Buku Konser Etnomusikologi 2023
Buku Konser Etnomusikologi 2023
Buku Konser Etnomusikologi 2023
Rithaony Hutajulu
Direktur Pertunjukan
RUNDOWN DAN SYNOPSIS PERTUNJUKAN:
PERGELARAN MUSIK DAN TARI NUSANTARA:
MERAYAKAN KEBERAGAMAN
Rithaony Hutajulu
Saat ini mengajar sekaligus menjabat sebagai Ketua Program Studi
Etnomusikologi, Fakulas Ilmu Budaya, USU. Melanjutkan studi S2 dalam bidang
Ethnomusicologi dari Univ. of Washington, Seattle dari tahun 1990-1994 dengan
beasiswa dari the Ford Foundation Jakarta. Pada tahun 1995 Rithaony Hutajulu
mendirikan kelompok musik bergenre world music
“Suarasama” bersama suaminya Irwansyah
Harahap (alm.) dan telah menghasilkan empat
album musik dan melakukan pementasan
diberbagai festival tingkat nasional dan
internasional.
Suarasama telah melakukan pertunjukan di
beberapa tempat di dunia, diantaranya: “Sufi
Soul 2nd World Music Festivalin Pakistan 2001,
“Sharq Taronalari Festival, in Uzbekistan 2001;
Asian Composer League and International
Puppet Festival, New Zealand, 2007; Second
International Rondalla Festival, Philippines,
2007;; Asian Music Forum, Thailand, 2009;
Bandung Worldjazz Festival 2009; Minpaku
Museum of Ethnology Osaka Japan in 2010; Art
Summit, Indonesia (2013); World Music Forum,
Salihara (2015). Pasar Hamburg, German (2015,
2017). Album pertama “Fajar di Atas Awan”
diterbitkan dalam bentuk CD oleh Radio France
Internationale (RFI), France (1998) dan Dragcity
Chicago(2008).
Rithaony Hutajulu pernah diundang menjadi artist in residency oleh
Wellington Art City Council in New Zealand bekerja sama dengan New Zealand
School of Music dan memberikan pertunjukan musik dan ceramah tentang musik
tradisi Sumatra Utara (September-Desember 2009). Pada tahun 2015 mendirikan
kelompok musik Batak Toba “Mataniari” yang berorientasi pada musik tradisi
Batak Toba dan karya pertunjukan musik Opera Batak dan telah melakukan
pementasan di sejumlah even nasional dan internasional seperti diantaranya
Sharq Taronalari Festival, Samarkhand Uzbekistan 2001, Asian Composer
League and International Puppet Festival, New Zealand, 2007. Pasar Hamburg,
German (2015) dan Schriftsprache Indonesiche Handschriften di Perpustakaan
Nasional Berlin (2015). Europhalia ( 2017) di Belanda dan Belgia dan Vinculos
(2017) di Indonesia dan Spanyol. Tahun 2023 album musik Suarasama yg ke
empat "Timeline" diterbitkan ulang oleh Dragcity Chicago USA dalam bentuk
vynil dan berbagai digital platform.
Marsius Sitohang
Lahir di desa Palipi pulau Samosir, anak dari seorang
seniman pemusik Opera Batak, Mangumbang
Sitohang. Di tahun 70an aktif sebagai pemeran dan
pemusik dr kelompok pertunjukan Opera Batak. Di
tahun 80an dikenal sebagai "Si Raja Seruling" dengan
berbagai album musik pop daerah yang diproduksi
oleh label musik yang ada di kota Medan dan di
Jakarta. Mulai mengajar tradisi musik Batak Toba
sebagai dosen luar biasa di jurusan etnomusikologi
Fakultas Sastra (sekarang menjadi Fakultas Ilmu
Budaya USU) sejak tahun 1987 hingga sekarang.
Turut serta dalam kelompok Lembaga Kesenian USU
untuk kegiatan tour kesenian Sumatera Utara ke beberapa Negara di Eropa
Barat Belanda, German, Belgia dan Perancis) serta ke Jepang, Korea pada akhir
tahun 80-an dan awal tahun 1990-an. Salah seorang yang menjadi duta kesenian
dalam tour kesenian "Kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat (KIAS)" di
tahun 1991 selama kurang lebih sebulan di berbagai kota di Amerika Serikat.
Saat ini Marsius Sitohang bergabung di kelompok musik MATANIARI dan
telah mengadakan pertunjukan di festival Sarq Taronalare, Uzbekistan, Puppet
Festival (New Zealand), Pasar Hamburg, Jerman, Festival Europalia (Belanda
dan Belgia), dan Vinculos (Indonesia dan Spanyol). Pada tahun 2013, Marsius
Sitohang mendapat penghargaan sebagai maestro di bidang musik tradisi oleh
kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Fadlin Djafar
Seorang Etnomusikolog dan budayawan Melayu. Lahir di
Medan 62 tahun lalu, tepatnya pada Februari 1961.
Menekuni seni dan Budaya Melayu setelah berkuliah di
jurusan Etnomusikologi Fakultas Sastra USU sejak tahun
1980. Ia berguru langsung kepada Alm. Tengku Danil Al-Haj
dan Tengku Luckman Sinar, dua budayawan-bangsawan
Melayu Sumatera Timur. Selain Budaya Melayu, ia pun
mempelajari Budaya Nusantara lainnya, seperti seni tradisi
Mandailing-Angkola dari tokoh Budaya Mandailing
Disiplin ilmu etnomusikologi langsung ia peroleh dari
etnomusikologi ternama, antara lain: Phillip Yampolsky, Ed
Vannes dan March Perlman. Usai menyelesaikan strata 1 etnomusikologi, ia
pun menjadi dosen tetap di almamaternya. Pada tahun 204, ia melanjutkan studi
magister di Universiti Malaya (Kuala Lumpur) bidang Antropologi dengan
konsentrasi kajian Sosio-Budaya Melayu. Beberapa penghargaan yang telah
diraih antara lain: Tokoh pewaris dan pelestari budaya melayu yang di
anugerahkan Kerajaan Negeri Malaka (2006), Konsultan pesta gendang
Nusantara di Malaka (1995-2017), Konsultasi Festival Pantun Melayu
Nusantara di Malak (2015-sekarang).
Negara-negara yang pernah di kunjungi dalam rangka lawatan seni budaya,
antara lain : Australia, Inggris, Belanda, Belgia, Jerman, Francis, Malaysia,
Singapura, Thailand, Kamboja, China, dan Vanezuela (Amerika Latin).
Zulalinury
Bergabung di ETNOMUSIKOLOGI USU sejak
Tahun 2011, sebagai tenaga pengajar Praktek Musik
Nusantara /Musik Minangkabau. Perjalanan Kesenian.
Berangkat dari sebuah sanggar Minang yang ada di kota
Medan Tigo Sapilin, yang sering berkerja sama dengan
ASKI Pd. Panjang dalam workshop² musik Minang
Tahun 1986.
Tengku Rio
Praktisi musik dengan mayor instrument biola yang
telah mempublikasi 2 album yaitu Kecik tahun 2007 dan
Spirit tahun 2016, mengambil studi pendidikan music di
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Musik
Prof.Dr,Pono Banue berafiliasi dengan The International
University (TIU) Massachussetts,USA. Mengikuti
program beasiswa di Glenn Gould School – The Royal
Conservatory of Music, Toronto – Canada, mengikuti
program dan penelitian bersama bidang Filsafat Musik,
Musik Sufi dan Kajian Musik Imam Al-Ghazali, Marmara
University – Istanbul, Turkey, dsb. Tampil di berbagai
perhelatan musik dalam dan luar negeri sejak tahun 2002
hingga saat ini , seperti International Java Jazz,
Soundrenaline Rock United, Hitam Putih World Music, MTV Award, SCTV
Award, Saint Pietersburg Jazz, Couture New York Fashion Week dan banyak
lagi.
Ahmad Fauzi
Datuk Ahmad Fauzi cukup dikenal di kalangan
seniman Melayu atau seniman Sumatera Utara pada
umumnya. Saat ini aktif sebagai dosen pengampu mata
kuliah Musik Melayu di Prodi Etnomusikologi FIB USU.
Riwayat hidup kesenimanannya pernah dipublikasikan
oleh Harian Kompas. Ayahnya juga seorang pemain biola
Melayu yang handal di eranya. Kini ia menggantikan
tugas ayahnya Datuk Abdurrahman, sebagai seniman
Melayu. Ia juga handal dalam menari tari-tarian Melayu
dan Sumatera Utara, yang ditempa di Sanggar Seni Patria
Tanjungmorawa.
Karto Situmorang
Sapna Sitepu
Saat ini mengajar sebagai dosen di Program Studi
Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera
Utara. Berkuliah S1 di Universitas Generasi Muda pada tahun
2001 dan melanjukan S2 di Prodi S2 Pengkajian dan
Penciptaan Seni FIB USU. di Universitas Sumatera Utara
pada tahun 2014. Pada tahun 1997 Sapna Sitopu mendirikan
sanggar musik bernama Sapna Musik Studio untuk belajar
musik pop dan juga klasik. Sanggar Sapna Musik banyak
sekali mengeluarkan bintang-bintang penyanyi antara lain
Maria Calista Juara 1 Mamamia tahun 2008, Ayu Juara 1
Bintang Radio tahun 2011, Keyko Vredhe Top 7 Indonesian
Idol tahun 2010, Rosalina Samosir juara 1 Mamamia tahun
2014, Alison . Voice (Vokal Group) Top 20 Rising Star Indonesia tahun 2019,
Rosalina Samosir Top 13 Indonesian Idol 2023 dan lainnya.
Michael Sugianto Panggabean
Lahir di Medan 12 Juli 1981. Michael Sugianto
Panggabean adalah seorang Dosen Gitar Klasik di beberapa
kampus dan sekolah musik ternama di Kota Medan. Belajar
Gitar Klasik sejak SMP dan telah banyak memiliki sertifikat
Ujian Internasional seperti Trinity College London (TCL),
Australian amd New Zealand Cultural Art Limited
(ANZCA), Yamaha Music Foundation Japan dan Sertifikat
dari Badan Nasional Settifikasi Profesi Musik. Pernah
mendapatkan Piagam Gold dalam kegiatan Konser
Australian and Nes Zealand Culturla Art Limited
(ANZCA). Sering tampil dalam kegiatan konser di kampus
dan sekolah musik. Dan pernah memgisi sebagai
Kolaborator di Radio Marian Indonesia.
Ngartini Huang
Seorang pemain guzheng (kecapi China) profesional
dari Medan yang telah bersertifikat internasional dari
Shanghai - China (China National Musical Instruments
Artistic Cultivation Performance Examination). Ngartini
Huang merupakan murid dari Prof.Sun Wen Yan (Shanghai
Conservatory of Music), Ms.Wang Wei (Shanghai
Conservatory of Music), Mr.He Xiao Dong (Shanghai),
Mrs.He Xiao Tong (Shanghai), Ms.Lun Lun Zhou
(Hongkong), Ms.Zhan Hui Xing (Kuala Lumpur) dan
lainnya. Saat ini terlibat sebagai dosen praktek musik dunia
di prodi Etnomusikologi FIB USU mengajarkan alat
guzheng.
Tahan Perjuangan
Tri Agnesti
Gina Syalom
Thania
Aditya
Ishak Faldi
Perdinal Santo
L.O TEAM ETNIS