadaan tenaga kerja

Untuk proses peneriman karyawan baru di PT. SKF dilakukan oleh bagian

HR dan GA. Untuk penerimaan karyawan baru, PT. SKF akan menunggu

rekomendasi dari SKF pusat. Keputusan penerimaan karyawan baru

sepenuhnya berada di tangan SKF pusat, apakah PT. Memerlukan

karyawan baru atau tidak.

2. Sumber Daya Manusia (SDM) PT. SKF Indonesia

Karyawan yang memiliki keterampilan yang tinggi dibidangnya sangat

dibutuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan dan menjalankan

perusahaan agar berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Karyawan

pabrik dan karyawan kantor yang dimiliki oleh PT. SKF Indonesia sampai

saat ini sekitar 445 orang dimana semua karyawan tersebut merupakan

karyawan tetap dan karyawan outsourching. Sebagian besar karyawan

yang bekerja pada PT. SKF Indonesia berjenis kelamin laki-laki dengan

kisaran usia 27 - 54 tahun. Latar belakang karyawan tersebut juga

bervariasi, mulai dari tamatan SMA/STM, D3, S1, maupun S2.

3. Jam Kerja Karyawan

PT. SKF Indonesia mempunyai waktu kerja selama 5 hari dalam 1 minggu

yaitu dari hari Senin - Jumat. Sementara itu, untuk hari sabtu dan minggu

akan dihitung sebagai waktu kerja lembur, yang nantinya akan

ditambahkan ke dalam gaji sebagai intensif lembur. Untuk pekerja di PT.


20

SKF Indonesia sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu pekerja direct dan

pekerja indirect. Untuk pekerja direct yaitu mereka yang langsung

menangani proses produksi seperti operator mesin pada lantai produksi.

Sementara itu untuk pekerja indirect adalah mereka yang tidak secara

langsung melakukan proses peroduksi di lantai produksi, contohnya

departemen marketing, dan kantor administratif lainnya.

Untuk jam kerja untuk pekerja direct, karena proses produksi berlangsung

secara kontinyu yaitu selama 24 jam dalam 1 hari, maka jam kerja pekerja

direct perlu dibagi menjadi 3 shift. Berikut ini pembagian jam kerja

berdasarkan shift untuk pekerja direct:

Tabel II.1

Pembagian Shift Kerja Untuk Pekerja Direct

No Shift Hari Pukul


1. 1 Senin - Jumat 07.25 – 16.30
2. 2 Senin - Jumat 16.25 – 00.00
3. 3 Senin - Jumat 00.00 – 07.30
Sumber: Diolah oleh Praktikan

Untuk waktu instirahat pekerja direct pada shift 1 memiliki waktu istirahat

yang sama dengan pekerja indirect yaitu:

Hari Senin – Kamis : Waktu Istirahat 60 menit setiap harinya.

Hari Jumat : Waktu Istirahat selama 90 menit.


21

Sementara itu untuk waktu kerja pekerja indirect yaitu mereka yang

berada di kantor dan mengurusi semua administrasi perusahaan adalah

sebagai berikut:

Tabel II.2

Pembagian Shift Kerja Untuk Pekerja Indirect

No Waktu Kerja Keterangan


1. 07.30 – 09.30 Masuk, Waktu Kerja Efektif
2. 09.30 – 09.40 Coffe Break
3. 09.40 – 11.45 Waktu Kerja Efektif
4. 11.45 – 13.15 Istirahat
5. 13.15 – 14.30 Waktu Kerja Efektif
6. 14.30 – 14.40 Coffe Break
7. 14.40 – 16.30 Waktu Kerja Efektif
8. 16.30 Pulang
Sumber: Diolah oleh Praktikan

Untuk pekerja indirect, waktu kerja per harinya selama 8 jam. Sama

halnya dengan pekerja direct, untuk pekerja indirect, sabtu dan minggu

akan dihitungkan sebagai waktu kerja lembur yang nantinya lama waktu

lembur akan ditambahkan ke dalam gaji intensif lembur.

H. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan pada PT. SKF ditunjukkan khusus untuk karyawan

tetap. Hal ini dikarenakan karyawan yang ada di PT. SKF dibagi menjadi 2

bagian yaitu karyawan tetap dan karyawan outsourcing. Untuk karyawan

tetap, gaji diberikan oleh perusahaan setiap tanggal 28. Sementara untuk

karyawan outsourcing yang adalah karyawan yang berasal dari yayasan yang

bekerja sama degan PT. SKF Indonesia, maka gaji yang diperoleh berasal dari
22

yayasan yang bersangkutan. Karyawan outsourcing ini misalnya seperti

cleaning service dan bagian packaging. Berikut ini sistem pengupahan yang

ada pada PT. SKF Indonesia:

1. Pemberian gaji kepada karyawan didasarkan pada jabatan karyawan.

Selain itu, pemberian gaji juga berdasarkan waktu standar jam kerja, dan

waktu lembur yang dilakukan pekerja.

2. Untuk gaji yang diterima oleh karyawan tetap adalah sebagai berikut ini:

a) Pemberian gaji berdasarkan UMP (Upah Minimum Provinsi) Jakarta

yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

b) Intensif produksi diberikan apabila karyawan bekerja di hari raya, dan

overtime/kerja lembur serta karyawan yang bekerja di shift 2 dan 3.

c) Tunjangan lainnya seperti tunjangan trasportasi, extra meal, tunjangan

pengganti obat, tunjangan hari raya (THR), uang duka, bonus, dana

pensiun, rekreasi tahunan (outbond), dan koperasi.

I. Kesejahteraan Karyawan

Hal yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan yaitu berkaitan dengan

pemberian tunjangan dan jaminan bagi karyawan. Untuk mensejahterakan

para karyawan, PT. SKF memberikan beberapa program-program seperti:

1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

2. Tunjangan-tunjangan lainnya seperti tunjangan hari raya (THR), tunjangan

transportasi, tunjangan extra meal

3. Uang duka
23

4. Bonus untuk karyawan beprestasi

5. Dana pension

6. Rekreasi tahunan (outbond)

7. Koperasi

Selain itu, perusahaan juga memberikan jaminan kesehatan berupa

pemberian pengobatan dan perawatan gratis kepada karyawan tetap,

khususnya yang bekerja di bagian produksi, jika mengalami gangguan

kesehatan. PT. SKF Indonesia juga melakukan kerjasama dengan beberapa

rumah sakit di Jakarta untuk mempermudah karyawan yang ingin berobat atau

jika mengalami kecelakaan kerja, atau bisa dengan menggunakan klinik

kesehatan yang disediakan oleh perusahaan.

J. Fasilitas

Sementara itu, untuk fasilitas yang disediakan oleh PT. SKF untuk para

karyawannya yaitu sebagai berikut :

1. Fasilitas untuk pekerja bagian produksi: fasilitas yang diberikan pada

bagian produksi yaitu Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan alat

pemadam kebakaran yang dipegang dan dapat digunakan secara pribadi

oleh pekerja yang ditaruh di badan karyawan (emergency shower).

2. Fasilitas karyawan keseluruhan: Loker untuk menaruh keperluan pribadi

karyawan seperti tas, dan barang karyawan lainnya, ataupun dapat

digunakan jika karyawan ingin mengganti baju. Untuk loker ini dibedakan

antara loker wanita dan loker pria.


24

3. Fasilitas kesehatan berupa : klinik kesehatan perusahaan. Perusahaan juga

menjalin kerjasama dengan beberapa rumah sakit di Jakarta untuk

mempermudah karyawan yang ingin berobat jika sakit/mengalami

kecelakaan kerja.

4. Koperasi : Perusahaan memberikan kemudahan bagi karyawan yang ingin

membeli keperluan seperti makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya di

koperasi. Dengan adanya koperasi, karyawan tidak perlu meninggalkan

area perusahaan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut.

5. Tempat rest area : berupa taman untuk tempat karyawan yang ingin

beristirahat pada jam istirahat dapat menggunakan tempat ini.

6. Kantin : perusahaan memberikan fasilitas berupa makan siang gratis untuk

seluruh karyawan.

7. Tempat parkir karyawan : tempat parkir khusus diberikan untuk seluruh

karyawan PT. SKF Indonesia.

8. Aula dan Mushola : Mushola digunakan untuk keperluan ibadah

karyawan, dan aula untuk kegiatan perusahaan.

K. Sistem Pemasaran Dan Sistem Distribusi

1. Sistem Pemasaran

Untuk sistem pemasaran pada PT. SKF Indonesia yaitu sebagai berikut:

PT. SKF Indonesia memasarkan produknya baik untuk customer dalam

negeri dan untuk customer luar negeri. Untuk customer dalam negeri dan

luar negeri yang dimiliki PT. SKF Indonesia adalah sebagai berikut:
25

Tabel II.3

Customer PT. SKF Indonesia

Customer Luar Customer Luar


No Customer Dalam Negeri
Negeri Negeri

1 PT. Astra Honda Motor Portugal France

2 PT. Suzuki Motor Austria Italy

PT. Yamaha Indonesia Motor


3 Chile Norway
Manufacturing

PT. Kawasaki Motor


4 Finland South Africa
Indonesia

PT. Daihatsu Motor


5 Hungary Brazil
Indonesia

6 PT. Isuzu Motor Indonesia Netherland Chech Rep.

PT. Mitsubishi Motor


7 Rusia Germany
Indonesia

8 PT. Bajaj Motor Indonesia Belgium Kenya

9 PT. Piaggio Indonesia Colombia Poland

10 PT. Astra Otopart Turkey Spain

11 PT. Mitsubishi Indonesia UK Sweden

PT. Panasonic Manufacturing


12 Mexico USA
Indonesia

PT. Mushashi Autopart


13 Argentina Switzerland
Indonesia

PT. Akashi Wahana


14 Canada Venezuela
Indonesia
26

15 Denmark Greece
Sumber: Diolah oleh Praktikan

Sementara itu hingga saat ini, customer terbesar dan tetap PT. SKF

Indonesia adalah Perusahaan Honda Astra. Agar produk semakin dikenal

oleh masyarakat mancanegara dan tentunya dalam upaya untuk terus

meningkatkan kualitas dan mutu produk, maka PT. SKF Indonesia secara

rutin mengikuti kegiatan seperti pameran-pameran yang berkaitan dengan

produk mereka yaitu bearing. Dengan mengikuti pameran-pameran ini,

maka perusahaan akan mengetahui perkembangan terkini dan akan terus

update dengan perkembangan bearing yang ada di dunia.

2. Sistem Distribusi

Untuk sistem distribusi yang ada di PT. SKF yaitu: untuk sistem

distribusi yang ada di PT. SKF terdiri dari 2 jenis sistem distribusi yaitu

sistem distribusi ke dalam dan sistem distribusi ke luar. Untuk

penjelasannya adalah sebagai berikut ini:

a. Distibusi ke dalam: adalah proses distribusi material yang dipesan oleh

departemen/bidang tertentu seperti Product Planning Control (PPC)

untuk departemen pengadaan material, dan untuk bagian produksi/line

produksi yang digunakan guna melakukan kegiatan produksi

berdasarakan permintaan customer.


27

b. Distribusi ke luar: adalah pengiriman produk yang telah jadi ke

customer ataupun ke distributor. Untuk pendistribusian produk ke

customer ataupun ke distributor dapat dilakukan dengan cara:

1) Original Equipment Management (OEM)

Yaitu proses distribusi yang dilakukan dengan memberikan produk

yang telah jadi langsung ke distributor pabrik misalnya Honda

Astra.

2) After Market

Proses distribusi dimana produk jadi langsung diberikan kepada

distributor yang memasarkan ke toko-toko di seluruh Indonesia.

3) Export

Proses distribusi produk yang sudah jadi ke customer yang berada

di luar negeri. Karena customer PT. SKF Indonesia tidak hanya

dari dalam negeri, maka PT. SKF Indonesia juga mendistribusikan

produk mereka ke customer luar negeri.

4) Other

Selain menjual ke para customer lokal dan luar negeri, PT. SKF

Indonesia juga memiliki distributor tersendiri yang bertugas

menjualkan produk mereka atas nama SKF. Contoh perusahaan

yang merupakan distributor PT. SKF yaitu SKEFINDO. Barulah

dari SKEFINDO ini, produk dijual ke retail-retail yang telah

menjadi pelanggan mereka.


BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja

Dalam pelakasanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. SKF Indonesia yang

berlokasi di Jl. Tipar - Inspeksi Cakung Drain, Cakung, RT.1/RW.9, Kec.

Cakung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan selama

melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. SKF Indonesia.

Adapun pekerjaan yang Praktikan lakukan selama 1 (satu) bulan adalah

sebagai berikut:

1. Bidang Administrasi

2. Bidang Kearsipan

3. Bidang Pelayanan

B. Pelaksanaan Kerja

Praktikan mendapatkan beberapa tugas dari divisi sales & marketing untuk

mengerjakan pekerjaan berikut ini :

1. Bidang Administrasi

a. Praktik Menginput Data Persediaan Barang

Dalam mengerjakan tugas menginput data persediaan saya diarahkan

oleh pembimbing untuk mengisi data persediaan barang yang telah

selesai

28
29

diproduksi dan siap untuk di jual pada aplikasi milik SKF di dalam

ruangan Divisi Sales & Marketing. Lalu Praktikan memasukan data

yang diperoleh dari penjualan hari sebelumnya dan juga data produksi

yang telah di berikan oleh pembimbing sesuai dengan format yang

telah diberikan oleh pembimbing. Setelah data-data tersebut diolah dan

diteliti sudah sesuai dengan data yang diperlukan maka Praktikan

memproses data tersebut agar dapat disalin secara output.

Berikut ini langkah-langkahnya:

1) Praktikan mengunduh data penjualan hari sebelumnya pada

aplikasi SKF

2) Praktikan menguduh data persediaan barang pada aplikasi SKF

3) Setelah semua data yang diperlukan sudah diunduh, Praktikan

mengisi data persediaan yang sebenarnya dengan cara mengurangi

data persediaan yang sebelumnya sudah diunduh dengan data

penjualan yang juga sudah diunduh pada format yang sudah

tersedia.

4) Kemudian data-data tersebut diproses atau di publish pada aplikasi

SKF agar dapat diakses oleh pihak yang membutuhkan.


30

Gambar III.1 Data Persediaan Barang.


Sumber: Diolah oleh Praktikan

b. Praktik menginput data penjualan

Dalam mengolah data penjualan, karna banyak dan beragamnya

customer maka Praktikan diberikan wewenang untuk mengisi data

penjualan dari beberapa customer SKF. Juga karna pemesanan barang

yang dilakukan oleh costumer dalam jumlah banyak dan bersifat rutin,

maka dari itu untuk memperoleh data pesanan, maka Praktikan

diberikan wewenang untuk mengakses pesanan customer pada aplikasi

bawaan customer yang khusus dibuat agar vendor-vendor mereka bisa

langsung mengakses pesanannya.

Berikut ini langkah-langkahnya :

1) Praktikan mengakses aplikasi milik costumer untuk mengunduh

pesanan barang.
31

2) Setelah data pesanan terunduh, Praktikan mengisi data-data

pesanan pada form yang telah disediakan di aplikasi SKF.

3) Kemudian data-data tersebut diproses atau di publish pada aplikasi

SKF agar dapat diakses oleh pihak yang membutuhkan.

4) Praktikan mengulang langkah-langkah di atas pada customer lain

Gambar III.2 Aplikasi SKF.


Sumber: Diolah oleh Praktikan

2. Bidang Kearsipan

a. Praktik mengarsip Packing List

Packing list adalah sebuah print out dokumen yang digunakan oleh

SKF untuk menunjukan jumlah, jenis, serta berat dari barang yang

akan dikirim kepada produsen ataupun costumer. Packing list juga

merupakan penjelasan dari uraian barang yang disebut di dalam

invoice, dimana akan berguna untuk memudahkan proses meneliti

barang yang sudah di packing dan siap dikirim. SKF selalu mencetak
32

packing list ketika barang sudah siap untuk dikirim dalam 3 rangkap

berwarna putih, kuning, dan hijau. Warna putih merupakan lembar

yang akan dikirim bersama barang untuk diberikan kepada produsen

maupun costumer. Sedangkan warna kuning digunakan sebagai arsip

untuk SKF. Warna hijau berguna sebagai arsip cadangan apabila arsip

kuning dipinjam untuk keperluan audit.

Berikut langkah-langkah dalam mengarsip packing list :

1) Praktikan mengunduh packing list untuk barang yang akan dikirim

pada aplikasi SKF

2) Praktikan memfoto copy lembar putih packing list dan diberikan

kepada bagian shipping untuk keperluan rekapitulasi

3) Praktikan memisahkan lembar putih dengan lembar kuning, hijau.

Lembar putih dipisahkan kemudian diberikan kepada pembimbing

untuk dikirim bersama barang pesanan

4) Kemudian semua packing list lembar kuning dan hijau di

kumpulkan untuk diarsip kedalam map odner besar. Map odner di

klasifikasikan berdasarkan bulan pengiriman dan disusun dengan

sistem nomor, dari nomor terlama hingga nomor terbaru

3. Bidang Pelayanan

a. Praktik Menerima Telepon Masuk

Ketika telepon masuk berdering sudah pasti si penelepon mempunyai

maksud penting, maka hendaknya Praktikan secepat mungkin

mengangkat telepon masuk tersebut. Jangan sampai si penelepon


33

merasa tidak nyaman karena menunggu lama atau bahkan memutuskan

menghentikan telepon tersebut. Praktikan harus dapat menunjukan

bahwa di Sales & Marketing merupakan ruang yang profesional

dengan cara menangani telepon dengan sigap, dan profesional.

Jangan menggunakan pesawat telepon di tempat kerja untuk

kepentingan pribadi atau terlalu lama berbicara dengan penelepon.

Dalam hal ini, Praktikan harus mampu menempatkan diri sebagai

petugas kantor. Hindari percakapan melalui telepon apabila tidak

perlu. Oleh karena itu, konsentrasikan pikiran pada saat percakapan

tersebut berlangsung.

Jangan mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan.

Sebaliknya, berbicaralah dengan sikap yang menyenangkan. Apabila

Praktikan diperlakuan kurang menyenangkan dari percakapan melalui

telepon, Praktikan sebaiknya dapat menahan diri untuk tidak

mengucapkan kata-kata kasar, bahkan jangan sampai menyinggung

perasaan penelepon. Bagaimanapun juga, Praktikan harus tetap ramah

dan sopan di dalam percakapan lewat telepon.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengangkat telepon

adalah sebagai berikut :

1) Mengangkat telepon sesegera mungkin. Secara umum bila telepon

sudah berdering sebanyak dua atau tiga kali hendaklah penerima

telephon segera mengangkat dan menjawab telepon tersebut.

Jangan biarkan si penelepon menunggu terlalu lama.


34

2) Praktikan mengangkat gagang telepon dengan menggunakan

tangan kiri dan tangan kanan memegang alat tulis serta kertas

lembar pesan telepon.

3) Praktikan menyampaikan salam pembuka seperti assalamualaikum,

atau selamat pagi, selamat siang. Tidak lupa menyapa si penelepon

dengan sebutan Bapak atau Ibu.

4) Praktikan menyebutkan identitas diri dan ruangannya. Praktikan

menggunakan bahasa yang jelas, singkat, dapat dipahami dan tepat.

5) Praktikan bersikap sopan, ramah, santun dan akrab.

6) Praktikan mencatat hal-hal penting dalam lembar pesan telepon.

7) Bila penelepon kurang jelas, Praktikan jangan sampai

menyebutkan kata apa, hah, heh. Sebaiknya Praktikan mohon

kepada penelepon agar mengulangi kembali maksudnya.

8) Praktikan jawab setiap pertanyaan dengan jelas, singkat dan tepat.

9) Jika sudah selesai, Praktikan tidak lupa mengucapkan salam.

C. Kendala Yang Dihadapi

Dalam menjalankan PKL ini, Praktikan menghadapi beberapa kendala,

diantaranya yaitu :

1. Instruksi tugas yang kurang jelas sehingga Praktikan merasa bingung

dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh Pembina.

2. Perlengkapan alat tulis kantor yang terletak berantakan aau bahkan tidak

ada. Sehingga sangat sulit untuk mencari alat-alat yang dibutuhkan karna

tempatnya yang tidak terorganisir dengan baik.


35

D. Cara Mengatasi Kendala

Selama melaksanakan PKL Praktikan mengalami berbagai kendala,

dengan itu Praktikan melakukan cara berikut untuk mengatasi kedala yang

dihadapi :

1. Instruksi tugas yang kurang jelas sehingga sering kali Praktikan merasa

bingung dalam mengerjakan tugas yang diberkan. Praktikan menanyakan

kembali kepada pembimningan jika ada yang kurang jelas, agar Praktikan

bisa mengerjakan tugasnya dengan benar.

Dalam hal ini seperti fungsi manajemen menurut Husaini (2011), Planning

(perencanaan) merupakan proses pengambilan keputusan atas sejumlah

alternatif mengenai sasaran dan cara-cara yang dilaksanakan dimasa yang

akan datang guna mencapai tujuan yang yang dikehendaki serta

pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan. Dengan fungsi manjemen harus

cepat mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki serta

pemantauan dan penilaiannya yang secara sistematis dan

berkesinambungan.

Menurut Gun R. Semin (2013) Teori Komunikasi yang masuk dalam

kelompok teori interaksi memandang kehidupan sosial sebagai suatu

proses interaksi. Dengan demikian, komunikasi merupakan bentuk

interaksi. Komunikasi adalah kendaraan atau alat yang digunakan untuk

bertingkah laku dan untuk memahami serta memberi makna terhadap

segala sesuatu di sekitar kita. Teori interaksi memandang struktur sosial


36

sebagai produk, bukan penentu dalam interaksi. Masyarakat tidak akan ada

tanpa komunikasi atau interaksi ini. Struktur soaial seperti organisasi,

kelompok, keluarga dan institusi masyarakat lainnya tiak terjadi dengan

sendirinya. Selain itu adanya komunikasi penting agar terjalin interaksi

antara sesama manusia. Menurut Kossen, (2012) perilaku manusia dan

antar hubungan dalam organisasi dengan tujuan menggabungkan

kebutuhan-kebutuhan dan sarana-sarana pribadi dengan kebutuhan-

kebutuhan dan sarana-sarana organisasi secara menyeluruh.

Praktikan menyadari bahwa komunikasi pada seseorang dalam dunia kerja

menjadi sangat penting atas informasi yang sudah disampaikan dengan

para pegawai dikantor. Apabila seseorang pegawai tidak mampu

menyelesaikan pekerjaannya dengan efektif maka bisa menimbulkan

kesalah pahaman dalam rekan kerjanya.

2. Peralatan alat tulis kantor seperti pulpen, pensil, strapless, clip, pembolong

kertas, gunting yang berantakan, sehingga sangat sulit untuk mencari alat

yang dubutuhkan karena tempatnya tidak beraturan atau bahkan tidak ada.

Merapikan tata ruang kantor agar ruang tertata rapih, sehinga memudahan

Praktikan dan pegawai yang ada diruangan untuk mengambil

perlengkapan alat tulis kantor yang di butuhkan dengan mudah. Untuk alat

tulis yang tidak ada, Praktikan bisa meminta kepada Pembina untuk

disediakan guna memperlancar pekerjaan.

Dalam hal ini seperti tata ruang kantor menurut Sukoco (2006) dalam

melaksanakan aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan organisasi, suatu faktor


37

penting yang turut menentukan kelancarannya adalah penyusunan tempat

kerja dan alat perlengkapan kantor dengan baik, rapi, dan semenarik

mungkin sehingga menambah semangat kerja para pegawainnya.

Produktivitas suatu organisasi secara langsung akan dipengaruhi oleh

penataan ruang, baik dalam arti positif atau negatif.

Menurut Gie (2007), tata ruang adalah penyusunan alat-alat pada letak

yang tepat serta pengaturan kerja yang memberikan kepuasan bekerja bagi

para karyawannya. Dalam hal ini tata ruang akan menjadi penunjang

kinerja suatu instansi atapun perusahaan karena penyusunan alat-alat pada

letak yang tepat akan memberikan kenyamanan bagi para pegawai yang

ada di lingkungan kantor oleh sebab itu setiap instansi dan perusaahaan

wajib melakukan tata ruang kantor yang baik dan terencana agar dapat

memaksimalkan kinerja suatu pegawai instansi ataupun perusahaan.

Menurut Brisma Renaldi (2009) tata ruang kantor adalah the

determination of space requirement and the detailed utilization of this

space inorder to provide a practical arrangement of the physical factor

sconsidered necessary for the execution of the office work within

reasonable cost yaitu, penetuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam

penggunaan ruang secara terperinci, untuk menyiapkan suatu susunan,

yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan

kerja perkantoran dengan biaya yang layak. Jadi kesimpulan di atas, tata

ruang kantor membutuhkan pengguna secara terperinci, untuk melakukan


38

sesuatu yang akan direncakan supaya praktis dan tidak memerlukan biaya

yang terlalu banyak.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pelaksanaan PKL di PT. SKF Indonesia yang berlokasi di Jl. Tipar -

Inspeksi Cakung Drain, Cakung, RT.1/RW.9, Kec. Cakung, Kota Jakarta

Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pada tanggal 21 Januari sampai 22

Februari 2019 selama melaksanakan kegiatan PKL, Praktikan dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Praktik melaksanakan PKL dibidang Administasi, Kearsipan, dan

Pelayanan. Tugas-tugas dalam bidang administrasi berupa praktik meng-

input data persediaan barang dan praktik meng-input data penjualan.

Sedangkan dalam bidang kearsipan tugas praktikan berupa praktik

mengarsip packing list. Lalu dibidang pelayanan tugas praktikan berupa

praktik menerima telepon masuk.

2. Praktik menemui beberapa kendala selama praktik menjalankan PKL,

Praktikan menghadapi Instruksi tugas yang kurang jelas sehinggga sering

kali Praktikan merasa bingung dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Kendala lainnya yaitu peralatan alat tulis kantor seperti pulpen, pensil,

straples, clip yang tidak beraturan sehinggga sangat sulit untuk mencari

peralatan alat tulis kantor yang di butuhkan karena tempat tidak beraturan.
40

3. Untuk mengatasi kendala-kendala diatas, Praktikan berupaya untuk

meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi dengan itu Praktikan

melakukan cara sebagai berikut : Praktikan mencoba menanyakan kembali

kepada pembimbing jika Praktikan merasa bingung dalam mengerjakan

tugas tersebut. Merapihkan tata ruang kantor agar ruang tertata rapih,

sehingga memudahkan Praktikan dan pegawai yang ada di ruangan untuk

mengambil perlengkapan alat tulis kantor yang dibutuhkan dengan mudah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, Praktikan memberikan saran memalui

Laporan PKL ini, yang diharapkan dapat berguna bagi peningkatan kualitas

perusahaan, universitas, maupun mahasiswa dimasa yang akan dating. Bagi

diantaranya:

1. Bagi Pratikan

a. Praktikan harus berlatih komunikasi dengan banyak orang agar

nantinya dapat terbiasa membaur dengan orang lain seperti pegawai di

instansi tempat pelaksanaan PKL, agar terjalin suasana kerja yang

nyaman.

b. Praktikan seharusnya dapat memanfaatkan kendala yang dihadapi

dengan sikap yang professional.

2. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

a. Pihak Fakultas Ekonomi sebaiknya menyelenggarakan seminar tata

cara komunikasi yang baik seperti public speaking, yang diharapkan


41

kendala komunikasi yang kurang efektif oleh Praktikan tidak terulang

kembali.

b. Pihak Fakultas ekonomi seharusnya menjalin hubungan yang baik

dengan perusahaan agar dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi

kendala di tempat PKL.

3. Bagi Perusahaan

a. Perusahaan dalam pemberikan tugas harus secara jelas, agar

memudahkan Praktikan menyelesaikan tugas.

b. Perusahaan seharusnya memaksimalkan fasilitas dan sarana serta

prasarana yang ada sehingga terjadi meningkatkan produktifitas kinerja

suatu instansi.
42

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, & Onong, U. (2004). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung:
Rosdakarya.
Eryanto, H. (2015). Manajemen Perkantoran. Jakarta: Lembaga Pengembangan
Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.
Gie, T. (2007). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
Gun R., S., & Kenneth J., G. (1990). Everyday Understanding in Science and
Daily dalam Everyday Standing: Social and Science Implication. London.
Hardjana, M. (2011). Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Haryadi, H. (2009). Administrasi Perkantoran untuk Manajemen dan Staf.
Jakarta: Transmedia Pustaka.
Karyaningsih, M. (2017). Komunikasi Perkantoran. Jakarta: Universitas Negeri
Jarta.
Kossen, S. (2004). Aspek Manusia dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Lupiyoadi, H. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Marsofiyati, & Eryanto, H. (2015). Manajemen Perkantoran. Jakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan UNJ.
Muhammad, A. (2011). Manajemen Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mukheri. (2008). . Manajemen Perkantoran. Jakarta: UNJ Press.
Sedarmayanti. (2009). Manajemen Perkantoran. Bandung: Mandar Maju.
Soetrisno, & Brisma, R. (2009). Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta:
Lembaga Administrasi.
Sukoco. (2006). Manajemen Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga.
Terry, G. (2008). Manajemen Perkantoran. Jakarta: UNJ Press.
Tjiptono, F. (2004). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Arum.
Usman, H. (2011). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
43

LAMPIRAN
Lampiran 1

Surat Keterangan Permohonan Izin PKL


44

Lampiran 2 Struktur Organisasi


President Director
Bono Rumbiono

QUALITY HUMAN RESOURCES & BUSINESS SUSTAINABILITY & EHS


ASSURANCE GA CONTROLLER
Nyoman Trimantara
Darwin Sjarif Indri Yuspratiwi Maria Paz B.

PROCUREMENT & ACCOUNTING & IS


MATERIAL FLOW Djoko Soesetyo
Wayan AB
MANUFACTURING MARKETING & SALES
DIRECTOR
Nyoman
Roy Kainama
OEM & BUSINESS
SIX SIGMA ME FASCILITATOR DEV
Black Belt Bambang Suryono Priyono

PRODUCTION RING ENGINEERING


Henrycus HJ AM. & SALES
Syamsyuddin Hasan ADM

PRODUCTION BEARING Hautoro B.


MAINTENANCE
Saptodi Toto Raharjo

Gambar II.3 Struktur Organisasi PT. SKF Indonesia.


Sumber: Diolah oleh Praktikan
45

Lampiran 3

Penilaian PKL
46

Lampiran 4

Daftar Hadir PKL


47
48

Lampiran 5

Surat keterangan sudah melakukan PKL


49

Lampiran 6

Jadwal kegiatan PKL

Hari / Tanggal Kegiatan Pembimbing


1. Perkenalan hari pertama, mengenal
bidang kerja di divisi Sales &
Senin, 21 Januari
Marketing 1. Abdurahman Gojali
2019
2. Mengarsip packing list
3. Memfoto copy berkas-berkas
1. Memfoto copy berkas-berkas
Selasa, 22 2. Mengarsip packing list pada
1. Abdurahman Gojali
Januari 2019 aplikasi SKF
3. Mengarsip packing list pada odner
1. Memfoto copy berkas-berkas
2. Mengarsip packing list
Rabu, 23 Januari
3. Merapihkan map odner packing list 1. Abdurahman Gojali
2019
dari bulan Juli 2018 – September
2018
1. Memfoto copy berkas-berkas
2. Mengarsip packing list
Kamis, 24 3. Merapihkan map odner packing list
1. Abdurahman Gojali
Januari 2019 dari bulan Oktober 2018 –
Desember 2018
4. Menerima telepon masuk
1. Memfoto copy berkas-berkas
Jumat, 25 Januari 2. Mengarsip packing list
1. Abdurahman Gojali
2019 3. Merapihkan map odner packing list
bulan Januari 2019
1. Menginput persediaan barang
2. Menerima telepon masuk
Senin, 28 Januari
3. Merapihkan form persediaan 1. Wahyoeningtyas
2019
barang pada aplikasi microsfot
excel
1. Menginput persediaan barang
Selasa, 29 2. Memfoto copy berkas-berkas 1. Hautoro
Januari 2019 3. Menerima telepon masuk 2. Wahyoeningtyas
4. Mengetik perjanjian kerja
1. Menginput persediaan barang
Rabu, 30 Januari 2. Merapihkan susunan data-data 1. Wahyouenintyas
2019 persediaan barang 2. Dian
3. Menginput data penjualan harian
1. Menginput persediaan barang
Kamis, 31 1. Wahyoeningtyas
2. Menginput data penjualan harian
Januari 2019 2. Dian
3. Menerima telepon masuk
50

1. Menginput persediaan barang


2. Menginput data penjualan harian
Jumat, 1 Februari 3. Menginput data penjualan 1. Wahyoeningtyas
2019 mingguan 2. Dian
4. Menyiapkan dokumen-dokumen
untuk keperluan audit
1. Menginput persediaan barang
2. Menginput data penjualan harian
Senin, 4 Februari 1. Wahyoeningtyas
3. Menerima telepon masuk
2019 2. Dian
4. Menyiapkan dokumen-dokumen
untuk keperluan audit
1. Menginput persediaan barang
2. Menginput data penjualan harian
1. Wahyoeningtyas
Rabu, 6 Februari 3. Mengarsip packing list pada
2. Dian
2019 aplikasi SKF
3. Abdurahman Gojali
4. Mengarsip packing list pada map
odner
1. Menginput persediaan barang
2. Menginput data penjualan harian 1. Wahyoeningtyas
Kamis, 7
3. Mengarsip packing list 2. Dian
Februari 2019
4. Menyiapkan dokumen untuk 3. Abdurahman Gojali
keperluan audit
1. Menginput persediaan barang
2. Meninput data penjualan harian
3. Menginput data penjualan
Jumat, 8 Februari 1. Wahyoeningtyas
mingguan
2019 2. Dian
4. Membagikan berkas-berkas
penjualan ke bagian produksi dan
pengiriman
1. Menginput persediaan barang
2. Meninput data penjualan harian
Senin, 11 1. Wahyoeningtyas
3. Menyiapkan dokumen untuk
Februari 2019 2. Dian
keperluan audit
4. Memfoto copy berkas-berkas
1. Menginput persediaan barang
Selasa, 12 2. Menginput data penjualan harian 1. Wahyoeningtyas
Februari 2019 3. Menerima telepon masuk 2. Dian
4. Memfoto copy berkas-berkas
1. Menginput persediaan barang
1. Wahyoeningtyas
Rabu, 13 2. Meninput data penjualan harian
2. Dian
Februari 2019 3. Mengarsip packing list
3. Abdurahman Gojali
4. Merapihkan packing list
1. Menginput persediaan barang
Kamis, 14 1. Wahyoeningtyas
2. Meninput data penjualan harian
Februari 2019 2. Dian
3. Menerima telepon masuk
Jumat, 15 1. Menginput persediaan barang 1. Wahyoeningtyas
51

Februari 2019 2. Meninput data penjualan harian 2. Dian


3. Menginput data penjualan
mingguan
1. Menginput persediaan barang
2. Meninput data penjualan harian
1. Wahyoeningtyas
Senin, 18 3. Merapihkan dokumen yang sudah
2. Dian
Februari 2019 selesai digunakan untuk keperluan
3. Abdurahman Gojali
audit
4. Mengarsip packing list
1. Menginput persediaan barang
2. Meninput data penjualan harian
3. Merapihkan dokumen yang sudah
Selasa, 19 1. Wahyoeningtyas
selesai digunakan untuk keperluan
Februari 2019 2. Dian
audit
4. Membuat format excel untuk form
penjualan
1. Menginput persediaan barang
2. Meninput data penjualan harian
3. Merapihkan dokumen yang sudah
Rabu, 20 selesai digunakan untuk keperluan 1. Wahyoeningtyas
Februari 2019 audit 2. Dian
4. Membuat format excel untuk form
penjualan

1. Menginput persediaan barang


1. Wahyoeningtyas
Kamis, 21 2. Meninput data penjualan harian
2. Dian
Februari 2019 3. Mengarsip packing list
3. Abdurahman Gojali
4. Menerima telepon masuk
1. Menginput persediaan barang
Jumat, 22 2. Meninput data penjualan harian 1. Wahyoeningtyas
Februari 2019 3. Menginput data penjualan 2. Dian
mingguan
52

Lampiran 7

Kartu Konsultasi Bimbingan Penulisan Laporan PKL


53

Lampiran 8

Dokumentasi
54
55

Lampiran 9

Format Saran Perbaikan

Anda mungkin juga menyukai