Makalah Hari Santri Yuyut Tamala
Makalah Hari Santri Yuyut Tamala
Makalah Hari Santri Yuyut Tamala
Hari Santri
Disusun Oleh :
1.Yuyut Tamala
1
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah serta karunia-Nya
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa halangan
yang berarti.
Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
serta sahabat-sahabatnya, pengikut-pengikutnya yang setia menyampaikan risalahnya sampai
akhir zaman.
Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki, maka bila
dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan mohon kiranya dapat
memberikan kritik serta saran yang dapat membawa kepada kebaikan. Pada kesempatan ini
pula penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Anusyrwan,M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Metode Pembelajaran Pai yang telah membimbing penulis hingga terselesaikan
makalah yang sederhana ini. Mudah-mudahan atas bantuan serta bimbingan semua pihak,
Allah SWT akan membalasnya dengan pahala yang setimpal, aamin yaa Rabbal aalamiin.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.1 Latar Belakang
Kata santri tidak bisa dipisahkan dengan kemerdekaan Indonesia, sejarah telah
mencatat bahwa santri punya peran penting dalam tegaknya Indonesia. Maka
patutlah terdapat Peringatan Hari Santri Nasional, sebab banyak perkara yang
melatar belakangi adanya peringatan Hari Santri Nasional.
Maka tidak heran, jika tanggal 22 oktober diperingati sebagai Hari Santri
Nasional, karena begitu pentingnya peranan santri dalam tegaknya Indonesia.
Dan kita tau bahwa hari pahlawan adalah tanggal 10 November, ini menjadi
bukti bahwa munculnya para pahlawan sangat berkaitan dengan peran para
santri.
Hal ini terbukti saat para pejuang seperti Bung Tomo, Jenderal Sudirman, Bung
Karno, dan tokoh tokoh yang lainnya, ketika ingin mengambil keputusan dalam
segala hal yang berhubungan dengan bangsa dan negara, maka senantiasa sowan
kepada KH Hasyim Asy’ari. Maka dari sini pun jelas bahwa peran para pejuang
juga sangat erat hubungannya dengan ulama.
Dapat dikatakan pula sebab yang melatar belakangi adanya Hari Santri Nasional
adalah pengakuan pemerintah terhadap peran besar santri dalam meraih
kemerdekaan Indonesia secara resmi, begitu juga sebagai revisi beberapa sejarah
nasional, terutama yang ditulis pada Orde Baru, yang mana dalam sejarahnya
tidak pernah menyebutkan peran ulama dan santri dalam meraih kemerdekaan.
Hari Santri Nasional ini ditetapkan oleh Joko Widodo, Presiden Indonesia pada
tanggal 22 oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. Adanya peringatan Hari Santri
Nasional, juga bertujuan untuk menyemarakkan semangat para santri atas jihad
para ulama’ saat merebut kemerdekaan, serta mengubur paradigma tentang
anggapan bahwa santri hanya berkutik dengan dunia kitab kuning, tanpa bisa
memperjuangkan negara, karena nyatanya santri sangat berperan di negara ini.
5
Mengapa Hari Santri jatuh pada 22 oktober? Karena hari tersebut merujuk pada
peristiwa besar yang terjadi di Surabaya. Yaitu saat para pejuang bangsa
melawan kolonialisme. Pada hari itu juga ditetapkan resolusi yang di beri nama
“Resolusi Jihad fi Sabilillah”. PBNU mengundang seluruh konsul NU di seluruh
Jawa Madura untuk membahas tentang kewajiban jihad bagi umat islam untuk
memperjuangkan dan mempertahankan tanah air, sehingga muncullah istilah
“Resolusi Jihad fi Sabilillah”.
Nama tersebut berisi tentang, “bahwa setiap orang islam dihukumi fardhu ain
untuk menolak serta melawan penjajah, baik laki laki, perempuan, anak-anak,
bersenjata ataupun tidak bagi yang berjarak 94 km dari tempat musuh, namun
bagi orang yang berada diluar jarak itu, maka dihukumi fardhu kifayah”.
Dalam seketika Surabaya diguncangkan oleh seruan jihad tersebut. Dari mulut ke
mulut, masjid ke masjid terdengar seruan tersebut. Yang mana disambut sukacita
oleh penduduk Surabaya, masanya sejak bulan September sampai Oktober
bangsa Indonesia meraih kemenangan atas penyingkiran sisa sisa tentara Jepak
yang tidak tunduk pada warga Surabaya. Maka dengan tegas para pejuang
Surabaya menolak atas kehadiran sekutu yang telah mendapatkan izi n dari
pemerintah Surabaya.
Sebenarnya pada hari itu peperangan telah usai, namun kedatangan para sekutu
adalah bertujuan untuk menyelesaikan masalah interniran serta tawanan perang
jepang. Kemudian pada pekan kedua bulan Oktober, presiden Soekarno
mengirimkan utusan untuk menemui KH. Hasyim Asy’ari di pesantren Tebuireng
guna memecahkan kegundahan presiden.
Karena sampai pada bulan Oktober, belum ada pengakuan satupun dari negara
lain atas kemerdekaan Indonesia, disebabkan berita provokatif Belanda yang
disebar diseluruh dunia, bahwa Indonesia adalah boneka bikinan Jepang.
Maka latar belakang peringatan Hari Santri Nasional adalah bertujuan untuk
mengembalikan sejarah bangsa yang tak lepas dari peran ulama dan para santri
di negeri ini. Semoga bermanfaat
6
1.2. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
Pada tanggal 22 Oktober 1945, KH Hasjim Asy'ari mengumumkan resolusi jihad yang
dirancang oleh pendiri Nahdlatul Ulama. Langkah ini diambil untuk menghadang kembali
tentara Kolonial Belanda yang menyamar sebagai NICA (Netherlands Indies Civil
Administration)
KH Hasjim Asy'ari memobilisasi santri dengan pernyataan bahwa, "Membela tanah air dari
penjajah adalah kewajiban bagi setiap individu."
Pernyataan ini membara semangat para santri di Surabaya untuk menyerbu Markas Bridge 49
Mahratta yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Pertempuran berkepanjangan itu berlangsung pada tanggal 27, 28, dan 29 Oktober 1945, dan
berakhir dengan kematian Jenderal Mallaby dan sekitar 2.000 pasukan Inggris. Kejadian ini
memicu kemarahan angkatan perang Inggris, yang kemudian memuncak dalam Peristiwa 10
November 1945.
Hari Santri Nasional (HSN) dirayakan setiap tanggal 22 Oktober setiap tahunnya, yang
ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta
melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan ini bertujuan untuk
menginspirasi semangat jihad di kalangan santri terkait nasionalisme yang dianjurkan oleh
para ulama.
Pemilihan tanggal 22 Oktober berkaitan dengan peristiwa penting saat Pahlawan Nasional
KH Hasjim Asy'ari mengeluarkan seruan pada tanggal tersebut pada tahun 1945. KH Hasjim
Asy'ari memerintahkan umat Islam untuk melancarkan jihad melawan tentara Sekutu yang
mencoba menguasai wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan.
Sekutu yang dimaksud adalah Inggris, yang menggantikan Jepang sebagai penjajah, dengan
Belanda mendukung mereka. Selain itu, penetapan Hari Santri Nasional mengakui peran
besar umat Islam dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Para ulama selalu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, bahkan setelah kemerdekaan,
seperti yang ditunjukkan oleh fatwa jihad KH Hasjim Asy'ari pada 14 September 1945.
Nah, penting untuk dicatat bahwa Hari Santri Nasional bukanlah perayaan untuk kelompok
tertentu, melainkan sebuah momen yang mengajak semua umat Islam di Indonesia untuk
memahami sejarah nasional dan meningkatkan semangat nasionalisme yang telah ada sejak
zaman penjajahan.
9
2.3 Berdirinya Hari Santri
Hari Santri yang jatuh tanggal 22 Oktober memiliki sejarah cukup panjang. Peringatan Hari
Santri juga tidak terlepas dari peristiwa perjuangan merebut kemerdekaan.
Hari Santri Nasional diresmikan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor
22 Tahun 2015. Kepres diputuskan pada 15 Oktober 2015 didasari pada sejarah santri saat
masa kolonial. Ulama dan santri pondok pesantren berperan besar dalam perjuangan
Indonesia merebut kemerdekaan.
Hari Santri menjadi momentum pengingat dalam meneladani dan melanjutkan semangat
perjuangan dengan jalan jihad yang digelorakan ulama pada 1945. Peringatan Hari Santri 22
Oktober sebagai pengingat peristiwa bersejarah pada 22 Oktober 1945.
Pahlawan Nasional KH. Hasjim Asy'ari memberikan seruan kepada umat islam untuk
berperang (jihad) melawan sekutu. Di mana saat itu masih melakukan perlawanan bersenjata
dalam penolokan kedaulatan Indonesia.
Peringatan ini mengisahkan Hasyim Asyari yang kala itu menjabat sebagai Rais Akbar
PBNU memutuskan melakukan resolusi jihad melawan pasukan kolonial di Surabaya, Jawa
Timur.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hari Santri adalah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan santri dalam
perjuangan melawan penjajahan bangsa asing, bertepatan dengan resolusi jihad Mbah KH
Hasyim pada tanggal 22 Oktober.Kegiatan yang dapat dilakukan untuk memeriahkan Hari
Santri antara lain seperti Apel Hari Santri, kegiatan zikir, shalawat, munajat, doa, dan
kegiatan-kegiatan lomba yang relevan dengan tema. Apel Hari Santri Nasional dilaksanakan
serentak dengan menggunakan peci,atasan putih dan sarung. Adapun Apel.
11
DAFTAR PUSTAKA
Afroni, Mochamad, and Lidya Nur Afifah. "PERAN PONDOK PESANTREN DALAM
MEMBENTUK SIKAP NASIONALISME PONDOK PESANTREN AL FALAH KEC.
WARUNGPRING PEMALANG." Bashrah 1.01 (2021): 16-32.
Afroni, M., & Afifah, L. N. (2021). PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK
SIKAP NASIONALISME PONDOK PESANTREN AL FALAH KEC. WARUNGPRING
PEMALANG. Bashrah, 1(01), 16-32.
12