Makalah Teknik Sipil 1
Makalah Teknik Sipil 1
Makalah Teknik Sipil 1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Hubungan antara
ilmu fisika dengan teknik sipil”, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak selaku Dosen matakuliah yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai ilmu fisika. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, baik bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
(Penulis)
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Cukup banyak gejala alam yang dapat dianalisa dari pembangunan sebuah struktur jembatan
yang akan dibahas pada makalah ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Mekanika adalah ilmu Fisika yang mempelajari keadaan status benda, baik dalam
keadaan diam atau bergerak akibat pengaruh gaya-gaya yang bekerja.ilmu ini sangat penting
perannya dalam sistem analisis kerekayasaan, dan seringkali orang menyebut bahwa awal
dari rekayasa adalah mekanika. ilmu mekanika tergolong ilmu fisika yang paling tua
dibandingkan ilmu-ilmu fisika yang lain
Sedangkan Mekanika teknik adalah ilmu yang sangat mendasar, hal penting yang diperlukan dalam
mendesain dan merancang mulai dari alat/mesin, transportasi, bangunan, perlengkapan,furniture. Dalam
mekanika teknik kita dapat merancang suatu alat atau proyek dengan desain terbaik (dalam arti desain
yang kuat dan tahan lama), namun palingefisien/ekonomis. Mekanika teknik dapat membantu
penyusunan yang seharusnya menyajikan untuk mengurangi resiko kecelakaan yang berhubungan dengan
berat(manusia). Program pemeliharaan dihasilkan dari perhitungan mekanik teknik secaramendalam setelah
mengevaluasi antara perencanaan dan pelaksanaan, karena biasanya terjadi perbedaan antara desain dan
konstruksi pada saat di lapangan.
Dengan seiring perkembangan zaman pada saat sekarang ini, segala sesuatunya
tentunya semakin mengalami perkembangan, segala sesuatunya sekarang semakin kompleks
seperti tampak pada kegiatan riset,pengembangan, perancangan, konstruksi dan pengoperasian fasilitas-
fasilitas produksi. Perkembangan yang terjadi di dalam bidang Ilmu Teknik inilah yang mendorong
munculnya kesadaran untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadapmanusia,
tempat kerja, industri dan lingkungan yang tentunya dapat di pelajari di dalam mekanika teknik.
Oleh karena itu maka mempelajari mekanika teknik ini sangat penting khususnya bagi
yang berhubungan langsung dengan bidang Sipil tentunya.Kita dapat mengetahui kekuatan
dan keseimbangan serta perilaku suatu struktur.Sehingga dapat menghasilkan suatu kinerja
yang aman, tepat dan sesuai tentunya.Oleh karena itu mekanika teknik yang mempelajari
keergonomisan bentuk maupun struktur ini sangat perlu untuk dipelajari.
Mekanika Teknik mencakup beberapa cabang ilmu yaitu :
Statika , studi benda tidak bergerak
Dinamika , studi benda yang bergerak
5
Mekanika fluida , pergerakan aliran air
Mekanika tanah , studi pergerakan dan sifat tanah
Mekanika kontinuum, analisa benda bermassa kontinuum
Cakupan mekanika teknik cukup luas, dalam bidang teknik sipil khususnya pada struktur
jembatan cabang ilmu yang dibahas adalah STATIKA. Statika adalah ilmu gaya yang
mempelajari kekuatan dan stabilitas dari struktur dan bagian bagiannya. Semua gaya adalah
setimbang dan gaya-gaya dalam keadaan diam.
2.1.1. GAYA
1. Sifat Gaya
a. Mempunyai besaran (kg, ton dsb).
b. Mempunyai arah.
c. Mempunyai titik tangkap.
- akibat berat manusia, berat kendaraan, berat kolom dan lain lain.
6
b. Gaya Terbagi Rata (distributed load).
c. Gaya Momen.
- Momen lentur
- Momen Torsi
7
(tak mampu menahan momen)
2. Tumpuan Roll
Dalam sebuah struktur, ada beberapa hal yang perlu dianalisis antara lain :
8
2.2.1. ANALISIS DIMENSI
Perhitungan terhadap ukuran-ukuran struktur dan bagian-bagian nya. Pengukuran panjang ,
lebar , dan tinggi pada suatu struktur harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi
kecelakaan. karena kesalahan perhitungan dimensi akan mengakibatkan kesalahan
perhitungan pembebanan. Penggunaan aturan angka penting kurang dianjurkan untuk ukuran
dalam satuan meter.
9
bentuk dan kekakuan struktur dan kekesaran permukaannya. Pembebanan angin bisa ditinjau
dari pendekatan statik maupun dinamik.
4. Beban Gempa , Gempa bumi menghasilkan pembebanan pada suatu struktur melalui
interaksi gerakan tanah dan karakteristik respon struktur. Pembebanan ini merupakan hasil
dari distorsi struktur yang disebabkan oleh gerakan tanah dan kekakuan struktur. Besarnya
bergantung pada banyak dan tipe percepatan gerak tanah, masa dan kekakuan struktur.
Pembebanan dan analisis gempa di Indonesia merujuk pada SNI 03 1726 2010 Standar
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
5. Tekanan Hidrostatika dan Tekanan tanah, Bila struktur-struktur digunakan untuk menahan
air, tanah atau materi glanural, tekanan yang dihasilkan oleh beban-beban ini menjadi suatu
kriteria desain yang penting. Contohnya adalah bendungan atau dinding penahan (retaining
wall). Disini hukum-hukum hidrostatik dan mekanika tanah dipakai untuk menentukan
pembebanan struktur.
1. Momen Lentur
Sebuah balok langsing yang diberi perletakan sederhana akan menghasilkan lenturan. Sebutan
masalah lentur diartikan pada studi mengenai tegangan dan deformasi yang timbul pada
elemen yang mengalami aksi gaya. Umumnya tegak lurus pada sumbu elemen sehingga salah
satu tepi serat mengalami perpanjangan dan tepi serat lainnya mengalami
penyusutan.biasanya lenturan terjadi pada beban merata(q). Persamaan sederhana untuk
menentukan tegangan lentur pada balok dengan perletakan sederhana adalah
10
gaya yang tegak lurus terhadap sistem. Balok akan mengalami patah geser akibat gaya yang
tegak lurus bidang. Patah geser lebih berbahaya dibandingkan Momen lentur.
3. Gaya Normal
gaya yang searah bidang. Balok akan mengalami gaya tekan atau tarik. Ada gaya yang sejajar
balok dan menuju kearah tumpuan maka balok akan mengalami tekanan, dan apabila ada
gaya luar yang sejajar bidang dan menjauhi tumpuan maka balok mengalami tarikan.
Truss
Truss terdiri dari ikatan elemen balok tegangan tarik dan elemen kolom pendek dan biasanya
berbentuk segitiga. Truss bidang disusun dari elemen-elemen yang berada pada bidang yang
sama (2 matra) dan seringkali digunakan untuk jembatan-jembatan, penopang atap.
Sebaliknya, truss ruang memiliki elemen-elemen yang dapat mengembang ke dalam tiga
matra dan cocok untuk derek dan menara. Kemampuan bentangnya mulai dari 10 m hingga
125 m. Untuk kasus jembatan di Indonesia, kemampuan bentang truss tipe Warren bisa
mencapai 60 m dibandingkan dengan jembatan balok prategang sederhana yang hanya
mampu membentang sepanjang 30 m.
Kabel
11
Dua bentuk lain dari struktur yang digunakan untuk bentang panjang adalah kabel dan
bangunan berpola lengkungan. Kabel biasanya fleksibel dan menyangga beban-bebannya
dalam tegangan tarik. Tidak seperti tegangan tarik yang mengikat, beban luar (eksternal)
tidak dipakai sepanjang sumbu kabel, dan akibatnya kabel mengalami bentuk kelengkungan
tertentu.
Kabel umumnya digunakan untuk tujuan seperti menopang gelagar jembatan dan atap
bangunan. Bila digunakan untuk tujuan ini, kabel memiliki suatu keuntungan dibandingkan
balok dan truss khususnya untuk bentang melebihi 50 meter. Karena mereka berlaku sebagai
tegangan tarik, kabel-kabel tidak akan menjadi stabil dan runtuh secara mendadak seperti
yang biasa terjadi pada balok atau truss. Dalam aspek biaya, truss akan membutuhkan biaya
tambahan dalam konstruksinya dan terjadi peningkatan ketinggian akibat bentang yang
meningkat. Penggunaan kabel-kabel pada sisi lain dibatasi hanya oleh berat dan metode-
metode penggantungan.
Lengkungan
Lengkungan atau busur (Arch) mencapai kekuatannya dalam tegangan mampat, karena ia
memiliki suatu bentuk kurva yang berlawanan dibandingkan dengan kabel. Lengkungan
meskipun harus dimampatkan agar dapat menjaga bentuknya dan akibatnya pembebanan
sekunder seperti gaya geser dan momen, harus dipertimbangkan dalam desainnya.
Lengkungan seringkali digunakan dalam struktur jembatan, kubah, dan untuk pintu masuk
dinding bangunan batu.
Kerangka
Kerangka-kerangka (Frames) sering digunakan dalam bangunan yang tersusun dari balok dan
kolom yang hubungan berupa sambungan pin (sendi) ataupun sambungan kaku. Pembebanan
pada suatu kerangka menyebabkan pembengkokan anggota bagian dan akibat dari hubungan
sambungan kaku, struktur ini umumnya menjadi struktur tak tentu dari sudut pandang
analisis. Kekuatan dari suatu kerangka diturunkan dari interaksi momen antara balok dan
kolom pada sambungan kaku, dan hasilnya keuntungan ekonomis dari penggunaan suatu
kerangka bergantung pada peningkatan efesiensi dalam menggunakan ukuran balok yang
lebih kecil terhadap peningkatan ukuran kolom dari aksi “balok-kolom” yang disebabkan
pembengkokan pada sambungan-sambungan.
12
Struktur bidang permukaan
Struktur bidang permukaan dibuat dari suatu bahan yang memiliki ketebalan yang sangat tipis
dibandingkan dengan ukuran dimensi lainnya. Kadangkala material ini sangat lentur dan
dapat mengambil bentuk suatu tenda atau struktur gelembung udara. Pada kasus ini material
bekerja sebagai suatu struktur membran yang dibebankan oleh tegangan tarik murni.
Struktur bidang permukaan bisa juga dibuat dari bahan kaku seperti beton pratekan atau
ferro-semen. Sebagaimana mereka bisa dibentuk sebagai pelat lipatan, silinder, atau parabola
hiperbolik dan disebut pelat tipis atau cangkang. Struktur ini bekerja menyerupai kabel atau
lengkungan karena mereka pada pokoknya menopang beban-beban dalam bentung tegangan
tarik atau mampatan (tekanan) dengan pembengkokan yang sangat kecil. Struktur ini rumit
dianalisis kecuali dengan bantuan komputer dengan metode elemen hingga.
13
dipakai lagi. Beda dengan struktur baja yang tetap bernilai. Berat, dibandingkan dengan
kekuatannya dan daya pantul yang besar.
Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun lemah dalam tariknya. Jika struktur itu
langsung jika tidak diberi perkuatan yang cukup akan mudah gagal. Menurut perkiraan kasar,
nilai kuat tariknya sekitar 9%-5% kuat tekannya. Maka dari itu perkuatan sangat diperlukan
dalam struktur beton. Perkuatan yang umum adalah dengan menggunakan tulang baja yang
jika dipadukan sering disebut dengan beton bertulang.
2.3.2. SIFAT BETON
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun
kuat tarik yang lemah. Untuk kuat tekan, di Indonesia sering digunakan satuan kg/cm²
dengan simbol K untuk benda uji kubus dan fc untuk benda uji silinder. Kuat hancur
dari beton s angat dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Jenis dan kualitas semen
Jenis dan lekak lekul bidang permukaan agregat. Kenyataan menunjukkan bahwa
penggunaan agregat akan menghasilkan beton dengan kuat tekan dan kuat tarik lebih besar
daripada penggunaan kerikil halus dari sungai.
Perawatan. Kehilangan kekuatan sampai dengan sekitar 40% dapat terjadi bila pengeringan
diadakan sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang sangat penting pada pekerjaan
lapangan dan pada pembuatan benda uji.
Suhu. Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu.
Pada titik beku kuat tekan akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
Umur. Pada kekeadaan yang normal kekuatan beton bertambah dengan umurnya
1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa , perbedaannya ialah pada beton ini
digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini digunakan pada pembuatan
bendungan, pangkal jembatan,dan sebagainnya.ukuran agregat kasar dapat sampai 20
cm,namun proporsi agregat yang lebih besar dari biasanya ini sebaiknya tidak lebih dari 20
persen dari agregat seluruhnya.
2. Beton Ringan
14
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat kasarnya diganti
dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan beton biasa yang diberi bahan tambah
yang mampu membentuk gelembung udara waktu pengadukanbeton berlangsung.beton
semacam ini mempunyai banyk pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton
biasa.
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , jadi hanya air,semen, dan kerikil saja.karena tanpa pasir
maka rongga rongga kerikil tidak terisi. Sehingga beton berongga dan berat jenisnya lebih
rendah daripada beton biasa. Selain itu Karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta2
untuk menyelimuti butir2 pasir sehingga kebtuhan semen relative lebih sedikit.
4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan saja yang bereaksi
dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan untuk mengencerkan adukan.beton jenis ini
diaduk dan dituang serta dipadatkan sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak
padat kemudian air sisa reaksi disedot dengan cara khusus. Seperti cara vakum. Dengan
demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan untuk reaksi dengan semen,sehingga
beton yang diperoleh sangat kuat.
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan gaya tekan, batang
baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik untuk membantu beton. Beto yang
dimasuki batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton bertulang.
6. Beton prategang
15
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah batangnya baja yang
dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu . batang baja ini tetap mempunyai tegangan
sampai beton yang dituang mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan
tidak akan terjadi retak.
7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di tempat lain,fungsinya di
cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang lebih baik.selain itu dipakai jika tempat
pembuatan beton sangat terbatas.sehingga sulit menyediakan tempat percetakan perawatan
betonnya.
8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara volume dan
permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm. Pondasi besar,pilar, bendungan.
Harus diperhatikan perbedaan temeratur.
9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar semen suatu tulangan
yang berupa suatu anyaman kawat baja.
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat berupa
batang2 5 sd 500mm,panjang 25-100mm.serat asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.
16
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air.
Apabila terdapat 2 buah benda yang memiliki volume V yang sama, namun massa kedua
benda tersebut berbeda hal itu berarti kepadatan kedua benda tersebut berbeda. Dan apabila 2
buah benda bermassa sama namun volume keduanya berbeda maka kepadatannya juga
berbeda. Sehingga massa jenis dapat didefinisikan sebagai ukuran kepadatan suatu benda
yang besarnya merupakan hasil bagi antara massa benda dan volume benda.
m = massa (kg)
v = volume ( )
m^3
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka
massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang
dinamakan 'Massa Jenis Relatif'
dalam teknik sipil, konsep massa jenis sangat berguna untuk menghitung massa dari suatu
struktur yang sudah diketahui dimensinya.
Gaya berat adalah gaya kebawah yang dialami setiap benda yang memiliki massa.
Gaya berat akan terjadi ketika suatu benda yang memiliki massa berada pada daerah yang
dipengaruhi percepatan gravitasi. Galileo menyatakan bahwa benda-benda yang dijatuhkan di
dekat permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama yaitu g, jika hambatan udara
dapat diabaikan. Gaya yang menyebabkan percepatan ini disebut gaya gravitasi. Maka dapat
dikatakan bahwa gaya berat yang dialami suatu benda adalah hasil kali antara massa benda
dan gaya gravitasi.
Setiap benda yang bermassa memiliki massa yang tetap dimana pun benda tersebut
ditempatkan. akan tetapi benda tersebut akan memiliki berat yang berbeda karena percepatan
gravitasi disetiap tempat tidak sama. Sebagai contoh, percepatan gravitasi g di permukaan
17
bulan kira-kira 1/6 percepatan gravitasi di permukaan bumi. Sehingga massa 1 kg di
permukaan bumi yang beratnya 9,8 N, ketika berada di permukaan bulan beratnya menjadi
1,7 N. Gaya gravitasi bekerja pada sebuah benda ketikabenda tersebut jatuh.
Secara Matematis persamaan gaya berat adalah :
W = m.g m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Hukum III Newton menyatakan bahwa jika benda 1 memberikan gaya pada benda 2
maka pada saat yang sama benda 2 memberikan gaya pada benda 1. Besar kedua gaya sama
tetapi arah kedua gaya berlawanan. Salah satu gaya disebut aksi, gaya lainnya disebut reaksi.
FAKSI = -FREAKSI
Tanda negatif menjelaskan arah gaya. F aksi bertanda positif, sedangkan F
reaksi bertanda negatif. Hal ini menunjukkan bahwa gaya aksi dan gaya reaksi berlawanan
arah.
Lakukan percobaan agar anda lebih memahami hukum III Newton. Jika anda mempunyai
papan luncur, doronglah tembok sambil berdiri di atas papan luncur. Setelah anda mendorong
tembok, papan luncur bergerak mundur menjauhi tembok. Arah dorongan anda ke depan,
arah gerakan papan luncur ke belakang. Hal ini menunjukan bahwa tembok juga mendorong
anda. Ketika anda mendorong tembok, pada saat yang sama tembok juga mendorong anda.
Gaya dorong anda bekerja pada tembok, sedangkan gaya dorong tembok bekerja pada anda.
Besar kedua gaya sama tetapi berlawanan arah. Anda dapat menyebut salah satu gaya sebagai
aksi dan gaya lain sebagai reaksi.
18
kepada anak tersebut.
2.7 TITIK BERAT (PUSAT MASSA)
Setiap benda bermassa, memiliki berat yang berbeda-beda pada tiap tiap titiknya.
Misalkan saja pada suatu balok sederhana. Ketika kita mengangkat balok sederhana pada
bagian ujungnya maka balok yang bermassa tersebut akan lebih mudah kita angkat
dibandingkan ketika kita mengangkat bagian tengah balok tersebut. Hal tersebutlah yang
menggambarakan titik berat. Sehingga titik berat atau pusat massa dapat diartikan sebagai
resultan dari seluruh titik yang berada dalam sebuah partikel. sebuah titik pada benda di mana
massa semua partikel penyusun benda dianggap terpusat pada titik tersebut.
Setiap benda tegar dianggap tersusun dari banyak partikel di mana jarak antara setiap
partikel sama. Walaupun demikian, untuk mempermudah penurunan rumus menentukan
pusat massa, dibuat penyederhanaan dengan menganggap benda tegar hanya terdiri dari dua
partikel. Kedua partikel ini dapat disebut sistem benda tegar.
Momen gaya merupakan ukuran efektivitas suatu gaya dalam menghasilkan rotasi
benda mengelilingi sumbu putarnya. Oleh karena itu , besar momen gaya didefinisikan
sebagai hasil kali antara gaya F terhadap lengan momen l. Dimana gaya harus tegak lurus
terhadap lengan momen. Secara matematis dapat dituliskan :
M = F.l
Dengan :
F = gaya (N)
l = lengan momen (m)
19
Momen gaya merupakan besaran vektor karenanya selain mempunyai besar, momen gaya
juga mempunyai arah. Arah momen gaya diketahui dengan mudah menggunakan aturan
tangan kanan. Putar keempat jari tangan kanan anda, sedangkan ibu jari tangan kanan
ditegakkan. Arah putaran keempat jari tangan merupakan arah rotasi sedangkan arah yang
ditunjukan oleh ibu jari merupakan arah momen gaya.
Jika arah momen gaya ke atas (searah sumbu y positif) atau ke kanan (searah sumbu x positif)
maka momen gaya atau torsi bernilai positif. Sebaliknya jika arah momen gaya ke bawah
(searah sumbu –y) atau ke kiri (searah sumbu –x) maka momen gaya bernilai negatif.
Dengan kata lain, jika arah rotasi benda searah dengan putaran jarum jam maka momen gaya
bernilai negatif. Sebaliknya jika arah rotasi benda berlawanan dengan putaran jarum jam
maka momen gaya bernilai positif. Momen gaya merupakan besaran yang sangat sering
digunakan dalam dibidang teknik sipil khususnya pada pembuatan jembatan.
2.9 KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh
gaya atau momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu model idealisasi, karena pada
dasarnya semua benda akan mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleha gaya
atau momen gaya. Akan tetapi , karena perubahannya sangat kecil maka pengaruhnya
terhadap kesetimbangan statik dapat diabaikan.
20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN
Ilmu Fisika adalah ilmu sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang dan waktu yang
sangat beragam. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika adalah sifat yang ada dalam
semua hal yang sifatnya ilmiah, terbukti dan dapat diterima akal pikiran manusia. Ilmu fisika
dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang teknik sipil. Begitu
banyak relevansi atau analogi antara fisika dengan teknik sipil, sehingga fisika adalah salah
satu mata kuliah terpenting bagi mahasiswa.
Dalam pokok bahasan makalah ini yaitu Jembatan, sudah cukup banyak analogi atau
relevansi ilmu fisika dengan teknik sipil. Prinsip massa jenis dapat mempermudah kita
untuk menghitung massa dari beban jembatan dengan hanya menghitung dimensi beban
tersebut. Prinsip Gaya Berat diaplikasikan dalam perhitungan gaya-gaya yang bekerja.
21
Prinsip Hukum III newton diaplikasikan untuk menghitung reaksi tumpuan dan
menganalisis momen lentur. Prinsip Momen Gaya dan Titik Berat diaplikasikan untuk
menghitung berapa jarak antar tumpuan. Dan Prinsip Kesetimbangan Benda Tegar
diaplikasikan untuk menghitung gaya-gaya pada rangka batang jembatan.
3.2. SARAN
Sebagai Mahasiswa Teknik sipil, ilmu fisika adalah ilmu yang sangat penting karena
banyak prinsip-prinsip dalam ilmu fisika yang dapat diaplikasikan ke bidang teknik sipil.
Sehingga, kita harus lebih giat dalam mempelajarinya agar ilmu fisika dapat dikuasai dan
dapat diaplikasikan dengan baik kedalam bidang teknik sipil.
Dalam perencanaan dan pembangunan struktur jembatan, pembahasan diatas bukan
merupakan panduan. Karena makalah ini hanya membahas relevansi atau analogi antara ilmu
fisika dan ilmu teknik sipil. Sebaiknya untuk merencanakan dan membangun struktur
jembatan tidak mengikuti prosedur dalam pembahasan makalh ini.
DAFTAR PUSTAKA
Cho, A. (13 July 2012). "Higgs Boson Makes Its Debut After Decades-Long Search". Science.
337 (6091): 141–143.
Martono, S. M., & Van Harling, V. N. (2021). Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Teknik
Sipil Pada Mata Kuliah Fisika Terapan Selama Pembelajaran Daring. SOSCIED, 4(1), 5-12.
22