Syauq Dan Uns Hadits Sufistik
Syauq Dan Uns Hadits Sufistik
Syauq Dan Uns Hadits Sufistik
Disusun Oleh :
1. Nadia ratnadewati 2104046010
2. Faridabby Tsamarah 2104046131
3. Ghina salsabila 2104046135
4. Bulan Saskiyah 2104046136
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua.. berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul "Hadits-Hadits tentang Syauq dan Uns" tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita nabi besar Muhammad
SAW, para keluarganya para sahabatnya dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Perlu diketahui, bahwa makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Hadits-Hadits Sufistik. Materi-materi bahasan dalam makalah ini diambil dri berbagai sumber
yang ada. Selain itu,kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
penulisnya sendiri.
Demikian kata pengantar ini kami sampaikan kepada pembaca dengan segala kerendahan
hati, saran dan kritik demi perbaikan selanjutnya ,kami sambut dengan senang hati. dalam hal ini
kami selaku penyusun mengharapkan saran-saran yang membangun ke arah positif demi perbaikan
selanjutnya. kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesulitan dan kendala dalam membuat makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala
keterbatasan kemampuan kami dalam meyelesaikan makalah ini. Dan hanya kepada Allah SWT
kita mengharapkan taufik dan hidayah-Nya,Aamiin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 5
PENUTUP ........................................................................................................................................ 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin luas pengetahuan kita tentang kebesaran Tuhan, meskipunsebenarnya kebesaran
itu tidak terpahami dan terselami oleh pikiran kita,semakin besar pula kapasitas kita untuk
menghormati dan memiliki hatiyang takut akan Dia. Untuk alasan inilah, pemazmur tidak
henti-hentinyamengingatkan kita untuk melihat kekuatan dan kemuliaan Tuhan.
Itulah yang membangkitkan gairah hati Daud, sehingga kerinduannya kepada Tuhan begitu
bergelora. “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu,
tubuhku rindu kapada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Apabila aku ingat
kepada-Mu di tempat tidurku. Merenungkan Engkau sepanjang kawal malam.” (Mazmur
63:2,7) Bagaimana dengan kita saat ini ? Adakah kita memiliki kerinduan seperti Daud yang
merindukan Tuhan sedemikian rupa?
B. Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan Syauq?
2. Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan Uns?
3. Bagaimana Hadits-hadits yang menjelaskan tentang Syauq dan Uns!
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengatahui lebih dalam tentang pengertian
Syauq dan Uns serta hadits-hadits keduanya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Syauq adalah rindu, maksud dari rindu ialah suatu kondisi perasaan dimana seseorang selalu
ingin bertemu dengan yang dirindukan atau yang dicintai. Al-syauq merupakan suasana kejiwaaan
yang menyerupai mahabbah. Rasa rindu memancar dari kalbu karena gelora cinta yang murni.
Pengetahuan dan pengenalan yang lebih mendalam akan menimbulkan rasa senang dan gairah
yang besar untuk selalu bersam-sama terhadap Allah, dari rasa senang dan gairah ini akan
menimbulkan cinta dan akan menumbuhkan rindu. Seorang hamba yang dilanda kerinduan kepada
Allah, maka akan selalu ingin terus berdekatan dengan_Nya. Kerinduan juga berarti penumpahan
segala energi yang terbaik kepada titik tertentu yang dianggapnya sebagai kebenaran yang hakiki,
sehingga seorang yang sedang merasakan kerinduan tidak akan tergoyahkan oleh segala godaan
dan kecenderungan yang akan menjauhkannya dari kebenaran Ilahi Rabbi, yang menjadikan segala
pikiran, sikap dan perilakunya hanya akan tertuju pada kebenaran itu.
Menurut al-Sarraj orang yang merindu itu terbagi menjadi tiga golongan yaitu :
1) Mereka yang merindu kepada janji Allah atas para kekasih_Nya tentang pahala, karamah,
dan keridhoan_Nya
2) Mereka yang rindu kepada kekasih_Nya karena cinta_Nya yang mendalam dan
bersemayamnya rindu hendak bertemu dengan kekasih_Nya.
3) Mereka yang menyaksikan kedekatan Allah terhadap dirinya, merasakan kehadiran Allah
yang menyebabkan hatinya merasa senang walau hanya menyebut nama_Nya saja.
Maka syauq adalah disetiap denyut jantung, detak kalbu dan desah nafas hanya mengingat
pada Allah. Dalam dunia sufi, kertika seorang sufi sedang dilanda syauq maka akan tersiksa
batinnya karena kejenuhanya tetap tinggal didunia sedang ia sangat rindu dan ingin selalu bertemu
dengan Tuhan.
Dalam kita Ihya’ ulumuddin, dikatakan ada hal yang mendatang kan syauq yaitu apaabila telah
mantap kecintaanya, timbullah kerinduan kepada kekasih yang ditunjukkan oleh kabar-kabar dan
atsar-atsar. Telah diriwayatkan bahwa Abu Darda' berkata kepada Ka'ab, "Beritahulah aku tentang
ayat yang paling khas di dalam Taurat".
Ka'ab bahwa Allah swt, telah berkata, "Telah lama kerinduan orang-orang yang shaleh untuk
bertemu dengan-Ku, sedangkan Aku lebih besar kerinduan-Ku untuk bertemu dengan mereka.
Ka'ab berkata, "Dan tertulis disisi-Nya "Barangsiapa mencari Aku, ia pun menemukan Aku, dan
siapa mencari selain Aku, ia tidak menemukan Aku."
5
Abu Darda berkata : Aku bersaksi bahwa aku mendengar Rasulullah mengatakan: Dalam kabar
–kabar Dawud as. Disebutkan bahwa Allah SWT, telah berkata : “ Ya Dawud, sampaikan kepada
penghuni bumi_Ku bahwa aku adalah kekasih bagi siapa yang mencitai Aku, teman duduk bagi
siapa yang duduk dengan-Ku, pemilih bagi siapa yang memilih-Ku dan menuruti bagi siaapa yang
mentaati-Ku. Apabila seorang hamba mencitai-Ku dan Aku ketahui sebagai keyakinan dari
hatinya, aka aku menerimanya bagi diri-Ku dan mencintainya dengan kecintaan yang tidak
didahului seseorang pun dari makhluk-Ku. Barang siapa mencari-Ku dengan kebenraan, ia pun
mendapat Aku. Dan siapa yang mencari selain Aku, ia pun tidak menemukan Aku.” “Maka
tolaklah hal penghuni ghurur yang kalian alami. Kemarilah kamu menuju kemuliaan-Ku dan
bertemanlah serta hiburlah dirimu dengan-Ku, niscaya Aku menghibur dan segera mencintaimu.
Aku ciptakan tanah para kekasih-Ku dari tanah Ibrahim Khalil-Ku. Musa yang Aku selamatkan,
dan Muhammad pilihan-Ku. Aku ciptakan hati orang-orang yang rindu dengan cahaya-Ku dan
nikmatnya dengan keagungan-Ku."
"Apabila mereka bermunajat kepada-Ku dengan kalam-Ku dan mereka menyatakan
kesenangannya dengan kenikmatan-Ku, ada yang menjerit, menangis, mengadu dan mengeluh,
ada yang berdiri dan duduk, ada yang rukuk dan sujud dengan pengamatan-Ku, mereka dengan
Aku, dengan-Ku mereka tidak mengeluh karena mencintai-Ku Ada tiga yang aku berikan kepada
mereka, yakni: Pertama mendengar, Aku memasukkan cahaya-Ku di dalam hati mereka Maka
mereka ceritakan tentang Aku sebagaimana aku ceritakan mereka Kedua, andai kata langit dan
bumi beserta isinya dalam timbangan mereka, pasti aku menganggapnya sedikit bagi mereka.
Ketiga. Aku hadapkan wajah-Ku kepada mereka."
6
memikirkan kekasihnya. Uns adalah keadaan jiwa dan seluruh ekspresi rohani terpusat penuh pada
satu titik sentrum, yaitu Allah. Tidak ada yang dirasa, diingat dan diharap kecuali Allah SWT.
Salah satu contoh kondisi uns yakni riwayat yang menceritakan bahwa Rabi’ah al-Adawiyah
selalu menolak lamaran-lamaran pria shalih dengan mengatakan, ”Akad nikah adalah bagi pemilik
kemaujudan luar biasa. Sedangkan pada diriku hal itu tidak ada, karena aku telah berhenti maujud
dan telah lepas dari diri. Aku maujud dalam tuhan dan diriku sepenuhnya milikNya. Aku hidup
dalam naungan firman-Nya. Akad nikah mesti diminta darinya, bukan dariku”. Rabi’ah tenggelam
dalam kesadaran akan kedekatan dengan tuhan. Ketika sakit ia berkata dengan tamu yang
menanyakan sakitnya, ”Demi Allah aku tak merasa sakit, lantaran surga telah ditampakkan bagiku
sedangkan aku merindukanya dalam hati, dan aku merasa bahwa tuhanku cemburu kepadaku,
lantas mencelaku. Dialah yang membuatku bahagia.”
1) Pertama, mereka yang merasa intim dengan sebab dzikir dan jauh dari kelalaian, merasa
intim dengan sebab ketaatan dan jauh dari dosa.
2) Kedua, ketika sang hamba sudah sedemikian intim bersama Allah dan jauh dari apapun
selain-Nya,yakni pengingkaran- pengingkaran dan bisikan-bisikan yang menyibukkannya.
3) Ketiga adalah hilangnya pandangan tentang uns karena ada rasasegan, kedekatan dan
keagungan bersama uns itu sendiri. Maksudnya sang hamba sudah tidak melihat uns itu
sendiri.
-صلى للا عليه وسلم- عن انس بن مالك قال رسول للا صلى للا عليه وسلم وددت أنى لقيت إخواني فقال أصحاب النبي
أنتم أصحابي ولكن إخواني الذين آمنوا بي ولم يرونى: أوليس نحن إخوانك قال
“Dari Ans ibn Malik Aku rindu ingin sekali bertemu dengan saudara-saudaraku, para shahabat
nabi radliyallahu 'anhum berkata: "Bukankah kami saudara-saudaramu? Beliau menjawab:
"Kalian adalah para sahabatku. Sedangkan Saudara-saudaraku adalah orang-orang yang
percaya padaku walaupun mereka belum pernah bertemu denganku." (H.R. Imam Ahmad
dalam musnadnya, Jilid: 20/37).
حدثنا سعيد بن عم ٍرو اْلشعث ُّي أخبرنا عبث ٌر عن مطرفٍ عن عام ٍر عن شريح بن هان ٍئ عن أبي هريرة قال قال رسول َّللا
ْ صلى َّللا عليه وسلم من أحب لقاء َّللا أحب َّللا لقاءه ومن كره لقاء َّللا كره َّللا لقاءه
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amr Al Asy'atsi telah mengabarkan kepada kami
'Abtsar dari Mutharrif dari 'Amir dari Syuraih bin Hani' dari Abu Hurairah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa senang berjumpa dengan Allah,maka
7
Allah pun senang berjumpa dengannya; dan barangsiapa yang benci berjumpa dengan Allah,
maka Allah pun benci berjumpa dengannya."
Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada umatnya perihal doa permohonan kepada Allah
untuk mengaruniai keinginan (kerinduan) bertemu dengan-Nya. Dalam hadits riwayat Imam
Ahmad dan Imam Hakim dengan sanad sahih, Rasulullah bersabda:
اللهم إنى أسألك الرضا بعد القضاءوبرد العيش بعد الموت ولذة النظر إلى وجهك الكريم والشوق إلى لقائك
Artinya, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ridha setelah kepastian, mengembalikan hidup
setelah kematian, kenyamanan melihat pada Dzat-Mu Yang Mulia, dan rindu untuk bertemu
dengan-Mu.” (Al-Ghazali: IV/324).
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syauq adalah Rindu. Rindu adalah kondisi suatu perasaan dimana seseorang atau individu
selalu ingin bertemu dengan yang dirindukan atau yang dicintai. Seorang hamba yang dilanda
kerinduan kepada Allah swt.,selalu ingin terus berdekatan dengan-Nya.
Apabila telah tumbuh syauq, kemudian akan tumbuh yang namanya uns, keintiman dengan
sang Kekasih. Ketika seseorang didekati dan diterima oleh apa yang paling didambakannya, ia
akan merasakan suatu perasaan gembira dan senang yang teramat indah di dalam
jiwanya.Perasaan itu adalah uns.
B. Saran
Besar harapan kami selaku penyusun tulisan ini, semoga tulisan ini bermanfaat bagi
pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami menyadari bahwa tulisan ini
masih jauh dari sempurna. Tentunya kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan agar tulisan ini dapat disusun menjadi lebih baik dan
sempurna.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/437072857/Syauq-Dan-Uns
https://www.academia.edu/38561633/KHAUF_RAJA_SYAUQ_UNS_YAQIN
https://insantri.com/uns-yaqin-ittihad-hulul-dan-wahdatul-wujud/
10