Teori Sosiologi Komunikasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Teori sosiologi komunikasi

Teori evolusi sosial

Teori ini melihat proses komunikasi sebagai bentuk interaksi antarmanusia yang mengalami
evolusi. Sebagai contoh, sepasang kekasih di masa silam yang menjalin komunikasi jarak jauh
lewat surat. Proses mereka berkomunikasi memakan waktu sangat lama. Untuk mendapatkan
kabar saja harus menunggu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Saat ini, sepasang kekasih bisa
bertukar pesan dengan sangat cepat. Pola dan proses komunikasi sepasang kekasih telah
mengalami evolusi.

Teori konflik

Teori ini melihat komunikasi sebagai elemen yang mengandung kepentingan. Komunikator
merupakan aktor yang menyampaikan kepentingannya. Berbagai macam kepentingan aktor bisa
terbentur atau mencapai konsensus melalui proses komunikasi. Teori konflik mengasumsikan
bahwa kepentingan diekspresikan melalui komunikasi.

Teori struktural fungsional

Teori ini melihat proses komunikasi sebagai bagian dari sistem dan struktur sosial. Komunikasi
merupakan sarana aktor sosial mencapai konsensus sehingga sistem sosial berfungsi
sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, seorang presiden menunjuk juru bicara agar apa yang
dimaksudkannya dapat tersampaikan.

Teori interaksionisme simbolik

Teori ini melihat komunikasi sebagai bagian dari perilaku sosial yang mengandung makna sosial.
Perilaku kita, termasuk apa yang tampak dari secara fisik seperti pakaian, mengandung simbol-
simbol yang kita sampaikan pada orang lain. Kita mengenakan pakaian hitam ketika menghadiri
pemakaman sebagai simbol sedang berduka cita.

Teori pertukaran

Teori pertukaran melihat komunikasi sebagai proses interaksi yang dibentuk oleh pertukaran
antara aktor dengan lingkungan. Reaksi dari lingkungan menentukan tindakan sosial yang
diambil. Sebagai contoh, seorang murid yang menjawab pertanyaan dengan jawaban salah
ditertawai oleh teman-temannya. Keesokannya murid tersebut memilih tidak menjawab karena
takut salah. Reaksi lingkungan yang menertawakan mempengaruhi tindakan murid tersebut.
Teori aksi

Teori ini melihat komunikasi sebagai insiasi aktor untuk menyampaikan pesan kepada aktor lain
atau orang lain. Asumsi dasar teori ini adalah individu memiliki kemauan dan ruang untuk
bertindak dalam rangka menyampaikan gagasan dan pengetahuannya.

Teori perilaku

Teori ini melihat komunikasi sebagai proses sosial yang ditentukan oleh unsur-unsur psikologis
dan emosional. Seseorang yang menyampaikan terimakasih sambil menangis terharu ketika
menang lomba merupakan wujud komunikasi yang tampak sebagai rasa haru. Komunikasi dalam
perspektif teori ini merupakan ekspresi emosional ke dalam perilaku sosial.

Teori dramaturgis

Teori ini melihat komunikasi sebagai gejala sosial yang ditentukan oleh setting dan audiens.
Dalam sebuah seminar, misalnya, pembicara mengawali dengan mengucapkan selamat datang
pada peserta, ucapan puji syukur, dan terimakasih pada panitia. Proses tersebut terstuktur karena
disetting demikian. Pembawa acara naik panggung dengan pakaian tertentu dan tata bahasa
tertentu. Hal ini menyesuaikan setting dan audiens yang ada di seminar. Begitu pula dalam
kehidupan sehari-hari. Misal, kita bertemu teman lama di jalan, lalu bersalaman dan menanyakan
apa kabar dengan perasaan surprise. Fenomena ini terjadi dalam sebuah setting suasana
”kangen”.

Beberapa teori di atas seing digunakan dalam analis sosiologis terhasap proses komunikasi.
Relevansi masing-masing teori tentu sangat tergantung pada fokus pembahasan.

Anda mungkin juga menyukai