Makalah Kel 4 Pancasila Sebagai Dasar Iptek

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR


PENGEMBANGAN IPTEK

Dosen Pengampu :
Edy Wasito, M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 4

Cindy Aulia R. (202202109)


Defanni Aureliawati H. (202202110)
Dhinasty Mustika N. (202202112)
Dinda Kafita (202202113)
Elen Ayu A. (202202115)
Martlinda Regina A. (202202127)
Nela Febrian F. (202202131)
Risti Dwi S. (202202137)
Vargas Delta P. (202202143)
Yurita Erma N. (202202147)

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BHM MADIUN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu" ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,
nilau kerakyatan, serta nilai keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edy Wasito., M. Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Madiun, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu............................3

B. Nilai Kemanusiaan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu.......................4

C. Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu.............................5

D. Nilai Kerakyatan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu..........................6

E. Nilai Keadilan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu..............................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................9

B. Saran....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hampir seluruh negara di dunia sudah berada pada era modern yang terjadinya
suatu kemajuan pada bidang iptek tidak terkecuali dengan negara Indonesia yang
turut serta mengalami kemajuan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
yang menurut Tjandrawinata dalam (Astuti & Dewi, 2021) mengemukakan bahwa
hal tersebut menyebabkan pada hadirnya perubahan yang sangat signifikan.
Adanya kemajuan dari ilmu pengetahuan serta teknologi tentunya memiliki tujuan
dalam mempermudah berbagai urusan dan pekerjaan manusia (Azlina et al.,
2021). Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas pada kondisi
yang melengkapinya dengan kata lain iptek selalu mengalami perkembangan
dalam ruang suatu budaya (Setyorini, 2018).
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang menunjukkan terjadinya
perkembangan yang pesat dapat membawa dampak positif seperti dalam
memberikan kemudahan pada kehidupan masyarakat namun demikian
memberikan dampak yang merugikan yang bisa menghancurkan pada kehidupan
masyarakat bangsa Indonesia. Penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat mengancam pada eksistensi kehidupan di waktu yang akan datang. Oleh sebab itu,
diperlukan adanya landasan untuk mengembangan iptek supaya bisa membawa dampak
yang baik bagi kehidupan (Yanzi et al., 2019).
Pesatnya perkembangan iptek di Indonesia membawa pengaruh negatif seperti
dapat menyebabkan turunnya kepribadian bangsa. Dengan begitu, peranan Pancasila
sangat dibutuhkan untuk menjaga kepada eksistensi kepribadian bangsa Indonesia
(Rusmiati & Dewi, 2021). Pancasila menurut Fadilah dalam (Azlina et al., 2021)
menyatakan bahwa Pancasila perlu diaktualisasikan dalam berbagai persoalan yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila juga menjadi ideologi
negara hal ini karena nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila berasal pada karakter
bangsa Indonesia yang dimana nilai ini bersumber pada nilai-nilai luhur yang telah lama
dikembangkan dalam segala kegiatan kemandirian bangsa Indonesia sejak sebelum

1
merdeka. Dikarenakan Pancasila ditetapkan menjadi ideologi negara maka Pancasila
memiliki peranan sebagai pegangan atau pandangan hidup dalam bermasyarakat (Regiani
& Dewi, 2021). Oleh sebab itu, dalam mengembangkan iptek di negara Indonesia
dibutuhkan Pancasila sebagai landasan supaya perkembangan iptek tersebut dapat
membawa banyak pengaruh positif bagi keberlangsungan kehidupan warga negara
Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti dari sila ketuhanan sebagai dasar pengembangan iptek?


2. Apa arti dari sila kemanusiaan sebagai dasar pengembangan iptek?
3. Apa arti dari sila persatuan sebagai dasar pengembangan iptek?
4. Apa arti dari sila kerakyatan sebagai dasar pengembangan iptek?
5. Apa arti dari sila keadilan sebagai dasar pengembangan iptek?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang nilai Pancasila menjadi dasar
pengembangan IPTEK
2. Tujuan Khusus
a) Memahami arti dari sila ketuhanan sebagai dasar pengembangan iptek.
b) Memahami arti dari sila kemanusiaan sebagai dasar pengembangan iptek.
c) Memahami arti dari sila persatuan sebagai dasar pengembangan iptek.
d) Memahami arti dari sila kerakyatan sebagai dasar pengembangan iptek.
e) Memahami arti dari sila keadilan sebagai dasar pengembangan iptek.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu


pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara
akal, rasa, dan kehendak. Berdasarkan sila pertama ini iptek tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga
dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia dengan
sekitarnya. Pengolahan diimbangi dengan pelestarian. Sila pertama menempatkan
manusia di alam semesta bukan sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang
sistematik dari alam yang diolahnya (Kaelan, 2000).
Menurut Notonagoro, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti
mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi
pertentangan dalam hal ke-Tuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan
anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama. (Notonagoro, 1995:
72-74) Berdasarkan tafsir Notonagoro ini, maka kebenaran dalam konteks
Pancasila dipahami atau dimaknai sebagai tiadanya pertentangan dengan Tuhan.
Dalam makna yang lain, kebenaran adalah kesesuaian dengan nilai-nilai
ketuhanan. Hidup yang benar apabila kehidupan yang dijalani mengandung
harmonisasi dengan kehendak Tuhan. Hal ini tentu berbeda dengan dunia ilmu
pengetahuan di Barat yang seringkali mengabaikan harmonisasi dengan kehendak
dalam mencapai kebenaran.
Contoh perkembangan IPTEK dari sila ketuhanan yang maha esa adalah
ditemukannya teknologi transfer inti sel atau yang dikenal dengan teknologi
kloning yang dalam perkembangannya pun masih menuai kotroversi.
Persoalannya adalah terkait dengan adanya “intervensi penciptaan” yang
semestinya dilakukan oleh Tuhan YME. Bagi yang beragama muslim, pada surat
An-naazi’aat ayat 11-14 diisyaratkan adanya suatu perkembangan teknologi dalam

3
kehidupan manusia yang mengarahkan pada kehidupan kembali dari tulang
belulang.
Pada sila ini memberikan amanat bahwa kita sebagai seorang mahkluk
yang bertuhan di dunia yang harus menjalankan kewajibannya sebagai mahkluk
bertuhan juga memberikan kesadaran bahwa kehidupan di dunia ini adalah sebuah
perjalanan untuk mencapai sesuatu di alam selanjutnya yakni akhirat. Nilai ini
pula yang menegaskan bahwa manusia pada hakikatnya adalah seorang pemimpin
di muka bumi yang diperintahkan untuk melakukan kebaikan dan mencegah
keburukan.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, IPTEK tidak hanya sebagai pencipta atau
penemuan yang baru, namun IPTEK yang canggih ini dapat mengatur tujuannya
agar bermanfaat dengan baik bagi masyarakat dan memperhatikkan dampak
buruknya bagi masyarakat. Dengan ini manusia dapat menerapkan nilai-nilai
pancasila dengan bijak agar terhindar dari penyelewengan IPTEK.

B. Nilai Kemanusiaan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran


sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani masing-masing, dengan memperlakukan sesuatu hal dengan
sebagaimana semestinya. sila ini juga menjadi dasar mengenai moral bagi
individu untuk perkembangkan iptek. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah suatu perkembangan dalam budaya hidup manusia yang pada
hakikatnya bertujuan untuk kesejahteraan bersama.
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi dasar moralitas bagi
manusia yang mengatur segala macam bentuk kemanusian yang harus dijunjung
tinggi termasuk hak-hak yang dimilikinya baik dalam perkembangan ilmu
pengetahuan maupun teknologi. Baik ilmu pengetahuan maupun teknologi
merupakan salah satu perkembangan budaya kehidupan manusia yang pada
hakikatnya ditujukan untuk kepentingan bersama (Di et al., 2021). Sila kedua juga
merupakan sebuah solusi untuk meminimalisir perpecahan bangsa, sebagai
manusia yang berpegang pada pancasila dalam pengembangan ilmu harus beradab

4
dan beretika, karena pada dasarnya perkembangan disiplin ilmu pengetahuan
maupun kemajuan teknologi adalah proses budaya manusia yang beradab dan
bermoral, yang memberikan dasar moralitas dari tidak baik menjadi baik ataupun
dari yang tidak tau menjadi tau. Oleh karena itu, dalam pengembangan ilmu
pengetahuan maupun teknologi harus didasarkan pada hakikat tujuan dan
kesejahteraan umat manusia.
Ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi wadah perubahan manusia
ke arah yang lebih baik dan mampu meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan. Dia
juga mendukung harkat dan martabat manusia di muka bumi, tidak membuat
orang sombong, merasa paling pintar, orang yang paling berpengaruh, merasa
lebih baik dari yang lain, dan merasa segalanya dalam menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Nilai Kemanusiaan Sebagai Dasar Pengembangan ilmu diantara nya sebagai
berikut :
a. Memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan, ilmu dikembalikan pada
fungsinya semula yaitu kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok atau
lapisan tertentu.
b. Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan
iptek haruslah secara beradab, membangan iptek harus berdasarkan kepada
usaha-usaha yaitu untuk mencapai kesejateraan umat manusia.
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diabadikan untuk peningkatan harkat
dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang
angkuh dan sombong akibat memiliki ilmu pengetahuan

C. Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pengertian ketiga bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu


normatif bagi pengembangan ilmu mengasumsikan bahwa ada aturan main yang
harus disepakati oleh para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan. Namun,
tidak ada jaminan bahwa aturan main itu akan terus ditaati dalam perjalanan
pengembangan ilmu itu sendiri. Sebab ketika ilmu terus berkembang, aturan main
seharusnya terus mengawal dan membayangi agar tidak terjadi kesenjangan antara

5
pengembangan ilmu dan aturan main. Sila Persatuan Indonesia, memberikan
kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia
akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat
terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan persahabatan antar daerah di berbagai
daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan iptek. Oleh sebab itu, Iptek
harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa
dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia Indonesia dengan
masyarakat internasional.
Sila ini menjadi sebuah pengingat dan sangat mengamanatkan bahwa
diperlukan sikap menjunjung toleransi yang tinggi pada setiap indiviu bangsa
Indonesia, hal ini yang akan menjadi dasar dan pondasi terhindarrnya dari
berbagai konflik yang akan timbul baik itu dalam segi ras, suku, budaya bahkan
keyakinan yang di anut oleh masyarakat. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan juga dengan adanya teknologi yang selalu terbarukan, bangsa
Indonesia di harapkan memiliki rasa nasionalisme dan cinta tanah air yang kuat,
dan dapat memelihara keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu,
ilmu pengetahuan dan juga teknologi harus dikembangkan untuk meningkatkan
rasa persatuan bangsa dan di harapkan dapat lebih dikembangkan lagi dalam
hubungan antara masyarakat Indonesia dengan Masyarakat yang lebih luas yang
mencapai tingkat internasional. Cara menerapkan Sila Persatuan Indonesia yaitu
dengan mengaktualisasikan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia, pada
sila ini IPTEK diharapkan untuk bisa membuat pemesrsatu bangsa, agar tidak
terjadi perpecahan antar warga negara Indonesia dengan warga Internasional

D. Nilai Kerakyatan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sila Kerakyatan ini mendasari bahwa baik perkembangan ilmu pengetahuan


maupun teknologi yang harus dilahirkan secara demokratis. Dari sini dapat
dipahami bahwa semua ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan maupun teknologi yang dikembangkannya,
dan tidak boleh ada paksaan atau faktor lain yang menindasnya. Di dalam Nilai
kerakyatan dalam pembentukan hukum harus dilandasi oleh nilai-nilai demokratis

6
yang melibatkan semua pihak-pihak yang ada di negara baik eksekutif, legislatif,
yudikatif maupun masyarakat. Sehingga hukum yang berlaku di Indonesia bisa
mendukung terwujudnya demokrasi.
Namun dalam perkembangan ilmu pengetahuan ataupun teknologi, semua
ilmuwan harus memiliki pikiran terbuka yang berarti mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pelajaran tersebut, menghormati dan menghargai
kebebasan orang lain, serta terbuka terhadap kritik dan pengawasan atau
perbandingan dengan pengetahuan teoritis lainnya. Serta tidak memaksakan
kehendaknya sendiri dan dapat mentolerir kritik dan bahkan kontra terhadap apa
yang dia dapatkan.(Yanzi et al.,2019).

E. Nilai Keadilan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sila Kelima dalam Dasar Negara RI mengandung makna setiap manusia


Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan
sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu dikembangkan
perbuatannya luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
gotong royong. Untuk itu diperlukan sikap adil terhadap sesama, menjaga
kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
Dalam implementasi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi,
masyarakat harus menjaga keseimbangan kemanusiaan, yaitu keseimbangan
keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya,
manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara
serta manusia dengan alam lingkungannya.
Nilai-nilai keadilan haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan
dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara yaitu
mewujudkan kesejahteraan, mencerdaskan, dan melindungi seluruh warganya dan
wilayahnya, Demikian pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam
pergaulan antara negara sesama bangsa didunia dan prinsip ingin menciptakan
ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa didunia dengan
berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi
serta keadilan dalam hidup bersama (keadilan sosial).

7
Contoh dari sila kelima ini adalah ditemukannya varietas bibit unggul padi
Cilosari dari teknik radiasi. Penemuan ini adalah hasil buah karya anak bangsa.
Diharapkan dalam perkembangan swasembada pangan ini nantinya akan
mensejahterakan rakyat Indonesia dan memberikan rasa keadilan setelah
ditingkatkannya jumlah produksi sehingga pada perjalanannya rakyat dari
berbagai golongan dapat menikmati beras berkualitas dengan harga yang
terjangkau.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan diatas adalah


1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan,
mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa,
dan kehendak. Berdasarkan sila pertama ini iptek tidak hanya memikirkan
apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga
dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia
dengan sekitarnya.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi dasar moralitas bagi
manusia yang mengatur segala macam bentuk kemanusian yang harus
dijunjung tinggi termasuk hak-hak yang dimilikinya baik dalam
perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi.
3. Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia
bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek.
Iptek dapat memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Dengan iptek
persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan
dan persahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena tidak lepas
dari faktor kemajuan iptek.
4. Sila Kerakyatan ini mendasari bahwa baik perkembangan ilmu pengetahuan
maupun teknologi yang harus dilahirkan secara demokratis. Di dalam Nilai
kerakyatan dalam pembentukan hukum harus dilandasi oleh nilai-nilai
demokratis yang melibatkan semua pihak-pihak yang ada di negara baik
eksekutif, legislatif, yudikatif maupun masyarakat.
5. Sila Keadilan Sosial mendasari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan serta
teknologi harus mampu menjaga keseimbangan keadilan berbagai hal dalam
kehidupan manusia serta dalam berbagai bidang baik itu dalam hal

9
keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan diri sendiri dan apa
yang ia butuhkan untuk jiwa dan juga raganya.

B. Saran

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tidak terlepas dari adanya


peran aktif pemerintah sebagai penyedia sarana IPTEK. Dampak negative dari
kemajuan IPTEK adalah dapat merusak moral bangsa Indonesia. Maka dari itu
sebagai mahasiswa, saran yang dapat penulis berikan untuk pemerintah adalah
dengan lebih membatasi media massa di era globalisasi ini. Terutama media massa
yang menyebarkan berita hoaks sehingga dapat merusak nilai persatuan dari
Pancasila. Mungkin pemerintah bisa mengawasi setiap konten yang ada pada
media elektronik serta, terdapat jika konten yang menyimpang segera dilakukan
tindakan peringatan. Jika penyimpangan itu sudah sangat berlebihan pemerintah
harus memblokir media elektronik itu
Dan menurut penulis, masyarakat sebagai makhluk sosial yang hidup di
zaman modern saat ini kita harus memiliki rasa kehati – hatian untuk menerima
suatu informasi, terlebih jika sumber informasi tersebut tidak diketahui serta tidak
ada kebenaran atau fakta dari informasi tersebut. Oleh sebab itu masyarakat
dihimbau agar dapat memilah dan memilih mana informasi yang dapat dipercaya
dan dipertanggungjawabkan kebenarannya dan mana informasi yang bersifat
bohong (hoaks) yang bertujuan untuk menyesatkan dan memberikan keresahan
pada masyarakat

10
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, N. R. W., & Dewi, D. A. (2021). Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai


Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK. Journal of Education,
Psychology and Counseling, 3(1), 41–49.
Azlina, N., Maharani, A., & Baedowi, M. S. (2021). Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila Dalam Bidang Pendidikan Sebagai Upaya Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0. Indonesian Journal of Instructional Technology, 2(2),
39–52.
Di, K., Derasnya, T., & Globalisasi, A. (2021). Universitas muhammadiyah
enrekang.
Kaelan. 2000. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.
Notonagoro. 1995. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: Bumi Aksara.
Rusmiati, M. N., & Dewi, D. A. (2021). Pancasila dan Tantangan Milenial:
Menyemai Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial Sebagai Landasan Dalam
Bertindak dan Berpikir. Jurnal Mahasiswa Indonesia, 1(1), 18–29.
Setyorini, I. (2018). Urgensi Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Nilai
Pengembangan IPTEK. Jurnal Studi Al-Qur`an Dan Hukum, 4(2), 213–222.
Yanzi, H., Adha, M. M., Hidayat, O. T., & Putri, D. S. (2019). Urgensi Nilai-Nilai
Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan IPTEK Untuk Merespon Revolusi
Industri 4.0.

11

Anda mungkin juga menyukai