Skripsi Jodi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 82

PENGARUH PEMBELAJARN AKUNTANSI KEUANGAN, LITERASI

KEUANGAN DAN PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU KEUANGAN


MAHASISWA
(STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA DAN UNIVERSITAS
KHAIRUN TERNATE)

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Fakultas Ekonomi Universitasa Muhammadiyah Maluku Utara

JODI BIDUL
121016220118031

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Judul Penelitian : Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Literasi


Keuangan, dan Pendapatan terhadap Perilaku Keuangan
Mahasiswa
Nama Mahasiswa : JODI BIDUL

NPM : 121056220118031

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : Akuntansi

Disahkan Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Hasannudin, SE., AK.,M.SA., CA Djunaidi Ishak, SE., M.Si


NIDN :1210018901 NIDN :1228038901

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Hasannudin, SE., Ak., M.SA., CA


NIDN : 1210018901

ii
iii
RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Jodi Bidul


2. Tempat Tanggal lahir : Pangeo, 04 Juni 1999
3. Jenis kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Status : Belum Menika
6. Pekerjaan : Mahasiswa
7. Alamat
a. RT/RW :002/001
b. Kelurahan :Towara
c. Kecamatan : Morotai Jaya
d. Kota : Pulau Morotai
8. Nama Orang Tua
a. Ayah : Yosra Bidul
b. Ibu : Sumiyati Piong
9. Pendidikan
a. SD :SD GMIH Pangeo
b. SMP : SMP BPD Pangeo
c. SMA :SMA Muhammadiyah 4 Pulau Morotai
d. S1 :Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Sesungguhnya allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendir”i. (QS. Ar-Ra’d: 11)

Hari ini belajarlah berjalan untuk terluka agar dikemudian hari luka itu

membuatmu lebih berhati-hati di setiap perjalanan merai kesuksesan yang kamu

perjuangakan.

Menangislah untuk bermimpi agar terciptanya jiwa pemberani dalam setiap

keputusan yang kau ambil.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis dedikasikan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda dan

ibunda, ketulusan hatinya atas doa yang tak pernah ada batasnya.

v
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Jodi Bidul
NPM :121056220118031
Prodi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Tahun Akademik : 2023/2024

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan


skripsi/tesis/disertai saya yang berjudul:

“Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Literasi Keuangan, dan


Pendapatan terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa”

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan plagiat maka saya akan menerima
sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

………., ……………..

(Materai 6000)

……………………..

vi
ABSTRAK

Jodi bidul (2023), Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Literasi Keuangan,


dan Pendapatan terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Dibimbing Oleh
Hasannudin, SE., Ak., M.SA., CA dan Djunaidi Ishak, SE., M.Si

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengaruh


Pembelajaran Akuntasni Keuangan, Literasi Keuangan, dan Pendapatan Terhadap
Perilaku Keuangan Mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
semester 5 (lima) dan semester 6 (enam) yang masi aktif kuliah di Fakultas Ekonomi Prodi
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Khairun.
. Sampel penelitian ini sebanyak 200 mahasiswa dimana pengambilan sampel
penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini ialah metode observasi, kuesioner dan dokumentasi. Serta,
pengujian data menggunkaan IBM SPSS 25.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : secara parsial pembelajaran


akuntansi keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan
mahasiswa. Sedangkan literasi keuangan dan pendaptan berpengaruh signifikan
terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Secara simultan pembelajaran akuntansi
keuangan, literasi keuangan, dan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap
perilaku keuangan mahasiswa.

Kata kunci : Pembelajaran Akuntasi Keuangan, Literasi Keuangan dan Pendapatan


Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal

skripsi dengan judul: “Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Literasi

Keuangan, dan Pendapatan terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa”. Skripsi

ini adalah salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat Sarjana Akuntansi

Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Maluku

Utara.

Yang tercinta dan tersayang, Papa dan Mama serta Kakak, adik-adik saya

keluarga besar Bidul dan Piong yang selalu memberikan doa serta dukungan kepada

penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi ini. Tidak banyak yang dapat penulis

sampaikan, semoga dengan gelar S1 ini menjadi sebuah hadiah dan suatu kebangaan

untuk kalian semua.

Selama penelitian dan penyusun laporan penilitian dalm skripsi ini, penulis

tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan

bimbingan dan dukungan dari pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Saiful Deni. S. Ag, M. Si selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Maluku Utara.

2. Bapak Hasannudin, SE., Ak., M.SA., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiya Maluku Utara dan sebagai Dosen Pembimbing I

viii
(satu) yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk

membimbing serta mengarahkan dalam pennyelesaian skipsi ini.

3. Ibu Aspiati A Samiun, SE., Ak., M. SA, sebagai Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

4. Bapak Djunaidi Ishak, SE., M.Si sebagai Dosen Pembimbing II (dua) yang

telah mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta

mengarahkan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Iwan S Seber, SE., M. Si, sebagai Dosen Penguji I (satu) yang telah

membantu memberikan keritikan, saran dan kemudahan perbaiakan skripsi

penulis ini.

6. Bapak Drs. Karim Abubakar, M.Si, sebagai Dosen penguji II (dua) yang telah

membantu memberikan keritikan, saran dan kemudahan terhadap perbaiakan

skripsi penulis ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Maluku Utara atas segala arahan, ilmu pengetahuan, serta berbagai

pengalaman yang diberikan dengan setukus hati.

8. Seluruh Staf Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

yang selalu memberikan bantuan dan partisipasinya selama menjalani

perkuliahan sehingga selesainya skripsi ini.

Ternate, 24 juli 2023

Penulis

Jodi Bidul

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ...............................................iii

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................v

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .......................................................................vi

ABSTRAK ...............................................................................................................vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................7


1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................9

2.1 Landasan Teori .........................................................................................9


2.1.1 pengertian akuntansi keuangan ............................................................9
2.1.1.1 Fungsi Utama akuntansi Keuangan ..............................................9
2.1.1.2 Pembelajaran akuntansi Keuangan ..............................................10
2.1.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Akuntansi
Keuangan ......................................................................................11
2.1.1.4 Indikator Pembelajaran Akuntansi Keuangan ..............................12

2.1.2 Literasi Keuangan .................................................................................13

x
2.1.2.1 Pengertian Literasi Keuangan ......................................................13

2.1.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan ...............13

2.1.2.3 Indikator Literasi Keuangan .........................................................15

2.1.2.4 Tujuan dan Manfaat Literasi Keuangan .......................................15

2.1.2.5 Aspek-aspek Literasi Keuangan ...................................................17

2.1.3 Pendapatan Perilaku Terhadap Keuangan Mahasiswa .........................17

2.1.3.1 Hubungan Pendapatan Terhadap Perilaku keuangan Mahasiswa..17


........................................................................................................
........................................................................................................

2.1.3.2 Tujuan mempengaruhi pendapatan terhadap perilaku keuangan


mahasiswa ..................................................................................... 18

2.1.3.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pendapatan perilaku terhadap


perilaku keuangan mahasiswa ...................................................... 18

2.1.3.4 Pendapatan Terhadap Indikator Perilaku Keuangan Mahasiswa...19

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................20

2.3 Karangka Konseptual ................................................................................23

2.4 Hipotesis ....................................................................................................23

2.4.1 Hubungan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Terhadap Perilaku


Keuangan Mahasiswa ....................................................................23

2.4.2 Hubungan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan


Mahasiswa .....................................................................................24

2.4.3 Hubungan Pendapatan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa. 25

2.4.4 Perilaku Keuangan Mahasiswa .....................................................26

xi
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................27

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................27


3.2 Populasi dan sampel ............................................................................................27
3.3 Jenis dan Sumber Data .........................................................................................28
3.4 Metode pengumpulan data ..........................................................................28
3.4.1 Observasi .......................................................................................28
3.4.2 Kuesioner ......................................................................................28
3.4.3 Wawancara ...................................................................................29
3.5 Metode Analisis Data ................................................................................29
3.6 Uji Kualitas data ........................................................................................30
3.6.2 Uji Vadilitas ..................................................................................30
3.6.3 Uji Reabilitas .................................................................................30
3.6.4 Uji Asumi Klasik ...........................................................................31
3.6.5 Uji Normalitas ...............................................................................31
3.6.6 Uji Multikolinearitas ......................................................................31
3.6.7 Uji Heteroskedastisitas ...................................................................32
3.7 Uji Hipotesis ..............................................................................................32
3.7.1 Uji F ..............................................................................................32
3.7.2 Uji T ..............................................................................................33
3.7.3 Uji koefesien determinasi ( R2) ......................................................33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................34
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................34
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................ 35
4.2.1 Statistik Deskriptif ........................................................................35
4.2.2 Deskiptif Variabel Penelitian ........................................................35
4.3 Analisis Data ................................................................................................38

4.3.1 Hasil Uji Kualitas Data ....................................................................38

4.3.1.1 Hasil Uji Validitas .................................................................38

4.3.2.2 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................39

xii
4.3.2 Hasil Uji Asumsi ..............................................................................40

4.3.2.1 Hasil Uji Normalitas ..............................................................40

4.3.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas.....................................................41

4.3.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................42

4.3.3 Hasil Uji Hipotesis ...........................................................................43

4.3.3.1 Hasil Uji T .............................................................................43


4.3.3.2 Hasil Uji F .............................................................................44
4.3.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................46

4.3.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .......................................46

BAB V PENUTUP ....................................................................................................49

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................49

5.2 Saran ...........................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................50

xiii
DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................................20

4.1 Pengambilan Kuesioner .................................................................................34

4.2 Karakteristik Responden .................................................................................35

4.3 Dekriptif Variabel Penelitian .........................................................................36

4.3 Ringkasan Hasil Uji Validitas ........................................................................38

4.4 Ringkasan Hasil Uji Reabilitas .......................................................................40

4.5 Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas ...........................................................41

4.6 Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas.........................................................42


4.7 Ringkasan Hasil Uji T .....................................................................................43
4.8 Ringkasan Hasil Uji F .....................................................................................45
4.9 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda............................................47

xiv
DAFTAR TABEL

2.1 Kerangka Konseptual ..........................................................................................23

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Uji Kualitas Data .........................................................................53


Lampiran 2. Hasil Uji Aasumsi Klasik .....................................................................59
Lampiran 3. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................62
Lampiran 4. Hasil Uji Koefesien Determinasi ..........................................................63
Lampiran 5. Hasil Analisis Regresi Berganda ..........................................................64
Lampiran 6. Tabel Transformasi Data ......................................................................64

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indonesia saat ini memasuki era evolusi ekonomi digital dimana kondisi
masyarakat ditandai dengan semakin mudah dan juga memiliki peluang yang lebih
besar untuk mengakses berbagai informasi. Teknologi informasi yang ada di
Indonesia membawah pengaru dalam keinginan berbelanja secara online seperti
feshion, elektronik, makanan dan lain-lain. Sedangkan dalam kehidupan social,
dampak yang ditimbulkan dengan adanya digital tersebut adalah meningkatakan
kejahatan dunia maya (cyber crime).
Mahasiswa yang produktif ialah mahasiswa yang mampu menghasilkan sesuatu
secara terus menerus, misalnya jasa yang trampil, benda seni, maupun usaha yang
diciptakan untuk masyarakat. Mahasiswa yang produktif mempunya pengarauh
terhadap perekonomian bangsa, sebab pada kenyataannya mahasiswa tersebut mampu
memberikan kontribusi untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Masa kuliah ialah
masa dimana mahasiswa dituntut untuk belajar bertangung jawab dan juga mandiri
dalam menjalani berbagai macam aspek kehidupan, termasuk dalam hal mengelola
keuangan. Mahasiswa sebagai bagian dari rumah tangga masyarakat Indonesia
dianggap memiliki pengetahuandan kemampuan yang lebih dibandingkan masyarakat
awam.
Setiap mahasiswa memiliki karakteristik dan kecenderungan perilaku keuangan
yang berbeda-beda, baik dari faktor internal maupun external. Faktor internal yang
dapat mempengaruhi perilaku keuangan adalah psikologis, meliputi sifat dan
karakter. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perilaku keuangan
terdiri dari pengetahuan keuangan (financial knowledge), sikap keuangan (financial
attiude), tinkat pendapatan. (Perry dan Morris, dalam Zahriyan, 2016), menyatakan
bahwa ada lima komponen untuk mengukur perilaku pengelolaan keuangan yang
baik, diantaranya adalah mampu membelanjakan uang seprlunya, membayar
kewajiban bulanan tepat waktu, merencanakan pengguaan keuangan untuk keperluan
di masa mendatang, menabung, dan menyisikan dana untuk diri sendiri maupun

1
keluaraga. Dari pengertian tersebut diatas akan tampak bahwa kita sebagai mahasiswa
seharusnya lebih bijak dalam mengatatur setiap pengeluaran keuangan kita.
Perilaku keuangan sangat erat kaitanya dengan pengelolaan keuangan mencapai
kesuksesan dalam hidup salah satu faktor pentingnya adalah kemampuan seseorang
untuk mengelola keuangan, sehingga pengetahuan akan pengelolaan keuangan
keuangan penting bagi semua anggota masyarakat (Cummins, dalam Agustina, 2016)
Individu yang memiliki control diri tinggi akan mampu mengatur dan membimbing
perilakunya. Mereka mampu mengimprementasikan stimulus yang dihadapi. Kontrol
diri yang baik akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku dalam mengelolah
keuangan karena hal tersebut menjadikan seseorang akan lebih bisa memperhatikan
sesuatu tindakan yang dilakukan dan efek yang telah dilakuakan. Sehingga tindakan
tersebut dilakuakan seseorang akan berfikir ulang terlebih dahulu (Gozali, 2018).
Hilger dan Hogart (2003), mengatakan bahwa bijak tidaknya pengelolaan
keuangan pribadi ini erat kaitanya dengan kemampuan serta pengetahuan seseorang
akan konsep-konsep keuangan yang dikenal dengan literasi keuangan. Literasi
keuangan didefenisikan sebagai kecerdasan atau kemampuan seseorang dalam
mengelola keuanganya. Literasi keuangan merupakan suatu keharusan bagi tiap
individu agar terhindar dari masalah keuangan karena individu seringkali dihadapkan
pada trade off yaitu situasi dimana seseorang harus mengorbankan salah satu
kepentingan demi kepentingan lainya. Masalah trade off terjadi karena seseorang
dibatasi oleh kemampuan finansialnya (pendapatan) untuk memperoleh semua barang
yang diinginkan. Literasi keuangan mempengaruhi hamper semua aspek yang
berhubungan dengan perencanaan dan pengeluaran uang seperti pendapatan,
pengunaan kartu kredit, tabungan, investasi, manajemen keuangan dan pembuatan
keputusan keuangan. Perilaku keuangan yang sehat ditunjukkan oleh aktivitas
perencanaan, pengelolaan serta pengendalian keuangan yang baik.
Literasi keuangan terjadi manakala seorang individu memiliki sekumpulan
keahlian dan kemampuan yang membuat seseorang mampu memanfaatkan
sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan. Indifidu yang memiliki kemampuan
untuk membuat keputusan yang benar tentang keuangan tidak akan memiliki masalah

2
keuangan di masa depan dan dapat menunjukan perilaku keuangan yang sehat mampu
menentukan prioritas kebutuhan bukan keinginan (Chinen dan Endo, 2012).
Perilaku keuangan merupakan pola kebiasaan dan tingkahlaku seseorang ketika
mengatur keuangan pribadinya. Setiap individu akan selalu dihadapkan oleh masalah
seberapa besar uanag yang diterima dan dikeluarakan, dalam beberapa kasus terdapat
masalah uang yang diterima atau dihasilkan seseorang lebih kecil dibandingkan
pengeluarannya hal ini dikarnakan bagaimana perilaku keuangan individu tersebut.
Individu dengan perilaku keuangan baik cenderung lebih bijak dan cerdas dalam
menggunakan dana atau sumber daya yang dimilikinya, seperti mengontrol belanja,
mencatat pengeluaran, dan berinvestasi. Perilaku keuangan dan keputusan investasi
adalah dua hal yang saling berkaitan (Suryannto, 2017)
Mahasiswa yang memiliki pengetahuan serta kemampuan dalam mengelola
keuanganya dengan baik akan menunjukan perilaku pengambilan keputusan yang
bijak tentang keuangan seperti kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi, menabung,
serta menggunakan kartu keredit. Studi empiris juga menunjukan bahwa rendanya
literasi keuangan miliki korelasi dengan masalah utang (Lusardi dan Tufano, 2008).
Sari (2015), menyatakan bahwa pembelajaran di pergguruan tinggi dapat
mempengaruhi tingkat literasi keuangan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi
perilaku keuangan secara langsung yakni pendidikan keuangan keluarga,
pembelajaran diperguruan tinggi, serta literasi keuangan hal ini mengindikasi bahwa
apa bila pembelajaran akuntansi keuangan di perguruan tinggi ditingkatkan, akan
perilaku keuangan mahasiswa akan semakin baik.
Danes (2012), menyatakan bahwa belajar bagaimana mengelola uang (money
management) adalah salah satu hal yang penting dimiliki oleh seseorng. Dalam studi
keuangan di lapangan sering membahas masalah yang berhubungan dengan keuangan
pribadi (personal finance). Tepat tidaknya mahasiswa dalam berperilaku keuangan
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dalam dirinya maupun pengaruh dari
luar.

3
Lusardi (2008), menyatkan bahwa perencanaan keuangan yang baik akan
dipengaruhi oleh tingkat literasi seseorang. Sedangkan perencanaan investasi
dipengaruhi oleh beberapa paham seseorang tentang konsep dasar keuangan.
Tidak dipungkiri bahwa pengetahuan keuangan sebagai hasil pembelajaran
keuangan, secara teoritis keberhasilanya sangat terkait dengan proses belajar
mengajar. Belajar akan lebih baik dengan pelajaran yang relevan dengan
menggunakan metode pembelajaran aktif. Keahlian yang penting harsus diperaktekan
oleh mahasiswa benar-benar tertanam dalam diri mereka dan bermanfaat untuk diri
mereka (Herawati, 2015).
Laily (2014), menyatakan bahwa literasi keuangan merupakan kemampuan yang
harus dimiliki oleh setiap individu guna menghindari masalah dalam keuangan karena
setiap orang sering dihadapkan pada situasi dimana ia harus mengorbankan satu
kepentingan demi kepentingan yang lainya. Masalah tersebut sering terjadi
dikarnakan seseorang dibatasi oleh pendapatan yang diterimanya untuk memennuhi
semua barang yang diinginkannya. Selain itu, literasi keuangan memiliki pengaruh
terhadap semua aspek keuangan, mulai dari perencanaan dan pengeluaran keuangan,
menajemen keuangan dan pengambilan keputusan keuangan.
Susanti (2016), mengatakan bahwa pendapatan mahasiswa memiliki pengaruh
signifikan negative terhadap literasi keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negri Surabaya. Artiya , jika pendapatan yang diterima mahasiswa
semakin besar, maka literasi keuangan mahasiswa yang semakin menurun. Hal ini
ditunjukan oleh perilaku konsumtif mahasiswa dimana mahasiswa semakin boros
ketika mempunyai pendapatan yang besar
Mahasiswa membutuhkan yang lebih besar tentang keuangan serta keterampilan
kehidupan nyata seperti menyeimbangkan pendapatan, mengatur pengeluaran dan
pengunaan kartu kredit, menyediakan anggaran, menabuang, membayar bungga, atau
bahkan mengikuti asuransi agar mencapai masa depan yang sejahtera (Lusardi et, al.,
2010).
Mahasiswa berada dalam masa yang sangat kompleks karena selama belajar di
Universitas, mereka harus belajar untuk mandiri secara finansial dan

4
bertanggungjawab atas kepuasan yang mereka buat mahasiswa berada dalam masa
peralihan dari ketergantungan orang tua menuju kemandirian secara finansial dan di
masa perkuliahan jugalah mahasiswa harus membuat rencana yang akan
mempengaruhi kesejathteraan dan keberhasilan di masa depan ( Sabri et al, 2010).
Fauzi (2019) mengatakan Literasi keuangan atau melek keuangan termasuk 10
macam kecerdasan yang harus dimiliki manusia. Orang yang tidak memiliki
kecerdasan finansial, baik kaya maupun menegah ke bawah, keuangan mereka
langsung habis untuk membayar utang dan pengeluaran, sehingga tidak ada yang
ditabung. Namun berbeda dengan arus uang ornang kaya, yang makin kaya dengan
kecerdasan finansial yang mereka miliki. Semua penghasilan mereka tidak
dihabiskan, namun digunakan memiliki asset sehingga memberikan pendapatan
tambahan, kemudian mengelola pengeluaran yang baik, tidak terlalu banyak
berhutang, serta hasilnya masih ada sisa untuk ditabung. Tidak ada gunanya
seseorang yang cerdas dalam masa sekolah, memiliki emosi yang baik, namun tidak
dapat mengelola keuangannya dengan baik. Tanpa disadarinya, uang yang telah
diperoleh dari hasil kerjanya lenyap tak berbekas, karena salah kelola”
Rendahnya tingkat literasi keuangan dikalangan mahaiswa berdasarkan survey
OJK menjelaskan bahwa sebagian besar mahasiswa masih belum memahami konsep
keuangan, padahal seharusnya mahasiswa bisa secara mandiri mengatur keuanganya
dengan baik dan bertanggung jawab atas keputusan keuangan yang mereka buat,
karena bagi sebagian besar mahasiswa, masa perkuliahan adalah masa pertama
mereka menggelola keuanganya sendiri tanpa pengawasan orang tua (Sabri et. Al,
2008).
Nababan dan Sadalia (2012), menyatakan Mahasiswa adalah salah satu
komponen masyarakat yang jumlahnya cukup besar. Mahasiswa diharapkan dapat
memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian, karena di kemudian hari
mahasiswa akan memasuki dunia kerja dan mulai mandiri termasuk dalam
pengelolaan keuangannya.
Lubis (2020), menyatakan bahwa Anak milenial termasuk mahasiswa memiliki
perilaku keuangan yang berbeda dengan generasi sebelumnya; kegiatan menabung

5
bukan untuk membeli asset atau perencanaan masa depanya, melainkan untuk
memenuhi gaya hidup seperti berbelanja, nongkrong bersama teman, maupun liburan
mewah. Sementara itu, masi terdapat beberapa mahasiswa yang tidak melakukan
perencanaan keuangan; mereka tidak membeli asset atau menabung untuk masa
pensiun mereka.
Mengagkat judul ini karena melihat fenomena yang terjadi pada penelitian
sebelumya yang dilakuakan oleh Susanti (2016) menyatakan bahwa pendapatan
mahasiswa memiliki pengaruh signifikan negative terhadap literasi keuangan
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negri Surabaya. Artinya, jika pendapatan
yang diterima mahasiswa semakin besar, maka literasi keuangan yang ditunjukkan
semakin rendah atau menurun. Berdampak pada tingkat literasi keuangan mahasiswa
yang semakin menurun. Hal ini menunjukkan oleh perilaku konsumtif mahasiswa
dimana mahasiswa semakin boros ketika mempunyai pendapatan besar. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Susanti, 2016) sangat bertolak belakang penelitian
(Purwidianti dan Rina, 2016) yang mengatakan bahwa tingkat pendapatan seseorang
tidak mempunyai pengaruh terhadap perilaku keuanganya.
Berdasarakan paparan diatas menunjukkan adanya perbedaan antar hasil
penelitian, maka peneliti ingin mengkaji lebih lanjaut mengenai perilaku keuangan
yang ditunjukkan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate angkatan 2021 dipilih sebagai subjek
penelitian ini karana sudah mampuh mata kuliah yang menjadi pendorong dalam
perilaku keuangan. Sementara itu, peneliti juga ingin menkaji faktor yang diduga
berpengauh terhadap perilaku keuangan yang terdiri dari Pembelajaran Akuntansi
Keuangan, Literasi Keuangan, dan pendapatan.
Dari uraian yang di jelaskan diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul
“pengaruh pembelajaran akuntansi keuangan, literasi keuangan, dan pendapatan
terhadap perilaku keuangan mahasiswa (Stusi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate)”.

6
I.2 Rumusan Masalah
Berlandaskan uraian di atas, dirumuskanalah masalah berikut:
1. apakah pembelajaran akuntansi keuangan memiliki hubungan yang signifikan
terhadap perilaku keuangan mahasiswa?
2. Apakah literasi keuangan berhubungan terhadap pengelolaan keuangan pada
mahasiswa?
3. Apakah pendapatan dapat berhubungan terhadap perilaku keuangan
mahasiswa?

4. Apakah pembelajaran akuntansi keuangan, literasi keuangan dan pendapatan


berhubungan terhadap perilaku keuangan mahasiswa?
I.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahuin pengaruh pembelajaran akuntansi keuangan mahasiswa.
2. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku keuangan
mahasiswa.
3. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap perilaku keuangan
mahasiwa.

4. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran akuntansi keuangan, literasi


keuangan, dan pendapatan terhadap perilaku keuangan mahasiswa.

I.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini untuk mengetahui tingkat pembelajaran akuntansi keuangan,
literasi keuangan, dan pedapatan terhadap perilaku keuangan mahasiswa. penelitian
ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi peneliti lain sebagai acuan atau
referensi:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak yang berperan
penting dalam kehidupannya:
a. Diharapkan hasil penelitian ini berguna bagi penelitian lain sebagai bahan
referensi penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan penelitian ini.
b. Di harapkan dapat menyajikan dan memberikan implikasi bagi mahasiswa
yang akan meneliti.

7
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai
bahan perimbangan kebijakan lebih lanjut.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Landasan Teori
2.5.1 Pengertian akuntansi keuangan
Warren dan Reeve (2008), mengatakan akuntansi keuangan merupakan proses
pencatatan dan pelaporan data sekaligus kegiatan ekonomi perusahaan. Laporan
tersebut akan menghasilkan laporan utama bagi pemilik, kreditor lembaga
pemerintah dan masyarakat umum meskipun informasi laporan tersebut sangat
berguna bagi manajer.
Martin (2012) mengatakan bahwa akuntansi keuangan memiliki orientasi pada
laporan dari pihak eksternal. Dengan banyaknya pihak eksternal yang mempunyai
tujuan mendetail pada masing-masing pihak pembuat laporan keuangan berpatokan
pada prinsip dan asumsi-asumsi dalam proses pembuatan laporan keuangan.
Sedangkan (Kieso dan Waygant, 2000) mengatakan akuntansi keuangan adalah
proses penyusunan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh yang akan
digunakan oleh penguna laporan keuangan dari pihak internal maupun eksternal
perusahaan.
2.1.1.1 Fungsi Utama Akuntansi Keuangan
Fungsi utana akuntansi keuangan ialah serangkaian proses yang berujung
pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan persusahaan secara
keseluruhan untuk dipakai oleh pengguna laporan keuangan baik internal ataupun
eksternal perusahaan (Rolaskhi, Shadli, dkk. 2020).
Rolaskhi, Shadli, dkk (2020). Mengatakan bahwa ada beberapa fungsi
akuntansi keuangan yaitu:
1. Mengetahui keuntungan dan kerugian
Fungsi akuntansi yang pertama adalah untuk melakukan pemeriksaan yang
terkait dengan keuntungan dan kerugian yang masuk ke perusahaan. Atas
dasar itu, maka seseorang akuntan harus bisa mengkalkulasi keduanya dengan
benar.

9
2. Laporkan kepada menajemen perusahaan
Fungsi yang kedua adalah sebagai bentuk laporan kepada perusahaan. Ini
merupakan tanggung jawab akuntan yang dikordinasikan dengan pihak
eksternal perusahaan yang lain. Sekalipun demikian pihak internal perusahaan
juga unsur yang penting untuk mengetahui tentang laporan keuangan
perusahaan, kerena ini urgen sebagai informasi yang akan dijadikan bahan
memanajemen perusahaan kedepan.

3. Pembagian keuntungan atau profit


Fungsi yang ketiga yaitu membantu perusahaan untuk menetapkan hak
bangi unsur perusahaan yang yang sudah ikut adail membesakannya. Hak ini
mencakup semua unsur baik internal ataupun eksternal. Salah satu hak yang
dimaksud dalaha hak mendapatakan laba pada rekanan atau investor,
sedangkan untuk hak internal perusahaan berhubungan dengan gaji dan bonus
karyawan.

4. Monitor dan controlling


Akuntansi keuangan memiliki fungsi penting untuk memonitor dan
mengawasi aneka kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Setiap transaksi di
perusahaan harus dilakukan controlling guna menghilangkan potensi
pendapatan kerugian, controlling bisa sukses dilakukan jika pihak perusahaan
utamanya para pemegang saham serta pihak eksternal dalam hal ini adalah
pemerintah berkoordinasi baik melalui kebijakan dan keputusan ekonomi
untuk perusahaan.

2.1.1.2 Pembelajaran Akuntansi Keuangan

1. Pengertian Pembelajaran Akuntansi Keuangan


Pembelajaran dalam Undang-Undang pendidikan BHP didefenisikan bahwa
“Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dengan pendidik dan
sumber ajar dalam suatu lingkungan belajar”
Wina (2008). Mengatakan Pembelajaran adalah suatu sistem, yang mana dalam
sistem itu ada tiga karakteristik penting. Karakteristik penting yang pertama adalah
adanya tujuan yang menjadi arah yang harus dicapai. Karakteristik dari sistem
tersebut adalah adanya proses kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan.
Karakteristik dari sistem yang ketiga yaitu sistem selalu melibatkan dan
memanfaatkan beberapa komponen, diantaranya yaitu saran, guru, peserta didik,

10
strategi atau metode. Strategi atau metode merupakan salah satu komponen yang
penting dalam sistem tersebut. Tanpa strategi atau metode yang tepat proses
pencapaiantujuan menjadi tidak bermakna”.
Oemar Hamalik (2003), Menyatakan pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-undur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan belajar.
Akuntansi keuangan memiliki peran penting yang dibutukan dalam setiap
perusahaan. Akuntansi keuangan dapat membantu dalam proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan perusahaan. Dalam kaitanya
dengan tugas manajemen, akuntansi berperan khusunya pada fungsi pengawasan dan
perencanaan. Akuntansi keuangan menjadi bangian dari akuntansi yang kaitanya
dengan penyiapan laporan untuk pihak luar seperti pemegang saham. Akuntansi
keuangan hubunganya erat dengan masalah pencatatan transaksi. Perusahaan dan
penyusunan laporan berkala dari hasil pencatatan. Prinsip utama yang digunakan
adalah persamaan akuntansi asset samadengan liabilitas ditambah ekuitas.
Kieso dan Waygant (2000) Mengatakan akuntansi keuangan adalah proses
penyusunan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh yang akan digunakan
oleh penguna laporan keuangan dari pihak internal mupun eksternal perusahaan.
(Sugiarto, 2002) Akuntansi keuangan merupakan salah satu bidang akuntansi yang
berfokus pada penyiapan laporan keuangan yang dilakukan secara bertahap dalam
setiap perusahaan. Laporan ini menjadi bentuk pertanggungjawaban pihak
manajemen kepada para pemegang saham dan investor. Persamaan akuntansi yang
diterapkan mengacu pada Standar akuntansi keuangan (SAK) yaitu Asset = Ekuitas +
Liabilitas.

2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran akunatansi keuangan


Pendidikan pengelolaan keuangan di lingkungan kampus dititik beratkan pada
pemahaman tentang nilai uang dan penanaman sikap serta perilaku amahasiswa
untuk dapat mengatur pemanfaatan uang.

11
Cathy Malmrose dan Owen (2003), mengatakan bahwa untuk memiliki
keterampilan mengelola keuangan dengan baik, paliang tidak anak harus dilatih
dalam hal menabung, melakukan pembayaran secara mandiri atas kebutuhan-
kebutuhan tambahan mereka, mengelola uang saku, tambahan, mencari pekerjaan
ringan di luar rumah,

1. Gaya Hidup
Gaya hidup adalah kebiasaan seseorang dalam mengalokasikan uang dan
waktunya dilihat dari pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi, gaya hidup
merupakan pola hidup seseorng di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan
opininya. Jika dikaitkan dengan literasi keuangan, gaya hidup sanggat berpengaruh
dalam proses keputusan konsumen.

2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung
dalam interakasi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan-perubahan
itu dapat berupa suatu hasil yang telah diperoleh dan terjadi selama jangka waktu
tertentu. Jadi belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individumerespon
interaksi aktif dengan lingkungan melalui pengalaman yang didapatnya secara
pribadi. Ekstrinsik yang berasal dari luardiri individu.

2.1.1.4 Indikator Pembelajaran Akuntansi Keuangan


Menurut (Perry dan Morris, dalam Zahriyan, 2016) pembelajaran akuntansi
keuangan dapat diukur mengunakan 5 (lima) indicator yaitu:
1. Mampu membelajakan uang seperlunya
2. Membayar kewajiban bulanan tepat waktu
3. Merencanakan penggunaan keuangan untuk keperluan di masa mendatang
4. Menabuang
5. Menyisihkan dana untuk diri sendiri maupun keluarga

12
2.1.2 Literasi Keuangan

2.1.2.2 Pengertian Literasi Keuangan


tingkat literasi keuangan yang tinggi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap
orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan bukan disebabkan
dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan). Kesulitan keuangan juga muncul
jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan seperti kesalahan penggunaan
kredit, tidak ada perencanaan keuangan dan tidak memiliki tabungan. Sehingga
memiliki literasi yang tinggi merupakan hal vital untuk mendapatkan kehidupan yang
sejahtera, masyarakat dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi berpotensi
memberikan nilai produktivitas yang lebih tinggi. Selain itu, literasi keuangan perlu
terapkan secara lebih luas untuk membentuk masyarakat yang memiliki daya saing
yang lebih tinggi dalam mewujudkan kesejahteraan keuangan, tanpa terkecuali.
Duvall (1998) mengatakan bahwa salah satu elemen penting dari literasi adalah
literasi ekonomi atau literasi keuangan. Oeleh karena itu, banyak negara yang
menempatkan literasi keuangan sebagai salah satu program prioritas walaupun
menggunakan berbagai istilah dalam strategi nasionalnya, Surver OECD.
Grifon dan Messy (2012) mengatakn bahwa sebagian besar negara menggunakan
istilah edukasi keuangan (financial education) dan literasi keuangan (financial
literacy) hanya sebagian kecil negara mengaitkan dengan kebijakan perlindungan
konsumen (consumer protection). World Bank menggunakan istilah kemampuan
keuangan ( financial capability) yang juga menitik beratkan pada perilaku dan
interaksi antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap keuangan.

2.1.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan


Widayati (2012), mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempunyai tingkat
literasi keuangan; status social ekonomi orang tua, pendidikan pengelolaan keuangan
keluarga, pembelajaran keuangan di perguruan tinggi (PT).(Otoritas Jasa Keuangan,
2014) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat literasi keuangan yaitu; jenis
kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan.

13
1. Jenis Kelamin
Hungu (2007), mengatakan bahwa jenis kelamin (sex) adalah perbedaan antara
perempuan daengan laki-laki secara biologis sejak seseorng lahir. (Nababan dan
Sadalia, 2012) bahwa laki-laki cenderung memiliki literasi keuangan personal yang
lebih tinggi dibandingkan perempuan. Laki-laki tidak banyak mempertimbangkan
variable-variabel yang berhubungan dengan keputusan investasinya, karena karakter
laki-laki berbanding terbalik dengan perempuan yaitu sangat mandiri, tidak terlalu
emosional, sangat logis, mudah membuat keputusan, sangat percaya diri, dan tidak
terlalu membutuhkan rasa aman. Perempuan cenderung lebih berhati-hati dalam
membuat keputusan keuangan. Ini menunjukan bahwa laki-laki lebih berani dalam
membuat keputusan mengenai keuangan dibandingkan dengan perempuan.
2. Tempat Tinggal
Menurut Pasal 77, Pasal 1393; 2 KUHP tentang Hukum Benda, tempat tinggal
itu adalah tempat dimana suatu perbuatan hokum harus dilakukan. Tempat tinggal
yang tidak permanen biasanya difungsikan untuk seseorang yang memiliki kegiatan
jauh dari tempat tinggal tetapnya seperti mahasiswa luar kota yang memiliki kegiatan
perkuliahan rutin di instansu yang jauh dari rumahnya. Tempat tinggal yang dipilih
dapat berupa kos atau rumah kontaraka.
Mahasiswa yang tinggal sendiri lebih mandiri dan sering terlibat langsung
dengan pengelolaan keuangan pribadinya, selain itu dana yang dimiliki oleh
mahasiswa yang tingal sendiri atau kos terbatas untuk digunakan setiap bulanya
sehingga penggunaanyaharus lebih berhati-hati dan harus lebih efektif (Nababan dan
Sadalia, 2012).
3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Prestasi belajar adalah hasil usaha dari semua kegiatan yang dilakukan
mahasiswa, baik dari belajar, pengalaman latihan dari sesuatu kegiatan. Cara untuk
mengetahui hasil dari belajar ini dibuat suatu alat pengeukur atau tes prestasi
(achievement test). Hasil pengukuran melalui test hasil belajar dapat dinyatakan
dalam bentuk nilai yang bersifat kuantitatif dalam angka 0 sampai 4 atau A,B,C,D,E.
tingkat nilai tes ini diatur menurut rangking dan diformulasikan dalam bentuk Indeks

14
Prestasi (IP). (Siregar, 2006). semakin tinggi IPK mahasiswa, maka semakin baik
dalam mengelola keuangan pribadinya atau memiliki keuangan yang baik
(Margaretha dan Pembudhi, 2015).
4. Tingkat Pendapatan
“pendapatan merupakan sala satu indikator untuk mengukur kesejahteraan
seseorang atau masyarakat” (Luminatang, 2013).
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima selama periode tertentu
berdasarkan jenis pekerjaan, prestasi dan lamanya bekerja.
5. Tingkat Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
pengukuran tingkat pendidikan formal digolongkan menjadi empat (4) yaitu:
1) Tingkat pendidikan tinggi, yaitu minimal pernah menempuh pendidikan.
2) Tingkat pendidikan tinggi, yaitu pendidikan SMA, atau sederajat.
3) Tingkat pendidikan sedang, yaitu pendidikan SMP atau sederajat.
Tingkat pendidikan rendah, yaitu SD atau sederajat

2.1.2.4 Indikator Literasi Keuangan


Chen dan Volpe (1998) literasi keuangan dapat diukur mengunakan 4 (empat)
indicator yakni:
1) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan.
2) Pengelolaan tabungan dan pinjaman.
3) Pengelolaan asuransi.
4) Pengelolaan investasi

2.1.2.5 Tujuan dan Manfaat Literasi Keuangan


Otoritas Jasa Keuangan (2013) literasi memiliki tujuan jangka panjang bagi
seluruh golongan masyarakat yaitu:
1) Meningkatkan literasi seseorng yang sebelumnya less literasi atau not literate
menjadi well literate.
2) Meningkat jumlah penguna produk dan layanan jasa keuangan.
Menurut (Kusumaningtuti dan Setiawan, 2018) manfaat literasi keuangan adalah:

15
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi peningkatan literasi dan inklusi keuangn
merupakan salah satu indicator pembangunan sector keuangan (financial sector
development) yang adapat meningkatakan fungsi intermediasi lembaga
keuangan.
2. Pemberantasan Kemiskinan
Penyediaan akses layanan dan jasa-jasa sector keuangan yang terjangkau bagi
masyarakat miskin secara langsung dapat membuat mereka berpartisipasi dan
menjdi angen pertumbuhan ekonomi. Pemerataan jankauan layanan keuangan
akan mampuh menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang lebih cepat
dan menyeluruh. Adanya inklusi keuangan akan mampu menciptakan
pertumbuhan yang lebuh merata dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
3. Mengurangi Ketimpangan Pendapatan
Demirguc-Kunt dan Klapper (2012) ketimpangan dalam kepemilikan rekening
keuangan mempunyai korelasi dengan ketimpangan pendapatan suatu negara.
Terdapat korelasi yang sangat tinggi antara tingkat penetrasi penggunaan
rekening dengan gini ratio sebagai proxy dari ketimpangan pendapatan. (Beck,
et.al., 2007) juga menemukan bahwa pembangunan sector keuangan mendorong
pendapatan orang miskin tumbuh lebih cepat dari pada pertumbuhan rata-rata
GDP per kapita sehingga ketimpangan pendapatan semakin rendah. Dampak dari
pembangunan sektor keuangan bagi masyarakat miskin melalui dua jalur, yaitu
sebesar 60% pada pertumbuhan agregat dan 40% terhadap pengurangan
ketimpangan pendapatan.
4. Meningkatakan Stabilaitas Sistem Keuangan
Masyarakat dengan tingkat literasi tinggi akan menghindari terjadinya over-
indebtness mengunakan produk dan layanan keuangan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan.
Klapper, Lusardi dan Panos (2012) masyarakat dengan tingkat literasi yang
tinggi umumnya memeiliki ketersediaan angaran yang lebih tinggi selama krisis
keuangan. Dengan kata lain, literasi keuangan akan mempersiapakan setiap
individu untuk menghada[pi guncangan keuangan.

16
2.1.2.6 Aspek-aspek Literasi Keuangan
Chen dan Volpe (2018), Mengatakan bahwa literasi keuangan terbagi menjdi
empat aspek diantaranya yaitu:
1. General personal finance knowadge meliputi pemehaman beberapa hal yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi.
2. Saving and brrowing (tabungan dan pinjaman), ini meliputi pengetahuan
berkaitan dengan tabungan dan pinjaman seperti penggunaan kredit.
3. Insurance (asuransi), ini melipiti pengetahuan dasar asuransi dan produk asuransi
seperti asuransi jiwa dan asuransi kendaraan bermotor.
4. Investment (investasi), ini meliputi pengetahuan mengenai suku bunga pasar,
reksadana, dan resiko investasi.

2.1.3 Pendapatan Perilaku Terhadap Keuangan Mahasiswa

2.1.3.1 Hubungan Pendapatan Terhadap Perilaku keuangan Mahasiswa


Bagi mahasiswa masa kuliah adalah masa dimana mahasiswa terlepas dari
kontrol orang tua. Mahasiswa yang tinggal jauh dari ornag tua mulai mengatur
keuangannya sendiri tanpa adanya pengawasan. Pengelolaan pengelolaan keuangan
mahasiswa laki-laki akan berbeda dengan mahasiswa perempuan, karna kebutuhan
mereka yang berbeda pula. Setiap mahasiswa memiliki uang saku yang berbeda-beda
jumlahnya tergantung pendapatan orang tua. Uang saku yang berbeda akan
dialokasikan dengan cara yang berbeda-beda pula. Mahasiswa akan berbeda dalam
pengambilan keputusan keuangan. Mengingat kebutuhan mahasiswa yang beragam,
mahasiswa akan cenderung boros dalam pengelolaan uang. Oleh karena itu
dibutuhkan manajemen pengelolaan keuangan sudah di mulai sejak dini oleh
keluaraga. Kenaikan dan penurunan pendapatan akan berdampak pada pengelolaan
keuangan keluaraga. Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur
kesejateraan masyarakat, sehingga dengan adanya pendapatan maka muncul
kemajuan ekonomi suatu masyarakat (Luminatang, 2013).
Ricciardi (2000), Mengatakan perilaku keuangan adalah hasil dari struktur
berbagai ilmu. Struktur ilmu yang pertama adalah psikologi yang menganalisis proses

17
perilaku dan pikiran, bagaimana proses psikis ini dipengaruhi oleh fisik, lingkungan
eksternal manusia. Struktur ilmu yang kedua adalah keuangan termaksud didalamnya
adalah bentuk sistem keuangan, distribusi dan pengunaan sumber daya. Struktur ilmi
yang ketiga adalah sosiologi yang sistematis dimana berisi tentang perilaku manusia
atau kelompok dimana lebih menekanakan pengaruh hubungan sosial pada sikap dan
perilaku masyarakat.

2.1.3.2 Tujuan mempengaruhi pendapatan terhadap perilaku keuangan


mahasiswa
Untuk meningkatakan perekonomian bangsa. Diamana mahasiswa dituntut untuk
belajar bertanggung jawab dan juga mandiri dalam menjalani berbagai macam aspek
kehidupan, termaksud dalam hal mengelola keuangan. Mahasiswa sebagai bagian dari
rumah tangga masyarakat Indonesia dianggap memeiliki pengetehuan dan kemampua
yang lebih dibandingkan masyarakat awam.

2.1.3.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pendapatan perilaku terhadap


perilaku keuangan mahasiswa
Sumaryono (2016) dalam Ika, Sri dan Bambang (2019) Theory of planned
behavior bahwa selain sikap dan norma subjektif, seseorng juga mempertimbangkan
control perilaku yang dirasakan yaitu kemempuan seseorng dalam melaksanakan
suatu tindakan tersebut. Seperti dalam TRA faktor utama Theory of Planned Behavior
adalah suatu niat seseorang untuk melaksanakan perilaku tersebut.
Ajzen (1991), Mengatakan kemudian niat tersebut merupakan perkiraan seseorng
mengenai beberapa besar kemungkinan dirinya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu. (Sukmaningrum dan Ajzen , 2017-2001) Theory of Behavior bahwa niat
adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yaitu:
1. Sikap Berperilaku (attitude toward the behavior)
Menurut (Ajzen, dalam Ika, Sri, Bambang, 1991-2019). Sikap pribadi
menjelaskan beberapa besar seseorang bermakasud untuk melakukan prilaku tersebut.
Sikap yaitu sebuah cara untuk menanggapi secara positif dan negatif pada perilaku
dalam kondisi tertentu. Sikap pada perilaku ditetapkan oleh suatu kombinasi yaitu

18
keyakinan perilaku dan evaluasi hasil. Keyakinan pada perilaku yaitu keyakianan
seseorng mengenai konsekuensi positif dan negatif dari perilaku tersebut, sedangkan
pada penilaian seseorang terhadap dampak yang didapatkan dari suatu perilaku.
2. Norma Subjektif (subjective norm)
Norma subjektif menjelaskan bagaimana pendapat ornag di sekitar bisa
mempengaruhi niat untuk melakukan kepribadian tertentu. Norma subjektif adalah
keyakinan individu untuk memenuhi saran atau masukan yang berasal dari orang-
orang disekitar untuk turut dalam kegiatan wirausaha (Sukmaningrum dan Rahardjo,
2017).
3. Persepsi Kontrol Perilaku (perceived behavioral control)
Persepsi kontrol perilaku merupakan hal yang dapat dirasakan berupa
kemudahan atau kesulitan dalam melakuakan suatu perilaku. Kontrol perilaku sebagai
fungsi yang didasarakan pada keyakinan yang disebut keyakianan kontrol, yang
merupakan kepastian seseorang tentang adanya atau tidak adanya keadaan:
pendukung atau penghambat seseorang dalam melaksanakan sebuah perilaku.
Keyakianan semacam ini berdasarkan pengalaman pada masa yang lalu serta terdapat
informasi dari pengalaman orang lain.

2.1.3.4 Pendapatan Terhadap Indikator Perilaku Keuangan Mahasiswa


1. Gaya hidu yang tepat
2. Gaya hidup yang sehat
3. Keluar dari jona nyaman dan mengambil tantangan.
4. Memiliki beberapa sumber penghasilan.
5. Memahami cara dan metode investasi yang benar

19
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Metode Hasil Penelitian
Tahun Penelitian Analisis
Fatima dan Pengaruh Pembelajaran Kuantitatif Pembelajaran
Susanti Pembelajaran Akuntasi akuntansi keuangan,
(2018) Akuntansi Keuangan, literasi keungan, dan
Keuangan, Literasi pndapatan secara
Literasi Keuangan, simultan berpengaruh
Keuangan, dan Pendapatan signifikan terhadap
Pendapatan Terhadap perilaku keuangan.
Terhadap Perilaku Pembelajaran
Perilaku Keuangan akuntansi keuangan
Keuangan perpengaruh
Mahasiswa signifikan terhdap
Fakultas perilaku keuangan.
Ekonomi Pendapatan
Universitas berpengaruh
Muhammadiya signifikan terhadap
h Gersik perilaku keuangan

Erika,Vira Literasi Literasi Kuantitatif Dari hasil penelitian


(2019) Keuangan Keuangan, menunjukan bahwa
Terhadap Pengelolaan mahasiswa belum

20
Pengelolaan Keuangan dapat menggelola
Keuangan keuangannya dengan
Mahasiswa baik, dimana
Prodi kebanyakan
Manajemen mahasiswa belum
Fakultas membuat rencana
Ekonomi dan pembelanjaan atau
Bisnis UMSU budget yang sesuai
dengan kebutuhan
dan belum disiplin
dalam
membelanjakan
pendapatanya,
sehingga tergelincir
dalam pola belanja
melebihi target dan
kemempuan belanja

Fatimah, Peengaruh Literasi Kuantitatif Literasi keuangan


Destyan Literasi Keuangan, memiliki hubungan
Nurul Keuangaan Perilaku yang signifikan
(2017) Terhadap Keuangan terhadap perilaku
Perilaku keuangan pribadi
Keuangan mahasiswa. Terdapat
Mahasiswa perbedaan literasi
(perbandingan keuangan dan perilaku
mahasiswa keuangan antar
ekonomi dan mahasiswa ekonomi
non ekonomi) dan non ekonomi

21
2.3 Karangka Konseptual
Untuk menyederhanakan alur pemikiran tersebut, maka kerangka pemikiran
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Karangka Konseptual

22
H1
Pembelajaran
Akuntansi Keuangan
(X1)
H2

Literasi Keuangan (X2) Perilaku Keuangan (Y)

H3

Pendapatan(X3)

H4

Keterangan:
Uji parsial
Uji simultan

2.4 Hipotesis

2.4.1 Hubungan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Terhadap Perilaku


Keuangan Mahasiswa
Pembelajaran di perguruan tinggi mempunyai hubungan secara langsung dan
positif signifikan terhadap literasi finansial aspek kognitif dan sikap (Widayati,
2012). Sedangkan (Jhonson dan Margaret dalam Susanti, 2008) mengatakan
pendidikan keuangan memiliki peran penting bagi mahasiswa untuk memiliki
kemampuan memahami, menilai dan bertindak dalam kepentingan keuangan mereka.
Sari (2015) menyatakan bahwa pembelajaran di perguruan tinggi dapat
mempengaruhi tingkat literasi keuangan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi
perilaku keuangan secara langsung yakni pendidikan keuangan keluarga,
pembelajaran diperguruan tinggi, serta literasi keuangan.

23
Penelitian yang dilakukan oleh (Dzurrotun Nasihah, Agung Listiadi, 2019)
penelitianya tentang pengaruh pembelajaran akuntansi keuangan, literasi keuangan,
dan kontrol diri terhadap perilaku keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran akuntansi
keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa,
dengan mengikuti pelajaran akuntansi keuangan di perguruan tinggi yang baik maka
hal tersebut akan mempengaruhi sikap atau perilaku mahasiswa dimana mereka akan
memiliki cara yang baik pula dalam mengelola dan penggunaanya. Hasil penelitian
ini didukung oleh penelitian (Chen Valope, 1998) yang mengambarakan adanya
pengaruh pembelajaran terhadap perilaku keuangan. Dan diperkuat oleh (Fatima,
2018) pembelajaran akuntansi keuangan berpengaruh terhadap perilaku keuangan.
Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa pembelajaran akuntansi keuangan
berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa dan tingkat literasi
keuangan mahasiswa.
H1=Hubungan Akuntansi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap litersi
keuangan

2.4.2 Hubungan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa

Literasi keuangan memiliki pengaruh yang siknifikan terhadap perilaku


keuangan mahasiswa. Tingkat literasi seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor,
diantaranya pendidikan keuangan keluaraga, pendidikan keuangan di
sekolah/perguruan tinggi, teman sebaya dan lain sebagainya. Tinggi rendahnya
literasi keuangan dipengaruhi oleh seberapa besar penguasaan materi oleh mahasiswa
akan literasi keuangan (Agustina, 2016).
Lusrdi, Tufano dan Laily (2013) mengatakan bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara literasi keuangan dan perilaku keuangan mahasiswa. Mahasiswa
yang memiliki pengetahuan yang cukup akan konsep-konsep keuangan akan memiliki
sikap yang lebih bijaksana terhadap pengelolaan keuanganya. Penelitian yang
dilakuakan (Neni Erawati, Susanti, 2017) penelitianya tentang pengaruh literasi
keuangan, pembelajaran di perguruan tinggi dan pengalam bekerja terhadap perilaku

24
keungan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negri Surabaya. Hasil penelitian
menunjukan bahwa lterasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap perilaku
keuangan mahasiswa, oleh karena itu semakin baik literasi keuangan dimiliki maka
semakin baik pula perilaku keuangan yang ditunjukkan oleh mahasiswa tersebut.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian ( Susati, 2013) yang mengatakan
bahwa literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
keuangan siswa. Dikuatkan lagi penelitian (Thung, dkk, 2012) menyatakan bahwa
literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku menabuang.
Di samping itu, juga diperkuat dengan penelitian (Chusnul, Nujmatul, 2013)
menyatakan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku keuangan mahasiswa.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar
mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan mahasiswa, semakin
baik pulah perilaku keuangan mahasiswa. Pengetahuan kuangan memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan.
H2=Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

2.4.3 Hubungan Pendapatan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa


Pendapatan memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan
mahasiswa. Pendapatan yang diterima seseorang akan memberikan kesempatan pada
mereka untuk bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuanganya (Agustina, 2016).
Sochib (2019:47) bahwa pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul
dari penyerahan barang/jasa yang dilakuakan oleh suatu unit usaha selama periode
tertentu. Bagi perusahaan, pendapatan yang diperoleh atas operasi pokok akan
menamba nilai asset perusahaan yang pada dasarnya juga akan menamba modal
perusahaan. Namun untuk kepentingan akuntansi, penambahan modal sebagai akibat
penyerahan barang atau jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri dengan akun
pendapatan.
Penelitian yang dilakuakan (Nur Fatimah, Susanti, 2018) tentang pengaruh
pembelajaran akuntansi keuangan, literasi keungan, dan pendapatan terhadap perilaku
keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gersi. Hasil

25
penelitianya menunjukan bahwa pendapatan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku keuangan mahasiswa, karena pengaruh yang timbul searah, dimana
jika pendapatan tinggi maka berpendapatan lebih tinggi kemungkinan melaporakan
pembayaran tagihan lebih tepat waktu dari pada seseorang yang berpendapatan yang
lebih rendah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Hilgert et al,2003) bahwa
seseorang yang pendapatanya lebih tinggi kemungkian pembayaran tagihan lebih
tepat waktu dari pada seseorang yang pendapatan lebih rendah. Pendapatan
hubunganya dengan perilaku keuangan. Sedangakan penelitian (Andrew, dkk, 2014)
tingkat pendapatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku keuangan
karyawan swasta di Surabaya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan memiliki
pengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Pengaruh yang timbul
searah, dimana jika pendapatan tinggi maka perilaku keuangan mahasiswa juga akan
baik begitu pula sebaliknya.
H3=Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa

2.4.4 Perilaku Keuangan Mahasiswa


Faktor yang berpenaruh terhadap perilaku keuangan mahasiswah ialah
pembelajaran akuantansi keuangan, literasi keuangan, dan pendapatan. Pembelajaran
diperguruan tinggi berpern sangat penting dalam proses pembentukan literasi
keuangan mahsiswa. Bagi mahasiswa, pendidikan keuangan berperan agar mahasiswa
memiliki kemempuan lebih dalam hal memehami, menilai, dan bertindak untuk
pepentingan keuangan mereka.
H4=Perilaku keuangan berpengaruh siknifikan terhadap pembelajaran akuntansi
keuangan, literasi keuangan, dan pendapatan

26
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakuakan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi
yang sudah menempuh memenuhi mata kuliah akuntansi keuangan, akuntansi
manajemen keuangan, akuntansi madiyah dan pengantar akuntansi 2 (dua).
Penelitian ini direncanakan bulan juni sampai selesai.

3.2 Populasi dan sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Objek atau Subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tepkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2006). maka populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 (lima) dan semester 6 (enam) yang
masi aktif kuliah di Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Maluku Utara dan Universitas Khairun
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2017). Maka jumlah sampel yang di ambil 200 orang. Seangakan
pemeilihan sampel memakai metode purposive sampling mengacu pada krateria
tertentu. Krateria sampelnya yakni:
1. Mahasiswa semester 5 (lima) dan semester 6 (enam).
2. Mahasiswa yang memiliki IPK minimal 3.00
3. Mahasiswa yang sudah lulus mata kuliah akuntansi madiyah, akuntansi
menajemen, dan pengantar akuntani 2 (dua).
Metode pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan dengan kuesioner
yang berisi peryataan tertulis dan terstruktur untuk memperoleh informasi dari
responden (sekarang, 2011 :61).

3.3 Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan, data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang
diperoleh dari masyarakat dalam bentuk informasi baik secara lisan atau secara
tulisan. Adapun sumber data yang digunakan yaitu data primer.

27
Data primer adalah data penelitan yang diperoleh secara langsusng dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pada penelitian data primer diperoleh
dengan penyebaran kuisioner pada responden (Sugiyono 2013)

3.4 Metode pengumpulan data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penrlitian ini ada dua yaitu
metode Observasi, kuesioner dan dokumentasi:
3.4.1 Observasi
Peneliti terlebih dahulu menentuan tempat penelitian dan melakukan pra
survey terhadap tempat dalam hal penelitian ini yaitu Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan
Universitas Khairun Ternate.
3.4.2 kuesioner
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat atau pertanyaan yang ditulis kepada responden untuk
dijawab.
Penelitian ini menggunakan kuesioner, dimana responden hanya memilih
jawaban yang tersedia. Skala pengukuran digunakan dalam instrument ini adalah
skala likert. Skala likert merupakan skala yang pengukuran pertama kali
dikembangkan oleh Rensis Likert, dan sering disebut method of summated
ratings, yang berarti nilai pringkat setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan
sehingga mencapai nilai total. Sekala likert secara umum menggunakan peringkat
5 angka penilaian yaitu:

1. Sangat Tidak Tetuju Bobot=1


2. Sidak Setuju Bobot=2
3. Netral Bobot=3
4. Setuju Bobot=4
5. Sangat Setuju Bobot=5

28
3.4.3 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
atau keyakinan pribadi (Ruslan 2003).

3.5 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan adalah anaisis regresi berganda yang
berdasarkan variabel dari seluruh responden, melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Pengelolaan dan penganalisaan data dalam penelitian
ini dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 25.
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier atara dua variabel
atau lebih. Model regresi linier bergandaa sebagai berikut:
Y = α + β 1 X1+β2 X2+β3 X3 +e
Keterangan :
Y = Perilaku Keuangan
α = Konstanta
β1β2 =Koefisien Regresi
X1 =Pembelajaran Akuntansi Keuangan
X2 =Literasi Keuagan
X3 =Pendapatan
e = Variabel Pengangu

3.6 Uji Kualitas data


3.6.1 Uji Vadilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Sebuah instrumen atau kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

29
instrumen atau kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2018:51).
Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung
dengan nilai r tabel. Di dalam menentukan layak dan tidaknya suatu item yang
akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf
signifikansi 0,05 yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi
signifikan terhadap skor total. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif
maka butir atau pertanyaan atau variabel tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya,
jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir atau pertanyaan atau variabel
tersebut dinyatakan tidak valid.

3.7.2 Uji Reabilitas


Ghozali (2018:45) reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas
digunakan untuk mengukur konsistensi hasil pengukuran dari kuesioner dalam
penggunaan yang berulang. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan
reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban
tidak boleh acak.

Dalam mencari reliabilitas dalam penelitian ini penulis menggunakan


teknis Cronbach Alpha untuk menguji reliabilitas, alat ukur yaitu kompleksitas
tugas, tekanan ketaatan, pengetahuan auditor serta audit judgment. Dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagaimana dinyatakan oleh Ghozali (2018:46),
yaitu jika koefisien Cronbach Alpha > 0,70 maka pertanyaan dinyatakan andal
atau suatu konstruk maupun variabel dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika
koefisien Cronbach Alpha < 0,70 maka pertanyaan dinyatakan tidak andal.
Perhitungan reliabilitas formulasi Cronbach Alpha ini dilakukan dengan bantuan
program IBM SPSS 25.

30
3.7.3 Uji Asumi Klasik
Dalam penelitian, uji asumsi klasik ini diperlukan, terutama untuk
penelitian yang menggukan data primer. Uji asumsi klasik merupakan analisis
yang digunakan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regeresi terdapat
mamsalah-masalah asumsi klasik atau tidak. Uji asumsmi klasik mencakup
beberapa uji, yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas yang harus terpeuhi. adapun penjelasan tentang keempat uji
asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut:

3.7.4 Uji Normalitas


Uji normalitas merupakan pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah
dalam metode regresi, veriabel pengganggu atau residual memiliki distribusi secara
normal. Uji normalitas mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
secara normal, namun jika asumsi ini dilanggr atau tidak terpenuhi, maka uji statistic
menjadi tidak valid.

3.7.5 Uji Multikolinearitas


Ghozali (2018:107) uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel
ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk menguji ada
tidaknya multikolinieritas dapat digunakan nilai tolerance atau variance inflation
factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
Jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka hal tersebut menunjukan tidak
terjadi multikolinieritas.
1. Nilai Tolerance ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10, maka terdapat gejala multikolinieritas

31
2. Nilai Tolerance ≥ 0,10 dan VIF ≤ 10, maka tidak terdapat gejala
multikolinieritas.

3.7.6 Uji Heteroskedastisitas


Ghozali (2018:137) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat atau dependen yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.
Dengan dasar analisis sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.8 Uji Hipotesis
3.8.1 Uji F
Tujuanya yakni untuk menentukan apakah perilaku keuangan mahasiswa
apakah bisa dijelaskan secara memadai oleh kombinasi variable independen yang
dipakai pembelajara akuntansi keuangan, literasi keuangan, dan pendapatan. Uji-F
untuk distribusi normal sudah dihitung untuk dipakai di sini. Berikut contoh cara
menguji hipotesis: (Gozali, 2016):

a. H0 : β1 = 0, akibatnya tidak ada pengaruh secara simultan diantara


variable bebas terhadap variable terikat.

32
b. H1 : β1 ≠ 0, akibatnya ada pengaruh secara simultan diantara variable
bebas terhadap variable terikat.

3.8.2 Uji T
Dengan memakai uji-t, anda bisa melihat seberapa banyak variable yang
diamati dalam variable dependen bisa dikaitkan dengan pengaruh satu variable
independen.memakai premis bawahsanya semua faktor lain tetap sama, pengujian
regresi parsial berusaha untuk memastikan apakah setiap variable independen secara
independen mempengaruhi variable dependen yang berkaiatan. Berikut iini adalah
contoh cara menguji hipotesis (Gozali, 2016):
a. H0 : β1 = 0, akibatnya tidak ada pengaruh secara parsial diantara variable bebas
terhadap variable terikat.
b. H1: β1 ≠ 0, akibatnya ada pengaruh secara parsial diantara variable bebas terhadap
variable terikat.
c. Level of significant (α) senilai 5%.
d. Ketentuan yang dipakai yaitu:
1. Bila tingkat signifikansinya > 0.05, akibatnya Ha ditolak dan Ho diterima.
2. Bila tingkat signifikansinya < 0,05, akibatnya Ha diterima dan Ho ditolak.

3.8.3 Uji koefesien determinasi ( R2)


Koefenien determinasi dilihat berapa besarnya vaiable independen membantu
menrangkan varians dari variable dependen. Dengan rentang 0 sampai 1, terlihat
kemampuan yang lebih besar untuk menjelaskan varians pada variable dependen.
Seberapa besar kontribusi masiang-masing variable independen untuk menjelaskan
variasi variable dependen biasanya bagaimana koefisien determinasi diterapakan
dalam regresi linier. Mengkuadratkan koefesien korelasi menghasilkan koefesien
determinasi (R).

Ghozali (2016), mengatakan jika anda ingin melihat seberapa baik model anda
bisa menjelaskan perubahan variable dependen anda, lihat (R2). Koefesien
determinasi bernialai 0-1. Bila R2 rendah, akibatnya variable bebas hanya bisa
menjelaskan sebagian kecil dari variasi variable terikat. Namun , bila nilainya
mendekati 1, akibatnya hamper semua informasi yang diperlukan untuk
mengantisipasi fluktuasi variable dependen bisa didapat dari variable independen
saja.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

33
1.4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah di dua Universitas yang ada di Maluku utara
yakni Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate.
Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa semester empat dan semester
enam yang memiliki IPK maksimal 3.00 atau yang suda lulus mata kuliah pengatar
akuntansi dua, menejmen keuangan, akuntansi madiyah dua. Data dalam penelitian
ini diperoleh dengan menggunakan metode survey dengan membrikan kuesioner
secara langsuang kepada responden. Waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data
kurang lebih 1(satu) bulan. Kuesioner yang disebarkan pada mahsiswa Universitas
Muhammadiya Maluku Utara dan Mahasiswa Khairun Ternate berjumlah 200
kuesioner, tingkat pengambilan dari jumalah kuesioner mencapai 100%. Selanjutnya
akan diuraikan karakteristik kuesioner pada tabel 4.1 sebagai berikut;
tabel 4.1
Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah Presentasi

Kuesioner yang dibagikan 200 100%

Kuesioner yang dikembalikan 200 100%

Kuesioner yang tidak dapat 0 0


digunakan

Kuesioner yang digunakan 200 100%


dalam penelitian

4.2. Hasil Penelitian


4.2.1. Statistik Deskriptif

34
Deskiptif kerakteristik responden tersebut menjelaskan tentang gambaran
umum respnden, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan semester
yang dijelaskan dalam bentuk frekuensi (presentase). Metode analisis data
yang digunakan yaitu metode analisis statistic yang memperhitungkan IMB
SPSS 29 for windows selanjutnya akan digunakan karaktersitik responden
pada table 4.2 sebagai berikut;

Tabel 4.2
Karakteristik Responden

Keterangan Frekuensi (69) Presentase (%)


Jenis kelamin;

1. Pria 73 46%
2. Wanita 135 54%

Umur;

1. 18-22 93 46%
2. 23-29 107 54%
3. 30-39 0 0

Semester ;

1. 4 (empat) 100 50%


2. 6 (enam) 100 50%

4.2.2 Deskiptif Variabel Penelitian


Data deskiptif menunjukkan hasil umum dari jawaban responden atas
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, berdasarkan hasil tanggapan dari 208
responden tentang variabel-variabel penelitian, maka penelitian menguraikan secara
rinci jawaban responden yang dikelompokkan dalam deskiptif statistic.
Setelah rata-rata skor dihitung, maka untuk mengategorikan pengklasifikasian
kecenderungan jawaban responden ke dalam skala dengan formulasi sebagai berikut:

35
Tabel 4.3
Deskiptif Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Alat


Ukur
Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu Muncul Skala
Akuntansi sistem, yang mana dalam sistem terjadinya Likert
Keuangan (X1) itu ada tiga karakteristik penting. kesalahan
Karakteristik penting yang dalam
pertama adalah adanya tujuan pengelolaan
yang menjadi arah yang harus keuangan
dicapai. Karakteristik dari sistem
tersebut adalah adanya proses
kegiatan yang diarahkan untuk
mencapai tujuan. Karakteristik
dari sistem yang ketiga yaitu
sistem selalu melibatkan dan
memanfaatkan beberapa
komponen, diantaranya yaitu
saran, guru, peserta didik, strategi
atau metode. Strategi atau metode
merupakan salah satu komponen
yang penting dalam sistem
tersebut. Tanpa strategi atau
metode yang tepat proses
pencapaiantujuan menjadi tidak
bermakna Menurut (Sanjaya,
Wina).

36
Literasi sebagian besar negara Tercapainya Skala
Keuangan (X1) menggunakan istilah edukasi pengetahuan Likert
keuangan (financial education) dasar
dan literasi keuangan (financial pengelolaan
literacy) hanya sebagian kecil keuangan.
negara mengaitkan dengan
kebijakan perlindungan
konsumen (consumer protection).
(Grifon dan Messy, 2012)

Pendapatan Mahasiswa akan berbeda dalam


6. Memahami Skala
Perilaku pengambilan keputusan cara dan Likert
Keuangan keuangan. Mengingat kebutuhan metode
Mahasiswa (Y) mahasiswa yang beragam, investasi yang
mahasiswa akan cenderung boros benar
dalam pengelolaan uang. Oleh
karena itu dibutuhkan manajemen
pengelolaan keuangan sudah di
mulai sejak dini oleh keluaraga.
Kenaikan dan penurunan
pendapatan akan berdampak pada
pengelolaan keuangan keluaraga.
Pendapatan merupakan salah satu
indikator untuk mengukur
kesejateraan masyarakat,
sehingga dengan adanya
pendapatan maka muncul
kemajuan ekonomi suatu
masyarakat (Luminatang, 2013).

37
4.3 Analisis Data

4.3.1 Hasil Uji Kualitas Data

4.3.1.1 Hasil Uji Validitas

Penelitian ini mengukur validitas suatu kuesioner menggunakan rumus

korelasi product moment dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 25 for

windows. Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas instrumen

penelitian yaitu ketika rhitung > rtabel maka pernyataan dikatakan valid,

namun ketika rhitung ≤ rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid. Jumlah

responden pilot test dalam penelitian ini sebanyak 30. Berdasarkan hasil uji

validitas yang disajikan pada Lampiran 7, sehingga ringkasan hasil uji

validitas dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4.3.1a
Ringkasan Hasil Uji Validitas
Pembelajaran Akuntansi Keuangan r hitung r tabel Keterangan
(X1)
Pernyataan 1 0,953 0,1161 Valid
Pernyataan 2 0,964 0,1161 Valid
Pernyataan 3 0,935 0,1161 Valid
Pernyataan 4 0,916 0,1161 Valid
Literasi Keuangan (X2) r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan 1 0,816 0,1161 Valid
Pernyataan 2 0,865 0,1161 Valid
Pernyataan 3 0,926 0,1161 Valid
Pernyataan 4 0,908 0,1161 Valid
Pendapatan (X3) r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan 1 0,817 0,1161 Valid
Pernyataan 2 0,857 0,1161 Valid
Pernyataan 3 0,881 0,1161 Valid
Pernyataan 4 0,911 0,1161 Valid

38
Perilaku Keuangan Mahasiswa (Y) r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan 1 0,949 0,1161 Valid
Pernyataan 2 0,726 0,1161 Valid
Pernyataan 3 0,949 0,1161 Valid
Pernyataan 4 0,893 0,1161 Valid
Sumber : Data primer yang diolah (2023)

Berdasarkan ringkasan hasil uji validitas di atas, dapat disimpulkan

bahwa semua item pernyataan dari masing-masing variabel pembelajaran

akuntansi keuangan, literasi keuangan, pendapatan, dan perilaku keuangan

mahasiswa dikatakan valid. Hal tersebut dikarenakan setiap pernyataan di

kuesioner mempunyai nilai rhitung lebih besar dari r tabel (0,1161). Tingkat

signifikansi yang digunakan yaitu 95% (α = 0,05) sehingga df: 0,05, (n - 2)

maka rtabel dalam penelitian ini sebesar 0,1161.

4.3.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Setelah kuesioner dinyatakan valid maka selanjutnya perlu dilakukan

uji reliabilitas supaya mengetahui apakah pernyataan dari kuesioner andal

atau tidak. Pengujian ini diukur menggunakan coefisien cronbach alpha

dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 25 for windows. Kriteria yang

digunakan untuk menentukan tingkat keandalan dari kuesioner yaitu ketika

coefisien cronbach alpha > 0,60 maka pernyataan tersebut dikatakan reliabel.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang disajikan pada Lampiran , sehingga

ringkasan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

39
Tabel 4.4.
1b Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Coefisien Hasil Keterangan
Cronbach Alpha
Pembelajaran Akuntansi 0,956 >0,60 Reliabel
Keuangan
Literasi Keuangan 0,878 >0,60 Reliabel
Pendapatan 0,887 >0,60 Reliabel
Perilaku Keuangan Mahasiswa 0,903 >0,60 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah (2023)

Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas di atas, dapat disimpulkan

bahwa semua item pernyataan dari masing-masing variable sikap keuangan,

pengalaman keuangan, literasi keuangan, dan pengelolaan keuangan dikatakan

reliabel. Hal tersebut dikarenakan setiap pernyataan di kuesioner mempunyai

nilai coefisien cronbach alpha lebih dari 0,60 sehingga item pernyataannya

dikatakan reliabel. Oleh karena itu pernyataan kuesioner dalam setiap variabel

bias digunakan sebagai instrumen penelitian.

4.3.2 Hasil Uji Asumsi

4.3.2.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah variabel

residual dalam model regresi penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan

menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 25 for windows.

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas yang disajikan pada Lampiran ,

nilai Asymp. Sig. sebesar 0,000. Ketika Asymp. Sig. kurang dari 0,05 maka

40
data tersebut tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa data yang ada dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal.

4.3.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah di

suatu model regresi dalam penelitian ini terdapat hubungan antara

variabelnya. Penelitian ini menggunakan uji multikolinearitas dengan melihat

nilai tolerance dan nilai VIF. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

bantuan IBM SPSS Statistics 25 for windows.

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas yang disajikan pada Lampiran ,

sehingga ringkasan hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini disajikan

pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4.5.2b
Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Pembelajaran
0,573 1.745 Tidak terdapat
Akuntansi Keuangan
(X1) multikolinearitas
Literasi Keuangan (X2)
0,068 14.625 Terdapat
multikolinearitas
Pendapatan (X3)
0,063 15.989 Terdapat
multikolinearitas
Sumber : Data primer yang diolah (2023)

Berdasarkan tabel di atas, nilai tolerance dari variable pembelajaran

akuntasi keuangan di atas 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Sedangkan

41
variable literasi keuangan dan pendapatan, nilai tolerance dibawah 0,10 dan

nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel

pembelajaran akuntansi keuangan dalam penelitian ini tidak memiliki

hubungan antar variabelnya. Sedangkan variable literasi keuangan memiliki

hubungan antar variabelnya.

4.3.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

suatu model regresi penelitian terdapat ketidaksamaan dari setiap residual

pengamatannya. Penelitian ini menggunakan uji heteroskedastisitas dengan uji

glejser. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan IBM SPSS

Statistics 25 for windows.

Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas yang disajikan pada

Lampiran , sehingga ringkasan hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini

disajikan pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4.6.2c
Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Hasil Keterangan
Pembelajaran Akuntansi 1,000 >0,05 Tidak terjadi gejala
Keuangan (X1) heteroskedastisitas
Literasi Keuangan (X2) 1,000 >0,05 Tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas
Pendapatan (X3) 1,000 >0,05 Tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah (2023)

42
Berdasarkan tabel di atas, setiap variabel memiliki nilai signifikan di

atas 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap variabel dalam

penelitian ini tidak memiliki gejala heteroskedastisitas.

4.3.3 Hasil Uji Hipotesis

4.3.3.1 Hasil Uji t


Uji t pada penelitian ini berguna untuk menguji pengaruh parsial dari

variabel sikap keuangan, pengalaman keuangan, dan literasi keuangan

terhadap variabel pengelolaan keuangan. Penelitian ini mengunakan uji one

tailed t-test. Ketika nilai t hitung > t tabel maka Hα diterima dan H0 ditolak,

sedangkan ketika t hitung ≤ t tabel maka Hα ditolak dan H0 diterima. Tingkat

signifikasi penelitian ini sebesar 0,05 sehingga diketahui df: α, (n-k), df =

0,05, (196-2) = 0,05, (200) sehingga diperoleh t tabel senilai 1,972 dapat

dilihat pada Lampiran.

Berdasarkan hasil uji t yang disajikan pada Lampiran, sehingga

ringkasan hasil uji t pada penelitian ini disajikan dalam Tabel di bawah ini.

Tabel 4.7.3a
Ringkasan Hasil Uji t
Variabel t hitung t tabel Kriteria

Pembelajaran Akuntansi 1.972141


-4,988 Tidak
Keuangan (X1)
berpengaruh
Literasi Keuangan (X2) 1.972141
14,918 Berpengaruh
Pendapatan (X3) 1.972141
5,019 Berpengaruh
Sumber : Data primer yang diolah (2023)

43
Berdasarkan Tabel, nilai t hitung pada variabel sikap keuangan sebesar

-4,988, sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05 yaitu

sebesar 1,972, maka nilai t hitung < t tabel. Tingkat signifikasi 0,000 < 0,05.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan

pembelajaran akuntansi keuangan berpengaruh terhadap perilaku keuanagan

mahasiswa ditolak.

Berdasarkan Tabel, nilai t hitung pada variabel pengalaman keuangan

sebesar 14,918, sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05

yaitu sebesar 1,972, maka nilai t hitung > t tabel. Tingkat signifikasi 0,000 <

0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan

literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku keuangan mahasiswa

diterima.

Berdasarkan Tabel, nilai t hitung pada variabel literasi keuangan

sebesar 5,019, sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05

yaitu sebesar 1,972, maka nilai t hitung > t tabel. Tingkat signifikasi 0,000 <

0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan

pendapatan berpengaruh terhadap perilaku keuangan mahasiswa diterima.

4.3.3.2 Hasil Uji F

Uji goodness of fit berguna untuk mengukur tingkat keakuratan dari

suatu model regresi. Selain itu, uji ini juga dapat memberikan kesimpulan

mengenai cocok atau tidaknya suatu model regresi. Ketika suatu model regresi

44
dikatakan cocok maka model regresi tersebut tepat untuk menjelaskan suatu

pengaruh dari variabel independen secara simultan terhadap variabel

dependennya.

Tingkat signifikasi pada penelitian ini sebesar 0,05 dengan jumlah

responden sebanyak 200 dan variabel penelitian berjumlah 4, sehingga df: α,

(k-1), (n-k) atau df: 0,05, (3-1), (196-4) didapatkan Ftabel sebesar 2,65 dapat

dilihat pada Lampiran . Nilai Fhitung ≤ Ftabel (2,65) maka H0 diterima dan

Ha ditolak sehingga pembelajaran akuntansi keuangan, literasi keuangan, dan

pendapatan secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap perilaku

keuangan mahasiswa. Ketika nilai Fhitung > Ftabel (2,65) maka H0 ditolak

dan Ha diterima sehingga pembelajaran akuntansi keuangan, literasi

keuangan, dan pendapatan secara simultan mempunyai pengaruh terhadap

perilaku keuangan mahasiswa.

Berdasarkan hasil uji f yang disajikan pada Lampiran, sehingga

ringkasan hasil uji f pada penelitian ini disajikan dalam Tabel di bawah ini.

Tabel 4.8.3b
Ringkasan Hasil Uji F
Model Sum of Df Mean F Sig.

Squares Square

Regression 1908,321 3 636,107 1760,989 0,000

Residual 70,799 196 0,361

Total 1979,120 199

Sumber : Data primer yang diolah (2023)

45
Berdasarkan Tabel, diketahui bahwa Fhitung (1760,989) > Ftabel

(2,65), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, hipotesis

pertama (H4) diterima sehingga pembelajaran akuntansi keuangan, literasi

keuangan, dan pendapatan secara simultan berpengaruh terhadap perilaku

keuangan mahasiswa.

4.3. 4 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi berguna untuk mengukur seberapa besar

kemampuan dari seluruh variabel independen yang ada terhadap variable

dependennya. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari adjusted R square

dalam suatu model regresi. Ketika nilainya semakin dekat dengan angka 1

maka kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varian terhadap variabel

terikat semakin tinggi.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi yang disajikan pada

Lampiran, nilai dari adjusted R square (koefisien determinasi yang

disesuaikan) yaitu sebesar 0,964. Nilai koefisien determinasi tersebut

memiliki arti bahwa peran dari variabel pembelajaran akuntansi keuangan,

literasi keuangan, dan pendapatan terhadap pengelolaan keuangan mempunyai

pengaruh sebesar 96,4%, sedangkan 3.6% lainnya dari variabel yang tidak

diteliti. Penyimpangan persamaan model regresi pada penelitian ini sebesar

0,601.

46
4.4. 5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dapat berguna untuk mengukur kekuatan

hubungan dari dua variabel atau lebih. Selain itu, analisis regresi berganda

berguna untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variable

terikatnya. Pada penelitian ini regresi berganda mempunyai tujuan untuk

menguji pengaruh dari variabel pembelajaran akuntansi keuangan terhadap

perilaku keuangan mahasiswa. Terdapat syarat yang harus dipenuhi dalam

model regresi yaitu mempunyai data yang berdistribusi normal, tidak adanya

gejala multikolinearitas, dan tidak adanya gejala heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda yang disajikan pada

Lampiran, sehingga ringkasan hasil analisis regresi berganda pada penelitian

ini disajikan pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4.9.

Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Regresi T hitung Sig.

Konstanta -1,202 -2,643 0,009


Pembelajaran Akuntansi -0,201 -4,988 0,000
Keuangan (X1)
Literasi Keuangan (X2) 1,008 14,918 0,000
Pendapatan (X3) 0,287 5,019 0,000
Sumber : Data primer yang diolah (2023)

Berdasarkan Tabel, dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda

yaitu:

47
Y = -1,202 - 0,201X1 + 1,008 X2 + 0,287 + e

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda di atas maka dapat

disimpulkan:

1) Nilai konstanta pada variabel perilaku keuangan mahasiswa sebesar

-1,202 yang artinya jika variabel independen memiliki nilai 0, maka

variable perilaku keuangan mahasiswa yaitu -1,202.

2) Kontribusi variabel pembelajaran akuntansi keuangan terhadap

perilaku keuangan mahasiswa sebesar -0,201, dengan asumsi variabel

bebas yang lain tetap.

3) Kontribusi variabel literasi keuangan terhadap perilaku keuangan

mahasiswa sebesar 1,008, dengan asumsi variabel bebas yang lain

tetap.

4) Kontribusi variabel pendapatan terhadap perilaku keuangan

mahasiswa sebesar 0,287, dengan asumsi variabel bebas yang lain

tetap.

48
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa secara parsial

Pembelajaran Akuntansi Keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Perilaku Keuangan Mahasiswa.

2. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa secara parsial Literasi

Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Keuangan

Mahasiswa.

3. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa secara parsial

Pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Keuangan

Mahasiswa.

4. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa secara simultan

Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Literasi Keuangan, dan Pendapatan

berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa.

5.2 Saran

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variable lain, selain

pembelajaran akuntansi keuangan, literasi keuangan, dan pendapatan yang

berpengaruh terhadap perilaku keuangan mahasiswa.

49
2. Bagi mahasiswa disarankan untuk, menambah dan meningkatkan literasi

mengenai keuangan. Literasi keuangan memiliki hubungan berupa pengaruh yang

besar terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Sehingga dapat menjadi bahan

pembuatan keputusan dan kebijakan bagi mahasiswa dalam mengelola

keuangannya.

50
DAFTAR PUSTAKA

Chinen, Endo, (2012). “Pengaruh Sikap dan Latar Belakang Keuangan Pribadi:
Sebuah survei di Amerika Serikat.” Jurnal Manajemen Internasional.
Chen, H. Dal Valope, R.P (1998) Analysis of Personal Literacy Among College
Student.
Duvall, RF (1998). Pendidikan Ekonomi. Jurnal Penjangkauan dan Keterlibatan
Perguruan Tinggi.
Erika, Vira (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan
Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Eekonomi Dan Bisnis UMSU.
Fatima, Susanti, (2018).“Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Literasi
Keuangan, dan Pendapatan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik.” Jurnal Pendidikan Akuntansi
(JPAK).
Fatimah, Destyan Nurul (2017). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilau
Keuangan Mahasiswa (Perbandingan Mahasiswa Ekonomi Dan Non
Ekonomi).
Fauzi, F. (2019). “Pengaruh Gaya Hidup, Literasi Ekonomi dan Pendapatan Tehadap
Perilaku Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Jendral Soedirman” (Doctoral dissertation, Universitas Jenderal Soedirman).
Hilger, Hogarth, (2003) “Pengaruh Literasi keuangan dan Sikap keuangan terhadap
perilaku masyarakat yang bekerja di bidang jas kurir dalam mengelola
keuangan”. https://journal.feb.unmul.ac.id
Herawati,NT (2015). “Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Literasi
Keuangan Mahasiswa. Jurnal pendidikan dan pembelajaran”.
Kieso, DE, Weygandt, JJ, dan Warfield, TD (2000). Akuntansi Menengah,
Menganalisis Dan Memecahkan Masalah Akuntansi Menengah.
Lusardi, Annamaria,(2008). Literasi Keuangan : alat penting untuk pilihan konsumen
yangterinformasi?. No.w14084. Biro Riset Ekonomi Nasional.
Lumintang, F. M. (2013). “Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep Kecamatan
Longawan Timur.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi.
Laily, Nujmatul (2014). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Dalam
Mengelola Keuangan. Jurnal Pendidikan Akuntansi Universitas Negri Malang.
Martin, M. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor

51
Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI).
Margaretha, Pambudhi (2015). Tingkat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1
Fakultas Ekonomi . Jurnal manajemen dan Kewirausahaan.
Naban, Sadalia (2012). Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behaviour
Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.
Oemar, Hamalik (2003). “Belajar Dan Pembelajaran”. Jakart, Bumi Aksara.
Rolaskhi, Shadli, et al (2020). Teori dan Aplikasi Akuntansi Keuangan. Yayasan
penerbit, Muhammad Zaini.
Rosady Ruslan (2003). Metodologi Penelitian: Public Relations dan Komunikasi,
(Jakarta: PT.Raja. 2003).
Sari, Dian Anita, (2015)“Finalcial Literacy dan Perilaku Keuangan Mahasiswa (Studi
Kasus Mahasiswa Site ‘Yppi’Rembang).” BBM (Buletin Bisnis dan
Manajemen).
Susanti (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Mahasiswa,
Fakultas Ekonomi Universitas Negri Surabaya. Jurnal pendidikan ekonomi.
(2016). Pengaruh Loucus Of Control Intrnal dan Pendapatan Terhadap
Literasi Keuangan Mahasiswa. Jurnal ekonomi pendidikan dan kewirausahaan.
Suryanto (2017). Pola Perilaku Keuangan Mahasiswa Di Perguruan tinggi.
Jurnal ilmu politik dan komunikasi
Sanjaya, Wina (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran (Teori Dan Praktek KTSP)
Kencana penadamedia.
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta, 3013.
Widayati, Irin (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Financial
Mahasiswa. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan.
Warren,C. S., Reeve, J. M., dan Fess, P. (2008) Pengatar Akuntansi. Jakarta: Selemba
Emapat.

52
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
HASIL UJI KUALITAS DATA

a. HASIL UJI VALIDITAS

Pembelajaran Akuntansi Keuangan (X1)

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1
** ** **
X1.1 Pearson Correlation 1 .914 .903 .783 .953**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X1.2 Pearson Correlation .914 1 .854 .861 .964**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
X1.3 Pearson Correlation .903** .854** 1 .789** .935**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X1.4 Pearson Correlation .783 .861 .789 1 .916**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** ** **
X1 Pearson Correlation .953 .964 .935 .916 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

53
Literasi Keuangan (X2)

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2
** ** **
X2.1 Pearson Correlation 1 .669 .611 .717 .816**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X2.2 Pearson Correlation .669 1 .710 .667 .865**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X2.3 Pearson Correlation .611 .710 1 .840 .926**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
X2.4 Pearson Correlation .717** .667** .840** 1 .908**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** ** **
X2 Pearson Correlation .816 .865 .926 .908 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

54
Pendapatan (X3)

Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3
** ** **
X3.1 Pearson Correlation 1 .835 .506 .571 .817**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X3.2 Pearson Correlation .835 1 .572 .635 .857**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
X3.3 Pearson Correlation .506 .572 1 .899 .881**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
X3.4 Pearson Correlation .571** .635** .899** 1 .911**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** ** **
X3 Pearson Correlation .817 .857 .881 .911 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

55
Perilaku Keuangan Mahasiswa (Y)

Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y
** ** **
Y.1 Pearson Correlation 1 .544 .940 .796 .949**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
Y.2 Pearson Correlation .544 1 .631 .566 .726**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** **
Y.3 Pearson Correlation .940 .631 1 .744 .949**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
Y.4 Pearson Correlation .796** .566** .744** 1 .893**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
** ** ** **
Y Pearson Correlation .949 .726 .949 .893 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

56
b. HASIL UJI RELIABILITAS

Pembelajaran Akuntansi Keuangan (X1)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 200 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.956 4

Literasi Keuangan (X2)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.878 4

57
Pendapatan (X3)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.887 4

Perilaku Keuangan Mahasiswa (Y)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 200 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.903 4

58
LAMPIRAN 2
HASIL UJI ASUMSI KLASIK

a. HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 200
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .59646947
Most Extreme Differences Absolute .151
Positive .099
Negative -.151
Test Statistic .151
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

B. HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.202 .455 -2.643 .009
X1 -.201 .040 -.089 -4.988 .000 .573 1.745
X2 1.008 .068 .771 14.918 .000 .068 14.625
X3 .287 .057 .271 5.019 .000 .063 15.989
a. Dependent Variable: Y

59
c. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.730E-16 .455 .000 1.000
X1 .000 .040 .000 .000 1.000 .573 1.745
X2 .000 .068 .000 .000 1.000 .068 14.625
X3 .000 .057 .000 .000 1.000 .063 15.989
a. Dependent Variable: ABSRES

60
61
LAMPIRAN 3
HASIL UJI HIPOTESIS

a. HASIL UJI t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.202 .455 -2.643 .009
X1 -.201 .040 -.089 -4.988 .000 .573 1.745
X2 1.008 .068 .771 14.918 .000 .068 14.625
X3 .287 .057 .271 5.019 .000 .063 15.989
a. Dependent Variable: Y

b. HASIL UJI F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1908.321 3 636.107 1760.989 .000b
Residual 70.799 196 .361
Total 1979.120 199
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

62
LAMPIRAN 4
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .982 .964 .964 .601
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y

63
LAMPIRAN 5
HASIL ANALISIS REGRESI BERGANDA

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.202 .455 -2.643 .009
X1 -.201 .040 -.089 -4.988 .000 .573 1.745
X2 1.008 .068 .771 14.918 .000 .068 14.625
X3 .287 .057 .271 5.019 .000 .063 15.989
a. Dependent Variable: Y

LAMPIRAN 6
TABEL TRANSFORMASI DATA

Interval Kriteria
>21, 25,66,47,8,7 Sangat Setuju

>172,169,126,2,116,101,26,128,115,94,103,154,106,68 Setuju

>7,6,19,32,8,31,3,56,20,10,2,39,16,27,15,20 Netral

>177,158,111,81,3,139,15,83,67,81,11,72,102 Tidak Setuju

Sangat Tidak
>4,10,56,15,10 Setuju

64
DAFTAR PUSTAKA

Chinen, Endo, (2012). “Pengaruh Sikap dan Latar Belakang Keuangan Pribadi:
Sebuah survei di Amerika Serikat.” Jurnal Manajemen Internasional.
Chen, H. Dal Valope, R.P (1998) Analysis of Personal Literacy Among College
Student.
Duvall, RF (1998). Pendidikan Ekonomi. Jurnal Penjangkauan dan Keterlibatan
Perguruan Tinggi.
Erika, Vira (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan
Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Eekonomi Dan Bisnis UMSU.
Fatima, Susanti, (2018).“Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Keuangan, Literasi
Keuangan, dan Pendapatan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik.” Jurnal Pendidikan Akuntansi
(JPAK).
Fatimah, Destyan Nurul (2017). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilau
Keuangan Mahasiswa (Perbandingan Mahasiswa Ekonomi Dan Non
Ekonomi).
Fauzi, F. (2019). “Pengaruh Gaya Hidup, Literasi Ekonomi dan Pendapatan Tehadap
Perilaku Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Jendral Soedirman” (Doctoral dissertation, Universitas Jenderal Soedirman).
Hilger, Hogarth, (2003) “Pengaruh Literasi keuangan dan Sikap keuangan terhadap
perilaku masyarakat yang bekerja di bidang jas kurir dalam mengelola
keuangan”. https://journal.feb.unmul.ac.id
Herawati,NT (2015). “Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Literasi
Keuangan Mahasiswa. Jurnal pendidikan dan pembelajaran”.
Kieso, DE, Weygandt, JJ, dan Warfield, TD (2000). Akuntansi Menengah,
Menganalisis Dan Memecahkan Masalah Akuntansi Menengah.
Lusardi, Annamaria,(2008). Literasi Keuangan : alat penting untuk pilihan konsumen
yangterinformasi?. No.w14084. Biro Riset Ekonomi Nasional.
Lumintang, F. M. (2013). “Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep Kecamatan
Longawan Timur.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi.
Laily, Nujmatul (2014). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Dalam
Mengelola Keuangan. Jurnal Pendidikan Akuntansi Universitas Negri Malang.
Martin, M. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor

65
Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI).
Margaretha, Pambudhi (2015). Tingkat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1
Fakultas Ekonomi . Jurnal manajemen dan Kewirausahaan.
Naban, Sadalia (2012). Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behaviour
Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.
Oemar, Hamalik (2003). “Belajar Dan Pembelajaran”. Jakart, Bumi Aksara.
Rolaskhi, Shadli, et al (2020). Teori dan Aplikasi Akuntansi Keuangan. Yayasan
penerbit, Muhammad Zaini.
Rosady Ruslan (2003). Metodologi Penelitian: Public Relations dan Komunikasi,
(Jakarta: PT.Raja. 2003).
Sari, Dian Anita, (2015)“Finalcial Literacy dan Perilaku Keuangan Mahasiswa (Studi
Kasus Mahasiswa Site ‘Yppi’Rembang).” BBM (Buletin Bisnis dan
Manajemen).
Susanti (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Mahasiswa,
Fakultas Ekonomi Universitas Negri Surabaya. Jurnal pendidikan ekonomi.
(2016). Pengaruh Loucus Of Control Intrnal dan Pendapatan Terhadap
Literasi Keuangan Mahasiswa. Jurnal ekonomi pendidikan dan kewirausahaan.
Suryanto (2017). Pola Perilaku Keuangan Mahasiswa Di Perguruan tinggi.
Jurnal ilmu politik dan komunikasi
Sanjaya, Wina (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran (Teori Dan Praktek KTSP)
Kencana penadamedia.
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta, 3013.
Widayati, Irin (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Financial
Mahasiswa. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan.
Warren,C. S., Reeve, J. M., dan Fess, P. (2008) Pengatar Akuntansi. Jakarta: Selemba
Emapat.

66

Anda mungkin juga menyukai