FrameWork Angular
FrameWork Angular
FrameWork Angular
● Definisi Angular
Angular adalah sebuah platform untuk mengembangkan front–end dari
sebuah aplikasi web yang berbasis open source. Platform ini dikembangkan oleh
tim Google dan komunitas open source Angular. Platform ini menggunakan
bahasa Typescript, sebuah pengembangan dari bahasa Javascript yang
merupakan bahasa utama yang digunakan untuk web development. Angular
sendiri merupakan platform yang dibangun untuk meningkatkan performa dari
AngularJS. Platform ini sering disebut juga dengan Angular 2 atau Angular 2+.
1. Module
2. Component
Setiap komponen dalam aplikasi mendefinisikan class yang
menyimpan logika dan data aplikasi. Component umumnya
mendefinisikan bagian dari user interface (UI).
3. Template
4. Metadata
5. Service
Saat Anda memiliki data atau logika yang tidak berkaitan dengan
tampilan tetapi harus dibagikan ke seluruh komponen, maka dibuatlah
service class. Class selalu dikaitkan dengan injectable decorator.
6. Dependency Injection
Sudah banyak versi Angular yang telah dirilis sejak awal. Semua
versi ini telah ditambahkan ke framework yang efisien.
1. Komponen Kustom
2. Data Binding
3. Dependency Injection
4. Testing
5. Komprehensif
Angular adalah framework yang lengkap dan menyediakan solusi
siap pakai untuk melakukan komunikasi server, routing dalam aplikasi
Anda, dan masih banyak lagi.
6. Kompatibilitas Browser
3. Migrasi
2. Bootstrap
● Definisi Bootstrap
● Fungsi Bootstrap
● Kelebihan Bootstrap
➔ Mudah Digunakan
➔ Responsive Grid
Bootstrap hadir dengan sistem grid siap pakai, sehingga Anda tidak
perlu membuatnya dari nol. Sistem grid ini terdiri dari baris dan kolom,
memungkinkan Anda membuat grid baru di dalam grid yang sudah ada
tanpa perlu memasukkan kueri media dalam file CSS. Selain itu, sistem
grid Bootstrap membantu mempersingkat proses entri data. Tersedia
banyak kueri media yang memungkinkan Anda menentukan breakpoint
(titik henti) kustom setiap kolom berdasarkan kebutuhan Anda.
● Kekurangan Bootstrap
Kekurangan Bootstrap adalah gaya visualnya yang hampir selalu sama, sehingga
Anda perlu melakukan banyak penyesuaian gaya agar proyek Anda tidak monoton. Kalau
tidak, semua website yang dibuat dengannya akan memiliki navigasi, struktur, dan
komponen desain yang sama, yang tentu saja kurang menarik dan profesional.
Selain itu, jumlah fungsi yang sangat banyak membuat ukuran file jadi membengkak.
Akibatnya, waktu loading website menjadi lambat dan server cukup terbebani kalau Anda
tidak cermat. Untuk menghindari masalah ini, tambahkan kelas yang Anda butuhkan saja
dan gunakan versi file yang di-minify. Meskipun Bootstrap kompatibel dengan versi terbaru
browser populer, masalah terkadang malah timbul di versi lama browser. Artinya, tampilan
website Anda akan sepenuhnya bergantung pada pengguna, apakah mereka sudah
memperbarui browsernya atau belum.
Kelemahan lainnya adalah gaya Bootstrap relatif besar. Tidak menutup kemungkinan
bahwa nantinya akan ada output HTML yang tidak diperlukan, sehingga membuang-buang
resource CPU.