0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
142 tayangan29 halaman

AC Basic Handout

Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai air conditioner dan konsep-konsep dasar terkait, seperti suhu, panas, kelembaban, dan tekanan. Air conditioner digunakan untuk mengatur suhu, sirkulasi, dan kelembaban udara ruangan untuk menjaga kondisi udara yang nyaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan hubungan antara berbagai konsep fisika dasar tersebut seperti perubahan suhu dan kelembaban serta perubahan wujud

Diunggah oleh

ndaycom2
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
142 tayangan29 halaman

AC Basic Handout

Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai air conditioner dan konsep-konsep dasar terkait, seperti suhu, panas, kelembaban, dan tekanan. Air conditioner digunakan untuk mengatur suhu, sirkulasi, dan kelembaban udara ruangan untuk menjaga kondisi udara yang nyaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan hubungan antara berbagai konsep fisika dasar tersebut seperti perubahan suhu dan kelembaban serta perubahan wujud

Diunggah oleh

ndaycom2
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 29

Air Conditioner 1

AIR CONDITIONER
1. APAKAH AIR CONDITIONER ITU

Sebuah peralatan Air Conditioner dipergunakan


untuk :
 Mengatur suhu udara
 Mengatur sirkulasi udara
 Mengatur kelembaban (humidity) udara
 Mengatur kebersihan udara
Air Conditioner mempertahankan kondisi udara baik
suhu dan kelembabnnya agar nyaman dengan cara
sebagai berikut :

- Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner


akan mengambil panas dari udara sehingga suhu
udara diruangan turun, sebaliknya saat suhu
ruangan rendah air conditioner akan memberikan
panas keudara sehingga suhu udara akan naik.

- Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga


dikurangi sehingga kelembaban udara
dipertahankan pada tingkat yang nyaman (sesuai
keinginan).
Untuk menunjang kerja Air Conditioner tersebut,
maka pada air conditioner umumnya dilengkapi
dengan heater, coller (evaporator) dan sistim ventilasi
seperti blower, air purifier (pembersih udara) dan
saluran udaranya.

2. PERUBAHAN WUJUD

2.1. Panas
Panas adalah satu bentuk energi (tenaga).
Jumlah-1kcl panas dapat merubah suhu 1kg air
sebesar 1 oC

panas jenis adalah jumlah panas yang di butuhkan


untuk merubah suhu benda tertentu sebesar 1 oC

2.2. Suhu

Skala suhu

Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya sebuah


benda. Untuk menyatakan suhu, umumnya
digunakan Derajat Celcius (oC) atau Derajat
Fahrenheit (oF).

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 2

Pada skala derajat Celcius titik beku air dan titik


didih air dibagi menjadi 100 bagian di sebut 1 oC.

Pada skala derajat Fahrenheit ( oF) titik beku air diberi


angka 32 oF dan jarak antara titik beku dan titik didih
dibagi menjadi 180 bagian dan tiap bagian disebut 1
o
F.

Untuk merubah pengukuran derajat celcius menjadi


derajat fahrenheit ataupun sebaliknya kita dapat
mengunakan persamaan sebagai berikut :
o
C = 5/9 (oF-32)
o
F = 9/5 oC+32

Thermometer bola basah (wet bulb) dan bola kering


(dry bulb).

Indera panas pada thermometer dibungkus dengan


kain atau kapas basah. Kain atau kapas basah tersebut
dicelupkan sebagian di wadah air. Akibat gaya
kapilaritas maka kain atau kapas akan selalu basah
membasahi indera panas pada thermometer.
Air pada permukaan didekat indra panas akan
menguap ke udara, sehingga menarik sebagian panas
dari udara disekitar indra panas tersebut.
Suhu disekitar indra panas akan turun. Suhu pada saat
itu disebut suhu bola basah.

Dengan menggunakan kombinasi antara thermometer


bola kering dan bola basah kita dapat mengukur
kelembababan udara.
Suhu jenuh air didalam udara (dew point)

Kalau udara didinginkan, suhu udara akan turun,


pada saat bersamaan kelembaban relatif udara
akan naik. Pada saat kelembaban mencapai
100% atau dengan kata lain suhu bola basah dan
suhu bola kering sama, maka uap air didalam
udara akan menjadi jenuh.
Pada pendinginan yang selanjutnya uap air di
udara tidak dapat bertahan pada kondisi uap,
maka sebagian akan mengembun.
Suhu dimana kelembaban menjadi 100% akan
terbentuk embun disebut suhu jenuh air dalam
udara (dew point temperature).

2.3. Kelembaban (Humidity)

Kelembaban
Waktu anda memasukan es pada gelas yang
berisi air, anda akan melihat secara jelas bahwa
akan ada titik-titik air diluar gelas. Anda
mungkin heran, dari mana titik-titik air itu
datang. Titik air itu datang dari udara di sekitar

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 3

gelas, ini artinya bahwa kelembaban adalah


kandungan uap air yang berada di udara.

Kelembaban Relatif
Kelembaban relatif digunakan sebagai ukuran
kelembaban udara. Kelembaban relatif adalah jumlah
uap air yang terkandung didalam udara dibanding
dengan udara yang sudah tidak dapat menyerap uap
air lagi pada suhu udara tersebut.
Jadi kelembaban relatif 50% artinya, kandungan uap
air dalam udara tersebut 50% dari udara yang sudah
tidak dapat menyerap uap air lagi pada suhu udara
tersebut.

Kelembaban Absolut
Kelembaban absolut adalah jumlah kandungan uap
air didalam udara dibandingkan dengan udara kering.

2.4. Tekanan

Tekanan didefinisikan dengan gaya tegak lurus


yang dikenakan pada satuan tertentu pada benda
padat, cair atau gas.
Umumnya satuan tekanan yang digunakan
adalah “ Kg/Cm2 “.
Selain untuk satuan pengukuran internasional
digunakan satuan pascal.

1 kpa (kilo pascal) = 1.01972 x


10-2 Kg/Cm2
1 Kg/Cm2 = 98.06 kpa

unjuk kerja blower biasanya mengunakan ukuran


mm. Kolom air raksa (mm.Hg).

Tekanan Atmosphere

Tekanan ini adalah tekanan yang bekerja pada


semua benda di atas bumi. Tekanan ini adalah
berat udara disekitar dan sama dengan 1.03
Kg/Cm2 (1 atmosphere).
Pada tekanan ini pengukuran menggunakan
kolom air raksa menjadi 760 mm.Hg.

1 atm = 1.03 Kg/Cm2 =


760 mm.Hg

Pada prakteknya tekanan gauge menunjuk harga


tekanan 0 untuk tekanan 1 atmosphere.

Tekanan Absolut

Tekanan absolut adalah kalau tekanan vacuum


sempurna diberi angka 0 Kg/Cm2.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 4

Tekanan atmosphere kalau diukur sebagai tekanan


absolut berharga 1.03 Kg/Cm2. Untuk membedakan
tekanan absolut, tekanan yang diukur dengan gauge
disebut tekanan gauge (gauge pressure).
Sebagai petunjuk tekanan absolut di beri tanda
Kg/Cm2 abs, dan tekanan gauge dengan Kg/Cm2.G.
Hubungan antara tekanan absolut dan tekanan gauge
adalah :
Tekanan absolut (Kg/Cm2 abs) = tekanan gauge
(Kg/Cm2.G. + 1.03 Kg/Cm2).

2.5. Perubahan Wujud

Perubahan wujud air


Bagaimana es dapat berubah wujudnya kalau
kita berikan panas. Kita memakai air sebagai
contoh untuk memudahkan kita memahami
hubungan antara panas dan perubahan wujud.
Kalau kita memanasi es sampai sampai suhu es
tersebut mencapai 0 oC (32 oF) es akan mencair
dan air tetap 0 oC. Setelah seluruh es mencair,
suhu air mulai naik. Saat suhu naik mencapai
100 oC (212 oF), air mulai berubah menjadi uap,
dan sampai seluruh air menjadi uap suhu air
tetap 100 oC (212oF).

Panas sensibel dan panas laten

Panas laten adalah panas yang dapat merubah


wujud tetapi tidak merubah suhu. Saat es
mencair menjadi air dan saat air menguap
menjadi uap akan menyerap panas laten.
Pada air, 1kg es pada suhu 0 oC berubah menjadi
air dengan suhu 0 oC akan menyerap panas laten
80 kcal. Dan 1kg air dengan suhu 100 oC akan
menyerap panas laten 539kcal.
Panas sensible adalah panas yang dapat merubah
suhu suatu benda. Pada gambar panas sensibel
adalah panas untuk menaikan atau menurunkan
suhu air. Pada air ,1kg air pada suhu 0 oC
dinaikan menjadi 100oC akan menyerap panas
sensibel 100kcal.

Wujud benda

Ada 3 macam wujud benda yaitu : padat (solid),


cair (lequid) dan gas.
Pada air wujud padat adalah es, cair adalah air
dan wujud gas adalah uap.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 5

Solidifikasi yaitu cairan yang berubah menjadi


padat dengan melepas panas pada sekelilingnya.

Penguapan (Evaporasi) yaitu cairan yang


menguap menjadi gas dengan menyerap panas
dari sekelilingnya.

Pengembunan (Kondensasi) yaitu gas/uap yang


berubah menjadi cairan dengan melepas panas
sekelilingnya.

Sublimasi yaitu benda padat yang berubah


menjadi gas. Sebagi contoh : es kering (CO2
padat) dan naptalin, saat dipanaskan akan
langsung berubah menjadi gas.

Adhesi yaitu gas yang berubah menjadi padat.

3. HEATER ( PEMANAS )

Ada beberapa macam heater yaitu heater yang


menggunakan air panas, heater yang
menggunakan gas panas atau gas sisa
pembakaran.
Umumnya heater yang digunakan pada
kendaraan adalah heater yang menggunakan air
panas.

Prinsip kerja

Pada heater dengan air panas : air pendingin


engine dialirkan kedalam heater core sehingga
heater menjadi panas.
Udara dingin dengan bantuan blower fan
dilewatkan melalui heater core. Akibat adanya
perpindahan panas dari heater core ke udara
maka udara menjadi panas.

Pengaturan suhu

Untuk mengatur suhu udara digunakan cara


pencampuran udara panas dan

Fusi yaitu benda padat yang mencair, dengan


menyerap panas dari sekelilingnya.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 6

Teori dasar pendinginan

Sehabis berenang pada siang hari kita merasakan


sedikit dingin. Hal ini akibat dari sisa air yang
menempel pada badan kita menguap. Saat air
menguap akan menarik panas dari badan kita.
Hal yang sama adalah kalau kita membasahi
kapas dengan alkohol dan menempelkannya
pada kulit kita.
Sesaat kemudian cairan alkohol tersebut akan
menguap berubah menjadi gas. Pada saat hal ini
terjadi alkohol akan menarik panas kulit kita
(kulit kita merasa dingin). Berdasarkan prinsip
ini kita bisa menerapkannya pada sistem AC,
yaitu cairan pada saat menguap membutuhkan
panas.

Refrigerant

Refrigerant adalah media pemindah panas yaitu


senyawa yang bersirkulasi pada sistim AC Untuk
menghasikan efek pendinginan. Refrigerant yang
dipakai pda kendaraan sekarang ini adalah
HFC134a yang tidak mempunyai sifat sebagai
perusak Ozone (karena tidak mengandung Chlor)

Sifat HFC134a

Pada tekanan atmosphere air mendidih pada suhu


100 oC (212 oF), tetapi

dingin, yaitu dengan mengatur posisi dari


Air mix control door, dimana akan didapat proporsi
yang tepat antara udara dingin yang tidak dilewatkan
heater core dan udara dingin yang dilewatkan heater
core.

4. PRINSIP PENDINGINAN

Pendingin (cooler) akan mendinginkan dan


mengurangi kelembaban udara dari dalam atau luar
kendaraan, sehingga dihasilkan kondisi udara yang
nyaman.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 7

Contoh 2
Refrigerant berwujud gas dapat dirubah kewujud
cairan tanpa merubah tekanannya dengan cara
menurunkan suhu refrigerant tersebut.

Sebaliknya

Contoh 3
Refrigeran berwujud cairan dapat dirubah
kewujud gas pada suhu tetap dengan cara
menurunkan tekanan refrigerant tersebut.

Contoh 4
Refrigerant berwujud cair dapat dirubah kewujud
gas pada tekanan tetap dengan cara menaikan
suhu refrigerant.

HFC134a mendidih pada suhu –26.9 oC (-16.4 oF).


Pada tekanan 1 kg/Cm2.G (98 kpa) air mendidih pada
suhu 121 oC (250 oF) tetapi HFC134a mendidih pada
suhu
–10.6 oC (-128 oF) .

Kalau HFC134a dilepaskan ke udara maka secara


cepat akan menguap mengambil panas dari udara
sekitarnya.
HFC134a juga akan secara mudah mengembun
kembali menjadi cair, pada kondisi tekanan tertentu
dengan melepaskan panas ke sekililingnya.

Pada grafik sebelah diperlihatkan hubungan tekanan


dan suhu pada HFC134a.
Kurva pada grafik tersebut menunjukan titik didih
HFC134a pada tekanan dan suhu yang berbeda.
Diatas kurva menyatakan HFC134a dalam wujud gas
dan dibawah kurva menunjukan HFC134a dalam
wujud cairan (liquid).

Contoh 1
Refrigerant berwujud gas dapat dirubah kewujud
cairan tanpa merubah suhunya dengan menaikan
tekanan refrigerant tersebut.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 8

Sebuah atom chlor yang berada di


stratosphere bertahan
hingga waktu yang lama dan lapisan

HFC134a mempunyai sifat kimia dan fisika yang


baik jika digunakan sebagai refrigerant pada AC
mobil yaitu tidak
mudah terbakar, tidak mudah meledak, tidak beracun,
tidak menyebabkan karat pada komponen AC, tidak
berbau dan tidak merusak pakaian.

Pengaturan Pemakaian Refrigerant

Melihat bertambahnya bahaya akibat rusaknya


lingkungan akhirnya dibuat sebuah peraturan yang
berakibat terhadap pemakaian CFC
(Chorofluorocarbon = R12) yang merusak lapisan
ozone.
Di Monteral Protocol waktu pengurangan refrigerant
dikaji dan selajutnya dimasa mendatang (tahun 2000)
CFC dihapus dari pemakaian. Walaupun begitu
dengan bertambah tipisnya ozone dan gerakan untuk
melindungi lingkungan hidup, maka penghapusan
pemakaian CFC dimajukan pada akhir tahun 1994.

Alasan dari pengaturan pemakaian CFC

1. Sinar ultraviolet dengan panjang gelombang


tertentu sangat berbahaya untuk kehidupan
organisme, memyebabkan kanker kulit dan
perpengaruh terhadap gen-gen. Lapisan ozone
menyerap sinar oltraviolet sehingga
pancarannya berkurang, hal ini sangat penting
bagi kelangsungan hidup dibumi.
2. CFC12 yang digunakan untuk AC model lama
adalah senyawa yang stabil dari bumi, senyawa
tersebut melewati Troposphere dan mencapai
Stratosphere tanpa terpecah (rusak). Di
Stratosphere refrigerant tersebut memecah
akibat pancaran sinar ultraviolet dan
melepaskan atom Chlor. Dengan chlor sebagai
katalisator reaksi terjadi dan ozone terkikis.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 9

ozone berlanjut.
Disamping ini tabel yang memperlihatkan potensi
kerusakan terhadap ozone (ozone depletion potensial)
yang ada pada beberapa senyawa.

5. PRINSIP KERJA AC

1). Pengkabutan dan Penguapan

Pada AC mobil udara didinginkan dengan cara


sebagai berikut :
* Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi
disimpan didalam Receiver.
* Selanjutnya cairan refrigerant dialirkan melewati
sebuah lubang kecil yang disebut “ Expansion valve “
saat suhu dan tekanan refrigerant berkurang dan
sejumlah cairan refrigerant berubah menjadi gas.
* Refrigerant dengan suhu dan tekanan rendah
mengalir ke dalam evaporator. Didalam evaporator
refrigerant menguap dan mengambil panas dari udara
disekitarnya.

2). Bagaimana mengembunkan gas


HFC134a menjadi cairan.

Sistim AC tidak dapat mendinginkan udara jika


cairan refrigerant tidak menguap. Untuk merubah uap
refrigerant ke cairan refrigerant, sebuah compressor
digunakan didalam sistim AC.
Seperti diketahui, ketika gas dikompressikan didalam
compressor suhu dan tekanan bertambah. Sebagai
contoh saat refrigerant dikompresi darai 2.1 Kg/Cm2
ke 15 Kg/Cm2, suhunya juga bertambah dari 0 oC ke
80 oC.
Titik didih refrigerant pada tekanan 15 Kg/Cm G
adalah 57 oC. Suhu dari refrigerant bertekanan tinggi
(80 oC) lebih tinggi dari titik didihnya (57 oC), dan
lebih tinggi dari udara disekitarnya. Wujud
refrigerant tetap dalam bentuk gas.

3). Pengembunan gas HFC134a

Pada AC refrigerant dengan tekanan dan suhu


tinggi berubah menjadi cairan akibat
pendinginan di condensor. Dengan mengalirnya
gas refrigerant bertekanan tersebut ke condensor,
gas tersebut akan
mengembun dan berubah menjadi cairan. Saat itu
suhu refrigerant menjadi rendah dari titik
didihnya (sekitar 57 oC). Cairan refrigerant yang
terbentuk mengalir kembali ke receiver.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 10

Sirkulasi Refrigerant Pada AC

Pada keluaran compressor (discharge compressor),


refrigerant bersuhu dan bertekanan tinggi
mengandung panas yang diserap dari evaporator dan
panas yang dihasilkan oleh compressor pada tekan.
Gas refrigerant ini mengalir ke condenser, didalam
condenser diembunkan menjadi cairan refrigerant.
Cairan refrigerant ini mengalir ke receiver, di
receiver cairan disaring dan disimpan sampai
evaporator membutuhkan refrigerant untuk diuapkan.
Expansion valve merubah cairan refrigerant menjadi
bersuhu dan bertekanan rendah dengan bentuk spray
(kabut). Refrigerant bersuhu dan berbentuk kabut
tersebut mengalir kedalam evaporator. Di evaporator
refrigerant menguap dan mengambil panas, dan udara
hangat yang dilewatkan evaporator.
Seluruh cairan berubah menjadi gas refrigerant di
dalam evaporator dan gas yang mempunyai panas
laten tersebut mengalir ke dalam compressor,
selanjutnya proses tersebut berulang kembali.

6. COMPONEN AIR CONDITIONER

6.1. COMPRESSOR

Compressor adalah pompa yang dirancang untuk


menaikan tekanan refrigerant. Kenaikan tekanan
refrigerant juga akan menaikan suhu refrigerant.
Uap refrigerant bersuhu tinggi akan mengembun
secara cepat didalam condenser dengan
melepaskan panas udara sekitar.
Compressor dikelompokan sebagai berikut:
a. Tipe Torak - Type Crank Shaft
- Type Swash Plate
- Type Wobble Plate
b. Type Rotari - Type Through Vane

Compressor torak type crank shaft

Pada compressor torak, putaran dari crank shaft


dirubah menjadi gerakan naik turun piston.

Mekanisme kompresi
Ada dua macam valve yang dipasang pada valve
plate. Pertama adalah Section valve dipasang
pada permukaan bagian bawah valve plate.
Yang lainya adalah Discharge valve yang
dipasang pada permukaan bagian atas valve
plate.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 11

Langkah Hisap
Saat piston bergerak turun discharge valve pada
posisi tertutup karena tekanan refrigerant pada sisi
tekan (discharge) lebih besar dibanding didalam
silinder. Pada saat yang sama section valve terbuka
akibat kevacuuman disilinder sehingga refrigerant
dapat masuk.

Langkah tekan
Saat piston bergerak naik gas refrigerant didalam
silinder ditekan keluar melalui discharge valve dan di
alirkan ke condenser dengan tekanan dan suhu yang

tinggi. Pada saat yang sama section valve


tertutup akibat dari tekanan yang tinggi tersebut.

Compressor torak type Wobble Plate

6 buah piston diatur pada sebelah kanan


compressor dengan jarak antar piston 60o.
Compressor ini mempunyai beberapa
keuntungan dibanding compressor type swash
plate, keuntungan tersebut sebagi berikut ;
- Kapasitas compressor secara otomatis
berubah menurut kebutuhan beban
pendinginan.
- Pengaturan kapasitas yang bervariasi
juga mengurangi kejutan yang
disebabkan oleh ON-OFF nya magnetic
clutch.

6.2. MAGNETIC CLUTCH

Magnetic clutch digunakan untuk


menghubungkan dan memutuskan hubungan
compressor ke mesin. Komponen utamanya
adalah stator, rotor, dan pressure plate.

Kontruksi
Sebuah magnetic clutch terdiri dari stator, rotor
dengan pulley dan pressure plate untuk
menghubungkan pulley dan compressor secara
magnetic. Stator dipasang tetap pada compressor
dan pressure plate dipasang pada shaft
compressor. Sebuah bearing (bantalan)
digunakan diantara permukaan bagian dalam dari
rotor dan front houshing dari compressor.

Cara Kerja
Pada saat engine beroperasi, pulley berputar
karena dihubungkan ke crank shaft
menggunakan belt, tetapi compressor tidak
bekerja sebelum magnetic clutch diberi arus
listrik. Ketika sistim AC on, amplifier ke coil
stator.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 12

Selanjutnya medan electromagnet yang terbentuk


menarik pressure plate dan pressure plate
menekan permukaan gesek pada pulley, memutar
compressor.

6.3. CONDENSER

Condenser digunakan untuk mendinginkan gas


refrigerant bertekanan dan bersuhu tinggi dan
merubahnya menjadi cairan refrigerant.
Sejumlah besar panas dilepaskan keudara bebas
melalui condenser. Hal ini akan mempengaruhi
efek pendinginan dievaporator. Untuk itu
condenser dipasang didepan kendaraan untuk
mendapatkan pendinginan oleh radiator fan dan
udara yang lewat saat kendaraan bergerak.

6.4. RECEIVER / DRIYER

Receiver adalah komponen yang digunakan


untuk menyimpan cairan refrigerant. Juga dryer
dan filter didalam receiver akan menyerap air
dan kotoran yang ada didalam refrigerant.

Receiver memisahkan refrigerant dalam bentuk


gas dari cairan refrigerant oleh perbedaan berat
dan memastikan bahwa aliran yang mengalir ke
expansion sudah berbentuk cairan.

Dryer juga berisi desiccant yaitu zeolite yang


berfungsi menyerap panas.

Sigh glass dipasang diatas receiver Jumlah


refrigerant yang diisikan kedalam sistim sirkulasi
penting artinya pada effisiensi pendinginan AC.
Sigh glass digunakan untuk mengetahui jumlah
refrigerant didalam sirkulasi. Sigh glass juga bisa
dipasang pada liquid tube diantara receiver dan
expansion.

Fussible plug yang dipasang pada receiver


berguna untuk melindungi komponen-komponen
sistim AC dari kerusakan.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 13

valve yaitu type constan pressure (tekanan tetap)


dan Thermal (tipe sensor panas). Expansion
valve tipe thermal inilah yang banyak digunakan
pada AC mobil.

Expansion valve ini akan mengatur jumlah aliran


refrigerant yang diupkan di evaporator, akibat
dari pengaturan aliran refrigerant ini maka suhu
ruangan dapat diturunkan berdasarkan beban
panas yang ada pada evaporator. Jumlah aliran
refrigerant yang melewati expansion valve
ditentukan oleh gerakan turun naik-nya valve.
Gerakan valve ini diatur akibat dari perbedaan
tekanan antara Pf (tekanan didalam sensing bulb)
dan jumlah Ps (tekanan spring) dan Pe (tekanan
didalam evaporator).
Pada beban pendinginan tinggi (pada suhu
ruangan tinggi) tekanan gas pada keluaran
evaporator tinggi, akibatnya suhu dan tekanan
pada sensing bulb juga tinggi. Selanjutnya akan
menekan kebawah valve sehinga valve terbuka
lebar, jumlah aliran refrigerant membesar.
Sebaliknya ketika beban pendinginan rendah,
valve akan membuka sedikit sehingga aliaran
refrigerant akan kecil.

Karena pemikiran perlindungan terhadap lingkungan,


maka pada AC sistim R134a fusible plug tidak lagi
dipakai. Hal ini telah diganti menggunakan presure
relief valve yang dipasang pada compressor.

6.5. EXPANSION VALVE

Setelah melewati receiver cairan refrigerant dialirkan


ke orifice (lubang kecil yang tiba-tiba membesar
disebut Expansion valve) akibat cairan yang tiba-tiba
saluranya diperbesar, maka cairan refrigerant akan
berubah menjadi bertekanan dan bersuhu rendah
dengan wujud kabut. Ada dua macam expansion

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 14

sehingga AC tidak dingin. Pada tipe external


equalizing problem ini diatasi dengan mengambil
tekana Pe didekat outlet evaporator. Tekanan ini
yang mengatur diaphragma turun (valve masih
dapat terbuka) pada saat terjadi sumbatan pada
evaporator.

Expansion valve tipe Box (new model).

Expansion valve tipe box adalah expansion valve


tipe external equalizing tetapi sensor indera
panasnya digabung

Berikut ini adalah Thermal expansion valve type


equalizing dan external equalizing, kedua tipe
expansion valve ini secara
prinsip adalah sama, yang berbeda adalah letak
sensor tekanan pada evaporator.

Thermal expansion valve tipe internal equalizing.

Ketika tekanan gas didalam evaporator stabil akan


diimbangi oleh tekanan Pe dan Ps. Pembukaan valve
menjadi stationer dan refrigerant mengalir tetap.
Refrigerant pada keluaran evaporator (pada daerah L)
selalu dalam kondisi panas lanjut (uap sempurna).
Kalau aliran terlalu sedikit, penguapan akan lebih
cepat sehingga bagian panas lanjut L semakin
panjang suhu keluaran evaporator akan naik. Akibat
tekanan pada sensing bulb bertambah dan membuka
valve lebih lebar sehingga aliran refrigerant besar.
Sebaliknya jika aliran refrigerant didalam evaporator
terlalu besar, bagian panas lanjut L lebih pendek.
Suhu dan tekanan pada sensing bulb dan pembukaan
valve akan mengecil.

Thermal expansion valve external equalizing.

Pada tipe internal equalizing, jika ada penurunan


tekanan antara inlet evaporator akibat dari halangan
sumbatan, maka valve akan tertutup (aliran di blokir)

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 15

didalam expansion valve pada ruangan atas


diaphragma diisikan gas refrigerant.
Dasar kerjanya sama dengan tipe kovensional (tipe
ZFC). Ketika suhu refrigerant pada keluaran
evaporator menjadi tinggi, gas refrigerant diatas
ruangan diaphragma mengembang dan menekan
valve kekanan yang selanjutnya membuka orifice.

6.6. EVAPORATOR

Kegunaan evaporator berlawanan dengan condenser.


Wujud refrigerant sebelum di expansi 100%
berbentuk cairan. Akibatnya secara cepat tekanan
turun, refrigerant mulai menguap dan selanjutnya
menyerap panas dari udara yang dilewatkan melalui
fin-fin pendingin pada evaporator, sehingga udara
menjadi udara dingin.

Evaporator dibuat dari bahan alumunium dan ada tiga


tipe evaporator yaitu tipe Plat Fin, tipe Serpentine Fin
dan tipe Drawn Cup.

Seperti condenser, kontruksi evaporator sangat


sederhana tetapi evaporator adalah komponen yang
penting pada sistim AC. Kontruksi dan kondisi kerja
dari evaporator berperan besar pada efisiensi AC.

Ketika udara hangat melewati fin evaporator dan


didinginkan dibawah suhu pengembunannya, uap air
diudara akan mengembun dan menempel pada fin-fin
evaporator membentuk titik-titik air. Jika pada saat
suhu evaporator dibawah 0 oC , titik air tersebut
berubah menjadi bunga es atau membeku. Jika hal ini
terjadi, maka -

efisiensi perpindahan panas pada evaporator akan


berkurang sehingga ruangan tidak dingin.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 16

Evaporator Drawn Cup

Pada evaporator ini luas laluan refrigerant bertambah


besar, aliran refrigerant didalam evaporator
berbentuk huruf U (dari depan ke belakang dan dari
kanan ke kiri). Hasil pengembangan diatas adalah
meningkatnya kapasitas pendinginan.

6.7. THERMOSTAT

Termostat adalah peralatan yang terdapat pada sistim


AC yang berfungsi untuk mengatur suhu ruangan.
Thermostat terdiri dari Capillary tube, diapraghma
dan micro switch. Capillary tube berisi special gas.
Capillary tube disisipkan pada keluaran evaporator.
Tekanan gas didalam capillary tube berubah
tergantung dari suhu sekelilingnya.
Ketika suhu evaporator bertambah, tekanan didalam
capillary tube bertambah sehingga akan menutup
contact point pada Micro switch (on).
Sebaliknya ketika suhu evaporator berkurang, maka
tekanan didalam capillary tube berkurang sehingga
akan membuka contact point pada mikro switch (of).
Hasilnya adalah on off-nya magnetic clutch
tergantung dari suhu keluaran evaporator, dan hal ini
akan mengatur suhu ruangan.

6.8. PRESSURE SWITCH

Pressure switch dipasang pada pipa liquid tube


diantara recevier dan expansion valve. Pressure
switch mendeteksi ketidak normalan tekanan didalam
sirkulasi dan kalau hal tersebut terjadi, maka
magnetic clutch akan dimatikan, sehingga
compressor akan berhenti bekerja.

Pada saat tekanan didalam sirkulasi terlalau


tinggi hal ini akan merusak beberapa komponen,
oleh sebab itu pada tekanan + 32 Kg/Cm2
pressure switch akan bekerja dan mematikan
magnetic clutch (untuk sistim R12 pda tekanan
27 Kg/Cm2).

Pada saat tekanan didalam sirkulasi terlalu


rendah, saat sistim AC kekurangan refrigerant
akibat adanya kebocoran maka jika tekanan
turun dibawah 2.0 Kg/Cm2, maka pressure
switch akan bekerja mematikan magnetic clutch
(untuk sistim R12, dibawah tekanan 2.3
Kg/Cm2).

6.9. HEATER

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 17

Heater (pemanas) yang mengunakan air panas


umumnya digunakan pada kendaraan terdiri dari
komponen-komponen seperti Heater core, Water
valve dan Blower.

Heater core
Kontruksi heater core umumnya terdiri dari fin-fin
dan tube. Sebuah model baru heater core
diperkenalkan yang terdiri dari lubang-lubang pada
plate, hal ini untuk meningkatkan unjuk kerja.

Water valve
Water valve dipasang disirkulasi air pendingin mesin,
berfungsi mengatur jumlah air panas yang masuk ke
heater core.
Water valve dioperasikan dengan menggerakan
control lever.

Blower
Blower berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar
atau dalam ruang penumpang ke heater dan
evaporator yang selanjutnya keruang penumpang.
Blower terdiri dari motor dan fan. Umumnya yang
digunakan adalah motor tipe Ferrite dan fan tipe
Sirroco.

7. PERALATAN ANTI PEMBEKUAN

Pada saat udara hangat lewat fin-fin evaporator


dan di dinginkan, titik-titik air dari udara
menempel pada fin-fin evaporator. Jika suhu dari
fin-fin tersebut turun dibawah 0 oC, titik-titik
tersebut akan membeku sebagai hasinya fin-fin
evaporator akan tertutup es dan menghambat
sistim perpindahan panas sehingga untuk
menghindari hal tersebut terjadi maka digunakan
dua cara yaitu :

7.1. Tipe Thermistor

Sebuah thermistor dipasang dibelakang


evaporator, sinyal dari thermistor didinginkan
untuk mengontrol suhu. Saat suhu rendah
amplifier akan bekerja untuk mematikan
magnectic clutch sehingga compressor berhenti
berputar, juga pada sistim thermostat akan
mengatur kerja On dan Off magnetic clutch.

Thermistor adalah komponen yang terbuat dari


semi conduktor yang berubah resistansinya
(tahanannya) mengikuti suhu. Pada suhu rendah
harga resistensinya tinggi. Jika suhu bertambah
tinggi harga resistensinya berubah menjadi
rendah.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 18

7.2. Evaporator Pressure Regulator (EPR)

Jumlah refrigerant yang mengalir dari evaporator ke


compressor diatur. Tekanan di evaporator dijaga tetap
pada 1.9 Kg/Cm2 atau lebih sehingga suhu fin-fin
evaporator tidak turun dibawah 0 oC.

Cara kerja
a. pada saat kecepatan compressor tinggi dan
beban pendingin kecil. Valve pada EPR
akan tertutup dan membatasi aliran
refrigerant keluar dari evaporator sehingga
tekanan di evaporator bertahan diatas 1.9
Kg/Cm2 G.

b. Pda saat kecepatan compressor rendah dan


beban pendingin tinggi. Tekanan didalam
evaporator diatas 1.9 Kg/Cm2 sehingga
valve terbuka.

7.3 EPR tipe Metal Bellow Diapragma (untuk


R134a)

Untuk sistim R134a digunakan EPR tipe metal


bellow diapragma agar cocok dengan
karakteristik refrigerant tersebut.
Tipe ini mengunakan diapragma metal below
dan tidak memakai o-ring.

8. PERALATAN PENYETABIL PUTARAN


MESIN (IDLING STABILIZER AMPLIFIER)

Pada saat putaran mesin idle, maka pada saat itu


tenaga keluaran mesin rendah. Jika compressor
bekerja akibatnya mesin dapat mati.peralatan ini
akan mematikan magnetic clutch saat putaran
mesin rendah dibawah putaran yang ditentukan.
Putaran mesin yang ditentukan tiap mobil
berbeda, tetapi umumnya AC akan dimatikan
pada putaran mesin dibawah 600 Rpm.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 19

Untuk itu agar putaran mesin tidak turun maka


dipergunakan peralatan idle up.
Idle up akan bekerja pada saat compressor
bekerja. Peralatan idle up berbeda tergantung
dari jenis mesin dan sistim suply bahan bakar.

9.1. Mesin yang memakai karburator

Pada tipe ini digunakan sebuah VSV (Vacuum


Switch Valve) dan actuator agar throttle valve
dapat bekerja terbuka lebih besar dan menaikan
putaran mesin saat AC bekerja.

9.2. Mesin dengan pemasukan bahan bakar


dengan cara injeksi.

Sebuah VSV dan diapragma digunakan untuk


menambah udara ke surge tank (intake
manifold). Selanjutnya akibat dari bertambahnya
udara, maka EFI akan menginformasikan pada
injector untuk menambah bahan bakar, sehingga
pada saat itu putaran akan naik.

10. ALAT PENGATUR YANG LAIN

Pada beberapa sistim AC ada beberapa fungsi


control yang lain yaitu :

10.1. Untuk menambah kecepatan Akselerasi.

Pada saat AC On, maka compressor mengambil


tenaga dari mesin. Hal ini akan mengurangi
tenaga mobil saat akselerasi. Untuk menghindari
hal ini maka dipasanglah micro switch (accel
switch)

9. PERALATAN UNTUK MENAIKAN PUTARAN


MESIN (IDLE UP)

Saat mengendarai mobil dimana kondisi jalan macet,


maka putaran mesin pada kondisi idle. Pada kondisi
ini jika compressor bekerja, maka akan mengambil
tenaga dari mesin akibatnya mesin dapat mati.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 20

pada pedal gas. Ketika pedal gas ditekan penuh maka


accel switch akan tertutup, sehingga amplifier akan
mematikan magnetic clutch. Pada beberapa model
mobil accel switch ditempatkan pada intake manifold
untuk mendeteksi kevacuuman pada saat kita
menginjak pedal gas, pada saat itu arus ke magnetic
clucth akan terputus sehingga compressor tidak
bekerja. Amplifier diatas mempunyai waktu tunda,
dimana pada saat pedal gas ditekan maka amplifier
akan mematikan compressor selama 10 detik.

10.2. Perlindungan terhadap panas mesin yang


berlebihan

Untuk menghindari panas mesin yang berlebihan,


digunakanlah Water Temperature Switch. Pada saat
panas mesin melebihi yang ditentukan, maka water
temperature switch akan memutus arus sehingga
compressor berhenti bekerja.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 21

1. Valve operation knob


2. Valve plate
3. Spring
4. Seat

SERVICE TOOL

1. Gauge Manifold

Gauge manifol ini dipergunakan untuk semua jenis


pekerjaan dan pengisian Refrigerant juga bisa dipakai
untuk troubleshooting.
Pada arah depan ada gauge manifol dan dua buah
valve yang berfungsi untuk membuka dan menutup
saluran refrigerant. LO menunjukan Low pressure
valve dan HI menunjukan High pressure valve.
1. Low pressure valve
2. Low pressure gauge
3. High pressure gauge
4. High pressure valve
5. Red hose
6. Green hose
7. Blu hose

Kontruksi manifold gauge

Structure of gauge manifold


1. Low pressure gauge
2. High pressure gauge
3. High pressure valve (HI)
4. Low pressure valve (LO)
5. Built-in valve (also called scheder valve)

Structure of valve

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 22

Dengan membuka dan menutup valve pada LO dan


HI pressure valve ada empat kejadian sebagai berikut
:

a. Ketika valve tekanan rendah (LO) dan tekanan


tinggi (HI) ditutup.

b. Ketika valve tekanan rendah (LO) dibuka dan


valve tekanan tinggi (HI) ditutup.

c. Ketika valve tekanan rendah (LO) ditutup dan


valve tekanan tinggi (HI) dibuka.

d. Ketika valve tekanan rendah (LO) dan tekanan


tinggi (HI) dibuka.

3. Service Can Tap Valve (Pembuka kaleng


refrigerant)

Alat ini berfungsi untuk membuka kaleng refrigerant.


Pasanglah alat ini ke tabung kaleng refrigerant.
Pasang tap valve pada tabung
a. Putar penuh handle beralawanan arah jarum jam
b. Putar penuh plate nut (piringan) berlawanan arah
jarum jam dan masukan tap valve ke sealed tap.
c. Putar plate searah jarum jam hingga menyentuh
bagian atas tabung.
d. Hubungkan hose tengah pada manifol gauge ke
conection.
e. Putar handle searah jarum jam sehingga tabung
berlubang.
f. Untuk mengalirkan refrigerant putar handle
berlawanan arah jarum jam.
Keterangan gambar ;
1.Adapter, 2.Handle, 3.Needle, 4.Packing
5.Service can, 6.Disc.
4. Leak Detector

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 23

Peralatan ini berfungsi untuk mengecek kebocoran


refrigerant pada sistim.
Peralatan check kebocoran yang biasa seperti cek
kebocoran yang memakai api dan cek kebocoran
electronik yang lama tidak dapat dipergunakan untuk
mendeteksi kebocoran HFC134a. karena HFC134a
sudah tidak mengandung Chlor (C) seperti pada
HFC12, sehingga dikembangkan peralatan cek bocor
yang baru untuk mendeteksi kebocoran pada sistim
AC HFC134a dan CFC12.

5. Vacuum Pump Adapter

Vacuum pump adapter dipasang pada pompa vacuum


pump. Vacuum pump adapter memiliki port untuk
dua macam sistim AC (HFC134a dan CFC12)
sehingga dapat dipakai untuk kedua macam AC
tersebut.
Cara menggunakan.
a. Hubungkan hose tengah (hijau) keport yang
sesuai pada vacuum pump adapter.
b. Tutup port yang lain pada vacuum pump adapter.
c. Keluarkan udara pada sirkulasi dan tutup
manifold gauge.
d. matikan pompa vacuum pump.

PROSEDUR PERAWATAN

1. Pada saat memakai refrigerant ada beberapa


hal yang harus diperhatikan
a. Jangan membuang refrigerant pada ruang
tertutup atau dekat dengan api.
b. Pergunakanlah pelindung mata.
c. Jika refrigerant terkena mata atau kulit
- Jangan digosok-gosok.
- Cucilah dengan mengunakan air bersih.
- Pergilah ke dokter atau rumah sakit untuk
perawatan.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 24

2. Pada saat mengganti komponen sistim sirkulasi


a. Keluarkan refrigerant menggunakan Refrigerant
Recovery & Recycling machine.
b. Tutuplah komponen-komponen agar tidak
menyerap air atau terkena debu.
c. Jangan tinggalkan kondenser baru atau receiver
dan lain-lain tergeletak tanpa tutup.
d. Jangan gunakan api untuk membengkokan pipa.
Jika pipa-pipa dipanaskan dengan api, maka
pada bagian dalam pipa akan terbentuk oksidasi
yang akibatnya sama seperti endapan debu.

3. Mengencangkan komponen-komponen.

a. Teteskan sejumlah oli ke o-ring untuk


memudahkan pengencangan dan menghindari
dari kebocoran.
b. Gunakan dua buah kunci agar pipa terhindar dari
puntiran.
c. Kencangkan berdasarkan torsi yang telah
ditentukan.

4. Saat memakai tabung refrigerant

a. Jangan panaskan secara langsung.


b. Usahakan suhu selalu dibawah 40 oC.
c. Kalau menghangatkan tabung refrigerant
mengunakan air hangat jaga jangan sampai
air meresap pada
bagian atas tabung, karena dikhawatirkan
masuk kesistim sirkulasi
d. tabung kosong jangan dipakai lagi

5. Saat mengisi refrigerant

a. Kalau pengisian refrigerant didalam


sirkulasi kurang pelumasan compressor akan
berkurang, maka hindarilah hal ini.
b. Kalau valve tekanan tinggi (HI) pada
manifold gauge terbuka, aliran refrigerant
akan kembali mnyebabkan tabung dapat
pecah. Maka selalu tutup valve HI pada saat
pengisian dengan mesin hidup.
c. Kalau tabung refrigerant dibalik, maka yang
masuk adalah refrigerant dalam bentuk
cairan, compressor dapat rusak. Usahakan
selalu refrigerant yang diisikan selalu dalam
bentuk gas.
d. Hati-hati jangan sampai mengisi terlalu
banyak karena akan mengakibatkan masalah

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 25

seperti AC kurang dingin, panas mesin


berlebihan, boros bahan bakar dan lain-lain.

PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN

1. Pehatikan condenser fan apakah bekerja


baik. Jika fin-fin condenser tersumbat
kotoran bersihkan dengan air.
2. Pastikan bahwa belt compressor dipasang
benar. Lihatlah apakah belt terpasang tepat
pada alurnya.
3. Lihatlah kekencangan belt. Gunakan belt
tension gauge untuk mengetahui
kekencangan belt.
4. Hidupkan mesin
5. Hidupkan AC switch. Check kerja AC pada
tiap-tiap kecepatan blower, kalau blower
tidak bekerja, check circuit breaker (fuse).
6. Check kerja magnetic clutch compressor.
Jika magnetic clutch tidak bekerja check
fuse AC.
7. Check naiknya putaran mesin (idle up).
Saat magnetic clutch bekerja, putaran mesin
harus bertambah (standard putaran idle up
bisa dilihat pada repair manual pembuat
mobil).
8. Check putaran condenser fan motor.
9. Jika kurang tidak dingin, lihat apakah ada
kotoran. Jika pada sambungan pipa terdapat
oli ini menandakan adanya kebocoran.
Check mengunakan leak detector dan
kencangkan sambungan-sambungan yang
kendor.
10. Check jumlah refrigerant
a. jalankan AC dengan kondisi : semua
pintu terbuka, pengaturan suhu max
cooling, kecepatan blower HI, putaran
mesin 1500 rpm, AC on. Jika hal ini
telah dilaksanakan, suhu ruangan lebih
besar dari 40 oC dan tekanan pada sisi
tekanan tinggi lebih besar dari 19
kg/cm2. Jalankan mesin pada putaran

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 26

idling untuk mendinginkan compressor.


Jika tekanan masih juga tinggi, lakukan test
pada tempat yang

sejuk, buka semua pintu atur kecepatan


blower pada posisi LO.
b. Check jumlah refrigeran dalam
sirkulasi (disight glass).
 Jumlahnya tepat tidak terlihat
adanya gelembung-gelembung
tetapi sekali-sekali gelembung akan
terlihat.
 Jumlahnya kelebihan tidak terlihat
adanya gelembung-gelembung
tekanan sirkulasi pada sisi tekanan
tinggi dan rendah terlihat tinggi,
pendinginan AC kurang.
 Jumlahnya kurang terlihat
gelembung terus menerus.

VACUUM DAN ISI REFRIGERANT (GAS)

1. Memasang manifold gauge

a. tutup kedua valave (LO & HI) pada


manifold gauge.
b. Hubungkan hose tekanan tinggi ke
pentil tekanan tinggi dan hose tekanan
rendah ke pentil tekanan rendah.

2. Keluarkan udara dari sistim sirkulasi

a. Sambungkan hose tengah pada


manifuold gauge ke inlet pompa
vacuum pump.
b. Buka kedua valve (LO & HI) pada
manifold gauge.
c. Setelah 15 menit, lihatlah apakah
manifold gauge sudah menunjukan ke
vacuuman 750 mmHg. Kalau
kevacuuman kurang dari 750 mmHg
tutup kedua valve, matikan pompa dan
check dari kebocoran. Jika tidak ada
kebocoran lanjutkan pemvacuuman.
d. Lanjutkan pemvacuuman hingga
mencapai 750 mmHg.
e. Tutup kedua valve, matikan pompa
vacuum tunggu selama

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 27

a. Sebelum memasang service tap valve ke


tabung, putar handle berlawanan arah
jarum jam sehingga jarum tertarik
penuh ke atas.
b. Putar disc berlawanan arah jarum jam
sampai mencapai posisi tertinggi.
c. Sekrupkan valve ketabung .
d. Putar penuh disc searah jarum jam.
e. Sambungan hose tengah manifold
gauge ke service can tap valve.
f. Putar handle searah jarum jam sampai
tabung berlubang, lalu putar handle
berlawanan arah jarum jam, sehingga
gas dapat masuk ke hose tengah
manifold gauge.
g. Tekan pentil disamping manifold gauge
sesaat untuk mengeluarkan udara yang
ada di hose tengah manofold gauge.

4. Check sistim sirkulasi dari kebocoran.

a. Buka valve HI pada manifold gauge


untuk memasukan refrigerant dalam
bentuk gas. Kalau tabung refrigerant di
tempatkan dalam posisi berdiri yang
masuk kesirkulasi adalah refrigerant
dalam bentuk gas.
b. Ketika tekanan sirkulasi mencapai 1
kg/Cm2 tutup valve HI.
c. Check kebocoran, gunakan leak
detector. Jika ditemukan kebocoran
perbaiki segera.

lima menit, lihatlah apakah posisi jarum


pada manifold gauge berubah, kalau berubah
ada kebocoran.

3. Memasang Service Tap Valve

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 28

Kalau tekanan pada sisi tekanan rendah tidak


terbaca, mungkin ada sumbatan.

6. Penambahan refrigerant

Catatan
Langkah ini digunakan untuk penambahan
refrigerant melalui valve LO.
Masukan kaleng refrigerant pada air hangat
(suhu tidak lebih 40 oC), agar tekanan dalam
kaleng sedikit lebih besar dibanding tekanan di
sirkulasi.

a. Pasang tap valve pada tabung


b. Buka valve LO, atur bukaan valve sehingga
pembacaan tekanan rendah tidak lebih dari
4.2 kg/Cm2.
c. Jalankan mesin lebih besar dari putaran idle
dan hidupkan AC.
d. Lakukan pengisian hingga sistim sirkulasi
berisi cukup refrigerant.

5. Isi sirkulasi dengan menggunakan refrigerant


cair.

Catatan
Kalau tabung refrigerant dibalik, maka yang masuk
kesistim sirkulasi adalah refrigerant dalam bentuk
cair.
Jangan hidupkan mesin saat mengisi sirkulasi melalui
sisi tekanan tinggi.
Jangan buka valve LO kalau mengisi mengunakan
refrigerant berbentuk cair.

a. Buka valve HI dan jungkirkan kaleng


b. Isikan satu refrigerant selanjutnya tutup valve
HI.

Catatan
Jumlah refrigerant dalam sirkulasi penuh ditandai
dengan sigh glass tidak bergelembung.

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1


Air Conditioner 29

PT. Pamapersada Nusantara Mechanic Development ISN/PI/PSPN/AC/11/23/23/rev-1

Anda mungkin juga menyukai