Buku Konser Etnomusikologi 2023

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 42

SAMBUTAN REKTOR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Om Swastyasthu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan
Salam budaya, Salam keberagaman,

Universitas Sumatera Utara baru saja merayakan


Dies Natalis ke-71, yang mengusung tema
Growing Together Through Innovation,
Transformation and Sustainability. Tema ini
merupakan komitmen USU untuk berkontribusi
dalam laju menuju Indonesia Emas 2045. Sebuah
pernyataan sekaligus kenyataan bahwa USU
terus menggerakkan semangat tumbuh bersama
yang dilakukan, melalui inovasi, transformasi dan
berkelanjutan.
Gerakan transformasi ini meliputi segala lini Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengajaran,
Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Untuk
itu, USU tetap bekerja keras mencapai Desain
USU 2020-2024 menjadi universitas berstandar
internasional berciri keunggulan lokal. Hal ini
sebagaimana dikemas dalam sebuah tagline
berbunyi ‘Transformation Towards the Ultimate’.
USU memiliki beberapa program studi yang
berkonsentrasi di penelitian dan pengembangan
keunggulan lokal tersebut. Program Studi
Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya adalah
salah satunya. Disiplin ilmu yang mengkaji musik dalam konteks
kebudayaan ini, diharapkan mampu menjadi salah satu garda depan
dalam menciptakan Desain USU 2020-2024 secara paripurna. Sekaligus
merawat dan melestarikan warisan budaya.
Untuk itu, dengan sangat bangga kami mempersembahkan “Pergelaran
Musik & Tari Nusantara: Merayakan Keberagaman”, sebagai bagian dari
komitmen Universitas Sumatera Utara terhadap pengembangan budaya
bangsa. Pergelaran ini menampilkan Maestro Tradisi, Dosen dan Mahasiswa
Prodi Etnomusikologi, yang merupakan hasil dari proses pembelajaran di
Prodi Etnomusikologi FIB USU. Sebuah pergelaran yang menyiratkan
pesan, bahwa keberagaman budaya adalah sesuatu yang layak untuk
dirayakan. Pesan yang disampaikan lewat orkestrasi bebunyian dan gerak
tari warisan kekayaan budaya Nusantara.

Akhir kata, kami ucapkan selamat menyaksikan persembahan dari Prodi


Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya. Mari berkontribusi dalam merawat
kekayaan bangsa.

Medan, 3 November 2023

Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos.,M.Si


Rektor Universitas Sumatera Utara
PENGANTAR PERTUNJUKAN
Prodi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara merupakan prodi Etnomusikologi pertama yang berdiri di Indonesia
sejak tahun 1979. Etnomusikologi merupakan satu disiplin ilmu yang
mempelajari musik dalam konteks budaya masyarakat yang ada di dunia.
Selain menawarkan mata kuliah teori, prodi Etnomusikologi juga
menawarkan mata kuliah yang bersifat keahlian praktek musik dan tari.
Mata kuliah praktik yang diajarkan terdiri dari musik serta tari tradisi etnis-
etnis yang ada di Sumatra Utara, seperti Melayu, Batak Toba, Batak
Simalungun, Batak Karo, dan Mandailing. Di samping itu, tersedia juga
mata kuliah praktik Nusantara yang diwakili musik gamelan Jawa,
talempong Minangkabau, angklung Jawa Barat, Kulintang Sulawesi. Selain
itu, diajarkan juga praktik musik Barat, seperti vocal, piano, biola, gitar dan
saxophone. Selain itu juga prodi Etnomusikologi mulai mengajarkan satu
tradisi musik dunia dari China yaitu Guzheng.
Pada periode awal berdirinya, khususnya sejak tahun 1982—1994 Prodi
Etnomusikologi FIB USU telah bekerja sama serta mendapat dukungan dari
The Ford Foundation, Jakarta selama dua belas tahun dalam hal
pengembangan institusi dan kurikulum pengajaran. Sejumlah dosen prodi
Etnomusikologi mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi Pasca
Sarjana di universitas di Amerika seperti University of Washington, Seattle,
Wesleyen University, Sandiego University dan di Monash University.
Sejumlah dosen juga melanjutkan studi S2 dan S3 di Malaysia seperti
University Sains of Malaysia dan University of Malay. Beberapa dosen
menyelesaikan studi S2 dan S3 di Indonesia seperti Universitas Indonesia,
Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Padang dan Universitas
Udayana.
Konser yang bertajuk “Pergelaran Musik dan Tari Nusantara:
Merayakan Keberagaman” ini merupakan pengaplikasian mata kuliah
praktek yang di ajarkan di Prodi Etnomusikologi USU. Pergelaran Musik
dan Tari Nusantara ini menampilkan maestro tradisi yang berperan sebagai
dosen praktek beserta para dosen dan mahasiswa prodi Etnomusikologi.
Pergelaran ini merupakan wujud dari tanggung jawab Prodi
Etnomusikologi dalam menjaga kesinambungan budaya musik dan tari
tradisional yang ada di Nusantara. Prodi Etnomusikologi sebagai institusi
pendidikan diharapkan bukan hanya berperan sebagai sentra studi seni
pertunjukan tradisi Nusantara khususnya Sumatera Utara, namun juga
dapat berperan sebagai institusi yang melestarikan dan mengembangkan
seni pertunjukan tradisi agar relevan dengan perkembangan dunia saat ini.
Tema yang dipilih dalam pergelaran ini adalah “Merayakan
Keberagaman” karena Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan
seni pertunjukan yang sangat beragam dan Sumatera Utara, khususnya
Medan dengan keberagaman budayanya dapat dipandang miniatur
Indonesia.

Mari Kita Merayakan Keberagaman Seni Budaya Nusantara.


Cintailah Budaya Kita.
Tak Kenal Maka Tak Sayang.

Rithaony Hutajulu
Direktur Pertunjukan
RUNDOWN DAN SYNOPSIS PERTUNJUKAN:
PERGELARAN MUSIK DAN TARI NUSANTARA:
MERAYAKAN KEBERAGAMAN

1. Musik dan Tari Melayu (Ensambel Makyong, Pak


Pong, Tari Zapin).
Koordinator dan Pelatih: Tengku Ryo dan Datuk.
Pertunjukan musik Melayu mengusung tema
“Metamorfosis Musik Melayu 3 Zaman”. Dikatahui bahwa
musik Melayu mengalami 3 fase perubahan akibat dari
perkembangan peradaban di pesisir Sumatera Timur
(sekarang Sumatera Utara). Adapun fase pertama disebut
dengan Zaman Awalan di mana musik Melayu Naubat
(Nobat) sebagai representasi dari budaya Timur Tengah.
Dilanjutkan dengan fase kedua yakni Melayu Zapin
(Ghazal) yang merupakan representasi dari budaya Arab
dan India Gujarat. Dilanjutkan dengan fase ketiga yakni
Musik Melayu Ronggeng yang merupakan representasi
budaya campuran era-kolonial antara Eropa, Timur
Tengah, dan India.
2. Musik dan Tari Simalungun (Ensambel Gonrang Sipitu
dan Tari Taur-Taur Sibuat Golom. Koordinator dan Pelatih:
Setia Dermawan Purba
Menampilkan musik dan tari Simalungun. Tari yang
ditampilkan adalah Tor-tor Sibuat Gulom. Tarian ini
menceritakan tentang nyanyian oleh muda-mudi pada saat
mengambil air ke pancuran atau sumber mata air. Tor-tor
Sibuat Gulom yang ditampilkan pada pertunjukan ini di
iringi dengan ensambel gonrang sipitu-pitu.
3. Musik dan Tari Karo (Ensambel Gendang Sarune dan
Adu Perkolong-kolong.
Koordinator dan Pelatih: Yoe Anto Ginting
Menampilkan Perkolong-kolong dan gendang sarune.
Perkolong-Kolong adalah kesenian Suku Karo dari
Sumatera Utara yang diperankan oleh sepasang pria dan
wanita sebagai penyanyi dan sekaligus sebagai penari pada
acara Gendang Guro-Guro Aron. Selain bernyanyi dan
menari, kehadiran perkolong-kolong dalam acara Gendang
Guro-Guro Aron juga sekaligus mampu saling berbalas
pantun yang berisikan nasihat dan canda dengan tujuan
memberikan hiburan kepada para penonton. Perkolong-
kolong yang dipergelarkan akan di iringi dengan gendang
sarune.

4. Musik dan Tari Toba (Gondang Sabangunan dan Tor-tor


Sawan Pangurason)
Koordinator/pelatih/koreografer: Rithaony Hutajulu
Tor-tor Pangurason adalah tarian Batak Toba yang
terinsipirasi dari ritual penyucian dalam tradisi Batak Toba.
Pada tahun 1920'an lewat pertunjukan teater Opera Batak
Tilhang Gultom mengangkat Tor-tor Pangurason ke dalam
Seni Pertunjukan panggung. Dalam pertunjukan ini di iringi
oleh ensambel Gondang sebangunan
5. Musik dan Tari Pakpak (Ensambel Genderang Sisibah
dan Kalondang; Tari Taktak Garo-garo)
Koordinator: Yoe Anto Ginting, Pelatih: Nurmala Maibang
Tatak menabi page adalah tatak ataupun tarian dari etnis
Pakpak. Tatak menabi page menggambarkan situasi gotong
royong masyarakat Pakpak pada saat ingin panen pagi ,dan
tatak / tarian ini biasanya dilakoni oleh muda mudi dan
menceritakan kegembiraan mereka dalam melakukan panen
padi. Gerakan tatak menabi page ini juga menceritakan dari
menyabit hingga memisahkan dari batang dan sampai
selesai

6. Musik dan Tari Nias: (Ensambel Gendra dan Tari


Moyo)
Koordinator dan Pelatih: Hubari Gulo
Tari Moyo adalah salah satu tarian tradisional yang berasal
dari Nias, Sumatera Utara. Tarian ini juga sering disebut
dengan Tari Elang, karena gerakannya hampir mirip
dengan gerakan Elang yang sedang terbang. Tari Moyo ini
biasanya ditarikan oleh para penari wanita, dan sering
ditampilkan di berbagai acara seperti perayaan hari besar,
penyambutan tamu terhormat, pernikahan dan acara adat
lainnya.
7. Musik dan Tari Mandailing (Gordang Sambilan dan Tor
Tor Sabe-sabe)
Koordinator dan Pelatih: Rithaony Hutajulu
Tarian Sabe sabe adalah upacara adat pada masyarakat
Mandailing. Pertunjukan ini terinspirasi dari tarian adat
Mandailing yang biasa di jumpai di upacara perkawinan dan
lainnya. Tarian Sabe sabe ini di iringi oleh ensambel gordang
sembilan.
8. Musik dan Tari Minang (Gendang Tambua dan Tari
Alang Babege)
Koordinator musik: Zulalinury
Koordinator tari: Arifninetrirosa
Ansambel Gendang Tambua berfungsi untuk menyambut
kedatangan Raja-Raja atau Datuak-Datuak serta para
petinggi Nagari lainnya. Pertunjukan kemudian dilanjutkan
dengan Ansambel Talempong Set dengan memainkan
komposisi “Talago Biru”. Pertunjukan kemudian diakhiri
dengan persembahan Tari Alang Babega oleh mahasiswa/i
Program Studi Etnomusikologi. Tari Alang Babega
merupakan tarian khas minangkabau yang menggambarkan
burung elang yang melayanglayang di udara. Gerakan yang
dinamis dan atraktif memperlihatkan gerakan burung Elang
yang mengepakkan sayapnya mencari mangsa, kemudian
menukik dan menyambar mangsanya.
9. Musik dan Tari Jawa (Gamelan dan Tari Harjuno-Cakil)
Koordinator: Heristina Dewi
Pelatih Musik: Joshua Samosir
Tari Harjuno - Cakil merupakan gambaran peperangan
antara sifat keangkaramurkaan dan sifat kebaikan. Sifat
keangkaramurkaan dibawakan oleh tokoh cakil yang selalu
berusaha untuk menjerumuskan umat manusia selalu
melakukan segala perbuatan kejahatan. Sebaliknya, tokoh
harjuna memiliki welas asih dan budi pekerti yang luhur,
selalu menolong umat manusia untuk menjalani kehidupan
yang baik. Segala sifat keangkaramurkaan pasti akan hancur
lebur oleh sifat kebenaran seperti pribahasa jawa "Suro diro
jaya ningrat lebur dening pangastuti. Tari Harjuno-Cakil
diiringi dengan ansambel gamelan Jawa.
10. Musik Barat (Solo Tenor, String Quartet, Ensambel
String dan Saxophone)
Kordinator dan pelatih: Tengku Ryo dan Sapna Sitopu
Permainan 4 alat musik biola membawakan tiga buah
komposisi musik klasik: Canon in D karya Pachebel; Air on
G String karya J.S. Bach; dan Four Seasons karya Vivaldi.
Dilanjutkan Pertunjukan vokal klasik yang diiringin oleh
permainan piano membawakan lagu “Nesu Dorma” yang
dipopulerkan oleh Andrea Bocelli.
Diahiri Pertunjukan kolaborasi alat musik string dan brass
membawakan lagu “Hungarian Dance” karya Johannes
Brahms. Salah satu dari 21 komposisi ‘dances’ karya Brahms
yang disempurnakan pada tahun 1879, khusus pada Dance
No.5 ini sebenarnya dibuat oleh Béla Kéler namun Brahms
mengira sebagai lagu rakyat.
11. Musik Sulawesi (Kolintang sebagai Instrumen
Sipatokaan)
Kordinator dan Pelatih: Karto Situmorang
Menampilkan lagu sipatokan yang dimainkan secara
instrumentalia menggunakan instrument kolintang. Lagu
sipatokan merupakan lagu yang berasal dari Sulawesi utara
12. Musik dan Lagu Sunda Manuk Dadali diiringi Paduan
Suara Etnomusikologi (Ensambel Kolintang dan Angklung)
Kordinator dan Pelatih: Karto Situmorang
Pelatih Paduan Suara: Sapna Sitopu
Lagu Manuk Dadali adalah sebuah karya yang berasal dari
daerah Jawa Barat gonra Sunda kontemporer. Lagu ini
diciptakan oleh Sambas Mangundikarta dan dirilis pada
tahun 1962. Lagu manuk dadali pada pergelaran ini
dibawakan menggunakan angklung (alat musik sunda) dan
kulintang (alat musik Sulawesi) serta berkolaborasi dengan
paduan suara.
13. Multi Ethnic Collaboration (Maestro tradisi Marsius
Sitohang, Sapna Sitopu, Ngartini Huang dan seluruh pemusik
dan penari)
Kordinator dan pelatih: Rithaony Hutajulu
Karya muti ethnic collaboration pernah ditampilkan pada
Toba Caldera World Music Festival 2019 dan 2022
merupakan karya arrangemen Rithaony Hutajulu. Pada
penampilan ini elemen seni pertunjukan yang digabungkan
adalah seluruh materi seni pertunjukan tradisi Nusantara
yang ditampilkan ditambah dengan alat musik guzheng
China. Kolaborasi multi etnik ini menggabungkan unsur
vocal, ritmis dan melodis dari berbagai etnis nusantara. Alat
musik ritmis dan melodis yang dipadukan adalah gordang
sambilan Mandailing, taganing Toba, gondrang sisiba,
gondrang sipitu-pitu, gendang sarune Karo, gamelan Jawa
serta gendang Melayu, Gandang Tambua dan Kasa Minang.
Kolaborasi multi etnik juga menampilkan ari Faluaya Nias,
tari Gundala-gundala Karo dan Toping-toping Simalungun.
Tema lagu yang dinyanyikan adalah lagu rakyat Batak Toba
Sing Sing So dan Taur taur simalungun.
PROFIL TIM PRODUKSI DAN PENDUKUNG
ACARA

Rithaony Hutajulu
Saat ini mengajar sekaligus menjabat sebagai Ketua Program Studi
Etnomusikologi, Fakulas Ilmu Budaya, USU. Melanjutkan studi S2 dalam bidang
Ethnomusicologi dari Univ. of Washington, Seattle dari tahun 1990-1994 dengan
beasiswa dari the Ford Foundation Jakarta. Pada tahun 1995 Rithaony Hutajulu
mendirikan kelompok musik bergenre world music
“Suarasama” bersama suaminya Irwansyah
Harahap (alm.) dan telah menghasilkan empat
album musik dan melakukan pementasan
diberbagai festival tingkat nasional dan
internasional.
Suarasama telah melakukan pertunjukan di
beberapa tempat di dunia, diantaranya: “Sufi
Soul 2nd World Music Festivalin Pakistan 2001,
“Sharq Taronalari Festival, in Uzbekistan 2001;
Asian Composer League and International
Puppet Festival, New Zealand, 2007; Second
International Rondalla Festival, Philippines,
2007;; Asian Music Forum, Thailand, 2009;
Bandung Worldjazz Festival 2009; Minpaku
Museum of Ethnology Osaka Japan in 2010; Art
Summit, Indonesia (2013); World Music Forum,
Salihara (2015). Pasar Hamburg, German (2015,
2017). Album pertama “Fajar di Atas Awan”
diterbitkan dalam bentuk CD oleh Radio France
Internationale (RFI), France (1998) dan Dragcity
Chicago(2008).
Rithaony Hutajulu pernah diundang menjadi artist in residency oleh
Wellington Art City Council in New Zealand bekerja sama dengan New Zealand
School of Music dan memberikan pertunjukan musik dan ceramah tentang musik
tradisi Sumatra Utara (September-Desember 2009). Pada tahun 2015 mendirikan
kelompok musik Batak Toba “Mataniari” yang berorientasi pada musik tradisi
Batak Toba dan karya pertunjukan musik Opera Batak dan telah melakukan
pementasan di sejumlah even nasional dan internasional seperti diantaranya
Sharq Taronalari Festival, Samarkhand Uzbekistan 2001, Asian Composer
League and International Puppet Festival, New Zealand, 2007. Pasar Hamburg,
German (2015) dan Schriftsprache Indonesiche Handschriften di Perpustakaan
Nasional Berlin (2015). Europhalia ( 2017) di Belanda dan Belgia dan Vinculos
(2017) di Indonesia dan Spanyol. Tahun 2023 album musik Suarasama yg ke
empat "Timeline" diterbitkan ulang oleh Dragcity Chicago USA dalam bentuk
vynil dan berbagai digital platform.

Tahun 2018 Rithaony Hutajulu mendapat penghargaan Anugerah Pustaka


Nusantara dari Perpustakaan Nasional Indonesia sebagai Pelestari Musik
Tradisi. Tahun 2021 mendapat Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia
dari Kemdikbud sebagai Pelestari Musik Batak.
Heristina Dewi
Heristina Dewi dengan Gelar akademik Dra. dan M. Pd. Menamatkan
pendidikan S1 pada Tahun 1992 Di Program Studi Etnomusikologi Fakultas
Sastra USU Dan Menamatkan Magister Pendidikan tahun 2006 di Program Studi
Antropologi dan Sosiologi, Universitas Negeri Padang.
Aktif meneliti kesenian Jawa di Sumatera Utara
beberapa penelitian Jaran Kepang di Kota Binjai, jaran
Kepang di Kota Medan, Jaran Kepang di Kabupaten
Serdang Bedagai, Reog di Kabupaten Serdang Bedagai dan
Kabupaten Deli Serdang, Gedruk di Kisaran, Wayang di
Provinsi Sumatera Utara , Campursari di Kabupaten
Simalungun, Ketoprak Dor di kabupaten Deli Serdang.

Membina dan memperkuat kesenian dan


budaya pada sanggar-sanggar Baladewa,
Sanggar Tari Tor-tor Elak-Elak, Siswo
Langgeng Budoyo. Pengurus Tari dan Musik di
Lembaga Kesenian USU tahun 2013-2017, turut
aktif dalam kegiatan membawa mahasiswa
dalam acara IMT-GT mahasiswa USU ke
Thailand, Perlis, Selangor dan Kuala Lumpur.
Aktif dan berminat dalam meneliti dan menulis
tentang kesenian-kesenian yang ada di Sumatera
Utara terutama Melayu, Jawa Dan
Minangkabau. Saat ini sedang menjabat sebagai
Wakil Dekan II FIB USU.
Arifninetrirosa
Dosen tetap di Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sumatera Utara sejak tahun 1994, dan beberapa tahun pernah
menjabat sebagai sekretaris Unit Lembaga Kesenian USU dan juga sebagai
koordinator UKM tari tradisi USU.
Tahun 2017 menjadi pengurus Dewan Kesenian
Sumatera Utara dan pengurus BPSEMI Sumut.
Menamatkan sekolah dasar sampai sekolah menengah
atas di Bukittinggi Sumatera Barat. Melanjutkan
kependidikan diploma seni tari Akademi Seni
Karawitan Padang Panjang (kini Institut Seni
Indonesia Padang Panjang).
Alumni strata satu Sekolah Tinggi Seni Indonesia
Denpasar Bali (kini Institut Seni Indonesia Denpasar)
dan sudah menyelesaikan studi strata dua di bidang
seni Drama & Teater di Universiti Sains Malaysia
(USM) di Pulau Pinang Malaysia, dengan menulis tesis
yang bertajuk Kompleksiti Persembahan Kesenian
Randai Dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
di Sumatera Barat . Selain sebagai akademisi juga
sebagai seniman seni tari, terutama tari Minangkabau
dan delapan etnis Sumatera Utara dan sudah menghasilkan tari-tari tradisi
garapan baru yang berlatar belakang budaya Minangkabau dan Sumatera Utara.
Karya-karya Tari tersebut telah ditampilkan dibeberapa acara lokal, nasional
maupun internasional dan dapat dilihat juga pada Media Sosial Youtube.
Hubari Gulo
Putra Nias, lahir di kota Pematang Siantar pada tanggal 21 Juni. Saat ini
mengajar, sekaligus Kepala Laboratorium Program Studi Etnomusikologi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Bulan Juni 2003 sebagai
pemusik dan penari tradisi bersama tim kesenian Pemprovsu berangkat ke
Perancis dalam kegiatan Promosi Seni dan Budaya Indonesia pada ‘Foire
International de Nancy’, Malam Indonesia di kota Geugnon dan di Paris.
November 2006 sebagai koordinator musik dan tari tradisi Nias bergabung
bersama tim kesenian Pemprovsu melaksanakan pertunjukan seni tradisi dalam
acara ‘Indonesian Cultural Night’ Darwin Entertainment Centra – Northern
Territory, Australia. . Beberapa kali ditugaskan oleh Universitas Sumatera Utara
membawa mahasiswa pada kegiatan IMT-GT di Indonesia, Malaysia dan
Thailand. Melanjutkan studi S2 dalam bidang Penciptaan
dan Pengkajian Seni dari tahun 2009 -2011 di
Universitas Sumatera Utara. Sebagai pembina dan
pelatih Paduan Suara ULOS Universitas Sumatera
Utara dari tahun 2018-2022. Diberi kepercayaan
sebagai tim Auditor Mutu Internal di lingkungan
Universitas Sumatera Utara dari tahun 2021-2023.
Pada tahun 2013-2019 oleh Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat
Kepercayaan Terhadap TYME dan Tradisi
mendapat tugas sebagai Tim Verifikator program
Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat
(FKBM) dan Revitasilasi Desa Adat (RDA).
Aktif melakukan penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, mengikuti seminar nasional dan
internasional, menulis artikel di jurnal, dan saat ini
sedang proses membuat buku tradisi lisan Nias
yakni Hoho Faluaya. l. Sampai sekarang aktif
melatih musik dan tari Nias, melalui wadah Sanggar
Fanayama Medan dari tahun 1991-sekarang dan
Sanggar Seni Faomasi Nias di Medan dari tahun
2016 sampai sekarang.
Koordinator dan Pelatih

Setia Dermawan Purba


Alumni pertama Etnomusikologi Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara tahun 1985. Pascasarjana
Antropologi Universitas Indonesia 1994. Menjadi dosen
tetap di Prodi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara tahun 1986 – 2021. Tahun
2022 sampai sekarang kembali diangkat menjadi dosen
tidak tetap dalam mata kuliah Musik Simalungun.
Aktif meneliti kebudayaan Simalungun dan
mengadakan pertunjukan seni budaya Simalungun
ditingkat daerah, nasional; dan internasional. 26
Oktober 2019 di Jakarta mengadakan Pertunjukan
Seni, mengangkat Nyanyian Rakyat Simalungun yang
dibiayai oleh DIKTI melalui penelitian terapan.

Marsius Sitohang
Lahir di desa Palipi pulau Samosir, anak dari seorang
seniman pemusik Opera Batak, Mangumbang
Sitohang. Di tahun 70an aktif sebagai pemeran dan
pemusik dr kelompok pertunjukan Opera Batak. Di
tahun 80an dikenal sebagai "Si Raja Seruling" dengan
berbagai album musik pop daerah yang diproduksi
oleh label musik yang ada di kota Medan dan di
Jakarta. Mulai mengajar tradisi musik Batak Toba
sebagai dosen luar biasa di jurusan etnomusikologi
Fakultas Sastra (sekarang menjadi Fakultas Ilmu
Budaya USU) sejak tahun 1987 hingga sekarang.
Turut serta dalam kelompok Lembaga Kesenian USU
untuk kegiatan tour kesenian Sumatera Utara ke beberapa Negara di Eropa
Barat Belanda, German, Belgia dan Perancis) serta ke Jepang, Korea pada akhir
tahun 80-an dan awal tahun 1990-an. Salah seorang yang menjadi duta kesenian
dalam tour kesenian "Kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat (KIAS)" di
tahun 1991 selama kurang lebih sebulan di berbagai kota di Amerika Serikat.
Saat ini Marsius Sitohang bergabung di kelompok musik MATANIARI dan
telah mengadakan pertunjukan di festival Sarq Taronalare, Uzbekistan, Puppet
Festival (New Zealand), Pasar Hamburg, Jerman, Festival Europalia (Belanda
dan Belgia), dan Vinculos (Indonesia dan Spanyol). Pada tahun 2013, Marsius
Sitohang mendapat penghargaan sebagai maestro di bidang musik tradisi oleh
kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Fadlin Djafar
Seorang Etnomusikolog dan budayawan Melayu. Lahir di
Medan 62 tahun lalu, tepatnya pada Februari 1961.
Menekuni seni dan Budaya Melayu setelah berkuliah di
jurusan Etnomusikologi Fakultas Sastra USU sejak tahun
1980. Ia berguru langsung kepada Alm. Tengku Danil Al-Haj
dan Tengku Luckman Sinar, dua budayawan-bangsawan
Melayu Sumatera Timur. Selain Budaya Melayu, ia pun
mempelajari Budaya Nusantara lainnya, seperti seni tradisi
Mandailing-Angkola dari tokoh Budaya Mandailing
Disiplin ilmu etnomusikologi langsung ia peroleh dari
etnomusikologi ternama, antara lain: Phillip Yampolsky, Ed
Vannes dan March Perlman. Usai menyelesaikan strata 1 etnomusikologi, ia
pun menjadi dosen tetap di almamaternya. Pada tahun 204, ia melanjutkan studi
magister di Universiti Malaya (Kuala Lumpur) bidang Antropologi dengan
konsentrasi kajian Sosio-Budaya Melayu. Beberapa penghargaan yang telah
diraih antara lain: Tokoh pewaris dan pelestari budaya melayu yang di
anugerahkan Kerajaan Negeri Malaka (2006), Konsultan pesta gendang
Nusantara di Malaka (1995-2017), Konsultasi Festival Pantun Melayu
Nusantara di Malak (2015-sekarang).
Negara-negara yang pernah di kunjungi dalam rangka lawatan seni budaya,
antara lain : Australia, Inggris, Belanda, Belgia, Jerman, Francis, Malaysia,
Singapura, Thailand, Kamboja, China, dan Vanezuela (Amerika Latin).

Yoe Anto Ginting


Dosen di Fakultas Ilmu Budaya USU, Prodi
Etnomusikologi sejak tahun 2003-sampai sekarang.
Beberapa kali ikut tur tim kesenian Sumut ke Eropah
Barat (Belanda, Jerman, dan Francis) pada kurun waktu
tahun 2003-2004. Pada tahun 2007 mengikuti Program
UEM (United Evangelical Mission) membawa kesenian
Sumatera Utara ke Tanzania dan Zanzibar. Beberapa kali
mengikuti program IMT-GT ke Malaysia dan Thailand
utusan Universitas Sumatera Utara (USU). Beberapa kali
menjadi nara sumber pada acara Seni Budaya Karo di
TVRI Medan, sekaligus menampilkan Musik dan Tari
Tradisional Karo

Zulalinury
Bergabung di ETNOMUSIKOLOGI USU sejak
Tahun 2011, sebagai tenaga pengajar Praktek Musik
Nusantara /Musik Minangkabau. Perjalanan Kesenian.
Berangkat dari sebuah sanggar Minang yang ada di kota
Medan Tigo Sapilin, yang sering berkerja sama dengan
ASKI Pd. Panjang dalam workshop² musik Minang
Tahun 1986.
Tengku Rio
Praktisi musik dengan mayor instrument biola yang
telah mempublikasi 2 album yaitu Kecik tahun 2007 dan
Spirit tahun 2016, mengambil studi pendidikan music di
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Musik
Prof.Dr,Pono Banue berafiliasi dengan The International
University (TIU) Massachussetts,USA. Mengikuti
program beasiswa di Glenn Gould School – The Royal
Conservatory of Music, Toronto – Canada, mengikuti
program dan penelitian bersama bidang Filsafat Musik,
Musik Sufi dan Kajian Musik Imam Al-Ghazali, Marmara
University – Istanbul, Turkey, dsb. Tampil di berbagai
perhelatan musik dalam dan luar negeri sejak tahun 2002
hingga saat ini , seperti International Java Jazz,
Soundrenaline Rock United, Hitam Putih World Music, MTV Award, SCTV
Award, Saint Pietersburg Jazz, Couture New York Fashion Week dan banyak
lagi.

Ahmad Fauzi
Datuk Ahmad Fauzi cukup dikenal di kalangan
seniman Melayu atau seniman Sumatera Utara pada
umumnya. Saat ini aktif sebagai dosen pengampu mata
kuliah Musik Melayu di Prodi Etnomusikologi FIB USU.
Riwayat hidup kesenimanannya pernah dipublikasikan
oleh Harian Kompas. Ayahnya juga seorang pemain biola
Melayu yang handal di eranya. Kini ia menggantikan
tugas ayahnya Datuk Abdurrahman, sebagai seniman
Melayu. Ia juga handal dalam menari tari-tarian Melayu
dan Sumatera Utara, yang ditempa di Sanggar Seni Patria
Tanjungmorawa.
Karto Situmorang

. Sejak tahun 2012 hingga saat ini aktif sebagai Dosen


Praktek Biola dan Musik Nusantara (Angklung dan
Kolintang) di Prodi Etnomusikologi Universitas Sumatera
Utara. Selain itu, hingga sekarang terlibat dalam event
Organizer diadakan di Manhattan Times Square Medan
dan juga tempat lain. Saat ini sedang melanjutkan studi S2
di Prodi Pengkajian dan Penciptaan Seni FIB USU.

Sapna Sitepu
Saat ini mengajar sebagai dosen di Program Studi
Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera
Utara. Berkuliah S1 di Universitas Generasi Muda pada tahun
2001 dan melanjukan S2 di Prodi S2 Pengkajian dan
Penciptaan Seni FIB USU. di Universitas Sumatera Utara
pada tahun 2014. Pada tahun 1997 Sapna Sitopu mendirikan
sanggar musik bernama Sapna Musik Studio untuk belajar
musik pop dan juga klasik. Sanggar Sapna Musik banyak
sekali mengeluarkan bintang-bintang penyanyi antara lain
Maria Calista Juara 1 Mamamia tahun 2008, Ayu Juara 1
Bintang Radio tahun 2011, Keyko Vredhe Top 7 Indonesian
Idol tahun 2010, Rosalina Samosir juara 1 Mamamia tahun
2014, Alison . Voice (Vokal Group) Top 20 Rising Star Indonesia tahun 2019,
Rosalina Samosir Top 13 Indonesian Idol 2023 dan lainnya.
Michael Sugianto Panggabean
Lahir di Medan 12 Juli 1981. Michael Sugianto
Panggabean adalah seorang Dosen Gitar Klasik di beberapa
kampus dan sekolah musik ternama di Kota Medan. Belajar
Gitar Klasik sejak SMP dan telah banyak memiliki sertifikat
Ujian Internasional seperti Trinity College London (TCL),
Australian amd New Zealand Cultural Art Limited
(ANZCA), Yamaha Music Foundation Japan dan Sertifikat
dari Badan Nasional Settifikasi Profesi Musik. Pernah
mendapatkan Piagam Gold dalam kegiatan Konser
Australian and Nes Zealand Culturla Art Limited
(ANZCA). Sering tampil dalam kegiatan konser di kampus
dan sekolah musik. Dan pernah memgisi sebagai
Kolaborator di Radio Marian Indonesia.

Ngartini Huang
Seorang pemain guzheng (kecapi China) profesional
dari Medan yang telah bersertifikat internasional dari
Shanghai - China (China National Musical Instruments
Artistic Cultivation Performance Examination). Ngartini
Huang merupakan murid dari Prof.Sun Wen Yan (Shanghai
Conservatory of Music), Ms.Wang Wei (Shanghai
Conservatory of Music), Mr.He Xiao Dong (Shanghai),
Mrs.He Xiao Tong (Shanghai), Ms.Lun Lun Zhou
(Hongkong), Ms.Zhan Hui Xing (Kuala Lumpur) dan
lainnya. Saat ini terlibat sebagai dosen praktek musik dunia
di prodi Etnomusikologi FIB USU mengajarkan alat
guzheng.
Tahan Perjuangan

Tahan adalah dosen saxopone di prodi etnomusikologi,


Fakultas Ilmu Budaya, Universitas sumatera Utara. Tahan
juga aktif berkegiatan sebagai musisi Brass di kota Medan.
Menyelesaikan studi S1 di prodi Etnomusikologi FIB USU.

Mario Yosua Sinaga

Lahir di Medan pada tahun 1992. Dosen praktek


musik piano. Saat ini sedang menjalani pendidikan S2 di
Pengkajian dan Penciptaan Seni USU. Selain berprofesi
sebagai musisi piano Kota Medan, Mario juga aktif
menjadi guru musik di Kota Medan
Team Pelaksana
Teknis dan Artistik

Ahmad Arief Tarigan Vanesia Amelia


Sebayang

Egi Novta Bifendo Josua Samosir


Sinulingga
Agit Febrianto Anjely
MUSISI DAN PENARI

Tri Agnesti

Gina Syalom

Regina Miranda Johanna

Thania

Anggie July Silvy

Nayla Bunga Tengku


Winda Safira Thania

Trini Rahel Elvana

Agnesti Angelika Tia


Murni Pia Dafina

Natania Andini Nadia

Ruth M Mia Syalom


Patricia Listen Margaretha

Inggrid Muthia Afni

Gina Ezra Helvika


Yohana Tika Alethea

Monica Henny Devi

Yohana T Maria Ester


Ester Grace Helen

Eygra Yeni Rika M

Nurmala Yohana N Yohana T


MUSISI DAN PENARI

Otniel Michael Okto

Septian Radot Rafael

Roycel Rolando Risky


Owen Hendro Ngolu

Frans Ervandi Bright

Albert Arthur Cafry


Ariel Riswan Fibri

Akim Sinto Rodo

Yehezkiel Wanre Raymond


Inosensius Yosia Samuel

Aditya
Ishak Faldi

Rizky Surya Kardo


Riandy Yericho Yehezkiel M

Didik Ivan Efsan

Jonatan Sihol Jovan


Hernando Riky Asalman

Holiston Rolan Darwin

Gomgom Sergius Candra


Thean Fikri Adyatma

Alwi Pebri Nahason

Robby Ganmi Arya


Yobel Jonatan N Maraden

Kevin Jawak Jonatan G

Perdinal Santo
L.O TEAM ETNIS

Mariana Rahman Yakobus

Evan Zefanya Ria Maya Rapi

Dedi Ginting Irene Joohnrish


Muhammad Takari
Irwansyah Harahap
Bebas Sembiring
Frida Deliana
Arifninetrirosa

Anda mungkin juga menyukai