Sistem Proteksi Aktif
Sistem Proteksi Aktif
Sistem Proteksi Aktif
PROTEKSI
KEBAKARAN
AKTIF
TUJUAN SISTEM
PROTEKSI KEBAKARAN
Menyediakan sarana (berenergi ) AKTIF
untuk melakukan deteksi dini,
pemadaman otomatis maupun
manual menggunakan sarana
pemadam berbasis air ataupun
kimia termasuk kontrol asap
sehingga kebakaran dapat
dikendalikan / dipadamkan lebih
efektif dan memberi kesempatan
penghuni menyelamatkan diri
dengan aman.
Sistem terdiri atas
Sistem deteksi & alarm
kebakaran
Sistem sprinkler otomatis
Sistem pipa tegak dan slang
kebakaran
Sistem pemadam kimia (APAR,
pemadam khusus)
Sistem pengendalian asap
kebakaran Sarana penunjang :
sistem daya darurat, fire pump,
lifkebakaran, pusat kendali
kebakaran, sumber air
Sudarsono.ST
TUJUAN PEMASANGAN
INSTALASI ALARM
KEBAKARAN OTOMATIK
Bertujuan
Pengindraan
Perencanaan
Pemasangan
Ruang
Pemeriksaan
Lingkup
Pengujian
Pemeliharaan
adalah sistem atau
rangkaian alarm kebakaran yang
FIXED TEMPERATURE
RATE OF RISE
JENIS DAN
TIPE IONIZATION
OPTIC
DETEKTOR
Push bottom
MANUAL Full down
Break glass
FIXED TEMPERATURE
RATE OF RISE
IONIZATION
OPTIC
Push bottom
MANUAL Full down
Break glass
MANUAL CALL POINT Tombol manual fire alarm
Peralatan yang
memberikan
peringatan sebagai
efek dari adanya
deteksi kebakaran
seperti bell, lampu,
horn.
Alat ini akan bekerja apabila
MCFA aktif dan menyuplai
tegangan 12 V ke alarm bell
Sebagai pemberi isyarat
apabila terjadi kebakaran
MCFA MCFA
Konventional Addressable.
Kedua jenis sistem fire alarm ini tentu saja memiliki perbedaan yang
mencolok baik dari segi kinerja perangkat sistem hingga berbagai
keunggulan serta kelemahan yang dimiliki oleh masing-masing model fire
alarm system.
MCFA Addressable.
SISTEM PEMONITORAN
2. Mimic Panel
11
MCFA 12
13
14
Merk : 15
Model : 16
Instalatir : 17
Pengesahan No : 18
Tgl :
19
3. Anounciator Panel 20
ZONA DETECTION
Nyala 20 titik
EOL End-of-Line
Resistor End of Line
(EOL Resistor)
Panas 40 titik
EOL End-of-Line
Asap 20 titik
EOL End-of-Line
SPRINKLER
LIFT
(FS) Off
PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
MCFA
supply daya
Elemen peka dari langit-langit.
Maks pengindra asap
, atau luas 1 zone kebakaran tidak boleh lebih dari 2000 m2.
Untuk
1. NFPA-10
Standar ini merupakan standar untuk portable fire extinguisher.
2. NFPA-13
Standar yang menjadi acuan instalasi sistem sprinkle.
3. NFPA-14
Standar yang ditetapkan dalam instalasi selang dan pipa tegak.
4. NFPA-20
Merupakan standar dalam instalasi pompa sentrifugal.
Hidran Gedung
Hidran Halaman.
Hidran Kota.
HIDRAN GEDUNG
“Hidran Gedung atau biasa disebut
dengan Hidran Box adalah suatu sistem
pencegah kebakaran yang menggunakan
pasokan air dan dipasang di dalam
bangunan atau gedung.
Hydrant box biasanya dipasang menempel
di dinding dan menggunakan pipa tegak
(stand pipe) untuk menghubungkan
dengan pipa dalam tanah khusus
kebakaran.”
PERSYARATAN HIDRAN GEDUNG
1. Letak kotak hidrant harus mudah dilihat dan dijangkau.
2. Kotak hidrant tidak boleh di kunci.
3. Selang harus diatur sedemikian rupa sehingga kalau ditarik tidak
membelit.
4. Selang tidak bocor dan tidak lapuk.
5. Pipa pemancar harus sudah terpasang pada selang.
6. Pipa hidran dan kotak hidran harus dicat merah.
7. Kotak hidran tidak boleh terhalang oleh benda apapun.
8. Harus disediakan kopling yang sama dengan ukuran kopling Dinas
Pemadam Kebakaran.
“ Pasokan air untuk hidran
gedung harus sekurang-
kurangnya 400
liter/menit, serta
mampu mengalirkan air
minimal selama 30
menit.”
-SNI 03-1745-2000
“ Hidran yang
Hidran
terletak di
halaman suatu Halaman
bangunan yang
dibuat dan dimiliki
oleh bangunan
tersebut untuk
keperluan
pemadaman
kebakaran. ”
Biasa di sebut
Hidran Pilar
Terdapat dua Type Hidrant Halaman, yaitu
Hidran Kelas I
Hidran Kelas II.
Hidran Kelas III.
Menggunakan selang
kebakaran berukuran 2.5
inch untuk petugas
pemadam
kebakaran yang
terlatih.
Menggunakan selang
kebakaran berukuran
1.5 inch untuk petugas
pemadam kebakaran
yang berasal dari
internal pemilik
gedung yang umumnya
tidak begitu terlatih
dalam pemadaman
kebakaran.
Menggabungkan sistim kelas I
dan kelas II sehingga
menggunakan selang kebakaran
berukuran 2.5 inch untuk petugas
pemadam kebakaran yang
terlatih dan selang kebakaran
berukuran 1.5 inch untuk
petugas pemadam kebakaran
yang berasal dari internal
pemilik gedung yang umumnya tidak
begitu terlatih dalam pemadaman
kebakaran.
NFPA 291, Recommended Practice for Fire Flow Testing and Marking
of Hydrants, 2007
PERSYARATAN TEKNIS HIDRAN
DIAMETER
2,5 Inchi 1,5 Inchi
SELANG
Min Debit Air 500 gpm 100 gpm
(1.982 Lt/ menit) (378,5 Lt/ menit)
Maximal Tak terbatas 100 psi
Tekanan (12 bar) (6,8 kg/cm2)
Minimal 65 psi 65 psi
Tekanan (4,42 kg/cm2) (4,42 kg/cm2)
Minimal
Pemakaian 30 menit 30 menit
KOMPONEN
HYDRANT
KOMPONEN
HYDRANT 1. Reservoir (penampungan air)
2. Sistem Distribusi
3. Sistem Perpipaan
4. Ruang Pompa (pump room)
5. Pompa Hydrant
6. Panel Kontrol
Hidran yang dilengkapi dengan Pipa yang terentang dari Pipa Header sampai ke Pipa
Slang 2,5 inchi, yang tegak atau ke Hidran Halaman.
penggunaannya khusus bagi
petugas Pemadam Kebakaran Diameter pipa berfariasi antara 4,6, 8 inchi sesuai
atau orang yang terlatih dengan besar kecilnya sistem hidran yang terpasang
Pipa Header
Pipa Header berfungsi sebagai penghubung
utama antara pipa pengeluaran (discharge)
dari pompa hydrant ke jaringan sistem
distribusi hydrant.
Diameter pipa bervariasi 6,8 10 inchi
Berhubungan dengan Pipa Penyalur,
Presure tank, Priming tank (tanki
pemancing), Safety valve, Pressure switch
Pipa Tegak (Riser)
Pompa hydrant
Panel kontrol
Header
Suction (pipa hisap)
Pressure tank
5. Pompa Hydrant
Pompa hydrant berfungsi memindahkan air
dari reservoir ke sistem distribusi
hydrant.Pompa hydrant ada 3 yaitu:
Wide Fog
Narrow Fog
KELENGKAPAN DI BOX HIDRANT
TUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN:
1. Memadamkan api.
2. Mengendalikan api agar supaya tidak meluas.
MANFAAT:
1. Memadamkan api secara otomatis.
2. Proteksi atas keselamatan jiwa.
3. Proteksi atas properti / harta benda.
120
Sistem sprinkler otomatis adalah
suatu sistim terpadu dari pemipaan,
dimana dihubungkan sprinkler atau
nozel, yang secara otomatis akan
bekerja menggunakan penginderaan
panas dan produk pembakaran
lainnya yang dihasilkan oleh suatu
api kebakaran.
Termasuk didalam
instalasinya adalah
penyediaan air seperti
tanki gravitasi, pompa
kebakaran dll
Pemipaan diatas tanah
yang dirancang secara
hidrolik
Katup kontrol dan
peralatan alarm
Kepala sprinkler yang
dihubungkan dalam
pola tertentu.
FUNGSI SPRINKLER
1. Fire control
• Membatasi ukuran kebakaran
dgn distribusi air shg mengurangi
laju pelepasan kalor yg
membasahi bahan sekitar api
• Mengendalikan temperatur gas di
langit-langit utk mencegah
kegagalan struktural.
2. Fire suppression
• Mengurangi dgn cepat laju
pelepasan pancaran air
• Mencegah berkembang-nya
api dgn pancaran air yg
cukup banyak dan langsung
ke permukaan yg terbakar.
RESERVOAR
1. GROUND TANK
2. GRAFITY TANK
POMPA
1. PICU
BAGIAN-BAGIAN 2. UTAMA
SYSTEM 3. CADANGAN
SPRINKLER PEMIPAAN
1. PIPA HISAP
2. PIPA HEADER
3. PIPA PENYALUR
4. PIPA TEGAK
5. PIPA CABANG
BAGIAN-BAGIAN
SISTEM SPRINKLER
RESEVOAR
Bak penampungan air untuk memasok
kebutuhan AIR pada Sistim Sprinkler
kebakaran. Seperti ground tank, pressure
tank, atau grafity tank .
POMPA-POMPA
Seperangkat alat yang berfungsi untuk
memindahkan air dari resevoar ke ujung
pengeluaran .
1. Pompa PICU (untuk mempertahankan tekanan
statis)
2. Pompa UTAMA (sebagai penggerak utama)
3. Pompa CADANGAN (sebagai penggerak
cadangan)
1. PIPA HISAP pipa yang terentang dari
resevoir sampai pompa
2. PIPA HEADER pipa antara / pembagi
dari pompa ke pipa
penyalur
3. PIPA PENYALUR pipa yang terentang
dari header ke pipa
tegak
4. PIPA TEGAK terpasang vetikal dari
lantai bawah sampai atas
5. PIPA CABANG pipa yang terhubung
dari pipa tegak ke outlet
FUNGSI MASING-MASING POMPA
POMPA PICU
1. Untuk mempertahankan
tekanan statis dalam
jaringan sistim hidran
2. Bekerja untuk
mengembalikan tekanan
posisi semula
3. Untuk memantau
kebocoran pada jaringan
sistim pompa
4. Hidup (start) secara
otomatis pada saat katup
pengeluaran dibuka
5. Stop secara otomatis pada
saat katup bukaan ditutup
POMPA UTAMA
1. Sebagai penggerak
utama bekerjanya sistim
hidran.
2. Bekerja secara otomatis
setelah kapasitas
maksimum jockey pump
terlampaui.
3. Bekerja otomatis dan
berhenti manual
POMPA CADANGAN
1. Sebagai penggerak
cadangan dari sistim
hidran. Meskipun
sebagai cadangan,tapi
tetap dalam kondisi “
siaga operasi “
2. Bekerja apabila main
pump mengalami
kerusakan atau
sumber utama listrik
dari PLN padam.
3. Start otomatis dan
stop manual .
KEPALA SPRINKLER
DEFLECTOR.
Terpasang pada rangka sprinkler, dimana arus air
diarahkan dan di ubah ke suatu pancaran yang di
rencanakan untuk menutupi / melindungi area tertentu.
Jumlah air yang terpancar tergantung kepada tekanan air
yang keluar dan diameter lubang (orifice).
KOMPONEN :
1. DEFLECTOR
2. GLASS BULB
3. VALVE CAP
4. MULUT NOZZLE
5. FITTING
High zone
Medium Zone
Low zone
RESERVOAR
JENIS SISTEM SPRINKLER
57o C 141o C
68o C
182o C
79o C
201o C
93o C 260o C
SPRINKLER STANDARD
Sedangkan Media Pemadam Api pada item 4, dipergunakan untuk memadamkan api
pada kebakaran material kelompok (C) atau untuk memadamkan api pada kebakaran
area hazard khusus seperti Ruangan Kontrol Electric maupun Electronic, Ruangan
Server, Ruangan Komputer, Ruangan PABX dan sejenis ruangan lainya.
Spot System atau Local
Application System,
2 ODP 16 17 0 0 0 0
10 EPA RESTRICTION NO
11 APPROVED UL / FM UL FM
Material / Area hazard yang di lindungi,
Kelompok Material Klasifikasi – A
Kelompok Material Klasifikasi – B
Kelompok Material dengan Klasifikasi – C
Bentuk / Jenis Kebakaran yang Mungkin Timbul
Bentuk / Type Kebakaran Permukaan ( Surface Fire )
Bentuk / Type Kebakaran Berongga ( Deep Seated Fire )
Jenis CO-2 yang akan di Gunakan
Low Presure CO2
Hight Presure CO2
Metoda Pemadaman
Total Flooding
Local Application
Hose Line
Perhitungan menentukan volume liquid CO-2 utuk memadamkan
kebakaran kelompok material klasifikasi – A dengan perhitungan
konsentrasi liquid tidak lebih dari 34% (dikutip dari NFPA – 12A)
AREA HAZARD YANG TIDAK BOLEH
DIPADAMKAN DENGAN CO2 !!!
Pengertian :
" Foam System adalah susunan atau keterkaitan
sub-system dengan fungsinya masing-masing
untuk memadamkan kebakaran kelas A dan kelas
B menggunakan bahan pemadam foam "
Prinsip pemadaman
" Mengisolasi benda yang terbakar agar tidak
berhubungan dengan oksigen "
JENIS – JENIS BAHAN PEMADAM FOAM CLEAN AGENT
Terdapat 2 jenis Liquid Foam yaitu, "yang dapat dirusak oleh solvent " dan " yang tidak dapat
dirusak oleh solvent “.