Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
id
BAB 2
Pada penelitian yang dilakukan oleh Handika Rizky Hutama dan Jane
Sekarsari (2018) tentang analisa faktor penghambat penerapan Building
Information Modeling dalam proyek konstruksi dengan menggunakan metode
statistik deskriptif, analisa korelasi dan analisa faktor. BIM adalah sistem
informasi yang memproses input menjadi informasi dalam bentuk pemodelan
bangunan sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan dalam
setiap tahapan proyek konstruksi. BIM dalam proyek konstruksi menghadapi
berbagai hambatan, akibatnya manfaat penerapannya menjadi belum optimal.
Dari penelitian sebelumnya belum terdapat adanya studi analisa faktor
penghambat penerapan BIM pada proyek konstruksi di Indonesia.
a. Gambar arsitektur.
b. Gambar struktur.
c. Gambar utilitas (mekanikal dan elektrikal)
d. Gambar lansekap.
e. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan.
f. Rencana anggaran biaya
(Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018)
8
library.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Cinthia Ayu Berlian P, Randy
Putranto Adhi, Arif Hidayat, dan Hari Nugroho tentang Perbandingan
efesiensi waktu, biaya, dan sumber daya manusia antara metode Building
Information Modeling (BIM) dan Konvensional. Dengan studi kasus
perencanaan gedung 20 lantai dilakukan melalui perbandingan efisiensi
kinerja, antara metode konvensional dengan konsep BIM dalam kebutuhan
waktu, SDM dan biaya dalam perencanaan proyek. Penelitian yang dilakukan
menghasilkan kesimpulan bahwa penggunaan aplikasi dengan konsep BIM
dapat mempercepat waktu perencanaan proyek sebesar ±50%, BIM
mengurangi kebutuhan SDM sebesar 26,66%, dan menghemat pengeluaran
biaya personil sebesar 52,25% dibandingkan dengan menggunakan metode
konvensional.
commit to user
library.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
1. Kelebihan
a. Representasi Digital Bangunan (3D)
Dengan menggunakan BIM akan memungkinkan dapat
menampilkan struktur bangunan beserta komponen arsitekturnya
untuk mensimulasikan dalam bentuk 3D, menampilkan
kesalahan yang mungkin akan terjadi secara real pada setiap
tahapan pengerjaan, sehingga dapat mempermudahkan untuk
menjelaskan permasalahan yang terjadi dan membantu dalam
memprediksi penjadwalan.
b. Akurasi
Dengan adanya bantuan visualisasi yang dibuat bahkan
commit
secara real sebelum to user fisik sebuah proyek dibangun,
konstruksi
library.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
c. Transparansi
Dengan memaksimalkan adanya digital performance
management terutama dalam bidang informasi selama masa
konstruksi seperti perpaduan E-Catalog dengan BIM, akan
mempermudah koordinasi antara project leadership dengan site
manager dalam mengetahui adanya permasalahan di lapangan,
sehingga dapat mencari solusi atas permasalahan tersebut
dengan cepat.
d. Efisiensi
Tingkat efisiensi pekerjaan pada proyek yang sudah
mengimplementasikan BIM pasti akan meningkatkan efisiensi
dalam semua bidang pekerjaan, hal ini didasari dari mudahnya
koordinasi dalam pengerjaan konstruksi dan juga tingkat akurasi
kuantitatif dan kualitatif yang tinggi.
e. Kualitas
BIM membantu memahami setiap aspek pekerjaan tentang
design dengan lebih mendalam dari mulai awal perencanaan
sampai batas akhir bangunan tersebut tidak difungsikan. Hal ini
dapat menjaga kualitas hasil setiap pekerjaan karena setiap
komponen pekerjaan bisa berjalan sesuai prosedur yang sudah
direncanakan.
2. Kekurangan
a. Biaya Software
Salah satu alasan belum semua proyek menerapkan BIM
pada pelaksanaannya adalah karena biaya lisensi program yang
digunakan cukup mahal. Dalam studi ini, software yang
commit to user
library.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
Sumber : bimcad.id
Gambar 2.3 Siklus Hidup Model Bangunan pada BIM
commit to user
library.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
2.2.2 Gedung
Bangunan gedung adalah wujud fisik dari hasil pekerjaan konstruksi
yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya
berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi
sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian
(tempat tinggal), kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,
budaya, maupun kegiatan khusus (pasal 1 angka 1 UU Nomor 28 Tahun
2002 Tentang Bangunan gedung). Kriteria perencanaan konstruksi
bangunan antara lain :
commit to user
library.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
1. Teknis
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi suatu bangunan yaitu
bangunan yang didirikan harus kokoh agar deformasi tidak melebihi
yang ditentukan serta kuat untuk menerima beban yang dipikul.
2. Ekonomis
Persyaratan ekonomis juga harus diperhitungkan agar tidak ada
aktivitas konstruksi yang mengakibatkan membengkaknya biaya
pembangunan.
3. Fungsional
Berkaitan dengan penggunaan ruang yang biasanya akan
mempengaruhi penggunaan bentang elemen struktur yang
digunakan.
4. Estetika
Konstruksi yang dibangun harus memperhatikan aspek-aspek
keindahan, tata letak dan bentuk, sehingga siapapaun yang
menghuninya akan merasa aman dan nyaman.
2. Kestabilan
Kestabilan bangunan merupakan kemampuan bangunan dalam
mengatasi gaya-gaya lateral dari luar, seperti angin, gempa, ataupun
gaya gravitasi bumi. Hal ini dapat tercapai dari pembentuk struktur
bangunan yang memberikan perilaku struktur yang stabil (Zuhri,
2011).
3. Keseimbangan
Keseimbangan merupakan perilaku massa dalam mengatasi
commit to user
gaya gravitasi dan angin, dimana perilaku struktur dicapai dengan
library.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
2. Rencana Konstuksi
Terdiri dari gambar yang telah dibuat oleh perencana dalam
bentuk DED yang nantinya digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
konstruksi.
Komponen Gedung
Dinding pasangan Batu Merah
- Satu batu 450 kg/m3
- Setengah batu 250 kg/m3
Langit-langit (termasuk rusuk-rusuknya, tanpa
penggantung langit-langit) dari bahan asbes
11 kg/m3
(eternit dan bahan lain sejenis) dengan tebal
maksimum 4 mm
Adukan, per cm tebal, dari semen 21 kg/m3
Penggantung langit-langit (dari kayu) dengan
7 kg/m3
bentang maksimum 5 m
Penutup atap dari genting dengan reng dan
50 kg/m3
usuk/kaso per m bidang atap
2
Beban hidup pada lantai gedung dapat dilihat pada Tabel 2.3 sebagai
berikut :
Tabel 2.3 Beban Hidup Pada Lantai Gedung
a. Lantai dan tangga rumah tinggal, kecuali
200 kg/m2
yang disebut dalam b.
b. Lantai dan tangga rumah tinggal sederhana,
gudang, gudang tidak penting yang bukan toko, 125 kg/m2
pabrik atau bengkel.
c. Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko,
250 kg/m2
toserba, restoran, hotel, asrama dan rumah sakit.
d. Lantai ruang olah raga. 400 kg/m2
e. Lantai ruang dansa. 500 kg/m2
f. Lantai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk
pertemuan yang lain daripada yang disebut dalam
a-e, seperti masjid, gereja, raung pagelaran, ruang 400 kg/m2
rapat, bioskop dan panggung penonton dengan
tempat duduk tetap.
g. Panggung penonton dengan tempat duduk tidak
500 kg/m2
tetap atau untuk penonton yang berdiri.
h. Tangga, bordes dan gang bangunan umum 300 kg/m2
i. Tangga, bordes dan gang gedung pertemuan. 500 kg/m2
j. Lantai ruang pelengkap gedung pertemuan. 250 kg/m2
commit to user
(Sumber : PPPRG 1987 : 12)
library.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
3. Beban Angin
Beban angin diartikan sebagai semua beban yang bekerja pada
gedung atau bagian yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan
udara. Beban memperhitungkan adanya tekanan negatif (isapan) dan
tekanan positif (tiup) yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang
yang ditinjau. Tekanan tiup harus diambil minimum 25kg/m2.
Apabila dapat dijamin suatu gedung terlindung efektif terhadap
angin dari suatu jurusan tertentu oleh gedung-gedung lain,
hutan-hutan pelindung atau penghalang-penghalang lain, maka
tekanan tiup dapat dikalikan koefisien produksi sebesar 0,5 (PPPRG
1987 : 18-19).
4. Kombinasi Beban
Kombinasi beban yang digunakan dalam perencanaan ini
berdasarkan SNI 1727-2013. Berikut ini merupakan jenis kombinasi
beban yang akan diterapkan pada suatu perencanaan struktur
bangunan.
1. 1,4DL
2. 1,2DL + 1,6LL + 0,5Lr
3. 1,2DL + 1,6LL + 0,5R
4. 1,2DL + 1,6Lr + LL
5. 1,2DL + 1,6R + LL
6. 1,2D + 1W + L + 0,5 (Lr atau R)
7. (1,2 + 0,2SDS)DL + LL + 1,0ρEQX + 0,3ρEQy
8. (1,2 + 0,2SDS)DL + LL + 1,0ρEQX – 0,3ρEQy
9. (1,2 + 0,2SDS)DL + LL – 1,0ρEQX + 0,3ρEQy
10. (1,2 + 0,2SDS)DL + LL – 1,0ρEQX – 0,3ρEQy
11. (1,2 + 0,2SDS)DL + LL + 0,3ρEQX + 1,0ρEQy
12. (1,2 + 0,2SDS)DL + LL + 0,3ρEQX – 1,0ρEQy
13. (1,2 + 0,2SDS)DL + LL – 0,3ρEQX + 1,0ρEQy
14. (1,2 + 0,2SDS)DL + LL – 0,3ρEQX – 1,0ρEQy
commit to user
15. (0,9 – 0,2SDS)DL + 1,0ρEQX + 0,3ρEQy
library.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
Keterangan:
DL = Beban Mati (Dead Load)
LL = Beban Hidup (Live Load)
Lr = Beban Atap (Roof Load) R = Beban Hujan
SDS = Parameter Percepatan Spektrum Respon Desain pada
Periode Pendek
EQx = Pengaruh Gaya Gempa Horizontal
EQy = Pengaruh Gaya Gempa Vertikal
commit to user
library.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
Mulai
Selesai
1. Pekerjaan Pendahuluan
Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan merupakan tahapan yang
dilakukan oleh semua jenis proyek konstruksi. Adapun pekerjaan
persiapan yang perlu dilakukan adalah pemasangan papan nama
proyek, pengukuran dan pemasangan bowplank, administrasi dan
dokumentasi, perintisan dan pembersihan lokasi, serta pembersihan
akhir proyek.
2. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah dapat diartikan sebagai usaha untuk merekayasa
kondisi lahan konstruksi agar kondisi permukaan tanah bisa sesuai
dengan yang direncanakan. Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan
galian tanah, pengeboran bor pile, urugan kembali bekas galian,
penghamparan dan pemadatan timbunan, urugan pasir. Untuk
pondasi batu kali dan pondasi telapak perlu adanya pekerjaan
pasangan batu kosong dan pasangan batu kali.
commit to user
library.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
a. Plesteran
b. Acian
7. Pekerjaan Pengecatan
Tahap yang dilakukan setelah memastikan kondisi dinding
dalam keadaan rata, kering dan bersih dari segala kotoran, minyak
commit to user
dan debu adalah membuat lapisan plamur untuk dijadikan sebagai
library.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
2.2.6.3 SketchUp
Sketchup dibuat pada tahun 1999 oleh @Last Software. Pada tahun
2006, Google mengakuisisi SketchUp setelah @Last Sotware membuat
plugin untuk Google Eart yang menarik perhatian raksasa teknologi. Pada
tahun 2012, Trimble Navigation (sekarang Trimble Inc.) menggunakan
bantuan google untuk memperluas aplikasi dengan meluncurkan situs
web baru yang sekarang menjadi host plugin dan ekstensi. SketchUp
adalah program yang digunakan untuk berbagai proyek pemodelan 2D
dan 3D seperti arsitektur, desain interior, dan arsitektur lansekap.
Program ini mencakup fungsi tata letak menggambar, perenderan,
permukaan, dan mendukung plugin pihak ketiga dari Gudang Ekstensi.
(id.if-koubou.com)
commit to user
library.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
2.2.6.4 Lumion
commit to user