0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan57 halaman

BPP Algoritma Dan Pemrograman s1 2021

Buku petunjuk praktikum ini memberikan panduan lengkap untuk melaksanakan praktikum algoritma dan pemrograman bahasa C, mulai dari tujuan, teori dasar, alat dan prosedur percobaan, hingga evaluasi hasil belajar mahasiswa. Buku ini berisi 9 bab praktikum dasar pemrograman C meliputi output, operator, variabel, input, dan kondisi.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan57 halaman

BPP Algoritma Dan Pemrograman s1 2021

Buku petunjuk praktikum ini memberikan panduan lengkap untuk melaksanakan praktikum algoritma dan pemrograman bahasa C, mulai dari tujuan, teori dasar, alat dan prosedur percobaan, hingga evaluasi hasil belajar mahasiswa. Buku ini berisi 9 bab praktikum dasar pemrograman C meliputi output, operator, variabel, input, dan kondisi.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 57

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

NAMA :
NIM :
KELAS :

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Buku Petunjuk Praktikum Algoritma dan Pemrograman disusun sebagai


perangkat pembelajaran mata praktikum Algoritma dan Pemrograman serta
pegangan pelaksanaan praktikum bagi mahasiswa praktikan maupun
dosen pengampu di Laboratorium Komputer dan Multimedia, Jurusan Teknik
Elektro Universitas Jember.
Jember, 24 Februari 2021
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Kepala Laboratorium
Universitas Jember Komputer dan Multimedia

Dr. Ir. Triwahju Hardianto, S.T., M.T. H. R. B. Moch. Gozali, S.T., M.T
NIP 19700826 199702 1 001 NIP 19690608 1999402 1 002

ii
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pertemuan 1 Kontrak Matapraktikum


BAB 1 DASAR ALGORITMA C
Pertemuan 2 Pengambilan data Percobaan 1
Pertemuan 3 Asistensi dan Post-test Percobaan 1
BAB 2 TIPE DASAR PEMROGRAMAN
Pertemuan 4 Pengambilan data Percobaan 2
Pertemuan 5 Asistensi dan Post-test Percobaan 2
BAB 3 KONDISI (if, if-else, switch)
Percobaan 6 Pengambilan data Percobaan 3
Pertemuan 7 Asistensi dan Post-test Percobaan 3
BAB 4 PENGULANGAN (for, while, do-while)
Pertemuan 8 Pengambilan data Percobaan 4
Pertemuan 9 Asistensi dan Post-test Percobaan 4
BAB 5 PEMBUATAN FUNGSI
Pertemuan 10 Pengambilan data Percobaan 5
Pertemuan 11 Asistensi dan Post-test Percobaan 5
Pertemuan 12 Asistensi Laporan Akhir Praktikum
Pertemuan 13 Tugas Besar
Pertemuan 14 Pengumpulan Tugas Besar
UJIAN AKHIR PRAKTIKUM

iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Dosen hadir pada pelaksanaan praktikum
2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan menyiapkan alat maupun
bahan praktikum
3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib Praktikum, penjadwalan serta
buku petunjuk praktikum yang telah disepakati bersama
4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum (BPP)"
5. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis pada BPP
6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel pada BPP
7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum dengan jadwal sesuai
SISTER
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan kapasitas 20
mahasiswa
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antara lain Pre-Test,
Pengambilan Data, Post-Test, dan Asistensi
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwal praktikum
B. ASISTEN LABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetap dalam
pengawasan dosen
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi serta penilaian
3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil praktikum
C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi mahasiswa yang
tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatan praktikum.
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa dilarang
mengikuti kegiatan praktikum
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan tersebut, maka
tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain.
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data maupun post-
test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum diluar jadwal
praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas pengganti/ tambahan
kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yang dilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikum jika memenuhi
75% kehadiran
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan mahasiswa
dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu dapat disanksi nilai
nol.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
JADWAL PELAKSANAAN PRKTIKUM............................................................iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM..................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v

BAB 1 DASAR ALGORITMA C.......................................................................1

BAB 2 TIPE DASAR PEMROGRAMAN C.......................................................9

BAB 3 KONDISI (if, if-else, switch)...................................................................18

BAB 4 PENGULANGAN (for, while, do-while)................................................28

BAB 5 PEMBUATAN FUNGSI.........................................................................44

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................51

v
1 DASAR ALGORITMA C

1.1 Tujuan Praktikum


- Mahasiswa dapat mengerti dan mengenal apa pemrograman Bahasa C.
- Mahasiswa dapat mengerti sintak-sintak pada Bahasa C, terutama yang
dilakukan pada praktikum ini.
- Mahasiswa dapat membuat dan membaca program yang telah dibuat.
- Mahasiswa dapat membuat algoritma dan flowchart dari program yang
dibuat.
- Mahasiswa dapat memberi kesimpulan dari program yang telah dibuatnya.

1.2 Landasan Teori


C merupakan bahasa pemrograman yang berkekuatan tinggi dan fleksibel
yang telah banyak digunakan oleh para programmer professional untuk
mengembangkan program-program yang sangat bervarisai dalam berbagai bidang.
Pada praktikum ini kita dapat paham dan mengerti dari program-program
yang kita buat. Dalam praktikum ini kita menggunakan sintak-sintak dasar dalam
kerangka programnya.
Setiap program yang ditulis dengan menggunakan bahasa C harus
mempunyai fungsi utama yang bernama main (). Fungsi inilah yang akan dipanggil
pertama kali pada saat proses eksekusi program.
File header yang akan kita gunakan harus kita daftarkan dengan
menggunakan directive #include. Directive #include ini berfungsi untuk
memberitahu kepada kompilator bahwa program yang kita buat akan menggunakan
file-file yang didaftarkan.
Dalam membuat suatu program computer, kita tidak lepas dari proses
masukan dan keluaran. Untuk melakukan hal tersebut, di dalam bahasa C telah
disediakan fungsi pustaka, yaitu fungsi printf () dan scanf (). Fungsi printf () yang
berguna untuk menampilkan keluaran data. Sedangkan fungsi scanf () untuk
membaca masukan data.

1.3 Alat-alat dan Komponen


- Komputer / Laptop
- Software program Dev C++
- Bolpoin
- Kertas

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
1.4 Prosedur Percobaan
1.4.1 Kegiatan 1
 Mencetak kalimat “Hello World!” dalam satu baris

1.4.2 Kegiatan 2
 Mencetak kalimat dalam beberapa baris, dengan tampilan sbb : Hello...
..oh my
...when do i stop?
1
..2
...3

1.4.3 Kegiatan 3
 Menghitung penjumlahan 1024 + 4096 dan mencetak hasilnya.

1.4.4 Kegiatan 4
 Mengisi nilai 2 variabel int, menjumlahkan kedua isi variabel tersebut
dan mencetak hasilnya.

1.4.5 Kegiatan 5
 Mengisi nilai sebuah variabel float, mengalikan isi variabel tersebut
dengan 50 dan mencetak hasilnya.

1.4.6 Kegiatan 6
 Menampilkan nilai sebuah bilangan float dengan tanpa menentukan
format tampilannya (default).

1.4.7 Kegiatan 7
 Menampilkan nilai sebuah bilangan float dengan format :lebar medan
10 digit dan 2 digit di belakang koma.

1.4.8 Kegiatan 8
 Menerima masukan dengan format int dan char kemudian
menampilkannya kembali dengan format yang sesuai.

1.4.9 Kegiatan 9
Hitung besar arus, jika diketahui :
- Tegangan = 220 v
- Beban = 100 ohm
Maka besar arus = … ?

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
1.5 Data Hasil Percobaan

1.5.1 Kegiatan 2

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
1.5.2 Kegiatan 3

1.5.3 Kegiatan 4

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
1.5.4 Kegiatan 5

1.5.5 Kegiatan 6

5 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
1.5.6 Kegiatan 7

1.5.7 Kegiatan 8

6 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
1.6 Analisis Data dan Pembahasan

7 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
1.7 Kesimpulan

1.8 Lembar Evaluasi

No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

8 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
2 DASAR ALGORITMA C

2.1 Tujuan Praktikum


- Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar (jenis dan jangkauannya).
- Menjelaskan tentang Variabel.
- Menjelaskan tentang konstanta.
- Menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakaiannya.
- Menjelaskan tentang intruksi I/O.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Tipe Data Dasar
Data berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi lima kelompok,
yang dinamakan sebagai tipe data dasar. Kelima tipe data dasar adalah:
a. Bilangan bulat (integer).
b. Bilangan real presisi-tunggal.
c. Bilangan real presisi-ganda.
d. Karakter.
e. Tak-bertipe (void).
Kata-kunci yang berkaitan dengan tipe data dasar secara berurutan di
antaranya adalah int (short int, long int, signed int dan unsigned int), float,
double, dan char.

2.2.2 Variabel
Aturan penulisan pengenal untuk sebuah variabel, konstanta atau
fungsi yang didefinisikan oleh pemrogram adalah sebagai berikut :
a. Pengenal harus diawali dengan huruf (A..Z, a..z) atau karakter garis
bawah ( _ ).
b. Selanjutnya dapat berupa huruf, digit (0..9) atau karakter garis bawah
atau tanda dollar ($).
c. Panjang pengenal boleh lebih dari 31 karakter, tetapi hanya 31 karakter
pertama yang akan dianggap berarti.
d. Pengenal tidak boleh menggunakan nama yang tergolong sebagai kata-
kata cadangan (reserved words) seperti int, if, while dan sebagainya.

2.2.3 Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap. Berbeda dengan variabel,
suatu konstanta tidak dideklarasikan. Namun seperti halnya variabel,

9 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
konstanta juga memiliki tipe. Penulisan konstanta mempunyai aturan tersendiri,
sesuai dengan tipe masing-masing.
a. Konstanta karakter misalnya ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan
tanda petik tunggal, contohnya : ‘A’ dan ‘@’.
b. Konstanta integer ditulis dengan tanda mengandung pemisah ribuan dan
tak mengandung bagian pecahan, contohnya : –1 dan 32767
c. Konstanta real (float dan double) bisa mengandung pecahan (dengan tanda
berupa titik) dan nilainya bisa ditulis dalam bentuk eksponensial
(menggunakan tanda e), contohnya : 27.5f (untuk tipe float) atau 27.5
(untuk tipe double) dan 2.1e+5(maksudnya 2,1 x 105 ).
d. Konstanta string merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri
dengan tanda petik-ganda (“), contohnya :“Pemrograman Dasar C”.

2.2.4 Operator
Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam
program untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti
menjumlahkan dua buah nilai, memberikan nilai ke suatu variabel,
membandingkan kesamaan dua buah nilai. Sebagian operator C tergolong
sebagai operator binary, yaitu operator yang dikenakan terhadap dua buah nilai
(operand).
Contoh
a+b
Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari
kedua operand-nya (yaitu a dan b). Karena operator penjumlahan melibatkan
dua operator ini tergolong sebagai operator binary.
-c
Simbol - (minus) juga merupakan operator. Simbol ini termasuk sebagai
operator unary, yaitu operator yang hanya memiliki sebuah operand (yaitu c
pada contoh ini).

2.3 Alat-alat dan Komponen


- Komputer / Laptop
- Software program Dev C++
- Bolpoin
- Kertas

2.4 Prosedur Percobaan


2.4.1 Kegiatan 1 (Perbedaan format %g, %e, dan %f)
#include <stdio.h>
Main ()
{
Float x;
Printf (“Masukkan nilai pecahan yg akan ditampilkan : “);
Scanf (“%f”, &x);
Printf (“format e => %e\n”,x);
Printf (“format f => %f\n”,x);

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
Printf (“format g => %g\n”,x);
}

2.4.2 Kegiatan 2 (Penggunaan format panjang medan data)


#include <stdio.h>
Main ()
{
Char nama1[10]=”Dita”, nama2[10]=”Ani”, nama3[10]=”Fitri”;
Float a = 88.5, b = 90.8, c = 98.2;
Printf(“%8s\t %7s\t %8s”, nama1, nama2, nama3);
Printf(“\n%8.2f \t %8.2f \t %8.2f”, a, b, c);
}

2.4.3 Kegiatan 3 (Penggunaan operator)


#include <stdio.h>
Main ()
{
Int a, b;
A = 8+2*3/6;
B= (8+2)*3/6;
Printf(“A=8+2*3/6\n”);
Printf(“B= (8+2)*3/6\n”);
Printf (“Hasil dari A = %d\n”,a);
Printf(“Hasi dari B = %d\n”,b);
}

2.4.4 Kegiatan 4 (Penggunaan Operator Modulus)


#include <stdio.h>
Main ()
{
Int a = 14, b = 2, c = 3, d = 4;
Printf(“a=%d, b=%d, c=%d, d=%d\n\n”, a, b, c, d);
Printf(“Hasil a %% b = %d\n”, a % b);
Printf(“Hasil a %% c = %d\n”, a % c);
Printf(“Hasil a %% d = %d\n”, a % d);
Printf(“Hasil a/d*d+a%%d=%d\n”, a/d*d+a%d);
}

2.4.5 Kegiatan 5 (Penggunaan Operator Increment)


#include <stdio.h>
Main ()
{
Int a = 10, b = 5;
Printf(“Nilai A = %d”,a);
Printf(“\nNilai ++A = %d”, ++a);
Printf(“\nNilai B = %d”, b);
Printf(“\nNilai –B = %d”, --b);
}

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
2.5 Hasil Data Percobaan
2.5.1 Kegiatan 1

2.5.2 Kegiatan 2

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
2.5.3 Kegiatan 3

2.5.4 Kegiatan 4

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
2.5.5 Kegiatan 5

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
2.6 Analisis Data dan Pembahasan

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
1 Buku Petunjuk Praktikum
Algoritma dan
2.7 Kesimpulan

2.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
3 Kondisi (if, if-else, switch)

3.1 Tujuan Praktikum


- Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika).
- Menjelaskan penggunaan pernyataan if, if – else, dan if dalam if (nested if).
- Menjelaskan tentang pernyataan switch.

3.2 Landasan Teori


Untuk keperluan pengambilan keputusan, C menyediakan beberapa jenis
pernyataan, berupa :
a. Pernyataan If
b. Pernyataan If-else, dan
c. Pernyataan Switch
Pernyataan-pernyataan tersebut memerlukan suatu kondisi, sebagai basis dalam
pengambilan keputusan. Kondisi umum yang dipakai berupa keadaan benar dan
salah.

3.2.1 Operator Relasi


Operator relasi biasa dipakai untuk membandingkan dua buah nilai.
Hasil pembandingan berupa keadaan benar atau salah. Keseluruhan operator
relasi pada C ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Operasi relasi
Operator Makna
> Lebih dari
>= Lebih dari atau sama dengan
< Kurang dari
<= Kurang dari atau sama dengan
== Sama dengan
!= Tidak sama dengan

3.2.2 Operator Logika


Operator logika biasa dipakai untuk menghubungkan ekspresi relasi.
Keseluruhan operator logika ditunjukkan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Operator logika
Operator Makna
&& dan (AND)
!! or (OR)

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
! Tidak (NOT)
Bentuk pemakaian operator && dan || adalah :
operand1 operator operand2

3.2.3 Pernyataan If
Pernyataan if mempunyai bentuk umum :
if (kondisi )
pernyataan;
Bentuk ini menyatakan :
- Jika kondisi yang diseleksi adalah benar (bernilai logika = 1), maka
pernyataan yang mengikutinya akan diproses.
- Sebaliknya, jika kondisi yang diseleksi adalah tidak benar (bernilai
logika = 0), maka pernyataan yang mengikutinya tidak akan diproses.
- Mengenai kodisi harus ditulis diantara tanda kurung, sedangkan
pernyataan dapat berupa sebuah pernyataan tunggal, pernyataan
majemuk atau pernyataan kosong.
Diagram alir dapat dilihat seperti gambar 3.1.

3.2.4 Pernyataan If-else


Pernyataan if-else memiliki bentuk :
if (kondisi)
pernyataan-1;
else
pernyataan-2;
Diagram alir dapat dilihat seperti gambar 3.2.

1 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
Arti dari pernyataan if-else :
- Jika kondisi benar, maka pernyataan-1 dijalankan.
- Sedangkan bila kondisi bernilai salah, maka pernyataaan-2 yang dijalankan.

Masing-masing pernyataan-1 dan pernyataan-2 dapat berupa sebuah


pernyataan tunggal, pernyataan majemuk ataupun pernyataan kosong.
Contoh penggunaan pernyataan if-else adalah untuk menyeleksi nilai suatu
bilangan pembagi. Jika nilai bilangan pembagi adalah nol, maka hasil
pembagian dengannilai nol akan mendapatkan hasil tak berhingga. Jika
ditemui nilai pembaginya nol, maka proses pembagian tidak akan dilakukan.

3.2.5 Pernyataan If di dalam if


Di dalam suatu pernyataan if (atau if-else) bisa saja terdapat
pernyataan if (atau if-else) yang lain. Bentuk seperti ini dinamakan sebagai
nested if. Secara umum, bentuk dari pernyataan ini adalah sebagai berikut :

if (kondisi-1)
if (kondisi-2)
if(kondisi-n)
pernyataan;
else
pernyataan;
else
pernyataan;
else
pernyataan;

Kondisi yang akan diseleksi pertama kali adalah kondisi yang terluar
(kondisi-1). Jika kondisi-1 bernilai salah, maka statement else yang terluar
(pasangan if yang bersangkutan) yang akan diproses. Jika else (pasangannya
tsb) tidak ditulis, maka penyeleksian kondisi akan dihentikan.
Jika kondisi-1 bernilai benar, maka kondisi berikutnya yang lebih
dalam (kondisi-2) akan diseleksi. Jika kondisi-2 bernilai salah, maka
statement else pasangan dari if yang bersangkutan yang akan diproses. Jika
else (untuk kondisi-2) tidak ditulis, maka penyeleksian kondisi akan
dihentikan.
Dengan cara yang sama, penyeleksian kondisi akan dilakukan
sampai dengan kondisi-n, jika kondisi-kondisi sebelumnya bernilai benar.

3.2.6 Pernyataan Else-if


Contoh implementasi nested if ini misalnya pembuatan sebuah
program kalkulator sederhana. User memberikan masukan dengan format :

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
operand1 operator operand2
Jenis operasi yang dikenakan bergantung pada jenis operator yang
dimasukkan oleh user. Oleh karena itu program akan mengecek apakah
operator berupa tanda ‘*’, ‘/’, ‘+’, ataukah tanda ‘-‘ .
- Jika operator berupa tanda ‘*’ maka operand1 akan dikalikan dengan
operand2.
- Jika operator berupa tanda ‘/’ maka operand1 akan dibagi dengan
operand2.
- Jika operator berupa tanda ‘+’ maka operand1 akan dijumlahkan
dengan operand2.
- ika operator berupa tanda ‘-’ maka operand1 akan dikurangi dengan
operand2.
- Kalau operator yang dimasukkan bukan merupakan salah satu dari jenis
operator di atas, maka ekspresi tersebut tidak akan diproses, dan user
akan mendapatkan pesan berupa : “Invalid operator !”

3.2.7 Pernyataan Switch


Pernyataan switch merupakan pernyataan yang dirancang khusus untuk
menangani pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah alternatif,
misalnya untuk menggantikan pernyataan if bertingkat. Bentuk umum
pernyataan switch adalah :
switch (ekspresi)
{
case konstanta-
1: pernyataan-1;
break;
case konstanta-
2: case
konstanta-n:
pernyataan-n;
break;
default:
break;
}
Dengan ekspresi dapat berupa ekspresi bertipe integer atau bertipe karakter.
Demikian juga konstanta-1, konstanta-2, …, konstanta-n dapat berupa
konstanta integer atau karakter. Setiap pernyataan-i (pernyataan-1, … ,
pernyataan-n) dapat berupa pernyataan tunggal ataupun pernyataan jamak.
Dalam hal ini urutan penulisan pernyataan case tidak berpengaruh. Proses
penyeleksian berlangsung sebagai berikut :
- Pengujian pada switch akan dimulai dari konstanta-1. Kalau nilai
konstanta-1 cocok dengan ekspresi maka pernyataan-1 dijalankan. Kata

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
kunci break harus disertakan di bagian akhir setiap pernyataan case,

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
yang akan mengarahkan eksekusi ke akhir switch.
- Kalau ternyata pernyataan-1 tidak sama dengan nilai ekspresi,
pengujian dilanjutkan pada konstanta-2, dan berikutnya serupa dengan
pengujian pada konstanta-1.
- Jika sampai pada pengujian case yang terakhir ternyata tidak ada
kecocokan, maka pernyataan yang mengikuti kata kunci default yang
akan dieksekusi. Kata kunci default ini bersifat opsional.
- Tanda kurung kurawal tutup (}) menandakan akhir dari proses
penyeleksian kondisi case.

3.3 Alat-alat dan Komponen


- Komputer / Laptop
- Software program Dev C++
- Bolpoin
- Kertas

3.4 Prosedur Percobaan


3.4.1 Kegiatan 1 (Pemakaian if – else untuk mengecek hasil modulus)
#include<stdio.h>
main()
{
int bil1,bil2,sisa;
printf("Masukkan bilangan pertama: ");
scanf("%d",&bil1);
printf("Masukkan bilangan kedua: ");
scanf("%d",&bil2);
sisa= bil1%bil2;
printf("\n");
if (sisa==0)
printf("%d habis dibagi dengan %d\n\n", bil1,bil2);
else
printf("%d tidak habis dibagi dengan %d\n\n", bil1,bil2);
}
}

3.4.2 Mengkategorikan karakter masukan


#include<stdio.h>
main()
{
char karakter;
printf("Masukkan sebuah karakter: ");
scanf("%c",&karakter);

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
if ((karakter >= 'a' && karakter <= 'z') || (karakter >= 'A' &&
karakter <= 'Z'))
printf("%c adalah karakter alphabet \n", karakter);
else
if (karakter >= '0' && karakter <= '9')
printf("%c adalah bilangan\n", karakter);
else
printf("%c adalah karakter khusus\n", karakter);
}
}
}

3.4.3 Membuat Program


- Buatlah sebuah program untuk menghitung jumlah konsumsi bahan
bakar suatu mobil, dengan input kilometer awal dan akhir perjalanan, isi
awal dan akhir tangki dalam liter. Sedangkan output program mencetak
jarak tempuh, jumlah konsumsi, dan konsumsi per kilometer.
- Buatlah sebuah program untuk mencetak bilangan terbesar dari 5 buah
bilangan yang dimasukkan oleh user, dengan cara membandingkan
bilangan sebelumnya dengan bilangan berikutnya. Misalnya bilangan
tersebut A, B, C, D, dan E. Maka A dan B diperbandingkan. Jika A
lebih besar dari B maka A dibandingkan dengan C, jika A lebih besar
dari C maka A dibandingkan dengan D, demikian seterusnya sampai
didapat nilai yang terbesar.
- Buatlah program untuk mengetahui karakter yang diinputkan, apakah
huruf Besar, huruf kecil, spasi, digit, atau yang lainnya !
Input : Masukkan karakter : A
Output : karakter yang diinputkan adalah huruf besar
- Buatlah program untuk mempermudah pembayaran di suatu bioskop!
Tabel 3.3 Program pembayaran
Jenis No Judul Harga
1. Jalan Sepi Rp7500
Horor 2. Rumah Sepi Rp6000
3. Rumah Hantu Rp4000
1. I Love You Rp5000
Romantic 2. Now and Forever Rp3000
3. My Girl Rp2500
Output :
a. Buatlah tampilan menu
b. Baru pilih horor atau romantic
c. Hitung total harga : Total Harga Rp 8500,-

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
3.5 Data Hasil Percobaan

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
3.6 Analisis Data dan Pembahasan

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
2 Buku Petunjuk Praktikum
Algoritma dan
3.7 Kesimpulan

3.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
4 Pengulangan (for, while, do-while)

4.1 Tujuan Praktikum


- Menjelaskan proses perulangan menggunakan pernyataan for, while,
dan do-while.
- Menjelaskan penggunaan pernyataan break, continue, dan go to.
- Menjelaskan loop di dalam loop (nested loop) dan contoh kasusnya.

4.2 Landasan Teori


4.2.1 Pernyataan For
Pernyataan pertama yang digunakan untuk keperluan pengulangan
proses adalah pernyataan for. Bentuk pernyataan ini :
for (ungkapan1; ungkapan2; ungkapan3)
pernyataan;
Kegunaan dari masing-masing ungkapan pada pernyataan for.
- Ungkapan1 : digunakan untuk memberikan inisialisasi terhadap
variabel pengendali loop.
- Ungkapan2 : dipakai sebagai kondisi untuk keluar dari loop.
- Ungkapan3 : dipakai sebagai pengatur kenaikan nilai variabel
pengendali loop.
Ketiga ungkapan dalam for tersebut harus dipisahkan dengan tanda
titik koma (;). Dalam hal ini pernyatan bisa berupa pernyataan tunggal
maupun jamak. Jika pernyataannya berbentuk jamak, maka pernyataan-
pernyataan tersebut harus diletakkan di antara kurung kurawal buka ({) dan
kurung kurawal tutup (}), sehingga formatnya menjadi :
for (ungkapan1; ungkapan2; ungkapan3)
{
pernyataan;
pernyataan;
}
Sesungguhnya ungkapan yang dipakai sebagai kondisi keluar dari
loop juga bisa dihilangkan, sehingga bentuknya menjadi
for (;;)
pernyataan
Suatu pertanyaan mungkin timbul “Lalu bagaimana caranya kalau ingin
keluar dari loop pada bentuk di atas?”. Caranya adalah dengan
menggunakan pernyataan yang dirancang khusus untuk keluar dari loop.

2 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
4.2.2 Pernyataan While
Pada pernyataan while, pengecekan terhadap loop dilakukan di
bagian awal (sebelum tubuh loop). Lebih jelasnya, bentuk pernyataan while
adalah sebagai berikut :
while (kondisi)
pernyataan;
dengan pernyataan dapat berupa pernyataan tunggal, pernyataan majemuk
ataupun pernyataan kosong. Contoh pemakaian while misalnya untuk
mengatur agar tombol yang ditekan oleh pemakai program berupa salah satu
diantara 'Y','y', 'T' atau 't'. Impelementasinya :

Contoh eksekusi :
Pilihlah Y atau T
Pilihan anda adalah Y

4.2.3 Pernyataan do-while


Bentuk pernyataan do-while
do

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
pernyataan;
while (kondisi)

Pada pernyataan do-while, tubuh loop berupa pernyataan, dengan


pernyataan bisa berupa pernyataan tunggal, pernyataan majemuk ataupun
pernyataan kosong. Pada pernyataan do, mula-mula pernyataan dijalankan.
Selanjutnya, kondisi diuji. Sendainya kondisi bernilai benar, maka
pernyataan dijalankan lagi, kemudian kondisi diperiksa kembali, dan
seterusnya. Kalau kondisi bernilai salah pada saat dites, maka pernyataan
tidak dijalankan lagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.
Berdasarkan gambar terlihat bahwa tubuh loop minimal akan dijalankan
sekali.
Program berikut memberikan contoh pemakaian do-while untuk
mengatur penampilan tulisan "BAHASA C" sebanyak sepuluh kali. Contoh:
i = 0;
do
{
puts (“BAHASA C”);
i++;
}while (i<10);

Pada program di atas, variabel pencacah dipakai untuk menghitung


jumlah tulisan yang sudah ditampilkan pada layar. Selama nilai pencacah
kurang dari 10, maka perintah :
puts (“BAHASA C”);

akan dilaksanakan kembali

Penanganan pembacaan tombol pada contoh program pilihan.c yang


memakai while di atas, kalau diimplementasikan dengan memakai do-while
adalah sebagai berikut :

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
Contoh eksekusi :
Pilihlah Y atau T
Pilihan anda adalah T

Mula-mula tombol dibaca dengan menggunakan getchar() dan


kemudian diberikan ke variabel pilihan. Sesudah itu, variabel sudah_benar
akan diisi dengan nilai benar (1) atau salah (0) tergantung dari nilai pilihan.
Kalau pilihan berisi salah satu diantara ‘Y’,‘y’, ‘T’ atau ‘t’, maka sudah
berisi salah satu diantara ‘Y’, ‘y’, ‘T’ atau ‘t’, maka sudah_benar akan berisi
benar. Nilai pada vaiabel sudah_benar ini selanjutnya dijadikan sebagai
kondisi do-while. Pengulangan terhadap pembacaan tombol akan dilakukan
kembali selama sudah_benar benilai salah.

4.2.4 Loop di dalam Loop


Dalam suatu loop bisa terkandung loop yang lain. Loop yang
terletak di dalam loop biasa disebut dengan loop di dalam loop (nested
loop). Salah satu contoh nested loop misalnya pada permasalahan untuk
membuat tabel perkalian:

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
Implementasi dalam program selengkapnya adalah sebagai berikut :

Bagian yang terletak dalam bingkai di depan dapat dapat diperoleh melalui

dengan MAKS didefinisikan bernilai 8. Bagian loop yang terdalam

digunakan untuk mencetak suatu deret hasil perkalian dalam satu baris.
Untuk berpindah ke baris berikutnya, pernyataan yang digunakan yaitu
printf(“\n”);

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
Adapun pencetakan untuk semua baris dikendalikan melalui
for (baris = 1; baris <= MAKS; baris++)
Pernyataan di atas mempunyai arti “dari baris ke-1 sampai dengan baris ke-
MAKS”.

4.2.5 Pernyataan Break


Pernyataan break sesungguhnya telah diperkenalkan pada
pernyataan switch. Pernyataan ini berfungsi untuk keluar dari loop for, do-
while dan while. Sedangkan pada switch yaitu untuk menuju ke akhir
(keluar dari) struktur switch. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 4.1.
Kalau pernyataan break dijalankan maka eksekusi akan dilanjutkan ke
pernyataan yang terletak sesudah akhir tubuh loop for.

Gambar 4.1 Pernyataan Break


Pada contoh potongan program berikut, pembacaan dan penampilan
terhadap tombol yang ditekan akan berakhir kalau tombol yang ditekan
adalah ENTER (‘\n’). Pernyataan yang digunakan untuk keperluan ini :
if (kar == ‘\n’)
break; /*keluar dari loop for */

Yang menyatakan “Jika tombol yang ditekan berupa ENTER, maka


keluarlah dari loop for”. Untuk lebih jelasnya, perhatikan program di bawah
ini.

4.2.6 Pernyataan Continue


Pernyataan continue digunakan untuk mengarahkan eksekusi ke
iterasi (proses) berikutnya pada loop yang sama. Pada do-while dan while,
pernyataan continue menyebabkan eksekusi menuju ke kondisi pengujian
pengulangan, seperti yang dilukiskan pada Gambar 7.2. Pada loop for,
pernyataan contunue menyebabkan bagian penaik variabel pengendali loop
dikerjakan (ungkapan3 pada struktur for) dan kondisi untuk keluar dari loop
for (ungkapan2 pada struktur for) diuji kembali.Program ini digunakan
untuk memasukkan data harus diulangi dan hal ini dikendalikan dengan
continue. Untuk mengakhiri pemasukan data, data yang dimasukkan harus
bernilai kurang dari 0. Perlu diketahui kondisi bernilai 1.

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
Gambar 4.2 Pernyataan Continue
Menyatakan bahwa kondisi selalu dianggap benar. Untuk keluar dari loop,
pernyataan yang digunakan berupa break. Pengaruh continue pada loop for
diperlihatkan pada dibawah ini. Program ini dipakai untuk menampilkan
bilangan ganjil yang terletak antara 7 sampai dengan 25, kecuali 15.

Contoh eksekusi :
7 9 11 13 17 19 21 23 25
Pada program di atas, untuk menghindari agar nilai 15 tidak ditampilkan ke
layar, pernyataan yang digunakan berupa
if (x == 15)
continue;
Artinya, jika kondisi x == 15 bernilai benar, pernyataan continue
menyebabkan pernyataan sisanya yaitu
printf (“%d”,x);
diabaikan dan eksekusi diarahkan kepada ungkapan :
x == 2
dan kemudian menguji kondisi :
x <= 23
Pada program di atas, pernyataan :

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
dapat ditulis dalam bentuk lain sebagai berikut :

4.2.7 Pernyataan go-to


Pernyataan goto merupakan intruksi untuk mengarahkan eksekusi ke
pernyataan yang diawali dengan suatu label. Label sendiri berupa suatu
pengenal (identifier) yang diikuti dengan tanda titik dua (:). Contoh
pemakaian goto ditujukan pada program dibawah ini:
Pernyataan
goto cetak;
Mengisyaratkan agar eksekusi dilanjutkan ke pernyataan yang diawali
dengan label cetak:

Mempunyai arti :
- Naikkan nilai pencacah sebesar 1
- Kemudian, jika pencacah kurang dari atau sama dengan 10 maka
eksekusi menuju ke label cetak.

Penerapan goto biasanya dilakukan pada loop di dalam loop (nested loop),
dengan tujuan memudahkan untuk keluar dari loop terdalam menuju ke
pernyataan yang terletak di luar loop terluar.

4.2.8 Menggunakan exit ( ) Untuk Menghentikan Eksekusi Program


Suatu eksekusi program dapat dihentikan (secara normal) melalui
pemanggilan fungsi exit( ). Hal ini biasa dilakukan, jika di dalam suatu
eksekusi terdapat suatu kondisi yang tak dikehendaki. Prototipe dari fungsi
exit() didefinisikan pada file stdlib.h, yang memiliki deklarasi sebagai
berikut :
void exit (int status);

Menurut kebiasaan, nilai nol diberikan pada argumen exit() untuk


menunjukkan penghentian program yang normal. Sedangkan untuk
menunjukkan kesalahan, nilai yang diberikan pada argumen fungsi diisi
dengan nilai bukan-nol. Pada contoh program berikut, eksekusi program
akan dihentikan hanya jika tombol ‘X’ ditekan

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
4.3 Alat-alat dan Komponen
- Komputer / Laptop
- Software program Dev C++
- Bolpoin
- Kertas

4.4 Prosedur Percobaan


4.4.1 Kegiatan 1 (membuat tabel dari jumlah triangular yang diinputkan)
#include <stdio.h>
main ()
{
int n, bil, jumlah = 0;
printf ("Masukkan bilangan triangular : ");
scanf ("%d", &bil);
printf ("\nTABEL PENJUMLAHAN TRIANGULAR\n\n"); printf ("%3s
%10s\n\n", "n", "Jumlah"); for (n=1; n<=bil; n++)
{
jumlah = jumlah + n;
printf ("%3d %7d\n", n, jumlah);
}
}

4.4.2 Pemakaian break untuk keluar dari looping.


#include <stdio.h>
main ()
{
char kar;

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
printf ("Ketik sembarang kalimat");
printf (" dan akhiri dengan ENTER\n\n");
for ( ; ; )
{
kar = getchar ();
if (kar == '\n')
break;
}
printf ("Selesai\n");
}

4.4.3 Kegiatan 3
- Bilangan bulat factorial n, ditulis dengan n! adalah dihasilkan dari
mengalikan dari 1 sampai dengan n. Contohnya 5! = 1 x 2 x 3 x 4 x 5 = 120.
- Buatlah program untuk menampilkan table hasil factorial dari suatu
bilangan yang diinputkan (tampilan bilangan rata kanan).
Contoh : Input : Masukkan factorial = 5
Output : n n!

1 1
2 2
3 6
4 24
5 120

4.4.4 Kegiatan 4
- Buat program untuk menampilkan bilangan prima.
Input : Jumlah bilangan prima = 5
Output : 2 3 5 7 11

4.4.5 Kegiatan 5
- Buatlah program untuk mencetak tampilan sebagai berikut:
Input : Jumlah star = 5
Output : *****
****
***
**
*
4.4.6 Kegiatan 6
- Buatlah program untuk menghitung deret sebagai berikut:
Input : Jumlah deret = 5
Output :

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
4.5 Data Hasil Percobaan
4.5.1 Kegiatan 1

4.5.2 Kegiatan 2

3 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
4.5.3 Kegiatan 3

4.5.4 Kegiatan 4

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
4.5.5 Kegiatan 5

4.5.6 Kegiatan 6

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
4.6 Analisis Data dan Pembahasan

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
4 Buku Petunjuk Praktikum
Algoritma dan
4.7 Kesimpulan

4.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
5 PEMBUATAN FUNGSI

5.1 Tujuan Praktikum


- Menjelaskan tentang prinsip dasar fungsi.
- Menjelaskan tentang parameter formal dan parameter actual.
- Menjelaskan cara pemanggilan fungsi.
- Menjelaskan jenis variabel fungsi berdasarkan kelas penyimpangan.
- Menjelaskan cara membuat beberapa fungsi dalam sebuah program.

5.2 Landasan Teori


Fungsi standar C yang mengemban tugas khusus contohnya adalah.
 printf() , yaitu untuk menampilkan informasi atau data ke layar.
 scanf() , yaitu untuk membaca kode tombol yang diinputkan.
Pada umumnya fungsi memerlukan nilai masukan atau parameter
yang disebut sebagai argumen. Nilai masukan ini akan diolah oleh fungsi.
Hasil akhir fungsi berupa sebuah nilai (disebut sebagai return value atau
nilai keluaran fungsi).Oleh karena itu fungsi sering digambarkan sebagai
"kotak gelap" seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.1 Keluaran


fungsi Parameter Formal dan Aktual

Gambar 5.2 Script


Parameter formal adalah variabel yang ada pada daftar parameter
dalam definisi fungsi. Pada contoh program di atas misalnya, maka dalam
fungsi jumlah() variabel x dan y dinamakan sebagai parameter formal.

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
Adapun parameter actual adalah parameter (tidak selalu berupa variabel)
yang dipakai dalam pemanggilan fungsi.

Pada pernyataan :
x = jumlah(a, b);
y = jumlah(20.1, 45.6);

a dan b merupakan parameter aktual dari fungsi jumlah() dalam hal


ini parameter berupa variabel. Demikian juga 20.1 dan 45.6 adalah
parameter aktual, dalam hal ini berupa konstanta. Bahkan bisa juga
parameter aktual berupa ungkapan yang melibatkan operator, misalnya :

5.3 Alat-alat dan Komponen


- Komputer / Laptop
- Software program Dev C++
- Bolpoin
- Kertas

5.4 Prosedur Percobaan


5.4.1 Kegiatan 1 (mencari bilangan prima dalam rentang 1-100)
#include <stdio.h>
int cekprima(int);
main()
{
int i;
int prima;
printf("Bilangan prima yang ditemukan: \n");
for (i=1;i<=100;i++)
{
prima = cekprima(i);
if (prima==1)
printf("%d\n",i);
}
}
int cekprima(int bil)
{
int bagi=3;
int batas;

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
if (bil==1)
return(0);
else if (bil==2||bil==3)
return(1);
else if (bil%2==0)
return(0);
else
while (batas > bagi)
{
if (bil%bagi==0)
{
return(0);
break;
}
batas = bil / bagi;
bagi+=2;
}
return(1);
}

5.4.2 Kegiatan 2
Didenifisikan sebuah fungsi float konversi (suhu, asal, tuj), untuk
mengkonversikan suhu dari Celcius ke Fahrenheit, Celcius ke Reamur,
Fahrenheit ke Celcius, Fahrenheit ke Reamur, Reamur ke Celcius, dan
Reamur ke Fahrenheit, dimana suhu adalah suhu sumber, asal adalah satuan
awal suhu yang akan dikonversi dan tuj adalah satuan hasil konversi

Menulis prototipe fungsi untuk fungsi tersebut.

Membuat function main () untuk memanggil function konversi (), setelah


sebelumnya meminta masukan nilai suhu, satuan asal dan satuan tujuannya.

Contoh tampilan :
Memasukkan suhu sumber = 100 C
Memasukkan satuan asal =C
Memasukkan satuan tujuan =R
Hasil konversi suhu 100 C = 80 R

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
5.5 Data Hasil Percobaan
5.5.1 Kegiatan 1

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
5.5.2 Kegiatan 2

4 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
5.6 Analisa Data dan Pembahasan

5 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
5.7 Kesimpulan

5.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

5 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan
DAFTAR PUSTAKA

[1] A.Kadir, dan Heriyanto, Algoritma Pemrograman C++, penerbit Andi,


2005.
[2] J.Liberty, dan D.Xie, Programming C#3.0, O’REILLY, 2001.

5 Buku Petunjuk Praktikum


Algoritma dan

Anda mungkin juga menyukai