0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
78 tayangan

Modul 2 Excel

Fungsi formula dasar pada Excel digunakan untuk melakukan perhitungan data. Formula harus dimulai dengan tanda sama dengan (=). Fungsi dasar meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan fungsi-fungsi seperti SUM, MIN, MAX, AVERAGE untuk menghitung nilai total, minimum, maksimum, dan rata-rata. Fungsi lain seperti VLOOKUP dan HLOOKUP digunakan untuk mencari nilai berdasarkan tabel acuan.

Diunggah oleh

batman Gotham
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
78 tayangan

Modul 2 Excel

Fungsi formula dasar pada Excel digunakan untuk melakukan perhitungan data. Formula harus dimulai dengan tanda sama dengan (=). Fungsi dasar meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan fungsi-fungsi seperti SUM, MIN, MAX, AVERAGE untuk menghitung nilai total, minimum, maksimum, dan rata-rata. Fungsi lain seperti VLOOKUP dan HLOOKUP digunakan untuk mencari nilai berdasarkan tabel acuan.

Diunggah oleh

batman Gotham
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

Formula Dasar pada Microsoft Office Excel 2013

Fungsi formula dasar adalah untuk melakukan penghitungan terhadap data yang ada di Microsoft Office Excel 2013.
Setiap penggunaan formula dasar, kita harus mengawalinya dengan tanda sama dengan (=). Tanda sama dengan (=)
dimaksudkan untuk mengawali sebuah fungsi di Microsoft Office Excel 2013. Yang perlu diperhatikan adalah alamat
dari data tersebut, jika salah mengetikkan alamatnya, maka data tersebut akan bernilai salah (#VALUE). Fungsi-
fungsi dasar tersebut antara lain:

a. Aritmatika Dasar : Fungsi penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), dan pembagian (/).

b. SUM: Berfungsi untuk menjumlahkan sekumpulan data pada suatu range.


Bentuk penulisannya adalah: =SUM(number1, number2, .....)
Contoh 1 : = SUM(4,8,9) → Tekan Enter
Contoh 2:

Terdapat sebuah data Barang yang terdiri dari Spidol, Penghapus, Penggaris, Pensil, dan Buku Tulis. Masing-
masing barang tersebut memiliki jumlah yang tidak sama dengan barang yang lainnya. Dari gambar diatas,
untuk mencari berapa jumlah barang secara keseluruhan, kita dapat menggunakan rumus SUM. Dengan
mengetikkan alamat C2 sebagai data pertama, hingga C6 sebagai data terakhir sehingga dapat diketahui
keseluruhan jumlahnya.

c. MIN: Berfungsi untuk mencari nilai terendah dari sekumpulan data (range).
Bentuk penulisannya adalah: =MIN(number1,number2,……)
Contoh 1: =MIN(40,5,2) → Tekan Enter
Contoh 2:

Terdapat sebuah data Nilai dari beberapa Mahasiswa dengan nilai yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Dari gambar diatas, untuk mencari nilai terendah dari semua nilai adalah menggunakan fungsi MIN. Dengan
mengetikkan alamat C2 sebagai data pertama, hingga C9 sebagai data terakhir sehingga dapat diketahui
berapakah nilai terendahnya.

d. MAX: Berfungsi untuk mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data (range).
Bentuk penulisannya adalah: =MAX(number1,number2,……)
Contoh 1: =MAX(14,25,21) → Tekan Enter
Contoh 2:

Terdapat sebuah data Nilai dari beberapa Mahasiswa dengan nilai yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Dari gambar diatas, untuk mencari nilai tertinggi dari semua nilai adalah menggunakan fungsi MAX. Dengan
mengetikkan alamat C2 sebagai data pertama, hingga C9 sebagai data terakhir sehingga dapat diketahui
berapakah nilai tertingginya.

e. AVERAGE: Berfungsi untuk mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data.


Bentuk penulisannya adalah : =AVERAGE(number1, number2,…)
Contoh 1: =AVERAGE(10,5) → Tekan Enter
Contoh 2:

Terdapat sebuah data Nilai dari beberapa Mahasiswa dengan nilai yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Dari gambar diatas, untuk mencari nilai rata-rata dari semua nilai adalah menggunakan fungsi AVERAGE.
Dengan mengetikkan alamat C2 sebagai data pertama, hingga C9 sebagai data terakhir sehingga dapat
diketahui berapakah nilai rata-ratanya.

f. COUNT: Berfungsi untuk menghitung jumlah data dari suatu range yang dipilih.
Bentuk penulisannya adalah : =COUNT(value1, value2,…..)
Contoh 1: =COUNT(2,2,2,2,2,2,2) → Tekan Enter
Contoh 2:
Terdapat sebuah data Nilai dari beberapa Mahasiswa dengan nilai yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Dari gambar diatas, untuk mencari jumlah mahasiswa jika kita menghitung dari jumlah nilainya adalah
menggunakan fungsi COUNT. Dengan mengetikkan alamat C2 sebagai data pertama, hingga C9 sebagai data
terakhir sehingga dapat diketahui berapakah jumlah mahasiswanya.

g. CONCATENATE : Berfungsi untuk menggabungkan data antar kolom.


Contoh:

Untuk menggabungkan data pada kolom Subjek dan Domain, maka diperlukan fungsi
CONCATENATE untuk menggabungkannya.

Alamat Absolut
Fungsi Absolute digunakan untuk mengunci posisi kolom dan baris. Fungsi ini ditandai dengan adanya tanda $
yang berada di depan Kolom dan di depan Baris. Ada 2 fungsi yang dapat digunakan, yaitu Absolut dan Semi Absolut.

a. Alamat Absolut

Terdapat sebuah data Barang yang terdiri atas Nama Barang, Harga Satuan, dan Total Harga.Setiap
barang dibeli sebanyak 2 item, sehingga setiap Harga Satuan Barang dikalikan 2 untuk mendapatkan Total
Harga. Agar mempermudah proses perhitungan, kita ketikkan sebuah angka 2 sebagai master dari perkalian
tersebut. Jadi setiap Harga Satuan akan dikalikan dengan angka 2 yang terletak di kolom B11. Agar tidak berubah-
ubah, kita diharuskan menambahkan simbolDollar ($) sebelum huruf B ($B = fungsi $ untuk mengunci kolom B)
dan sebelum angka 11 ($11= fungsi $ untuk mengunci baris ke-11) dengan menekan keyboard F4. Sehingga
didapatkan hasil dari perkalian tersebut.

b. Alamat Semi Absolut


Rumus fungsi Semi Absolut digunakan untuk mengunci salah satu kolom atau baris pada suatu
alamat cell. Sebagai contoh :
$C9 : Penguncian kolom C, dengan cara ini ketika cell dicopy kekanan alamat cell akan tetap dibaca sebagai
$C9 bukan D9, namun ketika dicopy kebawah alamat cell akan berubah menjadi $C10. C$9 : Penguncian baris
9, dengan cara ini ketika cell dicopy ke bawah alamat cell akan tetap dibaca sebagai C$9 bukan C10, namun
ketika dicopy ke kanan alamat cell akan berubah menjadi D$9.
Latihan
Fungsi Lookup
VLOOKUP
Fungsi Vlookup ini digunakan untuk membaca tabel secara vertical (tegak). Bentuk penulisannya adalah :
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])

HLOOKUP
Fungsi Hlookup ini digunakan untuk membaca tabel secara horizontal (mendatar). Bentuk penulisannya adalah :
=HLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])

Lookup_Value Dapat berupa isi sel atau nilai yang diketik

Table_Array Tabel yang dipakai sebagai rujukan pencarian

Col_Index_Num Menunjukkan kolom beberapa yang nilainya akan diambil

Range_Lookup Dapat dikosongkan atau diisi “True” jika tabel disusun terurut dan pencarian
diartikan sama dengan atau lebih kecil, jika diisi “False” maka tabel tidak harus
terurut dan pencarian diartikan sebagai “yang sama persis”

Contoh Vlookup:

Data tabel perbandingan


Untuk mencari kolom lulusan, maka ketik rumus =Vlookup(C3,$G$6:$I$9,2) Dimana C3 (kolom C baris
3) merupakan Sel Kode di dalam Tabel Gaji Karyawan, kemudian data yang ada dalam Tabel
Perbandingan harus diblok/ditandai, agar data dapat terbaca di dalam Tabel Gaji Karyawan. Untuk memunculkan
simbol dollar ketika data diblok, tekan F4 di keyboard. Di ujung rumus ketik letak kolom lulusan (kolom 2). Untuk
mencari kolom gaji ketik rumus =Vlookup(C3,$G$6:$I$9,3), maka caranya sama seperti diatas. Namun yang berbeda
adalah diujung rumus, ketik letak kolom gaji (kolom 3).
Contoh Hlookup:

Fungsi Logika
Fungsi logika atau bersyarat memungkinkan kita menguji persyaratan dalam sel. Fungsi bersyarat ini adalah suatu
kondisi atau =IF yang hasilnya bergantung pada benar atau salahnya pengujian. Fungsi Logika memerlukan operator
perbandingan yaitu:

= (sama dengan)
< (lebih kecil dari)
> (lebih besar dari)
<= (lebih kecil sama dengan)
>= (lebih besar sama dengan)
<> (tidak sama dengan)

IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)
Untuk memilih di antara dua nilai berdasarkan dua kondisi yaitu kondisi benar atau kondisi salah.

If Tunggal

Artinya jika nilai sel A2 lebih besar dari 50, maka dinyatakan “Naik Kelas”, sebaliknya jika nilai sel A2
kurang dari 50 maka dinyatakan “Tinggal Kelas”
If Majemuk
Contoh :
=IF(C4=”A”,”ISTIMEWA”,IF(C4=”B”,”BAIK”,IF(C4=”C”,”CUKUP”,”KURANG”))) Artinya jika pada sel C4
nilainya A maka hasilnya “ISTIMEWA”, jika pada sel C4 nilainya B maka hasilnya “BAIK”, jika pada sel C4 nilainya C
maka hasilnya “CUKUP”, atau selain kondisi diatas maka akan menghasilkan nilai “KURANG”.

LATIHAN

Anda mungkin juga menyukai