Makalah Kimia Kelompok 7

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KIMIA INTI
Dosen pengampu: apt. Mayland Yee Sewa, M,sc

Disusun oleh:
Kelompok 7
1. Amelia I.S Sumarsono 202248201002
2. Cahya Novelia Fitriasari 202248201011
3. Christhina Bara Dacosta 202248201013
4. Hesty Anjelina Solossa 202248201022
5. Jeanly Agnes Ayal 202248201027
6. Jein Jomima Kareth 202248201028
7. Bacehely A Manakutty 202248201009
8. Irdayanti

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha kuasa senantiasa kami ucapkan.yang telah
membimbing kami menuju jalan yang benar. Penyusunan makalah berjudul “KIMIA INTI”
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah memberikan
kepada penulis berupa motivasi, baik materi maupun moril. Oleh karena itu, penulis
bermaksud mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang tak dapat saya
sebutkan satu persatu, semua yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam proses
pembuatan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb
Sorong,9 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………. I
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. II
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………… III
1.1 Peluruhan Zat Radioaktif………………………………………………….... 6
A. Radiasi Sinar Alfa,Beta,Gamma………………………………………. 7
B. Reaksi Fisi Dan Reaksi Fusi…………………………………………… 7
C. Pengukuran Radioaktif………………………………………………… 8
1.2 Aplikasi Kimia Inti…………………………………………………………… 9
1. Bidang Kimia……………………………………………………………. 9
2. Bidang Kedokteran Dan Farmasi…………………………………......... 9
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………IV
A. Kesimpulan …………………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kimia inti adalah kajian mengenai Perubahan-perubahan dalam inti atom. Perubahan
ini disebut reaksi inti. Peluruhan radioaktif transmutasi inti merupakan reaksi inti. Radio
kimia mempelajari tentang penggunaan teknik-teknik kimia dalam mengkaji zat-zat
radioaktif tersebut. Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran partikel dan atau radiasi
elektromagnetik oleh inti yang tidak stabil secara spontan. Semua unsure yang memiliki
nomor atom lebih besar dari 83 adalah radioaktif. Peluruhan radioaktif terjadi melalui
pemancaran partikel dasar secara spontan. Contoh : polonium-210 meluruh spontan menjadi
timbale-206 dengan memancarkan partikel.Sesunguhnya Atom adalah unit dasar
pembangunan kehidupan sehingga sangat erat hubunganya dengan kegiatan sehari-
hari.Seperti dalam bidang kesehatan,pertanian,industry,peternakan,biologi,kimia dan
sebagainya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana peluruhan zat radioaktif?
2. Bagaimana pengaplikasian reaksi inti?

1.3 Tujuan
Untuk Menegtahui bagaimana peluruhan zat radioaktif dan bagaimana mengetahui
pengaplikasian reaksi inti pada bidang kimia, farmasi dan kedokteran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Peluruhan Zat Radioaktif


Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak
stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Adapun inti atom stabil dan tidak
stabil dibedakan sebaga berikut :
Inti atom stabil
Inti atom tidak stabil
· Jumlah proton (Z) lebih sedikit atau sama banyak dengan neutron (N)
· Gaya inti lebih besar dibandingkan dengan gaya elektrostatis
· Jumlah proton (Z) lebih besar dari jumlah netron (N)
· Gaya elektrostatis jauh lebih besar di bandingkan dengan gaya inti
Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini
adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Satuan
internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Jika sebuah
material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan
material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel material
radiaktif mengandung banyak atom,1 becqu`erel akan tampak sebagai tingkat aktivitas yang
rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.
Neutron dan proton yang menyusun inti atom, terlihat seperti halnya partikel-partikel lain,
diatur oleh beberapa interaksi. Gaya nuklir kuat, yang tidak teramati pada skala makroskopik,
merupakan gaya terkuat pada skala subatomik. Hukum Coulomb atau gaya elektrostatik juga
mempunyai peranan yang berarti pada ukuran ini. Gaya nuklir lemah sedikit berpengaruh
pada interaksi ini. Gaya gravitasi tidak berpengaruh pada proses nuklir. Interaksi gaya-gaya
ini pada inti atom terjadi dengan kompleksitas yang tinggi. Ada sifat yang dimiliki susunan
partikel didalam inti atom, jika mereka sedikit saja bergeser dari posisinya, mereka dapat
jatuh ke susunan energi yang lebih rendah. Mungkin bisa sedikit digambarkan dengan menara
pasir yang kita buat di pantai, ketika gesekan yang terjadi antar pasir mampu menopang
ketinggian menara, sebuah gangguan yang berasal dari luar dapat melepaskan gaya gravitasi
dan membuat tower itu runtuh.

5
Keruntuhan menara (peluruhan) membutuhkan energi aktivasi tertentu. Pada kasus menara
pasir, energi ini datang dari luar sistem, bisa dalam bentuk ditendang atau digeser tangan.
Pada kasus peluruhan inti atom, energi aktivasi sudah tersedia dari dalam. Partikel mekanika
kuantum tidak pernah dalam keadaan diam, mereka terus bergerak secara acak. Gerakan
teratur pada partikel ini dapat membuat inti seketika tidak stabil. Hasil perubahan akan
mempengaruhi susunan inti atom; sehingga hal ini termasuk dalam reaksi nuklir, berlawanan
dengan reaksi kimia yang hanya melibatkan perubahan susunan elektron diluar inti atom.
(Beberapa reaksi nuklir melibatkan sumber energi yang berasal dari luar, dalam bentuk
"tumbukkan" dengan partikel luar misalnya. Akan tetapi, reaksi semacam ini tidak
dipertimbangkan sebagai peluruhan. Reaksi seperti ini biasanya akan dimasukan dalam fisi
nuklir / fusi nuklir.
Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri
Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Material semacam ini akan
berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir
pendaran yang dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan
fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan
menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil
sampai ketika ia menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto
ketika ia menggunakan garam uranium tesebut. Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik
hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material
dijaga pada tempat yang gelap. Pada peluruhan radioaktif dapat diterapkan hokum laju orde
ke satu
2,303 log = -λt
N = Jumlah atom zat radioaktif pada waktu t
N0 = Jumlah atom semula
λ = tetapan peluruhan
Waktu paroh peluruhan radioaktif T ½ =

1. Keaktifan
Keaktifan suatu cuplikan radioaktif adalah jumlah peluruhan (disentrigrasi) persatuan waktu.
adalah laju peluruhan dan berbanding lurus dengan jumla atom A= λN
2. Keaktifan jenis
Adalah jumlah peluruhan persatuan waktu pergram zat radioaktif . satu curie (Ci) adalah
keaktifan 3,7 10 peluruhan perdetik (dis/det) (Ci = 3,7 10 dis/det atau m ci)
6
Macam-macam peluruhan radoaktif
1. Peluruhan Alfa (α)
Peluruhan alpha adalah bentuk radiasi partikel dengan kemampuan mengionisasi atom sangat
tinggi dan daya tembusnya rendah. Pertikel alpha terdiri atas dua buah proton dan dua buah
netron yang terikat menjadi suatu atom dengan inti yang sangat stabil, dengan notasi atom
atau Partikel a diradiasikan oleh inti atom radioaktif seperti uranium atau radium dalam suatu
proses yang disebut dengan peluruhan alpha. Sering terjadi inti atom yang selesai
meradiasikan partikel alpha akan berada dalam eksitasi dan akan memancarkan sinar gamma
untuk membuang energi yang lebih. Setelah partikel alpha diradiasikan , massa inti atom
akan turun kira-kira sebesar 4 sma, karena kehilangan 4 partikel. Nomor atom akan
berkurang 2, karena hilangnya 2 proton sehingga akan terbentuk inti atom baru yang
dinamakan inti anak.
Gambar daya tembus sinar Alfa.
2. Peluruhan Beta (β)
Dalam peluruhan beta sebuah netron berubah menjadi sebuah proton atau sebaliknya. Partikel
yang dipancarkan disebut partikel beta; dan kemudian partikel itu dikenal sebagai electron.
Elektron yang dipancarkan diperoleh dari elektron yang “diciptakan” oleh inti atom dari
energi yang ada. Ada tiga macam peluruhan beta:
a. Peluruhan negatron (peluruhan minus)
Terjadi perubahan neutron menjadi proton dengan pemancaran electron negative atau
negatron.
à + dan à +
b. Peluruhan positron (peluruhan positef)
Terjadi perubahan neutron menjadi proton dengan pemancaran electron positif atau positron.
à +
c. Penangkapan electron ((Penangkapan –K)
à +
Adapun daya tembus digambarkan sebagai berikut :
3. Peluruhan Gamma (γ)
Peluruhan Gamma ( γ ) merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan energi sangat
tinggi sehingga memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar gamma dihasilkan oleh transisi
energi inti atomdari suatu keadaan eksitasi ke keadaan dasar. Saat transisi berlangsung terjadi
radiasi energi tinggi (sekitar 4,4 MeV) dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Sinar

7
gamma bukanlah partikel sehingga tidak memiliki nomor atom (A=0) maka dalam peluruhan
sinar-γ tidak dihasilkan inti atom baru.
à +γ
Gambar daya tembus sinar Gamma
4. Pemancaran neutron terlambat
+ cepat + γ
disebut pemancaran neutron terlambat.
5. Pembelahan Spontan
Proses ini hanya berlangsung dengan nuklida-nuklida yang sangat besar dan membelah
secara spontan menjadi dua nuklida yang massanya berbeda sedikit
à + +4

A. Radiasi Sinar Alfa,Beta,Gamma

a) Sinar Alfa (α)


Radiasi alfa terdiri dari inti helium yang dipacarkan dari sumber raidoaktif. Partikel alfa
mengandung dua proton dan dua neutron serta memiliki muatan positif rangkap. Radiasi ini
terdiri dari seberkas sinar partikel alfa.

Radiasi alfa terdiri dari pertikel-partikel yang bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa
atomnya 4. Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom helium
(24 He).

Pada saat menembus zat, sinar (α) menghasilkan sejumlah besar ion. Oleh karena sifatnya yang
bermuatan positif partikel (α) dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik. Partikel α
memiliki daya tembus yang rendah.

Partikel-partikel alfa bisa bergerak dengan kecepatan antara 2.000-20.000 mil per detik, atau 1-10
persen kecepatan cahaya. Produksi partikel α oleh inti radioaktif dapat digambarkan oleh suatu
persamaan inti, dengan reaksi seperti berikut.

238
92 U→ 23490 Th + 24 He

Sifat Sinar Alfa


Sifat-sifat sinar alfa dapat di simpulkan sebagai berikut.

a. Dibelokan oleh medan listrik dan medan magnet

b. mengionisasi gas yang dilalui

8
c. mempengaruhi plat fotografi, dan menyebabkan fluoresensi pada bahan fluorecent

d. Sebuah partikel alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron

e. Kecepatan sebuah partikel adalah 107 m/s

f. Daya tembus sinar alfa sangat kecil

g. Memiliki energi kinetik yang sangat besar

h. Memiliki massa partikel 6,643.10-27 kg (kira-kira empat kali massa proton)

i. Memiliki muatan partikel +3,2.10-19 C (dua kali muatan proton)

j. Dapat mengancurkan sel-sel hidup dan menyebabkan kerusakan biologis.

b) Sinar Beta (β)


Sinar beta (β) terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif atau identik dengam
elektron. Sinar beta mempunyai daya tembus yang lebih besar dari sinar alfa, akan tetapi
memiliki daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar α. Berkas ini dapat menembus
kertas aluminium setebal 2 hingga 3mm.

Partikel beta dapat dibelokkan oleh dua medan yaitu medan listrik dan medan magnet, tetapi
arahnya berlawanan dari partikel alfa.

Selain itu daya hantar partike sinar (β) mengalami pembelokan yang lebih besar
dibandingkan partikel α dalam medan listrik maupun dalam medan magnet.

Hal itu terjadi karena partikel beta (β) mempunyai massa yang jauh lebih ringan
dibandingkan partikel α. Produksi partikel beta (β) oleh inti radioaktif dapat digambarkan
oleh suatu persamaan inti.

Elektron yang bergerak cepat yang terbentuk oleh dekomposisi neutron suatu atom. Neutron
pecah menjadi proton dan elektron. Elektron yang bergerak cepat ini disebut partikel beta.

1 1 0
0 n → 1 H + -1 e

Neutron proton elektron (partikel beta)

Proton tetap tinggal dalam inti dan elektron terlempar dari atom. Karbon 14 memancarkan
partikel beta pada saat mengalami peluruhan radioaktif untuk membentuk nitrogen 14.

14 14
6 C → 7 N + -10 e (emisi beta)

Karbon 14 Nitrogen 14 Pertikel beta

9
Nomor massa nitrogen 14 yang dihasilkan sama seperti karbon 14, sedangkan nomor atom
dinaikkan sebesar 1. Partikel beta lebih kecil dari pada partikel alfa dan memiliki muatan
setengahnya.

Akibatnya, partikel beta memiliki daya tembus yang lebih besar. Partikel beta dapat
dihentikan oleh lempengan aluminium atau sepotong kayu yang tipis.

Sifat-sifat sinar beta dapat di simpulkan sebagai berikut.

a. Dibelokan oleh medan listrik dan magnet


b. Mempengaruhi pelat fotpgrafi
c. Menyebakan fluoresensi bahan fluorecent
d. Dapat mengionisai gas yang dilaluinya
e. Kecepatannya adalah 108 m/s
f. Memiliki daya tembus lebih dari partikel alfa
g. Memiliki masa partikel 9,1 . 10-31 kg dan muatan adalah +1,6.10-19 C
h. Menghasilkan sinar X ketika dihentikan oleh logam yang memiliki nomor atom dan
tiik leleh tinggi.
i. Dapat menyebabkan kerusakan radiasi lebih besar, karena dapat dengan mudah
melewati kulit tubuh

c) Sinar gamma (γ)


Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik, cahaya tampak yang biasa kita lihat juga
termasuk sinar radia elektromagnetik, akan tetapi dengan energi yang lebih rendah.

Sinar gamma sering dipancarkan oleh inti atom radioaktif yang meluruh seiring dengan
radiasi alfa atau beta.

Sinar ini merupakan radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak
bermassa, yang dinyatakan dengan notas 00γ.

Sinar gamma awalnya dihasilkan oleh inti yang tereksitasi, biasanya mengikuti pemancaran
sinar beta atau alfa.

Sinar gamma memiliki keunggulan yaitu daya tembus yang sangat besar, paling besar di
antara sinar radioaktif alfa dan beta, tetapi daya pengionnya paling lemah. Sinar ini tidak
memiliki muatan listrik sehingga tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik.

Sinar gamma tidak memiliki massa dan muatan listrik. Dengan demikian, emisi hanya radiasi
gamma tidak mengubah nomor atom atau nomor massa suatu atom. Radiasi sinar X
dihasilkan oleh peluruhan elektron yang tereksitasi dalam atom.

Radiasi sinar X tidak dipancarkan selama peluruhan radioaktif. Sinar X dan gamma memiliki
daya tembus yang besar dan sangat berbahaya. Kedua sinar tersebut dengan mudah
menembus kertas, kayu, dan tubuh manusia.

10
Sinar tersebut dapat dihentikan maskipun tidak sempurna dengan beton yang tebalnya
beberapa kaki atau dengan timbal yang tebalnya beberapa inci.

Berdasarkan sifat-sifat dari ketiga sinar radioaktif tersebut: Inti atom terdiri atas neutron.
Untuk diketahui massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan massa
neutron.

Di dalam hal ini dikenal dengan defek massa yaitu selisih antara massa inti yang sebenarnya
dan jumlah massa proton dan neutron penyusunnya.

Sifat-sifat sinar gamma


Sifat-sifat sinar gamma dapat di simpulkan sebagai berikut.

a. Tidak dapat dibelokan oleh medan listrik dan magnet


b. Mempengaruhi pelat fotografi
c. Memiliki daya tembus tinggi
d. Kekuatan ionisasi sangat rendah dibandingkan dengan partikel alfa dan beta
e. Kecepatan sinar gamma sama dengan kecepatan cahaya
f. Menyebabkan fluoresensi pada bahan fluorecent
g. Terdifraksi oleh kristal
h. Dapat dengn mudah melewati tubuh mansia dan menyebabkan kerusakan biologis
yang besar.

B. Reaksi Fisi Dan Reaksi Fusi


a) Reaksi fisi (pembelahan)
Reaksi fisi adalah reaksi yang terjadi pada inti berat yang di tumbuk oleh sebuah partikel
(umumny neutron) kemudian membelah menjadi dua inti baru yang lebih ringan. Neutron
lebih mudah diserap oleh inti karena neutron tidak bermuatan, sehingga neutron tersebut
tidak mengalami gaya Coulomb yang bersifat menolak ketika neutron mendekati permukaan
inti. Karena inti berat tidak stabil dibandingkan produknya,proses ini melepaskan banyak
energi.

11
Reaksi inti yang dikaji pertama kali ialah pembombardiran uranium-235 dengan neutron
lambat, yang kecepatannya sebanding dengan kecepata molekul udara pada suhu kamar. Pada
kondid ini, uranium-235 mengalami fisi.

Reaksi fisi memiliki terori menegenai pembelahan inti yang digunakan oleh Lise Meitner –
Otto Frisch dan Bohr – Wheeler pada tahun 1939. Teori tersebut dikembangkan berdasarkan
model tetes cairan dengan memperhatikan.
Gaya gaya yang bekerja dan berpengaruh terhadap bentuk inti dalam keadaan tereksitasi
Energi yang mendorong pembelahan inti dan energi pengikat yang menghalangi pembelahan
inti.

b) Reaksi fusi (Penggambungan)


Reaksi fusi(reaksitermonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom
bergabung,membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi.Energi yang
dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar dari pada energi yang dihasilkan reaksi fusi dari unsur
berat dengan masa yang sama.
Proses ini membutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan inti nuklir,bahkan
elemen yang paling ringan,hidrogen.Tetapi fusi inti atom yang ringan,yang membentuk inti
atom yang lebih berat dan neutron bebas,akan menghasilkan energi yang lebih besar lagi dari
energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka.energi yang dilepas dibanyak reaksi
nuklir lebih besar dari reaksi kimia,karena energi pengikat yang mengelem kedua inti atom
jauh lebih besar dari energi yang menahan elektron ke inti atom.
Reaksi-reaksi fusi biasanya terjadi pada suhu sekitar 100 juta derajat celcius.Pada
suhu ini terdapat lasma dari inti dan elektron.Reaksi fusi yang terjadi pada suhu tinggi ini
yang disebut reaksi termonuklir.

C. Pengukuran Radioaktif

Radioaktif adalah kemampuan inti atom yang tidak stabil untuk memancarkan radiasi
dan berubah menjadi inti yang stabil. Proses perubahan tersebut disebut dengan peluruhan

12
dan inti atom yang tidak stabil disebut sebagai radionuklida. Materi yang mengandung
radionuklida disebut sebagai zat radioaktif.
Unsur radioaktif di lingkungan dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu
radionuklida alami dan radionuklida buatan yang keduanya sama-sama berfungsi sebagai
sumber radiasi terhadap alam atau lingkungan. Radionuklida alam disebut demikian karena
sumber radiasinya sudah ada sejak alam ini terbentuk. Radiasi tersebut diterima tubuh
manusia dalam dua sumber, yaitu internal dan eksternal. Sumber eksternal adalah sumber
radiasi yang ada di luar tubuh manusia dan internal adalah sumber radiasi yang ada di dalam
tubuh manusia.
Peluruhan radioaktif adalah kemampuan inti atom yang semula tidak stabil menjadi
stabil karena adanya pemancaran radiasi zat radioaktif alfa, ataupun beta, maupun gamma.
Peluruhan dari inti dengan tenaga E dan laju peluruhan yang dinyatakan oleh umur paro T 1/2,
tertentu yang bergantung pada jenis unsur inti yang menyeluruh, serta tidak dipengaruhi oleh
keadaan sekitarnya Tiap inti memiliki tenaga dan konstanta peluruhan yang berbeda.
Seperti yang diketahui bahwa, dalam pekerjaan dapat terjadi akibat dari berbagai
aktivitas manusia, termasuk pekerjaan yang berhubungan dengan tahap-tahap pengelolaan
siklus bahan baka nuklir, pemanfaatan sumber radioaktif, pesawat sinar-X, dan pekerjaan lain
yang berkaitan dengan penanganan bahan mineral yang mengandung radionuklida alam yang
berkonsentrasi tinggi. Dari hal tersebut, tentu diperlukan perlindungan keselamatan pekerja
dan juga lingkungannya dari bahaya radiologi. Bahaya tersebut dapat dicegah sedini mungkin
dengan cara selalu memonitor dengan baik zat radioaktif yang digunakan. Oleh karena itu
suatu instalasi Nuklir diwajibkan untuk selalu melakukan pemonitoran terhadap bahaya
radiologi di instalasi dengan melakukan pengukuran terhadap radioaktivitas
Pengukuran radioaktivitas di suatu tempat mempunyai tujuan tertentu. Tiga maksud
dari pengukuran radioaktivitas adalah:
1. Pengukuran keselamatan, dimaksudkan untuk menunjukkan bahaya nyata langsung
atau tidak langsung di lokasi tertentu. Secara umum keberadaan radionuklida dilokasi
tersebut diharapkan diketahui dan bila melebihi batas tertentu harus dapat diambil
tindakan yang sesuai.
2. Pengukuran kontrol, dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa batasan yang diizinkan
tidak terlampaui. Nilai pengukuran mengacu pada luas dan bahaya jangka panjang.
Hal ini untuk mengetahui efek jangka pendek dan lokal, yang menjadi dasar penilaian
keselamatan, batas ini biasanya berisi faktor keselamatan yang sangat besar. Secara
umum, pengukuran kontrol akan menunjukkan hanya konsentrasi maksimum yang
13
diizinkan untuk nuklida kritis tertentu belum terlampaui. Jika melebihi konsentrasi
maksimum yang diizinkan, penyelidikan yang lebih akurat diperlukan dalam rangka
untuk menilai potensi bahaya.
3. Pengukuran statistik, dimaksudkan untuk mengukur konsentrasi radioaktif yang
mungkin dapat menyebabkan bahaya radiasi bagi pekerja radiasi, terlepas dari apakah
ketentuan hukum telah dilanggar atau tidak dilanggar.
Salah satu alat yang dapat mengukur radioaktivitas secara kuantitatif adalah
radiokalorimetri. Alat tersebut akan mengukur panas yang dihasilkan dari peluruhan
radioaktif. Kalorimeter ini merupakan jenis MPC. Besarnya panas yang dihasilkan dari
peluruhan diperoleh dari besarnya panas yang mengalir dari sel sampel ke lingkungan.
Besarnya aliranini diukur dari besarnya perbedaan suhu yang diukur oleh sensor yang
diletakkan pada sel sampel dan sel kosong. Hubungan antara besarnya aliran panas dengan
keluaran berupa beda potensial diperoleh dengan kalibrasi menggunakan kawat penghasil
panas yang dililitkan pada sel sampel. Adapun kawat pemanas yang digunakan memiliki
tahanan sebesar 100 ohm. Ke dalam kawat tersebut diberi arus listrik dengan beda potensial
yang dapat diatur. Besarnya panas yang dihasilkan diatur dengan cara mengatur beda
potensial. Pada pengukuran,sampel dimasukkan ke dalam sel sampe1. Wadah sampel dalam
keadaan kosong dimasukkan ke dalam sel kosong untuk mempertinggi ketelitian pengukuran
clan mengurangi fluktuasi suhu akibat gerakan udara di dalam sel kosong. Apabila sampel
berbentuk larutan, wadah harus ditutup rapat karena panas akibat penguapan mempengaruhi
hasil pengukuran.
Selain beberapa metode tersebut, pengukuran radioaktivitas di permukaan lantai dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tak langsung.
Pengukuran langsung menggunakan alat cacah radioaktif alfa beta Ludlum 2241 yang
pengukurannya dilakukan secara langsung pada lantai yang terkontaminasi, sedangkan pada
pengukuran tak langsung menggunakan alat cacah radioaktif alfa beta Ludlum 3030 yang
pengukurannya dilakukan dengan cara mengusap lantai yang terkontaminasi radioaktif
dengan menggunakan kertas filter kemudian dicacah menggunakan alat cacah kode 3030.

1.2 Aplikasi Reaksi Inti


Berikut aplikasi reaksi kimia inti pada bidang kimia,Kedokteran dan Farmasi :
1. Bidang Kimia

14
Aplikasi Reaksi lnti Dalam Kimia
• Salah satu aplikasi paling menarik paluruhan radio-aktif adalah pangukuran
umur benda-benda purbakala sejak pembentukannya, separti batuan dan
manusia. Contohnya, umur batuan yang mengandung uranium dapat ditentukan
238 206
dengan pengukuran perbandingan antara U dengan Pb , dimana
206 238
Pb adalah isotop stabil hasil peluruhan terakhir dari U . Dengan metode
9
ini, umur batuan tartua adalah 3,9.10 tahun.
• Umur batuan yang tidak mengandung uranium dapat ditentukan dengan metode
peluruhan,
40 0 40
K + e  Ar
19 -1 18
9
• dengan t adalah 1,3.10 tahun.
l/2

2. Bidang Farmasi dan Kedokteran


Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta orang di
dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk
penghancur tumor atau untuk foto tulang. Berdasarkan radiasinya
Sterilisasi radiasi. Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga
dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi
mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional
(menggunakan bahan kimia), yaitu: 1) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan
mikroorganisme. 2) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia. 3) Karena
dikemas dulu baru disterilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai
kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas,
maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.

Terapi tumor atau kanker. Co-60 : pemancar gamma untuk terapi tumor/ kanker. Berbagai
jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun
sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih
mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan
radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

15
c. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer Pengukuran kerapatan tulang
dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan
banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat
ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer
yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu
mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia
menopause (matihaid).
d. Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt) Terapi radiasi dengan
menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal
untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan
komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam
teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir
telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat
keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi
bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan
paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-
CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan
radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor
ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan
baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting
tanpa merusak jaringan di luar target.

f. PET (Positron Emision Tomography) PET merupakan salah satu hasil di garis depan
pengembangan radioisotop untuk dunia kedokteran. PET adalah metode visualisasi fungsi
tubuh menggunakan radioisotop pemancar positron.Oleh karena itu, citra (image) yang
diperoleh adalah citra yang menggambarkan fungsi organ tubuh. Kelainan dan
ketidaknormalan fungsi atau metabolisme di dalam tubuh dapat diketahui dengan metode
pencitraan (imaging) ini. Hal ini berbeda dengan metode visualisasi tubuh yang lain, seperti
MRI (magnetic resonance imaging) dan CT (computed tomography). MRI dan CT scans
adalah visualisasi anatomi tubuh yang menggambarkan bentuk organ tubuh. Dengan kedua
metode ini, yang terdeteksi adalah kelainan dan ketidaknormalan bentuk organ.
Pada bidang Farmasi digunakan isotop radioaktif,isotop radioaktif sudah digunakan pada
tahun 1901 oleh Hendri Danlos yang menggunakan radium untuk penyakit tuberculosis pada
kulit.
16
1.3 Bahaya Penggunaan Zat Radioaktif

Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta
bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah
terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak
dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah
radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di
sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif
pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan
terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak
sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.

17
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti
berikut di bawah ini :
Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang, Terjadi diare, Badan panas atau demam,
Berat badan turun, Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Radioaktifitas adalah pemancaran sinar radioaktif secara spontan oleh inti
atom tidak stabil menjadi inti atom yang stabil,Suatu zat(unsur) akan menjadi
radioaktif jika memiliki inti atom yang stabil.Suatu inti atom berada dalam
keadaan tidak stabil jika jumblah proton jauh lebih besar dari jumblah
neutron.Pada keadaan inilah gaya elekrostatis jauh lebih besar dari gaya inti
sehingga ikatan atom-atom menjadi lemah dan inti berada dalam keadaan
tidak stabil.
2. Peluruhan Radioaktif ada 3 yaitu peluruhan alfa,peluruhan beta,dan peluruhan
gamma.Dan ketiganya mempunyai proses yang berbeda-beda.
3. Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu
untuk mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara
lain tumor ganas.

18
DAFTAR PUSTAKA

1.Fayanto, Suritno, et al. "Peluruhan Zat Radioaktif." Jurnal Praktikum Fisika


2. Modern (2016) G. Friedlander, J.W. Kennedy, J.M. Miller, NUCLEAR
AND RADIOCHEMISTRY John Wiley & Sons, Inc. New York, 1964
3. M. Ridwan (Editor), PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI NUKLIR Badan Tenaga Atom Nasional, 1978
4. Amiruddin, Achmad. "KIMIA INTI, RADIOKIMIA dan penggunaan
RADIOISOTOP." (2008).
5. Djojosubroto, Haryoto, A. Hadyana Pudjaatmaka, and Nuk
Milwaryani. Kamus kimia inti dan radiokimia. Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1990.
6. Syukri, S. "Kimia dasar 3." (1999).

19

Anda mungkin juga menyukai