Sel Telur
Sel Telur
Sel Telur
TELUR AYAM Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dalam kehidupan manusia, produk-produk makanan dan lauk pauk yang berbahan dasar ayam banyak ditemukan di sekitar kita dan banyak digemari oleh masyarakat. Pastinya, makhluk hidup yang satu ini mengalami perkembangbiakkan untuk menghasilkan keturunan. Sistem reproduksi ayam betina terdiri atas ovarium dan oviduk. Ovarium yang mengandung sekitar 1.000-3.000 folikel dan di dalam folikel terdapat kuning telur (yolk). Ovarium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan kuning telur (folikel). Oviduk adalah tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur. Besar ovarium pada saat ayam menetas 0,3 g kemudian mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur 12 minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin. Ovarium terbagi dalam dua bagian, yaitu cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam. Cortex mengandung folikel dan pada folikel terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai lebih dari 12.000 buah. Namun, sel telur yang mampu masak hanya beberapa buah saja (pada ayam dara dapat mencapai jutaan buah).
d. Uterus Disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau plumping kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20-21 jam. e. Vagina Bagian ini hampir tidak ada sekresi di dalam pembentukan telur, kecuali pembentukan kutikula. Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar tiga menit, kemudian dikeluarkan (oviposition) dan 30 menit setelah peneluran akan kembali terjadi ovulasi. f. Kloaka Merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses pengeluaran telur diatur oleh hormon oksitosin dari pituitaria bagian belakang.
Persiapan Tempat Tempat untuk penetasan diupayakan cukup luas dengan tidak terkena panas matahari secara langsung dan tidak terkena angin yang dapat menyebabkan perubahan suhu secara mencolok. Selain itu diupayakan lingkungan tempat penetasan memiliki sanitasi yang bagus dan tidak mengandung bibit-bibit penyakit. Sanitasi yang buruk akan mempengaruhi prosentase penetasan.
2.
Persiapan Mesin Penetas Pilihlah mesin penetas telur yang baik dan sesuai dengan kebutuhan. Mesin tetas yang baik adalah yang memiliki prosentase penetasan yang tinggi, walaupun prosentase penetasan yang tinggi tidak hanya dipengaruhi oleh mesin penetas saja, tetapi juga oleh bibit yang baik, pemeliharaan dan lain-lain. Mesin penetas telur juga harus disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhan penetasan telur hanya 100 butir per periode, tidak efektif kalau kita gunakan mesin penetas berkapasitas 500 butir. Periksa dengan seksama kelengkapan mesin tetas dan pastikan dapat beroperasi dengan baik dengan suhu dan kelembaban yang tepat sebelum telur dimasukkan. Untuk Panduan mengenali mesin tetas ada baiknya dibaca tulisan ini. Suhu ideal ruang mesin tetas pada kisaran 37-380C, meski telur dapat menetas pada suhu antara 36400C.
3.
Persiapan Telur dan Indukkan Carilah indukan yang memiliki umur yang cukup, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, selain itu diupayakan telur tidak disimpan terlalu lama. Semakin lama telur disimpan sebelum dieramkan akan menurun daya tetasnya. Diupayakan telur tidak disimpan lebih dari satu minggu sebelum ditetaskan.
3. Masa menetas Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu lagi dibolak-balik, diamkan dalam mesin tetas, mesin tetas ditutup dan cukup dikontrol parameter suhu ruangan serta kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan di hari ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan ayam yang menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu hampir sama dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertambahnya usia suhu perlahan-lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan cadangan dari telur, sedikit demi sedikit dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam siap dijual atau dipelihara.