Skripsi Jodi
Skripsi Jodi
Skripsi Jodi
SKRIPSI
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Fakultas Ekonomi Universitasa Muhammadiyah Maluku Utara
JODI BIDUL
121016220118031
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
NPM : 121056220118031
Fakultas : Ekonomi
Disahkan Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
iii
RIWAYAT HIDUP
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sesungguhnya allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendir”i. (QS. Ar-Ra’d: 11)
Hari ini belajarlah berjalan untuk terluka agar dikemudian hari luka itu
perjuangakan.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis dedikasikan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda dan
ibunda, ketulusan hatinya atas doa yang tak pernah ada batasnya.
v
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan plagiat maka saya akan menerima
sanksi yang telah ditetapkan.
………., ……………..
(Materai 6000)
……………………..
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal
ini adalah salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat Sarjana Akuntansi
Utara.
Yang tercinta dan tersayang, Papa dan Mama serta Kakak, adik-adik saya
keluarga besar Bidul dan Piong yang selalu memberikan doa serta dukungan kepada
penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi ini. Tidak banyak yang dapat penulis
sampaikan, semoga dengan gelar S1 ini menjadi sebuah hadiah dan suatu kebangaan
Selama penelitian dan penyusun laporan penilitian dalm skripsi ini, penulis
tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan
bimbingan dan dukungan dari pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
2. Bapak Hasannudin, SE., Ak., M.SA., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
viii
(satu) yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk
3. Ibu Aspiati A Samiun, SE., Ak., M. SA, sebagai Ketua Program Studi
4. Bapak Djunaidi Ishak, SE., M.Si sebagai Dosen Pembimbing II (dua) yang
5. Bapak Iwan S Seber, SE., M. Si, sebagai Dosen Penguji I (satu) yang telah
penulis ini.
6. Bapak Drs. Karim Abubakar, M.Si, sebagai Dosen penguji II (dua) yang telah
Penulis
Jodi Bidul
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...............................................................................................................vii
x
2.1.2.1 Pengertian Literasi Keuangan ......................................................13
xi
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................27
xii
4.3.2 Hasil Uji Asumsi ..............................................................................40
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indonesia saat ini memasuki era evolusi ekonomi digital dimana kondisi
masyarakat ditandai dengan semakin mudah dan juga memiliki peluang yang lebih
besar untuk mengakses berbagai informasi. Teknologi informasi yang ada di
Indonesia membawah pengaru dalam keinginan berbelanja secara online seperti
feshion, elektronik, makanan dan lain-lain. Sedangkan dalam kehidupan social,
dampak yang ditimbulkan dengan adanya digital tersebut adalah meningkatakan
kejahatan dunia maya (cyber crime).
Mahasiswa yang produktif ialah mahasiswa yang mampu menghasilkan sesuatu
secara terus menerus, misalnya jasa yang trampil, benda seni, maupun usaha yang
diciptakan untuk masyarakat. Mahasiswa yang produktif mempunya pengarauh
terhadap perekonomian bangsa, sebab pada kenyataannya mahasiswa tersebut mampu
memberikan kontribusi untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Masa kuliah ialah
masa dimana mahasiswa dituntut untuk belajar bertangung jawab dan juga mandiri
dalam menjalani berbagai macam aspek kehidupan, termasuk dalam hal mengelola
keuangan. Mahasiswa sebagai bagian dari rumah tangga masyarakat Indonesia
dianggap memiliki pengetahuandan kemampuan yang lebih dibandingkan masyarakat
awam.
Setiap mahasiswa memiliki karakteristik dan kecenderungan perilaku keuangan
yang berbeda-beda, baik dari faktor internal maupun external. Faktor internal yang
dapat mempengaruhi perilaku keuangan adalah psikologis, meliputi sifat dan
karakter. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perilaku keuangan
terdiri dari pengetahuan keuangan (financial knowledge), sikap keuangan (financial
attiude), tinkat pendapatan. (Perry dan Morris, dalam Zahriyan, 2016), menyatakan
bahwa ada lima komponen untuk mengukur perilaku pengelolaan keuangan yang
baik, diantaranya adalah mampu membelanjakan uang seprlunya, membayar
kewajiban bulanan tepat waktu, merencanakan pengguaan keuangan untuk keperluan
di masa mendatang, menabung, dan menyisikan dana untuk diri sendiri maupun
1
keluaraga. Dari pengertian tersebut diatas akan tampak bahwa kita sebagai mahasiswa
seharusnya lebih bijak dalam mengatatur setiap pengeluaran keuangan kita.
Perilaku keuangan sangat erat kaitanya dengan pengelolaan keuangan mencapai
kesuksesan dalam hidup salah satu faktor pentingnya adalah kemampuan seseorang
untuk mengelola keuangan, sehingga pengetahuan akan pengelolaan keuangan
keuangan penting bagi semua anggota masyarakat (Cummins, dalam Agustina, 2016)
Individu yang memiliki control diri tinggi akan mampu mengatur dan membimbing
perilakunya. Mereka mampu mengimprementasikan stimulus yang dihadapi. Kontrol
diri yang baik akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku dalam mengelolah
keuangan karena hal tersebut menjadikan seseorang akan lebih bisa memperhatikan
sesuatu tindakan yang dilakukan dan efek yang telah dilakuakan. Sehingga tindakan
tersebut dilakuakan seseorang akan berfikir ulang terlebih dahulu (Gozali, 2018).
Hilger dan Hogart (2003), mengatakan bahwa bijak tidaknya pengelolaan
keuangan pribadi ini erat kaitanya dengan kemampuan serta pengetahuan seseorang
akan konsep-konsep keuangan yang dikenal dengan literasi keuangan. Literasi
keuangan didefenisikan sebagai kecerdasan atau kemampuan seseorang dalam
mengelola keuanganya. Literasi keuangan merupakan suatu keharusan bagi tiap
individu agar terhindar dari masalah keuangan karena individu seringkali dihadapkan
pada trade off yaitu situasi dimana seseorang harus mengorbankan salah satu
kepentingan demi kepentingan lainya. Masalah trade off terjadi karena seseorang
dibatasi oleh kemampuan finansialnya (pendapatan) untuk memperoleh semua barang
yang diinginkan. Literasi keuangan mempengaruhi hamper semua aspek yang
berhubungan dengan perencanaan dan pengeluaran uang seperti pendapatan,
pengunaan kartu kredit, tabungan, investasi, manajemen keuangan dan pembuatan
keputusan keuangan. Perilaku keuangan yang sehat ditunjukkan oleh aktivitas
perencanaan, pengelolaan serta pengendalian keuangan yang baik.
Literasi keuangan terjadi manakala seorang individu memiliki sekumpulan
keahlian dan kemampuan yang membuat seseorang mampu memanfaatkan
sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan. Indifidu yang memiliki kemampuan
untuk membuat keputusan yang benar tentang keuangan tidak akan memiliki masalah
2
keuangan di masa depan dan dapat menunjukan perilaku keuangan yang sehat mampu
menentukan prioritas kebutuhan bukan keinginan (Chinen dan Endo, 2012).
Perilaku keuangan merupakan pola kebiasaan dan tingkahlaku seseorang ketika
mengatur keuangan pribadinya. Setiap individu akan selalu dihadapkan oleh masalah
seberapa besar uanag yang diterima dan dikeluarakan, dalam beberapa kasus terdapat
masalah uang yang diterima atau dihasilkan seseorang lebih kecil dibandingkan
pengeluarannya hal ini dikarnakan bagaimana perilaku keuangan individu tersebut.
Individu dengan perilaku keuangan baik cenderung lebih bijak dan cerdas dalam
menggunakan dana atau sumber daya yang dimilikinya, seperti mengontrol belanja,
mencatat pengeluaran, dan berinvestasi. Perilaku keuangan dan keputusan investasi
adalah dua hal yang saling berkaitan (Suryannto, 2017)
Mahasiswa yang memiliki pengetahuan serta kemampuan dalam mengelola
keuanganya dengan baik akan menunjukan perilaku pengambilan keputusan yang
bijak tentang keuangan seperti kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi, menabung,
serta menggunakan kartu keredit. Studi empiris juga menunjukan bahwa rendanya
literasi keuangan miliki korelasi dengan masalah utang (Lusardi dan Tufano, 2008).
Sari (2015), menyatakan bahwa pembelajaran di pergguruan tinggi dapat
mempengaruhi tingkat literasi keuangan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi
perilaku keuangan secara langsung yakni pendidikan keuangan keluarga,
pembelajaran diperguruan tinggi, serta literasi keuangan hal ini mengindikasi bahwa
apa bila pembelajaran akuntansi keuangan di perguruan tinggi ditingkatkan, akan
perilaku keuangan mahasiswa akan semakin baik.
Danes (2012), menyatakan bahwa belajar bagaimana mengelola uang (money
management) adalah salah satu hal yang penting dimiliki oleh seseorng. Dalam studi
keuangan di lapangan sering membahas masalah yang berhubungan dengan keuangan
pribadi (personal finance). Tepat tidaknya mahasiswa dalam berperilaku keuangan
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dalam dirinya maupun pengaruh dari
luar.
3
Lusardi (2008), menyatkan bahwa perencanaan keuangan yang baik akan
dipengaruhi oleh tingkat literasi seseorang. Sedangkan perencanaan investasi
dipengaruhi oleh beberapa paham seseorang tentang konsep dasar keuangan.
Tidak dipungkiri bahwa pengetahuan keuangan sebagai hasil pembelajaran
keuangan, secara teoritis keberhasilanya sangat terkait dengan proses belajar
mengajar. Belajar akan lebih baik dengan pelajaran yang relevan dengan
menggunakan metode pembelajaran aktif. Keahlian yang penting harsus diperaktekan
oleh mahasiswa benar-benar tertanam dalam diri mereka dan bermanfaat untuk diri
mereka (Herawati, 2015).
Laily (2014), menyatakan bahwa literasi keuangan merupakan kemampuan yang
harus dimiliki oleh setiap individu guna menghindari masalah dalam keuangan karena
setiap orang sering dihadapkan pada situasi dimana ia harus mengorbankan satu
kepentingan demi kepentingan yang lainya. Masalah tersebut sering terjadi
dikarnakan seseorang dibatasi oleh pendapatan yang diterimanya untuk memennuhi
semua barang yang diinginkannya. Selain itu, literasi keuangan memiliki pengaruh
terhadap semua aspek keuangan, mulai dari perencanaan dan pengeluaran keuangan,
menajemen keuangan dan pengambilan keputusan keuangan.
Susanti (2016), mengatakan bahwa pendapatan mahasiswa memiliki pengaruh
signifikan negative terhadap literasi keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negri Surabaya. Artiya , jika pendapatan yang diterima mahasiswa
semakin besar, maka literasi keuangan mahasiswa yang semakin menurun. Hal ini
ditunjukan oleh perilaku konsumtif mahasiswa dimana mahasiswa semakin boros
ketika mempunyai pendapatan yang besar
Mahasiswa membutuhkan yang lebih besar tentang keuangan serta keterampilan
kehidupan nyata seperti menyeimbangkan pendapatan, mengatur pengeluaran dan
pengunaan kartu kredit, menyediakan anggaran, menabuang, membayar bungga, atau
bahkan mengikuti asuransi agar mencapai masa depan yang sejahtera (Lusardi et, al.,
2010).
Mahasiswa berada dalam masa yang sangat kompleks karena selama belajar di
Universitas, mereka harus belajar untuk mandiri secara finansial dan
4
bertanggungjawab atas kepuasan yang mereka buat mahasiswa berada dalam masa
peralihan dari ketergantungan orang tua menuju kemandirian secara finansial dan di
masa perkuliahan jugalah mahasiswa harus membuat rencana yang akan
mempengaruhi kesejathteraan dan keberhasilan di masa depan ( Sabri et al, 2010).
Fauzi (2019) mengatakan Literasi keuangan atau melek keuangan termasuk 10
macam kecerdasan yang harus dimiliki manusia. Orang yang tidak memiliki
kecerdasan finansial, baik kaya maupun menegah ke bawah, keuangan mereka
langsung habis untuk membayar utang dan pengeluaran, sehingga tidak ada yang
ditabung. Namun berbeda dengan arus uang ornang kaya, yang makin kaya dengan
kecerdasan finansial yang mereka miliki. Semua penghasilan mereka tidak
dihabiskan, namun digunakan memiliki asset sehingga memberikan pendapatan
tambahan, kemudian mengelola pengeluaran yang baik, tidak terlalu banyak
berhutang, serta hasilnya masih ada sisa untuk ditabung. Tidak ada gunanya
seseorang yang cerdas dalam masa sekolah, memiliki emosi yang baik, namun tidak
dapat mengelola keuangannya dengan baik. Tanpa disadarinya, uang yang telah
diperoleh dari hasil kerjanya lenyap tak berbekas, karena salah kelola”
Rendahnya tingkat literasi keuangan dikalangan mahaiswa berdasarkan survey
OJK menjelaskan bahwa sebagian besar mahasiswa masih belum memahami konsep
keuangan, padahal seharusnya mahasiswa bisa secara mandiri mengatur keuanganya
dengan baik dan bertanggung jawab atas keputusan keuangan yang mereka buat,
karena bagi sebagian besar mahasiswa, masa perkuliahan adalah masa pertama
mereka menggelola keuanganya sendiri tanpa pengawasan orang tua (Sabri et. Al,
2008).
Nababan dan Sadalia (2012), menyatakan Mahasiswa adalah salah satu
komponen masyarakat yang jumlahnya cukup besar. Mahasiswa diharapkan dapat
memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian, karena di kemudian hari
mahasiswa akan memasuki dunia kerja dan mulai mandiri termasuk dalam
pengelolaan keuangannya.
Lubis (2020), menyatakan bahwa Anak milenial termasuk mahasiswa memiliki
perilaku keuangan yang berbeda dengan generasi sebelumnya; kegiatan menabung
5
bukan untuk membeli asset atau perencanaan masa depanya, melainkan untuk
memenuhi gaya hidup seperti berbelanja, nongkrong bersama teman, maupun liburan
mewah. Sementara itu, masi terdapat beberapa mahasiswa yang tidak melakukan
perencanaan keuangan; mereka tidak membeli asset atau menabung untuk masa
pensiun mereka.
Mengagkat judul ini karena melihat fenomena yang terjadi pada penelitian
sebelumya yang dilakuakan oleh Susanti (2016) menyatakan bahwa pendapatan
mahasiswa memiliki pengaruh signifikan negative terhadap literasi keuangan
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negri Surabaya. Artinya, jika pendapatan
yang diterima mahasiswa semakin besar, maka literasi keuangan yang ditunjukkan
semakin rendah atau menurun. Berdampak pada tingkat literasi keuangan mahasiswa
yang semakin menurun. Hal ini menunjukkan oleh perilaku konsumtif mahasiswa
dimana mahasiswa semakin boros ketika mempunyai pendapatan besar. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Susanti, 2016) sangat bertolak belakang penelitian
(Purwidianti dan Rina, 2016) yang mengatakan bahwa tingkat pendapatan seseorang
tidak mempunyai pengaruh terhadap perilaku keuanganya.
Berdasarakan paparan diatas menunjukkan adanya perbedaan antar hasil
penelitian, maka peneliti ingin mengkaji lebih lanjaut mengenai perilaku keuangan
yang ditunjukkan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate angkatan 2021 dipilih sebagai subjek
penelitian ini karana sudah mampuh mata kuliah yang menjadi pendorong dalam
perilaku keuangan. Sementara itu, peneliti juga ingin menkaji faktor yang diduga
berpengauh terhadap perilaku keuangan yang terdiri dari Pembelajaran Akuntansi
Keuangan, Literasi Keuangan, dan pendapatan.
Dari uraian yang di jelaskan diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul
“pengaruh pembelajaran akuntansi keuangan, literasi keuangan, dan pendapatan
terhadap perilaku keuangan mahasiswa (Stusi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate)”.
6
I.2 Rumusan Masalah
Berlandaskan uraian di atas, dirumuskanalah masalah berikut:
1. apakah pembelajaran akuntansi keuangan memiliki hubungan yang signifikan
terhadap perilaku keuangan mahasiswa?
2. Apakah literasi keuangan berhubungan terhadap pengelolaan keuangan pada
mahasiswa?
3. Apakah pendapatan dapat berhubungan terhadap perilaku keuangan
mahasiswa?
7
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai
bahan perimbangan kebijakan lebih lanjut.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Landasan Teori
2.5.1 Pengertian akuntansi keuangan
Warren dan Reeve (2008), mengatakan akuntansi keuangan merupakan proses
pencatatan dan pelaporan data sekaligus kegiatan ekonomi perusahaan. Laporan
tersebut akan menghasilkan laporan utama bagi pemilik, kreditor lembaga
pemerintah dan masyarakat umum meskipun informasi laporan tersebut sangat
berguna bagi manajer.
Martin (2012) mengatakan bahwa akuntansi keuangan memiliki orientasi pada
laporan dari pihak eksternal. Dengan banyaknya pihak eksternal yang mempunyai
tujuan mendetail pada masing-masing pihak pembuat laporan keuangan berpatokan
pada prinsip dan asumsi-asumsi dalam proses pembuatan laporan keuangan.
Sedangkan (Kieso dan Waygant, 2000) mengatakan akuntansi keuangan adalah
proses penyusunan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh yang akan
digunakan oleh penguna laporan keuangan dari pihak internal maupun eksternal
perusahaan.
2.1.1.1 Fungsi Utama Akuntansi Keuangan
Fungsi utana akuntansi keuangan ialah serangkaian proses yang berujung
pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan persusahaan secara
keseluruhan untuk dipakai oleh pengguna laporan keuangan baik internal ataupun
eksternal perusahaan (Rolaskhi, Shadli, dkk. 2020).
Rolaskhi, Shadli, dkk (2020). Mengatakan bahwa ada beberapa fungsi
akuntansi keuangan yaitu:
1. Mengetahui keuntungan dan kerugian
Fungsi akuntansi yang pertama adalah untuk melakukan pemeriksaan yang
terkait dengan keuntungan dan kerugian yang masuk ke perusahaan. Atas
dasar itu, maka seseorang akuntan harus bisa mengkalkulasi keduanya dengan
benar.
9
2. Laporkan kepada menajemen perusahaan
Fungsi yang kedua adalah sebagai bentuk laporan kepada perusahaan. Ini
merupakan tanggung jawab akuntan yang dikordinasikan dengan pihak
eksternal perusahaan yang lain. Sekalipun demikian pihak internal perusahaan
juga unsur yang penting untuk mengetahui tentang laporan keuangan
perusahaan, kerena ini urgen sebagai informasi yang akan dijadikan bahan
memanajemen perusahaan kedepan.
10
strategi atau metode. Strategi atau metode merupakan salah satu komponen yang
penting dalam sistem tersebut. Tanpa strategi atau metode yang tepat proses
pencapaiantujuan menjadi tidak bermakna”.
Oemar Hamalik (2003), Menyatakan pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-undur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan belajar.
Akuntansi keuangan memiliki peran penting yang dibutukan dalam setiap
perusahaan. Akuntansi keuangan dapat membantu dalam proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan perusahaan. Dalam kaitanya
dengan tugas manajemen, akuntansi berperan khusunya pada fungsi pengawasan dan
perencanaan. Akuntansi keuangan menjadi bangian dari akuntansi yang kaitanya
dengan penyiapan laporan untuk pihak luar seperti pemegang saham. Akuntansi
keuangan hubunganya erat dengan masalah pencatatan transaksi. Perusahaan dan
penyusunan laporan berkala dari hasil pencatatan. Prinsip utama yang digunakan
adalah persamaan akuntansi asset samadengan liabilitas ditambah ekuitas.
Kieso dan Waygant (2000) Mengatakan akuntansi keuangan adalah proses
penyusunan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh yang akan digunakan
oleh penguna laporan keuangan dari pihak internal mupun eksternal perusahaan.
(Sugiarto, 2002) Akuntansi keuangan merupakan salah satu bidang akuntansi yang
berfokus pada penyiapan laporan keuangan yang dilakukan secara bertahap dalam
setiap perusahaan. Laporan ini menjadi bentuk pertanggungjawaban pihak
manajemen kepada para pemegang saham dan investor. Persamaan akuntansi yang
diterapkan mengacu pada Standar akuntansi keuangan (SAK) yaitu Asset = Ekuitas +
Liabilitas.
11
Cathy Malmrose dan Owen (2003), mengatakan bahwa untuk memiliki
keterampilan mengelola keuangan dengan baik, paliang tidak anak harus dilatih
dalam hal menabung, melakukan pembayaran secara mandiri atas kebutuhan-
kebutuhan tambahan mereka, mengelola uang saku, tambahan, mencari pekerjaan
ringan di luar rumah,
1. Gaya Hidup
Gaya hidup adalah kebiasaan seseorang dalam mengalokasikan uang dan
waktunya dilihat dari pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi, gaya hidup
merupakan pola hidup seseorng di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan
opininya. Jika dikaitkan dengan literasi keuangan, gaya hidup sanggat berpengaruh
dalam proses keputusan konsumen.
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung
dalam interakasi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan-perubahan
itu dapat berupa suatu hasil yang telah diperoleh dan terjadi selama jangka waktu
tertentu. Jadi belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individumerespon
interaksi aktif dengan lingkungan melalui pengalaman yang didapatnya secara
pribadi. Ekstrinsik yang berasal dari luardiri individu.
12
2.1.2 Literasi Keuangan
13
1. Jenis Kelamin
Hungu (2007), mengatakan bahwa jenis kelamin (sex) adalah perbedaan antara
perempuan daengan laki-laki secara biologis sejak seseorng lahir. (Nababan dan
Sadalia, 2012) bahwa laki-laki cenderung memiliki literasi keuangan personal yang
lebih tinggi dibandingkan perempuan. Laki-laki tidak banyak mempertimbangkan
variable-variabel yang berhubungan dengan keputusan investasinya, karena karakter
laki-laki berbanding terbalik dengan perempuan yaitu sangat mandiri, tidak terlalu
emosional, sangat logis, mudah membuat keputusan, sangat percaya diri, dan tidak
terlalu membutuhkan rasa aman. Perempuan cenderung lebih berhati-hati dalam
membuat keputusan keuangan. Ini menunjukan bahwa laki-laki lebih berani dalam
membuat keputusan mengenai keuangan dibandingkan dengan perempuan.
2. Tempat Tinggal
Menurut Pasal 77, Pasal 1393; 2 KUHP tentang Hukum Benda, tempat tinggal
itu adalah tempat dimana suatu perbuatan hokum harus dilakukan. Tempat tinggal
yang tidak permanen biasanya difungsikan untuk seseorang yang memiliki kegiatan
jauh dari tempat tinggal tetapnya seperti mahasiswa luar kota yang memiliki kegiatan
perkuliahan rutin di instansu yang jauh dari rumahnya. Tempat tinggal yang dipilih
dapat berupa kos atau rumah kontaraka.
Mahasiswa yang tinggal sendiri lebih mandiri dan sering terlibat langsung
dengan pengelolaan keuangan pribadinya, selain itu dana yang dimiliki oleh
mahasiswa yang tingal sendiri atau kos terbatas untuk digunakan setiap bulanya
sehingga penggunaanyaharus lebih berhati-hati dan harus lebih efektif (Nababan dan
Sadalia, 2012).
3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Prestasi belajar adalah hasil usaha dari semua kegiatan yang dilakukan
mahasiswa, baik dari belajar, pengalaman latihan dari sesuatu kegiatan. Cara untuk
mengetahui hasil dari belajar ini dibuat suatu alat pengeukur atau tes prestasi
(achievement test). Hasil pengukuran melalui test hasil belajar dapat dinyatakan
dalam bentuk nilai yang bersifat kuantitatif dalam angka 0 sampai 4 atau A,B,C,D,E.
tingkat nilai tes ini diatur menurut rangking dan diformulasikan dalam bentuk Indeks
14
Prestasi (IP). (Siregar, 2006). semakin tinggi IPK mahasiswa, maka semakin baik
dalam mengelola keuangan pribadinya atau memiliki keuangan yang baik
(Margaretha dan Pembudhi, 2015).
4. Tingkat Pendapatan
“pendapatan merupakan sala satu indikator untuk mengukur kesejahteraan
seseorang atau masyarakat” (Luminatang, 2013).
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima selama periode tertentu
berdasarkan jenis pekerjaan, prestasi dan lamanya bekerja.
5. Tingkat Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
pengukuran tingkat pendidikan formal digolongkan menjadi empat (4) yaitu:
1) Tingkat pendidikan tinggi, yaitu minimal pernah menempuh pendidikan.
2) Tingkat pendidikan tinggi, yaitu pendidikan SMA, atau sederajat.
3) Tingkat pendidikan sedang, yaitu pendidikan SMP atau sederajat.
Tingkat pendidikan rendah, yaitu SD atau sederajat
15
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi peningkatan literasi dan inklusi keuangn
merupakan salah satu indicator pembangunan sector keuangan (financial sector
development) yang adapat meningkatakan fungsi intermediasi lembaga
keuangan.
2. Pemberantasan Kemiskinan
Penyediaan akses layanan dan jasa-jasa sector keuangan yang terjangkau bagi
masyarakat miskin secara langsung dapat membuat mereka berpartisipasi dan
menjdi angen pertumbuhan ekonomi. Pemerataan jankauan layanan keuangan
akan mampuh menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang lebih cepat
dan menyeluruh. Adanya inklusi keuangan akan mampu menciptakan
pertumbuhan yang lebuh merata dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
3. Mengurangi Ketimpangan Pendapatan
Demirguc-Kunt dan Klapper (2012) ketimpangan dalam kepemilikan rekening
keuangan mempunyai korelasi dengan ketimpangan pendapatan suatu negara.
Terdapat korelasi yang sangat tinggi antara tingkat penetrasi penggunaan
rekening dengan gini ratio sebagai proxy dari ketimpangan pendapatan. (Beck,
et.al., 2007) juga menemukan bahwa pembangunan sector keuangan mendorong
pendapatan orang miskin tumbuh lebih cepat dari pada pertumbuhan rata-rata
GDP per kapita sehingga ketimpangan pendapatan semakin rendah. Dampak dari
pembangunan sektor keuangan bagi masyarakat miskin melalui dua jalur, yaitu
sebesar 60% pada pertumbuhan agregat dan 40% terhadap pengurangan
ketimpangan pendapatan.
4. Meningkatakan Stabilaitas Sistem Keuangan
Masyarakat dengan tingkat literasi tinggi akan menghindari terjadinya over-
indebtness mengunakan produk dan layanan keuangan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan.
Klapper, Lusardi dan Panos (2012) masyarakat dengan tingkat literasi yang
tinggi umumnya memeiliki ketersediaan angaran yang lebih tinggi selama krisis
keuangan. Dengan kata lain, literasi keuangan akan mempersiapakan setiap
individu untuk menghada[pi guncangan keuangan.
16
2.1.2.6 Aspek-aspek Literasi Keuangan
Chen dan Volpe (2018), Mengatakan bahwa literasi keuangan terbagi menjdi
empat aspek diantaranya yaitu:
1. General personal finance knowadge meliputi pemehaman beberapa hal yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi.
2. Saving and brrowing (tabungan dan pinjaman), ini meliputi pengetahuan
berkaitan dengan tabungan dan pinjaman seperti penggunaan kredit.
3. Insurance (asuransi), ini melipiti pengetahuan dasar asuransi dan produk asuransi
seperti asuransi jiwa dan asuransi kendaraan bermotor.
4. Investment (investasi), ini meliputi pengetahuan mengenai suku bunga pasar,
reksadana, dan resiko investasi.
17
perilaku dan pikiran, bagaimana proses psikis ini dipengaruhi oleh fisik, lingkungan
eksternal manusia. Struktur ilmu yang kedua adalah keuangan termaksud didalamnya
adalah bentuk sistem keuangan, distribusi dan pengunaan sumber daya. Struktur ilmi
yang ketiga adalah sosiologi yang sistematis dimana berisi tentang perilaku manusia
atau kelompok dimana lebih menekanakan pengaruh hubungan sosial pada sikap dan
perilaku masyarakat.
18
keyakinan perilaku dan evaluasi hasil. Keyakinan pada perilaku yaitu keyakianan
seseorng mengenai konsekuensi positif dan negatif dari perilaku tersebut, sedangkan
pada penilaian seseorang terhadap dampak yang didapatkan dari suatu perilaku.
2. Norma Subjektif (subjective norm)
Norma subjektif menjelaskan bagaimana pendapat ornag di sekitar bisa
mempengaruhi niat untuk melakukan kepribadian tertentu. Norma subjektif adalah
keyakinan individu untuk memenuhi saran atau masukan yang berasal dari orang-
orang disekitar untuk turut dalam kegiatan wirausaha (Sukmaningrum dan Rahardjo,
2017).
3. Persepsi Kontrol Perilaku (perceived behavioral control)
Persepsi kontrol perilaku merupakan hal yang dapat dirasakan berupa
kemudahan atau kesulitan dalam melakuakan suatu perilaku. Kontrol perilaku sebagai
fungsi yang didasarakan pada keyakinan yang disebut keyakianan kontrol, yang
merupakan kepastian seseorang tentang adanya atau tidak adanya keadaan:
pendukung atau penghambat seseorang dalam melaksanakan sebuah perilaku.
Keyakianan semacam ini berdasarkan pengalaman pada masa yang lalu serta terdapat
informasi dari pengalaman orang lain.
19
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Metode Hasil Penelitian
Tahun Penelitian Analisis
Fatima dan Pengaruh Pembelajaran Kuantitatif Pembelajaran
Susanti Pembelajaran Akuntasi akuntansi keuangan,
(2018) Akuntansi Keuangan, literasi keungan, dan
Keuangan, Literasi pndapatan secara
Literasi Keuangan, simultan berpengaruh
Keuangan, dan Pendapatan signifikan terhadap
Pendapatan Terhadap perilaku keuangan.
Terhadap Perilaku Pembelajaran
Perilaku Keuangan akuntansi keuangan
Keuangan perpengaruh
Mahasiswa signifikan terhdap
Fakultas perilaku keuangan.
Ekonomi Pendapatan
Universitas berpengaruh
Muhammadiya signifikan terhadap
h Gersik perilaku keuangan
20
Pengelolaan Keuangan dapat menggelola
Keuangan keuangannya dengan
Mahasiswa baik, dimana
Prodi kebanyakan
Manajemen mahasiswa belum
Fakultas membuat rencana
Ekonomi dan pembelanjaan atau
Bisnis UMSU budget yang sesuai
dengan kebutuhan
dan belum disiplin
dalam
membelanjakan
pendapatanya,
sehingga tergelincir
dalam pola belanja
melebihi target dan
kemempuan belanja
21
2.3 Karangka Konseptual
Untuk menyederhanakan alur pemikiran tersebut, maka kerangka pemikiran
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Karangka Konseptual
22
H1
Pembelajaran
Akuntansi Keuangan
(X1)
H2
H3
Pendapatan(X3)
H4
Keterangan:
Uji parsial
Uji simultan
2.4 Hipotesis
23
Penelitian yang dilakukan oleh (Dzurrotun Nasihah, Agung Listiadi, 2019)
penelitianya tentang pengaruh pembelajaran akuntansi keuangan, literasi keuangan,
dan kontrol diri terhadap perilaku keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran akuntansi
keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa,
dengan mengikuti pelajaran akuntansi keuangan di perguruan tinggi yang baik maka
hal tersebut akan mempengaruhi sikap atau perilaku mahasiswa dimana mereka akan
memiliki cara yang baik pula dalam mengelola dan penggunaanya. Hasil penelitian
ini didukung oleh penelitian (Chen Valope, 1998) yang mengambarakan adanya
pengaruh pembelajaran terhadap perilaku keuangan. Dan diperkuat oleh (Fatima,
2018) pembelajaran akuntansi keuangan berpengaruh terhadap perilaku keuangan.
Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa pembelajaran akuntansi keuangan
berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa dan tingkat literasi
keuangan mahasiswa.
H1=Hubungan Akuntansi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap litersi
keuangan
24
keungan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negri Surabaya. Hasil penelitian
menunjukan bahwa lterasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap perilaku
keuangan mahasiswa, oleh karena itu semakin baik literasi keuangan dimiliki maka
semakin baik pula perilaku keuangan yang ditunjukkan oleh mahasiswa tersebut.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian ( Susati, 2013) yang mengatakan
bahwa literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
keuangan siswa. Dikuatkan lagi penelitian (Thung, dkk, 2012) menyatakan bahwa
literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku menabuang.
Di samping itu, juga diperkuat dengan penelitian (Chusnul, Nujmatul, 2013)
menyatakan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku keuangan mahasiswa.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar
mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan mahasiswa, semakin
baik pulah perilaku keuangan mahasiswa. Pengetahuan kuangan memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan.
H2=Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
25
penelitianya menunjukan bahwa pendapatan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku keuangan mahasiswa, karena pengaruh yang timbul searah, dimana
jika pendapatan tinggi maka berpendapatan lebih tinggi kemungkinan melaporakan
pembayaran tagihan lebih tepat waktu dari pada seseorang yang berpendapatan yang
lebih rendah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Hilgert et al,2003) bahwa
seseorang yang pendapatanya lebih tinggi kemungkian pembayaran tagihan lebih
tepat waktu dari pada seseorang yang pendapatan lebih rendah. Pendapatan
hubunganya dengan perilaku keuangan. Sedangakan penelitian (Andrew, dkk, 2014)
tingkat pendapatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku keuangan
karyawan swasta di Surabaya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan memiliki
pengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Pengaruh yang timbul
searah, dimana jika pendapatan tinggi maka perilaku keuangan mahasiswa juga akan
baik begitu pula sebaliknya.
H3=Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa
26
BAB III
METODE PENELITIAN
27
Data primer adalah data penelitan yang diperoleh secara langsusng dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pada penelitian data primer diperoleh
dengan penyebaran kuisioner pada responden (Sugiyono 2013)
28
3.4.3 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
atau keyakinan pribadi (Ruslan 2003).
29
instrumen atau kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2018:51).
Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung
dengan nilai r tabel. Di dalam menentukan layak dan tidaknya suatu item yang
akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf
signifikansi 0,05 yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi
signifikan terhadap skor total. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif
maka butir atau pertanyaan atau variabel tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya,
jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir atau pertanyaan atau variabel
tersebut dinyatakan tidak valid.
30
3.7.3 Uji Asumi Klasik
Dalam penelitian, uji asumsi klasik ini diperlukan, terutama untuk
penelitian yang menggukan data primer. Uji asumsi klasik merupakan analisis
yang digunakan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regeresi terdapat
mamsalah-masalah asumsi klasik atau tidak. Uji asumsmi klasik mencakup
beberapa uji, yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas yang harus terpeuhi. adapun penjelasan tentang keempat uji
asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut:
31
2. Nilai Tolerance ≥ 0,10 dan VIF ≤ 10, maka tidak terdapat gejala
multikolinieritas.
32
b. H1 : β1 ≠ 0, akibatnya ada pengaruh secara simultan diantara variable
bebas terhadap variable terikat.
3.8.2 Uji T
Dengan memakai uji-t, anda bisa melihat seberapa banyak variable yang
diamati dalam variable dependen bisa dikaitkan dengan pengaruh satu variable
independen.memakai premis bawahsanya semua faktor lain tetap sama, pengujian
regresi parsial berusaha untuk memastikan apakah setiap variable independen secara
independen mempengaruhi variable dependen yang berkaiatan. Berikut iini adalah
contoh cara menguji hipotesis (Gozali, 2016):
a. H0 : β1 = 0, akibatnya tidak ada pengaruh secara parsial diantara variable bebas
terhadap variable terikat.
b. H1: β1 ≠ 0, akibatnya ada pengaruh secara parsial diantara variable bebas terhadap
variable terikat.
c. Level of significant (α) senilai 5%.
d. Ketentuan yang dipakai yaitu:
1. Bila tingkat signifikansinya > 0.05, akibatnya Ha ditolak dan Ho diterima.
2. Bila tingkat signifikansinya < 0,05, akibatnya Ha diterima dan Ho ditolak.
Ghozali (2016), mengatakan jika anda ingin melihat seberapa baik model anda
bisa menjelaskan perubahan variable dependen anda, lihat (R2). Koefesien
determinasi bernialai 0-1. Bila R2 rendah, akibatnya variable bebas hanya bisa
menjelaskan sebagian kecil dari variasi variable terikat. Namun , bila nilainya
mendekati 1, akibatnya hamper semua informasi yang diperlukan untuk
mengantisipasi fluktuasi variable dependen bisa didapat dari variable independen
saja.
BAB IV
33
1.4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah di dua Universitas yang ada di Maluku utara
yakni Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate.
Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa semester empat dan semester
enam yang memiliki IPK maksimal 3.00 atau yang suda lulus mata kuliah pengatar
akuntansi dua, menejmen keuangan, akuntansi madiyah dua. Data dalam penelitian
ini diperoleh dengan menggunakan metode survey dengan membrikan kuesioner
secara langsuang kepada responden. Waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data
kurang lebih 1(satu) bulan. Kuesioner yang disebarkan pada mahsiswa Universitas
Muhammadiya Maluku Utara dan Mahasiswa Khairun Ternate berjumlah 200
kuesioner, tingkat pengambilan dari jumalah kuesioner mencapai 100%. Selanjutnya
akan diuraikan karakteristik kuesioner pada tabel 4.1 sebagai berikut;
tabel 4.1
Pengembalian Kuesioner
34
Deskiptif kerakteristik responden tersebut menjelaskan tentang gambaran
umum respnden, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan semester
yang dijelaskan dalam bentuk frekuensi (presentase). Metode analisis data
yang digunakan yaitu metode analisis statistic yang memperhitungkan IMB
SPSS 29 for windows selanjutnya akan digunakan karaktersitik responden
pada table 4.2 sebagai berikut;
Tabel 4.2
Karakteristik Responden
1. Pria 73 46%
2. Wanita 135 54%
Umur;
1. 18-22 93 46%
2. 23-29 107 54%
3. 30-39 0 0
Semester ;
35
Tabel 4.3
Deskiptif Variabel Penelitian
36
Literasi sebagian besar negara Tercapainya Skala
Keuangan (X1) menggunakan istilah edukasi pengetahuan Likert
keuangan (financial education) dasar
dan literasi keuangan (financial pengelolaan
literacy) hanya sebagian kecil keuangan.
negara mengaitkan dengan
kebijakan perlindungan
konsumen (consumer protection).
(Grifon dan Messy, 2012)
37
4.3 Analisis Data
korelasi product moment dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 25 for
penelitian yaitu ketika rhitung > rtabel maka pernyataan dikatakan valid,
namun ketika rhitung ≤ rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid. Jumlah
responden pilot test dalam penelitian ini sebanyak 30. Berdasarkan hasil uji
Tabel 4.3.1a
Ringkasan Hasil Uji Validitas
Pembelajaran Akuntansi Keuangan r hitung r tabel Keterangan
(X1)
Pernyataan 1 0,953 0,1161 Valid
Pernyataan 2 0,964 0,1161 Valid
Pernyataan 3 0,935 0,1161 Valid
Pernyataan 4 0,916 0,1161 Valid
Literasi Keuangan (X2) r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan 1 0,816 0,1161 Valid
Pernyataan 2 0,865 0,1161 Valid
Pernyataan 3 0,926 0,1161 Valid
Pernyataan 4 0,908 0,1161 Valid
Pendapatan (X3) r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan 1 0,817 0,1161 Valid
Pernyataan 2 0,857 0,1161 Valid
Pernyataan 3 0,881 0,1161 Valid
Pernyataan 4 0,911 0,1161 Valid
38
Perilaku Keuangan Mahasiswa (Y) r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan 1 0,949 0,1161 Valid
Pernyataan 2 0,726 0,1161 Valid
Pernyataan 3 0,949 0,1161 Valid
Pernyataan 4 0,893 0,1161 Valid
Sumber : Data primer yang diolah (2023)
kuesioner mempunyai nilai rhitung lebih besar dari r tabel (0,1161). Tingkat
dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 25 for windows. Kriteria yang
coefisien cronbach alpha > 0,60 maka pernyataan tersebut dikatakan reliabel.
ringkasan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
39
Tabel 4.4.
1b Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Coefisien Hasil Keterangan
Cronbach Alpha
Pembelajaran Akuntansi 0,956 >0,60 Reliabel
Keuangan
Literasi Keuangan 0,878 >0,60 Reliabel
Pendapatan 0,887 >0,60 Reliabel
Perilaku Keuangan Mahasiswa 0,903 >0,60 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah (2023)
nilai coefisien cronbach alpha lebih dari 0,60 sehingga item pernyataannya
dikatakan reliabel. Oleh karena itu pernyataan kuesioner dalam setiap variabel
residual dalam model regresi penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji
nilai Asymp. Sig. sebesar 0,000. Ketika Asymp. Sig. kurang dari 0,05 maka
40
data tersebut tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa data yang ada dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.5.2b
Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Pembelajaran
0,573 1.745 Tidak terdapat
Akuntansi Keuangan
(X1) multikolinearitas
Literasi Keuangan (X2)
0,068 14.625 Terdapat
multikolinearitas
Pendapatan (X3)
0,063 15.989 Terdapat
multikolinearitas
Sumber : Data primer yang diolah (2023)
akuntasi keuangan di atas 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan
41
variable literasi keuangan dan pendapatan, nilai tolerance dibawah 0,10 dan
nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel
Tabel 4.6.2c
Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Hasil Keterangan
Pembelajaran Akuntansi 1,000 >0,05 Tidak terjadi gejala
Keuangan (X1) heteroskedastisitas
Literasi Keuangan (X2) 1,000 >0,05 Tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas
Pendapatan (X3) 1,000 >0,05 Tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah (2023)
42
Berdasarkan tabel di atas, setiap variabel memiliki nilai signifikan di
atas 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap variabel dalam
tailed t-test. Ketika nilai t hitung > t tabel maka Hα diterima dan H0 ditolak,
0,05, (196-2) = 0,05, (200) sehingga diperoleh t tabel senilai 1,972 dapat
ringkasan hasil uji t pada penelitian ini disajikan dalam Tabel di bawah ini.
Tabel 4.7.3a
Ringkasan Hasil Uji t
Variabel t hitung t tabel Kriteria
43
Berdasarkan Tabel, nilai t hitung pada variabel sikap keuangan sebesar
-4,988, sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05 yaitu
sebesar 1,972, maka nilai t hitung < t tabel. Tingkat signifikasi 0,000 < 0,05.
mahasiswa ditolak.
sebesar 14,918, sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05
yaitu sebesar 1,972, maka nilai t hitung > t tabel. Tingkat signifikasi 0,000 <
0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan
diterima.
sebesar 5,019, sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05
yaitu sebesar 1,972, maka nilai t hitung > t tabel. Tingkat signifikasi 0,000 <
0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan
suatu model regresi. Selain itu, uji ini juga dapat memberikan kesimpulan
mengenai cocok atau tidaknya suatu model regresi. Ketika suatu model regresi
44
dikatakan cocok maka model regresi tersebut tepat untuk menjelaskan suatu
dependennya.
(k-1), (n-k) atau df: 0,05, (3-1), (196-4) didapatkan Ftabel sebesar 2,65 dapat
dilihat pada Lampiran . Nilai Fhitung ≤ Ftabel (2,65) maka H0 diterima dan
keuangan mahasiswa. Ketika nilai Fhitung > Ftabel (2,65) maka H0 ditolak
ringkasan hasil uji f pada penelitian ini disajikan dalam Tabel di bawah ini.
Tabel 4.8.3b
Ringkasan Hasil Uji F
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
45
Berdasarkan Tabel, diketahui bahwa Fhitung (1760,989) > Ftabel
keuangan mahasiswa.
dalam suatu model regresi. Ketika nilainya semakin dekat dengan angka 1
pengaruh sebesar 96,4%, sedangkan 3.6% lainnya dari variabel yang tidak
0,601.
46
4.4. 5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
hubungan dari dua variabel atau lebih. Selain itu, analisis regresi berganda
model regresi yaitu mempunyai data yang berdistribusi normal, tidak adanya
Tabel 4.9.
yaitu:
47
Y = -1,202 - 0,201X1 + 1,008 X2 + 0,287 + e
disimpulkan:
tetap.
tetap.
48
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mahasiswa.
Mahasiswa.
5.2 Saran
49
2. Bagi mahasiswa disarankan untuk, menambah dan meningkatkan literasi
keuangannya.
50
DAFTAR PUSTAKA
Chinen, Endo, (2012). “Pengaruh Sikap dan Latar Belakang Keuangan Pribadi:
Sebuah survei di Amerika Serikat.” Jurnal Manajemen Internasional.
Chen, H. Dal Valope, R.P (1998) Analysis of Personal Literacy Among College
Student.
Duvall, RF (1998). Pendidikan Ekonomi. Jurnal Penjangkauan dan Keterlibatan
Perguruan Tinggi.
Erika, Vira (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan
Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Eekonomi Dan Bisnis UMSU.
Fatima, Susanti, (2018).“Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Literasi
Keuangan, dan Pendapatan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik.” Jurnal Pendidikan Akuntansi
(JPAK).
Fatimah, Destyan Nurul (2017). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilau
Keuangan Mahasiswa (Perbandingan Mahasiswa Ekonomi Dan Non
Ekonomi).
Fauzi, F. (2019). “Pengaruh Gaya Hidup, Literasi Ekonomi dan Pendapatan Tehadap
Perilaku Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Jendral Soedirman” (Doctoral dissertation, Universitas Jenderal Soedirman).
Hilger, Hogarth, (2003) “Pengaruh Literasi keuangan dan Sikap keuangan terhadap
perilaku masyarakat yang bekerja di bidang jas kurir dalam mengelola
keuangan”. https://journal.feb.unmul.ac.id
Herawati,NT (2015). “Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Literasi
Keuangan Mahasiswa. Jurnal pendidikan dan pembelajaran”.
Kieso, DE, Weygandt, JJ, dan Warfield, TD (2000). Akuntansi Menengah,
Menganalisis Dan Memecahkan Masalah Akuntansi Menengah.
Lusardi, Annamaria,(2008). Literasi Keuangan : alat penting untuk pilihan konsumen
yangterinformasi?. No.w14084. Biro Riset Ekonomi Nasional.
Lumintang, F. M. (2013). “Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep Kecamatan
Longawan Timur.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi.
Laily, Nujmatul (2014). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Dalam
Mengelola Keuangan. Jurnal Pendidikan Akuntansi Universitas Negri Malang.
Martin, M. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor
51
Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI).
Margaretha, Pambudhi (2015). Tingkat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1
Fakultas Ekonomi . Jurnal manajemen dan Kewirausahaan.
Naban, Sadalia (2012). Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behaviour
Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.
Oemar, Hamalik (2003). “Belajar Dan Pembelajaran”. Jakart, Bumi Aksara.
Rolaskhi, Shadli, et al (2020). Teori dan Aplikasi Akuntansi Keuangan. Yayasan
penerbit, Muhammad Zaini.
Rosady Ruslan (2003). Metodologi Penelitian: Public Relations dan Komunikasi,
(Jakarta: PT.Raja. 2003).
Sari, Dian Anita, (2015)“Finalcial Literacy dan Perilaku Keuangan Mahasiswa (Studi
Kasus Mahasiswa Site ‘Yppi’Rembang).” BBM (Buletin Bisnis dan
Manajemen).
Susanti (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Mahasiswa,
Fakultas Ekonomi Universitas Negri Surabaya. Jurnal pendidikan ekonomi.
(2016). Pengaruh Loucus Of Control Intrnal dan Pendapatan Terhadap
Literasi Keuangan Mahasiswa. Jurnal ekonomi pendidikan dan kewirausahaan.
Suryanto (2017). Pola Perilaku Keuangan Mahasiswa Di Perguruan tinggi.
Jurnal ilmu politik dan komunikasi
Sanjaya, Wina (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran (Teori Dan Praktek KTSP)
Kencana penadamedia.
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta, 3013.
Widayati, Irin (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Financial
Mahasiswa. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan.
Warren,C. S., Reeve, J. M., dan Fess, P. (2008) Pengatar Akuntansi. Jakarta: Selemba
Emapat.
52
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
HASIL UJI KUALITAS DATA
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1
** ** **
X1.1 Pearson Correlation 1 .914 .903 .783 .953**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X1.2 Pearson Correlation .914 1 .854 .861 .964**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
X1.3 Pearson Correlation .903** .854** 1 .789** .935**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X1.4 Pearson Correlation .783 .861 .789 1 .916**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** ** **
X1 Pearson Correlation .953 .964 .935 .916 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
53
Literasi Keuangan (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2
** ** **
X2.1 Pearson Correlation 1 .669 .611 .717 .816**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X2.2 Pearson Correlation .669 1 .710 .667 .865**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X2.3 Pearson Correlation .611 .710 1 .840 .926**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
X2.4 Pearson Correlation .717** .667** .840** 1 .908**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** ** **
X2 Pearson Correlation .816 .865 .926 .908 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
54
Pendapatan (X3)
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3
** ** **
X3.1 Pearson Correlation 1 .835 .506 .571 .817**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X3.2 Pearson Correlation .835 1 .572 .635 .857**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X3.3 Pearson Correlation .506 .572 1 .899 .881**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
X3.4 Pearson Correlation .571** .635** .899** 1 .911**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** ** **
X3 Pearson Correlation .817 .857 .881 .911 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
55
Perilaku Keuangan Mahasiswa (Y)
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y
** ** **
Y.1 Pearson Correlation 1 .544 .940 .796 .949**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
Y.2 Pearson Correlation .544 1 .631 .566 .726**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
Y.3 Pearson Correlation .940 .631 1 .744 .949**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
Y.4 Pearson Correlation .796** .566** .744** 1 .893**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** ** **
Y Pearson Correlation .949 .726 .949 .893 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
56
b. HASIL UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.956 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.878 4
57
Pendapatan (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.887 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.903 4
58
LAMPIRAN 2
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.202 .455 -2.643 .009
X1 -.201 .040 -.089 -4.988 .000 .573 1.745
X2 1.008 .068 .771 14.918 .000 .068 14.625
X3 .287 .057 .271 5.019 .000 .063 15.989
a. Dependent Variable: Y
59
c. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.730E-16 .455 .000 1.000
X1 .000 .040 .000 .000 1.000 .573 1.745
X2 .000 .068 .000 .000 1.000 .068 14.625
X3 .000 .057 .000 .000 1.000 .063 15.989
a. Dependent Variable: ABSRES
60
61
LAMPIRAN 3
HASIL UJI HIPOTESIS
a. HASIL UJI t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.202 .455 -2.643 .009
X1 -.201 .040 -.089 -4.988 .000 .573 1.745
X2 1.008 .068 .771 14.918 .000 .068 14.625
X3 .287 .057 .271 5.019 .000 .063 15.989
a. Dependent Variable: Y
b. HASIL UJI F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1908.321 3 636.107 1760.989 .000b
Residual 70.799 196 .361
Total 1979.120 199
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
62
LAMPIRAN 4
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .982 .964 .964 .601
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
63
LAMPIRAN 5
HASIL ANALISIS REGRESI BERGANDA
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.202 .455 -2.643 .009
X1 -.201 .040 -.089 -4.988 .000 .573 1.745
X2 1.008 .068 .771 14.918 .000 .068 14.625
X3 .287 .057 .271 5.019 .000 .063 15.989
a. Dependent Variable: Y
LAMPIRAN 6
TABEL TRANSFORMASI DATA
Interval Kriteria
>21, 25,66,47,8,7 Sangat Setuju
>172,169,126,2,116,101,26,128,115,94,103,154,106,68 Setuju
>7,6,19,32,8,31,3,56,20,10,2,39,16,27,15,20 Netral
Sangat Tidak
>4,10,56,15,10 Setuju
64
DAFTAR PUSTAKA
Chinen, Endo, (2012). “Pengaruh Sikap dan Latar Belakang Keuangan Pribadi:
Sebuah survei di Amerika Serikat.” Jurnal Manajemen Internasional.
Chen, H. Dal Valope, R.P (1998) Analysis of Personal Literacy Among College
Student.
Duvall, RF (1998). Pendidikan Ekonomi. Jurnal Penjangkauan dan Keterlibatan
Perguruan Tinggi.
Erika, Vira (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan
Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Eekonomi Dan Bisnis UMSU.
Fatima, Susanti, (2018).“Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Literasi
Keuangan, dan Pendapatan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik.” Jurnal Pendidikan Akuntansi
(JPAK).
Fatimah, Destyan Nurul (2017). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilau
Keuangan Mahasiswa (Perbandingan Mahasiswa Ekonomi Dan Non
Ekonomi).
Fauzi, F. (2019). “Pengaruh Gaya Hidup, Literasi Ekonomi dan Pendapatan Tehadap
Perilaku Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Jendral Soedirman” (Doctoral dissertation, Universitas Jenderal Soedirman).
Hilger, Hogarth, (2003) “Pengaruh Literasi keuangan dan Sikap keuangan terhadap
perilaku masyarakat yang bekerja di bidang jas kurir dalam mengelola
keuangan”. https://journal.feb.unmul.ac.id
Herawati,NT (2015). “Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Literasi
Keuangan Mahasiswa. Jurnal pendidikan dan pembelajaran”.
Kieso, DE, Weygandt, JJ, dan Warfield, TD (2000). Akuntansi Menengah,
Menganalisis Dan Memecahkan Masalah Akuntansi Menengah.
Lusardi, Annamaria,(2008). Literasi Keuangan : alat penting untuk pilihan konsumen
yangterinformasi?. No.w14084. Biro Riset Ekonomi Nasional.
Lumintang, F. M. (2013). “Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep Kecamatan
Longawan Timur.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi.
Laily, Nujmatul (2014). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Dalam
Mengelola Keuangan. Jurnal Pendidikan Akuntansi Universitas Negri Malang.
Martin, M. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor
65
Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI).
Margaretha, Pambudhi (2015). Tingkat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1
Fakultas Ekonomi . Jurnal manajemen dan Kewirausahaan.
Naban, Sadalia (2012). Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behaviour
Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.
Oemar, Hamalik (2003). “Belajar Dan Pembelajaran”. Jakart, Bumi Aksara.
Rolaskhi, Shadli, et al (2020). Teori dan Aplikasi Akuntansi Keuangan. Yayasan
penerbit, Muhammad Zaini.
Rosady Ruslan (2003). Metodologi Penelitian: Public Relations dan Komunikasi,
(Jakarta: PT.Raja. 2003).
Sari, Dian Anita, (2015)“Finalcial Literacy dan Perilaku Keuangan Mahasiswa (Studi
Kasus Mahasiswa Site ‘Yppi’Rembang).” BBM (Buletin Bisnis dan
Manajemen).
Susanti (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Mahasiswa,
Fakultas Ekonomi Universitas Negri Surabaya. Jurnal pendidikan ekonomi.
(2016). Pengaruh Loucus Of Control Intrnal dan Pendapatan Terhadap
Literasi Keuangan Mahasiswa. Jurnal ekonomi pendidikan dan kewirausahaan.
Suryanto (2017). Pola Perilaku Keuangan Mahasiswa Di Perguruan tinggi.
Jurnal ilmu politik dan komunikasi
Sanjaya, Wina (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran (Teori Dan Praktek KTSP)
Kencana penadamedia.
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta, 3013.
Widayati, Irin (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Financial
Mahasiswa. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan.
Warren,C. S., Reeve, J. M., dan Fess, P. (2008) Pengatar Akuntansi. Jakarta: Selemba
Emapat.
66