Modul Pengelolaan JF ASDMA
Modul Pengelolaan JF ASDMA
Modul Pengelolaan JF ASDMA
BKN
SDM Aparatur
Page 1 of 6
b. ruang lingkup tugas organisasi; dan
c. kompleksitas analisis sistem sumber daya manusia aparatur.
Pengangkatan Pertama
1. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur melalui pengangkatan
pertama harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat bidang ilmu administrasi
negara/publik, kebijakan publik, manajemen publik, manajemen/pengembangan
sumber daya manusia, pemerintahan, dan informatika;
e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir bagi PNS.
2. Pengangkatan pertama merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan kebutuhan
Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur dari calon PNS.
3. Calon PNS setelah diangkat sebagai PNS, paling lama 1 (satu) tahun diangkat dalam Jabatan
Fungsional Analis SDM Aparatur.
4. Analis SDM Aparatur paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat wajib mengikuti dan lulus
pelatihan fungsional Analis SDM Aparatur.
5. Analis SDM Aparatur yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus pelatihan fungsional
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat
diatasnya.
Page 2 of 6
6. Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur
dinilai dan ditetapkan pada saat mulai melaksanakan tugas Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur.
Perpindahan Jabatan
1. Diagonal, perpindahan dari jabatan struktural ke fungsional.
2. Horizonal, perpindahan jabatan pada tingkat dan pangkat jabatan yang sama
3. Vertikal, perpindahan yang bersifat kenaikan jabatan (promosi)
Page 3 of 6
2. Pengangkatan Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur harus mempertimbangkan
kebutuhan untuk jenjang jabatan fungsional yang akan diduduki.
3. Pangkat yang ditetapkan bagi yaitu sama dengan yang dimilikinya dan jenjang jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan jumlah Angka Kredit yang ditetapkan oleh Pejabat yang
Berwenang menetapkan Angka Kredit.
4. Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur melalui
perpindahan dinilai dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan mempertimbangkan
pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan, perumusan, analisis, evaluasi,
pengembangan, konsultasi dan penyusunan rekomendasi kebijakan sistem sumber daya
manusia aparatur.
Page 4 of 6
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
3. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur melalui promosi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan kebutuhan untuk jenjang
jabatan fungsional yang akan diduduki.
4. Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur melalui
promosi dinilai dan ditetapkan dari tugas Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur.
5. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
Inpassing/Penyesuaian
1. Sesuai dengan syarat pengangkatan pertama ditambah syarat
2. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki paling
kurang 2 Tahun
3. Mengikuti dan Lulus Ukom
4. Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 Tahun terkahir
Page 5 of 6
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI
1. Setiap PNS yang akan diangkat menjadi pejabat fungsional Analis SDM Aparatur wajib
dilantik dan diambil sumpah/janji menurut agama atau kepercayaannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Sumpah/janji dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENGANGKATAN KEMBALI
Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Analis SDM Aparatur dapat dilakukan
dengan menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah dengan Angka
Kredit dari penilaian pelaksanaan tugas di bidang tugas jabatan fungsional Analis SDM Aparatur
selama diberhentikan.
Page 6 of 6
- 29 -
BAB V
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 12
Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat dalam Jabatan
Fungsional Analis SDM Aparatur yaitu pejabat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 13
Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur dapat dilakukan melalui pengangkatan:
a. pertama;
b. perpindahan dari jabatan lain; atau
c. promosi.
Bagian Kedua
Pengangkatan Pertama
Pasal 14
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur melalui pengangkatan pertama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat
bidang ilmu administrasi negara/publik, kebijakan
publik, manajemen publik, manajemen/
pengembangan sumber daya manusia,
pemerintahan, dan informatika;
e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
1 (satu) tahun terakhir bagi PNS.
- 30 -
Bagian Ketiga
Perpindahan dari Jabatan Lain
Pasal 15
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur melalui perpindahan dari jabatan lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b, harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat
di bidang ilmu administrasi negara/publik, kebijakan
publik, manajemen publik, manajemen/
pengembangan sumber daya manusia,
pemerintahan, informatika, atau bidang ilmu lainnya
- 31 -
Pasal 16
(1) Pejabat fungsional jenjang ahli utama lain yang serumpun
dengan tugas jabatan fungsional Analis SDM Aparatur,
dapat diangkat dalam jabatan fungsional Analis SDM
Aparatur Ahli Utama melalui perpindahan dengan
persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah magister;
e. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis,
manajerial, dan sosial kultural yang ditetapkan dan
dilaksanakan oleh Instansi Pembina;
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
bidang pengelolaan, perumusan, analisis, evaluasi,
pengembangan, konsultasi dan penyusunan
rekomendasi kebijakan sistem sumber daya manusia
aparatur paling singkat 2 (dua) tahun;
g. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam
2 (dua) tahun terakhir; dan
h. berusia paling tinggi 63 (enam puluh) tahun.
(2) Pengangkatan dalam jabatan fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan
lowongan kebutuhan untuk jabatan fungsional yang akan
diduduki dan mendapat persetujuan Menteri.
- 33 -
Bagian Keempat
Pengangkatan melalui Promosi
Pasal 17
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf c, dilaksanakan dalam hal:
a. PNS yang belum menduduki jabatan fungisonal
Analis SDM Aparatur; atau
b. kenaikan jenjang Jabatan Fungsioal Analis SDM
Aparatur satu tingkat lebih tinggi.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf c, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. mengikuti dan lulus uji kompetensi sesuai standar
kompetensi yang telah disusun oleh Instansi
Pembina;
b. nilai kinerja/prestasi kerja paling rendah bernilai
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
c. memiliki rekam jejak yang baik;
d. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan
profesi PNS; dan
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
(3) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur melalui promosi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus mempertimbangkan kebutuhan untuk
jenjang jabatan fungsional yang akan diduduki.
(4) Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional Analis SDM Aparatur melalui promosi dinilai
dan ditetapkan dari tugas Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur.
(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
BAB XII
PEMBERHENTIAN -DARI
51 - JABATAN
Pasal 46
(1) Analis SDM Aparatur diberhentikan dari jabatannya
apabila:
Pasal 47
Analis SDM Aparatur yang diberhentikan karena ditugaskan
pada jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1)
huruf e, dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat
- 52 -
Pasal 48
(1) Terhadap Analis SDM Aparatur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 46 ayat (1) huruf a dan huruf f dilaksanakan
pemeriksaan dan mendapatkan izin dari Pejabat yang
Berwenang sebelum ditetapkan pemberhentiannya.
(2) Analis SDM Aparatur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
Analis SDM Aparatur.
Pasal 49
Tata cara pemberhentian dari Jabatan Fungsional Analis SDM
Aparatur dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.