Panduan Praktikum Komunikasi Terapeutik Pada Bayi
Panduan Praktikum Komunikasi Terapeutik Pada Bayi
Panduan Praktikum Komunikasi Terapeutik Pada Bayi
Pada anak yang kemampuan bicaranya sudah berkembang, komunikasi dilakukan secara
verbal maupun nonverbal. Teknik verbal yang sering digunakan adalah bercerita (story
telling), biblioterapi, menyebutkan keinginan, dan bermain atau permainan. Teknik
nonverbal yang biasa digunakan adalah menulis dan menggambar. Di samping itu, yang
perlu diperhatikan perawat saat berkomunikasi dengan anak adalah menjaga intonasi
suara, pengalihan, kontak mata, sikap/postur tubuh, dan menjaga jarak fisik, serta
sentuhan.
C. Ilustrasi Kasus
Seorang anak perempuan usia 3 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis thypus
abdominalis. Berdasarkan pemeriksaan fisik diketahui bahwa suhu anak 38 0 C, banyak
keluar keringat dan kadang-kadang muntah. Anak selalu ingin bergerak dan bermain.
Anak mengatakan takut disuntik dan tidak mau di rumah sakit. Pasien direncanakan
terapi secara intra vena (IV line therapy) untuk mempertahankan keseimbangan
(balance) cairan dan pemberian obat.
b. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan
keperawatan
o Evaluasi subjektif
Bagaimana rasanya setelah dipasang alat di
tangan?”
o Evaluasi objektif
(mengamati respon objektif pada anak)
2. Rencana tindak lanjut
“Ibu akan datang secara teratur untuk
memastikan bahwa alat tetap terpasang dan
terapi dapat dilakukan sesuai rencana”.
3. Kontrak yang akan datang : “Satu jam lagi Ibu
akan kembali untuk melihat bahwa alat di
tangan adik aman dan adik tidak merasa
kesakitan”.
DOKUMENTASI Dokumentasi tindakan, evaluasi subyektif dan evaluasi
obyektif klien
HAL-HAL YANG Hati-hati: Jangan sentuh anak dan hindari kontak fisik
PERLU dengan anak jika mereka belum mengenal Anda.
DIPERHATIKAN Membina hubungan saling percaya pada anak dapat
meningkatkan rasa aman anak.
D. Latihan
Seorang anak perempuan usia 4 tahun mengeluh nyeri pada perut bagian kanan bawah.
Ibu klien mengatakan bahwa keluhan muncul sejak 2 minggu yang lalu. Dokter
merekomendasikan tindakan USG abdomen untuk pemeriksaan lebih lanjut. Lakukan
komunikasi terapeutik pada anak terkait persiapan tindakan USG abdomen.
1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 mahasiswa
2. Tentukan peran masing-masing sebagai: anak (pasien model), ibu dan ayah (model)
dan peran perawat.
3. Gunakan format SP komunikasi.
4. Diskusikan skenario percakapan SP komunikasi sesuai fase-fase komunikasi.
5. Praktikkan SP komunikasi yang sudah dibuat dengan cara bermain peran sesuai peran
masing-masing.
6. Dokumentasikan role play dalam media video.
E. Petunjuk Evaluasi
Gunakan lembar checklist SOP untuk mengevaluasi kemampuan Anda dalam melakukan
komunikasi terapeutik pada bayi dan anak toddler