Makalah Proses Evaluasi Pendugaan Dampak Terhadap Pasca Pelaksanaan Fisik Dan Kaitannya Dengan Ukl Dan Upl

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN

PROSES EVALUASI PENDUGAAN DAMPAK TERHADAP


PASCA PELAKSANAAN FISIK DAN KAITANNYA DENGAN
UKL DAN UPL

DISUSUN OLEH :
MOHAMED SYAH REZA PAHLEVI ( 03120220053 )
AHMAD ZULKARNAIN MUSTAQIN ( 03120220054 )
FADEL MACHMUD LESTALUHU ( 03120220055 )

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Proses Evaluasi Pendugaan
Dampak Terhadap Pasca Pelaksanaan Fisik dan Kaitannya Dengan UKL & UPL
”. Makalah ini kami tulis untuk memenuhi Mata Kuliah Ilmu Lingkungan.
Penyusun harap dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua, dan dapat menambah wawasan kita khususnya bagi penyusun.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kebaikan menuju arah yang
lebih baik.

Makassar, 01 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I : PEMBUKAAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................
C. TUJUAN.......................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN.............................................................................
1. Pengertian Proses Evaluasi Pendugaan Dampak..................
2. Pengertian UKL dan UPL....................................................
B. PERAN DAN KAITAN...............................................................
C. TUJUAN DAN MANFAAT........................................................
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................
B. SARAN..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aktivitas pembangunan yang dilakukan dalam berbagai bentuk Usaha
atau Kegiatan pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan. Dengan diterapkannya prinsip berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan dalam proses pelaksanaan pembangunan, dampak terhadap
lingkungan yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas pembangunan tersebut
dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian
dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini
mungkin.
Tanggung jawab pengelolaan lingkungan berada pada pemerintah
dalam arti tidak diserahkan kepada orang perorang warga negara atau
menjadi Hukum Perdata. Tanggung jawab pengelolaan lingkungan ada pada
Pemerintah yang membawa konsekuensi terhadap kelembagaan dan
kewenangan bagi pemerintah untuk melakukan pengelolaan lingkungan
menjadi bagian dari Hukum Administrasi
Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan telah menjadi isu yang
semakin penting di era modern ini. Dalam rangka melindungi dan menjaga
keberlanjutan lingkungan, banyak negara, termasuk Indonesia, telah
menerapkan berbagai kebijakan dan peraturan terkait pengelolaan
lingkungan.
Di Indonesia, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah dua instrumen penting yang
digunakan untuk memastikan bahwa proyek atau kegiatan yang berpotensi
merusak lingkungan dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab. UKL
berkaitan dengan langkah-langkah pengelolaan yang dilakukan sebelum
kegiatan dimulai, sedangkan UPL berkaitan dengan kegiatan pemantauan
yang dilakukan setelah kegiatan fisik selesai.
Namun, meskipun UKL dan UPL telah diterapkan, penting untuk
melakukan evaluasi terhadap efektivitas langkah-langkah yang diambil
dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan pasca pelaksanaan
fisik proyek. Evaluasi pasca pelaksanaan fisik menjadi elemen krusial dalam
memastikan bahwa langkah-langkah yang telah direncanakan dan
dilaksanakan telah berhasil melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam konteks ini, penelitian yang dilakukan untuk melakukan
evaluasi pendugaan dampak terhadap pasca pelaksanaan fisik dalam
kaitannya dengan UKL dan UPL sangatlah relevan. Studi kasus di Indonesia
akan memberikan gambaran yang lebih konkret dan aplikatif mengenai
implementasi UKL dan UPL serta efektivitasnya dalam mengelola dampak
terhadap lingkungan.
Melalui makalah ini, diharapkan dapat ditemukan pemahaman yang
lebih mendalam tentang pentingnya evaluasi pasca pelaksanaan fisik terkait
dengan UKL dan UPL dalam konteks pengelolaan lingkungan di Indonesia.
Hasil penelitian dan analisis ini akan memberikan wawasan yang berharga
bagi para praktisi, pengambil kebijakan, dan akademisi dalam upaya
meningkatkan efektivitas pengelolaan lingkungan dan menjaga
keberlanjutan lingkungan di masa depan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, makalah ini akan
mencoba menjawab beberapa pertanyaan penelitian yang relevan. Rumusan
masalah yang dapat diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari proses evaluasi pendugaan dampak terhadap
pasca pelaksanaan fisik dalam konteks pengelolaan lingkungan? dan
apa kaitannya dengan UKL dan UPL ?
2. Bagaimana peran dan kaitan antara UKL dan UPL dalam proses
evaluasi pendugaan dampak terhadap pasca pelaksanaan fisik?
3. Apa tujuan dan manfaat dari evaluasi pendugaan dampak terhadap
pasca pelaksanaan fisik dalam pengelolaan lingkungan?
C. TUJUAN
Berdasarkan Rumusan masalah yang telah diuraikan, makalah ini akan
mencoba menjawab beberapa pertanyaan penelitian yang relevan. Tujuan
dan manfaat dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar Mahasiswa dapat memahami pengertian dari evaluasi pendugaan
dampak terhadap pasca pelaksanaan fisik dalam konteks pengelolaan
lingkungan, dan apa kaitannya dengan UKL dan UPL.
2. Agar Mahasiswa dapat mengetahui Bagaimana peran dan kaitan
antara UKL dan UPL dalam proses evaluasi pendugaan dampak
terhadap pasca pelaksanaan fisik.
3. Agar Mahasiswa dapat memahami tujuan dan manfaat dari evaluasi
pendugaan dampak terhadap pasca pelaksanaan fisik dalam
pengelolaan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
1. Pengertian Proses Evaluasi Pendugaan Dampak
Proses Evaluasi pendugaan dampak atau Proses Evaluasi
Prakiraan Dampak adalah sebuah proses untuk memperkirakan atau
menduga perubahan atau respen sebuah parameter lingkungan terentu
akibat dari adanya kegiatan tertentu, pada perspektif ruang serta waktu
tertentu. Pada hakekatnya prakiraan munculnya suatu dampak
merupakan jawaban dari pertanyaan tentang besar perubahan yang
ditimbulkan pada setiap komponen lingkungan akibat dari adanya
aktivitas pembangunan. Jadi yang menjadi sasaran menduga atau
memprakirakan dampak yaitu mencari besar dampak terhadap setiap
komponen lingkungan. Hal tersebut diperhitungkan pada komponen-
komponen fisik biotik serta sosial ekonomi budaya serta kesehatan
masyarakat. Biasanya dampak terhadap lingkungan berpengaruh pada
kesejahteraan dan kesehatan manusia.
Prakiraan dampak yaitu melakukan pengkajian tingkat
kedalaman terjadinya perubahan lingkungan dari segi kualitas yang
dikarenakan pembangunan sebuah proyek, baik proyek pra-konstruksi,
proyek konstruksi, ataupun proyek pasca-konstruksi. Tindakan yang
harus dilakukan dalam prakiraan dampak yaitu menyusun berbagai
dampak besar yang akan timbul dan menuliskan semua aktivitas
pembangunan yang akan menimbulkan dampak. Kriteria dampak
penting dan besar, yaitu memberikan dampak langsung terhadap
komponen fisik, sosial, maupun kimia, setelah itu memunculkan
rangkaian dampak lanjutan terhadap komponen sosial dan biologi.
Dalam studi AMDAL, tahap prakiraan dampak merupakan
langkah yang dipandang paling sulit, karena metode atau teknik
prakiraan dampak ini sangat bergantung pada kemajuan tiap ilmu
yang digunakan dan penguasaan dari tiap anggota tim dalam
bidangnya masing-masing. Oleh karena itu, prakiraan dampak sering
disebut fase krisis dan merupakan ciri khas yang membedakan
dokumen AMDAL dari dokumen hasil penelitian lainnya. Masalah
lainnya, prakiraan dampak suatu aspek tertentu diperhitungkan dan
dibahas lebih dari sekedar teoretis, tetapi juga kemungkinan
realitanya.
Prakiraan munculnya suatu dampak pada hakikatnya merupakan
jawaban dari pertanyaan mengenai besar perubahan yang timbul pada
komponen lingkungan sebagai akibat dari aktivitas pembangunan.
Pendugaan dampak dilakukan terhadap setiap komponen atau
parameter lingkungan. Misalnya, air limbah buangan pabrik akan
mengurangi kualitas air dan menimbulkan dampak pada perairan dan
akan berdampak pula terhadap kondisi ekonomi masyarakat nelayan.
Evaluasi dampak merupakan penelaahan penting dari rencana
usaha atau kegiatan pembangunan secara menyeluruh. Dari hasil
evaluasi dampak tersebut dapat diketahui kelayakan lingkungan suatu
proyek, pengaruh proyek terhadap masyarakat yang terkena dampak
(kerugian dan manfaat), serta menjadi dasar untuk menetapkan
dampak-dampak negatif yang perlu dilakukan pengelolaan dan
dampak-dampak positif yang perlu dikembangkan atau ditingkatkan.
Hasil evaluasi ini kemudian dijadikan masukan bagi instansi
berwenang untuk memutuskan kelayakan lingkungan dari rencana
suatu proyek. Evaluasi dampak penting dilakukan dengan pendekatan
secara menyeluruh, meliputi sebab akibat dampak penting yang
ditimbulkan, sifat dan karakteristik dampak, serta pola persebaran
dampak.

2. Pengertian UKL dan UPL


UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya
Pemantauan Lingkungan) adalah dua instrumen penting dalam
pengelolaan lingkungan di Indonesia. UKL merupakan serangkaian
langkah atau tindakan yang diambil untuk mencegah, mengurangi,
atau mengendalikan dampak negatif suatu proyek atau kegiatan
terhadap lingkungan. UKL berfokus pada pencegahan dan
pengendalian dampak lingkungan sejak tahap perencanaan hingga
tahap pelaksanaan fisik proyek. UKL bertujuan untuk
mempromosikan prinsip keberlanjutan dan perlindungan lingkungan,
serta memastikan proyek atau kegiatan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan secara holistik. Contoh
implementasi UKL meliputi penggunaan teknologi ramah lingkungan,
pengelolaan limbah, penghijauan, pemantauan kualitas air dan udara,
serta kegiatan pengembangan kapasitas dan sosialisasi kepada
masyarakat terkait isu lingkungan.
UPL adalah serangkaian kegiatan pemantauan dan evaluasi
dampak lingkungan yang dilakukan setelah selesainya pelaksanaan
fisik suatu proyek atau kegiatan. UPL bertujuan untuk memastikan
bahwa langkah-langkah pengelolaan lingkungan yang telah
direncanakan dan diimplementasikan dalam UKL berjalan efektif dan
sesuai dengan yang telah ditetapkan. UPL melibatkan pengumpulan
data dan informasi terkait kondisi lingkungan setelah proyek selesai,
pemantauan terhadap kualitas air dan udara, keanekaragaman hayati,
serta dampak sosial dan ekonomi yang mungkin timbul. Hasil
pemantauan dalam UPL digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
langkah-langkah pengelolaan yang telah dijalankan, serta memberikan
dasar bagi penyesuaian atau perbaikan yang diperlukan.
UKL dan UPL memiliki peran penting dalam pengelolaan
lingkungan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. UKL
membantu dalam merencanakan dan mengimplementasikan langkah-
langkah pengelolaan yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan, sementara UPL membantu
dalam pemantauan dan evaluasi dampak yang muncul setelah selesai
pelaksanaan fisik. Keduanya bekerja secara terintegrasi untuk menjaga
keberlanjutan dan kelestarian lingkungan selama dan setelah
pelaksanaan suatu proyek atau kegiatan.
Evaluasi pendugaan dampak terhadap pasca pelaksanaan fisik adalah
proses penilaian yang dilakukan untuk memahami dan mengevaluasi
dampak yang mungkin terjadi akibat pelaksanaan suatu proyek atau
kegiatan fisik terhadap lingkungan setelah pelaksanaan fisik selesai.
Evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana langkah-langkah
pengelolaan dan pemantauan yang telah direncanakan dan
diimplementasikan dalam UKL dan UPL berhasil mengurangi atau
menghilangkan dampak negatif yang telah diprediksi pada tahap pendugaan.
Dalam konteks pengelolaan lingkungan, evaluasi pendugaan dampak
terhadap pasca pelaksanaan fisik memiliki beberapa konsep dasar, antara
lain:
a. Identifikasi Dampak, Mengidentifikasi dampak yang mungkin terjadi
akibat pelaksanaan fisik proyek. Dampak dapat berupa dampak positif
yang diharapkan atau dampak negatif yang tidak diinginkan terhadap
berbagai aspek lingkungan, seperti air, udara, tanah, flora, fauna, dan
sosial-budaya.
b. Perencanaan Pengelolaan Dampak, Evaluasi juga melibatkan
perencanaan dan penentuan langkah-langkah pengelolaan yang sesuai
untuk mengurangi dampak negatif yang diidentifikasi. Hal ini meliputi
strategi mitigasi, implementasi teknologi yang ramah lingkungan,
pengelolaan limbah, dan langkah-langkah lainnya yang dirancang
untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
c. Pemantauan dan Evaluasi, Evaluasi pendugaan dampak melibatkan
pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan langkah-langkah
pengelolaan yang telah direncanakan dan diimplementasikan dalam
UKL dan UPL. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana
langkah-langkah tersebut berhasil mengurangi dampak negatif yang
telah diidentifikasi dan sejauh mana kepatuhan terhadap peraturan
lingkungan yang berlaku.
d. Penyesuaian dan Perbaikan, Hasil evaluasi pendugaan dampak
menjadi dasar untuk penyesuaian dan perbaikan dalam pengelolaan
lingkungan di masa depan. Jika evaluasi menunjukkan bahwa
langkah-langkah pengelolaan tidak efektif, perlu dilakukan
penyesuaian atau perbaikan dalam rencana dan pelaksanaan UKL dan
UPL untuk meminimalkan dampak negatif dan meningkatkan
efektivitasnya.

B. PERAN DAN KAITAN


Proses evaluasi pendugaan dampak terhadap pasca pelaksanaan fisik
dalam konteks UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya
Pemantauan Lingkungan) adalah bagian penting dari proses pengelolaan
lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan atau proyek yang berpotensi
memiliki dampak terhadap lingkungan.
UKL dan UPL adalah instrumen yang digunakan di Indonesia untuk
memastikan bahwa proyek atau kegiatan yang berpotensi merusak
lingkungan memiliki langkah-langkah pengelolaan dan pemantauan yang
memadai untuk meminimalkan dampak negatifnya. UKL mengacu pada
serangkaian upaya yang dilakukan sebelum kegiatan dimulai, sementara
UPL mengacu pada kegiatan pemantauan yang dilakukan setelah kegiatan
fisik selesai.
Proses evaluasi pendugaan dampak terhadap pasca pelaksanaan fisik
terkait dengan UKL dan UPL sangat penting untuk memastikan bahwa
proyek atau kegiatan yang memiliki potensi dampak terhadap lingkungan
dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Proses evaluasi pendugaan dampak dilakukan untuk mengevaluasi
dampak yang mungkin terjadi akibat pelaksanaan fisik suatu proyek atau
kegiatan terhadap lingkungan. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan
dampak yang diprediksi dalam studi dampak lingkungan dengan dampak
yang terjadi setelah pelaksanaan fisik selesai. Proses evaluasi pendugaan
dampak melibatkan pengumpulan data, analisis, dan penilaian dampak
lingkungan yang muncul setelah pelaksanaan fisik, serta penentuan apakah
langkah-langkah pengelolaan yang telah direncanakan dan
diimplementasikan dalam UKL telah berhasil mengurangi dampak negatif
tersebut.
UKL berperan sebagai panduan dalam merencanakan dan
mengimplementasikan langkah-langkah pengelolaan yang akan dilakukan
selama dan setelah pelaksanaan fisik proyek. Dalam proses evaluasi
pendugaan dampak, UKL memberikan dasar untuk menilai efektivitas
langkah-langkah pengelolaan dalam mengurangi dampak negatif yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Hasil evaluasi pendugaan dampak akan
membantu dalam mengevaluasi apakah langkah-langkah pengelolaan yang
telah direncanakan dalam UKL telah berhasil mengurangi dampak negatif
yang diprediksi.
UPL berperan dalam memantau dan mengevaluasi dampak aktual
yang muncul setelah pelaksanaan fisik proyek selesai. Melalui UPL,
dilakukan pemantauan kualitas air, udara, keanekaragaman hayati, dan
dampak sosial-ekonomi yang mungkin timbul setelah selesai pelaksanaan
fisik. Hasil evaluasi UPL memberikan informasi tentang dampak aktual
yang terjadi setelah pelaksanaan fisik serta efektivitas langkah-langkah
pengelolaan yang diimplementasikan dalam UKL.
Dengan demikian, Proses Evaluasi Pendugaan Dampak memiliki
peran penting dalam mengevaluasi dampak aktual setelah pelaksanaan fisik,
sedangkan UKL dan UPL berperan sebagai panduan dan instrumen untuk
mengelola dan mengevaluasi dampak lingkungan dalam konteks
pengelolaan proyek atau kegiatan.

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dan manfaat dari evaluasi pendugaan dampak terhadap pasca
pelaksanaan fisik dalam pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:
Tujuan Evaluasi Pendugaan Dampak:
1. Mengukur Keberhasilan UKL dan UPL
Evaluasi pendugaan dampak bertujuan untuk menilai sejauh
mana langkah-langkah pengelolaan dalam UKL dan UPL telah
berhasil dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
setelah pelaksanaan fisik selesai.
2. Mengevaluasi Prediksi Dampak
Evaluasi ini bertujuan untuk membandingkan dampak yang
diprediksi dalam studi dampak lingkungan dengan dampak yang
terjadi secara aktual setelah pelaksanaan fisik. Hal ini memungkinkan
untuk mengevaluasi akurasi dan validitas prediksi dampak yang
dilakukan sebelumnya.
3. Menilai Kepatuhan Terhadap Peraturan Lingkungan
Evaluasi pendugaan dampak juga bertujuan untuk memastikan
kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan lingkungan yang
berlaku. Hal ini melibatkan penilaian terhadap implementasi UKL dan
UPL yang diatur oleh peraturan lingkungan.

Manfaat Evaluasi Pendugaan Dampak:


1. Penyempurnaan Langkah Pengelolaan
Evaluasi pendugaan dampak memberikan masukan yang
berharga untuk memperbaiki atau menyempurnakan langkah-langkah
pengelolaan dalam UKL dan UPL. Hal ini memungkinkan
penyesuaian atau perbaikan untuk lebih efektif mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan.
2. Peningkatan Kualitas Lingkungan
Melalui evaluasi pendugaan dampak, dapat diidentifikasi
dampak-dampak negatif yang muncul pasca pelaksanaan fisik.
Dengan memperbaiki langkah-langkah pengelolaan, manfaatnya
adalah meningkatkan kualitas lingkungan dan perlindungan terhadap
sumber daya alam.
3. Pengetahuan dan Pembelajaran
Evaluasi pendugaan dampak juga memberikan kesempatan
untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman lebih lanjut tentang
interaksi antara proyek atau kegiatan dengan lingkungan. Hal ini
memungkinkan pembelajaran dan peningkatan kapasitas dalam
pengelolaan lingkungan di masa depan.
4. Transparansi dan Akuntabilitas
Evaluasi pendugaan dampak mempromosikan transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan lingkungan. Hasil evaluasi dapat
menjadi dasar untuk memberikan informasi kepada publik dan
pemangku kepentingan terkait dampak lingkungan yang terjadi dan
langkah-langkah pengelolaan yang diambil.

Dengan melalui evaluasi pendugaan dampak terhadap pasca


pelaksanaan fisik, tujuan dan manfaat tersebut dapat diwujudkan, sehingga
pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan lebih efektif, berkelanjutan,
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam pengelolaan lingkungan, Proses Evaluasi Pendugaan Dampak
terhadap pasca pelaksanaan fisik memainkan peran penting dalam
mengevaluasi dampak aktual yang terjadi setelah pelaksanaan fisik suatu
proyek atau kegiatan. Proses evaluasi ini melibatkan pengumpulan data,
analisis, dan penilaian dampak lingkungan yang muncul setelah pelaksanaan
fisik, serta penilaian terhadap keberhasilan langkah-langkah pengelolaan
yang telah direncanakan dalam UKL dan diimplementasikan dalam UPL.
UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan
Lingkungan) berperan penting dalam proses evaluasi pendugaan dampak.
UKL memberikan panduan dalam merencanakan dan mengimplementasikan
langkah-langkah pengelolaan yang akan dilakukan selama dan setelah
pelaksanaan fisik proyek. UPL, di sisi lain, berperan dalam memantau dan
mengevaluasi dampak aktual yang muncul setelah pelaksanaan fisik selesai.
Melalui Proses Evaluasi Pendugaan Dampak dan implementasi UKL
dan UPL, tujuan dan manfaat dalam pengelolaan lingkungan dapat tercapai.
Evaluasi pendugaan dampak membantu dalam menilai keberhasilan UKL
dan UPL, serta memberikan masukan yang berharga untuk penyempurnaan
langkah pengelolaan dan peningkatan kualitas lingkungan. Selain itu,
evaluasi ini juga berkontribusi pada peningkatan pengetahuan, transparansi,
dan akuntabilitas dalam pengelolaan lingkungan.
Dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan, penting
bagi mahasiswa dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami peran
dan kaitan antara Proses Evaluasi Pendugaan Dampak, UKL, dan UPL.
Dengan demikian, langkah-langkah pengelolaan yang tepat dapat
diimplementasikan, dan dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikelola
secara efektif, sehingga tercipta harmoni antara pembangunan dan
perlindungan lingkungan.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah di atas masih memiliki kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar
para pembaca makalah memberikan kritik/ saran. Penulis pun akan
melakukan perbaikan terhadap makalah berdasarkan kritik dan saran
membangun dari pembaca serta berbagai sumber lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Nunung Prihatining Tias. 2009. ” EFEKTIVITAS PELAKSANAAN AMDAL


DAN UKL UPL DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI
KABUPATEN KUDUS ”. Semarang : Unversitas Diponegoro
Johan Cendono. 2016. Blog : ” Pengertian Prakiraan Dampak, Prinsip Dasar dan
Metodenya ”. Diambil dari
https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-prakiraan-
dampak.html
Azizah, Nia, Yurico. 2021. ”Metode Evaluasi Dampak”. Padang : Universitas
Negeri Padang
Hayyan Setiawan. Artikel ”Pengertian UKL dan UPL”. Diambil dari
http://ilmuhutan.com/pengertian-ukl-dan-upl/
Departemen Lingkungan Hidup. 2010. ”Pedoman Umum Pengelolaan
Lingkungan Hidup Bagi Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Lain”. Jakarta:
Kementerian Lingkungan Hidup.
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 2014. ”Pedoman Penyusunan Studi
Kelayakan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)”. Jakarta: Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Anda mungkin juga menyukai