Skripsi Anuar Hadi Zain
Skripsi Anuar Hadi Zain
Skripsi Anuar Hadi Zain
Disusun Oleh :
iv
ABSTRACT
Brakes are one of the components on a motorcycle that serves to slow or stop
the motorcycle comfortably. So the researchers wanted to know the value and
service life of motorcycle brakes and make motorcycle brake samples using
environmentally friendly composite materials with several variations of material
composition.
The materials used in this study were palm sugar powder, resin with a catalyst as
a desiccant. The manufacture of brake linings is obtained by mixing all the
ingredients and printing them and then heating them until they harden. The test
was carried out on the wear test, the brake lining material in this study was
tested for wear with the material variations presented in the test flow chart.
Tests to determine the level of wear are carried out using a Brake
Dyanamometer, with a braking load mass of 500gr, 1000gr, and 1500gr, from the
test results can be produced brake lining no. 2 (Female) which has the
best/smallest wear rate with a value of at 500gr braking
mass load and 4gr powder material variation. And if it meets the characteristics,
the best brake lining will be made in a better shape.
v
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan nikmat
yang tiada terkira. Salah satu dari nikmat tersebut adalah keberhasilan penulis dalam
menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “uji Karakteristik Kampas Rem
Cakram Berbahan Komposit Serbuk Arang Lidi aren” sebagai syarat untuk meraih gelar
akademik Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan.
1. Orang tua penulis: Abdul Gafar dan Suminah, yang telah bersusah payah
membesarkan dan membiayai studi penulis.
2. Bapak Khairul Umurani, ST., M.T selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
TugasAkhirini.
3. Bapak Bekti Suroso, S.T., M.Eng selaku Dosen Pimbimbing II yang telah
banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
4. Bapak H.Muharnif, S.T., Msc selaku dosen penguji I yang telah banyak
memberikan penulis arahan dan masukan dalam menyelesaikan tugas ahir ini
5. Bapak Sudirman Lubis, S.T., M.T selaku dosen penguji II yang telah banyak
memberikan penulis arahan dan masukan dalam menyelesaikan tugas ahir ini
6. Chandra Amirsyah Putra Siregar, ST, MT, yang telah banyak memberikan
koreksi dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhirini,
sekaligus sebagai Ketua Program Studi Teknik Mesin, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
7. Bapak Munawar Alfansury Siregar, ST, MT, Selaku Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
vi
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Program Studi Teknik Mesin, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu
keteknikan kepada penulis.
9. Bapak/Ibu Staf Administrasi di Biro Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
10. Sahabat-sahabat penulis: Mhd Tytan, Mhd Hadi Alfasha, Pitra Wardana Mrp,
adi Syahputra, Evan Alfriansyah, Asri Ema dan rekan – rekan HMM FT
UMSU, HMS FT UMSU, IME FT UMSU, FMMI (Forum Mahasiswa Mesin
Indonesia), FKMTM-SU, Antek Coffe Crew, Kopi Kupiinang, yang telah
banyak mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Laporan Tugas Akhir ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
berharap kritik dan masukan yang konstruktif untuk menjadi bahan pembelajaran
berkesinambungan penulis di masa depan. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi dunia konstruksi teknik Mesin
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAN KEASLIAN SKRIPSI iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR NOTASI xi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 . Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Ruang Lingkup 2
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.4.1. Tujuan Umum 3
1.4.2. Tujuan Khusus 3
1.5 Manfaat 3
viii
BAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN 39
4.1. Data Hasil Pengujian Kampas Rem 39
4.2. Analisa Data Uji Keausan 43
4.2.1. Massa Beban 500gr,1000gr dan 1500gr 43
4.2.2. Massa Beban 500gr,1000gr dan 1500gr 44
4.2.3. Massa Beban 500gr,1000gr dan 1500gr 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR ASISTENSI
SURAT PENENTUAN TUGAS AKHIR
BERITA ACARA DAFTAR HADIR SEMINAR
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR NOTASI
A : Luas pengausan
e : Regangan
F : Berat beban
m1 : Massa awal
m2 : Massa akhir
N : Putaran (RPM)
t : Waktu/Second
T : Torsi/peyangga
Δm : Hasil Akhir
σ : Tegangan
: panjang awal
Δl : Δ panjang
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Seperti hampir semua suku cadang sepeda motor lainnya, kampas rem pun
ada yang memproduksi orisinil pabrik bersangkutan atau vendor yang telah
ditunjuk pabrik tersebut (original equipment manufacture/OEM) dan ada pula
pihak ketiga (aftermarket), meskipun kwalitas tidak terlalu baik tetapi harga untuk
kampas rem ini terbilang cukup murah dan konsumen lebih memilih suku cadang
yang lebih murah. Secara umum bahan atau komposisi utama untuk pembuatan
kampas rem yaitu bahan yang disebut komposit.
Komposit adalah material yang terbuat dari dua bahan atau lebih yang
tetap terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk komponen
tunggal sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik
dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Komposit bersifat
heterogen dalam skala makroskopik.Bahan penyusun komposit tersebut masing-
1
masing memiliki sifat yang berbeda dan ketika digabungkan dalam komposisi
tertentu terbentuk sifat-sifat baru yang disesuaikan dengan keinginan.Keuntungan
pemakaian komposit:
− Memiliki sifat mekanik yang baik
− Tidak mudah korosif
− Bahan baku yang mudah diperoleh dengan harga yang lebih murah
− Memiliki massa jenis yang lebih rendah dibanding dengan serat mineral
− Mampu berfungsi sebagai peredam
2
1.4 Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari pengujian penelitian ini adalah:
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk menguji keausan kampas rem sepeda motor berbahan komposit
serbuk arang lidi aren.
1.5 Manfaat
Manfaat dari dilakukannya pengujian penelitian ini adalah:
1. Meminimalisir limbah pelepah aren yang terbuang.
2. Dapat mengetahui kampas rem mana yang terbaik dan lebih kecil untuk
tingkat keausannya.
3. Dapat membantu perekonomian masyarakat kurang mampu.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Perubahan energi system rem dari energi gerak ke panas yaitu dengan
menggesekan dua material, panas yang timbul karena proses perubahan energy
dari gerak yang saling bergesekan menjadi energi panas. Sehingga temperature
permukaan benda yang begesekan lebih tinggi, namun gerakan benda tersebut
melemah. Dalam system rem, gesekan ini di peroleh antara piringan yang
terhubung dengan roda ( Berputar ) dengan kanvas rem yang terhubung dengan
chasis kendaraan ( Diam ). Namun gesekan ini pasti menghasilkan panas, dan
panas bisa melelehkan logam.Sehingga harus ada penyesuaian material pada
piringan dan kampas rem.
Jika dua benda ini berbahan logam, pasti gesekan akan menimbulkan
panas yang cukup besar. Namun jika dua benda ini terbuat dari bahan organik
(isolator) maka ketahanannya melemah sehingga akan cepat aus. Dalam kondisi
ini,maka piringan rem yang berputar dibuat dari bahan besi solid. Besi ini, juga
dibuat dengan permukaan gesek yang halus agar saat bergesekan tidak
menimbulkan suara yang bersisik. Sementara kanvas rem, umumnya terbuat dari
bahan organic (keramik,asbes) yang memiliki permukaan lebih kasar, sehingga
tetap memiliki gaya gesek yang besar.
4
Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu system yang berfungsi untuk :
1. Mengurangi kecepatan kendaraan
2. Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan
3. Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.
5
2. Rem Cakram
6
Komponen yang terdapat pada rem cakram adalah :
1. Piringan (disc)
Sesuai dengan namanya piringan ini berbentuk bulat menyerupai
sebuah piringan yang fungsinya sebagai media yang bergesekan. Piringan
rem berhubungan dengan roda, artinya saat roda berputar maka piringan
akan ikut berputar. Disc ini menjadi komponen yang akan bergesekan
dengan kampas rem. Sesuai desain, piringan rem dibagi menjadi dua jenis
yaitu :
2. Brake Caliper
Fungsi brake caliper tidak jauh berbeda dengan master silinder yang
ada pada rem tromol. Komponen ini akan merubah tekanan hidrolik
menjadi energy gerak berupa tekanan.
3. Piston
Piston yang ada pada rem cakram mobil lebih besar dari piston rem
sepeda motor, piston ini berfungsi untuk menekan kampas rem secara
merata.
4. Piston Seal
Piston seal adalah komponen berbahan karet yang memiliki
kemampuan sealing untuk mencegah terjadinya kebocoran.
7
5. Niple Bleed
Komponen ini berfungsi untuk membuang angina tau kandungan udara
didalam system hidrolik. Udara yang ada didalam system hidrolik akan
mengakibatkan system pengereman tidak maksimal.
8
2.2 klasifikasi kampas rem cakram original
b. Pengikat (Binders)
Penggunaan pengikat yaitu untuk menjaga keutuhan strukur bantalan rem
dari tekanan panas
.
c. Pengisi (Fillers)
Penggunaan pengisi dalam kampas rem yaitu bertujuan untuk meningkatan
hasil pengereman yang baik.
Bahan baku yang digunakan pada kanvas rem standar umumnya terdiri
dari resin phenolic, fiber, serbuk aluminum, carbon grafit, barium, sulfat,
alumina,asbestos dan lainnya. Bahan baku kampas rem asbestos: asbestos 40 s/d
60 %, resin 12 s/d 15%, BaSO4 14 s/d 15%, sisanya karet ban bekas, tembaga sisa
kerajinan, dan lain-lain. Bahan baku kampas rem non asbestos
:aramyd/kevlar/twaron, rockwool, fiberglass, potasiumtitanate, carbonfiber,
graphite, steelfiber, BaSO4, resin, Nitrile butadine rubber.
c. Resin fenol merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan industri.
Resin ini biasanya berbentuk padat dan amorf. Resin sintetik ini memiliki
sifat bahan yang keras, memiliki daya tahan panas dan air yang baik. Resin
fenol merupakan jenis polimer yang terbentuk dari reaksi kondensasi
antara fenol dan formaldehida.
9
d. Barium sulfat adalah senyawa organik dengan rumus kimia Baso4
digunakan sebagai filler (pengisi) yang selain untuk menurunkan biaya
produksi juga untuk membantu menjaga kestabilan friction pada kanvas
rem. Barium sulfat merupakan kristal putih solid yang terkenal tidak larut
dalam air.
f. Kevlar adalah sebuah merek dagang untuk serat fiber sintetis aramid.
Bahan yang kuat ini banyak digunakan pada banm,fdan layer kapal sampai
bahan untuk pembuatan rompi anti peluru. Bahan ini memiliki kekuatan
dan elastisitas yang baik dan beratnya ringan. Bahan ini disebut-sebut
sebagai bahan yang lima kali lebih kuat dari baja dengan berat yang sama
10
2.3 Komposit
11
carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya. Fiber ini bisa
disusun secara acak maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa juga
dalam bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman.
12
2.3.1 Klasifikasi Bahan Komposit
Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan
komposit partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber
composite).Bahan komposit partikel terdiri dari partikel – partikel yang di ikat
oleh matrik.Bentuk berbentuk yang tidak beraturan secara acak.Sedangkan bahan
komposit serat terdiri dari serat-serat yang diikat oleh matrik.Benttuknya ada dua
macam yaitu serat panjang dan serat pendek.(Sriwita & -, 2014)
13
1. Bahan Komposit Partikel
Dalam struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari
partikel-partikel disebut bahan komposit partikel (particulate composite), menurut
definisi partikel ini berbentuk beberapa macam seperti bulat, kubik, tetragonal
atau bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak, tetapi rata-rata
berdimensi sama. Bahan komposit keramik (ceramic matrik composite).Bahan
komposit partikel pada umumnya lebih lemah dibanding bahan komposit
serat.Bahan komposit partikel mempunyai keunggulan, seperti ketahanan terhadap
aus, tidak mudah retak dan mempunyai daya pengikat dengan matrik yang baik.
14
dibebani searah, sebaliknya sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus
serat.Seperti terlihat pada Gambar 2.4.
15
2.4 Pohon Aren
16
2.4.1 Lidi Pohon Aren
Lidi atau tulang daun pohon aren bisa diolah menjadi kerajinan bernilai
ekonomis.Daun pohon aren terdiri dari rachis (pelepah daun), pinnac (anak daun)
dan spines (lidi). Panjang pelepah daun bervariasi tergantung varietas dan tipenya
serta kondisi lingkungan.. Daun: pinnate, hingga 8 m panjang, anak daun
divaricate, panjangnya 1 m atau lebih, jumlahnya 100 atau lebih pada masing-
masing sisi, dasar daun 2 auriculate, ujung daun lobes, dan kadang-kadang
bergerigi, permukaan atas hijau berdaging, bagian bawah putih dan bertepung
(Ramadani et al, 2008). Sedangkan kadar air dari lidi aren 12,68%.Pohon aren
mempunyai tajuk (kumpulan daun) yang rimbun. Seperti terlihat pada Gambar 2.5
.
Banyak yang mengira bahwa sapu lidi hanya bisa dibuat dengan
menggunakan bahan dasar daun kelapa saja.Namun ternyata, selain daun kelapa,
daun aren pun juga bisa dimanfaatkan menjadi sapu lidi. Bentuk dari daun aren
yang memiliki struktur yang sama seperti daun kelapa membuat daun aren
menjadi salah satu jenis daun yang sangat cocok untuk dijadikan sapu lidi. Cara
pembuatannya pun sangat mudah, karena anda hanya perlu membuang daun aren,
dan mengambil tulang daun arennya saja, lalu diikat menjadi satu, dan jadilah
sapu lidi yang dibuat dari daun aren. Selain dapat dijadikan sapu lidi, lidi aren
juga dapat di jadikan seperti tusukan sate, alat pengunci makanan khas sunda,
17
tatakan piring, penghias lampu dan masih banyak lagi kerajinan yang dapat di
buat dari lidi pohon aren ini.
2.5 Elastisitas
2.6 Kekerasan
2.7 Keausan
Definisi paling umum dari keausan yaitu hilang nya bahan dari suatu
permukaan atau perpindahan bahan dari permukaannya ke bagian yang lain atau
bergeraknya bahan pada suatu permukaan. Definisi lain tentang keausan yaitu
sebagai hilangnya bagian dari permukaan yang saling berintraksi yang terjadi
sebagai hasil gerak relatif pada permukaan.
(1)
Keterangan:
W = Laju keausan
A = Luas pengausan
t = Waktu
18
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.1 Tempat
Tempat penelitian dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, jln. Kapten Muchtar basri
no.3 medan
3.1.2 Waktu
Tahun 2021
Uraian Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengajuan Judul
2 Studi Literature
3 Design Rancangan
4 Pembuatan Rancangan
6 Pembuatan Spesimen
7 Pengujian Spesimen
8 Penyelesaian Skripsi
19
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Mesin press hydraulic adalah mesin yang di fungsikan sebagai alat penekan
atau kompaksi untuk memadatkan serbuk dengan tekanan sebesar 2 ton selama 30
menit untuk menjadi bentuk yang diinginkan. Seperti terlihat pada Gambar .3. 1.
20
2. Cetakan Atau Mal Kampas Rem Cakram
Cetakan atau mal adalah alat yang di gunakan sebagai pembentuk adonan
kampas rem agar menjadi bentuk yang diingikan. Seperti terlihat pada gambar 3.2.
3. Tachometer
21
4. Mesin Gerinda
Mesin gerinda digunakan untuk meratakan plat agar adonan kampas rem
bias melekat dengan posisi yang benar. Seperti terlihat pada gambar 3.4.
22
6. Timbangan Digital
7. Alat Pemanas
23
3.2.2. Bahan
24
2. Serbuk Barium Sulfat (BaSO4)
Barium sulfat adalah senyawa organic dengan rumus kimia BaSO 4
digunakan sebagai filleratau pengisi yang selain untuk menurunkan biaya
produksi juga untuk membantu menjaga kestabilan friction pada kampas rem.
Barium sulfat merupakan kristal putih solid yang terkenal tidak larut dalam air.
Seperti terlihat pada gambar 3.12.
25
4. Resin dan Katalis
Resin adalahsalah satu bahan material yang berfungsi sebagai pembentuk
dalam pembuatan komposit dan katalis sebagai bahan aktif untuk mempercepat
pengerasan resin, apabila menggunakan katalis terlalu sedikit akan memperlama
waktu pengerasan resin. Pasa umumnya resin memiliki bentuk atau wujud berupa
cairan kental seperti lem pada umumnya. Seperti terlihat pada gambar 3.14.
26
6. Grafit atau Arang
Grafit atau arang terdiri dari lapisan atom karbon yang dapat
menggelincir dengan mudah grafit amat lembut dan bias digunakan sebagai
lubricant untuk membuat peralatan mekanis bekerja lebih lancer, grafit
merupakan penghantar listrik dan panas yang cukup baik tetapi bersifat rapuh
ditinjau dari segi ketahanan terhadap korosi, grafit merupakan bahan yang bidang
penggunaannya sangat luas. . Kandungan karbon pada arang rata-rata sebesar
78% dengan nilai kalor yang mencapai 23,68 MJ/kg dan memiliki kandungan
sulfur yang sangat rendah yaitu kurang dari 0,01% . Seperti terlihat pada gambar
3.16.
27
8. Mirror Glaze
Mirror glaze atau anti lengket resin adalah untuk melapisi permukaan
cetakan dengan bahan adonan, sehingga tidak ada kontak antara cetakan dengan
adonan ( misalnya adonan resin ) . Seperti terlihat pada gambar 3.18.
9. Lem Dextone
Lem dexton sebagai perekat antara plat kampas rem dengan adonan
kampas rem yang dikeraskan. Seperti terlihat pada gambar 3
28
10. Plat Kampas Rem
Plat yang digunakan adalah plat bekas yang telah habis kampas rem nya
untuk mengurangi biaya produksi. Seperti terlihat pada gambar 3.20.
29
3.3. Bagan Alir Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Pembuata design
Persiapan bahan
Pembuatan spesimen
Pengambilan Data
Analisa Data
Kesimpulan
Selesai
30
3.4. Prosedur Penelitian
Pada penelitian kali ini hal yang utama adalah mempersiapkan seluruh
bahan yang di butuhkan dan dengan komposisi massa yang tepat agar specimen
yang dihasilkan menjadi lebih baik. Serta mempersiapkan alat yang akan
digunakan pada saat proses pembuatan dan pada saat pengujian.
Komposisi dan perbandingan bahan yang akan digunakan bisa dilihat
pada table 3.2.
Tabel 3.2. Komposisi dan Perbandingan Bahan
NO Bahan Kampas Rem1 KampasRem2 KampasRem3
(gram) (gram) (gram)
1 Aerosol Fiberglass 0,5 0,5 0,5
2 Serbuk Lidi Aren 3 4 5
3 Serbuk Alumunium 1 1 1
4 Serbuk Balium Sulfat 4 4 4
5 Serbuk Kalsium Karbonat 1 1 1
6 Serbuk Grafit/Arang 0,5 0,5 0,5
7 Resin 20 20 20
8 Katalis 1 1 1
9 plat Rem Cakram 18 18 18
31
Tabel 3.3.percobaan penelitian
No m1 m2 n F t
massa awal massa ahir (rpm) (kg) (s)
(Kg) (Kg)
1
Keterangan:
n = Putaran (Rpm)
F = Beban (Kg)
t = Waktu (s)
L : 29,22 mm
P : 50,03 mm
32
3.4.1. Proses Pembuatan Kampas Rem
Alat
Bahan
Aeorosol fiberglass
Serbuk lidi aren
Serbuk alumunium
Serbuk barium sulfat
Serbuk kalsium karbonat
Serbuk grafit/arang
Resin
Katalis
Mirror glaze
Plat kampas rem bekas
33
3. Menyiapkan plat besi yang akan digunakan untuk tempat adonan kampas rem.
4. Mempersiapkan cetakan atau mal sebagai tempat untuk membentuk kampas
rem bersihkan permukaan cetakan dengan kuas dan oleskan mirror glaze
keseluruhan bagian cetakan agar adonan kampas rem tidak melekat pada
cetakan.
5. Membersihkan plat kampas rem dan memberikan lem dextone pada plat dan
memasukan plat kedalam dudukan terdapat pada cetakan.Seperti terlihat pada
Gambar 3.23.
6. Selesai semua bahan ditimbang lalu campurkan semua bahan kedalam gelas
atau wadah dan di aduk sampai merata.
7. Setelah semua merata masukan adonan kedalam cetakan dan tekan secara
perlahan agar adonan dapat masuk kedalam cetakan secara merata.Seperti
terlihat pada gambar 3.23.
34
8. Setelah adonan merata lalu nyalakan mesin press hydraulic untuk melakukan
proses kompaksi atau penekanan, posisikan cetakan tepat pada mata press
hydraulic agar penekanan bias sempurna. Penekanan diatur dengan massa
sebesar 2 ton dengan waktu penekanan selama 30 menit agar adonan terbentuk
sempurna dan kering. Seperti terlihat pada gambar 3.24.
35
10. Kampas rem yang telah dicetak memasuki tahap sinteringatau
pemanasan.Alat pemanas diatur dengan suhu 100℃ dengan waktu 20 menit,
agar adonan kampas rem lebih merekat dan kuat. Seperti terlihat pada gambar
3.26.
Kampas rem yang telah dipanaskan lalu ditimbang untuk mengetahui massa
kering nya sebelum diuji
11. Lakukan proses yang sama pada kampas rem no.2,3, dan 4 hingga selesai.
36
3.4.2. Proses Pengujian Kampas Rem
Proses pengujian dilakukan dengan menggunakan alat Brake
dynamometer yang berada di laboratoriun Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara jl. Kapten Muctar Basri No.3 Medan.
Ada 4 jenis kampas rem yang akan diuji dan berbeda komposisi bahan
yang ditandai dengan no.1 (3gr lidi aren), no.2 (4gr lidi aren), no.3 (5gr lidi aren),
dan no 4 ( kampas komersial )
1. Hal yang pertama yang harus di lakukan adalah menimbang semua
kampas rem yang akan diuji untuk mengetahui massa awal sebelum
pengujian menggunakan timbangan digital dengan sepesifikasi 5 kg
37
3. Lalu nyalakan mesin brake dynamometer dan tentukan putaran mesin
dengan cara menggeserkan tuas gas untuk mendapatkan putaran mesin
yang diinginkan yaitu 2100 RPM untuk melihat berapa putaran rpm
mesin menggunakan alat ukur Tachometer. Seperti terlihat pada
gambar 3.29
38
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
39
Tabel 4.3. Percobaan Penelitian Spesimen 3
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
40
Tabel 4.6. Percobaan Penelitian Spesimen 6
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
41
Tabel 4.8. Percobaan Penelitian Spesimen 8
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
42
4.2 Analisa Data Uji Keausan
Tabel 4.10. Analisa Data Uji Keausan Kampas Rem Cakram Berbahan Komposit
Serbuk Arang Lidi aren Dengan Berat Serbuk 3 gram
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
m
W gram / mm 2 det
Axt
0,001 0,001
W 0,821 gr / mm 2 det W 0,821gr / mm 2 det
1,461x120 1,461x120
0,001 0,001
W 0,821 gr / mm 2 det W 0,821gr / mm 2 det
1,461x120 1,461x120
0,003 0,004
W 2,464 gr / mm 2 det W 3,285 gr / mm 2 det
1,461x120 1,461x120
43
4.2.2. Massa Beban 500gr,1000gr dan 1500gr
Tabel 4.11. Analisa Data Uji Keausan Kampas Rem Cakram Berbahan Komposit
Serbuk Arang Lidi Aren Dengan Berat Serbuk 4 gram
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
m
W gr / mm 2 det
Axt
0,002
Kampas rem no.1 W 1,642 gr / mm 2 det
1,461x12
0,002
W 1,642 gr / mm 2 det (Massa Beban 1500gr )
1,461x120
0,001 0,002
W 0,821 gr / mm 2 det W 1,642 gr / mm 2 det
1,461x120 1,461x120
0,002 0,002
W 1,642 gr / mm 2 det W 1,642 gr / mm 2 det
1,461x120 1,461x120
44
4.2.3. Massa Beban 500gr,1000gr dan 1500gr
Tabel 4.12. Analisa Data Uji Keausan Kampas Rem Cakram Berbahan Komposit
Serbuk Arang Lidi Aren Dengan Berat Serbuk 5 gram
No m1 m2 N F t A Δm
(Kg) (Kg) (rpm) (gr) (s) (Luas (Kg)
Pengausan)
m
W gr / mm 2 det
Axt
0,002
Kampas rem no.1 W 1,642 gr / mm 2 det
1,461x120
0,002
W 1,642 gr / mm 2 det (Massa Beban 1500gr )
1,461x120
0,001 0,002
W 0,821 gr / mm 2 det W 1,642 gr / mm 2 det
1,461x120 1,461x120
0,002 0,002
W 1,642 gr / mm 2 det W 1,642 gr / mm 2 det
1,461x120 1,461x120
45
1. Kampas 1 ( 3gram serbuk lidi aren )
Grafik perbandingan masa yang hilang dari massa awal hingga massa
akhir dengan variasi beban yang dilakukan pada kampas rem saat pengujian
keausan. Dapat dilihat pada gambar 4.1.
0,003
0,002 0,002
0,002
Massa Hilang (gram)
0,002
0,001
0,001
0,001
0,000
500gram 1000gram 1500gram
1,5
1 0,821 0,821
0,5
0
500gram 1000gram 1500gram
46
Pada gambar grafik 4.2, terlihat perbedan yang sangat signifikan
dimana keausan terbesar terjadi pada massa beban 1000 gram dan serbuk lidi aren
2
3gram. Dan menghasilkan nilai keausan 2,464 gr / mm det . Disebabkan karena
ada nya gaya gesek yang kasar menggerus dan memotong permukaan sehingga
mengakibatkan hilangnya material tersebut.
3
Massa Hilang (gram)
2,5
2
1,5
1 0,821 0,821
0,5
0
500gram 1000gram 1500gram
47
2. Kampas 2 ( 4 gram serbuk lidi aren )
Grafik perbandingan massa yang hilang dari massa awal hingga akhir
dengan variasi beban yang dilakukan pada kampas rem saat pengujian keausan.
Dapat dilihat pada gambar 4.4
0,003
0,002 0,002
0,002
Massa Hilang (gram)
0,002
0,001
0,001
0,001
0,000
500gram 1000gram 1500gram
1,4
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
500gram 1000gram 1500gram
48
Pada gambar grafik 4.5, terlihat tidak ada perbedan atau memiliki nilai
keausan yang sama pada massa beban 500gram, 1000gram, dan 1500 gram
dengan serbuk lidi aren 4gram. Dan menghasilkan nilai keausan
1,642 gr / mm2 det . Disebabkan karena gaya gesek pada material seimbang dan
memiliki keausan yang sama.
1,5
1 0,821
0,5
0
500gram 1000gram 1500gram
Pada gambar grafik 4.6, terlihat perbedan yang sedikit dimana keausan
terendah terjadi pada kampas rem cakram 2 betina dengan massa beban 500gram
dan serbuk lidi aren 4gram. Dan menghasilkan nilai keausan .
Disebabkan karena ada nya gaya gesek yang kasar menggerus dan memotong
permukaan sehingga mengakibatkan hilangnya material tersebut.
49
3. Kampas 3 ( 5 gram serbuk lidi aren )
Grafik perbandingan massa yang hilang dari massa awal hingga akhir
dengan variasi beban yang dilakukan pada kampas rem saat pengujian keausan.
Dapat dilihat pada gambar 4.5.
0,003
0,002
0,002
Massa Hilang (gram)
0,002
0,001 0,001
0,001
0,001
0,000
500gram 1000gram 1500gram
1,5
0,5
0
500gram 1000gram 1500gram
50
Pada gambar grafik 4.8, terlihat tidak ada perbedan atau memiliki nilai
keausan yang sama pada massa beban 500gram, 1000gram, dan 1500 gram
dengan serbuk lidi aren 5gram. Dan menghasilkan nilai keausan
1,642 gr / mm2 det . Disebabkan karena gaya gesek pada material seimbang dan
memiliki keausan yang sama.
0,8
0,6
0,4
0,2
0
500gram 1000gram 1500gram
51
BAB 5
Jantan Betina
500gram = 500gram =
1000gram= 1000gram=
1500gram= 1500gram=
Jantan Betina
500gram = 500gram =
1000gram= 1000gram=
1500gram= 1500gram=
Jantan Betina
500gram = 500gram =
1000gram= 1000gram=
1500gram= 1500gram=
52
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut:
1. Pada penelitian berikut hendaknya lebih memperhatikan berat dari setiap
bahan yang akan di jadikan sebagai bahan uji.
2. Dari suatu pengujian hendaknya lebih memperhatikan kecepatan ( RPM )
agar mendapatkan hasil massa hilang dan keausan maksimal.
53
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, R., Tarkono, T., & Sugiyanto, S. (2013). Studi Sifat Mekanik Komposit
Serat Sansevieria Cylindrica Dengan Variasi Fraksi Volume Bermatrik
Polyester. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin FEMA, 1(2), 85–93.
Fatah, A & Sutejo, H. (2015). TINJAUAN KERAGAAN TANAMAN AREN (
Arrenga pinnata Merr ) DI KABUPATEN KUTAI BARAT Menurut data
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memandang bahwa prospek
pengembangan industri gula ke depan melalui pengembangan dari tebu
sebagai. Agrifor, XIV(1), 1–14.
Jurusan, D., Mesin, T., Teknik, F., & Janabadra, U. (2012). Analisis Keausan
Kampas Rem Pada Sepeda Motor. Sukamto, 2(1), 31–39.
Sriwita, D., & -, A. (2014). Pembuatan Dan Karakterisasi Sifat Mekanik Bahan
Komposit Serat Daun Nenas-Polyester Ditinjau Dari Fraksi Massa Dan
Orientasi Serat. Jurnal Fisika Unand, 3(1), 30–36.
https://doi.org/10.25077/jfu.3.1.
wagino. (2016). Sepeda Motor Honda Fit S Influence Using Groove Brake Pad
About Stopping Distance and. JURNAL UNTIRTA, 1(2), 189–200.
Yudhanto, F., Dhewanto, S. A., & Yakti, S. W. (2019). Karakterisasi Bahan
Kampas Rem Sepeda Motor Dari Komposit Serbuk Kayu Jati. Quantum
Teknika : Jurnal Teknik Mesin Terapan, 1(1), 19–27.
https://doi.org/10.18196/jqt.010104
54
Lampiran
RIWAYAT HIDUP