Admin, Binder3
Admin, Binder3
Admin, Binder3
INDONESIAN JOURNAL OF
Pelindung (Patron)
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia
Penasehat (Advisor)
Prof. Marsetio Donosepoetro dr., SpPK(K)
Prof. Siti Budina Kresna dr., SpPK(K)
Prof. Dr. Herman Hariman dr., SpPK(K)
Dr. R. Darmawan Setijanto drg., Mkes
INDONESIAN JOURNAL OF
DAFTAR ISI
1. Efek Hepatotoksik Anti Tuberkulosis terhadap Kadar Aspartate Aminotransferase dan Alanine
Aminotransferase Serum Penderita Tuberkulosis Paru
Delita Prihatni, Ida Parwati, Idaningroem Sjahid, Coriejati Rita ..................................................................... 1–5
2. Gambaran Mikrobiologi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) di Sekelompok Jamaah Haji
Surabaya Tahun 2004
(The Microbiology of Upper Respiratory Tract Infection on Surabaya’s Pilgrim Group 2004)
Prihatini ........................................................................................................................................................................... 6–8
3. Penentuan Defisiensi Besi Anemia Penyakit Kronis Menggunakan Peran Indeks sTfR-F
(Determination of iron deficiency in chronic disease anemia by the role of sTfR-F index)
Adang Muhammad dan Osman Sianipar ................................................................................................................. 9–15
7. Kemampuan Uji Tabung Widal Menggunakan Antigen Import dan Antigen Lokal
(Widal Tube Test Capability Using Imported Antigens and Local Antigens)
Puspa Wardhani, Prihatini, Probohoesodo, M.Y. ................................................................................................... 31–37
Dicetak oleh (printed by) Airlangga University Press. (197/1105/AUP-B5E). Kampus C Unair, Jln. Mulyorejo Surabaya 60115, Indonesia.
Telp. (031) 5992246, 5992247, Telp./Fax. (031) 5992248. E-mail: [email protected].
Kesalahan penulisan (isi) di luar tanggung jawab AUP
GAMBARAN MIKROBIOLOGI ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN ATAS) DI SEKELOMPOK JAMAAH HAJI SURABAYA
TAHUN 2004
(The Microbiology of Upper Respiratory Tract Infection on Surabaya’s Pilgrim
Group 2004 )
Prihatini*
ABSTRACT
Upper respiratory tract infection usually has been presence on hajj pilgrims after they spent at the holy Mecca. They are known by
long duration cough until they were come home. The pilgrims have been given health education how to live in Mecca and Medina before
they go to Saudi Arabia and had meningitis vaccination as well.
The purpose of this study is to know what the cause of the upper respiratory tract infection. If the pathogens have been found, before
departure the infected pilgrims have been given antibiotics to prevent the pilgrimage ceremony to be disturbed..
Regarding the infection problems this study will be done, to give information whether the pathogenic that cause URI is from Indonesia
or Saudi Arabia.
About 118 people partially from Surabaya’s pilgrims were divided into 1st and 2nd groups (53 and 65 persons). Each group have
been examined their pharyngeal swab before the departure to Mecca and after arrival in Surabaya. The samples were kept in transport
media, than sent to the Clinical Pathologic Laboratory at Dr Soetomo Hospital.
The swab samples were isolated and identificated after the cultivation in the incubator at the laboratory.
From the118 pilgrims, only 95 persons completed the laboratory examination before the departure to Mekah and after they arrived
in Surabaya. It is found before departure 5 person (5%) contaminated by pathogenic microorganism, four from K. pneumoniae and
one A betahemolytic Streptococcus group.
After their arrival about 97% have normal flora, but two of them contaminated by Gamma Streptococcus regarding to these results it
is concluded that URI may cause by the environment, difference of weather or viral infection origin Because in the town at Saudi Arabia
the pilgrim lived together with other peoples which came from various countries of the world.
Key words: transport media, K. pneumoniae, Group A beta hemolytic Streptococcus, Gamma Streptococcus
6
mikrobiologis sebelum jamaah berangkat dan sesaat Pada tabel 2, sebagian besar ditemukan flora
mereka akan pulang ke tanah air. normal sewaktu berangkat, hanya 5 orang (5%) yang
ditemukan patogen, yaitu terdiri atas 4 K. pneumoniae
dan 1 Group A betahemolytic Streptococcus. Sebelum
BAHAN DAN CARA KERJA berangkat mereka yang terinfeksi kuman patogen
diberi antibiotika sesuai uji kepekaan antibiotika
Jamaah haji dari sebagian kelompok terbang oleh dokter dan yang tiba dari perjalanan haji di
Surabaya sebanyak 118 orang dibagi menjadi 2 Asrama Haji Sukolilo Surabaya langsung diambil
kelompok (53 dan 65 orang). Yang pertama adalah swab tenggorokan yang kemudian dimasukkan ke
kelompok terbang gelombang pertama dan yang dalam media transport Stuart. Hasil pemeriksaan
kedua kelompok terbang gelombang kedua. Sebelum laboratorium setelah jamaah kembali, sebagian
berangkat jamaah calon haji yang berflora patogen besar (97%) ditemukan flora normal. Hanya di 2
mendapat pengobatan ISPA Masing-masing diperiksa orang diantaranya ditemukan Gamma Streptococcus,
swab tenggorok sesaat sebelum berangkat ke Mekah tetapi salah satu tidak diperiksa waktu berangkat.
dan sesaat akan pulang dari kota tersebut. Jamaah lain yang batuknya tidak sembuh ditemukan
Pengambilan dengan lidi kapas apus (swab) tuberkulose pulmonum, hal tersebut yang didasari
tenggorokan. Bahan swab dimasukkan ke dalam dari hasil foto sinar yang bersangkutan.
media transport (media Stuart) dan dibawa serta
sewaktu pulang dan sampai di tanah air dikirim ke
laboratorium Patologi Klinik RSU dr Soetomo. DISKUSI
Sampai di laboratorium swab ditanam di media
agar darah inkubasi dan bila terdapat pertumbuhan ISPA sering diderita jamaah sewaktu pulang dan
isolate diidentifikasi untuk menentukan apakah ada kadang-kadang berkepanjangan, pada pemeriksaan
mikroorganisme patogen atau tidak.2 Bila perlu laboratorium kenyataan ditemukan flora normal
dilakukan uji kepekaan antibiotika. (97%) berarti batuk bukan disebabkan oleh bakteri
patogen. S. viridans merupakan habitat normal rongga
mulut,saluran napas dan pencernaan pada manusia
HASIL dan binatang. Sebagian besar patogen oportunistik
dan virulensi rendah. S. viridans lekat pada epitel
Dari 118 orang jamaah hanya 98 orang (80,5% ) atau sel endotel dan pelekatan ini menyebabkan
yang dapat diperiksa lengkap sebelum berangkat dan penyakit.4 Apakah hal ini sebagai salah satu penyebab
sesaat pulang, sebab pada pelaksanaan teknisnya ada batuk yang lama, perlu dikaji lebih lanjut.
tahapan yang tidak memungkinkan. Kemungkinan lain penyebab ISPA ialah faktor
Pada Tabel. 1 ditemukan mikro-organisme kurang lingkungan atau mungkin infeksi virus yang tak
patogen, yaitu 16 Str. viridans, 11 Enterobacter, 2 dapat dihindari,1,4 karena mereka di Mekah dan
Stap.coagulase negative
Tabel 1. Mikroorganisme yang tumbuh dari hasil pemeriksaan swab tenggorokan sebelum dan sesudah pulang dari ibadah
haji.
DAFTAR KEPUSTAKAAN:
SIMPULAN 1. Mimms, C.A., 1983,The pathogenesis of infectious disease,2nd
Ed., Academic Press, London,1124.
ISPA yang diderita jamaah kemungkinan tidak 2. Levinson, W., Jawetz, E., 2003, Medical Microbiology &
patogen kecuali bagi mereka yang sebelumnya sudah Immunology Examination & Board review, 7th Ed. International
ada gangguan saluran napas. Ed., McGraw Hill, 2354.
3. Miller, J.M.,A, 1999, Guide to Specimen Management in Clinical
Kemungkinan penyebab lain yang perlu difikirkan Microbiology, 2nd Ed, ASM Press,Washington DC, 93108.
akibat infeksi virus, yang dalam penelitian tak 4. Baron, E.J., Peterson, L.R., Finegold, S.M., 1994, Diagnostic
dilakukan. Microbiology, 9th Ed. Mosby, St Louis, 2206.
Pemeriksaan kesehatan lengkap serta vaksinasi
perlu dilakukan agar ibadah tidak terganggu,
pengaruh lingkungan dan cuaca sangat berperan.
8 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 12, No. 1, Nov 2005: 68