0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan6 halaman

Aksesling Revisi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 6

I Wayan Rama Ardiasa Putra

No 1 Gambar
Item Pedestrian
Jalur yang digunakan oleh pejalan kaki atau pengguna kursi roda secara
Deskripsi mandiri yang dirancang berdasarkan kebutuhan orang untuk
bergerak secara aman, mudah, nyaman dan tanpa hambatan
Lokasi Audit
Tanggal Audit

Kesesuaian
No Item Deskripsi Catatan
Yes No

1 Pedestrian Permukaan jalur pedestrian harus stabil, kuat, tahan cuaca, dan tidak licin.

Hindari penggunaan sambungan atau gundukan pada permukaan (Apabila


2 Pedestrian
terpaksa ada, maka tingginya harus tidak boleh lebih dari 1,25 cm

Apabila menggunakan karet maka bagian tepi harus dengan konstruksi


3 Pedestrian
yang permanen

4 Pedestrian Lebar jalur pedestrian tidak kurang dari 150 cm untuk jalur 1 arah

5 Pedestrian Lebar jalur pedestrian tidak kurang dari 160 cm untuk jalur 2 arah

6 Pedestrian Kelandaian sisi lebar jalur pedestrian paling besar 2 derajat.

7 Pedestrian Kelandaian sisi panjang jalur pedestrian paling besar 5 derajat.

Setiap jarak 900 cm, jalur pedestrian wajib dilengkapi dengan tempat
8 Pedestrian
duduk untuk beristirahat.

Pencahayaan berkisar antara 50-150 lux tergantung pada intensitas


9 Pedestrian
pemakaian, tingkat bahaya dan kebutuhan keamanan.

Jalur pedestrian disediakan berikut drainase yang dibuat tegak lurus arah
10 Pedestrian
jalur dengan kedalaman paling tinggi 1,5 cm.

11 Pedestrian Jalur pedestrian perlu dilengkapi dengan tepi pengaman/kanstin (low curb)

Tepi pengaman/kanstin (low curb) dibuat dengan ketinggian paling rendah


12 Pedestrian
10 cm dan lebar 15 cm di sepanjang jalur pedestrian.

Jalur pedestrian perlu dilengkapi dengan pemandu/penanda antara lain:

a) jalur pemandu bagi penyandang disabilitas netra;

b) tempat sampah dan perabot jalan (street furniture) lainnya;


13 Pedestrian
c) penanda untuk akses pejalan kaki;

d) sinyal suara yang dapat di dengar;


e) pesan-pesan verbal; dan

f) informasi lewat getaran.

Ram pada jalur pedestrian diletakkan di setiap persimpangan dan


14 Pedestrian prasarana ruang pejalan kaki yang memasuki pintu keluar masuk bangunan
atau kaveling.

15 Pedestrian Pertemuan jalur harus material bertekstur kuat.

16 Pedestrian Pertemuan jalur minimal memiliki ukuran 150 cm.

17 Pedestrian Wajib ada pegangan rambat (handrail) pada area yang dinilai berbahaya

Bila ada celah di pertemuan jalur, antar permukaan lantai ketinggiannya


18 Pedestrian
tidak boleh lebih dari 1,25 cm

19 Pedestrian Hindari lubang dan jeruji yang dapat membahayakan pejalan kaki

20 Pedestrian Tempat duduk di jalur pedestrian harus memiliki permukaan yang rata
Tempat duduk memiliki panjang 120 cm, lebar 60 cm dan tinggi 45 cm
21 Pedestrian
dari permukaan

22 Pedestrian Kemiringan ram maks 1:12

23 Pedestrian Plesteran halus (tidak bertekstur)

24 Pedestrian Permukaan bertekstur untuk tanda berhenti

SKOR KESESUAIAN
SKOR TOTAL AUDIT
Helena Cornelia Sadipun
No 2 Gambar
Item Guiding Block
Jalur pemandu adalah jalur sirkulasi bagi
Penyandang Disabilitas netra termasuk
Deskripsi penyandang gangguan penglihatan yang hanya
mampu melihat sebagian yang terdiri atas ubin
pengarah dan ubin peringatan.
Lokasi Audit Vokasi
Tanggal Audit

Kesesuaian
No Item Deskripsi Catatan
Yes No
Ubin pengarah (guiding block) bermotif garis berfungsi untuk
1 Guiding Block
menunjukkan arah perjalanan.
Ubin peringatan (warning block) bermotif bulat berfungsi untuk
2 Warning Block memberikan peringatan terhadap adanya perubahan situasi
disekitarnya.
Ubin pengarah (guiding block) dan ubin peringatan (warning block)
3 Guiding Block dan Warning Block harus dipasang dengan benar untuk memberikan orientasi yang jelas
kepada penggunanya

Jalur pemandu harus dipasang diantaranya:

a) di depan jalur lalu-lintas kendaraan;

b) di depan pintu masuk/keluar tangga atau fasilitas persilangan


4 Guiding Block dan Warning Block
dengan perbedaan ketinggian lantai;

c) di pintu masuk/keluar Bangunan Gedung

d) pada sepanjang jalur pedestrian

5 Guiding Block dan Warning Block Terbuat dari material yang kuat dan tidak licin

Warna ubin harus kontras (kuning, jingga, atau warna lainnya)


6 Guiding Block dan Warning Block sehingga mudah dikenali oleh penyandang gangguan penglihatan
yang hanya mampu melihat sebagian (low vision).

7 Warning Block Ukuran ubin peringatan (warning block) 30*30cm

8 Warning Block Ketebalan ubin peringatan 3,5cm

9 Warning Block Ketebalan tekstur ubin peringatan 2,5cm

10 Warning Block Jarak antara ubin peringatan dan tekstur 0,5cm

11 Guiding Block Ketebalan ubin pengarah 30*30cm

12 Guiding Block Ketebalan tekstur ubin pengarah 2,5cm

13 Guiding Block Jarak antara ubin pengarah dan tekstur 0,5cm

14 Guiding Block Ketebalan ubin peringatan 3,5cm

Jalur Pemandu disediakan menuju kelengkapan elemen perabot jalan


(street furniture) antara lain :

1. Peta situasi atau rambu

2. Kamar kecil/toilet

15 Guiding Block dan Warning Block 3. Tangga

4. ram

5. tempat parkir

6. pemberhentian/halte

Jalur pemandu harus berdekatan dengan


16 Guiding Block dan Warning Block 1. kursi taman
2. tempat sampah
3. telepon umum
SKOR KESESUAIAN
SKOR TOTAL AUDIT
Rangga Ratadika
No 3 Gambar
Item Ukuran dasar ruang

Ukuran dasar ruang merujuk pada pengukuran dan penilaian


terhadap lingkungan fisik di mana seseorang melakukan aktivitas
sehari-hari. Ini mencakup aspek-aspek seperti ukuran ruang,
Deskripsi
pencahayaan, aksesibilitas, tata letak perabotan, dan faktor-faktor
lingkungan lainnya yang dapat memengaruhi kemampuan individu
untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Lokasi Audit
Tanggal Audit

Kesesuaian
No Item Deskripsi Catatan
Yes No

Desain bangunan gedung dan lingkungan harus bisa digunakan oleh


1 Ruang
setiap penggunanya tanpa diskriminasi.

Desain bangunan gedung dan lingkungan harus meminimalkan


2 Ruang
bahaya dan konsekuensi yang merugikan bagi semua orang.

Desain bangunan gedung dan lingkungan harus menjamin


3 Ruang kemudahan akses ke, dari, dan di dalam bangunan gedung yang
bebas hambatan (barrier free) secara fisik dan non fisik.

Desain bangunan gedung dan lingkungan harus menjamin


4 Ruang kemudahan akses informasi yang komunikatif bagi semua, terlepas
dari kondisi dan kemampuan sensorik penggunanya.

Desain bangunan gedung dan lingkungan dapat digunakan secara


5 Ruang
mandiri.

Desain bangunan gedung dan lingkungan harus dapat digunakan


6 Ruang
secara efisien dan nyaman dengan usaha minimal dari penggunanya.

A. jangkauan ke samping 1 (satu) tangan lebar minimal 60 cm

7 Ukuran Ruang berdiri


B. jangkauan ke samping 2 (dua) tangan lebar minimal 165cm

C. Jangkauan ke depan minimal 60 cm

A. Jangkauan ke samping 2 tangan minimal 165 cm (lebar) 90 cm


(tinggi) dan tempat duduk minimal 90 cm (panjang) 46 cm (tinggi)
8 Ukuran Ruang duduk
B. Jangkauan ke depan minimal 95 cm dan tempat duduk 46
cm(tinggi) 52,5 cm (lebar)

A. Jangkauan ke samping menggunakan kruk minimal 95 cm

B. Jangkauan ke depan dan ke belakang menggunakan kruk minimal


120cm

C. Jangkauan ke samping menggunakan tongkat min 90cm

10 Ukuran ruang berjalan


D. Jangkauan ke depan menggunakan tongkat minimal 95

E. Lebar pengguna kursi roda minimal 92cm

F.Diameter manuver pengguna kursi roda minimal 152,5cm

G. Jangkauan ke samping menggunakan 2 tangan pengguna kursi


roda minimal 165 cm
Tersedia sarana yang memadai untuk terselenggaranya fungsi
Bangunan Gedung. Seperti:
A. Pintu.``
B. Selasar.
11 Ruang
C. Koridor.
D. Jalur pedestrian.
E. Jalur pemandu.
f. Jembatan penghubung antarruang / antarbangunan.
SKOR KESESUAIAN
SKOR TOTAL AUDIT
Hania Tsabita
No 4 Gambar
Item Area Parkir
Area Parkir merupakan tempat pada Bangunan
Gedung yang ditentukan untuk pemberhentian
Deskripsi kendaraan dalam jangka waktu tertentu dalam bentuk
pelataran parkir, parkir dalam gedung, dan/atau gedung
parkir.
Lokasi Audit
Tanggal Audit

Kesesuaian
No Item Deskripsi Catatan
Yes No
1 Area Parkir Mobil Tempat parkir sebaiknya dekat dan dijaga.

Tempat parkir harus ada tanda jelas, tidak tersembunyi, dan mudah
2 Area Parkir Mobil
diikuti.

3 Area Parkir Mobil Terdapat kamera pengawas di tempat-tempat yang tidak terjaga

Tempat parkir yang besar harus diberi tanda berupa huruf atau angka agar
4 Area Parkir Mobil
pengemudi bisa menemukan kendaraannya dengan lebih mudah.

Penting untuk memiliki tanda parkir, penghenti, dan APAR (Alat


5 Area Parkir Mobil
Pemadam Api Ringan) di area parkir.

Parkir untuk penyandang disabilitas harus berada dekat dengan gedung


6 Area Parkir Mobil atau fasilitas yang mereka tuju, dengan jarak maksimal 60 meter dari
pintu masuk.

Tempat parkir penyandang disabilitas harus memiliki cukup ruang bagi


7 Area Parkir Mobil
pengguna kursi roda untuk keluar/masuk kendaraan

Tempat parkir penyandang disabilitas harus diberi tanda khusus dengan


8 Area Parkir Mobil warna yang mencolok dan rambu agar bisa dibedakan dari tempat parkir
biasa.

Tempat parkir penyandang disabilitas harus lebar 370 cm untuk satu


9 Area Parkir Mobil mobil dan 620 cm untuk dua mobil, dan harus terhubung dengan akses
menuju bangunan atau fasilitas lainnya

Tempat parkir penyandang disabilitas harus datar dan memiliki


10 Area Parkir Mobil
kemiringan maksimal 20 derajat.

11 Area Parkir Motor Ruang parkir minimal 70cm x 200cm

Penggunaan baja pengaman harus mempertimbangkan ruang parkir


12 Area Parkir Sepedah
sepeda yang efisien.

Harus ada kunci pengaman yang mengunci badan sepeda dan roda
13 Area Parkir Sepedah
dengan menggunakan baja pengaman

Baja pengaman sebaiknya memiliki tinggi dan lebar antara 65 cm hingga


14 Area Parkir Sepedah
75 cm

15 Area Parkir Sepedah Batas minimum jarak baja pengaman dari area parkir adalah 55 cm

16 Area Parkir Sepedah Baja pengaman harus ditanam paling sedikit 25 cm di bawah tanah

17 Area Parkir Sepedah Jarak minimum antara baja pengaman adalah 80 cm.

Jika ada atap di tempat parkir sepeda, tinggi minimalnya 205 cm dan
18 Area Parkir Sepedah
lebarnya 220 cm.

Untuk tempat parkir sepeda yang memiliki atap, tinggi minimalnya


19 Area Parkir Sepedah
adalah 205 cm dan lebar 220 cm

Jika tempat parkir sepeda disusun dalam 2 lapis, jarak minimal antara
20 Area Parkir Sepedah
baja pengaman dalam lapisan tersebut adalah 20 cm

Sistem parkir otomatis digunakan untuk kendaraan bermotor seperti


21 Area Parkir Otomatis
mobil, motor, dan sepeda.

Kendaraan yang dapat ditampung dalam sistem parkir otomatis memiliki


ukuran dan berat maksimal berikut:
22 Area Parkir Otomatis
SUV: Panjang 5,2 m, lebar 2,1 m, tinggi 1,9 m, berat 2400 kg.
Sedan: Panjang 5,15 m, lebar 1,95 m, tinggi 1,6 m, berat 1600 kg

Motor yang dapat ditampung dalam sistem parkir otomatis memiliki


23 Area Parkir Otomatis ukuran dan berat berikut:
- Panjang 2 m; Lebar 80 cm; Tinggi 1,3 m; Berat 110 kg

Sistem parkir otomatis harus mudah diakses dengan menyediakan ruang


24 Area Parkir Otomatis
transisi.
Sistem parkir otomatis harus memiliki fitur pemberhentian otomatis
25 Area Parkir Otomatis
dalam situasi darurat

Sistem parkir otomatis bergerak dengan kecepatan sekitar 120 meter per
26 Area Parkir Otomatis menit, dan waktu untuk mengambil kendaraan yang diparkir berkisar
antara 80 hingga 120 detik untuk setiap kendaraan.

27 Area Parkir Otomatis Sistem parkir mobil otomatis terbagi menjadi tiga jenis:

Parkir Vertikal: Efisien dalam penggunaan lahan dengan penggunaan


minimum, seperti Tower Parking dan Elevator Parking -
Parkir Horizontal: Cocok untuk parkir bawah tanah atau gedung parkir
dengan batasan ketinggian, termasuk tipe seperti UD Type Convey
parking, Box Type Convey parking, dan Sliding Type Squares parking
- Parkir Otomatis
Kecil : Digunakan untuk jumlah kendaraan yang tidak terlalu banyak,
tetapi lahan terbatas, juga dikenal sebagai multi storied parking system
SKOR KESESUAIAN
SKOR TOTAL AUDIT
Glory Maria Tasoin
No 5 Gambar
Item Pintu
Deskripsi Merupakan bagian dari tapak, bangunan atau ruang sebagai sarana untuk masuk dan keluar yang
pada umumnya dilengkapi dengan penutup.
Lokasi Audit
Tanggal Audit

Kesesuaian
No Item Deskripsi Catatan
Yes No
Lebar efektif Pintu Utama Gedung minimal 90 cm
1 Pintu (Swing door)
Lebar efektif pintu lainnya minimal 80 cm

2 Pintu (Swing door) Pintu dapat membuka sebesar 90 derajat


pintu harus dapat membuka ke arah luar ruangan untuk kemudahan
3 Pintu (Swing door)
evakuasi Pengguna

Pintu 1 arah harus dapat memberikan visibilitas yang jelas terhadap


4 Pintu (Swing door) objek di balik pintu atau orang yang mendekat ke arah pintu
diantaranya dengan pemasangan kaca.

Kaca pada pintu ayun arah harus dipasang kurang dari 75 cm dari
5 Pintu (Swing door)
permukaan lantai.
Ruang bebas di depan pintu ayun (swing door) 1 arah yang membuka
keluar pada luar ruangan paling minimal 170 cm x 170 cm.

Ruang bebas di depan pintu ayun (swing door) 1 arah pada dalam
6 Pintu (Swing door) ruangan paling sedikit berukuran 152,5 cm x 152,5 cm.

Perabot tidak boleh diletakkan pada ruang bebas di depan pintu ayun.
Perletakan perabot harus diberi jarak paling sedikit 75 cm dari bukaan
daun pintu.
Pintu harus bebas dari segala macam hambatan yang menghalangi
7 Pintu (Swing door)
pintu untuk terbuka atau tertutup sepenuhnya.
Jika terdapat pintu yang berdekatan atau berhadapan dengan tangga,
maka antara ujung daun pintu dan anak tangga perlu diberi jarak
8 Pintu (Swing door)
minimal 80 cm atau mengubah bukaan daun pintu tidak mengarah ke
anak tangga.
Jika terdapat beberapa pintu yang berdekatan (posisi siku) maka
9 Pintu (Swing door) harus diberi jarak dan/atau tidak boleh membuka ke arah ruang yang
sama.

Pegangan pintu harus tidak licin dan bukan berupa tuas putar.

Pegangan pintu disarankan menggunakan tipe dorong/tarik atau tipe


10 Pintu (Swing door) tuas dengan ujung yang melengkung ke arah dalam.

kait dan kunci pintu harus dapat dioperasikan dengan satu kepalan
tangan tertutup, dipasang paling tinggi 110 cm dari permukaan lantai.

Penutup lantai pada area di sekitar pintu harus menggunakan material


11 Pintu (Swing door)
dengan tekstur permukaan yang tidak licin

Pintu kaca diberi tanda dengan warna kontras atau penanda lain yang
12 Pintu Kaca dipasang setinggi mata untuk menjamin keamanan Pengguna
Bangunan Gedung

Ruang bebas di depan pintu geser (sliding door) minimal berukuran


13 Pintu geser (sliding door)
152,5 cm x 152,5 cm.

Pintu geser dapat digunakan apabila dilengkapi sensor gerak/tombol


14 Pintu geser (sliding door)
buka tutup elektrik/tuas hidrolik

Kententuan tuas hidrolik

A. responsif terhadap bahaya kebakaran

B. mampu bergerak dari posisi tertutup ke posisi terbuka penuh


15 Pintu geser (sliding door)
dalam waktu paling lama 3 detik

C. dalam kondisi kehilangan tenaga listrik dapat dibuka secara


manual dalam waktu paling lama 15 detik.

Penggunaan pintu putar harus disertai dengan penyediaan pintu lain


16 Pintu Putar
yang dapat diakses oleh pengguna kursi roda.

Kecepatan pintu putar baik berupa pintu putar manual maupun


17 Pintu Putar otomatis harus mudah dihentikan dengan sedikit tenaga atau
dihentikan dengan tombol otomatis.

memiliki lebar efektif bukaan paling sedikit 60 cm


untuk penyandang disabilitas pintu harus memiliki lebar efektif
18 Pintu akses (turnstile)
bukaan paling sedikit 80 cm.
mudah didorong oleh tubuh tanpa menggunakan tenaga
SKOR KESESUAIAN
SKOR TOTAL AUDIT

Anda mungkin juga menyukai