0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan24 halaman

Modul ARRAY Febrian Hutahaean

Laporan praktikum ini membahas modul array pada SCILAB, meliputi tujuan praktikum yang adalah memahami dasar-dasar, manipulasi, jenis operasi, dan penggunaan array, serta pengalamatan dan kegunaan array."
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan24 halaman

Modul ARRAY Febrian Hutahaean

Laporan praktikum ini membahas modul array pada SCILAB, meliputi tujuan praktikum yang adalah memahami dasar-dasar, manipulasi, jenis operasi, dan penggunaan array, serta pengalamatan dan kegunaan array."
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 24

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMPUTASI DAN LOGIKA PEMROGRAMAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : FEBRIAN HUTAHAEAN
NIM : 2201091
GRUP :E
TANGGAL PRAKTIKUM : 23 NOVEMBER 2023
MODUL PRAKTIKUM : ARRAY
ASISTEN PENANGGUNG JAWAB : DIAN KURNIA, M. KOM

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
MEDAN
2023
MODUL 3
ARRAY
3.1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui dasar-dasar array pada aplikasi SCILAB.
2. Mahasiswa memahami cara memanipulasi Array
3. Mahasiswa mengetahui jenis operasi Array
4. Mahasiswa mengetahui penggunaan linspace dan logspace
5. Mahasiswa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Array
6. Mahasiswa mengetahui fungsi dari instruksi “$”
3.2 Teori Dasar
3.2.1 Dasar-dasar Array
Array adalah kumpulan dari nilai-nilai data bertipe sama dalam urutan
tertentu yang menggunakan sebuah nama yang sama. Nilai-nilai data di suatu
array disebut dengan elemen-elemen array. Letak urutan dari elemen-elemen array
di tunjukkan oleh suatu subscript atau indeks. Subscript dari array selalu dimulai
dari nol.
Tujuan penggunaan array adalah sebagai wadah untuk mengumpulkan
nilai-nilai yang berjenis berbeda atau untuk menyimpan berbagai jenis data seperti
matriks, integer, float, char, dan lain sebagianya, sehingga menjadi satu kesatuan,
sehingga memudahkan dalam pengelompokan nilai, dan dalam menulis skrip
menjadi skrip terstruktur dan rapi. Array juga dapat diartikan sebagai bagian dasar
pembentukan suatu struktur data yang lebih kompleks. Hampir setiap jenis
struktur data kompleks dapat di sajikan secara logik oleh array. Array adalah suatu
tipe data terstuktur yang berupa sejumlah data sejenis (bertipe data sama) yang
jumlahnya tetap dan diberi suatu nama tertentu. Elemen-elemen array tersusun
secara sekuensial di dalam memori sehingga memiliki alamat yang berdekatan.
Array dapat berupa array 1 dimensi, 2 dimensi, bahkan berupa multi dimensi atau
n-dimensi. Elemen-elemen array bertipe data sama tapi bisa bernilai sama atau
berbeda-beda. Array digunakan untuk menyimpan data-data yang diinputkan
masing-masing kedalam memory komputer. Jadi jumlah datanya banyak namun
satu jenis. Pengertian lainnya dari array adalah sekumpulan variabel yang

29
memiliki tipe data yang sama dan dinyatakan dengan nama yang sama.
(Brassard, Gilles.1999).
Array adalah struktur data fundamental dalam pemrograman yang
digunakan untuk menyimpan sejumlah elemen data. SCILAB, sebagai perangkat
lunak sumber terbuka yang kuat untuk pemodelan matematika, juga memiliki
dukungan yang kuat untuk array. Indeks array digunakan untuk mengakses
elemen-elemen dalam array. Indeks array dalam SCILAB dimulai dari 1, yang
berarti elemen pertama dalam array memiliki indeks 1, bukan 0 seperti pada
beberapa bahasa pemrograman lainnya. Sebagai contoh, jika kita memiliki vektor
[10, 20, 30], elemen pertama adalah 10 dengan indeks 1, elemen kedua adalah 20
dengan indeks 2, dan seterusnya (Bezanson et al., 2017).
Elemen-elemen yang terkandung pada Array dapat diakses
menggunakan index array. Index array secara otomatis dimulai dari angka 0.
Ketika ingin menampilkan elemen pada array, kita cukup memanggil nama
array diikuti indexnya. Nilai pada array dapat diedit, ditambah, dan juga dihapus.
Untuk menambah nilai pada array dapat dilakukan dengan keyword append().
Sementara itu, untuk menghapus nilai array dapat dilakukan dengan keyword
pop(), dan remove(). Keyword pop() digunakan untuk menghapus nilai array
berdasarkan indeks, sedangkan keyword remove() digunakan untuk mengapus
nilai array berdasarkan value. Untuk menampilkan semua nilai pada array
dapat dilakukan dengan fungsi for in loop dan untuk menghitung panjang
array bisa dilakukan dengan keyword len().
Selain vektor dan matriks, SCILAB juga mendukung array multi-dimensi.
Array multi-dimensi adalah array yang memiliki lebih dari dua dimensi, dan
mereka dapat digunakan untuk menyimpan data yang lebih kompleks. Contoh
array tiga dimensi adalah seperti data citra berwarna. Pada array multi-dimensi,
Anda akan bekerja dengan lebih dari satu indeks. Anda harus menggunakan
indeks untuk masing-masing dimensi. Sebagai contoh, jika Anda memiliki
matriks tiga dimensi. Anda perlu menggunakan tiga indeks untuk mengakses
elemen tertentu. Operasi pada array multi-dimensi melibatkan perulangan melalui
beberapa dimensi. Anda akan menggunakan konsep perulangan bersarang untuk

30
mengakses dan memanipulasi elemen-elemen dalam array multi-dimensi (Caron
et al., 2001).
Karakteristik utama yang menonjol dari array adalah menggunakan
struktur data berbasis indeks yang membantu mengidentifikasi setiap elemen
dalam array dengan mudah menggunakan indeks. Jika pengguna ingin
menyimpan beberapa nilai dari tipe data yang sama, maka array dapat digunakan
secara efisien. Array juga dapat menangani struktur data yang kompleks dengan
menyimpan data dalam array dua dimensi Array juga digunakan untuk
mengimplementasikan struktur data lain seperti stack, queue, heap, hash table,
dan lain-lain. Proses pencarian dalam sebuah array dapat dilakukan dengan sangat
mudah. Pada dasarnya, array adalah teknologi yang dapat menyederhanakan
pengumpulan data.
Array adalah kumpulan-kumpulan variabel yang menyimpan data dengan
tipe yang sama atau data-data yang tersusun secara linear dimana di dalamnya
terdapat elemen dengan tipe yang sama. Indeks dalam array menyatakan elemen
yang disimpan dan panjang atau length menyatakan total elemen yang tersimpan.
3.2.2 Pengalamatan Array
Pengalamatan array adalah konsep yang sangat penting dalam
pemrograman dan ilmu komputer, terutama dalam konteks penggunaan bahasa
pemrograman tingkat tinggi seperti SCILAB. Pengalamatan array mengacu pada
proses memberikan alamat kepada setiap elemen dalam array. Alamat ini
digunakan untuk mengidentifikasi elemen tertentu dalam array. Dalam SCILAB,
pengalamatan array dimulai dari indeks 1, yang berarti elemen pertama dalam
array memiliki alamat 1, elemen kedua memiliki alamat 2, dan seterusnya.
Dalam SCILAB, indeks array dimulai dari 1, yang berbeda dari beberapa
bahasa pemrograman lain yang mungkin dimulai dari 0. Ini berarti elemen
pertama dalam array memiliki indeks 1, elemen kedua memiliki indeks 2, dan
seterusnya. Indeks digunakan untuk mengakses elemen tertentu dalam array.
Pengalamatan vektor sangat sederhana dalam SCILAB. Contoh vektor [1, 2, 3, 4,
5] memiliki elemen-elemen yang dialamatkan sebagai berikut: Elemen pertama
memiliki alamat 1, elemen kedua memiliki alamat 2, elemen ketiga memiliki
alamat 3, elemen keempat memiliki alamat 4, elemen kelima memiliki alamat 5.

31
Anda dapat mengakses elemen-elemen ini dengan menggunakan indeks yang
sesuai (Bezanson et al., 2017). Misalnya, jika Anda ingin mengakses elemen
ketiga dari vektor, Anda akan menggunakan indeks 3.
Elemen pada baris pertama, kolom pertama memiliki alamat (1, 1), elemen
pada baris pertama, kolom kedua memiliki alamat (1, 2), elemen pada baris
pertama, kolom ketiga memiliki alamat (1, 3), elemen pada baris kedua, kolom
pertama memiliki alamat (2, 1), elemen pada baris kedua, kolom kedua memiliki
alamat (2, 2), elemen pada baris kedua, kolom ketiga memiliki alamat (2, 3).
Untuk mengakses elemen-elemen dalam matriks, Anda perlu menyebutkan indeks
baris dan kolomnya. Misalnya, untuk mengakses elemen pada baris kedua, kolom
ketiga, Anda akan menggunakan indeks (2, 3). (Priyadarshni & Sohal, 2016).
3.2.3 Jenis-jenis Array
1. Array satu dimensi
Array satu dimensi adalah jenis array dasar yang terdiri dari beberapa
kolom elemen. Dalam satu baris tersusun dari beberapa elemen-elemen yang
sama. Keunggulan dari array satu dimensi adalah mudah digunakan dan mudah
dibaca sehingga paling umum digunakan. Perlu diingat elemen pertama ditandai
dengan indeks 0, elemen keempat di indeks 3, dan seterusnya.
Tipe Data Nama Array [jumlah elemen]
2. Array dua dimensi
Array dua dimensi merupakan perluasan dari array satu dimensi sehingga
array dua dimensi terdiri dari kolom dan baris atau berbentuk matrix. Maka harus
perhatikan nomor baris dan kolom.
Tipe Data Nama Array [jumlah baris][jumlah kolom]
3. Array Multi dimensi
Array multi dimensi digunakan untuk ke array yang lebih dari dua dimensi
atau lebih. Bentuknya memiliki banyak dimensi sehingga untuk menentukan
posisi elemen data tidak menggunakan indeks namun menggunakan key atau
string. String merupakan array dari karakter.
Dalam penulisan string menggunakan tanda petik ganda “…”, sedangkan
karakter menggunakan tanda petik tunggal ‘…’. Pada string selalu diakhiri dengan

32
angka nol dalam penulisan. Contohnya : Count <<”jklmn\0opqrs”. Karena ada
angka nol sebelum huruf o maka yang akan muncul dimonitor yaitu jklmn.

3.2.4 Kegunaan Array


Kegunaan Array adalah dapat menyelesaikan masalah matriks, mudah
dalam menerapkan algoritma sorting , penjadwalan CPU, diterapkan sebagai
algoritma sorting tabel pencarian di komputer.
 Array C++
Bahasa pemprograman C++ pada array selalu dimulai dari indeks nol.
Ukuran Array yang sama dari awal hingga akhir disebut statik, jika berubah maka
disebut dinamik. Cara membuat Array pada C++ sama seperti variabel biasa.
Contohnya: Char huruf [7] = {‘k’,’l’,’m’,’n’,’o’,’p’,’q’}, cara mengambil huruf
‘o’? yaitu huruf [6], karena indeks array selalu mulai dari angka nol.
 Array Python
Array phyton satu kesatuan dari kumpulan beberapa data tunggal.
Array python dapat menyimpan dua python data yang sama dalam satu array.
Dalam array phyton harus menggunakan array module. Import array as arr atau
import numpy as np.
 Array Java
Array Java berbentuk dinamis. Array pada java bisa dibuat beraneka
ragam dengan tipe data tertentu. Contohnya seperti menginisiasi array, mencari
panjang array, dan mengakses nilai array.
 Array PHP
Array PHP memiliki dua jenis yaitu indexed array (simple array) atau
array dimensi satu dan associated array. Dalam PHP dapat berupa string, boolean,
dan bilangan. Array PHP dianggap rumit karena dapat menampung dengan jenis
yang berbeda. Sama dengan yang lainnya indeks Array PHP dimulai dari nol.
3.2.5 Kelebihan Array
Kelebihan dari Array adalah kemampuan menyimpan data serupa dalam
satu variabel. Kekurangan Array yaitu hanya bisa digunakan dengan menyimpan

33
tipe data yang sama. Memerlukan memori yang banyak untuk elemen yang tidak
digunakan.
Data Array adalah tipe data yang memiliki tipe data yang lain. Data Array ini
proses penyimpanan data ke variabel jadi lebih mudah dan terutama adalah apabila
data tersebut jumlahnya banyak. Array juga termasuk salah satu tipe data yang cukup
terstruktur, yaitu terdiri dari beberapa komponen yang memiliki tipe data yang sama.
Contohnya adalah pada satu Array terdiri dari bilangan bulat atau bilangan
saja. Tujuan data Array adalah supaya sejumlah item data dengan jenis yang sama
ada di satu tempat serta memudahkan saat dilakukan operasi data. Pada struktur data,
Array termasuk struktur data linier yang merupakan struktur elemen data yang
disusun pada satu dimensi. (Wu, 2002).
3.2.6 Manipulasi Array
Manipulasi array melibatkan serangkaian operasi untuk mengakses,
mengubah, dan memproses elemen-elemen dalam array. Berikut adalah dasar-
dasar memanipulasi array :
A. Pengaksesan Elemen : Anda dapat mengakses elemen-elemen dalam array
dengan menggunakan indeks. Indeks ini menunjukkan posisi elemen
dalam array. Misalnya, untuk mengakses elemen kedua dari vektor `[1, 2,
3, 4, 5]`, anda menggunakan indeks 2.
B. Perubahan Nilai Elemen : Anda dapat mengubah nilai elemen-elemen
dalam array dengan memberikan nilai baru pada indeks yang sesuai.
Misalnya, Anda dapat mengganti elemen ketiga dari vektor `[1, 2, 3]`
dengan nilai 10, sehingga vektornya menjadi `[1, 2, 10]`.
C. Penambahan Elemen : Anda dapat menambahkan elemen baru ke dalam
array. Misalnya, Anda dapat menambahkan nilai 6 ke vektor `[1, 2, 3]`,
sehingga vektornya menjadi `[1, 2, 3, 6]`.
D. Penghapusan Elemen : Anda dapat menghapus elemen tertentu dari array.
Misalnya, Anda dapat menghapus elemen kedua dari vektor `[1, 2, 3]`,
sehingga vektornya menjadi `[1, 3]`.
Operasi array adalah kunci dalam analisis data. Mereka memungkinkan
Anda untuk menyusun, membersihkan, dan menganalisis data dalam array.

34
Operasi seperti pemfilteran, pengurutan, dan agregasi data sering melibatkan
operasi array. Beberapa penerapan array dalam analisis data meliputi :
A. Pengolahan Data : Operasi array digunakan untuk mengelola dan
memproses data sebelum analisis lebih lanjut. Misalnya, membersihkan
data yang tidak valid atau mengubah format data.
B. Pengambilan Statistik : Array digunakan untuk menghitung statistik dasar
seperti rata-rata, median, dan deviasi standar dari data.
C. Visualisasi Data : Array digunakan dalam pembuatan grafik dan
visualisasi data. Grafik sering dibuat berdasarkan data yang disimpan
dalam array.
D. Analisis Data Lanjutan : Operasi array digunakan untuk mengelompokkan,
menyaring, dan menyusun data dalam bentuk yang sesuai dengan analisis
yang diinginkan.
3.2.7 Kelemahan Array Secara Umum
1. Tidak Bisa Menambah atau Menghapus Elemen
Apabila Anda sudah membuatnya tidak bisa menambah atau menghapus
elemen lagi. Tipe data Array juga mempunyai ukuran yang tetap dan itulah sebabnya
tidak bisa melakukan penambahan atau penghapusan elemen. Anda juga tidak bisa
mengubah ukurannya dengan dinamis.

2. Fungsinya Terbatas
Tipe data Array memiliki fungsionalitas yang cukup terbatas dibandingkan
data yang lainnya. Array memiliki keunggulan pada tugas-tugas sederhana dan untuk
permasalahan yang kompleks tipe data lainnya bisa jadi solusinya.

3. Biaya Hapus Item Mahal


Kelemahan tipe data Array berikutnya lagi adalah apabila menghapus item
pada Array bisa melibatkan penyalinan di setiap elemen sebelum isi celah yang
ditinggalkan pada elemen yang Anda hapus. Nah, biaya untuk menghapus item pada
Array ini cukup mahal. (Campbell, 2009).

35
3.3 Prosedur
3.3.1 Kode Program Dasar-dasar Array
A. SCILAB Console

B. Variable Browser

36
C. Command History

3.3.2 Kode Program Pengalamatan Array


A. SCILAB Console

B. Variable Browser

C. Command History

37
3.3.3 Kode Program Operasi Array
A. SCILAB Console

B. Variable Browser

38
C. Command History

3.3.4 Kode Program Manipulasi Array


A. SCILAB Console

B. Variable Browser

39
C. Command History

D. Visualisasi Data

3.3.5 Kode Contoh Kasus 1


A. SCILAB Console

B. Variable Browser

40
C. Command History

D. Visualisasi Data

3.3.6 Kode Contoh Kasus 2


A. SCILAB Console

B. Variable Browser

41
C. Command History

D. Visualisasi Data

42
3.4 Pembahasan
3.4.1 Kode Program Dasar-dasar Array
Pada kode program dasar-dasar array, praktik penyimpanan data dengan
variabel array telah digunakan. Pada bagian pertama, variabel array yang
digunakan adalah ‘x’, di mana nilai awal 0 dan nilai akhir 2 π , dengan interval
0.1 π untuk tiap elemennye. Perintah ini ditampilkan dalam perintah ‘
x=0 :0.1∗π :2∗π ' , di mana 0 mengartikan nilai/elemen awal, 2*%pi menyatakan
nilai/elemen akhir, dan 0.1*%pi menyatakan interval tiap elemen. Variabel ‘x’ ini
selanjutnya digunakan untuk menghitung fungsi sinus pada variabel y ( y=sin ⁡(x )
).
Selanjutnya perintah ‘a=[0 0.5*%pi %pi 1.5*%pi 2*%pi]’ dieksekusi.
Perintah tersebut berarti ingin dibuat array ‘x’ yang berisi 5 elemen di dalamnya,
di mana dalam perintah ‘a’ tiap elemen dipisahkan oleh sebuah spasi. Berikutnya
nilai dalam array ‘a’ ini akan digunakan untuk menyelesaikan perintah ‘b = sin(a)’
yang diberikan selanjutnya. Oleh karena array ‘a’ memilki 5 elemen, maka ‘b’
juga akan menghasilkan 5 elemen.
Pada perintah selanjutnya yaitu ‘c’ dan ‘d’ diperlihatkan bahwa tanda (;)
dan (,) berperan dalam susunan array yang dihasilkan. Perintah ‘c=[0, 0.5*%%pi,
%pi, 1.5*%pi, 2*%pi]’ akan menghasilkan array satu dimensi dengan empat
elemen (lihat Gambar 3.15). Sementara itu, perintah ‘d = [0; 0.5*%pi ; %pi; 1.5*
%pi; 2*%pi]’ yang menghasilkan matriks atau array dua dimensi yang memiliki
empat baris dan satu kolom (lihat Gambar 3.16).

Gambar 3.16. Perintah ‘d’


Gambar 3.15. Perintah ‘c’

Perintah selanjutnya yaitu ‘e’ dan ‘f’. Perintah ini memiliki format ‘e =
elemen awal : elemen akhir’ dan ‘f = elemen awal : interval tiap elemen : elemen
akhir’. Kemudian ada perintah ‘g’ dan ‘h’ yang melibatkan fungsi ‘linspace’.

43
Fungsi ‘linspace’ merupakan fungsi untuk menghasilkan vektor dengan deret
bilangan, serta memiliki format linspace (elemen awal : elemen akhir : jumlah
elemen dalam vektor hasil).
Untuk perintah ‘i’ nilai [1:4]’ dan [5:8]’ perlu untuk diketahui terlebih
dahulu agar dapat dimengerti tahap pengerjaannya. Namun, hal ini tetap bisa
dilakukan dengan SCILAB. Selanjutnya untuk ‘j’ dan ‘k’ yang memakai fungsi
logspace. Fungsi logspace merupakan fungsi untuk membuat vektor dengan deret
bilangan logaritmik dalam skala logaritma, dengan format ‘logspace(elemen awal,
elemen akhir, jumlah elemen). Untuk ‘k’ mirip dengan ‘i’ dalam hal nilai awal
dan akhirnya.
3.4.2 Kode Program Pengalamatan Array
Pada kode pengalamatan array, mahasiswa mempelajari mengenai indeks.
Setiap elemen dalam array memiliki indeks yang mengidentifikasikan lokasinya
dalam array. Pada perintah pertama ‘x’ diberitahukan elemen-elemen penyusun
array ‘x’ tersebut, lalu ketika diberi indeks 4 dan 7 di perintah ‘b’ dan ‘c’, maka
hasil eksekusi akan menghasilkan output berupa elemen keempat (untuk ‘b’) dan
elemen ketujuh (untuk ‘c’).
Perintah selanjutnya yaitu ‘d = x(3:$)’. Tanda ‘$’ memiliki arti ‘sampai
elemen akhir’, maka maksud dari perintah tersebut adalah nilai/elemen ‘x’ mulai
dari indeks ke-3 hingga elemen terakhir. Hasil output dapat dilihat pada Gambar
3.17. Perintah ‘e’ dan ‘f’ memiliki format ‘e = f = x (elemen awal, interval tiap
elemen, nilai akhir)’. Selanjutnya untuk perintah ‘g = x ([ 3 4 5 6 7 6 5]). Perintah
‘g’ ini berarti elemen ke 3, 4, 5, 6, 7, 6, 5 dari ‘x’ ingin dipanggil pada perintah
‘g’.

Gambar 3.17. Perintah ‘d’ Kode Program Pengalamatan Array


3.4.3 Kode Program Operasi Array
Pada kode program operasi array terdapat beberapa perintah. Dalam
pembahasan ini hanya akan dibahas perintah-perintah yang masih belum
dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Setelah perintah ‘x = 1:10’ diketikkan

44
dalam SCILAB Console, maka dalam perintah ‘z’ tiap elemen ‘x’ akan dikenakan
operasi pengurangan dengan 2 untuk masing-masing elemennya, dan menjadi
elemen di ‘z’. Sama halmya dengan perintah ‘a’, nilai skalar ‘3’ dikalikan dengan
x/2 dan dikurangi 5 untuk menjadi output di perintah ‘a’.
Untuk perintah ‘b’ dan ‘c’ ingin dibuat suatu matriks untuk tiap perintah
‘b’ dan ‘c’ dengan ukuran/ordo matriks 3x4 (3 sebagai baris dan 4 sebagai
kolom). Perintah ‘d’ dan ‘e’ mirip dengan perintah ‘z’. Selanjutnya yaitu perintah
‘f’ dan ‘g’. Pada perintah ini terdapat perbedaan yaitu terdapat (.) setelah ‘b’ pada
perintah ‘g’. Perintah ‘f’ merupakan operasi perkalian matriks dengan matriks dan
bila melihat ukuran/ordo matriks keduanya, maka seharusnya kedua matriks ini
tidak dapat dioperasikan. Setelah perintah dieksekusi, maka benar bahwa operasi
ini tidak valid (lihat Gambar 3.18).

Gambar 3.18. Perintah ‘f’


Matriks ‘b’ memiliki 3 baris dan 4 kolom, begitu juga dengan matriks ‘c’.
Dalam perkalian matriks, ada aturan yang harus dipenuhi dalam yaitu jumlah
kolom pada matriks pertama (b) harus sama dengan jumlah baris pada matriks
kedua (c) agar operasi ini menjadi valid. Selanjutnya adalah perintah ‘g’. Perintah
‘g’ merupakan operasi perkalian elemen per elemen. Tanda (.) berarti perkalian
dilakukan elemen per elemen, sedangkan perkalian tanpa (.) merupakan perkalian
antar matriks, sehingga aturan harus dipenuhi (Rosmiati et al., 2023 : hal 13). Ini
berarti setiap elemen dalam matriks ‘b’ dikalikan dengan elemen yang sesuai
dalam matriks ‘c’. Operasi ini tidak bergantung pada aturan dimensi/ukuran/ordo
matriks seperti dalam operasi perkalian antar matriks. Hal yang sama juga berlaku
pada perintah ‘h’ dan ‘i’.
3.4.4 Kode Program Manipulasi Array
Pada kode program digunakan beberapa fungsi seperti ‘zero’, ‘size’, dan
yang lainnya. Perintah ‘a = ones (3,4)’ berarti output dari perintah ini adalah
matriks berukuran 3x4, di mana formatnya yaitu ‘ones(jumlah baris, jumlah
kolom)’. Kemudian perintah ‘b = size (a)’. Perintah ini digunakan untuk

45
mengambil/mengetahui ukuran matriks 'a' dan menyimpannya dalam matriks 'b'.
Perintah ‘c = zeros (4)’ berarti akan menghasilkan array satu dimensi (vektor)
dengan empat elemen yang semuanya bernilai nol saat dieksekusi. Namun, setelah
dieksekusi hanya satu elemen nol (0) yang muncul (lihat Gambar 3.19).

Gambar 3.19. Perintah ‘c=zeros(4)’


Perintah membuat array baru dilakukan saat perintah ‘d’ dieksekusi. Lalu
perintah ‘d(2,3) = 0’ serta ‘d(1,1) = 100’ ditujukan untuk mengubah nilai elemen
baris 2 kolom 3 menjadi 0, serta baris 1 kolom 1 menjadi 100, tetapi kedua
perintah ini diakhiri dengan tanda (;). Tujuannya adalah agar hasil output tidak
langsung muncul karena hasil akhir ‘d yang telah diubah elemennya’ yang ingin
dilihat (perhatikan Gambar 3.20).

Gambar 3.20. Perintah Membuat Array Baru ‘d’


Selanjutnya adalah perintah ‘e = d(:,2)'. Tanda (:,2) ini adalah
pengindeksan yang menunjukkan bahwa kita ingin memilih semua baris (:) dari
kolom kedua (indeks kolom 2) dalam matriks 'd'. Perlu diperhatikan bahwa
catatan di buku penuntun menunjukan perbedaan dari fungsi yang dibuat saat
praktikum dengan di buku. Hal ini terjadi karena ketika perintah ‘e = d(:,2) = []’
tidak valid ketika dieksekusi, dan tidak menghapus semua elemen di kolom 2
(catatan di perintah ‘e’). Untuk perintah pengganti digunakan ‘e = d(:,2)’, tetapi
perintah ini berfungsi untuk memilih semua elemen dari kolom kedua dari ‘d’,
dan disimpan di ‘e’ (lihat Gambar 3.21). Solusi dari saya untuk menghapus
semua elemen di kolom kedua adalah dengan perintah ‘e = d(1,:)’, sehingga

46
semua elemen dari baris pertama (indeks baris 1) dalam matriks 'd' akan dipilih
dan disimpan dalam variabel 'e'.

Gambar 3.21. Perintah Manipulasi Array ‘e’


Perintah ‘[baris, kolom] = find(d > 3)’ digunakan untuk menemukan baris
dan kolom di mana elemen-elemen dalam matriks 'd' lebih besar dari 3. Ini adalah
operasi pencarian yang berguna untuk mengidentifikasi posisi elemen-elemen
yang memenuhi kondisi tertentu dalam matriks. Perhatikan gambar 3.20 untuk
melihat elemen dari matriks ‘d’ dan gambar 3.22 untuk hasil eksekusi perintah
‘[baris, kolom] = find(d > 3)’.

Gambar 3.22. Perintah Argumen ‘find’


Setelah memperhatikan gambar 3.22, maka elemen-elemen yang lebih
besar dari 3 terdapat di baris 2 kolom 1, baris 3 kolom 1, baris 3 kolom 2, dan
baris 3 kolom 3. Hal ini berguna dalam analisis data ketika perlu mengidentifikasi
elemen-elemen yang memenuhi kondisi tertentu dalam matriks.

47
3.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dan sumber literasi bacaan,
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam praktikum ini, mahasiswa memahami dasar-dasar array dalam
aplikasi SCILAB, meliputi struktur data yang menyimpan elemen dalam
susunan, penggunaan vektor dan matriks, serta pendefinisian,
pengaksesan, dan pemanipulasian elemen array.
2. Ada beberapa cara untuk memanipulasi array, yaitu dengan menggunakan
perintah :
a. Ones untuk membuat array atau elemen array bernilai 1.
b. Zeros untuk membuat array atau elemen array bernilai 0.
c. Array (1,1) = n untuk mengubah nilai array di baris 1 kolom 1 menjadi
bernilai n.
d. Array (:,n) = [ ] untuk menghapus semua elemen ke-n pada sebuah
array.
3. Jenis-jenis operasi array yaitu Operasi Array-Skalar dan Operasi Array-
Array.
4. Linspace digunakan untuk membuat vector baris dimulai dengan awal,
interval sebesar kenaikan, mempunyai n elemen. Sedangkan Logspace
untuk membuat vector baris dengan interval logaritma dimulai dengan
10awal diakhiri dengan 10akhir dan mempunyai elemen.
5. Adapun Kelebihan dan Kekurangan Array yaitu :
Kelebihan Array :
a. Merupakan struktur penyimpanan data yang paling mudah.
b. Memori ekonomis, bisa semua elemen terisi.
c. Dapat diakses secara random.
d. Tipe data yang mampu menampung lebih dari satu data.
e. Waktu akses sama setiap elemen.
Kekurangan Array :
a. Ukuran file sangatlah besar dan boros memory.
b. Merupakan struktur penyimpanan data yang statis.

48
c. Kebanyakan bahasa pemrograman sulit diubah ukurannya pada waktu
eksekusi.
6. Fungsi atau kegunaan dari intruksi "$" adalah untuk memberi perintah
mengambil jumlah elemen dalam array hingga elemen terakhir.

49
3.6 Daftar Pustaka
Brassard, Gilles. 1999. Fundamentals of algorithma. United States : PrinteceHall
Bezanson, J., Edelman, A., Karpinski, S., & Shah, V. B. (2017). Julia: A Fresh
Approach to Numerical Computing. Siam Review, 59(1), 65–98.
https://doi.org/10.1137/141000671
Campbell, S. L., Chancelier, J., & Nikoukhah, R. (2009). Introduction to
SCILAB. Springer eBooks, 9–71. https://doi.org/10.1007/978-1-4419-
5527-2_2
Caron, E., Chaumette, S., Contassot-Vivier, S., Desprez, F., Fleury, É., Gomez,
C., Goursat, M., Quinson, M., Jeannot, E., Lazure, D., Lombard, F.,
Nicod, J., Philippe, L., Ramet, P., Roman, J., Rubi, F., Steer, S., Suter, F.,
& Utard, G. (2001). SCILAB to SCILAB//: The Ouragan Project. Parallel
Computing, 27(11), 1497–1519. https://doi.org/10.1016/s0167-
8191(01)00101-6
Magyar, Z., & Žáková, K. (2010). Using SCILAB for Building of Virtual Lab.
Institute of Electrical and Electronics Engineer.
https://doi.org/10.1109/ithet.2010.5480084
Priyadarshni, & Sohal, J. S. (2016). Improvement of Artificial Neural Network
Based Character Recognition System, Using SCILAB. Optik, 127(22),
10510–10518. https://doi.org/10.1016/j.ijleo.2016.05.106
Rosmiati, Lumbantoruan, S., Tarigan, N., & Kurnia, D. (2023). Modul Pr.
Komputasi dan Logika Pemrograman (2023rd ed.). Politeknik Teknologi
Kimia Industri Medan.
Wu, B., & Bogaerts, A. (2002). SCILAB-a Simulation Environment for the
Scalable Coherent Interface. Institute of Electrical and Electronics
Engineers. https://doi.org/10.1109/mascot.1995.378680

50

Anda mungkin juga menyukai