Modul Arena
Modul Arena
PENGENALAN ARENA
Pada menu Start windows pilih program Rockwell Software dan kemudian pilih Arena 14.
Setelah dijalankan maka akan muncul tampilan software Arena 14 seperti berikut ini.
Menu bar
toolbars
Model
Project Bar Window
(flowchart
view)
Model
Window
(spreadsheet
view)
Status bar
a. Menu Bar
Menu bar yang ada di dalam Arena secara umum terdiri dari menu-menu yang identik pada
kebanyakan aplikasi untuk windows, seperti menu file (untuk manajemen file pengguna),
menu edit, view. Dan tentunya terdapat beberapa menu bar yang disediakan Arena 14 untuk
membantu pengerjaan modeling system (seperti tools, arrange, object, dan run).
b. Project bar
Project bar pada Arena 14 terdiri dari dua hal, yaitu:
• Flowchart module
Merupakan modul untuk membangun model simulasi dalam arena, terdiri dari
modul basic process, modul advance transfer, dan modul advance process.
• Spreadsheet module
Merupakan modul untuk melihat status dari modul flowchart yang digunakan. Status
yang ada didapatkan secara otomatis atau diinput secara manual.
c. Status Bar
Merupakan suatu modul dalam arena yang bertujuan untuk melihat status dari pekerjaan
(modul) kita saat ini. Contoh kondisi, Running = model simulasi kita sedang dijalankan.
2
d. Toolbar
Merupakan siatu window yang berisi daftar perintah yang sering digunakan dan dipresentasikan
dalam bentuk tombol.
Basic process merupakan modul-modul dasar yang digunakan untuk simulasi. Template basic
process ini terdiri dari beberapa modul yaitu:
a. Create
Modul ini digunakan untuk menggenerate kedatangan entity kedalam simulasi.
3
b. Dispose
Modul ini digunakan untuk mengeluarkan entity dari sistem
Record entity statistics : digunakan untuk mencatat output standard daripada ARENA
c. Process
Modul ini digunakan untuk memproses entity dalam simulasi
4
Delay type : waktu proses atau bisa juga diasumsikan sebagai waktu delay ketika tidak menggunakan
resource sama sekali
Allocation : jenis aktivitas yang terjadi pada modul ini, terdiri dari beberapa jenis antara lain :
Value added pada proses yang dilakukan terjadi penambahan nilai dari material input
menjadi output
Non value added tidak terjadi proses penambahan nilai dari material input menjadi
output (misalkan kegiatan inspeksi)
Transfer waktu transfer dari satu tempat ke tempat lain
Wait waktu tunggu sebelum entity melakukan aktivitas berikutnya
Other
d. Decide
Modul ini digunakan untuk menentukan keputusan dalam proses, didalamnya termasuk beberapa
pilihan untuk membuat keputusan berdasarkan 1 atau beberapa pilihan
Type : mengidentifikasikan apakah keputusan berdasarkan pada kondisi dan dapat dispesifikasikan
menjadi 2 jenis, yaitu :
2 – way : digunakan jika hanya untuk 1 kondisi benar atau salah
2 – way by chance
2 – way by condition
N – way : digunakan untuk berapapun jumlah kondisi
N – way by chance : mendefinisikan satu atau lebih persentase
N – way by condition : mendefinisikan satu atau lebih kondisi
Percent true (0-100) : nilai yang digunakan untuk menetapkan entity yang keluar, nilai yang keluar
nantinya adalah nilai yang bernilai benar
5
e. Batch
Modul ini digunakan untuk menggabungkan beberapa entity/ assembly
Product atribut yang melekat pada output assembly berbeda dengan atribut entity yang
masuk dalam proses assembly
Rule : aturan entity yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam assembly. Ada dua jenis aturan
yang dapat digunakan, yaitu :
Any entity setiap entity yang masuk dalam modul ini diasumsikan dapat digunakan untuk
assembly
By atribute entity yang dapat digunakan untuk assembly adalah entity yang memiliki atribut
sesuai dengan yang telah ditentukan
6
f. Separate
Modul ini digunakan untuk men-disassembly hasil dari modul batch, atau juga bisa diasumsikan
sebagai aliran entity yang terpisah. Misal pada sistem rumah sakit pasien membawa resep dokter,
maka aliran antara entity pasien dengan resep akan berbeda pada titik-titik tertentu
Type : tipe daripada modul separate yang digunakan. Terdiri dari dua jenis, yaitu :
Split existing batch : memisahkan rakitan yang sudah ada (entity yang berasal dari modul
batch)
Duplicate original : menduplikat entity yang ada seperti pada kasus pasien dengan resep
dokter
Pada saat type modul ini adalah split existing batch, maka akan muncul member atribute yang
berguna untuk mengirim atribut pada masing-masing entity yang telah dibreakdown. Terdiri dari
beberapa jenis, antara lain :
Retain original entity values : nilai pada masing-masing entity sama
g. Assign
Modul ini digunakan untuk memasukkan nilai baru pada variabel, entity atribut, entity type, atau
variabel lain pada system
7
Assignments : untuk menspesifikasikan satu atau lebih tugas yang akan dibuat
Type : tipe dari tugas yang akan dilakukan terdiri dari :
Variable : nama yang diberikan pada sebuah entity variabel dengan nilai baru
Atribute : nama yang diberikan pada sebuah entity atribut dengan nilai baru
Entity type : sebuah type baru dari entity
Entity picture : sebuah tipe baru berupa gambar
Other : untuk mengidentifikasi untuk atribut yang lainnya
New value : nilai baru pada atribut, variabel, atau variabel sistem lainnya. Tidak dapat digunakan
untuk entity tipe dan entity picture
h. Record
Modul ini digunakan untuk memunculkan data statistik pada model simulasi, tipe data statistik yang
dapat dimunculkan seperti waktu antar kedatangan.
Type : terdiri dari count, entity statistic, time interval, time between, expression
Count : menurunkan atau menaikkan nilai statistic
Entity statistic : menunjukkan nilai statistik secara umum seperti waktu, biaya
Time interval : melacak dan mencatat waktu antar kedatangan
Expression : mencatat nilai dari suatu nilai
Value : mencatat data yang menggunakan statistik, tipe yang digunakan adalah ekspresi atau bisa
dengan count
Counter name : mendefinisikan penambahan/ penurunan data statistik, digunakan jika typenya
counter
Record into set : cek box yang digunakan apakah akan digunakan penanda tally alat penghitung
lainnya
8
2. Menjalankan dan mengatur simulasi
Running it
Untuk menjalankan model, klik Go button (atau Run/Go pada menu atau dengan menekan F5).
Sebelum kita menjalankan model, kita mungkin ingin memeriksa apakah ada error model, kita dapat
melakukan dengan cara run/check model pada menu atau menekan tombol F4. Setelah dicheck maka
kita dapat melihat apakah model Arena kita terdapat error atau tidak.
Bila running ingin dihentikan, hal pertama yang dilakukan adalah menekan pause button
kemudian klik end button .
Bila model telah siap sebelum kita dapat me-run model tersebut. Selain itu kita dapat melakukan
setup run condition. Caranya: pilih menu bar, run setup, akan muncul kotak dialog dengan 5 tabs.
a. Speed
Tempat mengatur kecepatan dari simulasi yang akan kita running
b. Run control
Tempat memberikan control apa saja yang berhubungan dnegan running Arena yang akan kita
running
c. Reports
Berhubungan dengan report yang akan kita dapatkan setelah akhir dari run model simulasi. Ada
beberapa default report yang ada di Arena, tetapi pada response ini kita menggunakan SIMAN
reports.
9
d. Project parameters
Tempat mengatur project tittle, analyst name dan memilih output yang ingin kita lihat. Dan yang
harus diingat jangan meletakkan tanda baca selain nomor dan alphabets dalam judul atau nama.
Contoh yang tidak diijinkan: Mc’Phee tidak boleh ada tanda ‘
e. Replication parameters
Tempat mengatur properties yang ada pada model simulasi yang akan di-running. Ada beberapa
tab dalam replication parameters ini, antara lain:
• Warm-up period
Sejumlah waktu yang digunakan untuk menjadikan model kita steady-state. Fungsi dari warm-up
period adalah untuk mengurangi efek random pada simulasi.
• Time unit
Merupakan satuan waktu yang digunakan sebagai dasar waktu saat menjalankan Arena
• Replication length
Merupakan sejumlah waktu yang ada untuk tiap replikasi yang dgunakan di Arena.
• Hours per day
Merupakan banyaknya waktu per hari saat dilakukan running Arena
• Initialize between replications
Initialize system
- Bila ada (dicentang), setiap replikasi akan dimulai dengan system kosong disaat waktu 0
- Bila tidak ada (tidak dicentang), hanya replikasi pertama yang dimulai dengan system
kosong disaat waktu 0, dan akan terus berlanjut untuk seterusnya.
Pekerjaan yang tidak terselesaikan di hari pertama akan dilanjutkan di hari berikutnya.
Initialize statistics
- Bila ada, report dengan format yang sama akan di-generate untuk setiap replikasi dan
data untuk replikasi tunggal bila initialize system dipilih. Bila initialize system tidak dipilih,
data seharusnya untuk replikasi pertama dalam report 1, untuk 3 replikasi yang pertama
di report 2, etc.
- Bila tidak ada, report yang di-generate adalah kumulatif, jadi, report 2 seharusnya terdiri
dari statistic dua replikasi yang pertama; report 3 seharusnya terdiri dari statistik tiga
replikasi yang pertama, etc.
10
Modul 2. Simulasi Antrian
A. Studi kasus 1
Pada suatu pelayanan pendaftaran anggota di kantor BPJS terdapat dua tahapan yang harus dilalui
secara berurutan yaitu Pelayanan Pengisian Biodata Anggota dan Penyetoran Iuran Awal yang tiap
pelayanan dilayani oleh satu petugas ( 1 Orang Petugas Pelayanan Pengisian Biodata dan 1 Orang
Petugas Penyetoran Iuran Awal). Dari data historis yang dikumpulkan dalam satuan menit diketahui
bahwa waktu antar kedatangan konsumen yang mendaftar jadi anggota BPJS adalah EXPO (5),
sedangkan waktu Pelayanan Pengisian Biodata adalah NORM (6,2) dan Penyetoran Iuran Awal adalah
NORM (5,2). Buatlah sistem simulasi tersebut selama 1 hari 8 jam kerja !
Langkah-langkah Pengerjaan :
11
6. Drag and Drop modul Proses di Model Window Canvas
7. Double click pada modul proses yang sudah dibuat, lalu pengisiannya sebagai berikut :
12
11. Kemudian klik tombol berikut untuk menjalankan simulasi
12. Setelah beberapa waktu dijalankan kemudian akan muncul seperti gambar dibawah ini. Hal tersebut
menunjukkan bahwa simulasi telah selesai dan apakah akan melihat hasil report dari simulasi ? klik Yes
jika ingin melihat hasil reportnya, klik No jika sebaliknya.
13. Setelah di klik tombol Yes, maka akan muncul tampilan report seperti berikut :
13
B. Studi Kasus 2
Suatu panggilan telepon datang mengikuti distribusi exponensial setiap 20 menit. Lalu akan
dilakukan proses sortir panggilan oleh seorang customer service 1 selama 1 menit. Probabilitas panggilan
dilanjutkan kepada customer service 2 adalah 80%. Jika panggilan telepon tidak dilanjutkan, maka
panggilan akan diputus. Jika disambungkan maka panggilan akan disambungkan kepada customer
service. Sambungan panggilan tersebut dilakukan secara bergantian oleh 2 orang operator panggilan
dengan lama proses berdistribusi normal yang berata-rata 1 menit dan standard deviasi sebesar 0,2.
Buatlah sistem simulasi
tersebut!
Langkah-langkah Pengerjaan :
14
6. Drag and Drop modul Decide di Model Window Canvas
7. Double click pada modul decide yang sudah dibuat, lalu pengisiannya sebagai berikut :
15
11. Drag and Drop modul Dispose di Model Window Canvas
12. Double click pada modul dispose yang sudah dibuat, lalu pengisiannya sebagai berikut :
13. Definisikan set resource diatas. Klik pada modul resource di basic process. Klik 0 rows pada members
di set pelayanan panggilan. Isi resource name dengan nama operator panggilan 1 dan operator panggilan
2 seperti gambar berikut :
16
15. Klik Icon Play pada toolbars, maka simulasi akan berjalan
16. Setelah beberapa waktu dijalankan kemudian akan muncul seperti gambar dibawah ini. Hal tersebut
menunjukkan bahwa simulasi telah selesai dan apakah akan melihat hasil report dari simulasi ? klik Yes
jika ingin melihat hasil reportnya, klik No jika sebaliknya.
17. Setelah di klik tombol Yes, maka akan muncul tampilan report seperti berikut :
17
Modul 3. Arena Advance
Software Arena Advanced memiliki modul yang lebih banyak dan bervariasi dalam penggunaannya
untuk memodelkan suatu sistem. Sistem simulasi yang akan diterapkan dalam praktikum Arena
Advanced ini selain menggunakan Basic Process juga menggunakan Advanced Process Panel dan
Advanced Transfer Panel.
Advanced process panel adalah panel yang memiliki beberapa modul yang memiliki fungsi dan aplikasi
proses yang lebih bervariasi dari pada panel basic process. Panel tersebut dibagi menjadi General
Flowchart Modulee dan Data Modulee (User Guide Arena, 2005:49).
General flowchart module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk
mendeskripsikan proses simulasi. Berikut ini adalah beberapa modul pada general flowchart module.
1. Hold Module :
Modul ini akan menahan sebuah entitas dalam sebuah antrian dengan beberapa
pilihan, yakni: untuk menunggu sinyal, menunggu untuk kondisi tertentu yang
diinginkan kemudian dilakukan pemindaian, atau tertahan selama waktu yang
tidak terbatas (menjadi hilang kemudian dengan Remove module).
Contoh: Saat menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau, menunggu mengambil kue saat oven bunyi
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Hold Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Type Menunjukkan alasan untuk memegang entitas karena sebuah alas an tertentu atau antrian
internal.Terdapat 3 pilihan, yaitu: Wait for Signal,Scan for Condition, Infinite Hold.
Wait for Value Kode sinyal untuk entitas yang menunggu. Hanya berlaku ketika Wait for Signal di gunakan
pada Hold Module.
Limit Angka Maksimum dari entitas yang menunggu yang akan di lepaskan atas lepasnya signal
module.
Condition Menentukan sebuah kondisi yang akan dievaluasi untuk menahan entitas di modul. Jika
kondisi yang dievaluasi benar, maka entitas akan meninggalkan module, sedangkan tidak
cocok dengan kondisi maka entitas akan menunggu.
Queue Type Membedakan jenis dari antrian yang digunakan untuk menahan entitas. Terdapat 5 pilihan,
yaitu : Queue, Set, Internal, Attribute, Expression
Queue Name Didalam field ini hanya terlihat jika memilih queue, dan ini mendefinisikan nama sebuah
antrian.
Set Name Kolom ini hanya terlihat jika memilih Queue Type Set, kolom ini hanya menampilkan
deklarasikan nama dari Antrian Set tersebut
Set Index Kolom ini hanya akan terlihat jika Queue Type Set, dan mendefinisikan indeks ke queue set.
Catatan bahwa ini adalah indeks ke set dan tidak nama dari antrian di set.
Attribute Kolom ini hanya ada jika memilih Queue Set Attributte. Sebuah Atribut akan di masukan ke
dalam kolom ini yang akan diproses untuk menunjukan dimana antrian akan digunakan
Expression Kolom ini hanya ada jika memilih Queue Type Expression. Expression akan dimasukan
kedalam kolom ini yang akan diproses untuk menunjukan dimana antrian akan digunakan.
18
2. Match Module :
Match module membawa beberapa entitas sekaligus untuk menunggu di antrian
yang berbeda. Saat entitas datang pada Match Module, entitas akan tetap pada
antriannya sampai terjadi kecocokan. Disaat ada satu kecocokan, satu entitas pada
setiap antrian akan lepas dan bertemu. Entitas yang bertemu akan tersinkronisasi
untuk meninggalkan modul.
Contoh penggunaan: Mempertemukan produk yang bervariasi untuk pesanan pelanggan, Sinkronisasi
pelanggan yang keluar dengan pesanan terisi.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Match Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Number of Match Sebuah jumlah entitas yang akan dicocokan yang harus disatukan didalam antrian yang
berbeda sebelum sebuah penggabungan akan diselesaikan
Type Metode dari pencocokan dari entitas yang datang. Terdapat 2 pilihan didalamnya, yaitu
Any Entities dan Based on Attribute.
Attribute Name Nama atribut yang akan digunakan untuk mengidentifikasi kedatangan dari pencocokan
entitas. Hanya tampil jika memilih Based on Atribute
Condition Menenentukan sebuah kondisi yang akan dievaluasi untuk menahan entitas di modul. Jika
kondisi yang dievaluasi benar, maka entitas akan meninggalkan modul, sedangkan tidak
cocok dengan kondisi maka entitas akan menunggu.
3. Signal Module :
Signal module mengirimkan sebuah signal atau tanda untuk setiap hold module dalam
model yang sedang menunggu sinyal untuk melepaskan entitas tertentu. Saat entitas
datang ke signal module, sinyal dievaluasi dan kode sinyal dikirimkan. pada saat itu,
entitas di Hold Module yang menunggu untuk sinyal yang sama akan hilang dari antrian.
Contoh penggunaan: Memberikan tanda operator untuk menyelesaikan pesanan yang menunggu
komponen lain.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Signal Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Signals Value Nilai dari sebuah signal untuk mengirim entitas didalam Hold Module
Limit Angka maksimum dari entitas yang akan di lepaskan dari Hold Module ketika signal
diterima
4. Delay Module :
Delay module menunda sebuah entitas dengan spesifikasi waktu tertentu. Saat sebuah
entitas dating pada Delay module, pernyataan waktu tunda dievaluasi dan entitas tetap
pada modul sampai periode waktu tertentu.
Contoh: Proses pengecekan di bank, melakukan proses mesin jahit
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Delay Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Allocation Jenis dari kategori dimana entitas terjadi Delay time / waktu proses dan biaya di masukan.
Delay Time Membedakan nilai dari waktu proses dari entitas
Units Unit waktu yang digunakan untuk Delay time
19
5. Release Module :
Release module digunakan untuk melepaskan beberapa resource yang telah
memproses entitas sebelumnya.
Contoh: Melepaskan pekerja Setelah menjahit dari kain.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Release Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Type Jenis dari resource untuk releasing, baik menentukan resource tertentu , maupun kumpulan
dari resource.
Resource Name Nama dari resource yang akan di released.
Set Name Nama dari resource set yang akan di released.
Attribute Name Nama dari attribute yang ditentukan dimana akan di released.
Expression Nama dari Expression yang ditentukan dimana akan di released.
Quantity Jumlah dari resource yang akan dilepaskan. Untuk set, nilai ini hanya angka dari resource
yang akan dilepaskan(berdasarkan resource kapasitasnya)
Released Rule Metode penentuan dari resource dengan sebuah set untuk melepaskan. Pilihannya ada 3
yaitu, last member seized, first member seized, dan Specific member.
Set Index Anggota index dari resource set yang akan dilepaskan
6. Seize Module
Seize Module digunakan untuk mengalokasikan unit satuan atau lebih resource
menjadi entitas. Seize module dapat digunakan untuk meraih, menangkap unit dari
resource khusus, anggota dari resource set, atau resource yang terdefinisi sebagai
metode alternatif, seperti atribut atau ekspresi. Saat entitas memasuki modul ini,
entitas akan menunggu di antrian sampai semua resource tertentu tersedia secara
serempak. Tipe alokasi dari resource dapat ditentukan.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Seize Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Allocation Menentukan pada kategori mana biaya penggunaan operator akan dialokasikan untuk
sebuah entitas melalui Seize Module.
Priority Nilai prioritas dari entitas yang menunggu pada modul ini untuk resource yang spesifik jika 1
atau lebih entitas dari modul lain sedang menunggu resource yang sama.
Type Tipe dari resource yang akan dipanggil, baik dari resource yang spesifik atau memilih dari
sekumpulan resource (resource set).
Resource Name Nama dari resource yang akan dipanggil.
Set Name Nama dari resource set dimana sebuah member akan dipanggil.
Attribute Name Nama dari atribut yang menyimpan nama resource yang akan dipanggil.
Selection Rule Metode pemilihan dari resource yang tersedia dalam set.
Save Attribute Nama atribut yang digunakan untuk menyimpan index number ke dalam set dari member
yang dipilih.
Set Index Anggota index dari resource set yang akan dilepaskan
Queue Type Menentukan tipe antrian yang digunakan untuk menahan entitas ketika menunggu
pemanggilan resource.
C. Data Module
Data module adalah kumpulan objek yang ada di tampilan lembar kerja dari model yang mendefinisikan
karakteristik bermacam-macam elemen proses seperti advanced set module dan Expression module.
Berikut ini adalah bebrapa modul dalam data module Advanced Transfer Panel.
20
1. Advanced Set Module
Advance set module menentukan set antrian, set storage, dan set-set yang lain, dan
masing-masing bagiannya.
Contoh: berbagai pintu keluar di toko (antrian).
2. Expression module
Expression module adalah ekspresi dan nilai-nilai yang berhubungan.
Contoh: Expression kompleks untuk waktu pesanan masuk.
Advanced transfer panel adalah panel yang memiliki beberapa modul yang memiliki fungsi dan aplikasi
transfer atau tranportasi yang lebih bervariasi. Panel tersebut dibagi menjadi 4 bagian yaitu General
Flowchart Module, Conveyor Flowchart modules, Transporter Flowchart Modules, dan Data Modules
(User Guide Arena, 2005:71).
General flowchart module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk
mendeskripsikan proses simulasi. General flowchart module berwarna merah. Berikut ini adalah
beberapa modul pada General flowchart module.
1. Station Module :
Station module mendefinisikan sebuah station (atau kumpulan station) yang cocok
secara fisik atau logis lokasi dimana proses dilakukan. Jika station module terdefinisi
sebagai sebuah kumpulan station, maka secara efektif akan menjadi lokasi yang multi
proses.
Contoh penggunaan: Menetapkan area pembubutan, menetapkan area persiapan makanan.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Station Module.
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Station Type Jenis dari stasiun yang akan didefiniskan, baik sebagai individual station atau stasiun set
Station Name Nama dari individual station
Set Name Nama dari Set Station
Parent Activity Area Nama dari area aktivitas induk
Associated Nama dari tempat pertemuan dengan stasiun ini dalam sebuah tuntunan transporter
Intersection network
Report Statistics Ketentuan acak atau bukan statistik akan otomatis akan dikumpulkan dan disimpan dalam
database laporan dan yang sesuai daerah aktivitas.
Save Attribute Nama atribut yang digunakan untuk disimpan angka index sampai stasiun set dari member
yang diilih
Station Set Members Nama dari stasiun yang menjadi member dari stasiun set
Station Name Sebuah stasiun yang diberikan hanya dapat berada sekali dalam model. Oleh karena itu,
stasiun individu hanya dapat menjadi anggota dari satu stasiun set, dan bahwa stasiun
individu mungkin bukan nama stasiun di modul lain.
Parent Activity Area Nama dari area aktivitas induk untuk anggota set stasiun
Associated Nama dari tempat pertemuan dengan stasiun ini dalam sebuah tuntunan transporter
Intersection network
Report Statistics Ketentuan acak atau bukan statistik akan otomatis akan dikumpulkan dan disimpan dalam
database laporan dan yang sesuai daerah aktivitas.
21
2. Route Module :
Route module mentransferkan entitas ke station tertentu atau ke station selanjutnya di
rangkaian station kunjungan tertentu untuk entitas. Didalam route diasumsikan bahwa
resource tersedia setiap saat.
Contoh penggunaan: Mengirimkan part ke station proses selanjutnya berdasarkan rutenya.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Route Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Route Time Waktu pengiriman dari lokasi entitas sekarang ke lokasi tujuan
Units Unit waktu dari parameter route-time
Destination Type Metode untuk menentukan tempat tujuan entitas. Pemilihan berdasarkan By Sequence
membutuhkan pendeklarasian terlebih dahulu di module assign
Station Name Nama dari stasiun yang akan dituju
Transfer Type Menentukan bagaimana entitas akan ditransferkan keluar modul ke destinasi tujuan
Save Attribute Mendefinisikan nama dari atribut yang akan disimpan nama stasiun yang dipilih
Route Time Waktu pindah dari entitas dari stasiun awal ke stasiun yang ditentukan di modul
Units Waktu yang dibutuhkan untuk parameter route-time
1. Access Module :
Access module mengalokasikan satu atau lebih cell dari conveyor ke entitas untuk pemindahan dari satu
station ke yang lain. Saat entitas dikendalikan dari cell pada conveyor, kemudian dapat dibawa ke station
selanjutnya. Saat entitas datang ke Access module, entitas menunggu sampai jumlah tepat dari cell yang
berdampingan pada conveyor kosong dan meluruskan dengan entitas lokasi station.
Contoh penggunaan: Part masuk dalam conveyor untuk dikirimkan ke daerah pengecatan.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Access Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Conveyor Name Nama dari conveyor yang akan dibangkitkan
# of Cells Jumlah sel conveyor yang dibutuhkan sesuai dengan entitas untuk perpindahan dengan
conveyor
Queue Type Menentukan type dari antrian yangdigunakan untuk menahan entitas. Terdiri atas Queue,
Set, Internal, Attribute dan Expression
Queue Name Nama dari antrian yang akan menahan entitas hingga conveyor dibutuhkan
Set Name Nama dari set antrian
Save Attribute Mendefinisikan nama dari atribut yang akan disimpan nama stasiun yang dipilih
Set Index Mendefinisikan dari index set antrian
Attribute Name Mendefinisikan nama antrian dari atribut yang dikirim dimana entitas akan di pindahkan
Expression Mendefinisikan nama antrian dari Expression yang akan dikirim dimana entitas akan
dipindahkan
22
2. Convey Module
Convey module memindahkan entitas pada conveyor dari lokasi tertentu ke station
tujuan. Waktu tunda untuk membawa entitas dari satu station ke selanjutnya
berdasarkan kecepatan conveyor jarak antar station.
Contoh penggunaan: Membawa part dari station pengisian ke station proses menggunakan conveyor.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Convey Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Conveyor Name Nama dari conveyor yang akan digunakan
Destination Type Metode dari spesifikasi tujuan entitas (Sequence, station, Attribute, or Expression)
Station Name Nama stasiun yang dideklarasikan
Attribute Name Mendefinisikan nama antrian dari atribut yang dikirim dimana entitas akan di pindahkan
Expression Mendefinisikan nama antrian dari Expression yang akan dikirim dimana entitas akan
dipindahkan
3. Exit Module :
Exit module melepaskan entitas cell di conveyor tertentu. Jika entitas yang lain
menunggu dalam antrian conveyor di station yang sama ketika cell itu lepas, entitas
kemudian masuk ke conveyor.
Contoh penggunaannya adalah part yang cacat dipindahkan dari conveyor dan dibuang.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Exit Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Conveyor Name Nama dari conveyor yang akan dibangkitkan
# of Cells Jumlah sel conveyor yang dibutuhkan sesuai dengan entitas untuk perpindahan dengan
conveyor
1. Request Module:
Sebuah unit transporter spesifik dapat ditentukan atau seleksi berdasarkan aturan.
Ketika entitas tiba direquest module, maka entitas akan dialokasikan transporter
ketika salah satu tersedia. Entitas tetap pada request module sampai unit transporter
telah mencapai stasiun entitas. Kemudian entitas bergerak keluar dari module
Request.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Request Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Transporter Name Nama dari transporter untuk dialokasikan
Selection Rule Peraturan untuk menentukan dimana transporter dialokasikan ke dalam entitas. Terdiri atas
Cyclical, Random, Preferred Order, Specific Member, Largest Distance, dan Smallest Distance
Save Attribute Menandakan nama atribut yang akan disimpan unit member transporter terpilih
Unit Number Menentukan unit transporter spesifik dalam transporter yang diminta
23
Priority Nilai prioritas entitas menunggu didalam modul ini untuk segera dilakukan pemindahan jika
menggunakan transporter yang sama
Entity Location Lokasi dimana transporter akan pindah Setelah dialokasikan
Velocity Kecepatan transporter tersebut berjalan untuk memindahkan
entitas
Units Satuan unit kecepatan
Queue Type Jenis antrian yang digunakan untuk menahan entitas yang menunggu akses dari transporter.
Terdiri atas, Queue, Set, Internal, Attribute atau Expression
Queue Name Nama dari antrian
Set Name Nama dari set antrian
Set Index Sebuah Index yang dimasukan kedalam set antrian
Attribute Name Nama Atribut yang akan dievaluasi sesuai nama antrian
Expression Expression yang dievaluasi sesuai dengan nama antrian
2. Transport Module
Transport module mentransfer entitas pengendali ke stasiun tujuan. Setelah penundaan
waktu yang diperlukan untuk transportasi, entitas muncul kembali dalam model di module
Station.
Contoh penggunaan: Forklift mengangkut pallet dari part ke stasiun pemrosesan selanjutnya
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Transport Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Transporter Name Nama dari transporter untuk dialokasikan
Unit Number Menentukan unit transporter spesifik dalam transporter yang diminta
Entity Destination Menentukan metode untuk stasiun tujuan yang spesifik. Hanya
Type tampil jika memilih sequence
Station Name Nama dari stasiun
Attribute Name Nama dari atribut yang disimpan ke nama stasiun yang mana
entitas akan di route
Units Satuan unit kecepatan
Expression Expression yang dievaluasi ke stasiun ke jaringan lokasi dimana
transporter di arahkan untuk bergerak
Velocity Kecepatan transporter tersebut berjalan untuk memindahkan
entitas
Guided Tran Memungkinkan spesifikasi tujuan transporter yang berbeda beda
Destination Type dari tujuan entitas.
Station Name Mendefinisikan nama stasiun dengan sebuah hubungan dimana
transporter akan bergerak
Attribute Name Mendefinisikan nama atribut yang menyimpan nama stasiun
dengan hubungan terkait dimana transporter diarahkan akan
bergerak.
Intersection Name Mendefinisikan nama dari perpotongan dimana transporter
diarahkan agar bergerak.
Network Link Name Mendefinisikan nama dari network link dimana transporter
diarahkan agar bererak
Zone Zona jumlah yang spesifik didalam Network Link Name
3. Free Module
Free module melepaskan entity yang terakhir dialokasikan di transporter unit. Jika entitas
lain sedang menunggu dalam antrian untuk diminta atau mengalokasikan transporter, maka
transporter akan diberikan kepada entitas tersebut.
Contoh penggunaan: Part menunggu dilepaskan oleh forklift untuk diletakkan di truk pengiriman.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Free Module:
24
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Transporter Name Nama dari transporter untuk dialokasikan
Velocity Kecepatan dari conveyor saat mulai beroperasi. Nilai ini akan menjadi kecepatan conveyor
secara permanent, hingga masuk ke module trans lainnya
Units Number Menentukan dimana unit transporter didalam set transporter yang akan dibebaskan
Studi Kasus 1
Perusahaan PT. X merupakan perusahaan di bidang pembuatan sparepart mesin sepeda motor.
Pertama, kedatangan mesin di stasiun permesinan yang kedatangan setiap 10 menit, masing-masing
terdapat 10 mesin yang masuk ke dalam sistem. Mesin dijadwalkan akan terjadi 5 kali kedatangan.
Setelah itu, mesin sepeda motor dilakukan tester dengan menggunakan mesin tester dan operator
tester dengan waktu 3 menit. Setelah itu, operator tester melanjutkan proses selanjutnya yaitu
pembersihan mesin dengan waktu 2 menit yang menghasilkan mesin siap rakit. Setelah mesin sepeda
motor telah dibersihkan, akan langsung dikirimkan ke stasiun perakitan oleh conveyor dengan
kecepatan 2 m/s sejauh 10 meter. Lalu dilakukan proses packing mesin yang dilakukan manual oleh
operator packaging dan mesin packaging selama 7 menit. Setelah itu sepeda motor jadi dapat dikirim
ke gudang.
Note: Diperhatikan penggunaan fungsi (seize, delay,release) dan proses module serta diperhatikan
penggunaan transport module.
e. Pertama, untuk membuat kedatangan mesin di stasiun permesinan yang kedatangan setiap 10
menit , masing-masing terdapat 10 mesin yang masuk kedalam sistem. Mesin dijadwalkan akan
terjadi 5 kali kedatangan pakailah create module.
25
Lalu setelah membuat create module buatlah station module untuk mendeklarasikan stasiun
permesinan dengan isi sebagai berkut:
f. Setelah itu, mesin sepeda motor dilakukan tester dengan menggunakan mesin tester dan operator
tester dengan waktu 3 menit. Setelah itu, operator tester melanjutkan proses selanjutnya yaitu
pembersihan mesin dengan waktu 2 menit yang menghasilkan mesin siap rakit. Maka pertama-tama
kita harus memasukan resource terlebih dahulu menggunakan seize module yaitu Mesin Tester dan
Operator Tester.
26
Untuk memasukan waktu proses, kita akan menggunakan Delay Module.
Karena Operator Tester tetap melanjutkan proses Pembersihan, maka resource yang harus dilepas
adalah hanya Mesin Tester sedangkan operator masih harus ada disistem. Maka menggunakan Release
Module sebagai berikut.
Setelah itu, operator tester melanjutkan proses selanjutnya yaitu pembersihan mesin dengan waktu 2
menit yang menghasilkan mesin siap rakit. Karena Resource sudah ada di sistem, maka tidak perlu
melakukan seize lagi.
Setelah proses Pembersihan telah selesai, maka kita perlu melepaskan semua resource yang ada.
27
Karena hasil dari proses diatas merupakan entitas baru, yaitu Mesin Siap Packaging maka memakai
Assign Module untuk mendeklarasikan entitas baru.
g. Setelah mesin sepeda motor telah dibersihkan, akan langsung dikirimkan ke stasiun perakitan oleh
conveyor dengan kecepatan 2 m/s sejauh 10 meter. Maka pertama-tama kita harus
mendeklarasikan access module untuk mengalokasikan conveyor di sistem.
Lalu kita menggunakan Convey Module, untuk memerintahkan conveyor untuk mengambil entitas
tersebut dan mengirimkan ke stasiun yang dituju.
Note: untuk mengisi Station Name, untuk memudahkan, kita harus membuat station tujuan terlebih
dahulu untuk mengurangi peluang kesalahan.
28
h. Setelah mesin sepeda motor telah dibersihkan, akan langsung dikirimkan ke stasiun perakitan oleh
conveyor dengan kecepatan 2 m/s sejauh 10 meter.
Sebelum melanjutkan, kita harus mengatur ketentuan-ketentuan yang ada di conveyor yang terdapat
pada Conveyor Data Module sebagai berikut. Lalu kita atur kecepatan conveyor 2 m/s.
i. Setelah langkah tersebut kia juga harus mendeklaraskan berapa jarak dari stasiun Permesinan dan
stasiun Packaging dengan menggunakan Segment Data Module. Beginning Station kita isikan
Stasiun Permesinan, dan klik bagian Next Station untuk tujuannya. Lalu isikan Station Packaging, dan
Length nya sejarak 10 meter.
j. Lalu untuk melepaskan conveyor dari entitas maka kita perlu melepaskan conveyor mengunakan Exit
Module.
29
k. Lalu dilakukan process packing mesin yang dilakukan manual oleh operator packaging dan mesin
packaging selama 7 menit.
l. Lalu kita perlu mendeklarasikan entitas barang jadi untuk dapat mengetahui hasil analisis output
dari produk jadi dengan mengunakan Assign Module.
30
Modul 4. Arena Advance 2
Studi Kasus
PT. Jaya Makmur merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sepatu,
salah satunya adalah sepatu wanita. Pabrik ini rutin melakukan produksi sepatu setiap harinya dengan
menggunakan tenaga kerja sebanyak 6 orang. Tenaga kerja pada PT. Jaya Makmur bekerja slama 8 jam
perhari dengan upah ketika sibuk sebanyak 3/jam, ketika idle 1/jam dan setiap kali bekerja 2. Proses
pembuatan sepatu pada PT. Jaya Makmur dimulai dari kedatangan 10 pola kap setiap 5 menit sekali.
Kemudian pola kap tersebut dipilah berdasarkan pola nya, dimana setiap 2 pola yang datang
digolongkan sebagai pola kap pria dan 2 pola berikutnya sebagai pola kap wanita. Pola kap pria
selanjutnya dipindahkan menuju stasiun sepatu pria sedangkan pola kap wanita akan dijahit dengan sol
sepatu.
Sol sepatu yang akan dijahit dengan pola kap wanita tersedia sebanyak 20 sol sepatu yang
kemudian akan melalui proses pemotongan menjadi 5 sol sepatu selama N(3,0.2) MIN yang dilakukan
oleh dua operator potong secara bersamaan. Setelah melalui proses pemotongan, sol sepatu akan
dijahit dengan pola kap wanita. Proses penjahitan ini berlangsung selama N(20,0.25) MIN yang dilakukan
oleh 2 operator jahit secara bergantian. Dari proses penjahitan, dihasilkan scrap sebanyak 5%. Scrap
tersebut kemudian dibawa menuju pembuangan.
Proses terakhir dalam pembuatan sepatu wanita ialah penempelan heels pada sepatu tanpa
hak. Heels datang ke dalam stasiun kerja setiap 2 menit sekali dengan jumlah sekali kedatangan
sebanyak 100 heels dan kedatangan hanya terjadi sebanyak 100 kali. Proses penempelan heels
dilakukan oleh 2 operator hak dan berlangsung selama N(2,0.4) MIN. Sepatu wanita yang telah jadi
kemudian akan dijual seharga 50 per 1 sepatu.
Algoritma Program
1. Mulai
2. Kedatangan 10 pola kap (menggunakan modul create)
3. Pemberian variable antrian pola kap (menggunakan modul assign)
4. Apakah antrian pola <= 2? Jika tidak lanjut ke langkah 7 (menggunakan modul decide)
5. Pemberian Atribut antri penyatuan sepatu pria (menggunakan modul assign)
6. Output menuju stasiun sepatu pria (menggunakan modul dispose)
7. Apakah antrian pola <= 4? Jika tidak lanjut ke langkah 9 (menggunakan modul decide)
8. Pemberian Atribut antri penyatuan sepatu wanita (menggunakan modul assign)
9. Pemberian variable antrian pola = 0 (menggunakan modul assign)
10. Kedatangan 20 sol (menggunakan modul create)
11. Proses pemotongan sol sepatu menjadi 5 bagian (menggunakan modul process)
12. Penggandaan sol sepatu (menggunakan modul separate)
13. Penamaan entitas dan pemberian atribut sol wanita (menggunakan modul assign)
14. Penggabungan pola kap wanita dan sol wanita (menggunakan modul batch)
15. Proses penjahitan sepatu (menggunakan modul process)
16. Pemilahan scrap dengan probabilitas 5% dari hasil proses penjahitan. Jika bukan scrap lanjut ke
langkah 19 (menggunakan modul decide)
17. Pemberian nama entitas baru sebagai scrap (menggunakan modul assign)
18. Output entitas scrap (menggunakan modul dispose)
31
19. Penamaan entitas dan pemberian atribut sepatu wanita (menggunakan modul assign)
20. Kedatangan 10 heels (menggunakan modul create)
21. Pemberian Atribut antri penggabungan hak (menggunakan modul assign)
22. Penggabungan sepatu wanita dan heels (menggunakan modul batch)
23. Proses pengeleman heels (menggunakan modul process)
24. Pemberian nama entitas baru sepatu heels (menggunakan modul assign)
25. Output entitas sepatu heels (menggunakan modul dispose)
26. Kedatangan entitas dummy (menggunakan modul create)
27. Perhitungan net profit (menggunakan modul assign)
28. Mendapat jumlah net profit (menggunakan modul record)
29. Output entitas dummy (menggunakan modul dispose)
30. Selesai
Hasil pendistribusian waktu setiap proses (setelah melalaui input analyzer) digambarkan pada tabel
berikut :
Prosedur Praktikum
1. Buat tiga modul create, tujuh modul process, tiga modul batch, tiga modul separate, tiga belas modul
assign, dua modul decide, dua modul record, dan lima modul dispose. Gunakan “zoom in” untuk melihat
dan mengatur layout keseluruhan. Jangan menambahkan informasi atau koneksi lain sebelumnya.
2. Berikut merupakan tampilan dari keseluruhan modul tersebut.
32
3. Untuk modul create 1
Untuk modul create 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: kedatangan pola kap
b. Isi Entity Type: pola kap
c. Pada kolom Time Between Arrivals dapat diisi sebagai berikut:
Type: Constant, Expression: 5, Units: Minutes, Entities Per Arrival: 10, Max Arrival: 100
d. Kemudian Klik OK.
33
6. Untuk modul assign 2
Untuk modul assign 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign pola kap pria
b. Assignments: Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Picture. Pada Entity Picture isikan dengan Picture.Yellow Page. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih Attribute. Pada Attribute
Name isikan dengan antri penyatuan pria. Dengan New Value pola pria. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih Variable. Pada Variable
Name isikan dengan pola pria. Dengan New Value pola pria+1 Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity Type. Pada Entity
Type isikan dengan kap pria. Klik OK.
34
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity Picture. Pada Entity
Picture isikan dengan Picture.Yellow Ball. Klik OK.
35
10. Untuk modul create 2
Untuk modul create 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: kedatangan sol
b. Isi Entity Type: sol
c. Pada kolom Time BetweenArrivals dapat diisi sebagai berikut:
Type: Constant, Expression: 1, Units: Minutes, Entities Per Arrival: 20, Max Arrival: 1
d. Kemudian Klik OK.
36
12. Untuk modul Separate 1
Untuk modul separate 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Separate heel
b. Type: Duplicate Original
c. Percent Cost to duplicates (0-100):100
d. # of Duplicates: 4
e. Klik OK
37
14. Untuk modul batch 1
Untuk modul batch 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog berikut dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Batch sepatu wanita
b. Type: Permanent
c. Batch Size: 2
d. Save Criterion: Last
e. Rule: By Attribute
f. Attribute Name: antri penyatuan wanita
g. Klik OK
38
16. Untuk modul decide 2
Untuk modul decide 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Decide scrap
b. Type: 2-way by chance
c. Percent True (0-100): 95
d. Klik OK.
39
18. Untuk modul batch 2
Untuk modul batch 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog berikut dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Batch dengan heel
b. Type: Permanent
c. Batch Size: 2
d. Save Criterion: Last
e. Rule: By Attribute
f. Attribute Name: gabung hak
g. Klik OK
40
20. Untuk modul assign 7
Untuk modul assign7, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign sepatu wanita
b. Assignments: Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan dengan hargajual. Dengan New Value hargajual+50 Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity Type. Pada Entity
Type isikan dengan sepatu heels. Klik OK.
c. Klik OK.
41
23. Untuk modul dispose 3
Untuk modul dispose 3, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isikan Name: menuju pembuangan
b. Klik OK
42
26. Untuk modul create 4
Untuk modul create 4, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: perhitungan
b. Isi Entity Type: Entity 1
c. Pada kolom Time Between Arrivals dapat diisi sebagai berikut: Type: Random (Expo), Value: 1, Units:
Minutes, Entities Per Arrival: 1, Max Arrival: 1
d. Kemudian Klik OK.
43
28. Untuk modul record 1
Untuk modul record 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Keuntungan Harian
b. Type: Count
c. Value: net profit
d. Counter Name: Keuntungan Harian
30. Mendefinisikan biaya pada resources, pada project bar terdapat basic process panel, kemudian klik
resources, isikan biaya operator sesuai dengan biaya yang ditentukan untuk setiap operator dan mesin
yang ada. Setelah itu mendefinisikan jam kerja resource pada schedule spread sheet, dimana pada
project bar terdapat basic process panel, kemudian klik schedule,isikan Name sesuai dengan gambar
dibawah, kemudian klik durations capacity
44
resources resources di basic process panel, klik
tab type Based on Schedule. Lalu klik tab Schedule Name “Schedule 1”.
31. Untuk melihat net profit, maka pilih variable pada toolbar, isikan:
a. Expression: net profit
b. Format: ****
c. Klik OK
32. Setelah itu pada menu bar klik ribbon run setup. Pada Replication Parameters, isikan:
a. Number of Replication: 1
b. Replication Length: 5
c. Hours Per Day: 24
d. Time Units : days
e. Base Time Units: hours
f. Klik OK
45