0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
224 tayangan64 halaman

Modul SAP2000 2D (Portal)

Laporan praktikum ini membahas pemodelan portal menggunakan perangkat lunak SAP2000. Tahapan pemodelannya meliputi pembuatan grid, penggambaran frame, penentuan tipe perletakan joint, penamaan elemen, pendefinisian material dan properti seksi. Model portal lengkap sudah dibuat sesuai dengan data yang diberikan.

Diunggah oleh

d100190084
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
224 tayangan64 halaman

Modul SAP2000 2D (Portal)

Laporan praktikum ini membahas pemodelan portal menggunakan perangkat lunak SAP2000. Tahapan pemodelannya meliputi pembuatan grid, penggambaran frame, penentuan tipe perletakan joint, penamaan elemen, pendefinisian material dan properti seksi. Model portal lengkap sudah dibuat sesuai dengan data yang diberikan.

Diunggah oleh

d100190084
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 64

LAPORAN PRAKTIKUM

SOFTWARE PERANCANGAN STRUKTUR

Disusun Oleh :
NINDYA KIRANA
D100 190 084

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
BAB III
PORTAL

A. Pemodelan
1) Data perencanaan
1. Soal

151
152

2. AutoCAD
Dikarenakan penggambaran portal sudah ada template jadi dan hanya
mengatur jarak antar grid pada pembuatan dan pengaturan grid, maka tidak
menggunakan bantuan penggambaran pada AutoCAD.

2) Pembuatan grid dan model


1) Pembuatan grid
a) Pemilihan template
a. Langkah pertama, membuka aplikasi SAP2000 V14 sesuai dengan
perintah pada soal. Berikut tampilan awal dari SAP2000 V14.

Gambar III.1 Tampilan Awal SAP2000 V14

b. Langkah berikutnya, pemilihan template model untuk portal dan


satuan yang akan digunakan. Klik tools file – New Model.
153

Gambar III.2 Tampilan Tools File – New Model

c. Muncul tampilan New Model, pilih satuan sesuai soal kN.m.C

Gambar III.3 Tampilan New Model (Pemilihan Satuan kN.m.C)

d. Pilih template 2D Frames.


154

Gambar III.4 Tampilan New Model (Template 2D Frames)

e. Setelah memilih template 2D Frames, muncul tampilan box 2D


Frames. Pilih tipe pada kotak 2D Frame Type dengan tipe “Portal”.
f. Masukkan ukuran dimensi portal dan jumlah balok, serta kolom
sesuai soal. Karena ukuran balok dan kolom tidak sama, untuk
langkah awal ambil salah satu ukuran untuk kolom dan salah satu
untuk balok.
g. Setelah ukuran dimensi selesai dimasukkan, klik OK.

1
2

Gambar III.5 Tampilan Box 2D Trusses untuk Portal

h. Setelah pengisian dimensi selesai, maka tampilan portal yang dibuat


sesuai pengisian dimensi tadi terbentuk. Model portal akan muncul
dalam dua versi, yaitu tipe 3D dan tipe X-Z Plane.
155

Gambar III.6 Hasil Pengisian Dimensi dalam 3D dan X-Z Plane

i. Dikarenakan yang akan digunakan adalah tipe X-Z Plane, maka


untuk tipe 3D selanjutnya dihapus, seperti gambar di bawah.

Gambar III.7 Tampilan Portal X-Z Plane

b) Pengeditan grid
a. Setelah template portal terbentuk, langkah selanjutnya adalah
pengeditan ukuran grid sesuai dengan soal. Pertama, klik tools
Define – Coordinate Systems/Grids.
156

Gambar III.8 Tampilan Tools Define – Coordinate Systems/Grids

b. Muncul tampilan box Coordinate Systems/Grids, klik Modify/Show


System.

Gambar III.9 Tampilan Box Coordinate/Grid Systems

c. Muncul box Define Grid System Data, pilih Display Grid as


“Spacing”.
d. Pilihan ”Glue to Grid Lines” tidak dicentang.
e. Edit X Grid Data sesuai panjangnya yang disebutkan pada soal.
f. Lalu, edit juga Z Grid Data sesuaikan ukuran panjang gridnya
dengan soal.
157

1
3
2

Gambar III.10 Tampilan Define Grid System Data

g. Klik OK, maka tampilan grid akan berubah sesuai dengan model
yang ingin dibuat dan hapus model yang sebelumnya sudah
terbentuk.

Gambar III.11 Tampilan Grid setelah Diedit


158

2) Pembuatan model
a) Penggambaran frame
a. Setelah grid sudah diedit sesuai rencana model, selanjutnya
pembuatan model portal sesuai dengan model pada soal. Gambar
manual frame dengan menggunakan tools Draw Frame.

Gambar III.12 Tampilan Tools Draw Frame / Cable Element

Gambar III.13 Tampilan Frame setelah Digambar

b) Joint Restraints
a. Setelah model portal terbentuk, masuk pada pembuatan tipe
perletakkan pada ujung bawah portal. Langkah pertama, pilih joint
yang akan diberi perletakkan.
159

Gambar III.14 Tampilan Joint yang Akan Diberi Perletakkan

b. Klik tools Assign – Joint – Restraints.

Gambar III.15 Tampilan Tools Assign – Joint – Restraints

c. Muncul box Joint Restraints, pilih tipe perletakkan yang disesuaikan


dengan soal.

Gambar III.16 Tampilan Box Joint Restraints


160

d. Klik OK, maka model portal sudah memiliki tipe perletakkan.

Gambar III.17 Tampilan Akhir Model Portal Lengkap

3) Mengubah nama label batang


Bertujuan untuk memberi nama batang pada model portal yang sudah dibuat.
1. Menampilkan nama batang
a) Klik View – Set Display Options.

Gambar III.18 Tampilan Tools View – Set Display Options


161

b) Muncul box Display Options for Active Window, lalu pada pilihan
Frames/Cables/Tendons, centang pada pilihan “Labels”.

Gambar III.19 Tampilan Display Options for Active Window

c) Klik OK, maka nama pada batang akan muncul.

Gambar III.20 Tampilan Frame setelah Diberi Nama Batang

2. Mengubah nama batang


a) Selanjutnya, setelah nama batang muncul seperti Gambar III.20, nama
batang tersebut harus diubah sesuai dengan ketentuan yaitu :
a. Kolom : kx.y, dengan x lantai keberapa, y kolom ke berapa
b. Balok : bx.y, dengan x lantai keberapa, y kolom ke berapa
162

b) Pertama, klik tools Edit – Change Labels.

Gambar III.21 Tampilan Tools Edit – Change Labels

c) Muncul box Interactive Name Change, pastikan untuk Item Type adalah
untuk Element Labels - Frame.
d) Selanjutnya, ubah nama batang yang ada sesuai dengan ketentuan yang
sudah disebutkan di atas pada tabel “New Name”.

Gambar III.22 Tampilan Box Interactive Name Change

e) Klik OK, maka nama batang akan berubah.


163

Gambar III.23 Tampilan Frame setelah Nama Batang Diganti

4) Define
1. Material
Bertujuan untuk memasukkan data material yang akan digunakan pada
model portal yang sudah dibuat sebelumnya sesuai dengan data soal.
a) Pertama, klik tools Define – Materials.

Gambar III.24 Tampilan Tools Define – Materials


164

b) Muncul tampilan box Define Material, klik “Add New Material”.

Gambar III.25 Tampilan Box Define Materials

c) Lalu, akan muncul tampilan box Material Property Data. Isi material
yang akan digunakan sesuai dengan soal.
Data yang dimasukkan meliputi :
a. Material Name and Display Color
Masukkan nama sesuai profil yang digunakan, misal BETON
b. Material Type
Karena menggunakan profil dari beton, pilih ”Concrete”.
c. Cek unit yang digunakan
Sesuai dengan unit yang sudah diatur di awal, yaitu kN.m.C
d. Weight per Unit Volume
Merupakan nama lain dari berat jenis beton
e. Modulus of Elasticity
Masukkan nilai dan satuannya untuk beton
f. Poisson’s Ratio
Untuk jenis beton diisi 0,2
g. Nilai f’c
165

3 2

Gambar III.26 Tampilan Box Material Property Data


d) Lalu, klik OK.

2. Section Properties
Bertujuan untuk menentukan bentuk profil yang digunakan dan ukuran-
ukuran dari profil tersebut.
a) Klik Define – Section Properties – Frame Sections.

Gambar III.27 Tampilan Tools Define – Section Properties – Frame


Sections
166

b) Muncul tampilan Add Frame Section Property. Untuk tipe, pilih


“Concrete” dan masukkan Concrete Section sesuai data soal.

Gambar III.28 Tampilan Add Frame Section Property

c) Muncul tampilan box Rectangular Section yang dipilih. Data yang diisi:
a) Section Name
Isi nama sesuai dengan profil yang digunakan dan ukurannya,
b) Material
Cek material yang digunakan sesuai dengan material yang dibuat
sebelumnya.
c) Dimensions
Berisi ukuran panjang dan lebar profil.
e) Lalu, klik Concrete Reinforcement dan pada “Design Type” pilih
“Column” untuk kolom dan “Beam” untuk balok.
167

4
5
Gambar III.29 Tampilan Pengaturan untuk Profil Balok Rectangular

4
5
Gambar III.30 Tampilan Pengaturan untuk Profil Kolom Rectangular

Gambar III.31 Tampilan Reinforcement Data – Design Type


168

d) Klik OK.

3. Load Pattern
Bertujuan untuk memasukkan tipe-tipe pembebanan yang akan dibebankan
pada model portal, terdiri dari beban mati, beban hidup, dan beban gempa.
a) Pertama, klik tools Define – Load Patterns.

Gambar III.32 Tampilan Tools Define – Load Patterns

b) Muncul tampilan Define Load Patterns, masukkan tipe beban yang akan
membebani truss. Setiap menambahkan jenis beban, klik “Add New
Load Pattern”.
Beban mati : DEAD
Beban hidup : LIVE
Beban gempa : QUAKE
169

2
1

Gambar III.33 Tampilan Define Load Patterns


c) Klik OK.

4. Load Combination
Bertujuan untuk memasukkan kombinasi pembebanan berdasarkan beban-
beban yang ada pada model portal.
a) Klik tools Define – Load Combination.

Gambar III.34 Tampilan Tools Define – Load Combination

b) Muncul tampilan Define Load Combination, klik ”Add New Combo”.


170

Gambar III.35 Tampilan Define Load Combination

c) Muncul tampilan Load Combination Data, isi kombinasi sesuai beban


yang ada. Yang perlu diisi yaitu :
a. Load Combination Name
Isi nama sesuai kombinasi yang akan dimasukkan, yaitu :
COMB 1,4D ; COMB 1,2D+1,6L ; COMB ENVELOPE
b. Load Combination Type
Memilih “Linear Add” untuk kombinasi 1,4D ; 1,2D+1,6L dan
“Envelope” untuk kombinasi envelope.
c. Define Combination of Load Case Results
Memasukkan Load Cases Name sesuai beban yang akan
dimasukkan dalam kombinasi beserta skala faktor.

3
4

Gambar III.36 Tampilan Load Combination Data


171

Gambar III.37 Tampilan Hasil Pembuatan Load Combination


d) Klik OK.

5) Assign – Section Properties


1. Frame Sections
Bertujuan untuk memasang frame sections properties yang sudah dibuat
sebelumnya pada define sesuai ketentuan soal.
a) Pertama, pilih / blok batang yang akan dipasang profilnya sesuai soal.
Lalu, klik tools Assign – Frame – Frame Sections.

Gambar III.38 Tampilan Tools Assign – Frame – Frame Sections


172

b) Muncul tampilan Frame Properties, pilih properti sesuai soal untuk


batang yang sudah diblok sebelumnya.

Gambar III.39 Tampilan Pilihan pada Frame Section

c) Klik OK, maka hasil akan muncul pada model truss (pada nama label
batangnya).

Gambar III.40 Tampilan Portal setelah Assign Frame Section

6) Cek Axes Section (3D Section)


1. Sebelum dilakukan analisis, pastikan bahwa model yang dibuat sudah siap
untuk dianalisis dari segi bentuk dan posisi profil. Pertama, klik tools View
– Set Display Options.
173

Gambar III.41 Tampilan Tools View – Set Display Options

2. Muncul tampilan Display Options for Active Window, pada pilihan General,
centang “Extrude View” dan “Fill Objects”.
3. Lalu, klik OK.

Gambar III.42 Tampilan Display Options for Active Window


174

4. Setelah Extrude View dan Fill Object diaktifkan, maka tampilan frame akan
tampak seperti gambar di bawah ini dan tetap dalam bentuk XZ Type.

Gambar III.43 Tampilan Portal setelah Extrude View dan Fill Object
Diaktifkan

5. Selanjutnya, cek frame pada model dalam bentuk 3D. Aktifkan tools 3D
yang tersedia pada bagian atas, yang tampak seperti gambar di bawah.

Gambar III.44 Tampilan Tools 3D

6. Setelah tools 3D diaktifkan, maka frame model yang dibuat akan tampak
seperti di bawah. Dari sini dapat dicek bentuk profil dan posisi profil.
175

Gambar III.45 Tampilan Frame dalam Bentuk 3D

7. Dikarenakan posisi dari profil balok masih salah, maka perlu dibenarkan
sesuai dengan posisi yang disyaratkan. Pertama, klik tools Assign – Frame
– Local Axes.

Gambar III.46 Tampilan Tools Assign – Frame – Local Axes

8. Muncul tampilan Frame Local Axes, untuk kolom Angle in Degrees diisi
dengan 90.
176

Gambar III.47 Tampilan Frame Local Axis

9. Klik OK, maka axes section sudah sesuai.

Gambar III.48 Tampilan Portal setelah Diatur Posisinya

10. Jika bentuk dan posisi profil sudah benar, maka kembalikan model frame
dalam bentuk XZ Type dan non-aktifkan Extrude View dan Fill Object.
Langkah : Klik tools XZ – Klik view – Set Display Options – General
– Nonaktifkan Extrude View dan Fill Object – OK.
177

Gambar III.49 Tampilan Tools XZ View

Gambar III.50 Tampilan Display Options for Active Window


178

B. Pembebanan
1) Beban Mati
1. Pilih frame yang akan diberi beban mati.

Gambar III.51 Contoh Frame yang Dipilih

2. Klik tools Assign – Frame Loads – Distributed.

Gambar III.52 Tampilan Tools Assign – Frame Loads – Distributed

3. Cek unit yang digunakan, yaitu kN.m.C


4. Masukkan ”Load Pattern Name” dengan beban mati (B. MATI).
179

5. Lalu, karena arah beban mati menuju gravitasi, maka “Coord Sys” diisi
“Global” dan “Direction” diisi dengan “Gravity”.
6. Lalu, pada Uniform Loads, untuk “Load” diisi dengan nilai beban mati
sesuai soal.
7. Untuk “Options” pilih “Replace Existing Loads”.
8. Ulangi langkah 2-7 sampai semua beban mati yang terdapat dalam gambar
soal sudah masuk dalam portal.

2 1

3 5

4 6

Gambar III.53 Tampilan Frame Distributed Loads Beban Mati 1

2 1

3 5

4 6

Gambar III.54 Tampilan Frame Distributed Loads Beban Mati 2


180

2 1

3 5

4 6

Gambar III.55 Tampilan Frame Distributed Loads Beban Mati 3

2 1

3 5

4 6

Gambar III.56 Tampilan Frame Distributed Loads Beban Mati 4

9. Klik OK, maka tampilan untuk beban mati sudah terbentuk.

Gambar III.57 Tampilan Portal dengan Beban Mati


181

2) Beban Hidup
1. Pilih frame yang akan diberi beban hidup.

Gambar III.58 Contoh Frame yang Dipilih

2. Klik tools Assign – Frame Loads – Distributed.

Gambar III.59 Tampilan Tools Assign – Frame Loads – Distributed

3. Cek unit yang digunakan, yaitu kN.m.C


4. Masukkan ”Load Pattern Name” dengan beban hidup (B. HIDUP).
182

5. Lalu, karena arah beban hidup menuju gravitasi, maka “Coord Sys” diisi
“Global” dan “Direction” diisi dengan “Gravity”.
6. Lalu, pada Uniform Loads, untuk “Load” diisi dengan nilai beban hidup
sesuai soal.
7. Untuk “Options” pilih “Replace Existing Loads”.

2 1

3 5

4 6

Gambar III.60 Tampilan Frame Distributed Loads Beban Hidup

8. Klik OK, maka tampilan untuk beban hidup sudah terbentuk.

Gambar III.61 Tampilan Portal dengan Beban Hidup


183

3) Beban Gempa
1. Pilih joint yang akan diberi beban gempa.

Gambar III.62 Contoh Joint yang Dipilih

2. Klik tools Assign – Joint Loads – Forces.

Gambar III.63 Tampilan Tools Assign – Joint Loads – Forces

3. Cek unit yang digunakan, yaitu kN.m.C


4. Masukkan ”Load Pattern Name” dengan beban gempa (B. GEMPA).
5. Lalu, karena arah beban gempa ke kanan dan secara horizontal adalah
sumbu X, maka masukkan nilai beban gempa pada “Force Global X” dan
bernilai positif (arah ke kanan), nilainya sesuai pada soal.
6. Pilih “Options” adalah “Replace Existing Loads”.
184

2 1

Gambar III.64 Tampilan Joint Forces Beban Gempa Lantai Atap

2 1

Gambar III.65 Tampilan Joint Forces Beban Gempa Lantai 3

2 1

Gambar III.66 Tampilan Joint Forces Beban Gempa Lantai 2


185

7. Klik OK, maka beban gempa sudah masuk pada model portal.

Gambar III.67 Tampilan Portal dengan Beban Gempa


186

C. Analisis
1) Assign Stationing
1. Kolom
a) Setelah melakukan pembebanan, selanjutnya adalah menentukan nilai
output stations (pembagian bentang pada frame). Untuk frame kolom
dibagi 2 (kanan dan kiri). Pertama, blok semua frame yang akan
dilakukan pembagian.

Gambar III.68 Contoh Frame Kolom yang Dipilih

b) Klik tools Assign – Frame – Output Stations.

Gambar III.69 Tampilan Tools Assign – Frame – Output Stations


187

c) Muncul box Assign Frame Output Stations, pada kolom “Min Number
Stations” isi 2 karena dibagi kanan dan kiri.

Gambar III.70 Tampilan Assign Frame Output Stations untuk Kolom

d) Klik OK, maka pada frame sudah dimasukkan output stations.

2. Balok
a) Untuk frame balok dibagi 3 (kanan, tengah, dan kiri). Pertama, blok
semua frame yang akan dilakukan pembagian.

Gambar III.71 Contoh Frame Balok yang Dipilih


188

b) Klik tools Assign – Frame – Output Stations.

Gambar III.72 Tampilan Tools Assign – Frame – Output Stations

c) Muncul box Assign Frame Output Stations, pada balok “Min Number
Stations” isi 3.

Gambar III.73 Tampilan Assign Frame Output Stations untuk Balok

d) Klik OK, maka pada frame sudah dimasukkan output stations.

2) Analysis Option
1. Setelah melakukan output stations, maka frame sudah siap dilakukan
analisis. Pertama, klik tools Analyze – Set Analysis Options.
189

Gambar III.74 Tampilan Tools Analyze – Set Analysis Options

2. Muncul box Analysis Options, pilih tipe “Plane Frame”.

Gambar III.75 Tampilan Analysis Options


3. Klik OK.

3) Run
Masuk pada tahap untuk Run Analysis atau menganalisis frame dengan berbagai
beban yang sudah diberikan pada frame tersebut sebelumnya, sehingga dapat
dilihat terjadi perubahan bentuk dari portal.
1. Pertama, blok frame yang akan dilakukan run analysis.
190

Gambar III.76 Tampilan Frame yang Diblok

2. Klik tools Analyze – Run Analysis.

Gambar III.77 Tampilan Tools Analyze – Run Analysis

3. Muncul tampilan Set Load Cases to Run, untuk tipe DEAD dan MODAL,
blok, lalu klik “Run/Do Not Run Case” sehingga pada “Action” akan
berubah tulisan menjadi “Do Not Run”.
4. Lalu, klik “Run Now”.
191

2
1

Gambar III.78 Tampilan Set Load Cases to Run

5. Tampilan frame akan muncul setelah dilakukan Run Analysis.

Gambar III.79 Tampilan Portal setelah Run Analysis


192

D. Output SAP2000
1) Pertama, klik tools Display – Show Tables.

Gambar III.80 Tampilan Display – Show Tables

2) Muncul box Choose Tables for Display, centang pada Analysis Result, Elements
Output, dan Frame Output.

Gambar III.81 Tampilan Choose Tables for Display


193

3) Lalu, klik OK. Maka, akan muncul tampilan tabel pada Element Forces –
Frames. Jika dirasa sudah, lalu klik done.

Gambar III.82 Tampilan Element Forces – Frames

4) Tambahan, jika tabel element forces ingin diexport dalam bentuk Microsoft
Excel, maka klik File – Export Curent Table – To Excel.

Gambar III.83 Tampilan File – Export Current Table – To Excel


194

Gambar III.84 Tampilan Hasil Export Tabel pada Excel


195

E. Result
1) Cara menampilkan beban dan diagram
1. Cara menampilkan beban
a) Joint Loads
Untuk tools ini digunakan untuk menampilkan beban gempa saja pada
portal.
a. Klik tools Display – Show Load Assigns – Joint.

Gambar III.85 Tampilan Display – Show Load Assigns – Joint

b. Lalu, muncul tampilan Show Joint Loads, pilih Load Pattern Name
sesuai beban yang ingin ditampilkan.

Gambar III.86 Tampilan Show Joint Loads


c. Klik OK.
196

b) Frame Loads
Untuk tools ini digunakan untuk menampilkan beban mati dan beban
hidup pada portal.
a. Klik tools Display – Show Load Assigns – Frame/Cable/Tendon.

Gambar III.87 Tampilan Tools Display – Show Load Assigns –


Frame/Cable/Tendon

b. Lalu, muncul tampilan Show Frame Loads, pilih Load Pattern Name
sesuai beban yang ingin ditampilkan.

Gambar III.88 Tampilan Show Frame Loads


c. Klik OK.
197

2. Cara menampilkan gaya batang


a) Reaksi perletakkan
a. Klik tools Display – Show Forces – Joint.

Gambar III.89 Tampilan Display – Show Forces – Joint

b. Muncul tampilan Joint Reaction Forces, untuk “Case/Combo


Name” diisi sesuai gaya yang timbul dari beban yang ingin
ditampilkan.

Gambar III.90 Tampilan Joint Reaction Forces


c. Lalu, klik OK.
198

b) Diagram
a. Pertama, klik tools Display – Show Forces – Frame.

Gambar III.91 Tampilan Display – Show Forces – Frame

b. Muncul tampilan Member Force Diagram for Frames, lalu pada


“Case/Combo Name” diisi beban yang ingin ditambilkan.
c. Lalu, pada Component, pilih pilihan diagram yang ingin ditampilkan
(aksial / gaya geser / momen).
d. Lalu, pada Options, pilih “Show Values on Diagram”.

4
3

Gambar III.92 Tampilan Member Force Diagram for Frames


e. Klik OK.
199

2) Diagram dan gaya batang


1. Beban mati
a) Pembebanan

Gambar III.93 Tampilan Portal dengan Beban Mati

b) Gaya aksial
a. Gambar / diagram

Gambar III.94 Tampilan Gaya Aksial Portal dengan Beban Mati


200

b. Tabel rekapitulasi
Tabel III.1 Gaya Aksial Kolom akibat Beban Mati
Besar Gaya Aksial
Dimensi
Nama Bentang pada Posisi Batang
Lantai Profil
Batang (kN)
(m) (mm) Atas Bawah
k3.1 3,8 500/500 -144,055 -120,305
k3.2 3,8 500/500 -166,515 -190,265
Lt.3 k3.3 3,8 500/500 -183,111 -206,861
k3.4 3,8 500/500 -166,515 190,265
k3.5 3,8 500/500 -120,305 -144,055
k2.1 3,8 500/500 -304,830 -328,580
k2.2 3,8 500/500 -440,893 -464,643
Lt.2 k2.3 3,8 500/500 -440,804 -464,554
k2.4 3,8 500/500 -440,893 -464,643
k2.5 3,8 500/500 -304,830 -328,580
k1.1 4,4 500/500 -482,807 -510,307
k1.2 4,4 500/500 -731,092 -758,592
Lt.1 k1.3 4,4 500/500 -679,953 -707,453
k1.4 4,4 500/500 -731,092 -758,592
k1.5 4,4 500/500 -482,807 -510,307

c) Gaya geser
a. Gambar / diagram

Gambar III.95 Tampilan Gaya Geser Portal dengan Beban Mati


201

b. Tabel rekapitulasi
Tabel III.2 Gaya Geser Balok akibat Beban Mati
Dimensi Besar Gaya Geser pada Posisi Batang
Nama Bentang
Lantai Profil (kN)
Batang
(m) (mm) Kiri Tengah Kanan
ba.1 6 187,5/500 -7,26E-15 -1,09E-17 7,23E-15
ba.2 4 187,5/500 -4,20E-15 1,41E-16 4,48E-15
Atap
ba.3 4 187,5/500 -4,48E-15 -1,41E-16 4,20E-15
ba.4 6 187,5/500 -7,23E-15 1,09E-17 7,26E-15
b3.1 6 187,5/500 -1,00E-14 -1,39E-17 9,99E-15
b3.2 4 187,5/500 -6,29E-15 -1,10E-16 6,07E-15
Lt.3
b3.3 4 187,5/500 -6,07E-15 1,10E-16 6,29E-15
b3.4 6 187,5/500 -9,99E-15 1,39E-17 1,00E-14
b2.1 6 187,5/500 -9,95E-15 4,97E-17 1,01E-14
b2.2 4 187,5/500 -6,13E-15 4,64E-17 6,22E-15
Lt.2
b2.3 4 187,5/500 -6,22E-15 -4,64E-17 6,13E-15
b2.4 6 187,5/500 -1,01E-14 -4,97E-17 9,95E-15

Tabel III.3 Gaya Geser Kolom akibat Beban Mati


Dimensi Besar Gaya Geser pada
Nama Bentang
Lantai Profil Posisi Batang (kN)
Batang
(m) (mm) Atas Bawah
k3.1 3,8 500/500 -9,639 -9,639
k3.2 3,8 500/500 -0,444 -0,444
Lt.3 k3.3 3,8 500/500 7,348E-15 7,348E-15
k3.4 3,8 500/500 0,444 0,444
k3.5 3,8 500/500 -9,639 -9,639
k2.1 3,8 500/500 9,148 9,148
k2.2 3,8 500/500 -1,127 -1,127
Lt.2 k2.3 3,8 500/500 9,937E-15 9,937E-15
k2.4 3,8 500/500 1,270 1,270
k2.5 3,8 500/500 -9,148 -9,148
k1.1 4,4 500/500 3,237 3,237
k1.2 4,4 500/500 -0,516 -0,516
Lt.1 k1.3 4,4 500/500 6,E-15 6,E-15
k1.4 4,4 500/500 0,516 0,516
k1.5 4,4 500/500 -3,237 -3,237
202

d) Momen
a. Gambar / diagram

Gambar III.96 Tampilan Momen Portal dengan Beban Mati

b. Tabel rekapitulasi
Tabel III.4 Momen Balok akibat Beban Mati
Dimensi Besar Momen pada Posisi Batang
Nama Bentang
Lantai Profil (kN)
Batang
(m) (mm) Kiri Tengah Kanan
ba.1 6 187,5/500 -6,82E-15 4,08E-15 -6,75E-15
ba.2 4 187,5/500 -2,61E-15 1,45E-15 -3,17E-15
Atap
ba.3 4 187,5/500 -3,17E-15 1,45E-15 -2,61E-15
ba.4 6 187,5/500 -6,75E-15 4,08E-15 -6,82E-15
b3.1 6 187,5/500 -9,52E-15 5,52E-15 -9,44E-15
b3.2 4 187,5/500 -4,40E-15 2,00E-15 -3,96E-15
Lt.3
b3.3 4 187,5/500 -3,96E-15 2,00E-15 -4,40E-15
b3.4 6 187,5/500 -9,44E-15 5,52E-15 -9,52E-15
b2.1 6 187,5/500 -9,37E-15 5,48E-15 -9,67E-15
b2.2 4 187,5/500 -4,13E-15 1,96E-15 -4,31E-15
Lt.2
b2.3 4 187,5/500 -4,31E-15 1,96E-15 -4,13E-15
b2.4 6 187,5/500 -9,67E-15 5,48E-15 -9,37E-15
203

Tabel III.5 Momen Kolom akibat Beban Mati


Dimensi Besar Momen pada
Nama Bentang
Lantai Profil Posisi Batang (kN)
Batang
(m) (mm) Atas Bawah
k3.1 3,8 500/500 -18,440 18,189
k3.2 3,8 500/500 -0,572 1,117
Lt.3 k3.3 3,8 500/500 1,199E-14 -1,593E-14
k3.4 3,8 500/500 0,572 -1,117
k3.5 3,8 500/500 -18,189 18,440
k2.1 3,8 500/500 17,874 -16,888
k2.2 3,8 500/500 -1,940 2,341
Lt.2 k2.3 3,8 500/500 2,137E-14 -1,639E-14
k2.4 3,8 500/500 1,940 -2,341
k2.5 3,8 500/500 -17,874 16,888
k1.1 4,4 500/500 9,552 -4,692
k1.2 4,4 500/500 -1,540 0,731
Lt.1 k1.3 4,4 500/500 1,59,E-14 -1,05,E-14
k1.4 4,4 500/500 1,540 -0,731
k1.5 4,4 500/500 -9,552 4,692

e) Deformed shape

Gambar III.97 Perubahan Bentuk akibat Beban Mati


204

2. Beban hidup
a) Pembebanan

Gambar III.98 Tampilan Portal dengan Beban Hidup

b) Gaya aksial
a. Gambar / diagram

Gambar III.99 Tampilan Gaya Aksial Portal dengan Beban Hidup


205

b. Tabel rekapitulasi
Tabel III.6 Gaya Aksial Kolom akibat Beban Hidup
Besar Gaya Aksial
Dimensi
Nama Bentang pada Posisi Batang
Lantai Profil
Batang (kN)
(m) (mm) Atas Bawah
k3.1 3,8 500/500 -8,956 -8,956
k3.2 3,8 500/500 -13,930 -13,930
Lt.3 k3.3 3,8 500/500 -14,228 -14,228
k3.4 3,8 500/500 -13,930 -13,930
k3.5 3,8 500/500 -8,956 -8,956
k2.1 3,8 500/500 -17,977 -17,977
k2.2 3,8 500/500 -27,934 -27,934
Lt.2 k2.3 3,8 500/500 -28,178 -28,178
k2.4 3,8 500/500 -27,934 -27,934
k2.5 3,8 500/500 -17,977 -17,977
k1.1 4,4 500/500 -26,537 -26,537
k1.2 4,4 500/500 -42,998 -42,998
Lt.1 k1.3 4,4 500/500 -40,929 -40,929
k1.4 4,4 500/500 -42,998 -42,998
k1.5 4,4 500/500 -26,537 -26,537

c) Gaya geser
a. Gambar / diagram

Gambar III.100 Tampilan Gaya Geser Portal dengan Beban Hidup


206

b. Tabel rekapitulasi
Tabel III.7 Gaya Geser Balok akibat Beban Hidup
Dimensi Besar Gaya Geser pada Posisi Batang
Nama Bentang
Lantai Profil (kN)
Batang
(m) (mm) Kiri Tengah Kanan
ba.1 6 187,5/500 -5,51E-16 2,38E-19 5,51E-16
ba.2 4 187,5/500 -3,60E-16 7,58E-18 3,75E-16
Atap
ba.3 4 187,5/500 -3,75E-16 -7,58E-18 3,60E-16
ba.4 6 187,5/500 -5,51E-16 -2,38E-19 5,51E-16
b3.1 6 187,5/500 -5,51E-16 1,14E-19 5,51E-16
b3.2 4 187,5/500 -3,74E-16 -6,63E-18 3,61E-16
Lt.3
b3.3 4 187,5/500 -3,61E-16 6,63E-18 3,74E-16
b3.4 6 187,5/500 -5,51E-16 -1,14E-19 5,51E-16
b2.1 6 187,5/500 -5,49E-16 2,41E-18 5,54E-16
b2.2 4 187,5/500 -3,65E-16 2,56E-18 3,70E-16
Lt.2
b2.3 4 187,5/500 -3,70E-16 -2,56E-18 3,65E-16
b2.4 6 187,5/500 -5,54E-16 -2,41E-18 5,49E-16

Tabel III.8 Gaya Geser Kolom akibat Beban Hidup


Dimensi Besar Gaya Geser pada
Nama Bentang
Lantai Profil Posisi Batang (kN)
Batang
(m) (mm) Atas Bawah
k3.1 3,8 500/500 -0,645 -0,645
k3.2 3,8 500/500 0,002 0,002
Lt.3 k3.3 3,8 500/500 2,12E-16 2,12E-16
k3.4 3,8 500/500 -0,002 -0,002
k3.5 3,8 500/500 -0,645 -0,645
k2.1 3,8 500/500 0,551 0,551
k2.2 3,8 500/500 -0,028 -0,028
Lt.2 k2.3 3,8 500/500 4,20E-16 4,20E-16
k2.4 3,8 500/500 0,028 0,028
k2.5 3,8 500/500 -0,551 -0,551
k1.1 4,4 500/500 0,191 0,191
k1.2 4,4 500/500 -0,018 -0,018
Lt.1 k1.3 4,4 500/500 2,77,E-16 2,77,E-16
k1.4 4,4 500/500 0,018 0,018
k1.5 4,4 500/500 -0,191 -0,191
207

d) Momen
a. Gambar / diagram

Gambar III.101 Tampilan Momen Portal dengan Beban Hidup

b. Tabel rekapitulasi
Tabel III.9 Momen Balok akibat Beban Hidup
Dimensi Besar Momen pada Posisi Batang
Nama Bentang
Lantai Profil (kN)
Batang
(m) (mm) Kiri Tengah Kanan
ba.1 6 187,5/500 -5,17E-16 3,09E-16 -5,19E-16
ba.2 4 187,5/500 -2,29E-16 1,24E-16 -2,59E-16
Atap
ba.3 4 187,5/500 -2,59E-16 1,24E-16 -2,29E-16
ba.4 6 187,5/500 -5,19E-16 3,09E-16 -5,17E-16
b3.1 6 187,5/500 -5,21E-16 3,05E-16 -5,22E-16
b3.2 4 187,5/500 -2,59E-16 1,22E-16 -2,32E-16
Lt.3
b3.3 4 187,5/500 -2,32E-16 1,22E-16 -2,59E-16
b3.4 6 187,5/500 -5,22E-16 3,05E-16 -5,21E-16
b2.1 6 187,5/500 -5,17E-16 3,02E-16 -5,32E-16
b2.2 4 187,5/500 -2,44E-16 1,19E-16 -2,54E-16
Lt.2
b2.3 4 187,5/500 -2,54E-16 1,19E-16 -2,44E-16
b2.4 6 187,5/500 -5,32E-16 3,02E-16 -5,17E-16
208

Tabel III.10 Momen Kolom akibat Beban Hidup


Dimensi Besar Momen pada
Nama Bentang
Lantai Profil Posisi Batang (kN)
Batang
(m) (mm) Atas Bawah
k3.1 3,8 500/500 -1,195 1,257
k3.2 3,8 500/500 0,010 0,003
Lt.3 k3.3 3,8 500/500 2,70E-16 -5,37E-16
k3.4 3,8 500/500 -0,010 -0,003
k3.5 3,8 500/500 -1,257 1,195
k2.1 3,8 500/500 1,082 -1,010
k2.2 3,8 500/500 -0,038 0,069
Lt.2 k2.3 3,8 500/500 8,78E-16 -7,19E-16
k2.4 3,8 500/500 0,038 -0,069
k2.5 3,8 500/500 -1,082 1,010
k1.1 4,4 500/500 0,564 -0,277
k1.2 4,4 500/500 -0,054 0,025
Lt.1 k1.3 4,4 500/500 7,59,E-16 -4,62,E-16
k1.4 4,4 500/500 0,054 -0,025
k1.5 4,4 500/500 -0,564 0,277

e) Deformed shape

Gambar III.102 Perubahan Bentuk akibat Beban Hidup


209

3. Beban gempa
a) Pembebanan

Gambar III.103 Tampilan Portal dengan Beban Gempa

b) Gaya aksial
a. Gambar / diagram

Gambar III.104 Tampilan Gaya Aksial Portal dengan Beban


Gempa
210

b. Tabel rekapitulasi
Tabel III.11 Gaya Aksial Kolom akibat Beban Gempa
Besar Gaya Aksial
Dimensi
Nama Bentang pada Posisi Batang
Lantai Profil
Batang (kN)
(m) (mm) Atas Bawah
k3.1 3,8 500/500 0,277 0,277
k3.2 3,8 500/500 0,150 0,150
Lt.3 k3.3 3,8 500/500 -0,002 -0,002
k3.4 3,8 500/500 -0,151 -0,151
k3.5 3,8 500/500 -0,273 -0,273
k2.1 3,8 500/500 1,113 1,113
k2.2 3,8 500/500 0,268 0,268
Lt.2 k2.3 3,8 500/500 -0,005 -0,005
k2.4 3,8 500/500 -0,276 -0,276
k2.5 3,8 500/500 -1,100 -1,100
k1.1 4,4 500/500 2,398 2,398
k1.2 4,4 500/500 0,291 0,291
Lt.1 k1.3 4,4 500/500 -0,008 -0,008
k1.4 4,4 500/500 -0,305 -0,305
k1.5 4,4 500/500 -2,377 -2,377

c) Gaya geser
a. Gambar / diagram

Gambar III.105 Tampilan Gaya Geser Portal dengan Beban Gempa


211

b. Tabel rekapitulasi
Tabel III.12 Gaya Geser Balok akibat Beban Gempa
Dimensi Besar Gaya Geser pada Posisi Batang
Nama Bentang
Lantai Profil (kN)
Batang
(m) (mm) Kiri Tengah Kanan
ba.1 6 187,5/500 1,51E-18 1,51E-18 1,51E-18
ba.2 4 187,5/500 2,90E-18 2,90E-18 2,90E-18
Atap
ba.3 4 187,5/500 2,89E-18 2,89E-18 2,89E-18
ba.4 6 187,5/500 1,49E-18 1,49E-18 1,49E-18
b3.1 6 187,5/500 -4,57E-18 -4,57E-18 -4,57E-18
b3.2 4 187,5/500 -6,50E-18 -6,50E-18 -6,50E-18
Lt.3
b3.3 4 187,5/500 -6,48E-18 -6,48E-18 -6,48E-18
b3.4 6 187,5/500 -4,52E-18 -4,52E-18 -4,52E-18
b2.1 6 187,5/500 7,03E-18 7,03E-18 7,03E-18
b2.2 4 187,5/500 8,90E-18 8,90E-18 8,90E-18
Lt.2
b2.3 4 187,5/500 8,89E-18 8,89E-18 8,89E-18
b2.4 6 187,5/500 6,99E-18 6,99E-18 6,99E-18

Tabel III.13 Gaya Geser Kolom akibat Beban Gempa


Dimensi Besar Gaya Geser pada
Nama Bentang
Lantai Profil Posisi Batang (kN)
Batang
(m) (mm) Atas Bawah
k3.1 3,8 500/500 0,671 0,671
k3.2 3,8 500/500 -0,724 -0,724
Lt.3 k3.3 3,8 500/500 -0,728 -0,728
k3.4 3,8 500/500 -0,719 -0,719
k3.5 3,8 500/500 -0,659 -0,659
k2.1 3,8 500/500 -1,108 -1,108
k2.2 3,8 500/500 -1,192 -1,192
Lt.2 k2.3 3,8 500/500 -1,191 -1,191
k2.4 3,8 500/500 -1,187 -1,187
k2.5 3,8 500/500 -1,096 -1,096
k1.1 4,4 500/500 -1,346 -1,346
k1.2 4,4 500/500 -1,382 -1,382
Lt.1 k1.3 4,4 500/500 -1,379 -1,379
k1.4 4,4 500/500 -1,379 -1,379
k1.5 4,4 500/500 -1,339 -1,339
212

d) Momen
a. Gambar / diagram

Gambar III.106 Tampilan Momen Portal dengan Beban Gempa

b. Tabel rekapitulasi
Tabel III.14 Momen Balok akibat Beban Gempa
Dimensi Besar Momen pada Posisi Batang
Nama Bentang
Lantai Profil (kN)
Batang
(m) (mm) Kiri Tengah Kanan
ba.1 6 187,5/500 6,55E-18 2,01E-18 -2,53E-18
ba.2 4 187,5/500 6,49E-18 6,92E-19 -5,11E-18
Atap
ba.3 4 187,5/500 5,10E-18 -6,66E-19 -6,44E-18
ba.4 6 187,5/500 2,52E-18 -1,96E-18 -6,43E-18
b3.1 6 187,5/500 -9,95E-18 3,77E-18 1,75E-17
b3.2 4 187,5/500 -1,26E-17 3,80E-19 1,34E-17
Lt.3
b3.3 4 187,5/500 -1,33E-17 -3,56E-19 1,26E-17
b3.4 6 187,5/500 -1,73E-17 -3,69E-18 9,88E-18
b2.1 6 187,5/500 2,61E-17 5,04E-18 -1,61E-17
b2.2 4 187,5/500 1,77E-17 -1,03E-19 -1,79E-17
Lt.2
b2.3 4 187,5/500 1,79E-17 1,18E-19 -1,77E-17
b2.4 6 187,5/500 1,60E-17 -4,98E-18 -2,59E-17
213

Tabel III.15 Momen Kolom akibat Beban Gempa


Dimensi Besar Momen pada
Nama Bentang
Lantai Profil Posisi Batang (kN)
Batang
(m) (mm) Atas Bawah
k3.1 3,8 500/500 1,259 -1,291
k3.2 3,8 500/500 -1,380 1,371
Lt.3 k3.3 3,8 500/500 -1,389 1,377
k3.4 3,8 500/500 -1,370 1,361
k3.5 3,8 500/500 -1,268 1,235
k2.1 3,8 500/500 -2,116 2,096
k2.2 3,8 500/500 -2,267 2,264
Lt.2 k2.3 3,8 500/500 -2,266 2,259
k2.4 3,8 500/500 -2,257 2,254
k2.5 3,8 500/500 -2,093 2,072
k1.1 4,4 500/500 -2,918 3,005
k1.2 4,4 500/500 -3,027 3,054
Lt.1 k1.3 4,4 500/500 -3,021 3,049
k1.4 4,4 500/500 -3,020 3,047
k1.5 4,4 500/500 -2,902 2,989

e) Deformed shape

Gambar III.107 Perubahan Bentuk akibat Beban Gempa

Anda mungkin juga menyukai