Biologi Mince

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BIOLOGI

“TUMBUHAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL”

OLEH

NAMA : ROMINCE SERAN (2304060098)

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-NYA sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baaik. Adapun tujuan disusun makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi. Selain itu makalah ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca dan penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis
menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang bersifat membangun agar makala ini
bisa tersususn lebih baik lagi. Penulis berharap makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...…………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….……ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1

1.1 LatarBelakang…………………………………………………………………...2

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….3

1.3 Tujuan………………………………………………………………………….....4

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5

2.1 TUMBUHAN DIKOTIL…………………………………………………………..6

2.1.1 Pengertian Tumbuhan Dikotil……………………………………………....7

2.1.2 Ciri-Ciri Tumbuhan Dikotil………………………………………………....8

2.1.3 Reproduksi Tumbuhan Dikotil……………………………………………...9

2.1.4 Klasifikasi Tumbuhan Dikotil………………………………………….......10

2.2 TUMBUHAN MONOKOTIL………………………………………………….....11

2.2.1 Pengertian Tumbuhan Monokotil…………………………………………12

2.2.2 Ciri-Ciri Tumbuhan Dikotil………………………………………………..13

2.2.3 Klasifikasi Tumbuhan Dikotil……………………………………………...14

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………15

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….16

3.2 Saran……………………………………………………………………………....17

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….18

iii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakng

Tumbuhan dikotil secara sederhana didefinisikan sebagai tumbuhan dengan


bijinya berkeping atau berbiji belah, sedangkan Tumbuhan monokotil salah satu
dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidakmembelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga. Tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki
krakteristik daun, akar dan batang yang berbeda. Pada tumbuhan dikotil, tulang
pada daun tanaman menyirip dan menjari dengan urat yang berbentuk jaring dan
akar tumbuhan dikotil adalah akar tunggan. Ciri lainya adalah batang tanaman
dikotil pada umumnya memiliki cambium sehinggah batangnya bisa tumbuh
menjadi besar. Sedangkan daun monokotil berbentuk pipih dan umumnya
memiliki warna hijau dan akar tumbuha onokotil adalah akar serabut

1.2 umusan masalah


adapun rumusan makalah dari makalah ini yaitu:
1. bagaimana dapat membedakan tumbuhan dikotil dan monokotil?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui tumbuhan dikotil
2. Untuk mengatahui tumbuhan monokotil
3. Untuk mengatahui perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil
BAB ll
PEMBAHASAN

A. TUMBUHAN DIKOTIL

2.1 Pengertian tumbuhan dikotil

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuha berbunga dan mempunyai


biji yang berkeping dua. Pada tumbuhan dikotil bijinya dilindungi oleh daun
buah atau disebut karpel. Tumbuhan yang tergolong tumbuhan dikotil
memiliki sepasang daun lembaga atau kotiledon. Daun lembaga ini sudah
berbentuk sejak tahap biji, oleh karenanya sebagian besar anggotanya
memiliki biji-bijian yang mudah terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang
terjadi perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil.

2.2 Ciri-Ciri Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil memiiki cirri-ciri berikut:

1. Akar tunggang dan berkembium


2. Bijinya mudah dibelah menjadi dua bagian..
3. Bentuk duunnya tunggal dan majemuk.
4. Tulang daun ada yang menyirip ada yang menjari.
5. Batang tumbuhan bercabang serta berkambuim, sehingga bisa tumbuh
dengan cepat.

Adapun stuktur tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 3 yaitu:


 Struktur pada daun dikotil
Daun ialah bagian tumbuhan yang umumnya meniliki bentuk lembaran
pipih dan berwarna hijau. Fungsi daun ialah sebagai tempat pembuatan
makanan bagi seluruh tumbuh-tumbuhan melalui proses fotosintesi. Untuk
tumbuhan dikotil, tulang daun berbentuk menjari atau menyirim dan
mempunyai jaringan tiang. Stomata yang ada pada daun sebagai organ
penting bagi daun. Stomata daun ada di permukaannya dan sangat
mungkin tumbuh melakukan pertukaran gas. Struktur daun terdiri dari:

 Epidermis
Epidermis ialah meliputi sel-sel kipas dan stomata.
Epidermis daun sendiri dapat berubah menjadi trikoma yang
berfungsi untuk melindungi dan menentukan radiasi cahaya
matahari.
 Jaringan dasar berada diantara kedua epidermis, yakni
epidermis atas dan bawa.
 Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun dan
mempunyai susunan seperti pada batangnya. Berkas
pengangkut ini adalah gabungan dari xylem dan floem.
 Struktur pada batang dikotil

Batang ialah bagian dari tumbuhan yang ada dipermukan tanah yang
fungsinya sebagai tempat tumbuhnya daun dan serana lintasan air mineral
serta makanan. Dibagian ujung batang dan daunya disebut juga kuncup
terminal, sedangkan kuncup ketiak disebut dengan kuncup aksilar. Tumbuhan
yang berkayu biasanya berbatang keras, tebal dan panjang. Permukaan batang
yang tua akan teras kasar dan terdapat lentisel dibagian- bagian tertentu.
Lentisel ini fungsinya sebagai tempat keluar masuknya pada tumbuhan.

Jaringan penyusun batang tumbuhan dikotil yaitu:

 Epidermis
Epidermis pada batang merupakan suatu jarinagn sel hidup diluar
batang yang tersusun pada dinding sel yang tipis. Epidermis pada
batang tersebut biasanya menutupi organ pada tumbuhan.
Korteks: korteks pada batang itu berda pada lapisan epidermis.
vi
Endodermis: endodermis pada batang berada pada dibawah
permukaan lapisan epidermis.
 Floem: floem pada batang menyusun sel yang melingkupi berbagai
sel-sel floem serta juga kompponen pembuluh yakni sebagai
penyalur makanan pada tumbuhan.
 Xilem: sel penyusun xilem ini melingkungpi elemen trakea, serat
xilem serta juga parenkim xilem. Xilem memiliki fungsi sebgai
penyalur air dan juuga mineral dari akar ke daundan terletak pada
bagian dalam berkas pembuluh atau juga dibagian dalam cambium.
Xilem pada tumbuhan berbunga memppunyai dua tipe sel, yakni
trakeid dan juga unsure pembuluh. Kedua tipe sel tersebut
merupakan sel mati.
 Struktur pada akar dikotil
Akar merupakan organ tumbuhan yang letaknya di dalam tanah dan
memiliki fungsi menyerap air juga mineral dari tanah dan melekatkan
ialah sebagai pindasi agar tumbuhan berdiri tegak dan juga kokoh. Akar
tersebut berasal dari calon akar embrio.
Struktur luar akar tersebut terdiri dari: batang akar, cabang akar, bulu
akar serta tudung akar. Bagian paling ujung dari akar merupakan suatu
titik tumbuuh yang dilindungi oleh adaya tudung akar (kaliptra) yang
dibentuk oleh kaliptrogen.
Sistem dari akar dikotil yang tunggang disebabkan oleh akar
kecambahnya mengalami pertumbuhan secara terus menerus, bagian
pangkal akar mempunyai ukuran yang lebih besar dari bagian ujung akar
utama namun meskipun tunggang, akarnya tersebut tetap mempunyai
cabang meskipun tidak serabut. Secara anatomi, akar tersebut tersususn
oleh empat lapisan jaringan pokok, antara lain:

 Epidermis memiliki fungsi sebagai penyerap air.


 Korteks, memiliki fungsi ialah sebagai tempat
penyimpanan zat

vii
 Endodermis, memiliki fungsi dapat mengatur lalulintas zat
kedalam pembuluh akar.
 Silinder pusat (stele), terdiri dari perisikel, xilem serta
floem.

2.3 Reproduksi Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang mempunyai biji berkeping


dua. Tumbuhan dikotil ini memilki ssepasang daun kotiledon (daun lembaga)
dimana terbentuk sebagai tahap proses pembentukan biji pada tumbuhan oleh
sebab itu setiap tumbuhan dikotil mempunyai biji yang terbelah menjadi dua
bagian. Berikut ini terdapat beberapa reproduksi tumbuhan dikotil, antara lain:

 Vegetative
Vegetative terdiri atas dua yaitu alamia dan buatan. Secara
alamia, tumbuhan berkembang biak tidak kawin tanpa bantuan
tangan manusia agar terjadi pembuahan atau anakan baru.
Reproduksi secara vegetative buatan dapat dilakukan dengan
merunduk, menyambung dan mencangkok. Mencangkok yang
dilakukan pada tanaman dikotil dengan metode membuang
sebagian kulit dan kabium secara melingkarn pada cabang.
Selanjutnya daerah luka dibalut dengan menggunakan tanah atau
media lain diikat kencang serta dibiarkan sampai tumbuh akar.
 Generative
Alat perkembangbiakan angiospermae ialah buang. Bunga
terdiri dari perhiasan bunga dan alat kelamin bunga. Perhiasan
bunga sendri terdiri dari kelopak dan mahkota bunga. Alat kelamin
bunga sebagai alat perkembang biakan. Dibagian dalam dari
lingkaran perhiasan bunga ialah alat kelamin bunga. Sedangkan alat
kelamin bunga terdiri dari benang sari yang alat pembiakan jantan
dan putik menjadi alat pembiakan betina. Bunga sari terletak pada
lingkaran sebelah luar dari putik.

viii
2.4 Klasifikasi Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil memiliki banyak sekali jenis yang tersebar hampir


diseluruh jenis tumbuhan. Bahkan kamupun lebih banyak menemuka tumbuhan
yang berkeping dua dibandingkan tumbuhan yang berkeping satu. Berikut ini
adalah beberapa jenis tumbuhan dikotil yaitu:

 Euphorbiaceae (getah-getahan): jenis tumbuhan dikotil ini


mempunyai getah berwarna putih yang kan terlihat jika kamu
menyayat bagian batangnya.
 Papilinaceace (kacang-kacangan): ciri yang paling mudah
terlihat dai jenis tumbuhan dikotil ini ada pada mahkota bunga
yang berbentuk seperti kuku-kupu, banyak bintik akar, dan buah
polong.
 Solanaceae (terong-terongan): cirri kahas dari jenis terong-
terongan ini adalah mempunyai bunga yang bentuknya seperti
bintang atau terompet yang memiliki buah dengan lapisan
dalamnya yang berdaging ataupun berair.
 Casuarinaceae (cemara-cemaraan): mempunyai ranting berruas
dengan dahan yang besar seperti jarum adalah cirri khas dari
jenis tumbuhan dikotil.
 Capparaceae (bunga-bungaan): tumbuhan ini termasuk
tumbuhan dikotil yang mempunyai daun tunggal ataupun
mejemuk serta daunnya menjari dan memiliki ukuran yang
kecli. Buah pada jenis tumbuhan ini berbentuk seperti kapsul
yang memanjang.
 Malvaceae (kapas-kapasan): pohon dengan bunga yang besar
serta berbentuk corong atau kelopak bunganya menyatu adalah
cirri yang paling mudah diketahui dari jenis tumbuahan dikotil
malvaceae.

ix
 Piparaceae: tumbuhan dikotil ini merupakan jeis bunga yang
berbentuk perdu atau semak dan ada juga jenis yang merambat
dengan akar lekat. Daunnya memiliki bau aromatic dan rasa
pedas. Contohnya siri dan lada.
 Myrtales: tanaman dikotil ini merupakan jenis bunga berbentuk
pohon atau perdu dengan tampak daun selalu hijau dan
beraroma apabila diremas. Contohnya yaitu pohon cengkeh
(Eugenia caryphyllus) dan eucalyptus.
 Apocynaceae: tumbuhan dikotil ini memiliki bentuk batang
bergerak putih dengan bunga berwarna mencolok, berukuran
besar dan harum, contonya tapak dara dan alamanda.
 Rosaceae (mawar-mawaran): tumbuhan dikotil pada suku ini
berbentuk semak akan tetapi ada juga yang memanjat, berkayu
dengan duri yang mengeilingi batang. Contohnya yaitu rosa
hybrid dan malus sylvstris.

B TUMBUHAN MONOKOTIL

2.5 Pengertian Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan biji tunggal atau monokotil adalah salah satu dari dua
kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membela karena hanya
memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai
system klasifikasi tumbuhan dan memiliki berbagai nama, seperti
monocotyledoneae, liliopsida, liliidae.

Kelompok tumbuhan ini merupakan tumbuhan paing berguna dalam


kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energy nabati, sumber bahan
baku industry, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulis, zat pewarna,dan lain
sebagainya.

x
2.6 Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil memiliki beberapa ciri sebagai berikut:

 Memiliki biji berkeping satu atau tunggal

 Memiiki cambium yang terletak diantara floem dan xilem

 Terdapat berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada bagian batang


yang bertipe kolateral tertutup atau diantara xilem dan floem tidak
memiliki cambium.

 Xilem dan floem letaknya tersebar dan tidak teratur

 Dibagian batang dan akar tidak memiliki kambium sehinggah tidak


dpat terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak akan tumbuh
membesar. Akan tetapi ada juga tumbuhan monokotil yang
berkembium, seperti sisal(agave sisalana).

 Berakar serabut.

 Pada bagianujung akar dilindungi oleh koleoriza sedangkan ujung


batangnya dilindungi oleh koleoptil.

 Secara umum monokotil bardauntunggal kecuali jenis tanaman


palem.

 Secara umum monokotil berurat daun sejajar atau melengkung dan


berpelepah daun.

 Bagian bunga terdiri atas kelopak, mahkota, benang sari yang


jumlahnya tiga atau kelipatan tiga.

 Pada umumnya dibagian batang tidak bercabang, terdapat rambut-


rambut halus dan ruas-ruas pada batang terlihat jelas.

 Secara umum berdaun tunggal, kecualin pada kelompok tumpuhan


pada urat daun sejajar atau melengkukng dan berpelepah daun.

xi
2.7 klasifikasi tumbuhan monokotil

Tumbuhan monokotil atau yang sering kita kenal dengan sebutan


tumbuhan berkeping atau berbiji tunggal memiliki beberapa klsifikasi. Berikut ini
beberapa klasifikasi dari tumbuhan monokotil yaitu:

 Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)

Anggrek merupakan bunga dengan jenis yang


beranekaragam dengan nama latin orchidaceae. Biasanya bunga
ini tumbuh dilingkungan tropis, jadi tidak heran jika diindonesia
sendiri banyak sekali berbagai macam Janis dari bunga anggrek.
Anggrek juga merupakam salah satu tumbuahn yang tumbu di
lingkungan yang lembab.

Keluarga monokotil suku anggrek ini memiliki banyak cirri


khas dimana daun yang bertepi rata dan berdaging dan letak
berseling 2 baris. Pangkal batang yang mengembung ini juga
bermanfaat menyimpan cadangan air, selain itu suku anggrek-
anggrekan berakar rimpang, dalam satu bunga mengandung dua
sel kelamin yaitu jantan dan betina.

 Arecaceae (suku pinang-pinangan)

Kelapa (Cocos Nucuvera), hampir semua bagian


tubuhnya dapat dimanfaatkaan oleh manusia, air kelapa
memiliki kandungan yang sangat baik kesehatan sebab dapat
digunakan sebagai obat elergi, buahnya juga kerap digunakan
sebagai bahan masakan.

 Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Rempah-repah khas Indonesia seperti jahe, kencur,


kunyit, laos, temu hitam, dan temulaawak yang merupakan
beberapa contoh dari suku jahe-jahean (zingiberaceae) yang
xii
biasanya dimanfaatkan sebagai obat atau bumbu masak.
Tanaman ini memiliki senyawa keton yang kuat sehingga dapat
menciptakan rasa pedas apabila dikonsumsi. Ada tiga jenis
macam jahe yaitu jahe merah, jahe putih, dan jahe gajah.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari jahe adalah
mengatasi perut kembung, mengatasi batuk, mencegah perut
buncit, kanker, dan mengobati sakit gigi hinggah sebagai obat
antioksidan.

Jahe memiliki cirri-ciri dimana pelepah daun yang memeluk


batang tumbuh dari dalam tanah (rimpang), bunganya
mengandung sel kelamin jantan dan sel kelamin betina dan
kelopak dengan bentuk seperti tabung.

 Musaceae (pisang-pisangan)

Pisang yang memiliki nama latin musa sp merupakan


tanaman yang dapat dilingkungan sekitar kita. Pisang memiliki
kandungan dan manfaat yang beragam. Manfaat yang diambil
dari mengkonsumsi buah pisang adalah menjaga kesehatan
jantung, buah yang bagus untuk diet, dapat digunakan sebagai
masker wajah untuk mengatasi kulit kusam dan mengatsi
penyakit anemia serta memperlancar sistem pencrnaan pada
manusia.

Adapun jenis pisang-pisangan diantaranya, pisang emas,


pisang raja, pisang kulit tipis juga pisang ambon dengar rasa
lezat dan dapat dikonsumsi karena mengandung banyak gizi
bagi tubuh. Pisang juga memiliki cirri khas dengan daun yang
berpelepah, tulang daun menyirip seperti lancet, batang semu,
dan bunga tunggal berupa karangan.

 Poaceae atau Graninae (rerumputan)

xiii
Padi sebagai makanan pokok orang indoneisa masuk dalam
familli poaceae atau graminae, selain padi, juga terdapat jagung
(zay mays) serta gandum (trittinium sativum), tebu (saccharum
officinarum) yang umumnya dijadikan bahan dalam membuat
gula. Terdapat juga (Adropagon nardus) yang dijadikan bahan
baku tali, dan bambu betung (dendrocalamus asper) yang
umumnya digunakan untuk membuat bahan perabotan rumah
serta bangaunan. Poaceae memiliki ciri berbentuk pita, tulang
daun sejajar serta melekat dbatang, berakar serabut, bagian
batangnya agak berongga, mudah terbang pada saat ditiup
angin, bunganya berbentuk built, dan penyerbukanya yang
dibantu eleh angin.

Perbedaan tunbuhan monokotil dan dikotil: cirri-ciri tumbuhan

Terdapat banyak perbedaan dari jenis akar, batang, dan daun hinggah
kelopak bunga yang demiliki tumbuhan monokotil dan dikotil. Inilah perbedaan
cirri-ciri secara lengkap.

 Akar

Akar menjadi salah satu bagian dari organ tumbuhan yang


memiliki fungsi paling penting untuk tumbuhan. Aka sendri
berfungsi sebagai organ yang berguna untuk menyerap air,
garam mineral, dan segalah hal yang dibutuhkan oleh tumbuhan
yang tersedia didalam tanam, akar juga berfungsi sebagai pokok
pondasi berdirinya tumbuhan tersebut, karena fungsi itulah yang
menyebabkan akar didalam tanah.

Akar memiliki struktur luar yang terdiri dari batang, cabang,


bulu dan tudung akar. Tudung akar atau kaliptra dibentuk oleh
kaliptrogen yang berfungsi untuk melindungi bagian terujung
akar yang bisa disebut dengan titik tumbuh- tubuhan tersebut.

Perbedaan akar monokotil dan dikotil:

xiv
 Monokotil

Umumnya tumbuhan monokotil memiliki akar serabuat.


Akar serabut merupakan kumpulan akar yang bnayak dan
bergerombolan. Fungsi dari akar serabut yang bergerombolan
tersebut adalah untuk menggantikan akar tunggang yang tidak
bisa berkembang. Akar serabut memiliki cirri sebagai berikut:

1. Memiliki bentuk bercang yang menyerupai


serabut.

2. Ukuran akar relatif lebih kecil dan semuanya


hamppir sama.

3. Akar serabut tidak menancap terlalu di dalam


tanah.

4. Kekuatan akarnya lemah, sehinggah apanila


tertiup angin tumbuhan mudah tumbang.

5. Tempat tumbuhnya akar serabut adalah


dipangkal batang.

 Dikotil

Tumbuhan dikotil memiliki system perakaran dengan


jenis akar tunggang. Terbentuknya akar tunggang pada
tumbuhan dikotil karena kecambah dari tumbuhan dikotil
mengalami perkembangan secara berkelanjutan. Akar tunggang
sendri memiliki bentuk struktur serta fungsinya tersendiri,
seperti lapisan paling luar yaitu lapisan epidermis (berguna
untuk menyerap air dari dalam tanah), korteks (menyimpan zat
yang telah diserap oleh epidermis), endodermis (mengatur
jalannya lintas zat), dan stele atau selinder pusat (xilem dan
floem).

Akar tunggang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:


xv
1. Mempunya akar pokok yang bercang.

2. Ukuran akar pokok jauh lebih besar


dibandingkan dengan akar cabang.

3. Kekuatan akarnya sangat kuat, sehingga tidak


mungkin tumbuhan tersebut tumbang.

 Batang

Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang tumbuh


kedua setelah akar. Batang memiliki bentuk yang panajang dan
menjulang. Fungsi utama dari batang adalah sebagai jalur atau
media pelentara lewatnya air, garam mineral, dan semua hal
yang dibutuhkan tumbuhan dari akar ke daun. Batang juga
berfungsi sebagai penopang bagian-bagian tumbuhan lainnya.
Bagian terujung batang dan daun biasa disebut dengan kuncup
terminal, sementara untuk kuncup ketiak yang ada batang biasa
disebut dengan kuncup aksilar.

Perbedaan cirri batang tumbuhan monokotil dan dikotil:

 Monokotil

Batang pada tumbuhan monokotil umunya tidak


memiliki laapisan-lapisan yang menyusun batang
tersebut. Susunan pembulu pada batang tumbuhan
monokotil tersebaar keseluruh jaringan-jaringan dasar
yang ada dalam batang tumbuhan monokotil.

Batang tumbuhan monokotil tidak mengandung


cambium sehinggah batangnya relative lebih lunak dan
bersifat basah.

Berikut cirri-ciri khusus yang ada pada batang


monokotil:

xvi
1. Batangnya tidak bercabang.

2. Terdapat rambut-rambut halus pada


batangnya.

3. Memiliki ruas batang yang Nampak dengan


jelas.

 Dikotil

Batang yang dimiliki dikotil yang memiliki


cambium yang menyebabkan batangnya memiliki
tekstur yang kebih keras, panjang, dan relative lebih
panjang. Berbeda dengan batang tumbuh monokotil
yang hanya memiliki lapisan epidermis, batang
tumbuhan dikotil memiliki banyak lapisan-lapisan yang
menyusun batangnya, lapisan-lapisan tersebut adalah
berikut:

1. Lapisan epidermis: jaringan luar dari batang


yang tersusun pada dinding sel batang yang
tipis, berfungsi sebagai penutup bagian-
bagian lain pada tumbuhan.

2. Korteks: berada pada lapisan epidermis.

3. Floem: sebagai penyusun berbagai sel yang


melingkupi sel-sel serat, floem juga memiliki
tugas sebagai media pengantar (pembuluh)
makanan yang ada pada tumbuhan.

4. Xilem: sebagai penyusun berbagai sel yang


elipputi sel-sel trakea, xilem juga berfungsi
sebagai meda penyalur air serta garam
mineral yang diserap dari akar untuk
diantarkan ke daun.

xvii
Berikut cirri-ciri khusus yang dimiliki batang tumbuhan dikotil:

1. Batangnya tersusun melingkar.

2. Umumnya berbentuk kerucut atau lancip


serta memiliki cabang.

3. Letak xilem dan floem pada batang


tumbuhan dikotil teratur

 Daun

Bagian tumbuhan selanjutnya adalah daun. Daun sendiri


biasanya berbentuk lembaran yang pipih dan umunya memiliki
warna hijau. Bagian tumbuhan memiliki fungsi sebagai tempat
tumbuhan melakukan proses ftosintesis. Proses fotosintesis
sendiri berguna untuk memproses makanan yang telah
ditransferkan dari akar kebatang. Daun memiliki susunan
struktuk, sebagai berikut.

1. Epidermis ( stomata dan sel-sel kipas) berfungsi untuk


melindungi daun sekaligus memantulkan radiasi cahaya
matahari.

2. Jaringan dasar, berada di antara epidermis atas dan


epidermis bawah. Di dalam jarinagn dasar terdapat
misofil, yakni lokasi utama terjadinya proses
fotosintesis.

Perbedaan cirri daun tumbuahan monokotil dan


dikotil:

 Monokotil

Tumbuhan monokotil memiliki daun tunggal,


kecuali untuk tanaman palem. Daun tumbuhan

xviii
monokotil berbentuk memaanjang dengan bentuk tulang
daun sejajar.

 Dikotil

Tumbuhan dikotil memiliki tulang daun yang


berbentuk menjadi atau bisa saja menyirip. Daun pada
tumbuhan dikotil juga memiliki jaringan tiang di
dalamnya.

 Bunga

Bunga merupakan struktur tumbuhan yang berada di


urutan paling akhir. Bunag berfungsi sebagai organ reproduksi
yang dimiliki tumbuhan. Struktur bunga sendiri Dari kelopak
bunga yang didalamnya terdapat mahkota buang,putik (kepala
dan tangkai), benang sari (tangkai dan serbuk sari), bakal
biji,dan bakal buah, bunga memiliki dua organ reproduksi, yaitu
benang sari dan putik. Benang sari sebagai organ reproduksi
jantan, sedangkan putik sebagai organ reproduksi betina. Proses
reproduksi akan terjadi pada bunga adalah setelah kepala putik
menerima serbuk sari dari benang sari.

 Monokotil

Tumbuhan monokotil memiliki jumlah kelopak


bunga sebanyak tiga atau kelipata dari tiga.

 Dikotil

Sedangkan untuk tumbuhan dikotil, jumlah


kelopak yang tumbuh adalah sebanyak dua, empat, atau
bahkan sampai lima.

Setelah mengetahui perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil dilihat dari cirri
bagian tumbuh-tumbuuhan. Adapun mengenal perbedaan dari tumbuhan
monokotil dan dikootil dilihat dari system reproduksinya.
xix
Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil: system reprodiksi.

1. Tumbuhan Monokotil

Untuk tumbuhan monokotil berkembang biak atau melakukan


system reproduksi hanya secara generatif. Apa itu system reproduksi
secara generative? System repeoduksi secara generative sendiri merupakan
cara berkembang biak dengan alami yaitu menggunakan bunga. Ketika
serbuk sari jatuh tepat keatas kepala putik maka reproduksipun terjadi.

2. Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan tersebut berbeda dengan tumbuhan monokotil, tumbuhan


dikotil memiliki dua cara dalam melakukan system reproduksi. Tumbuhan
dikotil dapat berkembang biak dengan cara generatif dan dengan vegetatif,
sama dengan sitem reproduksi yang diguanakan oleh tumbuhan
monokotil, yaitu dengan cara menggunakan bunga.

Lalu bagaimana dengan system reproduksi secara vegetatif ? system


reproduksi secara vegetatif dibagi menjadi dua metode, yaitu secara
alamiah dan secara buatan.

Vegetatif alami merupakan proses perkembangbiakan tanpa


melakukan perkawinan yang terjadi secara alami tanpa disertai campur
tangan manusia. Ada beberapa conroh tumbuhan yang melakukan fegetatif
alami seperti tanaman spora ,umbi-umbian dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk vegetatif buatan[roses perkembangbiakan pada


tumbuhan tanpa proses perwakilan namun di sertai dengan campur tangan
dari piahak manusia. Sekarang ini banyak yang sudah dikembangkan yaitu
vegetatif buatan dengan cara merunduk, mencangkok, dan menyambung.

xx
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembuatan makala ini adalah sebagai beerikut:

1. Perbedaan monokotil dan dikotil dapat dilihat dari akar, batang,


cambium, dan daunnya.

2. Dilihat bahwa masing-masing kelas tersebut memiliki ordo tersendiri.

3. Pada tumbuhan kelas tingkat tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi
menjadi dua macam, yaiitu tumbuhan-tumbuhan berbiji keeping satu atau
yang disebut dengan monokotil atau monocotyledonae dan tumbuhan
berbiji keeping dua atau yang disebut juga dengan dikotil atau
dicotyledonae.

3.2 Saran

Makala ini masih banyak kekurangan yang masih memerlukan


pengkajian dan mengembangkan lebih lanjut, maka saran yang di
berikan yaitu:

1. Disarankan agar pendengar maupun pembaca daapat


mempelajari dan dapat di peraktek.

2. Agar pembaca maupun pendengar bisa membedakan dimana


tumbuhan dikotil maupun monokotil dan bsa membantu
memperbaiki lebih baik lagi.

xxi
DAFTAR PPUSTAKA

Anonim A, 2009. Monokotil dan dikotil.


http://id.wikipedia.org/wiki/monokotildikotil.

Anonim B, 2009. Tumbuhan monokotil.http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil.

Anonim C, 2009. Tumbuhan Dikotil. http://id.wikipedia.org/wiki/dikotil

https://www.grammedia.com/literasi/tumbuhan-dikotil/

xxii

Anda mungkin juga menyukai