0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
237 tayangan65 halaman

Bab 11

Bab 11 membahas tentang interfacing sistem digital dengan dunia analog. Ada beberapa komponen kunci yang terlibat, yaitu transduser untuk mengubah sinyal fisik menjadi sinyal listrik, ADC untuk mengkonversi sinyal analog menjadi digital, dan DAC untuk mengkonversi kembali sinyal digital menjadi analog. Konversi A/D dan D/A memungkinkan sistem digital seperti komputer untuk berinteraksi dengan variabel fisik analog di dunia nyata.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
237 tayangan65 halaman

Bab 11

Bab 11 membahas tentang interfacing sistem digital dengan dunia analog. Ada beberapa komponen kunci yang terlibat, yaitu transduser untuk mengubah sinyal fisik menjadi sinyal listrik, ADC untuk mengkonversi sinyal analog menjadi digital, dan DAC untuk mengkonversi kembali sinyal digital menjadi analog. Konversi A/D dan D/A memungkinkan sistem digital seperti komputer untuk berinteraksi dengan variabel fisik analog di dunia nyata.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 65

Machine Translated by Google

BAB 11

ANTARMUKA DENGAN
DUNIA ANALOG

ÿ GARIS BESAR
11-1 Tinjauan Digital Versus 11-10 Akuisisi Data
Analog 11-11 Pendekatan Berturut-turut
11-2 Konversi Digital-ke-Analog ADC
11-3 Sirkuit Konverter D/A 11-12 Flash ADC
Spesifikasi 11-4 DAC 11-13 Konversi A/D Lainnya
Metode
11-5 DAC Sirkuit Terpadu
11-6 Aplikasi DAC 11-14 Sirkuit Sampel-dan-Tahan
11-7 Mengatasi Masalah DAC 11-15 Penggandaan
11-8 Analog-ke-Digital 11-16 Osiloskop Penyimpanan Digital
Konversi 11-17 Pemrosesan Sinyal Digital
11-9 ADC Jalan Digital (DSP)
Machine Translated by Google

ÿ TUJUAN
Setelah menyelesaikan bab ini, Anda akan dapat: ÿ Memahami teori
operasi dan batasan rangkaian beberapa jenis konverter digital-ke-analog (DAC). ÿ Baca dan
pahami berbagai spesifikasi pabrikan DAC. ÿ Gunakan prosedur
pengujian yang berbeda untuk memecahkan masalah sirkuit DAC. ÿ Bandingkan kelebihan dan
kekurangan jalur digital

konverter analog-ke-digital (ADC), ADC pendekatan berturut-turut, dan ADC flash.

ÿ Menganalisis proses dimana komputer, bersama dengan ADC, mendigitalkan sinyal analog dan
kemudian merekonstruksi sinyal analog tersebut dari data digital.

ÿ Jelaskan pengoperasian dasar voltmeter digital. ÿ Memahami perlunya


menggunakan rangkaian sampel-dan-tahan secara bersamaan
dengan ADC.

ÿ Jelaskan pengoperasian sistem multipleksing analog. ÿ Memahami fitur dan


pengoperasian dasar osiloskop penyimpanan digital. ÿ Memahami konsep dasar pemrosesan
sinyal digital.

11-1 TINJAUAN DIGITAL VERSUS ANALOG


Besaran digital mempunyai nilai yang ditentukan sebagai salah satu dari dua kemungkinan, misalnya 0
atau 1, RENDAH atau TINGGI, benar atau salah, dan seterusnya. Dalam praktiknya, besaran digital
seperti tegangan sebenarnya dapat memiliki nilai yang berada dalam rentang tertentu, dan kita
mendefinisikan nilai dalam rentang tertentu agar memiliki nilai digital yang sama. Misalnya untuk logika
TTL, kita mengetahuinya

0 V sampai 0,8 V = logika 0


2 V sampai 5 V = logika 1

Setiap tegangan yang jatuh dalam rentang dari 0 hingga 0,8 V diberi nilai digital 0, dan setiap tegangan
dalam rentang 2 hingga 5 V diberi nilai digital 1. Nilai tegangan aksi sebenarnya tidak signifikan karena
rangkaian digital merespons dalam cara yang sama untuk semua nilai tegangan dalam rentang tertentu.

Sebaliknya, besaran analog dapat mempunyai nilai apa pun dalam rentang nilai yang
berkesinambungan dan, yang paling penting, nilai pastinya adalah signifikan. Misalnya, output dari
konverter suhu-ke-tegangan analog mungkin diukur sebagai 2,76 V, yang mungkin mewakili suhu tertentu
sebesar 27,6°C. tegangan diukur sebagai sesuatu yang berbeda, misalnya 2,34 V atau 3,78 mewakili
V, ini akan
suhu yang sama sekali berbeda. Dengan kata lain,

719
Machine Translated by Google

720 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

setiap kemungkinan nilai besaran analog mempunyai arti yang berbeda. Contoh lain
adalah tegangan keluaran dari penguat audio ke speaker.
Tegangan ini merupakan besaran analog karena setiap nilai yang mungkin
menghasilkan respon yang berbeda pada speaker.
Sebagian besar variabel fisik bersifat analog dan dapat mengambil nilai apa
pun dalam rentang nilai yang berkelanjutan. Contohnya termasuk suhu, tekanan,
intensitas cahaya, sinyal audio, posisi, kecepatan putaran, dan laju aliran.
Sistem digital melakukan semua operasi internalnya menggunakan sirkuit digital
dan operasi digital. Setiap informasi yang harus dimasukkan ke dalam sistem digital
harus terlebih dahulu dimasukkan ke dalam bentuk digital. Demikian pula keluaran
dari sistem digital selalu dalam bentuk digital. Ketika sistem digital seperti komputer
digunakan untuk memantau dan/atau mengendalikan proses fisik, kita harus
menghadapi perbedaan antara sifat digital komputer dan sifat analog dari variabel
proses. Gambar 11-1 mengilustrasikan situasinya. Diagram ini menunjukkan lima
elemen yang terlibat ketika komputer memantau dan mengendalikan variabel fisik
yang dianggap analog:

1. Transduser. Variabel fisika biasanya berupa besaran non-listrik. Transduser


adalah perangkat yang mengubah variabel fisik menjadi variabel listrik .
Beberapa transduser yang umum termasuk termistor, fotosel, fotodioda,
pengukur aliran, transduser tekanan, dan takometer. Keluaran listrik transduser
berupa arus atau tegangan analog yang sebanding dengan variabel fisik yang
dipantau. Misalnya, variabel fisika dapat berupa suhu air dalam tangki besar
yang diisi dari pipa air dingin dan panas. Katakanlah suhu air bervariasi dari 80
hingga dan termistor serta sirkuit terkait 150°F mengubah suhu air ini menjadi
tegangan yang berkisar antara 800 hingga 1500 mV. Perhatikan bahwa keluaran
transduser berbanding lurus dengan suhu sehingga masing-masing menghasilkan
keluaran 10 mV. 1°F Faktor proporsionalitas ini dipilih untuk kenyamanan.

2. Konverter analog-ke-digital (ADC). Keluaran analog listrik transduser berfungsi


sebagai masukan analog ke konverter analog-ke-digital (ADC).
ADC mengubah masukan analog ini menjadi keluaran digital. Output digital ini
terdiri dari sejumlah bit yang mewakili nilai input analog. Misalnya, ADC
mungkin mengubah nilai analog transduser 800 hingga 1500 mV menjadi nilai
biner yang berkisar antara 01010000 (80) hingga 10010110 (150). Perhatikan
bahwa keluaran biner dari ADC sebanding dengan tegangan masukan analog
sehingga setiap unit keluaran digital mewakili 10 mV.

Masukan Hasil analog


analog 2 3 4
listrik

5
1
Sistem
Variabel Transduser ADC DAC Aktuator Untuk
• digital •
fisik • •
(misalnya komputer) mengontrol variabel fisik
• •
• •

Masukan Keluaran
digital digital
GAMBAR 11-1 Konverter analog-ke-digital (ADC) dan konverter digital-ke-analog (DAC)
digunakan untuk menghubungkan komputer ke dunia analog sehingga komputer dapat
memantau dan mengontrol variabel fisik.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-2/ KONVERSI DIGITAL-KE-ANALOG 721

3. Komputer. Representasi digital dari variabel proses ditransmisikan dari ADC ke komputer digital,
yang menyimpan nilai digital dan memprosesnya sesuai dengan program instruksi yang
dijalankannya. Program ini mungkin melakukan penghitungan atau operasi lain pada representasi
suhu digital ini untuk menghasilkan keluaran digital yang pada akhirnya akan digunakan untuk
mengontrol suhu.

4. Konverter digital-ke-analog (DAC). Output digital dari komputer ini dihubungkan ke konverter
digital-ke-analog (DAC), yang mengubahnya menjadi tegangan atau arus analog proporsional.
Misalnya, komputer mungkin menghasilkan keluaran digital yang berkisar antara 00000000 hingga
11111111, yang diubah oleh DAC menjadi tegangan yang berkisar antara 0 hingga 10 V.

5. Aktuator. Sinyal analog dari DAC sering dihubungkan ke beberapa perangkat atau rangkaian yang
berfungsi sebagai aktuator untuk mengontrol variabel fisik.
Untuk contoh suhu air kita, aktuatornya mungkin berupa katup yang dikontrol secara elektrik yang
mengatur aliran air panas ke dalam tangki sesuai dengan tegangan analog dari DAC. Laju aliran
akan bervariasi sebanding dengan tegangan analog ini, dengan 0 V tidak menghasilkan aliran dan
10 V menghasilkan aliran maksimum.

Dengan demikian, kita melihat bahwa ADC dan DAC berfungsi sebagai antarmuka antara sistem
yang sepenuhnya digital, seperti komputer, dan dunia analog. Fungsi ini menjadi semakin penting karena
mikrokomputer yang murah telah berpindah ke bidang kendali proses di mana kendali komputer dulunya
berada. sebelumnya tidak mungkin dilakukan.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apa fungsi transduser?
2. Apa fungsi ADC?

3. Apa yang sering dilakukan komputer terhadap data yang diterimanya dari suatu
ADC?

4. Fungsi apa yang dilakukan DAC?


5. Apa fungsi aktuator?

11-2 KONVERSI DIGITAL KE ANALOG


Sekarang kita akan memulai studi tentang konversi digital-ke-analog (D/A) dan analog-ke-digital (A/D).
Banyak metode konversi A/D yang menggunakan proses konversi D/A, jadi kita akan memeriksa konversi
D/A terlebih dahulu.
Pada dasarnya, konversi D/A adalah proses mengambil nilai yang direpresentasikan dalam kode
digital (seperti biner lurus atau BCD) dan mengubahnya menjadi tegangan atau arus yang sebanding
dengan nilai digital. Gambar 11-2(a) menunjukkan simbol konverter D/A empat-bit. Kami tidak akan
menyibukkan diri dengan sirkuit internal sampai nanti. Untuk saat ini, kita akan memeriksa berbagai
hubungan input/output.

Perhatikan bahwa ada masukan untuk referensi tegangan, Vref. Masukan ini digunakan untuk
menentukan keluaran skala penuh atau nilai maksimum yang dapat dihasilkan oleh konverter D/A.
Input digital D, C, B, dan A biasanya diturunkan dari 24 = 16 register keluaran sistem digital. Bilangan
biner 11-2(b). Untuk setiap nomor masukan,
berbeda yang diwakili oleh empat bit ini tercantum pada Gambar
tegangan keluaran konverter D/A adalah nilai yang unik. Faktanya, untuk kasus ini, tegangan keluaran
analog VOUT sama dengan volt ke bilangan biner. Dia
Machine Translated by Google

722 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

D C B A V KELUAR

Vref = 16V 0 0 0 0 0 volt


0 0 0

0 0 1 1

0 0 2
MSB 0 1 0 3
D
0 1 4

0 1 5
C
0 1111 0011 0101 67
Masukan
Konverter D/A Keluaran
digital
B (DAC) analog VOUT
1 0 0 0 8
LSB 1 0 0 9
A 1 0 1 10
1 0 11
1 1 0 12
(A)
1 1 13
1 1 14
1 1111 0011 0101 15 volt

(B)

GAMBAR 11-2 DAC empat-bit dengan keluaran tegangan.

bisa juga dua kali bilangan biner atau faktor proporsionalitas lainnya. Ide yang sama akan
berlaku jika keluaran D/A adalah IOUT saat ini.
Secara umum,

keluaran analog = K * masukan digital (11-1)

dimana K adalah faktor proporsionalitas dan merupakan nilai konstan untuk DAC tertentu
yang dihubungkan ke tegangan referensi tetap. Output analog tentu saja dapat berupa
tegangan atau arus. Jika berupa tegangan, K dalam satuan tegangan, dan bila keluaran
berupa arus, K dalam satuan arus. Untuk DAC Gambar 11-2, K 1 V, sehingga

VOUT = (1 V) * masukan digital

Kita dapat menggunakan ini untuk menghitung VOUT untuk nilai input digital apa pun.
Misalnya, dengan input digital 11002 1210, kita peroleh

V KELUAR = 1 V * 12 = 12 V

CONTOH 11-1A
DAC lima bit memiliki keluaran saat ini. Untuk masukan digital 10100, arus keluaran 10 mA
dihasilkan. Berapa IOUT untuk input digital 11101?

Larutan
Input digital 101002 sama dengan desimal 20. Karena IOUT 10 mA untuk kasus ini, faktor
proporsionalitasnya harus 0,5 mA. Dengan demikian, kita dapat mencari IOUT untuk input
digital apa pun seperti 111012 2910 sebagai berikut:

IOUT = (0,5 mA) * 29 =


14,5 mA
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-2/ KONVERSI DIGITAL-KE-ANALOG 723

Ingat, faktor proporsionalitas, K, bervariasi dari satu DAC ke DAC lainnya


dan tergantung pada tegangan referensi.

CONTOH 11-1B
Berapakah nilai tegangan keluaran terbesar dari DAC delapan bit yang menghasilkan 1,0 V
untuk masukan digital 00110010?

Larutan
001100102 = 5010
1,0 V = K * 50
Karena itu,

K 20 mV

Output terbesar akan terjadi pada input 111111112 25510.

VOUT(maks) = 20 mV * 255
= 5,10V

Hasil analog
Keluaran DAC secara teknis bukanlah besaran analog karena dapat memakan waktu
hanya pada nilai tertentu, seperti 16 kemungkinan level tegangan untuk VOUT in
Gambar 11-2, selama Vref konstan. Jadi, dalam hal ini, ini sebenarnya digital. Namun, seperti
yang akan kita lihat, jumlah kemungkinan nilai keluaran berbeda
dapat ditingkatkan dan perbedaan antara nilai-nilai berturut-turut dikurangi sebesar
menambah jumlah bit input. Ini akan memungkinkan kita menghasilkan output
itu lebih dan lebih seperti kuantitas analog yang terus berubah
serangkaian nilai. Dengan kata lain, output DAC adalah kuantitas “analog semu”. Kami akan
terus menyebutnya sebagai analog, dengan mengingat bahwa ini merupakan pendekatan
terhadap besaran analog murni.

Bobot Masukan
Untuk DAC pada Gambar 11-2, perhatikan bahwa setiap masukan digital memberikan kontribusi
jumlah yang berbeda terhadap keluaran analog. Hal ini mudah terlihat jika kita mengkaji kasus-kasusnya
dimana hanya satu input yang bernilai TINGGI (Tabel 11-1). Kontribusi masing-masing digital
masukan diberi bobot sesuai dengan posisinya dalam bilangan biner. Jadi, A,
yaitu LSB yang mempunyai bobot 1 V; B mempunyai berat 2 V; C mempunyai berat sebesar
4V; dan D, MSB, memiliki bobot terbesar, 8 V. Bobotnya berurutan
dua kali lipat untuk setiap bit, dimulai dengan LSB. Jadi, kita dapat mempertimbangkan VOUT untuk
menjadi jumlah tertimbang dari input digital. Misalnya, untuk menemukan VOUT untuk
input digital 0111, kita dapat menambahkan bobot bit C, B, dan A sehingga diperoleh 4 V 2 V 1
V 7 V.

TABEL 11-1
DCBA V KELUAR (V)

0001 : 1
0010 : 2
0100 : 4
1000 : 8
Machine Translated by Google

724 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

CONTOH 11-2
Konverter D/A lima bit menghasilkan VOUT 0,2 V untuk input digital 00001.
Temukan nilai VOUT untuk input 11111.

Larutan
Jelasnya, 0,2 V adalah berat LSB. Jadi, bobot bit lainnya masing-masing harus 0,4 V, 0,8
V, 1,6 V, dan 3,2 V. Untuk input digital 11111, maka nilai VOUT adalah 3,2 V 1,6 V 0,8 V
0,4 V 0,2 V 6,2 V.

Resolusi (Ukuran Langkah)


Resolusi konverter D/A didefinisikan sebagai perubahan terkecil yang dapat terjadi pada
keluaran analog sebagai akibat dari perubahan masukan digital. Mengacu pada tabel pada
Gambar 11-2, kita dapat melihat bahwa resolusinya adalah 1 V karena VOUT dapat
berubah tidak kurang dari 1 V ketika nilai input digital diubah. Resolusi selalu sama dengan
bobot LSB dan juga disebut sebagai ukuran langkah karena merupakan jumlah VOUT
yang akan berubah seiring dengan perubahan nilai input digital dari satu langkah ke
langkah berikutnya. Hal ini diilustrasikan lebih baik pada Gambar 11-3, di mana keluaran
dari pencacah biner empat-bit memberikan masukan ke DAC kita. Saat pencacah terus-
menerus berputar melalui 16 keadaannya melalui sinyal jam, keluaran DAC adalah bentuk
gelombang tangga yang naik 1 V per langkah. Ketika penghitung berada pada 1111, output
DAC berada pada nilai maksimumnya yaitu 15 V; ini adalah keluaran skala penuhnya.
Ketika penghitung mendaur ulang ke 0000, keluaran DAC kembali ke 0 V. Resolusi (atau
ukuran langkah) adalah ukuran lompatan dalam bentuk gelombang tangga; dalam hal ini,
setiap langkah adalah 1 V.
Perhatikan bahwa tangga memiliki 16 tingkat yang sesuai dengan 16 keadaan
masukan, namun hanya ada 15 langkah atau lompatan antara tingkat 0-V dan skala penuh.
Secara umum, untuk DAC N-bit jumlah level yang berbeda adalah 2N, dan 2N-1. sejumlah
langkah akan menjadi
Anda mungkin sudah mengetahui bahwa resolusi (ukuran langkah) adalah sama
sebagai faktor proporsionalitas dalam hubungan input/output DAC:

keluaran analog = K * masukan digital

Skala penuh abad ke-15

(input = 1111)

abad ke-10

penghitung 4-bit
D

C Konverter D/A 5V
4V
V KELUAR
B 3V
Resolusi 2V •••
A = 1V abad ke-1 Masukan didaur
ulang ke 0000
0V
Jam Waktu

Resolusi = ukuran langkah = 1 V

GAMBAR 11-3 Bentuk gelombang keluaran DAC sebagai masukan disediakan oleh biner
menangkal.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-2/ KONVERSI DIGITAL-KE-ANALOG 725

Interpretasi baru dari ungkapan ini adalah bahwa input digital adalah
sama dengan jumlah langkah, K adalah jumlah tegangan (atau arus) per
langkah, dan keluaran analog adalah hasil kali keduanya. Sekarang kita mempunyai cara yang
mudah untuk menghitung nilai K untuk D/A:

resolusi = K =
Af
(11-2)
(2n - 1)

dimana Afs adalah keluaran analog skala penuh dan n adalah jumlah bit.

CONTOH 11-3A
Berapakah resolusi (ukuran langkah) DAC pada Contoh 11-2? Jelaskan
sinyal tangga keluar dari DAC ini.

Larutan

LSB untuk konverter ini memiliki bobot 0,2 V. Ini adalah resolusi atau langkahnya
ukuran. Bentuk gelombang tangga dapat dihasilkan dengan menghubungkan pencacah lima bit
ke input DAC. Tangga akan memiliki 32 level, dari 0 V hingga skala penuh
keluaran 6,2 V, dan 31 langkah masing-masing 0,2 V.

CONTOH 11-3B
Untuk DAC Contoh 11-2, tentukan VOUT untuk input digital 10001.

Larutan

Ukuran langkahnya adalah 0,2 V, yang merupakan faktor proporsionalitas K. Input digital
adalah 10001 1710. Jadi, kita punya

V KELUAR = (0,2 V) * 17
= 3,4V

Resolusi Persentase
Meskipun resolusi dapat dinyatakan sebagai besarnya tegangan atau arus
per langkah, hal ini juga berguna untuk menyatakannya sebagai persentase dari output skala penuh.
Sebagai ilustrasi, DAC pada Gambar 11-3 mempunyai output skala penuh maksimum sebesar 15 V
(ketika input digitalnya adalah 1111). Ukuran langkahnya adalah 1 V, yang memberikan persentase
resolusi dari

ukuran langkah
% resolusi = skala * 100% (11-3)
penuh (FS)

abad ke-1
= * 100% = 6,67%
abad ke-15

CONTOH 11-4
DAC 10-bit memiliki ukuran langkah 10 mV. Tentukan tegangan keluaran skala penuh dan
persentase resolusi.
Machine Translated by Google

726 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

Larutan
210 - 1 = 1023 10 mV. Skala penuh
Dengan 10 bit, akan ada langkah masing-masing
oleh karena itu keluarannya adalah 10
danmV * 1023 = 10,23 V,

10 mV
% resolusi = * 100% L 0,1%
10.23V

Contoh 11-4 membantu mengilustrasikan fakta bahwa resolusi persentase


menjadi lebih kecil seiring bertambahnya jumlah bit masukan. Faktanya, persentase resolusi juga
dapat dihitung

1
% resolusi = * 100% (11-4)
jumlah langkah total

Untuk kode masukan biner N-bit, jumlah langkahnya adalah Jadi, untuk 2N - 1.
contoh sebelumnya,

1
% resolusi = 210 - 1 * 100%

1
= * 100%
1023
aku 0,1%

Artinya hanya jumlah bit yang menentukan persentasenya


resolusi. Menambah jumlah bit akan menambah jumlah langkah
mencapai skala penuh, sehingga setiap langkah merupakan bagian yang lebih kecil dari tegangan skala penuh.
Kebanyakan produsen DAC menetapkan resolusi sebagai jumlah bit.

Apa Arti Resolusi?


DAC tidak dapat menghasilkan rentang nilai output yang berkelanjutan dan karenanya
berbicara, keluarannya tidak benar-benar analog. DAC menghasilkan serangkaian output yang terbatas
nilai-nilai. Dalam contoh suhu air di Bagian 11-1, komputer
menghasilkan output digital untuk memberikan tegangan analog antara 0 dan 10 V
ke katup yang dikontrol secara elektrik. Resolusi DAC (jumlah bit) menentukan berapa banyak
kemungkinan nilai tegangan yang dapat dikirim komputer ke
katup. Jika DAC enam-bit digunakan, akan ada 63 kemungkinan langkah 0,159 V antara 0 dan 10
V. Jika DAC delapan-bit digunakan, akan ada 255 kemungkinan langkah.
langkah 0,039 V antara 0 dan 10 V. Semakin besar jumlah bitnya, semakin halus
resolusinya (semakin kecil ukuran langkahnya).
Perancang sistem harus memutuskan resolusi apa yang diperlukan berdasarkan hal tersebut
kinerja sistem yang diperlukan. Resolusi membatasi seberapa dekat DAC
output dapat mencapai nilai analog tertentu. Umumnya, biaya DAC meningkat seiring dengan
jumlah bit, sehingga perancang hanya akan menggunakan jumlah bit yang sama.
bit seperlunya.

CONTOH 11-5
Gambar 11-4 menunjukkan komputer yang mengendalikan kecepatan motor. Arus analog 0 hingga
2 mA dari DAC diperkuat untuk menghasilkan kecepatan motor
dari 0 hingga 1000 rpm (putaran per menit). Berapa bit yang harus digunakan
jika komputer ingin mampu menghasilkan kecepatan motor yang berada dalam rentang 2 rpm
dari kecepatan yang diinginkan?
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-2/ KONVERSI DIGITAL-KE-ANALOG 727

• keluar
Saat ini
Komputer • DAC
• 0–2 mA amp.
• 0–1000 rpm
Motor

GAMBAR 11-4 Contoh 11-5.

Larutan

Kecepatan motor akan berkisar dari 0 hingga 1000 rpm seiring dengan perubahan DAC dari nol hingga
skala penuh. Setiap langkah pada keluaran DAC akan menghasilkan satu langkah pada motor
kecepatan. Kami ingin ukuran langkah tidak lebih besar dari 2 rpm. Jadi, kita perlu di
setidaknya 500 langkah (1000/2). Sekarang kita harus menentukan berapa banyak bit yang dibutuhkan
sehingga setidaknya ada 500 langkah dari nol hingga skala penuh. Kita tahu bahwa
2N - yang
jumlah langkahnya adalah dan begitulah 1, dapat kami katakan

2N - 1Ú500

atau

2NÚ 501

8 29 Karenadan
2 ==256
512, jumlah bit terkecil yang akan dihasilkan
setidaknya 500 langkah adalah sembilan. Kita bisa menggunakan lebih dari sembilan bit, tapi ini mungkin saja
menambah biaya DAC.

CONTOH 11-6
Dengan menggunakan sembilan bit, kecepatan motor dapat diatur mendekati 326 rpm?

Larutan

Dengan sembilan bit, akan ada 511 langkah Dengan (29 - 1). kecepatan motor akan melaju
demikian,
naik dalam kelipatan 1000 rpm/511 1,957 rpm. Jumlah langkah yang diperlukan untuk
mencapai 326 rpm adalah 326/1.957 166.58. Ini bukan bilangan bulat langkah, dan
jadi kita bulatkan menjadi 167. Kecepatan motor sebenarnya pada langkah ke 167 adalah
167*1.957 = 326.8 rpm. Oleh karena itu, komputer harus mengeluarkan output biner
sembilan-bit yang setara dengan 16710 untuk menghasilkan kecepatan motor yang diinginkan dalam
resolusi sistem.

Dalam semua contoh kita, kita berasumsi bahwa DAC telah sangat akurat dalam menghasilkan
keluaran analog yang berbanding lurus dengan
masukan biner, dan resolusi adalah satu-satunya hal yang membatasi caranya
dari dekat kita dapat mencapai nilai analog yang diinginkan. Hal ini tentu saja tidak realistis karena
semua perangkat mengandung ketidakakuratan. Kami akan memeriksa penyebab dan dampak
ketidakakuratan DAC di Bagian 11-3 dan 11-4.
Machine Translated by Google

728 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

DAC bipolar
Hingga saat ini kita berasumsi bahwa masukan biner ke DAC adalah
nomor unsigned dan output DAC berupa tegangan atau arus positif.
Banyak DAC juga dapat menghasilkan tegangan negatif dengan melakukan sedikit perubahan
sirkuit analog pada output DAC. Dalam hal ini rentang biner
input (misalnya, 00000000 hingga 11111111) mencakup rentang -Vref sampai kira-kira
Vref. Nilai 10000000 diubah menjadi 0 V keluar. Output dari 2 yang ditandatangani
sistem digital pelengkap dapat menggerakkan DAC jenis ini dengan membalikkan MSB,
yang mengubah bilangan biner bertanda menjadi nilai yang sesuai untuk DAC
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 11-2.

TABEL 11-2
Masukan DAC Komplemen 2 yang Ditandatangani DAC Vout

Paling positif 01111111 11111111 ' + Vref


Nol 00000000 10000000 0V
Paling negatif 10000000 00000000 -Vref

DAC lain mungkin memiliki sirkuit tambahan bawaan dan menerima nomor bertanda pelengkap
2 sebagai masukan. Misalnya, kita mempunyai bit enam
DAC bipolar yang menggunakan sistem komplemen 2 dan memiliki resolusi 0,2 V. Nilai input biner
berkisar antara 100000 (-32) ke 011111 (31) sampai
menghasilkan output analog dalam kisaran -6,4 hingga 6,2 V. Ada 63 langkah
6
(2 - 1) sebesar 0,2 V antara batas negatif dan positif ini.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. DAC delapan bit memiliki keluaran 3,92 mA untuk masukan 01100010.
Berapa resolusi DAC dan keluaran skala penuh?
2. Berapa bobot MSB DAC pertanyaan 1?
3. Berapa persentase resolusi DAC delapan bit?
4. Berapa banyak tegangan keluaran berbeda yang dapat dihasilkan DAC 12-bit?
5. Untuk sistem pada Gambar 11-4, berapa bit yang harus digunakan jika com-
puter adalah untuk mengontrol kecepatan motor dalam 0,4 rpm?
6. Benar atau salah: Persentase resolusi DAC hanya bergantung pada
jumlah bit.

7. Apa keuntungan dari resolusi yang lebih kecil (lebih halus)?

11-3 SIRKUITRY D/A-KONVERTER


Ada beberapa metode dan rangkaian untuk menghasilkan operasi D/A yang dimiliki
telah dijelaskan. Kita akan memeriksa beberapa skema dasar untuk mendapatkan wawasan tentang
ide-ide yang digunakan. Tidaklah penting untuk mengenal semua ragamnya
skema rangkaian karena konverter D/A tersedia sebagai IC atau dalam bentuk enkapsulasi
paket yang tidak memerlukan pengetahuan sirkuit apa pun. Sebaliknya, penting untuk melakukannya
mengetahui karakteristik kinerja penting DAC secara umum sehingga
mereka dapat digunakan secara cerdas. Hal ini akan dibahas dalam Bagian 11-4.
Gambar 11-5(a) menunjukkan rangkaian dasar untuk satu jenis DAC empat-bit. Input A, B, C,
dan D adalah input biner yang diasumsikan memiliki nilai 0 atau 5 V. Penguat operasional digunakan
sebagai penguat penjumlahan,
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-3/D/A-CONVERTER SIRKUITRI 729

Masukkan kode

D C B A VOUT (volt)

1k 0 0 0 0 0
0 0 0 –0,625 – LSB
D RF = 1k
MSB 0 0 1 1,250 –
0 0 11 01 1,875
2k
C
0 1 0 0 –2.500 –
+VS
– 0 1 0 3.125 –
4k Op 0 1 1 3.750 –
V KELUAR
B amp 0 1 11 01 4.375
+

–VS
8k 1 0 0 0 –5.000 –

A 1 0 0 5.625 –
LSB 1 0 1 6.250 –
1 0 11 01 6.875
Masukan digital:
0V atau 5V 1 1 0 0 –7.500 –
1 1 0 8.125 –
(A) 1 1 1 8.750 –
1 1 11 01 9.375
Skala penuh

(B)

GAMBAR 11-5 DAC sederhana menggunakan penguat penjumlahan op-amp dengan


resistor berbobot biner.

yang menghasilkan jumlah tertimbang dari tegangan input ini. Ingatlah bahwa penguat penjumlahan
mengalikan setiap tegangan masukan dengan rasio resistor umpan balik RF dengan resistor masukan
RIN yang sesuai. Di sirkuit ini RF = 1 kÆ, dan resistor input berkisar antara 1 hingga 8 kÆ.
Input D memiliki RIN
= 1 kÆ, sehingga penguat penjumlahan melewatkan tegangan pada D tanpa redaman. Masukan C
mempunyai R = 2 kÆ, sehingga akan dilemahkan sebesar IN Demikian pula, masukan B akan 1 2.
dilemahkan sebesar dan masukan A sebesar . Keluaran penguat
1 4, dapat dinyatakan sebagai
1 8.

1 1 1
V KELUAR = -(VD + 2VC + 4VB + 8VA) (11-5)

Tanda negatif muncul karena penguat penjumlahan merupakan penguat pembalik polaritas, namun
hal ini tidak menjadi perhatian kita di sini.
Jelasnya, output penguat penjumlahan adalah tegangan analog yang mewakili jumlah tertimbang
dari input digital, seperti yang ditunjukkan oleh tabel pada Gambar 11-5(b).
Tabel ini mencantumkan semua kemungkinan kondisi masukan dan tegangan keluaran penguat yang
dihasilkan. Keluaran dievaluasi untuk setiap kondisi masukan dengan mengatur masukan yang sesuai ke 0
atau 5 V. Misalnya, jika masukan digital adalah 1010, maka VD VB 5 V dan VC VA 0 V. Jadi, menggunakan
persamaan (11-5) ,

V KELUAR = -(5 V + 0 V + = 14
*5V + 0V)
-6,25 V

Resolusi konverter D/A ini sama dengan bobot LSB yaitu *5 V = 0,625 V.
1
8
Seperti yang ditunjukkan pada tabel, keluaran analog
meningkat sebesar 0,625 V seiring dengan bertambahnya bilangan masukan biner satu langkah.

CONTOH 11-7
(a) Tentukan bobot setiap bit masukan pada Gambar 11-5(a). (b) Ubah RF
menjadi 250 Æ dan tentukan keluaran skala penuh.
Machine Translated by Google

730 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

Larutan

(a) MSB lolos dengan penguatan 1, sehingga bobot keluarannya adalah 5 V. Jadi,

MSB : 5 V
MSB ke-2 : 2,5 V
MSB ke-3 : 1,25 V
MSB ke-4 = LSB : 0,625 V

(b) Jika RF dikurangi dengan faktor 4, menjadi 250 Æ, setiap bobot input akan menjadi empat
kali lebih kecil dari nilai di atas. Dengan demikian, output skala penuh akan dikurangi
dengan faktor yang sama dan menjadi -9,375 /4 = -2,344V.

Jika kita melihat nilai resistor masukan pada Gambar 11-5, maka tidak mengejutkan jika
nilai tersebut berbobot biner. Dengan kata lain, dimulai dengan resistor MSB, nilai resistor
meningkat sebesar 2 kali lipat. Hal ini tentu saja menghasilkan bobot keluaran tegangan yang
diinginkan.

Akurasi Konversi Tabel pada


Gambar 11-5(b) memberikan nilai ideal VOUT untuk berbagai kasus masukan. Seberapa dekat
rangkaian menghasilkan nilai-nilai ini terutama bergantung pada dua faktor: (1) ketepatan resistor
masukan dan umpan balik dan (2) ketepatan level tegangan masukan. Resistor dapat dibuat
sangat akurat (dalam 0,01 persen dari nilai yang diinginkan) dengan memangkas, namun level
tegangan input harus ditangani secara berbeda. Harus jelas bahwa masukan digital tidak dapat
diambil langsung dari keluaran FF atau gerbang logika karena tingkat logika keluaran perangkat
ini bukanlah nilai yang tepat seperti 0 V dan 5 V tetapi bervariasi dalam rentang tertentu. Untuk
alasan ini, perlu untuk menambahkan beberapa sirkuit lagi antara setiap input digital dan resistor
inputnya ke penguat penjumlahan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11-6.

GAMBAR 11-6 DAC empat-


+5V Pasokan
bit lengkap termasuk
referensi presisi
persediaan referensi presisi.

1k Catatan: Angka 1
D pada input
MSB logika
menutup saklarnya

2k 1k
C


V KELUAR

Masukan logika +
4k
B

8k
A
LSB
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-3/D/A-CONVERTER SIRKUITRI 731

Setiap input digital mengontrol saklar semikonduktor seperti CMOS


gerbang transmisi yang kita pelajari di Bab 8. Ketika inputnya TINGGI, maka
saklar menutup dan menghubungkan pasokan referensi presisi ke resistor masukan;
ketika inputnya RENDAH, saklar terbuka. Persediaan referensi menghasilkan a
sangat stabil, tegangan presisi diperlukan untuk menghasilkan keluaran analog yang akurat.

DAC dengan Output Saat Ini


Gambar 11-7(a) menunjukkan satu skema dasar untuk menghasilkan arus keluaran analog yang
sebanding dengan masukan biner. Rangkaian yang ditampilkan adalah penggunaan DAC empat bit
resistor berbobot biner. Rangkaian ini menggunakan empat jalur arus paralel, masing-masing
dikendalikan oleh saklar semikonduktor seperti gerbang transmisi CMOS.
Keadaan setiap saklar dikendalikan oleh tingkat logika pada input biner
arus yang melalui setiap jalur ditentukan oleh tegangan referensi yang akurat,
VREF, dan resistor presisi di jalurnya. Resistor diberi bobot biner
sehingga berbagai arus akan diberi bobot biner, dan arus total,
IOUT, akan menjadi jumlah arus individu. Jalur MSB memiliki resistor terkecil, R; jalur
berikutnya memiliki resistor dua kali nilainya; dan seterusnya. Itu
arus keluaran dapat dibuat mengalir melalui beban RL yang jauh lebih kecil
dari R, sehingga tidak berpengaruh terhadap nilai arus. Idealnya, RL seharusnya
pendek ke tanah.

GAMBAR 11-7 (a) Dasar saya0


+VREF
DAC keluaran saat ini; I KELUAR = B3 × I0 + B2 × 2
(b) dihubungkan ke op-amp saya0 saya0 saya0

kon- R 2R 4R 8R saya0 saya0


saya0
2 4 8 + B1 × + B0 × 4 8
menuangkan.

VREF

* dimana I0 = R
*
saklar ditutup
saat input keluar
sedikit = 1

RL

MSB LSB
B3 B2 B1 B0

Input biner (0 atau 1)


(A)

Federasi Rusia

JIKA = KELUAR
keluar


ÿ 0V +
+
V KELUAR = –I KELUAR × RF

(B)

CONTOH 11-8 Tentukan resolusi dan


Asumsikan VREF 10 V dan R 10 kÆ.
keluaran skala penuh untuk DAC ini. Asumsikan bahwa RL jauh lebih kecil dari R.
Machine Translated by Google

732 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

Larutan
IOUT VREF/R 1 mA. Inilah bobot MSB. Tiga arus lainnya adalah 0,5, 0,25, dan
0,125 mA. LSB adalah 0,125 mA, yang juga merupakan resolusi.

Output skala penuh akan terjadi ketika semua input biner bernilai HIGH sehingga
setiap saklar arus ditutup dan

Keluaran 1 0,5 0,25 0,125 1,875 mA

Perhatikan bahwa arus keluaran sebanding dengan VREF. Jika VREF dinaikkan atau
diturunkan, resolusi dan keluaran skala penuh akan berubah secara proporsional.

Agar IOUT akurat, RL harus short to ground. Salah satu cara umum untuk mencapai
hal ini adalah dengan menggunakan op-amp sebagai konverter arus ke tegangan, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 11-7(b). Di sini, IOUT dari DAC dihubungkan ke input “” op-
amp, yang sebenarnya berada di ground. Umpan balik negatif op-amp memaksa arus
yang sama dengan IOUT mengalir melalui RF untuk menghasilkan
RF. Jadi, VOUT = -IOUT *
VOUT akan menjadi tegangan analog yang sebanding dengan input biner ke DAC. Output
analog ini dapat menggerakkan berbagai macam beban tanpa harus dimuati beban.

Tangga R/2R
Rangkaian DAC yang telah kita lihat sejauh ini menggunakan resistor berbobot biner
untuk menghasilkan bobot yang tepat untuk setiap bit. Meskipun metode ini bekerja
secara teori, metode ini memiliki beberapa keterbatasan praktis. Masalah terbesarnya
adalah perbedaan besar dalam nilai resistor. antara LSB dan MSB, terutama pada
DAC resolusi tinggi (yaitu banyak bit). Misalnya, jika resistor MSB adalah 1 kÆ dalam
DAC 12-bit, resistor LSB akan lebih dari 2 MÆ. Dengan teknologi fabrikasi IC saat
ini, sangat sulit untuk menghasilkan nilai resistansi pada rentang resistansi yang luas
sehingga dapat mempertahankan keakuratannya. rasio, terutama dengan variasi suhu.
Oleh karena itu, lebih baik jika mempunyai rangkaian yang menggunakan resistansi
yang nilainya cukup dekat. Salah satu rangkaian DAC yang paling banyak digunakan dan
memenuhi persyaratan ini adalah jaringan tangga R/2R , yang nilai resistansinya hanya
berkisar antara 2 hingga 1. Salah satu DAC tersebut ditunjukkan pada Gambar 11-8.

+VREF

2R 2R 2R 2R
2R R R R

V KELUAR
keluar
+

–VREF
V KELUAR = × B 16
B0 B1 B2 B3

(LSB) (MSB)
GAMBAR 11-8 Tangga Dasar R/2R DAC.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-4/ SPESIFIKASI DAC 733

Perhatikan bagaimana resistor disusun, dan khususnya perhatikan bahwa hanya dua nilai berbeda
yang digunakan, R dan 2R. IOUT saat ini bergantung pada posisi
dari empat sakelar, dan input biner B3B2B1B0 mengontrol status
switch. Arus ini dibiarkan mengalir melalui arus-ke-tegangan op-amp
konverter untuk mengembangkan VOUT. Kita tidak akan melakukan analisis rinci mengenai rangkaian
ini di sini, namun dapat ditunjukkan bahwa nilai VOUT diberikan oleh ekspresi

-VREF
V KELUAR *B (11-6)
= 16

dimana B adalah nilai masukan biner, yang dapat berkisar dari 0000 (0) hingga
1111 (15).

CONTOH 11-9
Asumsikan VREF 10 V untuk DAC pada Gambar 11-8. Apa resolusinya
dan keluaran skala penuh dari konverter ini?

Larutan

Resolusinya sama dengan bobot LSB, yang bisa kita tentukan


pengaturan B 0001 1 pada persamaan (11-6):

-10V*1
resolusi =
16
= -0,625V

Output skala penuh terjadi untuk B 1111 1510. Sekali lagi menggunakan persamaan (11-6),

-10V*15
skala penuh =
16
= -9,375V

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apa keuntungan DAC tangga R/2R dibandingkan DAC yang menggunakan sistem biner?
resistor tertimbang?
2. DAC enam bit tertentu menggunakan resistor berbobot biner. Jika resistor MSB
es 20 kÆ, apa resistor LSBnya?
3. Bagaimana penyelesaiannya jika nilai RF pada Gambar 11-5 diubah menjadi
800? Oh

4. Apa yang akan terjadi pada resolusi dan keluaran skala penuh saat VREF digunakan
meningkat 20 persen?

SPESIFIKASI 11-4 DAC


Berbagai macam DAC saat ini tersedia sebagai IC atau paket enkapsulasi mandiri. Seseorang harus
memahami spesifikasi pabrikan yang lebih penting untuk mengevaluasi DAC untuk aplikasi tertentu.

Resolusi
Seperti disebutkan sebelumnya, persentase resolusi DAC hanya bergantung pada
jumlah bit. Untuk alasan ini, produsen biasanya menentukan DAC
Machine Translated by Google

734 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

resolusi sebagai jumlah bit. DAC 10-bit memiliki resolusi yang lebih halus (lebih kecil) dibandingkan
DAC delapan-bit.

Ketepatan
Produsen DAC memiliki beberapa cara untuk menentukan akurasi. Dua yang paling banyak
umum disebut kesalahan skala penuh dan kesalahan linearitas, yang normalnya
dinyatakan sebagai persentase keluaran skala penuh konverter (% FS).
Kesalahan skala penuh adalah deviasi maksimum keluaran DAC dari keluarannya
nilai yang diharapkan (ideal), dinyatakan sebagai persentase skala penuh. Misalnya,
asumsikan bahwa DAC pada Gambar 11-5 memiliki akurasi 0,01% FS Karena
konverter ini memiliki output skala penuh 9,375 V, persentase ini dikonversi menjadi

0,01% * 9,375 V = 0,9375 mV

Artinya keluaran DAC ini sewaktu-waktu bisa turun sebanyak-banyaknya


0,9375 mV dari nilai yang diharapkan.
Kesalahan linearitas adalah penyimpangan maksimum ukuran langkah dari langkah ideal
ukuran. Misalnya, DAC pada Gambar 11-5 memiliki ukuran langkah yang diharapkan sebesar 0,625 V.
Jika konverter ini memiliki kesalahan linearitas FS, artinya 0,01%
demikian
ukuran langkah sebenarnya bisa turun sebanyak 0,9375 mV.
Penting untuk dipahami bahwa keakuratan dan resolusi DAC adalah suatu keharusan
menjadi kompatibel. Tidak logis jika resolusinya, katakanlah, 1 persen dan akurasinya 0,1 persen,
atau sebaliknya. Sebagai ilustrasi, DAC dengan resolusi
1 persen dan keluaran FS 10 V dapat menghasilkan tegangan keluaran analog
dalam 0,1 V dari nilai apa pun yang diinginkan, dengan asumsi akurasi sempurna. Itu membuat tidak
masuk akal untuk memiliki akurasi yang mahal sebesar 0,01% FS (atau 1 mV) jika resolusi sudah
membatasi kedekatan nilai yang diinginkan hingga 0,1 V. Hal yang sama dapat dikatakan
karena memiliki resolusi yang sangat kecil (banyak bit) sedangkan akurasinya
miskin; itu hanya membuang-buang bit masukan.

CONTOH 11-10
DAC delapan bit tertentu memiliki keluaran skala penuh 2 mA dan kesalahan skala penuh
0,5%
dari FSBerapa kisaran keluaran yang mungkin untuk masukan 10.000.000?

Larutan

Ukuran langkahnya adalah Sejak 10000000 12810, keluaran idealnya adalah 2 mA/255 = 7,84 mA.
put seharusnya. Errornya bisamA
128*7,84 sebanyak
= 1004 mA.

0,5% * 2 mA = 10 mA

Dengan demikian, output aktual dapat menyimpang sebesar ini dari ideal 1004 mA,
jadi keluaran sebenarnya bisa berkisar antara 994 hingga 1014 mA.

Kesalahan Pengimbangan

Idealnya, output DAC akan menjadi nol volt ketika input binernya semuanya 0s.
Namun dalam praktiknya, tegangan keluaran akan sangat kecil untuk situasi ini; ini disebut kesalahan
offset. Kesalahan offset ini, jika tidak diperbaiki, akan ditambahkan
ke keluaran DAC yang diharapkan untuk semua kasus masukan. Misalnya, katakanlah a
DAC empat-bit memiliki kesalahan offset 2 mV dan ukuran langkah sempurna 100 mV.
Tabel 11-3 menunjukkan keluaran DAC ideal dan aktual untuk beberapa kasus masukan.
Perhatikan bahwa keluaran aktual adalah 2 mV lebih besar dari yang diharapkan; hal ini disebabkan oleh
kesalahan offset. Kesalahan offset bisa negatif dan positif.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-5/ DAC SIRKUIT TERPADU 735

TABEL 11-3
Kode Masukan Keluaran Ideal (mV) Keluaran Aktual (mV)
0000 0 2
0001 100 102
1000 800 802
1111 1500 1502

Banyak DAC memiliki penyesuaian offset eksternal yang memungkinkan Anda mencapai nol
offsetnya. Hal ini biasanya dilakukan dengan menerapkan semua angka 0 pada input DAC
dan memantau keluaran sementara potensiometer penyesuaian offset disetel hingga keluaran mendekati
0 V sesuai kebutuhan.

Waktu penyelesaian
Kecepatan operasi DAC biasanya ditentukan dengan memberikan waktu penyelesaiannya,
yang merupakan waktu yang diperlukan agar keluaran DAC berubah dari nol ke skala penuh sebagai
input biner diubah dari semua 0 menjadi 1 semua. Sebenarnya, waktu penyelesaiannya
1
diukur sebagai waktu bagi output DAC untuk menetap dalam ukuran langkah 2
(resolusi) dari nilai akhirnya. Misalnya, jika DAC memiliki resolusi 10
mV, waktu penyelesaian diukur sebagai waktu yang dibutuhkan keluaran untuk menetap di dalamnya
5 mV dari nilai skala penuhnya.
Nilai tipikal untuk waktu penyelesaian berkisar antara 50 ns hingga 10 ms. Umumnya
berbicara, DAC dengan keluaran saat ini akan memiliki waktu penyelesaian yang lebih pendek daripada
yang memiliki output tegangan. Alasan utama perbedaan ini adalah waktu respons op-amp yang digunakan
sebagai pengubah arus ke tegangan.

Monotonisitas
DAC bersifat monotonik jika keluarannya meningkat seiring dengan bertambahnya masukan biner dari
satu nilai ke nilai berikutnya. Cara lain untuk menggambarkan hal ini adalah
keluaran tangga tidak akan mengalami penurunan karena masukan biner dinaikkan dari nol ke skala
penuh.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Definisikan kesalahan skala penuh.

2. Apa yang dimaksud dengan waktu penyelesaian?

3. Jelaskan kesalahan offset dan pengaruhnya terhadap output DAC.


4. Mengapa DAC tegangan umumnya lebih lambat dibandingkan DAC arus?

11-5 DAC SIRKUIT TERINTEGRASI


AD7524, IC CMOS yang tersedia dari beberapa produsen IC, adalah
konverter D/A delapan bit yang menggunakan jaringan tangga R/2R . Simbol bloknya adalah
diberikan pada Gambar 11-9(a). DAC ini memiliki input delapan bit yang dapat dikunci
secara internal di bawah kendali Chip Select (CS) dan WRITE (WR) masukan.
Ketika kedua input kontrol ini RENDAH, input data digital D7-D0
menghasilkan arus keluaran analog OUT 1 ( terminal OUT 2 normal
dihukum). Ketika salah satu input kontrol menjadi TINGGI, data input digital menjadi TINGGI
terkunci, dan keluaran analog tetap pada tingkat yang sesuai dengan itu
data digital yang terkunci. Perubahan selanjutnya pada input digital tidak akan ada
berpengaruh pada OUT 1 dalam keadaan terkunci ini.
Machine Translated by Google

736 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

+5V
+10V VREF

VREF +10V
VDD
RFB
D7
20rb
20rb
R
keluar
KELUAR 1
– 10rb
V KELUAR

KELUAR 2
– VOUT Bipolar
D0
+ 0 V hingga ~ –10 V
+ –10V hingga ~10V
CS tahun 7524 M

Wr 5k

(A) (B) (C)

GAMBAR 11-9 (a) DAC 8-bit AD7524 dengan input terkunci; (b) konverter arus-ke-
tegangan op-amp menyediakan keluaran 0 hingga sekitar 10 V; (c) rangkaian op-amp
untuk menghasilkan keluaran bipolar sekitar -10 V 10 V.

Waktu penyelesaian maksimum untuk AD7524 biasanya 100 ns, dan itu
akurasi jangkauan penuh diberi peringkat FS VREF dapat berkisar pada neg- 0,2%
tegangan aktif dan positif dari 0 hingga 25 V, sehingga arus keluaran analog sebesar
kedua polaritas dapat dihasilkan. Arus keluaran dapat diubah menjadi a
tegangan menggunakan op-amp yang dihubungkan seperti pada Gambar 11-9(b). Perhatikan
bahwa resistor umpan balik op-amp sudah ada pada chip DAC. Rangkaian op-amp ditunjukkan
pada Gambar 11-9(c) dapat ditambahkan untuk menghasilkan keluaran bipolar yang berkisar dari
-Vref (saat input 00000000) hingga hampir Vref (saat input 11111111).

11-6 APLIKASI DAC


DAC digunakan setiap kali keluaran rangkaian digital harus menyediakan tegangan atau arus
analog untuk menggerakkan perangkat analog. Beberapa yang paling umum
aplikasi dijelaskan dalam paragraf berikut.

Kontrol
Output digital dari komputer dapat diubah menjadi kontrol analog
sinyal untuk mengatur kecepatan motor atau suhu tungku, atau untuk
mengontrol hampir semua variabel fisik.

Pengujian Otomatis
Komputer dapat diprogram untuk menghasilkan sinyal analog (melalui a
DAC) diperlukan untuk menguji sirkuit analog. Respon keluaran analog rangkaian uji biasanya
akan diubah menjadi nilai digital oleh ADC dan dimasukkan ke dalamnya
komputer untuk disimpan, ditampilkan, dan terkadang dianalisis.

Rekonstruksi Sinyal
Dalam banyak aplikasi, sinyal analog didigitalkan ; yaitu poin-poin yang berurutan
pada sinyal diubah menjadi padanan digitalnya dan disimpan dalam memori. Konversi ini
dilakukan oleh konverter analog-ke-digital (ADC). A
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-6/DAC APLIKASI 737

DAC kemudian dapat digunakan untuk mengubah data digital yang disimpan kembali ke
analog—satu per satu—sehingga merekonstruksi sinyal aslinya. Kombinasi digitalisasi
dan rekonstruksi ini digunakan dalam lingkup oscillo penyimpanan digital, sistem compact
disk audio, dan perekaman audio dan video digital.
Kita akan membahasnya lebih lanjut setelah kita mempelajari tentang ADC.

Konversi A/D Beberapa


jenis ADC menggunakan DAC sebagai bagian dari sirkuitnya, seperti yang akan kita lihat
di Bagian 11-8.

DAC Kontrol Amplitudo Digital juga


dapat digunakan untuk mengurangi amplitudo sinyal analog dengan menghubungkan
sinyal analog ke input VREF seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11-10. Input biner
menskalakan sinyal pada VREF: . Ketika nilai masukan
VOUT =biner
VREF maksimum
* biner in/2N
diterapkan,
keluarannya hampir sama dengan masukan VREF . Namun, ketika nilai yang mewakili
sekitar setengah dari maksimum (misalnya, 1000 000 untuk konverter delapan-bit unipolar)
diterapkan pada input, outputnya adalah sekitar setengah dari VREF. Jika VREF adalah
sinyal (misalnya gelombang sinus) yang bervariasi dalam kisaran tegangan referensi,
keluarannya akan berupa bentuk gelombang analog yang sama yang amplitudonya
bergantung pada bilangan digital yang diterapkan pada DAC. Dengan cara ini sistem
digital dapat mengontrol hal-hal seperti volume sistem audio atau amplitudo generator
fungsi.

GAMBAR 11-10 DAC


digunakan untuk mengendalikan

amplitudo sinyal analog. Sinyal analog masuk

VREF

D7
Bilangan biner Analog
menentukan
faktor skala output. D0
Sinyal analog yang keluar lebih kecil
VOUT VREF × biner 256

DAC

DAC serial
Banyak dari aplikasi DAC ini melibatkan mikroprosesor. Masalah utama dengan
penggunaan DAC data paralel yang telah dijelaskan sejauh ini adalah bahwa DAC
tersebut menempati begitu banyak bit port pada komputer mikro. Dalam kasus di mana
kecepatan transfer data tidak terlalu diperhatikan, mikroprosesor dapat mengeluarkan
nilai digital ke DAC melalui antarmuka serial. DAC serial kini tersedia dengan register
geser serial in/paralel out bawaan. Banyak dari perangkat ini memiliki lebih dari satu DAC
pada chip yang sama. Data digital, bersama dengan kode yang menentukan DAC mana
yang Anda inginkan, dikirim ke chip, sedikit demi sedikit. Saat setiap bit disajikan pada
input DAC, sebuah pulsa diterapkan ke input jam serial
Machine Translated by Google

738 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

untuk menggeser bit masuk. Setelah jumlah pulsa clock yang tepat, nilai data dikunci dan
dikonversi ke nilai analognya.

11-7 PEMECAHAN MASALAH DAC


DAC bersifat digital dan analog. Probe logika dan pulser dapat digunakan pada input digital,
namun meteran atau osiloskop harus digunakan pada output analog. Pada dasarnya ada
dua cara untuk menguji pengoperasian DAC: uji akurasi statis dan uji tangga.

Tes statis melibatkan pengaturan input biner ke nilai tetap dan mengukur output analog
dengan meteran akurasi tinggi. Pengujian ini digunakan untuk memeriksa apakah nilai
keluaran berada dalam kisaran yang diharapkan, konsisten dengan akurasi yang ditentukan
DAC. Jika tidak, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Berikut beberapa di antaranya:

ÿ Penyimpangan nilai komponen internal DAC (misalnya nilai resistor) yang disebabkan
oleh suhu, penuaan, atau beberapa faktor lainnya. Kondisi ini dapat dengan mudah
menghasilkan nilai keluaran di luar rentang akurasi yang diharapkan. ÿ Koneksi
terbuka atau short pada salah satu input biner. Hal ini dapat mencegah masukan menambah
bobotnya ke keluaran analog atau menyebabkan bobotnya ada secara permanen di
keluaran. Situasi ini sangat sulit dideteksi ketika kesalahan terjadi pada input yang
kurang signifikan. ÿ Referensi tegangan rusak. Karena keluaran analog
bergantung langsung pada VREF, hal ini dapat memberikan hasil yang buruk. Untuk DAC
yang menggunakan sumber referensi eksternal, tegangan referensi dapat diperiksa
dengan mudah menggunakan voltmeter digital. Banyak DAC yang mempunyai
tegangan referensi internal yang tidak dapat diperiksa, kecuali pada beberapa DAC
yang mengeluarkan tegangan referensi ke pin IC. ÿ Kesalahan offset berlebihan yang
disebabkan oleh penuaan
komponen atau suhu. Hal ini akan menghasilkan output yang turun dengan jumlah yang
tetap. Jika DAC memiliki kemampuan penyesuaian offset eksternal, jenis kesalahan ini
pada awalnya dapat dihilangkan, namun perubahan suhu pengoperasian dapat
menyebabkan kesalahan offset muncul kembali.

Tes tangga digunakan untuk memeriksa monotonisitas DAC; yaitu, ia memeriksa


apakah keluaran meningkat selangkah demi selangkah seiring dengan bertambahnya
masukan biner seperti pada Gambar 11-3. Anak tangga pada tangga harus berukuran
sama, dan tidak boleh ada anak tangga yang hilang atau anak tangga menurun sampai
skala penuh tercapai. Pengujian ini dapat membantu mendeteksi kesalahan internal atau
eksternal yang menyebabkan masukan tidak mempunyai kontribusi atau kontribusi
permanen terhadap keluaran analog. Contoh berikut akan menggambarkannya.

CONTOH 11-11
Bagaimana bentuk gelombang tangga muncul jika input C ke DAC pada Gambar 11-3
terbuka? Asumsikan bahwa input DAC kompatibel dengan TTL.

Larutan
Koneksi terbuka di C akan ditafsirkan sebagai logika konstan 1 oleh DAC.
Dengan demikian, ini akan menyumbangkan konstanta 4 V pada keluaran DAC sehingga
akan muncul bentuk gelombang keluaran DAC seperti yang ditunjukkan pada Gambar
11-11. Garis putus-putus adalah tangga yang terlihat jika DAC bekerja dengan benar.
Perhatikan bahwa bentuk gelombang keluaran yang salah cocok dengan bentuk gelombang
yang benar pada saat masukan bit C biasanya TINGGI.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-8/ KONVERSI ANALOG-KE-DIGITAL 739

GAMBAR 11-11 15
Contoh 11-11. 14
13
12
11
10
9
8

nagnageT
7
6
5
4
3
2
1
0
Waktu

11-8 KONVERSI ANALOG-KE-DIGITAL


Konverter analog-ke-digital mengambil tegangan masukan analog dan, setelah jangka
waktu tertentu, menghasilkan kode keluaran digital yang mewakili masukan analog.
Proses konversi A/D umumnya lebih kompleks dan memakan waktu dibandingkan
proses D/A, dan banyak metode berbeda yang telah dikembangkan dan digunakan.
Kami akan memeriksa beberapa metode ini secara rinci, meskipun mungkin tidak
diperlukan untuk merancang atau membangun ADC (metode ini tersedia sebagai unit
yang dikemas sepenuhnya). Namun, teknik yang digunakan memberikan wawasan
tentang faktor-faktor apa yang menentukan kinerja ADC.
Beberapa jenis ADC penting menggunakan DAC sebagai bagian dari sirkuitnya.
Gambar 11-12 adalah diagram blok umum untuk kelas ADC ini. Waktu pengoperasian
ditentukan oleh sinyal jam input. Unit kontrol berisi sirkuit logika untuk menghasilkan
urutan operasi yang tepat sebagai respons terhadap PERINTAH MULAI, yang memulai
proses konversi.
Komparator op-amp memiliki dua masukan analog dan satu keluaran digital yang
berganti status, bergantung pada masukan analog mana yang lebih besar.

GAMBAR 11-12 Diagram


Masukan analog
1
umum satu kelas ADC.
DAN + 0 Mulai perintah
Satuan
Op amp
kendali
– Jam

Pembanding EOC
(akhir konversi)

• Daftar
Konverter D/A •
VAX •

Hasil digital
Machine Translated by Google

740 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

Pengoperasian dasar ADC jenis ini terdiri dari langkah-langkah berikut:

1. Pulsa START COMMAND memulai operasi.


2. Pada kecepatan yang ditentukan oleh jam, unit kendali terus berubah
bilangan biner yang disimpan dalam register.
3. Bilangan biner pada register diubah menjadi tegangan analog, VAX,
oleh DAC.
4. Komparator membandingkan VAX dengan input analog VA. Selama
VAX 6 VA, output komparator tetap TINGGI. Ketika VAX melebihi VA sebesar
minimal sama dengan VT (tegangan ambang batas), output komparator menjadi RENDAH dan
menghentikan proses modifikasi nomor register. Pada
pada titik ini, VAX mendekati VA. Nomor digital di
register, yang setara dengan VAX secara digital, juga merupakan perkiraan
setara digital VA, dalam resolusi dan keakuratan sistem
dia punya.

5. Logika kontrol mengaktifkan sinyal akhir konversi, EOC, ketika


konversi selesai.

Beberapa variasi skema konversi A/D ini berbeda terutama dalam hal
cara bagian kontrol terus-menerus mengubah angka
di daftar. Jika tidak, ide dasarnya sama, dengan register menyimpan keluaran digital yang diperlukan
ketika proses konversi selesai.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apa fungsi komparator pada ADC?
2. Dimana perkiraan ekuivalen digital VA saat konversi
sudah lengkap?
3. Apa fungsi sinyal EOC ?

11-9 ADC JALAN DIGITAL


Salah satu versi paling sederhana dari ADC umum pada Gambar 11-12 menggunakan biner
counter sebagai register dan memungkinkan jam untuk menaikkan counter satu langkah
pada suatu waktu sampai Disebut digital-ramp ADC karena gelombang- VAX Ú VA.
Bentuk di VAX adalah tanjakan selangkah demi selangkah (sebenarnya sebuah tangga) seperti yang ditunjukkan pada gambar
Gambar 11-3. Ini juga disebut sebagai ADC tipe counter .
Gambar 11-13 adalah diagram untuk ADC ramp digital. Ini berisi penghitung,
DAC, komparator analog, dan gerbang kontrol AND. Output komparator berfungsi sebagai sinyal
akhir konversi aktif-RENDAH Jika kita berasumsi EOC.
bahwa VA, tegangan analog yang akan dikonversi, adalah positif, proses operasinya sebagai berikut:

1. Pulsa START diterapkan untuk mereset penghitung ke 0. HIGH pada START


juga menghambat pulsa clock melewati gerbang AND ke
menangkal.

2. Dengan semua 0 pada masukannya, keluaran DAC akan menjadi VAX 0 V.


3. Karena VA 7 VAX, EOC, output komparator, akan menjadi TINGGI.
4. Ketika START kembali LOW, gerbang AND diaktifkan dan pulsa clock diterima
sampai ke konter.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-9/DIGITAL-RAMP ADC 741

Jam

DAN +
EOC
Op amp

AWAL
Pembanding

DAN

MENGATUR ULANG
VAX

Penghitung
konversi
VAX lengkap berhenti
• JAM menghitung
• Menangkal
Konverter D/A •



EOC

tC
Hasil
digital Awal
Waktu
(A) (B)
GAMBAR 11-13 ADC ramp digital.

5. Ketika penghitung maju, output DAC, VAX, meningkat selangkah demi selangkah, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 11-13(b).
6. Proses ini berlanjut hingga VAX mencapai langkah yang melebihi VA dengan jumlah yang
sama atau lebih besar dari VT (biasanya 10 hingga 100). Pada titik ini, mV EOC akan
menjadi RENDAH dan menghambat aliran pulsa ke pencacah, dan pencacah akan berhenti
menghitung.
7. Proses konversi telah selesai, ditandai dengan transisi TINGGI ke RENDAH di EOC, dan isi
counter adalah representasi digital dari VA.

8. Penghitung akan menyimpan nilai digital hingga pulsa START berikutnya memulai konversi
baru.

CONTOH 11-12
Asumsikan nilai ADC berikut pada Gambar 11-13: frekuensi clock 1 MHz; VT 0,1 mV; DAC
memiliki keluaran FS 10,23 V dan masukan 10-bit.
Tentukan nilai berikut.

(a) Setara digital yang diperoleh untuk VA 3,728 V (b) Waktu


konversi (c) Resolusi konverter
ini

Larutan

(a) DAC memiliki masukan 10-bit dan keluaran FS 10,23-V. Jadi, bilangan 210 - 1 = 1023, dari
jumlah
yang mungkin adalah dan ukuran langkahadalah
langkahnya

10,23 V
= 10 mV
1023
Machine Translated by Google

742 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

Ini berarti bahwa VAX meningkat secara bertahap sebesar 10 mV seiring dengan bertambahnya penghitung
dari 0. Karena VA 3,728 V dan VT 0,1 mV, maka VAX harus mencapai 3,7281 V
atau lebih sebelum komparator beralih ke RENDAH. Ini akan membutuhkan

3.7281 V
= 372,81 = 373 langkah
10 mV

Pada akhir konversi, penghitung akan menampung biner


setara dengan 373, yaitu 0101110101. Ini adalah setara digital yang diinginkan dari VA 3,728
V, seperti yang dihasilkan oleh ADC ini.
(b) Tiga ratus tujuh puluh tiga langkah diperlukan untuk menyelesaikan konversi. Jadi, 373 pulsa
jam terjadi dengan kecepatan satu pulsa per mikrodetik. Ini memberikan total waktu konversi
373 ms.
(c) Resolusi konverter ini sama dengan ukuran langkah DAC,
yaitu 10 mV. Dinyatakan dalam persentase adalah 1/1023 * 100% L 0,1%.

CONTOH 11-13
Untuk ADC yang sama pada Contoh 11-12, tentukan kisaran perkiraan tegangan input analog yang
akan menghasilkan hasil digital yang sama yaitu 01011101012 37310.

Larutan
TABEL 11-4 Tabel 11-4 menunjukkan tegangan keluaran DAC ideal, VAX, untuk beberapa langkah
pada dan sekitar tanggal 373. Jika VA sedikit lebih kecil dari 3,72 V (dengan jumlah
Melangkah VAK (V) 6 VT ), lalu EOC tidak akan RENDAH ketika VAX mencapai langkah 3,72-V, tetapi akan terjadi
371 3.71 menjadi RENDAH pada langkah 3,73-V. Jika VA sedikit lebih kecil dari 3,73 V (dengan jumlah
372 3.72 6 VT ), lalu EOC tidak akan RENDAH sampai VAX mencapai langkah 3,74-V. Jadi, sebagai
sepanjang VA antara sekitar 3,72 dan 3,73 V, EOC akan menjadi RENDAH kapan
373 3.73
VAX mencapai langkah 3,73-V. Kisaran nilai VA yang tepat adalah
374 3.74
375 3.75 3,72 V - VT ke 3,73 V - VT

namun karena VT sangat kecil, kita dapat dengan mudah mengatakan bahwa kisarannya adalah kira-kira
3,72 hingga 3,73 V—kisaran yang sama dengan 10 mV, resolusi DAC. Hal ini diilustrasikan pada
Gambar 11-14.

GAMBAR 11-14 VAX


Contoh 11-13.

3.75

3.74
volt 3.73

3.72
Perkiraan kisaran VA
3.71 nilai-nilai yang dihasilkan
keluaran digital = 37310.

Resolusi dan Akurasi A/D


Sangat penting untuk memahami kesalahan yang terkait dengan pembuatannya
jenis pengukuran. Sumber kesalahan yang tidak dapat dihindari dalam jalur digital
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-9/DIGITAL-RAMP ADC 743

Metodenya adalah ukuran langkah atau resolusi DAC internal adalah yang terkecil
satuan ukuran. Bayangkan mencoba mengukur tinggi badan pemain bola basket
berdirikan mereka di samping tangga dengan anak tangga 12 inci dan menugaskan mereka
ketinggian anak tangga pertama lebih tinggi dari kepala mereka. Siapa pun yang tingginya lebih dari 6 kaki akan melakukannya
diukur setinggi 7 kaki! Demikian pula tegangan keluaran VAX merupakan bentuk gelombang tangga
yang naik secara diskrit hingga melebihi tegangan masukan, VA. Oleh
dengan memperkecil ukuran langkah, kita dapat mengurangi potensi kesalahan, tetapi tetap ada
akan selalu ada perbedaan antara kuantitas aktual (analog) dan nilai digital yang diberikan padanya.
Ini disebut kesalahan kuantisasi. Dengan demikian, VAX merupakan perkiraan terhadap nilai VA,
dan hal terbaik yang dapat kita harapkan adalah bahwa VAX adalah
dalam 10 mV dari VA jika resolusi (ukuran langkah) adalah 10 mV. Kesalahan kuantisasi ini, yang
dapat dikurangi dengan meningkatkan jumlah bit dalam penghitung
dan DAC, terkadang ditentukan sebagai kesalahan 1 LSB, yang menunjukkan hal itu
hasilnya bisa saja melenceng sebesar bobot LSB tersebut.
Praktik yang lebih umum adalah membuat kesalahan kuantisasi menjadi simetris
sekitar kelipatan bilangan bulat dari resolusi untuk membuat kuantisasi er-LSB. Hal ini dilakukan
1 1
2 dengan memastikan perubahan keluaran pada unit resolusi di bawah dan di atas
kesalahan
2
tegangan masukan nominal. Misalnya, jika
resolusinya adalah 10 mV, maka output A/D idealnya akan beralih dari 0 ke 1 pada 5
mV dan dari 1 ke 2 pada 15 mV. Nilai nominal (10 mV), yang diwakili oleh nilai digital 1, idealnya
1
selalu berada dalam 5 mV (LSB) dari 2
tegangan masukan sebenarnya. Soal 11-28 mengeksplorasi metode untuk menyelesaikannya
ini. Bagaimanapun, ada sejumlah kecil tegangan masukan yang akan dihasilkan
keluaran digital yang sama.
Spesifikasi akurasi mencerminkan fakta bahwa output dari setiap ADC
tidak beralih dari satu nilai biner ke nilai biner berikutnya pada tegangan masukan yang ditentukan
secara tepat. Beberapa berubah pada voltase yang sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, dan beberapa
pada sedikit lebih rendah. Ketidakakuratan dan ketidakkonsistenan tersebut disebabkan oleh
ketidaksempurnaan komponen-komponen seperti resistor presisi, komparator, saklar arus, dan sebagainya.
Akurasi dapat dinyatakan sebagai % skala penuh, seperti halnya DAC, tetapi lebih dari itu
umumnya ditentukan sebagai mana n LSB ,
n adalah nilai pecahan atau 1. Misalnya, jika akurasi ditentukan
1
sebagai LSB dengan resolusi 10 mV, dan 4
dengan asumsi output idealnya beralih dari 0 ke 1 pada 5 mV, maka kita tahu
bahwa keluaran dapat berubah dari 0 ke 1 pada tegangan masukan apa pun antara 2,5
dan 7,5 mV. Dalam hal ini kita akan yakin bahwa setiap tegangan antara 7,5
dan 12,5 mV pasti akan menghasilkan nilai 1. Namun dalam kondisi terburuk
dalam hal ini, keluaran biner 1 dapat mewakili nilai nominal 10 mV
3
dengan tegangan aktual yang diterapkan sebesar 2,5 mV, kesalahan bit 4yang merupakan jumlah
kesalahan kuantisasi dan keakuratannya.

CONTOH 11-14
ADC delapan bit tertentu, mirip dengan Gambar 11-13, memiliki input skala penuh 2,55 V
(yaitu, VA 2,55 V menghasilkan output digital 11111111). Ini memiliki kesalahan tertentu
1 Tentukan besarnya kesalahan maksimum dalam pengukuran.
dari LSB.
4

Larutan

Ukuran langkahnya adalah tepat- 10


2,55 V/(28 1), mV, artinya genap
jika DAC tidak memiliki ketidakakuratan, keluaran VAX dapat turun sebanyak 10 mV karena VAX
hanya dapat berubah dalam langkah 10 mV; ini adalah kuantisasi
1 1 Ini berarti
kesalahan. Kesalahan yang ditentukan LSB 4 adalah *10 mV
4 = 2,5 mV.
bahwa nilai VAX bisa turun sebanyak 2,5 mV karena ketidakakuratan komponen. Dengan demikian,
total kesalahan yang mungkin terjadi bisa mencapai 10 mV + 2,5 mV
= 12,5 mV.
Machine Translated by Google

744 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

Misalnya, masukan analog adalah 1,268 V. Jika keluaran DAC benar-benar akurat,
tangga akan berhenti di anak tangga ke-127.
(1,27V). Tapi katakanlah VAX turun sehingga menjadi -2 mV,V
1,268
langkah ke-127. Jumlah ini tidak cukup besar untuk menghentikan konversi; itu akan
berhenti di langkah ke 128. Jadi, keluaran digitalnya adalah 100000002 12810
(mewakili 12,8 V) untuk input analog 1,268 V, kesalahan 12 mV.

Waktu Konversi, tC
Waktu konversi ditunjukkan pada Gambar 11-13(b) sebagai interval waktu antara
akhir pulsa START dan aktivasi output. Itu EOC
penghitung mulai menghitung dari 0 dan menghitung hingga VAX melebihi VA, di mana
EOC RENDAH untuk mengakhiri proses konversi. Itu harus jelas
titik menjadi
nilai waktu konversi, tC, bergantung pada VA. Nilai yang lebih besar akan memerlukan lebih
banyak langkah sebelum tegangan tangga melebihi VA.
Waktu konversi maksimum akan terjadi ketika VA berada tepat di bawah skala penuh
EOC. Untuk konverter N-bit,
sehingga VAX harus menuju ke langkah terakhir untuk mengaktifkan
ini akan menjadi

tC(maks) = (2N - 1) siklus jam

Misalnya, ADC pada Contoh 11-12 akan memiliki konversi maksimum


waktu

tC(maks) = (210 - 1) * 1 mdtk = 1023 mdtk

Terkadang, waktu konversi rata-rata ditentukan; itu setengah dari maksimum


waktu konversi. Untuk konverter ramp digital, ini akan terjadi

tC(maks)
tC(rata-rata) = L siklus jam 2N-1
2

Kerugian utama dari metode jalan digital adalah konversinya


waktu pada dasarnya berlipat ganda untuk setiap bit yang ditambahkan ke pencacah, sehingga
resolusi dapat ditingkatkan hanya dengan biaya tC yang lebih lama. Hal ini membuat tipe ini
ADC tidak cocok untuk aplikasi dimana konversi A/D berulang a
sinyal analog yang berubah cepat harus dibuat. Namun, untuk aplikasi kecepatan rendah,
kesederhanaan relatif dari konverter ramp digital merupakan suatu keuntungan
melalui ADC yang lebih kompleks dan berkecepatan lebih tinggi.

CONTOH 11-15
Apa yang akan terjadi pada pengoperasian ADC digital-ramp jika input analog
VA lebih besar dari nilai skala penuh?

Larutan
Dari Gambar 11-13, harus jelas bahwa keluaran komparator tidak akan pernah
menjadi RENDAH karena tegangan tangga tidak akan pernah melebihi VA. Dengan demikian, pulsa akan
diterapkan terus menerus pada counter, sehingga counter akan berulang-ulang
menghitung dari 0 hingga maksimum, mendaur ulang kembali ke 0, menghitung, dan seterusnya. Ini akan
menghasilkan bentuk gelombang tangga berulang di VAX mulai dari 0 hingga skala penuh, dan
ini akan berlanjut sampai VA turun di bawah skala penuh.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-10/ PEROLEHAN DATA 745

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Jelaskan operasi dasar ADC ramp digital.
2. Jelaskan kesalahan kuantisasi.
3. Mengapa waktu konversi meningkat seiring dengan nilai input analog
tegangan?
4. Benar atau salah: Semua hal lain dianggap sama, ADC jalur digital 10-bit akan melakukannya
memiliki resolusi yang lebih baik, tetapi waktu konversi lebih lama, dibandingkan delapan-bit
ADC.

5. Berikan satu keuntungan dan satu kerugian dari ADC jalan digital.
6. Untuk konverter pada Contoh 11-12, tentukan keluaran digitalnya
VA 1,345 V. Ulangi untuk VA 1,342 V.

11-10 AKUISISI DATA


Ada banyak aplikasi di mana data analog harus didigitalkan (dikonversi ke digital) dan ditransfer
ke memori komputer. Proses oleh
dimana komputer memperoleh data analog digital ini disebut sebagai data
Akuisisi. Memperoleh nilai titik data tunggal disebut sebagai pengambilan sampel
sinyal analog, dan titik data tersebut sering disebut sampel . Komputer
dapat melakukan beberapa hal berbeda dengan data, bergantung pada aplikasinya.
Dalam aplikasi penyimpanan, seperti rekaman audio digital, rekaman video, atau a
osiloskop digital, komputer mikro internal akan menyimpan data dan kemudian
mentransfernya ke DAC di lain waktu untuk mereproduksi sinyal analog asli.
Dalam aplikasi pengendalian proses, komputer dapat memeriksa data atau melakukan perhitungan
pada data tersebut untuk menentukan keluaran pengendalian apa yang akan dihasilkan.
Gambar 11-15(a) menunjukkan bagaimana komputer mikro dihubungkan ke jalur digital
ADC untuk tujuan akuisisi data. Komputer menghasilkan START
pulsa yang memulai setiap konversi A/D baru. Tanda (akhir konversi) adalah EOC
final dari ADC diumpankan ke komputer. Monitor komputer untuk menemukannya EOC
keluar ketika konversi A/D saat ini selesai; kemudian mentransfer digital
data dari output ADC ke dalam memorinya.
Bentuk gelombang pada Gambar 11-15(b) mengilustrasikan bagaimana komputer memperoleh a
versi digital dari sinyal analog, VA. Bentuk gelombang tangga VAX yaitu
dihasilkan internal ke ADC ditampilkan ditumpangkan pada bentuk gelombang VA
untuk tujuan ilustrasi. Proses dimulai pada t0, ketika komputer menghasilkan pulsa START untuk
memulai siklus konversi A/D. Konversinya adalah
selesai pada t1, ketika tangga pertama melebihi VA, dan menuju RENDAH.Ini EOC
NGT di EOC memberi sinyal kepada komputer bahwa ADC mempunyai output digital yang sekarang
mewakili nilai VA pada titik a, dan komputer akan memuat data tersebut
ke dalam ingatannya.
Komputer menghasilkan pulsa START baru segera setelah t1 untuk memulai a
siklus konversi kedua. Perhatikan bahwa ini mengatur ulang tangga ke 0 dan EOC
kembali HIGH karena pulsa START me-reset counter di ADC. Itu
konversi kedua berakhir pada t2 ketika tangga kembali melampaui VA. Komputer kemudian
memuat data digital yang sesuai dengan titik b ke dalam memorinya.
Langkah-langkah ini diulangi pada t3, t4, dan seterusnya.
Proses dimana komputer menghasilkan pulsa START, monitor
dan memuat data ADC ke dalam memori dilakukan di bawah kendali pro- EOC,
gram yang dijalankan komputer. Program akuisisi data ini akan menentukan berapa banyak titik
data dari sinyal analog yang akan disimpan di dalamnya
memori komputer.
Machine Translated by Google

746 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

GAMBAR 11-15 (a) Sistem DAN

akuisisi data komputer pada


umumnya; (b) bentuk
gelombang yang menunjukkan
bagaimana komputer AWAL Jalan
memulai setiap siklus konversi digital 8-bit JAM
ADC
baru dan kemudian memuat Komputer mikro
data digital ke dalam
memori pada akhir konversi. EOC

Hasil
digital

(A)

0,580V
A
0,469V
0,391V
B
DAN
C

VAX

AWAL

EOC

00001111 00001100 00001010 Nilai digital

t0 t1 t2 t3

Komputer memuat
data ke dalam
Penyimpanan
(B)

Merekonstruksi Sinyal Digital Pada


Gambar 11-15(b), ADC beroperasi pada kecepatan maksimum karena
pulsa START baru dihasilkan segera setelah komputer memperoleh data
keluaran ADC dari konversi sebelumnya. Perhatikan bahwa waktu konversi
tidak konstan karena nilai input analog berubah. Masalah dengan metode
penyimpanan bentuk gelombang ini adalah untuk merekonstruksi bentuk
gelombang, kita perlu mengetahui titik waktu di mana setiap nilai data akan
diplot. Biasanya, saat menyimpan bentuk gelombang digital, sampel
diambil pada interval tetap dengan kecepatan setidaknya dua kali lebih
besar dari frekuensi tertinggi pada sinyal analog. Sistem digital akan
menyimpan bentuk gelombang sebagai daftar nilai data sampel. Tabel
11-5 menunjukkan daftar data yang akan disimpan jika sinyal pada Gambar 11-16(a) d
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-10/ PEROLEHAN DATA 747

TABEL 11-5 Didigitalkan


Titik Tegangan Aktual (V) Setara Digital
sampel data.
A 1.22 01111010
B 1.47 10010011
C 1.74 10101110
D 1.70 10101010
Dia 1.35 10000111
F 1.12 01110000

G 0,91 01011011
H 0,82 01010010

GAMBAR 11-16 Masukan analog


C D sinyal
(a) Mendigitalkan analog
B Dia
sinyal; (b) rekonstruksi
sinyal dari digital A F
data.
G

H
nagnageT

Waktu

(A)

C
D Tersaring
B Dia
reproduksi digital
A F

G
H
nagnageT

Keluaran A/D

Waktu

(B)

Pada Gambar 11-16(a), kita melihat bagaimana ADC terus-menerus melakukan


konversi untuk mendigitalkan sinyal analog di titik a, b, c, d, dan seterusnya. Jika data
digital ini digunakan untuk merekonstruksi sinyal, maka hasilnya akan terlihat seperti itu
Gambar 11-16(b).Garis hitam mewakili bentuk gelombang tegangan yang sebenarnya
keluar dari konverter D/A. Garis merah merupakan hasil dari melewatkan sinyal melalui
filter RC low-pass sederhana. Kita dapat melihat bahwa ini adalah hal yang adil
reproduksi sinyal analog asli yang baik karena sinyal analog berfungsi
tidak membuat perubahan cepat antara titik-titik digital. Jika sinyal analog mengandung
variasi frekuensi yang lebih tinggi, ADC tidak akan mampu mengikuti perubahan tersebut
variasi, dan versi yang direproduksi akan menjadi kurang akurat.

Mengasingkan

Tujuan yang jelas dalam rekonstruksi sinyal adalah untuk mewujudkan rekonstruksi tersebut
identik dengan sinyal analog aslinya. Untuk menghindari hilangnya informasi, seperti
Machine Translated by Google

748 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

sudah dibuktikan oleh orang bernama Harry Nyquist, sinyal yang masuk pasti
diambil sampelnya pada tingkat yang lebih besar dari dua kali komponen frekuensi tertinggi di
sinyal yang masuk. Misalnya, jika Anda cukup yakin bahwa frekuensi tertinggi dalam sistem audio akan
kurang dari 10 kHz, Anda harus mengambil sampel audionya.
sinyal pada 20.000 sampel per detik untuk dapat merekonstruksi sinyal. Frekuensi pengambilan sampel
disebut sampling
frekuensi, FS. Menurut Anda apa yang akan terjadi jika karena alasan tertentu frekuensinya 12 kHz
nada hadir dalam sinyal input? Sayangnya, sistem ini tidak mudah
abaikan saja karena terlalu tinggi! Sebaliknya, sebuah fenomena yang disebut aliasing akan terjadi
terjadi. Alias sinyal dihasilkan dengan mengambil sampel sinyal pada laju yang kurang dari itu
tingkat minimum yang diidentifikasi oleh Nyquist (dua kali frekuensi masuk tertinggi). Di dalam
dalam hal ini, frekuensi apa pun di atas 10 kHz akan menghasilkan frekuensi alias. Aliasnya
frekuensi selalu merupakan perbedaan antara kelipatan bilangan bulat dari frekuensi pengambilan sampel
FS (20 kHz) dan frekuensi masuk yang sedang didigitalkan
(12kHz). Daripada mendengar nada 12-kHz dalam sinyal yang direkonstruksi, Anda
akan mendengar nada 8-kHz yang tidak ada dalam sinyal aslinya.
Untuk melihat bagaimana aliasing bisa terjadi, perhatikan gelombang sinus pada Gambar 11-17.
Frekuensinya adalah 1,9 kHz. Titik-titik tersebut menunjukkan di mana setiap bentuk gelombang diambil sampelnya
(FS 2 kHz). Jika kita menghubungkan titik-titik yang membentuk gelombang sampel-500 ms
bentuk, kita menemukan bahwa mereka membentuk gelombang kosinus yang memiliki periode 10 ms dan
frekuensi 100 Hz. Ini menunjukkan bahwa frekuensi alias sama dengan
perbedaan antara frekuensi sampel dan frekuensi masuk. Jika
kita bisa mendengar keluaran yang dihasilkan dari perolehan data ini, namun ternyata tidak
terdengar seperti 1,9 kHz; itu akan terdengar seperti 100 Hz.

GAMBAR 11-17 Sebuah alias


sinyal karena undersampling. Ta = 10 ms
1

0,5

0 Masukan analog
odutilpmA

550 Alias
–0,5

–1
T = 526 mikrodetik Ts = 500 s

Waktu

Masalah dengan undersampling (FS 6 2 Fin max) adalah bahwa sistem digital
tidak mengetahui bahwa sebenarnya ada frekuensi yang lebih tinggi pada inputnya. Ini hanya mengambil
sampel input dan menyimpan data. Ketika ia merekonstruksi sinyalnya,
alias frekuensi (100 Hz) ada, 1,9 kHz asli hilang, dan sinyal yang dikonstruksi ulang tidak terdengar sama.
Inilah sebabnya mengapa sistem akuisisi data tidak boleh mengizinkan frekuensi yang lebih besar dari
setengah FS ditempatkan pada input.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apa yang dimaksud dengan digitalisasi sinyal?

2. Jelaskan langkah-langkah dalam proses akuisisi data komputer.


3. Berapa frekuensi sampel minimum yang diperlukan untuk merekonstruksi analog
sinyal?
4. Apa yang terjadi jika sinyal diambil sampelnya kurang dari frekuensi minimum
ditentukan pada soal nomor 3?
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-11/PERKIRAAN-BERHASIL ADC 749

11-11 ADC PENDEKATAN BERHASIL


Konverter pendekatan berturut-turut adalah salah satu jenis ADC yang paling
banyak digunakan. Ini memiliki sirkuit yang lebih kompleks daripada ADC ramp digital
tetapi waktu konversinya jauh lebih singkat. Selain itu, konverter pendekatan berturut-
turut (SAC) memiliki nilai waktu konversi tetap yang tidak bergantung pada nilai input
analog.
Susunan dasarnya, ditunjukkan pada Gambar 11-18(a), mirip dengan ADC ramp
digital. Namun, SAC tidak menggunakan counter untuk menyediakan input ke blok
DAC namun menggunakan register sebagai gantinya. Logika kontrol memodifikasi isi
register sedikit demi sedikit hingga data register setara dengan input analog VA
dalam resolusi konverter. Urutan dasar operasi diberikan oleh diagram alur pada
Gambar 11-18(b). Kita akan mengikuti diagram alur ini sambil melihat contoh yang
diilustrasikan pada Gambar 11-19.
Untuk contoh ini, kami telah memilih konverter empat-bit sederhana dengan
ukuran langkah 1 V. Meskipun sebagian besar SAC praktis memiliki lebih banyak bit
dan resolusi lebih kecil daripada contoh kami, pengoperasiannya akan sama persis.
Pada titik ini, Anda harus dapat menentukan bahwa empat bit register yang memberi
makan DAC memiliki bobot masing-masing 8, 4, 2, dan 1 V.
Anggaplah input analognya adalah VA 10,4 V. Pengoperasian dimulai
dengan logika kontrol menghapus semua bit register ke 0 sehingga Q3 Q2 Q1 Q0
0. Kita akan menyatakan ini sebagai [Q] 0000. Hal ini membuat keluaran DAC VAX
0 V, seperti yang ditunjukkan pada waktu t0 pada diagram waktu di Gambar 11-19.
Dengan VAX 6 VA, output komparatornya TINGGI.

Masukan AWAL
analog

DAN + KOMP Jam


Hapus semua bagian
VAX –

Mulai di MSB
Kontrol AWAL
logika EOC

Atur bit = 1

Daftar Ya Hapus sedikit


kontrol APAKAH VAX > VA? kembali ke 0
MSB LSB







TIDAK

Apakah
DAC Lanjutkan ke bagian TIDAK
semua bagian
bawah berikutnya
sudah diperiksa?

Ya
VAX
Konversi selesai
dan hasilnya
masuk
DAFTAR

(A)
AKHIR

(B)
GAMBAR 11-18 ADC pendekatan berturut-turut: (a) diagram blok yang disederhanakan;
(b) diagram alur operasi.
Machine Translated by Google

750 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

GAMBAR 11-19
VAX Konversi selesai
Ilustrasi operasi SAC empat
12
bit menggunakan ukuran KOMP
+
VA = 10,4V
11
langkah DAC 1 V dan VA 10,4 V. –
Ke 10

Kontrol 9

Logika 8
MSB
R Q3

• DAN
volt

• G Q2 Ukuran
Dari •
• SAYA

langkah DAC
Kontrol •
S = 1V VAX
• Q1
Logika •
• T
• DAN
Q0
R 0
Waktu
t0 t1 t2 t3 t4 t5 t6

Pada langkah berikutnya (waktu t1), logika kontrol menetapkan MSB register ke 1 sehingga [Q]
1000. Hal ini menghasilkan VAX 8 V. Karena VAX 6 VA, output COMP masih HIGH. HIGH ini
memberitahu logika kontrol bahwa setting MSB tidak membuat VAX melebihi VA, sehingga MSB tetap
pada angka 1.
Logika kontrol sekarang berlanjut ke bit berikutnya yang lebih rendah, Q2. Ini menetapkan Q2 ke
1 untuk menghasilkan [Q] 1100 dan VAX 12 V pada waktu t2. Karena VAX 7 VA, output COMP
menjadi RENDAH. LOW ini menandakan logika kontrol bahwa nilai VAX terlalu besar, dan logika
kontrol kemudian menghapus Q2 kembali ke 0 pada t3. Jadi, pada t3, isi register kembali ke 1000 dan
VAX kembali ke 8 V.
Langkah selanjutnya terjadi pada t4, dimana logika kontrol menyetel bit bawah berikutnya Q1
sehingga [Q] 1010 dan VAX 10 V. Dengan VAX 6 VA, COMP bernilai TINGGI dan memberitahu logika
kontrol untuk menjaga Q1 tetap disetel pada 1.
Langkah terakhir terjadi pada t5, dimana logika kontrol menyetel bit bawah berikutnya Q0
sehingga [Q] 1011 dan VAX 11 V. Karena VAX 7 VA, COMP menjadi RENDAH untuk memberi sinyal
bahwa VAX terlalu besar, dan logika kontrol menghapus Q0 kembali ke 0 pada t6.
Pada titik ini, semua bit register telah diproses, konversi selesai, dan logika kontrol mengaktifkan
output EOC- nya untuk memberi sinyal bahwa ekuivalen digital VA kini ada di register. Untuk contoh
ini, keluaran digital untuk VA 10,4 V adalah [Q] 1010. Perhatikan bahwa 1010 sebenarnya setara
dengan 10 V, yang lebih kecil dari masukan analog; ini adalah karakteristik dari metode pendekatan
berturut-turut. Ingatlah bahwa dalam metode jalan digital, keluaran digital selalu setara dengan
tegangan satu langkah di atas VA.

CONTOH 11-16
SAC delapan bit memiliki resolusi 20 mV. Berapa keluaran digitalnya untuk masukan analog 2,17 V?

Larutan
2,17 V/20 mV 108,5

sehingga langkah 108 menghasilkan VAX 2,16 V dan langkah 109 menghasilkan 2,18 V.
SAC selalu menghasilkan VAX akhir yang berada pada tingkat di bawah VA. Oleh karena itu, untuk
kasus VA 2,17 V, hasil digitalnya adalah 10810 011011002.

Waktu Konversi
Dalam operasi yang baru saja dijelaskan, logika kontrol pergi ke setiap bit register, menetapkannya
ke 1, memutuskan apakah akan mempertahankannya di 1 atau tidak, dan melanjutkan ke bit berikutnya.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-11/PERKIRAAN-BERHASIL ADC 751

Pemrosesan setiap bit membutuhkan satu siklus clock, sehingga terjadi konversi total
waktu untuk N-bit SAC akan menjadi N siklus jam. Itu adalah,

tC untuk SAC = N * 1 siklus jam

Waktu konversi ini akan sama terlepas dari nilai VA karena


logika kontrol harus memproses setiap bit untuk melihat apakah angka 1 diperlukan atau tidak.

CONTOH 11-17
Bandingkan waktu konversi maksimum ADC ramp digital 10-bit dan ADC pendekatan berurutan 10-
bit jika keduanya menggunakan frekuensi clock 500 kHz.

Larutan

Untuk konverter ramp digital, waktu konversi maksimum adalah

(2N - 1) * (1 siklus jam) = 1023 * 2 ms = 2046 ms

Untuk konverter pendekatan berturut-turut 10-bit, waktu konversi selalu 10 periode jam atau

10 * 2 mdtk = 20 mdtk

Dengan demikian, ini sekitar 100 kali lebih cepat dibandingkan konverter ramp digital.

Karena SAC memiliki waktu konversi yang relatif cepat, penggunaannya dalam aplikasi
akuisisi data akan memungkinkan lebih banyak nilai data diperoleh dalam waktu tertentu.
jarak waktu. Fitur ini bisa menjadi sangat penting ketika data analog digunakan
berubah dengan kecepatan yang relatif cepat.
Karena banyak SAC tersedia sebagai IC, desainnya jarang diperlukan
sirkuit logika kontrol, jadi kami tidak akan membahasnya di sini. Bagi mereka yang
tertarik pada rincian logika kontrol, buku data banyak produsen
harus memberikan rincian yang cukup.

IC Aktual: ADC
Pendekatan Berturut-turut ADC0804
ADC tersedia dari beberapa produsen IC dengan beragam karakteristik dan fitur pengoperasian.
Kami akan melihat salah satunya
perangkat populer untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang sebenarnya digunakan dalam
aplikasi sistem. Gambar 11-20 adalah tata letak pin untuk ADC0804, yang merupakan CMOS 20-pin
IC yang melakukan konversi A/D menggunakan metode pendekatan berturut-turut.
Beberapa karakteristik pentingnya adalah sebagai berikut:

ÿ Memiliki dua input analog, V IN(+) dan VIN(-), untuk memungkinkan input diferensial.
Dengan kata lain, input analog sebenarnya, VIN, adalah perbedaan tegangan yang diterapkan
pada pin-pin ini [analog VIN = VIN(+) - VIN(-) ]. Dalam
pengukuran ujung tunggal, input analog diterapkan ke VIN(+), ketika
VIN(-), terhubung ke ground analog. Selama operasi normal, konverter menggunakan VCC
5 V sebagai tegangan referensinya, dan input analog bisa
berkisar dari 0 hingga 5 V.
ÿ Mengubah tegangan input analog diferensial menjadi tristate delapan-bit
keluaran digital yang di-buffer. Sirkuit internal sedikit lebih rumit
Machine Translated by Google

752 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

GAMBAR 11-20 ADC0804 +5V


ADC pendekatan
berturut-turut delapan bit dengan
keluaran tiga negara bagian. Itu (6) VCC (11)
VIN (+) D7 (MSB)
angka dalam tanda kurung
(7) (12)
adalah nomor pin IC. VIN (–) D6
(8) (13)
D5
Analog
(14)
tanah D4 Digital
(9) ADC0804 (15)
Vref/2 D3 keluaran
8-bit
(19) (16)
KELUAR KANTUNG D2
(4) (17)
CLK MASUK D1
(1) (18)
CS D0
(2)
RD
(3) DI DALAM
Wr
(5)

(10) Digital
tanah

daripada yang dijelaskan pada Gambar 11-19 untuk melakukan transisi antar
nilai keluaran terjadi pada nilai nominal LSB. Misalnya,1dengan
2 10-
resolusi mV, output A/D akan beralih dari 0 ke 1 pada 5 mV, dari 1
menjadi 2 pada 15 mV, dan seterusnya. Untuk konverter ini resolusi dihitung sebagai
VREF/256; dengan VREF 5.00 V, resolusinya 19,53 mV. Nominalnya
input skala penuh adalah 255 * 19,53 = 4,98 V , yang seharusnya menghasilkan output
dari 11111111. Konverter ini akan menghasilkan 11111111 untuk input analog apa pun
antara sekitar 4,971 dan 4,990 V.
ÿ Memiliki rangkaian generator jam internal yang menghasilkan frekuensi f 1/(1.1RC), di mana
R dan C adalah nilai-nilai yang terhubung secara eksternal
komponen. Frekuensi clock tipikal adalah 606 kHz menggunakan R = 10 kÆ Dan
Dari 150 pF. Sinyal clock eksternal dapat digunakan, jika diinginkan, dengan
menghubungkannya ke pin CLK IN.
ÿ Menggunakan frekuensi clock 606-kHz, waktu konversinya kira-kira
100 ms.
ÿ Memiliki sambungan ground terpisah untuk tegangan digital dan analog. Sematkan 8
adalah ground analog yang terhubung ke titik referensi umum
rangkaian analog yang menghasilkan tegangan analog. Pin 10 adalah ground digital yang
digunakan oleh semua perangkat digital dalam sistem.
(Perhatikan simbol berbeda yang digunakan untuk alasan berbeda.) Digital
tanah pada dasarnya berisik karena perubahan arus yang cepat yang terjadi seiring
perubahan status perangkat digital. Meskipun tidak perlu menggunakan a
memisahkan ground analog, hal ini memastikan bahwa noise dari digital
ground dicegah agar tidak menyebabkan peralihan analog secara prematur
komparator di dalam ADC.

IC ini dirancang agar mudah dihubungkan ke bus data mikroprosesor.


Oleh karena itu, nama beberapa input dan output ADC0804 adalah
berdasarkan fungsi yang umum pada sistem berbasis mikroprosesor. Itu
fungsi input dan output ini didefinisikan sebagai berikut:

ÿ CS (Chip Select). Input ini harus dalam keadaan aktif-RENDAH untuk RD WR


masukan untuk mempunyai efek apa pun. Dengan
atau CS TINGGI, output digital berada di
Status Hi-Z , dan tidak ada konversi yang dapat terjadi.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-11/PERKIRAAN-BERHASIL ADC 753

ÿ RD (MEMBACA). Input ini digunakan untuk mengaktifkan buffer output digital. Dengan
CS = RD = RENDAH, pin output digital akan memiliki level logika yang mewakili hasil konversi
A/D terakhir . Komputer mikro bisa
kemudian membaca (mengambil) nilai data digital ini melalui bus data sistem.
ÿ Wr (MENULIS). Pulsa RENDAH diterapkan ke input ini sebagai sinyal dimulainya
konversi baru. Ini sebenarnya adalah masukan konversi awal. Ini disebut a
Input WRITE karena dalam aplikasi biasa, komputer mikro menghasilkan pulsa WRITE (mirip
dengan yang digunakan untuk menulis ke memori) yang
mendorong masukan ini.
ÿ DI DALAM (MENGGANGGU). Sinyal keluaran ini akan menjadi TINGGI pada awal a
konversi dan akan kembali RENDAH untuk menandakan akhir konversi. Ini
sebenarnya merupakan sinyal keluaran akhir konversi, tetapi disebut INTERRUPT
karena dalam situasi tertentu, ini dikirim ke interupsi mikroprosesor
masukan untuk menarik perhatian mikroprosesor dan memberitahukan bahwa ADC
data siap dibaca.
ÿ Vref/2. Ini adalah masukan opsional yang dapat digunakan untuk mengurangi internal
tegangan referensi dan dengan demikian mengubah rentang input analog yang
konverter dapat menangani. Ketika masukan ini tidak dihubungkan, ia berada pada tegangan 2,5 V
(VCC/ 2) karena VCC digunakan sebagai tegangan referensi. Dengan menghubungkan
tegangan eksternal ke pin ini, referensi internal diubah menjadi dua kali
tegangan itu, dan rentang input analog diubah (lihat
Tabel 11-6).
ÿ JANGAN KELUAR. Sebuah resistor dihubungkan ke pin ini untuk menggunakan jam internal.
Sinyal jam muncul di pin ini.
ÿ CLK MASUK. Digunakan untuk input jam eksternal, atau untuk koneksi kapasitor
ketika jam internal digunakan.

TABEL 11-6
Vref/2 Rentang Input Analog (V) Resolusi (mV)

Membuka 0–5 19.5


2.25 0–4.5 17.6
2.0 0–4 15.6
1.5 0–3 11.7

Gambar 11-21(a) menunjukkan koneksi khas ADC0804 ke komputer mikro dalam aplikasi akuisisi
data. Kontrol komputer mikro
ketika konversi akan terjadi dengan menghasilkan sinyal dan. Dia CS WR
kemudian memperoleh data keluaran ADC dengan menghasilkan sinyal dan CS RD
setelah mendeteksi NGT yang menunjukkan akhir konversi. Itu
MEMASUKI,

bentuk gelombang pada Gambar 11-21(b) menunjukkan aktivitas sinyal selama proses perolehan
INTR CSketika
data. Perhatikan bahwa menjadi TINGGI WR dan LOW, tetapi
WrPerhatikan juga bahwa
proses konversi tidak dimulai sampai hasilnya TINGGI.
Jalur data keluaran ADC berada dalam status Hi-Z hingga komputer mikro aktif dan pada saat itu
buffer data
CS ADC
RD; diaktifkan sehingga
Data ADC dikirim ke komputer mikro melalui bus data. Jalur data
CS RD TINGGI.
kembali ke status Hi-Z ketika salah satu atau dikembalikan
Dalam penerapan ADC0804 ini, sinyal input bervariasi dalam suatu rentang
0,5 hingga 3,5 V. Untuk memanfaatkan sepenuhnya resolusi delapan bit, A/D
harus disesuaikan dengan spesifikasi sinyal analog. Dalam hal ini, skala penuh
jangkauannya adalah 3,0 V. Namun, offsetnya dari tanah sebesar 0,5 V. Offset 0,5 V adalah
diterapkan pada input negatif yang menetapkan ini sebagai nilai 0 yang merujuk- VIN(-),
ence.Kisaran 3,0 V diatur dengan menerapkan 1,5 V ke Vref/2, yang menghasilkan Vref
Machine Translated by Google

754 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

VCC
Analog
0,5–3,5V Vref
VCC

Vref menjadi(+) VCC Mikro-


10rb 0,5V
menjadi(-) bus data prosesor
D7 IKLAN7
+ 1,5V D6 IKLAN6
Vref/2 D5 IKLAN5

D4 IKLAN4
Keluarlah
D3 IKLAN3
R D2 IKLAN2
GND analog 10rb ADC0804 D1 IKLAN1 Alamat bus
Masuklah
D0 IKLAN0

CS
DI DALAM INT0
[16]
Wr
Dari 150 pF RD
RD A GND D GND
Wr

Vref VCC
GND

pasokan +5 V GND Digital


Logika
penguraian
alamat
(A)

CS

Wr

RD

DI DALAM

Hai-Z
Jalur data
data yang valid

100 mikrodetik

Mulai dari Akhir


konversi konversi

(B)

GAMBAR 11-21 (a) Penerapan ADC0804; (b) sinyal waktu yang khas selama akuisisi
data.

sebagai 3,0 V. Input 0,5 V akan menghasilkan nilai digital 00000000, dan input 3,5
V (atau nilai apa pun di atas 3,482) akan menghasilkan 11111111.
Kekhawatiran utama lainnya ketika menghubungkan sinyal digital dan analog
adalah noise. Perhatikan bahwa jalur ground digital dan analog dipisahkan. Kedua
ground diikat bersama pada titik yang sangat dekat dengan konverter A/D. Jalur
dengan resistansi sangat rendah menghubungkan titik ini langsung ke terminal
negatif catu daya. Juga bijaksana untuk mengarahkan jalur suplai positif secara terpisah
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-12/ ADCS FLASH 755

ke perangkat digital dan analog dan memanfaatkan kapasitansi decoupling secara ekstensif-
tor (0,01mF ) dari sangat dekat dengan sambungan suplai setiap chip ke ground.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apa keuntungan utama SAC dibandingkan ADC jalur digital?
2. Apa kelemahan utamanya dibandingkan dengan jalur digital
konverter?
3. Benar atau salah: Waktu konversi untuk SAC meningkat seiring dengan bertambahnya tegangan analog.
usia bertambah.
4. Jawab pertanyaan berikut mengenai ADC0804.
(a) Berapa resolusinya dalam bit?
(b) Berapa kisaran tegangan input analog normal?
(c) Jelaskan fungsi dan input. CS, WR, RD
(d) Apa fungsi INTR keluaran?
(e) Mengapa ada dua landasan yang terpisah?
(f) Apa tujuan dari VIN(-)?

11-12 FLASH ADC


Konverter flash adalah ADC berkecepatan tertinggi yang tersedia, tetapi memerlukan banyak hal
lebih banyak sirkuit dibandingkan tipe lainnya. Misalnya, ADC flash enam-bit memerlukan 63
pembanding analog, sedangkan unit delapan-bit memerlukan 255 pembanding, dan konverter
sepuluh-bit memerlukan 1023 pembanding. Banyaknya jumlah
pembanding telah membatasi ukuran konverter flash. Konverter flash IC adalah
umumnya tersedia dalam unit dua hingga delapan bit, dan sebagian besar produsen menawarkannya
unit sembilan dan sepuluh bit juga.
Prinsip operasi akan dijelaskan untuk konverter flash tiga-bit untuk menjaga sirkuit pada
tingkat yang bisa diterapkan. Sekali tiga-bit
konverter dipahami, seharusnya mudah untuk memperluas ide dasar ke konverter flash bit
yang lebih tinggi.
Konverter flash pada Gambar 11-22(a) memiliki resolusi tiga bit dan a
ukuran langkah 1 V. Pembagi tegangan mengatur level referensi untuk setiap komparator
sehingga ada tujuh level yang sesuai dengan 1 V (bobot LSB),
. . 7, V (skala penuh). Input analog, VA, dihubungkan ke
2V, 3V, . dan
masukan lain dari masing-masing pembanding.
Dengan VA 6 1 V, semua keluaran komparator C1 hingga C7 akan menjadi
TINGGI. Dengan VA 7 1 V, satu atau lebih keluaran komparator akan RENDAH.
Output komparator dimasukkan ke dalam encoder prioritas aktif-RENDAH yang
menghasilkan keluaran biner yang sesuai dengan pembanding bernomor tertinggi
keluaran yang RENDAH. Misalnya, ketika VA antara 3 dan 4 V, keluaran C1, C2,
dan C3 akan menjadi RENDAH dan yang lainnya akan menjadi TINGGI. Encoder prioritas
hanya akan merespons RENDAH di C3 dan akan menghasilkan keluaran biner CBA 011,
yang mewakili setara digital VA, dalam resolusi 1 V.
Ketika VA lebih besar dari 7 V, C1 hingga C7 semuanya akan RENDAH, dan encoder akan
menghasilkan CBA 111 sebagai ekuivalen digital VA. Tabel pada Gambar 11-22(b)
menunjukkan respons untuk semua kemungkinan nilai input analog.
Flash ADC pada Gambar 11-22 mempunyai resolusi 1 V karena analog
masukan harus berubah sebesar 1 V untuk membawa keluaran digital ke langkah berikutnya.
Untuk mencapai resolusi yang lebih baik, kami harus meningkatkan jumlah masukan
tingkat tegangan (yaitu, menggunakan lebih banyak resistor pembagi tegangan) dan jumlah
Machine Translated by Google

756 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

GAMBAR 11-22 (a) ADC +10V


flash tiga-bit; (b) tabel
kebenaran.
3k – C7
abad ke-7 I7
+

1k – C6
abad ke-6 I6
+

1k – C5
5V I5
+ MSB
C
1k – C4
Pembuat
4V I4 B Hasil
+ enkode prioritas
digital

1k – C3 A
3V I3
+

1k – C2
2V I2
+

1k – C1
abad ke-1 I1
+

1k
Masukan analog
Resolusi = 1 V
DAN

(A)

Analog masuk Keluaran komparator Keluaran digital

DAN C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C B A

0–1V 1 1 0 0 0

1–2 abad 1 1 1 0 0

2–3 abad 0 1 1 1 0 1

3–4 abad 0 1 1 1 1 0

4–5 V 0 0 1 1 1 1 1 0

5–6 abad 0 0 1 1 1 1 1 1

6–7 abad 0 0 0 1 1 0 1 1

> 7V 00 000 0000 10000 111000 0 0 1111 0011 0101

(B)

pembanding. Misalnya, konverter flash delapan-bit memerlukan 28.256 level tegangan,


termasuk 0 V. Hal ini memerlukan 256 resistor dan 255 komparator (tidak ada
komparator untuk level 0-V). 255 keluaran komparator akan memberi makan rangkaian
encoder prioritas yang akan menghasilkan kode delapan-bit yang sesuai dengan
keluaran komparator tingkat tertinggi yaitu RENDAH.
Secara umum, konverter flash N-bit memerlukan resistor, Komparator 2N - 1, 2N
dan logika encoder yang diperlukan.

Waktu Konversi
Konverter flash tidak menggunakan sinyal jam karena tidak diperlukan pengaturan
waktu atau urutan. Konversi tersebut berlangsung terus menerus. Ketika nilai input
analog berubah, maka output komparator juga akan berubah, sehingga menyebabkan
output encoder berubah. Waktu konversi adalah waktu yang diperlukan untuk membuat input analog
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-13/ METODE KONVERSI A/D LAINNYA 757

output digital muncul sebagai respons terhadap perubahan VA, dan itu hanya bergantung pada
penundaan propagasi dari pembanding dan logika encoder. Karena alasan ini, konverter flash
memiliki waktu konversi yang sangat singkat. Misalnya, Perangkat Analog AD9020 adalah konverter
flash 10-bit dengan waktu konversi di bawah 17 ns.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Benar atau salah: ADC flash tidak berisi DAC.
2. Berapa banyak pembanding yang dibutuhkan oleh konverter flash 12-bit? Berapa banyak resistor?

3. Sebutkan keuntungan dan kerugian utama dari konverter flash.

11-13 METODE KONVERSI A/D LAINNYA


Beberapa metode konversi A/D lainnya telah digunakan selama beberapa waktu, masing-masing
dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kami akan menjelaskan secara singkat
beberapa di antaranya sekarang.

ADC Ramp Digital Atas/Bawah (ADC Pelacakan)


Seperti yang telah kita lihat, ADC jalur digital relatif lambat karena penghitung direset ke 0 pada awal
setiap konversi baru. Tangga selalu dimulai pada 0 V dan naik ke “titik peralihan” di mana VAX
melebihi VA dan keluaran komparator beralih RENDAH. Waktu yang dibutuhkan tangga untuk
mereset ke 0 dan kembali ke titik peralihan yang baru benar-benar terbuang. ADC jalan digital atas/
bawah menggunakan penghitung atas/bawah untuk mengurangi waktu terbuang ini.

Penghitung atas/bawah menggantikan penghitung atas yang memberi makan DAC. Ini dirancang
untuk menghitung mundur setiap kali keluaran komparator menunjukkan bahwa VAX 6 VA dan
menghitung mundur setiap kali VAX 7 VA. Dengan demikian, keluaran DAC
selalu dilangkahkan searah dengan nilai VA . Setiap kali keluaran komparator beralih, hal ini
menunjukkan bahwa VAX telah “melampaui” nilai VA , ekuivalen digital VA ada di penghitung, dan
konversi selesai.
Saat konversi baru dimulai, penghitung tidak disetel ulang ke 0 namun mulai menghitung naik
atau turun dari nilai terakhirnya, bergantung pada keluaran pembanding. Ini akan dihitung sampai
tangga melintasi VA lagi untuk mengakhiri konversi. Bentuk gelombang VAX , kemudian, akan berisi
sinyal tangga positif dan negatif yang “melacak” sinyal VA . Oleh karena itu, ADC ini sering disebut
dengan ADC tracking.

Jelasnya, waktu konversi umumnya akan berkurang karena penghitung tidak memulai dari 0
setiap kali tetapi hanya menghitung naik atau turun dari nilai sebelumnya. Tentu saja nilai tC akan
tetap bergantung pada nilai VA sehingga tidak konstan.

ADC Pengintegrasian Kemiringan Ganda


Konverter kemiringan ganda memiliki salah satu waktu konversi paling lambat (biasanya 10 hingga
100 ms) namun memiliki keuntungan berupa biaya yang relatif rendah karena tidak memerlukan
komponen presisi seperti DAC atau VCO. Pengoperasian dasar Konverter ini melibatkan pengisian
dan pengosongan kapasitor secara linier menggunakan arus konstan. Pertama, kapasitor diisi untuk
interval waktu tetap dari arus konstan yang berasal dari tegangan input analog, VA.

Jadi, pada akhir interval pengisian tetap ini, tegangan kapasitor akan menjadi
Machine Translated by Google

758 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

sebanding dengan VA. Pada titik tersebut, kapasitor dikosongkan secara linier dari
arus konstan yang berasal dari tegangan referensi presisi, Vref. Ketika tegangan
kapasitor mencapai 0, pemakaian linier dihentikan. Selama interval pengosongan,
frekuensi referensi digital diumpankan ke pencacah dan dihitung. Durasi interval
pengosongan akan sebanding dengan tegangan kapasitor awal. Jadi, pada akhir
interval pengosongan, pencacah akan menghitung nilai yang sebanding dengan
tegangan awal kapasitor, yang seperti telah kita katakan, sebanding dengan VA.

Selain biayanya yang rendah, keuntungan lain dari ADC kemiringan ganda
adalah sensitivitasnya yang rendah terhadap kebisingan dan variasi nilai komponen
yang disebabkan oleh perubahan suhu. Karena waktu konversinya yang lambat,
ADC kemiringan ganda tidak digunakan dalam aplikasi akuisisi data apa pun. Namun,
waktu konversi yang lambat tidak menjadi masalah dalam aplikasi seperti voltmeter
digital atau multimeter, dan di sinilah penerapan utamanya.

ADC Tegangan ke Frekuensi ADC


tegangan ke frekuensi lebih sederhana dibandingkan ADC lainnya karena tidak
menggunakan DAC. Sebaliknya ia menggunakan osilator yang dikontrol tegangan
linier (VCO) yang menghasilkan frekuensi keluaran sebanding dengan tegangan
masukannya. Tegangan analog yang akan dikonversi diterapkan ke VCO untuk
menghasilkan frekuensi keluaran. Frekuensi ini diumpankan ke penghitung untuk
dihitung dalam interval waktu tertentu. Hitungan akhir sebanding dengan nilai tegangan analog.
Sebagai ilustrasi, misalkan VCO menghasilkan frekuensi 10 kHz untuk setiap
volt masukan (yaitu, 1 V menghasilkan 10 kHz, 1,5 V menghasilkan 15 kHz, 2,73 V
menghasilkan 27,3 kHz). Jika tegangan masukan analog adalah 4,54 V, maka
keluaran VCO akan berupa sinyal 45,4 kHz yang mencatat waktu pencacah,
katakanlah, 10 ms. Setelah interval penghitungan 10 ms, penghitung akan
menghitung 454, yang merupakan representasi digital 4,54 V.
Meskipun ini adalah metode konversi yang sederhana, sulit untuk mencapai
tingkat akurasi yang tinggi karena sulitnya merancang VCO dengan akurasi lebih
dari 0,1 persen.
Salah satu aplikasi utama konverter jenis ini adalah di lingkungan industri yang
bising dimana sinyal analog kecil harus ditransmisikan dari rangkaian transduser ke
komputer kontrol. Sinyal analog kecil dapat dipengaruhi secara drastis oleh noise
jika dikirimkan langsung ke komputer kontrol. Pendekatan yang lebih baik adalah
dengan memasukkan sinyal analog ke VCO, yang menghasilkan sinyal digital yang
frekuensi outputnya berubah sesuai dengan input analog. Sinyal digital ini
ditransmisikan ke komputer dan tidak terlalu terpengaruh oleh noise. Sirkuit di
komputer kontrol akan menghitung pulsa digital (yaitu, menjalankan fungsi
penghitungan frekuensi) untuk menghasilkan nilai digital yang setara dengan input
analog asli.

Modulasi Sigma/Delta* Pendekatan


lain untuk merepresentasikan informasi analog dalam bentuk digital disebut modulasi
sigma/delta. Konverter sigma/delta A/D adalah perangkat oversampling, yang
berarti perangkat ini secara efektif mengambil sampel informasi analog lebih sering
daripada laju sampel minimum. Laju sampel minimum adalah dua kali lebih tinggi
dari frekuensi tertinggi pada gelombang analog yang masuk. Pendekatan sigma/
delta, seperti pendekatan tegangan-ke-frekuensi, tidak secara langsung menghasilkan multibit

*Sebuah artikel bagus yang diterbitkan di web oleh Jim Thompson, Universitas Washington, menjadi
dasar untuk uraian ini. Kunjungi Situs Web Pendamping Sistem Digital: Prinsip dan Aplikasi di http://
www.prenhall.com/Tocci untuk tautan ke artikel ini.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-13/ METODE KONVERSI A/D LAINNYA 759

nomor untuk setiap sampel. Sebaliknya, ia mewakili tegangan analog dengan


memvariasikan kepadatan logika 1s dalam aliran data serial bit tunggal. Untuk mewakili
bagian positif dari bentuk gelombang, aliran bit dengan kepadatan tinggi 1s dihasilkan
oleh modulator (misalnya , 01111101111110111110111). Untuk mewakili bagian
negatif, dihasilkan kepadatan 1s yang lebih rendah (yaitu kepadatan 0s yang lebih
tinggi) (misalnya, 00010001000010001000).
Modulasi sigma/delta digunakan dalam konversi A/D dan D/A. Salah satu bentuk
rangkaian modulator sigma/delta dirancang untuk mengubah sinyal analog kontinu
menjadi aliran bit termodulasi (A/D). Bentuk lainnya mengubah urutan sampel digital
menjadi aliran bit termodulasi (D/A). Kita datang dari perspektif sistem digital, jadi yang
terakhir dari kedua rangkaian ini paling mudah dipahami karena terdiri dari semua
komponen digital yang telah kita pelajari. Gambar 11-23 menunjukkan sebuah
rangkaian yang mengambil nilai digital bertanda lima-bit sebagai masukannya dan
mengubahnya menjadi aliran bit sigma/delta. Kita asumsikan bahwa bilangan yang
dapat ditempatkan pada masukan rangkaian ini berkisar dari hingga 8. komponen
pertama -8 hanyalah sebuah pengurang (bagian delta) serupa dengan yang dipelajari
pada Gambar 6-14. Pengurang menentukan seberapa jauh angka masukan dari nilai
maksimum atau minimumnya. Perbedaan ini sering disebut sinyal kesalahan. Dua
komponen kedua (penjumlah dan register D) membentuk akumulator yang sangat
mirip dengan rangkaian pada Gambar 6-10 (bagian sigma). Untuk setiap sampel yang
masuk, akumulator menambahkan selisihnya (sinyal kesalahan) ke total berjalan.
Ketika kesalahannya kecil, total berjalan (sigma) ini berubah sedikit demi sedikit.
Ketika kesalahannya besar, sigmanya berubah secara bertahap. Komponen terakhir
membandingkan total berjalan dari akumulator dengan ambang batas tetap, yang
dalam hal ini adalah nol. Dengan kata lain, ini hanya menentukan apakah totalnya
positif atau negatif. Hal ini dilakukan dengan menggunakan MSB (sign bit) dari sigma.
Segera setelah totalnya menjadi positif, MSB menjadi RENDAH dan mengembalikan
nilai positif maksimum ke bagian delta (8). Ketika MSB sigma menjadi negatif, ia
memberi umpan balik pada nilai negatif maksimum (-8).

Spreadsheet adalah cara terbaik untuk menganalisis rangkaian seperti ini. Tabel
pada bagian ini diambil dari spreadsheet yang disertakan dalam CD di

Daftar

Pengurang
Aki
Digital 4 4 4
DQ A
dalam 00 Penambah
0
biner bertanda 5-bit Delta
4 4
Jam A–B A
data 0 0 Daftar
4

3 4 4 +1V
1 2 B A+B D
0 0 0 Analog
00 10
Q4 (tanda) Aliran sedikit1 keluar
4 Q4
B
0
0 0
Sigma
–1V
+/– mendeteksi

S/D
Jam

GAMBAR 11-23 Modulator sigma/delta pada konverter D/A.


Machine Translated by Google

760 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

TABEL 11-7 Sigma/delta


modulator dengan masukan
Contoh (n) Digital IN Delta Sigma Bit Stream Out Umpan Balik Analog OUT
dari 0. 1 0 80 1 1 8
2 08 8 0 1 8
3 0 80 1 1 8
4 08 8 0 1 8
5 0 80 1 1 8
6 08 8 0 1 8
7 0 80 1 1 8
8 08 8 0 1 8

TABEL 11-8 Sigma/delta


modulator dengan masukan
Contoh (n) Digital IN Delta Sigma Bit Stream Out Umpan Balik Analog OUT
dari 4. 1 4 44 1 1 8
2 4 40 1 1 8
3 4 12 4 0 1 8
4 4 48 1 1 8
5 4 44 1 1 8
6 4 40 1 1 8
7 4 12 4 0 1 8
8 4 48 1 1 8

bagian belakang buku ini. Tabel 11-7 menunjukkan pengoperasian konverter ketika a
nilai nol adalah inputnya. Perhatikan bahwa keluaran aliran bit bergantian
1 dan 0, dan nilai rata-rata keluaran analog adalah 0 volt. Tabel 11-8 menunjukkan
apa yang terjadi jika input digitalnya adalah 4. Jika kita berasumsi bahwa 8 adalah skala penuh, maka ini
4 = 0,5.
mewakili 8 Outputnya TINGGI untuk tiga sampel dan RENDAH untuk satu sampel
sampel, pola yang berulang setiap empat sampel. Nilai rata-rata dari
keluaran analognya adalah (1 + 1 + 1 - 1)/4 = 0,5 V.
Sebagai contoh terakhir, mari kita gunakan masukan -5, yang mewakili -5/8 =
-0,625. Tabel 11-9 menunjukkan output yang dihasilkan. Pola dalam aliran bit
tidak periodik. Dari kolom sigma terlihat dibutuhkan 16 sampel
agar polanya terulang. Namun, jika kita mengambil kepadatan bit keseluruhan, dan
menghitung nilai rata-rata keluaran analog pada 16 sampel, kami akan melakukannya
ternyata sama dengan -0,625. Pemutar CD Anda mungkin menggunakan sigma/delta
Konverter D/A yang beroperasi dengan cara ini. Nomor digital 16-bit
keluarkan CD secara serial; kemudian data tersebut diformat menjadi pola data paralel dan di-
clock ke dalam konverter. Saat angka-angka yang berubah masuk ke dalam
konverter, nilai rata-rata keluaran analog berubah. Berikutnya,
keluaran analog melewati rangkaian yang disebut filter low-pass yang
menghaluskan perubahan mendadak dan menghasilkan tegangan yang berubah dengan
lancar yang merupakan nilai rata-rata aliran bit. Di headphone Anda, ini
mengubah sinyal analog terdengar seperti rekaman aslinya. A
Konverter sigma/delta A/D bekerja dengan cara yang sangat mirip tetapi mengubah tegangan
log analog menjadi aliran bit termodulasi. Untuk menyimpan data digital sebagai a
daftar bilangan biner N-bit, kepadatan bit rata-rata dari sampel aliran bit 2N dihitung dan
disimpan.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-14/ SIRKUIT SAMPEL-DAN-TAHAN 761

TABEL 11-9 Sigma/delta


Contoh (n) Digital IN Delta Sigma Bit Stream Out Umpan Balik Analog OUT
modulator dengan input sebesar
-5. 1 5 3 5 0 1 8
2 5 3 2 0 1 8
3 5 13 1 1 1 8
4 5 3 12 0 1 8
5 5 3 9 0 1 8
6 5 3 6 0 1 8
7 5 3 3 0 1 8
8 5 13 0 1 1 8
9 5 3 13 0 1 8
10 5 3 10 0 1 8
11 5 3 7 0 1 8
12 5 3 4 0 1 8
13 5 3 1 0 1 8
14 5 13 2 1 1 8
15 5 3 11 0 1 8
16 5 3 8 0 1 8
17 5 3 5 0 1 8
18 5 3 2 0 1 8

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Bagaimana peningkatan ADC jalur digital atas/bawah pada jalur digital
ADC?

2. Apa elemen utama dari ADC tegangan-ke-frekuensi?


3. Sebutkan dua kelebihan dan satu kelemahan ADC kemiringan ganda.
4. Sebutkan tiga jenis ADC yang tidak menggunakan DAC.
5. Berapa banyak bit data keluaran yang digunakan modulator sigma/delta?

11-14 SIRKUIT SAMPEL DAN TAHAN


Ketika tegangan analog dihubungkan langsung ke input ADC,
proses konversi dapat terpengaruh secara buruk jika tegangan analog berubah selama waktu
konversi. Stabilitas proses konversi dapat dipengaruhi
ditingkatkan dengan menggunakan rangkaian sample-and-hold (S/H) untuk menahan tegangan analog
konstan selama konversi A/D berlangsung. Diagram sederhana dari a
rangkaian sample-and-hold (S/H) ditunjukkan pada Gambar 11-24.
Rangkaian S/H berisi penguat buffer gain-kesatuan A1 yang menyajikan a
impedansi tinggi terhadap sinyal analog dan memiliki impedansi keluaran yang rendah
dapat dengan cepat mengisi kapasitor penahan, Ch. Kapasitor akan dihubungkan ke
output A1 ketika sakelar yang dikontrol secara digital ditutup. Ini disebut
operasi sampel . Sakelar akan ditutup cukup lama hingga Ch dapat mengisi daya
dengan nilai sekarang dari input analog. Misalnya saklar dalam keadaan tertutup
pada waktu t0, keluaran A1 akan dengan cepat mengisi Ch hingga tegangan V0. Ketika
saklar terbuka, Ch akan menahan tegangan ini sehingga keluaran A2 akan menerapkan tegangan ini
tegangan ke ADC. Penguat buffer unity-gain A2 menyajikan input yang tinggi
impedansi yang tidak akan melepaskan tegangan kapasitor secara signifikan selama
Machine Translated by Google

762 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

GAMBAR 11-24 Diagram Masukan kontrol


sederhana dari rangkaian digital*
sampel-dan-tahan.


– A2
DAN Ke masukan ADC
V0 A1 + Keluaran
+

Masukan Bab

analog
t0

*Kontrol = 1 saklar mode sampel tertutup


Kontrol = 0 beralih mode tahan terbuka

waktu konversi ADC, sehingga ADC pada dasarnya akan menerima tegangan masukan dc
V0.
Dalam sistem akuisisi data yang dikendalikan komputer seperti yang dibahas
sebelumnya, saklar sampel-dan-tahan akan dikontrol oleh sinyal digital dari komputer.
Sinyal komputer akan menutup saklar untuk mengisi Ch ke sampel tegangan analog yang
baru; lamanya waktu saklar harus tetap tertutup disebut waktu akuisisi, dan hal ini
bergantung pada nilai Ch dan karakteristik rangkaian S/H. Sinyal komputer kemudian akan
membuka saklar untuk memungkinkan Ch mempertahankan nilainya dan memberikan
tegangan analog yang relatif konstan pada keluaran A2 .

AD1154 adalah sirkuit terpadu sampel-dan-tahan yang memiliki kapasitor penahan


internal dengan waktu akuisisi 3,5 ms. Selama waktu tunggu,
tegangan kapasitor akan turun (pengosongan) dengan kecepatan hanya 0,1 mV/ms. Penurunan
tegangan dalam interval pengambilan sampel harus lebih kecil dari berat LSB. Misalnya,
konverter 10-bit dengan rentang skala penuh 10 V akan memiliki bobot LSB sekitar 10 mV.
Diperlukan waktu 100 ms sebelum kapasitor terkulai sama dengan berat LSB ADC. Namun,
kecil kemungkinannya sampel tersebut perlu disimpan dalam waktu lama dalam proses
konversi.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Jelaskan fungsi rangkaian sampel-dan-tahan.
2. Benar atau salah: Penguat pada rangkaian S/H digunakan untuk memberikan tegangan
amplifikasi.

11-15 MULTIPLEKSING
Ketika input analog dari beberapa sumber akan dikonversi, teknik multiplexing dapat
digunakan sehingga satu ADC dapat dibagi waktu. Skema dasarnya diilustrasikan pada
Gambar 11-25 untuk sistem akuisisi empat saluran.
Sakelar putar S digunakan untuk mengalihkan setiap sinyal analog ke input ADC, satu per
satu secara berurutan. Sirkuit kontrol mengontrol posisi sakelar sesuai dengan bit alamat
yang dipilih , A1, A0, dari pencacah MOD-4. Misalnya, dengan A1A0 00, sakelar
menghubungkan VA0 ke input ADC; A1A0 01 menghubungkan VA1 ke masukan ADC; dan
seterusnya. Setiap saluran input memiliki kode alamat spesifik yang, jika ada,
menghubungkan saluran tersebut ke ADC.
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-14/ SIRKUIT SAMPEL-DAN-TAHAN 763

GAMBAR 11-25 Konversi VA0


empat input analog S

dengan multiplexing melalui VA1 DAN


Masukan Keluaran digital
satu ADC. Konverter A/D
analog
VA2

VA3
jam A/D

Awal
EOC

Sirkuit
kontrol

A1 A0
Pilih alamat
MOD-4

Jam multipleks

Operasi berlangsung sebagai berikut:

1. Dengan alamat pilihan 00, VA0 dihubungkan ke input ADC.


2. Rangkaian kontrol menghasilkan pulsa START untuk memulai konversi
VA0 ke setara digitalnya.
3. Ketika konversi selesai, EOC memberi sinyal bahwa data keluaran ADC sudah
siap. Biasanya, data ini akan ditransfer ke komputer melalui bus data.

4. Jam multiplexing menambah alamat yang dipilih menjadi 01, yang menghubungkan
VA1 ke ADC.
5. Langkah 2 dan 3 diulangi dengan ekuivalen digital VA1 yang kini ada pada keluaran
ADC.
6. Jam multiplexing menambah alamat yang dipilih menjadi 10, dan VA2 terhubung
ke ADC.
7. Langkah 2 dan 3 diulangi dengan ekuivalen digital VA2 yang kini ada pada keluaran
ADC.
8. Jam multiplexing menambah alamat yang dipilih menjadi 11, dan VA3 terhubung
ke ADC.
9. Langkah 2 dan 3 diulangi dengan ekuivalen digital VA3 yang kini ada pada keluaran
ADC.

Jam multiplexing mengontrol laju peralihan sinyal analog secara berurutan ke


ADC. Laju maksimum ditentukan oleh waktu tunda sakelar dan waktu konversi ADC.
Waktu tunda saklar dapat diminimalkan dengan menggunakan saklar semikonduktor
seperti saklar bilateral CMOS yang dijelaskan pada Bab 8. Mungkin perlu untuk
menghubungkan rangkaian sample-and-hold pada input ADC jika input analog akan
berubah secara signifikan. selama waktu konversi ADC.

Banyak ADC terintegrasi berisi sirkuit multiplexing pada chip yang sama dengan
ADC. ADC0808, misalnya, dapat melakukan multipleks pada delapan perangkat berbeda
Machine Translated by Google

764 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

input analog menjadi satu ADC. Ia menggunakan kode input pilihan tiga bit untuk
menentukan input analog mana yang terhubung ke ADC.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apa keuntungan dari skema multiplexing ini?
2. Bagaimana cara mengubah penghitung alamat jika ada delapan analog
masukan?

11-16 OSILOSKOP PENYIMPANAN DIGITAL


Sebagai contoh terakhir penerapan konverter D/A dan A/D, kita akan melihat sekilas
osiloskop penyimpanan digital (DSO). DSO menggunakan kedua perangkat ini untuk
mendigitalkan, menyimpan, dan menampilkan bentuk gelombang analog.
Diagram blok DSO ditunjukkan pada Gambar 11-26. Keseluruhan operasi dikontrol
dan disinkronkan oleh sirkuit di blok CONTROL, yang biasanya berisi mikroprosesor
yang menjalankan program kontrol yang disimpan dalam ROM (memori hanya baca).
Bagian akuisisi data dari sistem berisi sample-and-hold (S/H) dan ADC yang secara
berulang-ulang mengambil sampel dan mendigitalkan sinyal input pada kecepatan
yang ditentukan oleh SAMPLE CLOCK dan kemudian mengirimkan data digital ke
memori untuk penyimpanan. Blok CONTROL memastikan bahwa titik data yang
berurutan disimpan di lokasi memori yang berurutan dengan terus memperbarui
ADDRESS COUNTER memori.
Ketika memori penuh, titik data berikutnya dari ADC disimpan di lokasi memori
pertama, menulis data lama, dan seterusnya, untuk titik data yang berurutan. Proses
akuisisi dan penyimpanan data ini berlanjut hingga blok CONTROL menerima sinyal
pemicu baik dari bentuk gelombang input (pemicu INTERNAL) atau sumber pemicu
EKSTERNAL. Saat pemicunya

Akuisisi data Penyimpanan Tampilan data

Sinyal
Dari masukan • •
• •
Hijau SH ADC • Penyimpanan • DAC
• •
amp
Penyangga Vertikal
amp amp



INTI
ALAMAT CRT
TRIGONOMETRI

Pemicu MENANGKAL
Sirkuit
eksternal kontrol

SAMPEL
Dari kontrol basis waktu WAKTU- •

JAM BASIS • DAC
MENANGKAL •

Horisontal
amp

GAMBAR 11-26 Diagram blok osiloskop penyimpanan digital.


Machine Translated by Google

BAGIAN 11-17/ PEMROSESAN SINYAL DIGITAL (DSP) 765

terjadi, sistem berhenti memperoleh data baru dan memasuki mode tampilan
operasi, di mana seluruh atau sebagian data memori ditampilkan berulang-ulang
pada CRT.
Operasi tampilan menggunakan dua DAC untuk memberikan tegangan defleksi vertikal dan
horizontal untuk CRT. Data dari memori menghasilkan defleksi vertikal berkas elektron, sedangkan
COUNTER BERBASIS WAKTU menghasilkan defleksi horizontal dalam bentuk sinyal sapuan tangga.
Itu
Blok CONTROL menyinkronkan operasi tampilan dengan menambah
PENGHITUNG ALAMAT memori dan PENGHITUNG DASAR WAKTU secara bersamaan
waktu sehingga setiap langkah horizontal berkas elektron disertai dengan a
nilai data baru dari memori ke DAC vertikal. Penghitung tersebut terus-menerus didaur ulang sehingga
titik data yang disimpan ditempatkan kembali secara berulang-ulang
layar CRT. Tampilan layar terdiri dari titik-titik terpisah yang mewakili
berbagai titik data, namun jumlah titik biasanya sangat besar (biasanya 1000
atau lebih) yang cenderung menyatu dan tampak seperti bentuk gelombang yang halus dan
berkesinambungan. Operasi tampilan dihentikan ketika operator
menekan tombol panel depan yang memerintahkan DSO untuk memulai data baru
siklus akuisisi.

Aplikasi Terkait
Urutan operasi yang sama yang dilakukan dalam DSO—akuisisi data/digitalisasi/penyimpanan/
pengeluaran data—digunakan dalam aplikasi DAC lain dan
ADC. Misalnya, monitor jantung yang dapat ditemukan di rumah sakit mana pun mirip dengan DSO
tetapi terus-menerus menampilkan bentuk gelombang yang menunjukkan kondisi pasien.
aktivitas jantung selama beberapa detik terakhir. Contoh lain, digital
kamera video mendigitalkan gambar satu elemen gambar (piksel) pada satu waktu dan
menyimpan informasi pada pita magnetik atau DVD. Kamera diam digital mendigitalkan
setiap piksel dan menyimpan data pada kartu memori solid-state. Datanya bisa
kemudian ditransfer secara digital dan kemudian dikeluarkan ke perangkat tampilan, di mana
data diubah menjadi sinyal “kecerahan” analog untuk setiap piksel dan disusun kembali untuk
membentuk gambar di layar.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Lihat Gambar 11-26. Bagaimana bentuk gelombang “disimpan” dalam DSO?
2. Jelaskan fungsi ADC dan DAC yang merupakan bagian dari DSO.

11-17 PEMROSESAN SINYAL DIGITAL (DSP)


Salah satu bidang sistem digital yang paling dinamis saat ini adalah bidang
pemrosesan sinyal digital (DSP). DSP adalah bentuk mikroprosesor yang sangat terspesialisasi
yang telah dioptimalkan untuk melakukan penghitungan berulang
aliran data digital. Data digital biasanya dimasukkan ke DSP
dari konverter A/D. Penjelasan matematika yang memungkinkan DSP memproses nilai data ini berada
di luar cakupan teks ini, namun cukup untuk menjelaskannya.
bahwa untuk setiap titik data baru yang masuk, dilakukan penghitungan (sangat
dengan cepat). Penghitungan ini melibatkan titik data terbaru serta beberapa sampel data sebelumnya.
Hasil perhitungan menghasilkan a
titik data keluaran baru, yang biasanya dikirim ke konverter D/A. Sistem DSP mirip dengan diagram
blok yang ditunjukkan pada Gambar 11-1. Perbedaan utamanya terletak pada perangkat keras khusus
yang terdapat pada bagian komputer.
Machine Translated by Google

766 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

Aplikasi utama DSP adalah dalam pemfilteran dan pengkondisian analog


sinyal. Sebagai contoh yang sangat sederhana, DSP dapat diprogram untuk menerima
bentuk gelombang analog, seperti keluaran dari preamplifier audio, dan diteruskan ke
keluarannya hanya komponen frekuensi yang berada di bawah frekuensi tertentu. Semua
frekuensi yang lebih tinggi dilemahkan oleh filter. Mungkin Anda ingat kembali dari studi Anda
tentang rangkaian analog bahwa hal yang sama dapat dicapai dengan filter low-pass sederhana
yang terbuat dari resistor dan kapasitor. Itu
Keuntungan DSP dibandingkan resistor dan kapasitor adalah fleksibilitasnya
mampu mengubah frekuensi kritis tanpa mengganti komponen apa pun.
Sebaliknya, angka-angka hanya diubah dalam perhitungan untuk menyesuaikan respons dinamis
filter. Pernahkah Anda berada di auditorium ketika
Sistem PA mulai menjerit? Hal ini dapat dicegah jika dilakukan degeneratif
frekuensi umpan balik dapat disaring. Sayangnya, frekuensi itu
menyebabkan perubahan jeritan dengan jumlah orang di dalam ruangan, itu
pakaian yang mereka kenakan, dan banyak faktor lainnya. Dengan equalizer audio berbasis DSP,
frekuensi osilasi dapat dideteksi dan difilter secara dinamis
disesuaikan untuk menghilangkannya.

Penyaringan Digital
Untuk membantu Anda memahami pemfilteran digital, bayangkan Anda membeli dan menjual
saham. Untuk memutuskan kapan akan membeli dan menjual, Anda perlu mengetahui apa yang
sedang dilakukan pasar. Anda ingin mengabaikannya secara tiba-tiba, jangka pendek (frekuensi tinggi)
berubah tetapi merespons tren keseluruhan (rata-rata 30 hari). Setiap hari kamu
membaca koran, mengambil contoh harga penutupan saham Anda, dan
tuliskan. Kemudian Anda menggunakan rumus untuk menghitung rata-rata yang terakhir
harga 30 hari. Nilai rata-rata ini diplot seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11-27, dan
grafik yang dihasilkan digunakan untuk mengambil keputusan. Ini adalah cara memfilter
sinyal digital (urutan sampel data) yang mewakili pasar saham
aktivitas.
Sekarang bayangkan bahwa alih-alih mengambil sampel harga saham, sistem digitallah yang melakukannya
pengambilan sampel sinyal audio (analog) dari mikrofon menggunakan konverter A/D. Daripada
mengambil sampel sekali sehari, dibutuhkan sampel sebanyak 20.000 kali
setiap detik (setiap ). Untuk setiap sampel, rata-rata tertimbang perhitungannya adalah 50 ms
tion dilakukan dengan menggunakan 256 sampel data terakhir dan menghasilkan satu
titik data keluaran. Rata -rata tertimbang berarti beberapa titik data
dianggap lebih penting dibandingkan yang lain. Masing-masing sampel dikalikan dengan bilangan
pecahan (antara 0 dan 1) sebelum dijumlahkan. Perhitungan rata-rata ini memproses (menyaring)
sinyal audio.

GAMBAR 11-27 Digital 35

penyaringan pasar saham 30


aktivitas.
25
Harga saham harian
20
perpindahan 30 hari
maiahlaiNs

15 rata-rata

10

0
0 50 100
hari
Machine Translated by Google

BAGIAN 11-17/ PEMROSESAN SINYAL DIGITAL (DSP) 767

Bagian tersulit dari bentuk DSP ini adalah menentukan konstanta bobot yang tepat untuk
perhitungan rata-rata guna mencapai karakteristik filter yang diinginkan. Untungnya, sudah
tersedia perangkat lunak untuk PC yang membuat hal ini menjadi sangat mudah. Perangkat
keras DSP khusus harus melakukan operasi berikut:

Baca sampel terbaru (satu nomor baru) dari A/D.


Ganti sampel terlama (256) dengan sampel baru dari A/D.
Kalikan masing-masing 256 sampel dengan konstanta bobotnya.
Tambahkan semua produk ini.
Keluarkan jumlah produk yang dihasilkan (1 angka) ke D/A.

Gambar 11-28 menunjukkan arsitektur dasar DSP. Bagian perkalian dan akumulasi (MAC)
adalah inti dari semua DSP dan digunakan di sebagian besar aplikasi. Perangkat keras
khusus, seperti yang akan Anda pelajari di Bab 12, digunakan untuk mengimplementasikan
sistem memori yang menyimpan sampel data dan nilai bobot. Unit logika aritmatika dan
shifter barel (shift register) memberikan dukungan yang diperlukan untuk menangani sistem
bilangan biner saat memproses sinyal.

Penerapan DSP lain yang berguna disebut oversampling atau pemfilteran interpolasi.
Seingat Anda, bentuk gelombang yang direkonstruksi selalu merupakan perkiraan dari aslinya
karena kesalahan kuantisasi. Perubahan langkah yang tiba-tiba dari satu titik data ke titik data
berikutnya juga menimbulkan noise frekuensi tinggi ke dalam sinyal yang direkonstruksi. DSP
dapat memasukkan titik data yang diinterpolasi ke dalam sinyal digital. Gambar 11-29
menunjukkan bagaimana pemfilteran interpolasi oversampling 4X memperhalus bentuk
gelombang dan memungkinkan pemfilteran akhir

GAMBAR 11-28 Arsitektur Pemroses sinyal digital


prosesor sinyal
digital. Penambah kumulatif

Satuan logika S H/A


aritmatika

Pemindah barel
Pengali

Data Memori
Penyimpanan program

Sampel Saring berat


tertua konstanta

• •

• •

• •

IKLAN
Sampel baru
Machine Translated by Google

768 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

GAMBAR 11-29 Memasukkan


titik data yang diinterpolasi ke Titik data yang disimpan Poin data yang diinterpolasi Sinyal analog asli
dalam sinyal digital untuk
mengurangi noise.

dengan sirkuit analog yang lebih sederhana. DSP melakukan peran ini di pemutar CD Anda untuk
memberikan reproduksi audio yang luar biasa. Titik bulat mewakili data yang direkam secara digital pada
CD Anda. Segitiga mewakili titik data yang diinterpolasi yang dimasukkan oleh filter digital di pemutar
CD Anda sebelum filter keluaran analog akhir.

Banyak konsep penting yang perlu Anda pahami untuk beralih ke DSP telah disajikan di bab ini dan
bab sebelumnya. Metode dan perangkat keras konversi A/D dan D/A serta akuisisi data dan konsep
pengambilan sampel sangat penting. Topik-topik seperti representasi bilangan biner bertanda (termasuk
pecahan), penjumlahan dan perkalian biner bertanda (dibahas dalam Bab 6), dan register geser (Bab 7)
diperlukan untuk memahami perangkat keras dan pemrograman DSP. Konsep sistem memori, yang
akan disajikan pada bab berikutnya, juga penting.

DSP sedang diintegrasikan ke dalam banyak sistem umum yang Anda kenal. Pemutar CD
menggunakan DSP untuk menyaring data digital yang dibaca dari disk untuk meminimalkan gangguan
kuantisasi yang tidak dapat dihindari yang disebabkan oleh digitalisasi musik. Sistem telepon
menggunakan DSP untuk membatalkan gema pada saluran telepon. Modem berkecepatan tinggi yang
merupakan standar pada PC telah dimungkinkan dan terjangkau oleh DSP. Kotak efek khusus untuk
gitar dan instrumen lainnya melakukan gema, reverb, pentahapan, dan efek lainnya menggunakan DSP.
Saat ini pertumbuhan aplikasi DSP sama dengan pertumbuhan aplikasi mikroprosesor di awal tahun
1980an. Mereka memberikan solusi digital untuk banyak masalah analog tradisional. Beberapa contoh
penerapan lainnya termasuk pengenalan suara, enkripsi data telekomunikasi, transformasi Fourier cepat,
pemrosesan gambar di televisi digital, pembentukan sinar ultrasonik dalam elektronik medis, dan
peredam bising dalam kontrol industri. Seiring dengan berlanjutnya tren ini, Anda dapat melihat hampir
semua sistem elektronik berisi sirkuit pemrosesan sinyal digital.

PERTANYAAN TINJAUAN
1. Apa aplikasi utama DSP?
2. Sumber data digital apa yang biasa digunakan untuk diproses oleh DSP?
3. Apa keuntungan yang dimiliki filter DSP dibandingkan rangkaian filter analog?
4. Apa fitur utama perangkat keras DSP?

5. Berapa banyak titik data interpolasi yang disisipkan di antara sampel saat melakukan pemfilteran
digital oversampled 4X? Berapa banyak untuk oversampling 8X?
Machine Translated by Google

RINGKASAN 769

RINGKASAN
1. Variabel fisika yang ingin kita ukur, seperti suhu, tekanan, kelembaban, kecepatan jarak, dan
sebagainya, merupakan variabel kontinyu
jumlah. Transduser dapat digunakan untuk menerjemahkan besaran ini menjadi
sinyal listrik tegangan atau arus yang berfluktuasi sebanding dengan
variabel fisik. Sinyal tegangan atau arus yang terus berubah ini
disebut sinyal analog .
2. Untuk mengukur variabel fisik, sistem digital harus menetapkan biner
nomor ke nilai analog yang ada pada saat itu. Hal ini dilakukan dengan konverter A/D. Untuk
menghasilkan tegangan variabel atau nilai arus yang dapat mengontrol proses fisik, sistem
digital harus menerjemahkan
bilangan biner menjadi besaran tegangan atau arus. Hal ini dicapai dengan konverter D/A.

3. Konverter AD/A dengan n bit membagi rentang nilai analog (tegangan atau
arus) menjadi 2n - 1 bagian-bagian. Ukuran atau besarnya masing-masing bagian adalah
bobot setara analog dari bit paling tidak signifikan. Ini disebut
resolusi atau ukuran langkah.
4. Kebanyakan konverter D/A menggunakan jaringan resistor yang dapat menyebabkan beban
jumlah arus yang mengalir ketika salah satu input binernya diaktifkan.
Jumlah arus yang mengalir sebanding dengan berat binernya
setiap bit masukan. Arus tertimbang ini dijumlahkan untuk membuat analog
sinyal keluar.
5. Konverter A/D harus menetapkan bilangan biner ke besaran analog (variabel kontinu).
Ketepatan yang dapat dicapai oleh konverter A/D
melakukan konversi ini bergantung pada berapa banyak angka berbeda yang dapat dilakukan
tetapkan dan seberapa lebar jangkauan analognya. Perubahan terkecil pada analog
nilai yang dapat diukur oleh A/D disebut resolusinya , bobotnya
sedikit paling tidak signifikan.

6. Dengan berulang kali mengambil sampel sinyal analog yang masuk, mengubahnya menjadi
digital, dan menyimpan nilai digital dalam perangkat memori, bentuk gelombang analog
dapat ditangkap. Untuk merekonstruksi sinyal, nilai digital dibaca
dari perangkat memori dengan kecepatan yang sama dengan penyimpanannya, dan
kemudian mereka dimasukkan ke dalam konverter D/A. Output dari D/A kemudian disaring
untuk memperhalus anak tangga dan menciptakan kembali bentuk gelombang aslinya. Itu
bandwidth sinyal sampel dibatasi hingga 2 FS. Frekuensi 1masuk
lebih besar dari 1 2 FS membuat alias yang mempunyai frekuensi sama dengan selisih
antara kelipatan bilangan bulat terdekat dari FS dan frekuensi masuk. Perbedaan ini akan
selalu kurang dari 1 2 FS.
7. A/D jalur digital adalah yang paling sederhana untuk dipahami namun jarang digunakan
karena waktu konversinya yang bervariasi. Konverter pendekatan berturut-turut mempunyai
waktu konversi yang konstan dan mungkin merupakan yang paling umum
konverter tujuan umum.
8. Konverter flash menggunakan pembanding analog dan encoder prioritas untuk ditetapkan
nilai digital ke input analog. Ini adalah konverter tercepat karena satu-satunya penundaan
yang terjadi hanyalah penundaan propagasi.
9. Metode A/D populer lainnya termasuk pelacakan atas/bawah, pengintegrasian,
konversi tegangan ke frekuensi, dan konversi sigma/delta. Setiap jenis
konverter memiliki ceruk aplikasinya sendiri.
10. Konverter D/A apa pun dapat digunakan dengan sirkuit lain seperti multiplexer analog yang
memilih salah satu dari beberapa sinyal analog yang akan dikonversi, satu per satu.
sebuah waktu. Sirkuit sample-and-hold dapat digunakan untuk “membekukan” sinyal analog
yang berubah dengan cepat saat konversi sedang berlangsung.
Machine Translated by Google

770 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

11. Pemrosesan sinyal digital adalah bidang pertumbuhan baru yang menarik di bidang elektronik.
Perangkat ini memungkinkan penghitungan dilakukan dengan cepat untuk meniru
pengoperasian banyak rangkaian filter analog secara digital. Fitur arsitektur utama DSP
adalah rangkaian pengganda dan penambah perangkat keras yang dapat mengalikan
pasangan angka bersama-sama dan mengakumulasikan total (jumlah) yang berjalan dari
produk-produk ini. Sirkuit ini digunakan untuk melakukan penghitungan rata-rata pergerakan
tertimbang secara efisien yang digunakan untuk mengimplementasikan filter digital dan fungsi
DSP lainnya. DSP bertanggung jawab atas banyak kemajuan terkini dalam audio fidelitas
tinggi, TV definisi tinggi, dan telekomunikasi.

KETENTUAN PENTING
kuantitas digital frekuensi pengambilan tegangan-ke-frekuensi
kuantitas analog sampel kesalahan
transduser kuantisasi Sampel-dan-
konverter analog- ADC jalan digital, tahan
ke-digital (ADC) modulasi sigma/delta ADC
konverter digital-ke- FS (S/H) waktu
analog (DAC) alias undersampling akuisisi sirkuit
resolusi output pendekatan- pemrosesan
skala penuh berturut-turut sinyal digital (DSP)
ukuran rata-rata tertimbang
langkah Masukan diferensial ADC
tangga kesalahan MENULIS Penyaringan interpolasi
skala penuh flash ADC oversampling
linearitas jalan digital atas/bawah unit logika
kesalahan ADC aritmatika MAC
offset kesalahan kemiringan ganda ADC barel shifter
penyelesaian waktu monotonisitas digitalisasi

MASALAH
BAGIAN 11-1 DAN 11-2

B 11-1. PERTANYAAN BOR

(a) Apa ekspresi yang menghubungkan keluaran dan masukan DAC? (b) Tentukan
ukuran langkah DAC. (c) Tentukan
resolusi DAC. (d) Definisikan skala
penuh. (e) Tentukan
resolusi persentase. (f)*Benar atau salah:
DAC 10-bit akan memiliki resolusi lebih kecil daripada 12-bit
bit DAC untuk output skala penuh yang sama.
(g)*Benar atau salah: DAC 10-bit dengan output skala penuh 10 V memiliki persentase
resolusi lebih kecil dibandingkan DAC 10-bit dengan skala penuh 12 V.

B 11-2. DAC delapan bit menghasilkan tegangan keluaran 2,0 V untuk kode masukan 01100100.
Berapakah nilai VOUT untuk kode masukan 10110011?

B 11-3.*Tentukan bobot setiap bit masukan untuk DAC pada Soal 11-2.

*Jawaban soal yang diberi tanda asterisk dapat ditemukan di bagian belakang teks.
Machine Translated by Google

MASALAH 771

B 11-4. Apa resolusi DAC dari Soal 11-2? Nyatakan dalam volt
dan sebagai persentase.
B 11-5.*Berapa resolusi dalam volt DAC 10-bit yang output FSnya 5 V?
B 11-6. Berapa bit yang diperlukan untuk DAC agar keluaran FS-nya 10 mA dan resolusinya
kurang dari 40 mA?
B 11-7.*Berapa persentase resolusi DAC pada Gambar 11-30? Apa
ukuran langkah jika langkah atas adalah 2 V?

GAMBAR 11-30 Soal 11-7 2V


dan 11-8.

V KELUAR
H/A
Penghitung riak 3-bit
konverter

0V
1kHz Sepatu berduri

JAM

C 11-8. Apa penyebab lonjakan negatif pada bentuk gelombang VOUT pada Gambar 11-30?
(Petunjuk: Perhatikan bahwa penghitungnya adalah penghitung riak dan lonjakan
terjadi pada setiap langkah lainnya.)
B 11-9.*Dengan asumsi DAC 12-bit dengan akurasi sempurna, seberapa mendekati 250
rpm kecepatan motor dapat disesuaikan pada Gambar 11-4?
11-10. DAC 12-bit memiliki keluaran skala penuh sebesar 15,0 V. Tentukan ukuran langkah,
persentase resolusi, dan nilai VOUT untuk kode masukan 011010010101.

11-11.*Mikrokontroler memiliki port keluaran delapan bit yang digunakan untuk


menggerakkan DAC. DAC yang tersedia memiliki 10 bit masukan dan memiliki
keluaran skala penuh 10 V. Aplikasi memerlukan tegangan yang berkisar antara 0
dan 10 V dalam langkah 50 mV atau lebih kecil. Delapan bit DAC 10-bit manakah
yang akan dihubungkan ke port keluaran?
11-12. Anda memerlukan DAC yang dapat menjangkau 12 V dengan resolusi 20 mV atau kurang.
Berapa banyak bit yang dibutuhkan?

BAGIAN 11-3

D 11-13.*Ukuran langkah DAC pada Gambar 11-5 dapat diubah dengan mengubah nilai RF.
Tentukan nilai RF yang diperlukan untuk ukuran langkah 0,5 V. Apakah nilai RF
yang baru akan mengubah persentase resolusi?
D 11-14. Asumsikan bahwa output DAC pada Gambar 11-7(a) terhubung ke
op-amp pada Gambar 11-7(b). (a)
Dengan VREF 5 V, R = 20 kÆ, dan RF = 10 kÆ, tentukan besar langkah dan
tegangan skala penuh pada VOUT.
(b) Ubah nilai RF sehingga tegangan skala penuh pada VOUT adalah
-2V.
(c) Gunakan nilai RF baru ini, dan tentukan faktor proporsionalitas, K, dalam
hubungan VOUT = K(VREF * B).
11-15.*Apa keunggulan DAC pada Gambar 11-8 dibandingkan Gambar 11-7, terutama
untuk jumlah bit input yang lebih besar?
Machine Translated by Google

772 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

BAGIAN 11-4 SAMPAI 11-6

11-16. DAC delapan-bit mempunyai kesalahan skala penuh sebesar 0,2% FS. Jika DAC mempunyai
keluaran skala penuh sebesar 10 mA, berapakah kesalahan terbesar yang dapat terjadi pada
masukan digital apa pun? Jika keluaran D/A terbaca 50 untuk masukan digital mA 00000001,
apakah ini berada dalam rentang akurasi yang ditentukan? (Asumsikan tidak ada kesalahan offset.)

C, N 11-17.*Kontrol perangkat pemosisian dapat dicapai dengan menggunakan motor servo, yaitu motor yang
dirancang untuk menggerakkan perangkat mekanis selama ada sinyal kesalahan. Gambar 11-31
menunjukkan sistem kendali servo sederhana yang dikendalikan oleh masukan digital yang dapat
datang langsung dari komputer atau dari media keluaran seperti pita magnetik. Lengan tuas
digerakkan secara vertikal oleh motor servo. Motor berputar searah jarum jam atau berlawanan
arah jarum jam, tergantung apakah tegangan dari power amplifier (PA) positif atau negatif. Motor
berhenti ketika keluaran PA 0.

Posisi mekanis tuas diubah menjadi tegangan dc dengan susunan potensiometer yang
ditunjukkan. Ketika tuas berada pada titik referensi 0, VP 0 V. Nilai VP meningkat dengan
kecepatan 1 V/inci hingga tuas berada pada titik tertinggi (10 inci) dan VP 10 V. Posisi yang
diinginkan dari tuas diberikan sebagai kode digital dari komputer dan kemudian diumpankan ke
DAC, menghasilkan VA. Perbedaan antara VP dan VA (disebut kesalahan) dihasilkan oleh
penguat diferensial dan diperkuat oleh PA untuk menggerakkan motor ke arah yang menyebabkan
sinyal kesalahan berkurang menjadi 0—yaitu menggerakkan tuas hingga VP = VA. (a) Jika tuas
harus diposisikan dalam resolusi 0,1 inci, berapakah jumlah bit yang diperlukan dalam kode
masukan digital? (b) Dalam pengoperasian sebenarnya, lengan tuas mungkin sedikit berosilasi
di sekitar posisi yang diinginkan, terutama jika potensiometer lilitan kawat digunakan. Bisakah
Anda menjelaskan alasannya?

GAMBAR 11-31 Masalah +10V

11-17.
10 masuk

Wakil Presiden

Tuas

0 masuk

Diferensial

amp

Wakil Presiden

+
Dengan baik
DAN
– Masukan
Konverter D/A +10
digital
V FS

Sinyal kesalahan
Wakil Presiden – VA

Motor servo
Machine Translated by Google

MASALAH 773

B 11-18. PERTANYAAN BOR

(a) Tentukan jaringan resistor berbobot biner.


(b) Tentukan jaringan tangga R/2R .
(c) Tentukan waktu penyelesaian DAC.
(d) Definisikan kesalahan skala penuh.

(e) Definisikan kesalahan offset.

11-19.*DAC enam-bit tertentu memiliki output skala penuh dengan nilai 1,260 V. Akurasinya ditentukan
0,1%offset mV.
sebagai FS, dan memiliki kesalahan ;1
Asumsikan kesalahan offset belum dihilangkan. Pertimbangkan
pengukuran dilakukan pada DAC ini (Tabel 11-10), dan menentukan yang mana
di antaranya tidak sesuai spesifikasi perangkat. (Petunjuk: Kesalahan offset ditambahkan ke
kesalahan yang disebabkan oleh ketidakakuratan komponen.)

TABEL 11-10
Kode Masukan Keluaran

000010 41,5 mV
000111 140,2 mV
001100 242,5 mV
111111 1.258V

BAGIAN 11-7

T 11-20. DAC tertentu memiliki spesifikasi sebagai berikut: resolusi delapan bit,
skala penuh 2,55 V, offset… 2 mV; akurasi = 0,1% FS Sebuah statis

pengujian pada DAC ini menghasilkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 11-11. Apa
kemungkinan penyebab kerusakan tersebut?

TABEL 11-11
Kode Masukan Keluaran

00000000 8 mV
00000001 18,2 mV
00000010 28,5 mV
00000100 48,3 mV
00001111 158,3 mV
10000000 1.289V

T 11-21.*Ulangi Soal 11-20 dengan menggunakan data terukur yang diberikan pada Tabel 11-12.

TABEL 11-12
Kode Masukan Keluaran

00000000 20,5 mV
00000001 30,5 mV
00000010 20,5 mV
00000100 60,6 mV
00001111 150,6 mV
10000000 1.300V
Machine Translated by Google

774 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

T 11-22.*Seorang teknisi menghubungkan counter ke DAC pada Gambar 11-3 untuk melakukan
tes tangga menggunakan jam 1 kHz. Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 11-32.
Apa kemungkinan penyebab sinyal tangga yang salah?

15
14
13
12
11
10
9
8
nagnageT

7
6
5
4
3
2
1
0
012 5 10 15
Waktu (md)

GAMBAR 11-32 Soal 11-22.

BAGIAN 11-8 DAN 11-9

11-23. PERTANYAAN BOR

Isilah bagian yang kosong pada uraian ADC berikut pada Gambar 11-13.
Setiap bagian yang kosong mungkin berisi satu kata atau lebih.
Pulsa START diterapkan untuk _____ konter dan untuk menyimpan _____
melewati gerbang AND ke dalam _____. Pada titik ini,
Keluaran DAC, VAX, adalah_____
dan EOC _____. adalah

Ketika START mengembalikan _____, gerbang AND adalah _____, dan itu
penghitung diperbolehkan _____. Sinyal VAX meningkat satu _____ di a
waktu sampai _____ VA. Pada titik itu, _____ menjadi RENDAH ke pulsa _____ lebih jauh
yang setara _____. Ini menandakan berakhirnya konversi, dan digital
dengan VA yang ada di _____.
B 11-24. ADC jalur digital delapan bit dengan resolusi 40 mV menggunakan jam
frekuensi 2,5 MHz dan komparator dengan VT 1 mV. Menentukan
nilai-nilai berikut.
(a)*Output digital untuk VA = 6.000 V
(b) Keluaran digital sebesar 6,035 V
(c) Waktu konversi maksimum dan rata-rata untuk ADC ini
B 11-25. Mengapa keluaran digitalnya sama untuk bagian (a) dan (b).
Soal 11-24?
D 11-26. Apa yang akan terjadi pada ADC Soal 11-24 jika tegangan analog
VA 10,853 V diterapkan pada input? Bentuk gelombang apa yang akan muncul pada
keluaran D/A? Gabungkan logika yang diperlukan dalam ADC ini
Machine Translated by Google

MASALAH 775

sehingga indikasi “overscale” akan dihasilkan setiap kali VA terlalu besar.

B 11-27.*ADC memiliki karakteristik sebagai berikut: resolusi, 12 bit; kesalahan skala


penuh, 0,03% FS; keluaran skala penuh, 5 V. (a)
Berapakah kesalahan kuantisasi dalam volt? (b)
Berapa total kesalahan yang mungkin terjadi dalam volt?
C, N 11-28. Kesalahan kuantisasi ADC seperti pada Gambar 11-13 selalu positif karena nilai
VAX harus melebihi VA agar keluaran komparator dapat berpindah status.
Artinya nilai VAX bisa lebih besar 1 LSB dari VA. Kesalahan kuantisasi ini dapat
dimodifikasi sehingga VAX berada dalam 1ÿ2 LSB dari VA. Hal ini dapat
dilakukan dengan menambahkan tegangan tetap sebesar 1ÿ2 LSB (1ÿ2 langkah)
ke nilai VA. Gambar 11-33 menunjukkan hal ini secara simbolis untuk konverter
yang memiliki resolusi 10 mV/langkah. Tegangan tetap sebesar 5 mV
ditambahkan ke keluaran D/A di penguat penjumlahan, dan hasilnya, VAY,
diumpankan ke komparator, yang memiliki VT 1 mV.

Untuk konverter yang dimodifikasi ini, tentukan keluaran digital untuk nilai
VA berikut . (a)*VA
5,022 V (b) VA
50,28 V Tentukan
kesalahan kuantisasi dalam setiap kasus dengan membandingkan VAX dan VA.
Perhatikan bahwa kesalahannya positif pada satu kasus dan negatif pada kasus lainnya.

JAM

DAN
+
EOC
Komp

AWAL

MENGATUR ULANG

VAX

MENCARI PINJAMAN

Konverter
penghitung 10-bit
Jumlah amp
D/A 10 mV/langkah JAM

PINJAMAN =

VAX +5 mV

+5 mV

GAMBAR 11-33 Soal 11-28 dan 11-29.

C 11-29. Untuk ADC pada Gambar 11-33, tentukan kisaran nilai input analog yang akan
menghasilkan output digital sebesar 0100011100.
Machine Translated by Google

776 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

BAGIAN 11-10

N 11-30. Asumsikan bahwa sinyal analog pada Gambar 11-34(a) akan didigitalkan dengan
melakukan konversi A/D secara kontinyu menggunakan konverter ramp digital
delapan bit yang tangganya naik dengan kecepatan 1 V setiap 25 ms.
Buat sketsa sinyal yang direkonstruksi menggunakan data yang diperoleh selama
proses digitalisasi. Bandingkan dengan sinyal aslinya, dan diskusikan
apa yang bisa dilakukan untuk menjadikannya representasi yang lebih akurat.

3
(A)

2
nagnageT

1
(B)

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400

Waktu (ÿs)
GAMBAR 11-34 Soal 11-30, 11-31, dan 11-41.

C 11-31.*Pada gelombang sinus pada Gambar 11-34(b), tandai titik dimana sampel
diambil oleh konverter flash A/D dengan interval 75 ms (mulai dari
asal). Kemudian gambar keluaran yang direkonstruksi dari konverter D/A
(hubungkan titik sampel dengan garis lurus untuk menunjukkan pemfilteran).
Hitung frekuensi sampel, frekuensi input sinus, dan perbedaan di antara keduanya.
Kemudian bandingkan dengan hasil rekonstruksi
frekuensi bentuk gelombang.
11-32. Sistem akuisisi data sampel digunakan untuk mendigitalkan audio
sinyal. Asumsikan frekuensi sampel FS adalah 20 kHz. Tentukan frekuensi keluaran
yang akan terdengar untuk setiap frekuensi masukan berikut.

(a)* Sinyal masukan 5 kHz


(b)* Sinyal masukan 10,1 kHz
(c) Sinyal masukan 10,2 kHz
(d) Sinyal masukan 15 kHz
(e) Sinyal masukan 19,1 kHz
(f) Sinyal masukan 19,2 kHz

BAGIAN 11-11

B 11-33.*PERTANYAAN BOR

Tunjukkan apakah masing-masing pernyataan berikut mengacu pada ADC jalur


digital, ADC pendekatan berturut-turut, atau keduanya.
Machine Translated by Google

MASALAH 777

(a) Menghasilkan sinyal tangga pada output DAC-nya


(b) Memiliki waktu konversi yang konstan, tidak bergantung pada VA
(c) Memiliki waktu konversi rata-rata yang lebih singkat
(d) Menggunakan pembanding analog
(e) Menggunakan DAC

(f) Menggunakan penghitung

(g) Memiliki logika kontrol yang kompleks


(h) Memiliki EOC keluaran

11-34. Gambarkan bentuk gelombang untuk VAX sebagai SAC pada Gambar 11-19 yang mengkonversi VA 6,7 V.

11-35. Ulangi Soal 11-34 untuk VA 16 V.


B 11-36.*Konverter pendekatan berurutan delapan bit tertentu mempunyai tegangan penuh 2,55 V
skala. Waktu konversi untuk VA 1 V adalah Con-80 ms.
versi waktu untuk VA 1.5 V?
11-37. Gambar 11-35 menunjukkan bentuk gelombang pada VAX untuk SAC enam-bit dengan satu langkah
ukuran 40 mV selama siklus konversi lengkap. Periksa bentuk gelombang ini dan jelaskan
apa yang terjadi pada waktu t0 hingga t5. Kemudian tentukan
keluaran digital yang dihasilkan.

1,92V

VAX

1.28V

0V

t0 t1 t2 t3 t4 t5 T

GAMBAR 11-35 Soal 11-37.

B 11-38.*Lihat Gambar 11-21. Berapa perkiraan nilai masukan analog jika bus data komputer mikro
berada pada 10010111 ketika berdenyut? RD
RENDAH?

D 11-39. Hubungkan sumber referensi 2.0-V ke Vref/2, dan ulangi Soal 11-38.
C, D 11-40.*Rancang antarmuka ADC ke termostat digital menggunakan sensor suhu LM34 dan
ADC0804. Sistem Anda harus mengukur secara akurat (0,2°F) dari 50 hingga 101°F.
LM34 mengeluarkan 0,01 V per derajat
F (0°F = 0V).

(a) Berapakah nilai digital untuk 50°F demi resolusi terbaik?

(b) Berapa tegangan yang harus diberikan pada Vin(-)?


(c) Berapa kisaran tegangan skala penuh yang akan masuk?
(d) Berapa tegangan yang harus diberikan pada Vref/2?
(e) Berapa nilai biner yang mewakili 72°F?
(f) Berapa resolusinya dalam satuan volt? °F?
Machine Translated by Google

778 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

BAGIAN 11-12

B 11-41. Diskusikan cara kerja ADC flash dengan waktu konversi 1 ms


untuk situasi Soal 11-30.
D 11-42. Gambarlah diagram rangkaian untuk konverter flash empat-bit dengan keluaran BCD dan
resolusi 0,1 V. Asumsikan bahwa tegangan suplai presisi 5 V tersedia.

PERTANYAAN BOR

B 11-43.Untuk setiap pernyataan berikut, tunjukkan jenis ADC—digit-ital-ramp, SAC, atau flash—yang
dijelaskan.
(a) Metode konversi tercepat
(b) Membutuhkan pulsa START
(c) Membutuhkan sirkuit paling banyak
(d) Tidak menggunakan DAC
(e) Menghasilkan sinyal tangga
(f) Menggunakan pembanding analog
(g) Memiliki waktu konversi yang relatif tetap, tidak bergantung pada VA

BAGIAN 11-13

B 11-44. PERTANYAAN BOR

Untuk setiap pernyataan, tunjukkan jenis ADC apa yang sedang dijelaskan.

(a) Menggunakan penghitung yang tidak pernah direset ke 0

(b) Menggunakan sejumlah besar pembanding


(c) Menggunakan VCO

(d) Digunakan di lingkungan industri yang bising


(e) Menggunakan kapasitor
(f) Relatif tidak sensitif terhadap suhu

BAGIAN 11-14 DAN 11-15

T 11-45.*Lihat rangkaian sample-and-hold pada Gambar 11-24. Sirkuit apa


kesalahan akan mengakibatkan VOUT tampak persis seperti VA? Kesalahan apa yang akan terjadi
menyebabkan VOUT terjebak di 0?
C, D 11-46. Gunakan IC CMOS 4016 (Bagian 8-16) untuk mengimplementasikan peralihan
Gambar 11-25, dan rancang logika kontrol yang diperlukan sehingga setiap masukan
analog diubah menjadi ekuivalen digitalnya secara berurutan. ADC
adalah tipe perkiraan berturut-turut 10-bit menggunakan sinyal clock 50 kHz,
dan itu membutuhkan durasi 10 ms mulai pulsa untuk memulai setiap konversi.
Output digital harus tetap stabil selama 100 ms setelah konversi
selesai sebelum beralih ke input analog berikutnya. Pilih sebuah
frekuensi jam multiplexing yang sesuai.

APLIKASI MIKROKOMPUTER

C, N, D 11-47.*Gambar 11-21 menunjukkan bagaimana ADC0804 dihubungkan ke komputer mikro. Ini


menunjukkan tiga sinyal kontrol, dan itu berasal CS, RD, WR,
mikrokomputer ke ADC. Sinyal-sinyal ini digunakan untuk memulai masing-masing
konversi A/D baru dan untuk membaca (mentransfer) output data ADC ke dalamnya
mikrokomputer melalui bus data.
Machine Translated by Google

MASALAH 779

Menguraikan logika

A15
A14 7
E1 6
A13
A12 E2 5

A11 74LS138 4
E3
A10 3
A2 CS
A9 2
A1
A8 1
A0
A7 0
. .
. .
. . Tidak
MPU . .
. .
. . digunakan

A0 Ke
ADC 0804
TETAPI
RD masuk
RD
Wr Gambar 11-20
Wr

D7 . .
. . .
. . .
. . .
. . bus data .
. . .
.
D0

GAMBAR 11-36 Soal 11-47: MPU dihubungkan ke ADC0804 pada Gambar 11-20.

Gambar 11-36 menunjukkan salah satu cara logika decoding alamat dapat
diimplementasikan. Sinyal yang mengaktifkan ADC0804 dikembangkan CS dari
delapan baris alamat tingkat tinggi dari bus alamat MPU. Setiap kali MPU ingin
berkomunikasi dengan ADC0804, ia menempatkan alamat ADC0804 ke bus alamat,
dan logika de-coding menggerakkan sinyal RENDAH. Perhatikan bahwa selain jalur
CS dan kontrol (ALE) dihubungkan ke input pengaktifan.
alamat, sinyal pengaturan waktu
Setiap kali ALE bernilai TINGGI, berarti alamat E2 berpotensi dalam transisi, sehingga
decoder harus dinonaktifkan hingga ALE menjadi RENDAH (pada saat itu alamat
akan valid dan stabil).

Ini memiliki tujuan untuk menentukan waktu tetapi tidak berpengaruh pada alamat
ADC.
(a) Tentukan alamat ADC0804. (b) Ubah diagram
Gambar 11-36 untuk menempatkan ADC0804 pada alamat E8XX hex.

(c) Ubah diagram Gambar 11-36 untuk menempatkan ADC0804 pada alamat FFXX
hex.
D 11-48. Anda telah menyediakan konverter SAC A/D 10-bit (AD 573), tetapi sistem Anda
hanya memerlukan resolusi delapan bit dan Anda hanya memiliki delapan bit port
yang tersedia pada mikroprosesor Anda. Bisakah Anda menggunakan konverter A/D
ini, dan jika demikian, yang mana dari 10 jalur data yang akan Anda lampirkan ke port?

BAGIAN 11-17

11-49. Data pada Tabel 11-13 adalah sampel masukan yang diambil oleh konverter A/D.
Perhatikan bahwa jika data masukan diplot, itu akan mewakili fungsi langkah
sederhana seperti kenaikan sinyal digital. Hitung rata-rata sederhana dari empat titik
data terbaru, dimulai dengan OUT[4]
Machine Translated by Google

780 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

dan melanjutkan melalui OUT[10]. Plot nilai IN dan OUT


terhadap nomor sampel n seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11-37.

TABEL 11-13
Contoh n 1234 5678 9 10
DI[n] (V) 0 0 0 0 10 10 10 10 10 10
KELUAR[n] (V) 000

GAMBAR 11-37 Grafik Masuk/Keluar 10


format untuk Soal 11-49 (volt)
dan 11-50. 8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 N

Contoh perhitungan:

KELUAR[n] = (MASUK[n - 3] + DALAM[n - 2] + DALAM[n - 1] + DALAM[n])/4 = 0


KELUAR[4] = (MASUK[1] + DALAM[2] + DALAM[3] + DALAM[4])/4 = 0
KELUAR[5] = (MASUK[2] + DALAM[3] + DALAM[4] + DALAM[5])/4 = 2,5

(Perhatikan bahwa perhitungan ini setara dengan mengalikan setiap sampel


dengan 1ÿ4 dan menjumlahkan.)

11-50. Ulangi soal sebelumnya dengan menggunakan rata-rata tertimbang soal terakhir
empat sampel. Bobot dalam hal ini lebih ditekankan
sampel terbaru dan kurang menekankan pada sampel lama. Gunakan beban
0,1, 0,2, 0,3, dan 0,4.

KELUAR[n] = 0,1(MASUK[n - 3]) + 0,2(MASUK[n - 2]) + 0,3(MASUK[n - 1]) + 0,4(MASUK[n])


KELUAR[5] = 0,1(MASUK[2]) + 0,2(DALAM[3] + 0,3(DALAM[4] + 0,4(MASUK[5]) = 4

11-51. Apa kepanjangan dari istilah MAC?


11-52.*PERTANYAAN BOR

Benar atau salah:

(a) Sinyal digital adalah tegangan yang terus berubah.

(b) Sinyal digital adalah rangkaian angka yang mewakili sinyal analog
sinyal.

Saat memproses sinyal analog, keluarannya mungkin terdistorsi karena:

(a) Kesalahan kuantisasi saat mengkonversi analog ke digital

(b) Tidak cukup sering mengambil sampel sinyal asli

(c) Variasi suhu pada komponen prosesor

(d) Komponen frekuensi tinggi yang berhubungan dengan perubahan mendadak


tegangan keluar dari DAC

(e) Gangguan listrik pada catu daya

(f) Sinyal alias yang diperkenalkan oleh sistem digital


Machine Translated by Google

JAWABAN ATAS PERTANYAAN TINJAUAN BAGIAN 781

JAWABAN ATAS PERTANYAAN TINJAUAN BAGIAN


BAGIAN 11-1
1. Mengubah besaran fisika bukan listrik menjadi besaran listrik 2. Mengubah
tegangan atau arus analog ke representasi digital 3. Menyimpannya; melakukan
perhitungan atau operasi lain di dalamnya 4. Mengubah data digital menjadi data mereka
representasi analog 5. Mengontrol variabel fisik menurut listrik
sinyal masukan

BAGIAN 11-2
1.40 mA ; 10,2 mA 2. 5,12 mA 3. 0,39 persen 4. 4096 6. Benar 5.12
7. Menghasilkan lebih banyak kemungkinan keluaran analog antara 0 dan skala penuh.

BAGIAN 11-3
1. Hanya menggunakan dua ukuran resistor yang berbeda. 2. 640 kilo 3.0,5V
4. Meningkat sebesar 20 persen

BAGIAN 11-4
1. Deviasi maksimum keluaran DAC dari nilai idealnya, dinyatakan dalam persentase
skala penuh 2. Waktu yang dibutuhkan output DAC untuk mencapai 1 Ukuran 2 langkahnya
nilai skala penuh ketika input digital berubah dari 0 ke skala penuh 3. Offset
error menambahkan nilai positif atau negatif konstan kecil ke keluaran analog yang diharapkan
untuk input digital apa pun. 4. Karena waktu respon arus-ke-op-amp
konverter tegangan

BAGIAN 11-8
1. Memberitahukan logika kontrol ketika output DAC melebihi input analog 2. Pada output register 3. Memberi
tahu kita ketika konversi selesai dan setara digital
VA ada pada output register

BAGIAN 11-9
1. Input digital ke DAC bertambah hingga output tangga DAC melebihi
masukan analognya. 2. Kesalahan bawaan yang disebabkan oleh fakta bahwa VAX tidak terus
meningkat namun meningkat dalam langkah yang sama dengan resolusi DAC. VAX terakhir
dapat berbeda dari VA sebanyak satu langkah ukuran. mengambil 3. Jika VA meningkat maka akan meningkat

lebih banyak langkah sebelum VAX dapat mencapai langkah yang terlebih dahulu melebihi VA. 4. Benar
5. Rangkaian sederhana; waktu konversi yang relatif lama yang berubah seiring dengan VA
6. 00100001112 13510 untuk kedua kasus

BAGIAN 11-10
1. Proses mengubah titik-titik berbeda pada sinyal analog menjadi digital dan menyimpannya
data digital untuk digunakan nanti 2. Komputer menghasilkan sinyal MULAI untuk memulai
Konversi A/D dari sinyal analog. Ketika EOC menjadi RENDAH, ini memberi sinyal pada komputer
bahwa konversi telah selesai. Komputer kemudian memuat output ADC ke dalam
Penyimpanan. Proses ini diulangi untuk titik berikutnya pada sinyal analog.
3. Dua kali frekuensi tertinggi pada sinyal input 4. Akan ada frekuensi alias
hadir dalam output.

BAGIAN 11-11
1. SAC memiliki waktu konversi yang lebih singkat yang tidak berubah dengan VA. 2. Sudah
logika kontrol yang lebih kompleks. 3. Salah 4. (a) 8 (b) 0-5V (c) CS mengontrol efek
sinyal dan; WRRD WR dari untuk memulai konversi baru; RD
digunakan memungkinkan

buffer keluaran. (d) Jika RENDAH, ini menandakan akhir dari konversi. (e) Memisahkan
ground digital yang biasanya berisik dari ground analog agar tidak mencemari
sinyal masukan analog. (f) Semua tegangan analog pada Vin() diukur dengan mengacu pada pin ini. Hal ini
memungkinkan rentang input diimbangi dari ground.
Machine Translated by Google

782 BAB 11/INTERFACING DENGAN DUNIA ANALOG

BAGIAN 11-12
1. Benar 2. 4095 pembanding dan kecepatan versi resistor 4096; 3. Keuntungan utama adalah con-
Kerugiannya adalah jumlah komponen rangkaian yang dibutuhkan untuk a
resolusi praktis.

BAGIAN 11-13
1. Mengurangi waktu konversi dengan menggunakan penghitung atas/bawah yang memungkinkan VAX melakukannya
melacak VA tanpa memulai dari 0 untuk setiap konversi. 2. VCO
3. Keuntungan: biaya rendah, kekebalan suhu; kerugiannya: waktu konversi yang lambat
4. Flash ADC, ADC tegangan ke frekuensi, dan ADC kemiringan ganda 5. Satu

BAGIAN 11-14
1. Dibutuhkan sampel sinyal tegangan analog dan menyimpannya pada kapasitor.
2. Salah; mereka adalah buffer penguatan kesatuan dengan impedansi masukan tinggi dan impedansi
keluaran rendah.

BAGIAN 11-15
1. Menggunakan ADC tunggal 2. Ini akan menjadi pencacah MOD-8.

BAGIAN 11-16
1. Bentuk gelombang digital disimpan di blok memori. 2. ADC mendigitalkan
titik pada bentuk gelombang masukan untuk penyimpanan di memori; DAC vertikal mengubah
data yang disimpan menunjuk kembali ke tegangan analog untuk menghasilkan defleksi vertikal
berkas elektron; DAC horizontal menghasilkan tegangan sapuan tangga yang menyediakan
defleksi horizontal berkas elektron.

BAGIAN 11-17
1. Menyaring sinyal analog 3. Mengubah2. dinamikanya
Konverter A/D
jawabannya, Anda cukup mengubah angka di program perangkat lunak, bukan di perangkat keras
komponen. 4. Satuan Perkalian dan Akumulasi (MAC). 5.3; 7

Anda mungkin juga menyukai