0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
78 tayangan16 halaman

Pbo Array-Perulangan

Modul ini membahas tentang array, method, dan pengulangan. Modul ini memberikan pengertian dan contoh penggunaan array, method, dan pengulangan dalam pemrograman Java.

Diunggah oleh

Meysi Andriani
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
78 tayangan16 halaman

Pbo Array-Perulangan

Modul ini membahas tentang array, method, dan pengulangan. Modul ini memberikan pengertian dan contoh penggunaan array, method, dan pengulangan dalam pemrograman Java.

Diunggah oleh

Meysi Andriani
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 16

MODUL 2

Array, Method, dan Pengulangan

A. TUJUAN
 Mahasiswa memahami tentang pengertian array serta dapat membuat program
dengan menggunakan array.
 Mahasiswa memahami tentang pengertian sub program dan dapat membuat sub
program sederhana.
 Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
perulangan, baik rekursif, for, do..while dan while.
B. PERANGKAT
 NetBeans IDE 7.2
C. DASAR TEORI
1. Array / Larik
1.1 Definisi Array / Larik
Larik adalah sebuah struktur data yang terdiri dari data yang bertipe sama.
Ukuran larik bersifat tetap, larik akan mempunyai ukuran yang sama pada
saat sekali dibuat. Larik dalam Java adalah obyek, disebut juga sebagai tipe
referensi. Sedangkan elemen dalam larik Java bisa primitif atau referensi.
Posisi dari larik biasa disebut sebagai elemen. Elemen larik dimulai dari 0
(nol). Penyebutan larik diberikan dengan cara menyebutkan nama lariknya
dan diikuti dengan indeksnya, dimana indeks dituliskan diantara tanda
kurung siku. Gambar 1. memperlihatkan gambaran larik dengan 10 elemen,
dimana setiap elemennya bertipe integer, dengan nama A.

15
Tabel 2.1 Contoh Array

Nama A[0] A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7] A[8] A[9]
Isi larik 12 -56 23 45 -16 -2 85 41 15 20

1.2 Deklarasi dan Menciptakan Array / Larik


Sebagai sebuah obyek, larik harus diciptakan dengan menggunakan kata
cadang new. Deklarasi dan penciptaan variabel larik gambar 1 adalah sebagai
berikut.
int A[] = new int[10];
larik dideklarasikan dan langsung diciptakan . Atau
int A[];
A = new int[10];
larik dideklarasikan, baru pada pernyataan berikutnya larik diciptakan.
Contoh:
import java.util.Scanner;
public class Larik1
{
public static void main (String args[])
{
Scanner masuk=new Scanner(System.in);
float nilai[]=new float[5];
System.out.println("masukkan 5 buah data nilai");
for(int i=0;i<5;i++)
{
System.out.print("Data ke"+(i+1)+": ");
nilai[i]=masuk.nextFloat();
}
System.out.println("data nilai yang dimasukkan");
for(int i=0;i<5;i++)
System.out.println(nilai[i]);

}
}

Hasil Output:
masukkan 5 buah data nilai
Data ke1: 2
Data ke2: 4
Data ke3: 5
Data ke4: 7
Data ke5: 9
data nilai yang dimasukkan
2.0
4.0
5.0

16
7.0
9.0

1.3 Array Multi Dimensi (N-Dimensi)


Kita juga bisa membuat variabel larik yang tipe elemennya adalah larik.
Dengan cara demikian, kita membuat larik dua dimensi. Dengan larik dua
dimensi, maka kita mempunyai elemen yang berindeks tidak hanya satu,
tetapi dua. Kita bisa membayangkan larik dua dimensi tersebut seperti
sebuah tabel yang berisi baris dan kolom. Penyebutan sel tabel selalu diikuti
dengan penyebutan baris berapa dan kolom berapa.
Contoh :
Diberikan data kelulusan mahasiswa sebuah perguruan tinggi sebagai berikut.
Tabel 2.2 Contoh Array Multi Dimensi
Jurusan 2006 2007 2008
Teknik Informatika 110 125 135
Sistem Informasi 56 75 80

int data_lulus [2] [3]

TI 0

SI 1

0 1 2

2006 2007 2008


[ [ [
[0] [0] [0] [1] [0] [2]

[ [ [
[1] [0] [1] [1] [1] [2]

17
Contoh:
public class ArrayDimensiDua
{
public static void main(String [] args)
{
int [][] piksel = new int[2][3];
// mengisi elemen tertentu
piksel[0][0] = 70;
piksel[0][1] = 18;
piksel[0][2] = 45;
piksel[1][0] = 75;
piksel[1][1] = 66;
piksel[1][2] = 89;
//menampilkan elemen array
int i,j;
for(i=0;i<2;i++){
for (j=0; j<3;j++)
System.out.print(piksel[i][j] +" ");
System.out.println("");
}
}
}

Hasil Output :
70 18 45
75 66 89

1.4 String
String adalah kelas yang menangani deretan karakter. Kelas ini mendukung
sejumlah metode yang sangat berguna untuk memanipulasi string, misalnya
untuk mengkonversikan setiap huruf kecil menjadi huruf besar atau
sebaliknya, memperoleh jumlah karakter dan sebagainya. String sebenarnya
merupakan class yang terdapat pada library Java.
Kelas string memiliki banyak konstruktor, seperti tabel berikut:
Tabel 2.3 Konstruktor String
Konstruktor Keterangan
String() Menciptakan obyek string yg berisi
string kosong (jumlah karakter = 0)

String(char[]v) Menciptakan obyek string yg berisi


string yg berasal dari array yg dirujuk
oleh v
String(String v) Menciptakan obyek string yg isinya
sama dengan obyek string
argumennya

18
Metode dalam kelas string memperlihatkan sejumlah metode penting dalam
kelas string, seperti :
 copyValueOf(char data[])
 copyValueOf(char data[], int offset, int jum)
 valueOf(boolean b)
 valueOf(double c)
 cocat(String s)
 length()
 trim()
 dan lain-lain

Kelas StringBuffer adalah kelas yg menyimpan string yang konstan, begitu


obyek string telah diciptakan maka string tidak dapat diubah. Konstruktor
kelas ini antara lain :
 StringBuffer() digunakan untuk menciptakan StringBuffer yang kosong
 StringBuffer(int n) digunakan untuk menciptakan StringBuffer dengan n
karakter
 StringBuffer(String s) digunakan untuk menciptakan StringBuffer dengan
string berupa s.
Contoh :
public class ContohString
{
public static void main(String args[])
{
byte data[] = new byte[6];
data[0] = 64;
data[1] = 65;
data[2] = 66;
data[3] = 67;
data[4] = 68;
data[5] = 69;
String s1 = "Selamat Pagi";
String s2 = new String("Good Morning");
String s3 = new String(data);
String s4 = new String(data, 2, 3);
System.out.println("s1 = " + s1);
System.out.println("s2 = " + s2);
System.out.println("s3 = " + s3);
System.out.println("s4 = " + s4);
}
}

19
Hasil output :
s1 = Selamat Pagi
s2 = Good Morning
s3 = @ABCDE
s4 = BCD

Pada program di atas, pernyataan seperti :


String s1 = "Selamat Pagi";

Sebenarnya identik dengan :


String s1 = new String("Selamat Pagi");
Pernyataan
String s3 = new String(data);
akan membuat string yang tersusun atas karakter-karakter yang nilainya
sama seperti elemen-elemen pada array data, maka s3 berisi string @ABCDE
adalah karakter @ = 64, A=65 dan seterusnya.
Pernyataan :
String s4 = new String(data, 2, 3);
Angka 3 menyatakan jumlah karakter yg menyusun string dan angka 2
menyatakan karakter pertama pada string, hasil diambil pd indeks ke-2 array.

2. Method
2.1 Method Tanpa Variabel
Method (atau dalam beberapa bahasa pemrograman sering disebut fungsi
atau prosedur) adalah sub program yang membiarkan seorang programer
untuk membagi program dengan membagi masalah ke dalam beberapa sub
masalah yang bisa diselesaikan secara modular. Dengan cara demikian, maka
pembuatan program bisa lebih dimanajemen.
Kelas (class) adalah program java yang akan dieksekusi. Method ada di dalam
kelas. Java mempunyai kumpulan kelas yang sudah dimiliki yang tersimpan di
dalam paket-paket. Kumpulan kelas tersebut ada di dalam Java Application
Interface (Java API) atau Java class libraries dan beberapa libraries lainnya.
FORMAT METHOD SECARA UMUM
tipe_return-value
nama_method(parameter1,parameter2,…,parameterN)
{

20
deklarasi dan pernyataan;
}

Elemen yang diperlukan dari deklarasi method adalah tipe kembalian


method, nama, kurung buka dan tutup ( ) dan isi method yang diawali dan
diakhiri dengan kurung kurawal buka dan tutup { }. Secara umum, deklarasi
method mempunyai 6 komponen, yaitu:

1. Modifier - seperti public, private, dan yang lain yang akan kita pelajari
kemudian.
2. Tipe kembalian (return type)—tipe data dari nilai yang dikembalikan oleh
method, atau void jika method tidak mempunyai nilai kembalian.
3. Nama method—aturan untuk penamaan field diterapkan untuk nama
method tetapi kesepakatannya adalah sedikit berbeda.
4. Daftar parameter – pemisah antar parameter input adalah koma, diawali
oleh tipe datanya, yang diletakkan diantara tkita kurung ( …daftar
parameter…. ). Jika tidak ada parameter, harus menggunakan kurung
buka tutup saja ( ).
5. Daftar exception—tidak akan masuk dalam pembahasan di sini
6. Isi method, diletakkan di antara kurung kurawal buka dan tutup { }—
kode-kode method, termasuk deklarasi variabel lokal ada di sini.
Contoh:
public class Fungsi2
{
public static void kalimat()
{
System.out.println("Di dalam method kalimat");
}

public static void main(String args[])


{
kalimat();
System.out.println("Di dalam main");
kalimat();
}
}

21
Hasil output:
Di dalam method kalimat
Di dalam main
Di dalam method kalimat

2.2 Method dengan Variabel


Method (atau dalam beberapa bahasa pemrograman sering disebut fungsi
atau prosedur) adalah sub program yang membiarkan seorang programer
untuk membagi program dengan membagi masalah ke dalam beberapa sub
masalah yang bisa diselesaikan secara modular. Dengan cara demikian, maka
pembuatan program bisa lebih dimanajemen.
Contoh :
public class FungsiParameter
{
public static int jumlah(int a){
return a;
}
public static void main(String args[]){
System.out.println("Hasil pemanggilan method jumlah ");
System.out.println(jumlah(5));
}
}

Hasil Output:
Hasil pemanggilan method jumlah
5
Press any key to continue . . .

Parameter pada baris kedua disebut sebagai parameter formal, dan pada
baris ke 8 disebut parameter aktual.
Ada 2 buah parameter yaitu:

 parameter formal adalah parameter yang tertulis dalam definisi method


 Parameter aktual parameter yang berada pada inputan langsung pada
saat penggunaan method tersebut.

Parameter bisa lebih dari satu dengan dipisahkan tanda koma,. Yang perlu
diperhatikan pada saat pemanggilan method adalah jumlah, urutan dan tipe

22
parameter aktual harus sesuai dengan jumlah urutan dan tipe parameter
formal.

Pemberian Variabel Dalam Method

Ada dua tipe data variable passing pada method, yaitu pass-by-value dan
pass-by-reference.

 Pass-by-value

Ketika pass-by-value terjadi, method membuat sebuah salinan dari nilai


variable yang dikirimkan ke mthod. Walaupun demikian method tidak
dapat secara langsung memodifikasi nilai variable pengirimnya meskipun
parameter salinannya sudah dimodifikasi nilainya di dalam method.

 Pass-by-reference

Ketika sebuah pass-by-reference terjadi, alamat memori dari nilai pada


sebuah variable dilewatkan pada saat pemanggilan method. Ini tidak
seperti pada pass-by-value, method dapat memodifikasi variable asli
dengan menggunakan alamat memori tersebut, meskipun berbeda nama
variable yang digunakan dalam method dengan variable aslinya, kedua
variable ini menunjukkan lokasi dari data yang sama.

3. Pengulangan
3.1 Pengulangan dengan while
Pernyataan ini berguna untuk memproses suatu pernyataan atau beberapa
pernyataan beberapa kali. Selama ungkapan bernilai benar, pernyataan akan
selalu dikerjakan.
Bentuknya :
while (ungkapan)
Pernyataan;

23
Keterangan :
- bagian pernyataan akan diekseskusi selama ungkapan dalam while
bernilai benar.
- Pengujian terhadap ungkapan pada while dilakukan sebelum bagian
pernyataan.
- Kemungkinan pernyataan pada while tidak dijalankan sama sekali, jika
ketemu kondisi yang pertama kali bernilai salah.
Activity diagramnya adalah seperti gambar berikut :

Gambar 2.1 Pengulangan dengan while

Catatan :
Pernyataan perulangan dengan while akan selalu dikerjakan jika ungkapan
selalu benar. Oleh karena itu, kita harus membuat kondisi suatu saat
ungkapan bernilai salah agar perulangan berakhir.

Contoh:
import java.util.Scanner;
public class UlangWhile1
{
public static void main(String args[])
{
Scanner masuk = new Scanner(System.in);
int bil;
bil=1;
while (bil<=5) {
System.out.println(bil);
bil++;
}
}
}

Hasil Output:
1
2
3

24
4
5

3.2 Pengulangan dengan do-while


Seperti halnya perulangan dengan while, perulangan dengan do ... while ini
juga digunakan untuk mengerjakan sebuah atau sekelompok pernyataan
berulang-ulang. Bedanya dengan while adalah pernyataan do ... while akan
mengecek kondisi di belakang, sementara while cek kondisi ada di depan.
Bentuknya :
do
{
pernyataan1;
pernyataan2;
...........
pernyataan_N;
}
while (ungkapan)

Keterangan :
- Bagian pernyataan1 hingga pernyataanN dijalankan secara berulang
sampai ungkapan bernilai salah.
- Pengujian ungkapan dilakukan setelah bagian pernyataan, maka pada
pernyataan do ... while minimal akan dijalankan sekali, karena begitu
masuk ke blok perulangan, tidak ada cek kondisi tetapi langsung
mengerjakan pernyataan.
Activity diagramnya :

Gambar 2.2 Pengulangan dengan do-while


Contoh:

25
Buatlah program mencetak konversi suhu dari celcius ke fahreinhet mulai
dari 1 sampai 10 dengan membuat tabel.
public class UlangDo2
{
public static void main(String args[])
{
int c;
double f;
System.out.println("-----------------------");
System.out.println("CELCIUS FAHREINHEIT");
System.out.println("-----------------------");
c=1;
do
{
f=1.8 * c + 32;
System.out.println("Celcius:"+c+"Fahreinhet:+f);
c++;
} while (c<=10);
System.out.println("-----------------------");
}
}

Hasil Output :
-----------------------
CELCIUS FAHREINHEIT
-----------------------
Celcius : 1 Fahreinhet : 33.8
Celcius : 2 Fahreinhet : 35.6
Celcius : 3 Fahreinhet : 37.4
Celcius : 4 Fahreinhet : 39.2
Celcius : 5 Fahreinhet : 41.0
Celcius : 6 Fahreinhet : 42.8
Celcius : 7 Fahreinhet : 44.6
Celcius : 8 Fahreinhet : 46.4
Celcius : 9 Fahreinhet : 48.2
Celcius : 10 Fahreinhet : 50.0
-----------------------------
Press any key to continue . . .

3.3 Pengulangan dengan for


Sama seperti pernyataan perulangan while dan do...while, pernyataan for
juga digunakan untuk mengerjakan pernyataan atau sekelompok pernyataan
secara berulang. Bedanya adalah dengan pernyataan for perulangan akan
dikerjakan dalam hitungan yang sudah pasti, sementara while dan do...while
tidak.

26
Bentuknya :
for (ungkapan1;ungkapan2;ungkapan3)
Pernyataan;

Keterangan :
- ungkapan1 merupakan pernyataan inisialisasi
- ungkapan2 sebagai kondisi yang menentukan pengulangan terhadap
pernyataan atau tidak
- ungkapan3 digunakan sebagai pengatur variabel yang digunakan didalam
ungkapan1

Gambar 2.3 Activity Diagram untuk perulangan dengan FOR

Contoh activity diagram untuk perulangan dengan for:

Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram untuk perulangan dengan FOR

27
Contoh:
public class UlangFor
{
public static void main (String args[])
{
int bil;
for (bil=1;bil<=5;bil++)
System.out.println(bil);
}
}

Maka akan ditampilkan hasil Output seperti berikut:


1
2
3
4
5

4. Rekursi
Relasi perulangan adalah persamaan-persamaan untuk menentukan satu atau
lebih urutan-urutan secara rekursif. Beberapa relasi perulangan tertentu dapat
"diselesaikan" untuk mendapatkan definisi bukan-rekursif.

Penggunaan rekursi dalam suatu algoritma memiliki kelebihan dan kekurangan.


Kelebihan utamanya adalah biasanya kesederhanaan. Kekurangan utamanya
adalah terkadang algoritma tersebut membutuhkan memori yang sangat banyak
jika kedalaman rekursi sangat besar. Rekursif dapat mendefinikan barisan, fungsi
dan himpunan.
Langkah-langkah untuk mendefinisikan secara rekursif:
1. Langkah basis : Tentukan anggota awalnya.
2. Langkah rekursif : Bentuk aturan untuk membuat anggota baru dari
anggota yang telah ada.
Dalam bahasa pemrograman, rekursif adalah proses dimana fungsi memangil
dirinya sendiri. Berikut ini contoh pemrograman factorial dengan rekursif.
public class Factorial{
public static void main (String args[]){
Factorial f = new Factorial();
System.out.print("8! = ");
System.out.print(f.HitungFactorial(8));
}

public int HitungFactorial(int x){


if(x==1){

28
return 1;
}
else {
return x * HitungFactorial(x-1);
}
}
}

Contoh Program Modul 2 yang mencakup array, method, dan pengulangan:


package matrik;
import java.util.Scanner;
public class Main {
public void kalimat(){
System.out.print("Isi matriks adalah : ");
}
public int hitungluas(int p,int l){
int luas;
luas=p*l;
return luas;
}
public int hitungvolume(int p,int l,int t){
int volume;
volume=p*l*t;
return volume;
}
public static void main(String[] args) {
int p,l,t;
int data[];
Scanner masuk=new Scanner(System.in);
System.out.print("masukkan panjang : ");
p=masuk.nextInt();
System.out.print("masukkan lebar : ");
l=masuk.nextInt();
System.out.print("masukkan tinggi : ");
t=masuk.nextInt();
data=new int[3];
Main saya=new Main();
data[0]=saya.hitungluas(p,l);
data[1]=saya.hitungvolume(p,l,t);
data[2]=10;
int bil=0;
while (bil<=2) {
saya.kalimat();
System.out.println(data[bil]);
bil=bil+1;
}
}
}

29
keluaran program di atas:
masukkan panjang : 2
masukkan lebar : 3
masukkan tinggi : 4
Isi matriks adalah : 6
Isi matriks adalah : 24
Isi matriks adalah : 10

30

Anda mungkin juga menyukai