Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Raya Studi Kasus Jalan Jaksa Agung Soepraptodepan SMPNegeri 6 Gorontalo

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341734919

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS JALAN RAYA (STUDI KASUS


JALAN JAKSA AGUNG SOEPRAPTO DEPAN SMP NEGERI 6 GORONTALO)

Article · May 2018


DOI: 10.37971/radial.v6i1.160

CITATION READS

1 198

2 authors:

Afifah Azzahra Imran Mohammad


University of Indonesia stitek bina taruna
5 PUBLICATIONS 11 CITATIONS 18 PUBLICATIONS 11 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

THERMAL ANALISYS OF ENVIRONMENTAL TEMPERATURE INCREASES ENGAGED BY MOTOR VEHICLES ACTIVITIES View project

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS JALAN RAYA (STUDI KASUS JALAN JAKSA AGUNG SOEPRAPTO DEPAN SMP NEGERI 6 GORONTALO) View project

All content following this page was uploaded by Imran Mohammad on 29 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN


LALU LINTAS JALAN RAYA
(STUDI KASUS JALAN JAKSA AGUNG SOEPRAPTO
DEPAN SMP NEGERI 6 GORONTALO)
Afifah Azzahra Mohammad Imran
Mahasiswa Dosen
STITEK Bina Taruna Gorontalo STITEK Bina Taruna Gorontalo
Jln. Tilongkabila Desa Iloheluma Jln. Jaksa Agung Soeprapto
Perum Kasiba Religi No. 40, 96115
Gorontalo, Gorontalo,
Telp: 081394004292 Telp: 085398750852
[email protected] [email protected]

Abstract
Transportation is a movement / displacement of both people and goods from place of origin to a
destination. In Gorontalo, people prefer riding bentor than private vehicles. The noise generated by
the vehicle can interfere with human comfort. The research was conducted on Saturday and
Sunday, 15 to 16 December 2015 the highway ahead SMP Negeri 6 Gorontalo. The tool used is a
Sound Level Meter to measure the magnitude of a strong sound in decibels. The study was
conducted at two points, namely shoulder of the road and the yard of the building. Time spent on
research is 09.00; 13:00; 14:30; 20:00; 23:00; 24.00; and 06:00. Tmax on the shoulder of the road
occurred 20:00 pm with the sound intensity level of 76.80 dBA and Tmin occurred at 06.00 pm
with the intensity level was 66.10 dBA, while Tmax occurred in the courtyard of the building at
13:00 pm with the sound intensity level of 67.58 dBA and Tmin occurred at 06.00 pm with the
sound intensity level of 58.74 dBA.

Keywords: Noise, Strong Beep, Beep Intensity.

Abstrak
Transportasi merupakan suatu pergerakan/perpindahan baik orang maupun barang dari suatu
tempat asal ke suatu tujuan. Di Gorontalo, masyarakatnya lebih menyukai naik bentor
dibandingkan kendaraan pribadi. Kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan dapat mengganggu
kenyamanan manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 15 – 16
Desember 2015 di jalan raya depan SMP Negeri 6 Gorontalo. Alat yang digunakan adalah Sound
Level Meter untuk mengukur besarnya kuat bunyi dalam desibel. Penelitian dilakukan di dua titik
yaitu bahu jalan dan pekarangan bangunan. Waktu yang digunakan pada penelitian yaitu jam
09.00; 13.00; 14.30; 20.00; 23.00; 24.00; dan 06.00. Tmax di bahu jalan terjadi pukul 20.00 Wita
dengan tingkat intensitas bunyi 76,80 dBA dan Tmin terjadi pada pukul 06.00 Wita dengan tingkat
intensitas adalah 66,10 dBA, sedangkan Tmax di pekarangan bangunan terjadi pada pukul 13.00
Wita dengan tingkat intensitas bunyi 67,58 dBA dan Tmin terjadi pukul 06.00 Wita dengan
tingkat intensitas bunyi 58,74 dBA.

Kata Kunci: Kebisingan, Kuat Bunyi, Intensitas Bunyi.

PENDAHULUAN tentu saja menggunakan sarana


pengangkutan. Sarana pengangkutan/sarana
Transportasi merupakan suatu transportasi terdiri dari kendaraan bermotor
pergerakan/perpindahan baik orang maupun yang digunaan oleh masyarakat untu
barang dari suatu tempat asal ke suatu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada
tujuan, perpindahan atau pergerakan tersebut kenyataannya, kendaraan bermotor yang

[Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi Kasus Jalan....:Afifah Azzahra & Mohammad Imran] 14
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

dalam pengoperasiannya seing menimbulkan hiruk-pikuk yang berasa di telinga seakan-


suara-suara seperti suara mesin yang keluar akan pekak. Kebisingan berasal dari kata
melalui knalpot maupun klakson yang dapat bising yang artinya semua bunyi yang
menjadi sumber kebisingan. Resiko yang mengalihkan perhatian, mengganggu, atau
timbul akibat kebisingan dengan tingkat berbahaya bagi kegiatan sehari-hari.
tekanan bunyi di atas nilai ambang batas
pendengaran dapat mengakibatkan Kebisingan adalah bunyi yang tidak
terjadinya gangguan pendengaran, selain itu diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam
kebisingan juga dapat menggangu tingkat dan waktu tertentu yang dapat
percakapan sehingga akan mempengaruhi menimbulkan gangguan kesehatan manusia
komunikasi yang sedang berlangsung. Pada dan kenyamanan lingkungan (Keputusan
umumnya di negara berkembang seperti Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
Indonesia, yang pengaturan dan penyediaan KEP-48/MENLH/1996).
kendaraan umumnya belum tertata secara
baik, masyarakat akan cenderung Jenis – Jenis Kebisingan
menggunakan kendaraan pribadi untuk Menurut Wardhana (1999) kebisingan dapat
mendukung kegiatannya. Berdasarkan di klasifikasikan menjadi tiga jenis
kecepatan dan kenyamanan berkendara berdasarkan sumber asalnya, yaitu :
maka kendaraan bermotor pribadi lebih 1. Kebisingan impulsive, yaitu kebisingan
dipilih dibanding kendaraan tidak bermotor. yang datangnya tidak secara terus
menerus, akan tetapi sepotong-potong.
Di sisi lain, daerah Gorontalo khususnya 2. Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan
masyarakatnya lebih menyukai naik yang dating secara terus menerus
kendaraan roda tiga (bentor) dibandingkan dalam waktu yang cukup lama.
kendaraan pribadi. Selain biayanya yang 3. Kebisingan semi kontinyu, yaitu
murah dan juga jarak yang di tempuh jauh kebisingan kontinyu yang hanya
menjadi alasan bagi masyarakat Gorontalo sekejap, kemudian hilang dan mungkin
lebih memilih naik kendaraan beroda tiga akan dating lagi.
(bentor). Kendaraan yang digunakan untuk
kendaraan roda tiga rata-rata usia pembuatan Menurut Mediastika (2009) jenis kebisingan
10 tahun ke atas. Tak jarang pula pemilik yang terjadi di di sekitar manusia dapat
kendaraan roda tiga memodifikasi knalpot dibedakan menjadi tiga, yaitu :
kendarannya. Banyaknya kendaraan roda 1. Kebisingan latar belakang.
tiga (bentor) menjadi sebuah masalah 2. Kebisingan ambient.
kebisingan di daerah Gorontalo. Singkatnya, 3. Kebisingan tetap.
kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan
bermotor dapat mengganggu kenyamanan Faktor – Faktor Pereduksi Kebisingan
manusia dalam beraktivitas jika jenis Adapun factor-faktor pereduksi bangunan
kendaraan bermotor yang digunakan dan yaitu sebagai berikut :
jumlahnya melebihi baku yang ditetapkan. 1. Letak dan jarak bangunan terhadap
sumber bising.
Berkaitan dengan masalah kebisingan yang Kebisingan ruang luar atau kebisingan
diakibatkan oleh kendaraan bermotor pribadi yang diakibatkan oleh lalu lintas
maupun kendaraan roda tiga (bentor) di terhadap suatu bangunan dapat
Gorontalo, maka perlu dilakukan penilitian dipreduksi berdasarkan letak dan jarak
mengenai tingkat kebisingan yang terjadi di (posisi) bangunan tersebut terhadap
sepanjang jalan depan SMP Negeri 6 sumber bising. Halaman dapat menjadi
Gorontalo. pereduksi terhadap kebisingan yang
cukup baik pada suatu bangunan
dengan mekanisme mengumpulkan
PEMBAHASAN energy bunyi tersebut di halaman
tengah bangunan (Egan, 1941).
Definisi Kebisingan 2. Material Permukaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Penggunaan material permukaan tanah
(KBBI) Istilah kebisingan berasal dari kata dapat dibagi menjadi dua factor yakni
bising, yang diartikan sebagai ramai atau material permukaan tanah pada tepi

[Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi Kasus Jalan....:Afifah Azzahra & Mohammad Imran] 15
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

jalan dan material permukaan tanah Hal ini sesuai dengan pendapat Doelle
pada halaman bangunan. Bising akan (1993) yang menyatakan bahwa bising
berkurang di atas permukaan bidang lingkungan dapat ditransmisikan
yang keras atau di ruang bebas sekitar melalui udara lewat bukaan (pintu,
3 dB, di atas tanah berumput dan jendela, ventilasi), kerapatan material,
bertaman bising akan berkurang 5 celah dan retakan sekitar pintu.
sampai dengan 6 dB (Doelle, 1993). Penutupan fasade bangunan dengan
3. Penghalang (barrier) dinding penuh akan mereduksi bunyi
Bidang vertical pada suatu ruang sebesar 50 dB, jika menggunakan
adalah unsur pembagi dan pembatas jendela kaca tertutup akan mereduksi
atau penghalang dari sesuatu, bidang bunyi sebesar 20 dB (Sangkertadi,
tersebut berfungsi untuk mengontrol 2006). Fasade bangunan sangat
unsur-unsur yang dapat menggangunya berpengaruh juga dengan sirkulasi
(Hakim, 1987). Menurut Mediastika, penghawaan alami dalam bangunan,
2003, penghalang (barrier) dapat oleh karenanya menurut Koesnigberger
berupa dinding penghalang yang (1975) dan Szokolay (1980) bahwa
memiliki tinggi minimal 1,5 meter, ventilasi dengan tipe krepyak sangat
jarak penghalang dengan penerima efektif digunakan untuk mereduksi
yaitu 2–3 meter, jarak sumber dengan bunyi sebesar 6 dB bahkan hingga 12
penghalang yakni 3-4 meter akan dB.
mereduksi bunyi hingga 10 dB. Untuk
mereduksi kebisingan yang terjadi
akibat lalu lintas jalan, maka perlu METODOLOGI PENELITIAN
dibuat penghalang bising dari batu
bata, gundukan tanah yang Waktu dan Lokasi Penelitian
dimodifikasi menjadi tanggul atau dari Penelitian ini dilaksanakan pada :
tanaman dengan kerapatan tertentu Hari/Tanggal : Sabtu, 15
(Frick, 2007). Desember 2015 – Minggu, 16
4. Fasade bangunan Desember 2015
Yaitu karakteristik bangunan pada area Pukul : 09.30 – 06.00
sepanjang jalan yang memiliki Wita
kesamaan ataupun kemiripan dilihat Lokasi : Jalan Jaksa
dari fasade bangunan yakni berupa Agung Soeprapto depan SMP 6
penempatan posisi, model maupun Gorontalo
jumlah dari pintu, jendela, ventilasi.

Gambar 1 Lokasi Penelitian

[Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi Kasus Jalan....:Afifah Azzahra & Mohammad Imran] 16
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

Alat Penelitian diukur adalah untuk tipe frekuensi yang


Sound Level Meter atau disebut decibel- dapat diterima telinga manusia pada
meter adalah alat untuk mengukur besarnya umumnya (dalam ukuran db(A) dan untuk
kuat bunyi dalam desibel. Level Meter kelompok frekuensi tinggi yakni dB (C).
memiliki kemampuan jangkauan ukur dari Microphone di alat pada gambar tersebut,
30 dB s/d 130 dB dengan kepekaan terletak melekat dibagian ujung atas.
ketelitian sampai 0.1 dB. Kuat bunyi yang

Gambar 2 Sound Level Meter Produksi Bioblock dari Perancis

microphon Switch ON -
e OFF

Switch
kelompok
pengatur
kuat bunyi yang
jangkauan
:
dikukur
Monitor 3 ~ 80
penampilan
untuk hasil 5 ~ 100
0 dB
ukur 0 dB
Switch kalibrasi dan
Switche
penghidu pengukuran untuk dB
pengatur pilihan
s p, kalibrasi atau
(A) dB
pola
dan (C)
pengukuran
Switch pengatur tiga
pembacaan
pola yang
ubah :
berubah-
Slow
Fast
Max.
Hold
Tahapan Penelitian 5. L5 diambil pd jam 23.00 mewakili jam
Tahap kerja di lapangan merupakan tahapan 22.00 – 24.00
pokok dalam penelitian ini, meliputi 6. L6 diambil pd jam 24.00 mewakili jam
pengukuran kondisi lokasi penelitian, 24.00 – 03.00
pengamatan, dan pencatatan. Pada penelitian 7. L7 diambil pd jam 06.00 mewakili jam
ini, teknik pengukuran bunyi menggunakan 03.00 – 06.00
cara sederhana yaitu dilakukan di dua titik
(bahu jalan dan pekarangan bangunan). Langkah-langkah dan cara pengumpulan
Waktu yang digunakan pada tahap penelitian data yang dilakukan dalam proses penelitian,
yaitu jam 09.00; 13.00; 14.30; 20.00; 23.00; adalah :
24.00; dan 06.00. Pengukuran akan mengacu a. Tahap persiapan yaitu mempersiapkan
pada Keputusan Menteri Negara alat yang akan digunakan dalam
Lingkungan Hidup penelitian.
Kep.48/MENLH/11/1996 tentang Baku b. Tahap pengukuran yaitu melakukan
Tingkat Kebisingan dan dikondisikan pengukuran dan menetapkan lokasi
dengan aktivitas di lokasi penelitian, yakni penelitian dalam hal ini adalah titik
sebagai berikut : (tempat) pengukuran intensitas
1. L1 diambil pd jam 10.00 mewakili jam kebisingan.
06.00 – 09.00 c. Tahap pelaksanaan
2. L2 diambil pd jam 13.00 mewakili jam - Nyalakan alat ukur kebisingan
09.00 – 14.00 (SLM) dan Stopwatch bersamaan.
3. L3 diambil pd jam 14.30 mewakili jam - Sound Level Meter dipegang
14.00 – 17.00 menghadap arah sumber
4. L4 diambil pd jam 20.00 mewakili jam kebisingan.
17.00 – 22.00

[Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi Kasus Jalan....:Afifah Azzahra & Mohammad Imran] 17
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

- Pemberi aba-aba memberikan - Setelah selesai tekan tombol “off”


aba-aba berupa kode atu bendera pada Sound Level Meter.
pertanda telah dimulainya atau d. Tahap pengolahan data
selesainya penelitian. - Data-data yang didapatkan dari
- Tekan hold pada alat ukur hasil penelitian diolah
kebisingan setiap 5 detik dan menggunakan kalkulator dan
dilakukan selama 10 menit. Microsoft excel.
- Mencatat angka yang terlihat pada
layar alat ukur kebisingan atau
Sound Level Meter.

Tabel 1 Contoh data hasil pengukuran intensitas kebisingan


68,2 74,0 65,4 69,6 76,1 72,0 74,1 74,6 67,7 66,1 91,0 66,6
65,2 63,2 71,5 74,4 67,6 70,4 67,0 66,9 68,9 77,1 65,4 72,9
74,0 71,3 68,1 75,5 63,2 70,8 68,6 72,3 66,6 72,7 67,4 78,8
70,3 71,4 66,2 69,5 72,2 72,5 71,1 59,9 70,8 62,1 68,4 65,5
68,5 75,9 73,7 70,5 69,4 67,0 71,4 68,4 92,5 67,0 71,8 77,4
86,1 71,8 78,0 71,7 67,0 74,6 76,6 66,0 77,2 67,0 72,5 70,2
69,0 68,9 66,3 64,0 64,6 69,9 70,2 76,0 70,3 70,7 86,4 68,4
72,3 70,6 75,7 66,3 72,8 64,0 69,9 71,9 62,6 74,8 67,7 68,8
71,6 69,5 67,4 68,8 84,3 70,9 74,5 69,6 70,1 79,2 64,2 76,1
67,2 67,4 70,9 65,4 73,8 66,4 67,5 70,2 59,2 63,7 76,5 72,6

Rumus yang digunakan dalam proses = 7,86


pengolahan data yaitu :  Cara menghitung Interval Kelas(i)
 Cara menghitung Range = r/k
= Max - Min = 33,3/7,86
= 92,5 - 59,2 = 4,2
= 33,3  Cara pembuatan table distribusi
 Cara menghitung Jumlah Kelas (k) frekuensi yaitu dengan cara
= 1 + 3,3 log n menentukan interval bising,
= 1+ 3,3 log 120 menghitung nilai tengah, dan frekuensi

Tabel 2 Contoh Tabel Distribusi Frekuensi


No Interval bising Nilai tengah frekuensi
1 58,2 - 62,4 60,3 3
2 62,5 - 66,7 64,6 21
3 66,8 - 71,0 68,9 47
4 71,1 - 75,3 73,2 30
5 75,4 - 79,6 77,5 14
6 79,7 - 83,9 81,8 0
7 84,0 - 88,2 86,1 3
8 88,3 - 92,5 90,4 2

 Cara menghitung LTMS = 10 log 1/120 (3.100,1.60,3 + …. + 2.100,1.90,4)


LTMS = 10 log 1/nTn.100,1Ln = 10 log 1/120 (5257779285)
= 10 log 1/120 (Ti.100,1Li + …. + = 76,41 Dba
Tj.100,1Lj)
= 10 log 1/120 (Ti.100,1Li + …. +
Tj.100,1Lj)

[Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi Kasus Jalan....:Afifah Azzahra & Mohammad Imran] 18
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

HASIL PENELITIAN DAN As jalan + 1 (pekarangan bangunan) : 4,5 m


PEMBAHASAN
Jarak lampu merah ke lokasi pengukuran : Adapun table klasifikasi hasil pengolahan
30 m data tingkat intensitas bunyi di sepanjang
Lebar jalan : 7m jalan SMP Negeri 6 Gorontalo, sebagai
Bahu jalan : 1m berikut :

Tabel 3 Klasifikasi Hasil Pengolahan Data


Posisi Titik Intensitas Bunyi Tmin Tmax
Pukul
Ukur (dBA) (dBA) (dBA)
10.00 73,92
13.00 74,07
14.30 74,15
Bahu Jalan 66,10 76,80
20.00 76,80
23.00 75,53
24.00 73,85
06.00 66,10
10.00 65,66
13.00 67,58
Pekarangan
Bangunan 14.30 65,48 58,74 67,58
20.00 67,27
23.00 66,92
24.00 65,37
06.00 58,74

Pada tabel di atas Tmax di bahu jalan terjadi


pada pukul 20.00 Wita dengan tingkat KESIMPULAN
intensitas bunyi adalah 76,80 dBA dan Tmin Kebisingan adalah suara yang tidak
terjadi pada pukul 06.00 Wita dengan dikehendaki dan mengganggu manusia yang
tingkat intensitas bunyi adalah 66,10 dBA. melampaui ambang batas. Berdasarkan hasil
Sedangkan Tmax di pekarangan bangunan penelitian kebisingan yang dilakukan di
terjadi pada pukul 13.00 Wita dengan sepanjang jalan SMP Negeri 6 Gorontalo
tingkat intensitas bunyi adalah 67,58 dBA dapat dilihat bahwa tingkat intensitas
dan Tmin terjadi pada pukul 06.00 Wita kebisingan terjadi pada malam hari yaitu
dengan tingkat intensitas bunyi adalah 58,74 jam 20:00 Wita. Banyaknya kendaraan
dBA. bermotor pribadi dan kendaraan roda tiga
(bentor) menjadi salah satu faktor
Dari tabel di atas terlihat jelas adanya kebisingan yang terjadi di Gorontalo
perbedaan intensitas bunyi dimana Tmax khususnya di sepanjang jalan SMP Negeri 6
bahu jalan terjadi pada pukul 20.00 Gorontalo. Selain itu, pemilik kendaraan
sedangkan Tmax pekarangan bangunan bermotor maupun kendaraan roda tiga
terjadi pada pukul 13.00. Hal ini disebabkan (bentor) seringkali memodifikasi knalpot
karena adanya factor aktifitas manusia di kendaraannya dan tak jarang pula pemilik
dalam bangunan (rumah). Suara bising yang kendaraan roda tiga (bentor) memutar musik
bersumber dari dalam bangunan (rumah) dengan volume yang cukup keras di
tersebut merambat keluar ke pekarangan sepanjang jalan sehingga menimbulkan
bangunan sehingga terekam oleh alat suara yang melampaui ambang batas
pengukur kebisingan. Akan tetapi, bila (kebisingan).
faktor tersebut tidak ada maka Tmax di bahu
jalan dan pekarangan bangunan tidak ada SARAN
perbedaan dan terjadi pada pukul 20.00 Wita Dari hasil penelitian kami berkaitan dengan
dan Tmin terjadi pada pukul 06.00 Wita. masalah kebisingan yang diakibatkan oleh

[Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi Kasus Jalan....:Afifah Azzahra & Mohammad Imran] 19
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

kendaraan bermotor pribadi maupun kesamaan ataupun kemiripan yang


kendaraan roda tiga ( bentor ) di Gorontalo dapat diklasifikasin/dikelompokkan
khususnya di sepanjang jalan depan SMP menjadi satu karakteristik. Kemiripan
Negeri 6 Gorontalo, maka adapaun saran ataupun kesamaan ini yakni berupa
yang kami ajukan adalah sebagai berikut : penempatan posisi, model maupun
a. Kendaraan bermotor roda tiga (bentor) jumlah dari pintu, jendela, ventilasi.
dan juga penggunaan musik dengan Penutupan fasade bangunan dengan
volume yang cukup keras dari dinding penuh dan penggunaan jendela
kendaraan tersebut di sepanjang jalan kaca tertutup akan mereduksi bunyi.
sebaiknya dibatasi penggunannya. Dan juga penggunaan ventilasi dengan
b. Dalam mendirikan sebuah bangunan tipe krepyak sangat efektif untuk
sebaiknya memperhatikan letak dan mereduksi kebisingan.
jarak bangunan. Letak bangunan
terhadap sumber kebisingan tidak DAFTAR PUSTAKA
boleh berhubungan langsung atau
dengan kata lain pembuatan halaman Doelle, L, dkk. 1993. Akustik Lingkungan.
dapat menjadi pereduksi terhadap Erlangga. Jakarta
kebisingan. Dan juga penambahan
jarak bangunan terhadap sumber bising Egan, D. 1941. Architectural Acoustics.
yakni dengan menggandakan jarak Jross Publishing. New York
bangunan .
c. Dalam mendirikan bangunan sebaiknya Frick, Heinz. 2007. Dasar-dasar Arsitektur
memperhatikan material permukaan, Ekologis. Konsep Pembangunan
yakni material permukaan tanah pada Berkelanjutan dan Ramah
tepi jalan dan material permukaan Lingkungan. Kanisius. Bandung
tanah pada halaman bangunan. Bising
akan berkurang di atas permukaan Hakim, R. 1987. Unsur Perancangan Dalam
bidang yang keras atau di ruang bebas. Arsitektur Lansekap. PT. Bina
Permukaan tanah disesuaikan dengan Aksara. Jakarta
kondisi lingkungan setempat, pada area
dewasa biasanya dapat berupa aspal , Keputusan Menteri Negara Lingkungan
batu-batuan, paving, beton, rumput, Hidup No. 48 tahun 1996 tentang
dan tanah keras sedangkan material Baku Tingkat Kebisingan. Jakarta.
permukaan tanah pada halaman Menteri Lingkungan Hidup
bangunan dapat berupa tanah keras,
rumput, paving, dan beton. Imran, Mohammad. 2014. Kriteria
d. Suatu bangunan sebaiknya mendirikan Rancangan Area Sempadan
sebuah penghalang (barrier) yaitu Berbasis Reduksi Kebisingan di
dengan cara memberikan penghalang Kabupaten Maros : Manado.
pagar (barrier) antara sumber bunyi
dengan penerima. Penghalang (barrier) Mediastika, C.E. 2003. Barrier Design
berupa dinding penghalang yang Strategies To Control Noise Ingress
memiliki tinggi minimal 1,5 meter, Into Domestic Buildings. DIMENSI
jarak penghalang dengan penerima Journal of Architecture and built
yaitu 2–3 meter, jarak sumber dengan Environment, Department of
penghalang yakni 3-4 meter. Untuk Architecture Petra Christian
mereduksi kebisingan yang terjadi University Surabaya, Volume 31
akibat lalu lintas jalan, maka perlu Nomor 1 Juli 2003. 52 – 60 pp
dibuat penghalang bising dari batu
bata, gundukan tanah yang Mediastika, Christina E. 2009. Material
dimodifikasi menjadi tanggul atau dari Akustik Pengendali Kualitas Bunyi
tanaman dengan kerapatan tertentu. pada Bangunan. Andi :
e. Dalam merancang suatu bangunan Yogyakarta.
perlu memperhatikan fasade bangunan
yaitu karakteristik bangunan pada area Sangkertadi. 2006. Fisika Bangunan Untuk
sepanjang jalan yang memiliki Mahasiswa Teknik, Arsitektur dan

[Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi Kasus Jalan....:Afifah Azzahra & Mohammad Imran] 20
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 6 NO. 1

praktisi. Pustaka Wirausaha Muda :


Bogor.

Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan.


Andi : Yogyakarta.

Szokolay. 1980. Environmental Science


Handbook for architects and
builders. The Construction Press.
London, New York

Wardhana, W.A. 1999. Dampak


Pencemaran lingkungan. Andi :
Yogyakarta.

Literatur Internet
http://dimensistudio7.blogspot.co.id/
https://bondanprihastomo.wordpress.com/se
putar-arsitektur-interior/akustika-luar-
ruangan/
http://garismillimeters.com/material-bahan-
bangunan-ramah-lingkungan-detail-1088

[Analisa Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi Kasus Jalan....:Afifah Azzahra & Mohammad Imran] 21

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai