PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR
1.1. LATAR BELAKANG
Kota Bontang merupakan salah satu wilayah pesisir Kalimantan Timur yang memiliki
potensi Pesisir dan laut yang cukup besar. Kota Bontang sendiri terkenal dengan sektor jasa
dan industri, selain dikedua sektor tersebut kota Bontang memiliki sektor pariwisata yang
cukup potensial. Hal ini disebabkan letak geografisnya yang berada di wilayah pesisir dengan
ekosistem pesisir indah. Salah satunya adalah Pulau Beras Basah. Pulau ini merupakan objek
wisata kebanggaan kota bontang. Selain karena pulaunya yang indah dengan hamparan pasir
putih serta luas pulau yang kurang lebih sebesar lapangan sepak bola dengan vegetasi pohon
kelapa hampir diseluruh daratan pulau. Pulau ini bertambah menarik dengan adanya
mercusuar, mercusuar ini sendiri berfungsi sebagai bantuan navigasi untuk kapal. Pulau ini
dikelilingi oleh padang lamun dan terumbu karang serta berbagai jenis ikan.
Selain peran penting Pulau Beras Basah bagi sektor pariwisata dan perikanan, Pulau
ini juga merupakan Pulau terluar dari batas administrasi Kota Bontang sehingga keberadaan
dan kelestarian kualitas ekologi pulau yang menjadi daya tarik wisata pulau perlu menjadi
perhatian, Pemerintah Kota Bontang melalui SK Walikota No. 112 tahun 2011 telah
menetapkan pulau Beras basah sebagai bagian dari Zona Pemanfaatan terbatas dalam
kawasan Konservasi perairan kota Bontang telah menjadikan kawasan beras basah sebagai
kawasan konservasi perairan kota bontang menjadi zona pemanfaatan terbatas sejak tanggal
25 maret 2011. Kota Bontang merupakan salah satu wilayah pesisir Kalimantan Timur yang
memiliki potensi Pesisir dan laut yang cukup besar.
Kota Bontang sendiri terkenal dengan sektor jasa dan industri, selain dikedua sektor
tersebut kota Bontang memiliki sektor pariwisata yang cukup potensial. Hal ini disebabkan
letak geografisnya yang berada di wilayah pesisir dengan ekosistem pesisir indah. Salah
satunya adalah Pulau Beras Basah. Pulau ini merupakan objek wisata kebanggaan kota
bontang. Selain karena pulaunya yang indah dengan hamparan pasir putih serta luas pulau
yang kurang lebih sebesar lapangan sepak bola dengan vegetasi pohon kelapa hampir
diseluruh daratan pulau. Pulau ini bertambah menarik dengan adanya mercusuar, mercusuar
ini sendiri berfungsi sebagai bantuan navigasi untuk kapal. Pulau ini dikelilingi oleh padang
lamun dan terumbu karang serta berbagai jenis ikan. Selain peran penting Pulau Beras Basah
ALFIAN ARIF SAPUTRA
PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR
bagi sektor pariwisata dan perikanan, Pulau ini juga merupakan Pulau terluar dari batas
administrasi Kota Bontang sehingga keberadaan dan kelestarian kualitas ekologi pulau yang
menjadi daya tarik wisata pulau perlu menjadi perhatian, Pemerintah.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.2.1. Permasalahan Umum
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka ada beberapa
rumusan masalah yaitu:
Bagaimana meningkatkan daya tarik dan kenyamanan bagi wisatawan di Pulau Beras
Basah.
Bagaimana mengintegrasikan infrastruktur wisata dengan karakteristik alam dan
budaya Pulau Beras Basah?
1.2.2. Permasalahan khusus
Bagaimana menyatukan bangunan besar dengan struktur apung yang memiliki
kenyamanan secara thermal maupun visual dan aman bagi pengguna.
Bagaimana menerapkan bangunan apung yang berdampak baik pada lingkungan
sekitar.
1.3. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
Berdasarkan tinjauan dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas,
maka adapun maksud dan tujuan dari perancangan kawasan wisata pulau beras basah di kota
bontang kalimantan timur adalah :
1.3.1. Maksud dari proyek ini adalah untuk mengembangkan dan memperbaiki Pulau Beras
Basah sebagai destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan di Kota Bontang,
Kalimantan Timur. Proyek ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi alam dan
budaya dari pulau ini, menciptakan pengalaman wisata yang memuaskan, serta
mendukung ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan
1.3.2. Tujuan Meningkatkan Daya Tarik Wisata: Mengembangkan infrastruktur dan fasilitas
wisata yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Pulau Beras Basah.
1.3.3. Sasaran Meningkatkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Pulau Beras Basah
sebagai hasil dari pengembangan dan promosi kawasan wisata. Dan Peningkatan
Pendapatan Ekonomi Lokal: Memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal
ALFIAN ARIF SAPUTRA
PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR
melalui pendapatan yang dihasilkan dari sektor pariwisata, termasuk pendapatan dari
akomodasi, makanan, transportasi, dan aktivitas wisata lainnya.
1.4. Ruang Lingkup pembahasan dibagi menjadi dua hal yaitu Ruang Lingkup Proyek dan
Ruang Lingkup Kegiatan dengan penjelasan sebagai berikut :
1.4.1. Ruang Lingkup Proyek Perancangan Kawasan Wisata Pulau Beras Basah Di Kota
Bontang Kalimantan Timur, Studi tentang potensi alam, budaya, dan keunikan Pulau
Beras Basah dan Desain
Tata Letak, Perancangan konsep tata letak dan struktur fisik kawasan wisata, termasuk
fasilitas umum
Lokasi Pulau Beras Basah di keliling air laut.
1.4.2. Ruang Lingkup Kegiatan Sasaran Pengunjung dan wisatawan asing
Kegiatan yang dilakukan Perancangan Kawasan Wisata Pulau Beras Basah Di Kota Bontang
Kalimantan Timur yaitu :
Pengembangan Akomodasi dan Penginapan: Desain dan konstruksi penginapan atau
akomodasi, termasuk vila, atau pondok. Dan Menjamin standar kenyamanan dan
keamanan bagi pengunjung.
ALFIAN ARIF SAPUTRA
PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR
Program Kegiatan Wisata: Pengembangan program kegiatan wisata termasuk
olahraga air, snorkeling, hiking, dan kegiatan lainnya dan Penyediaan fasilitas hiburan.
1.5. Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Maksud,Tujuan
dan Sasaran Proyek, serta Ruang Lingkup yang berkaitan dengan Proyek.
BAB II : KAJIAN TEOR
Pada bab ini membahas tentang pokok-pokok teori yang terkait dengan tema, judul,
serta beberapa teori pendukung dalam perancangan proyek.
BAB III : METODOLOGI
Pada bab ini menjelaskan tentang mekanisme atau metode yang akan dipakai untuk
menyelesaikan konsep ini dengan pendekatan melalui diagram metodologi. Dan juga jangka
waktu jadwal penyelesaian yang meliputi tahapantahapan pelaksanaan.
BAB IV : STUDI BANDING
Pada bab ini membahas tentang studi kasus lapangan dan studi kasus literatur yang
akan dijadikan sebagai bahan perbandingan. Kajian studi kasus tersebut meliputi alasan
pemilihan proyek, deskripsi obyek studi, kajian arsitektur, kajian struktur, kajian lansekap,
interior dan keunikan desain rangkuman atau kesimpulan dari studi kasus tersebut.
BAB V : PROGRAM RUANG DAN ANALISA TAPAK
Pada bab ini menjelaskan tentang hubungan ruang dan fungsi penggunaan
berdasarkan aktifitas yang terjadi serta memberikan kajian pemilihan tapak dan analisa tapak
BAB VII : KONSEP RANCANGAN
Pada bab ini dijelaskan garis dasar perencanaan dalam bentuk konsep rancangan
yang meliputi makro konsep dan mikro konsep yang diharapkan mampu menjadi pedoman
dalam pelaksanaan desain rancangan yang berupa gambargambar kerja. Pada bagian ini juga
lebih detail dikaji dari sudut pandang desain.
ALFIAN ARIF SAPUTRA