0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan

Modul Mandat

Modul ini membahas tentang konsep database dan struktur data serta tahap-tahap desain database. Topik pertama menjelaskan konsep database, struktur data, dan model relasional seperti entity relationship diagram. Topik kedua menjelaskan tahap-tahap desain database mulai dari analisis, desain konseptual, desain logika hingga implementasi fisik."

Diunggah oleh

Meyi Yanti
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan

Modul Mandat

Modul ini membahas tentang konsep database dan struktur data serta tahap-tahap desain database. Topik pertama menjelaskan konsep database, struktur data, dan model relasional seperti entity relationship diagram. Topik kedua menjelaskan tahap-tahap desain database mulai dari analisis, desain konseptual, desain logika hingga implementasi fisik."

Diunggah oleh

Meyi Yanti
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 36

MODUL MANAJEMEN BASIS

DATA DAN APLIKASI DALAM


MIK (KODE: MIK351)

Dosen Pengampu:
Noviandi, M.Kom

Prodi D4 Manajemen Informatika Kesehatan


Universitas Esa Unggul
2018

i
Daftar Isi

Halaman

Daftar Isi .................................................................................................................. ii

Modul 1 Konsep Database dan Struktur Data........................................................ 1


a. Topik 1 Konsep Database dan Pemahaman Dasar Struktur Data................... 2
b. Topik 2 Tahap-tahap Desain Database ........................................................... 7

Modul 2 Struktur Data dengan Access................................................................. 13


a. Topik 3 Relational Database.......................................................................... 14
b. Topik 4 Struktur Data dengan Access
(Kasus: Database Perpustakaan).................................................................. 19
Modul3 Struktur Data dengan MySQL .................................................................. 29
a. Topik 5MySQL............................................................................................... 30
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 34

ii
Modul1
Konsep Database dan Struktur Data

Pendahuluan

odul pertama ini terdiri atas dua topic pembahasan, yaitu memahami

M tentang konsep dasar database dan struktur data. Pembahasan pada


topic kedua menjelaskan tentang tahap-tahap desain database dan
penerapannya dengan menggunakan Ms. Access.
Selain itu, secara khusus mahasiswa mampu untuk:
1. Memahami dan menjelaskan konsep database
2. Menjelaskan tahap-tahap dalam men-design database dan
menerapkan perancangan database dengan menggunakan
ms.access.

1
Topik 1
Konsep Database dan Pemahaman Dasar Struktur
Data

Database Secara Umum

Pengertian database (basis data) yang paling sederhana adalah kumpulan


dari tabel. Satu tabel mempresentasikan suatu entitas tertentu. Suatu entitas terdiri
atas beberapa atribut. Tabel-tabel yang di kumpulkan dalam satu wadah atau
container. Wadah inilah yang disebut dengan database.

Berikut merupakan beberapa definisi database:


a. Menurut George Tsu-der Chou
Kumpulan informasi yang diorganisasikan kedalam tatacara khusus.
b. Menurut Anthoni J. Fabbri & A. Robert Schwab
Sistem berkas yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan
data
c. Menurut C.J Date
Sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi
dan membuat informasi itu ada pada saat dibutuhkan
d. Menurut Silberschatz dkk
Kumpulan data yang saling berelasi dan program yang memungkinkan user
untuk mengakses dan memodifikasi data.

Fungsi sistem database adalah


a. Membantu dalam pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah
yang besar
b. Berfungsi dalam mengelola database, mulai dari meng-createsampai dengan
proses-proses yang berlaku dalam database tersebut.

2
Salah satu manfaat database yang paling utama adalah untuk memudahkan
dalam mengakses data. Kemudahan pengaksesan data ini adalah sebagai implikasi
dari ketentuan data yang merupakan syarat mutlak dari suatu database yang baik.
Sebagai ilustrasi akan arti penting database dalam kehidupan sehari-hari adalah
kasus lemari pakaian. Apabila kita menaruh pakaian secara sembarangan dan tidak
teratur. Misal Anda memasukkan atau meletakkan kaos oblong, sarung, pakaian
dalam, kaos kaki, kemeja, baju renang, pakaian tidur, saputangan, celana panjang,
celana pendek, selimut, dan yang lainnya dalam satu tempat yang tidak diatur, maka
semua akan bercampur baur dan tentunya menjadi tidak teratur.
Konsekuensi dari ketidakteraturan dalam penempatan beberapa jenis barang
tentunya akan menyulitkan dalam pencarian atau pemilihan barang yang akan Anda
ambil atau Anda pilih. Sebagai contoh Anda akan mencari kaos kaki yang
merupakan jenis barang dalam kategori kecil, mungkin Anda harus mengacak acak
sarung, selimut, celana, pakaian tidur dan jenis barang lainnya. Hal ini tentunya
sangatlah tidak efektif dan efisien.
Beda halnya misalkan Anda menempatkan barang tersebut ke dalam suatu
lemari dan mengaturnya sesuai dengan jenis barang tersebut. Misalkan dalam
lemari tersebut Anda pilah-pilah menjadi beberapa tempat atau bagian. Anda bisa
membagi ke dalam bagian atau tempat untuk:
a. Pakaian dalam (berisi singlet, celana dalam, kaos kaki dan sapu tangan)
b. Kemeja (berisi kemeja lengan panjang, lengan pendek, baju batik dan jas)
c. Celana (berisi celana panjang, celana pendek, training, celana renang)
d. Pakaian tidur (berisi piyama, sarung bantal, seprei dan selimut)
e. Laci (bisa untuk menyimpan buku tabungan, kunci dan barang berharga
lainnya)
Contoh diatas bisa di analogikan dengan suatu database ‘Lemari Pakaian’ yang
terdiri atas tabel-tabel: ‘Pakaian_Dalam, Kemeja, Celana, Pakaian_Tidur, dan Laci’.
Sedangkan jenis barang yang ada merupakan field atau kolom. Jadi dalam Tabel
Celana terdiri atas field: ‘celana panjang, celana pendek, training dan celana
renang’. Sedangkan banyaknya jumlah celana panjang, celana pendek, training dan
celana renang menunjukkan banyaknya record dari jenis barang tersebut.
Semakin teratur dalam menyimpan maka akan semakin mudah dalam melakukan
pengakesan. Biasanya semakin teratur penyimpanan semakin banyak usaha yang
harus dilakukan. Dengan kata lain keteraturan berbanding lurus dengan kesulitan.
3
Namun dari keteraturan ini akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya
adalah kemudahan dalam hal pengaksesan.

Database Secara Umum

Pemodelan data atau model data adalah sekumpulan perangkat konseptual


yang menggambarkan data, hubungan antar data, semantik data dan batasan data.
Dengan menggunakan model data ini maka akan memberikan kemudahan untuk
melakukan analisis dan dapat dilakukan perbaikan sebelum diimplementasikan
kedalam DBMS. Pemodelan data terdiri atas beberapa model, yaitu: model hirarkis,
jaringan dan relasional serta berorientasi objek.
Model yang sering digunakan adalah model relasional. Model relasional yang
terkenal adalah entity relationship diagram (ERD). Tiga hal yang paling penting
dalam ERD, yaitu entitas, relationship dan atribut.
1. Entitas
Entitas adalah objek yang ada dan dapat dibedakan dengan objek lain (buku,
orang, liburan, absensi). Entitas direpresentasikan dengan menggunakan
sekumpulan atribut, entitas orang mempunyai atribut nama, alamat, tanggal
lahir, dll.
2. Atribut
Atribut adalah gambaran dari entitas.
 Setiap atribut harus dijelaskan dengan suatu nilai, misalnya entitas
orang mempunyai atribut nama dengan nilai “noviandi”.
 Nilai dari atribut tersebut juga dapat diatur. Misalnya, panjang karakter
dari nama tidak boleh lebih dari 15 karakter. Pengaturan nilai atribut
disebut dengan domain.
 Nilai atribut dapat bernilai tunggal maupun jamak (multi-valued),
sederhana (simple) atau gabungan (composite), kosong (Null), atau
harus ada (Not Null), dan Key (Primary atau Foreign Key) atau non
key.
 Dalam atribut ada istilah Stored Attribute, yaitu atribut yang langsung
terlihat pada entitas (atribut nama, atribut alamat), derived atribut yaitu

4
atribut hasil perhitungan dari atribut yang lain (misal atribut umur
dihitung dari atribut tanggal lahir).
3. Relationship
Relationship menggambarkan asosiasi (hubungan) yang nyata diantara
beberapa entitas.
Tingkatan dari relationship adalah:
1. Unary: cuma ada satu entitas
2. Binary: melibatkan dua entitas
3. Ternary: melibatkan lebih dari dua entitas
Sedangkan derajat relasinya dapat one to one (Gambar 1.a), one to many (Gamba
1.b), many to one (Gambar 2.a) dan many to many (Gambar 2b).

Gambar 1 Derajat Relational

Gambar 2 Derajat Relational

5
Entity Relationship Diagram (ERD) pada Gambar 3 merupakan contoh
basisdata sederhana dari perpustakaan. Dari ERD tersebut dapat dilihat bahwa
hubungan antara entitas penerbit dan entitas buku adalah one to many, yang artinya
satu penerbit dapat menerbitkan banyak buku. Hubungan antar entitas bisa terjadi
karena adanya atribut yang berfungsi sebagai penghubung.Pada entitas penerbit
dan buku terlihat ada kesamaan nama, yaitu kode_penerbit. Kode_penerbit
digunakan sebagai penghubung antara kedua entitas.Atribut kode_penerbit pada
tabel penerbit dinamakan primary key, sedangkan pada tabel buku dinamakan
foreign key. Ciri-ciri primary key adalah:
1. Unik
Tidak boleh terdapat data yang sama.
2. Not null
Data harus ada untuk data yag diberikan nilai not null

Gambar 3 Contoh Basisdata Sederhana

6
Topik2
Tahap-Tahap Desain Database

Desain databse memegang peranan sangat penting dalam sistem database.


Desain database ini selayaknya dilakukan setelah adanya analisis sistem dan
mengetahui permasalahan ditempat database ini akan diterapkan. Sebuah database
yang dibuat hanya berdasarkan insting atau intusi hasilnya tidak akan efisien.
Karena bisa saja terjadi bahwa database yang dibuat tidak sanggup memenuhi
permintaan konsumen. Bisa juga database tidak efisien dalam melakukan
penyimpanan data, adanya redudansi atau data yang sama berulangkali dimasukan
dalam tabel yang berbeda akan membuat database bekerja dengan lambat dan
dengan cepat memenuhi ruang penyimpanan.

Tujuan Perancangan Database


a. Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara
khusus dan aplikasi – aplikasinya.
b. Memudahkan pengertian struktur informasi.
c. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek
penampilan (response time, processing time, dan storeage space).

Proses perancangan database terdiri dari 6 tahap:


a. Tahap 1, Pengumpulan data dan analisis
b. Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
c. Tahap 3, Pemilihan DBMS
d. Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
e. Tahap 5, Perancangan database secara fisik
f. Tahap 6, Implementasi Sistem database

Secara khusus proses perancangan berisi 2 aktifitas paralel:


1. Aktifitas yang melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database,
7
2. Aktifitas mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi
perangkat lunak.

Di lain pihak, kita biasanya menentukan perancangan aplikasi-aplikasi


database dengan mengarah kepada konstruksi skema database yang telah
ditentukan selama aktifitas yang pertama.6 tahapan diatas tadi tidak harus diproses
berurutan.Pada tahap ke 1 merupakan kumpulan informasi yang berhubungan
dengan penggunaan database.Tahap 6 merupakan implementasi database-
nya.Tahap 1 dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian dari perancangan
database. Sedangkan yang merupakan inti dari proses perancangan database
adalah pada tahap 2, 4, 5.

a. Tahap 1 – Pengumpulan data dan analisa


Merupakan suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa
kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk
menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal
terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi
dengan sistem database, termasuk para user yang ada dan para useryang baru
beserta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para user dan aplikasi-
aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa.

Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa:


1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
2. Peninjauan dokumentasi yang ada
3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
4. Daftar pertanyaan dan wawancara

b. Tahap 2, Perancangan database secara konseptual


Pada tahap ini akan dihasilkan conceptual schema untuk database yang
tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah
high-level data modelseperti ER/EER modelselama tahap ini. Dalam conceptual
schema, kita harus merinci aplikasi-aplikasi databaseyang diketahui dan

8
transaksi-transaksi yang mungkin.Tahap perancangan databasesecara
konseptual mempunyai 2 aktifitas pararel:
1. Perancangan skema konseptual
Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang
merupakan hasil dari tahap 1 dan menghasilkan sebuah conceptual
database schema pada DBMS-independent model data tingkat tinggi
seperti EER (Enhanced Entity Relationship) model.Untuk menghasilkan
skema tersebut dapat dihasilkan dengan penggabungan bermacam-
macam kebutuhan user dan secara langsung membuat skema database
atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan
tiap-tiap user dan kemudian menggabungkan skema-skema tersebut.
Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual
adalah DBMS-independent dan langkah selanjutnya adalah memilih
DBMS untuk melakukan rancangan tersebut.
2. Perancangan transaksi
Menguji aplikasi-aplikasi databasedimana kebutuhan-kebutuhannya
telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-
transaksi ini.Kegunaan tahap ini yang diproses secara paralel bersama
tahapp perancangan skema konseptual adalah untuk merancang
karakteristik dari transaksi-transaksi database yang telah diketahui pada
suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk
memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database
tersebut dilaksanakan.

c. Tahap 3, Pemilihan DBMS


Pemilihan databaseditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor teknik,
ekonomi, dan politik organisasi.
Contoh faktor teknik:Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti
jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dan lain-lain), struktur
penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dan lain-lain.

Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam
pemilihan DBMS:
1. Struktur data
9
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka
suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan
suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu
belajar.
3. Tersedianya layanan penjual
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk
membantu memecahkan beberapa masalah sistem.

d. Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)


Tahap selanjutnya adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema
eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih.Tahap ini dilakukan oleh
pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada tahap
2.Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat
tinggi yang digunakan pada tahap 2 ke dalam model data dari model data dari
DBMS yang dipilih pada tahap 3.

Pemetaan tersebut dapat diproses dalam 2 tingkat:


1. Pemetaan system-independent
Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak
mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku
pada implementasi DBMS dari model data tersebut.
2. Penyesuain skema ke DBMS yang spesifik
Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan
pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu
model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.Hasil dari tahap ini
memakai perintah-perintah DDL (Data Definition Language) dalam
bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual
dan eksternal dari sistem database.
Tetapi 10 dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan
parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus
menunggu sampai tahap perancangan databasesecara fisik telah
lengkap.Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi
10
model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih.
Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan beberapa relational
DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan
dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali
sudah selesai selama proses ini.

e. Tahap 5, Perancangan database secara fisik


Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur
penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file databaseuntuk mencapai
penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.Selama fase ini,
dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang
berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record
dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema(pada istilah 3 level
arsitektur DBMS).

Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan databasesecara fisik:


1. Response time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan
untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response
time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu: waktu akses database
untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah
pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan
komunikasi.
2. Space utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan
struktur-struktur jalur akses.
3. Transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem
database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal:
digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase
ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk
file-file database.

11
f. Tahap 6, Implementasi Sistem database
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat
melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(Storage
Definition Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk
membuat skema database dan file-file database (yang kosong). Sekarang
databasetersebut dimuat (disatukan) dengan datanya.Jika data harus dirubah
dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin
diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database
yang baru.

Transaksi-transaksi database sekarang harus dilaksanakan oleh para


programmmer aplikasi.Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan
dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah
ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi-transaksi tersebut telah siap dan data telah
dimasukkan ke dalam database, maka tahap perancangan dan implementasi
telah selesai, dan kemudian tahap operasional dari sistem database dimulai.

12
Modul 2
Struktur Data Dengan Access

Pendahuluan

odulpertemuan ini membahas tentang struktur data dengan

M menggunakan access.
Selain itu, secara khusus mahasiswa mampu untuk:
1. Menejelaskan cara membuat database, create
table pada Ms. Access
2. Menjelaskan relational model antar data dan mengaplikasikan contoh
kasus dengan menggunakan access
3. Menjelaskan konsep query
4. Membuat design data form, merancang laporan, query processing,
dan membuat switchboaord dalam database access

13
Topik3
Relational Database

Database relasional adalah basis data digital berdasarkan model relasional


data, seperti yang diusulkan oleh E. F. Codd pada tahun 1970. Sistem perangkat
lunak yang digunakan untuk memelihara basis data relasional adalah sistem
manajemen basis data relasional (RDBMS). Hampir semua sistem basis data
relasional menggunakan SQL (Structured Query Language) untuk query dan
pemeliharaan database.

Relational Model
Model ini mengatur data ke dalam satu atau beberapa tabel (atau "relasi") dari
kolom dan baris, dengan kunci unik yang mengidentifikasi setiap baris. Baris juga
disebut catatan atau tupel. Kolom juga disebut atribut. Umumnya, setiap tabel / relasi
mewakili satu "tipe entitas" (seperti pelanggan atau produk). Baris mewakili contoh
dari jenis entitas (seperti "Lee" atau "kursi") dan kolom yang mewakili nilai-nilai yang
dikaitkan dengan contoh itu (seperti alamat atau harga).

Keys
Setiap baris dalam tabel memiliki kunci uniknya sendiri. Baris dalam tabel
dapat dihubungkan ke baris di tabel lain dengan menambahkan kolom untuk kunci
unik dari baris tertaut (kolom tersebut dikenal sebagai kunci asing). Codd
menunjukkan bahwa hubungan data kompleksitas acak dapat diwakili oleh
seperangkat konsep sederhana.
Bagian dari proses ini melibatkan secara konsisten dapat memilih atau
memodifikasi satu dan hanya satu baris dalam sebuah tabel. Oleh karena itu,
sebagian besar implementasi fisik memiliki kunci primer yang unik (PK) untuk setiap
tabel.Ketika baris baru ditulis ke meja, nilai unik baru untuk kunci primer dihasilkan;
ini adalah kunci yang digunakan sistem untuk mengakses tabel.Kinerja sistem
dioptimalkan untuk PK.

14
Kunci lainnya yang lebih alami juga dapat diidentifikasi dan didefinisikan
sebagai tombol alternatif (AK).Seringkali beberapa kolom diperlukan untuk
membentuk AK (ini adalah salah satu alasan mengapa kolom integer tunggal
biasanya dibuat PK).Baik PK maupun AK memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi baris secara unik dalam sebuah tabel.Teknologi tambahan dapat
diterapkan untuk memastikan ID unik di seluruh dunia, pengenal unik global, ketika
ada persyaratan sistem yang lebih luas.
Primary key dalam basis data digunakan untuk mendefinisikan hubungan
antar tabel. Ketika seorang PK bermigrasi ke meja lain, itu menjadi kunci asing di
meja lain. Ketika setiap sel hanya dapat berisi satu nilai dan PK bermigrasi ke dalam
tabel entitas biasa, pola desain ini dapat mewakili hubungan satu-ke-satu atau satu-
ke-banyak.
Sebagian besar desain basis data relasional menyelesaikan banyak
hubungan banyak dengan membuat tabel tambahan yang berisi PK dari kedua tabel
entitas lainnya hubungan tersebut menjadi sebuah entitas; tabel resolusi kemudian
dinamai dengan tepat dan dua FK digabungkan untuk membentuk PK. Migrasi PK
ke tabel lain adalah alasan utama kedua mengapa integer yang diberikan oleh
sistem digunakan secara normal sebagai PK; jarang ada efisiensi atau kejelasan
dalam memigrasikan sekelompok jenis kolom lainnya.

Relationships
Relationships adalah hubungan logis antara tabel yang berbeda, didirikan
atas dasar interaksi di antara tabel-tabel.

Gambar 1 Terminologi database relasional

15
Database relasional pertama kali didefinisikan pada Juni 1970 oleh Edgar
Codd, dari San Jose Research Laboratory IBM. Pandangan Codd tentang apa yang
memenuhi syarat sebagai RDBMS diringkas dalam aturan 12 Codd. Database
relasional telah menjadi tipe database yang dominan. Model lain selain model
relasional termasuk model database hirarkis dan model jaringan.

Relations atau Tabel


Relasi didefinisikan sebagai kumpulan tupel yang memiliki atribut yang sama.
Tuple biasanya mewakili objek dan informasi tentang objek itu.Objek biasanya
berupa objek atau konsep fisik.Relasi biasanya digambarkan sebagai tabel, yang
disusun dalam baris dan kolom. Semua data yang direferensikan oleh atribut berada
dalam domain yang sama dan sesuai dengan batasan yang sama.
Model relasional menentukan bahwa tupel suatu relasi tidak memiliki urutan
tertentu dan bahwa tupel, pada gilirannya, tidak memaksakan urutan pada
atribut.Aplikasi mengakses data dengan menentukan kueri, yang menggunakan
operasi seperti memilih untuk mengidentifikasi tupel, proyek untuk mengidentifikasi
atribut, dan bergabung untuk menggabungkan hubungan.Hubungan dapat
dimodifikasimenggunakan sisipan, hapus, dan perbarui operator.Tupel baru dapat
memberikan nilai eksplisit atau diturunkan dari kueri.Demikian pula, pertanyaan
mengidentifikasi tupel untuk memperbarui atau menghapus.
Tuples menurut definisinya unik.Jika tupel berisi kandidat atau primary key
maka jelas itu unik; Namun, kunci primer tidak perlu didefinisikan untuk baris atau
catatan untuk menjadi tuple.Definisi tuple mensyaratkan bahwa itu unik, tetapi tidak
memerlukan Primary key untuk didefinisikan.Karena tuple itu unik, atributnya
menurut definisi merupakan superkey.

Dasar dan Turunan dari Konsep Relasi


Dalam database relasional, semua data disimpan dan diakses melalui
hubungan. Hubungan yang menyimpan data disebut "hubungan dasar", dan dalam
implementasi disebut "tabel". Hubungan lain tidak menyimpan data, tetapi dihitung
dengan menerapkan operasi relasional ke relasi lainnya. Hubungan ini kadang-
kadang disebut "hubungan turunan". Dalam implementasi ini disebut "pandangan"
atau "queri". Relasi turunannya nyaman karena mereka bertindak sebagai relasi

16
tunggal, meskipun mereka dapat mengambil informasi dari beberapa relasi. Juga,
hubungan turunan dapat digunakan sebagai lapisan abstraksi.

Domain
Domain menjelaskan kumpulan nilai yang mungkin untuk atribut yang
diberikan, dan dapat dianggap sebagai kendala pada nilai atribut. Secara matematis,
melampirkan domain ke atribut berarti bahwa nilai apa pun untuk atribut harus
berupa elemen dari kumpulan yang ditentukan. String karakter "ABC", misalnya,
tidak dalam domain bilangan bulat, tetapi nilai integer 123 adalah. Contoh lain dari
domain menjelaskan nilai yang mungkin untuk bidang "CoinFace" sebagai ("Heads",
"Tails"). Jadi, bidang "CoinFace" tidak akan menerima nilai input seperti (0,1) atau
(H, T).

Constraints
Batasan memungkinkan untuk lebih membatasi domain dari suatu atribut.
Misalnya, kendala dapat membatasi atribut integer yang diberikan ke nilai antara 1
dan 10. Batasan menyediakan satu metode untuk menerapkan aturan bisnis dalam
database dan mendukung penggunaan data berikutnya dalam lapisan aplikasi.
SQL mengimplementasikan fungsi kendala dalam bentuk cek kendala.
Batasan membatasi data yang dapat disimpan dalam hubungan. Ini biasanya
didefinisikan menggunakan ekspresi yang menghasilkan nilai boolean, menunjukkan
apakah data memenuhi kendala atau tidak. Batasan dapat berlaku untuk atribut
tunggal, ke tuple (membatasi kombinasi atribut) atau ke seluruh relasi. Karena setiap
atribut memiliki domain yang terkait, ada kendala (kendala domain). Dua aturan
utama untuk model relasional dikenal sebagai integritas entitas dan integritas
referensial.

Primary Key
Primary key secara unik menentukan tupel dalam tabel. Primary key yang
baik, ia tidak harus mengulangi data yang sama. Sementara atribut alami (atribut
yang digunakan untuk mendeskripsikan data yang dimasukkan) terkadang
merupakan kunci primer yang baik, kunci pengganti sering digunakan sebagai
gantinya.

17
Kunci pengganti adalah atribut buatan yang diberikan kepada objek yang
secara unik mengidentifikasi itu (misalnya, dalam tabel informasi tentang siswa di
sekolah mereka mungkin semua diberi ID siswa untuk membedakan mereka).
Kunci pengganti tidak memiliki makna intrinsik (inheren), tetapi lebih berguna
melalui kemampuannya untuk mengidentifikasi tuple secara unik. Kejadian umum
lainnya, terutama dalam hal kardinalitas N:M adalah kunci komposit.
Kunci komposit adalah kunci yang terdiri dari dua atau lebih atribut dalam
tabel yang (bersama-sama) secara unik mengidentifikasi suatu catatan. (Misalnya,
dalam database yang menghubungkan siswa, guru, dan kelas. Kelas dapat
diidentifikasi secara unik dengan kunci gabungan dari nomor kamar dan slot waktu
mereka, karena tidak ada kelas lain yang dapat memiliki kombinasi atribut yang
sama. Bahkan, penggunaan kunci komposit seperti ini dapat menjadi bentuk
verifikasi data, meskipun yang lemah.

Foreign Key
Foreign key adalah bidang dalam tabel relasional yang cocok dengan kolom
primary key dari tabel lain. Foreign key dapat digunakan untuk tabel referensi
silang.Foreign key tidak perlu memiliki nilai unik dalam relasi referensi.Foreign key
secara efektif menggunakan nilai-nilai atribut dalam relasi yang direferensikan untuk
membatasi domain dari satu atau lebih atribut dalam relasi referensi.
Foreign key dapat dideskripsikan secara formal sebagai: "Untuk semua tupel
dalam relasi referensi yang diproyeksikan di atas atribut referensi, harus ada tuple
dalam relasi yang direferensikan yang diproyeksikan atas atribut-atribut yang sama
sehingga nilai-nilai dalam masing-masing atribut referensi sesuai dengan yang
bersangkutan. Nilai-nilai dalam atribut yang direferensikan.

18
Topik4
Struktur Data Dengan Access
(Kasus: Database Perpustakaan)

Langkah-langkah Membuat Database Perpustakaan

Create tabel buku


Tabel : Buku

Field Name Data Type Keterangan

no_buku Text (4) Primary key


judul Text (100)
Dengan asumsi, nama pengarang
Pengarang Text (40)
lebih dari satu pengarang
tahun_terbit Number (integer)
Jenis_buku Text (30)

Status Text (20) Tersedia, Dipinjam, Hilang, Rusak

Create tabel anggota


Tabel : Anggota

Field Name Data Type Keterangan

id_anggota Text (6) Primary key

nama Text (40)

alamat Text (50)

kota Text (25)

no_telp Text (15)

tanggal_lahir Date/Time Format shotdate

19
Create tabel pinjam
Tabel : Pinjam

Field Name Data Type Keterangan

no_pinjam Text (5) Primary key


Id_anggota Text (6)

no_buku Text (4)

tanggal_pinjam Date/Time Format shotdate

tanggal_kembali Date/Time Format shotdate

Setiap tabel diisi dengan 10 data.

Create Query
Pilih query design, maka muncul beberapa tabel yang telah di create, seperti
terlihat pada gambar dibawah ini:

Pada latihan ini, kita ingin menampilkan:


a. No_pinjam dari tabel pinjam
b. Id_anggota dari tabel pinjam

20
c. Nama anggota dari tabel anggota
d. No_buku dari tabel pinjam
e. Judul buku dari tabel buku
f. Tanggal_pinjam dari tabel pinjam
g. Tanggal_kembali dari tabel pinjam
h. Lama pinjam

Untuk lama pinjam di-create dengan cara


a. Ceklis kotok yang terdapat pada baris kategori show
b. Klik kanan pada baris yang kosong (row setelah tanggal_kembali)
c. Klik build

d. Untuk membuat lama pinjam adalah tanggal kembali – tanggal pinjam,


dengan cara klik database perpustakaan yang terdapat pada kolom
Expression Elements  Pilih Tabel  Pilih tabel pinjam sehingga
munculfield-field yang terdapat pada tabel pinjam (Expression Categories).
Double klik tanggal_kembali  klik operator (-)  klik tanggal pinjam.

21
e. Klik OK dan simpan dengan nama Q_PEMINJAMAN
f. Ganti nama Expr1 dengan Lama_pinjam
Create Form
Form dibuat dengan menggunakan form wizard, dengan cara:
a. Klik form wizard

b. Pilih tabel buku


c. Pindahkan seluruh field yang terdapat pada available fields ke Selected
Fileds dengan cara klik tombol (>>)
d. Klik next sampai menghasilkan tampilan seperti gambar dibawah ini

e. Ganti title dengan “FORM DATA BUKU”, Finish

22
1. Menambahkan tombol
a. Tombol tambah
Klik button, arahkan ke form data buku, seperti gambar dibawah ini:

01

04
03

02

b. Create untuk button hapus data, simpan data, dan keluar dengan cara yang
sama seperti perintah 7a, sehingga desain form seperti gambar dibawah.

23
Membuat Laporan
1. Klik report wizard, seperti yang terlihat pada gambar dibawah.

2. Pada tables/query pilih tabel yang diinginkan untuk proses pembuatan


laporan.

24
3. Selesai

Membuat Relasi
1. Klik database tools
2. Klik relationship
3. Hubungkan/relasikan antara primary key dengan foreign key
4. Untuk menentukan jenis relasi maka double klik garis relasi sehingga tampil
seperti gambar dibawah:

5. Ceklist enforce referential integrity, cascade update related fields, dan


cascade delete related records
6. Ok

25
Membuat Menu Utama
Dalam membuat menu utama, maka langkah awal adalah mengklik
switchboard manager. Pada Microsoft office 2010 sampai versi terbaru switchboard
manager tidak ditampilkan. Cara menampilkan switchboard manager pada menu
Microsoft acces tersebut adalah:
1. Klik file
2. Klik option

3. Klik customize  pada choose commands from, pilih all comment


4. Pilih switchboard manager dan klik tombol add
5. Setelah switchboard manager ditambahkan pada menu Ms. Access, klik
switchboard manager sehingga muncul seperti gambar berikut:

26
6. Klik edit

7. Tambahkan menu yang mau dimunculkan dalam switchboard page, dengan


cara:
a. Klik New, sehingga tampil edit switchboard item

b. Ganti text sesuai dengan menu yang ingin ditampilkan

27
Contoh: Menu data buku
Pada Text : Data Buku
Pada Command : Open Form in Edit Mode
Pada Switchboard : Form Data Buku
c. Close
d. Save as
e. Pilih Make ACCDE

Latihan 2.1
1. Create form tabel anggota
2. Create form tabel peminjaman, untuk filed id anggota dan no buku gunakan
tool combo box.
3. Create laporan tabel anggota
4. Create laporan tabel pinjam
5. Create semua menu form dan menu laporan pada switchboard manager

28
Modul 3
Struktur Data Dengan MySQL

Pendahuluan

odul pada pertemuan ini, menjelaskan tentang MySQL, yaitu:

M 1. Cara menggunakan tool MySQL manager.


2. Cara memanipulasi objek-objek database.
3. Memanipulasi
menggunakan kode SQL.
data-data dalam database

4. Menggunakan dan menerapkan fungsi-fungsi MySQL (Built in


Function)

29
Topik5
MySQL

MySQL merupakan sebuah RDBMS yang berbasiskan database


server.Kemampuan MySQL dalam menangani RDBMS mengakibatkan MySQL
menjadi sangat terkenal dan banyak digunakan saat ini.MySQL mampu menangani
data yang sangat besar sehingga cocok untuk menangani data pada perusahaan
besar maupun kecil.
Tidak seperti PHP atau Apache yang merupakan software yang
dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh
penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan
komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir
atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang
mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty"
Widenius. MySQL dapat didownload di situs resminya, http://www.mysql.com.

Kelebihan MySQL
Database MySQL memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain,
diantaranya:
 MySQL merupakan Database Management System (DBMS)
 MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS) atau
disebut dengan database Relational
 MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas
menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus
membeli atau membayar lisensinya
 MySQL merupakan sebuah database client
 MySQL mampu menerima query yang bertupuk dalam satu permintaan atau
Multi-Threading.
 MySQL merupakan Database yang mampu menyimpan data berkapasitas
sangat besar hingga berukuran GigaByte sekalipun.

30
 MySQL diidukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses
menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti visual Basic
dan Delphi.
 MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi database ini
cukup aman karena memiliki password untuk mengakses nya.
 MySQL merupakan Database Server yang multi user, artinya database ini
tidak hanya digunakan oleh satu pihak orang akan tetapi dapat digunakan
oleh banyak pengguna.
 MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci uniq
(Unique).
 MySQL memliki kecepatan dalam pembuatan table maupun peng-update an
table.

Mengenal SQL (Structured Query Language)


SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa permintaan
database yang terstruktur.Bahasa SQL ini dibuat sebagai bahasa yang dapat
merelasikan beberapa tabel dalam database maupun merelasikan antar
database.SQL dibagi menjadi tiga bentuk Query, yaitu:
1. DDL (Data Definition Language)
DDL adalah sebuah metode Query SQL yang berguna untuk mendefinisikan
data padasebuah Database, Query yang dimiliki DDL adalah:
 CREATE : Digunakan untuk membuat Database dan Tabel
 Drop : Digunakan untuk menghapus Tabel dan Database
 Alter : Digunakan untuk melakukan perubahan struktur tabel
yang telahdibuat, baik menambah Field (Add),
mengganti
nama Field(Change) ataupun menamakannya kembali
(Rename), danmenghapus Field (Drop).
2. DML (Data Manipulation Language)
DML adalah sebuah metode Query yang dapat digunakan apabila DDL telah
terjadi,sehingga fungsi dari Query DML ini untuk melakukan pemanipulasian
database yang telah dibuat. Query yang dimiliki DML adalah:
 INSERT : Digunakan untuk memasukkan data pada Tabel

31
Database
 UPDATE : Digunakan untuk pengubahan terhadap data yang ada
pada Tabel Database
 DELETE : Digunakan untuk Penhapusan data pada tabel Database
3. DCL (Data Control Language)
DCL adalah sebuah metode Query SQL yang digunakan untuk memberikan
hakotorisasi mengakses Database, mengalokasikan space, pendefinisian
space, dan pengauditan penggunaan database. Query yang dimiliki DCL
adalah:
 GRANT : Untuk mengizinkan User mengakses Tabel dalam
Database.
 REVOKE GRANT : Untuk membatalkan izin hak user, yang
ditetapkan
oleh perintah
 COMMIT : Mentapkan penyimpanan Database
 ROLLBACK : Membatalkan penyimpanan Database

Mengaktifkan Direktori MySQL Server


Untuk dapat menggunakan MySQL, terlebih dahulu aktifkan server MySQL
dengan menghidupkan daemond MySQL. Program MySQL yang digunakan adalah
XAMPP, maka untuk menjalankan daemond MySQL terdapat pada direktori yaitu
C:\Program Files\Xampp\Mysql\Bin.
Untuk masuk kedalam server MySQL, bukalah MS-DOS Prompt anda melalui
Run kemudianketik Command atau cmd. Maka anda dapat masuk ke dalam
direktori MySQL melalui MS-DOS Promtpseperti dibawah ini.

Masuk dan Keluar dari Server MySQL

32
MySQL adalah sebuah database server yang sangat aman.MySQL memiliki
kemampuanmemanajemen user dalam mengakses.Jadi, tidak sembarang user
dapat mengakses sebuah databaseyang diciptakan MySQL. Maka sebelum anda
memiliki User untuk mengakses MySQL anda juga dapatMengakses database
MySQL menggunakan User Root.

Berikut adalah perintah yang digunakan untuk mengkoneksikan kedalam server


MySQL:
Shell > MySQL –u Root –p
Enter Password: *********
Keterangan:
Tanda –u menerangkan bahwa kita akan masuk menggunakan User Name
bernamaRoot.
Tanda –p menyatakan kita akan masuk menggunakan Password.

Berikut adalah perintah yang digunakan untuk mengkoneksikan kedalam Server


Mysql melalui Root:
Shell> Mysql –u root

Untuk dapat keluar dari Server MysQL kita dapat mengetikkan Intruksi quit ata \q:
Mysql> quit
Bye
Mysql> \q
Bye

33
DAFTAR PUSTAKA

Heryanto, I. 2017. Membuat Database dengan MS. ACCESS, Studi Kasus: Sistem
Informasi Kepegawaian. ISBN: 978-602-6232-38-0.
Saputro H. 2012. Modul Pembelajaran Praktek Basis Data (MySQL)

34

Anda mungkin juga menyukai