Modul 8 Pelayanan Hukum Dan Perizinan
Modul 8 Pelayanan Hukum Dan Perizinan
Modul 8 Pelayanan Hukum Dan Perizinan
PELATIHAN FUNGSIONAL
ANALIS HUKUM AHLI PERTAMA
Penulis:
Deasy Kamila, S.H
Hesti Purba, S.H
Editor:
Bella Tamora Debora Sitepu, S.H.,M.H
Penulis:
Deasy Kamila, S.H
Hesti Purba, S.H
ISBN : 978–623–0000–00–0
Editor :
Bella Tamora Debora Sitepu, S.H.,M.H
Penyunting :
Dr. Asep Kurnia
Penerbit :
BPSDM KUMHAM Press
Jl. Raya Gandul No. 4 Kec. Cinere - Kota Depok
Telp. +62 217540123
Email [email protected]
Distributor Tunggal :
CV. Alnindra Putra Perkasa
Jl. KH. M. Usman No. 8B, Kukusan, Kota Depok
Email [email protected]
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tak
terhingga, sehingga Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan
HAM Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak
Asasi Manusia dapat menyelesaikan Penyusunan modul yang berjudul
Klasifikasi Bahan dan Data dalam rangka Pengelolaan Pelayanan Hukum
dan Perizinan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dengan perkembangan kondisi hukum dan sosial di Indonesia,
menuntut Jabatan Fungsional Analis Hukum untuk dapat meningkatkan
kompetensi dan saling bersinergitas. Oleh sebab itudiperlukan bahan
ajar yang antara modul satu dengan yang lain saling berkaitan agar tujuan
dari pembelajaran dapat meningkatkan kompetensi Pejabat Fungsional
Analis Hukum.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan
kepada para nara sumber yang telah membantu dan membimbing dalam
penyusunan modul ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa modul ini
masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan Saran serta partisipasi dari
berbagai pihak sangatlah besaruntuk perbaikan modul ini.
Akhirnya kami berharap modul ini dapat bermanfaat dan dapat
memberi kontribusi dalam meningkatkan kompetensi Fungsional Analis
Hukum Pertama.
Halaman
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
C. Manfaat Modul
D. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta diharapkan
mampu mengklasifikasi Bahan dan Data Dalam Rangka
Pengelolaan Pelayanan Hukum dan Perijinan.
Mata pelatihan ini terdiri dari 3 (tiga) materi pokok dan 7 (tujuh) materi
sub pokok, dengan rincian sebagai berikut:
1. Perijinan:
a. Pengertian dan Konsep Dasar Perizinan;
b. Klasifikasi Bahan dan Data dalam rangka Perijinan.
2. Pelayanan Hukum:
a. Pengertian dan Konsep Dasar Pelayanan Hukum;
b. Klasifikasi Bahan dan Data dalam rangka Pelayanan
Hukum.
4. Uraian materi berisi uraian materi secara singkat, kiat atau tips
praktis yang memudahkan Saudara dalam membaca.
1. Pengertian
Perizinan merupakan suatu bentuk pelaksanaan fungsi
pengaturan yang bersifat pengendalian yang dimiliki oleh
Pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat. Kegiatan ini ada yang sifatnya dilarang namun
dengan memperhatikan hal-hal tertentu dan kepentingan
masyarakat, maka bagi pemohon izin kegiatan tersebut dapat
dilakukan dengan syarat-syarat tertentu. Izin (vergunning)
menurut Sutedi (2011:167) adalah suatu persetujuan dari
penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan
pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari
ketentuan-ketentuan larangan peraturan perundang-undangan.
a. Dispensasi
Dispensasi adalah keputusan administrasi negara yang
membebaskan suatu perbuatan dari kekuasaan peraturan
yang menolak perbuatan tersebut. Menurut W.F. Prins
(Sutedi, 2011: 178) dispensasi adalah tindakan
pemerintahan yang menyebabkan suatu peraturan
perundang-undangan menjadi tidak berlaku bagi sesuatu hal
yang istimewa (relaxation legis). Sedangkan Ateng
Syafrudin mengatakan bahwa dispensasi bertujuan untuk
menembus rintangan yang sebetulnya secara normal tidak
diizinkan.
b. Konsesi
Konsesi merupakan suatu izin yang berhubungan erat
dengan pekerjaan yang besar di mana kepentingan umum
terlibat erat sehingga sebenarnya pekerjaan itu menjadi
tugas Pemerintah, tetapi oleh Pemerintah diberikan hak
penyelenggaraannya kepada konsensionaris (pemegang
izin) yang bukan Pemerintah. Antara izin dan konsesi
c. Lisensi
Lisensi adalah suatu izin yang memberikan hak kepada
seseorang untuk menyelenggarakan suatu usaha dengan
izin khusus atau izin istimewa.
Buatlah laporan klasifikasi bahan dan data terkait salah satu jenis
perizinan yang menjadi kewenangan di Instansi Saudara?
D. Rangkuman
Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian, asas dan
prinsip pelayanan hukum.
1. Pengertian
Buatlah laporan klasifikasi bahan dan data terkait salah satu jenis
pelayanan hukum?
D. Rangkuman
E. Evaluasi
F. Umpan Balik
Kepengurusan OBH
Legalitas Advokat
D. Latihan
E. Rangkuman
F. Evaluasi
Bab penutup ini akan dijelaskan simpulan dan tindak lanjut terkait
materi klasifikasi bahan dan data dalam rangka pengelolaan perizinan
dan pelayanan hukum.
A. Simpulan
B. Tindak Lanjut
2. Tujuan perizinan;
a. Sisi Pemerintah:
1) Untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan;
2) Sebagai sumber pendapatan.
b. Sisi masyarakat:
1) Sebagai bentuk kepastian hukum;
2) Sebagai bentuk kepastian hak;
3) Untuk memudahkan dalam proses mendapatkan
fasilitas.
Kategori
No Kriteria
A B C
1 Jumlah kasus Litigasi terkait orang 60 30 10
miskin rata-rata dalam 1 (satu) tahun
2 Jumlah kegiatan Nonlitigasi rata-rata 7 5 3
dalam 1 (satu) tahun
3 Jumlah Advokat 10 5 1
4 Jumlah Paralegal 10 5 3
5 Tenaga Administrasi yang memahami (semua kategori)
teknologi informasi
6 Pendidikan formal dan nonformal (semua kategori)
Advokat paling rendah S-1 dan
Paralegal telah mengikuti pelatihan
paralegal
7 Jangkauan penanganan kasus atau (semua kategori)
lingkup wilayah provinsi dan
kabupaten/kota
8 Status kepemilikan dan sarana (semua kategori)
prasarana kantor
9 Kepengurusan lembaga (semua kategori)
10 Anggaran Dasar dan anggaran rumah (semua kategori)
tangga
11 Laporan keuangan sesuai dengan (semua kategori)
standar akuntansi
12 NPWP OBH (semua kategori)
13 Jaringan internet yang dimiliki OBH (semua kategori)
BUKU
Indonesia, Menteri Hukum dan HAM, Peraturan Menteri Hukum dan HAM
tentang Tata Cara Pendaftaran untuk Memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia Berdasarkan Pasal 41 dan
Memperoleh Kembali Kewarganegaraan Berdasarkan Pasal 42
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia, Nomor M.01-HL.03.01 Tahun 2006.
Indonesia, Menteri Hukum dan HAM, Peraturan Menteri Hukum dan HAM
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 67 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Merek, Nomor 12 Tahun
2021.