Nur Rohman Sahara

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 211

TA/TK/2009/498

PRARANCANGAN PABRIK MINYAK GORENG

DARI BUAH KELAPA DENGAN PROSES

FERMENTASI

KAPASITAS PRODUKSI 25.000 TON/TAHUN

Di Susun Oleh

Nur Rohman Sahara 00 521 141

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGIINDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2009
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PRA RANCANGAN PABRIK MINYAK GORENG

DARI BUAH KELAPA DENGAN PROSES FERMENTAS1


KAPASITAS PRODUKSI: 25.000 TON/TAHUN

TUGASAKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Kimia

Disusun Oleh :

Nur rohman Sahara


00521141

Disahkan dan disetujui oleh Dosen Pembimbing pada :

September, 2009

Pembimbing Pembimbinsi II

a,MM )
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

PRA RANCANGAN PABRIK MINYAK GORENG

DARI BUAH KELAPA DENGAN PROSES FERMENT ASI

KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN

TUGAS AKHIR

Disusun oleh

Nur rohman Sahara


00521141

Telah dipertahankan didepan sidang penguji sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta, November 2009

Tim Penguji :
Tr. Diaka HartaiaJMM
Ketua

Ir. H Sukirman MM
Anggota I

Tr.Drs. Faisal RM MT.PHD


Anggota II

Mengetahui,
a Jurusan Teknik Kimia

rsitas Islani Indonesia

warMsi )

in
PRARANCANGAN PABRIK MINYAK GORENG
DARI BUAH KELAPA DENGAN PROSES
FERMENTASI
KAPASITAS PRODUKSI 25.000 TON/TAHUN

Disusun oleh :

Nur Rohman Sahara 00 521 141

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2009
Jf
¥&> '&HM.
v-^'^afcg ^k

KATA PENGANTAR

Assalaanni 'alaikitm Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang mempunyai kerajaan langit dan

bumi, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Shalawat dan

salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi besar Muhammad SAW serta rahmat

dan ridhonya semoga tercurah kepada para Sahabat dan Keluarganya, Amien.

Atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Pra

Rancangan Pabrik dengan judul "PRARANCANGAN PABRIK MINYAK GORENG

DARI BUAH KELAPA DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS 25.000

TONATAHUN.

Tugas akhir merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa

Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar SI.

Dalam pengerjaannya kami memperoleh banyak dukungan, bantuan, dan

bimbingan dari berbagai pihak. Dengan segenap ketulusan hati pada kesempatan ini,
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Fathul Wahid. ST,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri


Universitas Islam Indonesia yang terhormat.

IV
2. Ibu Dra.Hj.Kamariah Anwar Msi,selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia.

3. Bapak Ir.Prayitno, Msc,Eng dan Bapak Ir.Djaka Hartaja,MM selaku Dosen


Pembimbing Tugas Ahir.

4. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Teknologi Industri juaisan Teknik Kimia atas
didikasinya.

5. Bapak, Ibu, Kakak, Adik, atas kasih sayang, dukungan, dan dorongan hingga
selesainya tugas akhir ini.

6. Semua pihak yang telah membantu dengan tulus dan ikhlas yang tidak mungkin
kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik

dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Akhir kata kami berharap agar tugas akhir
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalaamu 'alaikttm Wr. Wb.

Yogyakarta, November 2009

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR xi

ABSTRAKSI xii

BAB 1 PENDAHULUAN I

1.1. Latar Belakang I

1.2. Kapasitas Perancangan 4

1.3. Pemi 1iIran Lokasi 7

1.4. Tinjauan Pustnka I1

BAB II DESKR1PSI PROSES 24

2.1. Pemilihan Proses 24

2.2. Uraian Proses 25

2.3. Bagan Alir Proses 29

2.4. Spesifikasi Bahan 30

2.5. Konsep Proses 31

BAB III METODE PERANCANGAN 33

vi
3.1. Penentuan Kapasitas 33

3.2. Neraca Massa 33

3.3. N araca Panas 37

3.4. Spesifikasi Alat Proses 39

BAB IV UTILITAS 49

4.1. Unit Pengadaan Air 50

4.2. Unit Pengadaan Steam 56

4.3. Unit Pengadaan Tenaga Listrik 56

4.4. Unit Pengadaan Bahan Bakar 56

4.5. Unit Pengadaan Udara Tekan 57

4.6. Unit Pengolahan Limbah 57

4.7. Spesifikasi Alat Utilitas 60

4.8. Laboratorium 77

4.9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 81

BAB V ORGANISAS1 PERUSAHAAN 83

5.1. Bentuk Perusahaan 83

5.2. Struktur Organisasi 85

5.3. Tugas dan Wewenang 89

5.4. Sistem Kepegawaian 97

5.5. Pembagian Jam Kerja 98

5.6 Pembagian Jabatan 100

5.7. Perincian Jumlah Karyawan 100

vn
5.8. Kesej ahteraan Karyawan 102

5.9. Tata Letak Pabrik dan Peralatan 104

BAB VI ANALISA EKONOMI 110

6.1. Perhitungan Biaya 141

6.2. Hasil Perhitungan 118

BAB IV KESIMPULAN 124

Daftar Pustaka 125

LAMP1RAN 127

Vlll
DAFTAR TABEL

Tabel

1.1. Kebutuhan Minyak Goreng 5

1.2. Permintaan dan Penawaran minyak Goreng Indonesia 5

1.3. Permintaan Minyak Goreng Dunia 6

1.4. Komposisi Kimia daging kelapa I|

1.5. Perbandingan komposisi santan dengan air kelapa 12

1.6. Komposisi Asam lemak minyak kelapa 17

1.7. Standar Mutu Minyak goreng 19

3.1. Neraca Massa di Rietz Disintegrator 28

3.2. Neraca Massa di Screw Prees 29

3.3. Neraca Massa di Tangki-2 Pengendapan 29

3.4. Neraca Massa di Fermentator 30

3.5. Neraca Massa di Decanter 30

3.6. Neraca Massa di Tngki-3 Pemanas 3[

3.7. Neraca Massa di Filter Prees 3i

3.8. Nerana Massa di Tangki-4 Penampungan 3|

3.9. Neraca Panas di Tangki Pemanasl 32

3.10. Neraca Panas di Screw Press 32

3.11. Neraca Panas di Tangki Santan 33

3.12. Neraca Panas di Tangki Pemanas 2 33

IX
5.2. Gaji Karyawan Pabrik per bulan 90

5.3. Jadwal Kerja untuk setiap Regu 92

5.4 Perincian Jumlah Karyawan 94

6.1. Indeks CEP tahun 1991 sampai dengan 2000 104

6.2. Physical Plant Cost (PPC) 111

6.3. Working Capital (WC) n 1

6.4. Direct Manufacturing Cost (DMC) I \2

6.5. Indirect Manufacturing Cost (IMC) 1|2

6.6. Total Manufacturing Cost 113

6.7. Fixed Capital Invesment (FCI) 113

6.8. General Expence 113

6.9. Total Production Cost 114

6.10. Fixed Manufacturing Cost (FMC) 114

6.11. Variable Cost (Va) N4

6.12. Regulated Cost (Ra) 114

1
1
j
DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Bagan Alir Proses 25

3.1. Diagram Alir Kualitatif 42

3.2. Diagram Alir Kuantitatif. 43

4.1. Diagram Alir Pengolahan Air Utilitas 50

5.1. Struktur Organisasi gI

5.2. Tata Letak Pabrik \$ \

5.3. Tata Letak Peralatan 102

6.1. Gambar Grafik BEP dan SDP 116

xi
ABSTRAKS

Perkembangan disektor ekonomi yang sedang giat ditingkatkan oleh pemerintah


dengan dikeluarkannya UU No 22/99 Tentang otonomi daerah untuk mencapai
kemandirian perekonomian daerah salah satunya meningkatkan perekonomian di sektor
industri.
Perkembangan industri dalam hal ini usaha memproduksi Minyak Goreng dan buah
kelapa dengan meggunakan proses Fermentasi. Karena proses yang dikerjakan lebih
effisien sehingga akan lebih mendatangkan keuntungan antara lain dapat meningkatkan
pangsa pasar kususnya dalam negeri, dengan mempunyai industri yang kuat dan maju,
membuka kesempatan bentuk usaha baru, menyediakan lapangan kerja dan sekaligus
dapat membantu kelangsungan hidup masyarakat.
Pabrik Minyak Goreng dengan proses fermentasi ini direncanakan bciiokasi di daerah
Yogyakarta khususnya di Bantul Jetis dengan luas area 25.450m2.Pabrik ini
menggunakan proses Fermentasi dengan menggunakan bahan baku buah atau daging
kelapa,air dan ragi, dengan kapasitas produksi 25.000 ton/tahun.Komposisi daging kelapa
untuk bahan baku terdiri dari(protein 3%, kalori 3%, lemak 34%, karbohidrat 14%,
air30%,kalsium 2,1% vitamin1,1% dan bagian dapat dimakan).
Dari komposisi lemaknya kandungan trigliserida diproses fermentasi dengan penambhan
ragi tape 3% dan air untuk mendapatkan minyak goreng.
Bahan baku kelapa 10882,6kg dan air 10882,6kg dari proses awal santan dihasilkan
dilanjutkan proses pemisahan antara skim dan krim,krim yang telah dipisahkan
dimasukkan kedalam fermentator dengan penambahan ragi sebanyak 114,3061kg
sebagai katalis dan akan menghasilkan enzim sehingga terjadi proses fermentasi dan
diperoleh minyak kelapa 3156,5656kg.Kebutuhan air sanitasi 2.000 kg/jam, air pendingin
500 kg/jam, bahan bakar 199,2478 1/jam, listrik 418.322,8695 kW.
Minyak Goreng dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat, baik masyarakat
menengah keatas ataupun menengah kebawah. Usaha memproduksi Minyak Goreng akan
mendatangkan keuntungan antara lain membuka kesempatan bentuk usaha baru dan
sekaligus membantu menyediakan lapangan kerja.Adapun bagian-bagian yang biasanya
terbuang dari buah kelapa masih dapat dimanfaatkan lagi. Ampas yang terbuang dapat
dimanfaatkan sebagai makanan ternak, air kelapa untuk nata de coco,tempurung untuk
industri arang aktif dan serabut untuk industri rumah tangga sedangkan blondo masih
dapat dikonsumsi dan diolah lagi. Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan Modal Tetap
{Fixed Capital ) Rp.599.875.753.578.37, Modal Kerja {Working Capital)
Rp. 100.036.209.449.98, Percent, Rreturn ofInvestment ( ROl) before tax 12,42 %Percent
return of Investment ( ROI) after tax 6,21 %, Pay Out Time (POT) before Tax4,462
tahun, Pay Out Time (POT) after rax 6,17 tahun, Break Event Point (BEP)51,45 %, Shut
Down Point (SDP)\6,34 %, Discounted cash Flow (DCF)28,9& %
Berdasarkan tinjauan kondisi operasi, pemilihan bahan baku, lokasi pabrik dan segi
ekonomi, Pabrik Minyak Goreng dengan kapasitas 25.000 ton/tahun ini termasuk pabrik
dengan resiko rendah dan cukup menarik bila didirikan di Yogyakarta.

xn
ABSTRACT

The development in the 'conomic sector which is actively increased by the


government as the issued of UU No 22/99 about the regional otonomic to gain the
independently of the regional economic and one of the propose is to increase the
economic in the industrial sector.
The industrial development in this case is toproduce cooking oilfrom the coconut by the
using offermentation process, infact the that the process is done more efficient, so it will
give many benefit, such as the increasing ofmarket area esspesially in the domesticfield
because of the powerfull and advance industry open some new type of business, provide
some workfield andalso helping the living ofthe people.
The cooking oilfactory which is usefermentation process isplanned to have a location in
central Yogyakarta especially Bantul jetis. The factory is using fermentation process
which the material are coconut waters, yeast, with the capacity is 25.000 ton in a
year.Kompotition meat for raw material consist offprotein 3%, calorie 3%, fat 34%,
carbohidrat 14%, water 30%, calcium 2,1%, vbitaminl,l% and some ofit are addible.
Of kompotition it fat ingredient trigliserida fermentation process with addition of
yeasttape is 3% and water to gate cooking oil. The coconut material is 10882,6kg and
water is 10882,6kg from the beginning process, milk that squeezedfrom coconut will be
separated between skim and cream, and than the cream will be included in to the
fermentator by the adding of yeast as the katalis and it will produce enzyme to get the
fermentation process to obtain the cooking oi is 3156,5656kgl. Capasitas water
sanitasion 2.000 kg/watc, water coller 500 kg/watc, sollar 199,2478 l/watc, listrik
418.322,8695 kW.
Cooking oil is consumed by everypeople, wether lower class or high class. The coconut
oil business will give many benefit such as to open a new apportunity of work type, and
also provides some job apportunity.
Besides that the waste of coconut can be used again. The dregs can be used as cattle
food, the coconut water will be made nata decoco, the coconut shell can be used in the
active charcoal industry, the coconut fiber for the home industry and the "blondo" still
can be consumed or to be cooked again. The result of the economic evaluation shows,
Fixed Capital(FC))Rp.599.S75J53.578.37,WorkingCapital(WC)Rp.\00.036.209A49M,
Percent return of Investment ( ROl) before tax12,42 %, Percent return of Investment (
ROI) after tax 6,21 %, Pay Out Time (POT) before Tax4A63 year, Pay Out Time (POT)
after Tax 6,17 year,Break Event Point (BEP)57,45 %, Shut Down Point (SDP)\6,34 %,
Discounted cash Flow (DCF)2%,9% %
Based on the survey, operational condition, raw material selection, factory location and
economic side. The cooking oil factory with the capacity of 25.000 ton/year is quit
interesting to be developed in Yogyakarta.

xm
BAB1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Pada masa krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia salah satu produk yang

sangat langka dipasaran sehingga harganya semakin meningkat bahkan

melambung tinggi adalah minyak goreng. Sebagian besar minyak goreng yang

beredar dipasaran khususnya di Indonesia adalah minyak yang berasal dari

minyak inentah kelapa sawit( Crude Palm Oil/ CPO) dan kelapa Crude Coconut

Oil / CCO). Tidak mengherankan jika harga komoditas minyak goreng selalu

dipantau dan dikelola oleh pemerintah.

Perkembanagan disektor ekonomi yang yang sedang giat ditingkatkan

oleh pemerintah dengan dikeluarkannya UU NO 22 / 1999 tentang otonomi

daerah untuk mencapai kemandirian perekonomian daerah, salah satunya

meningkatkan perekonomian disektor industri.

Pembangunan disektor industri dalam hal ini usaha memproduksi minyak

goreng yang berasal dari produk pertanian yaitu kelapa, selain itu dari kelapa juga

biasa dihasilkan produk yang bernilai tambah tinggi antara lain bila diolah

menjadi sarana kebrsihan, seperti sabun, kosmetik dan obat-obatan. Sementara itu

dari sabut kelapa yang urnumnya hanya dipintal menjadi tali dan keset ternyata
juga mempunyai nilai tambah tinggi, serbuk dan serat lebih lanjut dapat diolah
menjadi dinding peredam suara, kayu partikel, media tanaman, matras, jok mobil
dan baru-baru ini yang sedang dikenihangkan untuk bahan pelapis tempat tidur

pegas.

Sedangkan bagian ampas yang terkumpul dapat dipergunakan sebagai bahan

industri lain seperti makanan ternak, air kelapa untuk industri Nata de Coco

sedangkan tempurung untuk arang aktif

Industri minyak goreng juga akan mendatangkan beberapa keuntungan

antara lain dapat meningkatkan pangsa pasar dalam negeri khususnya dengan

mempunyai industri yang kuat dan maju sehingga dapat memenuhi kebutuhan

akan minyak baik untuk industri sendiri maupun untuk rumali tangga, membuka

kesempatan bentuk usaha baru, menyediakan lapangan kerja khususnya pada

daerah pendirian pabrik.

Pembangunan sektor industri khususnya di Jawa Tengah yang mempunyai

bahan baku kelapa dengan luas panen 241,21 ribu ha (14,97 %) termasuk nomor

dua terkuat di Indonesia ( Sumber BPS 2003). Selain itu kita juga mengetahui

kemampuan Jawa Tengah disektor industri minyak goreng belum maksimal.

Pemanfaatan sumber daya alam disektor industri minyak goreng merupakan

tantangan terhadap pendirian industri-industri baru.

Kelapa merupakan salah satu sumber lemak terpenting di Indonesia.Dalam

penggunaannya kelapa sebagaian dibuat kopra dan kemudian diambil minyaknya,

sebagian lagi dipergunakan dalam bentuk segar baik untuk pembuatan minyak

goreng ataupun digunakan sebagai santan atau dalam bentuk kelapa parut.

Pada tahun 2001 total produksi minyak kelapa adalah 693,8 ribu metric

ton / 693,800juta ton. Sebagian besar yaitu 395,02 metrik ton / 395,020juta ton
diekspor keluar negeri untuk penawaran domestic sendiri adalah 278,82 ribu

metrik ton / 278.820, Permintaan berasal dari industri makanan sebesar 215 ribu

metric ton / 215,000 juta ton dan penggunaan lainnya sebesar 63,82 ribu metric

ton / 63,820 juta ton. Dengan demikian kebutuhan minyak goreng di Indonesia

masih belum tercukupi sebesar 20 ribu metric ton.( Sumber FAO,2004)

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi minyak goreng dunia

tahun 2001 masih kurang sebesar 141 ribu metric ton / 141.000 juta ton.(Sumber

FAO, 2004). Pada tahun 2003 konsumsi minyak goreng masih cukup tinggi yaitu

0.1 liter perminggu sementara konsumsi minyak lainnya antara 0-0.01 liter

perminggu.( BPS, 2003).

Menurut Soeatmadja (1984) sekitar 34,7 % dari produksi kelapa


digunakan sebagai santan, 8 % untuk pembuatan minyak kelapa dan 57,3 % untuk
kopra.

Kelapa merupakan salah atau komoditi yang penting bagi daerah Jawa khususnya
, komoditi ini juga sangat berperan bagi kehidupan masyarakat baik ditinjau dari
aspek ekonomi maupun sosial budaya. Pada saat sekarang ini soiling dengan laju
pertumbuahan penduduk permintaan terhadap minyak kelapa sebagai minyak
goreng terus meningkat, terutama masyarakat yang mengutamakan mutu dan cita

rasa yang tinggi, hal tersebut dimungkinkan karena minyak goreng dari kelapa
memang mempunyai aroma yang khas dan cita rasa yang lebih dibandingkan
dengan minyak sawit.( Budiarso,2004)

Dengan demikian dirasa perlu didirikannya pabrik Minyak Goreng dengan


melihat beberapa pertimbangan antara lain :
1. Tersediannya bahan baku yang cukup untuk pembuatan Minyak

Goreng.

2 Dengan didirikannya pabrik Minyak Goreng ini akan mempengaruhi

dan meningkatkat beberapa aspek ekonomi anatara lain

a. Dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

b. Dapat meningkatkan devisa/pendapatan daerah.

c. Dapat mengurangi pengangguran dan menyerap tenaga kerja.

3. Tersedianya bahan baku yang cukup untuk pembuatan minyak goreng.

Tabel 1.1. Perkembangan konsumsi minyak goreng di Indonesia

1.2. Kapasitas Perancangan

Mengingat pentingnya minyak goreng sebagai kebutuhan industri maupun

rumah tangga, maka kebutuhannya juga meningkat dari waktu ke waktu. Pabrik

minyak goreng yang akan dibuat dapat ditentukan kapasitasnya dengan mengacu
pada pertimbangan antara lain:

1.2.1. Proyeksi Kebutuhan Minyak goreng di Indonesia Pada Masa

Mendatang.

Prediksi konsumsi minyak goreng di Indonesia selalu mengalami

kenaikan yang berarti. Hal ini berhubungan erat dengan perkembangan


sektor industri khususnya makanan dan seiring dengan laju pertumbuahan

penduduk, karena sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan didunia

dalam kehidupan sehari-hari selalu menggunakan minyak goreng sebagai

bahan pembantu.P mggunaan Kapasitas perancangan ditetapkan sebesar

25.000 ton/tahun, dengan pertimbangan sebagian untuk memenuhi


kebutuhan dalam negeri dan sebagaian komoditi ekspor karena konsumsi
akan minyak goreng dunia masih cukup besar dan selalu mengalami
kenaikan.

Untuk mengetahui perkembangan kebutuhan minyak goreng dalam negeri


dapat dilihat pada table. 1.1.

Table 1.1. Kebutuhan minyak goreng

Tali an Kapasitas ton/tahun


1998 461,569

1999 480,790
2000 520,657
2001 620,726
2002 526,461
Sumber Riset Risindo

Table 1.2 Permintaan dan Penawaran minyak goreng Indonesia


Elemen 1998 1999 2000 2001

Produksi 700,0 708,1 778,0 693,8

lmpor 5,0 0,1

Perubahan Stok -30,0 -50,0 250,0 -20,0

Ekspor 372,7 349,6 734,6 395,0

Penawaran 302,3 308,5 293,5 278,8

Industri Makanan 206,0 209,0 212,0 215,0

Penggunaan lainya 96,0 99,5 81,5 63,8

Sumber FAO, 2004


Table 1.3. Permintaan Minyak Goreng Dunia

Elemen 1998 1999 2000 2001

Produksi 3.485 2.684 3.313 3.617

linpor 2.623 1.587 2.387 2346

Perubahan Stok 5 -67 248 -141

ekspor 2.479 [7.348 2.687 2.456

Penawaran 3.635 2.856 3.261 3.366

Buangan 0 0 0 0

Makanan Olahan 0 0 1 0

Makanan -18 -5 -7 -9

Penggunaan lainya 1.877 1.919 1.892 2.092

Sumber FAO, 2004

1.2.2. Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah kelapa dan air. Kelapa


direncanakan diambil dari perkebunan di Jawa Tengah maupun di pasar-
pasar, sedangkan untuk bahan baku air direncanakan didapat dari sungai

dekat pendirian pabrik dengan cara diolah terlebih dahulu.

1.2.3. Kapasitas Minimal Pabrik Yang Pernah Didirikan

Kapasitas komersial pabrik minyak goreng yang telah beroperasi

berkisar antara 20.000 - 50.000 ton/tahun. Kebutuhan minyak goreng di


Indonesia diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan membaiknya
perekonomian nasional dan pertunibuhan penduduk. Dari data-data diatas

\-,
«\
7

ditetapkan perancangan pabrik minyak goreng sebesar 25.000 ton/tahun

yang akan didirikan tahun 2010.

1.3. Pemilihan Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik sangat menentukan kedudukan perusahaan dalam

persaingan dan ikut mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini

berarti dalam menentukan lokasi pabrik perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang

mempengaruhi biaya produksi dan distribusi sehingga dapat ditekan seminimal

mungkin. Lokasi pabrik sedapat mungkin dipilih untuk memberikan kemungkinan

perluasan dan penambahan kapasitas terpasang serta jaminan keamanan terhadap


kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Pemilihan lokasi yang tepat,

strategis, dan menguntungkan secara ekonomi akan memberikan keuntungan


maksimal terhadap perusahaan.

Lokasi pabrik dapat dikatakan ekonomis bila memenuhi syarat :


1. Penyediaan Bahan Baku dan Utilitas
2. Lancarnya Transportasi
3. Daerah Pemasaran yang cukup potensial
4. Penyediaan Tenaga Ke ja
Dari beberapa kawasan industri yang terdapat di Indonesia, dipilih daerah
Jawa Tengah, khususnya yogyakarta dengan pertimbangan sebagai berikut:
1.3.1. Ketersediaan bahan baku

Bahan baku merupakan hal utama dalam pengoperasian pabrik.


Karena pabrik beroperasi atau tidak tergantung pada ketersediaan bahan

baku. Pabrik Minyak Goreng ini akan didirikan di Yogyakarta karena


8

dekat dengan sumber bahan baku. Bahan baku Kelapa diperoleh dari

perkebunan di Kulon Progo dan pasar-pasar terdekat. Dengan tersedianya

bahan baku kelapa yang relatif besar, diharapkan kebutuhan bahan baku

ini bisa terpenuhi.

1.3.2. Pemasaran

Daerah pemasaran minyak goreng tersebar diseluruh Indonesia.

Untuk memasarkan minyak goreng tidak mengalami kesulitan, karena

sarana transportasi yang sudah cukup lengkap, Produk minyak goreng

dalam hal ini khususnya dipasarkan kedaerah : DIY, Solo, Semarang,

daerah-daerah lain dan apabila memungkinkan dapat diekspor keluar

negeri.

1.3.3. Fasilitas Transportasi

Transportasi dibutuhkan sebagai penunjang utama untuk

penyediaan bahan baku ataupun pemasaran produk, untuk konsumsi dalam

negeri dan ekspor. Fasilitas transportasi meliputi jalan, pelabuhan, dan

bandar udara.

1.3.4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang terampil

dan non terampil. Tenaga kerja non terampil diperoleh dari lingkungan
masyarakat disekitar lokasi pabrik, hal ini sekaligus dapat membuka

lapangan kerja baru khususnya bagi masyarakat disekitarnya. Tenaga kerja


terampil diperoleh dari lulusan menengah atas sampai perguruan tinggi.
1.3.5. Sumber Air

Air merupakan kebutuhan yang sanagat penting dalam suatu

pabrik. Kebutuhan air untuk keperluan pabrik dapat dipenuhi dari sungai

yang ada didekat lokasi maupun dengan pembuatan sumur-sumur sumber

air.

1.3.6. Kondisi geografis dan sosial

Lokasi pabrik sebaiknya terletak di daerah yang stabil dari

gangguan bencana alam (banjir,tanah longsor dan Iain-lain). Kebijakan

pemerintah setempat juga turut mempengaruhi lokasi pabrik yang akan

dipilih. Kondisi sosial masyarakat diharapkan memberi dukungan terhadap

operasional pabrik sehinggga dipilih lokasi yang memiliki masyarakat

yang dapat menerima keberadaan pabrik

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas maka pabrik minyak

goreng ini dalam perencanaan akan didirikan di daerah Bantul Pleret,

Yogyakarta. Faktor keunggulanya antara lain :

1. Dekat dengan jalan raya yang akan memudahkan proses pengambilan

bahan baku hingga proses pemasaran, bahkan jika memungkinkan

impor barang - barang kebutuhan pabrik dan ekspor produk.

2. Cukup dekat dengan sungai sebagai sumber air

3. Dekat dengan sumber bahan baku,yaitu diperoleh dari perkebunan

kelapa rakyat,diKulon progo dan pasar-pasar tradisional seperti, pasar

Imogiri, pasar Pundong, pasar Jejeran, Pleret, pasar buah Nitikan,


10

pasar Bantul, pasar Kotagede, pasar piyungan, pasar buah Bringharjo

dan sekitarnya.

4. Mudah dalam melakukan perijinan.

5. Dekat dengan SPBU sehingga mudah dalam pengambilan bahan bakar.

6. Harga lanah yang terjangkau sehingga memungkinkan untuk perluasan

pabrik.

7. Faktor keamanan, yang tidak jauh dari kantor Polsek Je'is.

1.4. Pemilihan Proses

Secara uraum urutan proses produksi minyak kelapa sebetulnya hampir

sama meskipun dikerjakan secara tradisional maupun dengan teknik yang

lebih modern baik oleh industri kecil maupun industri skala menengah atau

besar. Inti dari proses produksi tersebut adalah memisahkan minyak kelapa

yang merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa.

Proses pembuatan Minyak Goreng dapat dikelompokkan menjadi 3

kelompok yang terdiri dari :

1. Proses Kering

Pada proses ini daging kelapa sebelum diekstrak terlebih dahulu

dikeringkan (kopra).

2. Proses Basah

Minyak kelapa dapat dibuat langsung dari daging kelapa segar, tetapi

dalam proses ekstruksi minyak yang dihasikan kurang maksimal.

\ -
11

3. Proses Fermentasi

Dari tiga proses yang ada , proses yang dipilih yaitu dengan Fermentasi,

karena pada Proses ini sangat hemat energi

1.5 Tinjauan Pustaka

1.5.1 Daging Buah Kelapa

Daging buah kelapa atau endosperm kelapa muda tipis dan seperti

jeli, tetapi pada saat buah tersebut menua akan menebal sampai sekitar

lcm atau lebih. Pada tahap pertama ( 4-6 bulan ), tempurung dalam sabut

hanya membesar tapi masih lunak, buah kelapa berisi penuh air kelapa.

Pada tahap kedua ( 6-9 bulan ) sabut dan tempurung berangsur-angsur

menebal tetapi belum begitu mengeras. Pada tahap ketiga endosperm

berkembang penuh dan buah masak penuh. Pada kelapa yang tua,

presentase endosperm sekitar 28% dari seluruh berat kelapa (setya

Admaja, 1982)

Daging buah kelapa kaya akan kalori terutama dari karbohidrat.

Protein kelapa, dibandingkan dengan kacang-kacangan, lebih baik dalam

hal asam amino isoleusin, leusin, lisin, threonin dan valin. Adapun analisa

nilai nutrisi daging buah kelapa umur 8 bulan adalah kadar air 90,59%,

kalori 437 kkal/100 g, minyak 26,67%, protein 10,67%, serat kasar 3,98%,

total karbohidrat 38,45%, pati 13,53%, gula sebagai glukosa 24,92%.

Sementara komposisi asam amino daging buah kelapa adalah

isoleusin 2,5 g/16 g N, leusin 4,9 g/16 g N, lisin 2,7 g/16 g N, tnetionin 1,5

g/16 g N, threosin 2,3 g/16 g N, tripthopan 0,6 g/16 g N dan valin 3,8 g/16
12

g. Mineral utama yang terdapat pada daging buah kelapa adalah Fe (17
ppm), S (4,4 ppm), Cu (3,2), P (2.4 ppm). Kan-dungan vitamin pada buah
meliputi vitamin C (10 ppm), vitamin B (15 IU), dan vitamin E (2 ppm).

Djadmiko melakukan studi mengenai ukuran fisik buah kelapa

pada berbagai tingkat pertumbuhan dan dilaporkanya bahwa pertumbuhan


yang sangat cepat terdapat pada umur 4-9 bulan. Endosperm tampak mulai

mengeras pada umur 7-8 bulan dan istilah kelapa muda (degan) diberikan

bagi buah yang berumur 8-9 bulan.

Woodrof (1975) mclapoikan basil analisa daging buah dari

berbagai tingkat umur buah kelapa, yaitu antara 8 15 bulan. Kadar air
dan protein menurun dengan matangnya buah, tetapi kadar minyaknya

banyak. Puncak tertinggi kadar minyak terlihat pada buah berumur 12 dan

13 bulan, kemudian sedikit demi sedikit akan menurun saat buah semakin

tua.

Kadar serat kasar tertinggi terdapat pada buah berumur 9 dan 10

bulan, dan terendah pada tahap awal dan akhir dari perkembangan

tersebut. Kondisi tempat tumbuh juga mempengaruhi kompisisi kimia

daging buah kelapa, juga varietas kelapa. Kadar air pada endosperm akan

menurun pada saat buah kelapa semakin tua, sedangkan kadar minyaknya

semakin naik.
13

Table 1.4 Komposisi kimia daging Buah Kelapa pada berbagai tingkat

kematangan.

Analisa Buah Muda Buah Buah Tua

(dalam lOOgr) Setengah Tua

Kalori 68kal 180 kal 359 kal

Protein Igr 4gr 3,4 gr

Lemak 0,9 gr 13 gr 34,2 gr

Karbohidrat 14 gr 10 gr 14gr

Kalsium 17 mg 18 mg 21 mg

Fisport 30 gr 35 gr 21 mg

Besi 1 mg 1,3 mg 2mg

Aktivitas Vit.A 0,0 IU 10,5 IU 0IU

Thramin 0,0 mg 0,5 mg 0,1 mg

Asam Askorbat 4gr 4,0 mg 2,0 mg

Air 83,3 gr 70 gr 40,9 gr

Bagian dapat dimakan 53 gr 53 gr 53 gr

Sumber Anomymous (1970)

1.5.2 Santan

Sebagian besar produksi dikonsumsi dalam bentuk segar terutama

dalam bentuk santan. Santan kelapa adalah emulsi minyak dalam air yang

berwarna putih, yang diekstraksi dari daging kelapa parut dengan cara

pemerasan atau pen >epresan mekanik, dengan tanpa atau penambahan air.
14

Balasubramaniam (1976) menyatakan bahwa galaktomanan,

fosiblipida dan protein dapat berfungsi sebagai emulsitier (pemantap

emulsi) pada santan. Sedangkan fosfolipida di samping sebagai emulsifier,

ternyata dapat menyebabkan penibahan warna menjadi putih kecoklatan

akibat oksidasi asam lemak tak jenuh. Pada keenam jenis kelapa hibrida

dengan umur buah 10 bulan kadar galaktomanan dan fosfolipida cukup

tinggi, meskipun kadar protein bervariasi

Oleh karena itu kandungan galaktomanan tinggi, sangat diperlukan

agar diperoleh sifat organoleptik yang disenangi konsumen, nainun nilai

gizinya cukup tinggi sebab pada umur buah 8 bulan, daging buah kelapa

memiliki kadar protein dan karbohidrat tinggi. Sedangkan pengolahan

selai membutuhkan bahan yang dapat memberikan tingkat homogenitas

tinggi. Kadar protein, galaktomanan dan fosfolipida (lipida yang mengikat

unsur fosfor) tingg., menunjang sifat yang dibutuhkan produk

Komposisi santan kelapa bervariasi tergantung pada varietas

kelapa yang dipergunakan, umur dan daerah dimana pohon kelapa

tumbuh. Menurut Soatmadja (1984) komposisi santan tergantung pada

cara pembuatannya dan efisiensi ektraksi.


15

Table 1.5. Perbandingan komposisi santan dengan air kelapa

Kompsisi Coconut Water (%) Coconut Milk

Total solid 4,71 10,29

Reducing Sugar 0,08 0,35

Sukrosa 1,28 1,40

Total Sugar 2,08

Ash 0,62

Sodium 1,5

Potassium 3,12

Calsium 2,9

Magnesium 3,0

Iron 0,01

Copper 0,004

Phosphorus 3,7 3,3

Sulfur 3,4

Chlorine 18,3

Protein 0,80

Fat 7,10

Carbohydrate 1,75

Sumber Anomymous (1970)

Tingginya kadar kandungan air dan protein dari santan

menyebabkan santan sangat mudah ditumbuhi mikroorganisme pembusuk,


16

sehingga tidak bisa disimpan terlalu lama dan memerlukan pengawetan.

Pemanasan juga dapat mengawetkan santan, tetapi apabila terlalu lama

juga dapat merusak emulsinya dan menyebabkan perubahan warna. Hal ini

dapat dicegah dengan penambahan stabilizer supaya santan tetap stabil

dalam keadaan koloid dan mencegah terjadinya agregrasi serta

pengendapan.

Stabilizer yang digunakan pada santan harus tidak beracun,

berwarna putih, mempunyai rasa dan bau yang netral, dengan demikian

penggunaan stabilizer tidak akan merubah karakteristik warna, rasa dan

bau dari santan asli. Disamping itu, karena santan merupakan emulsi

lemak dalam air, maka stabilizer yang digunakan juga harus bersifat

hydrophilic. Stabilizer yang dapat digunakan antara lain Natrium Casienat,

Natrium phospat dan Atmos 18 ( suatu campuran monogliserida) dengan

perbandingan 0,5 : 0,005 : 0,25 %.

1.5.3. Ragi

Ragi merupakan mikroba aktif(bio katalisator) yang berfungsi

untuk mempercepat perubahan santan menjadi minyak, dan dapat

metnutus ikatan protein yang mengikat minyak sehingga diperoleh hasil

minyak yang lebih bersih. Dalam perkembangannya, mikroba (ragi) yang

dimasukkan kedalam fermentator membutuhkan nutrisi dan 02 yang steril,

agar mikroba dapat tumbuh dan berproses dengan baik. Dalam proses

fermentasi dilakukan beberapa variasi dalam pengunaan ragi yaitu :

1. Variasi jenis r?gi yang digunakan


17

Dalam proses fermentasi ini, ragi yang dipergunakan adalah ragi tape,

karena minyak yang diperoleh akan lebih baik dan minyak yang

dihasilkan lebih bagus, hal ini dapat dilihat dari warna, aroma

dibandingkan dengan menggunakan ragi roti ataupun bahan lain.Dari

segi ekonomi ragi tape lebih murah dan mudah didapat ditoko-

toko.sedangkan keunggulan lain dari ragi tape adalah:

- Lebih unggul : Mampu menghasilkan produk yang dikehendaki

secara cepat dan diperoleh hasil yang besar/maksimal.

Stabil : Microbianya mempunyai sifat tetap tidak mengalami

mutasi atau lingkungan.

- Bukan sejenis Pathogen : Agar tidak menimbulkan akibat

samping pada lingkungan.

(llmu Microbiologi, Nurhidayat-Sri Suhartini)

2. Variasi jumlah ragi yang ditambahkan

Semakin besar jumlah ragi yang ditambahkan maka semakin banyak

jumlah minyak yang diperoleh sampai batas maksimum tertentu.

Penambahan ragi lebih dari batas maksimum akan menurunkan

perolehan minyak yang dihasilkan, karena banyaknya bakteri yang


mati disebabkan kurangnya makanan.

Indeks bias dari minyak kelapa dengan mempergunakan katalis ragi

tempe adalah sekitar 1,4528. indeks bias ini sudah mendekati indeks bias

standar mutu karena menurut SNI indeks bias standar minyak goreng
adalah 1,452.

/ • M
18

1.5.4.Minyak Kelapa

Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan

kedalam asam lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam

lemak lainnya. I erdasarkan tingakt ketidakjenuhannya yang dapat

dinyatakan dengan bilangan lod, maka minyak kelapa dapat dimasukkan


kedalam golongan non drying oils. Karena bilangan lod minyak kelapa

berkisar antara 7,5-10,5.

Minyak kelapa mempunyai titk cair yang rendah dan tingkat

ketidak jenuhan yang rendah pula. Sifat fisik minyak kelapa yang

terpenting adalah jika dipanaskan tidak mencair tahap demi tahap seperti

lemak yang lain tetapi langsung berubah menjadi cair. Hal ini disebabkan

karena titik cair asam lemak penyusunannya berdekatan, yaitu asam laurat,

milistrat, dan palmitat yang masing-masing 44 °C, 54 °C dan 63 "C.

Dengan demikian plastisida trigliserida juga terbatas. Hal ini juga banyak

membatasi penggunaannya dalam industri makanan, yaitu kecil

kemungkinannya merubah sifatnya. Jika minyak kelapa dibiarkan

memadat kemudian disaring, terdapat fraksi padat yang disebut Stearat

kelapa.

Lebih lanjut dilihat dari segi kesehatan Minyak kelapa merupakan

minyak yang paling sehat jika dibandingkan dengan menggunakan bahan

dari jagung, kedelai, conola dan bunga matahari. Hal ini telah dibuktikan

oleh beberapa penalitian yang antara lain dilaporkan oleh Bruce Fife pada

tahun 2003 dalam bukunya The Healing Miracle of ("oconut (Budiarso


19

2004) antara lain keunggulan minyak dari bahan kelapa, tidak

meningkatkan kolesterol, kelengketan dan gumpalan dalam darah, tidak

berperan buruk dalam permasalahan berat badan.dapat mengutangi resiko

kangker, menyediakan bahan gizi yang penting bagi kesehatan,

menyediakan kalori yang sedikit dibanding lemak lainnya, mempunyai

cita rasa yang khas,enak dan lembut, sangat tidak cepat rusak(tahan lama),

tahan terhadap panas(minyak yang paling sehat untuk memasak)

Terdapat 8 mineral pada daging buah kelapa yakni K, Ca, P, Mg,

Fe, Zn, Mn, dan Cn (Kemala dan Velayutham, 1978). Komposisi asam

lemak esensial linoleat pada daging buah kelapa muda juga tergolong

tinggi sekitar 2,35% (Barlina, 1999b), dan sangat baik untuk kesehatan

A. Lemak dan Minyak

Lemak dan Minyak terdiri dari Trigliserida campuran yang merupakan

ester dan gliserol dan asam kuat rantai panjang. Lemak nabati terdapat pada

buah-buahan dan biji-bijian, kacang -kacangan, akar tanaman dan sayur-

sayuran. Dalam jaringan hewan lemak terdapat disekitar badan tetapi lebih

banyak terdapat dalam jaringan adipose dan tulang sum-sum ( Ketaren 1986)

Lemak dan minyak jika dihidrolis menghasilkan tiga molekul asam

lemak rantai panjang dan satu molekul gliserol.

Reaksi hidrolisis lemak atau minyak dapat ditulis dengan persamaan

reaksi sebagai berikut :


20

O
II
H2G—O C R

o CH2OH R,COOH

HC O C R + H20 •> CHOH + R2COOH

CH2OH R3COOH

HC O C R Gliserol Asam lemak

Trigliserida

Trigliserida dapat berupa padat atau cair, hal ini tergantung pada

komposisi asam lemak penyusun. Sebagian besar minyak nabati berbentuk

cairan karena mengandung sejumlah asam lemak tak jenuh yaitu, asam oleat

dan lenoleat.

Lemak hewan pada umumnya berbentuk padat pada suhu kamar karena

banyak mengandung atam lemak jenuh.

B. Asam Lemak

Minyak kelapa berdasarkan kandungannya asam lemak digolongkan

kedalam minyak asam laurat karena kandungan asam lauratnya paling besar

jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya ( Ermanini, 1990), seperti

dapat dilihat pada tabel 1.6.

Table 1.6 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa

Asam Lemak Rumus Kimia Jumlah ( % )

Asam Lemakjenuh

Asam Kaproat C5H11COOH 0,0-0,8


21

Asam Kaprilat CH17COOH 5,5-9,5

Asam Koprat C9H59COOH 4,5-9,5

Asam Laurat C11H24COOH 44,0 52,0

Asam Meristat C13H27COOH 13,0-19,0

Asam Palmitat C15H31COOH 2,5- 10,5

Asam Streatat C7H35COOH 1,0 3,0

Asam Arachidat C19H39COOH 0,0 - 0,4

Asam Tak Jenuh

Asam Palmitoleat C15H29COOH 0,0- 1,3

Asam Oleat C7H33COOH 5,0-8,0

Asam Lenoleat C17H31COOH 1,5-2,5

Sumber Thime2.G( 1986)

Minyak goreng didalam Standart Nasional Indonesia ( SNI/ 1992)

didefinisikan sebagai minyak yang diperoleh dengan cara pemurnian

minyak nabati dan dipergunakan sebagai bahan makanan. Minyak goreng

selain berfungsi sebagai media penghantar panas juga dapat berfungsi

memberikan rasa gurih spesifik pada hasil gorengan sebagai bahan energi,

pelarut berbagai zat besi dan sumbar asam lemak essential.

Jenis minyak yang digunakan untuk menggoreng pada umunya

adalah minyak nabati khusunya minyak kelapa. Minyak kelapa termasuk

dalam "Laurie Acid Group" karena mengandung 40 - 50 % asam laurat,

dan asam tidak jenuh seperti Asam oleat, Lenoleat hanya sekitar 8 %.

/
22

Mutu minyak sangat dipengaruhi oleh komponen asam lemaknya,


karena asam lemak tersebut akan mempengaruhi sifat fisik, kimia dan

stabilitas minyak selama proses penggorengan.

C. Mutu Minyak Goreng.

Mutu bahan pangan merupakan sifat khas yang dapat membedakan

setiap unit individu suatu produk dan penting bagi pembeli untuk

menentukan dapat atau tidaknya produk tersebut diterima. Suatu dikatakan

baik apabila mempunyai sifat khas seperti yang dikehendaki oleh


konsumen (Khramer dan Twigg, 1984)

Mutu minyak goreng dapat ditentukan oleh beberapa sifat yang

disebut sifat penentu mutu. Beberapa sifat mutu yang dipakai untuk
menentukan minyak goreng adalah kadar asam lemak bebas, angka
peroksida. Sedangkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) sifat
penentu mutu minyak goreng meliputi kadar asam, kadar asam lemak

bebas, kadar air, rasa, bau minyak pelican, cemaran dan arsen. Standar

mutu minyak goreng yang telah ditentukan oleh Dewan Standar Nasional

tahun 1992 dapat dilihat pada table 1.7

Tabel 1. 7 Standar Mutu Minyak Goreng

No Kriteria Uji Persyaratan


1 Keadaan

• Bau Normal

• Rasa Normal
23

2. Air, %, b/b Maks. 0.3

3. Asam lemak bebas, %, b/b Maks. 0. 3

4. Minyak pelican Tidak ternyata

5. Cemaran

• Besi (fe), mg/kg Maks. 1. 5

• Timbale (pb) Maks. 0. 1

• Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 0. 1

• Seng (Zn), mg/kg Maks. 40

Maks. 0. 05
• Raksa (Hg), mg/kg
Maks. 40
• Timah (Sn), mg/kg

6. Arsen (AS), %, b/b Maks. 0.1

Sumber: SNI 01-2902-(1992)


BAB II

PEMILIHAN DAN URA1AN PROSES

2.1. Pemilihan Proses

Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi

tiga kelompok yang terdiri dari :

1. Proses Basah

2. Proses Kering

3. Proses Fermentasi

2.1.1 Proses Basah

Proses pembuatan minyak goreng melalui santan dimana santan

merupakan emulsi minyak dalam air, untuk memperoleh minyak dari

santan maka airnya diuapkan dengan cara pemanasan sehingga pada

proses ini membutuhkan energi yang cukup besar.

2.1.2 Proses Kering

Proses ini dilakukan melalui kopra kemudian dipress,

kelemahannya pada tahap pengolahan kopra, dimana kopra dengan kadar

air yang tinggi mudah diserang jainur disamping itu digunakan energi

untuk mengeringkan kelapa menjadi kopra yang memakan waktu paling

kurang dua hari, pada proses dibutuhkan energi yang cukup besar sehingga

biaya produksinya akan bertambah.


25

2.1.3 Proses fermentasi

Pada proses fermentasi ini minyak didapatkan dengan penambahan


ragi kedalam santan kelapa karena ragi dapat memutuskan ikatan protein
yang mengikat minyak, sehingga diperoleh minyak yang lebih bersih..
2.1.4 Pemilihan Proses

Dari tiga proses yang ada, proses yang dipilih adalah proses
fermentasi, karena pada proses ini prosesnya cepat hemat energi,minyak
hasil yang diperoleh lebih bagus dapat dilihat dari warna dan aroma yang
khas, dan kemungkinan rusaknya asam lemak pada minyak relatif lebih
kecil karena tanpa pemanasan.banyaknya minyak yang didapat 64,2%.
Kelemahan proses basah banyak membutuhkan energi/panas,kurang
efisien, minyak didapat sekitar 57,2%.Untuk proses kering sangat
tegantung cuaca,waktu dan konsdisi pengeringan tidak dapat diatur,
kemungkinan pertumbuhan jamur bila cuaca buruk, minyak didapat sekitar
54,7%.

2.2 Uraian Proses

Proses fermentasi cream coconut terdiri dari beberapa tahapan :

1. Seleksi buah kelapa

2. Pengupasan kelapa dan pemisahan kulit ari

3. Pemarutan

4. Penambahan air dan pemerasan

5. Pemisahan ere rm dan skim

6. Fermentasi X'" \
26

7. Pemisahan

8. Penyaringan

2.2.1 Seleksi Buah Kelapa

Tidak semua buah yang dihasilkan oleh pohon induk yang sudah
terpilih dapat digunakan untuk bahan baku. Untuk diperoleh santan kelapa
yang baik dipilih buah kelapa yang tua dan besar yaitu kurang lebih
berumur 11-12 bulan setelah pembuahan. Syarat-syarat buah kelapa yang

dapat digunakan sebagai bahan baku :


1. Berasal dari pohon induk yang baik

2. Bentuk bulat atau bulat lonjong

3. Ukuran panjang antara 22 - 25 cm dan lebar 17 - 22 cm

4. Kulit luar kering dan tidak cacat

5. Bebas dari tanda-tanda serangan hama

6. Bobot berat dan masak dipohon

7. sabut berwarna coklat

8. Mengandung air(dikocok tiap buah

2.2.2 Pengupasan Kulit Kelapa dan Pemisaham Kulit Ari


Pengupasan kelapa dilakukan secara manual dengan menggunakan
benda tajam, kemudian dikupas tempurungnya dengan alat pemukul serta
dikerjakan dalam keadaan panas. Kemudian diperoleh daging kelapa yang
bersih telah terlepas dari tempurung dan kulit ari tersebut melekat pada

bagian tempurung kelapa.


27

Kemudian dUakukan pengecekan untuk memberikan jika ada sisa-

sisa tempurung dan kulit ari yang mungkin masih melekat. Pengecekan
dilakukan secara manual, sehingga diperoleh daging kelapa yang putih

bersih.

2.2.3 Pemarutan

Kelapa bersih yang diperoleh dari pemecah kemudian dilakukan

pencucian, dilewatkan melalui conveyor dan bucket elevator dibawa ke


mesin penggilingan (disintegrator), dimana kelapa dijadikan bagian-bagian
kecil (kelapa parut) sesuai dengan ukuran untuk memperoleh santan.

Hasil parutan yang diperoleh dapat mempengaruhi jumlah santan

yang dapat diperoleh. Makin kecil ukuran kelapa parut, makin banyak

santan yang diperoleh, demikian sebaliknya. Tetapi bila ukuran kelapa

parut sangat kecil, maka akan mempersulit pada operasi pemerasan dan

santan yang diperoleh akan mengandung banyak solid.

2.2.4 Penambahan Air

Kelapa parut yang dihasilkan dari disintegrator, dimasukkan

kedalam srew press. Agar santan yang dihasilkan maksimal maka diberi

air panas dengan suhu sekitar 50 °C dan dilakukan penekanan, untuk

menghasilkan santan sebanyak-banyaknya.

2.2.5 Pemisahan Kriam dan Skim

Dari hasil pemerasan santan ditampung ditangki untuk didiamkan

sampai terpisah antara ceram (cairan kental putih) dengan skim (cairan
28

bening) kemudian skim yang tidak dipergunakan ditampung untuk


dimanfaatkan lain.

2.2.6 Fermentasi

Krim santan dari hasil pemisahan dimasukkan kedalam alat

fermentator. Untuk mengubah Krim santan menjadi minyak ditambahkan

ragi sesui kebutuhan, setelah itu didiamkan selama tujuh jam sehingga
minyak terpisah pada bagian atas sedangkan blendo dan air pada bagian

bawah.

2.2.7 Pemisahan

Hasil fermentasi yang berupa minyak, blendo dan air kemudian

dimasukkan kedalam decanter untuk memisahkan dari blendo dan air.

Kemudian minyak hasil pemisahan ditampung kedalam accumulator.

2.2.8 Penyaringan

Dari hasil pemisahan yang berupa blondo dan air dimasukkan

kedalam tangki dan dilakukan pemanasan agar blendo tidak mengandung

air. Kemudian baru dilakukan penyaringan pada filter press. Minyak hasil

penyaringan dimasukkan kedalam tangki accumulator kemudian disimpan

didalam tangki penyimpanan.


29

2.3. Bagan Alir Proses

MEMILIH BUAH KELAPA


( SELEKSI BUAH KELAPA)

MEMISAHKAN KULIT KELAPA


DAN MENGILANGKAN KULIT ARI

MENGHALUSKAN BUAH KELAPA


(MENGGILING/MEMARUT)

MENAMBAHKAN AIR
DAN MEMERAS CAMPURAN

MEMISAHKAN KRIM DAN SKIM


(DIDALAM TANGKI)

FERMENTASI
(PENAMBAHAN RAGI)

MEMISAHKAN MINYAK
DARI BLONDO DAN AIR

MENYARING MINYAK

Gambar 2.1. Bagan Alir Proses


30

2.4 Spesifikasi Bahan

Bahan Baku:
2.3.1 Kelapa

Penyusun Trigleserida , Asam lemak dan Gliserol

Komposisi :

Air : 50%

Minyak : 34%

Abu : 2,2%

Serat :3%

Protein : 3,5%

Karbohidrat : 7,4%

2.3.2 Katalis

Ragi (inokulum tape) : 3%

2.3.3 Air

Rumus Molekul : H2O

Berat Molekul : 18,02 gr/mol

Berat jenis : lgr/cm3

Titik Didih : 100°C


o
Suhukritis : 373,15 C

:; t •1

v
\
31

Hasil Produk:
2.3.4 Minyak 0

Rumus molekul : ( 2HC- O-C -R)3

Berat Molekul : 200,3 gr/mol

Berat jenis : 0,923gr/cm3

Kadar Air : 0,3%

Indeks Bias : 1,452

TitikDidih :220°C

Suhukritis : 175°C

Asam lemak bebas : 0,3%

2.3.5. Hasil Sam ping Bermanfaat:

Air Kelapa : Untuk Nata Decoco

Ampas Kelapa : Untuk makanan Ternak

Sabut Kelapa :Untuk Perdam suara, kayu partukel, media

tanamam, pelapis tempat tidur pegas

Tempurung : Untuk Arang aktif

Blendo : Untuk Industri makan ketak

2.5 Konsep Proses

2.1. Dasar Reaksi

Fermensai adalah suatu reaksi oksidasi-reduksi dalam system

biologi yang menghasilkan energi, dimana donor dam aseptor adalah

senyawa organic. Senyawa tersebut akan dirubah oleh reaksi reduksi

oksidasi dengan katalis enzim. Enzim ini akan dihasilkan oleh aktivitas
32

mikrobia, sehingga jumlah dan jenis senyawa hasil fermentasi itu

tergantung dari jenis mikrobia dan perlakuannya.

Prinsip dasar pembuatan minyak kelapa dengan cara fermentasi

adalah bahwa lapisan pelindung dari protein yang berfungsi sebagai

stabilisator atau emulsifier santan, akan rusak pada PH tertentu. PH ini

dihasilkan oleh aktivitas mikrobia yang menghasilkan asam selama

fermentasi, sehingga minyak akan dapat dipisahkan.

2.2. Mekanisme Reaksi Fermentasi

Ragi Tempe

H,C-0-C-R
*2
CH2OH R,COOH
I I
HC-O-C-R+ H20 *- CHOH + R2COOH • (2HC-OC-R)3
I f \ \
H2C-0-C-R CH2OH R3COOH

Triglesirida Gliserol Asam lemak Minyak


BAB III

METODE PERANCANGAN

3.1. Penentuan kapasitas

Prediksi konsumsi minyak goreng di Indonesia selalu mengalami

kenaikan yang berarti. Hal ini berhubungan erat dengan perkembangan

sektor industri khususnya makanan dan seiring dengan laju pertumbuahan

penduduk, karena sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan didunia

dalam kehidupan sehari-hari selalu menggunakan minyak goreng sebagai

bahan pembantu.Penggunaan Kapasitas perancangan ditetapkan sebesar

25.000 ton/tahun, dengan pertimbangan sebagian untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri dan sebagaian komoditi ekspor karena konsumsi

akan minyak goreng dunia masih cukup besar dan selalu mengalami

kenaikan.

3.2. Neraca Massa

1. Neraca Massa di Rietz Disintegrator

Tabel 3.1. Neraca Massa di Rietz Disintegrator

Komponen Masuk Keluar

Daging Kelapa Segar 10882.6 kg/jam

Kelapa Parut/ Giling 10882.6 kg/jam

Total 10882.6 kg/jam 10882.6 kg/jam


34

2. Neraca Massa di Screw Prees

Tabel 3.2. Neraca Massa di ScrewPrees

Masuk Keluar
Komponen

Kelapa Parut 10882.6 kg/jam

Air
10882.6 kg/jam

19051.025 kg/jam
Santan

2721.575 kg/jam
Ampas

21772.6 kg/jam 21772.6 kg/jam


Total

3. Neraca Massa di Tangki-2 Pengendapan

Tabel 3.3 Neraca Massa di Tangki-2 Pengendapan

Masuk Keluar
Komponen

Santan 19051.025 kg/jam

3810.295 kg/jam
Krim

15240.82 kg/jam
Skim

Total 19051.025 kg/jam 19051.025 kg/jam


35

4. Neraca Massa di Fermentator

Tabel 3.4. Neraca Massa di Fermentator

Komponen Masuk Keluar

Krim 3810.295 kg/jam

Ragi 114.3061 kg/jam 114.3061 kg/jam

Minyak 2667.1435 kg/jam

Blendo 1143.0615 kg/jam

Total 3924.5111 kg/jam 3924.5111 kg/jam

5. Neraca Massa di Decanter

'fabel 3.5. Neraca Massa di Decanter

Komponen Masuk Keluar

Minyak 2667.1435 kg/jam 2438.5312 kg/jam

Blendo 1143.0615 kg/jam 1143.0615 kg/jam

Air, Minyak 228.6123 kg/jam

Total 3810.295 kg/jam 3810.295 kg/jam


36

6. Neraca Massa di Tngki-3 Pemanas

Tabel 3.6. Neraca Massa di Tngki-3 Pemanas

Komponen Masuk Keluar

Air, Minyak 228.6123 kg/jam

Minyak 718.0344 kg/jam

Blendo 1143.0615 kg/jam 379 3047 kg/jam

Air 274 3347 kg/jam

Total 1371.6738 kg/jam 1371.6738 kg/jam


.... - .

7. Neraca Massa di Filter Prees

Tabel 3.7. Neraca Massa di Filter Prees


Komponen Masuk Keluar

Minyak 718.0344 kg/jam 718.0344 kg/jam

Blendo 379.3047 kg/jam 379.3047 kg/jam

Total 1097.3391 kg/jam 1097 3391 kg/jam

8. Neraca Massa di Tangk;;-4 Penampungan

Tabel 3.8. Neraca Massa di Tangki-4 Penampungan


Komponen Masuk Keluar

Minyak 3156.5656 kg/jam


Dari Filter Prees 718.0344 kg/jam

Dari Dekanter 2438.5312 kg/jam

Total 3156.5656 kg/jam 3156.5656 kg/jam


37

3.3. Neraca Panas

1. Tangki Pemanas 1

Tabel 3.9. Neraca Panas di Tangki Pemanas 1

Komponen Masuk Keluar

Air 20376.5802 kcal/jam

Q Suply 120770.9466 kcal/jam

Air 102404.1777kcal/jam

Q loss 38743.3715 kcal/jam

Total 141147.5268 kcal/jam 141147.5492 kcal/jam

2. Screw Press

Tabel 3.10. Neraca Panas di Srew Press

Komponen Masuk Keluar

Daging kelapa 528348.0535 kcal/jam

Air I02404.1777kcal/jam

Santan 522754.4107 kcal/jam

Ampas 108218.2589 kcal/jam

Total 630972.6696 kcal/jam 630972.6696 kcal/jam


38

3. Tangki Santan

Tabel 3.11. Neraca Panas di Tangki Santan

Komponen Masuk Keluar

Santan 522754.4107 kcal/jam

Cream 97602.5923 kcal/jam

Skim 124342.23 kcal/jam

Panas yang hilang 300809.5884 kcal/jam

Total 522754.4107 kcal/jam 522754.4107 kcal/jam

4. Tangki Pemanas 2

Tabel 3.12. Neraca Panas di Tangki Pemanas 2

Komponen Masuk Keluar

Blendo, air, minyak 1740357.908 kcal/jam

Minyak, blendo 3151496.552 kcal/jam

Air 11038.761 kcal/jam

Q Suply 209396.804 kcal/jam

Q loss 671724.3214 kcal/jam

Total 3834318.712 kcal/jam 3834318.712 kcal/jam


39

3.4 Spesifikasi Alat Proses

1. Belt Conveyor
Fungsi : Alat transportasi padatan (membawa daging kelapa ke rietz
disintegrator melalui bucket elevator)
Kodealat : BE-01

Kapasitas : 10882.6 kg/jam


Ukuran : - Lebar belt = 14" = 35 cm

Belt plies : Minimum : 3"


Maksimum : 5"

Powert motor : 0,5 HP

2. Bucket Elevator

Fungsi Membawa daging kelapa menuju rietz


disintegrator
Type slow speed perfect discharge elevator
Ukuran 6x4x4l/2"
Bucket spacing 12"

Kapasitas 10882.6 kg/jam


Power motor 3 HP

Jumlah 1 buah

3. Rietz Disintegrator
Fungsi : Memarut/ menggiling daging kelapa menjadi
massa yang berben.uk pulp, sehingga memungkinkan untuk mengekstra
minyaknya.
Kode alat : RD-01

Type : vertical disintegrator


Rotor diameter :24" (Perry 5th ed bab 8-37)
Maksimum rpm :3600

Power motor : 100 HP


40

Kapasitas : 13.212 nrVjam


Jumlah : 1 buah

4. Tangki Pemanas-1
Memanaskan Air untuk proses
Kode alat : T-01

Tipe : Silinder vertical dengan tutup dishead


Kapasitas : 13.212 m3/jam
Tekanan : 1 atm

Temperatur : 50°C

Diameter tangki :2.2387 m

Tinggi tangki : 3.3580 m

Tebal Tangki : 1.3574 cm

Bahan konstruksi : stainless steel

Jumlah : 1 buah

5. Screw Press

Fungsi : Memeras pulp/gilingan kelapa sehingg


santan

Kode alat SP-01

Type Carbon steel

Kapasitas 26.4257 ft3/jam


Power motor 2,5 HP
Tekanan 1 atm

Waktu 30 menit

Jumlah 1 buah

6. Tangki Santan
Fungsi : Menampung santan setelah keluar dari screw press
Kode alat : T-02
41

Type : silinder vertical dengan tutup dished


Kapasitas . 21.0508 m3
Tekanan : 1 atm

Temperatur : 30T

Diameter tangki : 2.6992 m

Tinggi tangki : 4.0488 m

Bahan konstuksi : stainless steel

Jumlah bejana : 1 buah

7. Fermentator 1

Fungsi : Untuk mengubah cream santan menjadi minyak


Kode alat : FR

Type : silinder vertical


Kapasitas : 34.5357 m3/7 jam
Tekanan : 1 atm

Ukuran : - Diameter : 3.0839 m

Tebal : 5.9cm

- Tinggi : 4.6258 m
Bahan konstruksi : stainless steel

Jumlah : 1 buah

8. Fermentator 2

Fungsi : Untuk mengubah cream santan menjadi minyak


Kode alat :FR

Type : silider vertical

Kapasitas : 34.5357 m3/7 jam


Tekanan : 1 atm

Ukuran : - Diameter : 3.0839 m

-
Tebal : 5.9cm

- Tinggi : 4.6258 m
42

Bahan konstruksi : stainless steel


Jumlah : 1 buah

9. Decanter

Fungsi : Untuk memisahkan minyak dengan blendo dan air


Kode alat : D-01
Type : Silinder horizontal dengan kedua ujung ellip soidal
Tempertur : 30°C
Tekanan : 1 atm

Diameter : 1.6121 m

Kapasitas : 4.9336 m3/7jam


Bahan konstruksi : stainless steel, SA 167 type 304 grade 3
Jumlah : 1 buah

10. Tangki Pemanas 2


Fungsi : Memanaskan Blendo untuk memisahkan air dan minyak
Kode alat : T-03

Tipe : Silinder vertical dengan tutup dishead


Kapasitas : 1.7218 m3/7jam
Tekanan : 1 atm

Temperatur : 113°C
Diameter tangki : 1.1350m
Tinggi tangki : 1.703 m
Tebal Tangki :1.304 cm
Bahan konstruksi : stainless steel

Jumlah : 1 buah

11. Filter Prees

Fungsi : Memeras/Memisahkan Blendo dan Minyak


Kode alat : FP
43

Tipe : Plat dan Frame

Kapasitas : 1.722 m/7jam


Tekanan : 1 atm

Temperatur : 113°C

Diameter partikel :0,1m


Tinggi : 1.702 m

Tebal : 1.332 cm

Bahan konstruksi : stainless steel

Jumlah Plat : 5 cm

Bahan konstruksi : stainslees steel

Jumlah : 1 buah

12. Tangki Akumulator


Fungsi : Menampung Minyak dari decanter dan filter prees
Kode alat :T-04

Tipe : Siinder vertical dengan tutup dishead


Kapasitas : 3.968 m3/7jam
Tekanan 1 atm

Temperatur 30°C

Diameter tangki 1.499 m

Tinggi 2.249 m

Tebal 1.338 cm

Bahan konstruksi stainless steel

Jumlah 1 buah

13. Storage Tank


Fungsi : Menampung minyak produk
Kode alat ST

Type silider tegak dengan tutup dishead


Kapasitas 3156.5656 kg/7jam
44

Tekanan : 1 atm

Tinggi tanki :2.249 m

Tebal : 1.338 cm

Diameter tanki : 1.499 m

Bahan konstruksi : Fiber

Jumlah bejana : 2 buah

14. Pom pa 01
Fungsi : mangalirkan air dari Tangki 01 ke screw press
Jenis : centrifugal pump
Kapasitas : 10882.6 kg/jam
Suhu :50°C

Tekanan : 1 atm

Tenaga pompa :0.1042Hp


Daya pompa : 0.0834 Hp
Pipa
OD : 3.5 in

ID : 3.068 in

Bahan : stainless steel

Jumlah : 1 buah

15. Pompa 02
Fungsi : mengalirkan krim dari tanki 02 ke Fermentator
Jenis : centrifugal pump
Kapasitas 3810.3 kg/jam
Suhu 30 °C

Tekanan 1 atm

Tenaga pompa 0.0385 Hp


Daya pompa 0.0308 Hp
Pipa

^>m
45

OD : 1.66 in

ID : 1.38 in

Bahan : stainless steel

Jumlah : 1 buah

16. Pompa 03
Fungsi : mengalirkan minyak dari Fermentator ke Decanter
Jenis : centrifugal pump
Kapasitas : 3924.5 kg/jam
Suhu : 30 °C

Tekanan : I atm

Tenaga pompa : 0.0399 Hp


Daya pompa : 0.032 Hp
X 1UCI

OD : 1.66 in

ID : 1.38 in

Bahan : stainless steel

Jumlah : 1 buah

17. Pompa 04
Fungsi : mengalirkan minyak dari decanter ke tangki 04
Jenis : centrifugal pump
Kapasitas : 2438.6 kg/jam
Suhu :30°C

Tekanan : 1 atm

Tenaga pompa : 0.0238 Hp


Daya pompa : 0.019 Hp
Pipa
OD : 1.66 in

ID : 1.38 in
46

Bahan : stainless steel

Jumlah : 1 buah

18. Pompa 05
Fungsi : mengalirkan minyak dari tanki 03 ke storage tank
Jenis : centrifugal pump
Kapasitas : 3156.6 kg/jam
Suhu :30°C

Tekanan : 1 atm

Tenaga pompa : 0.0313 Hp


Daya pompa : 0.0251 Hp
Pipa
OD : 1.66 in

ID : 1.38 in

Bahan : stainless steel

Jumlah : 1 buah
Ragi (Katalis)

Krim Minyak

Santan
Kelapa Parut/Giling (SP)
->-• Screw Prees

(FR) (D)
Fermentator Decanter

Air

Skim
(D-02
Tangki
Miryak
Ampas Blendo
Minyak,Air
Ragi
Blendo
BAK-01

Gambar 3.1. Diagram Alir Kualitatif


Ragi (Katalis)
: 114.3061 kg/jam

Krim: 3810.295kg/jam
; | Minyak
A I ; -.2438.5312 kg/jam
Kelapa Parut/Giling J l_
: 10882.6 kg/jam Santan : 19051.025 kg/jam
(SP)
->"• Screw Prees

(FR) (D)
Fermentator Decanter

Air: 10882.6 kg/jam

Skim
: 15240.82 kg/jam (D-02
Tangki Minyak: 2667.1435 kg/jam
Ampas Blendo : 1143.0615 kg/jam
: 2721.575 kg/jam
Minyak,Air : 226.6123kg/jam
Ragi : 114.3061 kg/jam
t • Blendo : 1143.0615 kg/jam
: 3924.5111 kg/jam
BAK-01 : 1369.6738 kg/jam

Gambar 3.2 Diagram Alir Kuantitatif


oe
BAB IV

UTILITAS

Utilitas adalah bagian penunjang produksi yang ada pada suatu pabrik untuk

membantu dan mempertahankan kondisi operasi normd dan dapat dipakai untuk

menunjang kebutuhan di luar pabrik baik secara langsung maupun tidak langsung. Unit-
unit pendukung proses antara lain adalah unit:

1. Unit Pengolahan Air

Unit ini berfungsi sebagai penyediaan kebutuhan air proses, air sanitasi dan air

pengisi boiler disamping itu unit ini juga mengolah air buangan pabrik.
2. Unit Pembangkit Steam

Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan steam pada proses pemanasan
dan supply pembangkit tenaga listrik

3. Unit Pembangkit Tenaga Listrik

Unit berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat-alat bangunan, jalan
raya dan sebagainya.

4. Unit Bahan Bakar

Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan bakar bagi alat-alat
generator, boiler dan sebagainya.

5. Unit Pengolahan limbah

Unit ini berfungsi untuk mengolah limbah yang dihasilkan dari seluruh area
pabrik, sehingga air buangan pabrik tidak mencemari lingkungan.
Limbah yang dihasilkan dari pabrik minyak goreng antara lain adalah:
50

1. Limbah padat
Limbah padat berupa sabut kelapa, batok dan ampas kelapa Untuk limbah
padat tidak diolah tetapi langsung dijual.
2. Limbah Cair

Limbah cair berupa limbah buangan samtasi, air berminyak dari pompa dan
air sisa proses

4.1. Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik Minyak Goreng adalah:
4.1.1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air
Berfungsi sebagai air sanitasi, air untuk umpan boiler dan air pendingin.
Dalam memenuhi kebutuhan air, suatu industri pada umumnya menggunakan air
sumur, air sungai, air danau maupun air laut sebagai sumber untuk mendapatkan
air.

Air diperoleh dari air sungai terdekat dengan lokasi pabrik yang kemudian
diolah dahulu sehingga memenuhi persyaratan..

Dalam perancangan pabrik Minyak Goreng ini, sumber air yang


digunakan berasal dari sungai dekat pabrik dan sumur Pertimbangan
digunakannya sungai sebagai sumber untuk mendapatkan air karena
pengolahannya relatif murah.

A. Unit Penyediaan Air

Dalam pengembangan persediaan air bagi industri, jumlah dan mutu


merupakan hal yang sangat penting. Penyediaan air pada pabrik Minyak Goreng
meliputi air proses, air umpan boiler dan air sanitasi (air minum).
Air yang diperlukan di lingkungan pabrik dipergunakan untuk:
51

1. Air Pendingin

Sumber air diambil dari sungai terdekat dan sumur yang telah diolah
sehingga memenuhi syarat sebagai air pendingin.
Pada umumnya dipergunakan air sebagai media pendingin adalah
karena faktor-faktor berikut:

a. Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah yang

besar.

b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.

c. Dapat menyerap sejumlah panas persatuan volume yang tinggi.


d. Tidak terdekompisisi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada air pendingin:

a. Kesadahan ( hardness), yang dapat menyebabkan kerak.

b. Besi, yang dapat menimbulkan korosi.

c. Minyak, yang merupakan penyebab terganggunya film corrotion

inhibitor, menurunkan heat transfer coefficient, dapat menjadi

makanan mikroba sehingga menimbulkan endapan.

2. Air Umpan Boiler

Air yang digunakan sebagai umpan boiler terlebih dahulu

dilakukan pengolahan secara kimiawi. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah sebagai

berikut:

• Zat - zat yang dapat menyebabkan korosi.


52

Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung


larutan - larutan asam dan gas - gas terlarut, seperti 02, C02, H2S dan
NH3.

• Zat yang menyebabkan kerak {scaleforming).


Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi,
yang biasanya berupa garam - garam karbohidrat dan silikat.
• Zat yang dapat menyebabkan foaming.
Air yang diambil dari proses pamanasan bisa menyebabkan foaming pada
boiler karena adanya zat-zat organik, anorganik dan zat-zat yang tak larut
dalam jumlah besar. Efek pembusukan terjadi pada alkalinitas tinggi.
3. Air Sanitasi

Air sanitasi digunakan untuk kebutuhan air milium, laboratorium,

kantor dan pcrumahan.

Syarat air sanitasi meliputi:

a. Syarat fisik:

• Suhu di bawah suhu udara luar

• Warna jernih

• Tidak mempunyai rasa

• Tidak berbau

b. Syarat kimia:

• Tidak mengandung zat organik maupun anorganik

• Tidak beracun

c. Syarat bakteriologis:
53

• Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang patogen.


Suatu system penyediaan air yang mampu menyediakan air dalam jumlah
yang cukup merupakan hal yang penting bagi suatu industri.
Unsur-unsur yang membentuk suatu system penyediaan air meliputi:
1) Sumber-sumber penyediaan
Sumber-sumber air permukaan bagi penyediaan, misalnya sungai, danau,
dan waduk atau sumber air tanah (sumur).

2) Sarana-sarana penampungan

Sarana-sarana yang dipergunakan untuk menampung air yang biasanya


diletakkan pada a.au dekat sumber penyediaannya.

3) Sarana-sarana penyaluran

Sarana-sarana untuk menyalurkan air dari penampungan ke sarana-sarana

pengolahan.

4) Sarana-sarana pengolahan

Sarana-sarana yang dipergunakan untuk memperbaiki atau merubah mutu

air.

5) Sarana-sarana pengolahan (dari pengolahan) penampungan sementara

Sarana-sarana untuk menyalurkan air yang sudah diolah ke sarana-sarana

penampungan sementara serta ke satu atau beberapa titik distribusi.

6) Sarana-sarana distribusi

Sarana-sarana yang dipergunakan untuk membagi air ke masing-masing

pemakai yang terkait didalam system.


54

Dalam perancangan pabrik Minyak Goreng mi, sumber air yang digunakan
berasal dan air sumur dan sungai. Pertimbangan digunakannya air sungai
sebagai sumber untuk mendapatkan air adalah:
a. Lokasi pendirian pabrik ini berada dekat dengan aliran sungai.
b. Penggunaan air sungai yang merupakan air tawar, mempermudah dalam
hal pengolahannya dan mengurangi gangguan korosi.
B. Kebutuhan Air

1. Kebutuhan air untuk steam

Kebutuhan air untuk Proses/steam pada pabrik minyak goreng


kapasitas 25.000 ton/tahun terdiri dari :
Untuk pencampuran di Screw press =; 10882.6 kg/jam
Total kebutuhan air pembangkit steam/proses = 10882.6 kg/jam
2. Kebutuhan air untuk pendingin

Untuk persediaan air pendingin direncanakan


Total kebutuhan air untuk pendingin = 1000 kg/jam
Air make up =0.5 x1000 kg/jam
= 500 kg/jam

3. Kebutuhan air untuk sanitasi

Dirancang untuk kebutuhan sanitasi 2000 kg/jam.

Total kebutuhan air untuk proses dan sanitasi :

500 kg/jam + 10882.6 kg/jam + 2000 kg/jam = 13382.6


Gambar Diagram alir pengolahan Air dapat dilihat pada gambar 4.1.
t r

Penampung air proses

Kaporit
Al,(SO.),&Na,CO..
-+• Kantor dan rumah tangga
Air sungai 11
1$
Penampung air kantor dan
rumah tangga
Pengendap awal Rokulator Bak saringan pasir

•jf. I Coding tower


Penampung air bersih

I' 'T

Penampung umpan
pendingin

NaOH N,H,

u; 3_«_

Deaerator Penampung umpan boiler

Kation exchanger Antcn exchanger

Gambar 4.1. Diagram Alir Pengolahan Air

L/l
56

4.2. Unit Pengadaan Steam

Digunakan untuk proses pemanasan pada heat exchanger dan vaporizer.

Steam pada pabrik Minyak Goreng digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas

pada alat penukar panas. Untuk memproduksi steam digunakan boiler.

4.3. Unit Pengadaan Tenaga Listrik

Unit ini berfungsi sebagai tenaga penggerak peralatan proses maupun

untuk penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan dari generator sebagai cadangan

listrik bila listrik dari PLN mengalami gangguan.

Pada perancangan pabrik Minyak Goreng kebutuhan tenaga listrik

dipenuhi dari PLN dan generator.

Kebetuhan listrik total sebesar 418.3229 kW meliputi:

• Penggerak motor didalam proses = 106.2377 Hp

• Penggerak motor didalam utilitas = 57.8845 Hp

• Peralatan, penerangan dan AC

Untuk alat control = 164.1222 Hp

Untuk Penerangan = 82.0611 Hp

4.4. Unit Pengadaan Bahan Bakar

Berfungsi menyediakan bahan bakar untuk boiler dan generator. Jenis

generator yang digunakan adalah generator diesel dengan kapasitas 550 kVA,

220V. Jumlah generator yang digunakan 1 buah. Bahan bakar yang digunakan

yaitu solar dengan spesifikasi sebagai berikut:


57

Jenis bahan bakar : Minyak diesel oil d<;ngan NHV

Heating value : 19200 Btu/lb

Efisiensi bakar : 70%

p Minyak diesel oil : 0,9 kg/It

(.1 Minyak diesel oil : 1,2 cp

4.5. Unit Pengadaan Udara Tekan

Udara tekan digunakan untuk menjalankan sistem instrumentasi diseluruh

area proses dan utilitas, dihasilkan dari kompresor dan didistribusikan melalui

pipa-pipa

4.6. Unit Pengolahan Limbah atau Air Buangan

Unit pengolahan limbah berfungsi untuk mengolah limbah yang dihasilkan

dari seluruh area pabrik, sehingga air buangan pabrik tidak mencemari

lingkungan.

Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik Minyak Goreng antara lain adalah

limbah buangan sanitasi, air berminyak dari pompa, alat dan air sisa proses.

1. Unit Pengolahan Air Buangan Sanitasi

Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet dikawasan pabrik

dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan Lumpur

aktif, aeresi, dan desinfektan Ca-hypochlorite.


58

2. Air Berminyak dari Pompa dan Alat

Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat lain.

Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak dibagian

atas dialirkan ke tungku pembakar, sedangkan air dibagian bawah dialirkan ke

penampungan akhir, kemudian dibuang.

3. Air Sisa Proses

Air buangan dari sanitasi dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi

dalam lumpur aktif, aerasi, dan injeksi chlorin yang berfungsi membunuh

mikroorganisme yang menimbulkan penyakit. Sedangkan untuk limbah gas,

dibuat cerobong yang tinggi supaya limbah gas langsung terbawa keatas

bersama udara sehingga tidak mencemari lingkungan.

4.7. Pengolahan limbah Air berminyak

Beberapa sistem membran, untuk menghilangkan minyak dan lemak telah

diuji pada beberapa tahun terakhir ini. Khususnya sistem membran

Alcoa/Petrolox telah diuji oleh beberapa operator offshore baru-baru ini. Sistem

membran lain (Zenon, Strok, X-Flow, Abcor dan SDI) telah diuji sampai batas

tertentu.

Data menunjukkan bahwa filtrasi membran crossflow mempunyai potensi untuk

menyaring level bawah minyak dan lemak (<10mg/l) dari pada unit flotasi atau

hidrosiklon {hydrocyckme). Namun teknologi membran akhir-akhir ini sedang

pada tahap pengembangan dan tidak dapat diterapkan secara ekonomis untuk

pengolahan.

/
"//
,- If
/
59

Gambar 4. lb. Diagram Alir Pengolahan Limbah Air berminyak dengan Filter Membran

RAW WATER
(OILYWATER)

SIRKULASI

BAK PENAMPUNG POMPA TRANSFER


AIR LIMBAH

\/
AIR OLAHAN
BURNING -
—DO-
SLOPS
TANK BAK PEMISAH MINYAK
POMPA FILTER
GRAVITASI

Air limbah yang mengadung minyak ditampung di dalam bak penampung

air limbah. Bak penampung tersebut berfungasi selain untuk penampungan juga

untuk pemisahan minyak awal serta untuk mengendapkan kotoran yang berupa

padatan.

Selanjutnya air limbah ditransfer ke bak pemisah minyak gravitasi, minyak yang

terkumpul pada bagian atas dipisahkan dan ditampung ke dalam tangki slop

minyak yang selanjutnya dibakar atau dikelola lebih lanjut.

Selanjutnya air limbah yang telah telah terpisah minyaknya dipompa ke unit

filtrasi membrane dengan tekanan 50-60 psi untuk memisahkan minyak yang
60

belum terpisahkan. Air yang keluar dari unit filtrasi membrane merupakan air

olahan dengan kandungan minyak < 10 mg/ dan untuk hidrocarbon (HC) dapat

mencapai 10 - 50 mg/1.

Sedangan konsentratnya mengadung 40 - 60 % minyak disirkulasi kembali ke bak

pemisah minyak gravitasi untuk dipisahkan minyaknya. Untuk proses pemisahan

minyak dengan filtrasi membrane dapat digunakan untuk air limbah dengan

kisaran pH yang lebih luas yakni pH 2,5 - pH 13,0.

4.8. Spesifikasi Alat Utilitas

1. Bak Pengendap

ugas Menampung dan menyediakan air sungai

untuk diolah serta mengendapkan kotoran

dan lumpur kasar.

Volume tangki : 49.2480 nf

Jenis : Bak Pengendap Persegi Panjang

Jumlah : 1 buah

Bahan : Beton cor

Waktu tinggal : 3 jam

Dimensi bak

Panjang : 6.2768 m

Lebar :3.1384m

Tinggi : 3 m

Harga : Rp 55000000
61

2. Bak Flokulator (Bf-01)

Tugas : Mencampur air dengan alum dan soda abu

dengan pengadukan lambat sehingga terbentul:

gumpalan yang mudah dipisahkan sebanyak

13382.6 kg/jam

Tipe : Bak Silinder

Volume tangki :4.1040 m3

Waktu pengendapan : 0.5 jam

Jumlah : 1 unit

Bahan : Beton cor

Dimensi tangki

Diameter : 1.0933 m

Tinggi :4.3734 m

Jenis pengaduk : Axial turbint

Power Pengaduk : 2Hp

Harga : Rp 5500000

3. Clarifier (Cl-01)

Tugas : Menampung

mengalami fluktuasi dan memisahkan

flok dan air sebanyak 13382.6 kg/jam.

Type Bak Silinder Tegak

Volume air 3.4200 m3

Volume tangki 4 1040nf


\
62

Waktu tinggal 0.5 jam

Jumlah 1 buah

Bahan Beton cor

Dimensi Clarifier

Diameter : 1.0933 m

Tinggi : 4.3734 m

Jenis Pengaduk : Axial Turb

Power Pengaduk :2Hp

Harga : $ 110475.2

4. Bak Saringau Pasir

Tugas : Menyaring

clarifier.

Type : Bak Empat

Volume tangki : 5.9878 m3

Lebar : 1.1815 m

Jumlah : 1 buah

Bahan : Beton cor

Panjang : 1.1815m

Tinggi :4.2915 m

Harga : Rp 6500000

5. Bak Penampung Air Bersih ( BU-03)

Tugas : Menampung air bersih yang berasal dari

Saringan pasir untuk didistribusikan


63

ketempat yang memerlukan

Volume air : 13.6800 m3

Volume tangki : 16.4160 m3

Type : Bak Empat Persegi Panjang

Jumlah : 1 buah

Bahan : Beton cor

Waktu tinggal : 1 jam

Dimensi bak

Panjang : 2.9725 m

Lebar : 1.4863 m

Tinggi :2.5 m

Harga : Rp 15000000

6. Tangki Larutan Kaporit

Tugas : Membuat larutan desinfektan dari bahan

kaporit untuk air yang digunakan dikantor

dan rumah tangga.

Type : Tangki Silinder Tegak

Jumlah : 1 buah

Volume air : 0.2255 m3

Volume tangki : 0.2706 m3

Diameter :0.7011m

Tinggi : 0.7011 m

Harga : $ 20086.4
64

7. Tangki Desinfektan

Tugas Tempat klorinasi air dengan maksud

membunuh bakteri yang selanjutnya

diperlukan untuk keperluan kantor dan rumah

tangga.

Type : Tangki Silinder Tegak

Jumlah : 1 buah

Waktu : 1 jam

Volume air : 0.5 m3

Volume tangki : 0.6 m3

Diamete:r : 0.914 m

Tinggi : 0.914 m

Harga : $ 7532.4

8. Bak Penampung Air Rumah Tangga dan Kantor

Tugas : Menampung air kebutuhan rumah tangga

dan kantor dari bak air bersih.

Type : Tangki silinder vertikal

Jumlah : 1 buah

Volume air : 73.6000 m3

Volume tangki : 88.3200 m3

Bahan : Beton cor

Dimensi tangki

Lebar :3.0877 m
65

Tinggi : 2m

Panjang : 6.1756m

larga : Rp 6500000

9. Bak Penampung Air Pendingin

Tugas : menampung air bersih untuk keperluan

proses yang membutuhkan air pendingin

sebanyak 1000 kg/jam

Type : Bak persegi panjang

Jumlah : 1 buah

Bahan : Beton cor

Waktu tinggal : 1 jam

Volume air : 0.5111 m3

Volume tangki : 0.6133 m3

Lebar : 0.5891 m

Tinggi : 2 m

Panjang : 1.1780 m

Harga : Rp 5500000

10. Cooling Tower (CT - 01)

fungsi : Mendinginkan kembali air pendingin yang

telah dipergunakan untuk disirkulasi kembali

sebanyak 1000 kg/jam dari suhu 50°C menjadi 25

type Cooling tower induced draft


66

jumlah : 1 buah

Group Area : 0.6430 ft2

Panjang : 0.8019 ft

Lebar : 0.8018 ft

Tinggi :7.8174ft

harga : Rp 3500000

11. Kation Exchanger (KE-01)

Tugas : Menghilangkan kesadahan air yang

oleh kation-kation seperti Ca dan Mg.

Type : Silinder tegak yang berisi tumpukkan

butir-butir resin penukar ion

Jumlah : 2 buah

Bahan : Baja carbon SA-283 Grade D

Tinggi : 1,27 m

Resin : Synthetic gel ziolit

Kapasitas resin : 10000 grain/ft3


Volume resin : 25.4720 grain

Diameter : 0.8513 m "V XS.

/
Tinggi bed resin : 1,27 m I
i
i
i
Harga : $25108
\
^>'
\
12. Tangki Larutan NaCI

Tugas : Membuat larutan NaCI jen uh yan

digunakan untuk meregenerasi kation


67

exchanger.

1ype Tangki Silinder Tegak

Jumlah 1 buah

Volume larutan 36.7386 ft3

Volume tangki 44.0863 ft3

Diameter 3.8295 ft

Tinggi :3.8295 ft

Harga : $ 37662

13. Anion Exchanger (AE-01)

Tugas : Menghilangkan kesadahan air yang

disebabkan oleh anion CI, SO4, NO3

Tipe : Silinder tegak yang berisi tumpukkan

butir-butir resin penukar ion.

Diameter : 0.8513 m

Jumlah : 2 buah

Bahan : Baja carbon SA-283 Grade D

Tinggi : 1.27 m

Resin : Duolit A - 2

Kapasitas resin : 3000 grain/ft3

Volume resin : 764616.2644 grain

Harga : $25108

. Tangki Pelarut NaOH

Tugas : Membuat larutan NaOH yang


68

untuk meregenerasi anion exchangei

Type : Tangki Silinder Tegak

Jumlah : 1 buah

Volume larutan : 10.2051ft3

Volume tangki : 12.2462 ft3

Diameter :2.4987 ft

Tinggi : 2.4987 ft

Harga : $ 22597.2

1.5. Tangki Daerator

Fungsi : Membebaskan gas C02 dan 02 di

yang telah dilunakkan dalam anion dan

kation exchanger dengan larutan Na2S03 dan

laaitan NaH2P04.2H20 sebesar 10882.6 kg/jam.


Type : Silinder tegak yang berisi bahan isian,

dimana air disemprotkan dari atas dan

udara panas disemprotkan dari bawah

secara counter current.

Waktu Tinggal : 1 jam

Diameter : 8.4347 ft

Tinggi : 8.4347 ft

Volume bahan isian : 11124.4454 liter

Jenis Pengaduk : 6 blade flat turbin tanpa baffle

Diameter impeller :7.51ft


69

Lebar blade impeller : 1.5 ft

Kecepatan putaran : 0.75 rps

Power pengaduk :1.43Hp

Power motor . 2 Hp

Harga : $ 200864

16. Tangki Pelarut Na2S03

Tugas Melarutkan Na2S03 yang berfungsi

mencegah kerak dalam heater.

Type : Tangki Silinder Tangki

Jumlah : 1 buah

Volume larutan : 2.6928 m3

Volume tangki :3.2314 m3

Diameter : 1.6026 m

Tinggi : 1.6026 m

Harga : $ 22597.2

. Tangki Pelarut NaH2PO 4

Tugas : Melarutkan NaH2P04 yang berfungsi


mencegah kerak dalam heater.

Type : Tangki Silinder Tegak

Jumlah : 1 buah

Volume larutan 2.6928 m3

Volume tangki 3.2313 m3

Diameter 1.6026 m
70

Tinggi : 1.6026 m

Harga : $ 22597.2

18. Tangki Air Umpan Boiler (TU-05)

Tugas : Menampung air umpan boiler sebagai air

air pembuat steam didalam boiler sebanyak

10882.6 kg/jam.

Bahan-bahan

Hidrazin (N2H4) : Untuk menghilangkan sisa-sisa gas

yang terlarut terutama oksigen agar tidak

terjadi korosi pada boiler.

NaH2P04 : Untuk mencegah timbulnya kerak di boiler

Type : Tangki silinder vertical

Waktu tinggal : 1 jam

Jumlah : 1 buah

Volume cairan : 13.3493 m3

Dimensi tangki

Diameter :2.5715 m

Tinggi :2.5715m

Harga : $ 225972

19. Tangki Penampung Kondensat

Tugas : Menampung kondensat dari alat proses

sebelum disirkulasi menuju tangki umpan boiler.

Type : Tangki Silinder Tegak


71

Jumlah : 1 buah

Waktu tinggal : 1 jam

Volume : 6.6747 m3

Diameter : 2.0410 m

Tinggi :2.0410 m

Harga : $ 150648

20. Boiler 01

Tugas : Menghasilkan steam untuk alat-alat proses

Type : Boiling Feed Water

Cp air : 0,4618 Btu/lb°F

Densitas oil : 53 lb/ft3

Luas transfer panas : 353.8011 ft2

Kebutuhan solar : 199.2478 liter/jam

Harga : $25108000

21. Tangki Bahan Bakar

Fungsi : Menampung bahan baker untuk keperluan

selama 15 hari.

Type : Tangki silinder vertikal

Jumlah : 1 buah

Volume cairan 71.7292 m3

Volume tangki 86.0750 m3

Diameter 4.7863 m

Tinggi 4.7863 m
72

Harga : $ 577484

22. Bak Penampung Air Recycle

Tugas : Menampung air bersih untuk di

distribusikan ke tempat yang memerlukan.

Type : Bak empat persegi panjang

Jumlah : 1 buah

Bahan : Beton cor

Waktu tinggal : 1 jam

Volume air : 11.1244 m3

Volume tangki : 13.3493 m3

Lebar : 1.3873 m

Tinggi : 2.5 m

Panjang : 2.7745 m

Harga : Rp 9500000

23. Pompa (PU-01)

Tugas : Mengalirkan

BU-01.

Type : Centrifugal Pump

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 60.2125 gpm

Head : 10.0074 ft

Motor standar : 0.1653 hp

Bahan konstruksi pipa : Commersial Steel


73

Effisiensi pompa : 90 %

Harga : $ 20086.4

24. Pompa (PU-02)

Tugas : Mengalirk
Mengalirkan air dari bak utilitas BU 01

ke tangki flokulator.

Type : Centrifugal Pump

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 30.1062 gpm

Head : 20.0015 ft

Motor standar :0.1689Hp

Bahan konstruksi pipa : Commersial Steel

Effisiensi pompa : 88 %

Harga : $ 20086.4

25. Pompa (PU-03)

Tugas : Mengalirkan air dari tangki flokulatoi

clarifier.

Type : Centrifugal Pump

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 30.1062 gpm

Head : 42.6528 ft

Motor standar : 0.3603 Hp

Bahan konstruksi pipa : Commersial Steel

Effisiensi pompa : 88 %
74

Harga $ 10043.2

26. Pompa (PU-04)

Tugas mengalirkan air bak saringan pasir ke bak

BU 02.

Type : Centrifugal Pump

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 60.2125 gpm

Head : 8.0016 ft

Motor Standar :0.1322Hp

Bahan konstruksi pipa : Commersial Steel

Effisiensi pompa : 90 %

Harga : $27618.8

27. Pompa (PU-05)

Tugas : Menampung air

proses dan sanitasi.

Tipe : Centrifugal Pump

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 60.2125 gpm

Head : 10.0353 ft

Motor Standar : 0.1658 Hp

Bahan konstruksi pipa : Commersial Steel

Effisiensi pompa : 90 %

Harga : $27618.8
75

28. Pompa (PU-06)

Tugas : Mengalirkan air dari KE menuju AE

Tipe alat : Centrifugal Pump

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 48.9142 gpm

Head : 7.0024 ft

Bahan konstruksi pipa : Commersial steel

Effisiensi pompa : 90 %

Motor Standar : 0.0940 Hp

Harga : $ 17575.6

29. Pompa (PU-07)

Tugas : Mengalirkan air dari AE ke tangki Daerator

Tipe : Centrifugal Pump

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 48.9142 gpm

Head : 20.0024 ft

Bahan konstruksi pipa : Commersial Steel

Effisiensi pompa : 90 %

Motor Standar : 0.2687 Hp

Flarga : $ 17575.6

30. Pompa (PU-08)

Tugas : Mengalirkan air dari tangki daerator ke

tangki umpan boiler.


76

Tipe : Centrifugal Pump

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 48.9642 gpm

Head : 20.0028 ft

Bahan konstruksi pipa : Commersial Steel

Effisiensi pompa : 90 %

Motor Standar : 0.2687 Hp

Harga :$ 17575.6

31. Pompa (PU-09)

Tugas : mengalirkan air c

01 ke boiler 01.

Tipe : Centrifugal pump

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 48.9642 gpm

Head : 20.0028 ft

Bahan konstruksi pipa : Commersial Steel

* Effisiensi pompa : 90 %

Motor standar : 0.2687 Hp

Harga : $ 17575.6

32. Pompa (PU-10)

Tugas : mengalirkan air

pengendap awal.

Tipe Centrifugal pump


77

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 2.2496 gpm

Head : 8.0000 ft

Bahan konstruksi pipa : Commersial steel

Effisiensi pompa : 85 %

Motor Standar : 0.0053 Hp

Flarga : $ 7532.4

4.9. Laboratorium

Kualitas merupakan salah satu daya tarik konsumen terhadap suatu

produksi. Oleh sebab itu pempertahankan mutu barang merupakan salah satu hal

yang terpenting yang memerlukan perhatian khusus dari perusahaan. Menyadari

pentingnya mempertahankan kualitas tersebut, maka pabrik Minyak Goreng

membentuk bagian yang bertugas mengendalikan mutu tertsebut yaitu seksi

jaminan mutu, seksi pengendalian proses yang bertugas dalam ruang Central

Control Room dan bidang penelitian.

1. Seksi Jaminan Mutu

Seksi jaminan mutu pada pabrik Minyak Goreng bertugas sebagai:

a) Melakukan pengujian komposisi dan kualitas bahan baku

b) Melakukan evaluasi dan melakukan tindakan koreksi dan pencegahan

terhadap penyimpa.igan yang terjadi pada bahan baku.

c) Memberikan status inspeksi dan pengujian bahan dan produksi akhir.

Sedangkan tanggung jawab seksi jaminan mutu antara lain adalah:


78

a) Menjamin kualitas produk Minyak Goreng memenuhi standar SII (Standar

Industri Indonesia)

b) Melakukan pengujian secara kimia dan bertanggung jawab terhadap

kalibrasi peralatan laboratorium.

Pengujian secara kimia meliputi:

a) Pengujian bahan baku

- Pengujian ini dilakukan untuk menguji bahan baku Minyak goreng.

Bahan baku kelapa yang diperoleh dari pasar maupun perkebunan terlebih

dahulu diuji kualitasnya sebelum disimpan dan diproses :

Adapun yang diuji :

1) Ukuran fisik

2) Umur Buah kelapa (8-15 bulan )

3) Varietas kelapa

b) Pengujian produk Minyak Goreng kualitas produk yang dihasilkan

merupakan salah satu standar yang diperkenankan dan dijadikan sebagai

komitmen perusahaan dalam melayani konsumen. Analisa yang dilakukan

adalah analisa kandungan kimiawi terhadap produk.

Alat - alat penunjang yang digunakan untuk melakukan analisa-analisa

terhadap produk adalah sebagai berikut:

a. Oil Analiyzer

Alat ini digunakan untuk menentukan kadar minyak dalam buah

kelapa

b. Moizture Analyzer Untuk menentukan kadar air


79

c. Autritator Alat ini digunakan untuk standarisasi automatic

Adapun analisa yang lain yaitu :

- Analisa Vitamin

- Analisa Warna

- Analisa Protein

- Analisa fat / lemak total, kolesterol

- Analisa energi dan Karbohidrat

2. Seksi Pengendalian Mutu

Tugas utama dari unit ini adalah untuk mengendalikan kualitas bahan

selama proses produksi yang sedang berlangsung yaitu mengatur komponen

bahan baku, sehingga didapatkan produk dengan kualitas yang diinginkan.

Melakukan pengujian terhadap bahan baku dengan menggunakan analisa kimia

maupun dengan manual.

Seksi pengendaliaan proses membawahi tig'i kelompok kerja sebagai

berikut:

1) Analisa produksi

Bertugas membuat data produksi Minyak Goreng mulai dari pemakaian

bahan baku sampai proses produksi.

2) Pengendalian mutu

Bertugas mengendalikan jalannya proses pembuatan Minyak Goreng dari

hulu ke hilir dari segi kualitas.

3) Pengolahan kebutuhan air


80

Bertugas menyediakan air yang layak digunakan sebagai air proses dan air

sanitasi. Parameter yang diuji antara lain warna, pH, kandungan klorin,

tingkat kekeruhan, total kesadahan, jumlah padatan, total alkalinitas, kadar

minyak, sulfat, silica, dan konduktifitas air.

Alat-alat yang digunakan antara lain:

a. PH meter, digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman/kebasahan air.

b. Spectrofotometer, untuk menentukan jenis senyawa terlarut yang dalam

air.

c. Spectroskopi, untuk menentukan kadar silica, sulfat, hydrazine, turbiditas,

kadar pospat dan kadar sulfat.

d. Peralatan gravimetric, untuk mengetahui jumlah kandungan padatan dalam

air

e. Peralatan titrasi, untuk mengetahui kandungan klorida, kesadahan dan

alkalinitas.

f. Conductivitymeter, untuk mengetahui konduktifitas suatu /at yang terlarut

dalam air.

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada seksi pengendalian proses adalah

1)Inspeksi

Meliputi pengamatan (pengambilan) contoh pada tiap proses.

2) Analisa

Meliputi analisa kimia di laboratorium kimia.

3) Pengambilan tindakan
Diadakan pengambilan tindakan bila produk yang didapatkan dari proses

tidak sesuai dengan persyaratan.

Pengontrolan dilakukan terhadap:

a) Bahan baku pembuatan Minyak Goreng

b) Umpan masuk Belt Conveyerr, Screw Press, Fermentator dan Decanter

3. Seksi Bidang Penelitian

Unit penelitian salah satu tugasnya adalah analisa bahan bakar (minyak

bakar). Analisa minyak bakar pada pabrik Minyak Goreng bertujuan untuk

mengendalikan mutu minyak. Karakteristik minyak bakar yang perlu diketahui

secara umum adalah:

1) Analisa berat jenis dengan menggunakan alat higrometer

2) Analisa viskositas dengan menggunakan alat viscometer kinematik atau

dengan alat Saybolt Universal (SSU).

3) Analisa kadar air dengan alat Water Content Tester

4) Analisa sedimen content

5) Analisa warna

6) Analisa nilai kalor

7) Analisa flash point

4.10. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Bahan-bahan yang digunakan dalam pabrik cukup berbahaya, oleh karena

itu diperlukan disiplin kerja yang baik. Kesalahan akan dapat mengakibatkan
82

kecelakaan bagi manusia dan peralatan pabrik, misal kesakitan, kematian,


kebakaran, keracunan d?n ledakan. Untuk itu setiap karyawan pabrik diberikan
perlengkapan pakaian seperti helm, sarung tangan, masker dan Iain-lain.
Penanganan keselamatan kerja tidak lepas dari rancangan dan pelaksanaan
konstruksi. Untuk itu semua peralatan harus memenuhi standar rancang bangun.
Keamanan kerja berkaitan erat dengan aktifitas suatu industri, maka perlu
dipikirkan suatu sistem keamanan yang memadai, karena menyangkut
keselamatan manusia, bahanbaku, produk dan peralatan pabrik.

Sistem keamanan dapat terwujud karena beberapa hal seperti pemilihan


lokasi, tidak ada dampak lingkungan negatif, tata letak peralatan pabrik dan
kepatuhan karyawan terhadap semua peraturan di dalam pabrik. Keamanan suatu
pabrik kimia sangat tergantung dari penanganan, pengendalian dan usaha untuk
mencegah bahaya yang mungkin timbul.

Fasilitas pemadam kebakaran seperti fire hydrant perlu ditempatkan pada


tempat-tempat yang strategis, disamping itu disediakan pula portable fire fighting
equipment pada setiap ruangan dan tempat-tempat yang mudah dicapai.

<"' ~*v
J> ^\
/' - •~\
il'
A
''!
1
/
BAB V

ORGANISASI PERUSAHAAN

5.1. Bentuk Perusahaan

Ditinjau dari badan hukum, bentuk perusahaan digolongkan menjadi

empat, yaitu:

1) Perusahaan perorangan, modal dimiliki oleh satu orang yang bertanggung

jawab penuh terhadap maju mundurnya perusahaan.

2) Persekutuan firma, modal dikumpulkan dari dua orang atau lebih, tanggung

jawab yang sama menurut perjanjian, didirikan dengan akte notaris.

3) Persekutuan Komanditer (CV/ Commanditaire Veenootshaps) terdiri dari dua

orang atau lebih yang masing-masing berperan sebagai sekutu aktif (orang

yang menjalankan perusahaan) dan sekutu pasif (orang yang hanya

menyertakan modalnya dan bertanggung jawab sebatas modal yang

dimasukkan saja).

4) Perseroan Terbatas ( PT ), persekutuan untuk mendirikan perusahaan dengan

modal diperoleh dari penjualan saham, pemegang saham bertanggung jawab

sebesar modal yang dimiliki.

Bentuk perusahaan yang direncanakan pada prarancangan pabrik Minyak

Goreng adalah perseroan terbatas (PT). PT merupakan bentuk perusahaan yang

mendapatkan modal dari penjualan sahamnya dan tiap pemegang saham

mengambil bagian sebanyak satu saham atau lebih.


84

Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan perusahaan atau PT

tersebut. Orang yang memiliki saham berarti telah menyetor modal ke

perusahaan dan berarti pula ikut memiliki perusahaan. Dalam PT, pemegang

saham hanya bertanggung jawab menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam

tiap- tiap saham.

Alasan dipilihnya bentuk PT ini berdasarkan pada beberapa faktor, antara

lain:

1) Mudah mendapat modal yaitu dengan menjual saham perusahaan.

2) Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga kelancaran produksi

hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan.

3) Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain. Pemilik perusahaan

adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta

staf yang diawasi oleh dewan komisaris.

4) Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin, karena tidak berpengaruh

dengan berhentinya pemegang saham, direksi beserta stafnya dan karyawan

perusahaan.

5) Efisiensi manajemen

Para pemegang saham duduk dalam dewan komisaris dan dewan komisaris ini

dapat memilih dewan direksi, seperti direktur utama.

6) Lapangan usaha lebih luas

Suatu PT dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat sehingga

dangan modal ini PT dapat memperluas usahanya.

Ciri -ciri PT adalah:

/- ^ A

i; *
85

1. Perusahaan didirikan dengan akta dari notaris berdasarkan Kitab Undang-


Undang Hukum Dagang.

2. Besarnya modal ditentukan dalam akta pendirian dan terdiri dari saham-
saham.

3. Pemilik perusahaan adalah para pemegang saham.


4. Perusahaan dipimpin oleh direksi yang dipilih oleh para pemegang saham.
5. Pembinaan personalia sepenuhnya diserahkan kapada direksi dengan
memperhatikan hukum-hukum perburuhan.

5.2. Struktur Organisasi

Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur


organisasi yang digunakan dalam perusahaan tersebut. Hal ini berhubungan
dengan komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan, demi tercapainya
keselamatan kerja antar karyawan.

Terdapat beberapa macam struktur organisasi antara lain:

a. Struktur Organisasi Line

Di dalam sturuktur ini biasanya paling sedikit mempunyai tiga fungsi

dasar yaitu produksi, pemasaran dan keuangan. Fungsi ini tersusun dalam
suatu organisasi dimana rantai perintah jelas dan mengalir ke bawah melalui
tingkatan-tingkatan manajerial. Individi-individu dalam departemen-
departemen melaksanakan kegiatan utama perusahaan. Setiap orang
mempunyai hubungan pelaporan hanya dengan satu atasan, sehingga ada
kesatuan perintah.
86

b. Struktur Organisasi Fungsional


Staf fungsional memiliki hubungan terkuat dengan saluran-saluran
line. Bila dilimpahkan wewenang fungsional oleh manajemen puncak, seorang
staf fungsional mempunyai hak untuk memerintah saluran line sesuai kegiatan
fungsional.

c. Struktur Organisasi Line dan Staff


Staf merupakan individu atau kelompok dalam struktur organisasi
yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi line.
Staf tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama organisasi, posisi staf
untuk memberikan saran dan pelayanan departemen line dan membantu

mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif


Maka struktur organisasi yang dipilih adalah struktur organisasi yang baik,
yaitu sistem line dan sitaf pada sistem ini, garis kekuasaan lebih sederhana dan
praktis. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat
dalam sistem organisasi fungsional sangat jelas. Sehingga seorang karyawan

hanya bertanggung jawab pada seorang atasan saja sedangkan untuk mencapai
kelancaran produksi maka perlu dibentuk staf ahli yang terdiri atas orang-
orang yang ahli dalam bidang tertentu. Staf ahli akan memberikan pemikiran
dan nasehat kepada tingkat pengawasan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalankan

organisasi sistem line dan staf ini, yaitu:

1. Sebagai line yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi


dalam rangka mencapai tujuan.
87

2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melaksanakan tugasnya dengan keahlian


yang dimilikinya, dalam hal ini berfungsi untuk memberikan saran-saran
kepada unit operasional.
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dalam melaksanakan tugas
sehari-harinya diwakili oleh dewan komisaris, sedangkan tugas untuk
menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh direksi utama yang dibantu oleh
direksi produksi serta direksi keuangan dan umum. Direksi produksi membawahi
bidang pemasaran, teknik dan produksi. Sedangkan direksi keuangan dan umum
membawahi bidang keuangan dan umum. Direksi ini membawahi dan mengawasi
para karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan
dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh masing-masing kepala
regu dan setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada kapala pengawas
pada masing-masing seksi.
Manfaat adanya struktur organisasi adalah:

1. Persoalan mengenai pembatasan tugas, tanggung jawab, wewenang dan Iain-

lain lebih jelas.

2. Penempatan pegawai lebih tepat.

3. Penyusunan program pengembangan lebih terar..h.

4. Turut menentukan pelatihan yang diperlukan untuk pejabat yang sudah ada.

5. Dapat megatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila
terbukti kurang lancar.

Struktur Organisasi Perusahaan dapat dilihat pada gambar 5.1.


Struktur Oreanisasi Perusahaan

QREKTUR UTAMA

ZL
DIREKTUR KEUANGAN &
DIREKTUR ADMINISTRASI
TEKNIK & PRODUKSI

KABAG
KABAG KABAG KABAG KABAG UMUM KEUANGAN
TEKNIK & PEMEUHARAAN ALAT RISET S PENGEMBANGAN
PRODUKSI

KASI KASI KASI KAS;


KASI KASI KASI
KASI KASI KASI KASI KASI RISET &
LISTRIK & LAEORATORIUM HUMAS TU S PERSONALIA PEMASARAN KEUA. . GA.N
PROSES PRODUKSI MEKANIK UTILITAS MUTU PENGEMBANGAN
INSTRUMENTASI

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA


REGU REGU REGU REGU REGU REGU

CURATOR OPERATOR OPERATOR CPcRATCR 0<=ERATCR OPERATOR

00
oo
Gambar 5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
89

5.3. Tugas dan Wewenang

5.3.1. Pemegang Saham

Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan adalah beberapa


orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan
berjalannya operasi perusahaan tersebut. Pemegang saham ini adalah
pemilik peaisahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang berbentuk
PT adalah Rapat Umum Pemegang Saham yang biasanya dilakukan

setahun sekali. Pada rapat tersebut, para memegang saham bertugas

untuk:

1 Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris

2. Mengangkat dan memberhentikan dewan direktur.

3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi


tahunan dari perusahaan.

5.3.2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris diangkat pemegang saham dalam Rapat Umum.

Dewan komisaris yang dipimpin komisaris utama merupakan pelaksana

dari pemilik saham dan bertanggung jawab terhadap pemilik saham. Tugas

dewan komisaris:

1. Menilai dan menyetujui rencana dewan direksi tentang kebijakan

umum, target laba perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan

pengarahan pemasaran.

2. Mengawasi tugas-tugas dewan direksi.

3. Membantu dewan direksi dalam hal-hal yang penting.


90

4. Mempertanggungjawabkan perusahaan kepada pemegang saham.


5.3.3. Dewan Direksi

Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan


dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kemajuan perusahaan.
Direktur utama bertanggung jawab pada dewan komisaris atas segala
tindakan dan kebijaksanaan yang telah diambil sebagai pimpinan
perusahaan. Dewan direksi yang terdiri direktur utama, direktur produksi
dan direktur keuangan dan umum minimal lulusan sarjana yang telah
berpengalaman dibidangnya.

Direktur utama membawahi direktur teknik dan produksi serta

direktur keuangan dan umum. Tugas masing-masing direktur adalah


sebagai berikut:

Tugas direktur utama antara lain:


> Melaksanakan kebijakan perusahaan dan bertanggung jawab pada
Rapat Umum Pemegang Saham.

> Menjaga kestabilan organisasi dan membuat hubungan yang baik


antara pemilik saham, pimpinan, karyawan dan konsumen.
> Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian atas persetujuan
Rapat UmumPemegang Saham.

> Mengkoordinasi kerja sama dengan direktur produksi serta direktur


keuangan dan umum.
Tugas direktur produksi antara lain:

> Bertanggung jawab pada direktur utama dalam bidang produksi dan

teknik.

> Mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan

kepada bagian yang menjadi bawahannya.

Tugas direktur keuangan dan umum antara lain:

> Bertanggungjawab pada direktur utama dalam bidang keuangan,

pelayanan umum dan pemasaran.

> Mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan

kepala bagian yang menjadi bawahannya.

.3.4. StafTAhli

Staff ahii terairi dan tenaga-tenaga anil yang bertugas membantu

dewan direksi dalam menjalankan tugasnya baik yang berhubungan

dengan teknik maupun administrasi. Staff ahli bertanggungjawab kepada

direktur utama sesuai dengan bidang keahliannya masing- masing.

Tugas dan wewenang staff ahli:

> Memberikan nasehat dan saran dalam perencanaan pengembangan

perusahaan.

> Mengadakan evaluasi teknik dan ekonomi perusahaan.

> Memberikan saran dalam bidang hukum.


92

5.3.5. Kepala Bagian

Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinasi,

mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan

bagiannya sesuai dengan garis-garis yang diberikan oleh pimpinan


perusahaan. Kepala bagian dapat juga bertindak sebagai staf direktur
bersama-sama dengan staf ahli. Kepala bagian ini bartanggung jawab

kepada direktur yang menangani bidang tersebut.

Kepala bagian terdiri dari:

1. Kepala Bagian Produksi

Bertanggung jawab kepada direktur teknik dan produksi dalam

bidang mutu dan kelancaran produksi. Kepala bagian produksi

membawahi:

a. Seksi proses

Tugas seksi Proses:

> Mengawasi jalannya proses dan produksi

> Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang


mengalami kerusakan sebelum diperbaiki oleh seksi yang

berwenang.

b. Seksi pengendalian

Tugas seksi pengendalian:

> Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan pekerja

dan mengurangi potensi bahaya yang ada

c. Seksi pengembangan proses


93

d. Seksi laboratorium

Tugas seksi laboratorium antara lain:

> Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan

pembantu

> Mengawasi dan menganalisa mutu produk

> Mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan buangan produk

> Membuat laporan berkala pada kepala bagian produksi

2. Kepala Bagian Teknik

Tugas kepala bagian teknik antara lain:

> Bertanggung jawab kepada direktur teknik dan produksi dalam

bidang peralatan proses dan utilitas

> Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya

Kepala bagian teknik membawahi

A. Seksi Pemeliharaan

Tugas seksi pemeliharaan:

> Melaksanakan peliharaan fasilitas gedung dan peralatan

pabrik

y Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik

B. Seksi utilitas

Tugas seksi utilitas:

> Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi

kebutuhan proses, kebutuhan air, uap air, dan tenaga listrik.


94

3. Kepala Bagian Pemasaran

Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum

dalam bidang penyediaan bahan baku dan pemasaran hasil produksi.

Kepala bagian pemasaran membawahi:

a. Seksi perencanaan

Tugas seksi perencanaan:

y Merencanakan besarnya produksi yang akan dicapai pabrik

y Merencanakan kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu

yang akan dibeli

b. Seksi pembelian

Tugas seksi pembelian:

y Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang

dibutuhkan perusahaan

y Mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta

mengatur keluar masuknya bahan dan alat dari gudang

c. Seksi pemasaran

Tugas seksi pemasaran:

y Merencanakan strategi penjualan hasil produksi

y Mengatur distribusi hasil produksi dari gudang

4. Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan

Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum

dalam bidang administrasi dan keuangan.

Kepala bagian administrasi dan keuangan membawahi:


95

a. Seksi administrasi

Tugas seksi admistrasi:

y Menyelenggarakan pencatatan hutang piutang, administrasi


persediaan kantor dan pembukuan serta masalah perpajakan.

b. Seksi kas

Tugas seksi kas:

y Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan

uang dan membuat anggaran terming keuntungan masa depan

y Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan

5. Kepala Bagian Umum

Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum

dalam bidang personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan.

Kepala bagian umum membawahi:

A. Seksi personalia

Tugas seksi personalia :

y Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja sebaik

mungkin antara pekerjaan serta lingkungannya supaya tidak

terjadi pemborosan waktu dan biaya

y Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dan menciptakan kondisi

kerja tenang dan dinamis

y Membina karier para karyawan dan melaksanakan hal-hal yang

berhubungan dengan kesejahteraan karyawan


96

B. Seksi humas

Tugas seksi humas :

y Mengatur hubungan antara perusahaan dengan masyarakat di luar

lingkungan perusahaan.

C. Seksi keamanan

Tugas seksi keamanan:

y Menjaga semua bangunana pabrik dan fasilitas perusahaan

y Mengawasi keluar masuknya orang-orang, baik karyawan maupun

bukan karyawan di lingkungan pabrik dan perusahaan

y Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan

intern perusahaan

D. Seksi komuniL.si

Tugas seksi komunikasi :

y Menyelenggarakan semua sistem komunikasi di area pabrik

y Menjalin hubungan dengan penyelenggara telekomunikasi pihak

lain

6. Kepala Seksi

Kepala seksi adalah pelaksana pekerjaan dalam lingkungan

bagiannya sesuai rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-

masing, agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama

berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung

jawab kepada kepala bagian sesuai dengan seksinya masing-masing.


97

5.4. Sistem Kepegawaian da.i Sistem Gaji

Pada pabrik ethanol ini sistem gaji karyawan berbeda-beda tergantung

pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian.

Pembagian karya ^an pabrik ini dibagi menjadi tiga golongan sebagai

berikut:

5. .4.1. Karyawan tetap

Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat

keputusan (SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan

kedudukan, keahlian dan masa kerja

5.4.2. Karyawan harian

Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan oleh direksi

tanpa SK dan mendapat upah harian yang dibayar tiap-tiap akhir pekan.

5.4.3. Karyawan borongan

Yaitu karyawan yang dikaryakan oleh pabrik bila diperlukan saja.

Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu pekerjaan.

Tabel 5.2 Gaji Karyawan Pabrik per Bulan

No Jabatan Jumlah Gaji per bulan

1 Direktur Utama 1 6.000.000

2 Direktur 2 9.000.000

3 Ka Bagian 5 12.500.000

4 Ka Seksi 12 24.000.000

5 Staff 1 2.500.000
98

6 Karyawan 106 106.000.000

7 Gen servis / Sopir 10 5.000.000

8 Sekretaris 1 2.500.000

9 Medis 2 3.000.000

Total 170.500.000

5.5. Pembagian Jam Kerja Karyawan

Pabrik Minyak Goreng direncanakan beroperasi 330 hari dalam setahun

dan 24 jam sehari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan atau

perawatan dan shut down, sedangkan pembagian jam kerja karyawan pada pabrik

ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:

5.5.1. Karyawan non Shift

Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses

produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan non shift adalah direktur,

staff ahli, kepala bagian, kepala seksi, dan bagian administrasi. Karyawan non

shift ini bekerja selama 34 jam kerja selama satu minggu dengan perincian:

Hari Senin - Kamis : Pukul 08.00 -11.30 (jam kerja)

Pukul 11.30- 13.00 (istirahat)

Pukul 13.00- 16.00 (jam kerja)

Hari Jumat : Pukul 08.00 - 11.00 (jam kerja)

Pukul 11.30-13.30 (istirahat)

Pukul 13.30-16.00 (jam kerja)


99

5.5.2. Karyawan shift

Karyawan shift adalah karyawan yang langsung menangani proses

produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai


hubungan dengan keamanan dan keamanan produksi. Yang termasuk karyawan

shift adalah operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gudang, bagian
keamanan, dan bagian-bagian yang harus selalu siaga untuk menjaga keselamatan

dan keamanan pabrik. Para karyawan shift bekerja secara bergantian sehari

semalam. Karyawan shift dibagi dalam tiga shift dengan pengaturan sebagai

berikut:

Karyawan operasi

- Shift pagi : pukul 08.00- 16.00

- Shift sore : pukul 16.00-24.00

- Shift malam : pukul 24.00-08.00

untuk karyawan shift ini dibagi dalam 4 regu dimana 3 regu bekerja dan 1

regu istirahat dan dikenakan secara bergantian. Tiap regu akan mendapat giliran 3

hari kerja dan 1 hari libur tiap-tiap shift dan masuk dan masuk lagi untuk shift

berikutnya.

Tabel 5.3 Jadwal Kerja untuk Setiap Regu

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 P P P L M M M L S s S L P P

2 S S L P P P L M M M L L S S

3 M L S S S L P P P L M M M L
100

L M M M L S S s L P P P L M
4

Keterangan:

P ^ shift pagi M shift malam

S = shift siang libur

5.6. Pembagian Jabatan

1. Direktur utama Sarjana Teknik Kimia

2. Direktur teknik dan produksi Sarjana Teknik Kimia

3. Direktur keuangan dan umum Sarjana Ekonomi

4. Kepala bagian produksi Sarjana Teknik Kimia

5. Kepala bagian teknik Sarjana Teknik

6. Kepala bagian keuangan Sarjana Ekonomi

7. Kepala bagian pemasaran Sarjana Ekonomi

8. Kepala bagian umum Sarjana Hukum

9. Kepala seksi Sarjana Muda

10. Operator STM/SMU/sederajat

11. Sekretaris Akademi Sekretaris

12. Medis Dokter/naramedis

13. Lain-lain SD/SMP/Sederajat

5.7. Perincian Jumlah Karyawan

Jumlah karyawan harus ditentukan dengan tepat sehingga semua

pekerjaan yang ada dapat diselenggarakan dengan baik dan efektif


101

Tabel 5.4. Perincian jumlah karyawan

No Jabatan Jumlah

1 Direktur utama

2 Direktur teknik dan produksi

3 Direktur keuangan dan umum

4 Direktur research and develovment

5 Staff ahli

6 Sekretaris

7 Kepala bagian pemasaran

8 Kepala bagian keuangan

9 Kepala bagian teknik

10 Kepala bagian produksi

11 Kepala bagian umum/ Kepala seksi humas 2

12 Medis 2

13 Kepala seksi keamanan

14 Kepala seksi pembelian

15 Kepala seksi pemasaran

16 Kepala seksi administrasi

17 Kepala seksi kas

18 Kepala seksi proses

19 Kepala seksi pengendalian

20 Kepala seksi laboratorium


102

21 Kepala seksi utilitas 1

~~22~ Kepala seksi personalia 1

23 Karyawan personalia 4

24 Karyawan humas 2

25 Karyawan keamanan 5

26 Karyawan pembeli 4

27 Karyawan pemasaran 6

28 Karyawan administrasi 4

29 Karyawan kas 2

30 Karyawan pengendali 6

31 Karyawan laboratorium 6

32 Karyawan util'tas 12

33 Karyawan research and develovment 3

34 Karyawan proses 40

35 Kepala regu 12

36 Pesuruh dan cleaning service 5

37 Sopir 5

Jumlah 140

5.8. Kesejahteraan Karyawan


103

Salah satu faktor untuk meningkatkan efektifitas kerja pada perusahaan ini

adalah kesejahteraan dari karyawan. Kesejahteraan social yang diberikan oleh

perusahaan kepada karyawan berupa:

1. Tunjangan

y Tunjangan berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan

karyawan yang bersangkutan.

y Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang oleh

karyawan.

y Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar

jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja.

2. Cuti

y Cuti tahunan diberikan selama 12 hari jam kerja dalam 1 tahun

y Cuti sakit diberikan kepada setiap karyawan yang menderita sakit

berdasarkan keterangan dokter.

3. Pakaian kerja

y Pakaian diberikan kepada setiap karyawan sejumlah 3 pasang untuk setiap

tahunnya.

4. Pengobatan

y Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan

kecelakaan kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan undang-undang

yang berlaku.
105

satu dengan yang lainnya agar memudahkan penanganan lokasi bahaya


kebakaran yang mungkin terjadi.

4. Sistem konstruksi adalah out door untuk menekan biaya bangunan


gedung. Jalannya proses tidak dipengaruhi perubahan musim.
Secara garis besar lay out dapat menjadi beberapa daerah utama yaitu:
a. Daerah administrasi atau perkantoran, laboratorium, dan ruang kontrol.
Daerah administrasi merupakan pusat segala kegiatan administrasi
pabrik yang mengatur kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang
kontrol sebagai pusat pengendalian proses, kualitas dan kuantitas
bahan yang akan diproses serta produk yang akan dijual.
b. Daerah proses merupakan tempat alat-alat proses diletakkan dan
proses berlangsung.

c. Daerah pergudangan umum, bengkel, dan garasi.


d. Daerah utilitas merupakan daerah dimana penyediaan air dan tenaga

listrik dipusatkan.

Tata letak Pabrik dapat dilihat pada Gambar 5.2.

5.9.2. Tata Letak Peralatan

Dalam menentukan tata letak peralatan proses pada pabrik Minyak

Goreng ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:


1. Aliran bahan baku dan produk

Pengambilan bahan baku yang tepat akan memberikan keuntungan


yang besar serta menunjang kelancaran dan keamanan produksi. Perlu
diperhatikan elevansi pipa, untuk pipa diatas tanah sebaiknya dipasang
106

pada ketinggian 3 meter atau lebih, sedangkan untuk pemipaan pada


permukaan tanah perlu diatur sedemikian rupa sehingga tidak

mengganggu lalu lintas pekerja.

2. Aliran Udara

Aliran udara di dalam dan disekitar area proses perlu diperhatikan

supaya berjalan lancar. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya

stagnasi udara pada suatu tempat yang mengakibatkan akumulasi


bahan kimia yang berbahaya sehingga dapat membahayakan

keselamatan pekerja.

3. Cahaya

Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat

proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu diberikan penerangan

tambahan.

4. Lalu lintas manusia

dalam perencanaan lay out perlu dipernatikan, agar pekerja dapat

mencapai seluruh alat proses dapat segera diperbaiki. Selain itu

keamanan pekerja selama menjalankan tugasnya perlu juga

diperhatikan.

5. Jarak antar proses

Untuk alat proses yang mempunyai temperatur dan tekanan operasi

yang tinggi, sebaiknya dipisahkan dari alat proses lainnya sehingga

apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut tidak

membahayakan alat-alat proses lainnya.


107

6. Pertimbangan ekonomi

Dalam menempatkan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar

dapat menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran serta

keamanan produksi pabrik sehingga menguntungkan dari segi

ekonomi.

7. Perluasan dan Pengembangan Pabrik

Setiap pabrik yang didirikan diharapkan dapat berkembang dengan

penambahan unit sehingga diperlukan susunan pabrik yang

memungkinkan adanya perluasan.


108

15

14

10

12

13

16

17

!1!

r—i

Kclerangan:
1. Pos Penjagaan 9. Pemadam Kebakaran
2. Pcrpustakaan 10. Bengkel
3. Poliklinik
11.Gudang
12. Area Proses
4. Kantor
13. Area Perluasan
5. Kantin 14. Area Utilitas
6. TempatIbadali 15. Unit PengolahanLimbah
7. TempatParkir 16. Gedung Pertemuan
8. Laboratorium 17.Sungai

Gambar 5.2. Tata Letak Pabrik


T-03
FP-01

CONTROL
ROOM

D-01

T-04

FR-01 FR-02
T-02 ST-01

Skala 1 : 10.000
Keterangan:
T-01 Tangki Pemanas 1
RD-01 Reietz Disintegrator
SP-01 Screw Press
T-02 Tangki Santan
FR-01 Fermentator 1
FR-02 Fermentator 2
D-01 Decanter
T-03 Tangki Pemanas 2
FP Filter Press
T-04 Tangki Penampungan Gambar 5.2. Tata Letak Peralatan
©
ST-01 : Storage Tank
BAB VI

ANALISA EKONOMI

Untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang dapat menguntungkan atau tidak
maka dibuat evaluasi atau penilaian investasi yang ditinjau dengan metode:

1. Profitability Index

2. Pay Out Time

3. Break Even Point

4. Shut Down Point

Untuk meninjau faktor-faktor diatas perlu diadakan penaksiran terhadap beberapa

faktor, yaitu:

1. Penaksiran modal industri (Total Capital Investment) yang terdiri atas:

a. Modal tetap (fixed Capital Investment)

b. Modal kerja (Working Capital)

2. Penentuan biaya produksi total (Production Cost) yang terdiri atas:

a. Biaya pembuatan (Manufacturing Cost)

b. Biaya pengeluaran umum (General Expense)

3. Total penjualan/pendapatan

4. Analisa kelayakan

• Penaksiran Harga Peralatan

Harga alat tiap tahun mengalami perubahan, sesuai dengan kondisi perekonomian

pada saat itu. Untuk memperkirakan harga peralatan yang ada sekarang, diperlukan

indeks yang dapat digunakan untuk mengkonversi harga alat pada masa lalu.
Ill

Asumsi kenaikan harga dianggap linier, dengan menggunakan program Microsoft


Excel dapat dicari dengan persamaan linier yaitu:
Tabel 6.1. Indeks CEP tahun 1991 sampai dengan 2002

Tahun Tahun ke Indeks

1991 361,3

1992 358,2

1993 359,2

1994 368,1

1995 381,1

1996 384,7

1997 386,5

1998 389,5

1999 90,6

2000 10 394,

2001 11 401,34

2002 12 405,76

Sumber : "Chemical Engineering Progress ", Vol 107. juni 2000

Dari data tersebut diperoleh persamaan :

Y = 4.42 x + 352,72

Dimana: (x) : Tahun ke-

(Y): Indeks harga


112

Dengan menggunakan persamaan diatas dapat dicari harga indeks pada tahun
perancangan, dalam hal ini pada tahun 2010 adalah tahun ke -20:
Y- 4,42 (20)+ 352,72

Y = 441,12

Harga alat didapat dari data di pasaran dalam negeri maupun luar negeri dan
dihitung dari tahun evaluasi menggunakan grafik yang tersaji pada literature menurut
jenis alatnya, dimana harga alat tersebut dibuat pada tahun referensi dengan indeks harga:
Ex = Ey (Nx / Ny)

Dimana: Ex : Harga pembelian pada tahun 2010


Ey : Harga alat di tahun referensi (1954)
Nx : Indeks harga pada tahun 2010

Ny : Indeks harga pada tahun referensi (1954)


Sehingga:

Ex = Ey(Nx/Ny)

= 5,126 Ey

Untuk jenis alat yang sama tapi kapasitasnya berbeda, harga suatu alat dapat
diperkirakan dengan mempergunakan persamaan pendekatan sebagai berikut:
Eb = Ea (Cb/Caf
Dimana: Ea = harga alat dengan kapasitas diketahui
Eb = harga alat dengan kapasitas dicari

Ca = kapasitas alat a

Cb = kapasitas alat b

X = eksponen
113

Besarnya harga eksponen bermacam-macam tergantung dari jenis alat yang akan
dicari harganya. Harga xuntuk bermacam-macam jenis alat dapat dilihat pada Peter &
Timmerhauss, 3rd Ed., hal 170.
Untuk alat yang tidak diketahui harga eksponennya maka diambil harga
x = 0,6.

Asumsi:

o
Untuk upah buruh asing = US $ 20 / manhour

o
Upah buruh Indonesia =Rp 20.000,- / manhour

o
Perbandingan manhour asing : manhour Indonesia = 1 : 1,5
Perbandingan jumlah tenaga asing : tenaga Indonesia = 5 : 95

- Dasar Perhitungan

Kapasitas produksi = 25.000 ton/tahun

Satu tahun operasi = 330 hari

Pabrik didirikan tahun = 2010

Nilai kurs US $ = US$ 1 =Rp 10.000,-

Umur alat = 10 tahun, kecuali alat-alat tertentu seperti pompa

dan kompresor diperkirakan umurnya

5 tahun.

Harga Kelapa :Rp 1500/butir

Harga Minyak goreng :Rp 15000/kg

Perkiraan harga alat diperoleh dari table harga alat (Aries &Newton, 1955)
114

6.1. Perhitungan Biaya

a. Capital Investement
Capital investment adalah banyaknya pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan untuk mendirikan fasilitas-fasilitas pabrik dan untuk
mengoperasikannya.

Capital Investment terdiri dari:


y Fixed Capital Investment (FCI)
Fixed Capital Investment adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan
fasilitas - fasilitas pabrik.

> Working Capital Investment (WCI)


Working Capital Investment adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk
menjalankan usaha atau modal untuk menjalankan operasi dari suatu
pabrik selama waktu tertentu.

b. Manufacturing Cost

Manufacturing Cost adalah jumlah direct, indirect, dan fixed


manufacturing cost, yang bersangkutan dalam pembuatan produk.
a. Direct Cost (DC) adalah pengeluaran yang bersangkutan khusus dalam
pembuatan produk.
b. Indirect Cost (IC) adalah pengeluaran sebagai akibat tidak langsung
karena operasi pabrik.
c. Fixed Cost (FC) merupakan harga yang berkenaan dengan fixed capital
dan pengeluaran yang bersangkutan dimana harganya tetap, tidak
bergantung pada waktu dan tingkat produksi.
115

c. General Expense

General expense atau pengeluaran umum peliputi pengeluaran-pengeluran


yang bersangkutan dengan fungsi-fungsi perusahaan yang tidak termasuk
manufacturing cost.

d. Analisa Kelayakan

Untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh tergolong besar atau tidak


sehingga dapat dikategorikan apakah pabrik tersebut potensial didirikan atau
tidak maka dilakukan analisa atau evaluasi kelayakan.
Beberapa cara yang digunakan untuk menyatakan kelayakan adalah:
1. Percent Return of Investment (ROI)
Return of Investment adalah perkiraan keuntungan yang dapat
diperoleh setiap tahun, didasarkan pada kecepatan pengambalian modal
tetap yang diinvestasikan. Profit (keuntungan). Harga ROI minimum
sebelum pajak untuk industri dengan resiko tinggi adalah 44 %dan 11 %
untuk resiko rendah.

keuntungan
T)Q|= — — Xl00%
Fixed Capital Investment

2. Pay Out Time (POT)


Pay Out Time adalah jumlah tahun yang berselang, sebelum
didapatkan suatu penerimaan melebihi investasi awal atau jumlah tahun
yang diperlukan untuk kembalinya capital investment dengan profit
sebelum pajak dan zakat dikurangi depresiasi. Harga POT maksimum
116

sebelum pajak untuk industri beresiko tinggi adalah 2 tahun dan 5 tahun

untuk beresiko rendah.

Fixed Capital Investment


POT =
Profit+ 0,\.FCI

3. Break Even Point (BEP)

Adalah titik impas produksi atau titik yang menunjukkan pada

tingkat berapa biaya dan penghasilan jumlahnya sama (tidak untung dan

tidak rugi). Dengan BEP kita dapat menentukan harga jual dan jumlah unit

yang harus dijual secara minimum dan berapa harga serta unit penjualan

yang harus dicapai agar mendapat keuntungan. Sebagian besar bank di

Indonesia bersedia memberikan pinjaman modal untuk pendirian pabrik

jika BEP = 40-60%.

BEP=-l//a +0-3Ai>--.100%
{Sa - Va - 0,7.Ra)

Dalam hal ini:

Fa : fixed manufacturing cost

Ra : regulated cost

Sa : penjualan produk

Va : variable cost

4. Shut Down Point (SDP)

SDP adalah persen kapasitas minimal suatu pabrik dapat mencapai

kapasitas produk yang diharapkan dalam setahun. Apabila tidak mampu


117

mencapai persen minimal kapasitas tersebut dalam setahun, maka pabrik

harus berhenti operasi atau tutup.

(0,3.Ra) inrU)/
SDP = - -— xl00%
{Sa-Va- 0,7.Ra)

5. Discounted Cash Flow (DCF)

Analisis kelayakan ekonomi dengan menggunakan "Discounted

Cash Flow" dibuat dengan menggunakan nilai uang yang berubah

terhadap waktu dan dirasakan atas investasi yang tidak kembali pada akhir

tahun selama umur pabrik. Rate of return both on discounted cash flow

adalah laju bunga maksimal dimana suatu proyek dapat membayar

pinjaman beserta bunganya kepada bank selama umur pabrik (10 tahun).

(FC + WC). (l+i)n - (SV + WC) = CKl+i)""1 + (1+i)'1"2 + ... + (1+0+1]


dengan : n = umur pabrik

WC = working capital

FC = fixed capital

SV = salvage value = harga tanah

C = annual cost = profit after tax + depresiasi + finance


118

6.2. Hasil Perhitungan

A. Physi red Plant ('as/ (PPC) . Tabel 6.2. Physica Plant Cost ;ppc)

r """Co st
No Type of Expenses
$ Rp

1 Harga peralatan 1533314.75 -

Instalasi 168051.2966 279676610.4


2

Pemipaan 292556.4543 131098411.1

Instrumentasi 163758.1053 26219682.23


4

lsolasi 43546.1389 43699470.38


5

Listrik 136771.6757 26219682.23


6

7 Biaya bangunan -
25450000000

8 Biaya tanah dan perbaikan -


11198000000

Biaya utilitas 34242120.84 8198001505


9

Total PPC 36580119.17 45352915361

B. Working Capital Tabel 6 .3. Working Capital


No Type of Expenses Cost (Rp)

1 Raw Material Inventory 10773821627.54

2 In Process Inventory 16919665.50

3 Product Inventory 22333958456.60

4 Available Cost 22333958456.60

5 Extended Credit 44667916913.20


119

Total 701439456649.26

C. Direct Manufacturing Cost (DMC). Tabel 6.4. Direct Manufacturing Cost (DMC)

No Type of Expenses Cost (Rp)

1 Raw Material 129285859530.50

2 Labour Cost 204600000.00

3 Supervisor 306900000.00

4 Maintenance 36078772891.79

5 Plant Suplies 5411815933.77

6 Royalti and patent 3910000000.00

7 Utilitas 946207339.57

Total 177985555695.63

D. IndirectManufacturing Cos. Tabel 6.5. Indirect Manufacturing Cost

No Type of Expenses Cost (Rp)

1 Payroll Overhead 409200000

2 Laboratorium 409200000

3 Plant Overhead 2046000000

4 Packaging product and shipping 15000000000

Total 17864400000
120

/•;. 7otal Manufacloring ("ost. Tabel 6.6. Total Manufacturing Cost

'""No " Type of Expenses Cost (Rp)

Direct Manufacturing Cost 177985555695.63


1

Indirect Manufacturing Cost 17864400000.00

Fixed Manufacturing Cost 72157545783.58

Total 268007501479.21

F. Total Capital Investment. Tabel 6.7. Total Capital Invesment

No Type of Expenses Cost (Rp)

Fixed Capital Investment 601312881529.82

Working Capital 100126575119.44

Total 701439456649.44

G. General Expence. Tabel 6.8. General Expence

No Type of Expenses Cost (Rp)

Administrasi 11250000000.00
1

Sales 18750000000.00
2

Finance 7500000000.00

4 Research 11250000000.00

Total 48750000000.00

_ _
121

H. Total Production Cost. Tabel 6.9. Total Production Cost

No Type of Expenses Cost (Rp)

1 Manufacturing Cost 268007501479.21

2 General Expense 48750000000.00

Total 316757501479.21

/. Fixed Manufacturing Cost (Fa). Tabel 6.10. Fixed Manufacturing Cost

No Type of Expenses Cost (Rp)

1 Depresiasi 54118159338

2 Property taxes 12026257631

3 Asuransi 6013128815

Total 72157545784

J. Variable Cost (Va). Tabel 6.11. Variable Cost

No Type of Expenses Cost (Rp)

1 Raw Material 129285859530.50

2 Utilitas 946207339.57

3 Transport and packaging 15000000000

4 Royalty 3910000000

Total 149142066870.07
122

K. Regulated Cost (Ra). Tabel 6.12. Regulated Cost

No Type of Expenses Cost (Rp)


_ _ _

Labour 2046000000.00

2 Payroll overhead 409200000

3 Supervise 306900000.00

4 Laboratorium 409200000

5 General Expence 48750000000.00

6 Maintenance 36078772891.79

7 Plant supplies 5411815933.77

8 Plant overhead 2046000000

Total 95457888825.56

L. Analisa Kelayakan

Dari hasil analisan kelayakan pabrik diperoleh hasil sebagai berikut:

y ROI before taxes =12.34%

y ROI after taxes =6.17%

POT before taxes 4.47 tahun

POT after taxes 6.18 tahun

y Break Even Ponit (BEP) =57.5%

y Shut Down Point (SDP) =16.3%

> Discounted Cash Flow =28.8%

Berdasarkan hasil tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pabrik Minyak

Goreng dari Kelapa dengan proses Fermentasi menarik dikaji dan layak didirikan.
123

<niofik BEP .Ion SDP

5E+11

5E+11 -

4E+11

4E+11 -

3E+11

3E+11

2E+11

2E+11

tup.isit.is. *•>

Gambar 6.1. Grafik BEP dan SDP


BAB VII

KES1MPULAN

Dari Pra Rancangan Pabrik Minyak Goreng dari Buah Kelapa dan Air dengan
proses Fermentasi kapasitas 25.000 ton/tahun yang rencananya akan didirikan di daerah
Yogyakarta maka dapat diambil kesimpulan:
1. Berdasarkan pertimbangan, produk, proses secara keseluruhan dan juga hasil
evaluasi ekonomi maka pabrik ini merupakan pabrik dengan sedang
2. Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp.7424498520.79 per tahun dan keuntungan
setelah pajak sebesar Rp.37121249260.40 per tahun.
3. Prosentase ROI sebelum pajak adalah 12.34 %dan ROI setelah pajak adalah 6.17
%. Sedangkan menurut Aries &Newton, harga ROI minimum sebelum pajak
untuk industri resiko rendah adalah 11 %dan resiko tinggi adalah 44 %.
4. Untuk pengembalian modal yang dipinjam sebelum pajak (POT) selama 4.47
tahun, dan sesudah pajak (POT) selama 6.18tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
pabrik harus dipertimbangkan resiko lebih lanjut, karena batas maksimum untuk
pengembalian modal adalah selama 5tahun.
5. Break Even Point (BEP) sebesar 57.5 %
6. Shut down Point (SDP) sebesar 16.33 %
7. Discounted Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 28.8 %
8. Pabrik ini termasuk tipe beresiko rendah
Dari kesimpulan diatas,maka pabrik Minyak Goreng dengan proses Fermentasi yang akan
kami dirikan pada tahun 2010 layak untuk ditinjau ulang.
125

DAFTAR PUSTAKA

Setyaadmadja, D., 1982, "Kelapa, Budidaya dan Pengolahannya", Terbitan pertama,


Penerbit Yayasan Kanisius, Yogyakarta.

Suryani, 2000, "KafianPembuatan Minyak Kelapa dengan cara Fermentasi


Menggunakan Ragi Skala Industri Kecil", UPN Surabaya.
Djadmico, B., "StudiMengenai StabilitasSantan", Institute Pertanian Bogor.
Woodruff, J. G, ml975 "Coconut Productionh Processing Product", AVI Publishing
CO, Inc., Westport, CT.

Badger, W. L. and Bachero, J. T., 1971, "Introduction to Chemical Engineering", Mc.


Graw Hill Koagashuka Company Ltd., Tokyo.

Brady, G. S., and Clauser, H. R., 1979, "Material Handbook", Twelfth Edition, Me
Graw Hill Book Company.

Brown, G.G., 1969, "Unit Operation", Modern Asian Edition Eleven Printing, John
Willey & Sons, Inc., New York.

Brownell, L. E., and Young, E. H., 1959, "Procces Equipment Design", Wiley Eastern
Poivate Limited, New Delhi., Bangalore, Calcuta.

Hesse, H. C, and Rusthon, J. H., 1959, "Process Equipment Design", Second Edition,
Me Millan India Limited, Bombay.

Kern, D Q., 1983, "Proce3ss Heat Transfer", International Student Edition, Me Graw
Hill International Book Company, Tokyo.

Ludwig, F. E., 1964, "Process Design For Chemical and Petrochemical Plants",
Volume I, II, II, Gulf Publishing Co, Houston, Texas.

Mc Cabe, W. L., and Smith, J. H., 1985 "Unit Operation of Chemical Engineering",
Fourth Edition, International Student Edition, Me Graw-Hill International Book
Compsny, Japan.

Percy, J. H., "Chemical Engineering Hand Book", Fifth Edition, Mc Graw Hill
International Book Company, Japan.

Smith, J. M., 1959, "Steam, Airand Gas Power", Fifth Edition, John Wiley & Sons, Inc.,
New York.
126

E, Furia. Thomas., 1968, "The Chemical Rubber", Co, Ohio.


Posman Sbuea Lektor Kepala di Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UNIKA
Santo Thomas, Medan KCM 2004

Arif Nur Wahyudi, Direktur Pemasaran Coconut Center, Yogyakarta Pembuatan Minyak
Dengan fermentasi.

Dr, Bruce Fife, ND,2003 Menurut Arif Nur Wahyudi, Direktur Pemasaran Coconut
Center, Yogyakarta "The Healing Miracles OfCoconut OiF
Diktat Perancangan Pabrik Kimia II, Jurusan Tekniik Kimia, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta..

Ir. A. Bintarti, Azas Teknik Kimial993, Sekolah Menengah teknologi Industri Yogyakarta
Ir.Sriyono PurwantoPerunjuk Praktikum Operasi Teknik Kimia 3, Sekolah menengah
teknologi industri

Natalini Nova Kristina dan Siti Fatimah Syahid, Warla Pusliibangbun Vol.13 No. 2,
Agustus 2007
127

LAMPIRAN
LAMPIRAN

NERACA MASSA DAN NERACA PANAS

Dirancang

Kapasitas Produksi = 25.000 ton/tahun

Operasi = 1 tahun = 330 hari

= 1 hari = 24 jam

Basis Perhitungan = 1000 kg

Satuan Operasi = kg/jam

Kapasitas Minyak = 25.000 ton / tahun x 1 tahun / hari x 1 hari / 24 jam

x 1000 kg/ 1 ton

= 3156.5656 kg/jam

1. Neraca Massa di Scew Prees

M 1

M 2 M 3.

M 4

Aliran 1 = Daging kelapa giling masuk ke Screw Prees

Aliran 2 = Air masuk ke Screw Prees

Aliran 3 = Santan keluar dari Screw Prees v\\


w.-
Aliran 4 = Ampas keluar dari Screw Prees [b-> -" , f> !>- !
Ml /Kelapa giling = 1000 kg

M2/Air = 1000 kg

Input

M3/Santan = Santan 87,5 % x ( M1 + M2 ) ( Suryani, 2000)

= 87,5/100 x 2000 kg

= 1750 kg

M4/Ampas = 12,5 % x ( Ml + M2 ) (Woodrow, Suryani 2000 )

= 12,5/100x2000 kg

= 250 kg

Output

Santan ikut ampas ( asumsi 5 % ) 5/100x250 kg

12,5 kg

M3/Santan 1750 kg- 12,5 kg

1737,5 kg

Komponen Input(kg) Output (kg)

Santan 1750 1737,5

Ampas 250 250

Santan di ampas 12,5

Total 2000 2000


2. Neraca Massa di Tangki Santan (T-02)

M 5

M 7 M 6

Aliran 5 = Santan masuk ke Screw Prees

Aliran 6 - Krim keluar dari Screw Prees

Aliran 7 = Skim keluar dari Screw Prees

Input

M5/Santan = M3

1737,5 kg

Output

M6/Krim 20 % (Woodrow, Suryani 2000 )

20/100x1737,5 kg

= 347,5 kg

M7/Skim = 1737,5 kg- 347,5 kg

= 1390 kg

I'J
<j
>
Komponen Input(kg) Output (kg)

Santan 1737,5

Krim 347,5

Skim 1390

Total 1737,5 1737,5

3. Neraca Massa di Fermentator

M 8 M 9

• M 10

Aliran 8 = Krim masuk ke Fermentator

Aliran 9 = Ragi masuk ke Fermentator

Aliran 10 = Minyak dan Blendo keluar dari Fermentator

Input

M8/Krim 347,5 kg

M9/Ragi 3% ( suryani 2000 )

3/100x347,5 kg
= 10,425 kg

Output

Komponen M10 = Minyak + Blendo + Ragi


Minyak =70 % (suryani 2000)
= 70/100 x Krim

= 70/100x347,5 kg

= 243,25 kg

Blendo = 30/100 x 347,5 kg

= 104,25 kg

Ragi = 10,425 kg

Komponen Input(kg) Output (kg)

Minyak 243,25

Ragi 10,425 10,425

Krim 347,5

Blondo 104,25

Total 1737,5 1737,5


4. Neraca Massa di Dekanter

M 12

M 11

;wi3

Aliran 11 = Minyak dan Blendo masuk ke Dekanter

Aliran 12 = Minyak keluar dari Dekanter

Aliran 13 = Blondo dan Minyak keluar dari Dekanter

Input

Komponen Ml 1 = Minyak + Blendo

Minyak = 243,25 kg

Blondo =104,25 kg

Output

Komponen Ml3 Blondo + Minyak ikut Blondo

Blondo 104,25 kg

Minyak ikut Blondo 20 % (suryani 2000)

^20/100 x 104,25 kg

=20,85 kg
M12/Minyak = 243,25 kg - 20,85 kg

= 222,4 kg

Komponen Input(kg) Output (kg)

Minyak 243,25

Blendo 104,25 104,25

Minyak di blondo 20,85

Total 347,7 347,5

5. Neraca Massa di Tangki (T-3)

M 15
M 14
— >

Aliran 14 = Blendo dan minyak masuk ke tangki

Aliran 15 = Minyak, Blendo keluar dari tangki

Input

Komponen Ml4 = Blendo + Minyak di blendo

Blondo = 104,25 kg

Minyak di blendo = 20,85 kg


Output

(Komponen Ml 5) (suryani 2000)

Minyak = 54 % x 125,1 kg

= 67.554 kg

Blendo = 26 % x 125,1 kg

= 32,526 kg

Air = 20 %x 125,1 kg

= 25,02kg

Komponen Input(kg) Output (kg)

Minyak 67.554

Blendo 104,25 32,526

Minyak di blondo 20,85

Air 25,02

Total 125,1 125,1


5. Neraca Massa di Filter Prees

M 16 M 17

M 18

Aliran 16 = Minyak dan blendo masuk ke Filter Prees

Aliran 17 = Minyak keluar dari filter prees

Aliran 18 = Blendo keluar dari prees

Input

Komponen (Ml6)

Minyak = 67.554 kg

Blondo = 32,526 kg

Output:

M17/Minyak =67.554 kg

M18/Blendo = 32,526 kg

Komponen Input(kg) Output (kg)

Minyak 67.554 67.554

Blendo 32,526 32,526

Total 100.08 100.08


10

7. Neraca Massa di Tangki Akumulator (T-4)

20

19 21

Aliran 19 = Minyak dari Dekanter masuk ke Tangki

Aliran 20 = Minyak Filter Prees masuk ke Tangki

Aliran 21 = Minyak keluar dari tangki

Input

M19/Minyak dari filter = 67.554 kg

M20/Minyak dari Dekanter = 222,4 kg

Otput

M21/Minyak = 67.554 kg + 222,4 kg

Jumlah Minyak Campuran = 289,954 kg

Komponen Input (kg) Output (kg)

Minyak dari Dekanter 222,4

Minyak dari Filter 67.554

Minyak Campuran 289,954

Total 289,954 289,954


11

Sehingga :

Total Minyak yang didapat = 67.554 kg + 222,4 kg

= 289,954 kg

Jumlah Blendo hasil = 32,526 kg

Kapasitas Minyak Perancagan = 3156.5656 kg

Didapat sebagai Faktor pengali = 3156.5656 kg

289,954 kg kg

= 10.8863
12

NERACA MASSA

Neraca Massa di Scew Prees

M 1

M2 ; M3,
- >\ l •

M 4
T

Aliran 1 = Daging kelapa giling masuk ke Screw Prees

Aliran 2 = Air masuk ke Screw Prees

Aliran 3 = Santan keluar dari Screw Prees

Aliran 4 = Ampas keluar dari Screw Prees

Bahan Baku :

Kelapa giling = 1000 kg x 10.8863 = 10886.3 kg

Air = 1000 kg x 10.8863 = 10886.3 kg

Input :

M2/Kelapa Parut/Giling = 10886.3 kg

Ml/Air = 10886.3 kg

M1+M2 = 10886.3 kg + 10886.3 kg

= 21772,6 kg
13

Output

M3/Santan = 87,5 % x 21772,6 kg

= 19051.025 kg

M4/Ampas = 12.5 %x21772,6 kg ( Woodrow, Suryani 2000 )


= 2721.575 kg

Neraca Massa di Tangki Santan (T-02)

M 5

M 6
M 7

Aliran 5 = Santan masuk ke Screw Prees

Aliran 6 = Krim keluar dari Screw Prees

Aliran 7 = Skim keluar dari Screw Prees

Input

M5/Santan = M3

= 19051.025 kg
14

Output

M6/Krim = M8 = Input Fermentator

-20%x 19051.025 kg

= 3810.205 kg

M7/Skim = 19051.025 kg-3810.205 kg

= 15240.82 kg

Neraca Massa di Fermentator

M 8 M 9

...» *._

M 10

Aliran 8 = Krim masuk ke Fermentator

Aliran 9 = Ragi masuk ke Fermentator

Aliran 10 = Minyak dan Blendo keluar dari Fermentator


15

Input

M8/Krim =7 810.205 kg

M9/Ragi =3% (suryani 2000)

= 3/100x3810.205 kg

= 114.3061 kg

Output:

(Komponen M10)

Minyak 70 % x Krim (suryani 2000)

= 70/100x3810.205 kg

= 2667.1435 kg

Blendo = 30/100 x 3810.205 kg

= 1143.0615 kg

Ragi =114.3061 kg

\
16

Neraca Massa di Decanter

M 12

M 11

TM13

Aliran 11 = Minyak dan Blendo masuk ke Dekanter

Aliran 12 = Minyak keluar dari Dekanter

Aliran 13 =• Blendo dan Minyak keluar dari Dekanter

Input

Komponen (Mil)

Minyak = 2667.1435 kg

Blondo = 1143.0615 kg

Minyak + Blondo = 2667.1435 kg + 1143.0615 kg

= 3810.205 kg

Output

M12/Minyak = 64 % (suryani 2000)

= 64/100x3810.205 kg

= 2438.5312 kg
17

M13/Blendo dan minyak,air

Blondo =1143.0615 kg

Minyak,air = 3810.205 kg - 2438.5312 kg - 1143.0615 kg

= 228.0615 kg

Neraca Massa di Tangki (T-3)

M 14 M 15
•—>

Aliran 14 = Blendo dan minyak masuk ke tangki

Aliran 15 = Minyak, Bier do keluar dari tangki

Input

Komponen (Ml4)

Blondo =1143.0615 kg

Minyak, air =228.0615 kg

= 1371.6738 kg
18

Output

(Komponen Ml 5)

Air = 20 % x 1371.6738 kg (suryani 2000)

= 20/100 x 1371.6738 kg

= 274.3347 kg

Minyak = 52.35 % (Asumsi)

= 52.35 /100x 1371.6738 kg

= 718.0344 kg

Blendo = 27.65 %x 1371.6738 kg

= 27.65/100x 1371.6738 kg

= 379.3047 kg

Neraca Massa di Filter Prees

16 M 17
-*•

iM 18

Aliran 16 = Minyak dan blendo masuk ke Filter Prees

Aliran 17 = Minyak keluar dari filter prees

Aliran 18 = Blendo keluar dari prees


19

Input

Komponen (Ml6)

Minyak =718.0344 kg
Blondo = 379.3047 kg

Output:

M17/Minyak = 718.0344 kg

M18/Blendo = 379.3047 kg

Neraca Massa di Tangki Akumulator (T-4)

20

19 21

Aliran 19 = Minyak dari Filter Prees masuk ke Tangki


Aliran 20 = Minyak dari Dekanter masuk ke Tangki

Aliran 21 = Campuran Minyak keluar dari tangki


20

Input

M19/Minyak dari Filter = Ml7

= 718.0344 kg

M20/Minyak Dekanter =M12

= 2438.53 12 kg

Otput :

M2I/Minyak =M12 + M17

Jumlah Minyak hasil = 718.0344 kg + 2438.53 12 kg

= 3156.5656 kg

Vv
21

NERACA PANAS

1. Screw Prees

Q1
Q3
Q2

Ql = Panas daging Kelapa yang masuk pada suhu 30° C

Q2 = Panas aliran air yang masuk pada suhu 50° C

Q3 = Panas produk ( santan dan ampas yang keluar )

Input

Komponen M(kg) /Cp dt(Kcal/kg) Q (kcal)

Daging Kelapa 10882.6 48.5498 528348.0535

Air 10882.6 9.4099 102402.1777

Total 630752.2312

Output

Komponen M(kg) J"Cp dt(Kcal/kg) Q (kcal)

Santan 19051.025 27.4397 522754.4107

Ampas 2721.575 39.7631 108218.2589

Total 630972.6696
22

Neraca Panas Total

Komponen Input(Kcal) Output (kcal)

Qi 528348.0535

Q2 102402.1777

Q3 630972.6696

Total 630972.6696 630972.6696

2. Tangki Santan

Q4 Q5

Q6

Q4 = Panas aliran Santan masuk

Q5 = Panas aliran Krim keluar

Q6 = Panas aliran Skim keluar

Input

Komponen M(kg) j"Cp dt(Kcal/kg) 0 (kcal)

Santan 19051.025 27.4397 522754.4107

Total 522754.4107
23

Output

Komponen M(kg) JCp dt(Kcal/kg) Q (kcal)

Krim 3180.205 25.6161 97602.5923

Skim 15240.82 8.1585 124342.23

Panas yang hilang 522754.4107 - 221944.8223 300809.5884

Total 522754.4107

Neraca Panas Total

Komponen Input(Kcal) Output (kcal)

Q4 522754.4107

Q5 97602.5923

Q6 124342.23 + 300809.5884

-425151.8184

Total 522754.4107 522754.4107


24

3. Tangki Pemanas I

Q7
Q9
Q8

Q7 = Panas Aliran Air masuk

Q8 = Panas Steam masuk

Q9 = Panas Aliran Air keluar

Panas aliran masuk T = 30° C

Komponen M (kg) /Cp dt(Kcal/kg) 0 (kcal)

H20 10882.6 1.8724 20376.5802

Total 20376.5802

Panas aliran Keluar

Komponen M (kg) /Cp dt(Kcal/kg) Q (kcal)

H20 10882.6 9.4099 102404.1777

Total 102404.1777
25

Panas (Q) yang disuplai Coil :

Q = Q9 - Q7

= 102404.1777 Kcal - 20376.5802 Kcal

= 82027.5975 Kcal

Sehingga

Massa Steam yang terpakai

Hg = 2798.5 Kj/kg

hf =897.76 Kj/kg

Ms = 0

Hg If

Mv = 82027.5975 Kcal

2798.5 Kj/kg - 897.76 Kj/kg

= 82027.5975 Kcal

1900.74 Kcal

= 43. 1556 kg/jam

Q8 Masuk = Ms x Hg

= 43. 1556 kg/jam x 2798.5 Kj/kg

= 120770.9466 Kcal

Q9 Keluar = Ms x hf

= 43. 1556 kg/jam x 897.76 Kj/kg

= 38743.3715 Kcal
26

Neraca Panas Total

Komponen Input(Kcal) Output (kcal)

Q7 20376.5802

Q8 120770.9466

Q9 38743.3715

Q yang hilang 141147.5268-38743.3715

= 102404.1553

Total 141147.5268 141147.5268

4. Tangki Pemanas II

Q11

Q10
Q12
- - >

Q13

Q10 = Panas aliran Blendo Minyak Masuk

Ql 1 = Panas Aliran Uap Air keluar

Q12 = Panas Aliran Minyak, Ampas Keluar

Q13 = Panas Yang masuk


27

Input

Panas Aliran Masuk T = 28° C

Komponen M(kg) JCp dt(Kcal/kg) Q (kcal)

Blendo, Air, Minyak 1371.6738 1268.7841 1740357.908

Total 1740357.908

Output

Panas Aliran Keluar T = 113° C

Komponen M(kg) JCp dt(Kcal/kg) Q (kcal)

Air 274.3347 40.2358 11038.0761

Total 1038.0761

Panas Aliran keluar T = 113° C

Komponen M(kg) JCp dt(Kcal/kg) Q (kcal)

Minyak 718.0344 4327.2975 3108579.325

Blondo 3179.3047 113.1471 2917.2268

Total 3151496.552
28

Q = Yang di Suplay Coil

Q = Q9 + Q8 - Q7

Q = (11038.0761 Kcal + 3152496.552 Kcal) - 1740357.908 Kcal

= 3 162534.628 Kcal - 1740357.908 Kcal

= 1422176.72 Kcal

Sehingga
Massa Steam yang di butuhkan

Steam 120° C

Ms = O

Hg - hf

= 1422176.72 Kcal.

2798.5 Kj/kg-897.76 Kj/kg

= 1422176.72 Kcal

1900.74 Kcal

= 748.2226 Kg

Panas yang terbawa Steam Masuk (Q14)

Q14 = MsxHg

= 748.2226 Kg x 2798.5 Kj/kg

= 2093960.804 Kcal
29

Panas yang terbawa Steam Keluar (Ql 5)

Q15 = Msxhf

= 748.2226 Kg x 897.76 Kj/kg

= 671724.3214 Kcal

Komponen Input(Kcal) Output (kcal)

Qll 1740357.908

Q12 3151496.552

Q13 11038.0761

Q14 2093960.804

Q15 671724.3214

Total 3834318.712 3834318.712


30

ALAT

TANGKI SANTAN

Fungsi Untuk Memisahkan antara Skim dan Cream pada Santan

Bahan Stainlees steel, SA 167 type 304 grade 3 (Browne)

Tekanan = 1 atm

Temperatur = 30°C

Densitas = 905 kg/m3

Laju alir massa = 19051.025 Kg

Kapasitas perancangan = 1.1

1. Volume Bejana

Vi = 1.1 xw x 1jam

1.1 x 19051.025 Kg xl jam


905 kg/m3
23.1559m3/jam

2. Diameter dan tinggi Tangki

a. Diameter Tangki

Hb = 1.5 Di

Dirancang tutup atas berbentuk dished

Volume Tangki = Volume silinder


31

Volume Silinder = —xD2x \.5Di

23.1559 nrVjam = -xD2x\.5Di


4

n .23.1559
D Mi—m
— jc3.14

23.1559
= ;I m
1.1775

= V19.6653 m

= 2.6992 m

b. Tinggi Tangki

Ht =1.5x£>

= 1.5 x 2.6992 m

= 4.0488 m

Untuk dished head, dengan crown radius Lemak

h
•£-i h" (Hesse, pers4-14)

Vh 1.05 x h2 (3L - h) ( Hesse, pers4-15 )

Dimana

_ D -6 in
L Vh = Volume tutup
12

h = Tinggi tutup, m

L = ( 106.2675 - 6 ) = 100.2675 in = 2.5494 m


32

h =I-JL2-^

2 6992
= 2.5494 m- J2.54942/??--

2.5494 m- V6!4994/w-1.8214

= 2.5494 m - V4.678

= 2.5494 m-2.1629 m

= 0.3869 m

Vh =l.05xh2 {3L-h)

1.05 x 0.38692 m ( 3 x 2.5494 m - 0.3869 m )

1.05 x 0.11494 m (7.2617 m)

= 1.1391m3

3. Kapasitas Liquid

VL -2-
1.1

23.1559 m3/jam
1.1

21.0508 m3
33

4. Tekanan Operasi

Bahan konstruksi yang dipakai Stainlees stell. SA 167 type 304 grade 3(Brownell)

P esign = 1.1 x Pop

= 1.1 x ( 1atm x 1.01325 x 102) KN/m2/atm

= 111.4575 KN/m2

5. Tinggi Kream dalam tangki

VL
a. H = — xHt
Vt

21.0508 m3 vA O/IQQjm

23.1559 m3/jam

= 3.6807 m

b. Tinggi Kream

3810.205 kg
Tinggi kream = xl00%
19051.024 kg

= 20 %

H kream = 0.20 x H

= 0.20 x 3.6807 m

= 0.7361m

c. Tinggi Skim

T. . „,. 15240.82 1ftno/


Tinggi Skim = x 100%
19051.25

= 80 %
34

HSkim = 0.08 x 3.6807 m

= 2.9446 m

3. Tebal Tangki

Menurut API - ASME

PxRi
ts = + C
SE-0.6P

dimana :

P = Tekanan design =111.4575 KN/m2

Ri = Jari-jari Tangki = 1.29 m

S = Max working strees = 72397.5 KN/m2 (Hesse, pers 4-1)

E = Joint effesiensi dari sambungan =0.8

Dicoba dari sambungan single welded but joint backing strip

Maka E = 0.85 (dengan syarat ts > 1j/4 in)( Brownell hal 254)

C = Korosi yang diizinkan = 0.003175 m

PxRi
•+ C
SE-0.6P

111.4575 KNIm2 x\.29m


+ 0.003175 m
(72397.5 KNIm2 x 0.85) - (0.6 x 111.4575 KNIm2)

143.7802
+ 0.003175 m
61537.875-66.8745

= 0.0055 m l^^^^tftff«tf
35

Spesifikasi Alat :

Kapasitas = 23.1559 m3
Type = Silinder Vertikal dengan tutup dished

Diameter tangki = 2.6942 m

Tinggi tangki = 4.0488 m

Kapasitas liquid = 21.0508 m3


Tinggi cairan dalam tangki = 3.6807 m

Tinggi krem dalam tangki = 0.7361 m

Tinggi skim dalam tangki = 2.9446 m

Tebal tangki = 0.0055 m

Bahan konstruksi = Stainless stell

Jumlah tangki = 1 buah


36

FERMENTATOR

njngsi : Tempat terjadinya reaksi antara krem dan ragi menjadi minyak

3ahan : Stainlees steel, SA 167 type 304

rekanan = 1 atm

Temperatur = 28°C

Densitas = 875 kg/m3

_,aju alir massa = 3924.5111 Kg

Capasitas perancangan = 1.1

-Vaktu tinggal = 7 jam

[. Volume bejana

1.1 x w x 7 jam
Vt =
P

_ 1.1 x 3924 kg x 7 jam


S57kj/m3

34.5357 m3/jam

I. Diameter dan tinggi Tangki

a. Diameter tangki

Hb =1.5Di

Direncanakan tutup atas berbentuk dished

Volume Tangki = Volume silinder


37

Volume Silinder = —xD2x \.5Di


4

34.5357 m3/jam = -xD2x\.5Di


J 4

34.5357
D = m

f4x3-14
34.5357
It m
1.1775

= -^29.3297 m

= 3.0839 m

b. Tinggi tangki

Ht =1.5xD

= 1.5 x 3.0839 m

= 4.6258 m

Dimana :

D - 6 in
Vh = Volume tutup
12

h = Tinggi tutup, m

( 121.4131-6)= 115.4131 in = 2.9345 m

2 Di
L-r~4
iam L,,,2
2.9345 m - .. 2.9345 m
3.08392/w
38

= 2.9345 m- ^8.6113 m- 2.3776 m

2,9345 m- ^6.2337 /w

2.9345 w - 2.4967 m

0.4377 w

3. Kapasitas Liquid

i.i

34.5357/w /ya/w
1.1 jam

31.3960 m3

4. Tekanan Operasi

Bahan konstruksi yang dipakai Stainlees stell. SA 167 type 304 grade 3(Brownell)

P esign = 1.1 x Pop

= 1.1 x ( 1 atm x 1.01325 x 102) KN/m2/atm

= 111.4575 KN/m2

5. Tinggi krem dalam tangki, (H)

H = —xHt
Vt
39

31.3960 m
4.6258 m
34.5357 m I jam

= 4.2053 m

5. Tebal tangki

Menurut API - ASME

P x Ri
ts = + C
SE-0.6P

dimana :

P = Tekanan design =111.4575 KN/m2

Ri = Jari-jari Tangki = 1.485 m

S = Max working strees = 72397.5 KN/m2 (Hesse, pers 4-1)

E = Joint effesiensi dari sambungan =0.8

Dicoba dari sambungan single welded but joint backing strip

Maka E = 0.85 (dengan syarat ts >1% in)( Brownell hal 254)

C = Korosi yang diizinkan = 0.003 175 m

P x Ri
+C
SE-0.6P

___ 111.4575 KNIm2 x1.485 m


+ 0.003175 m
(72397.5 KNI jam2 x 0.85) - (0.6 x111.4575 KNIm2)

165.5144
+ 0.003175w
61537.875-66.8745
40

= 165.5144 + 0.003175 m
61471.0005

= 0.0059 m

Spesifikasi Alat:

Capasitas = 34.5357 iri

>pe = Silinder Vertikal dengan tutup dished

Mameter tangki = 3.0839 m

Inggi tangki = 4.6258 m

Capasitas liquid = 31.3960 m3

'inggi krem dalam tangki = 4.2053 m

;ebal tangki = 0.0059 m

Jahan konstruksi = Stainless stell

umlah tangki = 2 buah


41

MPA01

jas : Mengalirkan air dari Tangki 01 ke screw press sebesar 10882.6 kg/jam

e : Pompa Centrifugal

ndisi Operasi
T= 50 °C
P= 1 atm

mpone lb/jam xi P ,(kg/m3) p . xi


0 10882.6000 1.0000 998 998.0000

j| 10882.6000 1.0000 998.0000

mpone It ,(cp) ii.xi

0 0.7405 0.7405

2l 0.7405

amp = 998 kg/m~


62.17364218 Ib/ff

amp = 0.7405 cp
= 1.79201 Ib/ft.jam

G= 10882.6 lb/jam

nlah cairan yang dipompa untuk 30 hari


= Gx 720 jam
p camp
10882.6 lb/jam x 720 jam
62.17364218 lb/ft3
= 126025.6232 ft3

iktu pemompaan 24 jam selama 30 hari, sehingga kecepatan volumetriknya


Q= 126025.6232 ft3
42

3600 dtk x 24 x 30
= 0.048620997 ft3/dtk
= 21.81624117 gpm

opt = 3.9 xQ xp
= 3.9 x 0.04862 45 x 62.173613
= 1.711213361 in
43

)ilih pipa standart: (tabel 11 ,Kem )


IPS = 2 in

Sch = 40 in
ID = 3.068 in
0D = 3.5 in

At = 7.38 in

cepatan aliran linear


V = Q / At
= 0.0486 ft3/dtk / (7.38 in2/144)
= 0.948702372 ft/dtk

nentukan bilangan Reynold


Re = p x V x D

= 62.1736 Ib/ft3 x 0.949 ft/dtk x 3600dtk x (3.068 in/12)


1.792 Ib/ft.jam
= 30295.10606

ri fig 125 , 126 untuk pipa comersial steel didapat


E/D = 0.0005
f = 0.02

te valve elbow 90u (standart)


L/D= 7 L/D = 26
L= 7xD L = 26 x D
= 7x 3.068 in = 26 x 3.068 in
= 21.476 in = 79.768 in
= 1.789666667 ft = 6.6473333 ft

tern pemipaan direncanakan


ijang pipa lurus 20 ft
te valve (fully) 1.7897 ft t'

uah elbow 90° 13.295 ft


total = 35.084 ft

;tion Head
44

F=2xfxLxV2
gcx ID
= 2 x 0.02 x 20 ft x (0.949 ft/dtk)2
32.3 ft/dtk2 x (3.068 in/12)
= 0.153427501 ft

itic Head
= AZ x g/gc
15 ft
45

Deity Head
= AV2/2gc
= (0.949 ft/dtk)2 / (2 x 32.2 ft/dtk2)
= 0.013975717 ft

ssure Head
= 0 (tidak ada perubahan tekanan)

I head
Ws = friction Head+static Head+Velocity Head+Pressure Head
= 0.1534+ 15 + 0.013 + 0
= 15.16740322 ft

jsifik speed

Ns = Rpm .Q05 = 1000 x (21.8162 Gpm)05


W075 (15.1674 ft)075
= 607.7242
nenuhi syarat karena Ns yang baik berkisar antara 500-15000

taga Pompa
D= -Ws.p.Q = 15.1674 ft x62.1736 lb/ft3 x0.0486 ft3/dtk
550 550
= 0.083364 Hp

siensi pompa pada kapasitas diatas dapat dilihat di 11.37 PeterThomerhaus


= 0.8

laga Pompa
= 0.08336 Hp/0.8
= 0.104205039 Hp

jsifikasi Pompa 01
Sentrifugal pump
sasitas 10883 kg/jam
nlah 1
^0
Q. Q.
I I c _c
CM -<fr
^t CO CO
O 00 CD
T- O o in
o
d d CO CO •^
ra
Q.
'o.
'55
CD m
Q. 3
IS
Q. O
c
o
ra E
% ra CO
47

1PA02

js : Mengalirkan Krim dari Tangki 02 ke Fermentator sebesar 3810.295 kg/jam

: Pompa Centrifugal

jisi Operasi
T= 30 °C
P= 1 atm

:pone lb/jam xi P ,(kg/m3) p . xi


:an 3810.2950 1.0000 905 905.0000

3810.2950 1.0000 905.0000

ipone It ,(cp) p.xi


:an 1.74 1.7400

1.7400

np = 905 kg/m'
56.37990599 Ib/fL

np = 1.74 cp
= 4.2108 Ib/ft.jam

G= 3810.295 lb/jam

lah cairan yang dipompa untuk 30 hari


= G x 720 jam
p camp
3810.295 lb/jam x 720 jam
56.37990599 Ib/ff
= 48659.40005 ft3

:tu pemompaan 24 jam selama 30 hari, sehingga kecepatan volumetriknya


Q= 40659.40005 ft3
48

3600 dtk x 24 x 30
= 0.018772917 ft3/dtk
= 8.423407716 gpm

opt=3.9xQ045xP013
= 3.9 x 0.01877 45x56.S79913
= 1.101032303 in
49

lih pipa : (tabel 11 .Kern )


PS = 1.25 in

;cn = 40 in

ID = 1.38 in
0D = 1.66 in

At = 1.5 in2

epatan aliran linear


V = Q / At
= 0.01877 ft3/dtk / (4.38 in2/144)
= 1.802200002 ft/dtk

lentukan bilangan Reynold


Re = p x V x D

= 56.3799 Ib/ft3 x1.8022 ft/dtk x 3600dtk x (1.38 in/12)


4.2108 Ib/ft.jam
= 9989.944144

i fig 125 ,126 untuk pipa comersial steel didapat


E/D = 0.0005
f = 0.02

e valve elbow 90u (standart)


L/D= 7 L/D = 26
L= 7xD L = 26 xD
= 7 x 1.38 in 26 x1.38 in
= 9.66 in 35.88 in
= 0.805 ft 2.99 ft

/
em pemipaan direncanakan
ijang pipa lurus 20 ft
\,
e valve (fully) 0.805 ft

jah elbow 90° 5.98 ft


total = 26.785 ft

;tion Head
50

F=2xfxLxV2
gcxID
= 2 x 0.02 x 20 ft x (1.8022 ft/dtk)
32.3 ft/dtk2 x (1.38 in/12)
= 0.939731753 ft

tic Head
= AZ x g/gc
15 ft
51

ocity Head
= AV2/2gc
= (1.8022 ft/dtk)2 / (2 x 32.2 ft/dtk2)
= 0.050433616 ft

ssure Head
=o (tidak ada perubahan tekanan)

il head
-Ws = friction Head+static Head+Velocity Head+Pressure Head
= 0.9397 + 15 +0.0504 + 0
= 15.99016537 ft

ssifik speed

Ns = \0 5
Rpm .Q05 _ 1000
= -mnn x
~ (8.4234
/q avxa Gpm)1"
n.r\m\05

W075 (15.990 ft)075


= 362.9562
rang memenuhi syarat karena Ns yang baik berkisar antara 500-15000

naga Pompa
D= -Ws.p.Q = 15.990 ft x56.3799b/ft3 x0.01877 ft3/dtk
550 ~~ 550
= 0.030771 Hp

isiensi pompa pada kapasitas diatas dapat dilihat di 11.37 PeterThomerhaus


= 0.8

naga Pompa
= 0.03077Hp/0.8
= 0.038464171 Hp

esifikasi Pompa 02
Sentrifugal pump
pasitas 3810.3 kg/jam
mlah 1
Q. Ql
c C
I I
in co
00 o
CO CO 00 CD
o o CO
<9 o
d d •" •<- ^
ra
Q.
*CL
rn
ra J*
Q.
§£
Q- O
c
o
co E
D5
CO CO
53

MPA03

jas : Mengalirkan Minyak dari Fermentator ke Decanter sebesar 3924.5111 kg/jam

3 : Pompa Centrifugal

idisi Operasi
T= 30
P= 1 atm

npone lb/jam xi P ,(kg/m ) p . XI

lyak 3924.5111 1.0000 875 875.0000

3924.5111 1.0000 875.0000

npone It ,(cp) pi.xi


ryak 1.27 1.2700

3l 1.2700

amp = 875 Kg/m

= 54.51095883 lb/ft3

amp = 1.27 cp
= 3.0734 Ib/ft.jam

G= 3924.5111 lb/jam
/ ,
nlah cairan yang dipompa untuk 30 hari
= G x 720 jam
p camp
3924.5111 lb/jam x 720 jam
54.51095883 Ib/ff
= 51836.32893 ft3

aktu pemompaan 24 jam selama 30 hari, sehingga kecepatan volumetriknya


Q= 51836.32893 ft3
54

3600 dtk x 24 x 30
= 0.019998584 ft3/dtk
= 8.973364503 gpm

Opt=3.9xQ045xP013
= 3.9 x0.019945x 54.51
= 1.127865109 in
55

iih pipa (tabel 11 ,Kem )


iPS = 1.25 in
3ch = 40 in
ID = 1.38 in
0D = 1.66 in
At = 1.5 in2

cepatan aliran linear


V= Q/At
= 0.0199 ft3/dtk / (1.5 in2/144)
= 1.919864034 ft/dtk

nentukan bilangan Reynold


Re = p x V x D

= 54.51 Ib/ft3 x1.199ft/dtk x 3600dtk x (1.38 in/12)


3.0734 Ib/ft.jam
= 14097.28722

E/D = 0.0005
f = 0.02

te valve elbow 90° (standart)


L/D= 7 L/D = 26
L= 7xD L = 26 x D
= 7 x 1.38 in = 26 x 1.38 in

= 9.66 in = 35.88 in

= 0.805 ft = 2.99 ft

;tem pemipaan direncanakan


njang pipa lurus
tte valve (fully)
)uah elbow 90

ction Head
56

F = 2 x f x Lx V2
gcx ID
= 2 x 0.02 x 20 ft x 1.919 ft/dtk)2
32.3 ft/dtk2 x (1.38 in/12)
= 1.066446015 ft

ic Head
= AZ x g/gc
15 ft
57

city Head
= AV2/2gc
= (1.919 ft/dtk)2 / (2 x 32.2 ft/dtk2)
= 0.057234129 ft

;sure Head
= 0 (tidak ada perubahan tekanan)

head
Ns = friction Head+static Head+Velocity Head+Pressure Head
= 1.066 + 15 + 0.0572 + 0
= 16.12368014 ft

sifik speed

Ns = Rpm .Q°5 = 1000 x (8.973 Gpm)05


W075 (16.1236 ft)075
= 372.2884
mg memenuhi syarat karena Ns yang baik berkisar antara 500-15000

aga Pompa
D= -Ws.p.Q = 16.1236 ft x 54/51 lb/ft3 x 0.0199 ft3/dtk
550 550
= 0.031958 Hp

;iensi pompa pada kapasitas diatas dapat dilihat di 11.37 PeterThomerhaus


= 0.8

aga Pompa
= 0.03196 Hp/0.8
= 0.039947956 Hp

sifikasi Pompa 02
Sentrifugal pump
asitas 3924.5 kg/jam
lah 1
58

ga pompa 0.0399 Hp
a motor 0.032 Hp
an kontruksi pipa
1.38 in
1.66 in
40
59

V1PA04

as : Mengalirkan Minyak dari Decanter ke Tangki 04 sebesar 2438.5312 kg/jam


3 : Pompa Centrifugal

idisi Operasi
T= 30 °C
P= 1 atm

npone lb/jam xi P ,(kg/m3) p . xi


lyak 2438.5312 1.0000 875 875.0000

2438.5312 1.0000 875.0000 •


11

npone M- .(cp) p..XI


lyak 1.27 1.2700

al 1.2700

camp =875 kg/m3


= 54.51095883 lb/ft3

amp= 1.27 cp
= 3.0734 Ib/ft.jam

G = 2438.5312 lb/jam

mlah c,airan yang dipo mpa untu k 30 hari


G x 720 jam
p camp
2438.5312 lb/jam x 720 jam
54.51095883 Ib/ff
= 32208.98149 ft3

aktu pemompaan 24 jam selama 30 hari, sehingga kecepatan volumetriknya


Q = 32208.98149 ft3
60

3600 dtk x 24 x 30
= 0.012426305 ft3/dtk
= 5.575682869 gpm

opt=3.9xQ°-45xp0-13
= 3.9 x0.0124245x 54.51
= 0.910461113 in
61

ih pipa (tabel 11, Kern)


?S = 1.25 in
;ch = 40 in
ID = 1.38 in
DD = 1.66 in
At = 1.5 in2

epatan aliran linear


V = Q / At
= 0.01242 ft3/dtk / (1.5 in2/144)
= 1.19292524 ft/dtk

lentukan bilangan Reynold


Re = p x V x D

= 54.51 Ib/ft3 x1.1929ft/dtk x 3600dtk x (1.38 in/12)


3.0734 Ib/ft.jam
8759.47955

i fig 125 , 126 untuk pipa comersial steel didapat


E/D = 0.0005
f= 0.02

e valve elbow 90 (standart)


L/D=7 L/D=26
L= 7xD L = 26 x D
= 7x1.38 in = 26x1.38 in
= 9.66 in = 35.88 in
= 0.805 ft = 2.99 ft

:em pemipaan direncanakan


ijang pipa lurus 20 ft
:e valve (fully) 0.805 ft
uah elbow 90° 5.98 ft
total = 26.785 ft
//
;tion Head
62

F=2xfxLxV2
gcx ID
= 2 x 0.02 x 20 ft x 1.1929 ft/dtk)2
32.3 ft/dtk2 x (1.38 in/12)
= 0.411741256 ft

c Head
= AZ x g/gc
15 ft
63

:ity Head
= AV2/2gc
=(1.1929 ft/dtk)2 /(2 x32.2 ft/dtk2)
= 0.02209737 ft

sure Head
_o (tidak ada perubahan tekanan)

Ate =friction Head+static Head+Velocity Head+Pressure Head


= 0.4117+15+0.022 + 0
= 15.43383863 ft

sifik speed

Ns = Rpm .Q°5 =1000 x(5.5756 Gpm)05


^ps (15.434 ft)0 75
= 303.2449
ang memenuhi syarat karena Ns yang baik berkisar antara 500-15000

T-POWsap Q =15-424 ft X54.51 lb/ft3 x0.0124 ft3/dtk


" 150 550
= 0.019008 Hp

siensi pompa pada kapasitas diatas dapat dilihat di 11.37 PeterThomerhaus


= 0.8

naga Pompa
= 0.01901 Hp/0.8
= 0.023760036 Hp

3
Sentrifugal pump
pasitas 2438.6 kg/jam
mlah 1
laga pompa 0.0238 Hp
•<*•
Q.
c c
I
05
CO CD
O CO CD
d
CD
Q.
Q.
to
J*.
3
l.
-t-«
o C
o
o
r:
65

iPA05

is : Mengalirkan Minyak dari tangki 04 ke storage tank sebesar 3156.5656 kg/jam


: Pompa Centrifugal

jisi Operasi
T=30
P= 1 atm

pone lb/jam xi P ,(kg/m3) p . xi


'ak 3156.5656 1.0000 875 875.0000

3156.5656 1.0000 875.0000

ipone H ,(cp) u,.xi

^ak 1.27 1.2700

1.2700

amp =875 kg/nrr


= 54.51095883 lb/ftJ

mp = 1.27 cp
= 3.0734 Ib/ft.jam

G = 3156.5656 lb/jam

ilah cairan yang dipompa untuk 30 hari


= G x 720 jam
p camp
3156.5656 lb/jam x 720 jam
54.51095883 Ib/ff
= 41693.03349 ft3

ktu pemompaan 24 jam selama 30 hari, sehingga kecepatan volumetriknya


Q = 41693.03349 ft3
66

3600 dtk x 24 x 30
= 0.016085275 ft3/dtk
= 7.217463012 gpm

pt=3.9xQ045xP013
= 3.9 x0.016045x 54.51
= 1.022587142 in
67

h pipa: (tabel 11,Kern)


>s = 1.25 in

3h = 40 in

ID = 1.38 in

)D = 1.66 in

At = 1.5 in

?patan aliran linear


V = Q / At
= 0.0160 ft3/dtk/ (1.5 in2/144)
= 1.544186426 ft/dtk

entukan bilangan Reynold


^e = p x V x D

= 54.51 Ib/ft3 x1.5441ft/dtk x 3600dtk x (1.38 in/12)


3.0734 Ib/ft.jam
= 11338.74023

ifig 125 , 126 untuk pipa comersial steel didapat


E/D = 0.0005
f= 0.02

e valve
elbow 90° (standart)
L/D=7 L/D= 26
L=7xD L = 26 x D
= 7x1.38 in = 26x1.38 in

= 9.66 in = 35.88 in

ft = 2.99 ft
= 0.805

tern pemipaan direncanakan


ijang pipa lurus
te valve (fully)
uah elbow 90

;tion Head
68

F= 2^x fxLxV2
gc x ID
= 2 x 0.02 x 20 ft x 1.5441 ft/dtk)2
32.3 ft/dtk2 x (1.38 in/12)
= 0.689917865 ft

3 Head
= AZ x g/gc
15 ft
69

city Head
= AV2/2gc
=(1.5441 ft/dtk)2 / (2 x32.2 ft/dtk2)
= 0.037026579 ft

sure Head
=o (tidak ada perubahan tekanan)

head
Ate = friction Head+static Head+Velocity Head+Pressure Head
= 0.6899+ 15+0.0370 + 0
= 15.72694444 ft

sifik speed

Ns = Rpm .Q°5 =1000x(7.2174Gpm)05


W^5 (15 727 ft)0 75
= 340.1802
ang memenuhi syarat karena Ns yang baik berkisar antara 500-15000
iaga Pompa
D= -Ws.p.Q =15.727 ft x54.51 lb/ft3 x0.0160 ft7dtk
550 550
= 0.025072 Hp

siensi pompa pada kapasitas diatas dapat dilihat di 11.37 PeterThomerhaus


= 0.8

iaga Pompa
= 0.02507 Hp / 0.8 /^""^ "n
= 0.031340361 Hp /''
asifikasi Pompa 02 i

Sentrifugal pump J ,

jasitas 3156.6 kg/jam


nlah 1
aga pompa 0.0313 Hp
o
D_
c c
X
in
CM oo co
o CO CO
o
"3-
CD
Q.
Q.
to
3
o C
o
o
E
PROCESS ENGINEERING FLOW DIAGRAM __„ ,-•-,-,.. r^M-r/v oi
PRARANCANGAN PABRIK MINYAK
PRAKAINOANUMiM rM
GORENG DARI BUAH KELAPA DENGAN PROSES FERMENTASI
kapasuaS PRODUKSI: 25.000 TON/TAHUN
R.aq1
^5 Santan r-*fej
! k
1
H
-E«3 h
Skim
Umpan
Blendo
CL
Ampas
11 I BAK-02
BAK-01
Air i~-
•iCWOS ARJS ,Kg*'ja
Keterangan
ffl :=2§~
BC Bel! Conveyor f^j Control Valve
9F Eiucket Elevator
Process Engineering Flow Diagram
BD R>eiz Dismteqator
T Taf>g^j PRARANCANGANPABRIKMINYAK GCRENG
DARI BUAH KELAPA
FR -fT-, n-t3lor DENGAN PROSES FERMENTA3!
Am pas U a -r
KAPASITAS PRODUKSI:24.300 TON/TAHUN
Fr <• Ff^es
_,
T
Rag: e Tar*. Dikerjakan Ciert:
2438.5312 i 31^3-5656
\ t i/]dm NwrRohman Sahara 00 521 141
MinyaK

Anda mungkin juga menyukai